LAPORAN SEMINAR AKTUALISASI PELATIHAN DASAR
CPNS GOLONGAN II ANGKATAN 6
OPTIMALISASI EDUKASI PASIEN TENTANG TATA CARA PERSIAPAN
PENGAMBILAN SAMPELPEMERIKSAAN SWAB ANTIGEN
DI LABORATORIUM PATOLOGI KLINIK RSUP PERSAHABATAN
TAHUN 2022
DISUSUN OLEH : YOVITA AVELIA
NIP. 198908212022032003
BALAI PELATIHAN KESEHATAN CIKARANG
KEMENTERIAN KESEHATAN RI
2022
LEMBAR PENGESAHAN
OPTIMALISASI EDUKASI PASIEN TENTANG TATA CARA PERSIAPAN PENGAMBILAN
SAMPEL PEMERIKSMN SWAB ANTIGEN DI LABOMTORIUM PATOLOGI KUNIK
RSUP PERSAHABATAN
TAHUN 2022
Telah diseminarkan.
Tanggal 29 September 2022 di Bapelkes Cikarang
Mentor rfuM
dr. Deu i knnitu. Sp.l'}K
NrP. 1 9820 1282A24 t 22AA 1
Penguji
Aulia Fitriani. ST. MKM
NrP. l 97508 I 4200604200r
Dr. drg. Siti
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa, hanya karena belas kasih dan anugerah-Nya penulis dapat menyelesaikan Laporan Aktualisasi dengan judul
“Optimalisasi edukasi pasien tentang tata cara persiapan persiapan pemeriksaan swab antigen di Laboratorium Patologi Klinik RSUP Persahabatan tahun 2022” sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Pelatihan Dasar CPNS Golongan II Kementerian Kesehatan
Republik Indonesia di Balai Pelatihan Kesehatan Cikarang dengan baik. Laporan Aktualisasi ini diharapkan mampu mencerminkan Core Values Aparatur Sipil Negara (ASN) yang meliputi materi berorientasi pelayanan, akuntabel, kompeten, harmonis, loyal, adaptif dan kolaboratif (berAKHLAK) yang dapat diterapkan di unit kerja.
Penulisan laporan aktualisasi ini tidak terlepas dari bimbingan, dorongan dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Keluarga yang selalu memberikan doa dan dukungan kepada penulis.
2. dr. Dewi Yennita, Sp.PK sebagai mentor yang membimbing penulis dalam penyusunan Laporan Aktualisasi ini.
3. Dr. drg. Siti Nur Anisah, MPH , selaku coach yang memberi arahan untuk menyusun Rancangan Aktualisasi ini.
4. Semua pengampu materi yang telah membagikan ilmunya yang berharga.
5. Bapak dan Ibu panitia penyelenggara kegiatan Latsar CPNS golongan IIangkatan 6 di Balai Pelatihan Kesehatan Cikarang Jakarta tahun 2022.
6. Rekan-rekan kerja di Laboratorium Patologi Klinik RSUP Persahabatan.
7. Rekan-rekan seperjuangan Latsar kelompok A golongan 2 angkatan 6 Bapelkes
Cikarang
Penulis berharap adanya masukan yang membangun dari berbagai pihak guna membuat rancangan laporan menjadi lebih baik. Sehingga, laporan Aktualisasi ini dapat memberikan manfaat bagi semua pihak yang membutuhkan.
Jakarta, September 2022
Penulis Yovita Avelia
ii
iii DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN…………………………………………………………... i KATA PENGANTAR………………………………………………………………... ii DAFTAR ISI…………………………………………………………………………. iii DAFTAR TABEL……………………………………………………………………. v DAFTAR GAMBAR…………………………………………………………………. vi DAFTAR LAMPIRAN………………………………………………………………. viii BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………………. A. Latar Belakang……………………………………………………………. B. Tujuan Aktualisasi………………………………………………………… C. Manfaat Aktualisasi……………………………………………………….. 1 1 3 3 BAB II PROFIL INSTANSI TEMPAT AKTUALISASI……………………………. A. Visi dan Misi……………………………………………………………… B. Nilai-nilai Organisasi……………………………………………………… C. Tugas Organisasi………………………………………………………….. D. Uraian/Rincian Tugas Jabatan Peserta……………………………………. 4 4 7 7 9 BAB III ANALISIS ISU DALAM PELAKSANAAN TUGAS DAN FUNGSI A. Identifikasi dan Analisis Isu Aktual……………………………………... B. Keterkaitan Penyebab Isu dengan Kedudukan dan Peran ASN untuk Mendukung Terwujudnya SMART Governance…………………... C. Alternatif Pemecahan Masalah sebagai Gagasan Kreatif D. Manfaat Aktualisasi……………………………………………………….. 10 10 17 17 17 BAB IV RENCANA AKTUALISASI………………………………………………. A. Rancangan Aktualisasi Nilai-nilai Dasar ASN…………………………… B. Rekapitulasi Rencana Penerapan Nilai-nilai Dasar ASN………………… C. Penjadwalan………………………………………………………………. D. Aktor yang terlibat dan Perannya dalam Aktualisasi……………………... 18 18 19 24 25
iv BAB
PELAKSANAAN AKTUALISASI A. Deskripsi Pelaksanaan Aktualisasi…………………………………………… B. Matriks Pelaksanaan Aktualisasi……………………………………………... C. Hasil Capaian Pelaksanaan Aktualisasi………………………………………. D. Aktor yang Terlibat dan Peranannya Dalam Aktualisasi……………………... E. Kendala dan Solusi………………………… F. Rencana Tindak Lanjut……………………………………………………….. 27 27 28 33 33 34 35 BAB V PENUTUP…………………………………………………………………… A. Kesimpulan…………………………………………………………………… B. Saran…………………………………………………………………………... 36 36 36 DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………… vii LAMPIRAN………………………………………………………………………….. viii
IV
v
Tabel 2.1 Daftar Sasaran Kinerja Pegawai…………………………………………… 9 Tabel 3.1 Dampak Isu……………………………………………………………… 14 Tabel 3.2 Analisis Isu Berdasarkan Kriteria APKL………………………………….. 15 Tabel 4.1 Tabel Rencana Kegiatan Aktualisasi……………………………………… 19 Tabel 4.2 Tabel Jadwal Rencana Kegiatan Aktualisasi 24 Tabel 4.3 Aktor yang Terlibat Beserta Peranannya Tabel 5.1 Jadwal Kegiatan Aktualisasi………………………………………………. Tabel 5.2 Pelaksanaan Kegiatan 1 Tabel 5.3 Pelaksanaan Kegiatan 2 Tabel 5.4 Pelaksanaan Kegiatan 3…………………………………………………… Tabel 5.5 Pelaksanaan Kegiatan 4…………………………………………………… Tabel 5.6 Pelaksanaan Kegiatan 5…………………………………………………… Tabel 5.7 Aktor yang Terlibat Beserta Peranannya dalam Aktualisasi……………… Tabel 5.8 Kendala dan Solusi……………………………………………………….. 25 27 28 29 30 31 32 33 34
DAFTAR TABEL
vi
Gambar 2.1 Gedung Prof.Dr.Rasmin Rasjid di RSUP Persahabatan……………….. 4 Gambar 2.2 Struktur Organisasi RSUP Persahabatan………………………………. 8 Gambar 3.1 Chamber swab dan kit swab antigen RSUP Persahabatan……………… 11 Gambar 3.2 Pemahaman pasien terhadap edukasi yang diberikan oleh petugas swab 12 Gambar 3.3 Isi tempat sampah ruang pengerjaan antigen RSUP Persahabatan…….. 13 Gambar 3.4 Lokasi chamber swab antigen RSUP Persahabatan 13 Gambar 3.5 Diagram Fishbone 16
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Sasaran Kinerja Pegawai……………………………………………… viii
Lampiran 2. Dokumentasi Kegiatan ix
Lampiran 3. Lembar Monitoring Kegiatan Aktualisasi oleh Mentor……………….. xix
Lampiran 4. Revisi Design Pamflet ………………………………………………… xxiv
Lampiran 5. Lembar Pengesahan Rencana Aktualisasi xxv
vii
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
1945, bahwa bangsa indonesia memiliki kekayaan alam yang melimpah, potensi sumber daya manusia, peluang pasar yang besar dan demokrasi yang relatif stabil. Untuk dapat mengelola sumber daya yang berlimpah diharapkan sistem pemerintahan negara Indonesia mempunyai suatu sistem birokrasi dengan SDM nya yang berkualitas.
Menjadi seorang Aparatur Sipil Negara harus dapat membentuk karakter dari dalam
dirinya sendiri untuk menjadi ASN yang kompeten, profesional, berintegritas, dan berkomitmen baik atas tugas dan fungsi yang diembannya. Berdasarkan Undang-Undang
No. 5 tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara dan merujuk pasal 63 ayat 3 dan 4
Undang-Undang No. 5 tahun 2014 diamanatkan bahwa Calon ASN (CASN) wajib
menjalani masa percobaan yang dilaksanakan melalui proses diklat terintegrasi untuk membangun integritas moral, kejujuran, semangat dan motivasi nasionalisme dan kebangsaan, karakter kepribadian yang unggul dan bertanggung jawab, dan memperkuat profesionalisme serta kompetensi bidang. Untuk menjalankan amanat tersebut CASN diikutsertakan dalam Pelatihan Dasar CASN.
Dalam sistem pembelajaran Pelatihan Dasar CASN, setiap peserta dituntut untuk mampu mengaktualisasikan substansi materi pembelajaran diantaranya berorientasi pada pelayanan, akuntabel, kompeten, harmonis, loyalitas, adaptif dan kolaboratif
Pelatihan Dasar CASN mewajibkan adanya pelaksanaan aktualisasi oleh setiap peserta atas rancangannya dalam menyelesaikan isu di unit kerja masing-masing. Dalam pelaksanaan aktualisasi, peserta tidak lepas dari fungsi pegawai Aparatur Sipil Negara (ASN), yaitu pegawai ASN sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik, perekat dan pemersatu bangsa. Peserta Pelatihan Dasar CASN diharapkan telah terjadi internalisasi substansi mata pelatihan dalam diri CASN sehingga memudahkan proses aktualisasi sesuai dengan bidang tugasnya.
Pelatihan Dasar CASN adalah satu dari sekian cara perbaikan SDM aparatur dalam rangka mengubah pandangan masyarakat kepada ASN. Telah diketahui, paradigma yang
1
menyebar luas dalam masyarakat adalah tentang kemalasan, tidak disiplin, dan korupnya
ASN.Makadirumuskansuatusistempelatihanbaruuntukmenjadikantunasintegritasyang
memiliki misi memperbaiki birokrasi dan menambah kepercayaan masyarakat kepada
SDM aparatur dengan cara adanya pemberian materi Nilai-nilai Dasar ASN dan Peran serta
Kedudukan ASN dalam NKRI. Suatu sistem baru yang mengharuskan CASN untuk mengaktualisasikan implementasi, internalisasi dari mata pelatihan tersebut.
Dengan melakukan implementasi dan internalisasi mata pelatihan dengan melaksanakan aktualisasi, diharapkan memunculkan hasil berupa ASN yang akuntabel
dengan memiliki jiwa kepemimpinan, serta meningkatnya rasa nasionalisme yang akan berdampak pada baiknya etika publik serta memiliki komitmen pada mutu kinerjanya.
Memiliki jiwa anti korupsi akan menjadi sebuah keharusan untuk seluruh SDM aparatur dengan dimulai pembiasaan pada unit kecil yang kelak akan menyebar dalam setiap instansi.
Pada proses penerapan nilai-nilai dasar aktualisasi pada pelatihan dasar CASN 2022
penulis membuat rancangan aktualisasi dengan menganalisis isu-isu yang terjadi pada unit
kerja penempatan yaitu di RSUP Persahabatan. Edukasi terhadap pasien sebelum melakukan suatu tindakan sangat penting agar tercipta pelayanan kesehatan yang optimal.
Melalui kajian pemahaman yang dilakukan penulis terhadap pasien terkait pemahaman edukasi, terdapat 12% pasien swab antigen yang kurang mengerti tentang edukasi yang
diberikan oleh petugas swab. Beberapa kendala yang sering muncul dalam proses pemberian edukasi antara lain kondisi keadaan sekitar yang bising sehingga menghambat pasien memahami edukasi yang diberikan petugas dan tidak adanya sarana edukasi lain selain komunikasi verbal juga menjadi salah satu faktor penyebab kurang optimalnya pemberian edukasi. Terkait kondisi tersebut penulis mempunyai suatu rancangan kegiatan pengoptimalisasian pemberian edukasi pada pasien tentang tata cara persiapan pengambilan pemeriksaan swab antigen menggunakan pamflet edukasi. Maka penulis mengusulkan sebuah judul aktualisasi “OPTIMALISASI EDUKASI PASIEN TENTANG
TATA CARA PERSIAPAN PENGAMBILAN SAMPEL PEMERIKSAAN SWAB
ANTIGEN”
2
B. TUJUAN
Penyelenggaraan Aktualisasi Diklat Pelatihan Dasar CASN bertujuan untuk:
1. Mampu mengimplementasikan nilai-nilai dasar profesi Aparatur Sipil Negara
(ASN) dalam kegiatan yang telah ditetapkan sebagai Sasaran Kinerja Pegawai
(SKP)
2. Menginternalisasikan substansi mata pelatihan Nilai-nilai Dasar ASN dan Peran dan Kedudukan ASN dalam NKRI.
C. MANFAAT AKTUALISASI
• Bagi ASN : Aktualisasi Nilai-nilai Dasar BerAKHLAK dan Peran dan Kedudukan ASN dalam NKRI akan semakin mengokohkan kepribadian ASN sehingga dapat bekerja dengan berorientasi pada pelayanan, akuntabel, kompeten, harmonis, loyalitas, adaptif dan kolaboratif. Internalisasi sempurna nilai-nilai tersebut akan mendorong capaian kinerja yang lebih baik karena menjadi kebiasaan dalam praktik kerja sehari-hari. Aktualisasi membuat peserta beretika baik dalam publik dan bekerja dengan penuh integritas.
• Bagi Satuan Kerja : Terwujudnya iklim kerja yang kondusif dalam melayani publik, serta meningkatkan integritas instansi. Kinerja individu yang meningkat memungkinkan organisasi untuk dapat mencapai visi dan mewujudkan citra instansi yang lebih baik.
• Bagi Masyarakat : Kegiatan aktualisasi dapat menghasilkan pelayanan kesehatanyang lebih optimal bagi masyarakat.
• Bagi Bapelkes Cikarang : Menambahbahan kepustakaanBalaiPelatihanKesehatanCikarang serta
dapat meningkatkan mutu program pelatihan dan pendidikan, khususnya
Pelatihan Dasar Calon ASN di masa yang akan datang.
3
BAB II
PROFIL INSTANSI TEMPAT AKTUALISASI
A. VISI DAN MISI
Pada periode I (1963-1975), RS Persahabatan merupakan rumah sakit cabang
(satelit) dari RSUP Dr. Cipto Mangunkusumo (RSCM). Tenaga-tenaga medis yang
bekerja di RS Persahabatan pada periode ini terdiri atas dokter ahli (spesialis) dan para dokter asisten dari RSCM-FKUI dan dokter ahli dari Rusia. Setelah peristiwa
G30SPKI, sesuai kebijakan Orde Baru, semua tenaga dokter ahli dari Rusia
dikembalikan ke negaranya. Oleh karena RSCM merupakan rumah sakit pendidikan
dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI), maka secara otomatis RS
Persahabatan pun menjadi rumah sakit pendidikan FKUI yang notabene adalah fakultas
kedokteran terbaik di Indonesia. Hal ini menyebabkan mayoritas dokter yang kemudian
4
Gambar 2.1 Gedung Prof.Dr.Rasmin Rasjid di RSUP Persahabatan
bekerja di RS Persahabatan sampai sekarang merupakan lulusan terbaik di bidangnya masing-masing.
Periode II (1975-1992) ditandai dengan adanya perubahan “status” RS
Persahabatan menjadi rumah sakit mandiri, lepas dari RSCM, dan selanjutnya menjadi
rumah sakit umum (RSU) kelas B-3 wilayah Jakarta Timur. Walaupun demikian, RSU
Persahabatan tetap menjadi salah satu rumah sakit pendidikan FKUI, terlepas dari statusnya yang sudah mandiri. Sebagian dokter yang tadinya berasal RSCM, kemudian mengkhususkan diri, mendalami, dan mengembangkan cabang ilmu kedokteran di bidang respirasi (sistem dan organ pernapasan) seperti pulmonologi, bedah toraks, patologi respirasi, radiologi respirasi dll akhirnya mampu menjadikan RSU
Persahabatansebagai menjadirumahsakit rujukan Nasional untuk penyakit paru.Tidak
hanya di tingkat Nasional, bahkan WHO memberikan pengakuan Internasional atas
pencapaian dokter-dokter RSU Persahabatan dengan menyematkan sertifikasi
Laboratorium Kuman Tuberkulosis RSU Persahabatan sebagai salah satu “Collaborating Center” penting WHO.
Pada periode III (1992-2002) RSU Persahabatan ditetapkan menjadi Rumah
SakitSwadanasejaktanggal2September1992denganSKMenteriKesehatanRepublik
Indonesia No. 747/Men.Kes/SK/IX/1992. Tahun 1997 RSU Persahabatan memperoleh
akreditasi penuh dari Departemen Kesehatan RI untuk 5 kegiatan melalui 7 standar 5 pelayanan rumah sakit. Pada periode ini Depkes RI mulai mengarahkan dan menetapkan RSU Persahabatan sebagai rumah sakit yang mengembangkan ilmu
kedokteran di bidang respirasi dan rumah sakit rujukan (nasional) untuk kesehatan respirasi.
Periode IV (2002-2005) dengan Peraturan Pemerintah No. 118 tahun 2000
tentang Pendirian Perusahaan Jawatan, status RSU Persahabatan berubah menjadi
Perusahaan Jawatan. Pada tahun 2005 RSUP Persahabatan telah lulus akreditasi dari
Departemen Kesehatan RI untuk 16 standar pelayanan rumah sakit.
Periode V (2005-2011) dengan Peraturan Menteri Kesehatan RI, nomor :
1679/MENKES/PER/XII/2005 tentang Organisasi dan Tata Kerja Rumah Sakit Umum
Pusat Persahabatan, menyebutkan bahwa RS Persahabatan adalah Unit Pelaksana
Teknis (UPT) di lingkungan Departemen Kesehatan yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Jenderal BinaPelayananMedik. Polapengelolaankeuangan
adalah Badan Layanan Umum (BLU) yang berada di bawah dan bertanggung jawab
5
kepada Departemen Keuangan. Pada Tanggal 3 Maret 2011 terjadi peningkatan kelas
danfungsiRSUPPersahabatanmenjadirumahsakitKelasAolehkarenapenilaianyang
dilakukan Kementerian Kesehatan menyebutkan bahwa “...fasilitas dan kemampuan
Rumah Sakit Umum Pusat telah memenuhi persyaratan dan kemampuan pelayanan
sebagai Rumah Sakit Umum Kelas A.”, berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan
Republik Indonesia Nomor 514/MENKES/SK/III/2011.
Periode VI (2011-2015), pada tanggal 3 Maret 2011 terjadi peningkatan kelas
danfungsiRSUPPersahabatanmenjadirumahsakitKelasAolehkarenapenilaianyang
dilakukan Kementerian Kesehatan menyebutkan bahwa “...fasilitas dan kemampuan
Rumah Sakit Umum Pusat telah memenuhi persyaratan dan kemampuan pelayanan
sebagai Rumah Sakit Umum Kelas A.”, berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan
Republik Indonesia Nomor 514/MENKES/SK/III/2011. Hal ini tidak hanya merupakan pengakuan dan penghargaan terhadap kemampuan pelayanan kesehatan yang diberikan
RSUP Persahabatan tetapi juga merupakan peningkatan beban tanggungjawab kepada
masyarakat untuk senantiasa dapat memberikan tingkat pelayanan kesehatan tertinggi
dalam skala kelas rumah sakit rujukan di Indonesia. Periode VII (2015-....) Pada 18
Desember 2015, terakreditasi KARSSERT/179/XII/2015, versi 2012 tingkat kelulusan
Paripurna(Bintang 5).Padatanggal 26November2016RSUPPersahabatan ditetapkan
sebagai Rumah Sakit Rujukan Respirasi Nasional Berdasarkan keputusan Menteri
Kesehatan RI No. HK.02.02/MENKES/566/2016. Rumah Sakit Persahabatan saat ini berupaya mencapai akreditasi JCI versi 6 pada Januari 2018. Setiap organisasi mempunyai tujuanyang ingin dicapai dandijadikanacuandalampelaksanaan kegiatankegiatannya. Begitu pula Rumah Sakit Umum Pusat Persahabatan yang bermotto
“Melayani secara bersahabat” juga mempunyai visi dan misi yaitu :
a. Visi Rumah Sakit Umum Pusat Persahabatan :
“ Menjadi Rumah Sakit Berstandar Internasional dengan Unggulan Respirasi ”
b. Misi Rumah Sakit Umum Pusat Persahabatan :
• Melaksanakan pelayanan kesehatan yang berorientasi pada mutu dan keselamatan pasien, berbasis teknologi terkini
• Melaksanakan pendidikan, penelitian, dan pelatihan bidang kedokteran dan kesehatan.
• Melaksanakan fungsi rujukan respirasi nasional.
6
• Melaksanakan tata kelola rumah berstandar internasional,ramah lingkungan dan efisien.
B. NILAI-NILAI ORGANISASI
1. P → Profesionalisme Melakukan pekerjaan sesuai dengan kompetensi se konsisten dengan memperhatikan mutu dan keselamatan serta menjunjung tinggi moral dan etika.
2. I → Integritas Mencerminkan keberanian, kejujuran ikhlas, dan teguh dalam menyatukan hati, kata dan perbuatan serta komit dan disiplin dalam menjunjung tinggi kode etik profesi dan kebijakan rumah sakit.
3. K → Kolaborasi Kerjasama dalam semangat keselarasan, keserasiandalam setiap pekerjaan se objektif, terpadu dan sinergis.
4. K → Kesempurnaan Memiliki mental juara dengan kinerja terbaik serta melebihi target, diiringi pembelajaran dan perbaikan terus menerus untuk menuju kesempurnaan dan menjadi terdepan.
5. O → Orientasi Pada Pelanggan Se proaktif memberikan pelayanan yang cepat, tepat, mudah dan terbuka dengan mengedepankan sikap bersahabat, empati dan inovatif
C. TUGAS ORGANISASI
Susunan Organisasi RSUP Persahabatan sampai saat ini adalah mengacu pada
Peraturan Menteri Kesehatan RI (Permenkes) 1679/MENKES/SK/XI/2005 dan berdasarkan Surat Keputusan Direktur Utama RSUP Persahabatan Nomor
HK.02.03/IX.2/224/2018tentangstrukturorganisasiRSUPPersahabatandipimpinoleh
seorang Kepala yang disebut Direktur Utama dengan membawahi:
a) Direktorat Medik dan Keperawatan
b) Direktorat Umum, Sumber Daya Manusia dan Pendidikan
c) Direktorat Keuangan
d) Unit-unit Non Struktural
7
Selain itu, dalam Permenkes tersebut terdapat pula komite yang memberikan
pertimbangan strategis kepada Direktur Utama dalam rangka peningkatan dan pengembangan pelayanan rumah sakit. Komite tersebut terdiri dari :
a) Komite Medik
b) Komite Etik dan Hukum
c) Komite Pencegahan dan Pengendalian Infeksi
d) Komisi Mutu dan Keselamatan
e) Komite Penelitian dan Pengembangan
f) Komite Farmasi dan Terapi
g) Komite Koordinasi Pendidikan
h) Komite Keperawatan
i) Komite Etik Penelitian Kesehatan
Dalam melaksanakan tugasnya terutama yang berkaitan dengan pengawasan pelaksanaan tugas-tugas rumah sakit, Direktur Utama dibantu oleh Ketua Satuan
Pemeriksa Intern (SPI). Untuk lebih lengkapnya terdapat Bagan Struktur Organisasi
Rumah Sakit Umum Pusat Persahabatan pada gambar berikut :
8
Gambar 2.2 Struktur Organisasi RSUP Persahabatan
9
D. URAIAN JABATAN DAN TUGAS PESERTA
Nama : Yovita Avelia
NIP : 198908212022032003
Pangkat/Gol : Pengatur/IIc
Jabatan : Pranata Laboratorium Kesehatan Terampil
Unit Kerja : RSUP Persahabatan
Dalam pelaksanaan aktualisasimenggunakan Sasaran Kinerja Pegawai (SKP) sebagai acuan pembuatan kegiatan. SKP memuat rencana kerja dan target yang harus dicapai oleh Aparatur Sipil Negara (ASN). Berikut adalah daftar SKP sebagai pranata laboratorium kesehatan terampil.
Tabel 2.1 Daftar Sasaran Kinerja Pegawai No Kegiatan
1 Melakukan penerimaan formulir pasien dan administrasi, menginput data pasien ke komputer sesuai dengan permintaan dan mencetak TLK, melakukan pengambilan sampel, mempersiapkan sampel, memeriksa kelayakan sampel, melakukan pencatatan sampel sebelum dimulai
2 Melakukanpemeriksaanterhadapsampel
3 Menginputhasilpemeriksaandanmemvalidasihasilpemeriksaan
4 Melakukan maintenance alat pemeriksaan dan mempersiapkan reagen yang akandigunakan
5 Melakukan Quality control sebelum melakukan pemeriksaan, melakukan pengecekanterhadapkalibrasialatdanreagen
6 Membuatlaporanjagaselamabertugas
10
BAB III
ANALISIS ISU DALAM PELAKSANAAN DAN FUNGSI
A. IDENTIFIKASI DAN ANALISIS ISU AKTUAL
Laboratorium kesehatan adalah sarana kesehatan yang melaksanakan
pengukuran, penetapan, dan pengujian terhadap bahan yang berasal dari manusia atau bahan bukan berasal dari manusia untuk penentuan jenis penyakit,penyebab
penyakit, kondisi kesehatan atau faktor yang dapat berpengaruh pada kesehatan
perorangan dan kesehatan masyarakat. Laboratorium kesehatan merupakan sarana
penunjang upaya pelayanan kesehatan, khususnya bagi kepentingan preventif dan kuratif, bahkan promotif dan rehabilitatif. Berdasarkan PER/08/M.PAN/3/2006,
laboratorium kesehatan adalah unit kerja yang mempunyai fungsi dan tugas pelayanan laboratorium kesehatan secara menyeluruh meliputi salah satu atau lebih bidang
pelayanan yang terdiri dari bidang hematologi, kimia klinik, mikrobiologi, imunoserologi, toksikologi, kimia lingkungan, patologi anatomi, biologi, dan fisika.
Pelayanan laboratorium merupakan salah satu tulang punggung dari sektor
pelayanan kesehatan. Laboratorium mempunyai tugas dan tanggung jawab penting
sebagai penunjang pelayanan medis di rumah sakit dan memegang peranan terutama dalam hal penegakan diagnosis, tindak lanjut pengobatan, monitoring, keputusan rawat inapsertapasienpulang.Dalampemeriksaan laboratorium tahapanpemeriksaan
dibagi menjadi 3 tahapan yaitu; pra analitik, analitik, dan pasca analitik. Setiap tahapan memiliki peran masing-masing dalam penentuan dalam penentuan kualitas hasil. Kemajuan yang pesat dalam bidang ilmu laboratorium saat ini belum dapat menghindarkan pemeriksaan laboratorium terhadap berbagai kesalahan. Kesalahan laboratorium didefinisikan sebagai ketidaksesuaian mulai dari permintaan tes laboratorium sampai dengan pelaporan hasil dan interpretasi serta tindakan yang tepat dari hasil tersebut. Beberapa penelitian melaporkan tingkat kesalahan laboratorium yaitu tahap pra analitik sebesar 46-77,1%, tahap analitik sebesar 7-13%, dan tahap pasca analitik sebesar 18,5-47% (Eky Indyanty, 2015). Kesalahan tahap pra analitik memberikan kontribusi paling besar pada kesalahan laboratorium. Tahap pra analitik meliputi dari identifikasi dan persiapan pasien, pengambilan spesimen,
11
pelabelan spesimen, kelayakan spesimen, pengiriman spesimen ke laboratorium, penanganan spesimen, serta penyimpanan spesimen. Beberapa hal yang termasuk
kesalahan pra analitik antara lain tulisan tangan yang tidak bisa dibaca pada formulir atau pun label spesimen, salah spesimen, spesimen ada bekuan, hemolisis, volume
kurang dll. Karenakontribusi dalamtingkat kesalahan yang sangat besar makapenulis
berusaha mencari solusi untuk meminimalisir tingkat kesalahan yang terjadi pada
tahapan pra analitik agar didapatkan hasil pemeriksaan yang tepat dan akurat. Isu ini
menyangkut dengan manajemen ASN, karena dalam pelaksanaan tugas ASN harus
berjalan sesuai dengan standar operasional. Adapun isu-isu yang ditemukan pada
pelayanan, khususnya di Instalasi Laboratorium Patologi Klinik RSUP
Persahabatan antara lain :
1. Kurang optimalnya edukasi pasien tentang tata cara persiapan pengambilan
sampel pemeriksaan swab antigen di Laboratorium Patologi Klinik RSUP
Persahabatan tahun 2022
Pengambilan swab antigen di RSUP Persahabatan dilakukan dengan menggunakan chamber sebagai sarana pelindung petugas laboratorium. Pasien datang membawa plastik berisi kit antigen kemudian pasien harus membuka tutup tempat buffer dan menutup rapat kembali tempat buffer setelah dacron swab dicelupkan lalu dimasukan ke dalam plastik. Plastik berisi tempat berisikan buffer dimasukkan ke dalam tempat yang telah disediakan pada chamber, kemudian petugas swab membawa plastik tersebut ke ruang pengerjaan antigen.
Gambar 3.1 Chamber swab dan kit swab antigen RSUP Persahabatan
12
Berdasarkan data yang penulis peroleh dari kajian terhadap 100 koresponden, walaupun sebelum dilakukan swab dilakukan edukasi secara verbal tentang tata cara persiapan pemeriksaan swab antigen tetapi masih ada sekitar 12% pasien kurang memahami edukasi yang diberikan, hal ini dapat menyebabkan miskomunikasi sehingga dapat mengakibatkan ditemukannya sampel swab antigen yang tidak memenuhi syarat
Gambar3.2Pemahamanpasienterhadapedukasiyangdiberikanolehpetugasswab
Salah satu penyebab sampel swab antigen tidak memenuhi syarat adalah kurangnya volume sampel akibat tumpahnya buffer.
2. Kurang optimalnya pelaksaan SOP pembuangan sampah di ruang pengerjaan swab antigen di Laboratorium Patologi Klinik RSUP Persahabatan tahun 2022
Selain sampah medis, dari kegiatan penunjang rumah sakit juga menghasilkan sampah non klinis atau dapat disebut juga sampah non medis. Sampah non medis ini bisa berasal dari kantor atau administrasi kertas, unit pelayanan (berupa karton, kaleng, botol), sampah dari ruang pasien, sisa makanan buangan, sampah dapur (sisa pembungkus, sisa makanan/bahan makanan, sayur dan lain-lain). Tempat pembuangan sampah dipisahkan menjadi sampah medis dan non medis, tetapi pada ruang pengerjaan antigen di RSUP Persahabatan tidak ditemui tempat pembuangan sampah non medis sehingga menyebabkan tercampurnya sampah medis dan non medis seperti kardus atau plastik rapid swab antigen.
13
Pemahaman pasien terhadap edukasi yang diberikan oleh Petugas Swab
88% 12%
Mengerti Kurang mengerti Tidak mengerti
Gambar 3.3 Isi tempat sampah ruang pengerjaan antigen RSUP Persahabatan
3. Tempat pengerjaan sampel swab antigen yang terlalu jauh dari tempat pengambilan sampel di Laboratorium Patologi Klinik RSUP Persahabatan tahun 2022.
Tempat pengambilan sampel swab antigen di RSUP Persahabatan berada di luar Laboratorium Patologi Klinik RSUP Persahabatan.
Gambar
Untuk mencapai ruang pengerjaan antigen dari tempat pengambilan swab petugas swab harus melalui ruang tunggu pasien, ruang sampling, ruang rapat,
14
3.4 Lokasi chamber swab antigen RSUP Persahabatan
gudangdan ruangteknis laboratorium patologi klinik. Petugasswabharuskembali
ke tempat pengambilan swab setelah mengantarkan sampel swab antigen ke ruang pengerjaan antigen, kegiatan tersebut dilakukan secara berulang sampai dengan jam pergantian shift.
Dampak Isu No Isu Dampak
Tabel
1 Kurangoptimalnyaedukasipasien tentangtatacarapersiapan pengambilansampelpemeriksaan swabantigendiLaboratorium
PatologiKlinikRSUPPersahabatan tahun2022
- Pasientidakpahamterhadap
edukasiyangdiberikanpetugas sehinggaketikapengambilanswab
terjaditumpahnyabufferhalitu
menyebabkansampelantigentidak memenuhisyaratuntukdiperiksa mengakibatkanpengulangan
pengambilansampel.Pengulangan pengambilansampeldapat
memperlambatwaktukeluarnya
hasildanrawanterjadinyakomplen
2 KurangoptimalnyapelaksaanSOP pembuangansampahdiruang pengerjaanswabantigendi LaboratoriumPatologiKlinikRSUP
Persahabatantahun2022
3 Tempatpengerjaansampelswab antigenyangterlalujauhdaritempat pengambilan sampeldi
LaboratoriumPatologiKlinikRSUP Persahabatantahun2022.
- Menghambat kerja petugas kebersihan dikarenakan harus memilahsampah
- Bisa menjadi temuan pada saat audit
- Membengkaknya anggaran biaya pemusnahansampahinfeksius
- Memperlambat waktu keluarnya hasil
- Pekerjaan petugas laboratorium tidak efisien karena harus bolak balik dalam pengambilan dan pengerjaansampel
15
3.1
Dari ketiga isu tersebut, dilakukan analisa untuk menilai prioritas masalah yang
ada dengan menggunakan Teknik APKL. Teknik APKL adalah Teknik yang digunakan
untukmenentukan kelayakansuatumasalah dengan memperhatikan empat faktor yaitu:
a. Aktual (A), yaitu isu tersebut masih dibicarakan atau belum terselesaikan hingga masa sekarang
b. Problematik (P), yaitu isu yang menyimpang dari harapan standar, ketentuan yang menimbulkan kegelisahan yang perlu segera dicari penyebab dan pemecahannya
c. Kekhalayakan (K), yaitu isu yang diangkat secara langsung menyangkut hajat hidup orang banyak dan bukan hanya untuk kepentingan seseorang atau sekelompok kecil orang
d. Layak (L), yaitu isu yang masuk akal (logis), pantas, realistis dan dapat dibahas sesuai dengan tugas, hak, wewenang dan tanggung jawab hingga akhirnya diangkat menjadi isu prioritas
Berikut di bawah ini merupakan hasil penetapan isu dengan metode APKL :
Tabel.3.2 Analisis Isu Berdasarkan Kriteria APKL
1 Kurang optimalnya edukasi pasien tentang tata cara persiapan pengambilan sampel pemeriksaan swab antigen di
Patologi Klinik RSUP
tahun 2022
2 Kurang optimalnya pelaksaan SOP
sampah di ruang pengerjaan swab antigen di Laboratorium Patologi
3 Tempat pengerjaan sampel swab antigen yang terlalu jauh dari tempat pengambilan
Klinik
Keterangan : Berdasarkan skala Likert 1-5 (1= sangat kecil; 2 = kecil; 3 = sedang; 4 = besar; 5 = sangat besar)
16
No Isu A P K L Jumlah Prioritas
Laboratorium
Persahabatan
5 4 4 4 17 1
Klinik RSUP Persahabatan
2022 4 3 3 4 14 3
pembuangan
tahun
sampel
RSUP Persahabatan tahun
5 4 3 3 15 2
di Laboratorium Patologi
2022
Berdasarkan hasil penilaian penetapan kualitas isu menggunakan alat bantu
metode APKL di atas, penulis menetapkan isu “Kurang optimalnya edukasi pasien
tentang tata cara persiapan pengambilan sampel pemeriksaan swab antigen di Laboratorium Patologi Klinik RSUP Persahabatan” sebagai Core Issue yang akan
dibahas dalam rancangan aktualisasi.. Penetapan isu ini juga ditinjau berdasarkan
sasaran kerja pegawai dan menguatkan nilai organisasidalammendukungvisidanmisi RSUP Persahabatan. Alasan penulis menetapkan isu tersebut persiapan pengambilan
sampel merupakan salah satu tahap pra analitik dari pemeriksaaan laboratorium yang
meskipun terlihat sepele tapi dapat berakibat menurunkan kualitas pelayanan laboratorium jika tidak dilakukan dengan benar. Akar penyebab masalah selanjutnya
dianalisis menggunakan Fishbone Diagram. Kategori penyebab, permasalahan yang
digunakan sebagai start awal meliputi Surroundings (lingkungan), Skills (kemampuan), Systems (sistem) Suppliers (pemasok)
17
Gambar 3.4 Diagram Fishbone
ETERKAITAN
PENYEBAB ISU DENGAN KEDUDUKAN DAN PERAN ASN
UNTUK MENDUKUNG TERWUJUDNYA SMART GOVERNANCE
Setelah melakukan penapisan isu didapat Core Issue “Kurang optimalnya
edukasi pasien tentang persiapan pemeriksaan swab antigen di Laboratorium Patologi
Klinik RSUP Persahabatan”. Undang-undang No 5 tahun 2014, ASN memiliki tiga peranyaitusebagaipelayanpublik,pelaksana. Kebijakan publik dan perekat pemersatu bangsa. Salah satu dari perannya sebagai pelayan publik ASNharus dapatberadaptasi
dengan cepat dan baik terhadap semua perubahan dan harus berusaha untuk selalu memperbaiki layanannya Seorang ASN harus dapat menyampaikan informasi dengan
benar agar tidak terjadi misinformasi dan selalu berinovasi guna meningkatkan
pelayanan sehingga terwujudnya SmartGovernance
B. ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH SEBAGAI GAGASAN KREATIF
Berdasarkan diagram Fish bone pada pembahasan sebelumnya maka penulis mengajukan gagasan ide kreatif yaitu membuat panduanberupapamflet edukasitentang tata cara persiapan pengambilan sampel pemeriksaan swab antigen untuk diberikan kepada pasien dengan tahapan :
1. Meminta izin kepada atasan untuk pelaksanaan kegiatan Aktualisasi
2. Membuat pamflet edukasi tentang tata cara persiapan pengambilan sampel pemeriksaan swab antigen untuk diberikan kepada pasien
3. Melakukan sosialisasi kepada pasien terkait pamflet edukasi
4. Melakukan evaluasi pemahaman pasien terhadap pamflet edukasi
5. Membuat laporan kegiatan
C. MANFAAT AKTUALISASI
1. Pasien mengerti edukasi yang diberikan oleh petugas laboratorium.
2. Menurunnya jumlah sampel swab antigen yang tidak memenuhi syarat untuk dilakukan pemeriksaan.
3. Pelayanan laboratorium menjadi optimal.
18
BAB IV
RANCANGAN AKTUALISASI
A. RANCANGAN AKTUALISASI DAN NILAI-NILAI DASAR ASN
MATRIKS RANCANGAN AKTUALISASI
Unit Kerja : Laboratorium Patologi Klinik RSUP Persahabatan
Identifikasi Isu :
- Kurang optimalnya edukasi pasien tentang tata cara persiapan pengambilan sampel pemeriksaan swab antigen di Laboratorium
Patologi Klinik RSUP Persahabatan tahun 2022.
- Kurang optimalnya pelaksaan SOP pembuangan sampah di ruang pengerjaan swab antigen di Laboratorium Patologi Klinik RSUP
Persahabatan tahun 2022.
- Tempat pengerjaan sampel swab antigen yang terlalu jauh dari tempat pengambilan sampel di Laboratorium Patologi Klinik RSUP Persahabatan tahun 2022.
Isu yang diangkat : Kurang optimalnya edukasi pasien tentang tata cara persiapan pengambilan sampel pemeriksaan swab antigen di Laboratorium Patologi Klinik RSUP Persahabatan tahun 2022
Gagasan Pemecahan : Membuat panduan berupa pamflet edukasi tentangtata cara persiapan pengambilan sampel pemeriksaan swab antigen untuk diberikan kepada pasien
19
B. REKAPITULASI RENCANA PENERAPAN NILAI-NILAI DASAR ASN
No Kegiatan
1 Menyampaikan
rancangan aktualisasi kepada atasan dan mentor
Tahapan Kegiatan
a. Membuat janji kepada mentor dan atasan
Output/Hasil Kegiatan
Kesepakatan tanggal pertemuan
Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan
Proaktif membuat janji
bertemu (Adaptif), berkomunikasi dengan
ramah, sopan dan santun
dalam membuat janji
(Berorientasi Pelayan)
Kontribusi Terhadap
Visi dan Misi Organisasi
Dengan melaksanakan
kegiatan berorientasi
pelayanan, akuntabel, dan kolaboratif akan
mewujudkan visi dan misi organisasi
kesehatan yaitu
b. Menjelaskan tentang rancangan aktualisasi
Persetujuan
rancangan aktualisasi
Menjelaskan secara efisien
(Akuntabel), Menggunakan bahasa yang
sopan dalam
berkomunikasi
(Berorientasi Pelayanan)
Melaksanakan
pelayanan kesehatan yang berorientasi pada
mutu dan
keselamatan pasien, berbasis teknologi
Penguatan NilaiNilai Organisasi
Menjelaskan
rancangan aktualisasi dan meminta izin kepada atasan untuk pelaksanaan
aktualisasi merupakan penerapan dari nilai organisasi tentang Integritas dan kolaboratif
c. Meminta izin atasan untuk pelaksanaan aktualisasi
Izin atasan untuk
pelaksanaan aktualisasi
Meminta izin dengan
bahasa yang sopan
(Berorientasi Pelayanan), melaksanakan kegiatan
dengan sepengetahuan dan ijin dari atasan
(Kolaboratif),membangun
lingkungan kerja yang
kondusif (Harmonis)
terkini
20
Tabel 4.1 Tabel Rencana Kegiatan Aktualisasi
2 Membuat pamflet edukasi tentang tata
cara persiapan pengambilan sampel pemeriksaan swab antigen untuk diberikan kepada pasien
a. Mencari referensi design pamflet edukasi
Didapatkan design pamflet edukasi yang
menarik dan mudah dipahami
Keterkaitan
Kontribusi Terhadap Visi dan Misi Organisasi
Penguatan NilaiNilai Organisasi
b. Membuat design pamflet edukasi
Dihasilkan design pamflet edukasi
Bersikap proaktif mencari referensi design pamflet
edukasi (Adaptif), mampu
mencari sumber yang tepat (Kompeten)
Berinovasi dalam membuat design pamflet edukasi (Adaptif),membuat design sesuai kebutuhan (Berorientasi Pelayanan), memberikan waktu, tenaga dan pikiran agar menghasilkan hasil terbaik (Loyal)
Dengan melaksanakan kegiatan berorientasi
pelayanan, adaptif , kompeten dan kolaboratif akan
mewujudkan visi dan misi organisasi yaitu melaksanakan
pelayanan kesehatan yang berorientasi pada mutu dan keselamatan pasien, berbasis teknologi terkini
Membuat pamflet edukasi merupakan sikap inovatif
implementasi dari nilai organisasi Kesempurnaan
c. Konsultasi dengan mentor terkait pamflet edukasi
Persetujuan design pamflet edukasi
d. Mencetak pamflet edukasi Tersedianya pamflet edukasi
Berkonsultasi kepada mentor (Kolaboratif), berkomunikasi dengan menggunakan Bahasa yang baik dan sopan (Berorientasi Pelayanan)
Berkerja sama dengan pihak percetakan (Kolaboratif)
21
Kegiatan Tahapan Kegiatan
Kegiatan
No
Output/Hasil
Substansi Mata Pelatihan
3 Melakukan
sosialisasi kepada pasien terkait
pamflet edukasi
a. Meminta izin kepada atasan untuk pelaksaan
kegiatan sosialisasi
terhadap pasien
b. Membagikan
pamflet edukasi dan sosialisasi
kepada pasien
terkait isi pamflet
Izin atasan untuk kegiatan sosialisasi
terhadap pasien
Keterkaitan
Menggunakan bahasa yang sopan saat meninta izin (Berorientasi
Pelayanan), melaksanakan kegiatan dengan sepengetahuan dan
ijin dari atasan
(Kolaboratif)
Kontribusi Terhadap Visi dan Misi Organisasi
Dengan melaksanakan kegiatan yang berorientasi pelayanan, kolaboratif, harmonis dan kompeten akan
mewujudkan visi dan
misi organisasi yaitu melaksanakan
pelayanan kesehatan
Tersosialisasinya
pamflet edukasi
terhadap pasien
Berkomunikasi dengan
ramah, sopan dan santun terhadap pasien
(Berorientasi
Pelayanan), memberi penjelasan tanpa
membedakan latar
belakang pasien (Harmonis), membantu
pasien memahami isi
pamflet (Kompeten), memberikan waktu, tenaga dan pikiran agar
menghasilkan hasil terbaik (Loyal)
yang berorientasi pada mutu dan keselamatan pasien, berbasis teknologi terkini
Penguatan NilaiNilai Organisasi
Melakukan
sosialisasi kepada pasien merupakan
pencerminan nilai organisasi
Berorientasi
terhadap pasien
22
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Kegiatan
Substansi Mata Pelatihan
4 Melakukan evaluasi pemahaman pasien
terhadap pamflet edukasi
a. Membuat lembar kuosioner tentang pemahaman pasien terhadap pamflet edukasi
b. Konsultasi dengan mentor terkait lembar kuosioner
Tersedianya lembar
kuosioner
tentang pemahaman pasien terhadap
pamflet edukasi
Persetujuan lembar
kuosioner
c. Melakukan evaluasi Tersedianya hasil evaluasi
Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan
Bersikap proaktif membuat kuosiner (Adaptif), membuat
lembar kuosioner yang
mudah dimengerti oleh pasien (Berorientasi
Pelayanan)
Berkonsultasi kepada mentor (Kolaboratif) , Berkomunikasi dengan menggunakan bahasa yang
baik dan sopan
(Berorientasi Pelayanan), menghargai kritik dan saran mentor (Harmonis)
Melakukan evaluasi
dengan cermat dan bertanggung jawab atas
hasil evaluasi
(Akuntabel), memberikan waktu, tenaga dan pikiran
untuk melakukan evaluasi
(Loyal), melakukan evaluasi dengan kualitas
terbaik (Kompeten)
Kontribusi Terhadap Visi dan Misi Organisasi
Dengan melaksanakan kegiatan yang
mengandung nilai
kompeten, berorientasi pelayan, adaptif dan kolaboratif akan
mewujudkan visi dan misi organisasi yaitu
melaksanakan
pelayanan kesehatan yang berorientasi pada
mutu dan
keselamatan pasien, berbasis teknologi terkini
Penguatan NilaiNilai Organisasi
Melakukan evaluasi
menggunakan
lembar kuosioner
adalah sikap inovasi yang mencerminkan
nilai organisasi yaitu
Kesempurnaan
23
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Kegiatan
5 Membuat laporan kegiatan
a. Membuat draft laporan kegiatan Tersedianya draft laporan kegiatan Membuat draft laporan dengan cermat dan bertanggung jawab (Akuntabel), mengembangkan kreatifitas dalam membuat laporan (Adaptif)
b. Konsultasi kepada mentor
terkait draft laporan
Revisi laporan Berkonsultasi kepada mentor (Kolaboratif), berkomunikasi dengan menggunakan bahasa yang baik dan sopan (Berorientasi Pelayanan), menghargai kritik dan saran mentor (Harmonis)
c. Membuat laporan kegiatan Laporan kegiatan Membuat laporan tepat waktu (Akuntabel), memberikan waktu, tenaga dan pikiran agar menghasilkan hasil terbaik (Loyal), menghasilkan
laporan dengan kualitas terbaik (Kompeten)
Kontribusi Terhadap Visi dan Misi Organisasi
Dengan melaksanakan kegiatan yang mengandung nilai
akuntabel, berorientasi
pelayanan, loyal dan
kompeten akan
mewujudkan visi dan misi organisasi yaitu
melaksanakan
pelayanan kesehatan yang berorientasi pada
mutu dan
keselamatan pasien, berbasis teknologi
terkini
Penguatan NilaiNilai Organisasi
Membuat laporan kegiatan dengan
cermat, bertanggung
jawab dan tepat waktu merupakan
implementasi dari
salah satu nilai
organisasi yaitu Integritas
24
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Kegiatan
Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan
C. PENJADWALAN KEGIATAN AKTUALISASI
No Kegiatan
1 Menyampaikan rancangan aktualisasi kepada atasan dan mentor
2 Membuatpamfletedukasi tentangtatacarapersiapan pengambilansampel pemeriksaanswabantigenuntuk diberikankepadapasien
3 Melakukan sosialisasi kepada pasienterkaitpamfletedukasi
4 Melakukanevaluasipemahaman pasienterhadappamfletedukasi
5 Membuatlaporankegiatan
Agustus 2022
September 2022
II III IV I II
25
Tabel 4.2 Rencana Jadwal Kegiatan Aktualisasi
D. AKTOR YANG TERLIBAT DAN PERANNYA DALAM AKTUALISASI
Tabel 4.3 Aktor yang Terlibat Beserta Peranannya
No Pihak yang terlibat Peranan
1 Mentor Membantu mengidentifikasi isu, memberikan masukan pada setiap tahapan kegiatan, mendukukung terlaksananya kegiatan, memberikan koreksidanevaluasi
2 Coach Memberikan masukan dan koreksi selama proses penyusunan rancangan aktualisasi
3 Kepala Instalasi Laboratorium Terpadu RSUPPersahabatan
4 Kepala Sub Pelayanan Laboratorium PatologiKlinikRSUPPersahabatan
Memberikan ijin serta mendukung terlaksananyakegiatanaktualisasi
Memberikan ijin serta mendukung terlaksananyakegiatanaktualisasi
26
BAB V
PELAKSANAAN AKTUALISASI
Pelaksanaan aktualisasi dilakukan mulai tanggal 5 Agustus – 12 September
2022 di unit Laboratorium Patologi Klinik RSUP Persahabatan. Aktualisasi berjudul
“
Optimalisasi Edukasi Pasien Tentang Tata Cara Persiapan Pengambilan Sampel
PemeriksaanSwabAntigendiLaboratoriumPatologiKlinikRSUPPersahabatanTahun
2022”
No Kegiatan
1 Menyampaikan rancangan
aktualisasi kepada atasan dan mentor
2 Membuatpamfletedukasi
tentangtatacarapersiapan
pengambilansampel
pemeriksaanswabantigen
untukdiberikankepada
pasien
3 Melakukan sosialisasi kepada
Agustus 2022 September 2022 Keterangan II III IV I II
Tercapai
Tercapai
pasienterkaitpamfletedukasi Tercapai
4 Melakukanevaluasi
pemahamanpasienterhadap
pamfletedukasi
Tercapai
5 Membuatlaporankegiatan Tercapai
27
A. Deskripsi Pelaksanaan Aktualisasi
Tabel 5.1 Jadwal Kegiatan Aktualisasi
B. Matriks Pelaksanaan Aktualisasi
Tabel 5.2 Pelaksanaan Kegiatan 1
Kegiatan 1 :
Penyampaian rancangan aktualisasi kepada atasan dan mentor
Waktu Pelaksanaan :
8 – 14 Agustus 2022
Tahapan Kegiatan :
1. Membuat janji kepada mentor dan atasan
2. Menjelaskan tentang rancangan aktualisasi
3. Meminta izin atasan untuk pelaksanaan aktualisasi
Output :
1. Kesepakatan tanggal pertemuan
2. Persetujuan rancangan aktualisasi
3. Izin atasan untuk pelaksanaan aktualisasi
Keterkaitan dengan Substansi Mata Pelatihan Agenda 2 :
1. Proaktif membuat janji bertemu (Adaptif)
2. Berkomunikasi dengan ramah, sopan dan santun dalam membuat janji (Berorientasi Pelayan)
3. Menjelaskan secara efisien (Akuntabel)
4. Menggunakan bahasa yang sopan dalam berkomunikasi (Berorientasi Pelayanan)
5. Meminta izin dengan bahasa yang sopan (Berorientasi Pelayanan)
6. Melaksanakan kegiatan dengan sepengetahuan dan ijin dari atasan (Kolaboratif)
7. Membangun lingkungan kerja yang kondusif (Harmonis)
Kontribusi Terhadap Visi dan Misi Organisasi :
Dengan melaksanakan kegiatan berorientasi pelayanan, akuntabel, dan kolaboratif
akan mewujudkan visi dan misi organisasi kesehatan yaitu Melaksanakan pelayanan kesehatan yang berorientasi pada mutu dan keselamatan pasien, berbasis teknologi terkini.
28
Penguatan Nilai-Nilai Organisasi :
Menjelaskan rancangan aktualisasi dan meminta izin kepada atasan untuk
pelaksanaan aktualisasi merupakan penerapan dari nilai organisasi tentang Integritas dan kolaboratif
Tabel 5.3 Pelaksanaan Kegiatan 2
Kegiatan 2 :
Pembuatan pamflet edukasi tentang tata cara persiapan pengambilan sampel
pemeriksaan swab antigen untuk diberikan kepada pasien
Waktu Pelaksanaan :
15 – 21 Agustus 2022
Tahapan Kegiatan :
1. Mencari referensi design pamflet edukasi
2. Membuat design pamflet edukasi
3. Melakukan konsultasi dengan mentor terkait pamflet edukasi
4. Mencetak pamflet edukasi
Output :
1. Referensi design pamflet edukasi
2. Design pamflet edukasi
3. Persetujuan design pamflet edukasi
4. Tersedianya pamflet edukasi
Keterkaitan dengan Substansi Mata Pelatihan Agenda 2 :
1. Bersikap proaktif mencari referensi design pamflet edukasi (Adaptif)
2. Mencari sumber yang tepat (Kompeten)
3. Berinovasi dalam membuat design pamflet edukasi (Adaptif)
4. Membuat design sesuai kebutuhan (Berorientasi Pelayanan)
5. Memberikan waktu, tenaga dan pikiran agar menghasilkan hasil terbaik (Loyal)
6. Melakukan konsultasi dengan mentor (Kolaboratif)
7. Berkomunikasi dengan menggunakan Bahasa yang baik dan sopan (Berorientasi Pelayanan)
8. Bekerja sama dengan pihak percetakan (Kolaboratif)
29
Kontribusi Terhadap Visi dan Misi Organisasi :
Dengan melaksanakan kegiatan berorientasi pelayanan, adaptif , kompeten dan kolaboratif akan mewujudkan visi dan misi organisasi yaitu melaksanakan pelayanan kesehatan yang berorientasi pada mutu dan keselamatan pasien, berbasis teknologi terkini
Penguatan Nilai-Nilai Organisasi :
Membuat pamflet edukasi merupakan sikap inovatif implementasi dari nilai organisasi Kesempurnaan
Kegiatan 3 :
Pelaksanaan sosialisasi kepada pasien terkait pamflet edukasi
Waktu Pelaksanaan :
22 – 28 Agustus 2022
Tahapan Kegiatan :
1. Meminta izin kepada atasan untuk pelaksaan kegiatan sosialisasi terhadap pasien
2. Membagikan pamflet edukasi dan sosialisasi kepada pasien terkait isi pamflet
Output :
1. Izin atasan untuk kegiatan sosialisasi terhadap pasien
2. Tersosialisasinya pamflet edukasi kepada pasien
Keterkaitan dengan Substansi Mata Pelatihan Agenda 2 :
1. Menggunakan bahasa yang sopan saat meninta izin (Berorientasi Pelayanan)
2. Melaksanakan kegiatan dengan sepengetahuan dan ijin dari atasan (Kolaboratif)
3. Melakukan komunikasi dengan ramah, sopan dan santun terhadap pasien (Berorientasi Pelayanan)
4. Memberi penjelasan tanpa membedakan latar belakang pasien (Harmonis)
5. Membantu pasien memahami isi pamflet (Kompeten)
6. Memberikan waktu,tenaga dan pikiran agar menghasilkan hasil terbaik (Loyal)
Kontribusi Terhadap Visi dan Misi Organisasi :
Dengan melaksanakan kegiatan yang berorientasi pelayanan, kolaboratif, harmonis dan kompeten akan mewujudkan visi dan misi organisasi yaitu melaksanakan
30
Tabel 5.4 Pelaksanaan Kegiatan 3
pelayanan kesehatan yang berorientasi pada mutu dan keselamatan pasien, berbasis
teknologi terkini.
Penguatan Nilai-Nilai Organisasi :
Melakukan sosialisasi kepada pasien merupakan pencerminan nilai organisasi
Berorientasi terhadap pasien
Kegiatan 4 :
Pelaksanaan evaluasi pemahaman pasien terhadap pamflet edukasi
Waktu Pelaksanaan :
29 Agustus – 4 September 2022
Tahapan Kegiatan :
1. Membuat lembar kuosioner tentang pemahaman pasien terhadap pamflet edukasi
2. Melakukan konsultasi dengan mentor terkait lembar kuosioner
3. Melakukan evaluasi
Output :
1. Tersedianya lembar kuosioner tentang pemahaman pasien terhadap pamflet edukasi
2. Konsultasi dengan mentor terkait lembar kuosioner
3. Melakukan evaluasi
Keterkaitan dengan Substansi Mata Pelatihan Agenda 2 :
1. Bersikap proaktif membuat kuosiner (Adaptif)
2. Membuat lembar kuosioner yang mudah dimengerti oleh pasien (Berorientasi Pelayanan)
3. Berkonsultasi kepada mentor (Kolaboratif)
4. Berkomunikasi dengan menggunakan bahasa yang baik dan sopan (Berorientasi Pelayanan)
5. Menghargai kritik dan saran mentor (Harmonis)
6. Melakukan evaluasi dengan cermat dan bertanggung jawab atas hasil evaluasi (Akuntabel)
7. Memberikan waktu, tenaga dan pikiran untuk melakukan evaluasi (Loyal)
8. Melakukan evaluasi dengan kualitas terbaik (Kompeten)
31
Tabel 5.5 Pelaksanaan Kegiatan 4
Kontribusi Terhadap Visi dan Misi Organisasi :
Dengan melaksanakan kegiatan yang mengandung nilai kompeten, berorientasi
pelayan, adaptif dan kolaboratif akan mewujudkan visi dan misi organisasi yaitu melaksanakan pelayanan kesehatan yang berorientasi pada mutu dan keselamatan pasien, berbasis teknologi terkini
Penguatan Nilai-Nilai Organisasi :
Melakukan evaluasi menggunakan lembar kuosioner adalah sikap inovasi yang
mencerminkan nilai organisasi yaitu Kesempurnaan
Tabel 5.6 Pelaksanaan Kegiatan 5
Kegiatan 5 :
Pembuatan laporan kegiatan
Waktu Pelaksanaan :
5 Agustus – 12 September 2022
Tahapan Kegiatan :
1. Membuat draft laporan kegiatan
2. Melakukan konsultasi kepada mentor terkait draft laporan
3. Membuat laporan kegiatan
Output :
1. Tersedianya draft laporan kegiatan
2. Revisi laporan
3. Laporan kegiatan
Keterkaitan dengan Substansi Mata Pelatihan Agenda 2 :
1. Membuat draft laporan dengan cermat dan bertanggung jawab (Akuntabel
2. Mengembangkan kreatifitas dalam membuat laporan (Adaptif)
3. Berkonsultasi kepada mentor (Kolaboratif)
4. Berkomunikasi dengan menggunakan bahasa yang baik dan sopan (Berorientasi Pelayanan)
5. Menghargai kritik dan saran mentor (Harmonis)
6. Membuat laporan tepat waktu (Akuntabel)
7. Memberikan waktu, tenaga dan pikiran agar menghasilkan hasil terbaik (Loyal)
8. Menghasilkan laporan dengan kualitas terbaik (Kompeten)
32
Kontribusi Terhadap Visi dan Misi Organisasi :
Dengan melaksanakan kegiatan yang mengandung nilai akuntabel, berorientasi pelayanan, loyal dan kompeten akan mewujudkan visi dan misi organisasi yaitu melaksanakan pelayanan kesehatan yang berorientasi pada mutu dan keselamatan pasien, berbasis teknologi terkini
Penguatan Nilai-Nilai Organisasi : Membuat laporan kegiatan dengan cermat, bertanggung jawab dan tepat waktu merupakan implementasi dari salah satu nilai organisasi yaitu Integritas
C. Hasil Capaian Pelaksanaan Aktualisasi
Tahapan – tahapan kegiatan aktualisasi berhasil diselesaikan tepat waktu dan memperoleh output sesuai dengan rencana output yang tertulis pada rancangan aktualisasi, hasil output terlampir.
D. Aktor yang Terlibat dan Perannya Dalam Aktualisasi
Tabel 5.7 Aktor yang terlibat beserta peranannya dalam Aktualisasi
1 Mentor Membantu mengidentifikasi isu, memberikan masukan pada setiap tahapan kegiatan, mendukukung terlaksananya kegiatan, memberikan koreksidanevaluasi
2 Coach Memberikan masukan dan koreksi selama proses penyusunan rancangan aktualisasi
3 KepalaInstalasiLaboratorium TerpaduRSUPPersahabatan
4 Kepala Sub Pelayanan Laboratorium Patologi Klinik RSUPPersahabatan
Memberikan ijin serta mendukung terlaksananya kegiatanaktualisasi
Memberikan ijin serta mendukung terlaksananya kegiatanaktualisasi
dr.DewiYennitaSari,Sp.PK
Dr. drg. Siti Nur Anisah,MPH
dr.DewiYennitaSari,Sp.PK
FuasSitisari,A.Md.AK
5 Pasien Menjadi sasaran kegiatan aktualisasi -
33
No Pihak yang terlibat Peranan Keterangan
E. Kendala dan Solusi
Tabel 5.8 Kendala dan Solusi
No Kegiatan Kendala dan Solusi
1 Penyampaian rancangan aktualisasi kepada atasan dan mentor
2 Pembuatan pamflet edukasi tentang tata cara persiapan pengambilan sampel pemeriksaan swab antigen
3 Pelaksanaan sosialisasi kepada pasien terkait pamflet edukasi
Penulis tidak menemukan kendala
Penulis tidak menemukan kendala
Kendala banyaknya pasien membuat penulis tergesa-gesa dalam melakukan sosialisasi dikarenakan harus melakukan pengambilan sampel swab antigen. Solusi yang dilakukan adalah melakukan sosialisasi pada saat penulis tidak bertugas untuk melakukan pengambilan swab antigen
4 Pelaksanaan evaluasi pemahaman pasien terhadap pamflet edukasi
Kendala tidak semua pasien mengembalikan lembar ceklist kuosioner. Solusi yang dilakukan penulis mewawancarai langsung pasien dan membantu mengisi lembar kuosioner
5 Pembuatan laporan kegiatan
Penulis tidak menemukan kendala dalam menyusun laporan sesuai masukan dan saran dari mentor berkaitan dengan nilainilai dasar berAKHLAK
34
F. Rencana Tindak Lanjut
Tabel 5.9 Rencana Tindak Lanjut
No Kegiatan Output/Hasil Waktu Tempat Pihak yang Terlibat
1 Penyerahan pamflet edukasi kepada Hukormas untuk
diperbanyak (Hubungan Organisasi dan Masyarakat)
2 Pelaksanaan sosialisasi berkala tentang isi pamflet edukasi tata
cara persiapan pengambilan sampel pemeriksaan swab antigen
3 Pelaksanaan monitoring
penggunaan pamflet
untuk edukasi tata cara persiapan pengambilan sampel pemeriksaan
swab antigen
Tersedianya pamflet edukasi Oktober 2022 RSUP Persahabatan Penulis dan Hukormas
Tersosialisasinya isi pamflet
1 bulan sekali RSUP Persahabatan Petugas swab antigen dan pasien
Tersedianya hasil monitoring
1 bulan sekali RSUP Persahabatan Petugas swab
35
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan
• Proses aktualisasi dan penerapan nilai-nilai dasar ASN yang telah diterapkan peserta pelatihan dasar mampu membuat perubahan yang lebih baik dari sebelumnya.
• Berdasarkan laporan hasil aktualisasi dapat disimpulkan bahwa edukasi menggunakan pamflet berhasil menurunkan persentase kurangnya pemahaman pasien tentang tata cara persiapan pengambilan pemeriksaan swab antigen dari 12% ke 3%.
B. Saran
• Bagi Penulis: diharapkan peserta dapat mengimplementasikan nilai-nilai dasar ASN BerAKHLAK secara berkelanjutan dan dapat diinternalisasikan kepada petugas kesehatan Rumah Sakit khususnya analis laboratorium untuk meningkatkan kualitas pelayanan.
• Bagi Instansi: diharapkan pamflet edukasi dapat membantu pasien dalam memahami persiapan pengambilan sampel pemeriksaan swab antigen di RSUP
Persahabatan
• Bagi Bapelkes Cikarang: diperlukan adanya evaluasi terkait waktu pelaksanaan Latihan dasar CPNS yang dilakukan bersamaan dengan pelayanan sehingga manfaat dari kegiatan aktualisasi nilai-nilai dasar ASN BerAKHLAK dapat diterapkan di lingkungan kerja masing-masing.
36
DAFTAR PUSTAKA
https://rsuppersahabatan.co.id/ diakses pada 22 Juli 2022
PeraturanMenteriPendayagunaanAparaturNegaradanReformasiBirokrasi.2006.
Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi tentang Jabatan Fungsional Pranata Laboratorium Kesehatan dan Angka Kreditnya. Nomor
PER/08/M.PAN/3/2006
Undang-Undang No.5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (ASN)
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2021. Modul Pelatihan Dasar Calon
Pegawai Negara Sipil: Berorientasi Pelayanan
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2021. Modul Pelatihan Dasar Calon
Pegawai Negara Sipil: Akuntabel
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2021. Modul Pelatihan Dasar Calon
Pegawai Negara Sipil: Kompeten
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2021. Modul Pelatihan Dasar Calon
Pegawai Negara Sipil: Harmonis
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia 2021 Modul Pelatihan Dasar Calon
Pegawai Negara Sipil: Loyal
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2021. Modul Pelatihan Dasar Calon
Pegawai Negara Sipil: Adaptif
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia 2021 Modul Pelatihan Dasar Calon
Pegawai Negara Sipil: Kolaboratif
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2019. Modul Pelatihan Dasar Calon
Pegawai Negara Sipil Golongan II dan Golongan III: Analisis Isu Kontemporer.
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia 2019 Modul Pelatihan Dasar Calon
Pegawai Negara Sipil Golongan II dan Golongan III: Kesiapsiagaan Bela Negara
vii
viii
LAMPIRAN
Lampiran 1. Sasaran Kinerja Pegawai
Dokumentasi kegiatan 1 :
ix
Lampiran 2. Dokumentasi Kegiatan
Gambar 1. Membuat janji dengan atasan (Ka Sub Pelayanan Laboratorium Patologi Klinik)
Gambar 2. Menjelaskan rancangan aktualisasi kepada atasan (Ka Sub Pelayanan Laboratorium Patologi Klinik)
x
Gambar 3. Surat dukungan dan izin atasan (Ka Instalasi Laboratorium Terpadu dan Ka Sub Pelayanan Laboratorium Patologi Klinik)
Dokumentasi Kegiatan 2 :
xi
Gambar 1. Mencari referensi design pamflet edukasi
Gambar 2. Membuat design pamflet edukasi
xii
Gambar 3. Konsultasi dengan mentor terkait pamflet edukasi
Gambar 4. Mencetak pamflet edukasi
Dokumentasi kegiatan 3 :
xiii
Gambar 1. Meminta izin pelaksanaan sosialisasi kepada Ka Instalasi Laboratorium Terpadu (foto atas) dan Ka Sub Pelayanan Laboratorium Patologi Klinik (foto bawah)
Gambar 2. Pembagian pamflet edukasi dan sosialisasi kepada pasien terkait isi pamflet
xiv Dokumentasi kegiatan 4 :
Gambar 1. Membuat lembar kuosioner
Gambar 2. Konsultasi dengan mentor terkait lembar kuosioner
xv Gambar
No Pemahaman Pasien Jumlah 1 Tidak mengerti 0 2 Kurang mengerti 3 3 Mengerti 97 Jumlah 100
3. Melakukan evaluasi
Tabel
1. Pemahaman Pasien terhadap edukasi yang diberikan
3% 97%
Diagram 1. Pemahaman pasien terhadap edukasi yang diberikan
PEMAHAMAN PASIEN TERHADAP EDUKASI YANG DIBERIKAN
Tidak mengerti Kurang mengerti Mengerti
xvi
Diagram 2. Umur Koresponden (pasien)
5 17 30 48 0 10 20 30 40 50 60 < 17 tahun 17-35 tahun 36-50 tahun > 50 tahun
koresponden (pasien) Umur koresponden (pasien) 38% 62 % Pasien baru pertama kali melakukan swab antigen di RSUP Persahabatan
Diagram 3. Pasien baru pertama kali melakukan swab antigen di RSUP Persahabatan
Umur
Ya Tidak
xvii
Dokumentasi kegiatan 5 :
Gambar 1. Membuat draft laporan kegiatan
Gambar 2. Konsultasi dengan mentor terkait draft
xviii
Gambar 3. Membuat laporan kegiatan
xix
Lampiran 3. Lembar Monitoring Kegiatan Aktualisasi oleh Mentor
xx
xxi
xxii
xxiii
xxiv
Lampiran 4. Revisi design pamflet