Pembuatan G-Spreadsheet Untk Monitoring Berkas Pengajuan Srt Prtanggung Jwban (SPJ) Di KKP

Page 1

LAPORAN AKTUALISASI NILAI NILAI DASAR ASN (BerAKHLAK)

PESERTA PENINGKATAN KOMPETENSI DASAR CPNS KEMENKES RI

GOLONGAN II ANGKATAN VII

PEMBUATAN GOOGLESPREADSHEETUNTUK MONITORING BERKAS

PENGAJUAN SURAT PERTANGGUNG JAWABAN (SPJ) DI KANTOR

KESEHATAN PELABUHAN KELAS I TANJUNG PRIOK TAHUN 2022

Disusun oleh :

Nama : Azis Permana

NIP : 199702032022031003

Jabatan : Terampil Pranata Keuangan APBN

Instansi : Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Tanjung Priok

UPTD PELATIHAN KESEHATAN

PROVINSI JAWA BARAT

TAHUN 2022

i

LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN AKTUALISASI NILAI NILAI DASAR ASN (BerAKHLAK)

PESERTA PENINGKATAN KOMPETENSI DASAR CPNS KEMENKES RI

GOLONGAN II ANGKATAN VII

Pembuatan GoogleSpreadsheetUntuk Monitoring Berkas Pengajuan Surat Pertanggung

Jawaban (SPJ) Di Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Tanjung Priok Tahun 2022

Nama : Azis Permana

NIP : 199702032022031003

Jabatan : Terampil Pranata Keuangan APBN

Instansi : Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Tanjung Priok

Telah diseminarkan

Bandung, 24 Oktober 2022 di Upelkes Jawa Barat

Mengetahui, Menyetujui, Coach Mentor

Dra. Lilis Sriyani, S.Kep,Ners,M.H

NIP. 196609241995032003

Indra Syofendi,SE.,M.Kes

NIP. 197212132005011001

Penguji,

Rosmananda, SKM, MTP

NIP. 196410031988031006

ii

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT atas segala rahmat dan karunia-Nya sehingga peserta dapat menyelesaikan Rancangan Aktualisasi yang berjudul

“Pembuatan GoogleSpreadsheet untuk monitoring berkas pengajuan Surat

Pertanggung Jawaban (SPJ) di Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Tanjung

Priok Tahun 2022” pada Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan II

Angkatan VII.

Pada kesempatan ini peserta ingin menyampaikan ucapan terimakasih kepada berbagai pihak telah berjasa dengan segala bentuk dukungan, bantuan, dan peran serta yang diberikan kepada peserta selama penyusunan rancangan aktualisasi ini. Tanpa mengurangi rasa hormat kepada pihak mana pun, terima kasih peserta ucapkan khususnya kepada:

1. Bapak dr. Yudhi Pramono, MARS selaku Kepala KKP Kelas 1 Tanjung Priok yang sudah memberikan dukungan dan izin untuk melaksanakan Latsar CPNS 2022.

2. Ibu Dewi Dyah Palupi, SKM, MKM selaku Kepala Sub Bagian Adminsitrasi Umum KKP Kelas 1 Tanjung Priok yang telah memberikan dukungan dan izin untuk melaksanakan Latsar CPNS 2022.

3. Bapak Indra Syofendi, SE,M.Kes, AMK selaku Mentor dan Atasan langsung yang selalu memberikan bimbingan dalam penyusunan rancangan aktualisasi.

4. Ibu Dra. Lilis Sriyani, S.Kep,Ners,M.H selaku coachyang telah memberikan arahan dan bimbingan dalam penyusunan rancangan aktualisasi.

5. Rekan-rekan peserta Latsar CPNS Kementerian Kesehatan Golongan II, Angkatan

VII, Kelompok B Tahun 2022.

6. Keluarga tercinta yang selalu mendukung dan memberikan semangat kepada peserta dalam menyelesaikan rancangan aktualisasi.

7. Semua pihak yang telah banyak membantu peserta, yang tidak dapat peserta sebutkan satu persatu.

iii

Peserta menyadari bahwa rancangan aktualisasi ini masih terdapat kekurangan. Oleh karena itu, peserta mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para pembaca guna menyempurnakan segala kekurangan dalam penyusunan rancangan aktualisasi ini.

Jakarta, Oktober 2022

Azis Permana

iv
v DAFTAR ISI LEMBAR PERSETUJUAN ..............................................Error! Bookmark not defined. LEMBAR PENGESAHAN ..............................................................................................ii KATA PENGANTAR.................................................................................................... iii DAFTAR ISI...............................................................................................................v BAB I........................................................................................................................1 PENDAHULUAN.........................................................................................................1 A. Latar Belakang.................................................................................................1 B. Tujuan.............................................................................................................3 C. Ruang Lingkup.................................................................................................3 D. Manfaat Aktualisasi ..........................................................................................3 BAB II ......................................................................................................................4 PROFIL INSTANSI DAN PESERTA ...............................................................................4 A. Profil Instansi...................................................................................................4 B. Profil Peserta .................................................................................................10 C. Materi Pelatihan.............................................................................................11 BAB III...................................................................................................................16 RANCANGAN AKTUALISASI......................................................................................16 A. Deskripsi Isu..................................................................................................16 B. Penetapan Core Isu........................................................................................19 C. Penentuan Penyebab Isu................................................................................22 D. Gagasan Pemecahan Isu.................................................................................23 E. Matrik Rancangan Aktualisasi..........................................................................25 F. Matrik Rekapitulasi Rencana Habituasi Core Value ASN (BerAKHLAK) ................37 G. Rencana Jadwal Kegiatan Aktualisasi...............................................................38 BAB IV....................................................................................................................39 PELAKSANAAN AKTUALISASI ...................................................................................39 A. Pelaksanaan Aktualisasi..................................................................................39 BAB V.....................................................................................................................57
vi PENUTUP................................................................................................................57 A. Kesimpulan....................................................................................................57 B. Saran ............................................................................................................58 C. Rencana Tindak Lanjut...................................................................................58 DAFTAR PUSAKA.....................................................................................................59 LAMPIRAN..............................................................................................................60

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Menurut UU nomor 5 tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara

disebutkan bahwa Aparatur Sipil Negara yang selanjutnya disingkat ASN adalah

Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja

(PPPK) yang bekerja pada instansi pemerintah. Selanjutnya yang dimaksud

dengan Pegawai Negeri Sipil (PNS) adalah warga negara Indonesia yang

memenuhi syarat tertentu, diangkat sebagai Pegawai ASN secara tetap oleh

pejabat pembina kepegawaian untuk menduduki jabatan pemerintahan.

Sebagai Aparatur Sipil Negara, PNS mempunyai fungsi dan tugas sebagai

pegawai ASN yakni melaksanakan kebijakan publik yang dibuat oleh Pejabat

Pembina Kepegawaian sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-

undangan, memberikan pelayanan publik yang profesional dan berkualitas dan mempererat persatuan dan kesatuan bangsa.

Kantor Kesehatan Pelabuhan merupakan unit organisasi yang

bertanggung jawab dalam pelaksanaan Undang - Undang Nomor 6 Tahun

2018 tentang Kekarantinaan Kesehatan. Secara kelembagaan, eksistensi KKP

didasarkan atas Permenkes RI Nomor 33 tahun 2021 sebagai perubahan atas

Permenkes Nomor 77 tahun 2020 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor

Kesehatan Pelabuhan.

Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Tanjung Priok sebagai salah satu

lembaga pemerintah yang bernaung di bawah Direktorat Jenderal Pencegahan

dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan Republik Indonesia sesuai

Permenkes nomor. 77 tahun 2020 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor

Kesehatan Pelabuhan. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2018

tentang Karantina Kesehatan serta amanat International Health Regulation

(IHR) Tahun 2005 yang diberlakukan di seluruh dunia, termasuk Indonesia

sebagai salah satu negara yang ikut menandatanganinya, wajib menerapkan

1

prinsip-prinsip tata pemerintahan yang baik, termasuk penyusunan Laporan

Kinerja Instansi Pemerintah sebagai wujud pertanggungjawaban kinerja

terhadap kegiatan dan anggaran yang telah dilaksanakan.

Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Tanjung Priok memiliki 5 wilayah

kerja yaitu, Pelabuhan Laut Sunda Kelapa, Pelabuhan Laut Marunda, Pelabuhan

Laut Muara Angke, Pelabuhan Laut Kali Baru, dan Pelabuhan Laut Muara Baru.

Terdapat 4 bidang yaitu Tata Usaha, PKSE, PRL dan UKLW.

Penulis telah bertugas di KKP Kelas I Tanjung Priok selama 5 (lima)

bulan sebagai Terampil Pranata Keuangan APBN di substansi keuangan

dibawah Koordinator Bidang Tata Usaha. Bagian keuangan memiliki tugas

mengurus terkait keuangan mulai dari pencatatan, pencairan, dan pembuatan laporan keuangan. Setiap harinya terdapat banyak proses pencairan yaitu

dengan mengajukan berkas Surat Pertanggung Jawaban. Surat Pertanggung

Jawaban (SPJ) merupakan dokumen/ berkas yang harus dibuat pada saat

pegawai ingin melakukan pencairan dana setelah melakukan suatu kegiatan

dinas. Surat Pertanggung Jawaban terdiri dari beberapa dokumen diantaranya

kwitansi, surat perintah pembayaran (SPBY), nota dinas, dan laporan kegiatan.

Pada saat Surat Pertanggung Jawaban sudah lengkap, makan proses selanjutnya SPJ diberikan ke Bendahara untuk diproses.

Di Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Tanjung Priok terdapat banyak

kegiatan diantaranya kegiatan bidang, piket ke terminal kapal, piket dokumen

kesehatan, dan dari kegiatan ini akan ada Surat Pertanggung Jawaban yang cukup banyak. Fakta di lapangan bendahara terkadang keliru atau lupa berkas

SPJ yang sudah ataupun belum dibayar karena masih belum optimalnya monitoring berkas SPJ. Setiap harinya terdapat puluhan berkas SPJ masuk ke bendahara, yang membuat penumpukan berkas di ruang keuangan yang kapasitasnya cukup terbatas. Maka dari itu perlunya monitoring berkas pengajuan Surat Pertanggung Jawaban agar tidak terjadi kekeliruan mengenai berkas SPJ yang sudah diterima oleh bendahara pengeluaran.

2

B. Tujuan

1. Mengidentifikasi mengenai isu-isu yang terjadi di tempat kerja

2. Mengidentifikasi isu utama (Core Issue)

3. Membuat gagasan kreatif pemecah masalah core issue

4. Menyusun rancangan aktualisasi / gagasan kreatif di tempat kerja

C. Ruang Lingkup

Adapun ruang lingkup atau batasan dalam rancangan aktualisasi ini adalah sebagai berikut :

1. Menginplementasi nila-nilai dasar profesi ASN BerAKHLAK yaitu Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan, Kolaboratif. Lalu menerapkan juga nilai-nilai fungsi dan peran ASN yaitu SMART ASN dan Manajemen ASN.

2. Kegiatan yang akan dilaksanakan yaitu sesuai dengan rancangan aktualisasi yang telah dibuat yaitu Pembuatan Google Spreadsheet untuk monitoring berkas pengajuan Surat Pertanggung Jawaban (SPJ).

3. Waktu pelaksanaan kegiatan aktualisasi pada tanggal 20 Agustus – 19 September 2022 di Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Tanjung Priok, Jakarta Utara.

D. Manfaat Aktualisasi

1. Manfaat kegiatan aktualisasi untuk penulis sendiri dan teman-teman pelaksanatugas agar dapat meningkatkan skill individu dan kualitas mutu pelayanan sesuai nilai dasar ASN yaitu BERAKHLAK.

2. Manfaat kegiatan aktualisasi untuk instasi yaitu membantu instansi untuk memudahkan dalam pencarian dokumen saat ada pemeriksaan berkas keuangan dan juga untuk data realisasi anggaran instansi.

3. Manfaat kegiatan aktualisasi untuk masyarakat yaitu penggunaan anggaran yang dapat dipertanggung jawabkan, karena terdapat monitoring pengeluaran anggaran.

3

BAB II PROFIL INSTANSI DAN PESERTA

A. Profil Instansi

1. Tugas dan Fungsi Direktorat Jendral Pencegahan dan Pengendalian Penyakit

Kementerian Kesehatan RI mempunyai tugas membantu Presiden dalam menyelenggarakan sebagian urusan pemerintahan di bidang kesehatan. Berdasarkan Permenkes 64 Tahun 2016, pasal 3 dalam

melaksanakan tugas, Kementerian Kesehatan RI menyelenggarakan fungsi antara lain:

a. Perumusan, penetapan, dan pelaksanaan kebijakan di bidang kesehatan masyarakat, pencegahan dan pengendalian penyakit, pelayanan kesehatan,dan kefarmasian dan alat kesehatan.

b. Koordinasi pelaksanaan tugas, pembinaan, dan pemberian dukungan administrasi kepada seluruh unsur organsisasi di lingkungan Kementerian Kesehatan.

c. Pengelolaan barang milik negara yang menjadi tanggung jawab KementerianKesehatan.

d. Pelaksanaan penelitian dan pengembangan di bidang kesehatan.

e. Pelaksanaan pengembangan dan pemberdayaan sumber daya manusia dibidang kesehatan serta pengelolaan tenaga kesehatan.

f. Pelaksanaan bimbingan teknis dan supervisi atas pelaksanaan urusan Kementerian Kesehatan di daerah.

g. Pengawasan atas pelaksanaan tugas di lingkungan Kementerian Kesehatan.

h. Pelaksanaan dukungan substansif kepada seluruh unsur organisasi di lingkungan Kementerian Kesehatan.

4

2. Struktur Organisasi Direktorat Jendral Pencegahan dan Pengendalian Penyakit

Gambar 1 Struktur Organisasi Ditjen P2P

3. Sejarah Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Tanjung Priok

Pada zaman Belanda ada salah satu institusi di daerah pelabuhan dengan

nama Heven arts di bawah Haven Master (Departemen Perhubungan) pada tahun 1911-1950. Tujuan dari Heven Arts adalah untuk mencegah masuk dan keluarnya penyakit karantina ke Indonesia melalui pelabuhan laut. Dengan

terbitnya Undang-undang No. 1 tahun 1962 tentang Karantina Laut, Heven Arts

menjadi perangkat Departemen Kesehatan, dengan organisasinya disebut (DKPL). Dengan diterbitkannya Surat Keputusan Menteri Kesehatan Nomor

147/Menkes/IV/SK/1978, maka organisasi DKPL ada perubahan nama organisasinya menjadi Kantor Kesehatan Pelabuhan.

Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2021

Tentang Organisasi Dan Tata Kerja Kantor Kesehatan Pelabuhan yang

menyatakan bahwa KKP adalah Unit Pelaksana Teknis Ditjen P2P Kementerian

Kesehatan RI. Dari klasifikasi yang ada terbagi menjadi 4 kelas yaitu KKP Kelas

I, KKP Kelas II dan KKP Kelas III dan kelas IV.

KKP Kelas I Tanjung Priok dipimpin oleh seorang Kepala Kantor yang

membawahi yaitu:

5

1. Subbagian Administrasi Umum;

2. Substansi Tata Usaha;

3. Substansi Pengendalian Risiko Lingkungan;

4. Substansi Pengendalian Karantina dan Surveilans Epidemiologi;

5. Substansi Upaya Kesehatan dan Lintas Wilayah.

Sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia

Nomor 33 Tahun 2021 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor

Kesehatan Pelabuhan, KKP Kelas I Tanjung Priok mempunyai 5 (lima) Wilayah Kerja yaitu:

1. Pelabuhan Laut Sunda Kelapa dan Pantai Marina Ancol;

2. Pelabuhan Samudra Muara Baru;

3. Pelabuhan Laut Marunda;

4. Pelabuhan Laut Kali Baru;

5. Pelabuhan Laut Muara Angke dan Pantai Mutiara.

4. Tugas dan Fungsi Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Tanjung Priok Berdasarkan Permenkes RI No. 33 Tahun 2021 Tentang Organisasi

dan Tata Kerja Kantor Kesehatan Pelabuhan, tugas pokok dan fungsi KKP adalah sebagai berikut:

1. Tugas Pokok

Tugas pokok Kantor Kesehatan Pelabuhan adalah KKP mempunyai tugas melaksanakan upaya cegah tangkal keluar atau masuknya penyakit dan/atau faktor risiko kesehatan di wilayah kerja pelabuhan, bandar udara, dan pos lintasbatas darat negara.

2. Fungsi

a. penyusunan rencana, kegiatan, dan anggaran;

b. pelaksanaan pengawasan terhadap penyakit dan faktor risiko

kesehatanpada alat angkut, orang, barang, dan/atau lingkungan;

c. pelaksanaan pencegahan terhadap penyakit dan factor risiko

kesehatanpada alat angkut, orang, barang, dan/atau lingkungan;

6

d. pelaksanaan respon terhadap penyakit dan faktor risiko kesehatan padaalat angkut, orang, barang, dan/atau lingkungan;

e. pelaksanaan pelayanan kesehatan pada kegawat daruratan dan situasi khusus;

f. pelaksanaan penindakan pelanggaran di bidang kekarantinaan kesehatan;

g. pengelolaan data dan informasi di bidang kekarantinaan kesehatan;

h. pelaksanaan jejaring, koordinasi, dan kerja sama di bidang kekarantinaan kesehatan;

i. pelaksanaan bimbingan teknis di bidang kekarantinaan kesehatan;

j. pelaksanaan pemantauan, evaluasi, dan pelaporan di bidang kekarantinaan kesehatan;

k. pelaksanaan urusan administrasi Kantor Kesehatan Pelabuhan.

5. Visi Misi Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Tanjung Priok

Visi

Visi KKP Kelas I Tanjung Priok mengikuti visi Pemerintah Indonesia tahun

2020-2024 yaitu :

“Terwujudnya Indonesia Maju yang Berdaulat, Mandiri dan Berkepribadian berlandaskan Gotong Royong”.

Misi

Sama halnya dengan visi maka misi KKP Kelas I Tanjung Priok juga mengikuti

misi Pemerintah Indonesia Tahun 2020-2024 yaitu:

1. Peningkatan kualitas manusia Indonesia;

2. Struktur ekonomi yang produktif, merata, dan berdaya saing;

3. Pembangunan yang merata dan berkeadilan;

4. Mencapai lingkungan hidup yang berkelanjutan;

5. Kemajuan budaya yang mencerminkan kepribadian bangsa;

6. Penegakan sistem hukum yang bebas korupsi, bermartabat dan terpercaya;

7

7. Perlindungan bagi segenap bangsa dan memberikan rasa aman pada seluruh warga;

8. Pengelolaan pemerintah yang bersih, efektif, dan terpercaya;

9. Sinergi Pemerintah Daerah dalam kerangka negara kesatuan.

6. Untuk mewujudkan sasaran tujuan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Tanjung Priok menganut dan menjunjung tinggi nilai-nilai yaitu :

1. Pro Rakyat

Dalam penyelenggaraan pembangunan kesehatan, Kementerian Kesehatan selalu mendahulukan kepentingan rakyat dan harus menghasilkan yang terbaik untuk rakyat. Diperolehnya derajat kesehatan yang setinggitingginya bagi setiap orang adalah salah satu hak asasi manusia tanpa membedakan suku, golongan, agama dan status sosial ekonomi.

2. Inklusif

Semua program pembangunan kesehatan harus melibatkan semua pihak, karena pembangunan kesehatan tidak mungkin hanya dilaksanakan oleh

Kementerian Kesehatan saja. Dengan demikian, seluruh komponen masyarakat harus berpartisipasi aktif, yang meliputi lintas sektor, organisasi profesi, organisasi masyarakat pengusaha, masyarakat madani dan masyarakat akar rumput.

3. Responsif

Program kesehatan harus sesuai dengan kebutuhan dan keinginan rakyat, serta tanggap dalam mengatasi permasalahan di daerah, situasi kondisi setempat, sosial budaya dan kondisi geografis. Faktor-faktor ini menjadi dasar dalam mengatasi permasalahan kesehatan yang berbeda-beda, sehingga diperlukan penanganan yang berbeda pula.

4. Efektif

Program kesehatan harus mencapai hasil yang signifikan sesuai target yang telah ditetapkan dan bersifat efisien.

5. Bersih

8

Penyelenggaraan pembangunan kesehatan harus bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN), transparan, dan akuntabel.

7. Struktur Organisasi Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Tanjung

Priok

Struktur Organisasi KKP Kelas I Tanjung Priok berdasarkan Peraturan

Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2021 tentang

Organisasi Dan Tata Kerja Kantor Kesehatan Pelabuhan, maka struktur

organisasi KKP Kelas 1 Tanjung Priok adalah sebagai berikut :

Gambar 2 Struktur Organisasi KKP Kelas I Tanjung Priok

9

B. Profil Peserta

Nama : Azis Permana

NIP : 199702032022031003

Jabatan : Terampil Pranata Keuangan APBN

Instansi : KKP Kelas I Tanjung Priok

Dalam pelaksanaan Rencana Aktualisasi nilai Berakhlak, peran dan kedudukan ASN peserta Latihan Dasar Calon Aparatur Sipil Negara Golongan

III Angkatan IV mengacu pada kegiatan yang terdapat di dalam Sasaran

Kinerja Pegawai (SKP) yaitu :

1 Menyiapkan data laporan realisasi anggaran dan capaian output kinerja

2 Mengumpulkan dan mengolah Surat Perintah Membayar (SPM) beserta data pendukungnya

3 Menyusun telahaan terkait keuangan

4 Menyerahkan kelebihan pembayaran dan menyebutkan kekurangan pembayaran jika ada

5 Menyusun laporan pelaksanaan tugas sebagai pertanggungjawaban kepada pimpinan

6 Melakukan tugas kedinasan lain yang diberikan atasan dalam rangka kelancaran kegiatan

Sedangkan dalam Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Permenpan RB) tugas pokok dan fungui Pranata Keuangan

APBN Terampil yaitu :

1. Menginventarisasi dokumen analisis realisasi belanja

2. Menyiapkan dokumen analisis realisasi belanja

3. Menyiapkan dokumen analisis Revolving

4. Menginventarisasi dokumen capaian output

5. Menginventarisasi dokumen pengembalian belanja

6. Menginventarisasi dokumen penentuan target penerimaan

7. Menginventarisasi dokumen pendukung laporan keuangan

10

C. Materi Pelatihan

1. Sikap dan Perilaku Bela Negara

a. Wawasan Kebangsaan dan Nilai-nilai Bela Negara

Pemahaman dan pemaknaan wawasan kebangsaan dalam

penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan bagi aparatur, pada hakikatnya terkait dengan pembangunan kesadaran berbangsa dan bernegara yang berarti sikap dan tingkah laku PNS harus sesuai dengan

kepribadian bangsa dan selalu mengkaitkan dirinya dengan cita-cita dan tujuan hidup bangsa Indonesia.

Upaya bela negara selain sebagai kewajiban dasar juga merupakan kehormatan bagi setiap warga negara yang dilaksanakan dengan penuh kesadaran, penuh tanggung jawab dan rela berkorban

dalam pengabdian kepada negara dan bangsa. Keikutsertaan ASN dalam

bela negara merupakan bentuk cinta terhadap tanah air kita. Nilai-nilai

bela negara yang harus lebih dipahami penerapannya dalam kehidupan masyarakat berbangsa dan bernegara antara lain :

1) Cinta Tanah Air, Negeri yang luas dan kaya akan sumber daya ini perlu

kita cintai. Kesadaran bela negara yang ada pada setiap masyarakat didasarkan pada kecintaan kita kepada tanah air kita. Kita dapat mewujudkan itu semua dengan cara kita mengetahui sejarah negara dan instansi kita sendiri, melestarikan budaya-budaya indonesia di instansi kita, menjaga lingkungan dan pastinya menjaga nama baik negara dan instansi kita.

2) Kesadaran Berbangsa dan Bernegara. Kesadaran berbangsa dan bernegara merupakan sikap kita yang harus sesuai dengan kepribadian bangsa yang selalu dikaitkan dengan cita-cita dan tujuan hidup bangsanya. Kita dapat mewujudkannya dengan menaati peraturan yang di buat oleh pemerintah.

3) Pancasila. Ideologi kita warisan dan hasil perjuangan para pahlawan sungguh luar biasa, pancasila bukan hanya sekedar teoritis dan normatif

11

saja tapi juga diamalkan dalam kehidupan sehari-hari. Seperti selalu

mengedepankan bermusyawarah dalam menyelesaikan masalah

masyarakat dan di lingkungan kerja.

4) Rela berkorban untuk Bangsa dan Negara. Dalam wujud bela negara tentu saja kita harus rela berkorban untuk bangsa dan negara. Contoh nyatanya seperti kita menjadi ASN yang dapat menjalankan tugas kita

sesuai SOP dan fungsi kita di instansi kita masing-masing dalam melayani masyarakat.

5) Memiliki Kemampuan Bela Negara. Kemampuan bela negara itu sendiri dapat diwujudkan dengan tetap menjaga kedisiplinan, ulet, bekerja keras dalam menjalani profesi masing-masing.

2. Nilai-nilai Dasar ASN BerAKHLAK

Nilai dasar Aparatur Sipil Negara yang tertuang dalam Undang-Undang

Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2014 dirumuskan menjadi sebuah core values ASN yang dikenal dengan sebutan “BerAKHLAK”. BerAKHLAK terdiri atas komponen:

a. Berorientasi Pelayanan

Berorientasi Pelayanan merupakan salah satu nilai yang dimaknai bahwa

setiap ASN harus berkomitmen memberikan pelayanan prima demi kepuasan masyarakat. Materi modul ini diharapkan dapat memberikan gambaran bagaimana panduan perilaku Berorientasi Pelayanan yang semestinya dipahami dan dimplementasikan oleh setiap ASN di instansi tempatnya.

b. Akuntabel

Akuntabilitas adalah kata yang seringkali kita dengar, tetapi tidak mudah untuk dipahami. Ketika seseorang mendengar kata akuntabilitas, yang terlintas adalah sesuatu yang sangat penting, tetapi tidak mengetahui

bagaimana cara mencapainya. Dalam banyak hal, kata akuntabilitas sering disamakan dengan responsibilitas atau tanggung jawab. Namunpada dasarnya, kedua konsep tersebut memiliki arti yang berbeda. Responsibilitas adalah

12

kewajiban untuk bertanggung jawab yang berangkat dari moral individu, sedangkan akuntabilitas adalah kewajiban untuk bertanggung jawab kepada seseorang/organisasi yang memberikan amanat.

c. Kompeten

Seiring perkembangan waktu, dalam melaksanakan pelayanan publik, setiap ASN harus selalu dapat meningkatkan potensi diri untuk menjawab tantangan yang selalu berubah. Peningkatan kompetensi ini sangat penting, bahkan telah diamanatkan dalam ketentuan Peraturan Pemerintah

tentang Manajemen PNS, bahwa setiap aparatur diberikan hak 20 jam pelatihan setiap tahunnya. Hal ini semata-mata agar setiap ASN dapat melaksankan tugas dengan kualitas terbaik.

d. Harmonis

Berakar dari Semboyan Negara Indonesia yakni Bhinneka Tunggal Ika, yang berarti “Berbeda-beda Namun Tetap Satu Jua”, seorang pelayan publik harus dapat menghargai setiap orang apapun latar belakangnya.

Penting bagi setiap ASN untuk dapat menciptakan dan membangun lingkungan kerja yang kondusif. Karena dengan kenyamanan lingkungan kerja, ASN diyakini dapat lebih produktif.

e. Loyal

Loyalitas dan kesetiaan ASN terletak pada ideologi dan dasar negara

Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, NKRI serta pemerintahan yang sah. Dan tidak pada satu sosok atau pihak tertentu. ASN harus dapat menjaga nama baik sesama ASN, nama baik pimpinan, nama baik instansi dan tentu saja harus selalu dapat menjaga nama baik negara. Konsekuensi logis dari adanya loyalitas dan kesetiaan adalah setiap ASN harus selalu menjaga rahasia jabatan dan negara.

f. Adaptif

Situasi dan zaman yang senantiasa berkembang, membuat seorang aparatur harus dapat dengan cepat menyesuaikan diri menghadapi perubahan yang ada. Harus selaludiingat, istilah yang sering kita dengar yaitu “Yang Abadi

13

adalah Perubahan itu sendiri”, membuat siapapun yang tidak dapat

beradaptasi akan semakin tertinggal. Adaptasi dapat dilakukan dengan terus berinovasi dengan mengembangkan kreativitas. Setiap pegawai juga harus selalu bertindak proaktif dan tidak hanya berpangku tangan.

g. Kolaboratif

Dalam pelaksanaan tugas, kolaborasi di antara setiap aparatur mutlak harus dilaksanakan. Bersinergi dan memberi kesempatan kepada berbagai pihak untuk berkontribusi dalam pembangunan, akan dapat mempercepat pencapaian suatu visi dan cita-cita. Keterbukaan dalam bekerja sama, dan mencari solusi bersama akan dapatmenghasilkan nilai tambah, dan mempercepat mencapai tujuan bersama.

3. Kedudukan dan Fungsi ASN

a. Manajemen ASN

Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan

Pegawai ASN yang professional, memiliki nila dasar, etika profesi, bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme.

Manajemen ASN lebih menekankan kepada pengaturan profesi pegawai

sehingga diharapkan agar selalu tersedia sumber dayaaparatur sipil Negara yang unggul selaras dengan perkembangan jaman.

b. SMART ASN

Smart ASN adalah cara kerja yang lebih efektif dan efisien dengan bantuan teknologi yang konvergen seperti IT, robot, dan nano. Smart ASN

menjadi sebuah keniscayaan dan keharusan menghadapi perubahan revolusi industri 4.0. Dengan begitu pemerintah harus bersiap dengan berbagai kebijakan menghadapi hal ini. Smart ASN tersebut memiliki banyak manfaatnya

seperti waktu kerja yang lebih cepat, lebih transparan, dan lebih berorientasi kinerja.

14

4. Tokoh Inspiratif

Faktor pendukung dalam pelaksanaan habituasi peserta juga

membutuhkan role model atau tokoh yang dijadikan panutan dalam sikap dan

perilaku yang menggambarkan sosok pegawai ideal, yang karena karakter

kepribadian dan/atau kompetensinya dalam menyelesaikan pekerjaan mendekati kondisi ideal dan sangat dibutuhkan di tempat kerja, sehingga dipandang layak untuk dijadikan teladan. Dalam hal ini penulis mencontoh kepada salah satu

pejabat di negara ini yaitu bapak Anies Rasyid Baswedan dengan penerapan nilainilai Berakhlak nya di dalam melakukan amanah nya sebagai pejabat negara dan

Penerapan nilai-nilai SMART ASN di dalam instansi yang di pimpin beliau. Yang

dibuktikan dengan penghargaan-penghargaan yang di peroleh beliau maupun

instansi sejak menjabat sebagai gubernur DKI Jakarta.

15

BAB III RANCANGAN AKTUALISASI

A. Deskripsi Isu

1. Isu Ke 1: Kurang optimalnya monitoring berkas Surat

Pertanggung Jawaban (SPJ)

a. Kondisi masalah saat ini

Surat Pertanggung Jawaban (SPJ) merupakan dokumen/ berkas yang harus dibuat pada saat pegawai ingin melakukan pencairan dana

setelah melakukan suatu kegiatan dinas. Surat Pertanggung Jawaban

terdiri dari beberapa dokumen diantaranya kwitansi, surat perintah pembayaran (SPBY), nota dinas, dan laporan kegiatan. Pada saat Surat

Pertanggung Jawaban sudah lengkap, makan proses selanjutnya SPJ diberikan ke Bendahara untuk diproses.

Di Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Tanjung Priok terdapat

banyak kegiatan diantaranya kegiatan bidang, piket ke terminal kapal, piket dokumen kesehatan, dan dari kegiatan ini akan ada Surat

Pertanggung Jawaban yang cukup banyak. Fakta di lapangan bendahara

terkadang keliru atau lupa berkas SPJ yang sudah ataupun belum dibayar karena masih belum optimalnya monitoring berkas SPJ. Setiap

harinya terdapat puluhan berkas SPJ masuk ke bendahara, yang membuat penumpukan berkas di ruang keuangan yang kapasitasnya cukup terbatas.

b. Dampak jika masalah tidak diselesaikan

Berdasarkan isu diatas maka penyebab utama dapat disimpulkan

karena kurang optimalnya monitoring berkas SPJ yang setiap harinya masuk puluhan berkas ke bendahara. Oleh karena itu, jika isu ini

tidak dapat diselesaikan maka akan berdampak sebagai berikut :

1. Terjadinya double pembayaran

2. Proses pencairan dana menjadi terhambat

16

3. Berkas hilang, sulit dicari saat ada pemeriksaan

4. Terjadinya penumpukan berkas

c. Keterkaitan dengan MASN dan SMART ASN

Dilihat dari isu di atas dan keterkaitannya dengan Mata

Pelajaran Agenda III maka isu tersebut masuk dalam permasalahan

Manajemen ASN dimana dalam melaksanakan fungsi dan

tugasnya sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik, dan perekat dan pemersatu bangsa. Pada isu belum optimalnya

monitoring berkas SPJ berhubungan dengan nilai dasar ASN serta

kode etik dan kode perilaku ASN yaitu ASN harus melaksanakan

tugasnya dengan jujur, bertanggungjawab, dan berintegritas tinggi serta dengan cermat dan disiplin.

2. Isu Ke 2: Belum optimalnya arsip dokumen SPP dan SPM beserta lampirannya

a. Kondisi masalah saat ini

Surat Perintah Membayar merupakan surat yang diajukan

bagian keuangan ke KPPN untuk pencairan gaji, tukin, uang makan, dll. Pengajuan SPM harus menggunakan beberapa lampiran salah

satunya SPM Koreksi Gaji, yang lampirannya memerlukan tanda tangan kepala kantor. Setelah pengajuan SPM berhasil dokumen

SPM di arsip di bindex untuk selanjutnya dikirim ke KPPN untuk

diperiksa. Terkadang pada saat ingin mengirim berkas SPM ke KPPN

terdapat beberapa kendala yaitu berkas SPM lampirannya tidak

lengkap dan beberapa SPM dengan nomor urut tertentu hilang.

Maka dari itu, penting opitmalisasi monitoring berkas SPM beserta lampirannya.

b. Dampak jika masalah tidak diselesaikan

Terdapat beberapa dampak apabila belum optimalnya monitoring

17

berkas SPM dan lampirannya antara lain :

1. Pengiriman berkas ke KPPN menjadi tertunda

2. Berkas SPM dan lampirannya hilang/keselip

3. Pembuatan lampiran ulang yang memerlukan waktu lama

c. Keterkaitan dengan MASN dan SMART ASN

Dilihat dari isu di atas dan keterkaitannya dengan Mata

Pelajaran Agenda III maka isu tersebut masuk dalam permasalahan

Manajemen ASN dimana dalam melaksanakan fungsi dan tugasnya sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik, dan perekat dan pemersatu bangsa. Pada isu belum optimalnya

monitoring berkas SPM dan lampirannya berhubungan dengan nilai

dasar ASN serta kode etik dan kode perilaku ASN yaitu ASN harus

melaksanakan tugasnya dengan jujur, bertanggungjawab, dan berintegritas tinggi serta dengan cermat dan disiplin.

3. Isu Ke 3: Belum optimalnya penggunaan akun sakti secara bersamaan

a. Kondisi masalah saat ini

Aplikasi Sakti merupakan aplikasi pengelola keuangan di instansi pemerintahan. Aplikasi Sakti mempunyai fungsi utama dari

mulai perencanaan, pelaksanaan, hingga pertanggung jawaban anggaran. Terdapat beberapa modul yang ada di Sakti antara lain

Modul Komitmen, Modul Pembayaran, Modul Bendahara, Modul GL

dan Pelaporan, Modul Piutang, Modul Administrasi, Modul Persediaan, Modul Aset Tetap, dan Modul Penganggaran.

Pada Kantor Kesehatan Pelabuhan Tanjung Priok terdapat

tiga akun utama yaitu opr, val, dan apr. Akun opr berfungsi untuk

mencatat atau mengubah SPP. Akun val berfungsi untuk

memvalidasi SPP yang digunakan oleh PPK (Pejabat Pembuat

Komitmen). Akun apr berfungsi untuk memvalidasi SPM yang

18

digunakan oleh PPSPM (Pejabat Penandatangan SPM). Pada akun

opr terdapat 2 username yang didaftarkan yaitu staff keuangan dan staff bidang PKSE. Pada saat mengerjakan tugas kantor sering kali

berbenturan penggunaan akun opr yang menyebabkan aplikasi

sakti keluar secara otomatis dan pekerjaan kita dimulai dari awal

lagi. Maka dari itu pentingnya komunikasi agar pemakaian akun

sakti bisa terpakai secara optimal.

b. Dampak jika masalah tidak diselesaikan

Terdapat beberapa dampak apabila belum optimalnya pemakaian

akun sakti secara bersamaan antara lain :

1. Pekerjaan menjadi tertunda

2. Saling tunggu menunggu dalam bekerja

3. Pembuatan SPM gaji, tuki, uang makan dll menjadi tertunda

c. Keterkaitan MASN dan SMART ASN

Dilihat dari isu di atas dan keterkaitannya dengan Mata

Pelajaran Agenda III maka isu tersebut masuk dalam permasalahan

Manajemen ASN dimana dalam melaksanakan fungsi dan tugasnya sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik, dan perekat dan pemersatu bangsa. Pada isu belum optimalnya

monitoring berkas SPM dan lampirannya berhubungan dengan nilai

dasar ASN serta kode etik dan kode perilaku ASN yaitu ASN harus

melaksanakan tugasnya dengan jujur, bertanggungjawab, dan berintegritas tinggi serta dengan cermat dan disiplin. Terdapat

kaitannya juga dengan SMART ASN yaitu penggunaan tekonologi

berbasis Aplikasi yaitu Sakti dalam mengerjakan tugas agar

pekerjaan menjadi efektif dan efisien.

B. Penetapan Core Isu

Berdasarkan ketiga isu yang sudah ditentukan, lalu selanjutnya isuisu tersebut dianalisis untuk menilai kualitas dari masing-masing isu

19

dengan metode APKL. Metode analisis APKL (Aktual, Problematik, Kekhalayakan, dan Layak) merupakan salah satu metode yang digunakan

untuk menguji kelayakan suatu masalah dan akan dicarikan solusi penyelesaiannya. Aktual artinya isu tersebut benar-benar terjadi dan sedang hangat dibicarakan dalam masyarakat. Problematik artinya Isu tersebut memiliki dimensi masalah yang kompleks, sehingga perlu dicarikan segera solusinya secara komperehensif. Kekhalayakan artinya

Isu tersebut menyangkut hajat hidup orang banyak. dan Layak artinya Isu tersebut masuk akal, realistis, relevan dan dapat dimunculkan inisiatif

pemecahan masalahnya: Berikut merupakan penapisan isu menggunakan metode APKL :

Table 1 Penapisan Isu Metode APKL

1 Belum optimalnya monitoring berkas pengajuan Surat Pertanggung Jawaban

2 Belum optimalnya monitoring berkas SPM dan lampirannya

3 Belum optimalnya penggunaan aplikasi sakti secara bersamaan

Keterangan : A : Aktual ; P : Problematik; K : Kekhalayakan; L : Layak; √ : Layak

Berdasarkan identifikasi isu melalui table APKL diatas maka isu yang tidak memenuhi syarat yaitu “Belum Optimalnya Penggunaan Aplikasi Sakti secara bersamaan”.

Kemudian dua isu yang memenuhi syarat selanjutnya perlu

dilakukan proses analisis untuk menentukan isu utama (core issue). Penulis

20
No Isu A P K L Keterangan
√ √ √ √ Memenuhi Syarat
(SPJ)
√ √ √ √ Memenuhi Syarat
√ √ √ Tidak Memenuhi Syarat

menggunakan kerangka kerja analisis USG (Urgency, Seriousness,Growth)

untuk menetapkan core isu berdasarkan seberapa mendesak suatu isu

harus ditindaklanjuti, seberapa serius suatu isu harus dibahas dikaitkan

denganakibat yang akan ditimbulkan, dan seberapa besar kemungkinan

memburuknya isu tersebut jika tidak ditangani segera. Berikut adalah

matriks penetapan core isudengan analisis USG :

Table 2 Penetapan Core Isu dengan Metode Analisis USG

Keterangan :

U : Urgency, seberapa mendesak suatu isu yang harus dibahas

S : Seriousness, seberapa serius isu harus dibahas

G : Growth, seberapa besar kemungkinan memburuknya isu jika tidak ditangani

Point 1, Sangat tidak mendesak/serius/berkembang

Point 2, Tidak mendesak/serius/berkembang

Point 3, Cukup mendesak/serius/berkembang

Point 4, Mendesak/serius/berkembang

Point 5, Sangat mendesak/serius/berkembang

Berdasarkan analisis USG diatas, maka isu yang dipilih sebagai coreisu

adalah “Belum optimalnya monitoring berkas pengajuan Surat Pertanggung

Jawaban (SPJ) di Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Tanjung Priok”.

21
NO ISU METODE TOTAL Peringkat Kualitas U S G
Belum
pengajuan
Jawaban (SPJ) 5 5 4 14 1
Belum
berkas SPM dan lampirannya 5 4 4 13 2
1
optimalnya monitoring berkas
Surat Pertanggung
2
optimalnya monitoring

C. Penentuan Penyebab Isu

Untuk mencari akar masalah pada core isu yang terpilih, Penulis

menggunakan metode diagram fishbone dengan menggunakan pendekatan

4M yaitu Man, Material, Machine, and Methode . Diagram fishbone berikut

menggambarkan proses dalam rangka memperoleh penyebab permasalahan

dariisu yang diangkat, isu tersebut adalah “Belum optimalnya monitoring

berkas pengajuan Surat Pertanggung Jawaban (SPJ)”. Berikut adalah

penentuan penyebab isu menggunakan metode diagram fishbone : Gambar 3 Diagram Fishbone

Berdasarkan analisis diagram fishbonepada gambar di atas, dapat dianalisis

bahwa isu , “Belum optimalnya monitoring pengajuan berkas Surat Pertanggung

Jawaban (SPJ) di Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Tanjung Priok Tahun 2022”

disebabkan oleh beberapa factor utama yaitu :

1. Kategori Man : Pengajuan berkas oleh pegawai dilakukan dengan tidak

22

teratur, terkadang nama pegawai yang mengajukan berbeda dengan nama

penerima uang di kwitansi dan sering terjadi doublepengajuan SPJ.

2. Kategori Method: Pengajuan berkas SPJ tidak langsung diterima bendhara, terdapat beberapa tahapan sebelum bendahara yaitu berkas SPJ harus diperikas format penulisannya oleh staff keuangan, setalah itu berkas di periksa oleh PPSPM, selanjutnya berkas di validasi oleh PPK, dan terakhir berkas diberi nomor urut oleh staff keuangan.

3. Kategori Material : Berkas SPJ masih berbentuk hardcopy yaitu kertas A4, sehingga berkas mudah sobek, terselip dan juga hilang.

4. Kategori Machine: Berkas SPJ dicetak menggunakan mesin printer, masih berbetuk hardcopydan tidak memiliki backupdalam bentuk softcopy.

Table 3 Gagasan Pemecah Isu

Kategori Penyebab Gagasan pemecah penyebab

Method

Pengajuan berkas SPJ tidak

langsung ke bendahara

Matherial Berkas SPJ terbuat dari kertas

sehingga mudah hilang dan terselip

Man Pengajuan berkas SPJ yang

tidak teratur

Machine Berkas SPJ di print saja dan

tidak punya backup

D. Gagasan Pemecahan Isu

Pembuatan Google

Spreadsheet untuk

monitoring bendahara

Scan berkas dan disimpan ke

google drive atau flashdisk

Pembuatan SOP pengajuan

SPJ

Scan berkas dan disimpan ke

google drive atau flashdisk

Berdasarkan analisa yang sudah dibuat, maka gagasan kreatif untuk

menyelesaikan isu tersebut adalah “Pembuatan Google Spreadsheet untuk

monitoring berkas pengajuan Surat Pertanggung Jawaban (SPJ) di Kantor

Kesehatan Pelabuhan Kelas I Tanjung Priok”. Pembuatan spreadsheet dapat

23

memudahkan bendahara dalam memonitor berkas SPJ yang sudah diterima, yang belum diterima, salah akun, dan berkas double. Adapun cara yang

dilakukan untuk membedakan dengan memberi tanda berupa warna pada kolom spreadsheet contohnya berkas yang sudah masuk diberi warna hijau, berkas SPJ

yang sudah ditransfer diberi warna kuning, berkas yang salah akun diberi warna merah dan berkas yang double diberi warna biru.

Gagasan ini terkait dengan Mata Pelajaran Agenda III yaitu Smart ASN

dimana spreadsheet memiliki kecanggihan fitur kolaborasi. Kantor Kesehatan

Pelabuhan Kelas I Tanjung Priok sendiri memiliki 4 bidang/bagian yang berada dalam 1 gedung dan 5 wilayah kerja yang menyebar, sehingga hal ini memudahkan proses monitoring berkas SPJ tanpa harus bertanya ke bendahara secara langsung.

Gagasan ini berkaitan dengan Manajemen ASN dimana salah satu fungsi

ASN adalah Pelayan Publik, maka dengan adanya google spreadsheet dalam memonitor berkas SPJ diharapkan ASN memberikan pelayanan publik yang profesional dan berkualitas.

24

E. Matrik Rancangan Aktualisasi

Unit Kerja : Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Tanjung Priok

Identifikasi Isu : 1. Belum optimalnya monitoring berkas pengajuan Surat Pertanggung Jawaban (SPJ)

2. Belum optimalnya monitoring berkas SPM dan lampirannya

3. Belum optimalnya penggunaan akun sakti secara bersamaan

Isu yang Diangkat : Belum optimalnya monitoring berkas pengajuan Surat Pertanggung Jawaban (SPJ)

Gagasan Pemecahan Isu : Pembuatan Google Spreadsheet untuk monitoring berkas pengajuan Surat Pertanggung Jawaban (SPJ)

NO Kegiatan Tahapan

Kegiatan Output Keterkaitan

Substansi Mata

Pelatihan

Kontribusi

Terhadap Visi

dan Misi

Organisasi

Penguatan Nilai

Organisasi

1. Melakukan

konsultasi serta

arahan dengan

atasan dan rekan

kerja

1.1 Meminta izin

dengan atasan untuk kegiatan

aktualisasi

Izin dari

atasan/Notulensi

izin melakukan

kegiatan

Hal pertama yang

saya lakukan yaitu

meminta izin untuk

melaksanakan

kegiatan aktualisasi

dengan atasan

dengan

mendatangi

Visi : Gotong

royong

ditunjukkan

dengan melakukan

kerja sama

dengan atasan

dalam

melaksanakan

Inklusif : Melakukan

konsultasi dengan

atasan dan rekan

kerja

Pro Rakyat :

Dalam melakukan

rancangan sesuai

25

1.2 Menyiapkan materi untuk dikonsultasikan dengan atasan

Bahan materi tersedia untuk dibahas

langsung bersikap

dan berbicara

dengan sopan, santun , berpakaian rapi, dan

berkomunikasi

dengan jelas (Berorientasi Pelayanan).

Menyiapkan bahan

materi dengan

cermat

(Akuntabel).

Menyiapkan bahan

materi yang mudah

untuk dipahami, jelas, dan sistematik (Kompeten).

rancangan aktualisasi

kebutuhan dan kepentingan bersama

1.3 Melakukan konsultasi dengan atasan

Penentuan format google spreadsheet

Menyampaikan

bahan konsultasi

dengan cermat dan

26

2.

Google Spreadsheet

dan rekan kerja

mengenai

rancangan

aktualisasi

yang akan dirancang

jelas (akuntabel).

Melakukan

perbaikan format

yang belum sesuai (Berorientasi

Pelayanan).

Menentukan format

google spreadsheet

dengan atasan dan

rekan kerja (Kolaboratif)

2.1

tata cara pembuatan google spreadsheet

Pengertian pembuatan google spreadsheet

Mempelajari

pembuatan google

spreadsheet di luar jam kerja (Loyal).

Apabila belum

mengerti belajar

terus menerus (Berorientasi

Pelayanan).

Meminta bantuan

teman untuk

Misi : Peningkatan

kualitas manusia

Indonesia

ditunjukkan dengan

pembuatan google

spreadsheet yang merupakan suatu

inovasi

Responsif : Pembuatan google

spreadsheet untuk mengatasi

permasalahan

kurangnya

monitoring berkas

SPJ

27
Membuat formulir Mempelajari

2.2

analisa mengenai penggunaan google spreadsheet

Poin-poin penting penggunaan google spreadsheet

diajarkan

pembuatan google spreadsheet (Harmonis)

Menerima segala

pendapat atau

masukan dari

atasan atau rekan

kerja selama

konsultasi (Harmonis).

Melakukan

pencatatan bahan

refrensi dengan

cermat dan teliti (Akuntabel). Aktif

bertanya kepada

rekan kerja yang

berpengalaman (Kolaboratif).

formulir untuk Membuat formulir

dengan teliti dan

28
Melakukan 2.3 Pembutan Formulir Google Terciptanya

3. Melakukan

sosialisasi mengenai

tata cara

Spreadsheet monitoring

berkas

pengajuan SPJ

cermat (Akuntabel).

Dasar pembuatan

formulir yaitu untuk

kepentingan

bersama (Harmonis), dan

juga untuk

memenuhi dan

memahami

kebutuhan seluruh

pegawai (Berorientasi

Pelayanan).

Dapat memahami

dengan cepat

penggunaan google

spreadsheet (Adaptif).

3.1 Melakukan persiapan dan koordinasi

Izin / Persetujuan

untuk kegiatan

Menyiapkan bahan-

bahan untuk

sosialisasi dengan

Visi : Gotong

royong

ditunjukkan

Pro Rakyat : Melakukan sosialisasi

29

penggunaan google

sosialisasi

tepat waktu

dengan kegiatan

untuk kegiatan

spreadsheet dengan mentor

sosialisasi

(Akuntabel).

Meluangkan waktu

dan tenaga untuk

pengumpulan

bahan materi

sosialisasi (Loyal).

Merancang bahan

sosialisasi dengan

berbagai kreatifitas (Adaptif).

Meminta masukan

mentor untuk

bahan sosialisasi (Kolaboratif).

sosialisasi yang

melibatkan

beberapa pihak

untuk menjelaskan

tata cara

penggunaan google spreadsheet

penggunaan google spreadsheet

merupakan bentuk

mewujudkan

kepentingan

bersama

Responsif :

Dengan adanya

sosialisasai

berbagai macam

pertanyaan dapat

diberikan solusinya

Inklusif : Sosialisasi

merupakan bentuk

keterlibatan semua pihak

3.2 Menyusun dan menyiapkan

Bahan untuk kegaiatan

Merancang bahan

sosialisasi dengan

30

bahan untuk

kegiatan

sosialisasi

sosialisasi

cermat dan tepat

waktu (Akuntabel).

Menggunakan

media komputer

dalam membuat

bahan sosialisasi (Kompeten).

Menerima masukan

dari atasan dan

rekan kerja (Harmonis).

Menyiapkan bahan

sosialisasai diluar

jam kerja (Loyal).

3.3 Melakukan sosialisasi

penggunaan google spreadsheet

Terlaksananya

kegiatan

sosialisasi dan pemahaman

penggunaan google spraedsheet

Bersikap ramah

dalam memberikan

arahan kegiatan

sosialisasi (Berorientasi

Pelayanan).

Menyampaikan

31

materi sosialisasi

dengan bahasan

yang jelas dan

mudah dipahami (Kompeten).

Menyampaikan

materi dengan

menarik sehingga

tercipta suasana

yang ceria dan

tidak

membosankan (Harmonis), Rela

meluangkan

tenaga, waktu, dan

pikiran untuk

kegiatan sosialisasi (Loyal). Mampu

melakukan

sosialisasi dengan

baik (Adaptif).

32
4. Menerapkan 4.1 Melakukan Google Menyiapkan Misi : Pengelolaan Responsif :

penggunaan google

spreadsheet untuk

monitoring berkas

pengajuan SPJ

uji coba

penggunaan google spreadsheet

spreadsheet

telah di uji coba

jaringan internet

dan link google

form dengan tepat (Akuntabel).

Menggunakan

laptop kantor

dengan penuh

tanggung jawab (Loyal). Menerima

saran dan masukan

dari atasan dan

rekan kerja (Harmonis).

Meminta bantuan

dari perwakilan

bidang untuk

mengikuti uji coba (Kolaboratif).

Mampu

menerapkan uji

coba dengan baik

dan benar

pemerintahan

yang efektif

ditunjukkan

dengan sudah

diterapkanny

google spreadsheet untuk

monitoring berkas

SPJ sehingga

pengajuan berkas

SPJ lebih efektif

dan efisien

Dengan

penggunaan google spreadsheet maka

diharapkan bisa

mengatasi kurangnya

monitoring berkas

SPJ

33

penggunaan

google spreadsheet untuk monitoring

berkas

pengajuan SPJ

Digunakannya

google spreadsheet untuk monitoring

berkas SPJ

(Adaptif)

Menggunakan

google spreadsheet

dengan cermat dan penuh tanggung

jawab (Akuntabel), Mampu

menggunakan

google spreadsheet

dengan baik (Adaptif), Membantu pegawai

yang kesulitan

menggunakan

spreadsheet (Harmonis),

membantu dengan

ramah (Berorientasi

Pelayanan).

Melakukan

34
4.2 Melakukan 5. Melakukan evaluasi 5.1 Catatan data evaluasi Misi : Pengelolaan Inklusif :

terkait pelaksanaan

penggunaan google spreadsheet

Mengevaluasi

hasil pengisian data pada google

spraedsheet

evaluasi data dengan

cermat

(Akuntabel),

melaksanakan

dengan tulus demi

kemajuan bersama (Loyal), terus

belajar dan evaluasi

kekurangan google spreadsheet (Adaptif).

pemerintahan

yang efektif

ditunjukkan

dengan adanya

evaluasi mengenai

penggunaan

google spreadsheet sehingga

kedepannya

penggunaan

google spreadsheet menjadi efektif

Melakukan

evaluasi

melibatkan

beberapa pihak

untuk memberikan

masukan dan saran

Pro Rakyat : Hasil

dari evaluasi

merupakan bentuk

untuk mewujudkan

kepentingan

bersama

5.2 Melaporkan

hasil evaluasi penggunaan google spreadsheet

Notulen laporan

hasil evaluasi

Melaporkan hasil

evaluasi kepada

atasan dengan

sopan, santun, berpakaian rapih

dan jujur (Berorientasi

Pelayanan).

35

Menerima saran dan kritik yang membangun dari atasan (Harmonis).

36

F. Matrik Rekapitulasi Rencana Habituasi Core Value ASN (BerAKHLAK)

37
No Mata Pelatihan Kegiata n Jumlah Rencana Aktualisasi Ke-1 Ke-2 Ke-3 Ke-4 Ke-5 1 Berorientasi Pelayanan 2 2 1 1 1 7 2 Akuntabel 2 2 2 2 1 9 3 Kompeten 1 0 2 0 0 3 4 Harmonis 0 3 2 2 1 8 5 Loyal 0 1 3 1 1 6 6 Adaptif 0 1 2 2 1 6 7 Kolaboratif 1 1 1 1 1 5 Jumlah Aktualisasi 6 10 13 9 6 44

G. Rencana Jadwal Kegiatan Aktualisasi

NO KEGIATAN AGUSTUS SEPTEMBER

1 Melakukan konsultasi

serta arahan dengan atasan dan rekan kerja mengenai rancangan aktualisasi

2 Membuat formulir Google Spreadsheet

3 Melakukan sosialisasi mengenai tata cara

penggunaan Google Spreadsheet untuk

pengajuan berkas SPJ

4 Melaksanakan monitoring berkas SPJ menggunakan Google Spreadsheet

5 Melakukan pengawasan dan evaluasi terkait

pelaksanaan penggunaan Google Spreadsheet

38
Minggu Ke-4 Minggu Ke-1 Minggu Ke-2 Minggu Ke-3

BAB IV PELAKSANAAN AKTUALISASI

A. Pelaksanaan Aktualisasi

Pelaksanaan aktualisasi dilaksanakan dalam waktu empat pekan yang di mulai pada 22 agustus 2022 dan selesai pada 30 September 2022 dalam penyelesaian isu belum adanya monitoring berkas pengajuan Surat Pertanggung Jawaban di Kantor

Kesehatan Pelabuhan Kelas I Tanjung Priok dengan gagasan Pembuatan Google Spreadsheet untuk monitoring berkas pengajuan Surat Pertanggung Jawaban di Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Tanjung Priok dilakukan melalui lima kegiatan

berikut :

1. Kegiatan Ke-1 : Melakukan Konsultasi Serta Arahan dengan Mentor dan Rekan Kerja

Kegiatan / Tahapan

Kegiatan / Ouput

Kegiatan1 : Melakukan konsultasi serta arahan dengan atasan dan rekan kerja

Tahapan Kegiatan :

1.1Meminta izin atasan untuk melakukan kegiatan

1.2Menyiapkan materi untuk dikonsultasikan dengan atasan

1.3Melakukan konsultasi dengan atasan dan rekan kerja mengenai rancangan aktualisasi

Output :

1.1Notulen izin melakukan kegiatan

1.2Bahan Materi tersedia untuk dibahas

1.3Penentuan format google spreadsheet

Proses / Bukti

1.1 Meminta izin atasan untuk melakukan kegiatan

Tahapan pertama, penulis melakukan kegiatan konsultasi dengan mentor mengenai persetujuan tahapan kegiatan untuk proses pelaksanaan aktualisasi

Bukti :

39

1.2 Menyiapkan materi untuk dikonsultasikan dengan atasan Setelah melaksanakan konsultasi persetujuan dengan mentor, tahap selanjutnya yang dilakukan penulis yaitu mencari informasi data dan materi terkait pengajuan berkas SPJ

Bukti :

40

1.3 Melakukan konsultasi dengan atasan dan rekan kerja mengenai rancangan aktualisasi

Setelah mengumpulkan data dan materi , maka langkah berikutnya yang dilakukan penulis yaitu melakukan konsultasi dengan atasan dan rekan kerja.

Bukti :

41

Konstribusi Terhadap Visi-Misi

Organisasi

Penguatan Nilai Organisasi

1.1 Meminta izin atasan untuk melakukan kegiatan

 Saya memulai kegiatan ini dengan meminta izin melaksanakan rencana kegiatan kepada atasan dengan bersikap sopan, santun, berpakaian rapi, dan berkomunikasi dengan jelas (Berorientasi Pelayanan)

1.2 Menyiapkan materi untuk dikonsultasikan dengan atasan

 Saya menyiapkan bahan materi dengan cermat (Akuntabel), mudah untuk dipahami, jelas, dan sistematik (Kompeten)

1.3 Melakukan konsultasi dengan atasan dan rekan kerja mengenai rancangan aktualisasi

 Menyampaikan bahan konsultasi dengan cermat dan jelas (Akuntabel)

 Melakukan perbaikan format yang tidak sesuai (Berorientasi Pelayanan)

 Menentukan format google spreadsheet dengan atasan dan rekan kerja (Kolaboratif)

Berkontribusi pada visi yaitu ditunjukkan dengan melakukan kerja sama dengan atasan dalam melaksanakan rancangan aktualisasi.

Inklusif : Melakukan konsultasi dengan atasan dan rekan kerja

Pro rakyat : Melaksanakan rancangan sesuai kebutuhan dan kepentingan bersama.

2. Kegiatan Ke-2 : Membuat google spreadsheet

Kegiatan / Tahapan

Kegiatan / Ouput

Kegiatan 2 : Membuat formulir google spreadsheet

Tahapan Kegiatan :

2.1Mempelajari tata cara pembuatan google spreadsheet

2.2Melakukan analisa mengenai penggunaan google spreadsheet

2.3Pembuatan formulir google spreadsheet

Output :

2.1Pemahaman pembuatan google spreadsheet

2.2Poin-poin google spreadsheet

2.3 Terciptanya formulir google spreadsheet

Proses / Bukti

2.1 Mempelajari tata cara pembuatan google spreadsheet

Tahapan pertama, penulis mempelajari tata cara pembuatan google spreadsheet dengan menonton youtube dan bertanya ke rekan kerja

Bukti :

42
Penjelasan Keterkaitan Tahapan Kegiatan dengan Nilai-Nilai Mata Pelatihan

2.2 Melakukan analisa mengenai penggunaan google spreadsheet

Setelah mempelajarinya, penulis melakukan analisa penggunaan google spreadsheet

Bukti :

43

Penjelasan

Keterkaitan

Tahapan

Kegiatan

dengan

Nilai-Nilai

2.3 Pembuatan formulir google spreadsheet

Setelah melakukan analisa, penulis langsung membuat formulir google spraedsheet

Bukti :

LINK : https://docs.google.com/spreadsheets/d/19GZGcmh2alQUB3bBy _bWp1PxON-PslCz6hgj-I1Abbw/edit?usp=sharing

2.1 Mempelajari tata cara pembuatan google spreadsheet

 Mempelajari pembuatan google spreadsheet diluar jam kerja (Loyal)

 Apabila ada yang dipahami maka saya akan mencoba belajar terus menuerus (Berorientasi Pelayanan)

 Meminta bantuan teman untuk diajarkan pembuatan google

44

Mata

Pelatihan spreadsheet (Harmonis)

2.2 Melakukan analisa mengenai penggunaan google spreadsheet

 Menerima segala pendapat atau masukkan dari atasan atau rekan kerja selama konsultasi (Harmonis)

 Melakukan pencatatan bahan refrensi dengan cermat dan teliti (Akuntabel)

 Aktif bertanya kepada rekan kerja yang berpengalaman (Kolaboratif)

2.3 Pembuatan formulir google spreadsheet

 Membuat formulir dengan teliti dan cermat (Akuntabel),dasar pembuatan google spreadsheet yaitu untuk kepentingan bersama (Harmonis) dan juga untuk memenuhi dan memahami kebutuhan seluruh pegawai (Berorientasi Pelayanan)

 Dapat memahami dengan cepat penggunaan google spreadsheet (Adaptif)

Konstribusi Terhadap

Visi-Misi

Organisasi

Penguatan

Nilai

Organisasi

Berkontribusi pada misi yaitu peningkatan kualitas manusia Indonesia ditunjukkan dengan pembuatan google spreadsheet sebagai sebuah inovasi

Responsif : Pembuatan google spreadsheet untuk mengatasi permasalahan kurangnya monitoring berkas SPJ

3. Kegiatan Ke-3 : Melakukan Sosialisasi Mengenai Tata Cara Penggunaan Google Spreadsheet

Kegiatan /Tahapa

nKegiata n /Ouput

Kegiatan 3: Melakukan sosialisasi mengenai tata cara penggunaan google spreadsheet

Tahapan Kegiatan:

3.1Melakukan persiapan dan koordinasi dengan mentor untuk kegiatan sosialisasi

3.2Menyusun dan menyiapkan bahan untuk kegiatan sosialisasi

3.3Melakukan sosialisasi penggunaan google spreadsheet

Output:

3.1Notulen izin persetujuan untuk kegiatan sosialisasi

3.2Bahan Materi untuk sosialisasi

3.3Terlaksananya sosialisasi dan pemahaman penggunaan google spreadsheet

45

3.1 Melakukan persiapan dan koordinasi dengan mentor untuk kegiatan sosialisasi

Tahapan pertama, penulis melakukan persiapan dan koordinasi dengan mentor serta meminta persetujuan untuk kegiatan sosialisasi

Bukti:

46
Proses /Bukti

3.2

Menyusun dan menyiapkan bahan untuk kegiatan sosialisasi

Setelah melakukan koordinasi dengan mentor selanjutnya penulis

menyiapkan bahan materi untuk kegiatan sosialisasi

Bukti:

47

3.3 Melakukan sosialisasi penggunaan google spreadsheet

Setelah bahan materi terkumpul, maka penulis bisa melakukan kegiatan sosialisasi penggunaan google spreadsheet

Bukti:

48

dengan NilaiNilai Mata

Pelatihan

3.1

Melakukan

persiapan

dengan mentor untuk kegiatan sosialisasi

 Saya menyiapkan bahan materi untuk sosialisasi dengan tepat waktu (Akuntabel)

 Meluangkan waktu dan tenaga untuk membuat bahan sosialisasi (Loyal)

 Meminta masukkan mentor untuk bahan sosialisasi (Kolaboratif)

3.2 Menyusun dan menyiapkan bahan untuk kegiatan sosialisasi

 Saya merancang bahan sosialisasi dengan cermat dan tepat waktu (Akuntabel)

 Menggunakan media komputer dalam membuat bahan sosialisasi (Kompeten)

 Menerima masukkan dari atasan dan rekan kerja (Harmonis)

 Menyiapkan bahan sosialisasi diluar jam kerja (Loyal)

3.3 Melakukansosialisasi penggunaan google spreadsheet

 Bersikap ramah dalam memberikan arahan kegiatan sosialisasi(Berorientasi Pelayanan)

 Menyampaikan materi sosialisasi dengan bahasa yang jelas dan mudah dipahami (Kompeten)

 Menyampaikan materi dengan menarik sehingga tidak membosankan (Harmonis)

 Rela meluangkan tenaga,pikiran dan waktu ( Loyal )

 Mampu melaksanakan kegiatan sosialisasi dengan baik ( Adaptif )

49
Penjelasan Keterkaitan Tahapan Kegiatan
dan koordinasi

Konstribusi

Terhadap

Visi-Misi

Organisasi

Penguatan

Nilai

Organisasi

Berkontribusi pada visi gotong royong yang ditunjukkan dengan kegiatan sosialisasi melibatkan beberapa pihak untuk menjelaskan tata cara penggunaan google spreadsheet

Inklusif : Sosialisasi merupakan bentuk keterlibatan semua pihak Prorakyat :Melakukan sosialisasi penggunaan google spreadsheet merupakan bentuk mewujudkan kepentingan bersama

Responsif :Dengan adanya sosialisasi, berbagai macam pertanyaan dapat diberikan solusinya

4. Kegiatan Ke-4 : Menerapkan Penggunaan Spreadsheet untuk Monitoring Berkas Pengajuan SPJ

Kegiatan

/Tahapan

Kegiatan

/Ouput

Kegiatan 4 : Menerapkan penggunaan googlespreadsheet untuk monitoring berkas pengajuan SPJ

Tahapan Kegiatan:

4.1Melakukan ujicoba penggunaangoogle spreadsheet

4.2Melakukan penggunaan google spreadsheet untuk monitoring berkas pengajuan SPJ

Output:

4.1Google spreadsheet telah di ujicoba

4.2Digunakannya google spreadsheet untuk monitoring berkas SPJ

50

Proses

/Bukti

4.1 Melakukan uji coba penggunaan google spreadsheet

Tahapan pertama, penulis melakukan uji coba penggunaan google spreadsheet

Bukti:

51

4.2 Melakukan penggunaan google spreadsheet untuk monitoring berkas pengajuan SPJ

Setelah melakukan ujicoba penulis langsung menggunakan google spreadsheet untuk monitoring berkas pengajuan SPJ

Bukti:

Konstribusi

Terhadap

Visi-Misi

Organisasi

Penguatan

Nilai

Organisasi

4.1 Melakukan ujicoba penggunaan google spreadsheet

 Menyiapkan jaringan internet dan link google form dengan tepat (Akuntabel)

 Menggunakan laptopkantor dengan penuhtanggung jawab (Loyal)

 Menerima saran dan masukan dari atasan dan rekankerja (Harmonis)

 Meminta bantuandari perwakilan bidang untuk mengikuti uji coba (Kolaboratif)

 Mampu menerapkan ujicoba dengan baik dan benar (Adaptif)

4.2 Melakukan penggunaan google spreadsheet untuk monitoring berkas pengajuan SPJ

 Menggunakan google spreadsheet dengan cermat dan penuh tanggung jawab (Akuntabel)

 Mampu menggunakan googles spreadsheet dengan baik (Adaptif)

 Membantu pegawai yang kesulitan menggunakan spreadsheet (Harmonis)

 Membantu dengan ramah (Berorientasi Pelayanan)

Berkontribusi pada misi yaitu pengelolaan pemerintah yang efektif ditunjukkan dengan sudah diterapkannya google spredsheet untuk monitoring berkas SPJ sehingga pengajuan berkas SPJ lebih efektif dan efisien

Responsif : Dengan penggunaan googlespreadsheet maka diharapkan bisa mengatasi kurangnya monitoring berkas SPJ

5. Kegiatan Ke-5 : Melakukan Evaluasi Terkait Pelaksanaan

Penggunaan Google Spreadsheet

Kegiatan /Tahapan

Kegiatan /Ouput

Kegiatan 5 : Melakukan evaluasiterkait pelaksanaanpenggunaan google spreadsheet

Tahapan Kegiatan:

5.1Mengevaluasihasil pengisian data pada google spraedsheet

5.2Melaporkan hasil evaluasi penggunaan google spreadsheet

Output:

5.1Catatan data evaluasi

5.2Notulen laporan hasil evaluasi

Penjelasan Keterkaitan TahapanKe giatandeng anNilaiNilaiMataP elatihan

Proses /Bukti

5.1 Mengevaluasi hasil pengisian data pada google spreadsheet

Tahapan pertama, penulis melakukan evaluasi data pada google spreadsheet

Bukti:

5.2 Melaporkan hasil evaluasi penggunaan google spreadsheet

Setelah melakukan evauasi, selanjutnya penulis melaporkan hasil evaluasi kepada mentor

Bukti:

Nilai-Nilai

Mata

Pelatihan

5.1 Mengevaluasi hasil pengisian data pada google spreadsheet

 Melakukan evaluasi data dengan cermat (Akuntabel),

 Melaksanakan dengan tulus demi kemajuan bersama (Loyal)

 Terus belajar dan evaluasi kekurangan google spradsheet (Adaptif)

5.2 Melaporkan hasil evaluasi penggunaan google spreadsheet

 Melaporkan hasil evaluasi kepada atasan dengan sopan, santun, berpakaian rapih dan jujur (Berorientasi

Pelayanan)

 Menerima saran dan kritik yang membangun dari atasan (Harmonis)

 Membantu pegawai yang kesulitan menggunakan spreadsheet (Harmonis)

 Membantu dengan ramah (Berorientasi Pelayanan)

Konstribusi

Terhadap

Visi-Misi

Organisasi

Penguatan

Nilai

Organisasi

Berkontribusi pada misi yaitu pengelolaan pemerintah yang efektif

ditunjukkan dengan adanya evaluasi mengenai penggunaan googles spreadsheet sehingga kedepannya penggunaan google spreadsheet

menjadi efektif

Inklusif : Melakukanevaluasi melibatkanbeberapa pihak untuk memberikan masukan dan saran

Pro Rakyat : Hasil dari evaluasi merupakan bentuk untuk

kepentingan bersama

Penjelasan Keterkaitan Tahapan Kegiatan dengan

B. Rekap Matrikulasi Rencana dan Realisasi

No Mata Pelatihan Kegiatan Ke - 1 Ke - 2 Ke - 3 Ke - 4 Ke - 5 TOTAL R A R A R A R A R A R A 1 Berorientasi pelayanan 2 2 2 2 1 1 1 1 1 1 7 7 2 Akuntabel 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 9 9 3 Kompeten 1 1 0 0 2 2 0 0 0 0 3 3 4 Harmonis 0 0 3 3 2 2 2 2 1 1 8 8 5 Loyal 0 0 1 1 3 3 1 1 1 1 6 6 6 Adaptif 0 0 1 1 2 2 2 2 1 1 6 6 7 Kolaboratif 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 5 5 Jumlah Aktualisasi per Kegiatan 6 6 10 10 13 13 9 9 6 6 44 44

A. Kesimpulan

Dalam mengaktualisasikan nilai-nilai dasar kegiatan aktualisasi ini dapat disimpulkan sebagai berikut.:

1. Penerapan nilai-nilai dasar ASN sangat bermanfaat dalam pembentukan karakter dan perilaku bagi penulis, maka sebagai seorang ASN menjadi penting dalam penghayatan dan pelaksanaan selama menjalani tugas dan aktifitasnya dengan penerapan nilai-nilai dasar, sehingga dapat benar-benar berkontribusi

secara positif di unit kerja dalam mencapai visi dan misi instansi dengan nilainilai organisasi yang di terapkan.

2. Pemilihan isu yang berkembang di Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I

Tanjung Priok dipilih berdasarkan analisis APKL dan ditentukan dengan metode USG sehingga terpilih isu Belum Optimalnya Monitoring Berkas Pengajuan

Surat Pertanggung Jawaban di Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Tanjung

Priok Tahun 2022

3. Gagasan yang dibuat untuk memcahkan isu Belum Optimalnya Monitoring

Berkas Pengajuan Surat Pertanggung Jawaban di Kantor Kesehatan Pelabuhan

Kelas I Tanjung Priok Tahun 2022 yaitu dengan pembuatan Google Spreadsheet, yang selanjutnya akan dilakukan pada kegiatan aktualisasi.

4. Kegiatan aktualisasi dilaksanakan di Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I

Tanjung Priok selama 4 minggu. Terdapat lima kegiatan aktualisasi yaitu

Melakukan Konsultasi Serta Arahan dengan Mentor dan Rekan Kerja, Membuat google spreadsheet, melakukan konsultasi mengenai tata cara penggunaan google spreradsheet, penggunaan google spreadsheet, dan melakukan evaluasi terkait pelaksaan penggunaan google spreadsheet.

BAB V PENUTUP

Beberapa saran yang dapat di berikan terhadap hasil aktualisasi yaitu :

1. Meningkat pengetahuan pengisian google spreadsheet kepada pegawai yang mengajukan Surat Pertanggung Jawaban agar tidak ada lagi kesalahan dalam pengisian tanggal kuitansi, uraian kegiatan.

2. Perlu adanya koordinasi antar tim yang melaksanakan piket atau tugas lain agar tidak terjadi pengisian ganda pada google spreadsheet.

3. Pada pengisian akun di google spreadsheet perlu berpedoman pada Rencana Kerja Anggaran (RKAKL).

1 Membuat

google form

dengan

mencantumkan

upload

dokumen agar

ketika terjadi

kehilangan

dokumen SPJ

terdapat backup

softcopy

B. Saran
NO KEGIATAN OUTPUT WAKTU Pihak Yang Terlibat Sumber Dana
C. Rencana Tindak Lanjut
Softcopy Surat Pertanggung Jawaban 1 bulan Staff Keuangan -

DAFTAR PUSAKA

Undang-Undang Nomor 5 tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara.

Permenpan RB No 54 Tahun 2018 Tentang Jabatan Fungsional Pranata Keuangan APBN.

Lembaga Administrasi Negara. 2017. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS Manajemen

Aparatur Sipil Negara.

Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2021. Modul SMART ASN Pelatihan

DasarCalon PNS. Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia, Jakarta

Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2021. Modul Berorientasi

Pelayanan Pelatihan Dasar Calon PNS. Lembaga Administrasi Negara

Republik Indonesia,Jakarta

Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2021. Modul Akuntabel Pelatihan

DasarCalon PNS. Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia, Jakarta

Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2021. Modul Kompeten Pelatihan

DasarCalon PNS. Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia, Jakarta

Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2021. Modul Harmonis Pelatihan

DasarCalon PNS. Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia, Jakarta

Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2021. Modul Loyal Pelatihan Dasar

CalonPNS. Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia, Jakarta

Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2021. Modul Adaptif Pelatihan

DasarCalon PNS. Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia, Jakarta

Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2021. Modul Kolaboratif Pelatihan

DasarCalon PNS. Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia, Jakarta

Form Bimbingan dengan Coach

LAMPIRAN

Form Bimbingan dengan Mentor

Persetujuan Rancangan Aktualisasi

Form Persetujuan Sosialisasi

Form Bahan Materi Sosialisasi

Form Catatan Evaluasi

Notulen Hasil Evaluasi
Form

Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.