Film Kita, Krisis di Balik Layar
Jelaslah bahwa film-film yang baik hanya mungkin tercipta di dalam masyarkat di mana kebebasan berekspresi dijamin, di mana ada tempat bagi perbedaan pendapat dan tidak ada penafsiran tunggal atas masalah-masalah yang kontroversial. Singkatnya, jika kehidupan politik dikelola secara demokratis. Sayangnya dalam perfilman Indonesia nampaknya telah terjadi pembakuan karakter untuk peran-peran tertentu. Kita tak pernah melihat polisi yang jahat dalam film-film kita. Polisi adalah figur yang gagah, cekatan, tegas tapi juga sekaligus baik hati. Para pejabat selalu digambarkan sebagai tokoh yang wajib diteladani. Demikian pula telah ditetapkan pandangan resmi atas hal-hal yang sesungguhnya masih banyak dipertanyakan.