3 minute read

4.3.Aktualisasi Kegiatan 3

• Jadwal operator bronkoskopi revisi

• Pengajuan hasil rapat ke koordinator pelayanan dan

Advertisement

Kepala KSM Paru

• Sosialisasi lembar penjadwalan operator tindakan ke pihak rawat jalan, rawat inap dan instalasi terkait

• Umpan balik dan usulan dari poli rawat jalan dan ruang rawat inap

• Finalisasi lembar penjadwalan operator tindakan

NILAI-NILAI DASAR KEGIATAN 3 Akuntabilitas

Kegiatan pengaturan jadwal tindakan operator dimulai dengan rapat divisi Pulmonologi Intervensi dan Gawat Darurat Napas (PIGDN) KSM Paru. Rapat dan diskusi dilaksanakan dengan mendengarkan masukan dari semua anggota divisi. Hasil notulensi rapat, setelah disetujui ketua divisi, diajukan ke koordinator pelayanan dan Kepala KSM sebagai wujud kepercayaan dalam melaporkan dan menjalankan hasil rapat secara bertanggung jawab.

Nasionalisme

Rapat divisi dimulai dan ditutup dengan berdoa (ketuhanan) dan dipimpin oleh ketua divisi dengan mendengarkan masukan dari semua staf sehingga tercapat kesepakatan secara mufakat (kerakyatan).

Etika Publik

Penyusunan lembar penjadwalan tindakan operator dilakukan dengan detail dan cermat dengan melakukan telaah keuntungan dan kerugian sistem yang baru dibandingkan yang lama, sehingga dapat terbentuk sistem penjadwalan yang baru dan dapat membantu lancarnya pelayanan bronkoskopi tanpa menomorduakan pelayanan lainnya.

Komitmen Mutu

Lembar penjadwalan tindakan operator direvisi sehingga menjadi lebih efektif dan disesuaikan dengan tingkat senioritas dan pengalaman operator masing-masing, sehingga tindakan selalu dikerjakan oleh operator yang kompeten dan pelayanan selalu berfokus dan

berorientasi pada mutu.

Anti Korupsi

Sosialisasi lembar penjadwalan tindakan operator dilakukan secara mandiri ke poli rawat jalan dan ruangan rawat inap. Pasca dilakukan sosialisasi selanjutnya dilakukan pendataan evaluasi dengan menerima masukan dan/atau kritik dari berbagai pihak secara berani dan jujur melaporkannya ke ketua divisi dan Kepala KSM.

Manajemen ASN, Whole of Goverment dan Pelayanan Publik

Dalam proses pengaturan dan penyusunan jadwal tindakan operator, sebagai ASN yang baik wajib menjalankan semua keputusan rapat dengan baik. Penjadwalan operator juga harus disesuaikan dengan tingkat senioritas, pengalaman dan kompetensi operator masing-masing sesuai dengan SKP individu (Manajemen ASN). Dengan menerapkan sistem penjadwalan yang baru diharapkan semua tindakan dapat dilakukan secara holistik, tidak bentrok dengan pelayanan di tempat lain serta sesuai dengan mutu dan kualitas pelayanan publik. (Pelayanan Publik). Tahapan kegiatan, seperti kegiatan sosialisasi dan rapat, selalu bekerja sama dengan pihak/unit lainnya, seperti instalasi rawat jalan dan rawat inap (Whole of Government)

Analisis Dampak

Dengan menerapkan nilai-nilai ANEKA, maka kegiatan pengaturan jadwal tindakan operator dapat berjalan dengan lancar. Nilai-nilai ANEKA yang saya dapatkan saat periode aktualisasi bertambah Kegiatan ini sangat berdampak dalam pelayanan publik, khususnya dalam hal keselamatan pasien (patient safety). Pengaturan tersebut juga sebagai penerapan SKP individu dalam bekerja sesuai dengan tingkat kompetensi. Dampak lainnya yaitu peningkatan

kemampuan koordinasi dengan bagian dan unit lain yang kurang tercipta sebelumnya, sehingga dapat menerapkan prinsip WoG dengan baik.

Kendala

Secara umum, tidak ada kendala berarti dalam menjalankan kegiatan pengaturan jadwal tindakan operator. Kendala yang ada lebih kearah diskusi sesama anggota divisi yang cukup intens dalam penentuan sistem yang akan digunakan dan pemilihan hari tindakan.

Kontribusi terhadap Visi dan Misi Unit dan Rumah Sakit

Pengaturan penjadwalan tindakan operator sejalan dengan misi Rumah Sakit dalam pelayanan kesehatan yang berorientasi pada mutu dan melaksanakan pelatihan kedokteran perkelanjutan. Selain itu juga sejalan dengan misi KSM dalam menghasilkan dokter spesialis yang beretika dan melaksanakan pelayanan kesehatan respirasi berdasarkan pengembangan ilmu.

Penguatan Nilai-Nilai Organisasi

Pengaturan penjadwalan tindakan operator wujud dari penerapan nilai-nilai RS seperti Profesionalisme dengan melakukan pekerjaan sesuai kompetensi dan memperhatikan mutu, nilai Kolaborasi dengan melakukan kerjasama secara terpadu dan sinergis, nilai Kesempurnaan dengan melakukan kinerja yang diiringi pembelajaran terus menerus.Selain itu juga merupakan perwujudan nilai KSM yaitu Managable dengan melakukan pengaturan dalam menjalankan kinerja.

TABEL KEGIATAN 4

Nama kegiatan Pengajuan penambahan jumlah perawat terlatih Sumber kegiatan SKP Tanggal 3 Juni 2021 s/d 30 Juni 2021 Tahapan kegiatan 1. Rapat divisi penetapan pemilihan perawat untuk dilatih 2. Pelaporan hasil rapat ke kepala KSM Paru 3. Pengajuan pelatihan perawat (InHouse Training) ke Kepala instalasi bedah sentral bekerjasama dengan Bidang Pelayanan Medik

Pelaksanaan kegiatan dan Luaran • Rapat divisi penetapan pemilihan perawat terlatih

This article is from: