2 minute read

Tabel 5. Peta sebaran Pekan Kebudayaan Daerah Tahun 2020

Next Article
A. Kesimpulan

A. Kesimpulan

II. Pelaksanaan Event Kebudayaan 2019-2021

Pada Agustus Pak Menteri Pendidikan dan Kebudayaan tidak sepakat PKN dilaksanakan luring sehingga harus daring sehingga pada tahun 2020 PKN dilaksanakan secara daring.Berdasarkan survey yang telah dilakukan, pihak-pihak yang mengikuti kegiatan PKN secara daring merasa banyak mendapatkan keterlibatan publik, keberagaman, juga mendapat testimoni dengan adanya PKN dapat melihat keberagaman karena disiarkan tanpa barrier. Parade budaya melibatkan anak muda dari berbagai provinsi sehingga terdapat partisipasi daerah dan internasional. Dalam artian publik mulai melihat adanya PKN.

Advertisement

Tabel 5. Peta sebaran Pekan Kebudayaan Daerah Tahun 2020

PKN yang sudah dilaksanakan masih dengan cara pagelaran saja (belum mengikuti 4 tahapan yang ada). Disayangkan, kegiatan tersebut terkena dampak refocusing karena pandemic sehingga hanya 93 kab/kota/provinsi yg ikut PKD dengan kegiatan yang dinilai belum optimal karena tidak mendatangkan penonton atau mendatangkan penonton tetapi dalam jumlah terbatas.

Harapannya kegiatan ini akan dilaksanakan dengan koordinasi yang berjenjang berjenjang dari tingkat desa sampai pusat, koordinasi selama pandemic baru bisa melibatkan sekian kab/kota/provinsi saja. Tema tahun lalu Ketahanan Budaya. Tahun ini masih dengan tema yang sama. Penonton paling banyak berasal dari Amerika namun kemungkinan beberapa di antaranya menggunakan VPN. Kegiatan ini berintegrasi dan bekerjasama dengan KBRI dan Kementerian Luar Negeri. Merespon kasus Indonesiana Solo, kami telah bekerja sama dengan Solo sebagai penyelenggara. Banyaknya Pemerintah Daerah yang mengundurkan diri karena menurut kami di lapangan, Pemerintah Daerah menganggap Indonesiana rumit. Yang Pemerintah Daerah harapkan adalah melalui kegiatan ini Ditjen Kebudayaan Kemdikbud memberikan dana anggaran atau dana segar dalam bentuk DAK atau hibah. Sehingga dianggap Indonesiana adalah program bantuan.

Yang didapat daerah dari kegiatan Festival Indonesiana di antaranya penguatan kapasitas SDM pelaku dan pengelola festival atau penyelenggara kegiatan. Misalnya dengan cara mengkurasi kegiatan festival kebudayaan, mengikuti Capacity Building, mengangkat PPKD dari daerah tersebut apa poin budaya atau karya yang dapat mengangkat ekosistem kebudayaan daerah tersebut. Dan dianggap hal ini rumit oleh Pemerintah Daerah. Pengembangan SDM yang menciptakan ekonomi kebudayaan dan pencarian bibit daerah dalam hal kurator. Ditjen Kebudayaan mensinergikan daerah yang tergabung dalam Indonesiana misalnya dengan cara bekerja sama dengan Kemendes untuk optimalisasi dana desa. Ada Capacity Building, pertemuan kepala daerah dengan stakeholder untuk merancang kegiatan kebudayaan yang akan diangkat.

Dapat dilihat bahwa anggaran dilakukan secara terpisah di beberapa unit kerja, artinya belum terlaksana secara integratif melainkan dilaksanakan sesuai program unit kerja masingmasing. Anggaran Festival Indonesiana dipegang oleh Direktorat PPLK, tidak ada di satker lain untuk pelaksanaan tahun 2020. BPNBP sebagai pendukungan karena Direktorat PPLK sebagai leading sector. Kecuali Indonesiana Film karena menggunakan model yang berbeda.

PKN bila dilaksanakan secara daring harus bisa dievaluasi sejauh mana pelaksanaan PKN dalam hal pemajuan kebudayaan yang jika dilihat dari keseimbangan antara anggaran dan jumlah viewers dinilai masih belum sesuai. Kegiatan yang diwujudkan sudah efisien, sisi kinerja anggaran dan kegiatan kurang balance karena anggaran dinilai masih bisa dimaksimalkan dari segi belanja, perjadin dan keterlibatan masyarakat. Dampak yang didapatkan masyarakat masih kurang. PKN masih banyak yang belum kenal dilihat dari survey dan terdapat beberapa masukan yang mengatakan secara teknis dalam penyiaran suara tidak keluar. PKN menjadi RO sendiri dengan status event prioritas, sementara Festival Indonesiana terdapat di PTLK bergabung dengan Belajar Bersama Maestro dan SDM yang diapresiasi berupa komponen. Kegiatan dilaksanakan Oktober-Desember sehingga tidak ada waktu untuk melakukan optimalisasi anggaran

This article is from: