Penyusunan Grand Desain Media Informasi Pelayanan Obat Berupa Aplikasi Pelayanan Obat Farmasi

Page 1

RANCANGAN AKTUALISASI

PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN III ANGKATAN 7

PENYUSUNAN GRAND DESAIN MEDIA INFORMASI PELAYANAN OBAT BERUPA

APLIKASI PELAYANAN OBAT FARMASI DI RSUP PERSAHABATAN

DISUSUN OLEH

LARASWATI

NIP. 199512222022032007

BALAI PELATIHAN KESEHATAN CIKARANG

KEMENTERRIAN KESEHATAN RI

TAHUN 2022

LEMBAR PERSETUJUAN

SEMIANR RANCANGAN AKTUALISASI

PENYUSUNAN GRAND DESAIN MEDIA INFORMASI PELAYANAN OBAT BERUPA

APLIKASI PELAYANAN OBAT FARMASI DI RSUP PERSAHABATAN

INSTALASI FARMASI

RSUP PERSAHABATAN

DISUSUN OLEH

LARASWATI

NIP. 199512222022032007

Telah disetujui untuk Seminar Rancangan Aktualisasi

pada Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil

Golongan 3 Angkatan Tahun 2022

Coach, Mentor,

Agus Dwinanto, SAP, MM

NIP. 197708282003121003

Atika Vitasari, S.Farm., M.Farm.Klin, Apt.

NIP. 198702072014022004

ii

LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN RANCANGAN AKTUALISASI

PENYUSUNAN GRAND DESAIN MEDIA INFORMASI PELAYANAN OBAT BERUPA

APLIKASI PELAYANAN OBAT FARMASI DI RSUP PERSAHABATAN

Diseminarkan tanggal 25 Juli 2022

Di Bapelkes Cikarang

Coach, Mentor, Agus Dwinanto, SAP, MM

Atika Vitasari, S.Farm., M.Farm.Klin, Apt. NIP. 197708282003121003 NIP. 198702072014022004

Penguji,

Erlinawati Pane, SKM, MKM. NIP. 197202201994022001

iii
iv DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL i LEMBAR PERSETUJUAN ii LEMBAR PENGESAHAN iii DAFTAR TABEL ........................................................................................................................................ v DAFTAR GAMBAR................................................................................................................................... vi KATA PENGANTAR................................................................................................................................. vii BAB I. PENDAHULUAN ............................................................................................................................1 1.1 Latar Belakang 1 1.2 Tujuan 2 1.3 Manfaat...................................................................................................................................3 BAB II. PROFIL INSTANSI..........................................................................................................................4 2.1. Visi Misi ........................................................................................................................................5 2.2 Nilai-nilai Organisasi................................................................................................................5 2.3. Tugas Organisasi 6 2.4. Uraian/ Rincian Tugas Jabatan Peserta 6 BAB III. ANALISIS ISU DALAM PELAKSANAAN TUGAS DAN INSTANSI 9 3.1. Identifikasi Isu dan Analisis Isu Aktual .........................................................................................9 B. Memilih dan menapis Isu..........................................................................................................14 C. Analisis Isu.................................................................................................................................15 3.2. Keterkaitan penyebab isu dengan kedudukan dan peran PNS mendukung terwujudnya Smart Governance 15 3.3. Alternatif Pemecahan Masalah sebagai Gagasan Kreatif 16 BAB IV. RANCANGAN AKTUALISASI.......................................................................................................17 4.1. Rancangan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar PNS.........................................................................17 7.1. Penjadwalan...............................................................................................................................34 Para Pihak yang terlibat dan Perannya dalam Aktualisasi 35 DAFTAR PUSTAKA 36 LAMPIRAN 38
v
Tabel 1. Kesesuaian isu dengan Sasaran Kinerja Pegawai 12 Tabel 2. Dampak isu jika tidak diselesaikan ….12 Tabel 3 Penapisan isu dengan metode APKL 13 Tabel 4. Matriks Rancangan aktualisasi …16
DAFTAR TABEL
vi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Struktur Organisasi RSUP Persahabatan
..........................................................7
Gambar 2. Penentuan Penyebab dengan Diagram Fishbone
.............................................13

Puji syukur alhamdulillah penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT atas segala rahmat dan ridho-Nya penulis dapat menyelesaikan rancangan aktualisasi dengan judul “Penyusunan grand desain media informasi pelayanan obat berupa aplikasi pelayanan obat farmasi di RSUP Persahabatan”.

Penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang baik hati dan sabar membantu penulis dalam menulis rancangan aktualisasi ini. Ucapan terima kasih kepada :

1. Atika Vitasari, S.Farm., M.Farm.Klin., Apt., selaku Kepala Sub Logistik Perbekalan Farmasi RSUP Persahabatan sekaligus mentor yang telah berkenan membimbing.

2. Agus Dwinanto, SAP., MM. selaku Coach yang senantiasa memberikan ilmu, arahan, dan bimbingan selama kegiatan rancangan aktualisasi

3. Erlinawati Pane, SKM, MKM. selaku penguji yang memberikan kritik dan saran yang membangun.

4. Fitri Nurhayati, S. Si, Apt selaku Kepala Instalasi Farmasi RSUP Persahabatan.

5. Tri Kusumaeni, S.Si, M.Pharm, Apt. selaku Kepala Sub Pelayanan Instalasi Farmasi RSUP Persahabatan.

6. Seluruh widyaiswara Bapelkes Cikarang yang telah memberikan materi dan pengarahan serta membimbing dalam penyelesaian tugas-tugas.

7. Seluruh teman-teman anggota kelompok B Angkatan 7 Baplekes Cikarang yang senantiasa memberikan saran yang membangun, menyemangati dalam mengerjakan tugas-tugas, dan menginspirasi

Saya sebagai penulis memahami bahwa rancangan aktualisasi ini mengandung kekurangan, sehingga saya dengan senang hati terbuka untuk semua kritik dan saran yang dapat memperbaiki rancangan ini sehingga bermanfaat untuk saya, instansi, dan masyarakat secara luas.

Jakarta, 21 Juli 2022

Apt. Laraswati, S.Farm.

vii
KATA PENGANTAR

BAB I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Berdasarkan UU Nomor 5 tahun 2014, Aparatur Sipil Negara (ASN) adalah profesi bagi pegawai negeri sipil dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja yang bekerja pada instansi pemerintah. Dalam pasal 10 disebutkan bahwa ASN memiliki funsi sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik, dan perekat pemersatu bangsa. Sebagai seorang pelaksana kebijakan publik, ASN harus mengutamakan kepentingan publik dan masyarakat luas dalam melaksanakanfungsidantugasnya.ASNdiharapkanmampumemberikanpelayananpublikyang berkualitas dan profesional, mampu mmebrikan pelayanan yang berorientasi pada kepentingan masyarakatluas.Selainitu,ASN juga harus senantiasa mengutamakan dan mementingkan persatuan dan kesatuan bangsa.

Dalam mempersiapkan seorang ASN yang mampu menjalankan peran dan fungsinya dengan baik, berdasarkan PP nomor 11 tahun 2017, Calon PNS (CPNS) wajib menjalanimasa percobaan selama 1 (satu) tahun. Masa percobaan merupakan masa prajabatan yang dilaksanakan melalui proses pendidikan dan pelatihan. Tujuan dari pelatihan ini adalah untuk membangun integritas moral, kejujuran, semangat dan motivasi nasionalisme dan kebangsaan, karakter kepribadian yang unggul dan bertanggungjawab, dan memperkuat profesionalisme serta kompetensi bidang yang direalisasikan melalui kegiatan aktualisasi di lingkungan unit kerja instansi.

Kegiatan aktualisasi adalah suatu proses untuk menjadikan pengetahuan dan pemahaman yang telah dimilikiterkait substansi mata pelatihan yang telah dipelajari dapat menjadi aktual/ nyata Dalam melaksanakan kegiatan, setiap peserta dituntut untuk dapat mengaktualisasikan nilai-nilaidasar PNS yaituBerAKHLAK (Berorientasi pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif) serta pembelajaran tentang peran dan kedudukan PNS yaitu manajemen ASN, Smart ASN dan Smart Governance pada instansi masing-masing. Kegiatan aktualisasi dilaksanakan melalui pembiasaan dalam agenda habituasi yang dilaksanakan di satuan kerja masingmasingberdasarkananalisisisuyangsesuaidenganSasaranKinerjaPegawai(SKP).

Salah satu satuan kerja yang melaksanakan habituasi adalah rumah sakit pemerintah. Rumah sakit merupakan istansi pelayanan kesehatan yang melaksanakan pelayanan paripurna untuk masyarakat yang menyediakanpelayanan rawat jalan, rawat inap, dan gawat darurat. Salah satu standar pelayanan di rumah

1

sakit yang harus dilaksanakan adalah standar pelayanan farmasi. Standar pelayanan farmasi di rumah sakit tercantum dalam Permenkes RI No. 72 tahun 2016.

Berdasarkan Permenkes tersebut, salah satu tugas seorang apoteker dalam pelayanan kefarmasian adalah pelayanan informasi obat. Pelayanan informasi obat merupakan kegiatan penyediaan dan pemberian informasi obat, rekomendasi obat yang independent, akurat, tidak bias, terkini dan komprehensif yang dilakukan oleh apoteker kepada dokter, apoteker, perawat, tenaga Kesehatan lain serta pasien dan pihak lain di luar RS. Seorang apoteker diharapkan mampu memberikan pelayanan prima untuk masyarakat. Dalam menjalankan tugasnya sering kali terdapat kendala, salah satunya keluhan pasien terhadap antrian yang lama dalam pelayanan resep.

Berdasarkan Kepmenkes Nomor 129/Menkes/SKII/2008 tentang Standar

Pelayanan Minimal RS, waktu tunggu pelayanan farmasi terbagi menjadi 2 yaitu waktu tunggu obat jadi dan waktu tunggu obat racikan. Waktu tunggu obat jadi adalah tenggang waktu mulai pasien menyerahkan resep sampai dengan menerima obat jadi dengan standar ≤ 30 menit. Sedangkan waktu tunggu pelayanan obat racikan yaitu tenggang waktu mulai pasien menyerahkan resep sampai dengan menerima obat jadi dengan standar ≤ 60 menit. Di RSUP Persahabatan, banyak hal yang menyebabkan pelayanan resep menjadi lebih lama dari standar. Isu yang diangkat yaitu belum adanya media informasi dalam pelayanan resep yang diharapkan mampu menguraikan permasalahan yang terjadi.

1.2 Tujuan

1. Tujuan Umum

Melakukan aktualisasi CPNS melalui kegiatan judul isu “Penyusunan grand desain media informasi pelayanan obat berupa aplikasi pelayanan obat farmasi di RSUP Persahabatan”.

2. Khusus

a. Diharapkan mampu mengidentidfikasi isu terkait belum adanya media informasi digital

b. Menganalisis dampak isu jika tidak diselesaikan

c. Menentukan ide dan gagasan kreatif pemecahan isu sehingga terwujudnya grand desain media informasi pelayanan obat

2

1.3 Manfaat

1. Manfaat untuk penulis

Dapat mengimplementasikan nilai-nilai dasar ASN BerAKHLAK yang sesuai etika profesi di instansi sehingga tercipta kinerja terbaik untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat.

2. Manfaat untuk instansi

Menciptakan lingkuangna kerja yang professional dan berorientasi pada pelanggan dan meningkatkan mutu pelayanan sehingga tecapainya visi dan misi ruamh sakit.

3. Manfaat untuk masyarakat Masyarakat mendapatkan pelayanan yang lebih baik dan mencapai derajat Kesehatan yang lebih baik dari sebelumnya.

3

BAB II. PROFIL INSTANSI

RSUP Persahabatan merupakan salah satu rumah sakit tipe A yang terletak di Jl. Persahabatan Raya No.1 RT 16/ RW 13, Jakarta Timur Pada periode awal ini RS Persahabatan merupakan rumah sakit cabang (satelit) dari RSUP Dr. Cipto Mangunkusumo (RSCM). Tenaga-tenaga medis yang bekerja di RS Persahabatan pada periode ini terdiri atas dokter ahli (spesialis) dan para dokter asisten dari RSCM-FKUI dan dokter ahli dari Rusia. Setelah peristiwa G30SPKI, sesuai kebijakan Orde Baru, semua tenaga dokter ahli dari Rusia dikembalikan ke negaranya. Oleh karena RSCM merupakan rumah sakit pendidikan dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI), maka secara otomatis RS Persahabatan pun menjadi rumah sakit pendidikan FKUI

Periode 1975-1992 ditandai dengan adanya perubahan status RS Persahabatan menjadi rumah sakit mandiri, lepas dari RSCM, dan selanjutnya menjadi rumah sakit umum (RSU) kelas B-3 wilayah Jakarta Timur. Walaupun demikian, RSU Persahabatan tetap menjadi salah satu rumah sakit pendidikan FKUI, terlepas dari statusnya yang sudah mandiri. Sebagian dokter yang tadinya berasal RSCM, kemudian mengkhususkan diri, mendalami, dan mengembangkan cabang ilmu kedokteran di bidang respirasi (sistem dan organ pernapasan)

RSU Persahabatan ditetapkan menjadi Rumah Sakit Swadana sejak tanggal 2

September 1992 dengan SK Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.

747/MENKES/SK/IX/1992. Tahun 1997 RSU Persahabatan memperoleh akreditasi penuh dari Departemen Kesehatan RI untuk 5 kegiatan melalui 7 standar pelayanan rumah sakit.

Pada periode ini Depkes RI mulai mengarahkan dan menetapkan RSU Persahabatan sebagai

rumah sakit yang mengembangkan ilmu kedokteran di bidang respirasi dan rumah sakit rujukan (nasional) untuk kesehatan respirasi.

Pada tahun 2005 RSUP Persahabatan telah lulus akreditasi dari Departemen

Kesehatan RI untuk 16 standar pelayanan rumah sakit. Tahun 2005 dengan Peraturan Menteri Kesehatan RI, nomor: 1679/MENKES/PER/XII/2005 tentang Organisasi dan Tata

Kerja Rumah Sakit Umum Pusat Persahabatan, menyebutkan bahwa RS Persahabatan

adalah Unit Pelaksana Teknis (UPT) di lingkungan Departemen Kesehatan yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Jenderal Bina Pelayanan Medik. Pola pengelolaan

keuangan adalah Badan Layanan Umum (BLU) yang berada di bawah dan bertanggung

jawab kepada Departemen Keuangan.

4

Pada Tanggal 3 Maret 2011 terjadi peningkatan kelas dan fungsi RSUP Persahabatan

menjadi rumah sakit Kelas A berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia

Nomor 514/MENKES/SK/III/2011. Hal ini tidak hanya merupakan pengakuan dan penghargaan terhadap kemampuan pelayanan kesehatan yang diberikan RSUP

Persahabatan tetapi juga merupakan peningkatan beban tanggungjawab kepada masyarakat untuk senantiasa dapat memberikan tingkat pelayanan kesehatan tertinggi dalam skala kelas rumah sakit rujukan di Indonesia. Pada 18 Desember 2015, terakreditasi KARSSERT/179/XII/2015, versi 2012 tingkat kelulusan Paripurna (Bintang 5). Pada tanggal 2

November 2016 RSUP Persahabatan ditetapkan sebagai Rumah Sakit Rujukan Respirasi

Nasional Berdasarkan keputusan Menteri Kesehatan RI No. HK.02.02/MENKES/566/2016.

2.1. Visi Misi

1. Visi RSUP Persahabatan

Menjadi Rumah Sakit Kelas Dunia dengan Unggulan Respirasi.

2. Misi RSUP Persahabatan

a. Melaksanakan pelayanan kesehatan yang berorientasi pada mutu dan keselamatan berbasis pada teknologi terkini.

b. Melaksanakan fungsi rujukan respirasi nasional.

c. Melaksanakan tata kelola Kelas Dunia, ramah lingkungan, dan efisien.

d. Melaksanakan pendidikan, penelitian, dan pelatihan bidang kedokteran dan kesehatan.

2.2 Nilai-nilai Organisasi

RSUP Persahabatan memiliki nilai-nilai :

1. Profesional

Setiap karyawan Rumah Sakit Umum Pusat Persahabatan memiliki tanggung jawab, konsisten, bekerja keras, kompeten, santun, memperhatikan mutu dan keselamatan, selalu memberikan solusi terbaik, serta menjunjung tinggi moral dan etika.

2. Integritas

Setiap karyawan Rumah Sakit Umum Pusat Persahabatan harus berani, jujur, ikhlas dan teguh dalam menyatukan hati, kata dan perbuatan, disiplin dan komit dalam menjunjung tinggi kode etik profesi dan kebijakan rumah sakit.

3. Kolaborasi

5

Setiap karyawan Rumah Sakit Umum Pusat Persahabatan harus bekerjasama dilandasi semangat toleransi dalam menciptakan keselarasan dan keserasian yang sinergis, obyektif dan terpadu.

4. Kesempurnaan

Setiap karyawan Rumah Sakit Umum Pusat Persahabatan pantang menyerah menjadi yang terdepan dengan kinerja melebihi harapan, dan terus menerus melakukan pembelajaran dan perbaikan untuk menuju kesempurnaan dan menjadi yang terdepan

5. Orientasi pada pelanggan

Setiap karyawan Rumah Sakit Umum Pusat Persahabatan harus proaktif memberikan pelayanan yang cepat, tepat, mudah dan terbuka, dengan mengedepankan sikap bersahabatan, empati, dan inovatif.

2.3. Tugas Organisasi

Rumah Sakit Umum Pusat Persahabatan bertugas untuk melaksanakan upaya penyembuhan dan pemulihan yang dilakukan secara serasi, terpadu, dan berkesinambungan dengan upaya peningkatan kesehatan dan pencegahan, melaksanakan upaya rujukan serta melaksanakan pendidikan, pelatihan, dan penelitian dengan berbasis pelayanan dan keselamatan pasien.

2.4. Uraian/ Rincian Tugas Jabatan Peserta

1. Profil Peserta

Nama : apt. Laraswati, S.Farm.

NIP : 199512222022032007

Pangkat/ Golongan : Penata Muda Tk.I / III/B

Pendidikan : Profesi Apoteker

Jabatan : Apoteker Ahli Pertama

2. Tugas dan Fungsi Jabatan

Tugas dan Fungsi Apoteker sesuai dengan Sasaran Kinerja Pegawai (SKP) di RSUP Persahabatan :

1. Mengkaji resep dalam rangka dispensing

2. Mendokumentasi Pemantauan Terapi Obat

3. Konsultasi dengan dokter, perawat, dan tenaga kesehatan lain

6

4. Pelayanan Informasi Obat

5. Visit ke ruang rawat untuk penelusuran Riwayat obat dan rekonsiliasi obat pasien

6. Menyusun perbekalan farmasi dalam rangka penyimpanan perbekalan farmasi (pemantauan pengelolaan perbekalan farmasi)

7. Membuat laporan kinerja yang dibuat secara lengkap, akurat dan disampaikan tepat waktu

8. Tidak ada kejadian kesalahan penyiapan obat yang sampai kepada pasien

9. Kelengkapan pengisian rekam medis terkait farmasi

10. Respon time terhadap komplain

11. Pengawasan ketersediaan dan kualitas perbekalan farmasi di depo farmasi

12. Menerapkan perilaku berorientasi pelayanan pada pasien, komitmen, inisiatif dalam bekerja, kerja sama, dan kepemimpinan

7
8
Gambar 1. Struktur Organisasi RSUP Persahabatan

BAB III. ANALISIS ISU DALAM PELAKSANAAN TUGAS DAN INSTANSI

3.1. Identifikasi Isu dan Analisis Isu Aktual

A. Tahapan Pra Analisis

1. Identifikasi Isu

Identifikasi isu dilakukan berdasarkan Sasaran Kinerja Pegawai (SKP).

Indentifikais isu dilakukan dengna metode environmental scanning di lingkungan instalasi farmasi RSUP Persahabatan. Berikut ini 3 isu yang ditemukan :

a. Belum adanya media informasi pelayanan farmasi di rawat jalan RSUP

Persahabatan tahun 2022

b. Belum adanya pelayanan informasi obat pada pasien telemedicine di RSUP

Persahabatan tahun 2022

c. Belum optimalnya penulisan tanggal kadaluarsa atau BUD (Beyond use date) pada etiket obat di RSUP Persahabatan tahun 2022

2. Deskripsi isu

Setelah dilakukan environmental scanning, berikut ini diuraikan data dan fakta terkait isu yang ditemukan :

a. Belum adanya media informasi pelayanan farmasi di rawat jalan RSUP

Persahabatan tahun 2022

Alur pelayanan resep obat di rawat jalan yaitu

1. Untuk pasien BPJS, pasien datang membawa SEP, form POK (Permohonan obat Khusus), hasil lab penunjang (hasil lab darah, rontgen, atau CT Scan. Sedangkan pasien tunai membawa kuitansi untuk pembayaran.

2. Pasien mengantri untuk mendapat nomor antrian di loket 1 (pasien tunai di loket khusus) dan petugas mencetak resep elektronik sesuai tanggal kunjungan pasien dan nomor antrian.

3. Resep penyakit kronis (30 hari) diverifiaksi ke BPJS oleh admin, resep kemoterapi oral diverifikais oleh apoteker. Sedangkan resep kemoterapi injeksi di verifiaksi petugas di loket 5 berkoordinasi dengan apoteker di depo farmasi produksi.

4. Petugas menginput jumlah obat dan mencetak etiket.

5. Petugas menyiapkan obat sesuai bill yang diinput dan obat yang akan diracik diberikan ke petugas di ruang racik.

9

6. Kemudian obat dikemas dan dicek kembali oleh orang yang berbeda

7. Kemudian obat diurutkan sesuai nomor antrian dan obat di serahkan ke loket penyerahan obat.

8. Pasien dipanggil secara bersamaan sesuai dengan nomor antrian obat yang telah diselesaikan dalam keranjang obat

Jumlah rata-rata resep yang dilayani per hari sebanyak 600 lembar resep. Antrian lama merupakan salah satu maslaah yang dikeluhkan oleh pasien. Selain itu, kendala yang dihadapi saat ini yaitu pasien mengeluh jumlah petugas yang berjaga di depan loket penyerahan obat kurang, sehingga tidak selalu bisa ditanyakan informasi terkait proses penyiapan obatnya. Petugas farmasi yang bertugas menyerahkan obat juga berperan untuk mengambil obat-obat dari rak obat sehingga tidak standby di depan. Metode yang digunakan petugas dalam memberikan informasi ke pasien juga masih konvensional secara lisan. Selain itu, penyiapan obat pasien bisa menjadi lebih lama jika terjadi kendala di web SIM Prima RS, stok obat yang habis perlu diambil terlebih dahulu di Gudang obat atau depo lain, dan penumpukan resep di peakhour. Pasien harus menunggu dengan sabar sampai nomor antriannya dipanggil untuk mendapat obat.

Berdasarkan Kepmenkes Nomor 129/Menkes/SKII/2008 tentang Standar Pelayanan Minimal RS, waktu tunggu pelayanan farmasi terbagi menjadi 2 yaitu waktu tunggu obat jadi dan waktu tunggu obat racikan. Waktu tunggu obat jadi adalah tenggang waktu mulai pasien menyerahkan resep sampai dengan menerima obat jadi dengan standar ≤ 30 menit. Sedangkan waktu tunggu pelayanan obat racikan yaitu tenggang waktu mulai pasien menyerahkan resep sampai dengan menerima obat jadi dengan standar ≤ 60 menit.

Berdasarkan data yang diambil oleh petugas farmasi di rawat jalan waktu tunggu obat jadi pada bulan Mei 2022 rata-rata 22,27 menit dan waktu tunggu obat racikan rata-rata selama 33 menit. Dari data tersebut sebenarnya sudah masuk sesuai Kepmenkes, tetapi data tersebut diambil dari saat nomor antrian obat diberikan sampai obat selesai dikerjakan bukan obat sampai ke tangan pasien. Oleh karena itu, saya melakukan juga survei pada 9 pasien di rawat jalan terkait kepuasan terhadap pelayanan. Hasil yang didapatkan ratarata pasien menunggu rata-rata 1,5– 3,5 jam. Dan beberapa pasien memberikan kritik dan saran untuk menambah petugas di loket penyerahan obat.

10

Dampak bagi pasien yaitu pelayanan yang lama dapat menyebakan tertundanya pasien dalam menggunakan obat sebagai terapi farmakologi, dapat berkurangnya kepuasan dan kepercayaan pasien terhadap pelayanan farmasi. Keterkaitan penyebab isu dengan kedudukan dan peran PNS mendukung terwujudnya Smart Governance yaitu pelayanan publik yang profesional, berkualitas, dan berorientasi pada pasien. Sebagai rumah sakit pemerintah, RSUP Persahabatan terus berupaya memperbaiki dan meningkatkan pelayanan dan bertransformasi di era digital.

b. Belum adanya pelayanan informasi obat pada pasien telemedicine di RSUP Persahabatan tahun 2022 Pelayanan telemedicine adalah pemberian pelayanan kesehatan jarak jauh oleh professional kesehatan dengan mengunakan teknologi informasi dan komunikasi. Pelayanan telemedicine di RSUP Persahabatan telah dilaksanakan sejak bulan Juli 2020 melalui media daring zoom. Dalam 1 bulan farmasi dapat melayani rata-rata 30 pasien. Dari rata-rata 30 pasien yang dilayani belum mendapatkan pemberian informasi obat yang sesuai dengan standar dan belum adanya SPO terkait. Alur pelayanan obat telemedicine yaitu

1. Obat diresepkan secara elektronik oleh dokter

2. Kemudian resep obat dilakukan verifikasi resep secara online

3. Selanjutnya penyiapan obat dan pemberian etiket obat dilakukan oleh tenaga teknis kefarmasian

4. Obat yang telah disiapkan, dicek kembali oleh apoteker

5. Kemudian obat disampaikan ke bagian kasir untuk dikirimkan kepada pasien. Dampak bagi pasien jika belum mendapatkan informasi obat yaitu pasien dapat tidak patuh terhadap pengobatannya dan pasien tidak mendapatkan informasi obat yang sesuai seperti efek samping obat yang mungkin timbul, interaksi antar obat yang mungkin terjadi, dan penyimpanan obat.

Keterkaitan penyebab isu dengan kedudukan dan peran PNS mendukung terwujudnya Smart Governance yaitu memperbaiki pelayanan, meningkatkan kualitas pelayanan, dan mendukung transformasi digital pada Kesehatan.

11

c. Belum optimalnya penulisan tanggal kadaluarsa atau BUD (Beyond use date) pada etiket obat di RSUP Persahabatan tahun 2022

Salah satu faktor penting dalam pelayanan kefarmasian adalah keselamatan pasien. Keselamatan pasien menjadi prioritas dalam hal ini adalah pasien mendapatkan obat yang sesuai, berkhasiat dan berkualitas. Untuk menjaga hal tersebut, diperlukan komitmen untuk melengkapi etiket obat sebagai informasi untuk pasien. BUD (Beyond Use Date) adalah batas waktu penggunaan produk obat setelah diracik/ disiapkan setelah kemasan primernya (botol/ blister/ampul) dibuka atau dirusak. Obat-obat yang diberikan tidak selalu masih tertera tanggal kadaluarsa, antara lain karena kemasan obat sudah terpotong, tertutupi label etiket, obat sudah dikeluarkan dari kemasan atau obat telah diracik (contoh dipuyer) Obat-obat racikan juga perlu untuk dicantumkan tanggal kadaluarsanya karena lebih pendek durasi pemakaiannya dibandingkan tanggal pada kemasan. Sebagai contoh, menurut USP (The US Pharmacopeia) tahun 2019, sediaan racikan kapsul, tablet, serbuk batas aman waktu pemakaian 180 hari (6 bulan).

Berdasarkan observasi, obat-obat racikan di resep rawat jalan belum dicantumkan tanggal kadaluarsa atau BUD di etiket obat. Dari sekitar 600 resep yang masuk dalam sehari belum dilakukan pencantuman tanggal kadaluarsa atau BUD. Sedangkan, obat-obat injeksi (antibiotik dan larutan konsentrat) dan obat kemoterapi yang direkonstitusi di depo produksi farmasi sudah melaksanakan pencantuman tanggal kadaluarsa dan BUD. Adapun hasil diskusi saya dengan apoteker senior adalah tidak selalu dicantumkannya tanggal kadaluarsa atau BUD di etiket obat karena setiap bulan dilakukan stock opname dan monitoring tanggal kadaluarsa Akan tetapi, obat racikan tanggal kadaluarsanya lebih pendek karena telah dikeluarkan dari kemasan primernya dan mengalami pencampuran dengan obat lain sebaiknya tetap perlu dicantumkan tanggalnya.

Dampak yang terjadi pada pasien yaitu berkaitan dengan keselamatan pasien karena dapat terjadi perubahan stabilitas pada obat-obatan dan dapat menimbulkan efek samping yang tidak diinginkan

Keterkaitan penyebab isu di atas dengan kedudukan dan peran PNS

mendukung terwujudnya Smart Governance yaitu sebagai seorang ASN

selayaknya menjaga mutu pelayanan untuk masyarakat. Menuliskan tanggal

kadaluarsa atau BUD di dalam etiket obat adalah bentuk komitmen tenaga kefarmasian untuk pasien (dalam hal ini juga sebagai konsumen) untuk menjaga agar pasien mendapatkan informasi bahwa obat yang didapatkan

12

berkualitas dan layak digunakan. Penulisan tanggal kadaluarsa dan BUD ini masuk ke dalam aspek penilaian akreditasi RS sebagai perwujudan menjaga mutu dan meningkatkan kualitas pelayanan. Berikut ini tabel kesesuaian isu dengan SKP (Sasaran Kinerja Pegawai)

No. Isu Tusi di SKP

1. Belum adanya media informasi pelayanan farmasi di rawat jalan RSUP

Persahabatan tahun 2022

2. Belum adanya pelayanan informasi obat pada pasien telemedicine di RSUP Persahabatan tahun 2022

3. Belum optimalnya penulisan tanggal kadaluarsa atau BUD (Beyond use date) pada etiket obat di RSUP Persahabatan tahun 2022

Pelayanan Informasi Obat

Pelayanan Informasi Obat

Verifikasi obat dalam rangka dispensing obat

No. Isu Dampak Isu Jika Tidak Diselesaikan

1. Belum adanya media informasi pelayanan farmasi di rawat jalan RSUP Persahabatan tahun 2022

Pelayanan yang lama dapat menyebakan tertundanya pasien dalam menggunakan obat sebagai terapi farmakologi, dapat berkurangnya kepuasan dan kepercayaan pasien terhadap pelayanan farmasi, Pihak terdampak : pasien dan petugas farmasi

2. Belum adanya pelayanan informasi obat pada pasien telemedicine di RSUP Persahabatan tahun 2022

Dapat terjadi ketidakpatuhan pasien terhadap pengobatan dan pasien tidak mendapatkan informasi obat yang sesuai

seperti efek samping obat yang mungkin

timbul, interaksi antar obat yang mungkin

terjadi, dan penyimpanan obat.

Pihak terdampak : pasien

13
:
Tabel 1. Kesesuaian isu dengan Sasaran Kinerja Pegawai

3. Belum optimalnya penulisan tanggal

kadaluarsa atau BUD (Beyond use date) pada etiket obat di RSUP

Persahabatan tahun 2022

Berkaitan dengan keselamatan pasien

karena dapat terjadi perubahan stabilitas pada obat-obatan dan dapat menimbulkan efek samping yang tidak diinginkan

Pihak yang terdampak : pasien dan pihak farmasi

B.

Pemilihan dan penapisan isu menggunakan teknik APKL, sebagai berikut :

NO. ISU

1 Belum adanya media

pelayanan

di rawat jalan

2 Belum adanya pelayanan

obat pada pasien

2022

3 Belum optimalnya penulisan tanggal kadaluarsa atau BUD (Beyond use date) pada etiket obat di RSUP

tahun 2022

Keterangan : Berdasarkan skala likert 1-5 (5= sangat tinggi, 4= tinggi, 3 = sedang, 2 = rendah, 1 = sangat rendah)

A (Aktual) : Terjadi saat ini

P (Problematik) : Menjadi permasalahan

K (Kekhalayakan) : Mengangkat kepentingan orang banyak

L (Layak) : isu layak untuk diangkat

14
Tabel 2. Dampak isu jika tidak diselesaikan Memilih dan menapis Isu Tabel 3. Penapisan isu dengan metode APKL
KRITERIA Jumlah Ranking A P K L
informasi
farmasi
RSUP Persahabatan
5 5 5 5 20 I
tahun 2022
informasi
telemedicine
Persahabatan tahun
4 4 5 4 16 II
di RSUP
Persahabatan
4 3 4 3 14 III

Teknik memilih dan menapis isu yang dilakukan berdasarkan hasil diskusi

dengan mentor, maka didapatkan bahwa isu prioritas yang perlu diselesaikan yaitu

belum adanya media informasi pelayanan farmasi di rawat jalan RSUP Persahabatan tahun 2022. Isu tersebut dipilih karena aktual terjadi di RSUP Persahabatan, menjadi permasalahan sejak lama, dan berkaitan dengan masyarakat luas sebagai pasien

sehingga layak diangkat untuk menjadi isu yang pelu diselesaikan.

C. Analisis Isu

Dalam menganalisis isu, menggunakan fishbone diagram untuk menjabarkan penyebab-akibat dari isu belum adanya media informasi pelayanan farmasi di rawat jalan RSUP Persahabatan tahun 2022, sebagai berikut :

Gambar 2. Penentuan Penyebab dengan Diagram Fishbone

3.2. Keterkaitan penyebab isu dengan kedudukan dan peran PNS mendukung

terwujudnya Smart Governance

Berdasarkan identifikasi dan penapisan isu terpilih isu yaitu belum adanya media informasi pelayanan farmasi di rawat jalan RSUP Persahabatan tahun 2022. Gagasan isu bersumber dari Sasaran Kinerja Pegawai dan untuk mengimplementasikan nilai-nilai

BerAKHLAK serta peran dan kedudukan PNS Keterkaitan penyebab isu dengan

kedudukan dan peran PNS untuk mendukung terwujudnya Smart Governance yaitu

mewujudkan pelayanan yang profesional, berkualitas, dan berorientasi pada pelanggan

yang sesuai dengan visi dan misi RSUP Persahabatan sebagai RS pemerintah. Adanya inovasi media informasi merupakan implementasi dari Smart ASN untuk mendukung

terwujudnya Smart Governance di lingkungan instansi pemerintah.

15

3.3. Alternatif Pemecahan Masalah sebagai Gagasan Kreatif

Gagasan kreatif yang akan dilaksanakan menyesuaikan dengan SmartASN dan Smart Governance adalah penyusunan grand desain media informasi pelayanan obat berupa aplikasi pelayanan obat farmasi. Aplikasi ini diajukan agar meningkatkan kualitas pelayanan obat sehingga pasien dapat mengetahui proses pengerjaan resep obat dan disertai informasi penggunaan obat pasien pada aplikasi tersebut.

16

1 Menyampaikan

rencana aktualisasi

serta melakukan

konsultasi dan koordinasi

pembuatan dan pengajuan grand

desain aplikasi

kepada Kepala

Instalasi Farmasi, mentor, dan rekan

apoteker

BAB IV. RANCANGAN AKTUALISASI

Rencana

aktualisasi

tersampaikan

kepada

Kepala

Instalasi

Farmasi, dan rekan

apoteker

Pelatihan

Misi Organisasi

Penyampaian rencana

aktualisai, konsultasi, dan

koordinasi kepada Kepala

Instalasi Farmasi, mentor, dan rekan apoteker

dilakukan agar terjalin

kerja sama dalam upaya

meningkatkan pelayanan

terhadap pasien yang

sesuai dengan Misi RSUP

Persahabatan yaitu

Penguatan Nilai Organisasi

Pelaksanaan

diskusi dengan mentor, dan rekan apoteker, merupakan wujud

pelaksanaan nilai RSUP

Persahabatan yaitu Profesional, Kolaboratif, dan

Orientasi pada

diskusi dengan sebaik-baiknya

Melaksanakan Pelayanan

Pelanggan

17
4.1. Rancangan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar PNS Tabel 3. Matriks Rancangan aktualisasi No. Kegiatan Tahapan Output/ Hasil Keterkaitan Substansi Mata Kontribusi terhadap Visi 1.1. Menyiapkan ide dan gagasan Gagasan tertulis Saya menyiapkan ide dan gagasan sebelum melakukan

konsultasi dengan

Kepala Instalasi

Farmasi

Screenshot whatsapp atau foto kegiatan

(kompeten) agar agenda

berjalan lancar

Kesehatan yang

Berorientasi pada Mutu

Saya melakukan konsultasi

dengan Kepala Instalasi

Farmasi dengan hormat dan

menghargai atasan (loyal),

menyampaikan rencana

pengajuan grand desain agar

dapat meningkatkan

pelayanan prima untuk pasien

(berorientasi pelayanan).

Saya melakukan konsultasi

dengan transparan

(akuntabel) terkait isu saat ini

agar terbentuk kerja sama

yang baik dengan atasan

(Kolaboratif).

Saya menerima dengan

terbuka saran yang

membangun (Harmonis)

dan Keselamatan pasien, Berbasis pada Teknologi

Terkini

konsultasi dan Screenshot whatsapp

Saya melakukan diskusi

dengan bertindak proaktif

18
1.2. Melakukan 1.3. Melakukan

koordinasi dengan

mentor dan rekan

apoteker terkait isu

atau foto kegiatan

untuk menyampaikan ide dan

gagasan penyelesaian isu

(adaptif). Saya melakukan

diskusi dengan rekan sejawat

apoteker untuk meningkatkan

kompetensi dan semakin

banyak belajar (kompeten)

Saya melakukan diskusi

dengan rekan sejawat

apoteker untuk menyelesaikan

isu agar terbentuk kerjasama

sinergi yang baik (kolaboratif)

hasil konsultasi dan koordinasi

Notulensi hasil konsultasi

Saya membuat resume hasil

konsultasi dengan

menyusunnya secara rapi (kompeten).

19
1.4. Membuat resume

2 Penyusunan draft grand desain

Aplikasi Layanan

Kefarmasian di RSUP

Persahabatan

Tersusunya draft grand desain aplikasi

literatur kumpulan literatur yang ditelaah

Saya melakukan pengumpulan

data dengan mengacu pada

sumber terpercaya dan

bertanggung jawab

(akuntabel)

Saya mengumpulkan data

dengan teliti dan meningkatkan kemauan untuk

terus belajar (kompeten)

Saya melakukan survei

langsung kepada pasien di rawat jalan untuk mengambil

data pendukung yang sesuai

kapabilitas (kompeten). Saya

melakukan pengambilan data

Penyusunan grand desain

aplikasi pelayanan obat

dalam upaya

meningkatkan pelayanan

terhadap pasien yang

sesuai dengan Visi RSUP

Persahabatan yaitu

Menjadi Rumah Sakit

Kelas Dunia dengan

Unggulan Respirasi dan

sesuai dengan

Misi RSUP Persahabatan

yaitu Melaksanakan

Pelayanan Kesehatan

yang Berorientasi pada

Mutu dan Keselamatan

pasien, Berbasis pada

Teknologi Terkini

Melaksanakan pembuatan grand desain aplikasi merupakan perwujudan dari

nilai-nilai RSUP

Persahabatan

yaitu Profesional, Kompeten, Kesempurnaan, dan Berorientasi

pada Pelanggan

20
2.1. Pengumpulan 2.2. Melakukan survei ke pasien rawat jalan Data survei pasien

dari pasien dengan

menggunakan bahasa yang

sopan dan ramah agar pasien

merasa nyaman (berorientasi

pelayanan)

Saya melakukan survei

kepada pasien dengan sikap

menghargai tanpa

memandang latar belakangnya

(harmonis) dan menanyakan

pasien untuk memberikan

saran yang dapat berkontribusi

bagi peningkatan pelayanan

RS (kolaboratif)

21

3 Pembuatan desain

interface aplikasi

2.3. Membuat latar belakang dan pokok-pokok pembahasan

Draft grand desain

Saya membuat latar belakang dan pokok-pokok pembahasan

draft grand desain untuk

pengajuan aplikasi dengan

penuh tanggung jawab

(akuntabel) dan tidak

memasukkan unsur yang

melanggar etika, undangundang, dan SARA (loyal).

Saya berusaha proaktif

terhadap perubahan-

perubahan yang mungkin

terjadi dalam penulisan draft (adaptif)

Desain berupa gambar dan atau video

Pembuatan desain

interface aplikasi dalam

upaya meningkatkan

pelayanan terhadap pasien

Melakukan

pembuatan desain interface aplikasi

3.1.

desain Kumpulan gambar desain

Saya mencari ide desain yang

menarik, interaktif dan inovatif (adaptif). Saya berkomitmen

untuk meningkatkan kualitas

yang sesuai dengan Misi

RSUP Persahabatan yaitu

Melaksanakan Pelayanan

Kesehatan yang

merupakan implementasi

pelaksanaan nilai

RSUP

22
Mencari ide

3.2.

interface aplikasi Gambar dan / video

pelayanan bagi masyarakat

melalui desain yang interaktif

(berorientasi pelayanan)

Saya membuat konten grand

desain aplikasi menggunakan

piranti lunak yang sesuai (kompeten)

Saya membuat desain interface aplikasi

menyesuaikan dengan

peraturan dan tidak

memasukkan konten yang

tidak sesuai dengan undang-

undang dan Pancasila (loyal)

Berorientasi pada Mutu

dan Keselamatan pasien, Berbasis pada Teknologi

Terkini

Persahabatan yaitu Profesional, Kompeten, Kesempurnaan, dan Orientasi pada Pelanggan

Gambar dan / video

Saya melakukan penyelesaian

tampilan aplikasi dalam bentuk

gambar/ video yang menarik

dan informatif (adaptif) dan

menyelesaikannya dengan

baik sebagai bentuk tanggung

jawab yang telah diamanahkan

(akuntabel)

23
Membuat desain 3.3. Menyelesaikan desain interface aplikasi

3.4. Mengecek hasil

desain prototype

aplikasi

3.5. Menghubungi

mentor dan rekan

apoteker

3.6. Konsultasi dan diskusi dengan

mentor dan rekan

apoteker terkait

hasil desain

prototype aplikasi

Gambar dan/ video Saya melakukan pengecekan

hasil prototype dengan teliti

dan memperbaiki bagian yang

kurang (kompeten)

Screenshot whatsapp Saya menghubungi mentor

dan rekan apoteker dengan

menggunakan bahasa yang

baik dan sopan (harmonis)

Notulensi Hasil Diskusi Saya melakukan konsultasi

terkait hasil desain dengan

mentor menggunakan bahasa

yang sopan dan hormat

kepada atasan (loyal). Saya

melakukan diskusi dengan

bertindak proaktif untuk

menyampaikan ide dan

gagasan pada desain saya

(Adaptif). Saya melakukan

diskusi dengan mentor untuk

meningkatkan hasil desain

24

agar lebih baik (kompeten).

Saya menerima saran yang

membangun dan menghargai

pendapat baik dari mentor

maupun rekan apoteker

(harmonis) agar terbentuk

kerjasama yang sinergis dan

dapat berkontribusi lebih baik (kolaboratif)

4 Penyusunan draft

kebutuhan raw data

dan draft

kompetensi tenaga

pengelola media

informasi pelayanan

farmasi

Tersusunnya

draft file raw

data dan draft

kompetensi

tenaga

pengelola

media

4.1. Mencari literatur Kumpulan literatur Saya melakukan pengumpulan data dengan mengacu pada

sumber terpercaya dan dapat

dipertanggungjawabkan

(Akuntabel)

Penyusunan draft

kebutuhan raw data dan

draft kompetensi tenaga

pengelola media informasi

dalam upaya

meningkatkan pelayanan

terhadap pasien yang

sesuai dengan Visi RSUP

Persahabatan yaitu

Menjadi Rumah Sakit

Kelas Dunia dengan

Unggulan Respirasi dan

sesuai dengan

Penyusunan draft

kebutuhan raw

data dan draft kompetensi

tenaga pengelola media informasi

merupakan wujud

pelaksanaan nilai RSUP

Persahabatan yaitu Profesional, Kolaboratif, dan Orientasi pada

Pelanggan

25

bagian SIMRS Screenshot

whatsapp

Saya menghubungi bagian

SIMRS dengan bahasa yang

sopan dan santun (harmonis)

Misi RSUP Persahabatan

yaitu Melaksanakan

Pelayanan Kesehatan

konsultasi

dengan SIMRS

Screenshot

whatsapp atau foto

kegiatan

Saya melakukan konsultasi

dengan petugas SIMRS

dengan menghargai dan

menghormati tanpa melihat

perbedaan (loyal). Saya

belajar dari petugas SIMRS

untuk dapat memperlajari ilmu

di luar spesialisasi saya

(kompeten). Saya bertindak

proaktif untuk menyampaikan

ide dan gagasan (adaptif).

Saya menerima saran yang

membangun dan menghargai

pendapat dari petugas SIMRS

(harmonis) agar terbentuk

kerjasama yang sinergis

(kolaboratif)dan bermanfaat

untuk meningkatkan

pelayanan kesehatan yang

yang Berorientasi pada

Mutu dan Keselamatan

pasien, Berbasis pada

Teknologi Terkini

26
4.2. Menghubungi 4.3. Melakukan

5. Finalisasi berkas

grand desain dan prototype aplikasi

pelayanan farmasi

4.4. Menuliskan hasil

konsultasi ke

dalam draft grand desain

Notulensi diskusi dan draft file

llebih baik untuk pasien (berorientasi pelayanan)

Saya menuliskan hasil

konsultasi dengan bahasa

Indonesia yang baik, benar

dan mudah dipahami (loyal)

Tersusunya file grand desain aplikasi

Penyelesaian berkas

grand desain dalam upaya

meningkatkan pelayanan

terhadap pasien yang

sesuai dengan Misi RSUP

Persahabatan yaitu

Penyelesaian berkas grand desain merupakan implementasi pelaksanaan nilai

2.4. Menggabungkan

draft grand desain

dan tampilan prototype

Draft file grand desain

Saya melakukan

penggabungan draft grand

desain dan tampilan prototype

dengan teliti dan rapi

(kompeten). Memastikan file

telah rapi sebagai wujud

tanggung jawab (akuntabel)

dan memperbaiki kualitas

untuk meningkatkan kepuasan

(berorientasi pelayanan)

Melaksanakan Pelayanan

Kesehatan yang

Berorientasi pada Mutu

dan Keselamatan pasien, Berbasis pada Teknologi

Terkini

RSUP

Persahabatan yaitu Profesional, Kolaboratif, Kesempurnaan, dan Orientasi pada Pelanggan

27

2.5. Menghubungi rekan apoteker untuk berkoordinasi draft grand desain

Screenshot whatsapp

Saya menghubungi rekan

apoteker dengan sopan dan

ramah (harmonis)

2.6. Melakukan koordinasi dengan rekan apoteker

Screenshot whatsapp/ foto kegiatan

Saya melakukan koordinasi

dan menerima masukan dari

rekan apoteker (harmonis)

sehingga terbentuk kerja sama

yang sinergis (kolaboratif)

2.7. Memperbaiki dan menyelesaikan grand desain

Draft file grand desain

Saya melakukan perbaikan

dengan menimbang

perubahan yang terjadi dan menyesuaikan dengan baik (adaptif).

Saya melakukan perbaikan

dan menyelesaikan grand

desain dengan menggunakan

Bahasa Indonesia yang baik

dan sesuai dengan peraturan

dan ketentuan (loyal)

28

6 Pengajuan grand desain aplikasi ke

SIMRS

6.1. Menghubungi mentor dan Kepala Instalasi

Farmasi

6.2. Mengajukan kepada mentor sebagai Kepala

Sub Logistik dan Perbekalan

Farmasi

6.3. Mengajukan kepada Kepala

Instalasi Farmasi

Screenshot di e-office SIMRS

Screenshot whatsapp Saya menghubungi Kepala

Sub Logistik dan Perbekalan

Farmasi dan Kepala Instalasi

Farmasi dengan sopan dan

ramah (berorientasi

pelayanan, harmonis)

Pengajuan grand desain

aplikasi ke SIMRS dalam

upaya meningkatkan

pelayanan terhadap pasien

yang sesuai dengan Misi

RSUP Persahabatan yaitu

Melaksanakan Pelayanan

Kesehatan yang

Berorientasi pada Mutu

Melaksanakan

pengajuan

aplikasi ke SIMRS

merupakan

perwujudan dari

nilai-nilai RSUP

Screenshot whatsapp atau foto kegiatan

Saya mengajukan draft grand

desain kepada Kepala Sub Logistik dan Perbekalan

Farmasi dengan bersikap

sopan dan santun (harmonis), menghargai dan menghormati

(loyal) dan terbentuknya kerja

sama dengan atasan

(kolaboratif).

dan Keselamatan pasien, Berbasis pada Teknologi

Terkini

Persahabatan yaitu Profesional, Kompeten, Kolaboratif, dan

Berorientasi pada Pelanggan

Draft file tersampaikan kepada atasan,

Saya mengajukan draft grand

desain kepada Kepala

Instalasi Farmasi dengan

terbuka dan transparan

29

6.4. Melakukan revisi jika diperlukan

dibuktikan

dengan foto

kegiatan

(akuntabel) dan menerima

masukan yang dapat

memperbaiki kualitas dari

grand desain (harmonis)

dengan keyakinan bahwa hal

ini dapat memperbaiki mutu

pelayanan farmasi bagi

masyarakat (berorientasi

pelayanan)

File grand desain Saya melakukan revisi pada

grand desain dengan

mempertimbangkan adanya

perbaikan yang mungkin

terjadi (adaptif)

tangan Kepala

Instalasi Farmasi

File grand desain yang telah ditanda tangani

Saya meminta tanda tangan

dengan sopan dan ramah

(harmonis dan berorientasi

pelayanan)

30
6.5. Meminta tanda

7 Monitoring progres

pengajuan grand desain aplikasi ke

SIMRS dan evaluasi

6.6.

