Pengisian Formulir Pemantauan Transfusi Darah Pada Electronic Medical Record (Emr) Di R Kemuning 3

LAPORAN SEMINAR RANCANGAN AKTUALISASI

PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN III ANGKATAN 5

OPTIMALISASIPENGISIANFORMULIRPEMANTAUANTRANSFUSIDARAHPADA ELECTRONICMEDICALRECORD(EMR)DIRUANGKEMUNING3RSUPDR.HASAN

SADIKINBANDUNGTAHUN2022

DISUSUN OLEH : DINA PRANITA, S.Kep., Ners NIP 199601152022032003

BAPELKESCIKARANG

KEMENTERIANKESEHATANRI 2022

LEMBARPENGESAHAN

LAPORAN RANCANGAN AKTUALISASI

OPTIMALISASIPENGISIANFORMULIRPEMANTAUANTRANSFUSIDARAHPADA ELECTRONICMEDICALRECORD(EMR)DIRUANGKEMUNING3RSUPDR.HASAN SADIKINBANDUNGTAHUN2022

Telah di Seminarkan Tanggal 04 Juli 2022, di Bapelkes Cikarang

COACH

AhmadWajedi,S.Pd.,M.Kes

NIP.196911121989031002

MENTOR

AripHidayat,S.Kep.,Ners

NIP.198012182003121002

PENGUJI

AgusDwinanto,S.AP,MM

NIP.197708282003121003

SURATPERNYATAANORISINILITAS

Saya yang bertanda tangan di bawah ini menyebutkan bahwa :

Nama : Dina Pranita

NIP : 199601152022032003

Pangkat/Golongan : III/b

Jabatan : Ahli Pertama – Perawat

Unit Kerja : RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung

Kertas Kerja Laporan Aktualisasi saya adalah asli dan belum pernah diajukan pada

Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil dimana pun. Kertas Kerja Laporan Aktualisasi

Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan III Angkatan 5 Tahun 2022 ini adalah murnigagasan,rumusan,danpenelitiansayasendiri,sesuaiarahancoachdanmentor.Kertas

Kerja Laporan Aktualisasi ini tidak terdapat karya atau pendapat yang ditulis atau dipublikasikan orang lain, kecuali mencantumkan sumber referensi secara jelas dengan menyebutkan nama pengarang dan dicantumkan dalam daftar Pustaka.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya. Apabila di kemudian hari terdapat penyimpangan dan ketidakbenaran dalam pernyataan ini, maka saya bersedia menerima sanksi sesuai dengan aturan yang berlaku di Badan Pelatihan Kesehatan Cikarang.

Bandung, 4 Juli 2022

Yang Membuat Pernyataan

Dina Pranita

NIP. 199601152022032003

KATAPENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala karena atas berkat rahmat dan ridha-Nya penulis dapat menyelesaikan laporan seminar rancangan aktualisasi dengan judul “Optimalisasipengisianformulirpemantauantransfusipada

ElectronicMedicalRecord(EMR) di Ruang Kemuning 3 RSUP Dr. Hasan Sadikin BandungTahun2022” . Penulis menyadari bahwa penyusunan laporan seminar rancangan aktualisasi ini tidak terlepas dari bantuan, bimbingan serta saran dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terimakasih yang tulus kepada :

1. Allah Subhanahu Wa Ta’ala, karena hanya atas izin dan ridha-Nya laporan seminar rancangan aktualisasi ini dapat disusun dan diselesaikan pada waktunya.

2. Keduaorangtuapenulisdankeluargayangsenantiasamemberikandoa,dukungandan semangat bagi penulis.

3. Bapak dr. Azhar Jaya, SKM., MARS selaku Direktur Utama RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung yang telah memberikan dukungan kepada penulis untuk dapat mengikuti kegiatan Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan III Angkatan 5 Tahun 2022 dengan sebaik-baiknya.

4. Ibu Fatrisia Madina, S.Kp., MM selaku Kepala Bidang Perawatan RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung yang selalu melayani dan memfasilitasi dengan baik kegiatan penulis selama proses kegiatan aktualisasi ini.

5. Ibu Tati Sumiati, S.Kep., Ners selaku Kepala Ruangan Kemuning 3 RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung yang senantiasa memberikan ilmu, arahan, motivasi, dan bimbingannya selama proses kegiatan aktualisasi ini..

6. Bapak Arip Hidayat, S.Kep., Ners selaku mentor yang senantiasa memberikan ilmu, arahan, masukan, dan bimbingannya selama proses kegiatan aktualisasi ini.

7. Bapak Ahmad Wajedi, S.Pd., M.Kes selaku coachyang senantiasa memberikan ilmu, arahan, motivasi, dan bimbingannya selama proses kegiatan aktualisasi ini.

8. Rekan-rekan yang senantiasa memberikan dukungannya kepada penulis.

9. Seluruhpihak yangtidakdapat disebutkansatupersatuyangtelahbanyakmembantu penulis dalam menyelesaikan rancangan seminar aktualisasi. Semogasegalabimbingan,bantuandandukunganyangtelahdiberikankepadapenulis selama ini dibalas dengan beribu kebaikan dan ridha dari Allah Subhanahu Wa Ta’ala.

Bandung, 4 Juli 2022

Penulis, Dina Pranita, S.Kep., Ners NIP. 199601152022032003

DAFTARLAMPIRAN

Lampiran 1 Berkonsultasi dengan Mentor

Lampiran 2 Berkonsultasi dengan Coach

Lampiran 3 Berkonsultasi dengan Kepala Ruangan Kemuning 3 RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung

1.1 LatarBelakang

Aparatur Sipil Negara (ASN) yang terdiri dari Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan Pegawai

Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) mempunyai peran yang amat penting dalam penyelenggaraantatapemerintahanyangbaik.Untukmewujudkanbirokrasiyangprofessional dalam menghadapi berbagai tantangan, pemerintah melalui Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang ASN bertekad untuk mengelola ASN yang semakin professional dan berkualitas, yang bertujuan membangun ASN yang memiliki integritas, professional, netral, bebas dari intervensi politik, bebas dari praktek korupsi, kolusi, dan nepotisme, serta mampu menyelenggarakan pelayanan publik yang berkualitas bagi masyarakat dan mampu menjalankan peran sebagai perekat persatuan dan kesatuan bangsa berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 (LAN RI, 2019).

Dalam Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang ASN mengamanatkan Calon

Pegawai Negeri Sipil (CPNS) wajib menjalani masa percobaan selama satu tahun yang dilaksanakan melalui proses pendidikan dan pelatihan terintegrasi yang bertujuan untuk membangun integritas moral, kejujuran, semangat dan motivasi nasionalisme dan kebangsaan, karakter kepribadian yang unggul dan bertanggung jawab, dan memperkuat professionalisme serta kompetensi bidang. Sejalan dengan pengembangan kurikulum

Pelatihan Dasar CPNS, setiap CPNS dituntut untuk dapat mengaktualisasikan materi pembelajaran nilai-nilai dasar PNS yaitu Berorientasi pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, Kolaboratif (BerAKHLAK) serta substansi materi pembelajaran tambahan yaitu sikap perilaku bela negara, kedudukan dan peran PNS untuk mendukung terwujudnya SmartGovernancesesuai dengan peraturan perundang-undangan dan agenda habituasi, yang termasuk didalamnya kegiatan aktualisasi (LAN RI, 2019)

Perawat ahli pertama merupakan salah satu profesi yang ada dalam formasi jabatan ASN, perawat ahli pertama bertugas melakukan asuhan keperawatan yang komprehensif secara biopsikososiospiritual. Dalam melakukan tugas fungsi jabatannya sebagai perawat ahli pertamadisesuaikandenganSasaranKinerjaPegawai(SKP)HalyangtidaksesuaidenganSKP bisa berpotensi menjadi suatu masalah (SKP, 2022). Salah satu jabatan fungsional perawat ahli pertama Menurut PERMENPAN RB No. 35 Th.2019 yaitu melakukan pemantauan atau penilaian kondisi pasien selama dilakukan tindakan keperawatan spesifik sesuai kasus dan

kondisi pasien Transfusi darah merupakan salah satu bagian penting pelayanan kesehatan modern.

Transfusi darah adalah pemberian darah atau komponen darah dari satu individu (donor)keindividulainnya(resipien).TindakaninimerupakanrangkaianprosesyangPanjang sejakdilakukanpenjaringandonor,pengambilandonor, pengolahankomponen,penyimpanan darah, pemeriksaan pretransfusi, pemberian transfusi kepada pasien, sampai dengan pemantauan transfusi. Transfusi darah memiliki berbagai rsiko disamping banyak manfaat yang didapatkan. Transfusi memiliki risiko berupa efek samping, efek samping adalah segala sesuatu yang terjadi pada tahapan transfusi yang dapat menimbulkan kematian atau membahayakan nyawa donor atau pasien, menimbulkan penambahan waktu rawat dirumah sakit atau kecacatan. Efek samping transfusi yang mendatangkan kecacatan dan atau kematianadalahreaksi transfusi.Reaksitransfusibisasegeraterjadisetelahtransfusidimulai, namun ada juga reaksi yang terjadi beberapa hari atau bahkan lebih lama setelah transfusi dilakukan (Gehrie etal., 2020).

Keberhasilan pemberian transfusi darah tidak terlepas dari peran perawat yang dilakukan mulai dari sebelum pemberian transfusi darah, selama transfusi, dan setelah transfusi. Peran perawat sangta penting dalam proses pemberian transfusi darah karena perawatbertanggungjawabdalamprosesperawatanpasien1x24jam.Keputusanmelakukan transfusi harus selalu berdasarkan penilaian yang tepat dari segi klinis penyakit dan hasil pemeriksaan laboratorium. Selain itu, pelaksanaan pemberian transfusi harus dilakukan pemantauan. Pemberian darah kepada pasien dilakukan dengan pemantauan keadaan fisik pasien dan juga monitor berkala dilakukan dengan memperhatikan keluhan dan gejala pada pasien (Hussain etal., 2019). Formulir pemantauan transfusi dasar meliputi jenis darah, no. labu, tanggal dan jam mulai transfusi, tanggal dan jam transfusi selesai, pemantauan tandatanda vital sebelum pemberian, selama dan setelah pemberian transfusi. Pemantauan pemberiantransfusidarahmenjadipentingdalamintervensipemberiantransfusi. Olehkarena itu, pengisian formulir pemantauan transfusi juga di anggap penting sebagai rangka memberikan pelayanan yang optimal dan meningkatkan mutu pelayanan.

Di era digital, beberapa rumah sakit telah memanfaatkan ElectronicMedicalRecord (EMR) untuk memudahkan pelayanan dalam hal pencatatan medis pasien. EMR merupakan kumpulan sistematis informasi kesehatan berbasis elektronik yang terhubung dan terintegrasi dengan sistem informasi dalam jejaring rumah sakit (RKT, 2021). RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung dalam memudahkan pelayanan telah mengembangkan EMR yang bertujuan untuk pelayanan rekam medis yang bermutu, efektif, efisien, dan terintegrasi.

Ruang Kemuning 3 merupakan Instalasi Rawat Inap yang diperuntukkan untuk pasien yang akan menjalani tindakan pembedahan dan perbaikan kondisi. Setiap perawat dituntut untuk memberikan pelayanan terbaik dan berkualitas kepada pasien. Salah satu upayanya adalah perawat diruangan harus mampu dan memahami terkait dengan pengisian formulir pemantauan transfusi pada Electronic Medical Record (EMR) agar tidak menimbulkan kesalahan saat melakukan asuhan keperawatan, mencegah terjadinya reaksi transfusi yang berkelanjutan Berdasarkan hasil kajian ini, maka penulis mengambil isu “Optimalisasi pengisian formulir pemantauan transfusi pada ElectronicMedicalRecord(EMR) di Ruang

Kemuning 3 RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung Tahun 2022” .

1.2 Tujuan

1.2.1

TujuanUmum

Mampu mengimplementasikan nilai-nilai dasar ASN yaitu BerAKHLAK (Berorientasi pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, Kolaboratif) dalam melaksanakan tugas di lingkungan kerja yaitu Ruang Kemuning 3 RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung.

1.2.2 TujuanKhusus

Sebagai perawat mampu meningkatkan kinerja pelayanan asuhan keperawatan denganmelakukanoptimalisasipengisianpemantauantransfusedasarpadaElectronicMedical Record(EMR) melalui media video.

1.3 Manfaat

1.3.1

BagiPenulis

Hasillaporanseminarrancanganaktualisasidiharapkandapatmenambahpengetahuan dan wawasan khususnya mengenai nilai-nilai dasar ASN yang harus dimiliki oleh seluruh ASN yaitu BerAKHLAK (Berorintasi elayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, Kolaboratif). Sehingga dengan internalisasi tersebut diharapkan tercipta peningkatan mutu pelayanan dan kepercayaan masyarakat.

1.3.2

BagiSatuanKerja

Membentuk unit kerja yang kondusif dalam melayani masyarakat serta meningkatkan lingkungan kerja yang akuntabel yang memungkinkan satuan kerja dapat mencapai visi, misi, memberikan inovasi dan meningkatkan mutu pelayanan rumah sakit.

1.3.3

BagiMasyarakat

Mendapatkan pelayanan dengan kualitas terbaik oleh pemberi asuhan yang professional dan mampu memenuhi kebutuhan masyarakat dalam meningkatkan status kesehatan.

1.4 RuangLingkup

Ruang lingkup kegiatan aktualisasi ini meliputi kegiatan perawat ahli pertama di RSUP

Dr. Hasan Sadikin Bandung selaku Calon Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan Kementerian Kesehatan, dengan menerapkan nilai-nilai dasar PNS BerAKHLAK (Berorientasi pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, Kolaboratif) yang didasarkan pada Sasaran Kinerja Pegawai (SKP), perintah atau tugas dari pimpinan, dan inisiatif atau inovasi sendiri yang disetujui oleh Pimpinan.

2.1 ProfilRSUPDr.HasanSadikinBandung

RSUPDr.HasanSadikinBandungmerupakanrumahsakitrujukanpuncak(TopRefferal Hospital) di Provinsi Jawa Barat sejak tahun 1978 dan ditetapkan sebagai rumah sakit kelas A oleh Menteri Kesehatan Republik Indonesia sejak tahun 2004. Sebagai Rumah Sakit kelas A dan terbesar di Jawa Barat, RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung memiliki fungsi sebagai Rumah

Sakit Rujukan Nasional yang ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan Menteri No.

HK.02.02/MENKES/390/2014 tentang Pedoman Penetapan Rumah Sakit Rujukan Nasional, menampung tujuh Rumah Sakit Regional di Jawa Barat dan menjadi Rumah Sakit Rujukan

Bencana Nuklir Nasional. RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung berlokasi di Jalan Pasteur No. 38

Kota Bandung. Saat ini, RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung memiliki enam layanan unggulan

terdiri atas Pelayanan Jantung Terpadu, Pelayanan Onkologi, Pelayanan Infeksi, Bedah

Minimal Invasif, Kedokteran Nuklir, dan Transplantasi Ginjal (Kanal RSHS, 2021).

2.2 VisidanMisiRSUPDr.HasanSadikinBandung

2.2.1

Visi

Visi RSUP Dr. Hasan Sadikin mengacu pada visi Pemerintah Kabinet Indonesia maju

yaitu :

Terwujudnya Indonesia Maju yang Berdaulat, Mandiri, dan Berkepribadian, Berlandaskan Gotong Royong.

2.2.2 Misi

Mewujudkan kualitas hidup manusia Indonesia yang tinggi, maju dan sejahtera

2.3 Nilai-NilaiRSUPDr.HasanSadikinBandung

RSUPDr.HasanSadikinBandungmemilikitatanilai,janjipelayanandannilai-nilaiyang dianutdalampelayanan.AdapuntatanilaiyangdimilikiRSUPDr.HasanSadikinBandungyaitu

“PAMINGPIN PITUIN” dengan penjelasan sebagai berikut :

a. Kepemimpinan : Nilai yang menggambarkan kepeloporan dan menyiapkan talenta-talenta terbaik di bidangnya.

b. Profesional : Nilai yang berorientasi pada pencapaian kinerja melalui perjalanan kemitraan dan menguasai standar.

c. Inovatif : Nilai yang menggambarkan keinginan untuk menghasilkan suatu yang baru dan senantiasa melakukan perbaikan secara berkesinambungan.

d. Tulus : Keinginan untuk memberi tanpa pamrih, proaktif dan responsif.

e. Unggul : Keinginan untuk menjadi yang terbaik dan menghasilkan kualitas prima.

f. Integritas : Nilai yang menggambarkan kejujuran, amanah, menjunjung etika yang tinggi dalam menjalankan tugas.

Selanjutnya, janji pelayanan yang dimiliki RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung yaitu

SIGAP yang diartikan sebagai :

a. Senyum, Salam, Sapa, Sopan, Santun (5S)

b. Inovatif dalam berkarya

c. Gelorakan semangat pelayanan prima

d. Amanah menjaga keselamatan pasien

e. Peduli, perhatian, dan perasaan

Terdapat juga nilai-nilai yang dianut dalam pelayanan, yaitu PRIMA :

P : Profesional memiliki kemampuan untuk memberikan pelayanan dengan kualitas yang terbaik (prima) disertai kompetensi dalam disiplin ilmu yang mendasarinya

R : Respek pelayanan yang prima akan dapat diberikan apabila dilandasi oleh rasa saling hormat menghormati diantara anggota tim pemberi pelayanan kesehatan.

Pelayanan yang prima tidak hanya ditentukan oleh satu profesi, tetapi oleh semua profesi yang terlibat dalam tim pelayanan kesehatan

I : Integrasi bertindak terintegrasi sesuai dengan nilai – nilai dan kebijakan organisasi serta kode etik farmasi

M : Manusiawi menganggap setiap individu atau manusia sebagai makhluk ciptaan

Tuhan yang mulia. Oleh karena itu harkat dan martabat mereka harus dijunjung

tinggi

A : Amanah melaksanakan dengan sungguh – sungguh segala hal yang dipercayakan

oleh negara dan masyarakat, khususnya dalam memberikan pelayanan, pendidikan, dan penelitian kesehatan

Adapun Motto RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung yaitu “Keselamatan Anda Menjadi

Prioritas Kami”.

2.4 TugasdanFungsiRSUPDr.HasanSadikinBandung

2.4.1 TugasRSUPDr.HasanSadikinBandung

Menyelenggarakan pelayanan kesehatan perseorangan secara paripurna.

2.4.2 FungsiRSUPDr.HasanSadikinBandung

a. Penyusunan rencana, program, dan anggaran

b. Pengelolaan pelayanan medis dan penunjang medis

c. Pengelolaan pelayanan keperawatan

d. Pengelolaan pelayanan non medis

e. Pengelolaan pendidikan dan pelatihan di bidang pelayanan kesehatan

f. Pengelolaan penelitian, pengembangan dan penapisan teknologi di bidang pelayanan kesehatan

g. Pengelolaan keuangan dan barang milik negara

h. Pengelolaan layanan pengadaan barang/jasa

i. Pengelolaan sumber daya manusia

j. Pelaksanaan urusan hukum, organisasi dan hubungan masyarakat

k. Pelaksanaan kerja sama

l. Pengelolaan sistem informasi

m.Pemantauan, evaluasi dan pelaporan

n. Pelaksanaan urusan administrasi rumah sakit

2.5 StrukturOrganisasiRSUPDr.HasanSadikinBandung

Struktur organisasi RSUP Dr. Hasan Sadikin dapat dilihat pada gambar.

Gambar 2.1 Struktur Organisasi RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung

2.6 ProfilRuangKemuning3RSUPDr.HasanSadikinBandung

Ruang Kemuning 3 merupakan ruang rawat inap bedah kelas 3. Ruang Kemuning 3 menggunakan metode tim dalam pelayanan pasien. Pelayanan yang diberikan meliputi pelayanan pra operasi, post operasi, dan perbaikan keadaan umum pasien. Kapasitas tempat tidur pasien di Ruang Kemuning 3 adalah 40 tempat tidur. Sedangkan jumlah perawat yang bertugas di Ruang Kemuning 3 yaitu 22 orang yang terdiri dari 1 kepala ruangan, 2 wakil kepala ruangan dan 19 perawat pelaksana Terdapat perbedaan karakteristik pendidikan perawat di Ruang Kemuning 3 yaitu Magister Keperawatan 1 orang, Ners sebanyak 8 Orang danD3Keperawatansebanyak13Orang. Latarbelakang penempatanperawat yangbertugas di Ruang Kemuning 3 ialah 11 orang perawat bedah wanita dan 11 orang perawat peralihan dari Ruangan lain karena kebutuhan Sumber Daya Manusia dengan 7 orangnya ialah berlatar belakang keperawatan jiwa.

2.7

StrukturOrganisasiRuangKemuning3RSUPDr.HasanSadikinBandung

KEPALA INSTALASI RAWAT INAP

dr. Edwin Arnawan, SpOG(K), MM, MHKes., MMRS

PENGAWAS KEPERAWATAN GEDUNG

KEMUNING

KEPALA BIDANG PERAWATAN

Fatrisia Madina, S.Kp., MM

KEPALA SEKSI YAN KEP RAWAT INAP

Oded Sumarna, S.Kep., Ners

KEPALA RUANGAN

Tati Suamiati, S.Kep., Ners

WAKIL KEPALA RUANGAN

Nunung Ratna Komalasari, S.Kep., Ners

PERAWAT PELAKSANA PERAWAT PELAKSANA

WAKIL KEPALA RUANGAN

Nunung Ratna Komalasari, S.Kep., Ners

ADMINISTRASI UMUM

PRAKARYA

2.8 ProfilPeserta

Nama : Dina Pranita, S.Kep., Ners

NIP : 199601152022032003

Jabatan/Golongan : Ahli Pertama – Perawat/III b

Unit Kerja : Ruang Kemuning 3 RSUP Dr. Hasan

Sadikin Bandung

Instansi : Kementerian Kesehatan RI

Saat ini, peserta terdaftar sebagai Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) di Lingkungan KementerianKesehatanRepublikIndonesiadibahwaDirektoratJenderalPelayananKesehatan denganInstansiRumahSakitUmumPusatDr.HasanSadikinBandungterhitungmulaitanggal 01 Maret 2022 sebagai Ahli Pertama – Perawat di bawah Bidang Keperawatan dan sekarang bekerja di unit kerja Ruang Rawat Inap Kemuning 3. Dalam pelaksanaan aktualisasi, peserta mengacu kepada Sasaran Kinerja Pegawai (SKP) meliputi :

Tabel 2.1 Butir-Butir Sasaran Kinerja Pegawai (SKP) Jabatan Fungsional Keperawatan Ahli

Pertama

No. RencanaKegiatan

1. Terlaksananya pengantaran pasien rawat inap ke kamar operasi tepat waktu

2. Terpenuhinya kepatuhan penggunaan rekam medis elektronik (EMR) di Instalasi Rawat Inap

3. Terpenuhinya laporan sensus harian

ButirKegiatanyangterkait

a. Melakukan tindakan keperawatan pada pasien dengan intervensi pembedahan pada tahap pre/intra/post operasi

a. Melakukan pendokumentasian tindakan keperawatan

a. Melaksanakan fungsi pengarahan pelaksanaan pelayanan keperawatan sebagai ketua tim/perawat

b. Melakukan pemberian penugasan perawat dalam rangka melakukan fungsi ketenagaan perawat

c. Melaksanakan case finding/deteksi dini/penemuan kasus baru pada indivdu

No. RencanaKegiatan ButirKegiatanyangterkait

4. Terlaksananya asuhan keperawatan pre dan post operasi

a. Melaksanakan pengkajian keperawatan

lanjutan pada individu

b. Memberikan konsultasi data pengkajian keperawatan dasar/lanjutan

c. Merumuskan diagnosis keperawatan pada individu

d. Membuat prioritas diagnosa keperawatan dan masalah keperawatan

e. Menyusun rencana tindakan keperawatan dan masalah keperawatan

f. Menyusun rencana tindakan keperawatan pada individu (merumuskan, menetapkan) tindakan

g. Melakukan komunikasi terapeutik dalam pemberian asuhan keperawatan

5. Tersedianya laporan data kejadian infeksi daerah operasi di Instalasi

Rawat Inap

a. Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang kompleks pada area medical bedah

b. Memfasilitasi adaptasi dalam hospitalisasi pada individu

c. Melakukan tindakan keperawatan pada kondisi gawat darurat/bencana/kritikal

d. Memberikan dukungan/fasilitas kebutuhan spiritual pada kondisi kehilangan, berduka atau menjelang ajal dalam pelayanan keperawatan

e. Melakukan tindakan keperawatan pemenuhan kebutuhan nutrisi

f. Melakukan tindakan keperawatan pemenuhan kebutuhan eliminasi

g. Melakukan tindakan keperawatan pemenuhan kebutuhan mobilisasi

h. Melakukan tindakan keperawatan pemenuhan kebutuhan istirahat dan tidur

No. RencanaKegiatan ButirKegiatanyangterkait

i. Melakukan tindakan keperawatan pemenuhan kebutuhan kebersihan

j. Melakukan tindakan keperawatan pemenuhan kebutuhan rasa nyaman dan pengaturan suhu

k. Melakukan tindakan keperawatan pemenuhankebutuhanoksigenasikompleks

l. Melakukan komunikasidengan klien dengan hambatan komunikasi

m. Melakukan pemantauan atau penilaian kondisi pasien selama dilakukan tindakan keperawatan spesifik sesuai kasus dan kondisi pasien

n. Melakukan evaluasi tindakan keperawatan pada individu

6. Tercapainya skor waktu tunggu operasi elektif (WTO) sesuai target

a. Melakukan perawatan luka

b. Melakukan support kepatuhan terhadap intervensi kesehatan pada individu

c. Melaksanakan manajemen surveilans HAIs sebagai upaya pengawasan risiko infeksi dalam upaya preventif pada pelayanan keperawatan

7. Terselenggaranya monitoring dan evaluasi kepatuhan visiteDPJP online

8. Terlaksananya kepatuhan pelaksanaan protokol kesehatan

a. Melakukan pengorganisasian pelayanan keperawatan antar shift/unit/fasilitas kesehatan

a. Melakukan konsultasi keperawatan dan kolaborasi dengan dokter

b. Melakukan upaya peningkatan kepatuhan kewaspadaan standar pada pasien/petugas/pengunjung sebagai upaya pencegahan infeksi

Melakukan pendidikan kesehatan pada individu

2.9

Nilai-NilaiDasarASN

Berdasarkan Surat Edaran (SE) Menteri PANRB Nomor 20 Tahun 2021 tanggal 26

Agustus 2021 tentang Implementasi Core Values dan EmployerBranding Aparatur Sipil

Negara, disebutkan bahwa dalam rangka penguatan budaya kerja sebagai salah satu strategi transformasi pengelolaan ASN menuju pemerintahan berkelas dunia (World Class Government), Pemerintah telah meluncurkan CoreValues(Nilai-Nilai Dasar) ASN BerAKHLAK danEmployerBranding(Bangga Melayani Bangsa).

Pada tanggal 27 Juli 2021, Presiden Joko Widodo meluncurkan Core Values dan EmployerBrandingASN tersebut, yang bertepatan dengan Hari Jadi Kementerian PANRB ke

62. CoreValuesASN yang diluncurkan yaitu ASN BerAKHLAK yang merupakan akronim dari

Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, Kolaboratif. Core Valuestersebut seharusnya dapat dipahami dandimaknai sepenuhnya oleh seluruh ASN serta dapat diimplementasikan dalam pelaksanaan tugas dan kehidupan sehari-hari.

2.9.1 BerorintasiPelayanan

Berorientasi pelayanan merupakan salah satu nilai yang terdapat dalam CoreValues

ASNBerAKHLAKyangdimaknaibahwasetiapASNharusberkomitmenmemberikanpelayanan prima demi kepuasan masyarakat. Panduan perilaku Berorintasi Pelayanan yang semestinya

dipahami dan diimplementasikan oleh setiap ASN, yang terdiri dari :

1. Memahami dan memenuhi kebutuhan masyarakat;

2. Ramah, cekatan, solutif dan dapat diandalkan; dan

3. Melakukan perbaikan tanpa henti (LAN RI, 2021).

2.9.2 Akuntabel

Amanah seorang ASN menurut SE Meneteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan ReformasiBirokrasiNomor20Tahun2021adalahmenjaminterwujudnyaperilakuyangsesuai dengan CoreValuesASN BerAKHLAK. Dalam konteks Akuntabilitas, perilaku tersebut adalah :

1. Kemampuan melaksanaan tugas dengan jujur, bertanggung jawab, cermat, disiplin dan berintegritas tinggi;

2. Kemampuan menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara bertanggung jawab, efektif, dan efisien;

3. Kemampuan menggunakan Kewenangan jabatannya dengan berintegritas tinggi (LAN RI, 2021).

2.9.3 Kompeten

Terkait dengan perwujudan kompetensi ASN dapat diperhatikan dalam Surat Edaran

Menteri PANRB Nomor 20 Tahun 2021 antara lain, disebutkan bahwa panduan perilaku (kode etik) kompeten yaitu :

1. Meningkatkan kompetensi diri untuk menjawab tantangan yang selalu berubahi;

2. Membantu orang lain belajar; dan

3. Melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik. Perilaku kompeten ini sebagaiamana dalam poin 5 Surat Edaran Menteri PANRB menjadi bagian dasar penguatan budaya kerja di instansi pemerintah untuk mendukung pencapaian kinerja individu dan tujuan organisasi/instansi.

2.9.4 Harmonis

Terkait dengan perwujudan harmonis ASN dapat diperhatikan dalam Surat Edaran

Menteri PANRB Nomor 20 Tahun 2021 antara lain, disebutkan bahwa panduan perilaku (kode etik) harmonis yaitu :

1. Menghargai setiap orang apapun latar belakangnya;

2. Suka menolong orang lain; dan

3. Membangun lingkungan kerja yang kondusif (LAN RI,2021).

2.9.5 Loyal

Secara etimologis, istilah “loyal” diadaptasi dari bahasa Prancis yaitu “Loial” yang artinyamutudarisikapsetia.Secaraharfiahloyalberartisetia,atausuatukesetiaan.Kesetiaan ini timbul tanpa adanya paksaan, tetapi timbul dari kesadaran sendiri pada masa lalu. Bagi seorang Pegawai Negeri Sipil, kata loyal dapat dimaknai sebagai kesetiaan, paling tidak terhadap cita-cita organisasi, dan lebih-lebih kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Loyal merupakan salah satu nilai yangterdapat dalam CoreValuesASNyang dimaknai bahwa setiap ASN harus berdedikasi dan mengutamakan kepentingan bangsa dan negara, dengan panduan perilaku:

1. MemegangteguhideologiPancasila,Undang-UndangDasarNegaraRepublikIndonesia tahun 1945, setia kepada NKRI serta pemerintahan yang sah;

2. Menjaga nama baik sesama ASN, pimpinan instansi dan negara; serta

3. Menjaga rahasia jabatan dan negara (LAN RI, 2021).

2.9.6 Adaptif

Terkait dengan perwujudan adaptif ASN dapat diperhatikan dalam Surat Edaran MenteriPANRBNomor20Tahun2021antaralain,bahwapanduanperilaku(kodeetik)adaptif yaitu :

1. Cepat menyesuaikan diri menghadapi perubahan;

2. Terus berinovasi dan mengembangkan kreativitas;

3. Bertindak proaktif (LAN RI, 2021).

2.9.7 Kolaboratif

Kolaboratif merupakan salah satu nilai yang terdapat dalam CoreValuesASN yang

dimaknai bahwa setiap ASN harus berdedikasi dan mengutamakan kepentingan bangsa dan negara, dengan panduan perilaku :

1. Memberi kesempatan kepada berbagai pihak untuk berkontribusi;

2. Terbuka dalam bekerja sama untuk menghasilkan nilai tambah; dan

3. Menggerakkan pemanfaatan berbagai sumber daya untuk tujuan bersama (LAN RI, 2021).

2.10 PerandanKedudukanASNdalamNKRI

2.10.1ManajemenASN

Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan pegawai ASN yang professional,memilikinilaidasar,etikaprofesi,bebasdariintervensipolitik,bersihdaripraktik korupsi,kolusi,dannepotisme.ManajemenASNlebihmenekankankepadapengaturanprofesi pegawai sehingga diharapkan agar selalu tersedia sumber daya Aparatur Sipil Negara yang unggul selaras dengan perkembangan zaman (LAN RI, 2021).

2.10.2SmartASN

Berdasarkan arahan Presiden pada poin pembangunan SDM dan persiapan kebutuhan sumber daya manusia talenta digital, literasi digital berperan penting untuk meningkatkan kemampuan kognitif sumber daya manusia di Indonesia agar keterampilannya tidak sebatas mengoperasikan gawai. Kerangka kerja literasi digital terdiri dari kurikulumdigitalskill,digital safety,digitalculture, dandigitalethics(LAN RI, 2021).

Literasidigitalseringkitaanggapsebagaikecakapanmenggunakaninternetdanmedia digital. Namun begitu, acap kali ada pandangan bahwa kecakapan penguasaan teknologi adalahkecakapanyangpalingutama.Padahalliterasidigitaladalahsebuahkonsepdanpraktik yang bukan sekadar menitikberatkan pada kecakapan untuk menguasai teknologi. Lebih dari itu, literasi digital juga banyak menekankan pada kecakapan pengguna media digital dalam melakukanSmartASN.Seorangpenggunayangmemilikikecakapanliterasidigitalyangbagus tidak hanya mampu mengoperasikan alat, melainkan juga mampu beEMRdia digital dengan penuh tanggung jawab (LAN RI, 2021)

Keempat pilar yang menopang literasi digital yaitu etika, budaya, keamanan, dan kecakapandalambeEMRdiadigital.EtikabeEMRdiadigitalmeliputikemampuanindividudalam menyadari, mencontohkan, menyesuaikan diri, merasionalkan, mempertimbangkan, dan mengembangkan tata kelola etika digital (netiquette) dalam kehidupan sehari-hari. Budaya beEMRdiadigitalmeliputikemampuanindividudalammembaca,menguraikan,membiasakan,

memeriksa, dan membangun wawasan kebangsaan, nilai Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika dalamkehidupansehari-hari.KeamananbeEMRdiadigitalmeliputikemampuanindividudalam mengenali, mempolakan, menerapkan, menganalisis, menimbang dan meningkatkan kesadarankeamanandigitaldalamkehidupansehari-hari.Sementaraitu,kecakapanbeEMRdia digital meliputi Kemampuan individu dalam mengetahui, memahami, dan menggunakan perangkat kerasdanpiranti lunak TIKsertasistemoperasidigitaldalamkehidupansehari-hari (LAN RI, 2021).

ANALISISISUDALAMPELAKSANAANTUGASDANFUNGSI

3.1 IdentifikasiIsu

Identifikasi isu dilakukan berdasarkan hasil environmentalscanningpada tanggal 23 Mei 2022 – 28 Juni 2022 dengan melihat hal-hal yang tidak sesuai dengan kondisi Sasaran Kerja Pegawai (SKP) diruang rawat inap Kemuning 3 RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung. Hal yang tidak sesuai dalam SKP bisa berpotensi menjadi suatu masalah. Berikut ini beberapa isu yang ditemukan penulis dalam melakukan tugas jabatan sebagai perawat ahli pertama yang melaksanakan asuhan keperawatan di Ruang Kemuning 3 RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung.

Tabel 3.1 Penjelasan Butir SKP No ButirKegiatanyang Terkait KondisiSaatIni

1. Melakukan tindakan keperawatan pada pasien dengan intervensi

pembedahan pada tahap pre/intra/post operasi

Belum optimalnya

pemberian edukasi pra operasi pada pasien pra operasi di ruang kemuning

3 RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung Tahun 2022

Tersedianya media edukasi yang menarik mengenai informasi pra operasi pada pasien pra operasi di Ruang

Kemuning 3 RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung Tahun 2022

Belum optimalnya perawat

dalam melakukan

pendokumentasian

tindakan keperawatan

menggunakan Electronic Medical Record (EMR) di Ruang Kemuning 3 RSUP

Dr. Hasan Sadikin Bandung Tahun 2022

Dilakukannya pendokumentasian tindakan keperawatan menggunakan EMR di Ruang Kemuning 3 RSUP

Dr. Hasan Sadikin Bandung sesuai Standar

2. Melakukan pendokumentasian tindakan keperawatan

3. Melaksanakan fungsi pengarahan pelaksanaan Sudah dilaksanakan Dilaksanakan sesuai SOP

pelayanan keperawatan sebagai ketua tim/perawat

4. Melakukan pemberian penugasan perawat dalam rangka melakukan fungsi ketenagaan perawat

5. Melaksanakan case finding/deteksi dini/penemuan kasus baru pada indivdu

6. Melaksanakan pengkajian keperawatan lanjutan pada individu

7. Memberikan konsultasi data pengkajian keperawatan dasar/lanjutan

8. Merumuskan diagnosis keperawatan pada individu

Sudah dilaksanakan Dilaksanakan sesuai SOP

9. Membuat prioritas diagnosa keperawatan dan masalah keperawatan

10. Menyusun rencana tindakan keperawatan dan masalah keperawatan

11. Menyusun rencana tindakan keperawatan pada individu (merumuskan, menetapkan) tindakan

Sudah dilaksanakan Dilaksanakan sesuai SOP

Sudah dilaksanakan Dilaksanakan sesuai SOP

Sudah dilaksanakan Dilaksanakan sesuai SOP

Belum optimalnya perawat dalam merumuskan diagnosa keperawatan di EMR

Belum optimalnya perawat dalam membuat prioritas diagnosa keperawatan di EMR

Belum optimalnya perawat dalam menyusun rencana keperawatan di EMR

Belum optimalnya perawat dalam penyusunan rencana tindakan kepada individu

Diagnosa keperawatan pada individu terdokumentasi di EMR

Diagnosa prioritas terdokumentasi di EMR

Rencana tindakan keperawatan terdokumentasi di EMR

Tersusunnya rencana tindakan di EMR

12. Melakukan komunikasi terapeutik dalam pemberian asuhan keperawatan

13. Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang kompleks pada area medikal bedah, seperti melakukan Independent Double Check (IDC) saat memberikan obat dengan kewaspadaan tinggi

Sudah dilaksanakan Dilaksanakan sesuai SOP

Masih terjadinya ketidakpatuhan perawat dalam pelaksanaan independentdoublecheck

(IDC) saat memberikan obatdengankewaspadaan

tinggi di Ruang Kemuning

3 RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung Tahun 2022

Dilakukannya Independent Double Check (IDC) saat akan memberikan obat-obat dengan kewaspadaan tinggi

14. Memfasilitasi adaptasi dalam hospitalisasi pada individu

15. Melakukan tindakan keperawatan pada kondisi gawat darurat/bencana/kritikal

16. Memberikan dukungan/fasilitas kebutuhan spiritual pada kondisi kehilangan, berduka atau menjelang ajal dalam pelayanan keperawatan

17 Melakukan tindakan keperawatan pemenuhan kebutuhan nutrisi

18 Melakukan tindakan keperawatan pemenuhan kebutuhan eliminasi

Sudah dilaksanakan Dilaksanakan sesuai SOP

Sudah dilaksanakan Dilaksanakan sesuai SOP

Sudah dilaksanakan Dilaksanakan sesuai SOP

Sudah dilaksanakan Dilaksanakan sesuai SOP

Sudah dilaksanakan Dilaksanakan sesuai SOP

19. Melakukan tindakan keperawatan pemenuhan kebutuhan mobilisasi

Belum optimalnya

pemberian edukasi mobilisasi dini pada pasien

pasca operasi di Ruang

Kemuning 3 RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung

Tahun 2022

Tersedianya media edukasi yang menarik mengenai mobilisasi dini

di Ruang Kemuning 3

RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung Tahun 2022

20. Melakukan tindakan keperawatan pemenuhan

kebutuhan istirahat dan tidur

21. Melakukan tindakan keperawatan pemenuhan kebutuhan kebersihan

22 Melakukan tindakan keperawatan pemenuhan

kebutuhan rasa nyaman dan pengaturan suhu

23. Melakukan tindakan keperawatan pemenuhan kebutuhan oksigenasi kompleks

24. Melakukan komunikasi dengan klien dengan hambatan komunikasi

25 Melakukan pemantauan atau

penilaian kondisi pasien selama dilakukan tindakan

keperawatan spesifik sesuai

kasus dan kondisi pasien

Sudah dilaksanakan Dilaksanakan sesuai SOP

Sudah dilaksanakan Dilaksanakan sesuai SOP

Sudah dilaksanakan Dilaksanakan sesuai SOP

Sudah dilaksanakan Dilaksanakan sesuai SOP

Tidak ada data

Tidak ada data

Belum optimalnya

pengisian formulir

pemantauan pemberian

transfusi darah pada EMR

di Ruang Kemuning 3

RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung

Pengisian monitoring pemberian transfusi darah dilakukan oleh

seluruh perawat Ruang

Kemuning 3 RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung

26. Melakukan evaluasi tindakan keperawatan pada individu

Sudah dilaksanakan Dilaksanakan sesuai SOP

27 Melakukan perawatan luka Sudah dilaksanakan Dilaksanakan sesuai SOP

28. Melakukan support kepatuhan terhadap intervensi kesehatan pada

individu

29. Melaksanakan manajemen surveilans HAIs sebagai upaya pengawasan risiko infeksi dalam upaya preventif pada pelayanan keperawatan

Sudah dilaksanakan Dilaksanakan sesuai SOP

30. Melakukan pengorganisasian pelayanankeperawatanantar shift/unit/fasilitas kesehatan

Belum optimalnya pelaksanaan universal

precautions di Ruang

Kemuning 3 RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung

Tahun 2022

Dilaksanakannya

tindakan universal precautions (hand hygienedanpenggunaan

Alat Pelindung Diri (APD) sesuai dengan Standar Operasional Prosedur dengan adanya menajamen penanggulangan ketidakpatuhan

pelaksanaan universal precautions.

Sudah dilaksanakan Dilaksanakan sesuai SOP

32.

upaya peningkatan kepatuhan kewaspadaan standar pada pasien/petugas/pengunjung

sebagai upaya pencegahan infeksi

Sudah dilaksanakan Dilaksanakan sesuai SOP

Sudah dilaksanakan Dilaksanakan sesuai SOP

31. Melakukan konsultasi keperawatan dan kolaborasi dengan dokter

Melakukan

33. Melakukan pendidikan kesehatan pada individu

Sudah dilaksanakan Dilaksanakan sesuai SOP

Berdasarkan hasil dari environmentalscanningsesuai dengan penjabaran butir SKP yang telah dilakukan di Ruang Kemuning 3 RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung terdapat beberapa isu yang muncul, yaitu :

1)Belumoptimalnyapemberianedukasipraoperasipadapasienpraoperasidi ruangkemuning3RSUPDr.HasanSadikinBandungTahun2022

Ruang Kemuning 3 merupakan Instalasi Rawat Inap yang diperuntukkan untuk pasien yang akan menjalani tindakan pembedahan. Pada awalnya Ruang Kemuning 3 merupakan ruang bedah wanita namun karena adanya kebutuhan ruangan saat ini ruang kemuning 3 menjadi ruang bedah dengan jenis kelamin laki-laki dan perempuan. Ruang Kemuning 3 memiliki tujuan memberikan asuhan keperawatan pre/intra/post operasi secara optimal berdasarkan standar asuhan keperawatan (SKP, 2022).

Setiap Tindakan operasi sekecil apapun dapat menimbulkan risiko infeksi yang disebut dengan Infeksi Daerah Operasi (IDO). Infeksi Daerah Operasi (IDO) merupakan salah satu infeksi yang termasuk ke dalam kelompok HealthCareAssosiatedInfection(HAIs). Health CareAssosiatedInfections(HAIs) merupakan infeksi yang dapat berasal dari lingkungan rumah sakit, infeksi ini tidak terbatas pada pasien saja, melainkan juga pada petugas kesehatan yang didapat pada saat memberikan pelayanan kepada pasien (EuropeanCentre forDiseasePreventionandControl(ECDC), 2017).

Informasi praoperasiterdiridaripemeriksaan fisik secara umum,status nutrisi pasien, cairan dan elektrolit, personalhygiene, pencukuran area operasi, persiapan lambung serta latihan praoperasi. Berdasarkan hasil environmentalscanningyang dilakukan tanggal 23 Mei 2022 – 28 Juni 2022 dengan melihat hal-hal yang tidak sesuai dengan kondisi SKP di Ruang

Kemuning3RSUPDr.HasanSadikinBandung,ditemukantidaktersedianyapapanpuasapada pasien pra operasi sehingga dapat membuat missinformasi pada pasien/keluarga/pihak lain yang tidak mengetahui rencana persiapan praoperasi pasien. Menurut Severn etal., (2020) menyatakan bahwa pengontrolan glukosa, persiapan lambung dengan melakukan persiapan puasa sebelum tindakan operasi, penggunaan antiseptik dan profilaksis antibiotik menjadi salah satu kegiatan dalam pengendalian infeksi praoperasi atau pengendalian Infeksi Daerah Operasi (IDO).

Berdasarkan laporan surveilans infeksi RSUP Dr.Hasan Sadikin BandungBulan Januari

– Mei 3 kasus IDO dari total 584 pasien operasi. Data pasien operasi per Juni 2022 sebanyak

144 pasien. Hasil wawancara dengan pasien dan keluarga yang dilaksanakan pada tanggal 1

Juni 2022 didapatkan bahwa 6 dari 6 pasien menyatakan tidak mendapatkan informasi mengenai apa saja persiapan praoperasi serta tidak melakukan mandi menggunakan sabun

chlorehexidine 2-4% pada pasien yang akan menjalani tindakan operasi. Dibuktikan dengan tidak adanya pengisian edukasi praoperasi pada lembar edukasi pasien. Berdasarkan hasil wawancaradenganKepalaRuanganmengatakanbelumtersedianyapouchuntukpelaksanaan mandi chlorehexidine. Sedangkan menurut Prayugo et al., (2022) mandi dengan

chlorehexidine 4% sebagai persiapan pra operasi efektif dalam mencegah Infeksi Daerah

Operasi(IDO)karenachlorehexidinebersifatbakterisida,bakteriostatik,tahanlamapadakulit dan dapat mengurangi jumlah koloni bakteri sembilan kali lipat serta meningkatkan antiseptik lebih lama dikulit.

Hasil telusur pada unit promosi kesehatan mengatakan belum tersedianya media edukasi mengenai persiapan pra operasi pada pasien pra operasi di Ruang Kemuning 3 RSUP

Dr.HasanSadikinBandung.BerdasarkanpenelitianKathleenetal.,(2022)menyatakanbahwa edukasi praoperasi dapat mempengaruhi kondisi fisik, psikologis, dan berpotensi besar dalam melakukan edukasi pra operasi. Pasien yang menunggu menjalani tindakan operasi melaporkan perasaan cemas dan takut akan hasil operasi. Hal ini tentunya berdampak pada pemulihan pasca operasi pasien, sehingga penting untuk memberikan informasi praoperasi dapat membantu persiapan psikologis untuk operasi pada pasien.

Pelaksanaan edukasi praoperasi oleh pasien masih belum optimal Beberapa faktor yang menjadi kendala yaitu berbedaan karakteristik perawat di Ruang Kemuning 3 yaitu 11 perawat dengan latar belakang perawat bedah dan 11 orang perawat merupakan pindahan dari ruangan lain karena kebutuhan SDM 7 diantaranya memiliki latar belakang keperawatan jiwa. Terdapat perbedaan pendidikan 1 magister keperawatan, 9 ners, dan 13 D3 Keperawatan.Mediainformasipraoperasidiruanganjugabelumterstruktur.Belumoptimalnya pengisian checklistInfeksi Daerah Operasi pada lembar survey infeksi.

2) Belum optimalnya perawat dalam melakukan pendokumentasian asuhan keperawatanmenggunakanElectronicMedicalRecord(EMR)diRuangKemuning 3RSUPDr.HasanSadikinBandungTahun2022

Dokumentasi keperawatan merupakan catatan yang dapat digunakan sebagai bukti olehtenagakesehatanapabilaterjadituntutanyangberisikandatalengkap,nyatadantercatat yang menggambarkan kondisi pasien proses perawatan dari awal masuk rumah sakit hingga diperbolehkanpulang.Termasuk padajenisperawatan,tipe,kuantitasdankualitaspelayanan

kesehatan dalam upaya memenuhi kebutuhan pasien, meliputi pengkajian, diagnosa, perencaan, implementasi, dan evaluasi (BPPSDMK, 2017).

Di era digital, beberapa rumah sakit telah memanfaatkan EMR untuk memudahkan pelayanandalamhalpencatatanmedispasien.EMRmerupakankumpulansistematisinformasi kesehatanberbasiselektronikyangterhubungdanterintegrasidengansisteminformasidalam jejaring rumah sakit. RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung dalam memudahkan pelayanan telah mengembangkan EMR yang bertujuan untuk pelayanan rekam medis yang bermutu, efektif, efisien, dan terintegrasi.

Berdasarkan hasil observasi pada tanggal 23 Mei 2022 - 28 Juni 2022 di Ruang

Kemuning 3 RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung, ditemukan bahwa perawat yang berdinas sore dan malam tidak melakukan pendokumentasian di EMR, perawat hanya melakukan pendokumentasian pada spreadsheetuntuk handover. Hasil wawancara, 8 dari 8 perawat menganggap dokumentasi asuhan keperawatan terlalu rumit, beragam, dan menyita waktu. Hasil temuan didapatkan 6 dari 6 pasien yang diberikan asuhan keperawatan tidak terdokumentasi di EMR maupun secara manual yang tertulis dalam buku rekam medis. Hasil observasi ditemukan data 4 dari 10 dokumentasi pasien di EMR hanya dilakukan pengisian pada pengkajian awal sedangkan sisanya tidak dilakukan pengkajian lanjutan. Hal ini karenanya kurangnya monitoring terhadap evaluasi pendokumentasian asuhan keperawatan.

Sejalan dengan penelian Erna et al., (2020) ketidakpatuhan perawat dalam melakukan pendokumentasian keperawatan dipengaruhi oleh beberapa faktor salah satunya supervisi.

Dari 3 dari 3 perawat dinas pagi yang melakukan dokumentasi EMR masih ditemukannya ketidakseragaman perawat dalam pengisian dokumentasi asuhan keperawatan di EMR Tidak adanya panduan khusus untuk pendokumentasi asuhan keperawatan melalui EMR. Ketidakpatuhan perawat dalam melaksanakan pendokumentasian asuhan keperawatan akan mengakibatkanrendahnyamutudarikelengkapandokumentasiasuhankeperawatandanakan menurunkan mutu pelayanan keperawatan.

3) Belum optimalnya pengisian formulir pemantauan pemberian transfusi darahdiRuangKemuning3RSUPDr.HasanSadikinBandungTahun2022

Berdasarkan hasil temuan pada 23 Mei 2022 – 28 Juni 2022 di Ruang Kemuning 3, pelaksanaan pemberian transfusi darah belum dilakukan secara optimal. Setelah darah ditransfusikan, bloodsettidak dilakukan penggantian dengan infus setyang baru. Dalam pengamatakan ditemukan 9 dari 10 lembar informedconsentpersetujuan tindakan transfusi tidak ditemukan dalam rekam medis pasien. Sebanyak 40 kartu distribusi komponen darah tidak terdapat tanda tangan petugas yang menstransfusikan. Masih ditemukan pengisian formulir pemantauan transfusi darah yang belum optimal dan lengkap. Sedangkan 5 lainnya

tidak ditemukan formulir pemantauan transfusi darah dalam rekam medis. 5 dari 10 pasien tidak dilakukannya monitoring dan pemeriksaan tanda-tanda vital sesuai dengan Standar

Prosedur Operasional (SPO) sebelum, selama, dan setelah pemberian transfusi darah. Ketika diwawancara mengenai alasan tidak melakukan pengkajian reaksi transfusi perawat mengatakan terbatasnya waktu. Hal ini menunjukkan bahwa pengisian formulir pemantauan pemberian transfusi darah belum berjalan optimal baik pengisian manual dengan kertas pada lembar observasi transfusi di rekam medis atau pengisian formulir pemantauan transfusi di EMR.

Pemberiandarahkepadapasiendilakukandenganmonitoringkeadaanfisikpasiendan juga monitor berkala dilakukan dengan memperhatikan keluhan dan gejala pada pasien. Formulir pemantauan transfusi dasar meliputi jenis darah, no. labu, tanggal dan jam mulai transfusi, tanggal dan jam transfusi selesai, monitoring tanda-tanda vital sebelum pemberian, selamadansetelahpemberiantransfusi.Seharusnyasetelahdarahditransfusikanpasienharus diobservasi secara cermat pada 5-15 menit pertama sejak transfusi dimulai. Jika tidak dilakukanmonitoring,halinidapatberbahayakarenatransfusidarahbisamenimbulkanreaksi yang memanjang, sehingga pasien yang menerima transfusi darah harus diperiksa kemungkinan terjadinya reaksi transfusi.

Di RSUP Dr. Hasan Sadikin data kejadian reaksi transfusi Bulan Januari – Mei 2022 terdapat 11 pasien yang mengalami reaksi transfusi. Sehingga penting dilakukannya pemantauan berkala agar penanganan dapat diberikan dengan baik. Hasil dari kuesioner sebanyak10perawatyangmengisikuesioner.8perawattidakmengetahuipengisiantransfusi melaluiEMR,10orangmengatakanbelummelakukanpemantauanpengisianformulirtransfusi pada EMR, 10 orang mengetahui manfaat dan tujuan dilakukannya pengisian formulir pemantauan transfusi. Selanjutnya 4 perawat melakukan pemantauan tanda-tanda vital saat melakukan transfusi, 4 perawat melakukan pengisian formulir pemantauan transfusi lengkap, Masih menggunakan formulir kertas yang ada pada rekam medis.

4) Masihterjadinyaketidakpatuhanperawatdalampelaksanaanindependent doublecheck(IDC) saatmemberikanobatdengan kewaspadaan tinggi diRuang

Kemuning3RSUPDr.HasanSadikinBandungTahun2022

Pengelolan obat kewaspadaan tinggi merupakan salah satu bagian dari International

Patient SafetyGoal (IPSG) yaitu sebuah standar yang diterbitkan oleh Joint Commision International(JCI)sebagaibagiandaristandarkualitasdankeselamatanpelayanankesehatan yang berfokus pada pasien(JointCommisionInternational(JCI), 2022).

Perawat sebagai tenaga kesehatan yang paling lama berada bersama-sama dengan pasien harus menunjukkan kepatuhan dalam memberikan perawatan kepada pasien,

khususnya pasien-pasien yang membutuhkan obat kewaspadaan tinggi yang sangat rentan. Obatkewaspadaantinggiatauhighalertadalahobatdengankewaspadaantinggiyangsecara signifikan dapat berisiko membahayakan pasien bila digunakan dengan salah atau dikelola dengan kurang tepat (ambarwatietal.,2020). Berdasarkan PERMENKES No. 72 Tahun 2016, obat highalertadalah obat yang sering menyebabkan reaksi obat yang tidak diinginakan (ROTD). Obat-obatan yang masuk kedalam kategori highalertadalah elektrolit konsentrasi tinggi (KCl, NaCl 3%, Meylon/Bicnat, dan Kalium Fosfat), obat sitostatika, obat yang ucapan mirip (NORUM dan LASA), narkotika, insulin, antiaritmia, inotropic, dan antikoagulan.

Penyimpanan obat higtalertharus jelas dan harus diberi tanda khusus untuk memudahkan dalampengambilanobattersebut,agartidakterjadikesalahandalampemakaian.Jikaperawat tidak berhati-hati dalam memberikan obat-obatan high alert maka dapat menyebabkan penurunan tingkat kepercayaan masyarakat terhadap pelayanan kesehatan dan menurunkan kualitas pelayanan yang diberikan oleh rumah sakit (Najiha etal, 2018).

Berdasarkan hasil observasi ditemukan bahwa 3 dari 3 perawat yang berdinas tidak melakukan independentdoublecheck(IDC) saat memberikan obat dengan kewaspadaan tinggi atauhighalertseperti contohnyapemberian obatheparin, tidak adanya pelabelan pada obat dengan kewaspadaan tinggi hal ini dapat meningkatkan kejadian medicationerror. Dari catatan obat pasien ditemukan tidak adanya tanda tangan dalam pelaksanaan independent doublecheck(IDC).

5)Belum optimalnya pemberian edukasi mobilisasi dini pada pasien pasca operasidiRuangKemuning3RSUPDr.HasanSadikinBandungTahun2022 Mobilisasi dini adalah tindakan yang dilakukan untuk membuat pasien dapat berjalan sesegara mungkin. Hal ini menjelaskan bahwa pasien pasca operasi diperbolehkan untuk bergerak dari mobilisasi ringan hingga aktivitas yang lebih berat. Mobilisasi dini pasca operasi sangat efektif dalam mempercepat kesembuhan pasien. Selain itu, mobilisasi dini merupakan aspekpentingdarifungsifisiologiskarenamerupakankomponenpentinguntukmeningkatkan kemandirian pasien (Susanti etal., 2021).

Mobilisasi dini berfungsi untuk melatih otot, sistem saraf, tulang, dan peredaran darah sehingga diharapkan dapat mempercepat proses penyembuhan luka pasca operasi. Mobilisasi dini pasca operasi adalah proses kegiatan yang dilakukan setelah operasi dimulai dari Latihan ringan di tempat tidur seperti latihan pernapasan, Latihan batuk efektif, dan menggerakkan anggota badan sampai pasien dapat turun dari tempat tidur, berjalan ke kamar mandi dan berjalan keluar kamar tidur. Manfaat yang diperoleh dari latihan fisik adalah meningkatkan kemampuan pasien dalam melakukan aktivitas hidup sehari-hari (Susanti etal., 2021).

Berdasarkan hasil observasi pada tanggal 23 Mei 2022 – 28 Juni 2022 di Ruang

Kemuning 3 RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung, ditemukan bahwa tidak tersedianya media

edukasi mengenai mobilisasi dini di ruang kemuning 3 RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung, 5 dari 5 pasien tidak mendapatkan informasi mengenai mobilisasi pasca operasi Dibuktikan dengan tidak adanya pengisian edukasi mobilisasi pada lembar edukasi pasien. Selain itu, perbedaankarakteristikperawatdiRuangKemuning3yaitu11perawatdenganlatarbelakang perawat bedah dan 11 orang perawat merupakan pindahan dari ruangan lain karena kebutuhan SDM 7diantaranya memiliki latar keperawatan jiwa. Halinidapat berdampak pada pengetahuan perawat mengenai edukasi pasien pasca operasi salah satunya mobilisasi dini. Hasil wawancara padatanggal 1Juni2022kepada pasien 4pasien pascaoperasi mengatakan takutuntukmelakukanmobilisasipascaoperasi.Pasienjugamengatakankekhawatiranjahitan luka bekas operasi akan meregang bila pasien melakukan mobilisasi pasca operasi.

