5 minute read

3. Provinsi Aceh

Next Article
Kemitraan

Kemitraan

Pasal 30 ayat (3) Permen PAN dan RB No.16/2009 dan Permendiknas No.27/2010 Sebagai guru, maka CPNS juga wajib memiliki sertifikat pendidik.

Tabel 2. Jabaran Materi Sertifikasi Pendidik

Advertisement

P4TK BOE

P4TK BOE meningkatkan kualitas layanan pendidikan di sekolah/madrasah dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan. Hal ini dilakukan untuk memfasilitasi guru, untuk terus memutakhirkan kompetensi yang menjadi tuntutan ke depan berkaitan dengan profesinya. Memotivasi guru agar memiliki komitmen melaksanakan tugas pokok dan fungsinya sebagai tenaga profesional. Mengangkat citra, harkat, martabat profesi guru, rasa hormat dan bangga kepada penyandang profesi guru.

3. Provinsi Aceh

Guru merupakan salah satu komponen sistem pendidikan yang menentukan keberhasilan pendidikan. Seburuk apapun kualitas sumber daya sekolah, proses belajar mengajar masih tetap bisa berjalan sepanjang ada guru yang mengajar dan siswa yang belajar. Proses belajar mengajar yang berjalan akan berkualitas jika guru mampu kreatif mendayagunakan sumber daya sekolah dan lingkungannya guna menunjang keefektifan proses belajar siswa-siswanya.

Menyadari peran penting guru dan berkembangnya tuntutan profesionalitas guru di abad 21, pemerintah menetapkan berbagai kebijakan yang ditujukan untuk peningkatan mutu guru. Salah satu kebijakan yang mendasar yang memayungi berbagai kebijakan peningkatan mutu guru adalah penetapan standar mutu guru melalui Undang-Undang

Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen dan Permendiknas Nomor 17

Tahun 2007 tentang Kualifikasi dan Standar Kompetensi Guru. Mengacu pada perundang- undangan tersebut, kriteria kompetensi guru profesional tidak lagi terbatas pada penguasaan kompetensi mengajar atau pedagogik, namun juga pada kemampuan untuk mengembangkan profesionalitas secara terus menerus, kemampuan menjadi agen pembelajar, membuat karya ilmiah bidang pendidikan, dan sebagainya sebagaimana tertuang dalam kompetensi profesional.

Guru juga dituntut mampu menjalin komunikasi yang efektif dengan sesama pendidik, tenaga kependidikan, orang tua, dan masyarakat sebagaimana disyaratkan dalam kompetensi sosial serta memiliki kepribadian yang baik sebagaimana dideskripisikan pada kompetensi pribadi. Selain itu, guru juga harus memiliki kualifikasi akademik atau latar belakang pendidikan yang memadai dan relevan dengan bidang ajarnya. Kualifikasi akademik adalah jenjang dan bidang studi tertentu yang dimiliki guru untuk mampu menjalankan tugas profesionalnya dengan baik. Adapun standar kualifikasi akademik untuk guru SMP yaitu minimum diploma empat (D-IV) atau sarjana (S1), latar belakang pendidikan tinggi dengan program pendidikan yang sesuai dengan mata pelajaran yang diajarkan dan sertifikat profesi guru untuk SMP/MTS.

Penguasaan standar kompetensi guru dan juga pemenuhan standar kualifikasi guru dibuktikan dengan kepemilikian sertifikat pendidik. Sertifikat pendidik adalah pengakuan formal bahwa seorang guru telah memenuhi kualifikasi akademik dan kompetensi guru. Sertifikat pendidik diperoleh dari sertifikasi yang diperoleh melalui program pendidikan profesi yang diselenggarakan oleh PT yang memiliki program pengadaan tenaga kependidikan yang terakreditasi. Bagi guru yang telah memegang sertifikat pendidik, ia berhak menyandang status guru profesional yang diharapkan mampu menyelenggarakan proses belajar mengajar yang efektif.

Pengembangan Program Peningkatan Mutu Guru dimana Guru bermutu adalah guru yang memenuhi atau melampaui standar kualifikasi akademik dan kompetensi guru dan mampu mengaktualisasikannya dalam pelaksanaan tugas profesionalnya. Ketersediaan guru bermutu perlu diupayakan melalui berbagai program seperti pendidikan (studi lanjut), pengembangan dan pelatihan guru. Sondang (2002) mengatakan pengembangan mutu sumber daya manusia penting dilakukan untuk memberikan pengetahuan dan keterampilan yang memadai untuk melaksanakan tugas; memberikan berbagai pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan pegawai untuk dapat fleksibel dan adaptif dengan strategi dan teknologi baru; memberikan pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan personil jika diberi tugas yang belum pernah

dilakukannya; meng-upgrade pengetahuan dan keterampilan personil yang telah usang akibat dari perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Supaya efektif, peningkatan mutu guru seperti pendidikan, pelatihan dan pengembangan hendaknya menjadi bagian integral dalam proses manajemen ketenagaan guru sebagaimana diilustrasikan.

Gambar 11. Proses Manajemen Guru

Perencanaan pengadaan guru merupakan kegiatan mengidentifikasi jumlah dan kualifikasi guru yang dibutuhkan organisasi serta penetapan berbagai kebijakan/program untuk memenuhinya. Rekrutmen dan seleksi merupakan proses untuk mengadakan dan mendapatkan guru dengan kualifikasi sesuai yang dibutuhkan. Perencanaan pengadaan, rekrutmen, dan juga seleksi menghasilkan informasi tentang kondisi guru baru maupun lama dari aspek jumlah dan juga mutunya. Informasi ini sangat bermanfaat sebagai dasar dalam mendesain program pengembangan dan pelatihan guru. Selanjutnya peningkatan pengetahuan dan kompetensi guru karena partisipasi guru dalam kegiatan peningkatan mutu guru hendaknya diperhatikan dalam kegiatan penempatan, penugasan, penghargaan, pemberian kompensasi, dan penilaian kinerja guru. Program peningkatan mutu guru hendaknya didesain berdasarkan analisis kebutuhan yang dilaksanakan sebelum implementasi program. Hal ini penting dilakukan agar program peningkatan kompetensi yang dilakukan efektif.

Peningkatan Kompetensi Guru melalui MGMP Swadaya yang dilakukan oleh Prov. Aceh, menindaklanjuti dengan merancang sebuah program Peer coaching swadaya. Dalam MGMP Beberapa guru menyampaikan saat kunjungan ke sekolah yaitu:  Guru-guru mata pelajaran IPS merasa peluang untuk mendapatkan pelatihan sangat terbatas, jarang dilibatkan dalam berbagai kegiatan diklat, penataran, dan kegiatankegiatan kedinasan lain. ( saat kunjungan ke SMP Lamreun Banda Aceh )

 Guru-guru mata pelajaran non UN menyampaikan kegelisahan karena jarang mendapatkan porsi peningkatan kompetensi, hal ini berdampak pada sulitnya memenuhi persyaratan mengikuti program sertifikasi yang saat itu mensyaratkan porto folio kegiatan pengembangan keprofesian dalam bentuk sertfikat.

Guru-guru secara umum meminta ada pertemuan dengan rekan-rekan guru sekabupaten untuk menyepakati berbagai hal, bahan ajar, pembuatan LKS bersama, berlatih membuat karya tulis, dan hal-hal lain yang bisa dijadikan kegiatan peningkatan kompetensi guru se-kabupaten di Aceh.Diantaranya MGMP Kimia, dan observasi PBM Kesenian.

Kegiatan peningkatan kompetensi guru rumpun Ilmu Pengetahuan Sosial, Geografi, Sosiologi, Ekonomi, dan Pendidikan Agama Islam, dalam bentuk Musyawarah Guru Mata Pelajaran. Mengetahui ada rencana MGMP ini, perwakilan guru rumpun IPA, Kimia dan Fisika, meminta kedua mata pelajaran ini juga masuk dalam kegiatan MGMP tersebut. Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP), Kelompok Kerja Guru (KKG) adalah salah satu model yang digunakan untuk meningkatkan kompetensi pembelajaran guru selain pelatihan dan Bimtek yang diadakan oleh P4TK.

Karena kegiatan ini murni keinginan para guru, tidak ada unsur proyek dari Dinas Pendidikan, maka kegiatan bersifat swadaya. Fasilitator kegiatan juga tidak mungkin dihadirkan dari luar komunitas guru Aceh, oleh karena itulah kegiatan ini selain swadaya juga dilaksanakan menggunakan pendekatan peer coaching atau model tutor sebaya. Kegiatan dirancang sepenuhnya untuk kepentingan para guru, oleh karena itu materi MGMP disepakati menyangkut beberapa item, yakni: 1. Melatih pembuatan media dan pemanfaatannya dalam model-model pembelajaran, 2. Melatih pembuatan bahan ajar dalam bentuk LKS dan Diktat. 3. Melakukan kunjungan atau observasi kelas untuk melihat penerapan model pembelajaran inovatif 4. Pembuatan perencanaan pembelajaran (khusus PAI).

Sebelum pelaksanaan kegiatan dimulai, diberikan pre test kepada setiap peserta MGMP. Kegiatan ini berlangsung 6 hari untuk 6 mata pelajaran. Sehingga setiap hari akan diikuti oleh peserta MGMP yang berbeda. Seluruh biaya ditanggung oleh peserta sendiri, sementara ada sekolah yang membantu menyediakan tempat. Kemudian Peserta MGMP Mengobservasi kelas.

This article is from: