![](https://static.isu.pub/fe/default-story-images/news.jpg?width=720&quality=85%2C50)
1 minute read
5.1 Simpulan
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
Advertisement
Pegawai Negeri Sipil (PNS) merupakan bagian dari Aparatur Sipil Negara (ASN) yang berfungsi sebagai pelaksana dan pembuat kebijakan publik, pelayan publik, serta perekat dan pemersatu bangsa. Terdapat nilai-nilai dasar yang harus diinternalisasi oleh PNS yang dikenal dengan ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi).
Diklat Latsar sebagai salah satu syarat Calon Pegawai Negeri Sipil untuk menjadi PNS merupakan proses yang menitikberatkan pada internalisasi nilai-nilai dasar ANEKA tersebut. Konsep ini dituangkan dalam bentuk rancangan kegiatan yang diaktualisasikan di tempat tugas masing-masing peserta. Proses ini dimulai dari identifikasi isu, memilih isu yang strategis dan diprioritaskan untuk diselesaikan serta penerapan nilai-nilai ANEKA dalam aktualisasinya. Pelaksanaan aktualisasi nilai-nilai dasar ANEKA yang dilakukan di Rumah Sakit Kanker Dharmais (RSKD) diharapkan dapat membantu RS Kanker “Dharmais” mewujudkan visi yaitu menjadi pusat kanker nasional yang setara di tingkat Asia.
Adapun isu yang dipilih disesuaikan dengan kondisi paling hangat saat ini yaitu adanya pandemi covid-19. Hal ini mengharuskan kita untuk mampu beradaptasi dalam memberikan pelayanan khususnya di Instalasi Terapi Sistemik. Pasien kanker merupakan pasien yang rentan untuk mengalami infeksi covid-19. Padahal, infeksi covid-19 yang terjadi pada pasien kanker dapat memperburuk kondisi pasien disamping mengganggu kesinambungan pengobatan. Disamping itu, infeksi covid-19 yang tidak terdeteksi pada pasien dapat membahayakan pasien lainnya dan petugas medis itu sendiri karena meningkatkan risiko penularan.
Sampai saat ini, belum ada panduan lokal dan resmi yang berlaku di diharmais terkait persiapan pasien yang akan menjalani pelayanan terapi sistemik (kemoterapi) pada masa pandemi ini. Persiapan yang dilakukan sampai saat ini hanya berjalan secara pemikiran per individu sehingga menimbulkan ketidakseragaman dalam persiapan dan tatalaksana pasien. Oleh karena itu, melalui pembuatan Standar Prosedur Operasional (SPO) ini diharapkan terjadi keseragaman persiapan pasien dalam pemberian terapi sistmeik pada masa pandemi. Tujuan akhir adalah upaya mempertahankan mutu pelayanan dengan tetap mengutamakan keselamatan pasien dan tenaga kesehatan.