![](https://assets.isu.pub/document-structure/221122033526-4def4c66df2cce5f36c095c7394b4728/v1/4684e51f36fc444d0c6fc83ca6bb9f3c.jpeg)
![](https://assets.isu.pub/document-structure/221122033526-4def4c66df2cce5f36c095c7394b4728/v1/21c82958c1cd55ba4a8e6c7316e5a0fe.jpeg)
![](https://assets.isu.pub/document-structure/221122033526-4def4c66df2cce5f36c095c7394b4728/v1/0a3b7906b4e47a22dc433906d9898d0b.jpeg)
![](https://assets.isu.pub/document-structure/221122033526-4def4c66df2cce5f36c095c7394b4728/v1/5c8650a5fd65bd37e43c676b97e763ba.jpeg)
![](https://assets.isu.pub/document-structure/221122033526-4def4c66df2cce5f36c095c7394b4728/v1/07f45152939a41aa75cb070f1df8d39d.jpeg)
HALAMAN PENGESAHAN
KAJIAN EVALUASI PROSES PEMBELAJARAN MATA DIKLAT SURVEYLANS EPIDEMIOLOGI COVID-19 PADA PELATIHAN TUGSUS NSI COVID-19 BAPELKES CIKARANG TAHUN 2021
Oleh :
Ir, Miftahur Rohim, M.Kes NIP.196903121992031014
Menyetujui, Kepala Balai Pelatihan Kesehatan Cikarang,
Drs. SUHERMAN, M.Kes NIP.196508121986031004
KAJIAN EVALUASI PROSES PEMBELAJARAN
MATA DIKLAT SURVEYLANS EPIDEMIOLOGI COVID-19 PADA PELATIHAN TUGSUS NSI COVID-19 BAPELKES CIKARANG TAHUN 2021
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
UU Nomor 5 Tahun 2014 telah dijelaskan bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 70 ayat (1) Undang Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara, setiap pegawai aparatur sipil negara memiliki hak dan kesempatan untuk mengembangkan kompetensi.
Selanjutnya salah satu bentuk kegiatan dalam pengembangan kompetensi bagi ASN yaitu salah satunya adalah dengan kegiatan Pelatihan, baik itu pelatihan teknis ataupun pelatihan Fungsional.
Untuk menjamin kualitas sutu kegiatan pelatihan ini tentunya harus diiringi suatu kegiatan yang bisa menjadi bahan rujukan perbaikan dan masukan bagi proses penyelenggaraan pelatihan tersebit, salah satunya yaitu dengan cara Evaluasi.
Evaluasi dapat diartikan sebagai suatu kegiatan yang terencana untuk mengetahui keadaan suatu objek dengan menggunakan instrumen dan hasilnya dibandingkan dengan suatu tolak ukur untuk memperoleh suatu kesimpulan.
Fungsi utama evaluasi adalah menelaah suatu objek atau keadaan untuk mendapatkan informasi yang tepat sebagai dasar untuk pengambilan keputusan.
Sesuai pendapat Grondlund dan Linn (1990) mengatakan bahwa evaluasi pembelajran adalah suatu proses mengumpulkan, menganalisis dan menginterpretasi informasi secaras sistematik untuk menetapkan sejauh mana ketercapaian tujuan pembelajaran.
Untuk memeperoleh informasi yang tepat dalam kegiatan evaluasi dilakukan melalui kegiatan pengukuran. Pengukuran merupakan suatu proses pemberian skor atau angka angka terhadap suatu keadaan atau gejala berdasarkan atura aturan tertentu. Dengan demikian terdapat kaitan yang erat antara pengukuran (measurment) dan evaluasi (evaluation) kegiatan pengukuran merupakan dasar dalam kegiatan evaluasi.
Evaluasi adalah proses mendeskripsikan, mengumpulkan dan menyajikan suatu informasi yang bermanfaat untuk pertimbangan dalam pengambilan keputusan. Evaluasi pembelajaran merupakan evaluasi dalam bidang pembelajaran.
Selanjutnya penulis sebagai widyaiswara di Bapelkes Cikarang, akan mengambil Topik Kajian Evaluasi Pembelajaran Mata Diklat Surveylans Epidemiologi Covid 19 pada Diklat TUGSUS NSI Covid 19 di Bapelkes Cikarang.
B. Tujuan
Tujuan Umum :
Untuk menghimpun informasi yang dijadikan dasar untuk mengetahui taraf kemajuan, perkembangan, dan pencapaian belajar peserta, serta keefektifan pengajaran Fasilitator Evaluasi pembelajaran mencakup kegiatan penilaian dan pengukuran Tujuan Khusus : Adapun tujuan dari Kajian Evaluasi Hasil Pembelajaran Surveylans Epidemiologi pada Diklat NSI Covid 19 ini adalah :
1. Mampu membuat Kajian evaluasi Hasil Pembelajaran Surveylans Epidemiologi pada Diklat NSI Covid 19 .
2. Mampu mengolah data Hasil Kajian Pembelajaran Surveylans Epidemiologi pada Diklat NSI Covid 19.
3. Mampu membuat analisis Data Hasil Kajian Pembelajaran Surveylans Epidemiologi pada Diklat NSI Covid 19
C. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari pembuatan Kajian Pembelajaran Surveylans Epidemiologi pada Diklat NSI Covid 19 ini adalah :
1. Bagaimana membuat perencanaan evaluasi Hasil Pembelajaran Surveylans Epidemiologi pada Diklat NSI Covid 19 ?
2. Bagaimana mengolah data Hasil Evaluasi Pembelajaran Surveylans Epidemiologi pada Diklat NSI Covid-19 ?
3. Bagaimana membuat analisis hasil Hasil evaluasi Pembelajaran Surveylans Epidemiologi pada Diklat NSI Covid 19 ?
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Pengertian Evaluasi Pembelajaran
Sesuai dengan amanat UU Nomor 5 Tahun 2014 telah dijelaskan bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 70 ayat (1) Undang Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara, setiap pegawai aparatur sipil negara memiliki hak dan kesempatan untuk mengembangkan kompetensi.
Selanjutnya salah satu bentuk kegiatan dalam pengembangan kompetensi bagi ASN yaitu salah satunya adalah dengan kegiatan Pelatihan, baik itu pelatihan teknis ataupun pelatihan Fungsional.
Dalam penyelenggaraan Pelatihan di bidang Kesehatan telah diatur dengan mengacu pada Permenkes No.725 Tahun 2003 tentang Pedoman Pelatihan Kesehatan, termasuk didalamnya adalah jaminan kualitas mutu dan system evaluasinya.
Untuk menjamin kualitas sutu kegiatan pelatihan ini tentunya harus diiringi suatu kegiatan yang bisa menjadi bahan rujukan perbaikan dan masukan bagi proses penyelenggaraan pelatihan tersebit, salah satunya yaitu dengan cara Evaluasi.
Menurut Zainal Arifin bahwa evaluasi pembelajaran adalah suatu Proses atau kegiatan yang sistematis, berkelanjutan dan menyeluruh dalam rangka pegendalian, penjaminan dan penetapan kualitas (nilai dan arti) berbegai komponen pembelajaran berdasarkan pertimbangan dan kriteria tertentu sebagai bentuk pertanggungjawaban pengajar dalam melaksanakan pembelajaran.
B. Tujuan dan Fungsi Evaluasi Pembelajaran
Secara umum, tujuan evaluasi pembelajaran adalah untuk mengetahui efektivitas proses pembelajaran yang telah dilaksanakan. Secara khusus, tujuan evaluasi adalah untuk : (a) mengetahui tingkat penguasaan peserta didik terhadap kompetensi yang telah ditetapkan, (b) mengetahui kesulitan kesulitan yang dialami peserta didik dalam proses belajar, sehingga dapat dilakukan diagnosis dan kemungkinan memberikan remedial teaching, dan (c) mengetahui efisiensi dan efektifitas strategi pembelajaran yang digunakan guru, baik yang menyangkut metode, media maupun sumber sumber belajar.
Fungsi evaluasi adalah :
(a) secara psikologis, peserta didik perlu mengetahui prestasi belajarnya, sehingga ia merasakan kepuasan dan ketenangan, (b) secara sosiologis, untuk mengetahui apakah peserta didik sudah cukup mampu untuk terjun praktek ke lapangan / masyarakat. Mampu dalam arti dapat berkomunikasi dan beradaptasi dengan seluruh lapisan masyarakat dengan segala karakteristiknya,
(c) secara didaktis metodis, evaluasi berfungsi untuk membantu pengajar dalam menempatkan peserta didik pada kelompok tertentu sesuai dengan kemampuan dan kecakapannya masing masing, (d) untuk mengetahui lebih lanjut kedudukan peserta didik diantara teman temannya, apakah ia termasuk peserta yang cakap, sedang atau kurang, (e) untuk mengetahui taraf kesiapan peserta didik dalam mengikuti atau menempuh proses pelatihannya, (f) untuk membantu pengajar dalam memberikan bimbingan, baik dalam rangka proses belajar maupun praktek di lapangan nantinya. (g) secara administratif, evaluasi berfungsi untuk memberikan laporan tentang kemajuan peserta didik kepada unit instansi penyelenggara, pimpinan/kepala balai, Widyaiswara/Fasilitator/instruktur, termasuk peserta didik itu sendiri.
Fungsi evaluasi dapat dilihat berdasarkan jenis evaluasi itu sendiri, yaitu : (a) formatif, yaitu memberikan feed back bagi guru/instruktur sebagai dasar untuk memperbaiki proses pembelajaran dan mengadakan program remedial bagi peserta didik yang belum menguasai sepenuhnya materi yang dipelajari, (b) sumatif, yaitu mengetahui tingkat penguasaan peserta didik terhadap materi diklat, menentukan angka (nilai) sebagai bahan keputusan kelulusan dan laporan perkembangan proses belajar, serta dapat meningkatkan motivasi belajar, (c) diagnostik, yaitu dapat mengetahui latar belakang peserta didik (psikologis, fisik, dan lingkungan) yang mengalami kesulitan belajar, (d) seleksi dan penempatan, yaitu hasil evaluasi dapat dijadikan dasar untuk menyeleksi dan menentukan Fasilitator yang tepat bagi peserta didik di kegiatan berikutnya.
C. Prosedur Pelaksanaan Evaluasi Pembelajaran
Adapun prosedur evaluasi pembelajaran adalah sebagai berikut :
1. Membuat perencanaan
a. Merumuskan tujuan evaluasi
Dalam tahap ini Fasilitator, atau pengajar harus menentukan tujuan untuk apa evaluasi pembelajaran ini dilakukan. Misalnya tujuan dari evaluasi pembelajarannya adalah untuk mengetahui sejauh mana pemahaman peserta tentang materi mata Diklat dalam suatu Pelatihan.
b. Menyusun kisi kisi
Dalam menyusun soal tentunya diperlukan kisi kisi, hal ini agar evaluasi yang dilakukan tidak menyimpang dari standar kompetensi dan kompetensi dasar yang telah ditentukan serta materi yang telah diajarkan.
Kisi kisi adalah suatu format yang berisi komponen identitas dan komponen matriks untuk memetakan soal dari berbagai topik/ satuan bahasan sesuai dengan kompetensi dasarnya masing masing. Fungsi adalah sebagai pedoman bagi guru untuk membuat soal menjadi tes.
c. Membuat soal
Dalam tahap ini soal yang dibuat haruslah mengacu pada kisi kisi soal yang telah dibuat. Dalam hal bentuk disesuaikan apakah dalam bentuk pilihan ganda atau uraian.
d. Uji coba soal
Dalam tahap ini soal sudah di ujikan kepada peserta Diklat, hal ini untuk mengetahui sejauh mana peserta Diklat mampu menguasai materi yang telah diberikan.
2. Pengumpulan data
Dalam proses ini, semua jawaban dan data yang telah di dapat dikumpulkan untuk di olah dan di analisis.
3. Pengolahan dan penafsiran data
Proses ini adalah proses dimana data yang telah didapat di olah agar data tersebut mampu memberikan penjelasan terhadap kondisi siswa apakah materi pelajaran yang diterima siswa ini telah dikuasai atau belum.
4. Membuat laporan hasil evaluasi pembelajaran
Dalam proses ini adalah akhir dari tahapan, dimana di laporan ini dibuat hasil dari evaluasi pembelajaran yang telah diberikan serta mampu memberikan manfaat bagi kawan kawan Widyaiswara atau pengajar yang hendak melakukan evaluasi pembelajaran.
D. Jenis-Jenis dan Bentuk Evaluasi
Jenis jenis evaluasi dapat dibagi dalam beberapa jenis, diantaranya adalah :
1. Jenis evaluasi berdasarkan tujuan dibedakan atas lima jenis evaluasi :
a. Evaluasi diagnostik
Evaluasi diagnostik adalah evaluasi yang di tujukan untuk menelaah kelemahan kelemahan peserta beserta faktor faktor penyebabnya.
b. Evaluasi selektif
Evaluasi selektif adalah evaluasi yang di gunakan untuk memilih peserta yang paling tepat sesuai dengan kriteria program kegiatan tertentu.
c. Evaluasi penempatan
Evaluasi penempatan adalah evaluasi yang digunakan untuk menempatkan peserta dalam program pendidikan atau pelatihan tertentu yang sesuai dengan karakteristik peserta.
d. Evaluasi formatif
Evaluasi formatif adalah suatu kegiatan evaluasi yang dilaksanakan dalam rangka untuk memperbaiki dan meningkatan proses belajar dan mengajar.
e. Evaluasi sumatif
Evaluasi sumatif adalah evaluasi yang dilakukan untuk menentukan hasil dan kemajuan belajar peserta pelatihan.
2. Jenis evaluasi berdasarkan sasaran :
a. Evaluasi konteks
Evaluasi yang ditujukan untuk mengukur konteks program baik mengenai rasional tujuan, latar belakang program, maupun kebutuhan kebutuhan yang muncul dalam perencanaan
b. Evaluasi input
Evaluasi yang diarahkan untuk mengetahui input baik sumber daya maupun strategi yang digunakan untuk mencapai tujuan.
c. Evaluasi proses
Evaluasi yang di tujukan untuk melihat proses pelaksanaan, baik mengenai kalancaran proses, kesesuaian dengan rencana, faktor pendukung dan faktor hambatan yang muncul dalam proses pelaksanaan, dan sejenisnya.
d. Evaluasi hasil atau produk
Evaluasi yang diarahkan untuk melihat hasil program yang dicapai sebagai dasar untuk menentukan keputusan akhir, diperbaiki, dimodifikasi, ditingkatkan atau dihentikan.
e. Evaluasi outcome atau lulusan
Evaluasi yang diarahkan untuk melihat hasil belajar siswa lebih lanjut, yakni evaluasi lulusan atau alumni setelah terjun ke masyarakat.
3. Jenis evalusi berdasarkan lingkup kegiatan pembelajaran :
a. Evaluasi program pembelajaran
Evaluasi yang mencakup terhadap tujuan pembelajaran, isi program pembelajaran, strategi belajar mengajar, aspe aspek program pembelajaran yang lain.
b. Evaluasi program pembelajaran Evaluasi yang mencakup kesesuaian antara peoses pembelajaran dengan garis garis besar program pembelajaran yang di tetapkan, kemampuan pengajar dalam melaksanakan proses pembelajaran, kemampuan peserta didik dalam mengikuti suatu proses pembelajaran.
c. Evaluasi hasil pembelajaran Evaluasi hasil belajar mencakup tingkat penguasaan peserta terhadap tujuan pembelajaran yang ditetapkan, baik umum maupun khusus, ditinjau dalam aspek kognitif, afektif, psikomotorik.
4. Jenis evaluasi berdasarkan objek dan subjek evaluasi
a. Berdasarkan objek :
Evaluasi input
Evaluasi terhadap peserta mencakup kemampuan kepribadian, sikap, keyakinan
Evaluasi transformasi
Evaluasi terhadao unsur unsur transformasi proses pembelajaran anatara lain materi, media, metode dan lain lain.
Evaluasi output
Evaluasi terhadap lulusan atau alumni yang mengacu pada ketercapaian hasil pembelajaran.
b. Berdasarkan subjek
Evaluasi internal
Evaluasi yang dilakukan secara internal oleh individu yang ditunjuk secara independent dari dalam instansi/unit selanjutnya sebagai evaluator, misalnya seorang Widyiswara, atau pejabat lain yang ditunjuk.
Evaluasi eksternal
Evaluasi yang dilakukan oleh unit/instansi luar secara independent yang selanjutnya bertindak sebagai sebagai evaluator, misalnya Komite, Lembaga Swasta sesuai peraturan
Tes adalah suatu teknik atau cara dalam rangka melaksanakan kegiatan evaluasi, yang didalamnya terdapat berbagai item atau serangkaian tugas yang harus dikerjakan atau dijawab oleh peserta didik, kemudian pekerjaan dan jawaban itu menghasilkan nilai tentang perilaku peserta didik tersebut.
Berdasarkan jumlah peserta, tes hasil belajar dapat dibedakan atas dua jenis, yaitu tes kelompok dan tes perorangan. Dilihat dari sudut penyusunannya, tes hasil belajar dapat dibedakan atas dua jenis, yaitu tes buatan pengajar (teacher made test) dan tes yang distandardisasi (standardized test).
1. Tes tertulis (written test),
Tes tertulis yaitu tes yang menuntut jawaban dari peserta didik secara tertulis. Tes tertulis diberikan kepada seorang atau sekelompok peserta didik pada waktu, tempat, dan untuk soal tertentu.
2. Tes uraian (essay test)
Tes uraian adalah tes yang menuntut peseta didik untuk menguraikan jawabannya secara tertulis dengan kata kata sendiri dalam bentuk, teknik, dan gayanya sendiri. Tes uraian sering disebut juga tes subjektif. Tes uraian ada dua bentuk, yaitu uraian terbatas dan uraian bebas.
Contoh uraian terbatas :
Jelaskan bagaimana Langkah dan Cara mencuci tangan dengan Benar.
Sebutkan Empat Faktor Derajat Kesehatan !
Contoh uraian bebas :
Jelaskan perkembangan Covid 19 di Indonesia !
Bagaimana peranan Tenaga Kesehatan dalam penanganan wabah Covid 19 ini di Indonesia ?
3. Tes objektif
Tes objektif (objective test) menuntut peserta didik untuk memilih jawaban yang benar diantara kemungkinan jawaban yang telah disediakan, memberikan jawaban singkat, dan melengkapi pertanyaan atau pernyataan yang belum sempurna.
Tes objektif sangat cocok untuk menilai kemampuan peserta didik yang menuntut proses mental yang tidak begitu tinggi seperti kemampuan mengingat kembali, kemampuan mengenal kembali, pengertian, dan kemampuan mengaplikasikan prinsip prinsip. Tes objektif terdiri atas beberapa bentuk, yaitu benar salah, pilihan ganda, menjodohkan, dan melengkapi atau jawaban singkat.
a. Bentuk benar salah
b. Bentuk pilihan ganda
c. Bentuk menjodohkan
d. Bentuk jawaban singkat dan melengkapi
E. Pengertian Uji Validitas
1. Menurut Gronlund dan Linn (1990)
Validitas adalah ketepatan interpretasi yang dibuat dari hasil pengukuran atau evaluasi
2. Menurut Anastasi (1990)
Validitas adalah ketepatan mengukur konstruk, menyangkut; “What the test measure and how well it does”
3. Menurut Arikunto (1995)
Validitas adalah keadaan yang menggambarkan tingkat instrumen bersangkutan yang mampu mengukur apa yang akan diukur.
4. Menurut Sukadji (2000)
Validitas adalah derajat yang menyatakan suatu tes mengukur apa yang seharusnya diukur.
5 Menurut Azwar (2000)
Validitas adalah sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsinya.
Pengertian Uji Validitas: Menurut Sugiyono (2006)
Uji validitas adalah suatu langkah pengujian yang dilakukan terhadap isi (content) dari suatu instrumen, dengan tujuan untuk mengukur ketepatan instrumen yang digunakan dalam suatu penelitian
Tujuan uji validitas: Mengetahui sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu instrumen pengukuran dalam melakukan fungsi ukurnya.
Agar data yang diperoleh bisa relevan/sesuai dengan tujuan diadakannya pengukuran tersebut.
BAB III
PERENCANAAN BBAHAN EVALUASI
A. Profil Instansi
Pelatihan
Adapun Instansi Pelatihan yang penulis jadikan tempat untuk melaksanakan kajian dan evaluasi pembelajaran adalah :
Instansi : Bapelkes Cikarang Kemenkes RI
Alamat : Jl.Raya Lemahabang no.1 simpangan Cikarang UtaraBekasi Jabar
Visi : Visi Bapelkes Cikarang sesuai pembangunan nasional terwujudnya Indonesia yang berdaulat mandiri dan berkepribadian berlandaskan gotong royong Visi dan misi Bapelkes Cikarang visi pembangunan nasional terwujudnya Indonesia yang berdaulat mandiri dan berkepribadian berlandaskan gotong royong
Misi : Misi sesuai dengan pembangunan nasional :
1. Mewujudkan keamanan nasional yang mampu menjaga kedaulatan wilayah menopang kemandirian ekonomi dengan mengamankan sumber daya maritim dan mencerminkan kepribadian Indonesia sebagai negara kepulauan
2. Mewujudkan masyarakat maju berkesinambungan dan demokratis berlandaskan negara hukum
3. Mewujudkan politik luar negeri bebas aktif dan memperkuat jati diri sebagai negara maritim
B. Kisi-kisi Bahan Evaluasi :
Mata Pelatihan : Diklat Tugsus NSI Covid 19
Mata Diklat : Surveylans Epidemiologi Covid 19
Alokasi Waktu : 2 x 45 Menit Metode : Online
- Aplikasi : Google Form
Jumlah Soal : 10 Soal
Jenis Soal : Pilihan Ganda
Penulis Soal : Ir.Miftahur Rohim,M.Kes
C. Form Evaluasi
Deskripsi :
Form Evaluasi Materi Surveylans Covid-19 NSI Bapelkes Cikarang Evaluasi ini dibuat untuk sebagai bahan evaluasi materi Surveylans Epid Covid 19 pada para peserta Diklat NSI Covid 19 Puskesmas
Komponen Isian Identitas :
1. Nama Peserta Diklat NSI
2. Asal Instansi dan Kota
3. Tulis No Angkatan Kelas NSI & Tahun Kegiatan 4. Email 5. HP
Petunjuk Evaluasi Surveylans Epid Covid 19 NSI Puskesmas
1. Berdolah sebeum menjawab pertanyaan
2. Pilihlah jawaban yang paling benar dari jawaban pertanyaan berikut ini
3. Jika ada jawaban yang ragu ragu, anda bisa tinggalkan dulu
4. Jika sudah ada jawaban terpilih silakan tekan kirim.
5. Selesai
Pertanyaan Evaluasi :
1. Apa yang dimaksud dengan Surveylans Epid Covid 19 ?
a. Pemantauan terus menerus terhadap kejadian Covid 19 di suatu wilayah, dilakukan secara sistematik (pengumpulan data, pengolahan dan analisis serta diseminasi informasi)
b. Pemantauan terus menerus terhadap kejadian Covid 19 di suatu wilayah, dilakukan secara sistematik (pengumpulan data, pengolahan dan analisis serta informasi resiko)
c. Pemantauan terus menerus terhadap kejadian Covid 19 di suatu wilayah, dilakukan secara sistematik (pengumpulan data, analisis data, Pemetaan data serta diseminasi informasi)
d. Pemantauan terus menerus terhadap kejadian Covid 19 di suatu wilayah, dilakukan secara sistematik (pengumpulan data, analisis data., Visualisasi data serta diseminasi informasi)
2. Tahapan dalam penyelidikan Epidemiologi :
a. Pelaporan segera; Konfirmasi; Persiapan penyelidikan; Penyusunan Laporan; Pengolahan dan Analisa Data; Penyelidikan epidemiologi.
b. Persiapan penyelidikan; Penyusunan Laporan; Pengolahan dan Analisa Data; Penyelidikan epidemiologi; Konfirmasi; Pelaporan.
c. Pelaporan segera; Persiapan penyelidikan; Penyusunan Laporan; Pengolahan dan Analisa Data; Penyelidikan epidemiologi; Konfirmasi
d. Konfirmasi; Pelaporan segera; Persiapan penyelidikan; Penyusunan Laporan; Pengolahan dan Analisa Data; Penyelidikan epidemiologi
3. Apa Tujuan Surveylans Epid Covid 19
a. Mengetahui gambaran, melakukan deteksi dini, mengidentifikasi faktor risiko dan mengdentifikasi daerah yang berisiko terinfeksi COVID-19.
b. Mengetahui gambaran, melakukan Respon cepat, mengidentifikasi faktor risiko dan mengdentifikasi daerah yang berisiko terinfeksi COVID 19
c. Mengetahui gambaran, melakukan deteksi dini, mengidentifikasi Variabel kejadian dan mengdentifikasi daerah yang berisiko terinfeksi COVID 19
d. Mengetahui gambaran, melakukan Respon Cepat, mengidentifikasi Variabel Kejadian dan mengdentifikasi daerah yang berisiko terinfeksi COVID 19
4. Dalam Definisi Operasional Covid 19 ada istilah :
a. Kontak Erat, Terkonfirmasi, Probable dan Suspek b. PDP, OKB dan BCG c. PDP, ODP dan ORG d. ODP dan OTG
5. Yang masuk dalam individu Kontak Erat adalah :
a. Keluarga pasien, petugas kesehatan, tamu pasien, b. Petugas kesehatan, penunggu pasien, serumah dengan pasien, orang yang pernah ketemu dengan pasien.
c. Petugas kesehatan, keluarga pasien, sahabat dan kenalan pasien. d. Keluarga pasien dan petugas Kesehatan
6. Jika ada laporan ditemukan Suspek, maka dilakukan :
a. Melakukan Rujukan ke RS dan laporan ke Dinkes setempat
b. Investigasi dan memberikan komunikasi resiko
c. Investigasi individu, Pemantauan Kontak erat, Catatan dan Laporan ke Dinas Kesehatan
d. Langsung memberikan saran untuk isolasi mandiri pada ODP
7. Jika ditemukan Kontak Erat, maka yang harus dilakukan adalah :
a. Memberikan informasi ke petugas kesehatan terdekat beserta jajaran
b. Mengkondisikan warga dan Lingkungan agar tidak tertular oleh PDP
c. Melakukan penyemprotan seijin Petugas kesehatan terpadu
d. Tatalaksana Diagnosis, pemberian HAC dan Komunikasi Resiko serta Laporan ke Unit instansi terkait.
8. Yang bukan merupakan Kegiatan Deteksi dan Respon Puskesmas :
a. Melakukan Pemantauan terhadap pelaku perjalanan wilayah terjangkit Covid 19 dalam waktu 14 sejak kedatangan.
b. Mengindentifikasi kontak erat, baik berasal dari masyarakat ataupun petugas Kesehatan
c. Melakukan pemantauan terhadap kasus dan kontak erat, minimal 1 kali dalam masa inkubasi terpanjang.
d. Melakukan kegiatan dan Membuat Laporan Pemantauan kasus yang terjadi.
9. Pelaporan segera atas kasus yang terjadi dapat dilakukan melalui telpon dan juga menggunakan format W1 dalam waktu :
a. < 24 jam b. < 12 Jam c. < 20 Jam d. < 6 Jam
10. Persiapan Kegiatan Penyelidikan Epid, meliputi antara lain :
a. Formulir, Tim, Logistik dan Kegiatan Penyelidikan
b. Tim, Dana, APD dan Jadwal Penyelidikan
c. Pembentukan Tim, SK, Jadwal dan pelaksanaan Penyelidikan d. Laporan, Perencanaan, dan RTL Penyelidikan
Catatan: Jawaban yang di Bolt adalah jawaban yang benar, ini sebagai penanda di dokumen asli saja. Pelaksanaan evaluasi
Evaluasi dilakukan melalui Google Form dan diinformasikan melalui link pada : https://bit.ly/Evaluasi_SE_Covid19
BAB IV
HASIL EVALUASI PEMBELAJARAN
A. Instansi /Unit Penyelenggara Pelatihan
Penyelenggara Pelatihan dalam hal ini adalah tempat kegiatan pelatihan berlangsung dan sebagai unit penyelenggara Pelatihan yang dilakukan evaluasi. Dalam hal ini yaitu : Bapelkes Cikarang Kemenkes RI.
B. Jenis Pelatihan
Jenis pelatihan yang dilakukan evaluasi pembelajaran adalah Diklat TUGSUS NSI Covid 19
C. Jumlah Peserta
Jumlah peserta pelatihan disini , biasanya dihitung per Angkatan pelatihan, dan yang terjadi di lapangan jumlah per Angkatan tidak sama jumlahnya, yaitu kisaran dari 30 40 orang peserta setiang Angkatan.
D. Subjek Evaluasi
Subjek evaluasi dalam hal ini, idealnya memang per Angkatan peserta, namun karena terkendala system yang masih jadi satu, akhirnya evaluasi ini penulis gabung menjadi satu dari semua peserta, yaitu sebanyak 324 orang peserta.
E. Hasil Evaluasi
Dari hasil evaluasi dengan Google Form kita dapatkan hasil dari jawaban peserta sebagai berikut :
Ini adalah hasil jawaban dari para peserta tersebut dari masing masing pertanyaan Evaluasi :
1. Apa yang dimaksud dengan Surveylans Epid Covid 19 ?
2. Tahapan dalam penyelidikan Epidemiologi :
![](https://assets.isu.pub/document-structure/221122033526-4def4c66df2cce5f36c095c7394b4728/v1/65d5d1f20e8d74a8b80cf0d1af61397f.jpeg)
3. Apa Tujuan Surveylans Epid Covid 19
![](https://assets.isu.pub/document-structure/221122033526-4def4c66df2cce5f36c095c7394b4728/v1/e7e5218eb35e00d0bd11a93d6de50a2d.jpeg)
4. Dalam Definisi Operasional Covid 19 ada istilah :
![](https://assets.isu.pub/document-structure/221122033526-4def4c66df2cce5f36c095c7394b4728/v1/4f232a7e76a04600e4978b1dfe0d3f28.jpeg)
![](https://assets.isu.pub/document-structure/221122033526-4def4c66df2cce5f36c095c7394b4728/v1/1ea50d3f6ae6adfbe88f71d51937c358.jpeg)
5. Yang masuk dalam individu Kontak Erat adalah :
![](https://assets.isu.pub/document-structure/221122033526-4def4c66df2cce5f36c095c7394b4728/v1/a7257ac0eaf4573d902439e52dd145cd.jpeg)
6. Jika ada laporan ditemukan Suspek, maka dilakukan :
![](https://assets.isu.pub/document-structure/221122033526-4def4c66df2cce5f36c095c7394b4728/v1/7b9d760eaf1d0979bb093a10638e4a95.jpeg)
![](https://assets.isu.pub/document-structure/221122033526-4def4c66df2cce5f36c095c7394b4728/v1/2d5eb79436317e1193f9b6039874b815.jpeg)
![](https://assets.isu.pub/document-structure/221122033526-4def4c66df2cce5f36c095c7394b4728/v1/205f3e4a7c82a5a9131038d649ebef04.jpeg)
7. Jika ditemukan Kontak Erat, maka yang harus dilakukan adalah :
8. Yang bukan merupakan Kegiatan Deteksi dan Respon Puskesmas :
9. Pelaporan segera atas kasus yang terjadi dapat dilakukan melalui telpon dan juga menggunakan format W1 dalam waktu :
![](https://assets.isu.pub/document-structure/221122033526-4def4c66df2cce5f36c095c7394b4728/v1/ab0c644861b96f9504ab1b5784642282.jpeg)
![](https://assets.isu.pub/document-structure/221122033526-4def4c66df2cce5f36c095c7394b4728/v1/303227378f33d2ed4c19a507b620e6a1.jpeg)
BAB V ANALISIS HASIL PEMBELAJARAN
10 Persiapan Kegiatan Penyelidikan Epid, meliputi antara lain : 233 (71,9%) 91 (29,1%)
B. Analisis Hasil Nilai
1. Pencapaian Nilai Peserta : Nilai yang dicapai peserta : Terendah : nilai 30 Tertinggi : nilai 100 Median : nilai 70 - Rata2 : nilai 71,1
2. Aspek dari Soal dan Pertanyaan : Ada 2 soal yang menunjukkan nilai kurang dan tidak memenuhi satandar. Dan 8 soal lainnya nilainya memenuhi standar.
3. Pertanyaan yang paling sulit adalah : “ Yang bukan merupakan Kegiatan Deteksi dan Respon Puskesmas “ sebanyak 53,4 % yang salah menjawab.
4. Pertanyaan yang paling banyak benar adalah : Pelaporan segera atas kasus yang terjadi dapat dilakukan melalui telpon dan juga menggunakan format W1 dalam waktu : sebanyak 94,4 %
5. Pertanyaan yang banyak dianggap sepele yaitu : Apa Tujuan Surveylans Epid Covid 19
C. Analisis Hasil Pencapaian Nilai
1. Jika melihat hasil capaian nilai diatas, memang bisa dikatakan pencapaian nilai evaluasi mata Diklat Surveylans Epidemiologi pada Diklat Tugsus NSI Covid-19 belum merata, ini bisa di lihat pada range nilai yang dicapai peserta yaitu terendah pada 30 dan tertinggi 100
2. Ada pertanyaan yang seharusnya mudah dijawab namun peserta kurang jeli dan kurang mencermati yaitu pada soal Tujuan Surveylans Epidemiologi Covid 19, sebenarnya sangat kritis, bagaimana mata diklat surveylans Epid, namun peserta kurang memahami apa tujuan Surveylans itu sendiri, ini bisa dilihat yang menjawab benar hanya 50,9 %.
3. Selanjutnya pada soal yang paling sulit yaitu pada soal kegiatan Deteksi dan Respon di tingkat Puskesmas, jawaban yang benar dari peserta sebesar 46,6% saja, dan ini juga kritis karena tugas mereka nanti adalah di Puskesmas.
4. Pertanyaan teraktual yang banyak benarnya adalah seputar “Kontak erat” peserta yang benar menjawab sebesar 90,1%.
5. Yang luar biasa peserta sudah memahami dalam system pelaporan kasus, ini ditunjukkan dengan jawaban yang benar sebesar 94,4%.
BAB VI PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Evaluasi secara umum dapat diartikan sebagai proses sistematis untuk menentukan nilai sesuatu (tujuan, kegiatan, keputusan, unjuk kerja, proses, orang, maupun objek) berdasarkan kriteria tertentu. Dalam rangka kegiatan pembelajaran, evaluasi dapat didefinisikan sebagai suatu proses sistematik dalam menentukan tingkat pencapaian tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan.
2. Peranan evaluasi dalam Pelatihan yakni menjadi dasar pembuatan keputusan dan pengambilan kebijakan, mengukur prestasi peserta, mengevaluasi kurikulum, Akreditasi Pelatihan, memantau pemanfaatan sarana belajar mengajar, peran Fasilitator, memperbaiki materi dan program Pelatihan Evaluasi pembelajaran akan sangat berfungsi untuk pengembangan dan akreditasi suatu Pelatihan
3. Dari hasil Evaluasi Mata Diklat Surveylans Epidemiologi Covid 19 yang diberikan kepada peserta Diklat Tugsus NSI Covid 19 di Bapelkes Cikarang, didapatkan hasil bahwa skor rata rata Peserta adalah 71,1 Rentang nilai antara 30 sd 100. Hal ini menunjukkan bahwa penguasaan materi pada peserta Diklat Tugsus NSI Covid-19 kurang merata, walaupun Rerata kelas secara umum sudah cukup baik.
B. Saran
1. Dalam membuat kisi kisi soal Evaluasi diupayakan untuk selalu terupdate atau diperbarui sesuai dengan Materi yang telah diberikan sebelumnya kepada para peserta Diklat oleh para pengajar Mata Diklat Surveylans Epid Covid 19
2. Dengan hasil analisis evaluasi pembelajaran, Fasilitator dan pengajar dapat mengevaluasi kinerja sendiri serta mampu melihat kemampuan peserta.
3. Dengan hasil yang objektif diharapkan Pengajar nantinya bisa menganalisa dan memiliki strategi pembelajaraPn berikutnya guna meningkatkan pemahaman dan kemampuan peserta pada Mata Diklat Surveylans Epidemiologi Covid 19 tersebut.
4. Pengajar berkenan memberikan ruang lebih banyak untuk berdiskusi kepada para peserta dalam memahami materi yang disampaikan kepada peserta Diklat.
5. Peserta Diklat diharapkan lebih pro aktif dalam proses belajar mengajar sehingga pada kesempatan evaluasi pembelajaran selanjutnya mampu mendapat skor / nilai yang lebih baik.
Daftar Pustaka
Anonymous. (2009). Fungsi dan Tujuan Evaluasi Pembelajaran [online] Tersedia : http://weblog pendidikan.blogspot.com/2009/09/fungsi dan tujuan evaluasi pembelajaran.html (13 September 2009)
Arifin, Zainal. (2009) Pengembangan Evaluasi Pembelajaran [online] Tersedia : http://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._KURIKULUM_DAN_TEK._PENDIDI KAN/196105011986011ZAINAL_ARIFIN/Silabus_Evaluasi_Pembelajaran/S LIDE_EVALUASI_PEMBELAJARAN/SLIDE_BARU.pdf (1 September 2009)
Djaali&Pudji Muljono. 2008. Pengukuran Dalam Bidang Pendidikan. Jakarta: PT Grasindo.
Hilma. (2010). Pengertian Evaluasi Pembelajaran [online] Tersedia : http://hilman.web.id/posting/blog/827/pengertian fungsi dan prosedur evaluasi pembelajaran.html (5 Maret 2010)
Husaini, Usman, dkk. 2003. Pengantar Statistika. Jakarta: Bumi Aksara.
Sugiyono. 2006. Metode Penelitian Pendidikan, Pendekat an Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Penerbit Alfabeta.
Suharto. 2009. Uji Validitas, Reliabilitas, Instrumen, Penelitian. http://suhartoumm.blogspot.com/2009/10/uji validitas dalam beberapa pengertian.html