LAPORAN SEMINAR RANCANGAN AKTUALISASI
PELATIHAN DASAR CPNS
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
GOLONGAN III ANGKATAN 3
PEMBUATAN MEDIA INFORMASI DAN EDUKASI PRAKTIS BERBASIS VIDEO
DAN POSTER TERKAIT PELAKSANAAN CODE BLUE DAN BANTUAN HIDUP
DASAR DI RUMAH SAKIT JIWA DOKTER SOEHARTO HEERDJAN JAKARTA
Disusun Oleh: GIVARY DYMAR LAZUARDI
199603112022031003
BAPELKES CIKARANG
KEMENTERIAN KESEHATAN RI
2022
1
LEMBAR PENGESAHAN RANCANGAN AKTUALISASI
PEMBUATAN MEDIA INFORMASI DAN EDUKASI PRAKTIS BERBASIS VIDEO DAN
POSTER TERKAIT PELAKSANAAN CODE BLUE DAN BANTUAN HIDUP DASAR DI RUMAH
SAKIT JIWA DOKTER SOEHARTO HEERDJAN JAKARTA
Telah Diseminarkan Pada Tanggal 29 Juni 2022, Di Bapelkes Cikarang
Coach Mentor
dr. Titiek Resmisari, MARS
NIP. 198104282008012022
dr. Marissa Febiyani Setiono, MKK
NIP. 198202282012122001
Penguji
Ahmad Wajedi, S. Pd, M. Kes NIP. 196911121989031002
2
3 DAFTAR ISI Cover Lembar Persetujuan Daftar Isi…………………………………………………………………………………… 3 BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………………………… 4 1.1 LATAR BELAKANG……………………………………………………………….. 4 1.2 TUJUAN…………………………………………………………………………….. 6 1.3 MANFAAT………………………………………………………………………….. 6 1.4 RUANG LINGKUP………………………………………………………………… 7 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA……………………………………………………………. 8 2.1 Profil dan Sejarah Rumah Sakit Jiwa Dr. Soeharto Heerdjan Jakarta.8 2.2 Visi dan Misi Rumah Sakit Jiwa Dr. Soeharto Heerdjan Jakarta…….. 9 2.3 Struktur organisasi………………………………………………………………. 9 2.4 profil tim code blue……………………………………………………………… 10 2.5 Profil Peserta……………………………………………………………………….11 2.6 Konsepsi Nilai-Nilai Dasar ASN………………………………………………. 12 BAB 3 RANCANGAN AKTUALISASI……………………………………………………. 15 3.1 Identifikasi Isu…………………………………………………………………….. 15 3.2 Penetapan Core Issue…………………………………………………………… 18 3.3 Deskripsi Core issue……………………………………………………………… 19 3.4 Analisis Penyebab…………………………………………………………………. 20 3.5 Gagasan Kreatif…………………………………………………………………….. 21 3.6 Matriks Rancangan Kegiatan……………………………………………………. 22 3.7 Jadwal Pelaksanaan Kegiatan………………………………………………….. 29 Daftar Pustaka………………………………………………………………………………. 30
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Warga Negara Indonesia yang memenuhi syarat tertentu yang diangkat oleh
Pejabat Pembina Kepegawaian untuk bekerja di instansi pemerintah dalam rangka melaksanakan tugas pemerintahan adalah Aparatur Sipil Negara (ASN) yang dalam pelaksanaanya mengacu pada UU No.5 tahun 2014 yang secara garis besar menekankan bahwa peran ASN adalah sebagai pelayan publik, pelaksana kebijakan publik, dan perekat pemersatu bangsa. Instansi Pemerintah diamanatkan untuk wajib memberikan Pendidikan dan Pelatihan terintegrasi bagi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) selama 1 (satu) tahun masa percobaan. Pelatihan Dasar CPNS adalah pendidikan dan pelatihan dalam Masa Prajabatan yang dilakukan secara terintegrasi untuk membangun integritas moral, kejujuran, semangat dan motivasi nasionalisme dan kebangsaan, karakter kepribadian yang unggul dan bertanggung jawab, dan memperkuat profesionalisme serta kompetensi bidang seorang CPNS (Peraturan LAN No. 01 2021)
Untuk menjadi seorang ASN yang profesional, bebas dari intervensi politik, memberikan pelayanan secara adil dan netral, serta bersih dari praktik korupsi, kolusi dan nepotisme perlu dilaksanakan pembinaan melalui jalur pelatihan sesuai dengan UndangUndang No.5 Tahun 2014 Pasal 63 ayat (3) dan (4) yang menyatakan bahwa calon ASN wajib menjalani masa percobaan, masa percobaan yang dimaksud dilaksanakan melalui proses pendidikan dan pelatihan terintegrasi untuk membangun integritas moral, kejujuran, semangat dan motivasi nasionalisme dan kebangsaan, karakter kepribadian yang unggul dan bertanggung jawab dan memperkuat profesionalisme serta kompetensi di bidangnya masing-masing. Dalam sistem pembelajaran baru pada pendidikan dan latihan dasar bagi calon ASN, menuntut setiap peserta diklatsar untuk mengaktualisasikan nilai - nilai dasar profesi ASN yaitu Berorientasi pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif atau disingkat BerAKHLAK
Pengetahuan tentang bantuan hidup dasar (BHD) sangat penting bagi masyarakat awam dan tenaga medis karena kejadian kegawatdaruratan dapat di jumpai dimana saja
4
dan kapan saja. Sehingga dapat menjadi bekal untuk menolong orang lain. BHD merupakan tindakan yang bertujuan untuk mengembalikan dan mempertahankan fungsi organ vital pada korban henti jantung dan henti napas dengan memberikan kompresi dada atau resusitasi jantung paru. BHD merupakan bantuan pertama yang diberikan pada pasien gagal nafas dan gagal jantung. Cardiac arrest adalah berhentinya fungsi jantung secara tiba-tiba pada seseorang yang telah atau belum diketahui menderita penyakit jantung (American Heart Association, 2010). Cardiac Arrest menjadi kasus kegawatdaruratan yang harus mendapatkan penanganan yang tepat dan segera dari petugas medis atau masyarakat umum yang sudah terlatih. Kematian otak dan kematian permanen terjadi dalam jangka waktu 8 sampai 10 menit setelah seseorang mengalami cardiac arrest (Pusponegoro A, 2010). Code blue merupakan salah satu kode prosedur emergensi yang harus segera diaktifkan jika ditemukan pasien dalam kondisi henti nafas dan henti jantung di area rumah sakit. Tim Code blue adalah suatu tim yang dibentuk oleh rumah sakit yang bertugas merespon kondisi code blue didalam area rumah sakit. Rumah Sakit Jiwa Dr Soeharto Heerdjan Jakarta mempunyai Tim Code Blue sebagai tenaga kesehatan yang dibentuk khusus untuk menangani pasien kegawatdaruratan yang dituntut mampu memberikan pertolongan pada pasien gawat darurat dengan cepat dan tepat.
Berdasarkan hasil analisis pelaksanaan code blue yang pernah dilaksanakan penulisan menemukan sebuah isu yaitu belum optimalnya pelaksanaan code blue dan bantuan hidup dasar di Rumah Sakit Jiwa Dr Soeharto Heerdjan Jakarta, dari hasil analisis ada banyak faktor permasalahan yang menyebabkan belum optimalnya pelaksanaan code blue dan bantuan dasar di rumah sakit jiwa dr soeharto heerdjan Jakarta diantaranya, masih rendahnya keterampilan sumber daya rumah sakit (dokter, perawat, dan tenaga non-medis) terkait pelaksanaan code blue dan bantuan hidup dasar sesuai SOP, belum adanya penyegaran ilmu rutin terkait pelaksanaan code blue dan bantuan hidup dasar, belum optimalnya monitoring sarana prasarana penunjang code blue dan bantuan hidup dasar. Dari analisis di atas maka proses optimalisasi pelaksanaan code blue dan bantuan hidup dasar diperlukan agar pelaksanaannya dapat berjalan dengan optimal.
Berdasarkan permasalahan diatas maka penulis mengusulkan kegiatan pemecahan isu di Rumah Sakit Jiwa Dr Soeharto Heerdjan Jakarta dengan judul
“Pembuatan Media Informasi dan Edukasi Praktis Berbasis Video dan Poster
5
Tentang Pelaksanaan Code Blue dan Bantuan Hidup Dasar di Instalasi Gawat
Darurat Rumah Sakit Jiwa Dr Soeharto Heerdjan Jakarta “ .
1.2 TUJUAN
1.2.1 Tujuan Umum
Kegiatan ini secara umum bertujuan untuk menjalankan aktualisasi sebagai
Aparatur Sipil Negara (ASN) dengan menerapkan nilai-nilai dasar ASN yaitu Berorientasi
pelayanani, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, Kolaboratif atau disingkat dengan BerAKHLAK, pada isu permasalahan yang ada di lingkungan kerja.
1.2.2 Tujuan Khusus
Melakukan aktualiasi gagasan ide kreatif sesuai dengan isu permasalahan
Belum Optimalnya Pelaksanaan Code Blue dan Bantuan Hidup Dasar di Rumah Sakit Jiwa
Dr Soeharto Heerdjan Jakarta dengan harapan meningkatkan pelayanan publik di Rumah
Sakit Jiwa Dr Soeharto Heerdjan Jakarta
1.3.MANFAAT
1.3.1
Bagi penulis
Penulis dapat mengaktualisasikan nilai-nilai dasar ASN dan kedudukan serta peran ASN dalam NKRI yang akan menciptakan ASN yang professional, akuntabel, memiliki etika, memiliki jiwa nasionalisme dalam melayani masyarakat sehingga terciptanya peningkatan mutu pelayanan dan kepercayaan masyarakat
1.3.2 Bagi Satuan Kerja
Aktualisasi ini diharapkan dapat menjadi salah satu wujud bukti nyata penerapan nilai-nilai ASN di unit kerja dengan memberikan pelayanan yang lebih optimal untuk meningkatkan kepercayaan masyarakat Rumah Sakit Jiwa Dr Soeharto Heerdjan Jakarta dan dapat menjaga nilai kualitas pelayanan publik, keselamatan pasien, keluarga pasien, dan mutu rumah sakit.
1.3.2 Bagi masyarakat
Kegiatan Aktualisasi ini juga diharapkan dapat menjadi salah satu bukti nyata peningkatan mutu dan kualitas pelayanan yang lebih optimal bagi pasien, dan seluruh masyarakat pelanggan di Rumah Sakit Jiwa Dr Soeharto Heerdjan Jakarta
6
1.4 RUANG LINGKUP
Dalam rancangan kegiatan aktusisasi nilai-nilai dasar profesi ASN pokok bahasan dibatasi sebagai berikut:
1.4.1 Kegiatanyang dilakukandalam aktusisasi ini mengandung nilai-nilaidasar ASN yang
berdasarkan Sasaran Kinerja Pegawai (SKP), Tuges Pokok dan Fungsi (Tupoksi), perintah atau tugas dari pimpinan, dan inisiatif atau inovasi yang telah disetujui oleh pimpinan.
1.4.2 Tempat pelaksanaan aktualisasi dilakukan di Rumah Sakit Jiwa Dr Soeharto Heerdjan Jakarta
1.4.3 Waktu pelaksanaan aktualisasi dilakukan mulai tanggal 30 Juni - 5 Agustus 2022
1.4.4 Batasan nilai dalam aktualisasi yaitu nilai-nilai yang menjadi dasar nilai profesi ASN, yaitu:
- Nilai Berorientasi pelayanan yang diartikan sebagai sebuah kewajiban bagi ASN untuk berkerja dengan mengutamakan mutu dalam pelayanan publik
- Nilai Akuntabel yaitu melaksanakan tugas dengan jujur, bertanggung jawab, dan berintergritas
- Nilai Kompeten sebagai ASN untuk terus belajar dan mengembangkan diri guna melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik
- Nilai Harmonis yang diartikan untuk untuk selalu peduli dan menghargai perbedaan agar tercipta lingkungan kerja yang harmonis
- Nilai Loyal yang diartikan sebagai paham atau pandangan mengutamakan bangsa dan negara Indonesia dan berkontribusi dalam pengabdian kepada bangsa dan negara
- Nilai Adaptif untuk dapat terus berinovasi dan antusias menghadapi perubahan
- Nilai Kolaboratif sebagai ASN harus berkerkerja sama sinergis untuk tujuan
bersama
7
2.1 Profil dan Sejarah Rumah Sakit Jiwa Dr. Soeharto Heerdjan Jakarta
RSJ Dr. Soeharto Heerdjan Jakarta didirikan berdasarkan Keputusan Kerajaan Belanda (Koninklijkbesluit) tertanggal 30 Desember 1865 No.100 dan berdasarkan Keputusan
Gubernur Jenderal (Gouverneur General) tertanggal 14 April 1867, namun
pembangunannya baru dimulai pada tahun 1876. Untuk menghilangkan stigma
masyarakat, maka pada tahun 1973 Rumah Sakit Jiwa Grogol dirubah namanya menjadi
Rumah Sakit Jiwa Jakarta kemudian pada tahun 1993 dirubah dengan nama Rumah Sakit
Jiwa Pusat Jakarta dan terakhir pada tahun 2002 dirubah lagi menjadi Rumah Sakit Jiwa
Dr. Soeharto Heerdjan sampai dengan sekarang.
RSJ Dr. Soeharto Heerdjan Jakarta mempunyai tugas menyelenggarakan upaya
penyembuhan dan pemulihan secara paripurna, pendidikan dan pelatihan, penelitian dan pengembangan dibidang kesehatan jiwa secara serasi, terpadu dan berkesinambungan dengan upaya peningkatan kesehatan lainnya serta melaksanakan upaya rujukan. Adapun
fasilitas dan layanan yang ada di RSJ Dr. Soeharto Heerdjan Jakarta adalah sebagai berikut:
- Instalasi Rawat Jalan: Poliklinik Jiwa, Poli Saraf, Poli Penyakit Dalam
- Instalasi Gawat Darurat
- Instalasi Rawat Inap
- Pelayanan Penunjang, meliputi radiologi dan laboratorium, terapi ECT
- Kesehatan Jiwa Masyarakat: program penjemputan pasien ODGJ melalui program
SEJIWA
- Layanan unggulan: kesehatan jiwa anak dan remaja, Medical Health Check Up (MHCU), dan
Rehabilitasi Medik Psikososial
- Pelayanan vaksinasi covid
8
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Visi dan Misi Rumah Sakit Jiwa Dr. Soeharto Heerdjan Jakarta
Visi Rumah Sakit Jiwa Dr. Soeharto Heerdjan Jakarta :
• Menjadi Pusat Rujukan Nasional Layanan Neuropsikiatri
Misi Rumah Sakit Jiwa Dr. Soeharto Heerdjan Jakarta :
• Menyelenggarakan kegiatan promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif yang komprehensif profesional dan bermutu berbasis layanan neuropsikiatri
• Menyelenggarakan penelitian dan pelatihan yang berbasis layanan neuropsikiatri.
• Meningkatkan sarana prasarana untuk mendukung terwujudnya layanan-layanan unggulan dan pusat rujukan layanan neuropsikiatri
• Meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia yang kompeten, profesional dan berintegritas.
2.2 Tata Nilai Rumah Sakit Jiwa Dr. Soeharto Heerdjan Jakarta
Nilai atau value di dalam bekerja di RS Jiwa Dr. Soeharto adalah sebagai berikut:
• R : Responsibility
• S : Sincerly
• J : Justice
• S : Social
9
Gambar 2.1 Rumah Sakit Jiwa Dr. Soeharto Heerdjan Jakarta ( Sumber: rsjsh.co.id)
• H : Humanity
2.3 Struktur Organisasi Rumah Sakit Jiwa Dr. Soeharto Heerdjan Jakarta
Struktur organisasi Rumah Sakit Jiwa Dr. Soeharto Heerdjan Jakarta dalam dilihat
pada gambar berikut:
Gambar 2.2 Struktur Organisasi Rumah Sakit Jiwa Dr. Soeharto Heerdjan Jakarta
Tim Code blue adalah suatu tim yang dibentuk oleh rumah sakit yang bertugas
merespon kondisi code blue didalam area rumah sakit. Rumah Sakit Jiwa Dr Soeharto
Heerdjan Jakarta mempunyai Tim Code Blue sebagai tenaga kesehatan yang dibentuk
khusus untuk menangani pasien kegawatdaruratan yang dituntut mampu memberikan
pertolongan pada pasien gawat darurat dengan cepat dan tepat. Struktur tim Code blue
di Rumah Sakit Jiwa Dr. Soeharto Heerdjan Jakarta adalah sebagai berikut:
Penasehat : Direktur Utama
Penanggung jawab : Direktur Medik dan Keperawatan
Ketua : dr. Wibowo Saragih
10
2.4 Profil Tim Code Blue
2.5 Profil Peserta
Nama : Givary Dymar Lazuardi
Tempat/Tanggal Lahi r: Balikpapan/11 Maret 1996
Jabatan/Golongan : Dokter Ahli Pertama/IIIB
Instansi : Kementrian Kesehatan
Unit Kerja : Rumah Sakit Jiwa Dr. Soeharto Heerdjan Jakarta
Tupoksi :
Tugas pokok dan fungsi dokter umum berdasarkan KEMENPAN
Nomor:139/KEP/M.PAN/11/2003 yaitu:
• Melakukan pelayanan medik umum rawat jalan tingkat pertama.
• Melakukan pelayanan spesialistik rawat jalan tingkat pertama
• Melakukan tindakan khusus tingkat sederhana oleh dokter umum
• Melakukan tindakan khusus tingkat sedang oleh dokter umum
• Melakukan pelayanan gizi
• Menumpulkan data dalam rangka pengamatan epidemiologi penyakit
• Melakukan penyuluhan medik
• Membuat catatan medik rawat jalan
• Membuat catatan medik rawat inap
• Melayani atau menerima konsultasi dari luar atau keluar
• Melayani atau menerima konsultasi dari dalam
• Menguji kesehatan individu
11
• Menjadi tim penguji kesehatan
• Melakukan visum et repertum tingkat sederhana
• Melakukan visum et repertum kompleks tingkat I
• Menjadi saksi ahli
• Mengawasi penggalian mayat untuk pemeriksaan
• Melakukan otopsi dengan pemeriksaan laboratorium
• Melakukan tugas jaga/panggilan on call
• Melakukan tugas jaga di tempat/ di rumah sakit
• Melakukan tugas jaga di tempat sepi pasien
• Melakukan kaderisasi masyarakat dalam bidang kesehatan tingkat sederhana.
2.6 Konsepsi Nilai-Nilai Dasar ASN
Berdasarkan Surat Edaran (SE) Menteri PANRB Nomor 20 tahun 2021 tanggal 26
Agustus 2021 tentang implementasi Core values dan Employer Branding Aparatur Sipil
Negara (ASN), disebutkan bahwa dalam rangka penguatan budaya kerja sebagai salah
satu strategi transformasi pengelolaan ASN menuju pemerintahan berkelas dunia (World Class Government), Pemerintah telah meluncurkan Core Values (Nilai- nilaidasar) ASN
BerAKHLAK yang merupakan akronim dari Berorientasi pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, Kolaboratif. Adapun Employer Branding yaitu Bangga Melayani
Bangsa. Adapun panduan perilaku dalam nilai BerAKHLAK, yaitu:
1. Berorientasi Pelayanan
a) Memahami dan memenuhi kebutuhan masyarakat
b) Ramah, cekatan, solutif, dan dapat diandalkan
c) Melakukan perbaikan tiada henti
2. Akuntabel
a) Kemampuan melaksanaan tugas dengan jujur, bertanggung jawab, cermat, disiplin dan berintegritas tinggi
b) Kemampuan menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara bertanggung jawab, efektif, dan efisien
c) Kemampuan menggunakan Kewenangan jabatannya dengan berintegritas tinggi.
3. Kompeten
12
a) Meningkatkan kompetensi diri untuk menjawab tantangan yang selalu berubah
b) Membantu orang lain belajar
c) Melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik
4. Harmonis
a) Menghargai setiap orang apapun latar belakangnya
b) Suka menolong orang lain
c) Membangun lingkungan kerja yang kondusif
5. Loyalitas
a) Memegang teguh ideologi Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia tahun 1945, setia kepada NKRI serta pemerintahan yang sah;
b) Menjaga nama baik sesama ASN, pimpinan instansi dan negara; serta
c) Menjaga rahasia jabatan dan negara.
6. Adaptif
a) Cepat menyesuaikan diri menghadapi perubahan
b) Terus berinovasi dan mengembangkan kreativitas
c) Bertindak proaktif.
7. Kolaboratif
a) Memberi kesempatan kepada berbagai pihak untuk berkontribusi
b) Terbuka dalam bekerja sama untuk menghasilkan nilai tambah
c) Menggerakkan pemanfaatan berbagai sumberdaya untuk tujuan bersama
2.7 Kedudukan dan Peran ASN dalam Mewujudkan Smart Governance sesuai
Peraturan Perundang-Undangan yang Berlaku
a. Manajemen ASN
Pegawai ASN berkedudukan sebagai aparatur negara yang menjalankan kebijakan yang
ditetapkan oleh pimpinan instansi pemerintah serta harus bebas dari pengaruh dan intervensi semua golongan dan partai politik. Untuk menjalankan kedudukannya tersebut, maka Pegawai ASN berfungsi sebagai berikut:
• Pelaksana kebijakan publilk
Melaksanakan kebijakan yang dibuat oleh Pejabat Pembina Kepegawaian sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan
• Pelayan publik
13
Memberikan pelayanan publik yang profesional dan berkualitas
• Perekat dan pemersatu bangsa.
b. Smart ASN
ASN merupakan salah satu aset penting dalam penyelenggaraan roda pemerintahan negara, terlebih saat ini dunia sedang menghadapi era disrupsi teknologi hingga munculnya revolusi industri 4.0. Ada 8 (delapan) Profil SMART ASN yaitu sebagai berikut:
1. Integritas
2. Nasionalisme
3. Profesionalisme
4. Berwawasan Global
5. Menguasai IT dan Bahasa Asing
6. Hospitality
7. Entrepreneurship
8. Networking
c. Literasi Digital
Literasi digital merupakan hal paling utama dalam mewujudkan ASN yang berdaya saing dalam perkembangan teknologi dan informasi. Ada 4 pilar literasi digital, yaitu:
1. Etika Bermedia Digital
2. Budaya Bermedia Digital
3. Aman Bermedia Digital
4. Cakap Bermedia Digital
14
BAB III RANCANGAN AKTUALISASI
3.1 Identifikasi Isu
Berikut adalah penjelasan kegiatan tugas pokok fungsi jabatan dokter umum di rumah
sakit jiwa dr soeharto heerdjan jakarta berdasarkan Sasaran Kinerja Pegawai (SKP)
dihubungkan denganisuterkait kondisisaat inidan kondisiyangdiharapkan pada instansi:
Tabel 3.1 Uraian tugas pokok fungsi jabatan
no Uraian tugas/jabatan Kondisi saat ini Kondisi yang
diharapkan
1 Melakukan pelayanan medik umum Rawat Jalan
2 Melakukan tindakan khusus oleh dokter umum
3 Melakukan tindakan khusus oleh dokter umum
4 Melakukan tindakan darurat medik/P3K
Telah dilakukan sesuai SOP Telah dilakukan
sesuai SOP
Telah dilakukan sesuai SOP Telah dilakukan
sesuai SOP
Telah dilakukan sesuai SOP Telah dilakukan
sesuai SOP
Belum Optimalnya
Pelaksanaan Code Blue dan Bantuan Hidup Dasar di Instalasi Gawat Darurat
Rumah Sakit Jiwa Dr Soeharto Heerdjan Jakarta
Pelaksanaan
code blue dan bantuan hidup
dasar yang
optimal sesuai SOP
5 Melakukan kunjungan (visite) pada pasien rawat inap
6 Melakukan pemulihan mental
Telah dilakukan sesuai SOP Telah dilakukan
sesuai SOP
Telah dilakukan sesuai SOP Telah dilakukan
sesuai SOP
15
7 Melakukan pemulihan fisik Belum optimalnya
penegakkan diagnosis
penyakit fisik non-kejiwaan pada pasien dengan
gangguan kejiwaan
Penegakan diagnosis
penyakit fisik
atau nonkejiwaan pada pasien gangguan jiwa yang optimal untuk
pengobatan
secara holisitik
pendaftaran pelayanan
8 Melakukan pelayanan imunisasi Belum optimalnya
vaksinasi covid di rumah sakit
Jiwa Dr. Soeharto Heerdjan Jakarta
Pelayanan pendaftaran
vaksinasi yang lebih efisien, lebih cepat dan mudah bagi masyarakat
9 Membuat catatan medik
Telah dilakukan sesuai SOP
11 Menguji Kesehatanindividu
dilakukan sesuai SOP
12 Melakukan tugas jaga di
dilakukan sesuai SOP
Telah dilakukan sesuai SOP
dilakukan
16
pasien rawat
Telah
sesuai
pasien rawat
Telah
sesuai SOP
inap
dilakukan
SOP 10 Membuat catatan medik
jalan Telah dilakukan sesuai SOP
dilakukan
Telah
Telah
sesuai SOP
dilakukan
tempat/RS Telah
Telah
sesuai
dilakukan
SOP
kesehatan
Telah
13 Mengikuti seminar / lokakarya di bidang sesuai
sebagai Peserta
SOP
Berdasarkan hasil analisis isu di atas, maka diperoleh beberapa isu strategis, beberapa isu tersebut diidentifikasi sebagai berikut:
• Belum Optimalnya Pelaksanaan Code Blue dan Bantuan Hidup Dasar di Instalasi Gawar Darurat Rumah Sakit Jiwa Dr Soeharto Heerdjan Jakarta
Rumah Sakit Jiwa Dr Soeharto Heerdjan Jakarta mempunyai tim Code Blue yang merupakan tim tenaga kesehatan yang dibentuk khusus untuk menangani pasien kegawatdaruratan yang dituntut mampu memberikan pertolongan pada pasien gawat darurat dengan cepat dan tepat. Kondisi saat ini pelaksanaan code blue dan bantuan hidup dasar masih belum optimal, dalam pelaksaannya masih belum sesuai dengan SOP yang telah dietapkan rumah sakit. Bila pelaksanaan code blue dan bantuan hidup dasar masih belum optimal maka dapat berdampak pada keselamatan pelanggan, baik pasien dan pendamping pasien maupun petugas rumah sakit sendiri yang bahkan juga dapat merugikan rumah sakit.
• Belum Optimalnya Penegakkan Diagnosis Penyakit Fisik Non-kejiwaan Pada
Pasien dengan Gangguan Kejiwaan di Rumah Sakit Jiwa Dr Soeharto Heerdjan
Jakarta
Rumah Sakit Jiwa Dr Soeharto Heerdjan Jakarta merupakan rumah sakit khusus di bidang kejiwaan. Dalam praktik sehari-hari penyakit kejiwaan merupakan kasus yang rutin ditangani baik di Instalasi Gawat Darurat, rawat inap, maupun rawat jalan. Sebagai rumah sakit yang memberikan pelayanan kesehatan peororangan, tidak menutup kemungkinan pada Rumah Sakit Jiwa Dr Soeharto Heerdjan Jakarta juga menangani kasus penyakit non-kejiwaan yang menyertai penyakit kejiwaan atau bisa disebut penyakit comorbid. Penyakit comorbid yang sering ditemui diantaranya adalah hipertensi, diabetes mellitus, epilepsy, stroke, dan penyakit menular seperti tuberculosis, HIV, hepatitis B dan beberapa lainnya. Dampak yang dapat terjadi bila masalah ini tidak ditangani adalah dapat menyebabkan komplikasi penyakit pada pasien, menambah hari waktu perawatan, yang juga dapat merugikan rumah sakit, oleh karena itu optimalisasi screening penyakit fisik di Rumah Sakit Jiwa Dr Soeharto Heerdjan Jakarta.
• Belum OptimalnyaPendaftaranPelayananVaksinasi Covid di Rumah SakitJiwa Dr. Soeharto Heerdjan Jakarta
17
Pelayanan vaksinasi covid merupaan suatu layanan yang dimiliki oleh Rumah Sakit
Jiwa Dr Soeharto Heerdjan Jakarta, namun dalam pelayananannya masih ditemukan
beberapa isu permasalahan salah satunya adalah di bagian pendaftaran vaksinasi. Saat ini belum ada sistem informasi yang membantu masyarakat untuk memudahkan
pendaftaran vaksinasi seperti, belum ada sistem yang mempemudah masyarakat pendaftaran vaksin dan masyarakat hars mendaftar dengan mengisi lembar yang cukup
banyak yang membuat penumpukkan dan waktu tunggu yang lam. Hal ini dapat menyebabkan ketidakpuasan kepada masyarakat yang dapat merugikan rumah sakit maupun masyarakat sendiri.
3.2 Penetapan Core Isu
Untuk menetapkan isu yang menjadi prioritas dalam pemecahan masalah dengan
gagasan kreatif, dilakukan penapisan isu dengan menggunakan Teknik APKL singkatan
dari Aktual, Problematik, Khalayak, dan Layak. Aktual artinya isu atau pokok persoalan sedang terjadi atau akan terjadi dan sedang menjadi pembicaraan orang banyak.
Problematik artinya isu yang menyimpang dari kondisi seharusnya, standar ketentuan yang menimbulkan kegelisahan yang perlu dicari penyebab dan pemecahannya. Khalayak artinya isu yang secara langsung menyangkut hajat hidup orang banyak. Layak artinya isu bersifat logis dan patut dibahas sesuai dengan tugas dan tanggung jawab. Analisis
APKL menggunakan rentang nilai berupa matriks skor terendah 1 dan tertinggi adalah 5. Berikut tabel APKL dari isu-isu aktual di atas:
Tabel 3.2 analisis APKL
Isu Permasalahan
Belum Optimalnya Pelaksanaan Code Blue
dan Bantuan Hidup Dasardi Rumah Sakit Jiwa
Dr Soeharto Heerdjan Jakarta
Belum Optimalnya Penegakkan Diagnosis
Penyakit Fisik Non-kejiwaan Pada Pasien
dengan Gangguan Kejiwaan di Rumah Sakit
Jiwa Dr Soeharto Heerdjan Jakarta
18
Krteria Juml ah Prio rita s Kaitan dengan peran ASN A P K L
4
1 Manajemen ASN
4 4 5 17
2 Manajemen ASN
2 2 3 4 11
Belum Optimalnya Pendaftaran Pelayanan
Vaksinasi Covid Rumah Sakit Jiwa Dr. Soeharto Heerdjan Jakarta
A: Aktual, P: problematic, K: Khalayak, L: Layak 5: sangat besar, 4: besar, 3: sedang, 2: kecil, 1: sangat kecil
Berdasarkan hasil skoring dari analisis kriteria isu metode APKL di atas didapatkan hasil isu prioritas yang menjadi isu utama adalah “Belum Optimalnya Pelaksaan Code Blue
dan Bantuan Hidup Dasar di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Jiwa Dr Soeharto Heerdjan
Jakarta” dengan analisis sebagai berikut:
3.3 Deskripsi Core Isu
Dari isu-isu yang telah teridentifikasi dan berdasarkan hasil analisis prioritas
masalah, yang telah dilakukan, isu yang paling utama yang perlu diupayakan untuk
dilakukan sebuah penyelesaian adalah: Belum Optimalnya Pelaksanaan Code Blue dan
Bantuan Hidup Dasar di Rumah Sakit Jiwa Dr Soeharto Heerdjan Jakarta
Code blue adalah sebuah kode darurat yang digunakan oleh rumah sakit, kode ini menandakan adanya seorang pasien yang sedang mengalami gagal jantung (cardiac arrest), atau mengalami situasi gagal nafas akut (respiratory arrest), dan situasi darurat lainnya menyangkut nyawa pasien.
Pelaksanaan code blue dan bantuan hidup dasar di ruang rawat inap rumah sakit jiwa dr soeharto heerdjan pada tahun 2022 tercatat dilakukan 1 kali. Pihak-pihak yang terlibat adalah seluruh SDM rumah sakit baik tim code blue, dokter, perawat rumah sakit.
Pelaksanaan code blue dikatakan optimal apabila pelakasanaanya telah sesuai dengan standar operasional prosedur atau SOP yang telah ditetapkan oleh rumah sakit.
Ketidakoptimalan yang terjadi pada pelaksanaan code blue dan bantuan hidup dasar beberapa diantaranya adalah terkait aktifasi sistem code blue di nomor darurat medis belum sesuai SOP, pelaksanaan bantuan hidup dasar (BHD) yang belum optimal, dan sarana prasarana penunjang code blue seperti emergency kit yang tidak termonitor.
Dampak yang terjadi apabila pelaksanaan code blue dan bantuan hidup dasar belum optimal diantaranya dapat merugikan masyarakat dikarenakan menyangkut hidup seseorang bila tidak terlaksana denga baik, dan dapat merugikan rumah sakit dikarenakan menurunnya kepercayaan masyarakat terhadap instansi.
19
2
SMART ASN
2 2 4 10 3
3.4. Analisis Penyebab Core Issue
Untuk menentukan penyebab dari Belum Optimalnya Pelaksanaan Code Blue dan Bantuan Hidup Dasar di Rumah Sakit Jiwa Dr Soeharto Heerdjan Jakarta Pada dilakukan analisis menggunakan diagram fishbone. Berikut analisis fishbone untuk isu yang menjadi prioritas
Man
Machine
Kurangya keterampilan SDM terkait pelaksanaan code blue dan bantuan hidup dasar sesuai SOP
Belum ada monitoring rutin sarana prasaran penunjang code blue and bantanuan hidup
Belum Optimalnya Pelaksanaan Code Blue dan Bantuan Hidup
Dasar di Instalasi Gawat
Darurat Rumah Sakit
Jiwa Dr. Soeharto
Heerdjan Jakarta
Method
Belum ada media informasi edukasi praktis mengenai code blue dan bantuan hidup dasar
Belum dlakukanya inhouse training rutin tentang code blue dan bantuan hidup dasar
20
Tabel 3.2 Analisis Fishbone
3.5 Gagasan Pemecahan Isu
Berdasarkan analisis isu penyebab yang telah dipaparkan, maka gagasan kreatif yang diusulkan untuk menyelesaikan isu tersebut adalah “Pembuatan Media Informasi dan Edukasi Praktis Berbasis Video dan Poster Tentang Pelaksanaan Code Blue dan Bantuan
Hidup Dasar di Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit Jiwa Dr Soeharto Heerdjan Jakarta ”
21
3.6 Matriks Rancangan Aktualisasi
Nama : Givary Dymar Lazuardi
Jabatan : Dokter ahli pertama
Unit Kerja : Rumah Sakit Jiwa Dr Soeharto Heerdjan Jakarta
Isu yang diangkat : Belum optimalnya pelaksanaan code blue dan bantuan hidup dasar di rumah sakit jiwa
Dr soeharto heerdjan Jakarta
Gagasan pembuatan isu : Pembuatan Media Informasi dan Edukasi Praktis Berbasis Video dan Poster Terkait
Pelaksanaan Code Blue dan Bantuan Hidup Dasar di Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit
Jiwa Dr Soeharto Heerdjan Jakarta
no kegiatan tahapan Output/hasil
Keterkaitan substansi mata
pelatihan
1 Koordinasi dengan
kordinator tim
code blue terkait
rencana kegiatan
1. Menyiapkan bahan diskusi terkait pelaksanaan aktualisasi
2. Membuat janji
dengan kordinator tim code blue mengenai tempat
dan waktu untuk berdikusi
1. Dokumen rancangan kegiatan yang akan didiskusikan
Menyiapkan bahan disuksi
dengan cermat dan tanggung
jawab (akuntabel), dan dengan
sebaik-baikya (Kompeten)
2. kesepakatan waktu dan tempat untuk berdiskusi
Saat membuat janji bersikap
ramah dan cekatan
(berorientasi pelayanan)
serta berkomitmen terhadap
waktu dan tempat perjanjian (loyal)
Kontribusi terhadap
visi misi organisasi Penguatan nilai organisasi
Sesuai dengan salah
satu misi rumah sakit
jiwa dr soeharto
heerdjan jakarta: Menyelenggarakan
kegiatan promotif, preventif, kuratif, dan
rehabilitatif yang
komprehensif
profesional dan
Menerapkan nilai Responsibilty
dan Social dalam
berkoordinasi dengan tanggung jawab
dan rasa sosial
22
2. Melakukan
pengkajian dan
penyusunan
materi isi video dan poster
3. Berdiskusi dan berokoordinasi
dengan koordintor tim code blue
3. Kesepakatan mengenai rancangan
kegiatan serta saran, arahan, dan dukungan
kegiatan
Saya bersikap proaktif bertanya dan meminta masukan dalam
berdiskusi (adaptif), menghargai perbedaan pendapat
saat berdiskusi (harmonis), berkerjasama untuk kebaikan
bersama (kolaboratif)
bermutu berbasis
layanan
neuropsikiatri
2.1 Melakukan pengumpulan data
terkait problem atau
penyakit terkait
kegawatan code blue dan bantuan
hidup dasar di instalasai gawat
darurat
2.1 Bundel data-data
terkait problem atau penyakit yang ada
saya proaktif dalam
pengumpulan data (adaptif)
serta berkerja sama dengan
sinergis dengan pihak terkait
(kolaboratif), dan bersikap
ramah dan cekatan
(beroreintasi pelayaanan)
Sesuai dengan salah
satu misi rumah sakit
jiwa dr soeharto
heerdjan jakarta:
Menyelenggarakan
kegiatan promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif yang
komprehensif
Menerapkan nilai
Responsibilty dan Social dalam melakukan pengkajian
2.2 Mengkaji data
dan Menyusun daftar penyakit
atau problem yang
menjadi prioritas
2.2 Kompilasi daftar problem atau penyakit yang menjadi prioritas
Mengkaji dan Menyusun daftar
dengan kualitas terbaik (kompeten) dan mengkaji data
dengan jujur, cermat (akuntabel)
profesional dan bermutu berbasis
layanan
neuropsikiatri
23
untuk materi video dan poster
2.3 Menentukan dan menyusun materi isi
video dan poster
2.3
megerjakan dengn penuh
kepedulian (harmonis) dan
mendedikasi untuk pembenahan
instansi (loyal)
cermat (akuntabel), dengan
menjaga nama baik instansi
(loyal), dan menghargai
perbedaan (harmonis)
Sesuai dengan salah
satu misi rumah sakit
jiwa dr soeharto
heerdja Jakarta:
Meningkatkan sarana
prasarana untuk mendukung
pembuatan rancangan(adaptif),
serta mengerjakan dengan
kulitas terbaik (kompeten)
Saya cekatan dan dapat
diandalkan dalam editing
(berorientasi pelayanan)
bersedia berkerja sama bila ada
kesulitan (kolaboratif)
terwujudnya layananlayanan unggulan dan pusat rujukan
layanan
neuropsikiatri
Menerapkan nilai
Responsibilty dan Justice
dalam kegiatan
ini dengan
membuat media edukasi
informasi dengan
tanggung jawab dan berkeadilan
24
Blueprint materi isi video dan poster
3 Pembuatan rancangan video
3.1 Membuat scenario video 3.1 naskah skenario video Membuat scenario dengan
3.2 Membuat rancangan, desain video
3.2 rancangan, desain video dalam bentuk soft file
Melakukan inovasi dalam
3.3 melakukan editing rancangan video
3.3 draf video dalam format softfile
video
Pembuatan rancangan poster
4.1 Membuat konsep poster
4.1 kerangka desain poster Membuat konsep dengan cermat (akuntabel), dengan menjaga
nama baik instansi (loyal), dan menghargai perbedaan (harmonis)
Sesuai dengan salah
satu misi rumah sakit
jiwa dr soeharto
heerdja Jakarta:
Meningkatkan sarana
prasarana untuk
Menerapkan nilai
Responsibilty dan Justice
5 Finalisasi video dan poster media
informasi dan edukas
4.2 Melakukan pembuatan rancangan, desain poster
4.3 melakukan editing poster
4.2 rancangan, desain poster dalam bentuk soft file
Melakukan inovasi dalam
pembuatan rancangan(adaptif),
serta mengerjakan dengan
kulitas terbaik (kompeten)
4.3 draf poster dalam format softfile Saya cekatan dan dapat
diandalkan dalam editing poster (berorientasi pelayanan)
bersedia berkerja sama bila ada
kesulitan (kolaboratif)
mendukung
terwujudnya layananlayanan unggulan
dan pusat rujukan
layanan
neuropsikiatri
dalam kegiatan ini dengan membuat
media edukasi
informasi dengan tanggung jawab
dan berkeadilan
5.1 Mendiskusikan
draf video dan draf poster dengan
kordinator tim code blue
5.1 Mendapat saran dan
masukan terkait draf video dan poster
Saya bersikap proaktif bertanya
dan meminta masukan dalam
berdiskusi (adaptif),
menghargai perbedaan pendapat
saat berdiskusi (harmonis),
berkerjasama untuk kebaikan
bersama (kolaboratif)
Sesuai dengan salah
satu misi rumah sakit
jiwa dr soeharto
heerdja Jakarta:
Meningkatkan sarana
prasarana untuk
mendukung
Menerapkan nilai
Responsibilty dan Justice
dalam kegiatan
ini dengan membuat
25 4
6 Pelaksanaan
kegiatan
sosialisasi
5.2 melakukan
editing dan
perbaikan video dan poster berdasar
saran dan masukan
5.2 draf video dan poster yang telah diperbaiki
Mengerjakan editing video
dengan sebaik-baiknya
(kompeten) dan responsif
dengan masukan yang diberikan
(berorientasi pelayanan)
terwujudnya layananlayanan unggulan
dan pusat rujukan
layanan
neuropsikiatri
media edukasi
informasi dengan
tanggung jawab
dan berkeadilan
5.3 Finalisasi video
dan poster 5.3 Video dan poster final
dalam bentuk softfile
Melakukan finalisasi video
dengan cermat dan penuh
tanggung jawab (akuntabel)
dan mengkontribusikan untuk
instansi (loyal)
6.1 Koordinasi
dengan kordinator
tim code blue untuk
pelaksanaan
kegiatan
6.1 Mendapat arahan, rekomendasi serta
dukungan terhadap
rencana kegiatan
saling berkerjasama untuk
kebaikan bersama
(kolaboratif), guna
memberikan layanan dengan
mutu lebih baik (berorientasi
pelayanan)
Sesuai dengan visi
dan misi rumah sakit
jiwa dr soeharto
heerdjan Jakarta
yaitu Meningkatkan
kualitas Sumber Daya
Manusia yang
Nilai organisasi
yang terkandung
dalam kegiatan
ini adalah
Humanity atau
6.2 Penentuan jadwal dan tempat sosialisasi
6.2 Mendapat jadwal
waktu, tempat, kegiatan sosialisasi
bertindak proaktif (adaptif),
menghargai bila ada perbedaan
(harmonis)
kompeten, profesional dan berintegritas
manusiawi dan Sincerely atau
ketulusan, yaitu melakukan
sosialisasi
dengan tulus
26
7 Melakukan
evaluasi rangkaian
kegiatan
6.3 Melaksanakan sosialiasi di
6.3 Terlaksana kegiatan
sosialisasi dan edukasi
code blue untuk sdm
rumah sakit
Melakukan sosialiasi sebagai
bentuk peningkatan kualitas dan
pengembangan diri (kompeten)
serta menjalankan sosialisasi
dengan tanggungjawab
(akuntabel) dan melakukan
kontribusi di instansi dalam
pembenahan (loyal)
untuk kemanusiaan yaitu keselamatan paien
7.1
rancangan instrumen evaluasi
yaitu soal pre test, post test, serta kuisoner kritik dan saran
7.2
rancangan instrument evaulasi
dengan kordinator tim code blue
rancangan instrument evaluasi
7.1
Melakukan sebuah inovasi
(adaptif), dan bertkontribusi
untuk pembenahan instansi
(loyal)
Sesuai dengan visi
dan misi rumah sakit
jiwa dr soeharto
heerdjan Jakarta
Menyelenggarakan
penelitian dan pelatihan yang
Menerapkan
nilai Responsibilty dan Justice dalam kegiatan ini dengan
7.2 Mendapat saran masukan rancangan insturumen yang lebih baik
Berkerja sama dengan pihak lain
(kolaboratif) dan menghargai
pendapat pihak lai (harmonis)
berbasis layanan neuropsikiatri.
melaksanakan evaluasi dengan penuh tanggung jawab dan keadilan
Melakukan dengan cermat dan kualitas terbaik (kompten)
27
Membuat
Terbuat
Mendiskusikan
7.3 Membuat instrument evaluasi 7.3 Terbuat instrument evaluasi
Pemasangan
poster di ruang
rawat inap rumah
sakit
terkait rangkaian
kegiatan
7.4 Melaksanakan
kegiatan evaluasi
7.4 Bundel data hasil evaluasi kegiatan
Melaksanakan kegitan evaluasi
dengan jujur dan tanggung
jawab (akuntabel), dan
7.5 Membuat
laporan hasil evaluasi
8.1 Menentukan titik
tempat pemasagan poster
7.5. Laporan hasil evaluasi
melakukan perbaikan tiada henti
(berorientasi pelayanan)
8.1 Terpilih titik tempat
pemasangan poster
Menentukan dengan cermat
(akuntabel), dan melakukan
dengan kualitas terbaik
(kompeten)
Sesuai dengan visi
dan salah satu misi
rumah sakit jiwa dr
soeharto heerdjan
Menerapkan
nilai
Responsibilty
dan dalam
8.2 Berkordinasidan
meminta izin
kepada pihak
berwenang terkait
pemasangan poster
8.3 Pemasangan
poster di tempattempat yang telah
ditentukan
8.2 Mendapat izin untuk
pemasangan poster
Berkerja sama dengan pihak lain
(kolaboratif), dan menghargai
pendapat orang lain (harmonis)
Jakarta:
Meningkatkan sarana
prasarana untuk
mendukung
terwujudnya layanan-
pemasangan poster
8.3 Terpasang poster di tempat yang telah ditentuka
Melakukan kontribusi untuk
instansi (loyal) dengan
Melakukan inovasi (adaptif),
untuk meningkatka perbaikan
(berorientasi pelayanan)
layanan unggulan
dan pusat rujukan
layanan
neuropsikiatri.
28
8
3.7 Jadwal Pelaksanaan Kegiatan
Berikut jadwal kegiatan untuk rancangan aktualisai dari "Pembuatan Media Informasi dan Edukasi Praktis Berbasis Video dan Poster Terkait Pelaksanaan Code Blue dan Bantuan Hidup Dasar di Rumah Sakit Jiwa Dr Soeharto Heerdjan Jakarta". No Kegiatan Juli
I II III IV
1 Koordinasi dengan kordinator tim code blue terkait rencana kegiatan
2 Melakukan pengkajian dan penyusunan materi isi video dan poster
3 Pembuatan rancangan video
4 Pembuatan rancangan poster
5 Finalisasi video dan poster media informasi dan edukas
6 Pelaksanaan kegiatan sosialisasi
7 Melakukan evaluasi rangkaian kegiatan
8 Pemasangan poster di ruang rawat inap rumah sakit
29
DAFTAR PUSTAKA
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2021. Berorientasi Pelayanan Modul
Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil. Jakarta: Lembaga Administrasi
Negara Republik Indonesia.
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2021. Akuntabel Modul Pelatihan Dasar
Calon Pegawai Negeri Sipil. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik
Indonesia.
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2021. Harmonis Modul Pelatihan Dasar
Calon Pegawai Negeri Sipil. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik
Indonesia.
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2021. Loyal Modul Pelatihan Dasar Calon
Pegawai Negeri Sipil. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2021. Adaptif Modul Pelatihan Dasar
Calon Pegawai Negeri Sipil. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik
Indonesia.
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2021. Kolaboratif Modul Pelatihan Dasar
Calon Pegawai Negeri Sipil. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik
Indonesia.
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2021. SMART ASN Modul Pelatihan Dasar
Calon Pegawai Negeri Sipil. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik
Indonesia.
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia. 2019.
Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Dan Reformasi Birokrasi Republik
Indonesia Nomor 7 Tahun 2019 Tentang Jabatan Fungsional Pranata Laboratorium Pendidikan.
30
SLIDE POWER POINT
isi umah akit: enjadi Pusat ujukan asional ayanan europsikiatri
enyelenggarakankegiatan promoti pre enti kurati dan rehabilitati yang komprehensi pro esional dan bermutu berbasis layanan neuropsikiatri
enyelenggarakanpenelitian dan pelatihan yang berbasis layanan neuropsikiatri
eningkatkan sarana prasarana untuk mendukungter ujudnyalayanan layanan unggulan dan pusat rujukan layanan neuropsikiatri
eningkatkan kualitas umber aya anusia yang kompeten pro esionaldan berintegritas
ugas dan ungsi
Penyusunan ren ana program dan anggaran
Pengelolaan pelayanan medis dengan kekhususan pelayanan kesehatan di bidang penyakit ji a
Pengelolaan pelayanan penunjang medis
Pengelolaan pelayanan penunjang non medis
Pengelolaan pelayanan kepera atan
Pengelolaan pendidikan dan penelitian dengan kekhususan di bidang penyakit ji a Pengelolaan penelitian pengembangan dan penapisan teknologi dengan kekhususan di bidang penyakit ji a
Pengelolaan keuangan dan barang milik negara
Pengelolaan sumber daya manusia
Pelaksanaan urusan hukum organisasi dan hubungan masyarakat
Pelaksanaan kerja sama
Pengelolaan sistem in romasi
Pelaksanaan urusan umum dan
Pemantauan e aluasi dan pelaporan
ata ilai
: esponsibility BertanggungJa ab : in erely etulusan
J : Justi e Berkeadilan : o ial osial : umanity anusia i
31
su Permasalahan
Belum Optimalnya Penegakkan iagnosis Penyakit isik on keji aan Pada Pasien dengan angguan eji aan di umah akit Ji a r oeharto eerdjan
Jakarta
Belum Optimalnya Penda taran Pelayanan aksinasi Co id umah akit Ji a r oeharto eerdjan Jakarta
rteria
Jumlah Prioritas aitan dengan peran
anajemen
32
P
Pelaksanaan ode blue dan bantuanhidup dasar pada tahun ter atatterlaksana kali
etidakoptiamalan: akti asi sistem ode blue belumsesuai OP pelaksanaan bantuan hidup dasar B yang belum optimal sarana prasarana penunjang ode blue belum termonitor
ampak yang terjadi:
merugikan masyarakat dikarenakan menyangkut hidup seseorang
merugikan rumah sakit dikarenakan menurunnya keper ayaan masyarakat
33
oordinasi dengan kordinator tim ode blue terkait ren ana kegiatan
tahapan Output hasil
enyiapkan bahan diskusi terkait pelaksanaan aktualisasi
okumen ran angan kegiatan yang akan didiskusikan
embuat janji dengan kordinator tim ode blue mengenai tempat dan aktu untuk berdikusi
Berdiskusi dan berokoordinasi dengan koordintortim ode blue
kesepakatan aktu dan tempat untuk berdiskusi
eterkaitan substansi mata pelatihan ontribusi terhadap isi misi organisasi Penguatan nilai organisasi
enyiapkan bahan disuksi dengan ermat dan tanggung ja ab dan dengan sebaik baikya
aat membuat janji bersikap ramah dan ekatan serta berkomitmen terhadap aktu dan tempat perjanjian
esepakatan mengenai ran angan kegiatan serta saran arahan dan dukungankegiatan
esuai dengan salah satu misi rumah sakit ji a dr soeharto heerdjan jakarta: enyelenggarakankegiatan promoti pre enti kurati dan rehabilitati yang komprehensi pro esional dan bermutu berbasis layanan neuropsikiatri
aya bersikap proakti bertanya dan meminta masukan dalam berdiskusi menghargai perbedaan pendapat saat berdiskusi berkerjasama untuk kebaikan bersama
enerapkan nilai esponsibilty dan o ial dalam berkoordinasi dengan tanggung ja ab dan rasa sosial
34
35
36
37
38