6) BelumoptimalnyapelaksanaanuniversalprecautionsdiRuangKemuning3 RSUPDr.HasanSadikinBandungTahun2022

HealthCareAssosiatedInfections(HAIs) merupakan infeksi yang dapat berasal dari lingkungan rumah sakit, infeksi ini tidak terbatas pada pasien saja, melainkan juga pada petugas kesehatan yang didapat pada saat memberikan pelayanan kepada pasien (ECDC, 2017). Angka kejadian infeksi akan terus meningkat dan semakin tinggi diberbagai negara dantatananperawatandirumahsakit.Karenaitu,untukmengurangikemungkinanpenularan virus melalui paparan cairan tubuh, darah dan organisme umum lainnya, theCentersfor Desease Control and Prevention (CDC) merekomendasikan pencegahan infeksi didalam memberikan layanan kesehatan adalah dengan mematuhi pelaksanaan metode universal precautions(CDC, 2015). Adapun tindakan pelaksanaanuniversalprecautionsmeliputi : hand hygiene(kebersihan tangan), penggunaan alat pelindung diri (misalnya sarung tangan, gaun, masker), praktik injeksi yang aman, penanganan secara aman terhadap peralatan atau permukaan yang dapat berpotensi terkontaminasi di lingkungan pasien, dan kebersihan pernafasan/etiket batuk (CDC, 2015).

Tindakanuniversalprecautionsyang tidak dilakukan dapat memberikan dampak yang besar terhadapmorbiditas danmortalitas.Dampak lainnyayaitumenyebabkanbertambahnya penderitaan pasien, keluarnya biaya tambahan untuk fasilitas kesehatan, meningkatnya kebutuhan akan sumber daya, dan memperlama tinggal di fasilitas kesehatan (yang merupakan resiko mendapatkan infeksi HAIs) (CDC, 2017). Sehingga sudah seharusnya petugas kesehatan memperhatikan tindakan pelaksanaan universalprecautions, karena jika tidak dilaksanakan akan merugikan pasien dan membahayakan petugas kesehatan itu sendiri dalam melaksanakan tugasnya (Putri, 2015).

Berdasarkan hasil environmentalscanning, 3 dari 3 perawat tidak melakukan praktik handhygiene sesuai dengan 6 langkah 5 moment handhygiene. Dari data rekapitulasi kepatuhan pelaksanaan handhygieneoleh perawat di RSUP Dr. Hasan Sading, ditemukan kepatuhanpelaksanaanhandhygienebelumoptimaldatakepatuhanBulanJanuari-Mei2022 yaitu94,54%,94,45%, 94,59%,94,93%dan92,11%.2dari3perawat menggunakansarung tangan yang sama berulang saat melakukan tindakan keperawatan dari satu pasien ke pasien lainnya Masih ditemukannya perawat yang tidak menggunakan handscoonsaat melakukan pemasanganinfus.Padapraktikinjeksiyangamandidapatkandataditemukannyajarumbekas pakai tanpa penutup di meja pasien, jarum yang masih menusuk di plabot infus, pecahan ampulbukanpadasampahbendatajam. Berdasarkandatarekapitulasikecelakaankerjayang tertusukjarumdiRSUPDr.HasanSadikinTahun2021,didapatkan13petugaskesehatanyang mengalami tertusuk jarum yang disebabkan oleh recapping, tindakan hecting, injeksi, pemasanganinfus,merapikanlinen,danmemasukkansampeldarahkebotol.Dari13petugas kesehatan 3 diantaranya yaitu perawat.

3.2 PenapisanCoreIsu

Setelah melakukan identifikasi isu diatas, selanjutnya dilakukan proses pemilihan isu aktual yang dilakukan dengan menentukan urutan prioritas. Dalam menentukan prioritas masalah dilakukan dengan menggunakan alat bantu penetapan kriteria kualitas isu dengan metode analisis Aktual, Problematik, Kekhalayakan dan Kelayakan (APKL). Aktual artinya benar-benar terjadi dan sedang hangat dibicarakan oleh masyarakat. Problematik artinya isu yang memiliki dimensi masalah yang kompleks, sehingga perlu dicarikan segera solusinya. Kekhalayakan artinya isu yang menyangkut hajat hidup orang banyak, dan Kelayakan artinya isu yang masuk akal dan realistis serta relevan untuk dimunculkan inisiatif pemecahan masalahnya.

Tabel 3.2 Tekhnik Tapisan Isu Berdasarkan Kriteria APKL

1 Belumoptimalnyapemberianedukasipra operasi pada pasien pra operasi di ruang

kemuning 3 RSUP Dr. Hasan Sadikin

Bandung Tahun 2022

2 Belum optimalnya perawat dalam

melakukan pendokumentasian tindakan

keperawatan menggunakan EMR di

5 5 3 3 16

Ruang Kemuning 3 RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung Tahun 2022

3 Belum optimalnya pengisian formulir pemantauan transfusi darah di Ruang

Kemuning 3 RSUP Dr. Hasan Sadikin

4 Masih terjadinya ketidakpatuhan

perawat dalam pelaksanaanindependent doublecheck(IDC) saat memberikan obat dengan kewaspadaan tinggi di

Kemuning 3 RSUP Dr. Hasan

5 Belum optimalnya pemberian edukasi

dini pada pasien pasca

Ruang Kemuning 3 RSUP Dr.

6

optimalnya perawat dalam

Dari hasil penapisan tersebut didapatkan isu prioritas yang akan dicari penyelesaian yaitu belum optimalnya pengisian formulir pemantauan transfusi darah pada EMR di Ruang Kemuning3RSUPDr.HasanSadikinBandungTahun2022untukdijadikanlaporanaktualisasi.

3.3

DampakIsu

Dampak yang dapat ditimbulkan dari coreisu apabila tidak dilakukan perbaikan dan keterkaitan dengan nilai-nilai ASN adalah sebagai berikut :

Tabel 3.3 Dampak Isu Sesuai SKP

No. Isu

1 Belum optimalnya pemberian

edukasipraoperasipadapasienpra

DampakApabilaIsuTidakDitangani

Dampak yang terjadi apabila isu diatas tidak ditangani ialah berisiko terhadap penurunan

No. Isu

DampakApabilaIsuTidakDitangani operasi di ruang kemuning 3 RSUP

Dr. Hasan Sadikin Bandung Tahun 2022

tingkat mutu pelayanan ruangan atau instansi. Selain itu, informasi yang tidak memadai dapat menyebabkankesalahpahamaninformasimedis yang pada akhirnya dapat meningkatkan

kecemasan dan ketakutan yang akan mempengaruhi kondisi fiisk serta psikologis pasien pra operasi di Ruang Kemuning 3 RSUP

Dr. Hasan Sadikin Bandung. Hal ini tentunya juga berdampak pada pemulihan pasca operasi pasien (Kathleen et al., 2022) Akan menambahkan cost perawatan pada pasien. Selain itu, dapat meningkatkan kejadian Infeksi Daerah Operasi (IDO) bila edukasi mengenai informasi praoperasi tidak terlaksana secara optimal (Prayugo etal., 2022).

2 Belum optimalnya perawat dalam melakukan pendokumentasian asuhankeperawatanmenggunakan EMRdiRuangKemuning3RSUPDr.

Hasan Sadikin Bandung Tahun 2022

Dokumentasi keperawatan sangat penting karena pelayanan keperawatan yang diberikan pada pasien membutuhkan catatan dan pelaporan yang dapat digunakan sebagai tanggung jawab dan tanggung gugat dari berbagai kemungkinan masalah yang dialami pasien baik masalah kepuasan maupun ketidakpuasan terhadap pelayanan yang diberikan. Selain itu, dokumentasi keperawatan digunakan untuk menghindari tuntutan hukuman dan sebagai bukti nyata telah dilakukannya asuhan keperawatan, bila tidak dikerjakan akan berakibat buruk bagi perawat (Barus etal., 2020). Ketidakpatuhan perawat dalam melaksanakan pendokumentasian asuhan keperawatan akan mengakibatkan

rendahnya mutudari kelengkapan dokumentasi

3 Belum optimalnya pengisian formulir pemantauan transfusi

darah pada EMR di Ruang

Kemuning 3 RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung Tahun 2022

DampakApabilaIsuTidakDitangani asuhan keperawatan dan akan menurunkan mutu pelayanan keperawatan.

Jika tidak dilakukan monitoring, hal ini dapat berbahaya karena transfusi darah bisa menimbulkan reaksi yang memanjang, sehinggapasienyangmenerimatransfusidarah harus diperiksa kemungkinan terjadinya reaksi transfusi. Memanjangnya masa rawat pasien, menambahkomplikasi,costperawatansemakin mahal (Olaniyi etal., 2019).

4 Masih terjadinya ketidakpatuhan perawat dalam pelaksanaan Independent Double Check (IDC)

saat memberikan obat dengan kewaspadaan tinggi di Ruang

Kemuning 3 RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung Tahun 2022

5 Belum optimalnya pemberian

edukasi mobilisasi dini pada pasien pascaoperasidiRuangKemuning3

RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung

Tahun 2022

6 Belum optimalnya pelaksanaan

universal precautions di Ruang

Kemuning 3 RSUP Dr. Hasan

Sadikin Bandung Tahun 2022

Jika perawat tidak berhati-hati dalam memberikanobat-obatanhighalertmakadapat menyebabkan penurunan tingkat kepercayaan masyarakat terhadap pelayanan kesehatan dan menurunkan kualitas pelayanan yang diberikan oleh rumah sakit serta meningkatkan medication error yang dapat membahayakan keselamatan pasien (Najiha etal., 2018).

Dampak apabila tidak dilakukan mobilisasi dini adalah penyembuhan luka menjadi lama, menambahrasasakit,badanmenjadipegaldan kaku, kulit menjadi lecet dan luka, dan dapat memperlama masa perawatan di rumah sakit (Berkanis etal., 2020).

Tindakan universal precautions yang tidak dilakukan dapat memberikan dampak yang besar terhadap morbiditas dan mortalitas. Dampak lainnya yaitu menyebabkan bertambahnya penderitaan pasien, keluarnya biaya tambahan untuk fasilitas kesehatan, meningkatnya kebutuhan akan sumber daya, dan memperlama tinggal di fasilitas kesehatan (yang merupakan resiko mendapatkan infeksi

DampakApabilaIsuTidakDitangani HAIs), meningkatkan kasus penularan kasus

Hepatitis B dan C akibat paparan darah dan cairan pasien dan HIV, meningkatkan angka kesakitan pegawai dan turunnya mutu keselamatan pasien (CDC, 2017).

3.4 AnalisisPenyebabIsu

Man Material

Belum semua perawat melakukan pengisian

formulir pemantauan

transfusi pada EMR

Kurang pengetahuan

perawat

Kurang keterampilan

perawat dalam pengisian

formulir pemantauan pada

EMR

Belum ada monitoring evaluasi kepatuhan pengisian

formulir pemantauan

transfusi pada EMR

Belum adanya panduan

pengisian formulir

pemantauan transfusi pada

EMR

Sosialisasi pengoperasian

EMR belum optimal

Pengisian formulir pemantauan transfusi pada

EMR belum optimal

Pengisian formulir pemantauantransfusimasih

menggunakanpaper

Measurement

Method

Belum optimalnya pengisian formulir pemantauan transfusi

darah pada EMR di

Ruang Kemuning 3

RSUP Dr. Hasan

Sadikin Bandung

Tahun 2022

Gambar3.1 AnalisisFishbone

Berdasarkan hasil analisis fishbone, didapatkan beberapa akar permasalahan diantaranya :

1) Man, pada kategori ini penyebab munculnya isu yaitu dikarenakan kurang pengetahuan perawat, belum semua perawat melakukan pengisian formulir pemantauan transfusi pada EMR, Kurang keterampilan perawat dalam pengisian formulir pemantauan pada EMR. Maka gagasan yang dapat dibuat pada poin ini adalah dibentuknya sosialisasi dan Diskusi Refleksi Kasus (DRK) mengenai pengisian formulir pemantauan transfusi pada EMR dan evaluasi kepatuhan menggunakan kuesioner/angket.

2)Matherial,padakategoriinipenyebabmunculnyaisuyaituBelumadanyapanduanpengisian formulirpemantauantransfusipadaEMR.Makagagasanyangdapatdibuatadalahpembuatan video tatacara pengisian formulir pemantauan transfusi.

3) Measurement, pada kategori ini dapatkan penyebab munculnya isu yaitu belum ada monitoring evaluasi kepatuhan pengisian formulir pemantauan transfusi pada EMR Maka gagasan isu yang akan dibuat adalah evaluasi kepatuhan pengisian formulir pemantauan transfusi

4) Method, pada kategori ini didapatkan penyebab isu yaitu sosialisasi pengoperasian EMR belum optimal, pengisian formulir pemantauan transfusi pada EMR belum optimal, dan pengisian formulirpemantauan transfusi masihmenggunakan formuliskertas direkammedis.

Makagagasanyangdapat dibuat padapoin iniadalah dibentuknya sosialisasi, DiskusiRefleksi Kasus (DRK), edukasi pengisian formulir transfusi darah pada EMR.

3.5 GagasanPemecahanIsu

Gagasan pemecahan isu yang dilakukan bersumber dari Sasaran Kinerja Pegawai (SKP), perintah atasan, dan inovasi dengan mengaplikasikan nilai-nilai dasar Aparatur Sipil Negara BerAKHLAK (Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, Kolaboratif), prinsip manajemen ASN dan SMARTASN mewujudkan SmartGovernanceserta diintegrasikan dengan nilai-nilai dan visi misi RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung.

Keterkaitan dengan manajemen ASN dan SMARTASN mewujudkan SmartGovernance antara lain :

Tabel

ManajemenASN

Keterkaitan dengan Substansi Manajemen ASN dan SMARTASN

1. Melaksanakan kebijakan dan pelayanan publik yang professional

2. Melaksanakan tugas dengan jujur dan bertanggung jawab dalam memberikan asuhan keperawatan

3.5

SMARTASN

3. Memberikan informasi secara benar

Memanfaatkan digitalisasi dalam

pelaksanaan sarana edukasi dengan

membuat media pengisian formulir

pemantauan pemberian transfusi darah

pada EMR berupa video yang mudah

diakses melalui kanal youtube dengan

scan QR barcode yang langsung

terhubung pada kanal youtube

merupakan salah satu kecakapan literasi

digital yang baik dimana mampu

bermedia digital dengan penuh tanggung

jawab dengan mengutaman empat pilar literasi digital yaitu digitalskills,digital ethics,digitalculture,dan digitalsafety.

Selain itu merupakan perwujudan dari nilai SMARTASN.

Unit Kerja : Ruang Kemuning 3 RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung

Isu yang Diangkat :Belumoptimalnyapengisianformulirpemantauantransfusidarahpada EMRdiRuangKemuning3RSUPDr.HasanSadikinBandungTahun2022

Untuk mengatasi isu tersebut agar dapat teratasi dan tidak menimbulkan dampak yang tidak diharapkan di kemudian hari, maka penulis mengajukan beberapa gagasan pemecahan isu tersebut berdasarkan akar permasalahannya.

Tabel 3.5 Gagasan Pemecahan Isu

No.

1. Penyampaian gagasan kreatif aktualisasi SKP

2. Analisis kebutuhan, pengumpulan informasi, serta referensi terkait pemantauan transfusi SKP

3. Pembuatan media digital video pemantauan transfusi pada EMR Inovasi dari wujud penerapan nilai SMART ASN menguasai

Ilmu Teknologi (IT) mewujudkansmartgovernance

No. GagasanPemecahanIsu

4. Sosialisasi penerapan video pengisian formulir

Keterangan

pemantauan transfusi pada EMR SKP

5. Evaluasi pelaksanaan pengisian formulir

pemantauan transfusi pada EMR SKP

4.1

RancanganAktualisasiNilai-NilaiDasarPNS

Tabel4.1MatriksRancanganAktualisasiNilai-NilaiDasarPNS

No Kegiatan TahapanKegiatan Output/Hasil Keterikatan Substansi

MataPelatihan

Kontribusi

terhadap Visi

dan Misi

Organisasi

Penguatan Nilai

Organisasi

gagasan

kreatif

aktualisasi

1. Membuat janji

dengan mentor

Membuat janji

dengan mentor, kepala ruangan dan pengawas gedung

kemuning

1. Kesepakatan

kontrak waktu

Melakukan kontrak waktu

kepada mentor, kepala

ruangan, dan pengawas

ruangan menggunakan

media digital (whatsapp)

(Adaptif)

berbahasa

sopan, santun, ramah

(Berorientasipelayanan)

dalam rangka melakukan

konsultasi dengan kepala

ruangan, mentor, dan

pengawas ruangan untuk

Memberikan

pelayanan yang

terbaik

didasarkan dengan

informasi yang

tepat, meningkatkan

kepuasan

masyarakat, dan

terjalinnya

konsultasi

Terjalinnya komunikasi

dalam menyampaian

tujuan pembuatan

gagasan aktualisasi

dalam memberikan

pelayanan yang

berkualitas kepada

pasien merupakan

penguatan nilai

Professional, Inovatif, dan Integritas.

1. Penyampaian

No Kegiatan TahapanKegiatan Output/Hasil Keterikatan Substansi

MataPelatihan

Kontribusi

terhadap Visi

dan Misi

Organisasi

Penguatan Nilai Organisasi

2. Menyampaikan

kegiatan gagasan

kreatif dengan

kepala ruangan dan mentor

2. Lembar konsultasi dan dokumentasi

kegiatan

penyampaian gagasan

kreatif (Kolaboratif), dan

menepati janji dengan

datang tepat waktu sesuai

dengan kontrak waktu yang

telah disepakati (Akuntabel).

dengan kepala

ruangan dan

mentor adalah

landasan bentuk

dari gotong

royong

terwujudnya visi

dan misi RSUP

Menyampaikan kegiatan

gagasan kreatif dengan

bahasa ramah, sopan, santun (Berorientasi

Pelayanan) bersikap

proaktif dan mampu

menyesuaikan diri dengan

perubahan saat

pelaksanaan aktualisasi

(Adaptif) kegiatan dari

Dr. Hasan

Sadikin Bandung

yaitu Indonesia

maju dan

Indonesia yang

lebih sehat.

No Kegiatan TahapanKegiatan Output/Hasil Keterikatan Substansi

MataPelatihan Kontribusi terhadap Visi

dan Misi Organisasi

Penguatan Nilai Organisasi

3.

gagasan yang disampaikan

mengacu pada tugas dan fungsi perawat sesuai

dengan sasaran kinerja pegawai (SKP) (Loyal).

Kegiatan gagasan

disampaikan dengan

kualitas terbaik (Kompeten) Dalam

penyampaikan kegiatan halhal yang disampaikan

merupakan kejujuran dan dapat

dipertanggungjawabkan (Akuntabel).

Menghargai saran dan masukan yang diberikan

selama penyampaian

3. Meminta persetujuan, saran, dan masukan

Lembar persetujuan telah ditanda-tangani

No Kegiatan TahapanKegiatan Output/Hasil Keterikatan Substansi

MataPelatihan

Kontribusi

terhadap Visi

dan Misi

Organisasi

Penguatan Nilai

Organisasi

2. Analisis

kebutuhan, pengumpulan informasi

serta

1.Mengumpulkan dan menyusun bahan

literatur pendukung

untuk pembuatan

gagasan kreatif

gagasan kreatif dilakukan

(Harmonis), melakukan

perbaikan tiada henti untuk

memberikan pelayanan

prima kepada pasien

(Berorientasipelayanan)

Selama aktualisasi mampu

melaksanakan kegiatan

dengankualitasyangterbaik

(Kompeten) cermat dan

teliti terhadap tugas yang

diberikan untuk dilakukan

perbaikan (Akuntabel).

1. Bahan literature Mengumpulkan bahan

literature pendukung yang

diperoleh dari Standar

Prosedur Operasional (SPO)

atau Evidence Based

Dalam

memberikan pelayanan yang

terbaik, didasarkan pada

Membuat rancangan

edukasi berdasarkan

dengan EvidenceBased

Practice (EBP) terbaru, layak, teruji, dan dapat

No Kegiatan TahapanKegiatan Output/Hasil Keterikatan Substansi

MataPelatihan

Kontribusi terhadap Visi

dan Misi

Organisasi

Penguatan Nilai Organisasi

referensi

terkait

gagasan

kreatif

Practice (EBP) (Kompeten). Menyusun

bahan literature sesuai

dengan kebutuhan perawat menggunakan bahasa yang

jelas dan mudah (Berorientasi

Pelayanan).

literatur terbaru

dan uptodate

sebagailandasan

untuk pembuatan

gagasan kreatif

sejalan dengan

visi Indonesia

untuk menjadi

dipertanggungjawabkan

merupakan penguatan

nilai Professional, Inovatif, dan Integritas.

dengan cermat, teliti, jujur, tidak plagiarism, dan dapat

dipertanggung jawabkan (Akuntabel). Terus

belajar dan berinovasi

secara kreatif dalam

menyusun rancangan media

edukasi (Adaptif).

Memberikan kualitas terbaik

Negara yang maju.

2. Menyusun rancangan media edukasi

2. Draft literature Menyusun rancangan media

No Kegiatan TahapanKegiatan Output/Hasil Keterikatan Substansi

MataPelatihan Kontribusi terhadap Visi

dan Misi Organisasi

Penguatan Nilai Organisasi

3. Melakukan konsultasi dengan

kepala ruangan, mentor, dan pihak

promosi kesehatan

rumah sakit terkait

media edukasi

dalam menyusun rancangan

media edukasi untuk aktualisasi (Kompeten).

3. Lembar konsul Menyampaikan rencana

media aktualisasi kepada

kepala ruangan, mentor, dan promosi kesehatan

dengan ramah, sopan, dan

santun (Berorientasi

Pelayanan). Bersikap dan

berperilaku baik sesuai

dengan ASN yang

professional dengan

mematuhi instruski

pelaksanaan aktualisasi (Loyal). Menciptakan

lingkungan yang kondusif

dan menyenangkan selama

No Kegiatan TahapanKegiatan Output/Hasil Keterikatan Substansi

MataPelatihan Kontribusi terhadap Visi

dan Misi

Organisasi

Penguatan Nilai Organisasi

melakukan konsultasi

(Harmonis). Terus

berinovasi dan

mengembangan kreatifitas

terkait media edukasi

(Adaptif). Melakukan

kerjasama dengan baik

kepada stake holder untuk

menghasilkan nilai tambah

mengenai media edukasi

(Kolaboratif).

rancangan media

edukasi sesuai

dengan hasil

konsultasi

menghargai arahan, saran

dan masukan mengenai

rancangan media edukasi, kemudian menjalankan

arahn sesuai dengan

instruksi yang diberikan

4. Melakukan revisi

4. Draft revisi Mendengarkan dan

No Kegiatan TahapanKegiatan Output/Hasil Keterikatan Substansi

MataPelatihan Kontribusi terhadap Visi

dan Misi

Organisasi

Penguatan Nilai

Organisasi

(Loyal). Melakukan

kerjasama yang baik dalam

penyusunan rancangan

media edukasi

(Kolaboratif). Melakukan

revisi perbaikan dengan

cermat, teliti, bersungguh-

sungguh agar menghasilkan

rancangan media edukasi

yang aplikatif (Akuntabel).

Rancangan media edukasi

yang diberikan memenuhi

kebutuhan perawat atau

petugas diruangan

(Berorientasi

Pelayanan). Melakukan

tugas revisi dengan kualitas

terbaik (Kompeten) dan

No Kegiatan TahapanKegiatan Output/Hasil Keterikatan Substansi

MataPelatihan

Kontribusi

terhadap Visi

dan Misi

Organisasi

Penguatan Nilai

Organisasi

media digital video

pemantauan

transfusi

pada EMR

video 1.

konsep video

selalu siap dengan segala

perubahan yang terjadi

selama aktualisasi

(Adaptif).

Membuat media edukasi

video merupakan upaya

untuk meningkatkan

pelayanan dan pemenuhan

kebutuhan perawat dalam

memberikan asuhan

keperawatan

(Berorientasi

Pelayanan).

Menentukan konsep video

dengan teliti, memastikan

kalimat, gambar, serta

konten video mudah

Mengedepankan

teknologi untuk

membantu proses

pelayanan,

dalam hal ini

pembuatan

video edukasi, sejalan dengan

visi untuk

mewudukan

Indonesia yang

maju.

Membuatmediaedukasi

berupa video disertai

QRScanBarcodeyang

diunggah melalui

youtube sehingga dapat

diakses dengan mudah

merupakan penguatan

nilai Professional, Inovatif, Tulus dan Integritas.

3. Pembuatan

1. Menentukan konsep

Sketsa atau

No Kegiatan TahapanKegiatan Output/Hasil Keterikatan Substansi

MataPelatihan Kontribusi terhadap Visi

dan Misi Organisasi

dipahami non plagiarism

dan menarik (Akuntabel).

Memastikan isi video

edukasisesuailiteraturyang

berlaku serta layak, teruji,

dan aman dalam

memberikan asuhan

keperawatan (Kompeten).

Terus belajar dan berinovasi

secara kreatif dalam

menyusun konsep video (Adaptif).

Penguatan Nilai Organisasi

konsep video

kepada kepala

ruangan dan mentor

2.

media edukasi Menyampaikan konsep

video kepada kepala

ruangan, mentor, dan

promosi kesehatan dengan

ramah, sopan, dan santun (Berorientasi

2. Mengkonsultasikan

Video

No Kegiatan TahapanKegiatan Output/Hasil Keterikatan Substansi

MataPelatihan

Kontribusi

terhadap Visi

dan Misi

Organisasi

Penguatan Nilai Organisasi

Pelayanan). Bersikap dan

berperilaku baik sesuai

dengan ASN yang

professional dengan

mematuhi instruski selama

pelaksanaan aktualisasi

(Loyal). Menciptakan

lingkungan yang kondusif

dan menyenangkan selama

melakukan konsultasi

(Harmonis). Terus

berinovasi dan

mengembangan kreatifitas

terkait media edukasi

(Adaptif). Melakukan

kerjasama dengan baik

kepada stake holder untuk

menghasilkan nilai tambah

No Kegiatan TahapanKegiatan Output/Hasil Keterikatan Substansi

MataPelatihan Kontribusi terhadap Visi

dan Misi Organisasi

Penguatan Nilai Organisasi

mengenai media edukasi

(Kolaboratif).

3. Editingvideo

3. Video media

edukasi Melakukan editing media

edukasi menggunakan media video (Adaptif).

Melakukan tugas dengan

cermat, teliti, serta

bertanggung jawab dalam

pembuatan video (Akuntabel).

Melaksanakan masukan dan arahan dalam prosesediting

video untuk perbaikan (Harmonis). Menjalankan

tugas dengan kualitas

terbaik (Kompeten).

Membuat video berdasarkan

kebutuhan perawat untuk

No Kegiatan TahapanKegiatan Output/Hasil Keterikatan Substansi

MataPelatihan Kontribusi terhadap Visi

dan Misi

Organisasi

Penguatan Nilai

Organisasi

4. Mengajukan video

edukasi mengenai informasi pra operasi ke bagian promosi kesehatan

RSUP Dr. Hasan

Sadikin Bandung

4.LinkQRCodedan

youtube kanal

RSHS

memberikan asuhan

keperawatan

(Berorientasi

Pelayanan).

Mengajukan video edukasi

kepada promosi kesehatan

dengan bertanggung jawab

dan intergritas

(Akuntabel). Memastikan

isi konten video jelas, menari, dan mudah

dipahami dengan bahasa

yang digunakan sopan

(Berorientasi

Pelayanan). Melakukan

pengajuan video dalam

bentuk inovasi gagasan

kreatif yang mengacu pada

No Kegiatan TahapanKegiatan Output/Hasil Keterikatan Substansi

MataPelatihan Kontribusi terhadap Visi

dan Misi Organisasi

Penguatan Nilai Organisasi

penerapan video

pengisian formulir pemantauan transfusi

pada EMR

1. Membuat kerangka acuan / Satuan Acara Penyuluhan (SAP)

1. Laporan Satuan

Acara Penyuluhan

pembuatan media digital

(Adaptif). Menjalin

kerjasamayangbaikdengan

pihak promosi kesehatan dan terbuka (Kolaboratif).

Menciptakan lingkungan yang menyenangkan (Harmonis).

Membuat kerangka acuan/

SAP sesuai dengan

kebutuhan perawat/petugas (BerorientasiPelayanan)

Melakukan kerjasama

dengan kepala ruangan

dalam pengadaan sosialisasi (Kolaboratif).

Melakukan

sosialisasi media

edukasi berupa

video kepada

perawat upaya

memberikan

pelayanan

terbaik sesuai

Melakukan sosialisasi

mengenai media

edukasi video informasi

sebagai upaya

memberikan pelayanan

berkualitas kepada

pasien dan meningkatn

mutu pelayanan rumah

4. Sosialisasi

No Kegiatan TahapanKegiatan Output/Hasil Keterikatan Substansi

MataPelatihan

Kontribusi

terhadap Visi

dan Misi

Organisasi

Penguatan Nilai Organisasi

2. Menyiapkan materi, sarana dan prasarana

2. Materi, Laptop/ Komputer, dan video edukasi

Menyiapkan lembar edukasi

dan daftar hadir dengan

cermat, teliti, bertanggung

jawab (Akuntabel).

Mampu menyesuaikan diri

dengan media yang akan

digunakan (Adaptif).

Melaksanakan tugas dengan

kualitas terbaik dan

menyiapkan materi dengan

sungguh-sungguh

(Kompeten). Mampu

membangun lingkungan

yang kondusif dan

menyenangkan

(Harmonis). Melakukan

koordinasi dengan perawat

ruangan agar pelaksanaan

dengan misi

RSUP Dr. Hasan

Sadikin Bandung

yaitu peningkatan

kualitas manusia

Indonesia.

sakit merupakan

penguatan nilai Professional, Inovatif, Tulus, dan Integritas.

No Kegiatan TahapanKegiatan Output/Hasil Keterikatan Substansi

MataPelatihan Kontribusi terhadap Visi

dan Misi

Organisasi

Penguatan Nilai Organisasi

3. Mensosialisasikan

video edukasi

melalui Diskusi

Refleksi Kasus

3. Kerangka acuan, notulensi,materi, undangan, daftar

hadir, dan dokumentasi

kegiatan

sosialisasi berjalan optimal (Kolaboratif).

Melaksanakan sosialisasi

tepat waktu sesuai jadwal (Akuntabel).

Menyiapkan materi dengan

kualitas terbaik,

bersungguh-sungguh agar

tersampai secara optimal

bentuk nilai dasar ASN

Kompeten.

Selalu bersikap ramah, sopan, santun dan menggunakan bahasa yang

mudah dipahami oleh

khalayak (Berorientasi

pelayanan).

No Kegiatan TahapanKegiatan Output/Hasil Keterikatan Substansi

MataPelatihan Kontribusi terhadap Visi

dan Misi

Organisasi

Penguatan Nilai Organisasi

Memimpin diskusi

menggunakan komunikasi

yang efektif serta

menghargaipendapatsetiap

orang apapun latar

belakangnya (Harmonis).

Menjaga sikap dan perilaku

sebagai ASN Professional

selama melakukan

sosialisasi (Loyal).

Menggunakan media video

conference zoom dalam

melakukan sosialisasi (Adaptif).

Melakukan sosialisasi

dengan sesama rekan

perawat serta terbuka

dalam bekerja sama untuk

No Kegiatan TahapanKegiatan Output/Hasil Keterikatan Substansi

MataPelatihan Kontribusi terhadap Visi

dan Misi Organisasi

Penguatan Nilai Organisasi

4. Google form kuesioner/lembar feedback

nilai tambah dalam

meningkatkan mutu

pelayanan (Kolaboratif).

Melakukan evaluasi secara

objektif kepada perawat,

menghargai setiap saran

dan masukan selama

dilakukannya sosialisasi

tanpa membeda-bedakan

(Harmonis). Membuat

format evaluasi didasari

dengan literatur (Kompeten).

Melakukan perbaikan tanpa

henti dalam upaya

memberikan asuhan

keperawatan yang prima (Berorientasi

4. Melakukan evaluasi kegiatan sosialisasi

No Kegiatan TahapanKegiatan Output/Hasil Keterikatan Substansi

MataPelatihan

Kontribusi terhadap Visi

dan Misi

Organisasi

Penguatan Nilai Organisasi

5. Evaluasi

pelaksanaan pengisian formulir

pemantauan

1. Monitoring kegiatan

melalui formulir pemantauan

transfusi pada EMR

1. Formulir pemantauan pasien terisi

pelayanan). Menjaga

nama baik perawat, pimpinan, dan instansi (Loyal). Melakukan

kerjasama dengan perawat

ruangan dan terbuka untuk

menghasilkan nilai tambah

(Kolaboratif).

Menggunakan google form

dalam format evaluasi

mengimplementasikan dari

paperless(Adaptif).

Melakukan monitoring

pengisian formulir

pemantauan transfusi pada

EMR dengan bertanggung

jawab, cermat, teliti

(Berorientasi

Melakukan

evaluasi secara

mandiri guna

meningkatkan

pelayanan publik

di bidang

Hal ini sejalan dengan

nilai fisiologis dari RSUP

Dr. Hasan Sadikin

Bandung yaitu

PAMINGPIN PITUIN, nilai-nilaiyangberkaitan

No Kegiatan TahapanKegiatan Output/Hasil Keterikatan Substansi

MataPelatihan

Kontribusi

terhadap Visi

dan Misi

Organisasi

Penguatan Nilai

Organisasi

transfusi

pada EMR

pelayanan). Bersikap

proaktif dalam pelaksanaan

monitoring kepatuhan

pengisian formulir

pemantauan transfusi di EMR oleh perawat

(Adaptif). Melakukan

kerjasama dalam pengisian

formulir pemantauan

transfusi di EMR

(Kolaboratif). Menjaga

nama baik sesama ASN

mengenai hasil rekap

formulir pemantauan

transfusi di EMR (Loyal),

Hasil monitoring dilakukan

dengan jujur, cermat, teliti,

kesehatan dapat

berkontribusi

terhadap visi

organisasi.

ialah Professional, Tulus dan Integritas.

No Kegiatan TahapanKegiatan Output/Hasil Keterikatan Substansi

MataPelatihan

Kontribusi

terhadap Visi

dan Misi

Organisasi

Penguatan Nilai Organisasi

2. Mendata jumlah

pasien yang telah

dilakukan pengisian

formulir

pemantauan

transfusi

2. Data jumlah

pasien yang

dilakukan

pengisian

formulir

pemantauan

transfusi

dan dapat dipertanggung

jawabkan (Akuntabel).

Melakukan tugas dengan

cermat, teliti, dan jujur

dalam mendata jumlah

pengisian formulir

pemantauan transfusi

(Akuntabel). Melakukan

tugas dengan kualitas

terbaik dengan melihat

monitoring transfusi pada

EMR pasien yang

mendapatkan transfusi

darah (Kompeten).

Menjaga hasil data rekapan

pengisian formulir

pemantauan transfusi

(Loyal). Melakukan

No Kegiatan TahapanKegiatan Output/Hasil Keterikatan Substansi

MataPelatihan Kontribusi

terhadap Visi

dan Misi

Organisasi

Penguatan Nilai Organisasi

3. Evaluasi respon

perawat setelah

mendapat edukasi

pengisian formulir

pemantauan

transfusi di EMR

3. Formulir feedback menggunakan googleform.

kerjasama dengan perawat

pada pelaksanan pengisian

formulir pemantauan

transfusi (Kolaboratif).

Melakukan evaluasi respon

secara objektif kepada

perawat, menghargai setiap

saran dan masukan selama

dilakukannya sosialisasi

tanpa membeda-bedakan

latar belakangnya

(Harmonis). Membuat

format evaluasi dengan

kualitas terbaik

(Kompeten).

Berkomitmen melakukan

perbaikantanpahentidalam

upaya memberikan asuhan

No Kegiatan

TahapanKegiatan Output/Hasil Keterikatan Substansi

MataPelatihan Kontribusi terhadap Visi

dan Misi Organisasi

Penguatan Nilai Organisasi

hasil evaluasi yang

telah diisi

4.

keperawatan yang prima (Berorientasi

pelayanan). Melakukan

kerjasama dengan perawat

ruangan dan terbuka untuk

menghasilkan nilai tambah (Kolaboratif).

Menggunakan google form

dalam format evaluasi

mengimplementasikan dari

paper less dan bersikap

proaktif dalam melakukan

evaluasi respon (Adaptif).

evaluasi kegiatan Menganalisa data hasil

evaluasi yang telah terisi

dengan jujur, cermat, teliti, dan bertanggung jawab (Akuntabel). Melakukan

4. Menganalisa data

Data

No Kegiatan TahapanKegiatan Output/Hasil Keterikatan Substansi

MataPelatihan

Kontribusi

terhadap Visi

dan Misi

Organisasi

Penguatan Nilai

Organisasi

evaluasi,

aktualisasi

analisa data dengan kualitas

terbaik (Kompeten).

Membuat laporan evaluasi

berdasarkan pelaksanaan

aktualisasi yang ada, hasil

laporan dapat

dipertanggung jawabkan

(Akuntabel). Laporan

dibuat dalam upaya

memenuhi kebutuhan

perawat (Berorientasi

pelayanan). Dalam

penyajian laporan menjaga

nama baik jabatan, pimpinan, dan instansi (Loyal).

Menyampaikan

dengan ramah, sopan, dan

5. Membuat laporan

evaluasi 5. Draft laporan

6. Konsultasi laporan

saran dan 6. Lembar pengesahan

hasil laporan

No

Kegiatan TahapanKegiatan Output/Hasil Keterikatan Substansi

MataPelatihan

Kontribusi

terhadap Visi

dan Misi

Organisasi

Penguatan Nilai

Organisasi

masukan revisi

laporan ditanda tangani, draft final laporan

selesai dibuat.

santun (Berorientasi

Pelayanan). Bersikap dan berperilaku baik sesuai

dengan ASN yang

professional (Loyal).

Menciptakan lingkungan

yang kondusif dan

menyenangkan selama

melakukan konsultasi,

menghargai setiap saran

danmasukanyangdiberikan

(Harmonis). Bersikap

proaktif dalam pelaksanaan

konsultasi laporan

(Adaptif). Melakukan

kerjasama dengan baik

kepada stake holder

(Kolaboratif). Melakukan

No Kegiatan TahapanKegiatan Output/Hasil Keterikatan Substansi

MataPelatihan Kontribusi terhadap Visi

dan Misi

Organisasi

Penguatan Nilai

Organisasi

perbaikan hingga laporan

selesai (Berorientasi

pelayanan).

4.2 JadwalKegiatan

Judul Aktualisasi : Optimalisasi pengisian formulir pemantauan transfusi pada ElectronicMedicalRecord(EMR) di Ruang Kemuning 3 RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung

Waktu Pelaksanaan : 6 Juli 2022 – 12 Agustus 2022

Tempat Pelaksanaan : Ruang Kemuning 3 RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung

Tabel 4.2 TimelineKegiatan Aktualisasi

1. Penyampaian gagasan kreatif aktualisasi

2. Analisis kebutuhan, pengumpulan informasi, serta referensi terkait pemantauan transfusi

3. Pembuatan media digital video pemantauan transfusi pada EMR

4. Sosialisasipenerapanvideo pengisian formulir pemantauantransfusipada

EMR

5. Evaluasi pelaksanaan pengisian formulir pemantauantransfusipada

EMR

4.3 AktoryangterlibatdanPerannyadalamAktualisasi

Dalam pelaksanaan aktualisasi terdapat aktor yang terlibat dan perannya, sebagai berikut :

1. Mentor, berperan sebagai pemberi ilmu, arahan, masukan, dan motivasi selama pelaksanaan kegiatan aktualisasi

2. Coach,berperansebagaipemberiilmu,arahan,masukan,danmotivasiselamapelaksanaan kegiatan aktualisasi

3. Kepala ruangan, sebagai pemberi motivasi serta ikut dalam pelaksanaan kegiatan aktualisasi

4. Tim Promosi Kesehatan, berperan sebagai pemberi arahan dan masukan mengenai media edukasi dan publikasi

5. Rekan sejawat, berperan dalam penerima edukasi dalam pelaksanaan kegiatan aktualisasi sebagai upaya pemberian pelayanan yang berkualitas dan prima.

DAFTARPUSTAKA

Ambarwati, M. A.-a. (2020). Kepatuhan Perawat Dalam Menyimpan Obat High Alert di Unit Kritis Rumah Sakit Adven Bandung.JurnalKeperawatanMuhammadiyah.

Barus, C. V. (2020). Pentingnya Dokumentasi Keperawatan. Proses dan Dokumentasi Keperawatan.https://10.31219/osf.io/w95kb.

BerkanisTAppolonaris,D.N.(2020).PengaruhMobilisasiDiniTerhadapIntensitasNyeriPada Pasien Post Operasi di RSUD S.K. Lerik KupangTahun 2018. CHM-KAppliedScientifics Journal, 6-13.

BPPSDMK. (2017). DokumentasiKeperawatan. Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, BPPSDMK.

CDC.(2015).InfectionPreventionChecklistforOutpatientSettings:MinimumExpectationsfor Safe Care, (November).

_____. (2017). Healthcare-associated Infections. Retrieved from https://www.cdc.gov/hai/research/research.html

ECDC (2017). Healthcare-associated infections:surgical site infections.Annualepidemiological report.

Gehrie, EA. (2020). Patient monitoring during transfusion: Does computerization hold the key to improving an age-old practice? https://10.1111/trf.16030

Hussain, S., Moiz, B., Azra, F., Khurshid, M. (2019). Monitoring and reporting transfusion reactions as a quality indicator - a clinical audit. transfusion and apheresis science.https://dx.doi.org/10.1016/j.transci.2014.03.012

Joint Commision International (JCI). (2022). Infection Prevention and Control. The Joint Commision

Kathleen, T., Terry, P, Phang. (2022). Effectiveness of the video medium to supplement preoperative patient education: A systematic review of the literature.https://doi.org/10.1016/j.pec.2022.01.013

LAN RI . (2021a). ModulAkuntabel.Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

. (2021b).ModulAdaptif.Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

. (2021c).ModulBerorientasiPelayanan.Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

. (2021d). ModulHarmonis.Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

. (2021e). ModulKolaboratif.Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

. (2021f).ModulKompeten.Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

. (2021g).ModulLoyal.Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

. (2021 h). ModulManajemenASN.Jakarta : Lembaga Administrasi Negara 2021. . (2021i). ModulSMARTASN.Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

Najiha. (2018). Budaya Keselamatan Pasien Dan Insiden Keselamatan Pasien Di Rumah Sakit. UniversitasMuslimIndonesia

Olaniyi, J. (2019). Blood Transfusion Reactions. Blood Groups.https://10.5772/intechopen.85347

Prayugo, B., Siregar, A., Hutahaean, L.., Hasibuan, M. (2022). The Effectiveness of Preoperative Bath with 4% Chlorhexidine Gluconate for Prevention of Surgical Site Infection at the Universitas Sumatera Utara Hospital. MacedonianJournalofMedical Sciences.https://doi.org/10.3889/oamjms.2022.8403

Putri, A. (2015). Faktor - Faktor Yang Berhubungan Dengan Kepatuhan Penerapan Prinsip KewaspadaanUniversal(UniversalPrecaution)OlehPerawatDiInstalasiGawatDarurat Rsup Dr. M. Djamil Padang.

RKT. (2021). RKT Rencana Kerja Tahunan. RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung

Selano, M. K., Panjaitan, R. N., & Raharjo, S. B. (2019). Hubungan Kepatuhan Perawat Melaksanakan Standar Prosedur Operasional Perawatan Kateter Menetap dengan Angka Kejadian Infeksi Saluran Kemih. Jurnal Smart Keperawatan.https://doi.org/10.34310/jskp.v6i1.216

Severn, M. a. (2020). Preoperative Interventions for the Prevention Surgical Site Infection : A Review of Guidelines . CADTH.

SKP. (2022).SasaranKinerjaPegawai(SKP).RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung.

Susanti, S. D. (2021). Effect of Early Mobilization on Healing Sectio Caesaria Post Operation : Literature Review . TheInternationalConferenceOnHealthScience.

Lampiran 1. Berkonsultasi dengan Mentor

Lampiran 2. Berkonsultasi dengan Coach

Lampiran 3. Berkonsultasi dengan Kepala Ruangan Kemuning 3 RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung

SEMINAR RANCANGAN AKTUALISASI

DINA PRANITA, S.Kep., Ners

NIP. 199601152022032003

Coach :

Ahmad Wajedi, S.Pd., M.Kes

Mentor :

Arip Hidayat, S.Kep., Ners

Penguji :

Agus Dwinanto, S.AP., MM

BAPELKES

Latar Belakang

Tujuan Aktualisasi

Manfaat Aktualisasi

Ruang Lingkup

Gambaran Organisasi dan Profil Peserta

Nilai-Nilai Dasar ASN

Peran dan kedudukan ASN dalam NKRI

Dampak Isu

Penapisan Isu

Analisis Fishbone

Gagasan Pemecahan Isu

Rancangan Aktualisasi Nilai-Nilai

Dasar ASN

Penjadwalan

Pelatihan CPNS

R. KEMUNING 3 RSHS

UMUM KHUSUS

PENULIS

SATUAN KERJA

MASYARAKAT

Kegiatan aktualisasi merupakan kegiatan perawat ahli pertama di RSUP Dr. Hasan Sadikin, dengan menerapkan

nilai-nilai Dasar ASN BerAKHLAK yang didasarkan Sasaran

Kinerja Pegawai, perintah atau tugas pimpinan, inisiatif dan atau inovasi yang disetujui pimpinan

RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung merupakan rumah sakit rujukan puncak (Top Referral Hospital) di Provinsi Jawa Barat sejak tahun 1978 dan ditetapkan sebagai RS Kelas A oleh Menteri Kesehatan RI sejak tahun 2004 (RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung, 2022)

RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung memiliki enam layanan unggulan terdiri atas Pelayanan Jantung

Terpadu, Pelayanan Onkologi, Pelayanan Infeksi, Bedah Minimal Invasif, Kedokteran Nuklir, dan Transplantasi Ginjal (Kanal RSHS, 2021).

Terwujudnya Indonesia maju yang berdaulat, mandiri, dan berkepribadian berlandaskan gotong royong

Mewujudkan kualitas hidup manusia Indonesia yang tinggi, maju dan sejahtera

MOTTO

“Kesehatan Anda Menjadi Prioritas Kami”.

• Ruang kemuning 3 merupakan ruang rawat inap bedah kelas 3

• Kapasitas 40 tempat tidur

• 22 Perawat, 11 orang perawat bedah dan 11 orang lainnya pindahan ruang rawat dengan background pelayanan 7 perawat di keperawatan jiwa.

• Karakteristik pendidikan perawat berbeda. Magister 1 orang, Ners 9 Orang, dan D3 Keperawatan 13 Orang.

• Pelayanan yang diberikan meliputi pelayanan pra operasi, post operasi, dan perbaikan keadaan umum pasien

• Metode tim

Butir Kegiatan Terkait

1 Melakukan tindakan keperawatan pada pasien dengan intervensi pembedahan pada tahap pre/intra/post operasi

2 Melakukan pendokumentasian tindakan keperawatan

3 Melaksanakan fungsi pengarahan pelaksanaan pelayanan keperawatan sebagai ketua tim/perawat

4 Melakukan pemberian penugasan perawat dalam rangka melakukan fungsi ketenagaan perawat

5 Melaksanakan case finding/deteksi dini/penemuan kasus baru pada indivdu

6 Melaksanakan pengkajian keperawatan lanjutan pada individu

7 Memberikan konsultasi data pengkajian keperawatan dasar/lanjutan

8 Merumuskan diagnosis keperawatan pada individu

9 Membuat prioritas diagnosa keperawatan dan masalah keperawatan

10 Menyusun rencana tindakan keperawatan dan masalah keperawatan

11 Menyusun rencana tindakan keperawatan pada individu (merumuskan, menetapkan) tindakan

12 Melakukan komunikasi terapeutik dalam pemberian asuhan keperawatan

13 Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang kompleks pada area medical bedah

14 Memfasilitasi adaptasi dalam hospitalisasi pada individu

15 Melakukan tindakan keperawatan pada kondisi gawat darurat/bencana/kritikal

16 Memberikan dukungan/fasilitas kebutuhan spiritual pada kondisi kehilangan, berduka atau

menjelang ajal dalam pelayanan keperawatan

17 Melakukan tindakan keperawatan pemenuhan kebutuhan nutrisi

18 Melakukan tindakan keperawatan pemenuhan kebutuhan eliminasi

19 Melakukan tindakan keperawatan pemenuhan kebutuhan mobilisasi

20 Melakukan tindakan keperawatan pemenuhan kebutuhan istirahat dan tidur

No Butir Kegiatan Terkait

21 Melakukan tindakan keperawatan pemenuhan kebutuhan kebersihan

22 Melakukan tindakan keperawatan pemenuhan kebutuhan rasa nyaman dan pengaturan suhu

23 Melakukan tindakan keperawatan pemenuhan kebutuhan oksigenasi kompleks

24 Melakukan komunikasi dengan klien dengan hambatan komunikasi

25 Melakukan pemantauan atau penilaian kondisi pasien selama dilakukan tindakan keperawatan spesifik sesuai kasus dan kondisi pasien

26 Melakukan evaluasi tindakan keperawatan pada individu

27 Melakukan perawatan luka

28 Melakukan support kepatuhan terhadap intervensi kesehatan pada individu

29 Melaksanakan manajemen surveilans HAIs sebagai upaya pengawasan risiko infeksi dalam upaya preventif pada pelayanan keperawatan

30 Melakukan pengorganisasian pelayanan keperawatan antar shift/unit/fasilitas kesehatan

31 Melakukan konsultasi keperawatan dan kolaborasi dengan dokter

32 Melakukan upaya peningkatan kepatuhan kewaspadaan standar pada pasien/petugas/pengunjung sebagai upaya pencegahan infeksi

33 Melakukan pendidikan kesehatan pada individu

Harmonis Loyal

Belum optimalnya pemberian edukasi pra operasi pada pasien pra operasi di ruang kemuning 3 RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung Tahun 2022

Belum optimalnya perawat dalam melakukan pendokumentasian tindakan keperawatan menggunakan Electronic Medical Record (EMR) di Ruang

Kemuning 3 RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung Tahun 2022

Belum optimalnya pengisian formulir pemantauan pemberian transfusi darah pada EMR di Ruang Kemuning 3 RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung

Belum optimalnya pemberian edukasi mobilisasi dini pada pasien pasca operasi di Ruang Kemuning 3 RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung Tahun 2022

Masih terjadinya ketidakpatuhan perawat dalam pelaksanaan independent double check (IDC) saat memberikan obat dengan kewaspadaan tinggi di Ruang Kemuning 3 RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung Tahun 2022

Belum optimalnya pelaksanaan universal precautions di Ruang Kemuning 3 RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung Tahun 2022

Penurunan tingkat mutu pelayanan ruangan atau instansi

Kecemasan dan ketakutan

Pemulihan pasca operasi pasien lama

Cost perawatan pada pasien bertambah

kejadian Infeksi Daerah Operasi (IDO)

Tidak ada bukti nyata telah dilakukannya asuhan keperawatan, bila tidak

dikerjakan akan berakibat buruk bagi perawat

Rendahnya mutu dari kelengkapan dokumentasi asuhan keperawatan

Menurunkan mutu pelayanan keperawatan

Reaksi alergi jangka pendek dan memanjang

Memanjangnya masa rawat pasien

Menambah komplikasi

Ccst perawatan semakin mahal

Penurunan tingkat kepercayaan masyarakat terhadap pelayanan kesehatan

Menurunkan kualitas pelayanan yang diberikan oleh rumah sakit

Meningkatkan medication error

Penyembuhan luka menjadi lama

Menambah rasa sakit

Badan menjadi pegal dan kaku

Kulit menjadi lecet dan luka

Memperlama masa perawatan

Bertambahnya penderitaan pasien

Keluarnya biaya tambahan untuk fasilitas kesehatan

Meningkatnya kebutuhan akan sumber daya, dan

Memperlama tinggal di fasilitas kesehatan

Meningkatnya kasus HAIs, HIV, dan Hepatitis B dan C

Menurunkan mutu pelayanan

1. Belum optimalnya pemberian edukasi pra operasi pada

pasien pra operasi di ruang kemuning 3 RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung Tahun 2022

2. Belum optimalnya perawat dalam melakukan

pendokumentasian tindakan keperawatan menggunakan Electronic Medical Record (EMR) di Ruang Kemuning 3

RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung Tahun 2022

3. Belum optimalnya pengisian formulir pemantauan

pemberian transfusi darah pada EMR di Ruang Kemuning

3 RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung

4. Belum optimalnya pemberian edukasi mobilisasi dini pada

pasien pasca operasi di Ruang Kemuning 3 RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung Tahun 2022

5. Masih terjadinya ketidakpatuhan perawat dalam

pelaksanaan independent double check (IDC) saat memberikan obat dengan kewaspadaan tinggi di Ruang

Kemuning 3 RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung Tahun 2022

6. Belum optimalnya pelaksanaan universal precautions di Ruang Kemuning 3 RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung

Tahun 2022

MATHERIAL MAN

Belum semua perawat melakukan

pengisian formulir pemantauan transfuse pada EMR

Kurang pengetahuan perawat

Kurang keterampilan perawat

pengisian formulir pemantauan

pada EMR

Belum ada monitoring evaluasi kepatuhan

pengisian formulir

pemantauan transfusi

pada EMR

MEASUREMENT

Belum adanya panduan pengisian formulir

pemantauan transfusi

pada EMR

Sosialisasi pengoperasian

EMR belum optimal

Pengisian formulir

pemantauan transfusi pada

EMR belum optimal

Pengisian formulir

pemantauan transfusi masih

menggunakan paper

METHOD

Belum optimalnya

pengisian formulir

pemantauan transfusi darah

pada EMR di Ruang

Kemuning 3 RSUP

Dr. Hasan Sadikin

Bandung Tahun 2022

Penyampaian gagasan kreatif aktualisasi

Analisis kebutuhan, pengumpulan informasi, serta referensi terkait pemantauan transfusi

Pembuatan media digital video pemantauan transfusi pada EMR

Sosialisasi penerapan video pengisian formulir pemantauan transfusi pada EMR

Evaluasi pelaksanaan pengisian formulir pemantauan transfusi pada EMR

❖ Kesepakatan kontrak waktu

Adaptif, Berorientasi pelayanan, Kolaboratif , Akuntabel

❖ Lembar konsultasi

❖ dokumentasi kegiatan

Berorientasi pelayanan,Adaptif,Loyal, Kompeten, Akuntabel

❖ Lembar persetujuan telah ditanda-tangani

Harmonis, Berorientasi pelayanan, Kompeten, Akuntabel

Visi

“Terwujudnya Indonesia Maju yang Berdaulat, Mandiri, dan Berkepribadian Berlandaskan

Gotong Royong”

Profesional, Inovatif, Berintegritas

1. Membuat janji dengan mentor, kepala ruan gan dan pengawas Gd. Kemuning

3. Meminta persetujuan, saran, dan masukan

2.Menyampaikan kegiatan gagasan kreatif dengan kepala ruangan dan mentor

❖ Bahan literature

Berorientasi pelayanan, Kompe

ten

❖ Lembar konsul

Berorientasi pelayanan, Loyal, Harmonis, Adaptif, Kolaboratif

❖ Draft literature

Akuntabel, Adaptif, Kompeten

“

Visi

Terwujudnya Indonesia Maju

yang Berdaulat, Mandiri, dan Berkepribadian Berlandaskan Gotong Royong”

Profesional, Inovatif, Integritas

❖ Draft revisi

Loyal, Kolaboratif, Akuntabel, Berorientasi

Pelayanan, Kompeten, Adaptif

1. Mengumpulkan dan menyusun bahan literatur

3. Melakukan konsultasi dengan kepal a ruangan, mentor, dan pihak promosi kesehatan rumah sakit terkait media edukasi

2. Menyusun rancangan media edukasi

4. Melakukan revisi rancangan media edukasi

1. Menentukan konsep video

❖ Konsep/Sketsa video

Berorientasi pelayanan, Akunta bel, Kompeten, Adaptif

2. Melakukan konsultasi konsep video kepada mentor dan kepala ruangan

❖ Video media edukasi

Visi

❖ Video media edukasi

Adaptif, Akuntabel, Harmonis, Kompeten, Berorientasi Pelayanan

Berorientasi pelayanan, Loyal, Harmonis, Adaptif, Kolaboratif

“

Terwujudnya Indonesia Maju

yang Berdaulat, Mandiri, dan Berkepribadian Berlandaskan

Gotong Royong”

4. Mengajukan video ke bagian promosi kesehatan

❖ Link QR Qode dan kanal youtube

Akuntabel, Berorientasi

pelayanan, Adaptif, Kolaboratif, Harmonis

Profesional, Inovatif,Tulus, dan Integritas

3. Editing video

1. Membuat kerangka acuan/ Satuan

Acara Penyuluhan (SAP)

❖ Laporan SAP

Berorientasi pelayanan, Kolaboratif

3. Mensosialisasikan video melalui

Diskusi Refleksi Kasus (DRK)

❖ Kerangka acuan, notulensi, materi, undangan, daftar hadir, dokumentasi kegiatan

Akuntabel, Kompeten, Berorientasi Pelayanan, Harmonis, Loyal, Adaptif, Kolaboratif

2. Menyiapkan materi, sarana dan prasarana

❖ Materi, Laptop/Komputer, Video Edukasi

Berorientasi pelayanan, Kolaboratif

Misi

“Mewujudkan kualitas hidup m

anusia Indonesia yang tinggi, maju dan sejahtera”

4. Melakukan evaluasi kegiatan sosialisasi

❖ Google Form kuesioner/angket

Harmonis, Kompeten, Berorientasi pelayanan, Loyal, Kolaboratif, Adaptif

Profesional, Inovatif,Tulus, dan Integritas

1. Monitoring kegiatan melalui formulir pemantauan transfusi pada EMR

❖ Formulir pemantauan transfusi

Berorientasi pelayanan, Adaptif, Kolaboratif, Loyal, Akuntabel

2. Mendata jumlah pasien yang telah dilakukan pengisian form lir pemantauan transfusi

❖ Data jumlah pasien yang dilaku kan pemantauan formulir transf usi pada EMR

Akuntabel, Kompeten, Loyal, Kolaboratif

5. Membuat laporan evaluasi

3. Evaluasi respon perawat setelah mendapat edukasi pengisian formulir pemantauan transfusi di EMR

❖ Formulir feedback menggunakan google form

Harmonis, Kompeten, Berorientasi

Pelayanan, Kolaboratif, Adaptif

Visi

4. Menganalisa data hasil evaluasi yang telah diisi

❖ Data evaluasi kegiatan

Akuntabel, Kompeten

❖ Draft laporan aktualisasi

Akuntabel, Berorientasi

Pelayanan, Loyal

4. Konsultasi laporan evaluasi, saran dan masukan revisi laporan

❖ Lembar pengesahan ditanda

tangani dan draft final laporan

Berorientasi pelayanan, Loyal, Harmonis, Adaptif, Kolaboratif

“Terwujudnya Indonesia

Maju yang Berdaulat, Mandiri, dan Berkepribadian Berlandaskan Gotong Royong”

Profesional, Tulus, dan Integritas

1. Penyampaian gagasan kreatif aktualisasi

2. Analisis kebutuhan, pengumpulan informasi, serta referensi terkait pemantauan transfusi

3. Pembuatan media digital video pemantauan transfusi pada EMR

4. Sosialisasi penerapan video pengisian formulir pemantauan transfusi pada EMR

5. Evaluasi pelaksanaan pengisian formulir pemantauan transfusi pada EMR