Screenshot

Saya meng-upload file melalui

desain pembuatan

aplikasi melalui eoffice kepada

SIMRS

e-office

e-office sebagai wujud

beradaptasi dengan

transformasi digital (adaptif)

dan saya melakukannya

dengan teliti agar kualitas

kinerja baik (kompeten)

Hasil monitoring dan evaluasi berupa file word

Screenshot

e-office

Saya memastikan file telah

diupload dengan baik dan benar sebagai wujud tanggung

jawab agar tidak terjadi

kesalahan yang tidak

diinginkan (akuntabel) dan terwujud pelayanan yang lebih

baik untuk meningkatkan

kepuasan pasien

(berorientasi pelayanan).

Melakukan monitoring

pengajuan grand desain ke

SIMRS dan melakukan

evaluasi dalam upaya

meningkatkan pelayanan

terhadap pasien yang

sesuai dengan Misi RSUP

Persahabatan yaitu

Melaksanakan Pelayanan

Kesehatan yang

Berorientasi pada Mutu

dan Keselamatan pasien, Berbasis pada Teknologi

Terkini. Sehingga dapat

mewujudkan Visi RSUP

Melaksanakan monitoring progress pengajuan aplikasi ke

SIMRS dan melakukan evaluasi merupakan perwujudan dari

nilai-nilai RSUP

Persahabatan yaitu Profesional, Kompeten, Kolaboratif, dan

31
Mengajukan grand 7.1. Memastikan grand desain telah diupload

7.2. Menghubungi bagian SIMRS Screenshot whatsapp

Saya menghubungi petugas

SIMRS dengan bahasa yang

baik, sopan, dan ramah

(harmonis) menyampaikan

bahwa telah melakukan

pengajuan grand desain untuk

aplikasi farmasi serta

mengikuti ketentuan

pengajuan yang berlaku

(loyal)

Persahabatan yaitu

Menjadi Rumah Sakit

Kelas Dunia dengan

Unggulan Respirasi.

Berorientasi pada Pelanggan.

waktu pengajuan sampai dapat disetujui

Screenshot whatsapp atau foto

kegiatan

Saya menanyakan bagian

SIMRS dan bagian terkait

lainnya dengan sopan santun

(harmonis) sehingga dapat

terwujud kerja sama yang baik

antar instalasi (kolaboratif)

evaluasi pelaksanaan sejak pembuatan sampai

dengan pengajuan grand desain

Notulensi diskusi

Saya melakukan evaluasi dan diskusi dengan mentor

sebagai bentuk perbaikan dan pembelajaran terus menerus

(kompeten) dan untuk

melakukan perubahan ke arah

yang lebih baik (adaptif)

32
7.3. Memastikan durasi 7.4. Melakukan
33

No. Kegiatan Juli Agustus September

IV I II III IV I

1 Konsultasi dan koordinasi

pembuatan grand desain pengajuan aplikasi kepada

Kepala Instalasi Farmasi, Kepala

Sub Pelayanan Kefarmasian, mentor, dan rekan apoteker

2 Penyusunan draft grand desain

Aplikasi Layanan Kefarmasian di RSUP Persahabatan

3 Pembuatan desain interface prototype aplikasi

4 Penyusunan draft kebutuhan raw data rancangan media informasi dan draft kompetensi tenaga pengelola media informasi pelayanan farmasi

5 Finalisasi berkas grand desain dan prototype aplikasi layanan farmasi

6 Pengajuan grand desain Aplikasi

Layanan Kefarmasian di RSUP

Persahabatan ke bagian SIMRS

7 Monitoring progres pengajuan grand desain aplikasi ke SIMRS dan evaluasi kegiatan

34
7.1. Penjadwalan

Para Pihak yang terlibat dan Perannya dalam Aktualisasi

No. Pihak Peran

1. Mentor Mentor berperan penting sebagai pemberi saran yang membangun, pemberi solusi, dan penyemangat motivasi

2. Coach Coach berperan penting dalam merancang dan melaksanakan aktualisasi, sebagai pemberi arahan, solusi, masukan, dan motivator untuk terus berjuang

3. Kepala Instalasi Farmasi Kepala instalasi farmasi berperan dalam memberikan masukan dalam penyusunan grand desain, dan pemberi arahan yang baik

4. Rekan sejawat apoteker Rekan sejawat apoteker berperan dalam memberikan motivasi, saran yang membangun dalam berdiskusi dan mengumpulkan literatur/ data

5. Rekan Tenaga Teknis Kefarmasian Rekan tenaga teknis berperan dalam tahap membantu survei pasien di rawat jalan

6. Tim SIMRS Tim SIMRS berperan dalam tahapan berkonsultasi terkait pengajuan grand desain aplikasi dan raw data untuk aplikasi

35

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. (2008). Kepmenkes Nomor 129/Menkes/SKII/2008 tentang Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit. Jakarta : Kementerian Kesehatan RI.

Anonim. (2016). Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 72 Tahun 2016 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Rumah Sakit. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI.

Anonim (2017). PeraturanPemerintahnomor11 tahun 2017 tentang Manajemen PNS. Jakarta: Dewan perwakilan Rakyat dan Pemerintah Republik Indonesia.

Anonim (2019). Undang-Undang Nomor 5 tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara. Jakarta: Dewan perwakilan Rakyat dan Pemerintah Republik Indonesia.

Anonim (2019). Pharmaceutical Compunding - Nonsteril Preparation United State of America : The US Pharmacopeia, Chapter 795.

Anonim (2022). Modul Pelatihan Dasar Calon PNS : Berorientasi Pelayanan. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara.

Anonim (2022). Modul Pelatihan Dasar Calon PNS : Akuntabel. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara.

Anonim (2022). Modul Pelatihan Dasar Calon PNS : Kompeten. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara.

Anonim (2022). Modul Pelatihan Dasar Calon PNS : Harmonis. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara.

Anonim (2022). Modul Pelatihan Dasar Calon PNS : Loyal. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara.

Anonim (2022). Modul Pelatihan Dasar Calon PNS : Adaptif. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara.

Anonim (2022). Modul Pelatihan Dasar Calon PNS : Kolaboratif. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara.

Anonim (2022). Modul Pelatihan Dasar Calon PNS : Manajemen ASN. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara.

Anonim (2022). Modul Pelatihan Dasar Calon PNS : Smart ASN. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara.

RSUP Persahabatan (2022). Tentang Kami : Profil RSUP Persahabatan. Diakses di https://www.rsuppersahabatan.co.id

36

KESIMPULAN

Rancangan aktualisasi di Instalasi Farmasi RSUP Persahabatan terkait penyusunan grand desain aplikasi obat farmasi merupakan bentuk pengamalan nilai-nilai BerAKHLAK dalam pelaksanaan tugas dan fungsi Apoteker sesuai sasaran kinerja pegawai (SKP). Penyusunan desain aplikasi obat farmasi dapat menjadi salah satu upaya untuk meningkatkan pelayanan kepada pasien.

37

Link dari ppt rancangan aktualisasi : https://drive.google.com/file/d/1VebzBMdC_NLltnf4PpyQUvEbY1Bvb0ab/view?usp=sharing

38
LAMPIRAN

Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.