5 minute read

8. Provinsi Sulawesi Utara

Next Article
Kemitraan

Kemitraan

Guru Belum Sertifikasi = 25.959 orang (52,61 %) dan Guru Sudah Sertifikasi = 23.386 orang (47,39 %) dan untuk yang belum sertifikasi per jenjang adalah (1) Sekolah Dasar 13.060 belum sertifikasi, (2) SMP 6.466 belum sertifikasi, (3) SMA dan SMK yang belum sertifikasi dan (4) 225 guru SLB yang belum sertifikasi. Akses untuk pelatihan belum merata di Bali dan masih banyak guru yang belum disertifikasi. Tantangan Peningkatan Kompetensi di Bali adalah Jumlah Guru belum memadai, belum merata; Kompetensi (SDM) di bidang pemanfaatan teknologi masih rendah; Terbatasnya guru-guru produktif pada jenjang SMK

8. Provinsi Sulawesi Utara

Advertisement

Kompetensi guru di Provinsi Sulawesi Utara (Sulut), masih tergolong rendah. Dampak peningkatan kualifikasi dan sertifikasi terhadap profesional seorang guru, dari rentang angka 1-10 nilainya hanya 6,3 dari yang semestinya harus minimal 7,0. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) RI memposisikan Uji Kompetensi Guru (UKG) Sulut, masuk dalam urutan ke-24 dari 35 provinsi di Indonesia. Kondisi ini tentunya akan berpengaruh bagi kualitas sumber daya manusia (SDM), terlebih para lulusan sekolah di berbagai tingkatan. Kompetensi guru selama ini meningkat, akan tetapi masih jauh dari harapan. Semestinya pendidikan yang baik itu, bukan hanya didukung oleh sarana-prasarana yang baik, tetapi gurunya juga harus berkualitas dan professional.

Peningkatan sektor pendidikan telah dilakukan melalui sejumlah program. Setiap tahun banyak guru mengikuti program pelatihan kompetensi untuk meningkatkan kualitasnya. Selain peningkatan kualitas guru, sarana dan prasarana sekolah juga menjadi perhatian untuk dibenahi. Begitu juga mengenai pemerataan guru, kini tengah dikaji agar penempatan para tenaga pengajar tersebut nanti bisa sesuai dengan wilayah domisili guru. Peningkatan sarana dan sarana belajar juga terbantu dengan adanya dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) yang mulai disalurkan sejak Februari 2019. Total dana bantuan dana BOS sebesar Rp504 miliar yang diperuntukan bagi SMA/SMK yang akan membantu semua sekolah, baik di kepulauan dan daratan untuk memperoleh fasilitas dan sarana belajar dan mengajar yang memadai. Saat ini jumlah tenaga pendidik di Sulut sekitar 7.219 orang. Dari jumlah guru yang ada tersebut, rata-rata guru sudah mengikuti UKG, dan sebanyak 6.000-an sudah bersertifikasi profesi guru.

SMK N 5 Manado adalah salah satu sekolah model yang melaksanakan pendekatan manajemen mutu. Jumlah guru SMK N 5 Manado adalah 80 an guru, dari jumlah guru 80 an 90% sudah sesuai standar S1/D4 sedangkan 2 % sedang menyelesaikan studi. SMK N 5

Manado juga Menyiapkan kelas industri untuk mempersiapkan peserta didik masuk ke dunia kerja. Disisi lain dilakukan pengembangan profesi guru untuk dapat memfasilitasi peserta didik melalui Kurikulum industri dengan Kompetensi yang dibutuhkan. Program kemitraan dengan dunia usaha juga dilakukan melalui Program magang guru produktif.

Tuntutan kegiatan pembelajaran yang lebih interaktif juga menjadi tantangan bagi guru, sehingga guru perlu melaksanakan penyiapan perangkat administrasi dan dapat dilihat pengaruh guru yang telah melaksanakan pelatihan dari sisi peserta didik. Keberhasilan peserta didik adalah output dari proses program peningkatan kompetensi guru yang dilakukan. Guru yang telah mendapatkan pelatihan lebih mudah dipahami, pembelajaran akan lebih menyenangkan, dan mampu menggunakan media pembelajaran yang menggunakan teknologi.

Pelatihan untuk Guru normatif dilakukan kalau ada surat dan penugasan dari Dinas Pendidikan Prov. Atau pun Kab/Kota. Pelatihan guru normative atau pun pelatihan untuk keahlian ganda dilkukan di P4TK Yogyakarta. Program peningkatan kompetensi guru produktif untuk 9 Kria tekstil dan kria kayu beserta multi media. Sedangkan jurusan Asisten keperawatan lebih banyak memenuhi undangan program peningkatan kompetensi MGMP. Penguatan lainnya adalah untuk Guru baru dan guru induksi, dimana program ini dimulai dengan analisa kebutuhan guru baik guru produktif atau pun guru BP. Selain itu, tersedia juga diklat berjenjang untuk pelatihan kompetensi kria.

Kekurangan guru pada mata pelajaran tertentu disikapi dengan memanfaatkan siswa alumni yang direkrut menjadi asisten guru. Untuk meningkatkan kompetensi juga dilakukan pemagangan guru teknik komputer dan jaringan. Program peninkatan kompetensi melalui PPG , dilakukan pretest terlebih dahulu, kemudian mengikuti diklat daring, dan PPG dalam jabatan. Kelangkaan guru Sulawesi utara tentang fiber optic selain pelatihan manajemen bengkel , teknisi bebgkel, Pemrograman Pelatihan mega tronik dan dilaksanakannya pelatihan guru pembelajar bidang kewirausahaan dengan proses In on in dan bulan September 2019 tahapannya pada on 2 yang akan diikuti pemagangan guru.

MAN Model Manado adalah madrasah yang mendapatkan Pengelolaan SBSN yang sudah mencapai 70%. Pelaksanaan pada MAN Model (Model adalah inisiasi pilot project intervensi pemerintah) sedang dalam proses penuntasannya. MAN Model Manado memiliki contoh praktik baik (best practice) program peningkatan kompetensi guru karena “Model” berarti kualitas yang terbaik untuk 16 mata pelajaran, memiliki 41 kelas, 1449 siswa, 14 jurusan dan ada pembelajaran peminatan dan setiap siswa kurang terfasilitasi karena sarprasnya kecil. Program peningkatan kompetensi guru melalui 3 ketrampilan dan

pemenuhan guru dengan kompetensi khusus melalui kanwil kemenag. MGMP guru ketrampilan mengupgrade kemampuannya melalui WA group , pelatihan 6 guru ketrampilan, dan penyediaan Peralatan praktik sebesar Rp100jt. AKGM belum dimulai, Sekolah memetakan kelemahan kompetensi melalui evaluasi 6 mata pelajaran. MAN Model Manado juga memiliki sekolah dampingan yaitu MA kejuruan Madani (keperawatan) dengan 130 siswa, dan guru honor mengikuti pelatihan penyusunan perangkat pembelajaran. MA Kejuruan Madani merasakan Perlunya guru mapel yang spesifik. MAN Madani memiliki 12 guru, 6 oarng guru produktif dan setiap guru menpersiapkan RPP.

SMP N 14 Sulawesi Utara memiliki 22 orang guru, dimana 21 orang guru berstatus PNS dan satu guru seni budaya yang berstatus non PNS serta yang belun sertifikasi guru bahasa jepang. Mulok bahasa jepang terkendala dengan K13 karena tidak linier sehingga menjadi guru prakarya. Permasalahan karena Permen 15 aturan beban mengajar guru maka ada dua guru yang tidak bisa sertifikasi karena jam mengajar didalam 18 JP sedangkan diluar 6 JP, sehingga tidak ada tunjangan sertifikasi. Karena SMP 10 kekurangan guru maka guru tersebut pindah ke SMP 10. Kepala dinas mengatur ketersediaan guru dan Pemetaan guru di manado sudah baik melalui koordinasi dengan kepala sekolah. Berdasarkan hasil UKG 2015 ada guru inti dan guru sasaran, GPU bahasa indonesia dan matematika.

Adanya efisiensi anggaran untuk peningkatan kompetensi guru maka pelatihan masih sangat terbatas. Pada tahun 2014 pelatihan peningkatan kompetensi dapat diakses semua guru, namun pada tahun 2015 satu guru satu mapel, dan MGMP mengimbas pada rekan lain, serta untuk pemerataan akses guru bergantian diklat. Pendekatan LPMP tahun 2016 sejak ada alokasi rapot mutu penjamin mutu pendidikan dengan pendekatan sekolah model 240, dan tahun 2019 dimulai dengan sekolah yang baru, dimana sekolah model 240 ada pengimbasan 5 sekolah sehingga ada BOS 3, dan BOS mutu. Kinerja dari 3367 sekolah dengan bantuan dari pengawas sekolah.

Untuk fungsi pendampingan dilakukan Bimtek pengawas untuk jobdes pengawas sehingga dapat melaksanakan pengisian rapor mutu melalui aplikasi. Baseline rapor mutu dan akreditas, SNP menuju 4 dapat menjadi sekolah model atau Sekolah binaan serta sekolah zonasi . Sekolah yg dibina LPMP dilakukan diseminasi sekolah model. Sebagai sekolah model dan bagaimana menuju perbaikan rapor mutu menggambarkan kompetensi guru terdapat dokumen 1 sampai 5; (1)Analisis akar masalah merah, kuning, hijau, dan biru , (2)Semua yang menjadi kelemahan dijadikan masalah dan dijadikan akar masalah PTK, (3)SkL total 8 standar, 29 indikator, standar pertama 3 indikator , sikap, dan ketrampilan

This article is from: