6 minute read
B. Pelaksanaan Pekan Kebudayaan Nasional 2019-2021
58 sanggar/komunitas, 31 seniman/musisi Tanah Air dan 3500 peserta pawai budaya dri 26 Provinsi.
Pekan Kebudayaan Nasional 2019 dibuka oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Muhajir Effendi. Pada tahun ini, peserta yang mengikuti PKN berasal dari 26 provinsi, dan diharapkan tahun depan bisa bertambah sampai 34 provinsi di seluruh Indonesia. Sementara kategori acara yang diadakan adalah Kompetisi Daerah, Kompetisi Nasional, Konferensi Pemajuan Kebudayaan, Ekshibisi Kebudayaan, Pergelaran Karya Budaya Bangsa, dan Parade Budaya. Dalam rangkaian PKN akan ada 10 kompetisi, 27 konferensi, 120 pertunjukan, 24 pameran, dan 3.500 peserta pawai dari 26 provinsi. Selain itu, ada pula seminar dan komunitas dari seluruh Indonesia. Secara total, mereka akan tampil dalam 245 pentas pertunjukan. 2020
Advertisement
Pekan Kebudayaan Nasional 2020 direncanakan akan diadakan pada tanggal 31 Oktober 2020 hingga November. Awalnya akan diadakan di Istora Senayan dan Parkir Selatan, Kompleks Gelora Bung Karno, Jakarta namun selanjutnya bisa ditonton secara online di situs pkn.id. Pada tahun 2020, akan diadakan lima kategori kegiatan, yaitu pertama Kompetisi Daerah yang merupakan kompetisi seni khas dari setiap provinsi di Indonesia. Kategori kedua yaitu Kompetisi Nasional, yang merupakan kompetisi permainan tradisional yang dilaksanakan secara berjenjang, dari desa hingga ibu kota. Ketiga Konferensi Pemajuan Kebudayaan berupa ruang pencerahan publik yang bertujuan untuk mempersiapkan perencanaan pembangunan berbasis kebudayaan. Keempat, Ekshibisi Kebudayaan yang merupakan pameran artefak-artefak kebudayaan, purwarupa teknologi pemajuan kebudayaan hasil inovasi dari Kemah Budaya Kaum Muda, serta karya-karya unggulan dari kementerian/lembaga dan pemerintah daerah. Serta kelima, Pergelaran Karya Budaya Bangsa. Ini merupakan pertunjukan seni dan pawai dengan tema parade digdaya Nusantara yang menggalang partisipasi dari pelaku budaya se-Indonesia. Pergelaran seni yang akan ditampilkan meliputi defile tarian tradisional, koreografi bela diri, dan rampak perkusi Nusantara.
B. Pelaksanaan Pekan Kebudayaan Nasional 2019-2021 2019 Gelaran Pekan Kebudayaan Nasional (PKN) 2019 semakin mendekati harinya. Tujuh hari lagi, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) akan menggelar Pekan Kebudayaan di Istora Senayan, Jakarta, pada 7 s.d. 13 Oktober 2019. Ratusan orang telah mendaftar melalui laman pkn.kebudayaan.id setiap harinya. PKN 2019 akan dimeriahkan dengan berbagai pertunjukan seni dan budaya dari beragam pengisi acara. Tidak hanya itu, pengunjung juga bisa bermain permainan tradisional, menghadiri konferensi, hingga mencicipi kuliner nusantara. Berikut ulasan singkat tentang kegiatan yang akan hadir dalam PKN 2019. Konferensi, Konferensi dalam PKN ini nantinya akan membahas pelbagai isu potensial dalam perlindungan, pengembangan, pemanfaatan, serta pembinaan terhadap Objek Pemajuan Kebudayaan (OPK). Ada 15 isu yang akan dibicarakan dalam konferensi PKN, di antaranya Sastra Adaptasi, Kearifan Lokal Ekologi sebagai Sumber Daya Pemajuan Kebudayaan, Jalur Rempah, Paradoks Budaya 4.0, Etno Astronomi, Kebaya Talk, dan masih banyak lagi.
• Pertunjukan Dalam PKN, ruang pertunjukan dipersembahkan untuk mewadahi ekspresi dan eksplorasi kreatif dari para pelaku budaya dalam bentuk tari, musik, monolog, dan rupa pertunjukan seni lainnya. Tema yang diangkat dalam ruang pertunjukan adalah “Merawat dan Meruwat
Indonesia: Menjenguk DNA Budaya Nusantara”.
• Kompetisi, Ragam kompetisi permainan rakyat berbasis OPK dari daerah hingga pusat akan ditampilkan dalam PKN. Sebut saja permainan tradisional Gobak Sodor, Terompah Panjang, Egrang, Lari Balok, dan lain-lain. Semua permainan tradisional ini dapat dimainkan oleh para pengunjung yang hadir dalam PKN pada 7 s.d. 13 Oktober 2019. • Pameran, Ruang pameran juga akan dipenuhi informasi kekayaan budaya yang hadir dari 34 provinsi di Indonesia, Wastra Nusantara, Warisan Budaya Takbenda, hingga Warisan Dunia. Tak sekedar informasi, dalam ruang pameran juga akan diperlihatkan bagaimana bentuk dan rupa dari kultur perkayuan, seni rupa, wayang daun, pemutaran film, hingga capaian pemajuan kebudayaan. • Kuliner Nusantara, Di area ini, para pengunjung akan disuguhkan ribuan jenis kuliner khas nusantara. Mulai dari camilan, jejamuan hingga makanan pokok. • Kampung Permainan Rakyat, Di area lain, para pengunjung juga disuguhi permainan rakyat yang dapat dimainkan bersama teman dan keluarga. Area Kampung Permainan Rakyat akan menghadirkan kenangan dan memori masa lalu dalam kemasan yang sama seperti pada masanya, sehingga kenangan akan masa lalu tentu akan sangat terasa di sini. • Pawai: Parade Digdaya Nusantara, Parade Digdaya Nusantara menjadi tema yang diangkat dalam agenda pawai. Pawai menjadi penutup dari rangkaian Pekan Kebudayaan Nasional, yang nantinya tentu saja akan dimeriahkan oleh ribuan pengisi acara yang menggunakan kostum adat tradisional. Pekan Kebudayaan Nasional (PKN) adalah ruang interaksi seluruh unsur kebudayaan dan merayakan keragaman ekspresi budaya Indonesia yang sesuai mandat Kongres Kebudayaan Indonesia 2018 yang lalu. Mengutip lagu Kebangsaan Indonesia Raya tiga stanza “marilah kita mendoa, Indonesia bahagia”, Pekan Kebudayaan Nasional akan menjadi sebuah ruang bersama untuk Indonesia Bahagia.
2020 Direktur Jenderal Kebudayaan Hilmar Farid pada sambutannya menyampaikan, PKN adalah pijakan dasar kita sebagai bangsa dalam menghadapi pandemi. PKN memilih istilah cultural resilience, atau ketahanan budaya.
PKN 2020 akan menjadi sebuah perhelatan kebudayaan tradisi melalui daring yang terbesar di dunia. Terdapat 4791 seniman dan pekerja seni yang terlibat pada PKN 2020. PKN 2020 juga mengusung 27 tema konferensi, 93 pergelaran, dan 1477 lukisan yang dipamerkan secara virtual. Dalam situasi sulit seperti sekarang ini, banyak kegiatan terhenti dan orang-orang merasakan dampaknya, pernah ada pertanyaan: kenapa masih melakukan festival? jawabannya sederhana. Justru di tengah kesulitan ini, kebudayaan harus hadir.
Dalam pasukan perang, selalu ada orang yang membawa bendera sebagai simbol kehadiran pasukan itu. PKN ini adalah wujud pengibaran bendera itu, yang tidak tunduk dan tetap berkibar di tengah pandemi, memperjuangkan eksistensi dan mencari jalan sumbangsih kebudayaan terhadap situasi ini. Koordinator Umum PKN, Sri Hartini menyampaikan, “PKN ini memberikan ruang ekpresi seni dan budaya kepada masyarakat serta sekaligus menggerakkan ekonomi budaya di tengah pandemi COVID-19 dan mewujudkan keberpihakkan kepada seniman dan pekerja seni”.
