4 minute read

4.1.5 Kegiatan 5

D. Analisis Dampak

Pelaksanaan sosialisasi merupakan kegiatan rutin yang dilakukan di ruangan.

Advertisement

Biasanya sosialisasi dimasukkan dalam kegiatan DRK (Diskusi Refeksi Kasus).

Pada kesempatan kali ini, sosialisasi membahas mengenai optimalisasi edukasi pelepasan terapi infus intravena. Apabila dalam kegiatan ini tidak menerapkan nilai-nilai dasar ASN, maka tidak akan tercipta kerjasama yang baik antar profesi untuk mengoptimalkan edukasi. Padahal hal tersebut merupakan salah satu upaya untuk melaksanakan pelayanan paripurna yang berorientasi pasien.

E. Kontribusi Terhadap Visi dan Misi RSUP Dr. Hasan Sadikin Kota Bandung

Melakukan sosialisasi terkait edukasipelepasan terapi infus intravena untuk memudahkan perawat dalam melakukan edukasi yang dilakukan kepada kepala ruangan, mentor, pengawas serta unit terkait dengan mengaktualisasikan nilainilai dasar ANEKA telah berkontribusi terhadap terlaksananya pelayanan yang prima dan paripurna dalam mewujudkan Indonesia maju yang berdaulat, mandiri, dan berkepribadian berlandaskan gotong royong serta meningkatkan kualitas manusia Indonesia sesuai dengan visi dan misi RSUP Dr. Hasan Sadikin Kota

Bandung.

F. Penguatan Nilai-Nilai Organisasi

Pelaksanaan sosialisasi otimalisasi edukasi pelepasan infus ntravena yang disampaikan kepada perawat dalam bentuk proses diskusi yang didukung dengan aktualisasi nilai-nilai ANEKA telah mewujudkan nilai-nilai organisasi RSHS, yaitu

Kepemimpinan, Profesional, Inovatif dan Integritas.

4.1.5 Kegiatan 5 : Edukasi pada keluarga pasien dengan media leafletdan video. Tanggal Kegiatan 25 Juni – 5 Juli 2021 Tahapan Kegiatan 1. Membuat kontrak waktu dengan keluarga pasien. 2. Melakukan edukasi pada keluarga pasien mengenai hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pelepasan terapi infus intravena. 3. Melakukan dokumentasi pelaksanaan edukasi dengan membuat laporan dan foto. 4. Melakukan evaluasi pelaksanaan edukasi. Daftar Lampiran Foto dokumentasi, catatan pemberian edukasi

Kegiatan ini merupakan kegiatan kelima yang dilakukan dan belum sepenuhnya terealisasi. Batas waktu yang ditentukan penulis untuk melakukan edukasi adalah sampai

tanggal 28 Juni 2021. Kegiatan ini dimulai dari tahap membuat kontrak dengan keluarga pasien, melakukan edukasi mengenai pelepasan terapi infus intravena, melakukan dokumentasi dengan informed consentsebelumnya, melakukan evaluasi pemberian edukasi. Adapun rincian kegiatan adalah sebagai berikut :

A. Kegiatan Aktualisasi

1. Membuat kontrak waktu dengan keluarga pasien Output: waktu edukasi disepakati bersama. Edukasi tidak dilakukan saat eluarga pasien sedang tidur, makan, atau beristirahat. 2. Melakukan edukasi pada keluarga pasien mengenai hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pelepasan terapi infus intravena. Output : edukasi mengenai hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pelepasan terapi infus intravena tersampaikan pada keluarga pasien. Edukasi dilaksanakan pada tanggal 25 Juni – 28 Juni 2021. Edukasi dilakukan setelah keluarga pasien menyetujui untuk diberikan edukasi.

25 Juni 2021 26 Juni 2021

2 Juli 2021 5 Juli 2021

Gambar 1 : edukasi ke keluarga pasien

3. Melakukan dokumentasi pelaksanaan edukasi dengan membuat laporan dan foto. Output: edukasi pada keluarga pasien di dokumentasikan di kamera handphone.

Gambar 2 : dokumentasi pemberian edukasi, 2021

4. Melakukan evaluasi pelaksaan edukasi.

Output : Pengetahuan keluarga pasien meningkat. Evaluasi dilakukan dengan mengajukan dua pertanyaan ke keluarga pasien pada saat sebelum dan sesudah pemberian edukasi.

Gambar 3 : daftar pertanyaan evaluasi edukasi, 2021

Hasil evaluasi:

Sebelum edukasi Setelah edukasi

Tabel 1 : perbandingan pengetahuan sebelum dan setelah pemberian edukasi, 5 Juli 2021

Berdasarkan hasil dari evaluasi edukasi didapatkan hasil sebelum pemberian edukasi sebanyak 2 orang (20%) keluarga menjawab pertanyaan 1 dengan benar, sebanyak 3 orang (30%) keluarga menjawab pertanyaan 2 dengan benar. Adapun didapatkan hasil setelah pemberian edukasi sebanyak 7 orang (70%) keluarga menjawab pertanyaan 1 dengan benar dan 9 orang (90%) keluarga menjawab pertanyaan 2 dengan benar. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa ada peningkatan pengetahuan terkait pelepasan terapi infus intravena.

B. Pemaknaan Nilai-Nilai ASN

1. Akuntabilitas Kontrak waktu untuk edukasi dengan pasien dan keluarga pasien dibuat secara jelas, edukasi disampaikan menggunakan bahasa yang sederhana dengan teks bahasa ibu (Bahasa Sunda) agar dapat mudah dipahami oleh keluarga pasien, dan evaluasi dilakukan secara terbuka, jelas, dan terukur. 2. Nasionalisme Edukasi diberikan kepada setiap pasien yang membutuhkan edukasi tanpa diskriminasi. Selama proses edukasi, penulis memberikan kesempatan bagi keluarga pasien untuk bertanya serta mendiskusikan materi edukasi untuk menyamakan persepsi terkait hal-hal yang perlu diperhatikan pada pasien yang dilepas terapi infus intravena nya. 3. Etika Publik Penulis melakukan edukasi dengan mengedepankan autonomi keluarga pasien, sebelum melakukan edukasi dilakukan informed consent, edukasi diberikan apabila keluarga pasien setuju untuk dilakukan edukasi. 4. Komitmen Mutu Edukasi diberikan secara efektif dan efisien serta menggunakan media yang inovatif sehingga lebih menarik dan mudah dipahami oleh keluarga pasien. Edukasi diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan keluarga pasien terkait hal-hal yang perlu diperhatikan pada pasien yang dilepas terapi infus intravena nya. 5. Anti Korupsi Penulis bersikap secara bertanggung jawab dalam memberikan edukasi kepada keluarga pasien, jujur dalam pemberian informasi, peduli terhadap kebutuhan edukasi pasien sehingga memberikan edukasi yang sesuai dan adil dalam pemberian edukasi kepada setiap pasien yang akan dilepas terapi infus intravena nya.

C. Peran dan Kedudukan ASN

Pelayanan Publik Edukasi mengenai pelepasan terapi infus intravena diberikan kepada setiap pasien yang membutuhkan edukasi tanpa diskriminasi, edukasi diberikan secara terbuka dan memberikan kesempatan bagi keluarga pasien untuk bertanya, media edukasi dibuat secara efektif, efisien, dan inovatif agar mudah dipahami oleh

This article is from: