Kesesuaian PenjdwalanKemoterapi Leukemia Limfoblastik Akut Pd Anak Dgn Menggunakan Video Edukatif

Page 1

LAPORAN SEMINAR RANCANGAN AKTUALISASI

PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN III ANGKATAN 3

OPTIMALISASI KESESUAIAN PENJADWALAN KEMOTERAPI

LEUKEMIA LIMFOBLASTIK AKUT PADA ANAK

DENGAN MENGGUNAKAN VIDEO EDUKATIF

TERHADAP ORANGTUA PASIEN

DI RUMAH SAKIT KANKER DHARMAIS

DISUSUN OLEH

CATUR SAPARIYANTO

NIP 198610242022031001

BAPELKES CIKARANG

KEMENTERIAN KESEHATAN RI

2022

1

LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN RANCANGAN AKTUALISASI

OPTIMALISASI KESESUAIAN PENJADWALAN KEMOTERAPI

LEUKEMIA LIMFOBLASTIK AKUT PADA ANAK

DENGAN MENGGUNAKAN VIDEO EDUKATIF

TERHADAP ORANGTUA PASIEN

DI RUMAH SAKIT KANKER DHARMAIS

Telah diseminarkan

Tanggal 29 Juni 2022, di Bapelkes Cikarang

Coach Mentor

NIP. NIP.196905212009122001

Penguji

Alfred Ariyanto, SSi. Apt, M.Si NIP.

i
Dr. Arum Wiratri, MPH dr. Haridini Intan S Mahdi, SpA(K)

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur saya panjatkan kepada Allah SWT atas berkat rahmat dan hidayahnya sehingga saya dapat menyelesaikan laporan seminar rancangan aktualisasi pelatihan latihan dasar calon pegawai negeri sipil golongan III angkatan 3 Bapelkes Cikarang Kementerian Kesehatan RI Tahun 2022. Shalawat dan salam kepada junjungan saya, Nabi besar Muhammad SAW, suri tauladan terbaik bagi umat manusia.

Rancangan aktualisasi ini dapat terwujud atas bantuan dari berbagai pihak baik secara langsung maupun tidak langsung sehingga saya ingin mengucapkan terima kasih sebesarbesarnya kepada:

1. Dr. R Soeko Werdi Nindito D, MARS selaku Direktur Utama Rumah Sakit Kanker Dharmais yang telah memberikan kesempatan kepada penulis menjadi peserta dalam penyelenggaraan pelatihan dasar CPNS.

2. dr. Reni Wigati, Sp.A(K) selaku Plt. Direktur Pelayanan Medik, Keperawatan, dan Penunjang yang telah memberi izin untuk melaksanakan rancangan aktualisasi.

3. dr. Arum Wiratri, MPH selaku coach yang telah membimbing dalam penyusunan rancangan aktualisasi.

4. dr. Haridini Intan S Mahdi, Sp.A(K) sebagai mentor yang telah banyak membantu dan memberi saran serta masukan dalam penyusunan rancangan aktualisasi

5. dr. Mururul Aisyi, Sp.A(K) selaku senior yang telah mendukung penyusunan rancangan aktualisasi.

6. dr. Fatimah Saidah, Sp.A selaku sejawat yang telah mendukung penyusunan rancangan aktualisasi.

7. Kedua orangtua yang selalu memberikan dukungan baik doa maupun moral.

8. Netty Nuraeny, AMK selaku asisten SMF Anak yang juga mendukung penyusunan rancangan aktualisasi.

9. Teman sejawat lainnya dan tim keperawatan yang juga memberikan dukungan moral.

10. Rekan-rekan peserta pelatihan dasar golongan III angkatan 3 kelompok D Bapelkes

Cikarang Kementerian Kesehatan RI Tahun 2022 yang telah bersama-sama berjuang mengikuti pelatihan dasar sejauh ini.

11. Bapak dan Ibu Widyaiswara Bapelkes Cikarang, selaku penyelenggara yang telah memberikan bimbingan, bantuan, serta dukungan dalam penyelesaian rancangan aktualisasi.

ii

Saya menyadari bahwa laporan rancangan aktualisasi ini masih jauh dari sempurna. Kritik dan saran yang membangun dari berbagai pihak sangat saya harapkan agar dapat menjadi titik awal dan pedoman berperilaku dalam bekerja sebagai PNS.

Jakarta, 29 Juni 2022

dr. Catur Sapariyanto, Sp.A

iii
iv DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN ………………………………………………….………………………………………………i KATA PENGANTAR…………………… ii DAFTAR ISI…………………………….. . iv DAFTAR TABEL……………………..…….………………………………………….…………………………………...v DAFTAR GAMBAR……………………. vi BAB 1 PENDAHULUAN…………………… .. 1 1.1 Latar Belakang……………………………………………………………………………..……………………..1 1.2 Tujuan Laporan Rancangan Aktualisasi…………………………………………… …3 1.2.1 Tujuan Umum …. ..3 1.2.2 Tujuan Khusus…………………………………………………………………………………..…………….3 1.3 Ruang Lingkup Rencana Kegiatan Aktualisasi………………………………… .3 BAB 2 GAMBARAN UMUM/ PROFIL …………………………….4 2.1 Profil Rumah Sakit Kanker Dharmais .…………………………………………………………………….4 2.1.1 Sejarah ………………………………….4 2.1.2 Visi Misi …….5 2.1.3 Nilai-nilai dan Budaya Organisasi……………………………………………………………………….5 2.1.4 Tugas dan Fungsi……………………………………………………………… ……..6 2.1.4.1 Tugas…………………………………………………………………… ………6 2.1.4.2 Fungsi………………………………………………………………………………………………………..6 2.1.5 Struktur Organisasi……………………………………………… ……..7 2.1.6 Staf Medis Fungsional Anak……………………………………………… …….8 2.2 Profil Peserta Pelatihan Dasar…………………………………………………………………………………9 BAB 3 RANCANGAN AKTUALISASI .. 10 3.1 Identifikasi Isu ….……..10 3.2 Penetapan Isu Prioritas……………………………………………………………………………………….16 3.3 Keterkaitan Isu dengan Dampak …………………………………………………………..18 3.4 Penentuan Penyebab Isu Prioritas …………………………………………………………..18 3.5 Deskripsi Gagasan dan Pemecahan Masalah………………………………………………………….20 3.6 Matriks Rancangan Kegiatan Aktualisasi ………………………………………………..22 3.7 Jadwal Kegiatan Aktualisasi…………………………………………………………………………………38 DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………………………………………………………39 LAMPIRAN …………………………………………………………………………………………………………………41

DAFTAR TABEL

Tabel

Tabel

Tabel

Tabel

Tabel

v
1. Data Jumlah Kasus Kanker Anak Per Bulan di Rumah Sakit Kanker Dharmais……….12 2. Analisis Penapisan Isu Menggunakan Metode USG…………………………………………….17 3. Identifikasi Masalah dan Solusi Alternatif Untuk Pemecahan Masalah…………………..20 4. Matriks Rancangan Kegiatan Aktualisasi……………………………………………………………22 5. Jadwal Kegiatan Aktualisasi……………………………………………………………………………..38

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Rumah Sakit Kanker Dharmais…………………………………………………………………….4

Gambar 2. Nilai-nilai dan Budaya Organisasi Rumah Sakit Kanker Dharmais …………6

Gambar 3. Struktur Organisasi Rumah Sakit Kanker Dharmais……………………. …………….8

Gambar 4. Protokol Kemoterapi Leukemia Limfoblastik Akut Risiko Tinggi………………………14

Gambar 5. Protokol Kemoterapi Leukemia Limfoblastik Akut Risiko Biasa…………………………15

Gambar 6. Diagram Fishbone Penentuan Penyebab Isu Prioritas…………………………………….19

vi

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Aparatur sipil negara yang selanjutnya disingkat menjadi ASN terdiri dari pegawai negeri sipil (PNS) dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK) yang bekerja pada instansi pemerintah baik tingkat pusat maupun daerah Keduanya diangkat oleh pejabat pembina kepegawaian dan diserahi tugas dalam suatu jabatan pemerintahan atau diserahi tugas negara lainnya dan digaji berdasarkan peraturan perundang-undangan. Baik PNS maupun PPPK berhak memperoleh gaji, tunjangan, cuti, perlindungan dan pengembangan kompetensi. Namun, fasilitas, jaminan pensiun dan jaminan hari tua hanya ditujukan untuk PNS.

Pegawai ASN berfungsi dan bertugas sebagai pelaksana kebijakan publik yang dibuat oleh pejabat pembina kepegawaian sesuai dengan ketentuan perundang-undangan, memberikan pelayanan publik yang professional dan berkualitas, dan mempererat persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Seorang ASN harus memiliki karakteristik berintegritas, professional, netral dan bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme agar terwujud pelaksanaan cita-cita bangsa dan tujuan negara sebagaimana tercantum dalam pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

Pelaksanaan manajemen ASN menggunakan sistem Merit yang berdasarkan pada kualifikasi, kompetensi, dan kinerja secara adil dan wajar dengan tanpa membedakan latar belakang politik, ras, warna kulit, agama, asal usul, jenis kelamin, status pernikahan, umur, atau kondisi kecatatan. Hal ini dimulai dengan adanya tahapan pengadaan ASN di suatu instansi. Pengadaan ASN merupakan suatu kegiatan yang dilakukan untuk mengisi formasi yang kosong disebabkan oleh karena adanya pegawai ASN yang berhenti, pensiun, meninggal dunia atau perluasan organisasi.

Jabatan ASN terdiri atas jabatan administrasi, pimpinan tinggi dan fungsional. Jabatan fungsional adalah sekolompok jabatan yang berisi fungsi dan tugas berkaitan dengan pelayanan fungsional yang berdasarkan pada keahlian dan keterampilan tertentu. Jabatan fungsional dalam ASN dapat dibagi menjadi jabatan fungsional keahlian dan jabatan fungsional keterampilan. Jabatan fungsional keahlian terdiri dari ahli utama, ahli madya, ahli muda, dan ahli pertama.

Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 pasal 64 ayat 2 menyebutkan bahwa instansi pemerintah wajib memberikan pendidikan dan pelatihan kepada CPNS selama satu tahun masa percobaan. Tujuan kegiatan tersebut menurut Peraturan Lembaga Administrasi Negara (LAN) nomor 1 Tahun 2021 tentang pelatihan dasar CPNS adalah mengembangkan kompetensi CPNS

1

yang dilakukan secara terintegrasi. Pelatihan ini secara spesifik bertujuan untuk menanamkan nilai moral, membangun integritas moral, kejujuran, dan menguatkan nasionalisme kebangsaan, serta meningkatkan profesionalisme PNS dalam melayani masyarakat.

Pelatihan dasar CPNS tahun 2022 diselenggarakan dengan metode blendedlearning yaitu memadukan proses pembelajaran tatap muka di dalam kelas dengan proses pembelajaran secara daring. Metode tersebut dilaksanakan melalui 4 bagian pembelajaran yang terdiri dari pembelajaran mandiri secara daring dengan memanfaatkan sistem pembelajaran Massive OpenOnlineCourse(MOOC), pembelajaran kolaboratif antara peserta latihan dasar CPNS dan tenaga pelatihan secara e-learning dan aktualisasi di tempat kerja masing-masing, pembelajaran klasikal di tempat penyelenggaraan pelatihan, dan penguatan kompetensi teknis bidang tugas.

Struktur kurikulum pelatihan dasar CPNS telah diatur dalam peraturan LAN nomor 1 tahun 2021 terbagi dalam 2 bagian yaitu kurikulum pembentukan karakter PNS dan kurikulum penguatan kompetensi teknis bidang tugas. Materi pelatihan dasar CPNS tahun 2022 meliputi wawasan kebangsaan dan nilai-nilai bela negara, analisis isu kontemporer, kesiapsiagaan bela negara, nilai-nilai dasar ASN BerAKHLAK (Berorientasi pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, Kolaboratif), Smart ASN, Manajemen ASN, kedudukan dan peran PNS untuk mendukung terwujudnya Smart Governance dan habituasi penerapan nilai-nilai yang telah dipelajari diinternalisasi serta diwujudkan dalam bentuk aktualisasi.

Penulis bekerja di Rumah Sakit Kanker Dharmais sebagai dokter spesialis anak dengan jabatan fungsional dokter ahli pertama. Beberapa isu aktual telah berhasil diidentifikasi dan berpotensi untuk menurunkan kualitas pelayanan kanker anak di Rumah Sakit Kanker Dharmais. Oleh karena itu, penulis merancang dan segera melaksanakan kegiatan aktualisasi untuk mengatasi isu aktual sesuai dengan tugas pokok dan fungsi individu penulis.

Penyusunan laporan rancangan aktualisasi ini merupakan perwujudan penulis dalam mempraktikan nilai-nilai dasar, kode etik dan perilaku ASN di lingkungan kerja, serta mengaplikasikan teknik analisis pemecahan masalah dalam bentuk perancangan serangkaian kegiatan yang bertujuan untuk mengatasi salah satu isu aktual di instansi tempat penulis bekerja. Rencana pelaksanaan aktualisasi ini diharapkan dapat bermanfaat bagi penulis, instansi tempat bekerja, dan utamanya bagi masyarakat selaku penerima layanan publik.

2

1.2 Tujuan Laporan Rancangan Aktualisasi

1.2.1

Tujuan Umum

Laporan rancangan kegiatan aktualisasi ini disusun sebagai bentuk implementasi nilai-nilai dasar ASN yang dilakukan oleh penulis dengan menerapkan karakteristik Smart ASN sebagai upaya menyelenggarakan pelayanan publik yang professional, berkualitas, menjalankan peran sebagai perekat persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Repubilk Indonesia.

1.2.2 Tujuan Khusus

Adapun tujuan khusus dari laporan rancangan kegiatan aktualisasi ini adalah sebagai berikut:

b. Sebagai pemahaman penulis terhadap wawasan kebangsaan dan nilai-nilai bela negara, dan implementasi kesiapsiagaan bela negara serta kemampuan pemecahan isu pada satuan kerja penulis.

c. Sebagai bentuk implementasi peran dan fungsi ASN, serta memahami kedudukan sebagai ASN dalam melaksanakan tugas pelayanan publik.

d. Sebagai bentuk implementasi nilai-nilai dasar ASN yang terdiri dari Berorientasi pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif dalam melaksanakan tugas pelayanan publik.

e. Sebagai bentuk implementasi profil Smart ASN yang terdiri dari integritas, nasionalisme, profesionalisme, berwawasan global, menguasai IT dan bahasa asing, berjiwa hospitality, berjiwa entrepreneurship, dan memiliki jaringan luas dalam melaksanakan tugas pelayanan publik.

1.3 Ruang Lingkup Rencana Kegiatan Aktualisasi

Ruang lingkup aktualisasi peserta diklat meliputi tugas pokok maupun tugas tambahan sesuai uraian tugas yang telah ditetapkan oleh unit kerja peserta. Peserta juga melakukan tugas inovasi atau kreativitas yang berkaitan dengan tugas dan jabatan. Tempat aktualisasi adalah Rumah Sakit Kanker Dharmais Jakarta di Staf Medis Fungsional (SMF) anak.

3

BAB II GAMBARAN UMUM/ PROFIL

2.1 Profil Rumah Sakit Kanker Dharmais

2.1.1 Sejarah

Kehadiran Rumah Sakit Kanker Dharmais bermula dari adanya cita-cita mendirikan layanan kanker terpadu di Indonesia oleh para pakar penyakit kanker. Kesempatan tersebut

terbuka pada tahun 1988 ketika Bapak H. M. Soeharto sebagai ketua yayasan Dharmais meminta Prof. Dr .dr. Arry. Harryanto Reksodiputro, Sp.PD.KHOM untuk memikirkan model rumah sakit kanker yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat Indonesia.

Para pakar dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia dan Departemen Kesehatan membentuk tim pembuatan usulan pendirian rumah sakit pada bulan Oktober 1988. Usulan tersebut diselesaikan pada Desember 1988 kemudian diserahkan kepada ketua Yayasan

Dharmais pada 9 Januari 1989. Pembangunan rumah sakit dimulai pada bulan Mei 1991, selesai pada tanggal 5 Juli 1993 kemudian diresmikan oleh Presiden Republik Indonesia H.M. Soeharto pada tanggal 30 Oktober 1993.

Rumah Sakit Kanker Dharmais ditunjuk sebagai Pusat Kanker Nasional (PKN) dibawah

Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan RI dengan status BLU.

Status PKN Rumah Sakit Kanker Dharmais berubah menjadi Rumah Sakit Khusus Kanker Tipe

A Pada tahun 2012 melalui penetapan SK Menkes nomor 037/MENKES/SK/II/2012. RSKD terus

melakukan berbagai inovasi, salah satunya melalui pembangunan sarana dan prasarana fisik

rumah sakit yang dituangkan dalam masterplan untuk mengembangkan diri menjadi PKN

4
Gambar 1. Rumah Sakit Kanker Dharmais

Tanggal 1 November 2017, Rumah Sakit Kanker Dharmais kemudian ditetapkan sebagai PKN

oleh Menteri Kesehatan RI, Prof. DR. Dr. Nila Djuwita F. Moeloek, Sp.M(K) Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor HK.01.07/MENKES/531/2017.

Rumah Sakit Kanker Dharmais sebagai PKN merupakan comprehensive cancer center juga telah mendapatkan akreditasi KARS Internasional pada tahun 2019.

2.1.2 Visi Misi

Rumah Sakit Kanker Dharmais sebagai Rumah Sakit Unit Pelaksan Teknis Vertikal di bawah Ditjen Pelayanan Kesehatan yang khusus menangani kanker, harus mampu berperan optimal sebagai:

1. Fungsi pelayanan kesehatan kanker komprehensif

2. Pusat pendidikan dan informasi kanker nasional

3. Pusat data dan riset kanker nasional

Visi Rumah Sakit Kanker Dharmais adalah menjadi caring & smart national cancer center. Adapun rumusan misi Rumah Sakit Kanker Dharmais dibuat untuk mewujudkan visi tersebut antara lain:

1. Memberikan pelayanan kanker komprehensif sesuai dengan perkembangan kekinian berbasis bukti, serta GoodClinicalGovernance, PatientSafety, dan PatientCareCenter.

2. Menyelenggarakan pendidikan rujukan nasional di bidang kanker

3. Menyelenggarakan penelitian di bidang kanker berbasis bukti dan nilai yang dapat diterapkan dalam pelayanan.

4. Menyelenggarakan registrasi kanker berbasis rumah sakit dan berbasis populasi sebagai Pusat Data Beban Kanker Nasional.

2.1.3 Nilai-nilai dan Budaya Organisasi

Visi dan misi Rumah Sakit Kanker Dharmais didukung oleh nilai-nilai budaya organisasi.

Budaya kerja yang telah ditetapkan untuk dilakukan dalam pelaksanaan tugas oleh seluruh pegawai, mulai dari staf sampai ke tingkat pimpinan adalah “Pro Care CS” yang terdiri dari:

§ Pro – Profesional; melaksanakan dan menyelesaikan suatu pekerjaan tertentu secara tuntas, memuaskan dan tepat waktu.

§ Care – peduli; berkomunikasi dengan santun kepada semua pihak.

§ C – Continous improvement atau perbaikan berkelanjutan; menghargai umpan balik coaching dan mentoring.

§ S – Synergy; saling berkomunikasi dengan jelas dan terbuka.

Keempat nilai-nilai budaya organisasi tersebut dikemas dalam sebuah logo berikut:

5

Gambar 2. Nilai-nilai dan Budaya Organisasi Rumah Sakit Kanker Dharmais

2.1.4 Tugas dan Fungsi

Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 69 Tahun 2019 tentang Organisasi dan Tata Kerja Rumah Sakit Kanker Dharmais Jakarta menyatakan bahwa tugas dan fungsi RS PKN Dharmais adalah sebagai berikut:

2.1.4.1 Tugas

Rumah Sakit Kanker Dharmais mempunyai tugas menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna dengan kekhususan pelayanan kesehatan di bidang penyakit kanker.

2.1.4.2 Fungsi

1. Penyusunan rencana program dan anggaran.

2. Pengelolaan pelayanan medis dengan kekhususan pelayanan kesehatan di bidang penyakit kanker.

3. Pengelolaan pelayanan penunjang medis.

4. Pengelolaan pelayanan penunjang nonmedis.

5. Pengelolaan pelayanan keperawatan.

6. Pengelolaan pendidikan dan pelatihan dengan kekhususan di bidang penyakit kanker.

7. Pengelolaan penelitian, pengembangan, dan penapisan teknologi dengan kekhususan di bidang penyakit kanker.

8. Pengelolaan keuangan dan barang milik negara.

9. Pengelolaan sumber daya manusia.

10. Pelaksanaan urusan hukum, organisasi dan hubungan masyarakat.

11. Pelaksanaan kerja sama.

6

12. Pengelolaan sistem informasi.

13. Pelaksanaan urusan umum; dan

14. Pemantauan, evaluasi dan pelaporan.

2.1.5 Struktur Organisasi

Sebagaimana tertera pada Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 69

Tahun 2019, Rumah Sakit Kanker Dharmais dipimpin oleh seorang Direktur Utama. Direktur

Utama membawahi Direktur Pelayanan Medik Keperawatan dan Penunjang, Direktur Sumber

Daya Manusia Pendidikan dan Penelitian, Direktur Keuangan dan Barang Milik Negara. Direktur

Perencanaan Organisasi dan Umum serta Unit-unit Non Struktural yang terdiri dari Dewan

Pengawas, Komite Medik, Komite Etik dan Hukum, Satuan Pemeriksa Intern, Staf Medik Fungsional, dan Instalasi.

Komite adalah wadah non struktural yang terdiri dari tenaga ahli atau profesi yang

dibentuk untuk memberikan pertimbangan strategis kepada Direktur Utama dalam rangka peningkatan dan pengembangan pelayanan rumah sakit. Komite di Rumah Sakit Kanker Dharmais terdiri dari:

• Komite Medik

Komite medik merupakan wadah non struktural kelompok profesional medis yang keanggotaannya terdiri dari Kepala Staf Medik Fungsional Kesehatan atau yang mewakili.

• Komite Etik dan Hukum

Komite Etik dan Hukum merupakan wadah non struktural yang keanggotaannya dipilih dari dan diangkat oleh Direktur Utama.

7

Gambar 3. Struktur Organisasi Rumah Sakit Kanker Dharmais

2.1.6 Staf Medis Fungsional Anak

Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 69 Tahun 2019 tentang Organisasi dan Tata Kerja Rumah Sakit Kanker Dharmais Jakarta Pasal 59 dan 60, kelompok staf medis merupakan wadah nonstruktural yang terdiri atas sejumlah pejabat fungsional dokter, dokter gigi, dokter spesialis, dan dokter gigi spesialis. Kelompok staf medis berada di bawah dan bertanggung jawab kepada direktur pelayanan medik, keperawatan, dan penunjang serta mempunyai tugas melakukan kegiatan pelayanan medis dan fasilitasi pendidikan, pelatiham, penelitian, pengembangan dan penapisan teknologi di bidang kedokteran.

Staf Medis Fungsional Anak merupakan salah satu SMF di Rumah Sakit Kanker Dharmais yang memberikan layanan kanker anak berupa poliklinik rawat jalan, rawat inap untuk kemoterapi dan perbaikan klinis, tindakan diagnostik, kemoterapi rawat singkat, perbaikan klinis rawat singkat seperti tranfusi darah. Pada struktur organisasi Rumah Sakit Kanker Dharmais, SMF Anak berada dalam pengawasan komite medik serta koordinasi dengan Direktur Pelayanan Medik, Keperawatan, dan Penunjang. Adapun SMF Anak beranggotakan dokter spesialis anak konsultan hematologi onkologi, dokter spesialis anak konsultan emergensi dan rawat intensif anak, dan juga dokter spesialis anak.

8

2.2 Profil Peserta Pelatihan Dasar

Penulis merupakan peserta latihan dasar CPNS Kementerian Kesehatan Republik

Indonesia golongan IIIb, dengan jabatan fungsional dokter ahli pertama di unit kerja Rumah

Sakit Kanker Dharmais. Penulis tergabung sebagai anggota SMF anak dalam pelaksanaan tugas dan fungsi pribadi sejak Tahun 2019. Adapun tugas pokok penulis sesuai sasaran kinerja pegawai sebagai dokter spesialis anak di Rumah Sakit Kanker Dharmais adalah sebagai berikut:

• Melaksanakan pelayanan customerexperience

• Melakukan pelayanan spesialis konsultan dibawah supervisi

• Melakukan tindakan spesialistik komplek tingkat 1 dibawah supervisi

• Melakukan tindakan darurat medik/ P3K tingkat sederhana

• Melakukan kunjungan visite pasien rawat inap

• Membuat catatan medik pasien rawat inap

• Membuat catatan medik pasien rawat jalan

• Melakukan tugas jaga panggilan/ on call

• Mengajar/ melatih yang berkaitan dengan bidang kesehatan

• Mengikuti seminar/ lokakarya di bidang kesehatan sebagai peserta

9

BAB III RANCANGAN AKTUALISASI

3.1 Identifikasi Isu

Pelayanan medis merupakan serangkaian kegiatan yang diberikan kepada pasien sesuai standar pelayanan medis yang telah ditentukan. Pelayanan medis merupakan pelayanan kesehatan yang diberikan langsung oleh fasilitas kesehatan salah satunya yaitu rumah sakit kepada pasien. Pelayanan medis meliputi pelayanan promotif, preventif, kuratif dan paliatif. Tujuan dari pelayanan medis sendiri tidak lain adalah mengupayakan kesembuhan penyakit yang ada pada diri pasien. Tindakan pelayanan yang dilaksanakan juga harus sesuai dengan prosedur yang berlaku dan tentu saja sifatnya harus dapat dipertanggungjawabkan.

Segala bentuk pelayanan yang dilakukan oleh dokter diatur dalam sebuah regulasi yang tercantum dalam Undang-undang No. 29 tahun 2004 mengenai praktik kedokteran. Begitu juga Undang-undang No.44 tahun 2009 yang menyatakan bahwa setiap rumah sakit harus menyelenggarakan tata kelola rumah sakit dan tata kelola klinis yang baik. Regulasi tersebut diharapkan dapat menjaga kualitas mutu pelayanan yang diberikan rumah sakit serta memberikan kepastian hukum bagi pasien dan dokter. Rumah Sakit Kanker Dharmais sebagai Pusat Kanker Nasional terus mengembangkan diri untuk memberikan pelayanan medis secara komprehensif dan berkualitas kepada masyarakat khususnya terkait kanker, salah satunya kanker anak. Jenis kanker pada anak sangat beragam. Kanker darah atau leukemia merupakan jenis kanker yang paling sering dijumpai pada anak menurut data WorldHealthOrganization (WHO) hingga saat ini.

Menurut WHO Global Initiative, angka kesintasan (kelangsungan hidup) 5 tahun kanker anak di negara berkembang hanya sebesar ±15-30% bila dibandingkan dengan negara maju yang mencapai 80%. Data kesintasan kanker anak termasuk leukemia di Indonesia hingga saat ini masih dalam tahap registrasi data termasuk di Rumah Sakit Kanker Dharmais. Hal ini disebabkan oleh tidak terdiagnosisnya suatu kanker anak dengan tepat, terdiagnosis namun tidak segera menjalani pengobatan, sudah menjalani pengobatan namun tidak adekuat oleh karena minimnya support system. Sebagai pusat rujukan tersier khusus kanker, Rumah Sakit Kanker Dharmais sering kali dikunjungi pasien kanker anak datang berobat dalam kondisi stadium lanjut. Hal ini turut menyumbang rendahnya angka kesintasan kanker anak tersebut di negara berkembang bila dibandingkan dengan negara maju. Target angka kesintasan kanker anak di negara berkembang pada tahun 2030 telah ditetapkan oleh WHO sejak

September 2018 menjadi 60%. Peran Rumah Sakit Kanker Dharmais sebagai Pusat Kanker Nasional dalam hal mendukung tercapainya target angka kesintasan tersebut sangatlah

10

diharapkan, salah satunya dengan mengoptimalisasikan peran satuan kerja yaitu SMF Anak, salah satunya melalui peran dokter spesialis anak yaitu penulis.

Berdasarkan hasil environmentalscanning meliputi observasi dan pengambilan data kasar selama dua tahun bekerja di SMF Anak Rumah Sakit Kanker Dharmais, beberapa isu aktual yang telah teridentifikasi antara lain:

§ Isu ke – 1 : Kurangnya ruang perawatan kanker anak termasuk ruangan isolasi tekanan positif untuk pasien dengan demam neutropenia di Rumah Sakit Kanker Dharmais.

Dasar isu : Tata laksana kanker pada anak secara garis besar dapat berupa terapi kuratif dan paliatif. Pengobatan kanker pada anak secara kuratif saat ini yang dapat dilakukan diantaranya kemoterapi (mayoritas), pembedahan dan radioterapi. Ketepatan waktu pengobatan kemoterapi merupakan salah satu kunci keberhasilan pengobatan kanker pada anak terutama leukemia akut. Salah satu faktor ketepatan waktu kemoterapi adalah tersedianya fasilitas ruang perawatan untuk kemoterapi rawat inap di rumah sakit. Rumah Sakit Kanker Dharmais hingga saat ini mempunyai ruang perawatan untuk kanker anak sebanyak 30 tempat tidur, mayoritas diperuntukkan kemoterapi sisanya perbaikan klinis pasien. Ruang perawatan tersebut terdiri dari 2 kelas VIP, 4 kelas I, 12 kelas 2, 12 kelas 3, dan belum adanya ruang isolasi tekanan positif khusus perawatan pasien kanker anak dengan demam neutropenia. Jumlah permintaan rawat inap pasien anak untuk kemoterapi berdasarkan data admisi adalah 1-5 pasien per hari, sedangkan jumlah pasien pulang pasca perawatan kemoterapi sebanyak 0-3 pasien per hari. Dari data tersebut, terdapat kesenjangan sekitar 1-2 pasien anak tidak dapat masuk rawat untuk menjalani kemoterapi tepat waktu.

§ Isu ke – 2 : belum optimalnya kesesuaian penjadwalan kemoterapi leukemia

limfoblastik akut pada anak oleh orangtua pasien di Rumah Sakit Kanker Dharmais.

Dasar isu :

Kanker anak adalah kanker yang menyerang anak berusia di bawah 18 tahun. Menurut Sistem Registrasi Kanker di Indonesia (SriKanDI), perkiraan angka kejadian kanker anak sebesar 9 per 100.000 anak, usia 0-5 tahun angka kejadiannya lebih tinggi yaitu 18 per 100.000 anak, sedangkan usia 5-14 tahun 10 per 100.000 anak. Terdapat 6 jenis kanker yang sering menyerang anak-anak diantaranya leukemia, retinoblastoma, osteosarkoma, neuroblastoma, limfoma maligna, dan karsinoma nasofaring. Leukemia merupakan kanker tertinggi pada anak (2,8 per 100.000 anak), dilanjutkan oleh retinoblastoma (2,4 per 100.000 anak), osteosarkoma (0,97 per

11

100.000 anak), limfoma maligna (0,75 per 100.000 anak), karsinoma nasofaring (0,43 per 100.000 anak), dan neuroblastoma (10,5 per 1.000.000 anak).

Sekitar 60-70% kasus leukemia ditemukan di berbagai rumah sakit yang mempunyai pelayanan kanker anak begitupun Rumah Sakir Kanker Dharmais seperti yang tercantum pada Tabel 1 sekitar 48%. Prevalensi leukemia limfoblastik akut pada anak cukup tinggi dibandingkan dengan prevalensi jenis mieloblastik dan kanker anak

lainnya, oleh karena itu modalitas kemoterapi sebagai pengobatan masih menjadi primadona yang dapat dilakukan di Indonesia hingga saat ini. Stratifikasi leukemia akut pada anak yang saat ini digunakan adalah risiko biasa dan risiko tinggi. Penggunaan protokol kemoterapi leukemia akut baik risiko biasa maupun risiko tinggi telah

12
Diagnosis Jumlah Subyek Leukemia limfoblastik akut 40 Rabdomiosarkoma 7 Osteosarkoma 5 Karsinomanasofaring 5 Limfoma Burkit 4 Neuroblastoma 4 Leukemia mieloblastik akut 2 Hepatoblastoma 2 Retinoblastoma 2 Limfoma Non Hodgkin 1 Meduloblastoma 1 Disgerminoma 1 Yolk sac tumor 1 Glioma 1 Anaplasticlargecelllymphoma 1 Hemangioma 1 Juvenilemyelomonocyticleukemia 1 Leukemia mieloblastik kronik 1 Sindrom mielodisplasia refrakter anemia 1 Karsinoma ginjal 1 Total 82
Tabel 1. Data Jumlah Kasus Kanker Anak Per Bulan di Rumah Sakit Kanker Dharmais

digunakan dan disepakati secara nasional oleh Unit Kerja Koordinasi HematologiOnkologi Anak. Protokol kemoterapi leukemia limfoblastik akut risiko tinggi terdiri dari 4 fase (induksi, konsolidasi, intensifikasi, dan pemeliharaan), sedangkan pada risiko rendah tidak ada intensifikasi. Regimen kemoterapi hampir sama namun terdapat beberapa perbedaan jenis obat dan dosis seperti yang tertera pada Gambar 4 dan 5. Pengobatan kemoterapi sesuai protokol memakan waktu selama 107-110 minggu (± 2 tahun) dan diharapkan tepat waktu. Namun, banyak faktor yang berperan dalam ketepatan waktu mendapatkan kemoterapi sesuai jadwal protokol. Faktor internal antara lain perjalanan penyakit/ biologi tumor, kondisi pasien termasuk pemeriksaan laboratorium, dan toleransi tubuh akibat efek obat kemoterapi sebelumnya. Sedangkan faktor eksternal antara lain adanya peraturan sistem jaminan kesehatan, kebijakan skrining COVID-19, dan peran serta orangtua. Semua faktor tersebut mempunyai peranan penting dalam keberhasilan pengobatan leukemia limfoblastik akut. Faktor yang saat ini paling mungkin dilakukan intervensi adalah peran serta orangtua. Kerjasama orangtua dalam membaca dan memahami protokol kemoterapi sangat dibutuhkan agar ketepatan waktu mendapatkan kemoterapi sesuai protokol tersebut terwujud

Isu ini berasal dari hasil pengamatan langsung penulis selama bekerja di Rumah Sakit Kanker Dharmais. Selama pengamatan, kerap kali banyak orang tua pasien masih belum mengerti dan memahami cara membaca protokol kemoterapi dengan baik dan benar sehingga terjadi ketidaktepatan waktu pemberian kemoterapi sesuai protokol.

13
14
Gambar 4. Protokol Kemoterapi Leukemia Limfoblastik Akut Risiko Tinggi
15
Gambar 5. Protokol Kemoterapi Leukemia Limfoblastik Akut Risiko Biasa

§ Isu ke – 3 : Kurangnya sumber daya dokter anak subspesialistik non hematologionkologi di Rumah Sakit Kanker Dharmais

Dasar isu :

Penanganan kanker pada anak membutuhkan tim multidisiplin, baik tenaga medis maupun nonmedis. Tenaga medis meliputi dokter, perawat, dietisien, dan ahli farmasi, sedangkan nonmedis meliputi dukungan keluarga, pemerintah, pembiayaan dan lainnya. Dokter yang menangani kanker anak adalah dokter spesialis anak konsultan hematologi-onkologi anak beserta tim dokter lainnya berasal dari beragam profesi dan keilmuan terkait kanker anak. Rumah Sakit Kanker Dharmais hingga saat ini mempunyai 2 dokter spesialis anak konsultan hematologi-onkologi anak, 1 dokter spesialis anak konsultan emergensi dan rawat intensif anak, dan 2 dokter spesialis anak, serta dokter spesialis lain non-Ilmu Kesehatan Anak. Rumah Sakit Kanker Dharmais sebagai Pusat Kanker Nasional kedepannya diharapkan mampu melakukan program transplantasi sel punca sebagai terapi definitif leukemia pada anak. Transplantasi sel punca adalah penggantian sistem hematopietik dengan sel punca yang baru dan sehat baik berasal dari donor maupun tubuh pasien sendiri. Program tersebut salah satunya perlu ditunjang oleh kelengkapan sumber daya manusia seperti ketersediaan dokter spesialis anak subspesialistik non-hematologi-onkologi anak yang hingga saat ini belum tersedia.

3.2 Penetapan Isu Prioritas

Berdasarkan isu aktual yang telah teridentifikasi, penentuan isu prioritas atau core issue perlu dilakukan agar memahami isu secara utuh dan didapatkan alternatif jalan keluar pemecahan isu tersebut. Metode analisis yang digunakan dalam proses penapisan isu adalah metode analisis USG (Urgency/ Kepentingan, Seriousness/ Kegawatan, dan Growth/ Perkembangan). Berikut penjelasan metode tersebut:

1. Urgency

Seberapa penting atau mendesak isu tersebut harus dibahas dikaitkan dengan waktu yang tersedia serta seberapa keras tekanan waktu tersebut untuk memecahkan masalah yang menyebabkan isu tersebut.