Terdapat empat program utama PKN 2020. Yang pertama adalah kompetisi, perlombaan atau pertandingan berbasis Objek Pemajuan Kebudayaan berdasarkan isu yang akan diangkat serta upaya pemajuan kebudayaan, khususnya permainan tradisional. Kedua, konferensi yang berbentuk seminar, kuliah umum, pidato, talkshow, workshop, dan/atau diskusi terpumpun tentang isu yang diangkat dan upaya pemajuan kebudayaan. Program ketiga adalah pameran, di mana Objek
Pemajuan Kebudayaan dipamerkan secara visual dan audio visual. Keempat, adalah pagelaran, yakni pertunjukan seni berbasis Objek Pemajuan Kebudayaan terkait dengan isu yang diangkat dan pertunjukan seni yang menggugah apresiasi seni dan budaya bagi generasi muda. Pegiat seni permainan tradisional, Zaini Alif menyampaikan bahwa PKN adalah salah satu cara adaptasi kebahagiaan baru. Menurutnya, kegiatan ini memberi kesempatan untuk bisa sama-sama bermain secara virtual dengan anak-anak di seluruh nusantara. “Seperti enggrang, itu dilombakan secara virtual, ‘kan sangat menarik. Ini menjadi obat bagi anak-anak bangsa kita, berkompetisi dengan permainan nasional”.
Penanggung Jawab Pameran Galeri Nasional, Pustanto mengatakan, pihaknya tengah menyiapkan peluncuran museum virtual pada 26 Oktober mendatang. “Walaupun ada kunjungan yang bisa dilakukan secara luring, tapi kuotanya terbatas. Nah, makanya dioptimalkan pada daringnya”. Pegiat musik jalanan, Andi Malewa pada kesempatan ini menyampaikan rasa terima kasih pada Ditjen Kebudayaan yang telah melibatkan Institut Musik Jalanan dalam Kongres Kebudayaan. Ini adalah kali pertama musisi-musisi jalanan menitipkan amanah dan harapan, bahwa musisi jalanan punya ‘rumah’ tempat menginduk dan berekspresi. “Kami terharu diberikan kesempatan 12 penampil, banyak teman-teman musisi jalanan yang belum pernah menginjakkan kaki di Jakarta, menampilkan empat kelompok disabilitas,”.
Pekerja seni Eko Supriyanto menyampaikan apresiasinya pada Kemendikbud yang terus memperjuangkan PKN. Pada PKN 2020, kami benar-benar tidak diintervensi, dan Ditjen Kebudayaan benar-benar memerdekakan kami para seniman untuk menggagas dan menggarap tradisi dengan cara baru, apalagi dengan metode virtual seperti ini, supaya kita bisa semakin ‘mengkini’. Didik Hadiprayitno atau yang dikenal dengan nama panggung, Didik Ninik Thowok juga menyampaikan rasa terima kasihnya pada Ditjen Kebudayaan, Kemendikbud. “Ini pengalaman yang baru, bagaimana kami diberi kesempatan diskusi bersama untuk “menjahit” pertunjukkan secara virtual”.
PKN pertama kali dilaksanakan pada 7-11 Oktober 2019 di Kawasan Istora, Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta. Pada PKN 2019 lalu, ditampilkan 10 kompetisi, 36 sesi konferensi, 125 pertunjukan, 27 pameran, dan 10 workshop budaya yang mencatat pengunjung sekitar 250 ribu orang.
2021
Pergelaran Pekan Kebudayaan Nasional (PKN) 2021 melibatkan komunitas dan pegiat budaya dari 100 kabupaten/kota yang berada di tujuh provinsi.
Hajatan tahunan Pekan Kebudayaan Nasional (PKN) kembali bergulir. Pada Senin 25 Oktober 2021, Mendikbudristek Nadiem Anwar Makarim dan Dirjen Kebudayaan Hilmar Farid secara resmi meluncurkan PKN Tahun 2021 pada pukul 19.00 hingga 20.00 WIB via dalam jaringan (daring).
Peluncuran tersebut akan dimeriahkan aksi keelokan para artis nasional mengolah budaya bangsa. Musisi multitalenta Alffy Ref, musisi retropop, Diskoria dan grup vokal Shine of Black dari Papua bakal mengulik kekayaan tradisi menjadi tampilan cemerlang. Selain itu ada fashion show yang menampilkan busana-busana bernuansa kontemporer dengan corak tradisi. Acara peluncuran ini