LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN RANCANGAN AKTUALISASI
PENYEMPURNAAN STANDARD OPERATING PROCEDURE (SOP) TENTANG SOSIALISASI
PERJANJIAN KERJA SAMA (PKS) PERUSAHAAN ASURANSI UNTUK BAGIAN PENATA
REKENING POLI RAWAT JALAN UMUM DI RUMAH SAKIT JANTUNG DAN PEMBULUH
DARAH HARAPAN KITA
Telah di seminarkan
Tanggal 04 Juli 2021, di Bapelkes Cikarang
Coach Erlinawati Pane SKM,MKM NIP. 197202201994022001
Mentor Sriyanto,S, Sos NIP. 197911202009121002
Penguji
Asep Zaenal M, SKM, M.EPID NIP. 196601061988031002
ii
iii DAFTAR ISI LEMBAR PERSETUJUAN …..……..……..……..… . ........ii DAFTAR ISI …..……..……..……..…….…..… .…..iii DAFTAR GAMBAR iv DAFTAR TABEL ………………………………………………………………..……..……..……..….…………………....…v BAB I PENDAHULUAN ….…..……..……..……..……..……..……..……..……..……..……..………..………………1 1.1 Latar Belakang ……..……..……..……..……..……..……..……..……..……..……..………..……..……..……1 1.2 Tujuan Aktualisasi …..……..……..……..……..……..……..……..……..… .. …..……..……..… 2 1.3 Manfaat Aktualisasi .…..……..……..……..……..……..……..……..……..……..……..… .. .. ...2 1.4 Ruang Lingkup …..……..……..……..……..……..……..……..……..……..……..……..……..… .. ...2 BAB II GAMBARAN ORGANISASI … 4 2.1 Deskripsi Organisasi ……………………………...…………………………………..……..……..….……….……..4 2.2 Visi Misi Organisasi ……………………………………………………………..……..……..……..……...…………6 2.3 Strujtur Organisasi ………………………………………………………………………..……..……..…..………....7 2.4 Sumber Daya … …..……..……..… .………...13 2.5 Deskripsi Unit Kerja Verfikasi Jaminan dan Penata Rekening ….. …..… ..………...16 2.6 Profile Data Peserta Pelatihan Dasar CPNS …..……..……..……..……..……..… .. …..… 18 BAB III RANCANGAN AKTUALISASI ………………………………………………………..……..……..……….... 19 3.1 Identifikasi Isu …………………………………………………………………..……..……..……..…………………19 3.2 Gagasan Penyelesaian ……………………………………………………..……..……..……………………….....23 3.3 Rancangan Aktualisasi ……………………………………………………………….……..………..……..……....24 BAB IV RENCANA JADWAL KEGIATAN …..……..……..… ..………..29 3.1 Penjadwalan …..……..……..……. …………....29 REFERENSI 31
iv
Gambar 2.3 Struktur Organisasi … …..……..… .. .…………………………….7
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL
v
Tabel 2.4.1 Status Pegawai (PNS/NON PNS) 2021 …..……..…..…………….13 Tabel 2.4.2 Status Pegawai (Tetap/ Tidak Tetap) 2021 ………………13 Tabel 2.4.3 Jumlah SDM; Tingkat Pendidikan 2021 …………………………..………..……….………...….13 Tabel 2.4.4 Jumlah SDM; Kelompok Profesi 2021 ……………………………..……..…..………………..…14 Tabel 2.4.5 Jumlah SDM; Kelompok Medik 2021 ………………………………..……..…..……………....…14 Tabel 2.4.6 Jumlah SDM; Kelompok Profesi Perawat 2021 …..… . .…….14 Tabel 2.4.7 Jumlah SDM; Kelompok Profesi Penunjang 2021 ……………………………..……. ....….15 Tabel 2.4.8 Jumlah SDM; Kelompok Umum 2021 ………………………………………..……..… ………..15 Tabel 2.4.8 Laporan Barang Milik Negara (BMN) 31 Desember 2021 ……… ……………...16 Tabel 3.1 Identifikasi Masalah ………………………………………………………………...……..……..………..19 Tabel 3.2 Analisa Isu Prioritas ……………………………………………………..……..……..…….……………..21 Tabel 3.3 Diagram Fishbone ……………………………………………………..……..……..….…….…………….22 Tabel 3.4 Rancangan Aktualisasi ………………………………………………..……..… . . …..24 Tabel 4.1 Jadwal Rencana Kegiatan …..… ……….29
vi DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 Bukti Foto Kegagalan Sistem .…..……..……..……..……..……..……..……..……..… .32 Lampiran 2 SOP Rawat Jalan Umum .…..……..……..……..……..……..……..……..….…..……..……..35 Lampiran 3 Foto Kesalahan Dokumen …..……..……..……..……..……..… …..……..…. 41
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pelatihan Dasar Calon PNS Golongan III dilaksanakan untuk menanamkan nilai – nilai dasar ASN yakni BerAKHLAK (Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif), serta pemahaman mengenai kedudukan dan peran ASN di masyarakat serta belajar bagaimana menjadi SMART ASN. Untuk belajar mengenai peran kedudukan ASN dimulai dari mengenal organisasi dimana kita akan mengawali pelayanan dan mengenal peran kita didalamnya. Pelatihan ini menuntut CPNS untuk berperan aktif untuk organisasi dan memberikan gagasan dan ide demi kemajuan organisasi dengan penguatan nilai organisasi yakni: Integritas, Profesional, Inovatif, dan Peduli dengan mengaktualisasikan nilai -nilai dasar ASN BerAKHLAK.
Ide dan Gagasan yang dibentuk untuk organisasi tidak lepas dari tugas pokok dan fungsi unit kerja masing- masing. Bagian Penata Rekening merupakan langkah awal pasien bisa mendapat tindakan yang dibutuhkan sehingga penting untuk memperhatikan kualitas pelayanan yang diberikan, selain itu penting juga untuk memperhatikan proses awal pembayaran yang dilakukan guna memperoleh pengelolaan pendapatan yang baik bagi RSPJNHK. Kelengkapan dokumen serta keputusan- keputusan yang diambil saat menerima pasien membantu pengelolaan pendapatan bagi rumah sakit. Ada beberapa cara pendafatran untuk dapat menerima tindakan, pasien dengan pembayaran pribadi, Jaminan BPJS, dan Jaminan Asuransi. Jaminan Asuransi memiliki berbagai macam peraturan yang tercatat dalam
PKS (Perjanjian Kerjasama) dan sebagai pintu pertama penerimaan pasien sudah sepatutnya mengetahui akan hal ini, sehingga pelayanan untuk pasien dengan jaminan asuransi tidak
berbelit -belit dan mengurangi resiko kesalahan yang terjadi. Sehingga ada baiknya diperlukan peraturan sehingga bagian – bagian terkait dengan pasien jaminan asuransi
mengetahui peraturan terbaru dan benar. Kemampuan dan kepekaan ASN dalam mengidentifikasi dan menelaah isu yang ada di lingkungan kerja menjadi faktor penting dalam pembelajaran ini.
1
Tujuan di laksanakan aktualisasi ini pada dasarnya ada untuk menerapkan nilai – nilai dasar
ASN yakni BerAKHLAK. Selain itu dapat berpikir secara kritis terkait masalah- masalah yang
terjadi dalam unit kerja masing- masing dan dapat berkontribusi dengan menerapkan SMART
ASN serta Manajemen ASN sehingga dapat memberikan gagasan atau ide kreatif untuk pemecahan permasalahan di dalam unit kerja. Dalam pemulisan ini akan mengangkat pemecahan isu yang terjadi di unit kerja yakni “kurang optimalnya pelayanan pasien dengan jaminan perusahaan /asuransi’
1. Manfaat bagi Peserta Pelatihan Dasar CPNS
a. Mengaktualisasikan nilai -nilai dasar ASN yang terkandung dalam menjalankan profesi di tempat kerja
b. Membentuk aparatur negara yang professional.
2. Manfaat bagi Instansi
a. Meningkatkan mutu pelayanan penata rekening poli rawat jalan umum di RSPJNHK.
b. Terciptanya SOP untuk menunjang pelayanan pasien dengan jaminan asuransi, sehingga terciptanya efesiensi waktu pelayanan dan kesalahan dokumen dalam proses pendaftaran pasien dengan jaminan asuransi.
3. Manfaat bagi masyarakat
a. Memberikan pelayanan yang prima terhadap pasien terutama pengguna jaminan asuransi perusahaan.
Aktualisasi ini dibuat berdasarkan persetujuan atasan dan SKP (Sasaran Kerja Pegawai) sesuai dengan jabatan untuk analis keuangan. Hal ini tercantum dalam Tugas Pokok dan Fungsi
Analis Keuangan di Penata Rekening yakni terlaksananya pengelolaan pendapatan layanan dengan jaminan, dengan uraian tugas:
1. Memverifikasi persyaratan pendaftaran yang diserahkan pasien dengan jaminan
2. Memperoses jaminan awal dan jaminan akhir / LOA dan LOG melalui aplikasi WEB untuk pasien jaminan asuransi
3. Melakukan konfirmasi ke pihak asuransi apabila terdapat masalah
2
1.2 Tujuan Aktualisiasi
1.3 Manfaat Aktualisasi
1.4 Ruang lingkup
4. Menghitung selisih plafon jaminan perusahaan atau asuransi bila ada
5. Melakukan konfirmasi ke asuransi maupun pasien apabila ada biaya yang tidak dijamin oleh pihak asuransi.
Rancangan ini dibatasi dengan kegiatan pembuatan SOP guna mengoptimalisasikan mutu
pelayanan pasien dengan jaminan di pendaftara poli rawat jalan umum.
Tempat Aktualisasi : Instalansi Verifikasi dan Penjaminan Pasien Rumah Sakit Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita
Waktu Pelaksaan : 06 Juli – 12 Agustus 2022
3
BAB II GAMBARAN ORGANISASI
2.1 Deskripsi Organisasi
Rumah Sakit Jantung dan Harapan Kita merupakan rumah sakit khusus yang menjadi Pusat
dan Rujukan Nasional untuk penanganan penyakit jantung dan pembuluh darah (kardiovaskular). Rumah sakit ini beralamatkan di Jl. S. Parman kavling 87 Slipi, Jakarta Barat dan diresmikan pada tanggal 9 Nopember 1985. Rumah sakit menyerahkan kepemilikan ke
Departemen Kesehatan pada tanggal 27 Maret 1985 dengan Surat Keputusan No.02/1985, tetapi pengelolaannya tetap diserahkan ke Yayasan Harapan Kita berdasarkan SK No. 57/Menkes/SK/II/1985. Hal ini bertahan selama 2 tahun kemudian rumah sakit akhirnya
menyerahkan pengelolaan rumah sakit sepenuhnya ker Departemen Kesehatan Republik
Indonesia tepatnya pada tanggal 31 Juli 1997 melalui PP No. 126 tahun 2000, sehingga status
rumah sakit berubah menjadi Perusahaan Jawatan dibawah naungan Kementrian BUMN. Pada
tahun 2005 status ini berubah menjadi Badan Layanan Umum tepatnya pada tanggal 13 Juni
2005 ditetapkan di PP nomor 23 tahun 2005 tentang Pola Pengelolaan Keuangan Badan
Layanan Umum. Sehingga tumah sakit berubah statusnya menjadi BLU- RSJPD Harapan Kita
yang berada di bawah Kemnetrian Kesehatan RI sebagai Unit Pelaksanaan Teknis dengan menerapkan Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (PPK-BLU).
Rumah sakit tidak hanya sebagai pelayanan Kesehatan jantung naming juga dikembangkan
sebagai wahana Pendidikan serta pelatihan, dan penelitian dalam bidang kesehatan kardiovaskular. Terkait dengan akredetasi RSJPDHK sendiri pada tanggal 7 Nopember 2018
RSJPDHK terakredetasi Paripurna dengan Nomor Sertifikat KARS-SERT/52/XI/2018 dan tahun berikutnya tanggal 8 Maret 2019 telah terakredetasi International denga Nomor Sertifikat
KARS-SERT/331/III/2019 dan pada tahun yang sama RSJPDHK telah Lulus Akreditasi Joint Commision International (JCI) pada tanggal 20 Juni 2019. Pada tahun 2021 di tengah
pandemic rumah sakit juga menerima penghargaan international yaitu Health Asia Awards
2021 dengan 2 kategori yaitu Tertiary Hospital of the Year and Facilities Improvement Initiative of the Year. Selain itu ada 3 (tiga) penghargaan lagi yang diberikan oleh Mentri
Kesehatan yaitu Inovasi Rawat Jalan Anjungan Mandiri Pasien Terintegrasi (RaJa AmpaT),
Inovasi Digital Pencegahan Penyakit Jantung dan penghargaan kepada tenaga kesehatan RS
4
UPT Kementerian Kesehatan Republik Indonesia sebagai ganda terdepan serta memiliki
dedikasi tinggi pada penanganan pandemi COVID-19.
Tugas dan fungsi RSJPDHK sesuai dengan struktur organisasi UPT Vertikal sebagaimana
tertuang dalam Peraturan Mentri Kesehatan RI Nomor 54 Tahun 2020.
Tugas Rumah Sakit Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita:
1. Berdasarkan SK Men-Kes No.333/MenKes/SK/V/2009, pada Tanggal 7 Mei 2009 RSJPDHK
ditetapkan sebagai RS khusus type A.
2. Berdasarkan SK Men-Kes No.HK.01.07/MENKES/602/2017 Tanggal 13 November 2017
RSJPDHK ditetapkan sebagai Pusat Jantung Nasional yang mempunyai tugas : (a)
Memberikan pelayanan kardiovaskuler tersier khusus; (b) Melakukan pengampuan jejaring rujukan kardiovaskuler; dan (c) Rujukan nasional di bidang kardiovaskuler.
3. Berdasarkan SK Men-Kes RI No.01.07/MENKES/680/2019 pada tanggal 18 Oktober 2019
ditetapkan sebagai RS Pendidikan Afiliasi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
4. Berdasarkan Permenkes RI No. 54 Tahun 2020, tentang Organisasi dan Tata Kerja Rumah
Sakit Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita (RSJPDHK) Jakarta, maka RSJPDHK
mempunyai tugas menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna dengan kekhususan pelayanan kesehatan di bidang penyakit jantung dan pembuluh darah.
5. Berdasarkan SK-Direktur Utama BLU Rumah Sakit Jantung dan Pembuluh Darah Harapan
Kita, Nomor : HK.02.03/XX.4/0105/2021 pada tanggal 12 April 2021 tentang Struktur Organisasi dan Tata Kerja RSJPDHK.
Fungsi dari Rumah Sakit Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, RS Jantung dan Pembuluh Darah
Harapan Kita menyelenggarakan fungsi :
1. Penyusunan rencana program dan anggaran;
2. Pengelolaan pelayanan medis dan penunjang medis dengan kekhususan di bidang
penyakit jantung dan pembuluh darah;
3. Pengelolaan pelayanan keperawatan;
4. Pengelolaan pelayanan nonmedis;
5. Pengelolaan pendidikan dan pelatihan dengan kekhususan pelayanan kesehatan di bidang penyakit jantung dan pembuluh darah;
5
6. Pengelolaan penelitian, pengembangan, dan penapisan teknologi dengan kekhususan
pelayanan kesehatan di bidang penyakit jantung dan pembuluh darah;
7. Pengelolaan keuangan dan barang milik negara;
8. Pengelolaan layanan pengadaan barang/jasa;
9. Pengelolaan sumber daya manusia;
10. Pelaksanaan urusan hukum, organisasi dan hubungan masyarakat;
11. Pelaksanaan kerja sama;
12. Pengelolaan sistem informasi;
13. Pemantauan, evaluasi dan pelaporan; dan
14. Pelaksanaan urusan administrasi rumah sakit.
2.2 Visi Misi Organisasi
Rumah Sakit Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita memliki visi misi sebagai berikut:
a. Visi, Menjadi Pusat Kardiovaskular Berkualitas Setara Asia.
b. Misi, Menyelenggarakan pelayanan, pendidikan serta penelitian dan pengembangan kardiovaskular berkualitas.
Adapun tujuan rumah sakit ini berdiri adalah:
1. Mewujudkan pelayanan kardiovaskular yang berkualitas setara rumah sakit terkemuka asia.
2. Memperoleh inovasi baru di bidang kardiovaskular.
3. Meningkatkan akses masyarakat dalam memperoleh pelayanan kesehatan kardiovaskular.
4. Mewujudkan lulusan peserta didik yang berkualitas.
5. Mewujudkan kepuasan pasien.
6. Meningkatkan kemandirian BLU.
Rumah sakit juga memiliki nilai – nilai budaya yang diupayakan untuk diterapkan dalam menjalankan setiap unit kerja. Nilai tersebut apabila disingkat menjadi I CARE, dan dapat didiskripsikan sebagai berikut:
1. Integrity, Kesesuaian komitmen dan tindakan akan menjadi tolok ukur penilaian dari jasa yang ditawarkan oleh RSJPDHK
2. Competence, Sebagai rumah sakit rujukan terakhir kardiovaskular, RSJPDHK harus memilliki dan mengembangkan kompetensinya di bidang kardiovaskular lewat pelayanan, pendidikan dan riset yang berkualitas tinggi
6
3. Accessibility, RSJPDHK berupaya keras membuka pintu pelayanan selebarlebarnya kepada seluruh pihak yang membutuhkan tanpa terkecuali
4. Reliability, Sebagai rumah sakit dengan kompetensi utama di bidang kardiovaskular, RSJPDHK akan mengedepankan kualitas demi menjadi rumah sakit yang paling dipercaya oleh seluruh pihak
5. Excellence, Selain kompetensi medis yang unggul, RSJPDHK berkomitmen memberikan pelayanan unggul yang berorientasi pada kebutuhan pasien
2.3 Struktur Organisasi
SOTK berdasarkan Keputusan Direktur Utama BLU Rumah Sakit Jantung dan Pembuluh Darah
Harapan Kita, Nomor : HK.02.03/XX.4/0105/2021, tanggal 12 April 2021, sebagai berikut :
Gambar 2.3
Struktur Organisasi Rumah Sakit Jantung & Pembuluh Darah Harapan Kita
Source: http://pjnkh.go.id/struktur-organisasi
7
Berdasarkan Permenkes RI Nomor 54 Tahun 2020, tentang Organisasi dan Tata kerja
Rumah Sakit Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita Jakarta, dapat dijlekaskan bahwa struktur organisasi di RSJPDHK terdiri dari:
a. Direktorat Pelayanan Medik , Keperawatan dan Penunjang
b. Direktorat Sumber Daya Manusia, Pendidikan dan Penelitian
c. Direktorat Keuangan dan Barang Milik Negara
d. Direktorat Perencanaan, Organisasi dan Umum
e. Komite-Komite
f. Satuan Pemeriksaan Internal
g. Kelompok Jabatan Fungsional
a. Direktorat Pelayanan Medik, Keperawatan dan Penunjang
Direktorat Pelayanan Medik, Keperawatan dan Penunjang dipimpin oleh seorang Direktur yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Direktur Utama.
Direktorat Pelayanan Medik, Keperawatan dan Penunjang mempunyai tugas :
Melaksanakan pengelolaan pelayanan medis dengan kekhususan dibidang penyakit jantung dan pembuluh darah, keperawatan, pelayanan non medis.
Direktorat Pelayanan Medik, Keperawatan dan Penunjang menyelenggarakan fungsi :
1. Pengelolaan pelayanan medis dan penunjang medis rawat jalan, rawat inap, dan gawat darurat dengan kekhususan di bidang penyakit jantung dan pembuluh darah.
2. Pengelolaan pelayanan keperawatan rawat jalan, rawat inap dan gawat darurat.
3. Pengelolaan pelayanan nonmedis.
4. Pelaksanaan kendali mutu, kendali biaya dan keselamatan pasien.
Direktorat Pelayanan Medik, Keperawatan dan Penunjang membawahi unit :
Substansi Pelayanan Medik :
a) Sub-Substansi Pelayanan Medik Rawat Jalan
b) Sub-Substansi Pelayanan Medik Rawat Inap
Substansi Pelayanan Keperawatan :
a) Sub-Substansi Pelayanan Keperawatan Rawat Jalan
b) Sub-Substansi Pelayanan Keperawatan Rawat Inap
8
Substansi Pelayanan Penunjang:
a) Sub-Substansi Pelayanan Penunjang Medik
b) Sub-Substansi Pelayanan Penunjang Nonmedik
Direktorat Pelayanan Medik, Keperawatan dan Penunjang membawahi beberapa instalasi diantaranya :
a) Instalasi Bedah
b) Instalasi Rawat Jalan
c) Instalasi Prevensi,Rehabilitasi dan Paliatif Kardiovaskular
d) Instalasi Rawat Inap
e) Instalasi Diagnostik Invasif, Intervensi Non Bedah dan Non Invasif.
f) Instalasi Perawatan Intensif dan Kegawatandaruratan
g) Instalasi Patologi Klinik dan Bank Darah
h) Instalasi Radiologi dan Kardiologi Nuklir.
i) Instalasi Farmasi.
j) Instalasi Rekam Medik.
k) Instalasi Gizi.
b. Direktorat Sumber Daya Manusia, Pendidikan dan Penelitian
Direktorat Sumber Daya Manusia, Pendidikan dan Penelitian dipimpin oleh seorang
Direktur yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Direktur Utama. Direktorat
Sumber Daya Manusia, Pendidikan dan Penelitian mempunyai tugas : Melaksanakan pengelolaan sumber daya manusia dan pendidikan, pelatihan, penelitian, pengembangan, dan penapisan teknologi dengan kekhususan di pelayanan kesehatan di bidang penyakit jantung dan pembuluh darah.
Direktorat Sumber Daya Manusia, Pendidikan dan Penelitian menyelenggarakan fungsi:
1. Pengelolaan urusan administrasi, perencanaan, pengembangan, pembinaan dan kesejahteraan sumber daya manusia.
2. Pengelolaan pendidikan dan pelatihan dengan kekhususan pelayanan kesehatan dibidang penyakit jantung dan pembuluh darah
3. Pengelolaan penelitian, pengembangan dan penapisan teknologi dengan kekhususan pelayanan kesehatan di bidang penyakit jantung dan pembuluh darah.
9
Direktorat Sumber Daya Manusia, Pendidikan dan Penelitian membawahi unit :
Substansi Sumber Daya Manusia :
a) Sub-Substansi Administrasi Sumber Daya Manusia
b) Sub-Substansi Pengembangan Sumber Daya Manusia
Substansi Pendidikan dan Penelitian :
a) Sub-Substansi Pendidikan dan Pelatihan
b) Sub-Substansi Penelitian dan Pengembangan
Direktorat Sumber Daya Manusia, Pendidikan dan Penelitian membawahi beberapa instalasi diantaranya :
a) Instalasi Pendidikan dan Pelatihan
b) Instalasi Penelitian dan Pengembangan
c. Direktorat Keuangan dan Barang Milik Negara
Direktorat Keuangan dan Barang Milik Negara dipimpin oleh seorang Direktur yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Direktur Utama. Direktorat Keuangan dan Barang Milik Negara mempunyai tugas: Melaksanakan pengelolaan keuangan dan barang milik negara. Direktorat Keuangan dan Barang Milik Negara menyelenggarakan fungsi:
1. Penyusunan rencana anggaran
2. Pelaksanaan urusan perbendaharaan
3. Pelaksanaan anggaran
4. Pelaksanaan urusan akuntansi
5. Pengelolaan barang milik Negara dan
6. Pemantauan, evaluasi dan pelaporan anggaran
Direktorat Keuangan dan Barang Milik Negara membawahi unit :
Substansi Anggaran :
a) Sub-Substansi Penyusunan dan Evaluasi Anggaran
b) Sub-Substansi Perbendaharaan dan Pelaksanaan Anggaran
Substansi Akuntansi dan Barang Milik Negara :
10
a) Sub-Substansi Akuntansi
b) Sub-Substansi Pengelolaan Barang Milik Negara
Direktorat Keuangan dan Barang Milik Negara membawahi beberapa instalasi diantaranya:
a) Instalasi Verifikasi dan Penjaminan Pasien
b) Instalasi Pemasaran dan Pengembangan Usaha
d. Direktorat Perencanaan, Organisasi dan Umum
Direktorat Perencanaan, Organisasi dan Umum dipimpin oleh seorang Direktur yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Direktur Utama. Direktorat Perencanaan, Organisasi dan Umum mempunyai tugas : Melaksanakan penyusunan rencana dan program, urusan hukum, organisasi, hubungan masyarakat, kerjasama, dan umum, dan pengelolaan sistem informasi dan layanan pengadaan barang/jasa, serta pemantauan, evaluasi dan pelaporan. Direktorat Perencanaan, Organisasi dan Umum menyelenggarakan fungsi:
1. Penyusunan rencana dan program
2. Pelaksanaan urusan hukum, organisasi, dan tata laksana
3. Pelaksanaan urusan hubungan masyarakat, kerjasama, dan kemitraan
4. Pengelolaan sistem informasi
5. Pengelolaan layanan pengadaan barang/jasa
6. Pemantauan, evaluasi dan pelaporan rumah sakit dan
7. Pelaksanaan urusan tata usaha, kearsipan, rumah tangga dan perlengkapan.
Direktorat Perencanaan, Organisasi dan Umum membawahi unit :
Substansi Perencanaan dan Evaluasi :
a) Sub-Substansi Perencanaan Program
b) Sub-Substansi Evaluasi dan Pelaporan
Substansi Hukum, Organisasi dan Hubungan Masyarakat :
a) Sub-Substansi Hukum dan Organisasi
b) Sub-Substansi Hubungan Masyarakat
Substansi Umum :
a) Sub-Substansi Tata Usaha
b) Sub-Substansi Rumah tangga dan Perlengkapan
11
Direktorat Perencanaan, Organisasi dan Umum membawahi beberapa instalasi antara lain:
a) Instalasi Kesehatan Lingkungan dan K3 RS
b) Instalasi Sterilisasi Sentral, Binatu, dan Pemulasaraan Jenazah
c) Instalasi Pemeliharaan Sarana Rumah Sakit
d) Instalasi Sistem Informasi Manajemen RS (SIMRS)
e) Instalasi Pengadaan Barang dan Jasa
e. Komite-Komite
Berdasarkan SOTK RSJPD Harapan Kita terdiri dari beberapa komite yaitu :
1. Komite Medik
2. Komite Keperawatan dan Tenaga Kesehatan Lainnya
3. Komitu Mutu
4. Komite Etik dan Hukum
5. Komite Pencegahan Pengendalian Infeksi
6. Satuan Pemeriksaan Internal
7. Staf Medik
1. Staf Medik DNI dan Pencitraan Kardiovaskular
2. Staf Medik Intervensi Non Bedah Kardiovaskular
3. Staf Medik Aritmia
4. Staf Medik Perawatan Intensif dan Kegawatan Kardiovaskular
5. Staf Medik Kardiologi Klinik
6. Staf Medik Kardiologi Pediatrik dan PJB
7. Staf Medik Vaskular
8. Staf Medik Prevensi dan Rehabilitasi Kardiovaskular
9. Staf Medik Bedah Kardiovaskular Dewasa
10. Staf Medik Bedah Kardiovaskular Pediatrik dan PJB
11. Staf Medik Anestesi Bedah Kardiovaskular
12. Staf Medik Perawatan Intensif Perioperatif dan Anestesi Non Bedah
13. Staf Medik Penunjang
14. Staf Medik Umum
2.4 Sumber Daya
1. Sumber daya Manusia (SDM)
12
Jumlah SDM RSJPDHK per 31 Desember 2021 adalah : 1817 orang
1. Jumlah SDM berdasarkan status kepegawaian
a. Status Pegawai (PNS/ NON PNS)
Tabel 2.4.1 Status Pegawai (PNS/ NON PNS) 2021
(PNS / Non PNS)
Source :LaporanTahunanRSJPDHarapanKita2021
b. Status Pegawai (Tetap/ Tidak Tetap)
Tabel 2.4.2 Status Pegawai (Tetap/ Tidak Tetap) 2021
PEGAWAI (Tetap / Tidak
Source :LaporanTahunanRSJPDHarapanKita2021
2. Jumlah SDM berdasarkan Tingkat Pendidikan
Tabel 2.4.3 Jumlah SDM; Tingkat Pendidikan 2021
Source :LaporanTahunanRSJPDHarapanKita2021
13
STATUS PEGAWAI
JUMLAH TOTAL 1.817 PNS 1.070 CPNS 50 NON PNS 697
STATUS
Tetap) JUMLAH TOTAL 1817 TETAP 1634 TIDAK TETAP 183
TINGKAT PENDIDIKAN JUMLAH TOTAL 1817 SD 3 SMP 15 SMA 266 D1D2D3 602 D4 26 S1 739 S2 149 S3 17
14
3. Jumlah SDM Berdasarkan Profesi
KELOMPOK PROFESI JUMLAH TOTAL 1817 DOKTER 139 PERAWAT 744 PENUNJANG 328 UMUM 606 Source :LaporanTahunanRSJPDHarapanKita2021
KELOMPOK PROFESI JABATAN JUMLAH Kelompok Dokter/ Staf Medik 139 Spesialis Kardiologi 63 Spesialis BTKV 13 Spesialis Anestesi 15 Spesialis Anak ICU 1 Spesialis Syaraf 1 Spesialis Radiologi 4 Spesialis Penyakit Dalam 2 Spesialis Paru 2 Spesialis Patologi Klinik 3 Spesialis Gizi Klinik 2 Spesialis Kedokteran Nukir 2 Dokter Gigi 2 Dokter Umum 23 Dokter Hewan 1 Source :LaporanTahunanRSJPDHarapanKita2021
Tabel 2.4.4 Jumlah SDM; Kelompok Profesi 2021
Tabel 2.4.5 Jumlah SDM; Kelompok Medik 2021
KELOMPOK PROFESI
JUMLAH Kelompok Perawat 744 Expert 26 Proficient 119 Competent 121 Advanced Beginner 274
Tabel 2.4.6 Jumlah SDM; Kelompok Profesi Perawat 2021
JABATAN
15 Beginner 158 Belum ditetapkan 46 Source :LaporanTahunanRSJPDHarapanKita2021
KELOMPOK PROFESI
JUMLAH Kelompok Penunjang 328 Asisten Apoteker 82 Apoteker 24 Radiografer 32 Dietisien 15 Penyuluh Kesehatan 1 Fisioterapis 10 Okupasi Terapi 2 Pelatih Fisik 1 Analis Lab 65 Rekam Medis 35 Psikolog 1 Sanitarian 6 K3 3 Fisika Medis 1 Teknisi Kardiovaskular 30 Teknisi Medis 14 Terapis Gigi 1 Peneliti PJ 4 Penata Anastesi 1 Source :LaporanTahunanRSJPDHarapanKita2021
Tabel 2.4.7 Jumlah SDM; Kelompok Profesi Penunjang 2021
JABATAN
KELOMPOK PROFESI
JUMLAH Kelompok Umum 606 Teknisi Non Medis 28 Hukum 7 Umum dan Administrasi 473
Tabel 2.4.8 Jumlah SDM; Kelompok Umum 2021
JABATAN
Pengemudi 10
Source :LaporanTahunanRSJPDHarapanKita2021
2. Sumber Sarana dan Prasarana
Laporan perkembangan Barang Milik Negara (BMN) RSJPDHK per 31 Desember 2021 :
Tabel 2.4.8 Laporan Barang Milik Negara (BMN) 31 Desember 2021
Source :LaporanTahunanRSJPDHarapanKita2021
2.5 Deskripsi Unit Kerja Verifikasi Jaminan dan Penata Rekening
Unit kerja ini berada di dalam instalasi verifikasi dan penjamin pasien di bawah Direktur
Keuangan dan Barang Milik Negara. Unit ini terdiri dari Penata Rekening Rawat Jalan Poli
Umum, Penata Rekening Rawat Inap dan Penata Rekening Poli Eksekutif. Unit ini dibentuk demi terwujudnya efektifitas anggaran dan terwujudnya kemandirian pengelolaan BLU dimana memiliki fungsi sebagai berikut:
1. Pengelolaan verifikasi jaminan pasien dan penata rekening pasien dalam perawatan
16
Pekarya 88
2. Pengelolaan pendapatan tunai, non tunai dan pendapatan pelayanan dengan jaminan pada penata rekening rawat inap, penata rekening rawat jalan dan penata rekening poli eksekutif.
3. Pengelolaan kelengkapan berkas klaim pasien jaminan pada masing-masing bagian penata rekening.( rawat inap, rawat jalan dan eksekutif )
4. Monitoring laporan uang muka pasien
5. PINBUK uang muka pasien
6. Rekonsiliasi pengelolaan pendapatan layanan RS dan UM dengan unit terkait
7. Rekonsiliasi pengelolaan pendapatan layanan RS dan UM dengan unit terkait
Adapun uraian Tugas Pokok dan fungsi (TUPOKSI) sebagai penata rekening rawat jalan
adalah:
a. Fungsi Utama
Terwujudnya pengelolaan pendapatan layanan RS
b. Tugas, tanggung jawab dan wewenang
- Menerbitkan kuitansi pembayaran tunai dan non tunai sesuai dengan billing system
- Menerbitkan bukti layanan sesuai dengan billing system
- Menerbitkan dan memverifikasi SEP rawat jalan sesuai indikasi dan kebutuhan klaim
- Koordinasi dengan pihak BPJS Center terkait kendala rujukan atau kepersetaan BPJS
pasien
- Memverifikasi kesesuaian Jaminan Perusahaan dan Asuransi, koordinasi dengan
perusahaan penjamin (pihak ke 3) terkait persetujuan jaminan
- Membuat laporan transaksi tunai dan non tunai
- Mambuat laporan penerimaan pasien jaminan Pribadi
- Melaporkan hasil kerja dan permasalahan kerja kepada atasan, dan memberikan
masukan atau pendapat kepada atasan untuk perbaikan unit kerja.
- Melakukan validasi dan verifikasi transaksi tunai dan non tunai di aplikasi Rawat Jalan
Umum sebelum ditarik sebagai data valid untuk laporan di aplikasi SIMKEU
c. Hasil Kerja
- Berkas Kwitansi pembayaran tunai dan non tunai
- Berkas SEP Jaminan BPJS
- Berkas Jaminan Perusahaan
- Berkas Tagihan Piutang Pasien Rawat Jalan Jaminan BPJS
17
- Berkas Tagihan Piutang Pasien Rawat Jalan Jaminan Perusahaan dan Asuransi
- Berkas Tagihan Piutang Pasien Rawat Jalan Jamkesda
2.6 Profile Data Peserta Pelatihan Dasar CPNS
Data Pribadi
Nama : Bena Johanna
NIP : 199301112022032003
Tempat, Tanggal Lahir : Bekasi, 11 Januari 1993
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Kristen Protestan
Status : Tidak Menikah
Alamat Tinggal : Taman Harapan Baru Blok K2/ 3 Pejuang Medan Satria, Bekasi
Barat 1730
Jabatan : Analis Keuangan
Instansi : Rumah Sakit Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita
Email : bena.johanna93@gmail.com
18
BAB III
RANCANGAN AKTUALISASI
3.1 Identifikasi Isu
Rancangan aktualisasi ini disusun berdasarkan dari masalah- masalah actual yang terjadi
dalam unit kerja verifikasi jaminan dan penata rekening di Rumah Sakit Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita. Sumber isu dapat berasal dari individu, unit kerja, maupun organisasi. Telah ditetapkan beberapa masalah, antara lain:
a. Kurang optimalnya sistem SIRS di bagian pendaftran poli rawat jalan umum
b. Kurang optimalnya informasi mengenai alur pendaftaran pasien pendaftaran poli rawat jalan umum
c. Kurang optimalnya pelayanan pasien dengan jaminan perusahaan/ asuransi
Masalah- masalah ini dapat diindentifikasikan sebagai berikut:
1 Kurang optimalnya
sistem SIRS di bagian pendaftran
poli rawat jalan
umum
Nomor SEP tidak
berhasil terbuat, terdapat eror
atau kegagalan
dalam membuat
nomor SEP
(lamp 1. Bukti
Foto Kegagalan
Sistem)
Adanya update
terkait dengan
aplikasi yang
digunakan untuk
pendaftaran
Penumpukan
Pasien di Poli
Rawat Jalan
Umum
Pelayanan pasien
hingga dapat
mengambil obat
memakan waktu
lama
Keterkaitan dengan Manajemen ASN dan/atau SMART ASN
Isu ini berkaitan dengan
penggunaan sistem untuk melakukan
pelayanan pada
pasien Penguasaan akan penggunaan
serta maintance
sistem sangat menentukan.
Sebagai SMART
ASN sudah
19
Fakta Penyebab Dampak
Tabel 3.1 Identifikasi Masalah
No Masalah Data/
2 Kurang optimalnya
informasi alur
pendaftaran
pasien di poli
pendaftaran rawat
jalan umum
3 Kurang optimalnya
pelayanan pasien
dengan jaminan perusahaan/ asuransi.
Pasien sering
kali mendaftar
untuk tahap
pengobatan
yang keliru.
Kurang adanya
informasi atau
sosialisasi
mengenai alur
pendaftaran
dalam hal ini alur
pengobatan ke
pasien
(lamp 2. SOP
Rawat Jalan)
Antrian Pasien
yang sering kali
menumpuk
dikarenakan
lamanya bagian
pelayanan
menjelaskan satu
demi satu alur
pendaftaran yang
seharusnya
pasien jalankan
seharusnya kita
fokus akan hal ini.
Isu ini merupakan
masalah di mutu
pelayanan yang
diberikan berkaitan
dengan SMART
ASN khususnya
nilai Hospitality
Proses
pendaftaran
pasien dengan
jaminan
perusahaan/
asuransi tidak
dapat dilayani
secara efektif
dan efesien
(pelayanan
dapat memakan
waktu 20- 40 menit)
Masih terdapat
kesalahan dalam
kelengkapan
Dokumen
Bagian
Pendaftaran
kurang mendapat
informasi
mengenai PKS
yang masih
berlaku
Kurangnya
pemahaman akan
dokumen yang
harus dilengkapi
terkait dengan
pendaftaran
pasien dengan
jaminan asuransi
Rendahnya
tingkat kepuasan
pasien akan
pelayanan yang
diberikan
Rendahnya mutu
pelayanan yang
diberikan
Piutang atas
jaminan asuransi
terlambat untuk
dibayarkan
Tidak terdeteksi
sejak dini piutang
yang memiliki
Isu yang berkaitan
peningkatan mutu
pelayanan dan peningkatan
kompetensi
karyawan berkaitan
dengan SMART
ASN khususnya
nilai Hospitality dan juga
Profesionalisme
20
(lamp 3. Foto
Kesalahan Dokumen)
resiko tinggi tidak
terbayarkan
Dari pemaparan isu yang telah disebutkan diatas perlu dilakukan analisis isu untuk menentukan isu mana yang menjadi prioritas. Dimana dalam hal ini saya menggunakan metode USG (Urgency, Seriousness, Growth). Urgency yakni seberapa mendesaknya isu tersebut harus dibahas. Seriousness terkait dengan dampak yang akan ditimbulkan terkait dengan tertundanya penyelesaian masalah, dalam hal ini terkait dengan kualitas pelayanan, Growth dikaitkan dengan seberapa isu ini dapat berkembang apabila dikaitkan dengan penyebab masalahnya. Score yang digunaka adalah skala 1 -5.
1 Kurang optimalnya sistem SIRS di bagian pendaftran
rawat jalan umum
2 Kurang optimalnya informasi alur pendaftaran pasien di poli pendaftaran rawat jalan umum 3 2 3 8
3 Kurang optimalnya pelayanan pasien dengan jaminan perusahaan/ asuransi.
5 4 3 12
Dari analis USG tersebut dapat dilihat prioritas masalah yang sebaiknya mendapatkan perhatian adalah ‘kurang optimalnya pelayanan pasien dengan jaminan perusahaan/ asuransi’, apabila hal ini dibiarkan maka mengakibatkan rendahnya mutu pelayanan rendahnya tingkat kepuasan pelanggan dan resiko munculnya piutang tidak tertagih. Analis sebab akibat menggunakan empat kategori yakni surrounding (lingkungan), supplier (pemasok), systems (sistem), skilss (keterampilan) dari masalah tersebut adalah sebagai berikut:
21
No Masalah U S G Peringkat
Tabel 3.2 Analisa Isu Prioritas
5 3
poli
2 10
Tabel 3.3 Diagram Fishbone
SYSTEMS SURROUNDINGS
Tidak ada tuntutan untuk mengetahui update PKS
Kurangnya ketelitian dan pemahaman akan dokumen asuransi
Tidak ada SOP untuk sosialisasi PKS ke Penata Rekening
Legal tidak memberikan update PKS
Penyebab Akibat kurang optimalnya pelayanan pasien dengan jaminan perusahaan/ asuransi
SKILSS SUPPLIERS
Dari penjabaran diagram diatas dapat dibagi menjadi empat hal penyebab masalah kurang optimalnya pelayanan pasien dengan jaminan asuransi perusahaan, yakni:
1. Systems, hal ini dikarenakan tidak adanya aturan dasar atau Standard Operating Procedure (SOP) terkait dengan sosialiasi PKS terbaru ke bagian penata rekening sehingga informasi yang ada di bagian penata rekening adalah informasi lama dan tidak digunakan lagi. .
2. Suppliers, hal ini berkaitan dengan bagian Legal sebagai penerima pembaruan PKS, selama ini update PKS harus diminta terlebih dahulu, sehingga bagian verifikasi jaminan pasien tidak mengetahui bahwa ada update atas PKS.
3. Skilss, Kurangnya ketelitian dan informasi mengenai dokumen apa saja yang harus disiapkan serta tindakan apa saja yang dapat di claim membuat sering kali adanya kesalahan dalam menerima pasien dengan jaminan asuransi.
4. Surroundings, Hal ini tidak terlepas dari tidak adanya sistem atau tuntutan untuk karyawan mengetahui update PKS yang baru, dan semuanya berjalan dengan sistem yang sudah lama dijalankan.
22
Tidak ada aturan untuk sosialisasi PKS
Tidak adanya sosialisasi
Tidak ada jadwal untuk sosialisasi
Terbiasa dengan PKS yang lama
3.2 Gagasan Penyelesaian Isu
Setelah melihat faktor-faktor penyebab tersebut, maka gagasan penyelesaian isu yang akan di lakukan adalah: Penyempurnaan Standard Operating Procedure (SOP)
Tentang Soaliasiasi Perjanjian Kerjasama (PKS) Perusahaan Asuransi Untuk
Bagian Penata Rekening Poli Rawat Jalan Umum di Rumah Sakit Jantung dan Pembuluh Darah, gagasan ini sebagai pemecahan isu kurang optimalnya penerimaan pelayanan pasien dengan jaminan perusahaan/ asuransi. Hal ini sesuai dengan nilai- nilai
SMART ASN yakni Profesionalisme, Wawasan Global, Hospitality, dan Networking. Dimana profesionalisme kita perlu mengupgrade diri, meningkatkan kompeten kita secara terus menerus guna bisa memberikan pelayanan sebaik mungkin tidak hanya kepada pasien tetapi juga ke sesama rekan kerja, serta berwawasan global dimana kita dapat bersifat adaptif, bersifat terbuka dan mengambil hal- hal baru, Hospitality adalah nilai yang menuntut kita untuk dapat selalu memberikan pelayanan yang prima untuk masyarakat, dan yang terakhir adalah networking dimana kita dapat menjalankan kerja sama dengan baik antara rekan kerja maupun antar unit kerja.
Dari penyelesaian isu ini diharapkan bahwa semakin berkurangnya permasalahan terkait dengan ketidak efektifan dan kefesienan pelayanan pasien dengan jaminan perusahaan/ asuransi, dan semakin baiknya persiapan dokumen untuk pasien dengan jaminan.
Sehingga akan membantu penyelesaian piutang yang pending / tidak tertagih
23
3.3 Rancangan Aktualisasi
Unit Kerja. : Penata Rekening Rawat Jalan Umum Rumah Sakit Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita
Identifikasi Isu : Ada beberapa isu yang diidentifaksi
1. Kurang optimalnya sistem SIRS di bagian pendaftran poli rawat jalan umum
2. Kurang optimalnya informasi alur pendaftaran pasien di poli pendaftaran rawat jalan umum
3. Kurang optimalnya pelayanan pasien dengan jaminan perusahaan/ asuransi
Isu yang Diangkat. : Kurang optimalnya pelayanan pasien dengan jaminan perusahaan/ asuransi
Judul yang Diangkat : Penyempurnaan StandardOperatingProcedure (SOP) Tentang Soaliasiasi Perjanjian Kerjasama (PKS)
Perusahaan Asuransi Untuk Bagian Penata Rekening Poli Rawat Jalan Umum di Rumah Sakit Jantung dan Pembuluh Darah
Melakukan
konsultasi dengan
Kepala Instalasi
Verifikasi dan
Penjaminan
Pasien dan
Menghubungi Kepala
Instalasi Verifikasi dan
Penjaminan Pasien serta
mentor untuk janji temu
Notulensi hasil diskusi
Menghubungi kepala unit
verifikasi penjamin pasien
dan mentor untuk
mendapat jadwal temu
diskusi (Kolaboratif)
Bertujuan untuk dapat
meningkatkan kualitas
pelayanan dimana dapat
bermanfaat bagi pasien
dan juga untuk rumah
sakit hal ini sesuai
Competence: mengembankan
kompetensinya di bidang kardiovaskular
24
No Kegiatan Tahapan Output/Hasil Keterkaitan Subtansi Mata Pelatihan Kontribusi terhadap visi misi organisasi Penguatan Nilai
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) 1
Tabel 3.4 Rancangan Aktualisasi
Organisasi
mentor tentang
persiapan
aktualisasi
ide/gagasan
Menjelaskan ide/gagasan
kreatif kepada kepala
unit verifikasi penjamin
pasien dan mentor
Memaparkan ide/ gagasan
kreatif (Adaptif) yang
dapat
dipertanggungjawabkan
(Akuntabel) dimana
dapat bermanfaat untuk
Instalasi (Kompeten)
dengan Visi rumah sakit
‘Menjadi Pusat
Kardiovaskular
berkualitas’ dan juga
sesuai dengan misi
‘menyelenggarakan
pelayanan yang
salah satunya lewat
pelayanan
Excellence:
Berkomitmen untuk
memberikan
pelayanan yang
Meminta arahan dan
rekomendasi dari hasil
penjelasan yang
dilakukan
Menerima arahan dan
rekomendasi yang
disesuaikan dengan
kebutuhan dalam unit
kerja (Berorientasi
Pelayanan) dari Kepala
Unit dan Mentor terkait
gagasan yang
disampaikan, dengan
sikap hormat, sopan, dan
tanpa tekanan bertanya
(Loyal) dan menjalin
komunikasi yang baik
(Harmonis)
berkualitas’.
unggul dan
berorientasi pada
kebutuhan pasien
Accesibility:
Dapat membuka
pintu pelayanan
kepada semua
pihak yang
membutuhkan
25
Melakukan review
SOP yang sudah
ada
Mengumpulkan referensi yang dibutuhkan
Referensi yang
SOP untuk
melakukan review Notulensi hasil
Diskus
Mengumpulkan referensi
dengan cermat (Akuntabel) yang
dibutuhkan dan mempelajari terlebih
dahulu referensi yang
didapat (Kompeten)
Bertujuan untuk dapat
meningkatkan kualitas
pelayanan dimana dapat
bermanfaat bagi pasien
dan juga untuk rumah
sakit hal ini sesuai
dengan Visi rumah sakit
Competence: mengembankan kompetensinya di bidang
kardiovaskular
salah satunya lewat
pelayanan
Menghubungi mentor,
Kepala Instalasi Verifikasi
dan Penjaminan Pasien,
penaggung jawab rawat
jalan, dan tim legal untuk
membuat janji temu
Melakukan diskusi
dengan mentor, penanggung jawab rawat
jalan, dan tim legal
terkait dengan SOP yang
ada dan kekurangan
yang terjadi
Menghubungi pihak- pihak
terkait untuk bertemu
sebelum melakukan
diskusi menngenai
penyempurnaan SOP yang
dilakukan (Kolaboratif)
Melakukan diskusi dengan
menjalin komunikasi yang
baik (Harmonis) dengan
pihak- pihak yang ada
mengutarakan apa yang
akan dilaksanakan dan
mengungkapkan ide/
‘Menjadi Pusat
Kardiovaskular
berkualitas’ dan juga
sesuai dengan misi
‘menyelenggarakan
pelayanan yang
berkualitas’.
Accesibility:
Dapat membuka
pintu pelayanan
kepada semua
pihak yang
membutuhkan
Excellence:
Berkomitmen untuk
memberikan
pelayanan yang
unggul dan
26 2
Penulisan
Penyempurnaan
SOP
Menuliskan hasil diskusi, masukan, dan arahan
yang diterima
gagasan serta menerima
masukan dan arahan dari
Penanggung Jawab Rawat
Jalan, Mentor, dan Tim
Legal (Loyal) dengan
terbuka (Adaptif)
sehingga bisa
mendapatkan solusi
sesuai dengan kebutuhan
untuk dapat melakukan
penyempurnaan SOP
(Berorientasi
Pelayanan)
Melakukan penyusunan
SOP dan mencetak hasil
draf SOP
Menghubungi mentor, Kepala Instalasi Verifikasi
dan Penjaminan Pasien,
komite mutu,
penanggung jawab rawat
jalan, dan tim lega.l
Draf SOP Hasil Diskusi
dengan
Mentor,
Komite Mutu,
Kepala
Instalasi, dan
tim legal
Melakukan penyusunan
SOP dan mencetak hasil
draf SOP (Kompeten)
Menghubungi dengan
sopan pihak – pihak
terkait sebelum diskusi
draf SOP (Kolaboratif)
dan meminta serta
menerima masukan atas
draf yang telah disusun
Bertujuan untuk dapat
meningkatkan kualitas
pelayanan dimana dapat
bermanfaat bagi pasien
dan juga untuk rumah
sakit hal ini sesuai
dengan Visi rumah sakit
‘Menjadi Pusat
Kardiovaskular
berkualitas’ dan juga
berorientasi
kebutuhan pasien
Competence: mengembankan kompetensinya di bidang kardiovaskular
salah satunya lewat
pelayanan
Accesibility: Dapat membuka
27
pada
3
4
Meminta masukan atas
draf yang telah disusun
dengan sopan dan penuh
respect (Loyal, Harmonis) terbuka
terhadap kritik dan saran
(Adaptif)
sesuai dengan misi
‘menyelenggarakan
pelayanan yang
berkualitas’.
pintu pelayanan
kepada semua
pihak yang
membutuhkan
Melakukan perbaikan
atas saran yang telah
diberikan, Menyusun
kembali SOP sesuai
dengan catatan
perbaikan
Pengajuan SOP Menghubungi mentor dan tim hukormas untuk
pengajuan
penyempurnaan SOP
Draf SOP
Melakukan perbaikan dari
hasil diskusi sebelumnya
(Berorientasi
Pelayanan) dengan
tepat dan bertanggung
jawab (Akuntabel)
Excellence:
Berkomitmen untuk
memberikan
pelayanan yang
unggul dan
berorientasi pada
kebutuhan pasien
Menghubungi mentor dan tim hukormas untuk
pengajuan
penyempurnaan SOP
(Kolaboratif)
Bertujuan untuk dapat
meningkatkan kualitas
pelayanan dimana dapat
bermanfaat bagi pasien
dan juga untuk rumah
Competence: mengembangkan kompetensinya di bidang
kardiovaskular
28
Mengikuti arahan yang
diberikan untuk
melakukan pengajuan
penyempurnaan SOP
Mengikuti arahan yang
diberikan untuk
melakukan pengajuan
penyempurnaan SOP ini
dengan cermat, disiplin
(Akuntabel), respect
(Loyal) dan sopan
(Harmonis) terhadap
pihak yang akan
menerima pengajuan
tersebut.
sakit hal ini sesuai
dengan Visi rumah sakit
‘Menjadi Pusat
Kardiovaskular
berkualitas’ dan juga
sesuai dengan misi
‘menyelenggarakan
pelayanan yang
berkualitas’.
salah satunya lewat
pelayanan
Excellence:
Berkomitmen untuk
memberikan
pelayanan yang
unggul dan
berorientasi pada
kebutuhan pasien
Mendistribusikan dan mensosialisasikan draf
SOP yang sudah disetujui
ke Kepala Instalasi, mentor, Penanggung
Jawab Rawat Jalan, tim legal, dan komite mutu
Mendistribusikan draf SOP
yang telah disetujui
(Kompeten) ke berbagai
pihak yang terkait dan membutuhkan
(Berorientasi
Pelayanan) sehingga
dapat memberikan
bermafaat dalam
meningkatkan mutu
pelayanan (Adaptif)
Accesibility:
Dapat membuka
pintu pelayanan
kepada semua
pihak yang
membutuhkan
29
4.1 Penjadwalan
Untuk melaksanakan kegiatan dan tahapan kegiatan yang telah direncanakan pada rancangan aktualisasi maka perlu dilakukan
penjadwalan agar berjalan dengan baik sesuai dengan yang direncanakan dengan jadwal sebagai berikut:
Melakukan konsultasi dengan Kepala
Instalasi Verifikasi dan Penjaminan
Pasien dan mentor tentang persiapan aktualisasi ide/gagasan
2 Melakukan review SOP yang sudah ada
3 Penulisan Penyempurnaan SOP
4 Pengajuan SOP
Hari Libur
Hari Pelaksanaan
30 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1
Juli Agustus
Kegiatan No BAB IV RENCANA JADWAL KEGIATAN
Tabel 4.1 Rencana Jadwal Kegiatan
1. Menguhubungi dan membuat janji temu serta melakukan diskusi dengan Kepala Instalasi Verifikasi dan Penjaminan Pasien dan mentor serta meminta saran dan masukan terkait dengan ide/ gagasan kreatif yang dijelaskan, hal ini akan dilaksanakan pada tanggal 6 Juni 2022.
2. Melakukan review SOP dan melakukan diskusi dengan pihak – pihak terkait dalam penyempurnaan SOP sehingga mendapatkan titik temu akan solusi atas kekurangan yang terjadi, di rencanakan dilakukan pada tanggal 6 –15 Juni 2022.
3. Penulisan draf SOP akan dilaksanakan pada tanggal 18 Juni – 03 Agustus 2022 pada proses ini akan melakukan penulisan SOP, menghubungi Kembali mentor dan pihak -pihak terkait akan draf SOP melakukan perbaikan atas masukan yang akan diterima.
4. Pada tanggal 4 –12 Agustus setelah draf SOP sudah sesuai dengan yang dibutuhkan dan telah disetujui oleh Kepala Instalasi Verifikasi dan Penjaminan Pasien maka akan menghubungi mentor dan tim hukormas dan mengikuti arahan lebih lanjut untuk pengajuan SOP serta mendistribusikan draf SOP ke pihak- pihak terkait yang membutuhkan.
31
REFERENSI
pjnhk.go.id. “Tentang Kami”. https://www.pjnhk.go.id/profil/tentang-kami>[Diakses, 21 Juni 2022)
pjnhk.go.id. “Visi Misi”. https://www.pjnhk.go.id/profil/visi-misi>[Diakses, 21 Juni 2022)
pjnhk.go.id. “Struktur Organisasi”. https://www.pjnhk.go.id/profil/strukturorganisasi>[Diakses, 21 Juni 2022)
Rumah Sakit Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita.(2021). LaporanTahunanRumah
Sakit Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita Tahun 2021. Jakarta:
Rumah Sakit Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita
32
Lampiran 1 Bukti Foto Kegagalan Sistem