2. Seriousness

Seberapa gawat/ serius isu tersebut perlu dibahas dikaitkan dengan akibat yang akan timbul dengan penundaan pemecahan masalah yang menimbulkan isu tersebut atau akibat yang menimbulkan masalah-masalah lain jika masalah penyebab isu tidak dipecahkan.

16

3. Growth

Seberapa besar potensi berkembangnya isu tersebut menjadi semakin memburuk jika tidak ditangani segera.

Cara menggunakan metode USG adalah dengan menentukan derajat tingkat urgensi, keseriusan dan potensi berkembangnya masing-masing isu dalam skala Likert. Berikut tabel metode USG yang menjelaskan proses penapisan isu aktual:

Tabel 2. Analisis Penapisan Isu Menggunakan Metode USG

1 Kurangnya ruang perawatan kanker anak termasuk

positif untuk pasien dengan

2

3

sumber daya dokter anak subspesialistik

Keterangan Skor/Skala Likert

5 = sangat besar

4 = besar

3 = sedang

2 = kecil

1 = sangat kecil

Berdasarkan analisis penapisan isu menggunakan metode USG dan diskusi dengan mentor, didapatkan bahwa isu aktual nomor 2 yaitu “belum optimalnya kesesuaian penjadwalan kemoterapi leukemia limfoblastik akut pada anak oleh orangtua pasien di Rumah Sakit Kanker Dharmais”, menjadi peringkat tertinggi dengan skor USG sebesar 15, dengan penjelasan sebagai berikut:

1. Berdasarkan urgensi memiliki skor 5 – isu tersebut menjadi pembahasan prioritas dengan mentor dan perlu ditangani segera oleh karena mengatasi kanker pada anak baik leukemia maupun kanker jenis lain berbanding lurus dengan waktu. Semakin sesuai penjadwalan kemoterapi yang dipahami oleh orang tua, semakin dapat

17
No Identifikasi Isu Skor USG Total U S G
ruangan isolasi tekanan
demam neutropenia di
Dharmais 4 5 4 13
Rumah Sakit Kanker
Belum
kemoterapi leukemia limfoblastik akut
anak oleh orangtua pasien di Rumah Sakit Kanker Dharmais 5 5 5 15
optimalnya kesesuaian penjadwalan
pada
non-hematologi-onkologi
Kanker Dharmais 3 3 4 10
Kurangnya
di Rumah Sakit

menjalankan kemoterapi tepat waktu dan semakin baik hasil pengobatan kanker pada anak.

2. Berdasarkan keseriusan memiliki skor 5 – isu tersebut menjadi sangat serius oleh karena latar belakang pendidikan dan status sosioekonomi orangtua pasien kanker anak sangat beragam. Pemahaman kesesuaian penjadwalan yang baik dengan persepsi yang sama antara dokter dan orantua menjadi harapan agar kemoterapi tetap tepat waktu sesuai dengan protokol.

3. Berdasarkan potensi berkembangnya memiliki skor 5 – isu tersebut dikhawatirkan berpotensi mengakibatkan kerugian bagi pasien oleh karena jika kanker pada anak tertangani telat waktu, perjalanan penyakit/ biologi tumor tersebut dapat dengan mudah berkembang.

3.3 Keterkaitan Isu dengan Dampak

Dampak jika isu prioritas tidak segera diselesaikan adalah sebagai berikut:

1. Jadwal kemoterapi anak dengan leukemia limfoblastik akut tertunda.

2. Pengobatan pasien anak dengan leukemia limfoblastik akut menjadi lebih lama dari waktu yang seharusnya.

3. Prognosis (perkiraan) perjalanan penyakit anak dengan leukemia limfoblastik akut menjadi lebih buruk.

4. Angka kesintasan leukemia limfoblastik akut pada anak di Rumah Sakit Kanker Dharmais memburuk.

5. Angka kesintasan leukemia limfoblastik akut pada anak di Indonesia memburuk.

6. Target angka kesintasan kanker anak 5 tahun di negara berkembang pada tahun 2030 tidak mencapai 60%.

3.4 Penentuan Penyebab Isu Prioritas

Akar penyebab masalah dari isu prioritas terpilih kemudian dianalisis menggunakan diagram fishbone. Identifikasi kategori akar masalah dari isu tersebut dilakukan menggunakan cara 6M (Machine, Method,Material, Man/MindPower,Measurement,MotherNature) sebagai berikut:

18

Belum adanya

materi edukasi yang

terstandardisasi

media digital untuk edukasi

Material

PENYEBAB AKIBAT

Machine Method

Belum adanya pemanfaatan media digital untuk edukasi

Kurangnya reedukasi

secara rutin

Belum adanya

evaluasi berkala

pemberian edukasi

Perilaku budaya

berobat orangtua

pasien sangat beragam

Terbatasnya waktu

tenaga kesehatan

untuk edukasi

Belum optimalnya kesesuaian

penjadwalan kemoterapi leukemia limfoblastik akut pada anak

oleh orangtua pasien di Rumah Sakit Kanker Dharmais

Latar belakang

sosioekonomi orangtua

pasien sangat beragam

Latar belakang

pendidikan orangtua

pasien sangat beragam

Measurement

Mother Nature

Man/ Mind Power

19
Gambar 6. Diagram Fishbone Penentuan Penyebab Isu Prioritas

3.5 Deskripsi Gagasan dan Pemecahan Masalah

Dari penyebab-penyebab yang sudah teridentifikasi, selanjutnya penulis memperkirakan solusi dari penyebab-penyebab tersebut dan merangkumnya dalam tabel berikut:

Tabel 3. Identifikasi Masalah dan Solusi Alternatif Untuk Pemecahan Masalah

No Penyebab Masalah Solusi Kegiatan

1 Belum adanya materi edukasi yang terstandardisasi

Penyusunan materi edukasi yang terstandardisasi

Melakukan FocusGroup

Discussion bersama tim SMF Anak untuk menyusun draft materi edukasi yang terstandardisasi

2 Kurangnya pemanfaatan media digital untuk edukasi

3 Kurangnya reedukasi secara rutin

4 Belum adanya evaluasi berkala terkait pemberian edukasi

Pemanfaatan teknologi digital dalam memberikan edukasi

Membuat video edukatif dari materi yang telah terstandardisasi

Melakukan reedukasi berkala Sosialisasi dan pemberian materi edukasi secara berkala

Melakukan reevaluasi berkala Sosialisasi dan pemberian kegiatan reevaluasi secara berkala

5 Terbatasnya waktu tenaga kesehatan untuk

melakukan edukasi

6 Latar belakang pendidikan

orangtua pasien sangat beragam

Melakukan reedukasi berkala Pemberian materi edukasi berbasis

teknologi berupa video edukatif

Penyusunan materi edukasi yang dapat dimengerti semua kalangan

Melakukan FocusGroup

Discussion bersama orangtua pasien dan skrining latar belakang pendidikan orangtua pasien, kemudian menyusun materi

20

7 Latar belakang

sosioekonomi orangtua

pasien sangat beragam

8 Perilaku berobat orangtua

Penyusunan materi edukasi

yang mudah diakses

edukasi yang seragam

dan mudah dimengerti

Melakukan FocusGroup

Discussion dan skrining latar belakang

sosioekonomi orangtua

pasien, kemudian

membuat materi edukasi

yang mudah diakses

pasien sangat beragam Melakukan reedukasi berkala Melakukan FocusGroup

Discussion dan skrining perilaku berobat, dan sosialisasi materi

edukasi secara berkala

Berdasarkan uraian di atas, penulis menciptakan gagasan untuk menyelesaikan masalah yaitu “penyusunan video edukatif untuk orangtua pasien dalam mengoptimalkan kesesuaian penjadwalan kemoterapi leukemia limfoblastik akut pada anak di Rumah Sakit Kanker Dharmais”, terdiri dari beberapa gagasan kegiatan yang menjawab penyebab permasalahan, yaitu:

1. Melakukan FocusGroupDiscussionyang terdiri dari SMF Anak dengan orangtua pasien.

2. Melakukan FocusGroup Discussion yang terdiri dari SMF Anak, staf keperawatan, dan farmasi Rumah Sakit Kanker Dharmais.

3. Mengumpulkan referensi materi edukasi dan informasi terkait pembuatan video edukatif.

4. Pembuatan video edukatif.

5. Melakukan sosialisasi video edukatif.

6. Melakukan evaluasi kegiatan sosialisasi. Gagasan tersebut akan dilaksanakan selama 5 minggu mulai tanggal 30 Juni s.d 5 Agustus 2022 di unit kerja penulis, Rumah Sakit Kanker Dharmais dengan rincian akan dituliskan pada matriks rancangan aktualisasi.

21

3.6 Matriks Rancangan Kegiatan Aktualisasi

Unit kerja : Dokter Ahli Pertama Satuan Medis Fungsional Anak, Rumah Sakit Kanker Dharmais

Isu yang diangkat : Belum optimalnya kesesuaian penjadwalan kemoterapi leukemia limfoblastik akut pada anak oleh orangtua pasien

di Rumah Sakit Kanker Dharmais

Gagasan : Penyusunan video edukatif untuk orangtua pasien dalam mengoptimalkan kesesuaian penjadwalan kemoterapi

leukemia limfoblastik akut pada anak di Rumah Sakit Kanker Dharmais

No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan

Kontribusi

Terhadap Tujuan

Organisasi

Penguatan Nilai

Organisasi

1 Melakukan

FocusGroup

Discussion yang

terdiri dari SMF

Anak dengan

orangtua pasien

a. Koordinasi antara

SMF Anak dengan

orangtua pasien

terkait rencana

pelaksanaan Focus

GroupDiscussion

dalam rangka penyusunan video

edukatif

§ Screenshot

whatsapp

§ Foto kegiatan

pendekatan

mengajak

koordinasi

Sesuai dengan nilai ASN:

§ Berorientasi Pelayanan – kegiatan

koordinasi bertujuan memenuhi

kebutuhan pasien dengan cara

mengajak dengan ramah orangtua

pasien untuk mengikuti kegiatan Focus

GroupDiscussion.

§ Akuntabel – melakukan permintaan izin

wewenang ketua SMF Anak untuk

mengadakan kegiatan FocusGroup

Discussion antara SMF Anak dan orangtua pasien.

§ Kompeten – meningkatkan kompetensi

diri dalam hal persuasi anggota SMF

Anak dan orangtua untuk tertarik

Sesuai visi

organisasi:

menjadi caring& smart national cancer center.

Sesuai misi

organisasi:

memberikan

pelayanan

kanker

komprehensif

sesuai dengan

Good Clinical Governance, PatientSafety,

Penguatan nilai budaya organisasi

§ Care: berkomunikasi dengan santun terhadap anggota SMF anak dan orangtua pasien.

§ Synergy: berkomunikasi

dengan jelas dan terbuka terhadap

anggota SMF anak dan orangtua pasien.

22
Tabel 4. Matriks Rancangan Kegiatan Aktualisasi
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

b. Mengundang anggota SMF Anak dan orangtua pasien

mengikuti kegiatan FocusGroup Discussion.

§ Harmonis – melakukan kegiatan koordinasi tanpa membeda-bedakan

latar belakang orangtua pasien.

§ Loyal – kegiatan koordinasi ini memegang teguh Undang-Undang

Dasar 1945 Pasal 28 H ayat 1 dalam

memenuhi hak dan kewajiban warga negara untuk mendapatkan pelayanan

kesehatan.

§ Adaptif – melakukan pendekatan

terhadap orangtua pasien, salah satunya

dengan menggunakan teknologi whatsapp untuk mengajak berpartisipasi

mengikuti FocusGroupDiscussion.

§ Kolaboratif – melakukan pendekatan terhadap orangtua pasien untuk berkontribusi dalam kegiatan Focus GroupDiscussion.

§ Surat undangan

§ Agenda diskusi

Sesuai dengan nilai ASN:

§ Berorientasi Pelayanan – kegiatan

mengundang anggota SMF anak dan

orangtua pasien sebagai bentuk

memenuhi kebutuhan pasien dengan

cekatan dan solutif.

§ Akuntabel – menggunakan izin

wewenang dari ketua SMF Anak untuk

meminta sekretaris SMF Anak membuat

surat undangan yang dibubuhi tanda

tangan ketua SMF Anak.

Sesuai visi organisasi: menjadi caring& smart national cancer center.

Sesuai misi organisasi: memberikan pelayanan kanker

Penguatan nilai budaya organisasi

§ Profesional: Membuat dan menyebarkan undangan secara profesional

23

c. Mengadakan

FocusGroup

Discussion secara luring dan daring untuk mengetahui

latar belakang orangtua pasien

serta audiensi

tentang video edukatif

§ Kompeten – membantu sekretaris SMF

Anak dalam membuat surat undangan.

§ Harmonis – menghargai semua partisipan yang diundang dengan

menuliskan nama lengkap beserta gelar (jika ada dan diketahui) di surat/ text undangan whatsapp.

§ Loyal – mencantumkan nama instansi demi menjaga nama baik pada surat/ text undangan whatsapp.

§ Adaptif – menggunakan teknologi whatsapp dalam mengirim undangan.

§ Kolaboratif – kegiatan membuat dan menyebarkan undangan melibatkan peran sekretaris anak yang merangkap

sebagai sekretaris yayasan pemerhati

kanker anak agar target undangan tercapai.

§ Screenshoot foto

dokumentasi

diskusi daring

§ Foto

dokumentasi

luring

§ Screenshoot

dokumentasi

daftar hadir

daring

§ Daftar hadir partisipan luring

Sesuai dengan nilai ASN:

§ Berorientasi Pelayanan – melakukan

kegiatan diskusi baik secara daring

maupun luring dengan ramah antara

SMF Anak dengan orangtua pasien agar

membuahkan hasil yang solutif demi kebutuhan pasien.

§ Akuntabel – melakukan diskusi dengan

bertanggung jawab, disiplin waktu, dan berintegritas tinggi.

§ Kompeten – melaksanakan diskusi untuk

dengan memberikan kualitas yang terbaik.

komprehensif

sesuai dengan

Patient Care Center

Sesuai visi

organisasi: menjadi caring& smart national cancer center.

Sesuai misi

organisasi: memberikan pelayanan

kanker

komprehensif

sesuai dengan

Penguatan nilai budaya organisasi

§ Profesional: Melakukan Focus Group Discussion dengan tuntas, memuaskan dan tepat waktu.

§ Care: berkomunikasi

dengan santun

terhadap

anggota SMF

24

d. Mencatat masukan dan saran saat diskusi

§ Harmonis – memulai dan mengakhiri diskusi dengan berdoa menurut agama dan kepercayaan masing-masing, menghargai pendapat/ masukan tiap partisipan saat berdikusi tanpa membedakan latar belakang.

§ Loyal – menyanyikan lagu Indonesia Raya sebelum diskusi dimulai kemudian tetap menjaga nama baik relasi dan instansi selama berdiskusi.

§ Adaptif – melakukan diskusi salah satunya dengan metode daring menggunakan applikasi zoom.

§ Kolaboratif – memberikan kesempatan kepada semua partisipan baik SMF Anak dan orangtua pasien untuk berkontribusi menyampaikan pendapat atau pertanyaan.

§ Notulensi hasil diskusi Sesuai dengan nilai ASN:

§ Berorientasi Pelayanan – menjadi pribadi yang dapat diandalkan dalam membuat notulensi diskusi secara cekatan dan solutif.

§ Akuntabel – membuat notulensi secara jujur dan bertanggung jawab.

§ Kompeten – mengerjakan notulensi dengan kualitas terbaik.

§ Harmonis – menghargai hasil diskusi

tanpa memihak partisipan tertentu karena latar belakangnya.

Good Clinical Governance, PatientSafety, dan Patient Care Center

anak dan orangtua pasien selama diskusi.

§ Synergy: berkomunikasi dengan jelas dan terbuka terhadap anggota SMF anak dan orangtua pasien selama diskusi.

Sesuai visi organisasi: menjadi caring& smart national cancer center.

Sesuai misi organisasi: memberikan pelayanan

kanker

komprehensif sesuai dengan

Penguatan nilai budaya organisasi

§ Profesional: Membuat notulensi diskusi dengan tuntas, memuaskan dan tepat waktu.

§ Care: berkomunikasi dengan santun dengan sekretaris SMF

25

2 Melakukan

FocusGroup

Discussion yang

terdiri dari SMF

Anak, staf

keperawatan, dan farmasi

Rumah Sakit

Kanker

Dharmais

a. Koordinasi internal

antara SMF Anak

dengan staf

keperawatan dan

farmasi dalam

rangka

penyusunan draft materi dan video

edukatif yang

terstandaridisasi

§ Screenshot

whatsapp

§ Foto kegiatan

pendekatan

mengajak koordinasi

§ Loyal – menghargai hasil diskusi dengan

tetap menjaga nama baik relasi dan instansi.

§ Adaptif – mengetik notulensi pada Microsoft Word.

§ Kolaboratif – melakukan kerjasama

dengan sekretaris SMF Anak dalam

membuat notulensi diskusi.

Sesuai dengan nilai ASN:

§ Berorientasi Pelayanan – kegiatan

koordinasi diawali dengan cara

mengajak dengan ramah anggota SMF

Anak, staf keperawatan dan farmasi

untuk mengikuti kegiatan FocusGroup

Discussion.

§ Akuntabel – melakukan permintaan izin

wewenang dari ketua SMF Anak untuk

mengadakan kegiatan FocusGroup

Discussion antara SMF Anak dengan staf keperawatan dan farmasi.

§ Kompeten – meningkatkan kompetensi

diri dalam hal persuasi anggota SMF

Anak, staf keperawatan, dan farmasi

untuk tertarik mengikuti kegiatan Focus

GroupDiscussion.

§ Harmonis – melakukan kegiatan

koordinasi tanpa membeda-bedakan

latar belakang profesi.

Good Clinical Governance Anak saat

Sesuai visi

organisasi: menjadi caring&

smart national cancer center.

Sesuai misi

organisasi: memberikan pelayanan kanker komprehensif

sesuai dengan

Good Clinical Governance

membuat

notulensi diskusi

§ Synergy: berkomunikasi

dengan jelas dan terbuka dengan

sekretaris SMF

anak saat

membuat

notulensi diskusi

Penguatan nilai budaya organisasi

§ Care: berkomunikasi

dengan santun terhadap

anggota SMF anak, staf keperawatan dan farmasi.

§ Synergy: berkomunikasi

dengan jelas dan terbuka terhadap

anggota SMF

anak,staf keperawatan dan farmasi.

26

b. Mengundang unit kerja terkait yaitu

SMF Anak, staf

keperawatan, dan farmasi

§ Loyal – kegiatan koordinasi ini

memegang teguh Undang-Undang

Dasar 1945 Pasal 28 H ayat 1 dalam

memenuhi hak dan kewajiban warga

negara untuk mendapatkan pelayanan

kesehatan.

§ Adaptif – melakukan pendekatan

terhadap anggota SMF Anak, staf

keperawatan dan farmasi, salah satunya

dengan menggunakan teknologi

whatsapp untuk mengajak berpartisipasi mengikuti FocusGroupDiscussion.

§ Kolaboratif – melakukan pendekatan

terhadap anggota SMF Anak, staf

keperawatan dan farmasi untuk

berkontribusi dalam kegiatan Focus GroupDiscussion.

§ Surat undangan

§ Agenda diskusi

Sesuai dengan nilai ASN:

§ Berorientasi Pelayanan – kegiatan

mengundang anggota SMF anak, staf

keperawatan dan farmasi sebagai

bentuk profesi yang dapat diandalkan

dalam memenuhi kebutuhan pasien

§ Akuntabel – menggunakan izin

wewenang ketua SMF Anak untuk

meminta sekretaris SMF Anak membuat

surat undangan yang dibubuhi tanda

tangan ketua SMF Anak

§ Kompeten – membantu sekretaris SMF

Anak dalam membuat surat undangan.

Sesuai visi

organisasi: menjadi caring& smart national cancer center.

Sesuai misi

organisasi: memberikan

pelayanan

kanker

komprehensif

sesuai dengan

Penguatan nilai budaya organisasi

§ Profesional: Membuat dan menyebarkan undangan secara profesional

27

c. Mengadakan

FocusGroup

Discussion secara

luring dan daring

dalam penyusunan

draft materi untuk

video edukatif

yang

terstandardisasi

§ Screenshoot

foto

dokumentasi

diskusi daring

§ Foto

dokumentasi

luring

§ Screenshoot

dokumentasi

daftar hadir daring

§ Daftar hadir

partisipan luring

§ Harmonis – menghargai semua

partisipan yang diundang dengan

menuliskan nama lengkap beserta gelar (jika ada dan diketahui) di surat/ text undangan whatsapp.

§ Loyal – mencantumkan nama instansi demi menjaga nama baik pada surat/ text undangan whatsapp.

§ Adaptif – menggunakan teknologi whatsapp dalam mengirim undangan.

§ Kolaboratif – kegiatan membuat dan menyebarkan undangan melibatkan kontribusi peran sekretaris anak

Sesuai dengan nilai ASN:

§ Berorientasi Pelayanan – melakukan

kegiatan diskusi baik secara daring maupun luring dengan ramah antara

SMF Anak, staf keperawatan dan farmasi agar membuahkan hasil yang solutif demi kebutuhan pasien.

§ Akuntabel – melakukan diskusi dengan bertanggung jawab, disiplin waktu, dan berintegritas tinggi.

§ Kompeten – melaksanakan diskusi untuk dengan memberikan kualitas yang terbaik.

§ Harmonis – memulai dan mengakhiri diskusi dengan berdoa menurut agama dan kepercayaan masing-masing, menghargai pendapat/ masukan tiap

Good Clinical Governance

Sesuai visi

organisasi: menjadi caring&

smart national cancer center. Sesuai misi

organisasi: memberikan pelayanan kanker

komprehensif

sesuai dengan

perkembangan

kekinian berbasis

bukti dan Good Clinical Governance

Penguatan nilai budaya organisasi

§ Profesional: Melakukan Focus Group Discussion dengan tuntas, memuaskan dan tepat waktu.

§ Care: berkomunikasi

dengan santun terhadap anggota SMF anak, staf keperawatan dan farmasi selama diskusi.

§ Synergy:

28

d. Mencatat masukan dan saran saat diskusi

§ Notulensi hasil diskusi

partisipan saat berdikusi tanpa

membedakan latar belakang/ profesi.

§ Loyal – menyanyikan lagu Indonesia

Raya sebelum diskusi dimulai kemudian

tetap menjaga nama baik profesi dan instansi selama berdiskusi.

§ Adaptif – melakukan diskusi salah

satunya dengan metode daring menggunakan applikasi zoom.

§ Kolaboratif – memberikan kesempatan

kepada semua partisipan baik SMF

Anak, staf keperawatan dan farmasi untuk berkontribusi menyampaikan pendapat atau pertanyaan.

Sesuai dengan nilai ASN:

§ Berorientasi Pelayanan – menjadi pribadi yang dapat diandalkan dalam membuat

notulensi diskusi secara cekatan dan solutif.

§ Akuntabel – membuat notulensi secara

jujur dan bertanggung jawab.

§ Kompeten – mengerjakan notulensi dengan kualitas terbaik.

§ Harmonis – menghargai hasil diskusi tanpa memihak partisipan tertentu karena latar belakang/ profesi tertentu.

§ Loyal – menghargai hasil diskusi dengan tetap menjaga nama baik profesi dan instansi.

§ Adaptif – mengetik notulensi pada Microsoft Word.

berkomunikasi

dengan jelas dan terbuka terhadap

anggota SMF anak, staf keperawatan dan farmasi selama diskusi.

Sesuai visi

organisasi: menjadi caring&

smart national cancer center.

Sesuai misi

organisasi: memberikan pelayanan kanker

komprehensif

sesuai dengan

perkembangan

kekinian berbasis

bukti dan Good

Penguatan nilai

budaya organisasi

§ Profesional: Membuat notulensi diskusi dengan tuntas, memuaskan dan tepat waktu.

§ Care: berkomunikasi dengan santun

dengan

sekretaris SMF

Anak saat

membuat

notulensi diskusi

§ Synergy:

29

§ Kolaboratif – melakukan kerjasama

dengan sekretaris SMF Anak dalam

membuat notulensi diskusi.

Clinical Governance berkomunikasi

dengan jelas dan

terbuka dengan

sekretaris SMF anak saat membuat notulensi diskusi

3 Mengumpulkan

referensi materi

edukasi dan

informasi

terkait

pembuatan

video edukatif

a. Mengumpulkan

referensi sebagai

bahan acuan

penyusunan

materi edukasi

§ Data referensi Sesuai dengan nilai ASN:

§ Berorientasi Pelayanan – menjadi pribadi yang dapat diandalkan dalam

mengumpulkan referensi materi edukasi

yang sahih.

§ Akuntabel – mencari referensi materi

edukasi secara jujur, bertanggung

jawab, efektif dan efisien.

§ Kompeten – mengerjakan kegiatan

pencarian referensi dengan kualitas

terbaik serta meningkatkan kompetensi

diri dalam pencarian referensi materi

edukasi yang sahih.

§ Harmonis – menghargai masukan dari

sejawat apapun latar belakangnya jika

diberikan saran dalam mencari referensi.

§ Loyal – mencari referensi yang sahih

dengan tetap memegang teguh ideologi

Pancasila.

§ Adaptif – pencarian referensi materi

edukasi merupakan bentuk bertindak

proaktif dan menggunakan inovasi

Sesuai visi

organisasi:

menjadi caring& smart national cancer center.

Sesuai misi

organisasi: memberikan

pelayanan kanker komprehensif

sesuai dengan

perkembangan

kekinian berbasis bukti

Penguatan nilai

budaya organisasi

§ Profesional: Mencari referensi materi edukasi secara tuntas dan tepat waktu.

§ Continous

improvement: perbaikan berkelanjutan.

30

b. Mengumpulkan informasi terkait tata cara

pembuatan video

edukatif

§ Link youtube tutorial

pembuatan video edukatif

yang baik

teknologi internet dengan jurnal yang sahih.

§ Kolaboratif – mencari informasi lisan dari

mereka yang berpengalaman dalam

pencarian referensi materi edukasi

merupakan bentuk memberi

kesempatan kepada berbagai pihak

untuk berkontribusi

Sesuai dengan nilai ASN:

§ Berorientasi Pelayanan – menjadi pribadi yang dapat diandalkan dalam

mengumpulkan informasi terkait tata

cara pembuatan video.

§ Akuntabel – mencari informasi terkait

tata cara pembuatan video secara jujur, bertanggung jawab, efektif dan efisien.

§ Kompeten – mengerjakan pencarian

informasi terkait tata cara pembuatan

video edukatif dengan kualitas terbaik

serta meningkatkan kompetensi diri

dalam pencarian informasi terkait tata

cara pembuatan video edukatif.

§ Harmonis - menghargai masukan dari

pihak manapun apapun latar

belakangnya jika diberikan saran dalam

mencari informasi terkait tata cara

pembuatan video edukatif.

§ Loyal – mencari informasi terkait tata

cara pembuatan video edukatif tetap

memegang teguh ideologi Pancasila.

Sesuai visi

organisasi:

menjadi caring& smart national cancer center.

Sesuai misi

organisasi: memberikan

pelayanan kanker

komprehensif

sesuai dengan

perkembangan

kekinian berbasis

bukti

Penguatan nilai

budaya organisasi

§ Profesional: Mencari link youtube tutorial pembuatan video

edukatif secara tuntas dan tepat waktu.

§ Continous improvement: perbaikan berkelanjutan.

31

4 Pembuatan video edukatif Membuat video edukatif

§ Video edukatif dengan materi edukasi yang

telah

terstandardisasi

§ Adaptif – pencarian informasi terkait

tata cara pembuatan video merupakan

bentuk bertindak proaktif. dan menggunakan inovasi teknologi internet via youtube.

§ Kolaboratif – mencari informasi lisan dari

mereka yang berpengalaman dalam

pencarian informasi terkait tata cara

pembuatan video merupakan bentuk

memberi kesempatan kepada berbagai

pihak untuk berkontribusi.

Sesuai dengan nilai ASN:

§ Berorientasi Pelayanan – menjadi pribadi yang dapat diandalkan dalam

pembuatan video edukatif demi

melakukan perbaikan tiada henti.

§ Akuntabel – membuat video edukatif

secara jujur dan bertanggung jawab.

§ Kompeten – meningkatkan kompetensi

diri dalam pembuatan video edukatif

yang menarik dan berkualitas terbaik.

§ Harmonis – menghargai masukan dari

pihak manapun apapun latar

belakangnya jika diberikan saran dalam

pembuatan video edukatif.

§ Loyal – membuat video edukatif tetap

menjunjung tinggi ideologi Pancasila dan menjaga nama baik instansi dalam

membuat video edukatif.

Sesuai visi

organisasi: menjadi caring& smart national cancer center.

Sesuai misi

organisasi: memberikan

pelayanan kanker

komprehensif

sesuai dengan

perkembangan

kekinian berbasis

bukti, Good Clinical Governance, PatientSafety,

Penguatan nilai budaya organisasi

§ Profesional: pembuatan video

edukatif secara tuntas dan tepat waktu.

§ Continous

improvement: perbaikan berkelanjutan.

32

5 Melakukan sosialisasi video edukatif

a. Mengundang unit kerja terkait yaitu SMF Anak, staf keperawatan, farmasi dan orangtua pasien

§ Surat undangan

§ Agenda diskusi

§ Adaptif – membuat video edukatif

merupakan bentuk berinovasi dan mengembangkan kreatifitas.

§ Kolaboratif – memberi kesempatan

kepada berbagai pihak untuk

berkontribusi selama pembuatan video edukatif.

Sesuai dengan nilai ASN:

§ Berorientasi Pelayanan – kegiatan

mengundang anggota SMF anak, staf

keperawatan, farmasi dan orangtua

pasien untuk mengikuti kegiatan

sosialisasi video edukatif merupakan

sebagai bentuk kegiatan yang dapat

diandalkan dalam memenuhi kebutuhan

pasien.

§ Akuntabel – menggunakan izin

wewenang ketua SMF Anak untuk

meminta sekretaris SMF Anak membuat surat undangan yang dibubuhi tanda

tangan ketua SMF Anak.

§ Kompeten – membantu sekretaris SMF

Anak dalam membuat surat undangan.

§ Harmonis – menghargai semua

partisipan yang diundang dengan

menuliskan nama lengkap beserta gelar

(jika ada dan diketahui) di surat/ text undangan whatsapp.

§ Loyal – mencantumkan nama instansi

demi menjaga nama baik pada surat/ text undangan whatsapp.

dan Patient Care Center

Sesuai visi

organisasi: menjadi caring& smart national cancer center.

Sesuai misi

organisasi: memberikan pelayanan kanker komprehensif

sesuai dengan

Good Clinical Governance

Penguatan nilai

budaya organisasi

§ Profesional: Membuat dan menyebarkan undangan secara profesional

33

b. Mengadakan kegiatan sosialisasi video edukatif kepada pihak terkait yaitu SMF Anak, staf keperawatan, farmasi dan orangtua pasien

§ Video edukatif dengan materi edukasi yang telah terstandardisasi

§ Adaptif – menggunakan teknologi whatsapp dalam mengirim undangan.

§ Kolaboratif – kegiatan membuat dan menyebarkan undangan melibatkan kontribusi peran sekretaris anak serta memberikan kesempatan anggota SMF Anak, staf keperawatan, farmasi dan orangtua pasien untuk kontribusi mengikuti kegiatan sosialisasi video edukatif.

Sesuai dengan nilai ASN:

§ Berorientasi Pelayanan – kegiatan sosialisasi video edukatif ditujukan untuk memenuhi kepentingan pasien agar penjadwalan kemoterapi sesuai.

§ Akuntabel – melakukan kegiatan sosialisasi video edukatif secara bertanggung jawab dan berintegritas tinggi.

§ Kompeten – membantu orangtua pasien

belajar memahami isi video edukatif saat sosialisasi.

§ Harmonis – membangun kegiatan

sosialisasi yang kondusif, menghargai

tiap pertanyaan saat kegiatan sosialisasi

apapun latar belakang orangtua pasien.

§ Loyal – kegiatan sosialisasi video edukatif ini memegang teguh ideologi

Pancasila dan Undang-Undang Dasar

1945 Pasal 28 H ayat 1 dalam

memenuhi hak dan kewajiban warga

Sesuai visi

organisasi:

menjadi caring& smart national cancer center.

Sesuai misi

organisasi: memberikan pelayanan

kanker komprehensif

sesuai dengan

perkembangan

kekinian berbasis

bukti, Good Clinical Governance, PatientSafety, dan Patient Care Center

Penguatan nilai

budaya organisasi

§ Profesional: Menyelesaikan

kegiatan

penyusunan video edukatif

hingga selesai dan dapat ditampilkan tepat waktu.

§ Care: berkomunikasi

dengan santun kepada semua

partisipan

selama kegiatan sosialisasi.

§ Synergy: berkomunikasi

dengan jelas dan

34

c. Mendistribusikan

video edukatif

kepada pihak

terkait terutama

orangtua pasien

§ Video edukatif

dengan materi

edukasi yang

telah

terstandardisasi

§ Link youtube

video edukatif

§ Daftar nama

orangtua

pasien yang

telah

mendapatkan

file video edukatif.

negara untuk mendapatkan pelayanan kesehatan.

§ Adaptif – kegiatan sosialisasi video edukatif ini merupakan bentuk inovasi

dan mengembangkan kreatifitas dalam pelayanan.

§ Kolaboratif – memberi kesempatan

semua parstisipan untuk berkontribusi aktif selama kegiatan sosialisasi.

Sesuai dengan nilai ASN:

§ Berorientasi Pelayanan – kegiatan

mendistribusikan video edukatif

ditujukan untuk memastikan orangtua

pasien mendapat file video edukatif agar

dapat dilihat kapanpun untuk memenuhi

kepentingan pasien sehingga

penjadwalan kemoterapi sesuai.

§ Akuntabel – melakukan kegiatan

distribusi video edukatif secara jujur, bertanggung jawab dan berintegritas

tinggi.

§ Kompeten – membantu orangtua pasien

belajar memahami isi video edukatif saat kegiatan distribusi.

§ Harmonis – membangun kegiatan

distribusi yang kondusif, menghargai

tiap pertanyaan yang mungkin timbul

sewaktu-waktu saat kegiatan distribusi

tanpa melihat latar belakang orangtua pasien.

§ Loyal – kegiatan distribusi video ini

sesuai dengan Undang-Undang Dasar

terbuka terhadap

semua partisipan

selama kegiatan sosialisasi.

§ Continous improvement (coaching/ mentoring)

Sesuai visi

organisasi:

menjadi caring&

smart national cancer center.

Sesuai misi

organisasi:

memberikan

pelayanan

kanker

komprehensif

sesuai dengan

perkembangan

kekinian berbasis

bukti, Good Clinical Governance, PatientSafety, dan Patient Care Center

Penguatan nilai

budaya organisasi

§ Profesional:

Menyelesaikan

kegiatan

penyusunan

video edukatif

hingga selesai

dan dapat

disebarkan

kepana orangtua pasien.

§ Care: berkomunikasi

dengan santun

kepada orangtua pasien selama

kegiatan

distribusi.

§ Synergy: berkomunikasi

dengan jelas dan terbuka terhadap

35

6 Melakukan evaluasi kegiatan sosialisasi

a. Melakukan evaluasi terhadap orangtua pasien

setelah diberikan sosialisasi video edukatif

§ Kuesioner dalam bentuk googleform

1945 Pasal 28 H ayat 1 dalam

memenuhi hak dan kewajiban warga negara untuk mendapatkan pelayanan kesehatan.

§ Adaptif – melakukan distribusi video edukatif menggunakan whatsapp/ email/ atau link youtube.

§ Kolaboratif – memberi kesempatan oragtua pasien untuk berkontribusi aktif selama kegiatan distribusi video edukatif.

Sesuai dengan nilai ASN:

§ Berorientasi Pelayanan – memberikan link kuesioner evaluasi agar menjadi

bahan masukan dalam melakukan perbaikan kedepannya.

§ Akuntabel – menerima hasil evaluasi

dengan jujur dan bertanggung jawab.

§ Kompeten – membantu orangtua pasien belajar mengisi kuesioner.

§ Harmonis – menghargai tiap pertanyaan yang masuk saat kegiatan evaluasi tanpa memandang latar belakang orangtua pasien.

§ Loyal – menjaga nama baik orangtua pasien dan merahasiakan identitas pasien.

§ Adaptif – kuesioner dalam bentuk google form merupakan bentuk inovasi dan kreatifitas dalam pelayanan.

orangtua selama kegiatan distribusi.

§ Continous improvement (coaching/ mentoring)

Sesuai visi

organisasi: menjadi caring&

smart national cancer center.

Sesuai misi

organisasi: memberikan pelayanan kanker komprehensif

sesuai dengan

PatientSafety

dan Patient Care Center

Penguatan nilai

budaya organisasi

§ Care: berkomunikasi

dengan santun kepada orangtua

pasien selama kegiatan evaluasi.

§ Synergy: berkomunikasi dengan jelas dan terbuka terhadap orangtua selama kegiatan evaluasi.

§ Continous improvement: Mendapatkan umpan balik

36

b. Melakukan pemantauan kepatuhan penjadwalan kemoterapi

§ Daftar list pasien yang datang kemoterapi sesuai jadwal

§ Kolaboratif – memberi kesempatan

orangtua pasien untuk berkontribusi aktif saat kegiatan evaluasi.

Sesuai dengan nilai ASN:

§ Berorientasi Pelayanan – memenuhi

kebutuhan orangtua pasien dalam

pemantauan penjadwalan kemoterapi.

§ Akuntabel – kegiatan pemantauan pelaporan orangtua pasien dalam

penjadwalan kemoterapi dilakukan dengan cermat dan disiplin.

§ Kompeten – membantu orangtua pasien belajar melaporkan penjadwalan kemoterapi.

§ Harmonis – menghargai tiap pertanyaan yang masuk saat kegiatan pemantauan tanpa memandang latar belakang orangtua pasien.

§ Loyal – menjaga nama baik orangtua pasien dan merahasiakan identitas pasien.

§ Adaptif – pemantauan dilakukan menggunakan diskusi whatsapp

merupakan bentuk inovasi dan kreatifitas dalam pelayanan.

§ Kolaboratif – memberi kesempatan

orangtua pasien untuk berkontribusi aktif selama pemantauan.

Sesuai visi

organisasi: menjadi caring&

smart national cancer center.

Sesuai misi

organisasi: memberikan pelayanan kanker

komprehensif

sesuai dengan

PatientSafety

dan Patient Care Center

dalam bentuk

pengisian kuesioner

Penguatan nilai

budaya organisasi

§ Care: berkomunikasi

dengan santun

kepada orangtua

pasien selama kegiatan pemantauan.

§ Synergy: berkomunikasi

dengan jelas dan

terbuka terhadap orangtua selama

kegiatan pemantauan.

§ Continous

improvement: Mendapatkan umpan balik

dalam bentuk penjadwalan kemoterapi

37

3.7

FocusGroupDiscussion

dengan orangtua pasien

Melakukan FocusGroupDiscussion

yang terdiri dari SMF Anak, staf

keperawatan, dan farmasi Rumah

Sakit Kanker Dharmais

3 Mengumpulkan referensi materi

edukasi dan informasi terkait

pembuatan video edukatif

4 Pembuatan video edukatif

5 Melakukan sosialisasi video edukatif

6 Melakukan evaluasi kegiatan sosialisasi

38
Jadwal Kegiatan Aktualisasi
No Kegiatan J u n i Juli Agustus 3 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 0 1 1 1 2 1 3 1 4 1 5 1 6 1 7 1 8 1 9 2 0 2 1 2 2 2 3 2 4 2 5 2 6 2 7 2 8 2 9 3 0 3 1 1 2 3 4 5 1 Melakukan
Tabel 5. Jadwal Kegiatan Aktualisasi
2

DAFTAR PUSTAKA

1. Presiden Republik Indonesia. 2014. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara.

2. Lembaga Administrasi Negara. 2021. Peraturan Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor 1 Tahun 2021 tentang Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil.

3. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2019. Peraturan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia Nomor 69 Tahun 2019 tentang Organisasi dan Tata Kerja Rumah Sakit Kanker Dharmais Jakarta.

4. Rumah Sakit Kanker Dharmais. 2019. Profil RS. Dapat diunduh di www.dharmais.co.id

5. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2018. Kenali Gejala Dini Kanker pada Anak. Dapat diunduh di http://p2ptm.kemkes.go.id/kegiatan-p2ptm/pusat-/kenaligejala-dini-kanker-pada-anak

6. Presiden Republik Indonesia. 2004. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran.

7. Presiden Republik Indonesia. 2009. Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit.

8. Ruble K. Journal of Multidisciplinary Healthcare. Multidisciplinary care in pediatric oncology. 2011

9. World Health Organization. Childhood cancer. Dapat diunduh di https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/cancer-in-children

10. Childhood cancer worldwide: the facts. Dapat diunduh di https://worldchildcancer.org

11. Mahdi HIS. Kanker pada anak. Dapat diunduh di https://www.dharmais.co.id/news/887/Kanker-Pada-Anak

12. Permono B, Ugrasena I. BukuAjarHematologi-OnkologiAnak. Jakarta: IDAI; 2005.

13. Renner LA. Ghana Med J. Exploring factors influencing health-seeking decisions and retention in childhood cancer treatment programmes: perspectives of parents in Ghana. 2016

14. Lembaga Administrasi Negara. 2017. Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri

Sipil Habituasi. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

15. Lembaga Administrasi Negara. 2017. Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri

Sipil Manajemen ASN. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

39

16. Lembaga Administrasi Negara. 2019. Analisis Isu Kontemporer. Modul Pelatihan Dasar

Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan II dan Golongan III. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

17. Lembaga Administrasi Negara. 2021. Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri

Sipil : Berorientasi Pelayanan. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

18. Lembaga Administrasi Negara. 2021. Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri

Sipil : Akuntabel. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

19. Lembaga Administrasi Negara. 2021. Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri

Sipil : Kompeten. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

20. Lembaga Administrasi Negara. 2021. Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri

Sipil : Harmonis. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

21. Lembaga Administrasi Negara. 2021. Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri

Sipil : Loyal. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

22. Lembaga Administrasi Negara. 2021. Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri

Sipil : Adaptif. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

23. Lembaga Administrasi Negara. 2021. Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri

Sipil : Kompeten. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

24. Lembaga Administrasi Negara. 2021. Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri

Sipil : SMART ASN. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

40

Lampiran 1. Kuesioner Evaluasi Kegiatan Sosialisasi

Nama Orang tua :

Jenis Kelamin :

Usia :

Pendidikan terakhir :

Pekerjaan saat ini :

Alamat Domisili :

Status dengan pasien : ayah kandung/ ibu kandung/ ayah angkat/ ibu angkat/ pengasuh lain

Nama Pasien :

Jenis Kelamin :

Usia :

Diagnosis kanker :

1

Apakah bahasa yang digunakan dalam video edukatif dapat anda mengerti?

2

3

4

5

Apakah suara pada video edukatif dapat terdengar jelas?

Apakah kualitas gambar pada video edukatif terlihat jelas?

Apakah tulisan pada video edukatif terlihat jelas?

Apakah secara keseluruhan video edukatif menarik?

6

Apakah penjelasan video edukatif dapat diikuti dengan mudah?

41
LAMPIRAN
No Pertanyaan Skor 1 2 3 4 5 Sangat kurang kurang cukup baik Sangat baik

Apakah setelah melihat video edukatif, pembacaan protokol kemoterapi menjadi lebih mudah?

Apakah setelah mengikuti kegiatan sosialisasi, pembacaan protokol kemoterapi menjadi semakin lebih

Apakah setelah mengikuti kegiatan sosialisasi, penjadwalan kemoterapi mudah dipahami?

Apakah bersedia dilakukan

pemantauan berkala terkait

penjadwalan kemoterapi sebagai

bentuk evaluasi kegiatan ini?

Bersedia tidak (*lingkari salah satu)

42
7
8
mudah? 9
10

Lampiran 2. Daftar Hadir Kegiatan Focus Group Discussion / Kegiatan Sosialisasi / Kegiatan

Pemantauan Evaluasi / List Nama yang telah terdistribusi Video Edukatif

Nama Kegiatan : Tanggal Kegiatan :

43
No Nama Orang Tua Nama Pasien No Telp Diagnosis Kanker Tanda Tangan Pemantauan
Pemantauan Minggu ke
sesuai
tanda checklist) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 dst
Minggu ke 1
2 Tanggal Kemoterapi apakah sudah
(mohon beri

SEMINAR RANCANGAN AKTUALISASI

OPTIMALISASI KESESUAIAN PENJADWALAN KEMOTERAPI

LEUKEMIA LIMFOBLASTIK AKUT PADA ANAK

DENGAN MENGGUNAKAN VIDEO EDUKATIF

TERHADAP ORANGTUA PASIEN

DI RUMAH SAKIT KANKER DHARMAIS

Catur Sapariyanto

Pelatihan Dasar CPNS Golongan III Angkatan 3 Kelompok D

Bapelkes Cikarang

2022

PROFIL PESERTA

Nama : dr. Catur Sapariyanto, Sp.A

NIP : 198610242022031001

Jabatan/Golongan : Dokter Ahli Pertama/ III-b

Unit Kerja : SMF Anak

Rumah Sakit Kanker Dharmais Jakarta : Kementerian Kesehatan RI

PENDAHULUAN

Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014

ü ASN : pegawai negeri sipil (PNS) dan pegawai pemerintah

dengan perjanjian kerja (PPPK) yang bekerja pada instansi

pemerintah baik tingkat pusat maupun daerah

ü Fungsi : pelaksana kebijakan publik, pelayan publik, perekat dan pemersatu bangsa

ü Jabatan : administrasi, pimpinan tinggi dan fungsional (ahli utama/madya/muda/pertama)

PENDAHULUAN

Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 pasal 64 ayat 2

ü Instansi wajib memberikan pendidikan dan pelatihan

(Pelatihan Dasar CPNS) selama 1 th masa percobaan

Peraturan Lembaga Administrasi Negara Nomor 1 Tahun 2021

Tujuan Pelatihan Dasar CPNS :

ü mengembangkan kompetensi CPNS secara terintegrasi.

ü menanamkan nilai moral

ü membangun integritas moral, kejujuran

ü menguatkan nasionalisme kebangsaan

ü meningkatkan profesionalisme dalam melayani masyarakat

PENDAHULUAN

Badan PPSDM Kesehatan Kementerian Kesehatan

Balai Pelatihan Kesehatan Cikarang tahun 2022

Metode Blended learning:

ü Massive Open Online Course

ü Distance Learning à Rancangan Aktualisasi

ü Aktualisasi

ü Klasikal

SMART ASN SMART GOVERNANCE HABITUASI

TUJUAN RANCANGAN AKTUALISASI

UMUM ü bentuk implementasi nilai-nilai dasar ASN dengan menerapkan

karakteristik Smart ASN sebagai upaya menyelenggarakan pelayanan

publik yang professional, berkualitas, menjalankan peran sebagai

perekat persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Repubilk Indonesia

TUJUAN RANCANGAN AKTUALISASI

KHUSUS ü pemahaman terhadap wawasan kebangsaan dan nilai- nilai

bela negara, dan implementasi kesiapsiagaan bela negara

serta kemampuan pemecahan isu

ü implementasi peran dan fungsi ASN, serta memahami

kedudukan sebagai ASN dalam melaksanakan tugas

pelayanan publik

ü implementasi nilai-nilai dasar ASN

ü implementasi profil Smart ASN

PROFIL RUMAH SAKIT KANKER DHARMAIS

PROFIL RUMAH SAKIT KANKER DHARMAIS

SEJARAH

berawal dari cita-cita para pakar penyakit kanker

1988: usulan pendirian rumah sakit

1991: pembangunan dimulai

1993: peresmian oleh Soeharto

2012: Rumah Sakit Khusus Kanker tipe A

2017 : Pusat Kanker Nasional

2019: KARS Internasional

PROFIL RUMAH SAKIT KANKER DHARMAIS

VISI DAN MISI

Menjadi caring & smart national cancer center

1. Memberikan pelayanan kanker komprehensif sesuai dengan

perkembangan kekinian berbasis bukti, serta Good Clinical Governance, Patient Safety, dan Patient Care Center.

2. Menyelenggarakan pendidikan rujukan nasional di bidang kanker.

3. Menyelenggarakan penelitian di bidang kanker berbasis bukti dan nilai yang dapat diterapkan dalam pelayanan.

4. Menyelenggarakan registrasi kanker berbasis rumah sakit dan berbasis populasi sebagai Pusat Data Beban Kanker Nasional.

VISI MISI

PROFIL RUMAH SAKIT KANKER DHARMAIS

NILAI BUDAYA ORGANISASI

§ Pro – Profesional; melaksanakan dan menyelesaikan suatu pekerjaan tertentu secara tuntas, memuaskan dan tepat waktu.

§ Care – peduli; berkomunikasi dengan santun kepada semua pihak.

§ C – Continous improvement; menghargai umpan balik coaching dan mentoring.

§ S – Synergy; saling berkomunikasi dengan jelas dan terbuka.

PROFIL RUMAH SAKIT KANKER DHARMAIS

SASARAN KINERJA PEGAWAI

1. Melaksanakan pelayanan customer experience

2. Melakukan pelayanan spesialis konsultan dibawah supervisi

3. Melakukan tindakan spesialistik komplek tingkat 1 dibawah supervisi

4. Melakukan tindakan darurat medik/ P3K tingkat sederhana

5. Melakukan kunjungan visite pasien rawat inap

6. Membuat catatan medik pasien rawat inap

PROFIL PESERTA LATSAR

7. Membuat catatan medik pasien rawat jalan 8. Melakukan tugas jaga panggilan/ on call 9. Mengajar/ melatih yang berkaitan dengan bidang kesehatan 10. Mengikuti seminar/ lokakarya di bidang kesehatan sebagai peserta

KEGIATAN SESUAI SASARAN KINERJA PEGAWAI

Kegiatan Pemberian Kemoterapi dibawah

Supervisi Konsultan

Kegiatan Pelayanan Poliklinik Anak Kegiatan Visitasi Pasien Rawat Kegiatan Diskusi Materi

RANCANGAN AKTUALISASI

OPTIMALISASI KESESUAIAN PENJADWALAN KEMOTERAPI

LEUKEMIA LIMFOBLASTIK AKUT PADA ANAK

DENGAN MENGGUNAKAN VIDEO EDUKATIF

TERHADAP ORANGTUA PASIEN

DI RUMAH SAKIT KANKER DHARMAIS

IDENTIFIKASI ISU

Sistem Registrasi Kanker di Indonesia (SriKanDI)

Kanker anak : kanker yang menyerang anak berusia <18 tahun

Angka kejadian : 9 per 100.000 anak

6 jenis kanker yang sering menyerang anak-anak

World Health Organization

IDENTIFIKASI ISU

Dasar Hukum

Undang-Undang No 29 Th 2004 Praktek Kedokteran

Undang-Undang No 44 Th 2009 Rumah Sakit

Surat Keputusan MenKes RI No HK.01.07/MENKES/531/2017 tentang PKN RSKD

PKN RSKD harus

mengembangkan

pelayanan kesehatan termasuk kanker anak

WHO: angka kesintasan (kelangsungan hidup)

5 tahun kanker anak di negara berkembang

15-30%

RSKD salah satu

penyumbang angka kesintasan kanker anak

WHO: target angka

kesintasan kanker anak

menjadi 60%

pada tahun 2030

Environmental Scanning 3 ISU AKTUAL

ISU 1

Kurangnya ruang perawatan

kanker anak termasuk ruangan

isolasi tekanan positif untuk

pasien dengan demam

neutropenia di Rumah Sakit

Kanker Dharmais

Ketepatan waktu kemoterapi à salah

satu kunci keberhasilan

pengobatan leukemia

akut.

DASAR ISU

Harus tersedianya

fasilitas ruang rawat yang memadai

RSKD 30 tempat tidur

Kesenjangan 1-2 pasien

Permintaan rawat

untuk kemo 1-5

rawat kemoterapi ISU 1

tidak dapat masuk

pasien/ hari

Pasien pulang 0-3/ hari

DASAR ISU ISU 2

Belum optimalnya kesesuaian

penjadwalan kemoterapi

leukemia limfoblastik akut

pada anak oleh orangtua pasien

di Rumah Sakit Kanker Dharmais

Kanker anak

60-70% kasus leukemia

Kemoterapi sebagai

modalitas utama (LLA RB dan RT

selama 2 tahun)

Banyak faktor yang

mempengaruhi

keberhasilan

kemoterapi (Internal dan Eksternal)

Kerjasama Orangtua

dalam memahami

ISU 2

protokol kemoterapi

diperlukan

Faktor Eksternal

Pemahaman membaca

Protokol Kemoterapi

PROTOKOL KEMOTERAPI LEUKEMIA LIMFOBLASTIK AKUT RISIKO TINGGI

PROTOKOL KEMOTERAPI LEUKEMIA LIMFOBLASTIK AKUT RISIKO BIASA

DASAR ISU ISU 3

Kurangnya sumber daya dokter

anak subspesialistik non hematologi-onkologi di Rumah

Sakit Kanker Dharmais

RSKD à PKN

harus mengembangkan

pelayanan kesehatan

termasuk kanker anak

Transplantasi Sel Punca

Sebagai terapi definitif leukemia akut

Butuh Tim Multidisiplin

Kurangnya Konsultan

Anak Non-HemoOnk

RSKD

Konsultan Hemato-onko Anak, ERIA, Spesialis Anak, Spesialis Non Anak, Perawat, Farmasi, Dietisien

ISU
3

PENETAPAN ISU PRIORITAS

KETERKAITAN ISU DENGAN DAMPAK

• Jadwal kemoterapi anak dengan leukemia limfoblastik akut tertunda

• Pengobatan pasien anak dengan leukemia limfoblastik akut menjadi lebih lama dari

waktu yang seharusnya

• Prognosis (perkiraan) perjalanan penyakit anak dengan leukemia limfoblastik akut

menjadi lebih buruk

• Angka kesintasan leukemia limfoblastik akut pada anak di Rumah Sakit Kanker

Dharmais memburuk

• Angka kesintasan leukemia limfoblastik akut pada anak di Indonesia memburuk

• Target angka kesintasan kanker anak 5 tahun di negara berkembang pada tahun 2030

tidak mencapai 60%

PENENTUAN PENYEBAB ISU PRIORITAS

GAGASAN PENYELESAIAN ISU

penyusunan video edukatif untuk orangtua pasien dalam

mengoptimalkan kesesuaian penjadwalan kemoterapi

leukemia limfoblastik akut pada anak

di Rumah Sakit Kanker Dharmais

KEGIATAN PENYELESAIAN ISU

1. Melakukan Focus Group Discussion dengan orangtua pasien

2. Melakukan Focus Group Discussion yang terdiri dari SMF Anak, staf

keperawatan, dan farmasi Rumah Sakit Kanker Dharmais

3. Mengumpulkan referensi materi edukasi dan informasi terkait

pembuatan video edukatif

4. Pembuatan video edukatif

5. Melakukan sosialisasi video edukatif

6. Melakukan evaluasi kegiatan sosialisasi

1. Melakukan Focus Group Discussion dengan orangtua pasien

No Tahapan Kegiatan Output/ Hasil Nilai Dasar ASN Kontribusi Tusi Nilai Organisasi

1 Koordinasi antara SMF Anak

dengan orangtua pasien

terkait rencana pelaksanaan

Focus Group Discussion

2 Mengundang anggota SMF

Anak dan orangtua pasien

3 Mengadakan Focus Group

Discussion secara luring dan daring

Screenshot whatsapp,

Foto kegiatan pendekatan

mengajak koordinasi

Surat undangan beserta agenda

diskusi

Screenshoot foto diskusi daring, foto dokumentasi luring, screenshot daftar hadir daring

dan daftar hadir partisipan luring

Memenuhi

semua nilai

dasar ASN:

Berorientasi

Pelayanan

Akuntabel

Harmonis Loyal

Adaptif

Kolaborasi

Sesuai visi

dan misi Good Clinical Governance, Patient Safety, dan Patient Care Center

4 Mencatat masukan dan saran

saat diskusi

Notulensi hasil diskusi

Profesional Care

Synergy

2. Melakukan Focus Group Discussion yang terdiri

dari SMF Anak, staf keperawatan, dan farmasi Rumah

Sakit Kanker Dharmais

No Tahapan Kegiatan Output/ Hasil

Nilai Dasar

ASN Kontribusi Tusi Nilai Organisasi

1 Koordinasi internal SMF

Anak dengan staf keperawatan dan farmasi

2 Mengundang unit SMF

Anak, staf keperawatan dan farmasi

3 Mengadakan Focus Group

Screenshot whatsapp,

Foto kegiatan pendekatan mengajak koordinasi

Surat undangan beserta agenda diskusi

Memenuhi

semua nilai

dasar ASN:

Berorientasi

Pelayanan

Akuntabel

Sesuai visi

Discussion secara virtual Screenshoot foto diskusi daring, foto dokumentasi luring,

screenshot daftar hadir daring dan

daftar hadir partisipan luring

Harmonis Loyal

Adaptif

Kolaborasi

dan misi Good Clinical Governance, Patient Safety, dan Patient Care Center

Profesional Care

Synergy

4 Mencatat masukan dan

saran saat diskusi

Notulensi hasil diskusi

3. Mengumpulkan referensi materi edukasi dan informasi terkait pembuatan video edukatif

1 Mengumpulkan referensi sebagai bahan acuan

penyusunan materi edukasi

2 Mengumpulkan informasi terkait tata cara

pembuatan video edukatif

Data Referensi Memenuhi

semua nilai

Sesuai visi dan

misi

Daftar link youtube

tutorial pembuatan

video edukatif yang

baik

dasar ASN:

Berorientasi

Pelayanan

Akuntabel

Harmonis

Loyal

Adaptif

Kolaborasi

organisasi:

memberikan

pelayanan

kanker

komprehensif

sesuai dengan

perkembanga

n kekinian

berbasis bukti

Profesional Continuous improvement

No Tahapan Kegiatan Output/ Hasil Nilai Dasar ASN Kontribusi Tusi Nilai Organisasi

4. Pembuatan Video Edukatif

1 Membuat video edukatif Video edukatif dengan materi

edukasi yang telah

terstandardisasi

Memenuhi semua

nilai dasar ASN:

Berorientasi

Pelayanan

Akuntabel

Harmonis

Loyal Adaptif

Kolaborasi

Sesuai visi dan misi organisasi:

memberikan pelayanan kanker

komprehensif sesuai dengan

perkembangan kekinian

berbasis bukti, Good Clinical Governance, Patient Safety, dan Patient Care Center

Profesional Continuous improvement

No Tahapan Kegiatan Output/ Hasil Nilai Dasar ASN Kontribusi Tusi Nilai Organisasi

5. Melakukan sosialisasi video edukatif

1 Mengundang unit kerja terkait

yaitu SMF Anak, staf

keperawatan, farmasi dan orangtua pasien

2 Melakukan sosialisasi video

edukatif ke pihak terkait yaitu

SMF Anak, staf keperawatan, farmasi dan orangtua pasien

3 Mendistribusikan video edukatif

kepada pihak terkait terutama

orangtua pasien

Surat undangan

Agenda diskusi

Memenuhi semua

nilai dasar ASN:

Berorientasi

Pelayanan

Sesuai visi dan misi

organisasi: memberikan

pelayanan kanker

komprehensif sesuai

Video edukatif dengan materi

edukasi yang telah

terstandardisasi

Akuntabel

Harmonis Loyal

Adaptif

Kolaborasi

dengan perkembangan

kekinian berbasis bukti,

Good Clinical Governance, Patient

Profesional Care Synergy Continuous improvement

Video edukatif, Link youtube, Daftar nama orangtua pasien yang

telah mendapatkan file video

edukatif

Safety, dan Patient Care Center

No Tahapan Kegiatan Output/ Hasil Nilai Dasar ASN Kontribusi Tusi Nilai Organisasi

6. Melakukan evaluasi kegiatan sosialisasi

No Tahapan Kegiatan Output/ Hasil Nilai Dasar ASN Kontribusi Tusi Nilai Organisasi

1 Melakukan evaluasi terhadap orangtua

pasien setelah diberikan sosialisasi video

bentuk google

edukatif Kuesioner dalam

form

Memenuhi

semua nilai

dasar ASN:

Berorientasi

Sesuai visi dan

misi organisasi:

memberikan

pelayanan

kanker

2 Melakukan pemantauan kepatuhan

penjadwalan kemoterapi

Daftar list pasien

yang datang

kemoterapi

sesuai jadwal

Pelayanan

Akuntabel

Harmonis

Loyal

Adaptif

Kolaborasi

komprehensif

sesuai dengan

Patient Safety

dan Patient Care Center

Care

Synergy

Continuous improvement

RENCANA JADWAL AKTUALISASI

FORM KUESIONER EVALUASI

Formulir Daftar Hadir Kegiatan Focus Group Discussion / Kegiatan Sosialisasi / Kegiatan Pemantauan Evaluasi /

List Nama yang telah terdistribusi Video Edukatif

TERIMA KASIH

Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.