5 minute read
B. Rekomendasi
• Guru Wajib, Memiliki kualifikasi akademik yang diperoleh melalui pendidikan tinggi program S1/D4 Memiliki Kompetensi Pedagogik, Kemampuan mengelola pembelajaran peserta didik, perancangan dan pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil belajar dan pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya.
• Proses Belajar Mengajar guru profesional memiliki persyaratan yang meliputi: (1) memiliki bakat sebagai guru; (2) memiliki keahlian sebagai guru; (3) memiliki keahlian yang baik dan terintegrasi; (4) berbadan sehat; (5) memiliki mental yang kuat; (6) memiliki pengalaman dan pengetahuan yang luas; (7) guru adalah manusia berjiwa
Advertisement
Pancasila; (8) guru adalah seorang warga negara yang baik.
• Dalam Undang-undang Republik Indonesia Nomor.14 Tahun 2005 tentang Guru dan
Dosen, dikemukakan bahwa: profesi merupakan bidang pekerjaan khusus yang dilaksanakan berdasarkan prinsip sebagai berikut: memiliki bakat, minat, panggilan jiwa dan idealisme memiliki komitmen untuk meningkatkan mutu pendidikan, keimanan, ketakwaan, dan akhlak mulia memiliki kualifikasi akademik dan latar belakang pendidikan sesuai dengan bidang tugas memiliki kompetensi yang diperlukan sesuai dengan bidang tugas memiliki tanggung jawab atas pelaksanaan tugas keprofesionalan memperoleh penghasilan yang ditentukan sesuai dengan prestasi kerja memiliki kesempatan untuk mengembangkan keprofesionalan secara berkelanjutan dengan sepanjang hayat memiliki jaminan perlindungan hukum dalam melaksanakan tugas keprofesionalan dan memiliki organisasi profesi mempunyai kewenangan mengatur hal-hal yang berkaitan dengan tugas keprofesionalan guru. Harapan pada masa-masa mendatang jika kegiatan sertifikasi guru masih menggunakan pola yang sama, yaitu menggunakan bentuk penilaian portofolio dengan mencangkup sepuluh komponen, maka perlu dipikirkan upaya-upaya guru agar setiap guru dapat memperoleh kesempatan yang lebih luas, diantaranya melalui beberapa upaya: Meningkatkan kualitas dan kuantitas kegiatan pendidikan dan pelatihan.
• Untuk menumbuhkan budaya meneliti di kalangan guru, sekolah- sekolah dapat memfasilitasi dan memberikan motivasi kepada guru untuk melaksanakan kegiatan penelitian tindakan kelas, dapat saja dalam bentuk lomba bila perlu dengan cara mewajibkan para guru untuk melaksanakan, minimal satu tahun sekali.
B. Rekomendasi
• Pemberdayaan Guru Melalui Sertifikasi, Standar kompetensi dan sertifikasi guru, dalam hal ini pemberdayaan dimaksud untuk mengangkat harkat dan martabat guru dalam kesejahteraannya, hak-haknya dan memiliki posisi yang seimbang dengan profesi lain yang lebih mapan kehidupannya. Melalui standar kompetensi dan sertifikasi guru sebagai proses pemberdayaan, diharapkan adanya perbaikan tata kehidupan yang lebih adil, demokratis, serta tegaknya kebenaran dan keadilan di kalangan guru dan tenaga kependidikan.
• Standar kompetensi dan sertifikasi guru sebagai proses pemberdayaan merupakan cara untuk membangkitkan kemampuan mengontrol diri dan lingkungannya untuk dimanfaatkan Pada dasarnya pemberdayaan guru melalui standar kompetensi dan sertifikasi guru terjadi melalui beberapa tahapan yaitu: Guru-guru mengembangkan sebuah kesadaran awal bahwa mereka dapat melakukan tindakan untuk meningkatkan kehidupannya dan memperoleh seperangkat keterampilan agar mampu bekerja lebih baik dan mampu untuk profesional dalam menjalankan tugas.
• Seiring dengan tumbuhnya keterampilan dan kepercayaan diri, para guru bekerja sama untuk berlatih dan lebih banyak mengambil keputusan dan memilih sumber-sumber daya yang akan berdampak pada kesejahteraan dan kualitas pendidikan. Pembinaan guru secara terus menerus menggunakan wadah guru yang sudah ada, yaitu kelompok kerja guru (KKG) untuk tingkat SMP dan musyawarah guru mata pelajaran (MGMP) untuk tingkat sekolah menengah. Pasal 40 ayat (1) UU Sisdiknas, menyebutkan bahwa pendidik berhak memperoleh: Penghasilan dan jaminan kesejahteraan sosial yang pantas dan memadai
Penghargaan sesuai dengan tugas dan prestasi kerja Pembinaan karir sesuai dengan tuntutan pengembangan kualitas Perlindungan hukum dalam melaksanakan tugas dan hak atas kekayaan intelektual Kesempatan menggunakan sarana, prasarana, dan fasilitas pendidikan untuk menunjang kelancaran pelaksanaan tugas.
• Mempertegas hak profesi bagi guru, UU Guru dan Dosen menyatakan, bahwa dalam melaksanakan tugas keprofesionalannya, guru berhak: Memperoleh penghasilan di atas kebutuhan hidup minimum dan jaminan kesejahteraan sosial Mendapatkan promosi dan penghargaan sesuai dengan tugas dan prestasi kerja Memperoleh perlindungan hukum dalam melaksanakan tugas dan hak atas kekayaan intelektual Memperoleh kesempatan untuk meningkatkan kompetensi Memperoleh dan memanfaatkan sarana, prasarana, dan fasilitas pendidikan untuk menunjang kelancaran pelaksanaan tugas Memiliki kebebasan dalam memberikan penilaian dan ikut menentukan kelulusan, penghargaan, dan/sanksi kepada peserta didik sesuai dengan kaidah pendidikan; kode etik guru dan peraturan perundang-undangan Memperoleh rasa aman dan jaminan keselamatan dalam melaksanakan tugas Memiliki kebebasan untuk berserikat dalam organisasi profesi
Memiliki kesempatan untuk berperan dalam menentukan kebijakan Memperoleh kesempatan untuk mengembangkan dan meningkatkan kualifikasi akademik dan kompetensi; dan/atau Memperoleh pelatihan dan mengembangkan profesi dalam bidangnya.111 Sesuai dengan pasal 16 UUGD, bahwa pemerintah memberikan tunjangan profesi kepada guru yang telah memiliki sertifikat pendidikan yang diangkat oleh penyelenggara pendidikan dan satuan pendidikan yang diselenggarakan oleh masyarakat.
• Tunjangan Fungsional Guru dan dosen pada dasarnya merupakan jabatan fungsional, yaitu kedudukan yang menunjukkan tugas, tanggung jawab, wewenang dan hak seorang pegawai dalam suatu organisasi yang dalam pelaksanaan tugasnya didasarkan pada keahlian dan atau keterampilan serta bersifat mandiri. Dengan kata lain bahwa tunjangan profesi hanya dapat diterima dan dinikmati guru yang telah memiliki sertifikasi pendidik sedangkan guru yang tidak atau belum memiliki sertifikasi pendidik tidak dapat menerima tunjangan profesi. Tunjangan profesi guru yang diangkat oleh satuan pendidikan yang
diselenggarakan oleh pemerintah dan pemerintah daerah pada tingkat, masa kerja dan kualifikasi yang sama ditentukan besarnya setara dengan satu kali gaji pokok.
• Dalam proses PPG dalam jabatan yang secara terus menerus melakukan refleksi dan perbaikan adalah semangat untuk memperbaiki kualitas guru dan potensinya sehingga menjadi tanggung jawab LPTK yang mengeluarkan sertifikat pendidik. PP No 38 tahun 2020 ada beberapa tahapan: (1) seleksi,terdiri dari seleksi administrasi tahap 1, kemampuan akademik, administrasi tahap 2; (2) pendidikan, dalam proses PPG terdapat 36 SKS dan pemenuhan beban belajar melalui rekognisi pembelajaran lampau (24 SKS) dan pembelajaran (12 SKS dalam waktu 58 hari); dan (3) PPL dan UK, PPL merupakan praktik mengajar mandiri dengan bimbingan guru pamong dan dosen pembimbing, UK dilakukan melalui uji kinerja (Ukin) dan uji pengetahuan.
• Untuk menunjang program pelajar pancasila, Dit GTK memiliki beberapa transformasi program prioritas, yaitu: (1) transformasi kepemimpinan pendidikan, (2) transformasi PPG pra jabatan, (3) mengembangkan ekosistem belajar guru di setiap provinsi, (4) komunitas pendidikan yang bergotong royong untuk tujuan yang sama dengan murid, (5) penyelarasan regulasi, tata kelola, dan koordinasi dengan pemerintah daerah.Profil lulusan yang diharapkan adalah guru profesional yang menguasai materi ajar, berkarakter dan berkepribadian Indonesia, menginspirasi dan menjadi teladan, memiliki penampilan mempesona, berwibawa, tegas, ikhlas, serta disiplin yang mampu mendidik, membelajarkan, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik sesuai dengan tuntutan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi terkini dan masa depan. Perkembangan profesionalitas guru melalui: (1) guru pemula hanya bisa mengkomunikasi, (2) guru baik yang dapat menjelaskan, (3) guru yang dapat mendemonstrasikan, (4) guru yang dapat menginspirasi.
• Lulusan PPG diharapkan berorientasi kepada murid dan pembelajaran mereka, memiliki kompetensi dasar guru, berkomitmen penuh pada profesi guru dengan menjadi teladan yang menjunjung tinggi kode etik guru, merupakan pembelajar sepanjang hayat yang menguasai dasar-dasar keterampilan ABAD 21, dan memiliki dasar-dasar kepemimpinan yang baik. Inovasi-inovasi dalam PPG, yaitu (1) inovasi dalam proses pembelajaran untuk mendukung kemampuan mengajar guru khususnya di era digital saat ini dimana para guru diberikan pelatihan mengambil video, edit video, dan upload video di youtube dengan mengundang narasumber/fasilitator dari Pusdatin Kemendikbud; (2) inovasi dalam layanan PPG untuk guru-guru dalam kondisi hamil.
• Ada sejumlah inovasi yang dilakukan oleh 75 LPTK dalam melaksanakan program PPG, yaitu; (1) rekrutmen dan kompetensi termasuk merekrut dan menilai dosen, rekrutmen guru pamong, dan rekrutmen calon mahasiswa PPG; (2) pendekatan dan proses; (3) advance material; (4) penguatan refleksi; (5) penerapan TPACK/cara pembelajaran; (6) integrasi HOTS.