LAPORAN SEMINAR RANCANGAN AKTUALISASI
PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN III ANGKATAN 2
LAPORAN EVALUASI KETEPATAN DAN KELENGKAPAN LAPORAN SKDR
DI WILAYAH LAYANAN BBTKLPP BANJARBARU TAHUN 2022
DISUSUN OLEH: dr. CITRA SARI DEWI
NIP. 199109122022032001
BALAI PELATIHAN KESEHATAN CIKARANG
KEMENTERIAN KESEHATAN RI 2022
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN EVALUASI KETEPATAN DAN KELENGKAPAN LAPORAN SKDR
DI WILAYAH LAYANAN BBTKLPP BANJARBARU TAHUN 2022
Telah diseminarkan
Tanggal 22 Juni 2022, di Bapelkes Cikarang
Coach, Mentor,
Ir. Miftahur Rohim, M.Kes NIP.196903121992031014
Hamidi, SKM, M.Kes NIP. 196506041989011003
Penguji
Verawati Lenny, SKM, MKM NIP. 197706112005012001
Alhamdulillahirobbil’alamin, segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah Subhanahuwata’ala atas segalaberkat, rahmat, danhidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Rancangan Aktualisasi dengan judul “LAPORAN
EVALUASI KETEPATAN DAN KELENGKAPAN LAPORAN SKDR DI WILAYAH
LAYANAN BBTKLPP BANJARBARU TAHUN 2022” dengan baik.
Tujuan dari pembuatan Laporan ini adalah sebagai bagian dari tugas dalam pelaksanaan Pelatihan dasar CPNS Kementerian Kesehatan Golongan III angkatan 2 tahun 2022. Aktualisasi dan Habituasi secara substansi dimaksudkan untuk meningkatkan kualitas Aparatur Sipil Negara dengan sikap perilaku ASN dan nilai dasar
ASN yang terdiri dari: Berorientasi pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif (BerAKHLAK).
Penulis menyadari bahwa rancangan ini dapat terwujud karena bantuan dan dorongan dari banyak pihak. Penulis dengan rendah hati mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Priagung Adhi Bawono, SKM, M.Med.Sc (PH) selaku Kepala Balai Besar Teknik
Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit Banjarbaru yang telah memberikan kesempatan penulis untuk menyelesaikan Pelatihan Dasar CPNS.
2. Bapak Hamidi, SKM, M.Kes selaku Mentor dan Koordinator Substansi Surveilans Epidemiologi Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit Banjarbaru atas bimbingan, inspirasi, dan koreksi sehingga penyusunan Laporan Aktualisasi semakin sempurna.
3. Bapak M. Rasyid Ridha, SKM, M.Kl selaku Sub Koordinator Sub Substansi Advokasi dan KLB Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit Banjarbaru atas bimbingan, arahan dan masukan dalam pengolahan data terkait Laporan Rancangan Aktualisasi.
4. Bapak Ir. Miftahur Rohim, M.Kes selaku Coach atas semua inspirasi, dorongan, semangat dan bimbingannya dengan penuh kebijakan dan kesabaran sehingga terselesainya penulisan Laporan Rancangan Aktualisasi ini.
5. Seluruh Widyaiswara yang telah membimbing dalam perkuliahan dan memberikan pengarahan terkait materi selama Pelatihan Dasar CPNS.
6. Rekan-rekan Pelatihan Dasar CPNS Golongan III Angkatan 2 untuk kebersamaan, kebahagiaan, dan kekompakannya selama masa e-Learning.
7. Ayahanda dan Ibunda yang selalu memberikan restu dan motivasi selama mengikuti Pelatihan Dasar CPNS.
8. Suami dan Anak-anak yang selalu sabar dan memberikan motivasi selama Pelatihan Dasar CPNS.
9. Rekan kerja di BBTKLPP Banjarbaru yang selalu sabar dan bersedia untuk menjadi rekan diskusi laporan rancangan aktualisasi.
10. Rekan CPNS seperjuangan di BBTKLPP Banjarbaru yang selalu memberikan dukungan dan memberikan motivasi untuk kegiatan penyusunan laporan rancangan aktualisasi.
Penulis sadar bahwa laporan rancangan aktualisasi ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karenanya penulis berharap masukan yang membangun dari berbagai pihak sehingga membuat laporan ini menjadi lebih baik dan dapat menjadi dasar dalam penerapan nilai-nilai dasar ASN serta memberikan manfaat yang sebesarbesarnya bagi semua pihak yang membutuhkan.
Banjarbaru, 22 Juni 2022
Penulis,
dr. Citra Sari Dewi NIP. 199109122022032001
BAB I PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Aparatur Sipil Negara (ASN) adalah profesi bagi Pegawai Negeri Sipil dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja yang bekerja pada instansi pemerintah, berdasarkan UU Nomor 5 tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara. Pegawai Negeri
Sipil (PNS) adalah warga negara Indonesia yang memenuhi syarat tertentu, diangkat sebagai Pegawai ASN secara tetap oleh Pejabat Pembina Kepegawaian untuk menduduki
jabatan pemerintahan. ASN harus dikelola agar menghasilkan pegawai ASN yang professional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi dan nepotisme dengan cara melakukan manajemen ASN.
Undang-Undang Nomor 5 tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (ASN) mengamanatkan instansi pemerintah untuk wajib memberikan Pendidikan dan pelatihan (diklat) terintegasi bagi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) selama satu tahun masa percobaan. Tujuan dari Diklat terintegrasi ini adalah untuk membangun integrasi moral, kejujuran, semangat dan motivasi nasionalisme dan kebangsaan, karakter kepribadian yang unggul dan bertanggung jawab dan memperkuat profesionalisme serta kompetensi bidang.
Dalam rangka penguatan budaya kerja sebagai salah satu strategi transformasi pengelolaan ASN menuju pemerintahan berkelas dunia (worldclassgovernment) serta
untuk melaksanakan ketentuan Pasal 4 tentang Nilai Dasar dan Pasal 5 tentang Kode
Etik dan Kode Perilaku Undang-undang Nomor 5 tahun 2014 tentang Aparatur Sipil
Negara diperlukan keseragaman nilai-nilai dasar ASN. Sehingga pada tanggal 27 Juli
2021 Presiden Republik Indonesia telah meluncurkan corevalues(nilai-nilai dasar) ASN
BerAKHLAK dan employer branding ASN "Bangga Melayani Bangsa".
Berdasarkan hal diatas, maka Lembaga Administrasi Negara mengeluarkan sebuah kebijakan untuk melakukan perubahan model Pelatihan Dasar (Latsar) CPNS
Golongan III, dengan menambahkan indikator pelaksanaan aktualisasi nilai-nilai dasar keprofesian ASN sebagai salah satu komponen penilaian. Dalam rangka memenuhi indikator tersebut, maka peserta diklat diminta untuk menuangkan rancangan aktualisasi nilai-nilai dasar keprofesian ASN tersebut dalam pekerjaan sehari-harinya.
Sejak dulu hingga sekarang wabah penyakit silih berganti menyerang masyarakat Indonesia, dan tidak jarang menyebabkan Kejadian Luar Biasa (KLB). Pemerintah sendiri dari tahun ke tahun telah menggolongkan beberapa jenis penyakit termasuk dalam KLB, sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia Nomor 1501/Menkes/Per/X/2010 tentang Jenis Penyakit Menular Tertentu yang Dapat Menimbulkan Wabah dan Upaya Penanggulangan.
Indonesia yang letaknya strategis secara geografis masih memiliki beberapa penyakit potensial KLB seperti malaria, demam dengue, leptospirosis, diare, kolera, difteri, antraks, rabies, campak, pertusis, ancaman flu burung pada manusia dan masih banyak yang lainnya. Penyakit-penyakit tersebut apabila tidak dipantau dan dikaji maka akan mengancam kesehatan masyarakat Indonesia dan menyebabkan KLB yang lebih besar.
Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit Banjarbaru sebagai unit pelaksana teknis dibawah Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit memiliki tugas dan fungsi salah satunya adalah pelaksanaan penilaian dan respon cepat, kewaspadaan dini dan penanggulangan KLB/wabah dan bencana. Perlu diketahui, bahwa Kementerian Kesehatan telah memiliki perangkat lunak yang disebut dengan Sistem Kewaspadaan Dini dan Respon (SKDR) didalamnya terdapat total jumlah kasus 24 penyakit yang dilaporkan oleh unit pelapor. Sistem Kewaspadaan
Dini dan Respon adalah suatu sistem yang dapat memantau perkembangan trend suatu penyakit menular potensial KLB/wabah dari waktu ke waktu (periode mingguan) dan memberikan sinyal peringatan (alert) kepada pengelola program bila kasus tersebut melebihi nilai ambang batasnya sehingga mendorong program untuk melakukan respons.
BBTKLPP memiliki tugas dalam SKDR adalah memantau Alert, menilai ketepatan dan kelengkapan laporan dari unit pelapor di wilayah layanan BBTKLPP Banjarbaru. Pemantauan tersebut dilakukan setiap minggu. Namun, saat ini belum ada evaluasi menyeluruh dan laporan evaluasi terhadap kelengkapan dan ketepatan laporan tersebut. Sehingga, harapannya dengan adanya laporan evaluasi ini. BBTKLPP dapat berkontribusi dan meningkatkan koordinasi dengan wilayah layanan, dalam rangka kuntinuitas pelaporan yang lebih baik. Oleh karena itu sebagai salah satu bentuk alternatif penyelesaian masalah di atas, penulis akan melakukan evaluasi terhadap laporan ketapatan dan kelengkapan unit pelapor pada Sistem Kewaspdaan Dini dan Respon (SKDR).
1.2.Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan rancangan aktualisasi nilai-nilai dasar ASN adalah sebagai berikut:
1 Peserta mampu mengimplentasikan nilai-nilai dasar profesi ASN yaitu Berorientasi pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif dan Kolaboratif yang disingkat dengan BerAKHLAK
2 Menerapkan dan mengimplementasikan peran beserta tugas sebagai ASN di Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit Banjarbaru
3 Mengembangkan kompetensi yang dibutuhkan di tempat kerja
1.3.Manfaat
1. Bagi Individu
a. Memahami dan mengiternalisasikan nilai BerAKHLAK saat menjalankan tugas di kantor BBTKLPP Banjarbaru
b. Memahami penggunaan SKDR
c. Memahami dan melaksanakan salah satu tugas dan fungsi dari jabatan fungsional saat ini.
2. Bagi Instansi
a. Berkontribusi dalam pencapaian salah satu tugas dan fungsi dari BBTKLPP Banjarbaru yaitu pelaksanaan penilaian dan respon cepat, kewaspadaan dini dan penanggulangan KLB/wabah dan bencana
b. Memiliki data ketepatan dan kelengkapan lapporan SKDR di wilayah layanan BBTKLPP Banjarbaru
3. Bagi Masyarakat atau stakeholder
Laporan evaluasi ini dapat menjadi bahan perbaikan bagi stakeholder terkait demi perbaikan dan koordinasi yang lebih baik.
BAB II PROFIL INSTANSI
2.1 Visi dan Misi
Dalam rangka mencapai terwujudnya Visi Presiden yakni: “Terwujudnya
Indonesia Maju yang Berdaulat, Mandiri, dan Berkepribadian, Berlandaskan Gotong
Royong”, maka telah ditetapkan 9 (sembilan) Misi Presiden 2020-2024, yakni: Peningkatan Kualitas Manusia Indonesia, Penguatan Struktur Ekonomi yang Produktif, Mandiri dan Berdaya Saing, Pembangunan yang Merata dan Berkeadilan, Mencapai
Lingkungan Hidup yang Berkelanjutan, Kemajuan Budaya yang Mencerminkan
Kepribadian Bangsa, Penegakan Sistem Hukum yang Bebas Korupsi, Bermartabat, dan Terpercaya, Perlindungan bagi Segenap Bangsa dan Memberikan Rasa Aman pada
Seluruh Warga, Pengelolaan Pemerintahan yang Bersih, Efektif, dan Terpercaya dan Sinergi Pemerintah Daerah dalam Kerangka Negara Kesatuan.
Guna mendukung peningkatan kualitas manusia Indonesia, termasuk
penguatan struktur ekonomi yang produktif, mandiri dan berdaya saing, Kementerian
Kesehatan telah menjabarkan Misi Presiden Tahun 2020-2024, melalui Menurunkan
angka kematian ibu dan bayi, Menurunkan angka stunting pada balita, Memperbaiki
pengelolaan Jaminan Kesehatan Nasional dan Meningkatkan kemandirian dan penggunaan produk farmasi dan alat kesehatan dalam negeri.
Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit
Banjarbaru sebagai unit pelaksana teknis dibawah Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian penyakit mendukung pelaksanaan penjabaran visi misi presiden yang telah ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan.
2.2 Nilai-Nilai Organisasi
Kementerian Kesehatan memiliki nilai-nilai, yaitu:
1. Pro Rakyat
a. Dalam penyelenggaraan pembangunan Kesehatan, Kemenkes selalu mendahulukan kepentingan rakyat dan harus menghasilkan yang terbaik untuk rakyat.
b. Diperolehnya derajat kesehatan yang setinggi-tingginya bagi setiap orang adalah salah satu hak asasi manusia tanpa membedakan suku, golongan, agama dan status sosial ekonomi.
2. Inklusif
a. Semua program pembangunan kesehatan harus melibatkan semua pihak, karena pembangunan kesehatan tidak mungkin hanya dilaksanakan oleh Kemenkes saja.
b. Seluruh komponen masyarakat harus berpartisipasi aktif, yang meliputi lintas sektor, organisasi profesi, organisasi masyarakat, pengusaha, masyarakat madani dan masyarakat akar rumput.
3. Responsif
a. Program kesehatan harus sesuai dengan kebutuhan dan keinginan rakyat, serta tanggap dalam mengatasi permasalahan di daerah, situasi kondisi setempat, sosial budaya dan kondisi geografis.
b. Faktor-faktor tersebut menjadi dasar dalam mengatasi permasalahan kesehatan yang berbeda-beda, sehingga diperlukan penanganan yang berbeda pula.
4. Efektif Program kesehatan harus mencapai hasil yang signifikan sesuai target yang telah ditetapkan dan bersifat efisien.
5. Bersih Penyelenggaraan pembangunan kesehatan harus bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN), transparan dan akuntabel.
2.3 Tugas Organisasi
Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit Banjarbaru sesuai dengan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 78
Tahun 2020 merupakan UPT di lingkungan Kementerian Kesehatan yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Direktorat Jenderal P2P dengan wilayah kerja meliputi empat provinsi (Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara).
BBTKLPP Banjarbaru mempunyai tugas melaksanakan surveilens epidemiologi, kajian dan penapisan teknologi, laboratorium rujukan, kendali mutu, kalibrasi, pendidikan dan pelatihan, pengembangan model dan teknologi tepat guna, kewaspadaan dini dan penanggulangan kejadian luar biasa (KLB) dibidang pengendalian penyakit dan kesehatan lingkungan serta kesehatan matra.
Dalam melaksanakan tugas, Unit pelaksana teknis bidang teknik kesehatan lingkungan dan pengendalian penyakit menyelenggarakan fungsi sebagai berikut:
1. Pelaksanaan surveilans epidemiologi
2. Pelaksanaan analisis dampak kesehatan lingkungan
3. Pelaksanaan laboratorium rujukan
4. Pelaksanaan pengembangan model teknologi tepat guna
5. Pelaksanaan uji kendali mutu dan kalibrasi
6. Pelaksanaan penilaian dan respon cepat, kewaspadaan dini dan penanggulangan KLB/wabah dan bencana
7. Pelaksanaan surveilans faktor risiko penyakit tidak menular
8. Pelaksanaan pendidikan dan pelatihan
9. Pelaksanaan kajian dan pengembangan teknologi pengendalian penyakit, kesehatan lingkungan dan kesehatan matra
10. Pengelolaan data dan informasi
11. Pemantauan, evaluasi dan pelaporan
12. Pelaksanaan urusan administrasi UPT Bidang Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit.
2.4 Urain atau Rincian Tugas Jabatan Peserta
Berikut Susunan Organisasi dan Tata Kerja BBTKLPP Banjarbaru yang saat ini dipimpin oleh Bapak Priagung Adhi Bawono, SKM, M.Med.Sc (PH);
Berikut profil penulis,
Nama : dr. Citra Sari Dewi
NIP : 199109122022032001
Pangkat/Gol : Penata Muda Tk I/III B
Jabatan : Epidemiologi Kesehatan Ahli Pertama
Substansi : Subkoor Substansi Advokasi KLB, Surveilans Epidemiogi
Instansi : BBTKLPP Banjarbaru
Penulis sebagai peserta latsar CPNS Kementerian Kesehatan di Bapelkes
Cikarang memiliki tugas dan fungsi sesuai dengan jabatan fungsionalnya, yaitu:
1 Melakukan epidemiologi manajerial
2 Melakukan surveilans epidemiologi di bawah supervisi
3 Melakukan identifikasi potensi kejadian luar biasa penyakit dan masalah kesehatan di lingkup terbatas
4 Melakukan penyelidakan epidemiologi dan penanggulangan kejadian luar biasa dibawah supervisi
5 Melakukan manajemen data epidemiologi
6 Melakukan kajian epidemiologi
7 Melakukan penyebar luasan informasi epidemiologi
8 Melaksanakan pengembangan kapasitas ASN 20 JPL
3.1 Identifikasi dan Analisis Isu Aktual
3.1.1 Identfikasis Isu
Sebagai bagian dari tenaga fungsional di bagian Surveilans Epidemiologi-BBTKLPP Banjarbaru, ada beberapa isu yang penulis
dapatkan dari hasil pengamatan terhadap lingkungan sekitar, diskusi serta tukar wawasan dengan rekan kerja maupun Koordinator
Substansi dan Subkoordinator Sub Substansi. Berikut adalah beberapa isu yang akan dibahas, adalah:
Tabel 1 Pra-Analisis
RumusanIsu Deskripsi Dampak
Belum adanya laporan evaluasi terhadap
ketepatan dan kelengkapan laporan data
dari SKDR di wilayah kerja BBTKLPP
Banjarbarutahun2022
SistemKewaspadaanDinidanResponadalahsuatusistemyang dapat memantau perkembangan trend suatu penyakit menular potensial KLB/wabah dari waktu ke waktu (periode mingguan) dan memberikan sinyal peringatan (alert) kepada pengelola program bila kasus tersebut melebihi nilai ambang batasnya sehinggamendorongprogramuntukmelakukanrespons. Saat ini, BBTKLPP Banjarbaru memiliki peran yaitu memantau Alert, menilai kelengkapan dan ketepatan laporan SKDR dari 4 wilayah layanan. Pemantauan dilakukan setiap minggu, daari minggu ke minggu. Namun, masih ada beberapa wilayah layanan yang masih memiliki nilai indikator di bawah standar (target2022adalah70%)
Dampak apabila isu ini tidak ditindak lanjuti adalah indikator keberhasilan dari ketepatan dan kelengkapan tidak akan tercapai. Dan pada akhirnya akan mempengaruhi data keseluruhan dari kasus SKDR yang ada.
Selanjutnyabilaketepatantidaksesuaidenganindikator maka akan berdampak pada kecepatan atau kekeliruan darirespondarikasusKLBtersebut.
Belum optimalnya penyelidikan KLB keracunan pangan di wilayah BBTKLPP
Banjarbarutahun2022
KLB keracunan pangan di wilayah BBTKLPP Banjarbaru pada tahun 2022 terjadi 1 kali, tepatnya pada bulan Maret 2022 di DesaPodok,KecamatanAluh-Aluh,KabupatenBanjar,Provinsi KalimantanSelatan.
Dampak apabila kasus ini tidak terselesaikan adalah tidakdapatdigunakannyasampeluntukpemeriksaanlab dan penyeledikan KLB akan memakan biaya lebih besar karenapermintaanpemeriksaansampeltidakspesifik.
Belum adanya kajian epidemiologi
Penyakit Tidak Menular Pada Karyawan BBTKLPPBanjarbarutahun2021
Penanganan KLB keracunan pangan idealnya bisa dilakukan secara cepat, tepat dan efisien. Namun, yang terjadi dilapangan, pengambilan specimen tidak sesuai standar dan permintaanpemeriksaansampeltidakspesifik.
BBTKLPP Banjarbaru melaksanakan kegiatan Pos Binaan Terpadu (POSBINDU) penyakit tidak menular untuk karyawan. Kegiatan ini dilaksanakan tiap bulan. Idealnya, hasil dari kegiatan tersebut datanya bisa dipergunakan untuk kajian epidemiologi. Namun saat, belum ada dilaksanakan kajian epidemiologiterhadaphasilkegiatanPOSBINDUPTM.
3.1.2 Penetapan CoreIsue
Dampak dari isu ini adalah BBTKLPP tidak dapat menggunakan data tersebut untuk dasar membuat kebijakan pencegahan penyakit tidak menular pada karyawanBBTKLPPBanjarbaru
Untuk menatapkan CoreIsue, maka digunakan penapisan menggunakan teknik USG (Urgency, Seriousness, Growth), berikut
adalah tabel matriks penilaian kualitas isu:
Tabel 2 Matrik Penilaian Kualitas Isu Dengan Analisis USG
1 Belum adanya laporan evaluasi terhadap ketepatan dan kelengkapan laporan data dari SKDR di wilayah kerja BBTKLPPBanjarbarutahun2022
2 Belum optimalnya penyelidikan KLB keracunan pangan di wilayah BBTKLPP Banjarbaru tahun 2022
3 Belum adanya kajian epidemiologi Penyakit Tidak Menular Pada Karyawan BBTKLPP Banjarbaru tahun 2021
*Keterangan:
Intervalpenentuanprioritas
5=sangatmendesak/gawatdandampak
4=mendesak/gawatdandampak
3=cukupmendesak/gawatdandampak
2=tidakmendesak/gawatdandampak
1=sangattidakmendesak/gawatdandampak
Perlu diketahui untuk maksud dari pembobotan poin dari USG di atas adalah:
Tabel 3 Penjelasan pembobotan USG
RumusanIsu Urgency Seriousness Growth
Belum adanya laporan evaluasi
terhadap ketepatan dan
kelengkapan laporan data dari
SKDR di wilayah kerja BBTKLPP
Banjarbarutahun2022
Belum optimalnya penyelidikan
KLB keracunan pangan di wilayah
BBTKLPPBanjarbarutahun2022
Laporan evaluasi ini berbobot 5, karena dianggap penting dan harus segera diselesaikan karena berhubungan dengan ketepatan dan respon alert untuk peringatandiniKLB.
Berbobot 3 karena minimnya laporan yang masuk saat ini tentang KLB keracunan pangan. Selama 6 bulan pertama tahun 2022saja,hanya1kejadianKLBkeracunan pangan yang tercatat dan dilakukan penyelidakan oleh BBTKLPP Banjarbaru. Saat ini, BBTKLPP hanya memiliki 6 pemeriksaanuntukmikrobiologi.
Berbobot 4 karena apabila evaluasi ini ditunda akan menyebabkan dampak lebih besar terhadap peringatan dini KLB yang dapat membahayakan.
Bobot 4 karena tidak optimalnya penyelidikan KLB keracunan pangan bisa mengakibatkan lamanyawaktu penyelidikan kasus, kesalahan spesimen dan pemborosan reagen.
Berbobot4karena,isuiniakanterusberkembang dan akan lebih besar bila tidak dievaluasi. Semakin lamanya evaluasi dilakukan, makan kesadaran pelapor akan semakin berkurang tentang pentingnya ketepatan dan kelengkapan laporanSKDR.
Bobot 4 karena, Bila tidak dilakukan pengoptimalan,makapeyelidikanKLBkeracunan pangan tidak sesuai dengan prinsip yaitu cepat, tepatdanefisien.
Belum adanya kajian epidemiologi
Penyakit Tidak Menular Pada
Karyawan BBTKLPP Banjarbaru
tahun2021
Bobot 3 karena, Kegiatan POSBINDU PTM hanya dilakukan pada tahun 2021 dan belumadakajianepidemiologinya.
Bobot 3, Kegiatan posbindu ini bermanfaat bagi karyawan, namun kantor BBTKLPP belum mendapatkan manfaat dari kegiatanposbinduini.
Bobot 3, Dengan adanya kajian ini harapannya kantor BBTKLPP mendapatkan informasi tentang kondisi karyawan BBTKLPP. Sehingga ada kebijakan yang mendukung promosi dan preventif dari penyakit tidak menular pada karyawan. Namun saat ini kantor memiliki program Senam Sehat Bersama setiao hari Jumat.
Berdasarkan tabel matrik penilaian kualitas isu di atas maka dapat ditentukan isu yang dapat di bahas yaitu isu tentang, “Belum
adanya laporan evaluasi terhadap ketepatan dan kelengkapan laporan data dari SKDR di wilayah kerja BBTKLPP Banjarbaru tahun 2022” .
3.2 Keterkaitan Penyebab Isu dengan Kedudukan dan Peran PNS untuk Mendukung Terwujudnya SmartGovernance
Untuk mengetahui penyebab dari core isu, Penulis menggunakan analisis
SWOT. SWOT singkatan dari strength(kekuatan), weakness(kelemahan),opportunities (peluang), dan threats(ancaman) yang merupakan proses perencanaan yang membantu mengatasi tantangan dan menentukan apa yang harus dituju secara keseluruhan.
Tujuan utama dari analisis SWOT adalah untuk membantu organisasi mengembangkan kesadaran penuh dari semua faktor yang terlibat dalam pengambilan keputusan organisasi.
Permasalahan “Belum adanya laporan evaluasi terhadap ketepatan dan kelengkapan laporan data dari SKDR di wilayah kerja BBTKLPP Banjarbaru tahun 2022 “
dapat diketahui dari analisa berikut:
Tabel 4 Analisis SWOT
Strength(Kekuatan)
KemenkesmemilikisoftwareSKDRuntukseluruh wilayahseIndonesia
Aplikasimudahdigunakan
Datayangditampilkanadalahdatamingguan
SKDRmemberikangambarantrendpenyakitdan alertuntukpenyakitygberpotensiKLB
Opportunities(Peluang)
Weakness(Kelemahan)
Tidaksemuapelapormelaporkandatadengan lengkapdantepatwaktu
SDMdiSEterbatas,sehinggabelumadayang mengerjakanlaporanevaluasidarukelengkapan danketepatanlaporanskdr
Threats(Hambatan)
Hubungandengan4wilayahlayananterjalinbaik Wilayahlayananbbtklppsecarageografis memilikijarakyangjauhdanmedannyacukup sulit
Adanyateknologiyangmemudahkankoordinasi dankomunikasi
Apabiladilakukanevaluasiterhadapkelengkapan danketepatanlaporan,makaakanberpeluang memperbaikisistempelaporandanmeminimalisir keterlamabatanmunculnyaalertdaripenyakit yangberpotensiterjadinyaKLB
Signaldisetiapdaerahbelummerata
Tidaksemuakasusdilaporkan
KebijakanpenetapanstatusKLByanghanyabisa dikeluarkanolehkepaladaerah.
Diktehui bahwa peran ASN dalam mendukung terwujudnya SmartGovernance adalah sebagai pembuat dan pelaksana pelayan publik, pemersatu bangsa dan pelayan publik. Sehingga sebagai bukti terhadap peran ASN, penulis mengambil peran untuk mengambil gagasan penyelesaian masalah dengan mengoptimalkan sistem dan perbaikan sistem pelaporan demi tercapainya optimalisasi dari fungsi SKDR. Selanjutnya,
isu ini mendorong penulis untuk lebih menguasai bidang teknologi dan informasi dalam hal penggunaan jaringan lunak SKDR, mengevaluasi dan meningkatkan koordinasi dengan lintas sektor terkait dalam rangka memenuhi kemampuan dalam networking.
3.3 Alternatif Pemecahan Masalah sebagai Gagasan Kreatif
Setelah dilakukan analisis penyebab masalah menggunakan teknik SWOT di atas, maka telah diketahui weakness (kelemahan) dari permasalahan “Belum adanya
laporan evaluasi terhadap ketepatan dan kelengkapan laporan data dari SKDR di wilayah kerja BBTKLPP Banjarbaru tahun 2022. “ adalah:
1. Tidak semua pelapor melaporkan data dengan lengkap dan tepat waktu
2. SDM di SE terbatas, sehingga belum ada yang mengerjakan laporan evaluasi daru kelengkapan dan ketepatan laporan SKDR
Maka pada Aktualisasi CPNS ini, penulis mengambil peran dalam menghilangkan
Weaknesspada dari analisis SWOT tersebut dengan cara membuat “Laporan Evaluasi terhadap Ketepatan dan Kelengkapan Laporan Data dari SKDR di Wilayah Kerja
BBTKLPP Banjarbaru tahun 2022
Untuk mewujudkan gagasan tersebut, kegiatan yang akan dilakukan selama masa habituasi adalah sebagai berikut:
1. Penyampaian gagasan tentang rancangan aktualisasi
2. Telaah Buku Pedoman Sistem Kewaspadaan Dini dan Respon
3. Pengumpulan data tentang ketepatan dan kelengkapan laporan
4. Analisis data
5. Penyebarluasan laporan evaluasi kepada Instansi dan wilayah kerja BBTKLPP Banjarbaru.
BAB IV
RANCANGAN AKTUALISASI
4.1Rancangan Aktualisasi Nilai-nilai Dasar PNS
Nama : dr.CitraSariDewi
Tabel 5 Matriks Rancangan Aktualisasi
Jabatan : EpidemiologiKesehatanAhliPertama
UnitKerja : BalaiBesarTeknikKesehatanLingkungandanPengendalianPenyakitBanjarbaru
IdentifikasiIsu : 1. Belum adanya laporan evaluasi terhadap ketepatan dan kelengkapan laporan data dari SKDR di wilayah kerja BBTKLPP Banjarbaru tahun 2022
2. BelumoptimalnyapenyelidikanKLBkeracunanpangandiwilayahBBTKLPPBanjarbarutahun2022
3.BelumadanyakajianepidemiologiPenyakitTidakMenularPadaKaryawanBBTKLPPBanjarbaru tahun2021
Isuyangdiangkat : BelumadanyalaporanevaluasiterhadapketepatandankelengkapanlaporandatadariSKDRdiwilayahkerjaBBTKLPPBanjarbarutahun2022
Gagasanpemecahan isu : LaporanEvaluasiterhadapKetepatandanKelengkapanLaporanDatadariSKDRdiWilayahKerjaBBTKLPPBanjarbarutahun2022
Tabel 6 Matriks Rancangan Aktualisasi
No Kegiatan Tahapan Output/Hasil KeterkaitanSubstansiMata
1 Penyampaian gagasantentang kajian epidemiologi
1.Menyiapkan gagasankepada mentor
Disetujuinya gagasan tentang laporan evaluasi terhadap ketapatan dan kelengkapan lapran data SKDR di wilayah kerja BBTKLPP
Meminta izin pertemuan dengan sopan santun, menghargai kesedian mentor untuk melakukan pertemuan (MP. Berorientasi pelayanan, Harmonis) dan berusaha datang tepat waktu sesuai dengan janji temu (MP.
