Sistem Pengelolaan BHP Laboratorium Pengujian Kalibrasi Di Loka Pengamanan Fasilitas Kesehatan Banja

Page 1

LAPORAN SEMINAR RANCANGAN AKTUALISASI

PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN III ANGKATAN I

SISTEM PENGELOLAAN BHP LABORATORIUM PENGUJIAN KALIBRASI

DI LOKA PENGAMANAN FASILITAS KESEHATAN BANJARBARU

Disusun Oleh: DEWI NOFITASARI

NIP. 199604172022032003

BAPELKES CIKARANG

KEMENTERIAN KESEHATAN RI

TAHUN 2022

LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN RANCANGAN AKTUALISASI

SISTEM PENGELOLAAN BHP LABORATORIUM PENGUJIAN KALIBRASI

LOKA PENGAMANAN FASILITAS KESEHATAN BANJARBARU

Telah diseminarkan

Pada tanggal: 23 Juni 2022, di Bapelkes Cikarang

Menyetujui,

Coach, Mentor,

Agus Dwinanto, SAP, MM Choirul Huda, S. Tr. Kes

NIP. 197708282003121003

Penguji,

Drs. Suherman, MKES

NIP. 196508121986031004

NIP.198008062010121001

ii

Puji dan Syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, karena berkat limpahan rahmatNya penulis dapat menyelesaikan Laporan Rancangan Aktualisasi Sistem Pengelolaan BHP Laboratorium Pengujian dan Kalibrasi, Ahli Pertama-Teknik Elektromedik di Loka Pengamanan Fasilitas Kesehatan Banjarbaru.

Penyusunan laporan rancangan aktualisasi ini tidak terlepas dari dukungan, bimbingan, arahan, masukan dan bantuan dari berbagai pihak, baik berupa bantuan motivasi, pikiran, materi mapun tenaga. Penulis mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada:

1. Bapak Drs, Suherman, MKES sebagai Kepala Balai Besar Pelatihan Kesehatan Cikarang

2. Bapak Agus Dwinanto, SAP, MM sebagai Pembimbing.

3. Bapak Choirul Huda, S. Tr. Kes sebagai Mentor dari Loka Pengamanan Fasilitas Kesehatan Banjarbaru.

4. Bapak Drs. Suherman, MKES sebagai penguji

5. Para panitia Latihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan III Angkatan I.

6. Kedua orang tua, saudara, keluarga dan orang-orang yang selalu memberikan doa dan dukungannya.

7. Rekan-rekan peserta Latihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan II Angkatan I

8. Semua pihak yang telah mendukung dan memberikan bantuan dalam menyelesaikan laporan aktualisasi ini.

Penulis menyadari laporan rancangan aktualisasi ini masih sangat jauh dari sempurna. Oleh karena itu saran dari semua pihak sangat penulis diharapkan guna perbaikan dan penyempurnaan. Penulis juga berharap semoga laporan ini dapat memberikan manfaat dan dapat memberikan contoh tentang implementasi nilai-nilai berakhlak dalam kehidupan sehari -hari di lingkungan kerja dan masyarakat.

Banjarbaru, 20 Juni 2022

Penulis

Dewi Nofitasari, S.Tr.Kes

NIP.199604172022032003

iii
KATA PENGANTAR
iv DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN ii KATA PENGANTAR iii DAFTAR ISI iv DAFTAR GAMBAR v DAFTAR TABEL........................................................................................................................vi BAB I............................................................................................................................................ 1 PROFIL INSTANSI, NILAI-NILAI ASN DAN PESERTA ................................................... 1 1.1 Profil Loka Pengamanan Fasilitas Kesehatan Banjarbaru 1 1.2 Nilai-nilai Aparatur Sipil Negara (ASN) 7 1.3 Profil Peserta 9 1.4 Sasaran Kinerja Pegawai.......................................................................................... 10 BAB II ........................................................................................................................................ 11 RANCANGAN AKTUALISASI .............................................................................................. 11 2.1 Identifikasi ISU 11 2.2 Penetapan Core ISU 15 2.3 Penyebab Core ISU 17 2.4 Gagasan Kreatif Pemecahan Core Isu..................................................................... 17 2.5 Matrik Rancangan Aktualisasi ................................................................................ 18 BAB III....................................................................................................................................... 24 RENCANA JADWAL KEGIATAN AKTUALISASI 24 REFERENSI 26

DAFTAR GAMBAR

v
Gambar 1.1 Struktur Organisasi LPFK Banjarbaru ..............................................................5 Gambar 1.2 Sasaran Kinerja Pegawai.................................................................................10 Gambar 2.1 Label Kalibrasi LPFK Banjarbaru 12 Gambar 2.2 Sertifikat LPFK Banjarbaru 12 Gambar 2.3 Tata Letak dan Penyimpanan Bahan Habis Pakai (BHP) 14 Gambar 2.4 Daftar Fasyankes 15 Gambar 2.5 Diagram Fish Bone..........................................................................................17
vi
Tabel 2.1 Penetapan Core Issue Melalui Kriteria USG...................................................15 Tabel 2.2 Bobot Nilai Kualitas Isu Teknik USG.............................................................16 Tabel 2.3 Matrik Rancangan Aktualisasi 18 Tabel 3.1 Jadwal rencana kegiatan aktualisasi 24
DAFTAR TABEL

BAB I PROFIL INSTANSI, NILAI-NILAI ASN DAN PESERTA

1.1 Profil Loka Pengamanan Fasilitas Kesehatan Banjarbaru

a. Sejarah Loka Pengamanan Fasilitas Kesehatan Banjarbaru Pembentukan institusi pengamanan fasilitas kesehatan diperlukan untuk penjaminan mutu layanan melalui pengujian, kalibrasi dan proteksi radiasi untuk memenuhi kualitas dan standar keselamatansertakeamanan sehingga perludilakukan pengujiandan/ataukalibrasi secaraberkala terhadap peralatan dan fasilitas kesehatan yang dikelola oleh pemerintah dan swasta. Adapun kondisi geografi Indonesia yang luas diperlukan pemberian pelayanan di bidang pengamanan fasilitas kesehatan yang efektif dan efisien. Maka perlu ditetapkan Keputusan Kepala Pusat Sarana, Prasarana dan PeralatanKesehatantentangpenetapan Unit Fungsional Balai Pengamanan Fasilitas Kesehatan. Berdasarkan Permenkes No. 530/Menkes/Per/IV/2007 tentang organisasi dan Tata Kerja BPFK, Unit Pelaksana Teknis (UPT) dilingkungan Pusat Sarana, Prasarana dan Peralatan Kesehatan terdiri dari 4 (empat) BPFK, yaitu:

a. BPFK Jakarta (tipe A)

b. BPFK Surabaya (tipe A)

c. BPFK Medan (tipe B)

d. BPFK Makassar (tipe B)

Sehubungan dengan pengembangan dari keempat BPFK tersebut di atas maka direncanakan akan diupayakan tambahan untuk menunjang tugas dan fungsi dari keempat BPFK tersebut. Dalam upaya peningkatan dan pengembangan kinerja UPT Balai Pengamanan Fasilitas

Kesehatan diperlukan adanya perluasan dan pemerataan jangkauan upaya pengamanan fasilitas

kesehatanperludilaksanakandenganmemperhatikanpengembanganUPT tersebut untukwilayah

Provinsi Kalimantan Selatan, Provinsi Papua, Provinsi jawa Tengah, Provinsi Sumatera Selatan.

Selanjutnya berdasarkan surat Keputusan Kepala Pusat Sarana, Prasarana dan peralatan

Kesehatan,No:OT.01.01.XII.500.2007,tanggal21Juni2007,tentangPenetapanUnitFungsional

Balai Pengamanan Fasilitas Kesehatan. Adapun penetapan Unit Fungsional Balai Pengamanan

Fasilitas Kesehatan, yang selanjutnya disebut Unit Fungsional BPFK, terdiri dari 4 (empat)

wilayah yakni:

a. Provinsi Jawa Tengah, berlokasi di Solo sebagai unit fungsional dari BPFK Jakarta

b. Provinsi Kalimantan Selatan, berlokasi di Banjarmasin sebagai unit fungsional dari BPFK

Surabaya

c. Provinsi Sumatera Selatan, berlokasi di Palembang sebagai unit fungsional dari BPFK

Jakarta

1

d. Provinsi Papua berlokasi di Jayapura sebagai unit fungsional dari BPFK Makassar; Berkenaan dengan hal tersebut, dimana Provinsi Kalimantan Selatan merupakan salah satu provinsi yang akan dibentuk Unit Pelaksana Fungsional dari BPFK Surabaya, maka dipandang perlu untuk di dibentuk Tim koordinasi Unit Pelaksana Fungsional Pengamanan

Fasilitas Kesehatan (UPFPFK) Banjarmasin Regional Kalimantan yang ditetapkan dengan surat KeputusanKepalaPusat Sarana,PrasaranadanperalatanKesehatan,No: OT.01.01.XII.816.2008, tanggal 05 Agustus 2008. Adapun tugas dari tim tersebut, untuk melakukan:

a. Mempelajari, kajian dan perumusan terhadap unit Pelaksana Fungsional Pengamanan

Fasilitas Kesehatan Banjarmasin Regional Kalimantan

b. Menata gedung untuk persiapan ruangan laboratorium pengujian/kalibrasi, ruang laboratorium film badge dan ruang administrasi

c. Persiapan penempatan peralatan pengujian/kalibrasi dan proteksi radiasi;

d. Persiapan penempatan ketenagaan

e. Koordinasi terkait dalam rangka persiapan operasional

f. Persiapan operasional Unit Pelaksana Fungsional Pengamanan Fasilitas kesehatan (UPFPFK) Banjarmasin Regional Kalimantan.

Pada akhirnya, berdasarkan Permenkes No 919/Menkes/Per/2011 tanggal 05 Mei 2011

tentang organisasi dan tata kerja Loka Pengamanan Fasilitas Kesehatan (LPFK), dimana LPFK adalah unit pelaksana teknis di lingkungan Kementerian Kesehatan yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Direktur Jenderal Bina Upaya Kesehatan. LPFK secara administratif dibina oleh Sekretaris Direktorat Jenderal Bina Upaya Kesehatan dan secara teknis fungsional dibina oleh Direktur Pelayanan Penunjang Medik dan Sarana Kesehatan

b. Kedudukan Loka Pengamanan Fasilitas Kesehatan Banjarbaru

Mengingat kondisi geografis Indonesia yang luas diperlukan pemberian pelayanan di bidang pengamanan fasilitas kesehatan yang efektif dan efisien sehingga tuntutan untuk adanya

pembentukan Institusi pengamanan fasilitas kesehatan di perlukan untuk penjaminan mutu layanan terhadap alat kesehatan yang ada di fasyankes yang tersebar di seluruh Indonesia baik milik pemerintah maupun swasta yang belum tertangani secara keseluruhan melalui pengujian, kalibrasi dan proteksi radiasi untuk memenuhi kualitas dan standar keselamatan serta keamanan.

Loka Pengamanan Fasilitas Kesehatan (LPFK) Banjarbaru merupakan salah satu yang dibentuk di Provinsi Kalimantan Selatan untuk menjawab kebutuhan institusi pengujian fasilitas

kesehatan dalam upaya optimalisasi dalam layanan pengujian dan/atau kalibrasi, dalam perjalannya beberapa perubahan keorganisasian yakni:

2

1. Surat Keputusan Kepala Pusat Sarana, Prasarana dan peralatan Kesehatan, No: OT.01.01.XII.500.2007, tanggal 21 Juni 2007, tentang Penetapan Unit Fungsional Balai Pengamanan Fasilitas Kesehatan.

2. Surat Keputusan Kepala Pusat Sarana, Prasarana dan peralatan Kesehatan, No: OT.01.01.XII.816.2008, tanggal 05 Agustus 2008, Tim koordinasi Unit Pelaksana Fungsional Pengamanan Fasilitas Kesehatan (UPFPFK) Banjarmasin Regional Kalimantan.

3. Permenkes No 919/Menkes/Per/2011 tanggal 05 Mei 2011 tentang organisasi dan tata kerja

Loka Pengamanan Fasilitas Kesehatan (LPFK).

Loka Pengamanan Fasilitas Kesehatan (LPFK) adalah unit pelaksana teknis di lingkungan Kementerian Kesehatan yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada

Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan. Loka Pengamanan Fasilitas Kesehatan (LPFK) secara administratif dibina oleh Sekretaris Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan dan secara teknis fungsional dibina oleh Direktur Fasilitas Pelayanan Kesehatan Ditjen Yankes Kemenkes RI

c. Visi dan Misi Loka Pengamanan Fasilitas Kesehatan Banjarbaru

Visi Loka Pengamanan Fasilitas Kesehatan adalah Menjadi Lembaga Pengamanan Fasilitas Kesehatan nasional yang utama dan unggul dalam layanan dan kinerja. Misi LPFK Banjarbaru adalah sebagai berikut:

a. Menyediakan mutu layanan Pengamanan Fasilitas Kesehatan yang andal bagi masyarakat dan pemerintah.

b. Meningkatkan cakupan layanan Pengamanan Fasilitas Kesehatan dalam bidang layanan pengujian dan/atau kalibrasi serta inspeksi sarana prasarana dan alat kesehatan.

c. Membangun secara sinergis kemitraan yang saling menguntungkan dan saling mendukung.

d. Pengembangan usaha dengan tolok ukur pada peningkatan mutu layanan melalui optimalisasi SDM, sarana, prasarana, peralatan, dan pengembangan teknologi yang tepat guna untuk mencapai kepuasan pelanggan, masyarakat dan mitra kerja.

e. Meningkatkankesejahteraan,kesehatandankeselamatankerjamasyarakat danSumber Daya Manusia Kesehatan.

f. Mewujudkan tata kelola institusi yang transparan dan akuntabel

d. Tugas Pokok & Fungsi, Tujuan dan Nilai – Nilai

a. Tugas Pokok & Fungsi

Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 61 Tahun 2020 tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Bidang Pengamanan Fasilitas Kesehatan, tanggal 26 Oktober 2020, Tugas Loka Pengamanan Fasilitas Kesehatan adalah melaksanakan pengamanan fasilitas

3

Kesehatan meliputi saranan, prasarana, dan peralatan Kesehatan melalui pengujian, kalibrasi dan proteksi radiasi dilingkungan pemerintah maupun swasta. Dalam pelaksanaan tugas tersebut, LPFK menyelenggarakan fungsi :

1. Penyusunan rencana, program, dan anggaran;

2. Pengujian dan atau kalibrasi alat kesehatan;

3. Pengujian dan atau kalibrasi sarana dan prasarana kesehatan;

4. Pengamanan dan pengukuran paparan radiasi;

5. Pelayanan monitoring dosis radiasi personal;

6. Pengelolaan data dan sistem informasi;

7. Pemantauan, evaluasi, dan pelaporan; dan

8. Pelaksanaan urusan administrasi LPFK.

b. Tujuan

Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Loka Pengamanan Kesehatan Banjarbaru merupakan bentuk pertanggungjawaban secara tertulis yang memuat keberhasilan maupun kegagalan pelaksanaan kegiatan Loka Pengamanan Kesehatan Banjarbaru, sebagaimana tertuang dalam penetapan kinerja Loka Pengamanan Fasilitas Kesehatan (LPFK) Banjarbaru tahun 2021.

c. Nilai-nilai Organisasi

Nilai-nilai LPFK Banjarbaru yang dijadikan pedoman dalam bekerja adalah;

a. Responsif

Pegawai LPFK Banjarbarumempunyai kesadaran akan tugas yang harus dilakukan dengan sungguh-sungguh. Kepekaan yang tajam dalam menyikapi berbagai hal yang dihadapinya dengan cepat dan pemahaman makna tanggung jawab yang harus dipikul adalah ciri utama kepribadiannya

b. Aktual

Pegawai LPFK Banjarbaru mengikuti perkembangan teknologi terbarukan dan informasi sehingga selalu update dengan hal-hal baru yang sedang berkembang di masyarakat untuk menunjang pekerjaan.

c. Komitmen

Pegawai LPFK Banjarbaru membuat perjanjian (keterikatan), baik kepada diri sendiri maupunkepadaoranglainyangtercermindalamtindakan/perilakutertentuyangdilakukan secara sukarela untuk kepentingan dan pengembangan organisasi.

4

d. Akurat

Pegawai LPFK Banjarbaru bekerja dan memberikan setiap informasi yang benar berdasarkan bukti bukti fakta yang memadai, serta dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

e. Tanggung Jawab

Pegawai LPFK Banjarbaru bertanggung jawab atas semua kegiatan dan keputusan yang dilaksanakan sebagai perwujudan kesadaran akan kewajibannya sebagai aparatur sipil Negara.

e. Struktur Organisasi

Gambar 1.1 Struktur Organisasi LPFK Banjarbaru

Susunan organisasi Loka Pengaman Fasilitas Kesehatan Banjarbaru berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 61 Tahun 2020 tentang Organisasi Tata Kerja Unit Pelayanan Teknis Bidang Pengamanan Fasilitas Kesehatan adalah sebagai berikut :

a. Urusan Administrasi Umum

Urusan administrasi umum mempunyai tugas melakukan koordinasi penyusunan rencana, program, dan anggaran, pengelolaan keuangan dan barang milik negara, urusan kepegawaian, organisasi dan tata laksana, pemantauan, evaluasi, dan pelaporan, kearsipan, persuratan, dan kerumahtanggaan LPFK.

b. Instalasi

Instalasi merupakan fasilitas penunjang penyelenggaraan kegiatan dibidang pengamanan fasilitas Kesehatan.

5

c. Kelompok Jabatan Fungsional.

Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melakukan kegiatan sesuai dengan jabatan fungsional masing-masing berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

f. Jenis Layanan

Loka Pengamanan Fasilitas Kesehatan (LPFK) Banjarbaru memberikan jasa pelayanan kepada masyarakat dengan lingkup melaksanakan pengamanan fasilitas kesehatan meliputi sarana, prasarana dan peralatan kesehatan melalui pengujian, kalibrasi, dan proteksi radiasi di lingkungan pemerintah maupun swasta. Dalam melakukan pengujian dan/atau kalibrasi alat kesehatan, LPFK Banjarbaru harus mengacu pada metode kerja pengujian dan/atau kalibrasi, disamping itujuga didukung alat ukur/analyzer, alat uji dan alat kalibrasi yang terjamin mutunya sesuai dengan jenis pengujian dan/atau kalibrasi alat kesehatan. Jenis layanan laboratorium yang ada di Loka Pengamanan Fasilitas Kesehatan (LPFK) Banjarbaru meliputi:

1. Laboratorium pengujian dan atau kalibrasi

Sesuai permenkes No.54 Tahun 2015; definisi pengujian adalah keseluruhan tindakan yang meliputi pemeriksaan fisik, dan pengukuran untuk membandingkan alat yang diukur dengan standar, atau untuk menentukan besaran atau kesalahan pengukuran. Sedangkan definisi kalibrasi adalah kegiatan peneraan untuk menentukan kebenaran nilai penunjukkan alat ukur dan/atau bahan ukur. Adapun alat kesehatan adalah instrumen, apparatus, mesin, perkakas, dan/atau implan, reagen in vitro dan kalibratornya, perangkat lunak, bahan atau material yang digunakan tunggal atau kombinasi, untuk mencegah, mendiagnosis, menyembuhkan, dan meringankan penyakit, merawat orang sakit, memulihkan kesehatan pada manusia, dan/atau membentuk struktur dan memperbaiki fungsi tubuh, menghalangi pembuahan, desinfeksi alat kesehatan, dan pengujian in vitro terhadap spesimen dari tubuh manusia, dan dapat mengandung obat yang tidak mencapai kerja utama pada tubuh manusia melalui proses farmakologi, imunologi atau metabolisme untuk dapat membantu fungsi/kinerja yang diinginkan. Hasil dari pengujian dan kalibrasi adalah pernyataan tertulis yang menerangkan bahwa alat kesehatan tersebut laik pakai atau tidak laik pakai. Adapun pengertian laik pakai adalah alat kesehatan tersebut aman untuk digunakan, sedangkan tidak laik artinya alat tersebut tidak aman dan memerlukan tindakan perbaikan.

2. Laboratorium uji kesesuaian x ray dan proteksi radiasi

Kegiatan pelayanan ini meliputi pengujian, paparan radiasi dan Uji Kesesuaian, yaitu pengujian yang dilakukan secara terjadwal untuk memastikan pesawat x-ray di fasilitas pelayanan kesehatan sesuai dengan standard dan memenuhi persyaratan operasional regulasi.

6

3. Laboratorium pengujian dan pemantauan dosis personal Yaitu evaluasi pemantauan dosis radiasi yang dipakai oleh petugas yang bekerja di lingkungan radiasi. LPFK Banjarbaru melayani evaluasi pemantauan dosis perorangan untuk film badge dan thermoluminescent dosimeter (TLD) badge

4. Laboratorium sarana dan prasarana alat kesehatan

Menteri Kesehatan RI No 24 tahun 2016 tentang persyaratan teknis bangunan dan prasarana RS. Prasarana RS adalah utilitas yang terdiri atas alat, jaringan dan system yang membuat suatu bangunan RS bisa berfungsi. Inspeksi sarana dan prasarana dilakukan untuk memastikan kesesuaian suatu instalasi sarana dan prasarana terhadap standar dan persyaratan yang berlaku.

g. Kebijakan Mutu

Kepala Laboratorium LPFK Banjarbaru menyatakan komitmennya untuk memastikan bahwa seluruh personel Laboratorium LPFK Banjarbaru meliputi:

a. Tanggap terhadap setiap kebutuhan pengguna jasa layanan pengamanan fasilitas kesehatan dan mengutamakan kepuasan pelanggan dan unsur keselamatan.

b. Persyaratan mutu berorientasi pada standar mutu internasional (ISO) dan penerapan standar operasional prosedur untuk tercapainya sasaran mutu organisasi serta senantiasa melakukan evaluasi dan kaji ulang terhadap mutu secara terus menerus.

c. Senantiasa menerapkan sistem mutu dan tata nilai organisasi pada setiap layanan pengamanan fasilitas kesehatan.

d. Senantiasa memberikan pemahaman kepada karyawan terkait sistem mutu melalui pelatihan yang berkesinambungan untuk peningkatan kompetensi dan selalu menerapkan sistem mutu di seluruh jajaran organisasi.

e. Senantiasa menjaga kemandirian personel dalam melakukan pelayanan serta menjaga terkendalian informasi sesuai peraturan dan ketentuan yang berlaku

1.2 Nilai-nilai Aparatur Sipil Negara (ASN)

Nilai dasar merupakan landasan utama dalam bersikap dan berkegiatan yang sejalan

dengan visi, misi dan tujuan organisasi serta unit dimana Aparatur Sipil Negara (ASN)

tersebut bekerja. Setelah dibekali dalam tahap internalisasi pada saat proses pembelajaran, diharapkan peserta latihan dasar dapat mengimplementasikan nilai-nilai dasar dalam menjalankan tugas dan fungsi jabatan secara profesional sebagai pelayan masyarakat. Penjabaran nilai-nilai dasar yang dimaksud sebagai berikut:

7

1. Berorientasi Pelayanan:

a. Memahami dan memenuhi kebutuhan masyarakat;

b. Ramah, cekatan, solutif, dan dapat diandalkan;

c. Melakukan perbaikan tiada henti.

2. Akuntabel:

a. Melaksanakan tugas dengan jujur, bertanggung jawab,

b. cermat, disiplin dan berintegritas tinggi;

c. Menggunakan kelayakan dan barang milik negara secara bertanggung jawab, efektif, dan efisien

3. Kompeten

a. Meningkatkan kompetensi diri untuk menjawab tantangan yang selalu berubah;

b. Membantu orang lain belajar;

c. Melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik.

4. Harmonis

a. Menghargai setiap orang apappun latar belakangnya;

b. Suka mendorong orang lain;

c. Membangun lingkungan kerja yang kondusif.

5. Loyal

a. Memegang teguh ideology Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945, setia kepada

b. Negara Kesatuan Republik Indonesia serta pemerintahan yang sah;

c. Menjaga nama baik sesame ASN, pimpinan, insgansi, dan negara;

d. Menjaga rahasia jabatan dan negara.

6. Adaptif:

a. Cepat menyesuaikan diri menghadapi perubahan;

b. Terus berinovasi dan mengembangakkan kreativitas;

c. Bertindak proaktif.

7. Kolaboratif:

a. Memberi kesempatan kepada berbagai pihak untuk berkontribusi;

b. Terbuka dalam bekerja sama untuk menghasilkan bersama nilai tambah;

c. Menggerakkan pemanfaatan berbagai sumberdaya untuk tujuan bersama.

8

1.3 Profil Peserta

Nama : Dewi Nofitasari

Pangkat Golongan/Ruang : Ahli-Pertama/III A

NIP : 199604172022032003

Jabatan : Teknik Elektromedik

Unit Kerja : Loka Pengamanan Fasilitas

Kesehatan Banjarbaru

Saat ini, peserta terdaftar sebagai Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) di lingkungan

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia di bawah Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan

dengan instansi Loka Pengamanan Fasilitas Kesehatan terhitung mulai tanggal 1 Maret 2022

sebagai Ahli Pertama-Teknik Elektromedik. Dalam pelaksanaan aktualisasi, peserta mengacu

kepada Sasaran Kinerja Pegawai (SKP) meliputi :

1. Mengoperasikan alat ukur standart teknologi tinggi

2. Melakukan pemantauan fungsi alat ukur standart teknologi tinggi

3. Melakukan pemeliharaan alat elektromedik teknologi tinggi

4. Melakukan pemeliharaan alat ukur teknologi tinggi

5. Melakukan pengujian/kalibrasi alat elektromedik teknologi tinggi

6. Melakukan telaah teknis untuk menentukan kelaikan alat elektromedik teknologi tinggi

7. Menginventarisasi spesifikasi teknis sesuai kebutuhan alat elektromedik teknologi tinggi

8. Mengevaluasi spesifikasi teknis dan rekomendasi alat elektromedik teknologi sederhana

9. Melakukan tugas kedinasan lain

10.Tercapaianya pelaporan sasaran kinerja bulanan

9
10
1.4 Sasaran Kinerja Pegawai Gambar 1.2 Sasaran Kinerja Pegawai

BAB II RANCANGAN AKTUALISASI

2.1 Identifikasi ISU

Sebagai salah satu cara untuk menguatkan potensi modal insani, kita sebagai calon PNS harus memiliki kemampuan berpikir kritis dengan mengidentifikasi dan menganalisis isu- isu kritikal melalui isu-isu yang terjadi di instansi yang dapat menjadi hambatan kinerja dalam melaksanakan tugas sebagai pelayan masyarakat.

Beberapa isu yang dapat menghambat kinerja dalam melaksanakan tugas di Loka Pengamanan Kesehatan Banjarbaru adalah:

1. Label “Laik/Tidak Laik” pakai pada alat kesehatan yang telah dikalibrasi belum terintegrasi dengan e-sertifikat.

Deskripsi ISU:

LokaPengamananFasilitasKesehatanBanjarbarusebagai Unit PelaksanaTeknis

Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan yang bertugas melaksanakan pengamanan fasilitas kesehatan, merupakan salah satu institusi yang berfungsi melaksanakan, menjaga dan memantau jaminan mutu sarana, prasarana dan peralatan kesehatan melalui pengujian, kalibrasi dan proteksi radiasi di lingkungan pemerintah maupun swasta dengan membuat suatu perencanaan program yang telah ditetapkanuntukmenunjangprogrampembinaanupayakesehatanpadapembinaanupaya penunjang medik dan sarana kesehatan.

Dalam melaksanakan tugas Pelayanan Kesehatan diperlukan sistem yang saling berintergerasi untuk memudahkah proses pemantauan, pelaksanaan serta evaluasi yang efektifdanefisien,namun hingga saat ini Loka Pengaman FasilitasKesehatanBanjarbaru belum memiliki sertifikat elektronik yang bisa terintegrasi dengan label yang terpasang pada alat Kesehatan yang telah terkalibrasi dengan melalui scan atau kode barcode (QR), jika hal ini dilakukan maka akan bermanfaat sekali dan dapat menyelesaikan beberapa masalah sekaligus, seperti keterlambatan pembuatan laporan, penyimpanan data alat kesehatan yang tidak terintegrasi, penggunaan kertas yang berlebihan.

Dengan adanya scan barcode label pada alat kesehatan yang telah dikalibrasi dengan e-sertifikat maka seluruh akses pelayanan alat kesehatan dapat dipantau, yang pertamadari aspekpenerimaanalat datangmeliputi nomororder,daftarFasyankes,daftar alat, yang kedua dasi aspek konsumen meliputi mutu alat yang yang telah terkalibrasi, esertifikat, yang ketiga dari aspek petugas kalibrasi, aspek penyelia dan administrasi

11

stok bahan

Deskripsi ISU:

Bahan Habis Pakai atau Disposable yang biasa disingkat BHP adalah bahan

kesehatan atau medis yang hanya dapat digunakan sekali saja (single use) baikolehorang yang sama maupun oleh orang yang beda, setelah BHP tersebut digunakan harus segera

12
Gambar 2.1 Label Kalibrasi LPFK Banjarbaru Gambar 2.2 Sertifikat LPFK Banjarbaru 2. Bahan habis pakai pada laboratorium kalibrasi belum ada pemantuan jumlah dan kualitas

dibuang atau diimusnakan. Oleh karena itu BHP ini hanya digunakan sekali pakai saja, maka seharusnya fasyankes harus menyetok BHP ini dalam jumlah yang banyak. BHP yang digunakan pada pelayanan kalibrasi LPFK Banjarbaru adalah masker medis, sarung tangan, Alat Pelindung Diri (APD), cairan infus, Extend infus, Infus Set, cairan desinfektan, alcohol, baju hazmat dll.

Dalam meningkatkan pelayanan fasilitas kesehatan, Loka Pengaman Fasilitas Kesehatan bukan hanya memerlukan instrument kalibrator saja melainkan adanya hal penunjang lain yaitu berbagai bahan habis pakai (BHP) namun dalam hal penyimpanan dan pengelolaan stok bahan-bahan tersebut masih kurangnya tingkat pengendalian dan tata kelola serta tata letak. Pada laboratorium pengujian/kalibrasi pengambilan BHP dari gudang penyimpanan sudah melalui proses identifikasi stok dari segi jumlah dan nama BHP dan stok BHP tersebut menjadi milik laboratorium pengujian/kalibrasi namun di lab. PK tidak ada pengendalian stok BHP sehingga BHP yang sudah diminta dari gudang tidak terindentifikasi dikarenakan beban kerja berlebih, dinas luar yang meningkat dan pengambilan BHP tidak melalui proses pencatatan.

Pengendalian dan penyimpanan bahan habis pakai yang kurang efisien dan tata letak bahan yang kurang rapi sehingga proses pencarian bahan memerlukan waktu, kemudian dari segi kontrol jumlah kuantitas dan kualitas yang rendah sehingga menghambat terjadinya restock bahan serta belum adanya pencatatan bahan keluar dan bahan masuk, untuk mengatasi dan memperbaiki hal tersebut maka perlu adanya tempat penyimpanan dan penataan agar tata letak bahan habis pakai yang mudah dijangkau dan rapi sehingga meminimalisir waktu pencarian bahan, jumlah dan kualitas bahan mudah terdeteksi, mengatur bahan masuk dan keluar untuk mencegah keterlambatan restok bahan dan dapat merencanakan kebutuhan bahan habis dengan skala prioritas tertinggi sehingga kebutuhan dalam pelayanan fasilitas kesehatan dapat terpenuhi dengan baik.

13

3. Data MOU/kerjasama Fasyankes tidak update MOU / Kerjasama adalah bukti tertulis yang menunjukan adanya garis besar kesepakatan yang telah dicapai dua pihak atau lebih. Fasyankes yang memiliki MOU / Kerjasama yang dilakukan terkait layanan inspeksi, pengujian dan/atau kalibrasi, pemantauan dosis personal serta uji kesesuaian dan proteksi radiasi tidak segera mengupdate kembali data alat yang diuji dan dikalibrasi untuk periode berikutnya dikarenakanLPFK Banjarbarutidakmenjagadanmenjalinkomunikasi denganfasyankes yang sudah memiliki MOU / Kerjasama dan dengan yang belum terlaksananya layanan pengujian dan kalibrasi sehingga kesinambungan layanan tidak terjalin diperiode berikutnya.

14
Gambar 2.3 Tata Letak dan Penyimpanan Bahan Habis Pakai (BHP)

2.2

Untuk menentukan prioritas isu dari beberapa isu tersebut maka dalam hal ini penulis melakukan penapisan isu menggunakan teknik USG

Urgency : Seberapa mendesak suatu isu, harus dibahas, dianalisis, dan ditindaklanjuti;

Seriousnes : Seberapa serius suatu isu harus dibahas dikaitkan dengan akibat yang ditimbulkan;

Growth : Seberapa besar kemungkinan memburuknya isu tersebut jika tidak ditangani sebagaimana mestinya

Tabel

Jenis ISU

Label “Laik/Tidak Laik” pakai pada alat kesehatan yang telah dikalibrasi belum terintegerasi dengan e-sertifikat.

Bahan habis pakai pada laboratorium kalibrasi belum ada pemantuan jumlah dan kualitas stok bahan

Data MOU/kerjasama Fasyankes tidak update

U S G Total Score Prioritas

4 3 4 11 II

4 4 5 13 I

3

4 3 10 III

15
Gambar 2.4 Daftar Fasyankes Penetapan Core ISU 2.1 Penetapan Core Issue Melalui Kriteria USG

Keterangan:

Tabel 2.2 Bobot Nilai Kualitas Isu Teknik USG

Urgency (Mendesak) Seriousness (Kegawatan) Growth (Pertumbuhan)

5 = Sangat mendesak 5 = Sangat gawat 5 = Sangat cepat

4 = Mendesak 4 = Gawat 4 = Cepat

3 = Cukup mendesak 3 = Cukup gawat 3 = Cukup cepat

2 = Kurang mendesak 2 = Kurang gawat 2 = Kurang cepat

1 = Sangat kurang mendesak 1 = Sangat kurang gawat 1 = Sangat cepat

Berdasarkan analisis isu menggunakan metode USG dapat disimpulkan bahwa isu nomor dua “Bahan habis pakai (BHP) pada laboratorium kalibrasi belum ada pemantauan jumlah dan kualitas stok bahan” di Loka Pengamanan Fasilitas Kesehatan Banjarbaru mendapatkan terbesar sehingga menjadi prioritas utama yang akan dipecahkan permasalahannya. Hal ini dikarenakan belum adanya sistem untuk mengelola bahan habis pakai

Dilihat dari tingkat Urgency-nya isu nomor dua penting karena laboratorium pengujian dan kalibrasi sangat membutuhkan pengelolaan bahan habis pakai dari segi tata kelola tempat penyimpanan maupun dari segi kuantitas dan kualitas bahan. Kebutuhan bahan habis pakai yang harus selalu ready yang akan sangat berdampak bagi lancarnya proses pelayanan pengujian dan kalibrasi. Dari tingkat Seriousness-nya dengan menyesuaikan perkembangan teknologi dan inovasi terbaru dari segi pengambilan dan pengembalian bahan habis pakai yang dapat diakses sehingga memudahkan petugas kalibrasi untuk menginput bahan secara mandiri sedangkan dari tingkat Growth-nya, jika isu tersebut tidak ditangani maka tata kelola letak bahan habis pakai yang masih kurang efektif dan efisien, menghambat proses pencarian bahan, tidak adanya kelola bahan masuk dan bahan keluar, ketersediaan bahan habis pakai yang tidak terdeteksi sehingga memungkinkan terjadinya keterlambatan restock bahan, tidak bisa merencanakan skala prioritas bahan yang urgent dibutuhkan, tidak bisa menganggarkan kebutuhan bahan. Faktor-faktor tersebut yang akan menghambat proses pelayanan pengujian kalibrasi Fasyankes.

16

2.3 Penyebab Core ISU

People

Banyaknyapetugas DinasLuar

Tidakadanyaadmin pelaksana

Kurangnya KoordinasiPetugas

Tidakadapencatatan administrasiBHP

BebanKerjaberlebih (DL)

Equipment

Kurangnyatempat penyimpanganBHP

Tataletakkurang efektifefisien

Stoktidakterdeteksi

Pelayanan tertunda

WaktuPencarianlama

Keterlambatanrestock BHP

Tidakadapencatatan administrasiBHP

Surounding

System

Gambar 2.5 Diagram Fish Bone

Tidakadanya perangkatpendukung

Pada LaboratoriumPengujian dan Kalibrasi LPFK Banjarbaru tempat penyimpanan BHP masihkurangefektifdanefisiendikarenakankurangnya lemaripenyimpanansehinggaproses pencarian BHP menjadi lama dan jumlah stok yang tidak terdeteksi. Sistem pengelolaan BHP

masih belum ada dikarenakan tidak adanya perangkat pendukung, tidak adanya pencatatan sehingga kemungkinan terjadi keterlambatakan restock BHP yang mengakibatkan proses pelayanan tertunda. Dari segi lingkungan sekitar dan personal adalah beban kerja yang berlebih dan tugas dinas luar (DL) sehingga tidak ada pelaksana dan pencatatan administrasi BHP sehingga stok actual tidak terdeteksi.

