




PENERAPANNILAI-NILAIANTIKORUPSI PADAPELATIHANDARINGDIBAPELKESCIKARANGTAHUN2021
(SURVEYDALAMPROSESPEMBELAJARANANTIKORUPSI) ABSTRA K
Oleh:AhmadWajediProgram pelatihan aparatur negara sipil (ASN) pada dasarnya bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan sikap seorang aparatur sehingga mampu melaksanakan tugas dan fungsinya dengan baik dan profesional. Peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) secara umum merupakan kunci keberhasilan pembangunan Nasional, karena diarahkan untuk meningkatkan kemampuan dan memiliki etos kerja yang produktif, terampil. kreatif, disiplin, profesional, khususnya untuk PNS atau aparatur agar dicapainya kompetensi tertentu. Pegawai Negeri Sipil sering dimaknai dengan citra yang kurang baik. salah satunya adalah masih tingginya keterlibatan PNS dalam kasus-kasus korupsidiIndonesia.
Kajian proses pembelajaran ini bertujuan untuk mengetahui gambaran penerapan nilai-nilai antikorupsi pada peserta pelatihan untuk mendukung mewujudkan karakter PNS yang jujur, peduli, mandiri, tanggung jawab,kerja keras, sederhana, berani dan adil dalam aktivitaskegiatansehari-haribaikdikantormaupundirumah.
Subjek kajian ini adalah peserta pelatihan untuk pelatih (ToT) Pelayanan Kontrasepsi Angkatan 2 (dua) Tahun 2021. Objek kajian adalah penerapan nilai-nilai antikorupsi dalam akivitas keseharian. Metode pengumpulan data dengan survey dengan menggunakan google form. Teknik analisis data secara deskriptif,denganlangkahklasifikasi data,penggambarandanpenarikankesimpulan.
Berdasarkan data dan pembahasan dapat ditarik kesimpulan bahwa diperoleh gambaran penerapan nilai-nilai antikorupsi peserta ToT Pelayanan Kontrasepsi Bapelkes Cikarang dalamkeseharianpesertapelatihanyangsangatberagam.
Korupsi yang terjadi di Indonesia sangat menghawatirkan dan berdampak buruk luar biasa pada hampir seluruh sendi kehidupan, Korupsi dalam berbagai tingkatan tetap banyak terjadi, seolah-olah telah menjadi bagian dari kehidupan yang sudah dianggap biasa. Semakin banyak kasus korupsi yang terbongkar dan menyeret berbagai kalangan, memunculkanpertanyaanbudayakorupsidankorupsiyangmembudayadimasyarakat.
Jikakondisiinidibiarkancepatataulambatkorupsiakanmenghancurkannegeriini, Korupsi harus dipandang sebagai kejahatan luar biasa (extra ordinary crime) yang memerlukan upaya luar biasa pulauntukmemberantasnya.Korupsitelahmenghancurkan sistem perekonomian, sistem demokrasi, sistem politik, sistem hukum, sistem pemerintahan dan tatanan sosial kemasyarakatan di negeri ini, Pada sisi lain upaya pemberantasan korupsi telah dilakukan selama ini belum menunjukkan hasil yang optimal.
Mengacu pada berbagai aspek penyebab terjadinya korupsi. Ada dua faktor penyebab korupsi yaitu faktor internal (factor yang ada di dalam) merupakanpenyebab korupsi yang datangnya dari diri pribadi atau individu, sedangkan faktor eksternal berasal dari lingkungan atau sistem. Upaya pencegahan korupsi pada dasarnya dapat dilakukan dengan menghilangkan danmengurangikeduafaktorpenyebabkorupsi.Faktor internal sangat ditentukan oleh kuat-tidaknya nilai-nilaiantikorupsiyangtertanamdalam dirisetiapindividu .
Karakter aparatur sipil negara yang baik dan profesional merupakan kondisi ideal yang kita harapkan, baik aparatur sipil negara sebagai pelayan publik, pelaksana kebijakan publik maupun perekat persatuan bangsa. Aparatur sipil negara juga sebagai pemimpin bangsa atau juga calon pemimpin bangsa harus yang bertanggung jawab. Pemimpin bangsayangtidaksekalipunberniatuntukmengambilhakyangbukanmenjadi haknya. Nilai-nilai antikorupsi harus menjadi kebiasaan atau membudaya di kalangan aparatur khususnya dan masyarakat pada umumnya. Upaya ini membutuhkan waktu dan proses secara terus menerus. Terkait dengan terjadinya demoralisasi parapemimpinyang sangat akut, yaitu meraja lelanya korupsi oleh para penyelenggara negara, maka perlu dilakukan upaya untuk menghabituasi nilai-nilai anti korupsi pada aparatur sipil negara khususnya untuk berperilaku jujur, disiplin, kerja keras, tanggungjawab. Upaya tersebut antara lain pemerintah menetapkan kebijakan memasukkan mata pelatihan anti korupsi pada pelatihan-pelatihan di kalangan ASN, sebagai salah satu upaya meningkatkan karakter anti korupsi. Karakter anti korupsi yang ditanamkan, ditumbuhkan, dikembangkan, dan dibiasakan dalam kehidupan baik sebagai PNS maupun anggota masyarakat.
Berdasarkan hal tersebut, maka penting kiranya dilakukan kajian awal untuk melihat seperti apa gambaran penerapan nilai-nilai anti korupsi dalam aktivitas kegiatan sehari-hari baik di kantor maupun dilingkungan keluarga sebagai proses pembelajaran untuk mengembangkan budaya jujur, peduli, mandiri, tanggung jawab, sederhana, dan keberanian,padapesertapelatihandiBapelkescikarangtahun2021.
B.PEMBAHASAN
1.
KajianTeori
Dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2014 yang dimaksud Aparatur Sipil Negara (ASN) adalahprofesibagipegawainegerisipildan pegawai pemerintah denganperjanjiankerjayangbekerjayangbekerjapadainstansi pemerintah. Fungsi ASN yaitu melaksanakan kebijakan publik yang dibuat oleh Pejabat Pembina Kepegawaian sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; memberikan pelayanan publik yang professional dan berkualitas;danmemperatpersatuandankesatuanBangsa.
Untuk menjadi seorang pelayan publik yang professional diperlukan pembekalan kepada PNS dengan nilai-nilai dasar profesi ASN yang dikenal dengan
ANEKA ( Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi)
1. Akuntabilitas
Akuntabilitas adalah kewajiban pertanggung jawaban yang harus dicapai.Akuntabilitas merujukpadakewajibansetiapindividu,kelompokatau institusi untuk memenuhi tanggung jawab yang menjadi amanahnya. Indikator nilai dasar akuntabilitas yaitu : Kepemimpinan, Transparansi, integritas, tanggung jawab, keadilan, kepercayaan, keseimbangan, kejelasan dankonsistensi.
2. Nasionalisme
Nasionalisme adalah pemahaman mengenai nilai-nilai kebangsaan. Nasionalisme memiliki pokok kekuatan dalam menilai kecintaan individu terhadap bangsanya. Salah satu cara untuk menumbuhkan semangat nasionalisme adalah dengan menanamkan nilai-nilai Pancasila pengamalan nilai-nilai luhur yang terkandung di dalamnya, setiap penyelenggara negara, baikdipusatmaupundidaerah.
3. EtikaPublik
Etika publik adalah refleksi tentang standar/norma yang menentukan baik/buruk,benar/salah perilaku, tindakan dan keputusan untuk mengarahkan kebijakan publik dalam rangka menjalankan tanggung jawab pelayanan publik. Nilai-nilai dasar etika publik sebagaimana tercantum dalam undang-undang ASN, yakni diantaranya adalah : Memegangteguhnilai-nilai dalam ideologi Negara Pancasila, setia dan mempertahankan UUD Negara kesatuanRI1945.
4. KomitmenMutu
Standar penjaminan mutu pada setiap organisasi tentulah tidak sama mengingat visi dan arah yang akan dituju berbeda tetapi ada beberapa nilai yang harus ada pada komitmen mutu seperti : Efektif (tepat sasaran),Efisien (tepatguna),Inovatifdanberorientasimutu.
5. AntiKorupsi
Menurut Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999, Korupsi adalah tindakan
melawan hukum dengan melakukan perbuatan memperkaya diri sendiri atau orang lain atau suatu korporasi yang dapat merugikan keuangannegara.Anti korupsi dapat diidentifikasi ke dalam 9 (Sembilan) nilai-nilai anti korupsi antaralain
a. Kejujuran
Kata jujur dapat didefinisikan sebagai sebuah Tindakan maupun ucapan yang lurus, tidak berbohong, dan tidak curang, tanpa sifat jujur, seorang individu tidak akan dipercaya dalam kehidupan sosialnya.
b. Kepedulian
Sebagai aparatur sipil negara, seorang peserta latih perlu memiliki rasa kepedulian terhadap lingkungannya. Peserta latih dituntut untuk mengindahkan,memperhatikan dan menghiraukan.rasa kepedulian dapatdilakukanterhadaplingkungansekitarnya
c. Kemandirian
Mandiri berarti dapat berdiri di atas kakisendiri,artinyatidakbanyak bergantungkepadaoranglaindalamberbagaihal.
d. Kedisiplinan
Kata Disiplin adalah ketaatan (kepatuhan) kepada peraturan, Dalam mengatur kehidupan, baikakademismaupunsosial,pesertalatihperlu hidup disiplin. Hidup disiplin bagi peserta latih adalah dapat mengelola waktu yang ada untuk menyelesaikan tugas, baik dalam lingkuppelatihanmaupunsosial.
Manfaat hidup disiplin adalah peserta latih dapat mencapai tujuan hidupnyadenganwaktuyanglebihefisien
e. TanggungJawab
Menurut kamus Besar Bahasa Indonesia, bertanggung jawab adalah keadaan wajib menanggung segala sesuatunya. Bertanggung jawab juga berarti berani mengakui kesalahan dan siap atas segala akibat yangditimbulkan
f. KerjaKeras
Bekerja keras didasari dengan adanya kemauan.Dalam kata “kemauan” terkandung ketekadan, ketekunan, daya tahan, daya kerja,pendirian,keberanian,ketabahan,keteguhan, danpantangmundur. Bekerja keras merupakan hal penting untuk tercapainya hasil sesuai dengantarget.
Kita dapat belajar dari kisah penemu lampu pijar, Thomas alva Edison.Ketika kecil ia pernah dikeluarkan dari sekolah, tetapi karena memiliki kemauan dan kerja keras, ia pun belajar dari ibunya. Pada usia12tahun.
g. Sederhana
Gaya hidup sederhana dikembangkan sejak peserta latih mengenyam masa Pendidikan. Dengan gaya hidup sederhana, setiap peserta latih dibiasakan untuk tidak boros. Pola hidup sederhana bukan berarti identik dengan kemiskinan. Sederhana artinya tidakberlebihandalam menjalanihidup.
h. Berani
Peserta latih memerlukan keberanian untuk mencapai kesuksesan. Keberanian peserta latih akan semakin matang, jika diiringi dengan keyakinannya. Keyakinan akan kuat jika pengetahuannya juga kuat. Berani mengambil risiko untuk mengerjakan sesuatu, tentu harus dibarengidengantanggungjawab.
i. Adil
Berdasarkan arti katanya, adil adalah sama berat, tidak berat sebelah, tidak memihak. Bagi peserta pelatihan nilai adil perlu dibina agar mereka dapat belajar mempertimbangkan dan mengambil keputusan secara adil dan benar. Adil tidak harus menyamaratakan segala hal,tetapi meletakan dan menyikapi segala sesuatu pada tempatnya yangsemestinya.
2. MetodeKajian
Jenis kajian proses pembelajaran ini adalah kajian deskriptif, yang akan menggambarkan atau mendeskripsikan penerapan nilai-nilai antikorupsi dalam aktivitas kegiatan sehari-hari baik di kantor maupun di masyarakat. Subjek dalam kajian proses pembelajaran adalah peserta pelatihan untuk pelatih (ToT) Pelatihan pelayanan Kontrasepsi yang berjumlah 26 orang. Objek kajian ini adalah gambaran penerapan nilai- nilai antikorupsi. Pengumpulan datadilakukandenganmenggunakan survei dengan google form tentang nilai-nilai antikorupsi apa yang paling sering (dominan)diterapkanpesertadalamkesehariandandalambentukaktivitasataunorma -normayangdilakukan.
Teknik analisis data secara deskriptif kualitatif, dengan langkah reduksi data, klasifikasidata,displaydatadanpenarikankesimpulan.
3. HasilKajiandanpembahasan
Hasil kajian proses pembelajaran nilai-nilai antikorupsi dalam proses pembelajaran untuk mewujudkan karakter jujur, peduli, mandiri, tanggung jawab, sederhana, berani, danadildipelatihandaringBapelkesCikarangtahun2021,disajikan dalamtabelberikut:
Dari 26 Responden diperoleh, gambaran penerapan nilai-nilai anti korupsi adalahsebagaiberikut:
Tabel1.Jumlahprosentasipeserta
No NilaiAntiKorupsi PenerapanolehResponden (%) 1. Jujur 50 2. Peduli 3,8 3. Mandiri 7,6 4. Disiplin 11,5 5. Tanggungjawab 15,4 6. Kerjakeras 3,8 7. Sederhana 3,8 8. Berani 0 9. Adil 0
Tabel2. Aktivitas/NormayangdilakukanterkaitNilaiAntikorupsi
No NilaiAntiKorupsi Aktivitas/Normayangdilakukan 1 Kejujuran
• Tidakmelebih-melebihkandalambicara • Hidupharusbersyukurdenganapaadanya • Mengatakanyangbenarwalaupunberat/pahit • Memberikancontohyangbaikdan menerapkan
• Tidakmengambilyangbukanhakkita • Kebiasaandatangdanpulangbekerjatepat waktu
• Tidakmengambilkesempatandalam kesempitan
2
Kepedulian
• Berbagikepadayangkurangberuntung
3 Kemandirian
• Bekerjasecaramandiritanpaharus membebanipihak-pihaklain
4
Kedisipilinan
• Tepatwaktudalambekerja • Tepatwaktudalammembayargajianggota klinik
5
Tanggungjawab
• Mengerjakantugasdanfungsi
• Berusaha menyelesaikan kasus pasien dengansebaik-baiknya
• Selalumengerjakantugasdenganmaksimal
• Memastikan pasien pulang dari rumah sakit dalamkeadaansehat/stabil
6 Kerjakeras
• Menyelesaikansemuapekerjaantepatwaktu • Beraniberkatabenardanjujur
7 Kesederhanaan
• Menerapkan pada keluarga termasuk anak-anakhidupdenganpolasederhana 8 Keberanian
9 Keadilan
Berdasarkan data yang yang diperoleh sebagaimana dapat di baca pada tabel 1 pada nilai-nilai yang terdapat dalam tabel penerapan nilai-nilai anti korupsi, adatujuhnilaiyaitunilaijujur,peduli,mandiri,disiplin,tanggungjawab, kerja keras dan sederhana, yang palingbanyakditerapkan(dominan)olehpeserta pelatihan dalam keseharian dan ada dua nilai yaitu nilai keberanian dan keadilan yangtidakdipilihsebagainilaiantikorupsiyangpalingseringditerapkan
Jujur adalah adalah sikap yang lurus hati, menyatakan yang
sebenar-benarnya tidak berbohong atau berkata hal-hal yang menyalahi apayang terjadi (fakta). perbuatanyangmuliadanpatutdijadikanteladandalamkehidupan sehari-hari. Jujur berarti kesesuaian sikap antara perkataan dan perbuatan.Jujur juga berarti apa adanya sesuai kenyataan. Seorang yang jujur akan mengakui apabilaberbuatkesalahanataukejahatansekecil,sebesardansesepeleapapun.
Kejujuran sangat dibutuhkan untuk mencapai keberhasilan dalam segala hal, selain kerja keras. Kejujuran sangatlah penting dalam kehidupan, kejujuran harus menjadi bagianyangtidakterpisahkandarisemuaaktivitasyangkitajalani, karenapadadasarnyakejujuranmerupakansumbersegalakebaikan.
Berdasarkan data kajian, Nilai jujur atau kejujuran merupakan nilai yang paling yang paling banyak diterapkan peserta pelatihan dalam kesehariannya ini merupakan potensi yang sangat baik yang perlu di pertahankandanditingkatkan, karena nilai kejujuran juga bisa menjadisebagainilaipencetusuntuktumbuhdan berkembangnyanilai-nilaiyanglain.
Nilai keberanian dan Nilai keadilan adalah dua nilai yang tidak dipilih responden sebagai nilai-nilai yang sering diterapkan dalam keseharian. Nilai keberanian adalah salah satu sifat yang sangat penting dimiliki. Rasa takut bisa mencegah kita melakukan banyak hal. Tapi keberanian bisa membantu kita mencapai hal-hal luar biasa. Keberanian dapat memberi pengaruh positif bagi orangsekitar
Walaupun tidak dipilih sebagai nilai yang paling diterapkan oleh peserta dalam kesehariannya sejatinya nilai keberanian secara tidak sadar sudah diterapkanolehpesertajugaKetikamerekamenerapkanNilaikejujuran.
Nilai kedua yang tidak dipilih responden sebagai nilai yang sering di terapkan oleh responden dalam kesehariannya adalah nilai keadilan. Nilai keadilan adalah nilai yang menjunjung tinggi norma berdasarkan tidak keberpihakan, keseimbangan, serta pemerataan terhadap sesuatu hal. Pada hakikatnyaadilberartiseimbangnyahakdankewajiban.
C.KESIMPULANDANSARAN
1.Kesimpulan
a. PesertapelatihandaringBapelkescikarangsudahmenerapkan nilai-nilai antikorupsi
dalam kehidupan atau aktivitas sehari ini merupakan potensi yang sangat penting untukditumbuhkembangkan.
b. Nilai antikorupsi yang paling banyak diterapkan dalam keseharian peserta pelatihan adalahnilaikejujuran.
c. Nilai antikorupsi yangbelumbanyakditerapkandalamkeseharianpesertaadalahnilai keberaniandankeadilan.
2.Saran
a. Kepada peserta pelatihan untuk terus menerapkan nilai-nilai anti korupsi yang sudah menjadi kebiasaan sehari-harinya, dan menerapkan juga nilai-nilai antikorupsi yang lainnya.
b. Sebagai fasilitator anti korupsi kita harus mendorong dan memotivasi peserta pelatihanuntukterusmenerapkannilai-nilaiantikorupsisehinggamenjadibudaya.
c. Peran instansi untuk menciptakan suasana yang kondusif untuk menumbuh kembangkannilai-nilaiantikorupsi
d. Agar kajian ini bisa di kembangkan menjadi sebuah penelitian lebih luas di masa yangakandatang
DAFTARPUSTAKA
SalahudinAnas.2018. Pendidikan Anti Korupsi. PustakaSetia:Bandung
KomisiPemberantasanKorupsi.2017.InfografisAntiKorupsi.PusatEdukasi Antikorupsi:Jakarta
Undang-UndangNo.31Tahun1999. Tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi