Digitalisasi Pengarsipan Laporan Kegiatan Sampling Lab Kesehatan Masyarakat di Luar Gedung BBLK Jak

Page 1

LAPORAN AKTUALISASI

PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN II ANGKATAN 1

DIGITALISASI PENGARSIPAN LAPORAN KEGIATAN SAMPLING

LABORATORIUM KESEHATAN MASYARAKAT DI LUAR GEDUNG

BALAI BESAR LABORATORIUM KESEHATAN JAKARTA

DISUSUN OLEH:

MERRY EKA SETYAWATI

NIP. 199605202022032001

BAPELKES CIKARANG

KEMENTERIAN KESEHATAN RI

2022

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas berkah dan rahmatNya, Alhamdulillah penulis dapat menyusun rancangan aktualisasi sebagai peserta Pelatihan Dasar CPNS Golongan II Kementerian Kesehatan Tahun 2021 dengan sebaik-baiknya. Penyusunan rancangan aktualisasi ini tentunya tidak terlepas dari dukungan,bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu,pada kesempatan ini dengan segala kerendahan hati penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Kepala Balai Besar Laboratorium Kesehatan Jakarta dr. Niken Wastu Palupi, MKM

2. Kepala Balai Pelatihan Kesehatan Cikarang Bapak Drs. Suherman, M.Kes.

3. Ibu Ema Suryani, SKM, MKM selaku Mentor yang telah memotivasi dan membimbing penulis dalam penyusunan rancangan aktualisasi ini, sekaligus Kepala Instalasi Uji Kesehatan dan Sampling Balai Besar Laboratorium Kesehatan Jakarta.

4. Bapak Setia Kahadiwan, ST, MM selaku Widyaiswara (Coach) yang telah memberikan banyak bimbingan, arahan serta masukan kepada penulis dalam dalam menyusun rancangan aktualisasi ini dengan sebaik-baiknya

5. Ibu Apt. Tati Nurhayati, S.Farm , M.H.Kes , selaku penguji pada seminar rancangan aktualisasi.

6. Bapak/Ibu Widyaiswara serta seluruh panitia yang tidak dapat disebutkan satu persatu, terima kasih atas kebaikan Bapak/Ibu semuanya.

7. Orang tua dan keluarga yang telah mendoakan penulis selama mengikuti pelatihan dasar ini sehingga mampu mengikuti seluruh rangkaian kegiatan.

8. Rekan-rekan seperjuangan Angkatan 1 Latsar CPNS Golongan II tahun 2022 yang telah berbagi ilmu, pengalaman, dan kekompakannya.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa penyusunan rancangan aktualisasi ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, saran dan kritik yang membangun daripembaca dan pemerhati sangat diharapkan untuk penyempurnaan rancangan aktualisasi ini.

Depok, Juni 2022

Penulis

MERRY EKA SETYAWATI, Amd.AK

ii
iii DAFTAR ISI Hal. LEMBAR PENGESAHAN ii KATA PENGANTAR iii DAFTAR ISI iv BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 1.2 Tujuan dan Manfaat 3 1.3 Ruang Lingkup 4 BAB II PROFIL INSTANSI DAN PESERTA 2.1 Profil Instansi .............................................................................................. 5 2.2 Profil Peserta 7 2.3 Role Model 8 2.4 Nilai-nilai Dasar ASN BerAKHLAK ............................................................ 10 BAB III RANCANGAN AKTUALISASI 3.1 Deskripsi Isu. (kalau ada, diberikan data/fakta) 18 3.2 Penetapan Core Isu (beridukungandata)........................................................ 24 3.3 Analisis Faktor Penyebab Core Isu 27 3.4 Gagasan Kreatif Penyelesaian Core Isu................................................. 28 3 5 Matrik Rancangan Aktualisasi 30 3.6 Matrik Rekapitulasi Rencana Habituasi NND PNS (BerAKHLAK)... 36 3.7 Rencana Jadwal Kegiatan Aktualisasi 36 BAB VI PELAKSANAAN AKTUALISASI 37 4.1 Pelaksanaan Kegiatan Aktualisasi 37 4.2 Kualitas dan Kebermanfaatan Aktualisasi 64 4.3 Rencana Tindak Lanjut Aktualisasi 64 4.4 Matriks Pelaksanaan Aktualisasi............................................................... 64 BAB V. PENUTUP ........................................................................................................ 66 5.1 Kesimpulan......................................................... 66 5.2 Saran.......................................................................................................... 66
iv REFERENSI 67 LAMPIRAN 68

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

ASN adalah profesi bagi pegawai negeri sipil (PNS) dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK) yang bekerja pada instansi pemerintah. Berdasarkan UndangUndang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara, ASN memiliki fungsi sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik dan perekat dan pemersatu bangsa. Dalam menjalankan fungsinya tersebut, ASN dituntut untuk bekerja dengan kualitas diri yang termasuk profesionalitas, bermoral, beretika, bersih, serta wawasan global dan kompetensi yang tinggi.

Calon pegawai negeri sipil (CPNS) wajib mengikuti Pendidikan dan Pelatihan terintegrasi selama satu tahun masa percobaan sebelum diangkat menjadi PNS. Pendidikan dan pelatihan ini bertujuan untuk mencetak CPNS yang memiliki integritas moral, kejujuran, semangat dan motivasi nasionalisme dan kebangsaan, berkarakter unggul dan bertanggungjawab serta profesional dan berkompeten di bidangnya. Substansi materi Pelatihan Dasar CPNS terdiri dari agenda sikap perilaku bela negara, nilai-nilai dasar ASN “BerAKHLAK” dan Kedudukan dan Peran PNS dalam Negara

Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Melalui Pelatihan Dasar CPNS, pembelajaran dilakukan di tempat pelatihan dan di tempat kerja agar CPNS mampu menginternalisasi, menerapkan, mengaktualisasikan dan membuat karakter-karakter tersebut menjadi kebiasaan.

Penempatan unit kerja saya di Balai Besar Laboratorium Kesehatan Jakarta adalah di Instalasi Uji Kesehatan dan Sampling. Intstalasi Uji kesehatan dan sampling adalah salah satu instalasi Balai Besar Laboratorium Kesehatan Jakarta, yang bertanggung jawab atas pra-analitik pengambilan sampel didalam maupun diluar gedung Balai Besar Laboratorium Kesehatan Jakarta.

Salah satu layanan unggulan kami yaitu, Pengambilan sampel di luar gedung Balai

Besar Laboratorium Kesehatan Jakarta. Pengambilan sampel diluar gedung memiliki persyaratan yaitu: surat permintaan penawaran (PO/Penawaran biaya pelayanan laboratorium yang telah di setujui oleh pelanggan), Surat tugas pengambil sampel, Formulir catatan sampling, Formulir berita acara pengambilan sampel.

Proses pengambilan sampel keluar gedung diantaranya, kami menerima PO/ Penawaran dari pemasaran yang sudah disetujui pelanggan. Instalasi Uji kesehatan dan

1

sampling membuat jadwal sampling dan menginformasikan bagian pemasaran setelah dibuatkan jadwal samping. Bagian pemasaran menginformasikan kepelanggan bahwa jadwal yang sudah kami buat tanggal dan waktunya.

Sistem Mekanisme dan Prosedur Kerja pengambilan sampel diluar gedung yaitu: Petugas pengambil sampel menginformasikan kembali waktu pengambilan sampel kepada pelanggan; Petugas pengambilan sampel membawa surat tugas, form catatan sampling, berita acara pengambilan sampel, surat penawaran harga/PO yang telah di setujui pelanggan; Petugas pengambil sampel membawa seluruh perlengkapan pengambilan sampel sesuai kebutuhan termasuk Alat Pelindung Diri; Petugas pengambil sampel memperkenalkan diri kepada pelanggan; Petugas pengambil sampel melakukan pengambilan sampel, mengisi form catatan sampling dan berita acara pengambilan sampel yang ditandatangani oleh pelanggan dan petugas pengambilan sampel; Sampel yang telah diambil segera diantar ke laboratorium BBLK Jakarta dan dilakukan pendaftaran di loket pendaftaran.

Setelah selesai di daftarkan, berkas laporan pengambilan sampel laboratorium kesehatan masyarakat diluar gedung Balai Besar Laboratorium Kesehatan Jakarta akan di arsipkan mulai dari surat permintaan penawaran (PO/Penawaran biaya pelayanan laboratorium yang telah di setujui oleh pelanggan), Surat tugas pengambil sampel, Formulir catatan sampling, Formulir berita acara pengambilan sampel, dan hasil dari lapangan seperti Suhu, Pencahayaan, Kelembapan, Kebisingan akan diketik dan di print lalu di tantatangani oleh Kepala Instalasi Uji kesehatan dan sampling. Laporan tadi dijadikan satu bundel (kumpulan beberapa arsip diikat menjadi satu, KBBI) sesuai tempat dan hari, menggunakan alat pembolong perforator untuk melubangi kertas, di masukkan ke dalam map arsip bindex, setiap bulan di berikan pembatas bulan, dan di bindex di tulis nama bulan dan tahun.

Pada Pelatihan Dasar CPNS peserta akan mengidentifikasi dan mengenali berbagai masalah yang ditemukan di unit kerja. Dalam hal ini unit kerja penulis berada di Balai Besar Laboratorium Kesehatan Jakarta khususnya di Instalasi Uji Kesehatan dan Sampling. Setelah ditemukan isu penulis mulai menyusun kegiatan aktualisasi dengan menerapkan nilai-nilai dasar ASN BerAKHLAK disetiap tahapan kegiatan yang dilaksanakan. Diharapkan dengan adanya penerapan nilai-nilai dasar ASN disetiap kegiatan aktualisasi bisa memberikan dampak dan perubahan yang lebih baik lagi.

Berdasarkan hasil observasi saya selama saya bekerja di Instalasi Uji Kesehatan dan sampling, pengelolaan arsip laporan pengambilan sampel labkesmas diluar gedung

2

1.2.

BBLK Jakarta masih mengandalkan metode konvensional atau manual sehingga sudah merasa cukup nyaman menggunakan metode tersebut karena sudah dilakukan dalam rentang lama, namun pengerjaannya belum optimal. Pengelolaan arsip yang masih belum optimal menyebabkan arsip tidak rapi, mudah tercecer dan berpotensi arsip terselip bahkan hilang.

Melihat persoalan ini penulis sebagai pranata laboratorium kesehatan terampil perlu bertindak untuk mewujudkan suatu inovasi yang berkaitan dengan agenda 3

SMART ASN yaitu digital skills (Cakap Bermedia Digital) merupakan dasar dari kompetensi literasi digital merupakan Kemampuan individu dalam mengetahui, memahami, dan menggunakan perangkat keras dan piranti lunak TIK serta sistem operasi digital dalam kehidupan sehari-hari. Saya ingin melakukan transformasi pengelolaan arsip dari metode manual ke digital, supaya memiliki backup dan memudahkan untuk bisa akses dimana saja, kapan saja, dapat di buka di Handphone dan komputer.

Berdasarkan uraian diatas, penulis memutuskan untuk melakukan rancangan aktualisasi dengan judul “Digitalisasi Pengarsipan Laporan Kegiatan Sampling Laboratorium Kesehatan Masyarakat di Luar Gedung Balai Besar Laboratorium Kesehatan Jakarta”. Dalam rancangan aktualisasi ini penulis berusaha memberikan kontribusi untuk Balai Besar Laboratorium Kesehatan Jakarta dan berharap inovasi saya dapat di implementasikan kedepannya di Instalasi Uji kesehatan dan sampling.

Tujuan

1. Mengaktualisasikan Core Values (Nilai-Nilai Dasar) ASN BerAKHLAK dan Employer Branding (Bangga Melayani Bangsa). Core Values ASN BerAKHLAK merupakan akronim dari Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, Kolaboratif.) dalam melaksanakan setiap pekerjaan/kegiatan yang dilakukan, dan berkontribusi dalam memperkuat visi dan misi organisasi serta menjadi habituasi dalam kehidupan sehari-hari.

2. Melaksanakan tugas dan perannya secara profesional sesuai dengan peran ASN yakni sebagai pelayan masyarakat.

3. Melaksanakan identifikasi isu, Menetapkan core isu, Menganalisis penyebab core isu, Membuat gagasan pemecahan core isu, Membuat matriks rancangan aktualisasi, Mendeskripsikan keterkaitan antara isu dengan substansi perspektif mata pelatihan Kedudukan dan Peran PNS dalam NKRI, Mendeskripsikan rencana pelaksanaan

3
Tujuan dan Manfaat

kegiatan yang didasari aktualisasi nilai-nilai dasar ASN BerAKHLAK

Manfaat

a. Bagi Peserta

Meningkatkan semangat dan motivasi untuk selalu memberikan1 serta melakukan yang terbaik pada setiap tugas dan kewajiban yang diberikan serta dapat menerapakan nilai-nilai dasar PNS dalam setiap pelayanan yang diberikan.

b. Bagi Bapelkes Cikarang dan Upelkes Jawa Barat

Menambah bahan kepustakaan Bapelkes Cikarang dan Upelkes Jawa Barat dan meningkatkan mutu program pendidikan Calon peserta latsar tahun berikutnya.

c. Bagi Instansi Kerja

Memiliki pegawai Balai Besar Laboratorium Kesehatan Jakarta yang menerapkan nilai dasar BerAKHLAK dalam melaksanakan pekerjaan sehingga pelayanan publik yang diberikan menjadi optimal dan dapat memberikan citra yang baik bagi Balai Besar Laboratorium Kesehatan Jakarta.

1.3. Ruang Lingkup

Ruang lingkup kegiatan yang menjadi cakupan aktualisasi nilai-nilai dasar ASN yaitu :

1. Kegiatan aktualisasi pelatihan dasar CPNS Kementerian Kesehatan tahun 2022

dilaksanakan di Instalasi Uji Kesehatan dan Sampling Balai Besar Laboratorium

Kesehatan Jakarta

2. Pelaksanaan kegiatan aktualisasi melibatkan Peserta, Mentor, Instalasi Uji Kesehatan

dan Sampling, Rekan Sejawat ATLM, Petugas Administrasi Balai Besar Laboratorium

Kesehatan Jakarta.

3. Ruang lingkup dari rancangan aktualisasi meliputi identifikasi isu, penetapan core isu

dan analisis penyebab masalah, gagasan kreatif pemecahan core isu serta kegiatan dan tahapan kegiatan gagasan kreatif dengan internalisasi substansi materi Pelatihan

Dasar CPNS untuk diaktualisasikan di satuan kerja peserta yaitu Balai Besar

Laboratorium Kesehatan Jakarta sesuai dengan tugas, fungsi dan jabatan peserta sebagai Pranata Laboratorium Kesehatan Terampil.

4

BAB II

PROFIL INSTANSI DAN PESERTA

2.1 Profil Instansi

Balai Besar Laboratorium Kesehatan (BBLK) Jakarta adalah salah satu Unit

Pelaksana Teknis (UPT) Kementerian Kesehatan. Sebagai Laboratorium Kesehatan yang

telah terakreditasi oleh Komite Akreditasi Nasional (KAN) dan Komite Akreditasi

Laboratorium Kesehatan (KALK), BBLK Jakarta diberi amanat untuk melaksanakan program-program pemerintah dan melayani masyarakat umum dalam bidang pelayanan laboratorium Kesehatan.

Adapun sejarah singkat Balai Besar Laboratorium Kesehatan Jakarta adalah

sebagai berikut:

Berdiri pada tahun 1972, dengan nama Labkesda yang merupakan UPT Dinas

Kesehatan Provinsi DKI Jakarta.

Tahun 1978, menjadi Balai Labkes DKI Jakarta dengan status sebagai UPT Depkes RI

Pada awalnya lokasi Balai Labkes Jakarta berada di Jalan Kesehatan No 10 Jakarta Pusat

dan sejak tanggal 29 Juni 1999 Balai Labkes DKI Jakarta pindah kantor di jalan

Percetakan Negara No.23 B Jakarta Pusat dengan luas tanah 1.280 m2 dan luas bangunan 1.125 m2.

Tahun 2006, ditingkatkan statusnya menjadi Balai Besar Laboratorium Kesehatan Jakarta (Permenkes No. 558/Menkes/Per/VII/2006)

Tahun 2008, mendapat Sertifikat Akreditasi dari KAN atas penerapan ISO/IEC 17025 : 2005 sebagai Laboratorium Penguji.

Tahun 2010, menjadi PK Badan Layanan Umum (BLU) dengan SK Menkeu No. 34/KMK.05/2010.

Tahun 2013, Mendapat Sertifikat Akreditasi KALK.

Tahun 2019, mendapat Sertifikat Akreditasi atas penerapan ISO/IEC 9001 : 2015 Sistim

Manajemen Mutu dan ISO/IEC 17043:2010 sebagai Penyelenggara Uji Profisiensi, akreditasi SNI ISO/IEC 15189:2012 sebagai Lab. Medik dan Sertifikasi Lab. Lingkungan.

Tahun 2019 ditunjuk oleh Ditjen Farmalkes Kemenkes sebagai Laboratorium pemeriksa Post Market Surveillance bagi Alat Kesehatan dan Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga (PKRT).

Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 52 Tahun 2020 tentang Organisasi dan Tata Kerja

Balai Besar Laboratorium Kesehatan di Lingkungan Kementerian Kesehatan tertanggal

5

26 Oktober 2020.

Tugas Pokok

Tugas Pokok BBLK Jakarta berdasarkan Permenkes Nomor 52 Tahun 2020 tentang

Organisasi dan Tata Kerja Balai Besar Laboratorium Kesehatan di Lingkungan

Kementerian Kesehatan, adalah melaksanakan pelayanan laboratorium klinik, uji kesehatan dan laboratorium kesehatan masyarakat, dan pemberian bimbingan teknis di bidang laboratorium kesehatan.

Fungsi

Dalam melaksanakan tugas pokoknya, BBLK Jakarta menyelenggarakan fungsi:

1. Penyusunan rencana, program, dan anggaran;

2. Pelaksanaan pelayanan/pemeriksaan laboratorium klinik, uji kesehatan, dan laboratorium kesehatan masyarakat;

3. Pemantauan, analisis, dan evaluasi pemantapan mutu laboratorium kesehatan;

4. Pelaksanaan bimbingan teknis laboratorium kesehatan di wilayah kerja;

5. Pelaksanaan sistem rujukan laboratorium kesehatan;

6. Pelaksanaan jejaring kerja dan kemitraan di bidang laboratorium kesehatan;

7. Pengelolaan data dan sistem informasi pemantauan, evaluasi, dan pelaporan;

8. Pelaksanaan urusan administrasi.

Visi

Menjadi Laboratorium Kesehatan Pembina dan Rujukan Nasional yang Unggul dan Terpercaya.

Misi

1. Melaksanakan pelayanan laboratorium yang responsif, profesional, berkualitas, inovatif dan kompetitif;

2. Menerapkan sistem manajemen laboratorium kesehatan secara konsisten;

3. Meningkatkan kompetensi SDM di bidang teknis dan manajemen laboratorium kesehatan;

4. Meningkatkan sarana dan prasarana sesuai perkembangan teknologi terkini;

5. Meningkatkan kemitraan dalam jejaring laboratorium kesehatan;

6. Mengembangkan tata kelola administrasi dan keuangan yang efektif, efisien, transparansi dan akuntabel.

6

Nilai-Nilai Organisasi

SMART

Semangat, Melayani dengan hati, Akurat, Responsif dan Transparan

Struktur Organisasi

2.2 Profil Peserta

Gambar 1 : Struktur Organisasi BBLK Jakarta

Data Biografi Peserta :

Nama : Merry Eka Setyawati, Amd.AK

NIP : 199605202022032001

Pangkat / Gol. : Pengatur – II/C

Jabatan : Pranata Laboratorium Kesehatan Terampil

Satuan Kerja : Balai Besar Laboratorium Kesehatan Jakarta

Unit Kerja : Instalasi Uji Kesehatan dan Sampling BBLK Jakarta

Tugas Pokok Peserta

Tugas Saya yang saya laksanakan di instansi Balai Besar Laboratorium Kesehatan

Jakarta adalah sebagai Pratana Laboratorium Kesehatan Terampil sebagai mana

tercantum dalam PER/08/M.PAN/3/2006

Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan

Aparatur Negara Tentang Jabatan Fungsional Pranata Laboratorium Kesehatan.

7

Tugas pokok Pranata Laboratorium Kesehatan adalah melaksanakan tugas pelayanan laboratorium kesehatan meliputi bidang hematologi, kimia klinik, mikrobiologi, imunoserologi, toksikologi, kimia lingkungan, patologi anatomi (histopatologi, sitopatologi, histokimia, imunopatologi, patologi molekular ) biologi dan fisika.

Dalam menjalankan perannya, seorang Pranata Laboratorium Kesehatan jenjang Terampil memiliki fungsi dalam:

1. Melaksanakan persiapan kegiatan laboratorium kesehatan.

2. Melaksanakan pemeriksaan laboratorium kesehatan.

3. Melaksanakan evaluasi dan laporan hasil pemeriksaan laboratorium kesehatan.

4. Melaksanakan penanganan peralatan dan bahan penunjang laboratorium kesehatan.

5. Melaksanakan pemantapan kualitas pemeriksaan.

6. Membuat karya tulis/karya ilmiah bidang laboratorium kesehatan.

Adapun tugas pokok jabatan saya sebagaimana yang tertera di Sasaran Kerja Pegawai (SKP) adalah sebagai berikut :

a. Melakukan pengambilan sampel laboratorium kesehatan masyarakat

b. Melakukan pengambilan sampel laboratorium klinik

c. Membuat laporan kegiatan sampling laboratorium kesehatan masyarakat

2.3 Role Model

Tokoh teladan ASN berakhlak pilihan presiden Ir. H. Joko Widodo atau yang lebih akrab

disapa bapak Jokowi merupakan presiden Indonesia ke-7. Beliau dilahirkan pada 21 Juni

1961 di Surakarta Jawa Tengah. Beliau menikah dengan Ibu Iriana di Solo pada 24

Desember 1986. Beliau memiliki 3 orang anak yaitu Gibran rakabuming Raka, Kahiyang Ayu

dan Kaesang Pangarep.

8

Pendidikan beliau merupakan Tamatan dari SMP Negeri 1 Surakarta, SMA Negeri 6

Surakarta, Kemudian beliau melanjutkan kuliah di Universitas Gadjah Mada atau UGM fakultas kehutanan.

Karir politik Bapak Joko Widodo dimulai pada tahun 2005 saat beliau menjabat menjadi

Walikota Solo selama dua periode, beliau selanjutnya menjabat sebagai gubernur DKI

Jakarta pada tahun 2012, selanjutnya pada tahun 2014 berhasil menjadi Presiden Republik

Indonesia yang ke-7 mulai 20 Oktober 2014.

Selama masa pemerintahannya presiden Jokowi juga menciptakan keseimbangan antara penanganan pandemik kebijakan berkelanjutan pembangunan nasional serta pengawalan keadilan hukum dan hak asasi manusia

Berorientasi Pelayanan. Bapak Joko Widodo dikenal sebagai pemimpin yang dekat dengan rakyat, beliau sering turun langsung ke masyarakat, kegiatan ini dikenal dengan

nama blusukan. Bukan hanya untuk memberikan bantuan secara langsung kepada masyarakat tetapi beliau juga turun untuk mendengarkan secara langsung keluhan masyarakat, tentunya hal ini dilakukan beliau agar dapat memahami dan memenuhi kebutuhan masyarakat.

Akuntabel. Presiden Jokowi menegaskan kelola pemerintahan harus dibangun dengan

akuntabel bebas dari korupsi dan transparan. Beliau memastikan setiap dana program kegiatan dan anggaran harus digunakan secara efektif, efisien dan berdampak langsung kepada masyarakat.

Kompeten. Presiden Jokowi menerapkan PIP yaitu program Indonesia Pintar berupa bantuan uang tunai perluasan akses dan kesempatan belajar dari pemerintah bagi peserta didik dan mahasiswa yang berasal dari keluarga yang kurang mampu untuk membiayai pendidikan melalui Kartu Indonesia Pintar.

Harmonis. Salah satu nilai yang terdapat dalam kriteria ASN BerAKHLAK. Harmoni adalah kerjasama antara berbagai faktor dengan sedemikian rupa sehingga faktor-faktor tersebut dapat menghasilkan suatu kesatuan yang luhur, nilai ini dicerminkan oleh bapak presiden kita yaitu bapak Jokowi dimana beliau yang dulunya bersaing memperebutkan posisi RI-1

dengan Pak Prabowo yang sekarang menjabat menjadi Menteri Pertahanan kini memuji ketelitian Pak Prabowo dalam urusan anggaran Kementerian Pertahanan.

9

Loyal. Loyalitas tentara hanyalah loyalitas untuk kepentingan bangsa dan negara. Jokowi mengatakan kepercayaan untuk kepentingan bangsa dan negara berarti kesetiaan memperjuangkan kepentingan rakyat. Kesetiaan menjaga keutuhan wilayah Indonesia dan persatuan Negara Republik Kesatuan Indonesia tentang kesetiaan kepada pemerintah yang sah.

Adaptif. Presiden Joko Widodo juga dikenal sebagai pemimpin yang sangat adaptif. Beliau juga selalu mendorong masyarakat dan juga jajaran pemerintah untuk selalu dapat adaptasi dengan globalisasi. Contohnya seperti saat beliau memahami bahwa komunikasi saat ini harus dilakukan dengan cara-cara yang modern.

Kolaboratif. Presiden Joko Widodo berharap para pemimpin perusahaan dari Amerika serikat dapat membangun kerjasama yang konkrit pada forum G-20 Indonesia dan Joko

Widodo juga menyampaikan sebagai presiden G-20 pada tahun ini, Indonesia ingin memastikan G-20 dapat bekerja sebagai katalisator pemulihan ekonomi global, terutama bagi kemajuan negara-negara tertinggal.

2.4 Nilai-nilai Dasar ASN

Dalam rangka penguatan budaya kerja sebagai salah satu strategi transformasi pengelolaan ASN menuju pemerintahan berkelas dunia (World Class Government), Pemerintah telah meluncurkan Core Values (Nilai-Nilai Dasar) ASN BerAKHLAK dan Employer Branding (Bangga Melayani Bangsa). Core Values ASN BerAKHLAK merupakan akronim dari Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, Kolaboratif.

1. Berorientasi pelayanan

• Definisinya adalah komitmen memberikan pelayanan prima demi kepuasan masyarakat.

• Kalimat afirmasinya yaitu kami komitmen memberikan pelayanan prima demi kepuasan masyarakat.

• Kata kuncinya adalah responsibilitas, kualitas, dan kepuasan.

• Kode etik / panduan perilaku:

1. Memahami dan memenuhi kebutuhan masyarakat.

2. Ramah, cekatan, solutif dan dapat diandalkan.

3. Melakukan perbaikan tiada henti.

10

2. Akuntabel

• Definisi nya adalah bertanggung jawab atas kepercayaan yang di berikan.

• Kalimat afirmasinya yaitu kami bertanggung jawab atas kepercayaan yang di berikan.

• Kata kuncinya adalah integritas, konsisten, dapat dipercaya, dan transparan.

• Kode etik / panduan perilaku:

1. Melaksanakan tugas dengan jujur, bertanggung jawab, cermat, disiplin dan berintegritas tinggi.

2. Menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara bertanggung jawab, efektif, dan efisien

3. Tidak menyalahgunakan kewenangan jabatan

3. Kompeten

• Definisinya adalah terus belajar dan mengembangkan kapabilitas.

• Kalimat afirmasinya kami terus belajar dan mengembangkan kapabilitas.

• Kata kuncinya adalah kinerja terbaik, sukses, keberhasilan, learning agility dan ahli dibidangnya.

• Kode etik / panduan perilaku:

1. Meningkatkan kompetensi diri untuk menjawab tantangan yang selalu berubah.

2. Membantu orang lain belajar.

3. Melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik.

4. Harmonis

• Definisinya adalah saling peduli dan menghargai perbedaan.

• Kalimat afirmasinya adalah kami saling peduli dan menghargai perbedaan.

• Kata kuncinya adalah peduli (caring), perbedaan (diversity), dan selaras.

• Kode etik / panduan perilaku:

1. Menghargai setiap orang apapun latar belakangnya.

2. Suka mendorong orang lain.

3. Membangun lingkungan kerja yang kondusif.

5. Loyal

• Definisinya adalah berdedikasi dan mengutamakan kepentingan Bangsa dan Negara.

• Kalimat afirmasinya adalah kami berdedikasi dan mengutamakan kepentingan Bangsa dan Negara.

• Kata kuncinya adalah komitmen, dedikasi, kontribusi, nasionalisme dan pengabdian.

11

• Kode etik / panduan perilaku:

1. Memegang teguh ideologi Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945, setia kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia serta pemerintahan yang sah.

2. Menjaga nama baik sesama ASN, pimpinan, instansi, dan negara.

3. Menjaga rahasia jabatan dan negara.

• Contoh sikap perilaku loyal pada poin menjaga nama baik sesama ASN, pimpinan, instansi dan negara adalah saya selalu berpakaian rapi, menggunakan seragam sesuai peraturan yang berlaku.

6. Adaptif

• Definisinya adalah terus berinovasi dan antusias dalam menggerakkan atau menghadapi perubahan.

• Kalimat afirmasinya adalah kami terus berinovasi dan antusias dalam menggerakkan atau menghadapi perubahan.

• Kata kuncinya adalah inovasi, antusias terhadap perubahan dan proaktif.

• Kode etik / panduan perilaku:

1. Cepat menyesuaikan diri menghadapi perubahan.

2. Terus berinovasi dan mengembangkan kreativitas.

3. Bertindak proaktif.

7. Kolaborasi

• Definisinya adalah membangun kerjasama yang sinergis.

• Kalimat afirmasinya adalah kami membangun kerjasama yang sinergis.

• Kata kuncinya adalah kesediaan bekerjasama dan sinergi untuk hasil yang lebih baik.

• Kode etik / panduan perilaku:

1. Memberi kesempatan kepada berbagai pihak untuk berkontribusi.

2. Terbuka dalam bekerja sama untuk menghasilkanersama nilai tambah.

3. Menggerakkan pemanfaatan berbagai sumberdaya untuk tujuan bersama.

Management ASN

Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan Pegawai ASN yang

professional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme. Manajemen ASN lebih menekankan kepada

12

pengaturan profesi pegawai sehingga diharapkan agar selalu tersedia sumber daya aparatur sipil Negara yang unggul selaras dengan perkembangan jaman. Berdasarkan jenisnya, Pegawai ASN terdiri atas: a) Pegawai Negeri Sipil (PNS); dan b) Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK). Pegawai ASN berkedudukan sebagai aparatur negara yang menjalankan kebijakan yang ditetapkan oleh pimpinan instansi pemerintah serta harus bebas dari pengaruh dan intervensi semua golongan dan partai politik.

Untuk menjalankan kedudukannya tersebut, maka Pegawai ASN berfungsi sebagai berikut: a) Pelaksana kebijakan public; b) Pelayan public; dan c) Perekat dan pemersatu bangsa. Agar dapat melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya dengan baik dapat meningkatkan produktivitas, menjamin kesejahteraan ASN dan akuntabel, maka setiap ASN diberikan hak. Setelah mendapatkan haknya maka ASN juga berkewajiban sesuai dengan tugas dan tanggungjawabnya. ASN sebagai profesi berlandaskan pada kode etik dan kode perilaku. Kode etik dan kode perilaku ASN bertujuan untuk menjaga martabat dan kehormatan ASN. Kode etik dan kode perilaku yang diatur dalam UU ASN menjadi acuan bagi para ASN dalam penyelenggaraan birokrasi pemerintah.

SMART ASN

Berdasarkan arahan Presiden pada poin pembangunan SDM dan persiapan

kebutuhan SDM talenta digital, literasi digital berperan penting untuk meningkatkan kemampuan kognitif sumber daya manusia di Indonesia agar keterampilannya tidak sebatas mengoperasikan gawai. Kerangka kerja literasi digital terdiri dari kurikulum digital skill, digital safety, digital culture, dan digital ethics. Kerangka kurikulum literasi digital ini digunakan sebagai metode pengukuran tingkat kompetensi kognitif dan afektif masyarakat dalam menguasai teknologi digital.

a. Guna mendukung percepatan transformasi digital, ada 5 langkah yang harus dijalankan, yaitu:

• Perluasan akses dan peningkatan infrastruktur digital.

• Persiapkan betul roadmap transportasi digital di sektorsektor strategis, baik di pemerintahan, layanan publik, bantuan sosial, sektor pendidikan, sektor kesehatan, perdagangan, sektor industri, sektor penyiaran.

• Percepat integrasi Pusat Data Nasional sebagaimana sudah dibicarakan.

• Persiapkan kebutuhan SDM talenta digital.

• Persiapan terkait dengan regulasi, skema-skema pendanaan dan pembiayaan transformasi digital dilakukan secepat-cepatnya

13

b. Literasi digital lebih dari sekadar masalah fungsional belajar bagaimana menggunakan komputer dan keyboard, atau cara melakukan pencarian online. Literasi digital juga mengacu pada mengajukan pertanyaan tentang sumber informasi itu, kepentingan produsennya, dan cara-cara di mana ia mewakili dunia; dan memahami bagaimana perkembangan teknologi ini terkait dengan kekuatan sosial, politik dan ekonomi yang lebih luas.

c. Menurut UNESCO, literasi digital adalah kemampuan untuk mengakses, mengelola, memahami, mengintegrasikan, mengkomunikasikan, mengevaluasi, dan menciptakan informasi secara aman dan tepat melalui teknologi digital untuk pekerjaan, pekerjaan yang layak, dan kewirausahaan. Ini mencakup kompetensi yang secara beragam disebut sebagai literasi komputer, literasi TIK, literasi informasi dan literasi media

d. Hasil survei Indeks Literasi Digital Kominfo 2020 menunjukkan bahwa rata-rata skor indeks Literasi Digital masyarakat Indonesia masih ada di kisaran 3,3. Sehingga literasi digital terkait Indonesia dari kajian, laporan, dan survei harus diperkuat. Penguatan literasi digital ini sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo.

e. Roadmap Literasi Digital 2021-2024 yang disusun oleh Kominfo, Siberkreasi, dan Deloitte pada tahun 2020 menjadi panduan fundamental untuk mengatasi persoalan terkait percepatan transformasi digital, dalam konteks literasi digital. Sehingga perlu dirumuskan

kurikulum literasi digital yang terbagi atas empat area kompetensi yaitu:

● kecakapan digital

● budaya digital

● etika digital

● dan keamanan digital.

Literasi digital sering kita anggap sebagai kecakapan menggunakan internet dan media digital. Namun begitu, acap kali ada pandangan bahwa kecakapan penguasaan teknologi adalah kecakapan yang paling utama. Padahal literasi digital adalah sebuah konsep dan praktik yang bukan sekadar menitikberatkan pada kecakapan untuk menguasai teknologi. Lebih dari itu, literasi digital juga banyak menekankan pada kecakapan pengguna media digital dalam melakukan proses mediasi media digital yang dilakukan secara produktif (Kurnia & Wijayanto, 2020; Kurnia & Astuti, 2017). Seorang pengguna yang memiliki kecakapan literasi digital yang bagus tidak hanya mampu mengoperasikan alat, melainkan juga mampu bermedia digital dengan penuh tanggung jawab.

Keempat pilar yang menopang literasi digital yaitu etika, budaya, keamanan, dan

14

kecakapan dalam bermedia digital. Etika bermedia digital meliputi kemampuan individu dalam menyadari, mencontohkan, menyesuaikan diri, merasionalkan, mempertimbangkan, dan mengembangkan tata kelola etika digital (netiquette) dalam kehidupan sehari-hari.

Budaya bermedia digital meliputi kemampuan individu dalam membaca, menguraikan, membiasakan, memeriksa, dan membangun wawasan kebangsaan, nilai Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika dalam kehidupan sehari-hari. Keamanan bermedia digital meliputi kemampuan individu dalam mengenali, mempolakan, menerapkan, menganalisis, menimbang dan meningkatkan kesadaran keamanan digital dalam kehidupan sehari-hari. Sementara itu, kecakapan bermedia digital meliputi Kemampuan individu dalam mengetahui, memahami, dan menggunakan perangkat keras dan piranti lunak TIK serta sistem operasi digital dalam kehidupan sehari-hari.

a. Dalam Cakap di Dunia Digital perlu adanya penguatan pada:

● Pengetahuan dasar menggunakan perangkat keras digital (HP, PC)

● Pengetahuan dasar tentang mesin telusur (search engine) dalam mencari informasi dan data, memasukkan kata kunci dan memilah berita benar

● Pengetahuan dasar tentang beragam aplikasi chat dan media sosial untuk berkomunikasi dan berinteraksi, mengunduh dan mengganti Settings

● Pengetahuan dasar tentang beragam aplikasi dompet digital dan ecommerce untuk memantau keuangan dan bertransaksi secara digital

b. Dalam Etika di Dunia Digital perlu adanya penguatan pada:

● Pengetahuan dasar akan peraturan, regulasi yang berlaku, tata krama, dan etika berinternet (netiquette)

● Pengetahuan dasar membedakan informasi apa saja yang mengandung hoax dan tidak sejalan, seperti: pornografi, perundungan, dll.

● Pengetahuan dasar berinteraksi, partisipasi dan kolaborasi di ruang digital yang sesuai dalam kaidah etika digital dan peraturan yang berlaku

● Pengetahuan dasar bertransaksi secara elektronik dan berdagang di ruang digital yang sesuai dengan peraturan yang berlaku.

c. Dalam Budaya di Dunia Digital perlu adanya penguatan pada:

● Pengetahuan dasar akan Pancasila dan Bhineka Tunggal Ika sebagai landasan kehidupan berbudaya, berbangsa dan berbahasa Indonesia

● Pengetahuan dasar membedakan informasi mana saja yang tidak sejalan dengan nilai

15

Pancasila di mesin telusur, seperti perpecahan, radikalisme, dll.

● Pengetahuan dasar menggunakan Bahasa Indonesia baik dan benar dalam berkomunikasi, menjunjung nilai Pancasila, Bhineka Tunggal Ika

● Pengetahuan dasar yang mendorong perilaku konsumsi sehat, menabung, mencintai produk dalam negeri dan kegiatan produktif lainnya

d. Dalam Aman Bermedia Digital perlu adanya penguatan pada:

● Pengetahuan dasar fitur proteksi perangkat keras (kata sandi, fingerprint) Pengetahuan dasar memproteksi identitas digital (kata sandi)

● Pengetahuan dasar dalam mencari informasi dan data yang valid dari sumber yang terverifikasi dan terpercaya, memahami spam, phishing.

● Pengetahuan dasar dalam memahami fitur keamanan platform digital dan menyadari adanya rekam jejak digital dalam memuat konten sosmed

● Pengetahuan dasar perlindungan diri atas penipuan (scam) dalam transaksi digital serta protokol keamanan seperti PIN dan kode otentikasi

Dunia digital saat ini telah menjadi bagian dari keseharian kita. Berbagai fasilitas dan aplikasi yang tersedia pada gawai sering kita gunakan untuk mencari informasi bahkan solusi dari permasalahan kita sehari-hari. Pola kebiasaan baru untuk belajar dan bekerja dari rumah secara daring ikut membentuk perilaku kita berinternet. Literasi Digital menjadi kemampuan wajib yang harus dimiliki oleh masyarakat untuk saling melindungi hak digital setiap warga negara.

Visi Presiden dalam pembangunan SDM dengen percepatan peningkatan kualitas SDM Aparatur demi terwujudnya birokrasi kelas dunia.

Sedikit Penjelasan mengenai 8 Karateristik Smart ASN:

1. Integritas menjadi modal pertama smartASN. Integritas artinya adanya keselarasan antara hati dan tindakan dan senantiasa mengedepakan kejujuran.

2. ASN juga perlu bersikap profesional yang berarti mempunyai kemampuan yang tinggi dan bekerja dengan berlandasakan aturan yang berlaku, sesuai dengan kompetensinya.

3. Nasionalisme mengandung makna bahwa ASN harus mempunyai jiwa cinta tanah air yang tinggi

4. Berwawasan global, tidak hanya berwawasan nasional apalagi lokal.

16

5. Memiliki kemampuan networking, mampu membangun menjalin hubungan dengan oranglain atau organisasi yang berpengaruh positif pada kesuksesan profesional maupun personal

6. Memiliki sikap dan sifat hospitality, yaitu memiliki sifat baik hati dan menarik budi bahasanya, manis tutur kata dan sikapnya dalam setiap menjalankan aktivitas pelaksanaan tugas dan pekerjaan khusus dalam menampilkan pelayanan prima kepada masyarakat

7. Menguasai Teknologi Informasi. Tidak gagap teknologi dan informasi. Mampu mengoperasikan aplikasi produk IT, termasuk bijak memanfaatkan internet yang digunakan untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi kerja guna meningkatkan kualitas tugas dan fungsinya dalam mengabdi pada negara dan melayani masyarakat Menguasai Bahasa Asing. Selain menguasai Bahasa Indonesia secara baik dan benar, juga mengasah kemampuan meguasai bahasa asing terutama bahasa inggris

8. Memiliki Jiwa Entrepreneurship, yakni berjiwa kewirausahaan yang ditandai dengan dimilikinya keberanian, kreatifitas, inovatif, pantang menyerah, dan cerdas dalam menangkap dan menciptakan peluang serta bertanggung jawab

17

BAB III RANCANGAN AKTUALISASI

3.1

Deskripsi Isu

Rancangan aktualisasi akan dilaksanakan di unit tempat penulis bekerja, yaitu di Instalasi Uji Kesehatan dan Sampliing Balai Besar Laboratorium Kesehatan Jakarta. Berdasarkan pengamatan dan pengalaman penulis selama bekerja kurang lebih 3 bulan, ditemukan isu-isu yang perlu dilakukan pemecahan masalah sebagai berikut:

1. Belum Optimalnya Pengelolaan Arsip Laporan Kegiatan Pengambilan Sampel Laboratorium Kesehatan Masyarakat di luar gedung Balai Besar Laboratorium Kesehatan Jakarta.

Di BBLK Jakarta Tupoksi kami yaitu melakukan pengambilan sampel didalam gedung, diantaranya: darah, urine, sputum, feses, rectal swab, swab nasofaring orofaring, usap alat makan, usap alat masak, usap alat medis, usap linen. Sampling dalam gedung pelanggan datang ke BBLK Jakarta, melakukan pendaftaran, setelah selesai pendaftaran di serahkan ke instalasi uji kesehatan dan sampling untuk dilakukan pengambilan sampel sesuai dengan permintaan.

Salah satu layanan unggulan kami yaitu, Pengambilan sampel di luar gedung Balai Besar

Laboratorium Kesehatan Jakarta. Pengambilan sampel diluar gedung memiliki persyaratan yaitu: surat permintaan penawaran (PO/Penawaran biaya pelayanan laboratorium yang telah di setujui oleh pelanggan), Surat tugas pengambil sampel, Formulir catatan sampling, Formulir berita acara pengambilan sampel.

Pengambilan sampel diluar gedung, diantaranya: rectal swab, usap tangan, darah, urine, swab nasofaring orofaring, air baku, air bersih, lagionella, air RO, endotoksin, air limbah, air minum, kebisingan, kelembapan, suhu, pencahayaan, makanan, minuman, swab alat masak, swab alat makan, swab alat medis, usap hepafilter, usap langit-langit, usap linen, contact plate, usap dinding, usaap lantai, udara, usap meja/lampu OK, sterilisasi autoclave.

Untuk alurnya, kami menerima PO/Penawaran dari bagian pemasaran yaitu biaya pelayanan laboratorium yang telah di setujui oleh pelanggan. Instalasi Uji kesehatan dan sampling membuat jadwal sampling dan menginformasikan ke bagian pemasaran. Bagian pemasaran menginformasikan ke pelanggan jadwal yang sudah kami buat. H-1 petugas sampling luar gedung menghubungi pelanggan menyampaikan akan dilakukan pengambilan sampel. Pelanggan kami terdiri dari rumah sakit pemeritah, rumah sakit swasta, perusahaan, restoran, catering, hotel, instalasi pemerintah.

18

Pengarsipan data sampling tidak hanya setelah pulang dari lapangan saja, sebelum dilalukan pelaksanaan sampling dilakukan juga pengarsipan sebelum sampling misalnya PO. PO di print lalu di scan karena PO ini sangat dibutuhkan untuk kelancaran permintaan Surat Tugas dan Permintaan Media sesuai dengan permintaan parameter yang diminta pelanggan.

Sistem Mekanisme dan Prosedur Kerja pengambilan sampel diluar gedung yaitu: Petugas pengambil sampel menginformasikan kembali waktu pengambilan sampel kepada pelanggan; Petugas pengambilan sampel membawa surat tugas, form catatan sampling, berita acara pengambilan sampel, surat penawaran harga/PO yang telah di setujui pelanggan; Petugas pengambil sampel membawa seluruh perlengkapan pengambilan sampel sesuai kebutuhan termasuk Alat Pelindung Diri; Petugas pengambil sampel memperkenalkan diri kepada pelanggan; Petugas pengambil sampel melakukan pengambilan sampel, mengisi form catatan sampling dan berita acara pengambilan sampel yang ditandatangani oleh pelanggan dan petugas pengambilan sampel; Sampel yang telah diambil segera diantar ke laboratorium BBLK Jakarta dan dilakukan pendaftaran di loket pendaftaran.

Setelah selesai di daftarkan, berkas laporan pengambilan sampel laboratorium kesehatan masyarakat diluar gedung Balai Besar Laboratorium Kesehatan Jakarta akan di arsipkan mulai dari surat permintaan penawaran (PO/Penawaran biaya pelayanan laboratorium yang telah di setujui oleh pelanggan), Surat tugas pengambil sampel, Formulir catatan sampling, Formulir berita acara pengambilan sampel, dan hasil dari lapangan seperti Suhu, Pencahayaan, Kelembapan, Kebisingan akan diketik dan di print lalu di tandatangani oleh Kepala Instalasi Uji kesehatan dan sampling. Laporan tadi dijadikan satu bundel (kumpulan beberapa arsip diikat menjadi satu, KBBI) sesuai tempat dan hari, menggunakan alat pembolong perforator untuk melubangi kertas, di masukkan ke dalam map arsip bindex, setiap bulan di berikan pembatas bulan, dan di bindex di tulis nama bulan dan tahun. Agar file yang sudah di upload ke google drive aman, tidak dicuri orang lain, maka dilakukan proteksi file.

A. Data dan Fakta

1. Berkas yang harus dibawa PO/ Surat Penawaran , Surat Tugas, Form Berita Acara, Form Catatan sampling. Berbagai jenis sampel yang kami sampling, berbagai macam costumer pelanggan kami dan berbagai macam sampel yang kami ambil, perlu dilakukan metode pengarsipan yang mudah diakses oleh semua personil / rekan instalasi uji kesehatan dan sampling. Kami butuh kedepannya adalah pengarsipan yang lebih rapih dan terarah.

2. Kondisi saat ini adalah petugas kami terdiri dari minimal 2 tim maksimal 4 tim setiap hari untuk sampling keluar, petugas kami yang sampling keluar adalah laki laki, hampir

19

semua laki-laki. Jadi betul sekali pulang dari sampling lapangan sudah sore, sehingga yang mengarsipkan dikantor sudah jamnya pulang, jadi terkadang tercecer dimana, maka perlunya arsip digital yang lebih rapih dengan inovasi ini.

3. Mentor mendukung penuh terobosan baru yang akan dilakukan oleh saya sebagai sebuah transformasi digital sehingga kami memiliki backup , semua peralatan akan diajukan ke managemen BBLK Jakarta.

4. 12 Mei 2022 saat pengarsipan ada surat tugas yang terselip setelah pulang dari sampling lapangan, sehingga menghambat proses pengarsipan. Surat tugas berfungsi untuk reimbuise e-toll ketika dinas luar, ketika surat tugas tidak bisa dilampirkan, petugas sampling yang bertugas tidak bisa reimbuisee-toll.

5. 20 Mei 2022 yaitu terselipnya berita acara dan catatan sampling dan tidak ada backup foto, sehingga saya sebagai petugas yang menginput hasil lapangan tidak bisa menginput hasil pengujian lapangan (Suhu, Kelembapan, Pencahayaan, Kebisingan)

6. Keterbatasan mesin scannerdi instalasi uji kesehatan dan sampling.

7. Terbiasa dengan metode konvensional atau manual.

8. Jumlah arsip dokumen fisik sudah sangat banyak

B. Dampak

1. Menghambat proses pengarsipan, karena kurangnya kesadaran SDM yang terampil dalam pengarsipan

2. Saya mengalami keterlambatan dalam pengisian hasil pengujian lapangan karena kurangnya kesadaran akan pentingnya digitalisasi.

3. Belum optimalnya penggunaan mesin scannerdi instalasi uji kesehatan dan sampling.

4. Penumpukan arsip fisik karena terbiasa menggunakan metode konvensional dan tidak memiliki backupdata softfile.

5. Sehingga membutuhkan tempat yang luas untuk penyimpanan dan juga membutuhkan waktu yang lama untuk mencarinya jika diperlukan atau saat ada audit.

C. Pihak yang terlibat

Petugas pendaftaran loket, Petugas Laboratorium Uji Kesehatan dan Sampling

D. Kondisi yang diharapkan

Pengelolaan arsip lapangan harus dilakukan sebuah transformasi dari manual menjadi digital, agar memilikibackupdanjuga mempermudah saat arsip laporan diperlukan (ketika ada audit atau saat akreditasi dari lembaga penilaian) dapat di akses dimana saja kapan

20

saja dan bisa diakses menggunakan perangkat handphone. Arsip yang masih manual berpotensi mudah tercecer data safetylemah.

Sebelum sampai kantor berita acara yang ada hasil pengujian lapangan Suhu, Kelembapan, Kebisingan Pencahayaan, sudah di foto atau di scan menggunakan handphone menggunakan aplikasi simple scanner, baru di kumpulkan ke 1 file sesuai tempat, hari tanggal bulan, supaya pengarsipan lebih terarah dan tersusun rapih.

E. Keterkaitan Isu dengan Agenda 3 Managemen ASN dan SMART ASN

• Managemen ASN

Salah satu kode etik dan perilaku ASN dalam UU ASN adalah melaksanakan tugasnya dengan cermat dan disiplin, belum optimalnya pengelolaan arsip laporan menunjukkan kurang terlaksananya kode etik dalam menjaga martabat dan kehormatan ASN

• SMART ASN

Masih manualnya proses pengarsipan laporan labkesmas di luar gedung Balai Besar Laboratorium Kesehatan Jakarta sehingga diperlukan untuk meningkatkan dan mendalami literasi digital terdapat digital skills yaitu kemampuan mengetahui, memahami, dan menggunakan perngkat keras dan piranti lunak TIK serta sistem operasi digital dalam kehidupan sehari-sehari. (Smart ASN)

2. Belum Optimalnya Penerimaan Sampel Laboratorium Kesehatan Masyarakat di Balai Besar Laboratorium Kesehatan Jakarta.

Pelayanan Penerimaan sampel di Balai Besar Laboratorium Kesehatan Jakarta terdiri dari laboratorium kesehatan masyarakat dan klinik. Salah satu sampel pemeriksaan laboratorium kesehatan adalah sampel usap alat makan dan sampel usap alat masak. Petugas penerima sampel melakukan verifikasi kesesuaian dan kelayakan sampel dalam hal kondisi sampel, wadah sampel dan jenis pemeriksaan yang akan dilakukan.

Pelayanan Penerimaan sampel di Balai Besar Laboratorium Kesehatan Jakarta terdiri dari laboratorium kesehatan masyarakat dan klinik. Salah satu sampel pemeriksaan laboratorium

kesehatan adalah sampel usap alat makan dan sampel usap alat masak. Petugas penerima sampel melakukan verifikasi kesesuaian dan kelayakan sampel dalam hal kondisi sampel, wadah sampel dan jenis pemeriksaan yang akan dilakukan, sebelum melakukan pendaftaran sampel.

21

A. Data dan Fakta

1. 27 Mei 2022, sampel usap alat makan datang dari salah satu puskesmas kecamatan sampel yang datang sendok hanya ada 1 sampel usap, 1 gelas dan 1 piring.

2. 2 Juni 2022, sampel usap alat makan berikutnya adalah centong, datang dengan plastik biasa tidak steril dan hanya 1 usap.

3. Berdasarkan Instruksi Kerja Metode diambil paling sedikit 3 usap paling banyak 5 sampel usap luas permukaan ≤100cm² sedangkan sampel yang datang hanya 1 usap saja.

B. Dampak

Dampaknya jika masalah atau isu tidak diselesaikan, sampel usap yang dikerjakan hasilnya tidak maksimal, karena tidak mewakili ≤100cm². Akibatnya hasil yang dikeluarkan adalah hasil seadanya yaitu 1 sampel saja.

C. Pihak yang terlibat

Petugas Laboratorium Uji Kesehatan dan sampling, Pelanggan

D. Kondisi yang diharapkan

Dengan memberikan edukasi dan sosialisasi kepada pelanggan diharapkan ke depannya pelanggan yang datang ke BBLK Jakarta sudah memahami sesuai dengan Instruksi kerja yang berlaku, yaitu membawa sampel minimal 3 maksimal 5.

E. Keterkaitan Isu dengan Agenda 3 Managemen ASN dan SMART ASN

• Managemen ASN

Salah satu tugas dan fungsi ASN sebagai pelayan publik yaitu memberikan pelayanan publik yang profesional dan berkualitas. Belum optimalnya penerimaan sampel labkesmas usap alat makan karena pelanggan belum teredukasi dengan baik di BBLK Jakarta menunjukkan kurangnya fungsi ASN sebagai pelayan publik.

• SMART ASN

Menyampaikan edukasi dan sosialisasi dengan salah satu profil SMART ASN yaitu hospiltality, Hospitalty merupakan memiliki sifat baik hati dan menarik budi bahasanya, manis tutur kata dan sikapnya dalam setiap menjalankan aktivitas pelaksanaan tugas dan pekerjaan khusus dalam menampilkan pelayanan prima kepada masyarakat.

22

3. Belum Optimalnya pengambilan sampel darah dengan persyaratan khusus di Balai Besar Laboratorium Kesehatan Jakarta.

Laboratorium klinik adalah Laboratorium kesehatan yang melaksanakan pemeriksaan spesimen klinik untuk mendapatkan informasi tentang kesehatan perorangan untuk menunjang diagnosa penyakit, penyembuhan penyakit, dan pemulihan kesehatan (Permenkes No. 411/2010). Terdapat banyak jenis pemeriksaan yang tersedia di Balai Besar Laboratorium Kesehatan Jakarta, ada pemeriksaan yang memiliki persyaratan yang harus dilakukan sebelum proses pengambilan darah, seperti Puasa 10 – 12 jam untuk pemeriksaan glukosa puasa, cholesterol lengkap, trigliserida.

Satu kerjasama BBLK Jakarta dengan Klinik Ruslam, yaitu pemeriksaan lansia atau program prolanis, dengan paket pemeriksaan Cholesterol Total, Cholesterol HDL, Cholesterol LDL Direk, Trigliserida, Ureum, Kreatinin, Microalbuminuria.

A. Data dan Fakta

1. Puasa untuk pemeriksaan Cholesterol Total, Cholesterol HDL, Cholesterol LDL Direk, Trigliserida, Glukosa puasa adalah 10 – 12 jam

2. 24 Mei 2022, ada pasien prolanis yang datang sudah melebihi jam puasanya, atau kurang jam baru puasa subuh mengikuti puasa sunnah, kami edukasi dan untuk pengambilan berikutnya usahakan puasanya sesuai dengan batas minimal dan maksimal puasa.

3. 6 Juni 2022, pasien datang periksa asam urat dan trigliserida, namun pasien tidak sengaja sarapan sebelum datang ke BBLK Jakarta, kami sudah menjelaskan dampak nya namun pasien beralasan tidak mau mengulang puasa tersebut karena sudah telanjur. Kami tetap ambil darah pasien tersebut dan kami edukasi.

B. Dampak

Dampaknya pasien harus mengulang puasa atau terpaksa diambil namun hasilnya tidak sesuai, bisa jadi tinggi atau rendah palsu.

C. Pihak yang terlibat

Petugas laboratorium uji kesehatan dan sampling, Pasien

D. Kondisi yang diharapkan

Melalui edukasi diharapkan pasien dengan persyaratan khusus seperti puasa 10-12 jam bisa diambil darah secara tepat waktu, sehingga tidak ada kejadian pengulangan puasa dan pengambilan darah di lain waktu karena terlewatnya batas maksimal puasa yang dianjurkan.

23

E. Keterkaitan Isu dengan Agenda 3 Managemen ASN

• Managemen ASN

Sebagai ASN kita perlu menerapkan nilai Berorientasi Pelayanan yang seharusnya dimiliki oleh ASN dalam memenuhi kebutuhan pasien yang salah satunya adalah memberikan informasi secara lengkap terkait pelayanan kepada pasien.

3.2 Penetapan CoreIsu

Setelah mengindentifikkasi isu maka untuk menentukan isu utama digunakan metode USG (Urgency,Seriousness,andGrowth).Metode ini merupakan metode untuk menyusun urutan prioritas isu yang harus diselesaikan dengan cara menentukan tingkat urgensi, keseriusan dan perkembangan isu dengan memberi skala nilai 1-5.

Tabel.1 Penetapan Core Isu dengan analisis teknik USG :

No. Isu Kriteria Jumlah Nilai Peringkat Kualitas U S G

1 Belum optimalnya pengelolaan arsip laporan kegiatan pengambilan sampel laboratorium kesehatan masyarakat di luar gedung Balai Besar Laboratorium

Kesehatan Jakarta

2 Belum optimalnya penerimaan sampel laboratorium kesehatan masyarakat di Balai Besar Laboratorium Kesehatan Jakarta.

3 Belum optimalnya pengambilan sampel darah dengan persyaratan khusus di Balai Besar Laboratorium Kesehatan Jakarta.

Keterangan:

5 4 5 14 I

4 3 2 9 II

4 2 2 8 III

1. U: Urgency, seberapa mendesak suatu isu harus dibahas, dianalisis dan ditindaklanjuti;

2. S: Seriousness, seberapa serius isu harus dibahas dikaitkan dengan akibat yang akan ditimbulkan;

24

3. G: Growth, seberapa besar kemungkinan memburuknya isu jika tidak ditangani segera.

Tabel Deskripsi Kriteria URGENCY

Nilai Indikator

Deskripsi Indikator

5 Sangat Mendesak Isu sangat mendesak untuk segera diselesaikan dalam kurun waktu satu bulan

4 Mendesak Isu mendesak untuk segera diselesaikan dalam kurun waktu tiga bulan

3 Cukup Mendesak Isu cukup mendesak untuk segera diselesaikan dalam kurun waktu enam bulan

2 Kurang Mendesak Isu kurang mendesak untuk segera diselesaikan dalam kurun waktu sembilan bulan

1 Tidak Mendesak Isu tidak mendesak untuk segera diselesaikan dalam kurun waktu satu tahun

Tabel Deskripsi Kriteria SERIOUSNESS

Nilai Indikator

Deskripsi Indikator

5 Sangat Serius Isu sangat serius untuk segera dibahas terkait akibat yang akan ditimbulkan

4 Serius Isu serius untuk dibahas dikaitkan dengan akibat yang akan ditimbulkan

3 Cukup Serius Isu cukup serius untuk dibahas dikaitkan dengan akibat yang akan ditimbulkan

2 Kurang Serius Isu kurang serius untuk dibahas dikaitkan dengan akibat yang akan ditimbulkan

1 Tidak Serius Isu tidak serius untuk dibahas dikaitkan dengan akibat yang akan ditimbulkan

25

Tabel Deskripsi Kriteria GROWTH

Nilai Indikator Deskripsi Indikator

5 Sangat Cepat Memburuk Isu sangat cepat berkembang untuk segera

dicegah dalam kurun waktu satu bulan

4 Cepat Memburuk Isu cepat memburuk untuk segera dicegah dalam

kurun waktu tiga bulan

3 Cukup Cepat Memburuk Isu cukup cepat berkembang untuk segera

dicegah dalam kurun waktu enam bulan

2 Kurang Cepat Memburuk Isu kurang cepat berkembang untuk segera

dicegah dalam kurun waktu sembilan bulan

1 Tidak Cepat Memburuk Isu tidak cepat berkembang untuk segera dicegah

dalam kurun waktu satu tahun

Berdasarkan hasil analisis isu dengan menggunakan teknik USG,maka diperoleh isu yang menduduki peringkat pertama adalah “Belum optimalnya pengelolaan arsip laporan

kegiatan pengambilan sampel laboratorium kesehatan masyarakat di luar gedung Balai Besar Laboratorium Kesehatan Jakarta” dengan nilai 14 Oleh karena itu, isu inilah yang kemudian akan dicari gagasan alternatif penyelesaiannya.

26

3.3 Analisis Faktor Penyebab CoreIsu

Setelah penetapan core isu dengan metode USG, “Belum optimalnya pengelolaan arsip laporan kegiatan pengambilan sampel laboratorium kesehatan masyarakat di luar

gedung Balai Besar Labpratorium Kesehatan Jakarta” kemudian dilakukan penyebab

masalah dari core isu menggunakan metode fish bone.

Man Methode

Kurangnya kesadaran SDM akan pentingnya digitalisasi

Kurangnya SDM yang terampil dalam pengarsipan

SDM belum paham pola penyimpanan

Keterbatasan mesin scanner

Belum optimalnya penggunaan mesin scanner

Material

Belum adanya Instruksi Kerja Metode

Pola penyimpanan yang belum tertata

Terbiasa dengan metode konvensional / manual

Membutuhkan waktu lama dan sulit mencarinya

Jumlah arsip yang sudah sangat banyak

Environment

Belum optimalnya pengelolaan arsip laporan kegiatan pengambilan sampel laboratorium kesehatan masyarakat di luar gedung Balai Besar Laboratorium Kesehatan Jakarta

Berdasarkan dari fishbone diatas, didapatkan penyebab-penyebab yang

memungkinkan menjadi akar penyebab dari timbulnya isu, yaitu Method karena terbiasa dengan metode konvensional atau manual. Terdapat berbagai strategi yang dapat dilakukan untuk mengatasi isu belum optimalnya pengelolaan arsip laporan labkesmas diluar gedung.

Mengarsipkan dalam bentuk scan dapat menjadi salah satu cara untuk menyelesaikan isu.

Membuat Instruksi Kerja Metode agar proses nya sesuai dengan peraturan yang berlaku, dan melakukan sosialisasi ke rekan Uji Kesehatan dan Sampling. Sehingga strategi yang

dapat dipilih untuk mengatasi isu belum optimalnya pengelolaan arsip laporan labkesmas diluar gedung BBLK Jakarta berdasarkan hasil analisis dari diagram fishbone yaitu Digitalisasi Pengarsipan Laporan Sampling Labkesmas di luar gedung BBLK Jakarta.

27

3.4 Gagasan Kreatif Penyelesaian CoreIsu

Untuk mencari gagasan kreatif yang dapat dilakukan, pertama perlu dicari alternatif penyelesaian dari akar penyebab yang terdapat dalam diagram fishbone. Kemudian dicari gagasan kreatif pemecahan isu yang dapat dilakukan.

No. Penyebab Upaya pemecahan / Gagasan Kreatif

1. Keterbatasan mesin scanner

Menggunakan perangkat scannerinstansi lain, atau menggunakan handphone sebagai mesin scannermenggunakan aplikasi "simplescan". Kaitannya dengan (SMART ASN) adalah kesenjangan digital

2. Belum optimalnya penggunaan mesin scanner

3. Jumlah arsip dokumen fisik yang sudah sangat banyak

4. Membutuhkan waktu lama dan sulit mencarinya

5. Terbiasa dengan metode konvensional atau manual

Mempelajari penggunaan alat scanner. Kaitannya dengan (Managemen ASN) yaitu kewajiban ASN untuk melaksanakan tugas dengan penuh tanggung jawab.

Mendigitalisasi dokumen fisik supaya memiliki backup softfile ketika dibutuhkan. Kaitannya dengan (SMART ASN) adalah belajar digitalisasi

Mendigitalisasi dokumen fisik supaya lebih efisien saat mencari berkas. Penerapan etika bermedia digital (SMART ASN)

Melakukan transformasi dan inovasi arsip dokumen dari manual ke digital menggunakan scannerdan mengupload ke google driveagar bisa diakses dimana saja kapan saja dan bisa menggunakan laptop, tab, maupun handphone, Digitalisasi Pengarsipanlaporansamplinglaboratoriumkesehatan masyarakatdiluargedungBBLKJakarta. Kaitannya dengan penerapan etika bermedia digital, perubahan perilaku masyarakat yang berpindah dari madia konvensional ke media digital. Karakter media digital yang serba cepat dan serba instan, menyediakan kesempatan tak terbatas dan big data, telah mengubah perilaku masyarakat dalam segala hal, mulai dari belajar, bekerja, bertransaksi, hingga berkolaborasi (SMART ASN)

6. Pola Penyimpanan yang belum tertata

7. Belum adanya Instruksi kerja metode mengenai digitalisasi arsip

8. Kurangnya kesadaran SDM akan pentingnya digitalisasi

Mempelajari mengenai pola penyimpanan atau pengarsipan yang baik (Management ASN)

Membuat Instruksi Kerja digitalisasi arsip. Kaitannya dengan (managemen ASN) adalah kewajiban ASN yaitu menaati ketentuan peraturan perundang-undangan, sebelum melakukan prosedur, harus membuat instruksi kerja / sop.

Mempelajari dan memahami literasi digital (SMART ASN)

28

9. Kurangnya SDM yang terampil dalam pengarsipan

10. SDM belum paham pola penyimpanan

Sebagai ASN harus mau terus belajar sesuai dengan perkembangan zaman (SMART ASN)

Mempelajari mengenai pola penyimpanan atau pengarsipan yang baik (Management ASN)

Berdasarkan penentuan penyebab isu diatas, didapatkan penyebab isu dan gagasan alternatifnya, maka dipilihlah salah satu gagasan alternatif yang akan dilaksanakan selama proses aktualisasi. Gagasan yang alternatif yang dipilih adalah melakukan transformasi dan inovasi arsip dokumen dari manual ke digital menggunakan scanner dan mengupload ke google drive agar bisa diakses dimana saja kapan saja dan bisa menggunakan laptop, tab, maupun handphone, “Digitalisasi pengarsipan laporan sampling laboratorium kesehatanmasyarakatdiluargedungBBLKJakarta”.

Gagasan alternatif tersebut berkaitan dengan penerapan etika bermedia digital, perubahan perilaku masyarakat yang berpindah dari madia konvensional ke media digital. Karakter media digital yang serba cepat dan serba instan, menyediakan kesempatan tak terbatas dan big data, telah mengubah perilaku masyarakat dalam segala hal, mulai dari belajar, bekerja, bertransaksi, hingga berkolaborasi (SMART ASN).

Penerapan gagasan alternatif ini, sejalan dengan nilai-nilai dasar ASN dengan rincian kegiatan sebagai berikut:

Isu

Belum

optimalnya

pengelolaan

arsip laporan

sampling

labkesmas

diluar gedung

BBLK Jakarta

Penyebab Gagasan Kreatif Kegiatan Sumber

Terbiasa

dengan metode

konvensional / manual

Digitalisasi

pengarsipan

laporan sampling

labkesmas diluar

gedung BBLK

Jakarta

Melakukan persiapan

rencana digitalisasi

pengarsipan

Inovasi

Memproses digitalisasi

pengarsipan Inovasi

Sosialisasi pengarsipan

digital Inovasi

Melakukan evaluasi

pengarsipan digital Inovasi

29

3.5 Matrik Rancangan Aktualisasi

Unit Kerja : Pranata Laboratorium Kesehatan Terampil, Instalasi Uji Kesehatan dan Sampling di Balai Besar Laboratorium Kesehatan Jakarta

Identifikasi Isu :

1. Belum optimalnya pengelolaan arsip laporan kegiatan pengambilan sampel laboratorium kesehatan masyarakat diluar gedung

Balai Besar Laboratorium Kesehatan Jakarta.

2. Belum optimalnya penerimaan sampel laboratorium kesehatan masyarakat di Balai Besar Laboratorium Kesehatan Jakarta.

3. Belum optimalnya pengambilan sampel darah dengan persyaratan khusus di Balai Besar Laboratorium Kesehatan Jakarta. Isu yang Diangkat : Belum optimalnya pengelolaan arsip laporan kegiatan pengambilan sampel laboratorium kesehatan masyarakat diluar gedung Balai

Besar Laboratorium Kesehatan Jakarta.

Pemecahan Isu : Digitalisasi Pengarsipan Laporan Kegiatan Sampling Laboratorium Kesehatan Masyarakat di Luar Gedung Balai

Gagasan

Besar Laboratorium Kesehatan Jakarta.

1. Melakukan persiapan

rencana digitalisasi

pengarsipan laporan

kegiatan sampling

laboratorium

kesehatan

masyarakat di luar gedung BBLK Jakarta

Kegiatan Output / Hasil Keterkaitan Substansi

Konsultasi

menyampaikan

kegiatan pada atasan

Mencari referensi dan informasi mengenai

Instruksi Kerja

Pengarsipan Laporan

Kegiatan Sampling

Laboratorium

Kesehatan Masyarakat

diluar BBLK Jakarta

Membuat Instruksi

Kerja Metode

Digitalisasi

Pengarsipan Laporan

Instruksi kerja

pelaksanaan kegiatan

digitalisasi

pengarsipan laporan

kegiatan sampling

laboratorium

kesehatan masyarakat

di luar gedung BBLK

Jakarta

Saya mengawali kegiatan ini

dengan menjelaskan maksud dan

tujuan kegiatan pada mentor selaku

kepala instalasi uji kesehatan dan sampling dengan ramah dan sopan

santun MP. Berorientasi

Pelayanan, meminta izin kepada mentor bentuk menghargai mentor

MP. Harmonis, menjaga nama

baik mentor selaku atasan saya MP.

Loyal, menjelaskan rancangan

secara terbuka dan transparan MP.

Akuntabel berdiskusi agar tercipta

kerjasama yang sinergis dalam

mencari referensi dan informasi

Kontribusi melakukan

persiapan rencana

Digitalisasi Pengarsipan

Laporan Kegiatan Sampling

Laboratorium Kesehatan

Masyarakat di luar gedung

BBLK Jakarta adalah sebagai

perwujudan misi BBLK

Jakarta, yaitu Meningkatkan

kemitraan dalam jejaring

laboratorium

Kesehatan

Meningkatkan kompetensi

SDM dibidang teknis dan

manajemen laboratorium

kesehatan;

Kegiatan melakukan persiapan rencana

Digitalisasi

Pengarsipan Laporan

Kegiatan Sampling

Laboratorium

Kesehatan Masyarakat di luar gedung BBLK

Jakarta dapat

mendukung nilai-nilai organisasi BBLK

Jakarta yaitu, Semangat

Melayani dengan hati

Akurat

30
No Kegiatan Tahapan
Agenda
Terhadap Visi/Misi Organisasi Penguatan Nilai Organisasi 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
Mata Pelatihan
II Kontribusi

2. Memproses

Digitalisasi

Pengarsipan Laporan

Kegiatan Sampling

Laboratorium

Kesehatan

Masyarakat di luar

gedung BBLK Jakarta

Kegiatan Sampling

Laboratorium

Kesehatan Masyarakat di Luar Gedung BBLK

Jakarta

Mengirim draft

Instruksi Kerja kepada

bagian mutu untuk di

cek dan setujui

Instruksi kerja

MP.Kolaboratif.Mencari sumber

referensi sesuai dengan

perkembangan terknologi dan terus

berinovasi MP. Adaptif. Membuat

instruksi kerja metode digitalisasi

arsip laporan labkesmas

menggunakan bahasa Indonesia

yang baik dan benar (baku) sesuai

dengan bidang dan keahlian saya

MP. Kompeten setelah draft jadi

saya mengecek kembali sebelum di kirim ke bagian mutu dengan teliti

MP. Akuntabel setelah yakin

dengan draft instruksi kerja yang

sudah saya ketik, saya mengirim

kepada bagian mutu MP.

Kolaboratif untuk di cek dan disetujui, dengan sikap ramah dan sopan MP. Berorientasi

Pelayanan. Jika sudah selesai

bagian mutu akan mengabari dan akan di tanda tangani oleh kepala

instalasi uji kesehatan dan sampling

MP. Loyal

Membuat akun google

khusus untuk

Digitalisasi

Pengarsipan Laporan

Kegiatan Laboratorium

Kesehatan Masyarakat

di luar gedung BBLK

Jakarta

Kompilasi / mengelompokkan

arsip laporan

Transformasi

pengarsipan metode

manual ke digitalisai

Saya membuat akun google khusus

untuk proses digitalisasi,

memanfatkan literasi digital sebagai

bentuk inovasi MP. Adaptif

sebagai bentuk suatu responsibilitas

terhadap pelayanan MP.

Berorientasi pelayanan

melakukan kompilasi atau

mengelompokkan arsip laporan

dengan bertanggung jawab, cermat

dan disiplin MP. Akuntabel sesuai

Kontribusi kegiatan

memproses digitalisasi arsip

laporan kegiatan sampling

laboratorium kesehatan

masyarakat di luar gedung

BBLK Jakarta adalah sebagai

perwujudan misi BBLK

Jakarta, yaitu Meningkatkan

sarana dan prasarana sesuai

Kegiatan memproses digitalisasi arsip

laporan kegiatan sampling laboratorium

kesehatan masyarakat di luar gedung BBLK

Jakarta dapat

mendukung nilai-nilai

organisasi BBLK

Jakarta yaitu, Semangat

31
Responsif Transparan

3. Sosialisasi digitalisasi

pengarsipan laporan

kegiatan sampling

laboratorium

kesehatan

masyarakat di luar

gedung BBLK Jakarta

laboratorium

kesehatan masyarakat

di luar gedung BBLK

Jakarta sesuai dengan

tempat sampling, hari

tanggal bulan

Melakukan scanning

arsip bentuk dokumen

fisik (hardfile) menjadi

dokumen PDF

(softfile)

Menamai file PDF

sesuai dengan tempat

sampling, hari tanggal

bulan

Mengunggah file PDF

yang sudah di namai,

ke google drive

dengan tempat sampling, hari

tanggal bulan dan tahun dengan

melakukan kinerja terbaik

MP.Kompeten. Setelah

memastikan bahwa data sesuai, selanjutnya melakukan scanning

arsip laporan kegiatan sampling luar

gedung BBLK Jakarta dengan

cekatan, solutif MP. Berorientasi

Pelayanan dan penuh semangat, menggunakan mesin scanner

dengan penuh komitmen dan

dedikasi MP. Loyal. Menamai file

PDF sesuai dengan tempat

samping, hari tanggal bulan agar

mudah di telusur oleh rekan uji

kesehatan dan sampling MP.

Kolaboratif ketika penelusuran, supaya tercipta lingkungan kerja

yang kondusif MP. Harmonis. Lalu

mengunggah file yang sudah

dinamai ke google drive guna

mempermudah akses jika

diperlukan rekan uji kesehatan dan sampling MP. Kolaboratif

Meminta izin kepada

kepala instalasi uji

kesehatan dan

sampling untuk

melakukan sosialisasi

Mengundang rekan

instalasi uji kesehatan dan sampling

Meminta alamat email

rekan instalasi uji

kesehatan dan

Persetujuan dari

kepala instalasi untuk

kegiatan sosialisasi

oleh rekan uji

kesehatan dan

sampling

Saya meminta izin kepada kepala

instalasi uji kesehatan dan

sampling dengan sopan dan santun

MP. Berorientasi Pelayanan

Kepala instalasi memberi saya

kepercayaan untuk

mensosialisasikan kegiatan ini MP.

Akuntabel saya mulai menjelaskan

tentang kegiatan yang akan

dilakukan untuk membangun

lingkungan kerja yang kondusif MP.

dengan perkembangan

teknologi terkini; Melayani dengan hati Akurat Responsif Transparan

Kontribusi Sosialisasi

digitalisasi pengarsipan

laporan kegiatan sampling

laboratorium kesehatan

masyarakat di luar gedung

BBLK Jakarta adalah sebagai

perwujudan misi BBLK

Jakarta, yaitu Meningkatkan

kemitraan dalam jejaring laboratorium Kesehatan; Meningkatkan kompetensi

Sosialisasi digitalisasi pengarsipan laporan

kegiatan sampling laboratorium

kesehatan masyarakat di luar gedung BBLK

Jakarta dapat mendukung nilai-nilai organisasi BBLK

Jakarta yaitu, Semangat

32

sampling untuk

menghubungkan

dengan googledrive

agar bisa diakses

dengan mudah dan

efisien

Harmonis

Kegiatan sosialisasi penggunaan

arsip digitalisasi merupakan bentuk

meningkatkan kompetensi diri untuk

menjawab tantangan yang selalu

berubah MP. Kompeten

Saya mengundang rekan instalasi

uji kesehatan dan sampling

menggunakan aplikasi Whatsapp

MP. Adaptif lalu meminta alamat

email rekan instalasi uji kesehatan

dan sampling menjaga nama baik

sesama ASN MP. Loyal untuk

menghubungkan dengan google

driveagar bisa diakses dengan

mudah dan efisien MP.

Kolaboratif Sosialisasi dilakukan

dengan metode daring melalui

zoommeetingsebagai bentuk

penyesuaian diri terhadap

perubahan digital MP. Adaptif

namun tetap melihat kondisi jika

tidak memungkinkan tetap

dilakukan tatap muka.

Menyampaikan informasi mengenai

pengarsipan digital dengan santun

dan ramah MP. Berorientasi

Pelayanan dan secara lengkap

berikut dengan stepnya supaya

semua rekan uji kesehatan dan

sampling memahami maksud dan

tujuan sosialisasi sebagai bentuk

membantu orang lain belajar

digitalisasi MP. Kompeten tak lupa

juga memberi kesempatan rekan uji

kesehatan dan sampling untuk

SDM dibidang teknis dan

manajemen laboratorium

kesehatan; Meningkatkan

sarana dan prasarana sesuai

dengan perkembangan

teknologi terkini;

Melayani dengan hati

Akurat Responsif Transparan

33

4. Evaluasi digitalisasi

pengarsipan laporan

kegiatan sampling laboratorium

kesehatan

masyarakat di luar gedung BBLK Jakarta

Meminta izin kepada

kepala instalasi uji

kesehatan dan

sampling untuk

melakukan evaluasi

Membuat kuisioner

evaluasi kegiatan

aktualisasi

penggunaan arsip

digital dan

mengakumulasi data

kuisioner

Melaporkan hasil

evaluasi ke atasan dan

membuat laporan

Hasil kuisioner dan

laporan kegiatan

tersampaikan ke

atasan atau mentor

berkontribusi memberikan masukan

dan komentar mengenai inovasi ini MP. Kolaboratif saya mencatat

dan menghargai setiap masukan

MP. Harmonis selama sosialisasi

berlangsung saya senantiasa

bersikap proaktif agar sosialisasi

dapat berjalan dengan lancar MP.

Adaptif

Meminta izin kepada atasan dengan

sopan santun dan ramah MP.

Berorientasi Pelayanan

menghargai atasan MP. Harmonis

serta menjaga nama baik sesama

ASN MP. Loyal. Saya membuat

kuisioner menggunakan teknologi

yang sedang berkembang saat ini

yaitu menggunakan google form

MP. Adaptif membagikan link

kepada rekan uji kesehatan dan sampling , lalu mengakumulasi

kuisioner yang telah didapat dengan

jujur, dan bertanggung jawab MP.

Akuntabel, membuat kesimpulan

dengan merangkum semua hasil

kuisioner, melaksanakan tugas

dengan kualitas terbaik MP.

Kompeten menggerakan

pemanfaatan google form untuk

mencapai tujuan bersama MP.

Kolaboratif yaitu mempermudah

penelusuran saat dibutuhkan , dan

semua staff uji kesehatan dan sampling memahami teknik

pengarsipan digital MP. Adaptif.

Membuat laporan kegiatan dengan

Kontribusi kegiatan Evaluasi

digitalisasi pengarsipan

laporan kegiatan sampling

laboratorium kesehatan

masyarakat di luar gedung

BBLK Jakarta adalah sebagai

perwujudan misi BBLK

Jakarta, yaitu Meningkatkan

kemitraan dalam jejaring

laboratorium Kesehatan;

Meningkatkan kompetensi

SDM dibidang teknis dan

manajemen laboratorium

kesehatan; Meningkatkan

sarana dan prasarana sesuai

dengan perkembangan

teknologi terkini;

Kegiatan evaluasi digitalisasi

pengarsipan laporan kegiatan sampling laboratorium

kesehatan masyarakat di luar gedung BBLK

Jakarta dapat

mendukung nilai-nilai organisasi BBLK

Jakarta yaitu, Semangat

Melayani dengan hati Akurat

Responsif

Transparan

34

rasa tanggung jawab, jujur, cermat, disiplin dan berintegritas tinggi MP.

Akuntabel mengoreksi dan

memeriksa kembali laporan yang

telah dibuat sebelum diserahkan

kepada mentor, melakukan

perbaikan tiada henti MP.

Berorientasi Pelayanan

pembuatan laporan, melaksanakan

tugas dengan kualitas terbaik MP.

Kompeten jika ada revisi, cepat

menyesuaikan diri menghadapi

perubahan MP. Adaptif agar

selaras MP. Harmonis dengan

persepsi mentor

35

3.7

36
3.6 Matrik Rekapitulasi Rencana Habituasi Core Value ASN (BerAKHLAK)
Tabel Jadwal Rencana Kegiatan Aktualisasi No. Kegiatan JULI AGUSTUS Minggu II III IV V I II III Tanggal 06-08 11-15 18-22 25-29 01-05 08-12 15-16 1. Melakukan persiapan rencana digitalisasi pengarsipan 2. Memproses digitalisasi pengarsipan 3. Sosialisasi pengarsipan digital 4. Melakukan evaluasi pengarsipan digital No. Mata Pelatihan Kegiatan Jumlah Aktualisasi per MP Ke-1 Ke-2 Ke-3 Ke-4 1. Berorientasi Pelayanan 2 2 2 2 8 2. Akuntabel 1 1 1 2 5 3. Kompeten 1 1 2 2 6 4. Harmonis 1 1 2 2 6 5. Loyal 2 1 1 1 5 6. Adaptif 1 1 3 3 8 7 Kolaboratif 2 2 2 1 7 Jumlah Aktualisasi per Kegiatan 10 9 13 13 45
Rencana Jadwal Kegiatan Aktualisasi

BAB IV PELAKSANAAN AKTUALISASI

4.1 Pelaksanaan Kegiatan Aktualisasi

Aktualisasi “Digitalisasi Pengarsipan Laporan Kegiatan Sampling Laboratorium

Kesehatan Masyarakat di Luar Gedung Balai Besar Laboratorium Kesehatan Jakarta” telah dilaksanakan di Balai Besar Laboratorium Kesehatan Jakarta mulai tangga 6 Juli – 15 Agustus 2022.

4.1.1 Kegiatan 1

Nama kegiatan : Melakukan persiapan rencana digitalisasi pengarsipan laporan kegiatan sampling laboratorium kesehatan masyarakat di luar gedung BBLK Jakarta

Tanggal kegiatan : 06 Juli – 15 Juli 2022

Output Kegiatan : Instruksi kerja pelaksanaan kegiatan digitalisasi pengarsipan laporan kegiatan sampling laboratorium kesehatan masyarakat di luar gedung BBLK Jakarta

Tahapan Kegiatan :

1. Konsultasi menyampaikan kegiatan pada atasan

A. Deskripsi Proses

Saya mengawali kegiatan ini dengan menjelaskan maksud dan tujuan kegiatan pada mentor selaku kepala instalasi uji kesehatan dan sampling dengan ramah dan sopan santun, meminta izin kepada mentor bentuk menghargai mentor, menjaga nama baik mentor selaku atasan saya, menjelaskan rancangan secara terbuka dan transparan, berdiskusi agar tercipta kerjasama yang sinergis dalam mencari referensi dan informasi Instruksi kerja

B. Bukti pelaksanaan tahapan kegiatan

37

C. Penerapan nilai – nilai dasar ASN

Saya mengawali kegiatan ini dengan menjelaskan maksud dan tujuan kegiatan pada mentor selaku kepala instalasi uji kesehatan dan sampling dengan ramah dan sopan santun MP. Berorientasi Pelayanan, meminta izin kepada mentor bentuk menghargai mentor MP. Harmonis, menjaga nama baik mentor selaku atasan saya MP. Loyal, menjelaskan rancangan secara terbuka dan transparan MP. Akuntabel berdiskusi agar tercipta kerjasama yang sinergis dalam mencari referensi dan informasi Instruksi kerja

D. Hambatan

Tidak ada hambatan, konsultasi berjalan dengan baik

2. Mencari referensi dan informasi mengenai Instruksi Kerja Pengarsipan Laporan Kegiatan Sampling Laboratorium Kesehatan Masyarakat diluar BBLK Jakarta

a) Deskripsi Proses

Mencari sumber referensi sesuai dengan perkembangan terknologi dan terus berinovasi.

b) Bukti pelaksanaan tahapan kegiatan

c) Penerapan nilai – nilai dasar ASN

Mencari sumber referensi sesuai dengan perkembangan terknologi dan terus berinovasi MP. Adaptif.

d) Hambatan

Tidak ada hambatan, proses pencarian instruksi kerja berjalan dengan baik.

38

3. Membuat Instruksi Kerja Metode Digitalisasi Pengarsipan Laporan Kegiatan

Sampling Laboratorium Kesehatan Masyarakat di Luar Gedung BBLK Jakarta

a) Deskripsi Proses

Membuat instruksi kerja metode digitalisasi arsip laporan labkesmas

menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar (baku) sesuai dengan bidang dan keahlian saya, setelah draft jadi saya mengecek kembali sebelum di kirim ke bagian mutu dengan teliti

b) Bukti pelaksanaan tahapan kegiatan

39

c) Penerapan nilai – nilai dasar ASN

Membuat instruksi kerja metode digitalisasi arsip laporan labkesmas

menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar (baku) sesuai dengan bidang dan keahlian saya MP. Kompeten setelah draft jadi saya mengecek

kembali sebelum di kirim ke bagian mutu dengan teliti MP. Akuntabel

d) Hambatan

Tidak ada hambatan saat membuat instruksi kerja, berjalan dengan baik.

4. Mengirim draft Instruksi Kerja kepada bagian mutu untuk di cek dan setujui

a) Deskripsi Proses

Setelah yakin dengan draft instruksi kerja yang sudah saya ketik, saya mengirim kepada bagian mutu untuk di cek dan disetujui, dengan sikap ramah dan sopan. Jika sudah selesai bagian mutu akan mengabari dan akan di tanda tangani oleh kepala instalasi uji kesehatan dan sampling.

b) Bukti pelaksanaan tahapan kegiatan

40

c) Penerapan nilai – nilai dasar ASN

Setelah yakin dengan draft instruksi kerja yang sudah saya ketik, saya mengirim kepada bagian mutu MP. Kolaboratif untuk di cek dan disetujui, dengan sikap ramah dan sopan MP. Berorientasi Pelayanan. Jika sudah selesai bagian mutu akan mengabari dan akan di tanda tangani oleh kepala instalasi uji kesehatan dan sampling MP. Loyal

d) Hambatan Tidak ada hambatan saat mengirim IK ke bagian mutu.

Kontribusi terhadap visi dan misi organisasi:

Kontribusi melakukan persiapan rencana Digitalisasi Pengarsipan Laporan Kegiatan Sampling

Laboratorium Kesehatan Masyarakat di luar gedung BBLK Jakarta adalah sebagai perwujudan misi BBLK Jakarta, yaitu Meningkatkan kemitraan dalam jejaring laboratorium Kesehatan

Meningkatkan kompetensi SDM dibidang teknis dan manajemen laboratorium kesehatan

Penguatan nilai organisasi:

Kegiatan melakukan persiapan rencana Digitalisasi Pengarsipan Laporan Kegiatan Sampling

Laboratorium Kesehatan Masyarakat di luar gedung BBLK Jakarta dapat mendukung nilai-nilai organisasi BBLK Jakarta yaitu, Semangat, Melayani dengan hati, Akurat, Responsif dan

Transparan

Output / Hasil Kegiatan

Instruksi kerja pelaksanaan kegiatan digitalisasi pengarsipan laporan kegiatan sampling

laboratorium kesehatan masyarakat di luar gedung BBLK Jakarta

41
42

4.1.2 Kegiatan 2

Nama kegiatan : Memproses Digitalisasi Pengarsipan Laporan Kegiatan Sampling

Laboratorium Kesehatan Masyarakat di luar gedung BBLK Jakarta

Tanggal kegiatan : 16 Juli – 25 Juli 2022

Output Kegiatan : Instruksi kerja pelaksanaan kegiatan digitalisasi pengarsipan laporan kegiatan sampling laboratorium kesehatan masyarakat di luar gedung BBLK Jakarta

Tahapan Kegiatan :

1. Membuat akun google khusus untuk Digitalisasi Pengarsipan Laporan Kegiatan Laboratorium Kesehatan Masyarakat di luar gedung BBLK Jakarta

a) Deskripsi Proses

Saya membuat akun google khusus untuk proses digitalisasi, memanfatkan literasi digital sebagai bentuk inovasi sebagai bentuk suatu responsibilitas

terhadap pelayanan

43

b) Bukti pelaksanaan tahapan kegiatan

c) Penerapan nilai – nilai dasar ASN

Saya membuat akun google khusus untuk proses digitalisasi, memanfatkan literasi digital sebagai bentuk inovasi MP. Adaptif sebagai bentuk suatu responsibilitas terhadap pelayanan MP. Berorientasi pelayanan

d) Hambatan

Tidak ada hambatan saat pembuatan akun google.

44

2. Kompilasi / mengelompokkan arsip laporan laboratorium kesehatan masyarakat di luar gedung BBLK Jakarta sesuai dengan tempat sampling, hari tanggal bulan

a) Deskripsi Proses

Melakukan kompilasi atau mengelompokkan arsip laporan dengan bertanggung jawab, cermat dan disiplin sesuai dengan tempat sampling, hari tanggal bulan dan tahun dengan melakukan kinerja terbaik.

b) Bukti pelaksanaan tahapan kegiatan

45

c) Penerapan nilai – nilai dasar ASN

Melakukan kompilasi atau mengelompokkan arsip laporan dengan bertanggung jawab, cermat dan disiplin MP. Akuntabel sesuai dengan tempat sampling, hari tanggal bulan dan tahun dengan melakukan kinerja terbaik MP.Kompeten

d) Hambatan

Tidak ada hambatan saat kompilasi atau pengelompokan arsip.

3. Melakukan scanning arsip bentuk dokumen fisik (hardfile) menjadi dokumen PDF (softfile)

a) Deskripsi Proses

Setelah memastikan bahwa data sesuai, selanjutnya melakukan scanning arsip laporan kegiatan sampling luar gedung BBLK Jakarta dengan cekatan, solutif dan penuh semangat, menggunakan mesin scanner dengan penuh komitmen dan dedikasi.

b) Bukti pelaksanaan tahapan kegiatan

46

c) Penerapan nilai – nilai dasar ASN

Setelah memastikan bahwa data sesuai, selanjutnya melakukan scanning arsip laporan kegiatan sampling luar gedung BBLK Jakarta dengan cekatan, solutif MP. Berorientasi Pelayanan dan penuh semangat, menggunakan mesin scanner dengan penuh komitmen dan dedikasi MP. Loyal.

d) Hambatan

Tidak ada hambatan saat menggunakan mesin scanner.

4. Menamai file PDF sesuai dengan tempat sampling, hari tanggal bulan

a) Deskripsi Proses

Menamai file PDF sesuai dengan tempat samping, hari tanggal bulan agar mudah di telusur oleh rekan uji kesehatan dan sampling ketika penelusuran, supaya tercipta lingkungan kerja yang kondusif.

b) Bukti pelaksanaan tahapan kegiatan

47

c) Penerapan nilai – nilai dasar ASN

Menamai file PDF sesuai dengan tempat samping, hari tanggal bulan agar mudah di telusur oleh rekan uji kesehatan dan sampling MP. Kolaboratif ketika penelusuran, supaya tercipta lingkungan kerja yang kondusif MP. Harmonis.

d) Hambatan

Tidak ada hambatan saat menamai file PDF.

5. Mengunggah file PDF yang sudah di namai, ke google drive

a) Deskripsi Proses

Lalu mengunggah file yang sudah dinamai ke google drive guna mempermudah akses jika diperlukan rekan uji kesehatan dan sampling

b) Bukti pelaksanaan tahapan kegiatan

48

c) Penerapan nilai – nilai dasar ASN

Lalu mengunggah file yang sudah dinamai ke google drive guna mempermudah akses jika diperlukan rekan uji kesehatan dan sampling MP. Kolaboratif

d) Hambatan

Tidak ada hamatan saat mengunggah file ke google drive.

Kontribusi terhadap visi dan misi organisasi:

Kontribusi kegiatan memproses digitalisasi arsip laporan kegiatan sampling laboratorium kesehatan masyarakat di luar gedung BBLK Jakarta adalah sebagai perwujudan misi BBLK

Jakarta, yaitu Meningkatkan sarana dan prasarana sesuai dengan perkembangan teknologi terkini.

Penguatan nilai organisasi:

Kegiatan memproses digitalisasi arsip laporan kegiatan sampling laboratorium kesehatan masyarakat di luar gedung BBLK Jakarta dapat mendukung nilai-nilai organisasi BBLK Jakarta yaitu, Semangat, Melayani dengan hati, Akurat, Responsif, dan Transparan.\

Output / Hasil Kegiatan:

Transformasi pengarsipan metode manual ke digitalisasi Manual:

49

Digital:

4.1.3 Kegiatan 3

Nama kegiatan : Sosialisasi digitalisasi pengarsipan laporan kegiatan sampling laboratorium kesehatan masyarakat di luar gedung BBLK Jakarta

Tanggal kegiatan : 25 Juli – 5 Agustus 2022

Output Kegiatan : Persetujuan dari kepala instalasi untuk kegiatan sosialisasi oleh rekan uji kesehatan dan sampling

Tahapan Kegiatan :

1. Meminta izin kepada kepala instalasi uji kesehatan dan sampling untuk melakukan sosialisasi

a) Deskripsi Proses

Saya meminta izin kepada kepala instalasi uji kesehatan dan sampling dengan sopan dan santun. Kepala instalasi memberi saya kepercayaan untuk mensosialisasikan kegiatan ini saya mulai menjelaskan tentang kegiatan yang akan dilakukan untuk membangun lingkungan kerja yang kondusif.

Kegiatan sosialisasi penggunaan arsip digitalisasi merupakan bentuk meningkatkan kompetensi diri untuk menjawab tantangan yang selalu berubah.

50

b) Bukti pelaksanaan tahapan kegiatan

c) Penerapan nilai – nilai dasar ASN

Saya meminta izin kepada kepala instalasi uji kesehatan dan sampling dengan sopan dan santun MP. Berorientasi Pelayanan Kepala instalasi memberi saya kepercayaan untuk mensosialisasikan kegiatan ini MP. Akuntabel saya mulai menjelaskan tentang kegiatan yang akan dilakukan untuk membangun lingkungan kerja yang kondusif MP. Harmonis Kegiatan sosialisasi penggunaan arsip digitalisasi merupakan bentuk meningkatkan kompetensi diri untuk menjawab tantangan yang selalu berubah MP. Kompeten

d) Hambatan

Tidak ada hambatan

51

2. Mengundang rekan instalasi uji kesehatan dan sampling

a) Deskripsi Proses

Saya mengundang rekan instalasi uji kesehatan dan sampling menggunakan aplikasi Whatsapp

b) Bukti pelaksanaan tahapan kegiatan

52

c) Penerapan nilai – nilai dasar ASN Saya mengundang rekan instalasi uji kesehatan dan sampling menggunakan aplikasi WhatsappMP. Adaptif

d) Hambatan Tidak ada hambatan

3. Meminta alamat email rekan instalasi uji kesehatan dan sampling untuk menghubungkan dengan googledriveagar bisa diakses dengan mudah dan efisien

a) Deskripsi Proses

Meminta alamat email rekan instalasi uji kesehatan dan sampling menjaga nama baik sesama ASN untuk menghubungkan dengan googledriveagar bisa diakses dengan mudah dan efisien. Sosialisasi dilakukan dengan metode daring melalui zoom meeting sebagai bentuk penyesuaian diri terhadap perubahan digital namun tetap melihat kondisi jika tidak memungkinkan tetap dilakukan tatap muka. Menyampaikan informasi mengenai pengarsipan digital dengan santun dan ramah dan secara lengkap berikut dengan stepnya supaya semua rekan uji kesehatan dan sampling memahami maksud dan tujuan sosialisasi sebagai bentuk membantu orang lain belajar digitalisasi tak lupa juga memberi kesempatan rekan uji kesehatan dan sampling untuk berkontribusi memberikan masukan dan komentar mengenai inovasi ini saya mencatat dan

53

menghargai setiap masukan selama sosialisasi berlangsung saya senantiasa bersikap proaktif agar sosialisasi dapat berjalan dengan lancar.

b) Bukti pelaksanaan tahapan kegiatan

54

c) Penerapan nilai – nilai dasar ASN

Meminta alamat email rekan instalasi uji kesehatan dan sampling menjaga nama baik sesama ASN MP. Loyal untuk menghubungkan dengan google drive agar bisa diakses dengan mudah dan efisien MP. Kolaboratif Sosialisasi dilakukan dengan metode daring melalui zoommeetingsebagai bentuk penyesuaian diri terhadap perubahan digital MP. Adaptif namun tetap melihat kondisi jika tidak memungkinkan tetap dilakukan tatap muka. Menyampaikan informasi mengenai pengarsipan digital dengan santun dan ramah MP. Berorientasi Pelayanan dan secara lengkap berikut dengan stepnya supaya semua rekan uji kesehatan dan sampling memahami maksud dan tujuan sosialisasi sebagai bentuk membantu orang lain belajar digitalisasi MP. Kompeten tak lupa juga memberi kesempatan rekan uji kesehatan dan sampling untuk berkontribusi memberikan masukan dan komentar mengenai inovasi ini MP. Kolaboratif saya mencatat dan menghargai setiap masukan MP. Harmonis selama sosialisasi berlangsung saya senantiasa bersikap proaktif agar sosialisasi dapat berjalan dengan lancar MP. Adaptif

d) Hambatan

Tidak ada hambatan

55

Kontribusi terhadap visi dan misi organisasi:

Kontribusi Sosialisasi digitalisasi pengarsipan laporan kegiatan sampling laboratorium

kesehatan masyarakat di luar gedung BBLK Jakarta adalah sebagai perwujudan misi BBLK

Jakarta, yaitu Meningkatkan kemitraan dalam jejaring laboratorium Kesehatan; Meningkatkan

kompetensi SDM dibidang teknis dan manajemen laboratorium kesehatan; Meningkatkan sarana dan prasarana sesuai dengan perkembangan teknologi terkini;

Penguatan nilai organisasi:

Sosialisasi digitalisasi pengarsipan laporan kegiatan sampling laboratorium kesehatan masyarakat di luar gedung BBLK Jakarta dapat mendukung nilai-nilai organisasi BBLK Jakarta yaitu, Semangat, Melayani dengan hati, Akurat, Responsif, dan Transparan.

Output / Hasil Kegiatan:

Persetujuan dari kepala instalasi untuk kegiatan sosialisasi oleh rekan uji kesehatan dan sampling, Daftar Hadir, Notulen.

56

4.1.4 Kegiatan 4

Nama kegiatan : Evaluasi digitalisasi pengarsipan laporan kegiatan sampling laboratorium kesehatan masyarakat di luar gedung BBLK Jakarta

Tanggal kegiatan : 7 Agustus – 15 Agustus 2022

Output Kegiatan : Hasil kuisioner dan laporan kegiatan tersampaikan ke atasan atau mentor

Tahapan Kegiatan :

1. Meminta izin kepada kepala instalasi uji kesehatan dan sampling untuk melakukan evaluasi

a) Deskripsi Proses

Meminta izin kepada atasan dengan sopan santun dan ramah menghargai atasan serta menjaga nama baik sesama ASN

b) Bukti pelaksanaan tahapan kegiatan

57

c) Penerapan nilai – nilai dasar ASN

Meminta izin kepada atasan dengan sopan santun dan ramah MP. Berorientasi Pelayanan menghargai atasan MP. Harmonis serta menjaga nama baik sesama ASN MP. Loyal.

d) Hambatan

Tidak ada hambatan

2. Membuat kuisioner evaluasi kegiatan aktualisasi penggunaan arsip digital dan mengakumulasi data kuisioner

a) Deskripsi Proses

Saya membuat kuisioner menggunakan teknologi yang sedang berkembang saat ini yaitu menggunakan google form membagikan link kepada rekan uji kesehatan dan sampling , lalu mengakumulasi kuisioner yang telah didapat dengan jujur, dan bertanggung jawab, membuat kesimpulan dengan merangkum semua hasil kuisioner, melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik menggerakan pemanfaatan google form untuk mencapai tujuan bersama yaitu mempermudah penelusuran saat dibutuhkan , dan semua staff uji kesehatan dan sampling memahami teknik pengarsipan digital.

b) Bukti pelaksanaan tahapan kegiatan

58

c) Penerapan nilai – nilai dasar ASN

Saya membuat kuisioner menggunakan teknologi yang sedang berkembang saat ini yaitu menggunakan google form MP. Adaptif membagikan link kepada rekan uji kesehatan dan sampling , lalu mengakumulasi kuisioner yang telah didapat dengan jujur, dan bertanggung jawab MP. Akuntabel, membuat kesimpulan dengan merangkum semua hasil kuisioner, melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik MP.Kompeten menggerakan pemanfaatan google form untuk mencapai tujuan bersama MP. Kolaboratif yaitu mempermudah penelusuran saat dibutuhkan , dan semua staff uji kesehatan dan sampling memahami teknik pengarsipan digital MP. Adaptif.

d) Hambatan

Tidak ada hambatan

3. Melaporkan hasil evaluasi ke atasan dan membuat laporan

a) Deskripsi Proses

Membuat laporan kegiatan dengan rasa tanggung jawab, jujur, cermat, disiplin dan berintegritas tinggi mengoreksi dan memeriksa kembali laporan yang telah dibuat sebelum diserahkan kepada mentor, melakukan perbaikan tiada henti pembuatan laporan, melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik jika ada revisi, cepat menyesuaikan diri menghadapi perubahan agar selaras dengan persepsi mentor

b) Bukti pelaksanaan tahapan kegiatan

59

c) Penerapan nilai – nilai dasar ASN

Membuat laporan kegiatan dengan rasa tanggung jawab, jujur, cermat, disiplin dan berintegritas tinggi MP. Akuntabel mengoreksi dan memeriksa kembali laporan yang telah dibuat sebelum diserahkan kepada mentor, melakukan perbaikan tiada henti MP. Berorientasi Pelayanan pembuatan laporan, melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik MP. Kompeten jika ada revisi, cepat menyesuaikan diri menghadapi perubahan

MP. Adaptif agar selaras MP. Harmonis dengan persepsi mentor

d) Hambatan

Tidak ada hambatan

60

Kontribusi terhadap visi dan misi organisasi:

Kontribusi kegiatan Evaluasi digitalisasi pengarsipan laporan kegiatan sampling laboratorium kesehatan masyarakat di luar gedung BBLK Jakarta adalah sebagai perwujudan misi BBLK

Jakarta, yaitu Meningkatkan kemitraan dalam jejaring laboratorium Kesehatan;

Meningkatkan kompetensi SDM dibidang teknis dan manajemen laboratorium kesehatan; Meningkatkan sarana dan prasarana sesuai dengan perkembangan teknologi terkini;

Penguatan nilai organisasi:

Kegiatan evaluasi digitalisasi pengarsipan laporan kegiatan sampling laboratorium kesehatan masyarakat di luar gedung BBLK Jakarta dapat mendukung nilai-nilai organisasi BBLK Jakarta yaitu, Semangat, Melayani dengan hati, Akurat, Responsif, dan Transparan.

Output / Hasil Kegiatan:

Hasil kuisioner dan laporan kegiatan tersampaikan ke atasan atau mentor.

61
62
63

4.2 Kualitas dan Kebermanfaatan Aktualisasi

Berdasarkan hasil evaluasi digitalisasi pengarsipan laporan kegiatan sampling laboratorium kesehatan masyarakat di luar gedung BBLK Jakarta memudahkan petugas uji kesehatan dan sampling untuk menata arsip dengan mudah. Pimpinan sangat mendukung dan semangat dengan inovasi saya.

“Sudah bagus, membantu pengarsipan supaya lebih tertata” – Rekan Uji Kes & Sampling

“Inovasi yang bagus karena terobosan baru di uji kesehatan dan sampling” – Mentor

“Bisa digunakan di instansi lain misalnya di bagian pengarsipan tidak hanya untuk instalasi uji kesehatan dan sampling saja” – Bagian SPI

“Judulnya bagus soal digitalisasi, nanti presentasi didepan saya ya selesai latsar” – Kepala

BBLK Jakarta.

Karena transformasi digital sangat membantu penataan arsip di instalasi uji kesehatan dan sampling. Mempermudah ketika mencari arsip ketika dibutuhkan segera, hanya dengan membuka google drive, bisa langsung di cari sesuai dengan tanggal, bulan tahun.

4.3 Rencana Tindak Lanjut Aktualisasi

Aktualisasi ini akan dijadikan habituasi di setiap harinya, tidak hanya saat aktualisasi saja. Saya akan mempresentasikan didepan pimpinan BBLK Jakarta, selanjutnya akan mengajukan mesin scanner beserta perangkat pendukung lain guna mencapai target scan setiap hari, setiap pulang dari lapangan petugas uji kesehatan dan sampling langsung mengscan, agar penataan arsip tetap rapi dan tertata dengan baik.

4.4 Matriks Pelaksanaan Aktualisasi

No. Kegiatan Sumber Waktu Pelaksanaan

1. Melakukan persiapan rencana digitalisasi pengarsipan Inovasi 6 Juli – 15 Juli 2022

2. Memproses digitalisasi pengarsipan Inovasi 16 Juli – 25 Juli 2022

3. Sosialisasi pengarsipan digital Inovasi 26 Juli – 5 Agustus 2022

4. Melakukan evaluasi pengarsipan digital Inovasi 6 Agustus – 15 Agustus 2022

64

MATRIKS REKAPITULASI REALISASI MP

65
No. Mata Pelatihan Kegiatan Jumlah Aktualisasi per MP Ke-1 Ke-2 Ke-3 Ke-4 Rencana Realisasi Rencana Realisasi Rencana Realisasi Rencana Realisasi Rencana Realisasi 1. Berorientasi Pelayanan 2 2 2 2 2 2 2 2 8 8 2. Akuntabel 1 1 1 1 1 1 2 2 5 5 3. Kompeten 1 1 1 1 2 2 2 2 6 6 4. Harmonis 1 1 1 1 2 2 2 2 6 6 5. Loyal 2 2 1 1 1 1 1 1 5 5 6. Adaptif 1 1 1 1 3 3 3 3 8 8 7. Kolaboratif 2 2 2 2 2 2 1 1 7 7 Jumlah Aktualisasi Per Kegiatan 10 10 9 9 13 13 13 13 45 45

BAB VI PENUTUP

5.1

Kesimpulan

• Rangkaian kegiatan “Digitalisasi pengarsipan laporan sampling laboratorium kesehatan masyarakat diluar gedung BBLK Jakarta” mampu memudahkan pengarsipan supaya lebih tertata, mudah diakses, serta memiliki backup data softfile.

• Aktualisasi “Digitalisasi pengarsipan laporan sampling laboratorium kesehatan masyarakat diluar gedung BBLK Jakarta” telah menerapkan nilai – nilai dasar ASN BerAKHLAK: Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan kolaboratif, disetiap kegiatan.

5.2

Saran

Pelaksanaan aktualisasi “Digitalisasi pengarsipan laporan sampling laboratorium kesehatan masyarakat diluar gedung BBLK Jakarta” tentunya di harapkan tidak berhenti sampai pelatihan dasar ini saja, tetapi terus berlanjut kedepannya, agar proses kerja di instalasi dapat terus ditingkatkan, sehingga instalasi dan instansi dapat memberikan pelayanan yang terbaik untuk masyarakat, serta nilai – nilai dasar ASN BerAKHLAK yang harus selalu diterapkan dan dijadikan pedoman perilaku setiap ASN dalam setiap pelaksanaan kegiatan di unit kerja serta dalam bertindak di kehidupan sehari – hari dalam rangka pembentukan karakter ASN yang profesional dan berkualitas dalam menjalankan fungsinya sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik, dan perekat pemersatu bangsa.

66

REFERENSI

1. Lembaga Administrasi Negara (LAN). 2019. “Analisis Isu Kontemporer” Modul Pelatihan

Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik

Indonesia

2. Lembaga Administrasi Negara (LAN). 2021. “Berorientasi Pelayanan” Modul Pelatihan

Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik

Indonesia

3. Lembaga Administrasi Negara (LAN). 2021. “Akuntabel” Modul Pelatihan Dasar Calon

Pegawai Negeri Sipil. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia

4. Lembaga Administrasi Negara (LAN). 2021. “Kompeten” Modul Pelatihan Dasar Calon

Pegawai Negeri Sipil. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia

5. Lembaga Administrasi Negara (LAN). 2021. “Harmonis” Modul Pelatihan Dasar Calon

Pegawai Negeri Sipil. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia

6. Lembaga Administrasi Negara (LAN). 2021. “Loyal” Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.

7. Lembaga Administrasi Negara (LAN). 2021. “Adaptif” Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia

8. Lembaga Administrasi Negara (LAN). 2021. “Kolaboratif” Modul Pelatihan Dasar Calon

Pegawai Negeri Sipil. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia

9. Lembaga Administrasi Negara (LAN). 2017. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS "Manajemen ASN". Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia

10. Lembaga Administrasi Negara (LAN). 2021. “SMART ASN” Modul Pelatihan Dasar Calon

Pegawai Negeri Sipil. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.

11. Website BBLK Jakarta, https://www.bblkjakarta.id/ , 30 Juni 2022

67
68
Lampiran
69
70
71

Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.