Kegiatan ini sebagai perwujudan misi dari Kemenkes,yaitu menciptakan tata Kelola pemerintahanyangbaik. Selain itu merupakan perwujudan dari ASN yang
Kegiatan ini diharapkan dapat memberikan penguatan terhadap nilai organisasiKemenkesyaitu: 1.Responsif 2.Efektif
4. Memintamasukan mengenai gagasanyang diangkat
menyampaikan gagasan Banjarbaru Tahun 2022 Akuntabels) dan berkomunikasi dengan baik sebagai bentuk menghormatiatasan(MP.Loyal)
Diskusi dan konsultasi sebagai bentukkerjasamadanmenyatukan persepsi dan mencapai kesepakatan bersama untuk menghasilkan keputusan terbaik (MP.Kolaboratif,adaptif)
Menyampaikan gagasan kepada pimpinan dengan sopan santun, menghargai pendapat dan masukandarimentor(MP.Loyal) serta bersedia memperbaiki bila ada kesalahan demi mendapatkan hasilterbaik(MP.Kompeten)
professional, memiliki nilai dasardanetikaprofesi.
2 TelaahBuku PanduanSistem Kewaspadaan DinidanRespon
1. Mencariliteratur resmitentang bukupanduan SKDR
2.Melakukantelaah bukupanduan
SKDR
3.Berdiskusidengan rekankerjaterkait hasiltelaahbuku panduanSKDR
Dokumen hasil review dari Buku Panduan Sistem Kewaspadaan DinidanRespon
Pencarian literatur yang dilakukan secara bertanggung jawab (MP.Akuntabel) demi mendapatkan literatur yang terupdate (MP.Kompeten)
Selanjutnya saya akan melakukan telaah buku panduan SKDR dengancermatdanmemanfaatkan sumber daya yang ada (MP. Akuntabel,Kolaboratif)
Selanjutnya setelah melakukan telaah saya akan proaktif berdisukusi dengan rekan kerja (MP.Adaptif, Harmonis, kolaboratif) dan menerima masukanataupunsarandarirekan kerja.
Kegiatan ini berkontribusi dalam peningkatan kompetensi dan pengetahuan sehingga mendukung dalam salah satu tugas dan fungsi BBTKLPPBjbyaitu pelaksanaan pendidikan danpelatihan.
kegiatan ini diharapkan dapat memberikan nilai tambah untuk penguatan terhadap nilai organisasi Kemenkesyaitu: Efektif, dengan telaah ini diharapkan kajian ini bisa mencapai hasil yang signifikan dan sesuai target programkesehatan
4 Analisisdata
perangkatlunak
SKDR,untuk
mendapatkanakses
masukkeSKDR
2.Mengumpulkan
datakelengkapan
danketepatan
mingguke1-13
3.Rekapitulasidata
4.Membagikanekuesionerke
wilayahlayanan
tentangkendala
dalampelaporan data
laporanSKDRdi
wilayahkerja
BBTKLPPBanjarbaru
bahasa yang sopan dan sifat ramah (MP. Berorientasi Pelayanan) selanjutnya menjaga kepercayaan mentor untuk menjaga kerahasiaan aksen SKDR (MP.Loyal).
Setelah dapat mengakses sistem, selanjutnya saya akan melakukan pemilahan data menggunakan pemanfaatan teknologi untuk memeriksa kelengkapan dan ketepatan laporan periode minggu ke 1-13 dengan jujur dan cermat (MP.Akuntabel,adaptif).
setelah dipilah dan dikumpulkan maka dilakukan rekapitulasi data dengan memanfaatkan sumber dayayangada(MP.Kolaboratif)
Selain itu untuk mengetahui kendaladaripelaporandata,maka saya akan membagikan ekuesioner agar memudahkan proses pengumpulan informasi memanfaatkan teknologi (MP. Adaptif) kepada sektor terkait dengan memperhatikan normanorma kesopanan dan keramahan (MP. Berorientasi Pelayanan, harmonisdankolaboratif)
fungsi organisasi yaitu pengelolaan data dan informasi
tambah untuk penguatan terhadap nilai organisasi Kemenkesyaitu:
Bersih, kegiatan ini diharapkan menampilkan data yang transpan dan akuntabel
1.Mengelompokan datasesuaiprovinsi Laporan Evaluasi terhadap Ketepatan dan Kelengkapan
2.Pembuatandata dalambentukgrafik
3.Membandingkan dengantarget
Laporan Data dari
SKDRdiWilayahKerja
Saya akan mengelompokan data sesuaidenganprovisi,supayalebih mudah dipahami sebagi bentuk inovasi dan kreatifitas penulis sebagai pengolah data (MP. Adaptif,kompeten) membuat
Kegiatan ini berkonribusi dalamsalahsatutugasdan fungsi organisasi yaitu pengelolaan data dan informasi, Pelaksanaan penilaiandanresponcepat,
kegiatan ini diharapkan dapat memberikan nilai tambah untuk penguatan terhadap nilai organisasi
Kemenkesyaitu:
1.ProRakyat
indikatortahun 2022. BBTKLPP Banjarbaru tahun2022 data dalam bentuk grafik dengan mengerahkanseluruhkemampuan
4.Pengolahan informasitentang kendaladengan metodedeskriptif
5.Melakukan konsultasikepada mentorterkaithasil analisis
dengan tujuan supaya informasi data lebih mudah dipahami
pembaca (MP. Berorientasi Pelayanan,kompeten),
Selanjutnya data akan disandingkan dan dibandingkan dengan standar indikator target capaian tahun 2022 dengan cermat(MP.Akuntabel). Setelah
didapatkan dan diketahui
kesenjangan antara data sesungguhnya dengan standar, maka saya akan menyandingkan denganpengolahaninformasiyang
didapat dari e-kuesioner dengan cermat dan bertanggung jawab (MP.Akuntabel dan Adaptif) dengan mengerahkan seluruh
kemampuan saya kualitas terbaik yang saya miliki (MP. Kompeten). Langkah terakhir
yaitu saya akan berkonsultasi
dengan mentor mengenai hasil yangdiperolehdansiapmenerima
masukan demi perbaikan hasil yang lebih baik (MP. Harmonis, Kompeten)
kewaspadaan dini dan penanggulangan KLB atau wabahdanbencana
2.Inklusif
3.Responsif
4.Bersih
1.Memperbanyak
1.DokumenLaporan
2.Dokumentasi berupadokumentasi fotobuktipenyerahan
Saya akan memperbanyak salinan laporan dan melakukan penjilidan dengan memanfaatkan sarana yang telah disediakan oleh kantor
Kegiatan ini berkonribusi dalamsalahsatutugasdan fungsi organisasi yaitu pengelolaan data dan informasi, Pelaksanaan
Kegiatan ini diharapkan dapat memberikan nilai tambah untuk penguatan terhadap nilai organisasi Kemenkesyaitu:
InstansiBBTKLPP
Banjarbaru
3.Menyampaikan
hasilinformasike
wilayahkerja
BBTKLPP
Banjarbaru
danmemintaizinrekankerjauntuk
membantu proses penjilidan
dengan sopan dan ramah (MP kolaboratif, berorientasi pelayanan).
Kemudiansayaakanmenyerahkan
laporan hasil kajian epidemiologi
kepada Instansi BBTKLPP
Banjarbaru melalui substansi Tata
Usaha dengan Bahasa Indonesia
yang sopan dan sikap hormat dan ramah (MP Berorientasi
Pelayanan) agar dapat
digunakan dalam pembuatan
kebijakan dan atau pembelajaran (MPAkuntabilitas,adaptif).
Selain penyerahan ke instansi
BBTKLPP, hasil laporan juga
didistribusikan ke wilayah layanan
BBTKLPP (MP. Kolaboratif, harmonis) dengantujuansebagai memperbaikikekuranganyangada dimana hal tersebut dapat
dijadikan sebagai acuan dalam
perbaikan kinerja untuk periode
yang akan datang (MP. KompetendanAdaptif)
penilaiandanresponcepat, kewaspadaan dini dan penanggulangan
KLB/wabahdanbencana
1.ProRakyat
2.Inklusif
3.Responsif
4.2 Penjadwalan
Berdasarkan agenda kegiatan Diklat Pelatihan Dasar CPNS (Latsar) tahun 2021, kegiatan aktualisasi dilaksanakan selama Habituasi, yaitu 30 hari. Jadwal pelaksanaan aktualisasi dimulai pada tanggal 24 Juni sampai dengan 30 Juli 2022. Berikut jadwal kegiatan aktualisasi:
Tabel 7 Matriks Jadwal Kegiatan Aktualisasi
1. Penyampaian gagasan tentang gagasan dari rancangan aktualisasi
2. Telaah Buku Panduan Sistem Kewaspadaan Dini dan Respon
3. Pengumpulan data
4. Analisis data tentang ketepatan dan kelengkapan laporan
5. Penyebarluasan hasil laporan evaluasi
4.3Para Pihak yang Terlibat dan Perannya dalam Aktualisasi
Tabel 8 Para Pihak dan Perannya dalam Aktualisasi No Para Pihak Peran dalam aktualisasi Keterangan
1 Mentor Memberikan dukungan, bimbingan dan masukan, serta berbagi pengalaman kepada Peserta/penulis untuk melaksanakan pembelajaran agenda habituasi dan/atau pembelajaran penguatan Kompetensi Teknis Bidang Tugas.
2 Coach Menggali potensi pengembangan diri Peserta, memberikan saran dan masukan terhadap kegiatan dalam proses pembelajaran, memberikan pandangan sesuai dengan keilmuannya kepada penulis sebagai bahan pembelajaran selama agenda habituasi.
3 Rekan kerja Partner untuk berdiskusi, memberikan masukan dan saran demi kelancaran dan keberhasilan kegiatan
4 Lintas Sektor Sebagai sumber informasi kendala yang dialami dalam hal pelaporan data SKDR Sasaran perbaikan dari evaluasi
DAFTAR PUSTAKA
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2019. Analisis Isu Kontemporer Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan II dan Golongan III. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2021. Berorientasi Pelayanan Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2021. Akuntabel Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2021. Harmonis Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2021. Loyal Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2021. Adaptif Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2021. Kolaboratif Modul Pelatihan
Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2021. SMART ASN Modul Pelatihan
Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2017. Manajemen Aparatur Sipil Negara: Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan III. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2017. Aktualisasi : Modul Pelatihan
Dasar CPNS. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.