2.4 Gagasan Kreatif Pemecahan Core Isu

Gagasan kreatif untuk pemecahan core isu adalah dengan membuat “Sistem Pengelolaan BHP” pada Laboratorium Pengujian dan Kalibrasi LPFK Banjarbaru dikarenakan belum adanya sistem pengelolaan BHP agar memudahkan pemantauan administrasi jumlah BHP sehingga BHP ready stock dan mencegah terjadinya keterlambatan restock. Dengan merancang sistem pengelolaan BHP, membuat laporan excel, melakukan uji

coba, sosialisasi kepada rekan kerja dan evaluasi pengunaan sistem pengelolaan BHP

17
DatastokaktualBHP tidakterdeteksi

Unit Kerja : Loka Pengamanan Fasilitas Kesehatan (LPFK) Banjarbaru

Identifikasi Isu : Label “Laik/Tidak Laik” pakai pada alat kesehatan yang telah dikalibrasi belum terintegrasi dengan e-sertifikat

Bahan habis pakai pada laboratorium kalibrasi belum ada pemantuan jumlah dan kualitas stok bahan

Data MOU/kerjasama Fasyankes tidak update

Isu yang Diangkat : Belum adanya pemantauan jumlah kualitas dan kuantitas stok Bahan Habis Pakai (BHP)

Gagasan Pemecahan Isu : Sistem Pengelolaan BHP Laboratorium Pengujian Kalibrasi

Merancang sistem

pengelolaan

BHP

Mencari referensi

data mengenai

Sistem Pengelolaan

BHP

Referensi data terkait

sistem pengelolaan BHP

Mencari data-data referensi terkait

sistem pengelolaan BHP dengan

teliti (Akuntabel, Kompeten)

Mengumpulkan referensi data-data terkait sistem

pengelolaan BHP, berkontribusi terhadap misi

organisasi yaitu Pengembangan usaha dengan

tolok ukur pada peningkatan mutu layanan

melalui optimalisasi SDM, sarana, prasarana, peralatan, dan pengembangan teknologi yang

tepat guna untuk mencapai kepuasan

pelanggan, masyarakat dan mitra kerja.

Kegiatan merancang

sistem pengelolaan BHP akan memperkuat nilai organisasi yaitu Responsif, Aktual, Akurat, Komitmen dan Tanggung Jawab

18
2.5 Matrik Rancangan Aktualisasi
No. Kegiatan Tahapan Output/ Hasil Keterkaitan Kontribusi Terhadap Visi Misi Organisasi Penguatan Nilai Organisasi 1 2 3 4 5 6 7
Tabel 2.3 Matrik Rancangan Aktualisasi 1.

Membuat rancangan

awal (flow chart)

dalam proses

penggunaan Sistem

Pengelolaan BHP

Flow chart awal sistem

pengelolaan BHP

Membuat rancangan awal (flow chart) dengan mengurutkan

tahapan-tahapan dalam membuat

sistem pengelolaan BHP

(Akuntabel, Kompeten)

Membuat rancangan awal (flow chart) sistem

pengelolaan BHP dengan mengurutkan tahapan-

tahapan dalam proses sistem pengelolaan BHP, berkontribusi terhadap misi organisasi yaitu

Pengembangan usaha dengan tolok ukur pada

peningkatan mutu layanan melalui

optimalisasi SDM, sarana, prasarana,

peralatan, dan pengembangan teknologi yang

tepat guna untuk mencapai kepuasan

pelanggan, masyarakat dan mitra kerja.

Berkonsultasi dengan

mentor terkait

rancangan awal

sistem pengelolaan

BHP

Persetujuan rancangan

awal sistem pengelolaan

BHP

Menjelaskan dan berdiskusi

(Harmonis) rancangan awal (flow chart) dengan mentor dan menerima

berbagai kritikan dan saran

(Berorientasi Pelayanan) untuk

perbaikan sistem pengelolaan BHP

Menjelaskan dan berdiskusi rancangan awal (flow chart) sistem pengelolaan BHP dengan menerima

berbagai kritikan dan saran berkontribusi terhadap

misi organisasi yaitu Pengembangan usaha

dengan tolok ukur pada peningkatan mutu

layanan melalui optimalisasi SDM, sarana, prasarana, peralatan, dan pengembangan

teknologi yang tepat guna untuk mencapai

kepuasan pelanggan, masyarakat dan mitra

kerja.

19

Membuat sistem

pengelolaan

BHP berbasis excel

Memperbaiki

rancangan awal (flow chart) sistem pengelolaan BHP

dengaan saran dari

mentor

Kritik dan saran Memperbaiki rancangan awal (flow chart) sistem pengelolaan BHP

dengan saran dari mentor secara detail dan teliti (Akuntabel, Kompeten)

Memperbaiki rancangan awal (flow chart) sistem

pengelolaan BHP dengan saran dari mentor

berkontribusi terhadap misi organisasi yaitu

Pengembangan usaha dengan tolok ukur pada

peningkatan mutu layanan melalui

optimalisasi SDM, sarana, prasarana, peralatan, dan pengembangan teknologi yang

tepat guna untuk mencapai kepuasan pelanggan, masyarakat dan mitra kerja.

Mengumpulkan datadata BHP yang akan

ditampilkan pada interface excel

Daftar BHP

Membuat tampilan (interface)

daftar-daftar BHP pada excel sistem

pengelolaan BHP (Akuntabel, Kompeten, Adaptif)

Membuat sistem pengelolaan BHP berbasis excel, berkontribusi terhadap misi organisasi yaitu

Pengembangan usaha dengan tolok ukur pada

peningkatan mutu layanan melalui optimalisasi

SDM, sarana, prasarana, peralatan, dan

pengembangan teknologi yang tepat guna untuk

Mengumpukan datadata petugas kalibrasi

Daftar nama-nama petugas kalibrasi

Membuat tampilan (interface)

daftar-daftar nama petugas kalibrasi

pada excel sistem pengelolaan BHP (Akuntabel, Kompeten, Adaptif)

mencapai kepuasan pelanggan, masyarakat dan mitra kerja.

Kegiatan membuat sistem pengelolaan

BHP berbasis excel, tahapan pengerjaan akan memperkuat nilai organisasi yaitu Responsif, Aktual, Akurat, Komitmen dan Tanggung Jawab

20
2.

3.

Melakukan

penginputan atau

pencatatan BHP yang

masih tersedia di lemari penyimpanan

lab. PK

Data-data BHP

Melakukan penginputan atau

pencatatan BHP yang masih

tersedia di lemari penyimpanan lab.

PK dengan teliti (Akuntabel, Kompeten, Adaptif)

Melakukan uji

coba sistem pengelolaan stok BHP

Membuat format dan

formula untuk

mengelola stok agar

terbaca dari segi

jumlah BHP pada

laporan excel

Melakukan kunci

atau lock pada

formula pengelolaan

stok BHP

Melakukan uji coba

sistem pengelolaan stok BHP

Laporan stok excel BHP Membuat format dan formula untuk

mengelola stok agar terbaca dari

segi jumlah BHP pada laporan excel

dengan teliti (Akuntabel, Kompeten, Adaptif)

Laporan jumlah stok excel

sama dengan jumlah stok aktual

Mengevaluasi hasil laporan excel,

apakah jumlah stok BHP sesuai

dengan jumlah stok actual dengan

Melakukan uji coba sistem pengelolaan stok BHP,

berkontribusi terhadap misi organisasi yaitu

Mewujudkan tata kelola institusi yang

transparan dan akuntabel.

Kegiatan uji coba

sistem pengelolaan stok

BHP, tahapan

pengerjaan akan

21

Melakukan

sosialisasi

penggunaan

sistem

pengelolaan

BHP

Mengevaluasi hasil

laporan excel, apakah

jumlah stok BHP

excel sesuai dengan

jumlah stok aktual

teliti (Akuntabel, Kompeten, Adaptif)

Persiapkan dalam

sosialisasi kepada

petugas kalibrasi

Mensosialisasikan

penggunaan sistem

pengelolaan BHP

Arahan dari

pimpinan untuk

menerapkan sistem

ini untuk pengelolaan

BHP

Undangan

Menjelaskan kepada petugas

kalibrasi dengan jelas (Akuntabel,

Kompeten) dan disampaikan

dengan sopan (Berorientasi

Melakukan sosialisasi penggunaan sistem

pengelolaan BHP

berkontribusi terhadap misi

organisasi yaitu Mewujudkan tata kelola

institusi yang transparan dan akuntabel.

memperkuat nilai

organisasi yaitu

Responsif, Aktual, Akurat, Komitmen dan Tanggung Jawab

Daftar Hadir

Pelayanan) terkait penggunaan

sistem pengelolaan BHP

Dokumentasi Arahan

Pimpinan

Menerima arahan pimpinan terkait penerapan sistm pengelolan BHP

untuk menunjang pelayanan

kalibrasi (Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis)

Kegiatan sosialisasi

penggunaan sistem

pengelolaan BHP, tahapan pengerjaan

akan memperkuat nilai

organisasi yaitu

Responsif, Aktual, Akurat, Komitmen dan Tanggung Jawab

22
4.

Mengevaluasi

penerapan

sistem

pengelolaan

BHP

Mengevaluasi

penerapan sistem

pengelolaan BHP, apakah sistem

tersebut mudah

digunakan (user friendly)

Kritik dan saran Mengevaluasi penerapan sistem pengelolaan BHP, apakah sistem

tersebut mudah digunakan (user friendly) (Akuntabel, Kompeten, Berorientasi Pelayanan, Harmonis, Loyal)

Mengevaluasi penerapan sistem pengelolaan BHP, berkontribusi terhadap misi organisasi yaitu

Mewujudkan tata kelola institusi yang transparan dan akuntabel.

Kegiatan evaluasi penerapan sistem

pengelolaan BHP akan memperkuat nilai organisasi yaitu Responsif, Aktual, Akurat, Komitmen dan Tanggung Jawab

23
5.

BAB III

RENCANA JADWAL KEGIATAN AKTUALISASI

Tabel 3.1 Jadwal rencana kegiatan aktualisasi

Merancang sistem

pengelolaan BHP

Mencari referensi data

mengenai Sistem

Pengelolaan BHP

Membuat rancangan awal (flow chart)

dalam proses

penggunaan Sistem

Pengelolaan BHP

Berkonsultasi dengan

mentor terkait

rancangan awal sistem

pengelolaan BHP

Memperbaiki

rancangan awal (flow chart) sistem

pengelolaan BHP

dengaan saran dari

mentor

Membuat

sistem

pengelolaan

BHP berbasis excel

Mengumpulkan datadata BHP yang akan

ditampilkan pada interface excel

Mengumpukan datadata petugas kalibrasi

Melakukan

penginputan atau

pencatatan BHP yang

masih tersedia di

lemari penyimpanan lab. PK

Membuat format dan

formula untuk

mengelola stok agar

terbaca dari segi

jumlah BHP pada

laporan excel

24
No. Kegiatan Tahapan Tahun 2022 Juni Juli 22 23 24 25 26 27 28 29 30 01 02 03 04 05 06 07 08 09 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 1
2

Melakukan uji coba

sistem

pengelolaan stok BHP

3

Melakukan kunci atau lock pada formula pengelolaan stok BHP

Melakukan uji coba sistem pengelolaan stok BHP

Mengevaluasi hasil laporan excel, apakah jumlah stok BHP sesuai dengan jumlah stok aktual

4

Melakukan sosialisasi

penggunaan sistem

pengelolaan BHP

Persiapkan dalam sosialisasi berupa undangan kepada petugas kalibrasi

Mensosialisasikan penggunaan sistem pengelolaan BHP

Arahan dari pimpinan untuk menerapkan sistem ini untuk pengelolaan BHP

5

Mengevaluas i penerapan

sistem pengelolaan BHP

Mengevaluasi penerapan sistem pengelolaan BHP, apakah sistem tersebut mudah digunakan(user friendly)

25

REFERENSI

https://bpfk-banjarbaru.org/

https://bpfk-banjarbaru.org/visi-dan-misi/

https://bpfk-banjarbaru.org/kemampuan-pengujian-kalibrasi/

http://silat.bpfk-banjarbaru.org/simulasi_list.php

https://sinkron.bpfk-banjarbaru.org/login

https://bpfk-banjarbaru.org/kebijakan-mutu/

https://bpfk-banjarbaru.org/struktur-organisasi/

https://sehatnegeriku.kemkes.go.id/baca/rilis-media/20211217/4339004/menkes-budi-tekankanasn-berakhlak-harus-dibuktikan-dengan-perilaku/

https://www.menpan.go.id/site/berita-terkini/menciptakan-smart-asn-menuju-birokrasi-4-0

https://bpsdmd.ntbprov.go.id/smart-asn-menuju-pelayanan-publik-berkelas-dunia-nurhikmahwidyaiswara-bpsdmd-ntb/

https://ropeg.kemkes.go.id/kuesioner/hari1/menpan.pdf

26

AKTUALISASI HABITUASI

"DIKLATSARCPNSLPFKBANJARBARUTAHUN2022"

Page01of26
Rancangan
d e w i n o f i t a s a r i N I P : 1 9 9 6 0 4 1 7 2 0 2 2 0 3 2 0 0 3
PELATIHAN KESEHATAN CIKARANG
BALAI
AKTUALISASI HABITUASI Page01of26 Deskripsi Sistem Pengelolaan BHP Laboratorium Pengujian Kalibrasi Mentor ChoirulHuda,S.Tr.Kes
Coach AgusDwinanto,SAP,MM NIP:197708282003121003 d e w i n o f i t a s a r i N I P : 1 9 9 6 0 4 1 7 2 0 2 2 0 3 2 0 0 3 Penguji Drs.Suherman,MKES
NIP: 198008062010121001
NIP: 196508121986031004

CONTENT tableof about me

Page02of26
deskripsi isu vision / mission isu terpilih profile uraian kegiatan

teknik elektromedik

ABOUT MEintroduce

Nama:DewiNofitasari

PangkatGol. :AhliPertama,III/A

NIP:199604172022032003

Jabatan:AhliPertama-TeknikElektromedik

UnitKerja :LokaPengamananFasilitasKesehatan

(LPFK)Banjarbaru

D e w i n o f i t a s a r i Page03of26

Fasyankesdipulau

Kalimantan

TipeAlkessesuaiMK

Kemenkes2020

LPFKBanjarbarumerupakan

pengamananfasilitaskesehatan

meliputisarana,prasaranadan

peralatankesehatanmelaluipengujian,

JumlahAlkesyang

sudahterlayani

kalibrasi,danproteksiradiasidi

lingkunganpemerintahmaupunswasta

446+ 15.383+ 150+
Page04of26

VISION

MenjadiLembagaPengamanan

FasilitasKesehatannasionalyang

utamadanungguldalamlayanan

dankinerja

MISSION

MenyediakanmutulayananPengamananFasilitas Kesehatanyangandalbagimasyarakatdanpemerintah.

MeningkatkancakupanlayananPengamananFasilitas Kesehatandalambidanglayananpengujian dan/ataukalibrasisertainspeksisaranaprasaranadan alatkesehatan.

Membangunsecarasinergiskemitraanyangsaling menguntungkandansalingmendukung.

Pengembanganusahadengantolokukurpada peningkatanmutulayananmelaluioptimalisasiSDM, sarana,prasarana,peralatan,danpengembangan teknologiyangtepatgunauntukmencapaikepuasan pelanggan,masyarakatdanmitrakerja.

Meningkatkankesejahteraan,kesehatandan keselamatankerjamasyarakatdanSumberDaya ManusiaKesehatan.

Mewujudkantatakelolainstitusiyangtransparandan

akuntabel

Page06of15
m o r e m o r e Page05of26

TUGAS POKOK FUNGSI

Pengujiandankalibrasialatkesehatan

Pengujiandankalibrasisaranadan

Melaksanakanpengamananfasilitas

kesehatanmeliputisarana,prasaranadan

peralatankesehatanmelaluipengujian,

kalibrasi,danproteksiradiasidilingkungan

pemerintahmaupunswasta

prasaranakesehatan

Pengamanandanpengukuranpaparan

radiasi

Pelayananmonitoringdosisradiasi personal

Pelaksanaanurusanketatausahaandan

kerumahtanggaan

m o r e m o r e
Page06of26

RESPONSIF

RAKAT

KOMITMEN AKTUAL TANGGUNG JAWAB AKURAT
Page07of26
NILAI ORGANISASI

Latar Belakang

UU ASN no. 5 2014

Perlan no. 1 2021

Pelaksana

Publik 1. 2.Pelayanan Publik 3.Pemersatu

Bangsa

Pelatihan

CPNS1tahun

PembentukanASN profesional,berAkhlak,Smart

danManajemenASN,WholeofGoverment

Berorintasi

Pelayanan

Page09of26

Ber"akhlak" Akuntabel Adaptif Kolaboratif
kolaboratif
Nilai-nilai asn

Kementerian kesehatan indonesia

Deskripsi

Label“Laik/TidakLaik”pakaipadaalatkesehatanyangtelah

dikalibrasibelumterintegrasidengane-sertifikat

Bahanhabispakai(BHP)padalaboratoriumkalibrasibelum

adapemantuanjumlahdankualitasstokbahan

DataMOU/kerjasamaFasyankestidakupdate

ISU
Page10of26

Label“Laik/TidakLaik”

pakaipadaalat kesehatanyangtelah dikalibrasibelum

terintegrasidenganesertifikat

sertifikat

ISU
Deskripsi
1
Label "laik/tidaklaik"
Page11of26

AlurpermintaanBHP

pemantuanjumlahdankualitasstokbahan

Pengambilan

darigudang Stok

teridentifikasi

BHPmjdstok lab.PK

BanyaknyaDL, kebutuhanBHP

Pengambilan

BHPdrpetugas

tanpa

Pencatatatan

Stoktdk

teridentifikasi

data isu 2 Page12of26
BHPpadalaboratoriumkalibrasibelumada
ISU2 Deskripsi

DataMOU/kerjasama

Fasyankestidakupdate

Fasyankesygsdh

menjalinkerjasama

/MOUtidak

mengupdatekembali

dataalatyangakan

dikalibrasiuntuk

periodeselanjutnya.

ISU 3
Deskripsi data isu 3
Page13of26

teknik usg

Analisis Teknis yang dilakukan untuk

menentukan prioritas melalui tingkat

kegawatan(Urgency)Keseriusan (Seriously) dan tingkat pertumbuhan (Growthly) suatu

isudiLPFKBanjarbaru

COREISU Penetapan

project 02 Page14of26

Urgency

BHPsangatdibutuhkan

kegiatanpelayanan

Harusselalureadystock

Belumadanyasistem

pengelolaanBHP

Stokyangtidak

terdeteksi

Seriousness

Penyesuaianteknologi

Inovasisistem

pengelolaan

Inputmandiri

Growth

TataKelolakurangefektif

efisien

Waktu

Prosesperencaanrestock

terlambat

Tidakadaskalaprioritas

kebutuhan

Pelayananterganggu

TERPILIH Isu project 02
Page15of26

PEMECAHANISU Digram Alur

isu

Belum ada pemantauan dan

pengelolaan jumlah BHP

pada Lab. PK Lpfk Banjarbaru

gagasan pemecah isu

"Sistem Pengelolaan BHP"

kegiatan pemecah isu

Sistem Pengelolaan BHP

Laporan excel

coba

penyebab core isu

Uji
Sosialisasi Evaluasi 1. 2. 3. 4. 5. Page16of26

KEGIATAN 1

Merancang sistem pengelolaan BHP

Mencarireferensi

Ber"akhlak" (Berorintasi pelayanan, akuntabel, kompeten, loyal, Harmonis, Adaptif, kolaboratif

Rancanganawal (flowchart)dalam prosespenggunaan Sistem Berkonsultasi denganmentor terkaitrancangan awalsistem
sarandarimentor
datamengenai Sistem PengelolaanBHP Memperbaikiflow chartawalsistem
berorientasi pelayanan Page17of26

KEGIATAN 2

Membuat sistem pengelolaan BHP berbasis excel

MengumpulkandatadataBHP danpetugas

yangakan

ditampilkanpada

interfaceexcel

Melakukanpenginputan

ataupencatatanBHP

yangmasihtersediadi

lemaripenyimpananlab.

PK

Membuatformatdan

formulauntukmengelola

stokagarterbacadari

segijumlahBHPpada

Melakukankunci

ataulockpada

formulapengelolaan

stokBHP

laporanexcel Page18of26

Ber"akhlak" (Berorintasi pelayanan, akuntabel, kompeten, loyal, Harmonis, Adaptif, kolaboratif

KEGIATAN 3

Melakukan uji coba sistem pengelolaan stok BHP

Melakukanuji

cobasistem pengelolaanstok BHP

Mengevaluasihasillaporan

excel,apakahjumlahstokBHP

excelsesuaidenganjumlahstok

Ber"akhlak" (Berorintasi pelayanan, akuntabel, kompeten, loyal, Harmonis, Adaptif, kolaboratif

aktual Page19of26

KEGIATAN 4

Melakukan sosialisasi penggunaan sistem pengelolaan BHP

Persiapkandalam

sosialisasikepada

petugaskalibrasi

Mensosialisasikan

penggunaansistem

pengelolaanBHP

Arahandaripimpinan

untukmenerapkan

sisteminiuntuk

pengelolaanBHP

Page20of26

Ber"akhlak" (Berorintasi pelayanan, akuntabel, kompeten, loyal, Harmonis, Adaptif, kolaboratif

KEGIATAN 5

Mengevaluasi penerapan sistem pengelolaan BHP

Mengevaluasipenerapansistem pengelolaanBHP,apakahsistem tersebutmudahdigunakan(user friendly)

Page21of26

Ber"akhlak" (Berorintasi pelayanan, akuntabel, kompeten, loyal, Harmonis, Adaptif, kolaboratif

Page23of26
Page24of26

Terimakasih

b y d e w i n o f i t a s a r i

Page26of26

Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.
Sistem Pengelolaan BHP Laboratorium Pengujian Kalibrasi Di Loka Pengamanan Fasilitas Kesehatan Banja by Repositori Perpustakaan Bapelkes Cikarang - Issuu