6 minute read

B. Kompetensi Guru

dedikasi serta cara menyikapi lapangan pekerjaan yang berorientasi pada pelayanan yang ahli . Pengertian profesi ini tersirat makna bahwa di dalam suatu pekerjaan profesional diperlukan teknik serta prosedur yang bertumpu pada landasan intelektual yang mengacu pada pelayanan yang ahli. Kemudian kata profesi tersebut mendapat akhiran isme, yang dalam bahasa Indonesia menjadi berarti sifat. Sehingga istilah Profesionalisme berarti sifat yang harus dimiliki oleh setiap profesional dalam menjalankan pekerjaannya sehingga pekerjaan tersebut dapat terlaksana atau dijalankan dengan sebaik-baiknya, penuh tanggung jawab terhadap apa yang telah dikerjakannya dengan dilandasi pendidikan dan keterampilan yang dimilikinya.

Dari beberapa pengertian dari para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa pengertian pengertia profesional secara dapat diartikan sebagai pekerjaan atau keahlian yang mensyaratkan kompetensi intelektualitas yang dilakukan oleh mereka secara khusus dan mereka mendapat pelatihan serta didikan secara akademis untuk mengerjakan pekerjaan tersebut. Sedangkan pengertian guru secara umum “Guru” adalah “pendidik”. Dalam UU Guru dan Dosen mengatakan bahwa guru adalah “Pendidik profesional tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar dan pendidikan menengah”. Secara konseptual, untuk kerja guru menurut Depdikbud dan Johnson mencakup tiga aspek, yaitu; (a) kemampuan profesional; (b) kemampuan sosial; dan (c) kemampuan personal (pribadi.). Menjadi profesional, seorang guru dituntut untuk memiliki lima hal sebagai berikut Mempunyai komitmen pada peserta didik dan proses belajar mengajarnya, yaitu; a. Menguasai secara mendalam bahan/mata pelajaran yang diajarkannya serta cara mengajarnya kepada peserta didik. b. Bertanggung jawab memantau hasil belajar peserta didik melalui berbagai cara evaluasi. c. Mampu berfikir sistematis tentang apa yang dilakukannya dan belajar dari pengalamannya d. Seyogyanya merupakan bagian dari masyarakat belajar dalam lingkungan profesinya.

Advertisement

Dapat ditarik kesimpulan bahwa guru sebagai tenaga profesional mengandung arti bahwa pekerjaan guru hanya dapat dilakukan oleh seseorang yang memiliki kualifikasi akademik, kompetensi, dan sertifikat pendidik sesuai dengan persyaratan untuk setiap jenis dan jenjang pendidikan tertentu. Guru profesional tidak hanya dituntut untuk menguasai bidang ilmu, bahan ajar, metode pembelajaran, memotivasi peserta didik, memiliki keterampilan tinggi dan wawasan yang luas terhadap dunia pendidikan, tetapi juga harus memiliki pemahaman yang mendalam tentang hakikat manusia, dan masyarakat. Hakikat-hakikat ini akan melandasi pola pikir dan budaya kerja guru, serta loyalitasnya terhadap profesi pendidikan. Demikian halnya dalam pembelajaran, guru harus mampu mengembangkan budaya dan iklim organisasi pembelajaran yang bermakna, kreatif dan dinamis, bergairah, dialogis, sehingga menyenangkan bagi peserta didik maupun guru.

B. Kompetensi Guru

Kompetensi adalah sebagai tugas yang memadai atau pemilikan pengetahuan, keterampilan dan kemampuan yang dituntut oleh jabatan seseorang. Guru Wajib, 1. Memiliki kualifikasi akademik yang diperoleh melalui pendidikan tinggi program S1/D4 2. Memiliki Kompetensi

3. Pedagogik, Kemampuan mengelola pembelajaran peserta didik, perancangan dan pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil belajar dan pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya. Pengertian lain dari kompetensi pedagogik dalam buku program pendidikan profesi guru prajabatan.Penjabarannya diantaranya : • Menguasai karakteristik peserta didik dari aspek fisik, moral, sosial, kultural, emosional, dan intelektual. • Menguasai teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran yang mendidik. • Menguasai kurikulum yang terkait dengan bidang pengembangan yang diampu. • Terampil melakukan kegiatan pengembangan yang mendidik • Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk kepentingan penyelenggaraan kegiatan pengembangan yang mendidik. • Memfasilitasi pengembangan potensi peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimiliki. • Berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun dengan peserta didik. • Terampil melakukan penilaian dan evaluasi proses dan hasil belajar. • Memanfaatkan hasil penilaian dan evaluasi untuk kepentingan pembelajaran. • Melakukan tindakan reflektif untuk peningkatan kualitas pembelajaran.

Kompetensi yang harus dimiliki;

1. Kepribadian, Kemampuan kepribadian yang mantap, stabil, dewasa, arif dan berwibawa, menjadi teladan bagi peserta didik dan berakhlak mulia.76 Pengertian lain dari kompetensi kepribadian dalam buku program pendidikan profesi guru prajabatan. Penjabarannya diantaranya : • Bertindak sesuai dengan norma agama, hukum, sosial, dan kebudayaan nasional Indonesia. • Menampilkan diri sebagai pribadi yang jujur, berakhlak mulia, dan Teladan bagi peserta didik dan masyarakat. • Menampilkan diri sebagai pribadi yang mantap, stabil, dewasa, arif, dan berwibawa. • Menunjukkan etos kerja, tanggung jawab yang tinggi, rasa bangga menjadi guru, dan rasa percaya diri. • Menjunjung tinggi kode etik profesi guru. 2. Profesional, Kemampuan penguasaan materi pembelajaran secara luas dan mendalam yang memungkinkannya membimbing peserta didik memenuhi standar kompetensi. Pengertian lain dari kompetensi profesional dalam buku program pendidikan profesi guru prajabatan.

Penjabarannya diantaranya : • Menguasai materi, struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan yang mendukung mata pelajaran yang diampu. • Menguasai standarkompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran/bidang pengembangan yang diampu. • Mengembangkan materi pembelajaran yang diampu secara kreatif. • Mengembangkan keprofesionalan secara berkelanjutan dengan melakukan tindakan reflektif.

• Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk berkomunikasi dan mengembangkan diri.

3. Sosial

Kemampuan pendidik sebagai bagian dari masyarakat untuk berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesama pendidik, tenaga kependidikan, orang tua wali peserta didik dan masyarakat sekitar.80 Pengertian lain dari kompetensi Sosial dalam buku program pendidikan profesi guru prajabatan. Penjabarannya diantaranya : 1) Bersikap inklusif, bertindak objektif, serta tidak diskriminatif karena pertimbangan jenis kelamin, agama, ras, kondisi fisik, latar belakang keluarga, dan status sosial ekonomi. 2) Berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun dengan sesama pendidik, tenaga kependidikan, orang tua, dan masyarakat. 3) Beradaptasi di tempat bertugas di seluruh wilayah Republik Indonesia yang memiliki keragaman sosial budaya. 4) Berkomunikasi dengan komunitas profesi sendiri dan profesi lain secara lisan dan tulisan atau bentuk lain.

Memiliki Sertifikasi; (1)Sertifikasi pendidik diselenggarakan oleh perguruan tinggi yang memiliki program pengadaan tenaga kependidikan yang terakreditasi yang ditunjuk oleh pemerintah, (2)Pemerintah dan pemda wajib menyediakan anggaran untuk peningkatan kualifikasi akademik dan sertifikasi pendidik bagi guru dalam jabatan yang diangkat oleh satuan pendidikan yang diselenggarakan oleh pemerintah, pemda dan masyarakat.

Sedangkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru dan Penjelasannya bab II pasal 2 dan 3 menyebutkan bahwa:

Pasal 2 yaitu guru wajib memiliki kualifikasi akademik, kompetensi sertifikat pendidik, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional.

Pasal 3 yaitu kompetensi sebagaimana dimaksud dalam pasal 2 merupakan seperangkat pengetahuan, keterampilan, dan perilaku yang harus dimiliki, dihayati dikuasai, dan diaktualisasikan oleh Guru dalam melaksanakan tugas keprofesionalan. • Kompetensi Guru sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional yang diperoleh melalui pendidikan profesi. • Kompetensi Guru sebagaimana dimaksud pada ayat (2) bersifat holistic. • Kompetensi pedagogik sebagaimana dimaksud pada ayat (2) merupakan kemampuan Guru dalam pengelolaan pembelajaran peserta didik yang sekurang-kurangnya meliputi: a. Pemahaman wawasan atau landasan kependidikan b.Pemahaman terhadap peserta didik c. Pengembangan kurikulum atau silabus d.Perancangan pembelajaran e. Pelaksanaan pembelajaran yang mendidik dan dialogis

f. Pemanfaatan teknologi pembelajaran g. Evaluasi hasil belajar dan h.Pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya. • Kompetensi kepribadian sebagaimana dimaksud pada ayat (2) sekurangkurangnya mencakup kepribadian yang: a. Beriman dan bertakwa b. Berakhlak mulia c. Arif dan bijaksana d. Demokratis e. Mantap f. Berwibawa g. Stabil h. Dewasa i. Jujur j. Sportif k. Menjadi teladan bagi peserta didik dan bermasyarakat l. Secara obyektif mengevaluasi kinerja sendiri dan m.Mengembangkan diri secara mandiri dan berkelanjutan. • Kompetensi sosial sebagaimana dimaksud pada ayat (2) merupakan kemampuan guru sebagai bagian dari masyarakat yang sekurang- kurangnya meliputi kompetensi untuk: a. Berkomunikasi lisan, tulis, dan / atau isyarat secara santun b. Menggunakan teknologi komunikasi dan informasi secara fungsional c. Bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesama pendidik, tenaga kependidikan, pemimpin satuan pendidikan, orang tua atau wali peserta didik d. Bergaul secara santun dengan masyarakat sekitardengan mengindahkan norma serta sistem nilai yang berlaku dan e. Menerapkan prinsip persaudaraan sejati dan semangat kebersamaan. • Kompetensi profesional sebagaimana dimaksud pada ayat (2) merupakan kemampuan guru dalam menguasai pengetahuan bidang ilmu pengetahuan, teknologi, dan / atau seni dan budaya yang diampunya yang sekurang- kurangnya meliputi penguasaan: a. Materi pelajaran secara luas dan mendalam sesuai dengan standar isi program satuan pendidikan, mata pelajaran, dan / atau kelompok mata pelajaran yang akan diampu dan b. Konsep dan metode disiplin keilmuan, teknologi, atau seni yang relevan, yang secara konseptual manaungi atau koheren dengan program satuan pendidikan, mata pelajaran, dan / atau kelompok mata pelajaran yang akan diampu.

Kesadaran akan kompetensi juga member beban yang cukup berat bagi guru. Mengharuskan guru menghadapi tantangan dari lingkungan masyarakat dan tuntutan zaman yang harus memacu guru untuk berinovasi lagi dan lagi.

Seorang guru profesional adalah orang yang memiliki kemampuan dan keahlian dalam bidang keguruan atau dengan kata lain ia telah terdidik dan terlatih dengan baik. Terdidik dan terlatih bukan hanya memperoleh pendidikan formal saja akan tetapi juga harus menguasai berbagai

This article is from: