LAPORAN AKTUALISASI PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN III ANGKATAN 2
OPTIMALISASI PENYELARASAN DATA PERMINTAAN DAN PEMERIKSAAN KULTUR DARAH DI INSTALASI LABORATORIUM KLINIK RSUP DR. HASAN SADIKIN BANDUNG
DISUSUN OLEH : LEONARDUS WIDYATMOKO NIP. 198008192020121001
BAPELKES CIKARANG KEMENTERIAN KESEHATAN RI 2021
LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN AKTUALISASI OPTIMALISASI PENYELARASAN DATA PERMINTAAN DAN PEMERIKSAAN KULTUR DARAH DI INSTALASI LABORATORIUM KLINIK RSUP DR. HASAN SADIKIN BANDUNG
Telah di seminarkan Tanggal 09 Agustus 2021, di Bapelkes Cikarang
Coach
Ir. Miftahur Rohim, M.Kes
Mentor
Dr. dr. Ahmad Ramdan, Sp.OT(K), MKM
NIP. 196903121992031014
NIP. 197211052000121001 Penguji
Drs. Suherman, M.Kes NIP. 196508121986031004
KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala limpahan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan aktualisasi dengan judul “Optimalisasi Penyelarasan Data Permintaan Dan Pemeriksaan Kultur Darah Pada Divisi Mikrobiologi Klinik Instalasi Laboratorium Klinik RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung” sebagai syarat untuk menyelesaikan Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan III Angkatan 2 Bapelkes Cikarang Tahun 2021. Proses penyusunan rancangan aktualisasi ini tidak lepas dari dukungan, bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak, karena itu penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada : 1. dr. Irayanti Sp.M, MARS selaku Plt. Direktur Utama RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung pada masa aktualisasi dilakukan 2. dr. R. Nina Susana Dewi, SpPK(K)., M.Kes, MMRS selaku Direktur Utama RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung pada saat rancangan aktualisasi dilakukan 3. dr.
Yana Akhmad, SpPD-KP selaku Direktur SDM, Pendidikan dan Penelitian
RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung 4. Dr. dr. Ahmad Ramdan, SpOT(K), MKM selaku Kepala Bagian Pendidikan dan Penelitian RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung serta sebagai Mentor 5. Ir. Miftahur Rohim, M.Kes selaku Coach 6. Drs. Suherman, M.Kes selaku penguji 7. Dr.
dr.
Dewi
Kartika
Turbawaty,
SpPK(K),
M.Kes
selaku
Kepala
KSM/Departemen Patologi Klinik RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung 8. Dr. dr. Delita Prihatni, SpPK(K), M.Kes selaku Kepala Instalasi Laboratorium Klinik RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung 9. dr. Fajar Wasilah, SpPK, MMRS selaku Koordinator Pelayanan Instalasi Laboratorium Klinik RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung 10. Prof. Dr. Ida Parwati, SpPK(K), Ph.D selaku Kepala Divisi Mikrobiologi Klinik KSM/Departemen Patologi Klinik dan Instalasi Laboratorium Klinik RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung 11. Lies Ratnasari, S.ST selaku koordinator ATLM Divisi Mikrobiologi Klinik Instalasi Laboratorium Klinik RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung
12. Seluruh widyaiswara, fasilitator dan panitia penyelenggara di Bapelkes Cikarang yang telah memberikan pelayanan terbaiknya selama proses pelatihan 13. Orang tua dan keluarga yang senantiasa memberikan dukungan 14. Teman-teman Latsar Golongan 3 Angkatan II yang telah memberikan semangat dan inspirasi Semoga
rancangan
aktualisasi
ini
dapat
bermanfaat, khususnya bagi
KSM/Departemen Patologi Klinik dan Instalasi Laboratorium Klinik RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung dan civitas RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung. Bandung, Agustus 2021
Penyusun
DAFTAR ISI Halaman Lembar Pengesahan …………………………………………………………………………….
ii
Kata Pengantar …………………………………………………………………………………….
iii
Daftar Isi …………………………………………………………………………………………….
v
Daftar Tabel ……………………………………………………………………………………...
viii
Daftar Bagan ……………………………………………………………………………………...
ix
Daftar Singkatan ………………………………………………………………………………...
x
Bab 1. Pendahuluan …………………………………………………………………………..
1
1.1
Latar Belakang ……………………………………………………………..
1
1.2
Tujuan Aktualisasi ………………………………………………………..
2
1.3
Manfaat Kegiatan ………………………………………………………..
2
1.4
Ruang Lingkup Aktualisasi ……………………………………………...
2
Bab 2. Tinjauan Pustaka …………………………………………………………………...
3
2.1
Gambaran Umum RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung ……….
3
2.2
Visi, Misi dan Tata Nilai RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung ….
4
2.3
Motto Pelayanan RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung ………….
5
2.4
Struktur Organisasi RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung ……...
7
2.5
KSM/Departemen Patologi Klinik …………………………………...
8
2.5.1
Struktur Organisasi …………………………………………..
8
2.5.2
Tugas Pokok dan Fungsi …………………………………..
8
2.6
Instalasi Laboratorium Klinik
……………………………………….
10
2.6.1
Struktur Organisasi
………………………………………….
10
2.6.2
Tugas Pokok dan Fungsi …………………………………….
10
2.7
Alur Pelayanan Pasien di Instalasi Laboratorium Klinik ……….
11
2.8
Nilai-nilai Dasar Profesi Aparatur Sipil Negara …………………….
12
2.9
Profil Peserta ……………………………………………………………….
13
Bab 3. Rancangan Aktualisasi ……………………………………………………………
15
3.1
Identifikasi Isu …………………………………………………………….
15
3.2
Penetapan Isu …………………………………………………………….
18
3.3
Data dan Fakta Isu Terpilih ………………………………………….
20
3.4
Analisis Penyebab Isu Terpilih Rancangan Aktualisasi ……..
22
3.5
Gagasan Pemecahan Isu …………………………………………...
22
3.6
Rancangan Aktualisasi ……………………………………………….
23
3.7
Rencana Jadwal Kegiatan Aktualisasi …………………………….
29
Bab 4. Pelaksanaan Kegiatan Aktualisasi …………………………………………….
30
4.1
Perbandingan Rancangan dan Pelaksanaan Kegiatan Aktualisasi
4.2
Rincian Tahapan Kegiatan Aktualisasi Beserta Internalisasi Nilai-Nilai ANEKA ………………………………………………………..
4.3
30
32
Kendala dan Strategi Mengatasi Masalah ……………………..
78
Bab 5. Penutup ……………………………………………………………………………...
80
5.1
Kesimpulan ……………………………………………………………...
80
5.2
Saran ……………………………………………………………………...
81
Daftar Pustaka ………………………………………………………………………………..
82
DAFTAR TABEL Halaman Tabel 3.1.1
Isu-isu yang terdapat di KSM Patologi Klinik Divisi Mikrobiologi Klinik RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung …………………………..
15
Tabel 3.1.2
Analisis Kelayakan Isu dengan metode AKPL ………………….
16
Tabel 3.1.3
Penetapan Core Issue dengan metode Penapisan USG ….
18
Tabel 3.2.1
Analisis Dampak Isu Utama ………………………………………..
20
Tabel 3.3.1
Data Order tertunda Pemeriksaan Kultur Darah …………….
21
Tabel 3.6.1
Rancangan Aktualisasi ………………………………………………..
23
Tabel 3.7.1
Rencana Kegiatan Aktualisasi ……………………………………..
29
Tabel 4.1.1
Perbandingan Rancangan dan Pelaksanaan Kegiatan Aktualisasi
30
Tabel 4.1.2
Jadwal Pelaksanaan Aktualisasi ……………………………………..
31
Tabel 4.2.1
Rincian Tahapan Aktualisasi Kegiatan 1 …………………………..
32
Tabel 4.2.2
Rincian Tahapan Aktualisasi Kegiatan 2 …………………………..
40
Tabel 4.2.3
Rincian Tahapan Aktualisasi Kegiatan 3 …………………………..
47
Tabel 4.2.4
Rincian Tahapan Aktualisasi Kegiatan 4 …………………………..
52
Tabel 4.3.1
Tabel Kendala dan Strategi Mengatasi Masalah ……………..
79
DAFTAR BAGAN Halaman Bagan 2.4.1 Struktur Organisasi RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung ………...
7
Bagan 2.5.1 Struktur Organisasi KSM/Departemen Patologi Klinik ………...
8
Bagan 2.6.1 Struktur Organisasi Instalasi Laboratorium Klinik ……………...
10
Bagan 2.7.1 Alur Pelayanan Instalasi Laboratorium Klinik …………………….
11
Bagan 3.4.1 Diagram tulang ikan (fishbone) penyebab isu utama …………
22
DAFTAR SINGKATAN
AKPL
: Aktual, Kekhalayakan, Problematik, Kelayakan
ANEKA
: Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, Anti korupsi
ASN
: Aparatur Sipil Negara
ATLM
: Ahli Teknologi Laboratorium Medis
BPJS
: Badan Penyelenggara Jaminan Sosial
CPNS
: Calon Pegawai Negeri Sipil
GLP
: Good Laboratory Practice
HIS
: Hospital Information System
IK
: Instruksi Kerja
KSM
: Kelompok Staf Medis
LIS
: Laboratorium Information System
MDRO
: Multidrug Resistant Organisms
PIC
: Person in Charge
PNS
: Pegawai Negeri Sipil
RS
: Rumah Sakit
RSUP
: Rumah Sakit Umum Pusat
SDM
: Sumber Daya Manusia
SKP
: Sasaran Kinerja Pegawai
SOP
: Standar Prosedur Operasional
SOP-AP : Standar Prosedur Operasional Administrasi Pemerintahan USG
: Urgency, Seriousness, Growth
WA
: Aplikasi Whatsapp
BAB I PENDAHULUAN 1.1
Latar Belakang Sesuai dengan isi Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 Tentang Aparatur Sipil
Negara Pasal 10 yang menyatakan bahwa pegawai ASN berfungsi sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik, serta perekat dan pemersatu bangsa, maka dilaksanakanlah latihan dasar bagi CPNS Golongan 3 di lingkungan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia sebagai bekal bagi para ASN untuk dapat mengabdi dengan baik di lingkungan kerja masing-masing dan juga di dalam kehidupan bermasyarakat. Tercantum dalam Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017 dan Peraturan Lembaga Administrasi Negara Nomor 25 Tahun 2017 bahwa dalam diklat pelatihan dasar, CPNS akan diberikan penanaman nilai-nilai dasar profesi PNS yaitu akuntabilitas, nasionalisme, etika publik, komitmen mutu dan anti korupsi yang kemudian lebih dikenal dengan singkatan ANEKA. Selain itu materi pelatihan juga terdiri dari tiga buah substansi materi pembelajaran yaitu mengenai manajemen ASN, pelayanan publik dan Whole of Government. Sistem pembelajaran latsar CPNS ini terdiri atas tiga sesi. Sesi pertama merupakan sesi on campus yang merupakan kegiatan pembelajaran sebagai bekal dasar untuk melaksanakan aktualisasi, kemudian sesi kedua merupakan sesi off campus dimana para peserta melakukan habituasi di satuan kerja masing-masing dan melaksanakan aktualisasi. Sesi terakhir merupakan sesi on campus kembali untuk mempresentasikan hasil dari aktualisasi di satuan kerja. RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung sebagai salah satu rumah sakit pemerintah tipe A dan rumah sakit pendidikan, turut serta berpartisipasi untuk mengirimkan CPNS yang ditempatkan di RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung untuk mengikuti latsar CPNS sebagai bentuk kepatuhan terhadap aturan yang berlaku. Hal ini juga dimaksudkan untuk meningkatkan kualitas pelayanan RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung, khususnya pada KSM Patologi Klinik dan Instalasi Laboratorium Klinik melalui rancangan aktualisasi CPNS yang akan melaksanakan aktualisasi. Melalui
perbaikan
penyelarasan
data
antara
jumlah
permintaan
dan
pemeriksaan kultur darah di lingkup Divisi Mikrobiologi Klinik Instalasi Laboratorium Klinik, maka diharapkan menjadi perbaikan akuntabilitas mutu pelayanan laboratorium mikrobiologi.
1
1.2
Tujuan Aktualisasi Tujuan dari pelaksanaan aktualisasi nilai-nilai dasar PNS di satuan kerja adalah
sebagai berikut : a. CPNS
mampu
menerapkan
nilai-nilai
dasar
ASN
yaitu
akuntabilitas,
nasionalisme, etika publik, komitmen mutu dan anti korupsi dalam menjalankan peran ASN sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik, serta perekat dan pemersatu bangsa. b. Berkontribusi dalam memperkuat visi, misi dan nilai-nilai satuan kerja yaitu RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung. c. Mampu mengimplementasikan substansi pembelajaran mengenai manajemen ASN, pelayanan publik dan Whole of Government . d. Memberikan sumbangsih dalam meningkatkan pelayanan di KSM Patologi Klinik/Instalasi Laboratorium Klinik RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung. 1.3
Manfaat Kegiatan Kegiatan aktualisasi ini diharapkan mampu menciptakan karakter ASN
profesional yang senantiasa mengaplikasikan nilai-nilai dasar ASN dalam kehidupan sehari-hari di tempat bekerja dan dalam masyarakat sehingga dapat berkontribusi untuk meningkatkan kualitas pelayanan di satuan kerja terkait yaitu KSM Patologi Klinik/Instalasi Laboratorium Klinik RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung. 1.4
Ruang Lingkup Aktualisasi Ruang lingkup aktualisasi nilai-nilai dasar ASN adalah untuk RSUP Dr. Hasan
Sadikin Bandung dengan fokus utama pada pelayanan di Instalasi Laboratorium Klinik. Aktualisasi dilaksanakan mulai tanggal 3 Juni 2021 sampai dengan 2 Juli 2021. Kegiatan yang dilakukan saat aktualisasi merupakan realisasi rancangan penyelesaian isu yang telah dipilih dan dibuat perencanaan solusinya dan mencakup sasaran kinerja pegawai (SKP) yang dilengkapi dengan inovasi.
2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1
Gambaran Umum RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung Rumah Sakit Dr. Hasan Sadikin Bandung adalah rumah sakit yang terletak di
Kota Bandung, tepatnya di Jalan Pasteur Nomor 38 Bandung. Sebelumnya rumah sakit ini bernama RS Rancabadak. Pada tahun 2006 status rumah sakit berubah menjadi Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (PPK-BLU). Rumah Sakit Dr. Hasan Sadikin Bandung dibangun pada tahun 1920 dan diresmikan
pada
tanggal
15 Oktober 1923 dengan nama “Het Algemeene
Bandoengsche Ziekenhuis“. Pada tanggal 30 April 1927 namanya diubah menjadi “Het Gemeente Ziekenhuis Juliana” dengan kapasitas 300 tempat tidur. Selama penjajahan Jepang, rumah sakit ini dijadikan Rumah Sakit Militer. Setelah Indonesia merdeka, pengelolaannya berpindah ke pemerintah daerah yang dikenal oleh masyarakat Jawa Barat dengan nama “Rumah Sakit Ranca Badak”. Pada tahun 1954 Rumah Sakit Ranca Badak ditetapkan sebagai rumah sakit provinsi dan berada di bawah pengawasan Departemen Kesehatan. Selanjutnya pada tahun 1956 dijadikan rumah sakit umum dengan kapasitas 600 tempat tidur, bersamaan dengan didirikannya Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran. Sejak saat itu pula Rumah Sakit Ranca Badak digunakan sebagai tempat pendidikan oleh Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran. Pada tanggal 8 Oktober 1967 nama Rumah Sakit Ranca Badak diubah menjadi Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Hasan Sadikin atau yang familiar dengan singkatan RSHS yang berfungsi sebagai Unit Pelaksana Teknis (UPT) dan bertanggung jawab langsung kepada Direktur Jenderal Pelayanan Medik. Pada tahun 1992-1997 Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Hasan Sadikin ditetapkan menjadi unit swadana. Keluarnya Undang-undang nomor 20 tahun 1997 tentang PNBP yang ditindaklanjuti dengan Surat Keputusan Menteri Keuangan nomor 124 tahun 1997 menyebabkan status Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Hasan Sadikin berubah menjadi Rumah Sakit Pengguna Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) yang harus menyetorkan seluruh pendapatan ke kas Negara. Bersamaan dengan keluarnya Peraturan Pemerintah Republik Indonesia nomor 119 tanggal 12 Desember 2000, status Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Hasan Sadikin secara yuridis berubah menjadi perusahaan jawatan (Perjan). Pada tahun 2006 Rumah
3
Sakit Umum Pusat Dr. Hasan Sadikin bersama 12 rumah sakit lainnya, berubah status menjadi unit yang menerapkan Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (PPK-BLU). Status RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung adalah sebagai berikut : 1. Rumah Sakit Pemerintah. 2. Di bawah dan bertanggungjawab langsung kepada Direktur Jenderal Bina Pelayanan Medik, Departemen Kesehatan RI. 3. Termasuk rumah sakit tipe A. 4. Rumah Sakit Pendidikan. 5. Rujukan utama untuk Provinsi Jawa Barat. 6. Pusat Unggulan Nasional dalam Bidang Jantung, Onkologi, dan Kedokteran Nuklir 7. Terakreditasi Paripurna Komite Akreditasi Rumah Sakit (KARS) dan Joint
Committee International (JCI). 2.2
Visi, Misi dan Tata Nilai RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung
2.2.1
Visi RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung ●
Menjadi Institusi Kesehatan yang unggul dan transformatif dalam meningkatkan status kesehatan masyarakat (Transformative leader in
health care). 2.2.2
Misi RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung ●
Menyelenggarakan pelayanan kesehatan paripurna dan prima, yang terintegrasi dengan pendidikan dan penelitian
●
Menyelenggarakan sistem rujukan pelayanan kesehatan berjenjang yang bermutu
●
Melakukan
transformasi
dalam
masyarakat yang lebih baik
4
mewujudkan
status
kesehatan
2.2.3
Tata Nilai RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung
PAMINGPIN
PITUIN
(Kepemimpinan,
Profesional,
Inovatif,
Tulus,
Unggul,
Integritas) Dari nilai-nilai filosofis tersebut dituangkan ke dalam janji layanan sebagai berikut : Profesional
: Nilai berorientasi pada pencapaian kinerja melalui kemitraan
Inovatif
: Nilai yang menggambarkan keinginan untuk menghasilkan suatu yang baru dan senantiasa melakukan perbaikan secara berkesinambungan
Tulus
: Keinginan untuk memberi tanpa pamrih, proaktif dan responsif
Unggul
: Keinginan untuk menjadi yang terbaik dan menghasilkan kualitas prima
Integritas
: Nilai yang menggambarkan kejujuran, amanah, menjunjung tinggi etika yang tinggi dalam menjalankan tugas
2.3
Motto Pelayanan RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung Motto pelayanan yang dimiliki RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung adalah
“Kesehatan Anda Menjadi Prioritas Kami” dengan tambahan motto SIGAP dan PRIMA yang dijelaskan sebagai berikut : SIGAP S : Senyum – sapa – salam - sopan – santun I : Inovatif dalam berkarya G : Gelorakan semangat pelayanan prima A : Amanah menjaga keselamatan pasien P : Peduli, perhatian dan perasaan PRIMA P : Profesional Memiliki kemampuan untuk memberikan pelayanan dengan kualitas yang terbaik (prima) disertai kompetensi dalam disiplin ilmu yang mendasarinya R : Respek Pelayanan yang prima akan dapat diberikan apabila dilandasi oleh rasa saling
hormat menghormati diantara anggota tim pemberi pelayanan
kesehatan. I : Integrasi
5
Bertindak sesuai dengan nilai – nilai dan kebijakan organisasi serta kode etik M : Manusiawi Menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia A : Amanah Melaksanakan dengan sungguh – sungguh segala hal yang dipercayakan oleh negara dan masyarakat, khususnya dalam memberikan pelayanan, pendidikan, dan penelitian kesehatan.
6
2.4
Struktur Organisasi RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung
Struktur organisasi RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung dijabarkan dalam bagan 2.4.1
Bagan 2.4.1 Struktur Organisasi RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung Daftar Direktur Plt. Direktur Utama
: dr. Irayanti, Sp.M, MARS
Plt. Direktur Medik dan Keperawatan : dr. Yana Akhmad, Sp.PD.-KP Direktur SDM dan Pendidikan
: dr. Yana Akhmad, Sp.PD.-KP
Direktur Umum dan Operasional
: drg. Muhammad Kamaruzzaman, M. Sc
Direktur Keuangan
: Drs. Sudarto, MM
Daftar Dewan Pengawas Ketua Dewan Pengawas
: Drs. Purwadi, Apt., MM.
Anggota Dewan Pengawas
: 1. dr. Eka Viora, Sp. KJ. 2. Dr.dr.Tubagus Rachmat Sentika,Sp.A., MARS 3. Dr. Drs. Bilmar Parhusip, M. Si. 4. Dra. Elly Fariani, Ak, M. Sc
Sekretaris Dewan Pengawas
: Yoice Novita Fariani, S. H., LLM
7
2.5
Kelompok Staf Medis (KSM)/Departemen Patologi Klinik
2.5.1 Struktur Organisasi KSM/Departemen Patologi Klinik
Bagan 2.5.1 Struktur Organisasi KSM/Departemen Patologi Klinik 2.5.2 Tugas Pokok dan Fungsi KSM/Departemen Patologi Klinik 1. Tugas Pokok a. Menyelenggarakan kegiatan pelayanan di Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Hasan Sadikin Bandung b. Menyelenggarakan kegiatan pendidikan Ilmu Patologi Klinik di Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran (FKUP), Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Padjadjaran (FKGUP), Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan
Program
DIII
dan
DIV
dan
pada
residen
bagian/fakultas lain yang stase di KSM Patologi Klinik c. Menjalankan program yang telah ditetapkan KSM Patologi Klinik
8
dari
d. Menerapkan Praktek Laboratorium yang Baik (GLP) dengan menjalankan prosedur dan instruksi kerja yang telah ditetapkan e. Melakukan interpretasi dan validasi hasil pemeriksaan f. Melakukan komunikasi dengan klinisi lain atas hasil yang spesifik dan nilai kritis dengan klinisi lain g. Melakukan pembaharuan metode pemeriksaan laboratorium h. Melakukan pembaharuan nilai rujukan dan nilai pemeriksaan laboratorium dan mengkomunikasikan dengan klinisi i. Menerima dan menindaklanjuti laporan jaga koordinator Ahli Teknologi Laboratorium Medik (ATLM) dan dokter residen secara berkala j. Melakukan supervisi yang berhubungan dengan pelayanan laboratorium baik di dalam maupun di luar laboratorium 2. Fungsi Dalam melaksanakan tugas sebagaimana tersebut di atas, KSM/Departemen Patologi Klinik menyelenggarakan fungsi: a. Fungsi pelayanan laboratorium b. Fungsi administrasi dan pelaporan kegiatan c. Fungsi penjaminan mutu pelayanan (Quality Assurance) d. Fungsi pendidikan dan penelitian profesi dan non-profesi
9
2.6.
Instalasi Laboratorium Klinik
2.6.1 Struktur Organisasi Instalasi Laboratorium Klinik
Bagan 2.6.1 Struktur Organisasi Instalasi Laboratorium Klinik 2.6.2 Tugas Pokok dan Fungsi Instalasi Laboratorium Klinik Tugas Pokok : 1. Menyediakan fasilitas baik sarana maupun prasarana dan sumber daya manusia untuk proses pelayanan laboratorium 2. Menyelenggarakan kegiatan pelayanan Laboratorium Klinik untuk menunjang pelayanan di Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Hasan Sadikin Bandung Fungsi : Dalam melaksanakan tugas sebagaimana tersebut di atas, Instalasi Laboratorium Klinik menyelenggarakan fungsi: 1. Fungsi pelayanan laboratorium 2. Fungsi administrasi dan pelaporan kegiatan 3. Fungsi penjaminan mutu pelayanan (Quality Assurance) 4. Fungsi pendidikan dan penelitian profesi dan non-profesi
10
2.7
Alur Pelayanan Pasien di Instalasi Laboratorium Klinik
Bagan 2.7.1 Alur Pelayanan Instalasi Laboratorium Klinik
11
2.8
Nilai-nilai Dasar Profesi Aparatur Sipil Negara Nilai-nilai dasar keprofesian PNS yang menjadi penekanan pada kegiatan
internalisasi pada saat on campuss terdiri dari 5 nilai, yaitu Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi atau yang disingkat dengan ANEKA. Masing-masing nilai dasar memiliki indikator yang menggambarkan nilai tersebut. Di bawah ini adalah penjabaran masing-masing indikator nilai dasar: 1. Nilai dasar Akuntabilitas, terdiri dari indikator : a. Menginternalisasi nilai-nilai dasar akuntabilitas dan kepentingan publik dalam kehidupan bangsa dan penyelenggaraan pemerintahan b. Mengambil pilihan yang tepat dan benar ketika terjadi konflik kepentingan, antara kepentingan publik dengan kepentingan pribadi, kelompok, dan sektor c. Memiliki pemahaman dan kesadaran untuk menghindari dan mencegah keterlibatan PNS dalam politik praktis d. Memperlakukan
masyarakat
secara
sama
dan
adil
dalam
penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan publik e. Menunjukkan sikap dan perilaku yang konsisten dan dapat diandalkan sebagai penyelenggara pemerintahan 2. Nilai Dasar Nasionalisme, terdiri dari indikator : a. Memahami peranan Pancasila dalam menumbuhkan nasionalisme ASN b. Memahami fungsi dan peran ASN sebagai pembuat dan pelaksana kebijakan publik c. Memahami peran ASN sebagai pelayan publik d. Memahami fungsi ASN sebagai pemersatu bangsa 3. Nilai Dasar Etika publik, terdiri dari indikator: a. Memahami kode etik dan perilaku pejabat publik b. Memahami bentuk-bentuk kode etik dan implikasinya c. Menganalisis dan menilai ilustrasi aktualisasi nilai dasar etika publik 4. Nilai Dasar Komitmen Mutu, terdiri dari indikator : a. Memahami tindakan yang menghargai efektivitas, efisiensi, inovasi dan kinerja berorientasi mutu dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan publik;
12
b. Menunjukkan sikap perilaku kinerja kreatif dan inovatif yang berorientasi mutu dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan publik 5. Nilai Dasar Anti Korupsi, terdiri dari indikator : a. Menyadari dampak perilaku dan tindak pidana korupsi bagi kehidupan diri pribadi, keluarga, masyarakat, dan bangsa b. Menjelaskan cara-cara menghindari perilaku dan tindak pidana korupsi c. Menjelaskan pembangunan sistem integritas untuk mencegah terjadinya korupsi di lingkungannya d. Mengaktualisasikan nilai dasar anti korupsi bagi kehidupan diri pribadi, keluarga, masyarakat, dan bangsa 2.9
Profil Peserta
Profil penulis pelaksana aktualisasi ini adalah sebagai berikut : Nama
: Leonardus Widyatmoko dr.,SpMK
NIP
: 198008192020121001
Jabatan/Golongan
: Dokter Pendidik Klinis Pertama/IIIB
Pendidikan Terakhir
: Dokter Spesialis Mikrobiologi Klinik
Unit Kerja
: KSM/Departemen Patologi Klinik - Instalasi Laboratorium Klinik RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung
Instansi
: Kementerian Kesehatan RI
Dalam pelaksanaan aktualisasi, kegiatan yang dilakukan oleh peserta latsar mengacu pada Sasaran Kinerja Pegawai (SKP), inovasi, perintah dan/atau tugas dari atasan serta kegiatan yang dilakukan di KSM/Departemen Patologi Klinik Instalasi Laboratorium Klinik.
13
SKP peserta latsar dijabarkan sebagai berikut: 1. Melaksanakan pelayanan medik spesialistik 2. Melakukan pengamatan kasus di lapangan 3. Menyusun laporan pelaksanaan tugas 4. Penyuluhan kepada nakes 5. Menjadi fasilitator/mentor
14
BAB III RANCANGAN AKTUALISASI 3.1
Identifikasi Isu Dalam rangkaian kegiatan latihan dasar CPNS Kemenkes RI tahun 2021, salah
satu agenda utama yang perlu dilaksanakan oleh para peserta adalah aktualisasi yang dilakukan di satuan kerja masing-masing. Sebelum melakukan aktualisasi, peserta diharuskan mengidentifikasi isu-isu di satuan kerja masing-masing yang akan diangkat menjadi bahan dasar rancangan aktualisasi. Isu yang diangkat merupakan isu yang benar-benar terjadi dan apabila tidak diselesaikan dapat mempengaruhi kinerja organisasi. Identifikasi isu di lingkungan kerja dilakukan peserta dengan cara mengobservasi isu-isu yang terjadi selama masa percobaan di satuan kerja masing-masing (Environmental scanning). Berdasarkan hasil observasi penulis selama melaksanakan masa percobaan di KSM/Departemen Patologi Klinik Divisi Mikrobiologi Klinik
RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung terhitung sejak tanggal 04 Januari 2021,
terdapat beberapa isu yang dapat diangkat menjadi bahan aktualisasi yang dijabarkan di dalam Tabel 3.1.1 Tabel 3.1.1
Isu-isu yang terdapat di KSM Patologi Klinik Divisi Mikrobiologi Klinik
RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung No.
Isu
Aspek
1.
Belum optimalnya waktu tunggu hasil kultur mikrobiologi
Pelayanan publik, Whole of Government
2.
Belum selarasnya data antara jumlah permintaan dan pemeriksaan kultur darah
Manajemen ASN, Pelayanan Publik, Whole of Government
3.
Belum optimalnya pelaporan nilai kritis Multi Drug Resistant Organism (MDRO) kepada Infection Prevention Control Nurse (IPCN)
Pelayanan publik, Whole of Government
4.
Belum meratanya pengetahuan ATLM Laboratorium
Manajemen ASN
15
Mikrobiologi mengenai standar pemeriksaan mikrobiologi menurut CLSI 2020 (Clinical Laboratory and Standard Institute) 5.
Belum tersedianya form khusus pemeriksaan mikrobiologi dengan kode parameter pemeriksaan
Pelayanan publik, Whole of Government
Isu-isu tersebut dianalisis kelayakannya melalui metode AKPL (Aktual, Khalayak, Problematik, Kelayakan) yang dijelaskan sebagai berikut : A. Aktual : isu yang sedang atau dalam proses kejadian, sedang hangat dibicarakan di kalangan masyarakat, atau isu yang diperkirakan bakal terjadi dalam waktu dekat. Jadi bukan isu yang lepas dari perhatian masyarakat atau isu yang sudah basi. B. Kekhalayakan : isu yang secara langsung menyangkut hajat hidup orang banyak, masyarakat pelanggan pada umumnya, dan bukan hanya untuk kepentingan seseorang atau sekelompok kecil orang tertentu saja. C. Problematika : isu yang menyimpang dari harapan, standar, ketentuan yang menimbulkan
kegelisahan
yang
perlu
segera
dicari
penyebab
dan
pemecahannya. D. Kelayakan : isu yang masuk akal (logis), pantas, realistis, dan dapat dibahas sesuai dengan tugas, hak, wewenang, dan tanggung jawab. Isu yang layak diangkat dan dicarikan solusinya harus memenuhi keempat kriteria dalam metode AKPL. Analisis kelayakan isu-isu yang ada di KSM Patologi Klinik Divisi Mikrobiologi Klinik menggunakan metode AKPL dijabarkan pada Tabel 3.1.2. Tabel 3.1.2
No.
Analisis Kelayakan Isu dengan metode AKPL
Isu
A
K
P
L
√
√
√
Kelayakan Isu
1.
Belum optimalnya waktu tunggu hasil kultur mikrobiologi
2.
Belum selarasnya data antara jumlah permintaan dan pemeriksaan kultur darah
√
√
√
√
Terpenuhi
3.
Belum optimalnya pelaporan nilai kritis Multi
√
√
√
√
Terpenuhi
16
Drug Resistant Organism (MDRO) kepada Infection Prevention Control Nurse (IPCN) 4.
Belum meratanya pengetahuan ATLM Laboratorium Mikrobiologi mengenai standar pemeriksaan mikrobiologi menurut CLSI 2020 (Clinical Laboratory and Standard Institute)
5.
Belum tersedianya form khusus pemeriksaan mikrobiologi dengan kode parameter pemeriksaan
√
√
√
√
√
√
√
Terpenuhi
Isu yang telah memenuhi kelayakan melalui metode penapisan AKPL kemudian ditapis lagi dengan metode USG (Urgency, Seriousness, Growth) yang dijelaskan sebagai berikut : A.
Urgency : seberapa mendesak isu tersebut harus dibahas dikaitkan dengan waktu yang tersedia serta seberapa keras tekanan waktu tersebut untuk memecahkan masalah yang menyebabkan sebuah isu.
B. Seriousness : seberapa serius isu tersebut perlu dibahas dikaitkan dengan akibat yang timbul dengan penundaan pemecahan masalah yang menimbulkan isu tersebut atau akibat yang menimbulkan masalah-masalah lain apabila penyebab isu tersebut tidak dipecahkan. C. Growth : seberapa besar kemungkinan isu tersebut menjadi berkembang dikaitkan dengan kemungkinan masalah penyebab isu akan memburuk apabila dibiarkan. Setiap isu kemudian ditapis dengan diberikan skala Likert dengan nilai antara 1 sampai dengan 5, dimana nilai 1 bermakna sangat kecil, nilai 2 bermakna kecil, nilai 3 bermakna sedang, nilai 4 bermakna besar dan nilai 5 bermakna sangat besar. Isu yang memiliki nilai tertinggi akan diangkat sebagai isu utama (Core Issue) untuk dibuat gagasan penyelesaian isu oleh penulis. Proses penetapan isu utama dengan metode penapisan USG dijabarkan dalam Tabel 3.1.3
17
Tabel 3.1.3
Penetapan Core Issue dengan metode Penapisan USG
No.
Isu
Urgency
Seriousne ss
Growth
Sko r
Ranking
1.
Belum selarasnya data antara jumlah permintaan dan pemeriksaan kultur darah
5
4
4
13
1
2.
Belum optimalnya pelaporan nilai kritis Multi Drug Resistant Organism (MDRO) kepada Infection Prevention Control Nurse (IPCN)
3
4
3
10
3
3.
Belum tersedianya form khusus pemeriksaan mikrobiologi dengan kode parameter pemeriksaan
4
4
3
11
2
Keterangan Nilai: 1: Sangat kecil ; 2: Kecil; 3: Sedang; 4: Besar; 5: Sangat besar 3.2
Penetapan Isu Berdasarkan hasil tapisan menggunakan metode USG pada Tabel 3.1.3 dengan
skala Likert maka didapatkan hasil isu utama yaitu belum selarasnya data antara jumlah permintaan dan pemeriksaan kultur darah. Dari segi urgency isu ini mendesak untuk diselesaikan karena
berpotensi terjadinya dispute
selisih klaim pembayaran
BPJS antara pihak RS dengan pihak BPJS atau selisih klaim pembiayaan yang ditanggung pasien atas permintaan kultur darah yang belum dilakukan pemeriksaan serta menyangkut pembiayaan yang harus dibayarkan oleh pihak RS kepada pihak vendor penyedia alat pemeriksaan kultur darah serta menyangkut kinerja laboratorium mikrobiologi RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung. Kemudian dari segi seriousness isu ini bila tidak diselesaikan dapat memicu masalah lain yaitu terhambatnya pembayaran kepada pihak vendor penyedia alat pemeriksaan dan potensi penyalahgunaan botol kultur darah (BacT Alert) oleh nakes. Dari segi growth apabila isu ini tidak diselesaikan maka berpotensi menimbulkan kerugian finansial bagi pihak RS akibat adanya selisih klaim pembayaran dan tidak menutup kemungkinan terjadi perbedaan data yang valid untuk parameter pemeriksaan mikrobiologi yang lain. Isu mengenai belum tersedianya form khusus pemeriksaan mikrobiologi cukup penting untuk diselesaikan karena
18
menyangkut
pelayanan
laboratorium
sehari-hari,
yang
memperpendek waktu tunggu hasil pemeriksaan mikrobiologi
diharapkan
dapat
namun isu tersebut
cenderung tidak akan berkembang dan memperburuk keadaan dalam jangka pendek. Oleh karena itu penyelesaian isu masih bisa ditunda. Isu mengenai belum optimalnya pelaporan nilai kritis MDRO kepada IPCN cenderung tidak terlalu mendesak untuk diselesaikan segera karena selama ini sudah berjalan pelaporan nilai kritis MDRO kepada perawat ruangan dan cenderung tidak menimbulkan masalah lain atau memperburuk keadaan. Dari isu terpilih dilakukan analisis dampak yang dijabarkan pada Tabel 3.2.1.
19
Tabel 3.2.1
Analisis Dampak Isu Utama Isu
Belum selarasnya data antara jumlah permintaan dan pemeriksaan kultur darah
3.3
Dampak Bila Isu Tidak Terselesaikan 1. Terjadinya potensi dispute selisih klaim pembayaran BPJS antara pihak RS dengan pihak BPJS atau selisih klaim pembiayaan yang ditanggung pasien atas permintaan kultur darah yang belum dilakukan pemeriksaan. (Whole of Government) 2. Terjadinya potensi selisih pembiayaan yang harus dibayarkan oleh pihak RS kepada vendor penyedia layanan yang berdampak tertundanya pencairan dana kepada pihak vendor. (Whole of Government) 3. Berpotensi terjadi penurunan kepercayaan dari pihak RS, vendor maupun penerima jasa layanan kepada laboratorium mikrobiologi akibat sistem audit yang belum optimal. (Pelayanan Publik) 4. Berpotensi terjadinya pemanjangan hasil tunggu hasil kultur darah yang dapat menghambat proses pelayanan pasien. (Pelayanan Publik) 5. Berpotensi sebagai celah penyalahgunaan botol kultur darah oleh oknum nakes. (Manajemen ASN)
Data dan Fakta Isu Terpilih Berdasarkan keluhan koordinator analis mikrobiologi RSUP Dr. Hasan Sadikin
tentang kesulitan vendor penyedia layanan kultur darah dalam pencairan pembayaran kerja sama operasional (KSO) dengan pihak RS akibat adanya selisih data antara jumlah permintaan dan pemeriksaan kultur darah maka penulis melakukan proses telaah melalui sistem informasi laboratorium (LIS/ Laboratorium Information System) dalam 3 bulan terakhir dan didapat data yang tercantum dalam tabel 3.3.1 sebagai berikut :
20
Tabel 3.3.1
Data Order tertunda Pemeriksaan Kultur Darah
Bulan
Total Permintaan Kultur darah
Total Order Tertunda
Persentase Order Tertunda
Februari 2021
311
20
6,43 %
Maret 2021
438
54
12,33 %
April 2021
400
13
3,25 %
Keterangan: Permintaan Kultur darah adalah permintaan kultur darah yang sudah terinput oleh kasir berdasarkan form permintaan pemeriksaan dari Dokter Penanggung Jawab Ruangan yang menjadi dasar klaim vendor Order tertunda adalah permintaan kultur darah yang sudah terinput oleh kasir berdasarkan form permintaan pemeriksaan namun sampel belum diterima oleh laboratorium mikrobiologi Sumber : Sistem Informasi Lab (LIS) Berdasarkan data pada tabel 3.3.1 diatas maka penulis melakukan konfirmasi data order tertunda pada bulan April 2021 ke bagian kasir Instalasi Laboratorium Klinik yang terintegrasi dengan sistem HIS (Hospital Information System) untuk mengetahui lebih detail mengenai status order tertunda tersebut. Berdasarkan hasil telusur order tertunda pada bulan April 2021 dari data HIS bagian kasir Instalasi Laboratorium Klinik didapatkan status 11 sampel belum diterima oleh kasir dan 2 sampel ditolak oleh bagian kasir karena tidak memenuhi syarat sampel yang layak. Hal ini menyebabkan diskrepansi data tagihan pembiayaan yang diajukan oleh pihak vendor mengingat pihak vendor mengacu pada data total jumlah permintaan kultur darah.
21
3.4
Analisis Penyebab Isu Terpilih Rancangan Aktualisasi
Bagan 3.4.1 Diagram tulang ikan (fishbone) penyebab isu utama Dalam melakukan analisis penyebab isu belum selarasnya data antara jumlah permintaan kultur darah dengan pelaporan hasil kultur darah, penulis menggunakan teknik analisis tulang ikan dengan pendekatan 4P (People, Policies, Procedures,
Plants/Technology) dan Lingkungan (Environment). Berdasarkan diagram diatas dapat dijabarkan beberapa poin penyebab yang berasal dari aspek SDM, sistem integrasi LIS dan HIS dan manajemen. 3.5
Gagasan Pemecahan Isu Berdasarkan bagan diagram penyebab diatas, maka penulis mengusulkan
rekomendasi penyelesaian dengan melakukan penyusunan draft standar prosedur pengendalian dan monitoring penggunaan botol kultur darah pada pasien rawat inap dan draft instruksi kerja terkait alur tindak lanjut order tertunda permintaan kultur darah di Divisi Mikrobiologi Klinik Instalasi Laboratorium Klinik. Kedua draft tersebut diharapkan dapat merangkul seluruh aspek penyebab yang ada dalam analisis fishbone yang diharapkan dapat meningkatkan efektivitas dan efisiensi serta kinerja pelayanan pemeriksaan kultur darah di Instalasi Laboratorium Klinik.
22
3.6
Rancangan Aktualisasi
Unit kerja Identifikasi isu Isu yang diangkat Gagasan Pemecahan isu
: : : :
KSM/Departemen Patologi Klinik - Instalasi Laboratorium Klinik Jumlah permintaan kultur darah belum sesuai dengan jumlah pemeriksaan Belum selarasnya data antara jumlah permintaan dan pemeriksaan kultur darah Membuat draft Standar Prosedur Operasional, Instruksi kerja
Tabel 3.6 .1 Rancangan Aktualisasi No.
Kegiatan
1
Penyampaian gagasan
Tahapan
1. Menyiapkan proposal gagasan 2. Meminta izin bertemu dengan kepala KSM, Instalasi, Divisi Mikrobiologi, bagian LIS dan HIS 3. Melakukan pertemuan dan presentasi proposal 4. Meminta persetujuan untuk melaksanakan implementasi gagasan sesuai kesepakatan
Output
Keterkaitan Substansi
Kontribusi Visi dan Misi
Penguatan Nilai Organisasi
Persetujuan dari pimpinan dan pihak terkait terhadap gagasan penyelesaian isu
Dalam menyampaikan gagasan kepada pimpinan, saya akan sampaikan dengan sopan santun dan cermat (Etika Publik), secara sederhana, (Anti korupsi: sederhana). Penulis berusaha melakukan perubahan ke arah lebih baik
Usulan atas perbaikan sistem monitoring pelayanan kultur darah akan meningkatkan akuntabilitas laboratorium yang selaras dengan upaya penyelenggaraa n pelayanan
Meningkatkan nilai RS berupa profesionalisme, inovatif dan integritas sehingga memiliki daya saing di masyarakat
23
2
Analisis akar masalah di
1. Melakukan telusur data permintaan kultur darah dari
Mendapatkan bahan dasar
24
guna menjaga kualitas pelayanan di RS (Komitmen mutu: kreatif, inovatif, berintegritas mutu). Penulis memiliki tujuan agar segenap civitas lingkungan Laboratorium Klinik peka dan bergotong-royon g mengatasi masalah ini (Nasionalisme: Persatuan). Penulis bersedia untuk menerima masukan perbaikan (Akuntabilitas : Transparansi, tanggung jawab)
kesehatan yang paripurna dan prima terintegrasi dengan pendidikan dan penelitian
Dalam melakukan
Proses analisis akar masalah
Meningkatkan integritas dan
lapangan LIS dan HIS secara permasalahan sesuai elektronik yang ada dengan 2. Melakukan telusur data gagasan yang pemeriksaan kultur darah disetujui dari LIS secara elektronik 3. Melakukan cross check status permintaan dan pemeriksaan kultur darah dari LIS dan HIS 4. Melakukan analisis penyebab masalah berdasarkan data aktual dengan menggunakan teknik fishbone
25
analisis, saya akan bersikap transparan (Akuntabilitas: transparansi), bersungguh-sung guh,jujur dan cermat atas data yang didapat (Anti korupsi: kerja keras, jujur, cermat), meminta izin dengan sopan dan santun kepada petugas yang memiliki kewenangan akan data yang dibutuhkan (Etika publik: sopan santun), dan melakukan pengumpulan data sesuai jadwal yang disepakati
selaras dengan visi dan misi untuk selalu bertransformasi dalam menyelenggara kan pelayanan kesehatan yang prima dan unggul
sinergitas hubungan antar unit kerja serta meningkatkan profesionalisme dan kualitas pelayanan di unit kerja
(Komitmen mutu: efektif dan efisien) 3
Paparan terhadap masalah yang ditemukan
1. Menyiapkan laporan hasil temuan analisis 2. Meminta izin waktu pada pimpinan untuk melakukan paparan masalah 3. Melakukan pertemuan dengan pihak terkait 4. Meminta izin untuk membuat draft SOP dan Instruksi kerja terkait penyelesaian masalah yang ditemukan
Mendapatkan persetujuan pimpinan atas akar masalah yang ada dan penyusunan draft SOP dan Instruksi kerja
26
Dalam melakukan paparan masalah maka saya akan menyampaikan secara komunikatif, cermat dan bertanggung jawab (Etika: santun, cermat, tanggung jawab) dan tepat waktu (Etika: patuh). Saya akan menjawab semua pertanyaan yang diajukan dengan baik, dalam bahasa yang mudah dipahami dan sesuai data dan fakta (Anti korupsi: peduli,
Usulan atas perbaikan sistem monitoring pelayanan kultur darah akan meningkatkan akuntabilitas dan kualitas mutu laboratorium yang selaras dengan upaya penyelenggaraa n pelayanan kesehatan yang paripurna dan prima terintegrasi dengan pendidikan dan penelitian
Meningkatkan profesionalisme pegawai di unit kerja dalam melaksanakan tugas dan fungsinya serta mendorong komitmen proaktif dan responsif dari masing-masing pegawai
sederhana dan jujur) dengan harapan pelayanan publik dapat lebih baik kedepannya (Nasionalisme: Keadilan) 4
Membuat finalisasi draft SOP dan Instruksi kerja
1. Membuat draft SOP dan Instruksi kerja 2. Melaporkan dan meminta persetujuan untuk melakukan ujicoba atas usulan draft SOP dan Instruksi kerja di unit terkait kepada pimpinan 3. Ujicoba usulan draft SOP dan Instruksi Kerja pada unit terkait 4. Finalisasi usulan draft SOP dan Instruksi kerja berdasarkan lembar masukan unit terkait 5. Menyerahkan draft final SOP dan Instruksi kerja kepada kepala Divisi Mikrobiologi
Draft SOP dan Instruksi kerja yang disetujui oleh pihak terkait dan pimpinan
27
Dalam membuat draft final SOP dan Instruksi kerja maka saya semaksimal mungkin membuat secara mandiri tanpa intervensi dengan berorientasi pada peningkatan kualitas pelayanan (Anti korupsi: jujur, kerja keras, mandiri, tanggung jawab, berani) Draft SOP dan instruksi kerja tersebut sebelum
Pembuatan draft SOP dan Instruksi kerja yang mampu laksana akan meningkatkan akuntabilitas, efektivitas dan efisiensi dalam pelayanan menuju pelayanan prima dan unggul
Meningkatkan profesionalisme, inovasi, komitmen unggul, integritas yang dilaksanakan secara tulus oleh pegawai demi peningkatan kualitas pelayanan di unit kerja dan instansi
6. Menyerahkan draft final SOP dan Instruksi kerja yang sudah disetujui kepala Divisi Mikrobiologi kepada kepala Instalasi Laboratorium Klinik
difinalisasi akan disampaikan kepada masing-masing unit kerja terkait guna mendapat masukan (Etika: cermat, santun, menjaga reputasi) dengan harapan kualitas pelayanan dapat lebih baik lagi (Mutu: kreatif, kualitas, berintegritas mutu). Saya membuat draft final SOP dan Instruksi kerja sebagai bentuk pertanggungjawa ban kepada pimpinan unit kerja (Akuntabilitas: tanggung jawab, kepercayaan)
28
3.7
Rencana Jadwal Kegiatan Aktualisasi
Tabel 3.7.1
No.
Rencana Kegiatan Aktualisasi
Kegiatan
Juni 2021 Minggu I
1
Penyampaian gagasan
2
Analisis akar masalah di lapangan sesuai dengan gagasan yang disetujui
3
Paparan terhadap masalah yang ditemukan
4
Membuat finalisasi draft SOP dan Instruksi kerja
29
Minggu II
Minggu III
Minggu IV
BAB IV PELAKSANAAN KEGIATAN AKTUALISASI
4.1
Perbandingan Rancangan dan Pelaksanaan Kegiatan Aktualisasi Pelaksanaan program aktualisasi latsar CPNS di unit kerja memiliki tujuan untuk
menginternalisasi dan habituasi nilai-nilai ANEKA pada diri CPNS. Program ini dilaksanakan selama kurang lebih 30 (tiga puluh) hari, terhitung dari tanggal 3 Juni 2021 sampai dengan
2 Juli 2021 untuk melaksanakan kegiatan yang telah
direncanakan pada saat rancangan aktualisasi. Secara umum, kegiatan tetap melalui 4 (empat) kegiatan namun mengalami beberapa perubahan dalam tahapan kegiatan, namun seluruh kegiatan telah dilakukan untuk mewujudkan gagasan penyelesaian isu terpilih pada rancangan aktualisasi. Berikut ini adalah perbandingan pelaksanaan aktualisasi dari rancangan dengan pelaksanaan kegiatan aktualisasi. Tabel 4.1.1 Perbandingan Rancangan dan Pelaksanaan Kegiatan Aktualisasi Kegiatan
1. Penyampaian gagasan
Tahapan kegiatan
Tahapan kegiatan pelaksanaan
rancangan aktualisasi
aktualisasi
Meminta izin bertemu
Setelah
dengan kepala HIS
Fajar
berkonsultasi W,
dengan
SpPK,MMRS
dr.
selaku
koordinator pelayanan diinformasikan bahwa sistem HIS sudah baku karena ada pembagian kewenangan akses antara sistem HIS dan LIS sehingga proses penyampaian gagasan kepada kepala HIS ditiadakan Melakukan pertemuan
Sehubungan
dengan
protokol
dan presentasi proposal
kesehatan dan pengurangan durasi
singkat kepada pimpinan
temu muka dan kesibukan pimpinan maka atas saran pimpinan peserta
30
melakukan
presentasi
di
depan
pimpinan secara tatap muka dengan langsung menjelaskan maksud dan tujuan pelaksanaan aktualisasi tanpa melakukan penayangan slide. 2. Analisis akar
Tidak terdapat tahapan
Penambahan
masalah di
kegiatan konfirmasi alur
konfirmasi
lapangan
pelayanan kultur darah
darah dengan koordinator lab sentral
sesuai
dengan koordinator lab
dilakukan guna mendapat kejelasan
dengan
sentral
alur pelayanan kultur darah yang
gagasan yang disetujui
4. Membuat finalisasi draft
tahapan alur
kegiatan
pelayanan
kultur
benar-benar sedang berjalan Melakukan analisis
Peserta melakukan penyempurnaan
penyebab masalah
dari diagram fishbone yang disajikan
dengan menggunakan
pada
diagram fishbone
aktualisasi
Membuat draft awal SOP
Atas usul dari pelaksana di lapangan,
dan instruksi kerja
peserta
saat
seminar
diminta
rancangan
membuat
dahulu
SOP dan
dalam bentuk diagram alur bukan
instruksi kerja
dalam bentuk format SOP-AP untuk mempermudah
pemahaman
pada
saat sosialisasi
Tabel 4.1.2 Jadwal Pelaksanaan Aktualisasi
No.
Agenda Aktualisasi Kegiatan
Agenda Rancangan aktualisasi Juni 2021 (Minggu) I
1
Penyampaian gagasan (3 - 9 Juni 2021)
2
Analisis akar masalah di lapangan
31
II
III
IV
sesuai dengan gagasan yang disetujui (10 - 18 Juni 2021) 3
Paparan terhadap masalah yang ditemukan (21 - 24 Juni 2021)
4
Membuat finalisasi draft SOP dan Instruksi kerja (28 Juni - 2 Juli 2021)
Sudah terlaksana 4.2
Rincian Tahapan Kegiatan Aktualisasi Beserta Internalisasi Nilai-Nilai ANEKA Pelaksanaan program aktualisasi latsar CPNS di Unit kerja memiliki tujuan untuk
menginternalisasi dan habituasi nilai-nilai ANEKA pada diri CPNS. Peserta berusaha untuk merinci setiap tahapan kegiatan aktualisasi guna pencapaian hasil yang tersaji dalam tabel-tabel di bawah ini. Tabel 4.2.1 Rincian Tahapan Aktualisasi Kegiatan 1 Kegiatan 1
Penyampaian gagasan
Tanggal pelaksanaan
3 - 9 Juni 2021
Deskripsi kegiatan dan
Kegiatan ini terdiri dari penyiapan proposal gagasan,
Teknik aktualisasi
pertemuan dan penyampaian dengan pimpinan terkait
penerapan nilai-nilai dasar
(Kepala Instalasi Lab Klinik, KSM, Divisi Mikrobiologi,
ASN
Koordinator Pelayanan lab dan Penanggung Jawab sistem LIS) guna mendapat persetujuan pelaksanaan aktualisasi. Kegiatan tersebut dilakukan dengan memperhatikan dan berusaha untuk memenuhi nilai dasar ASN yaitu Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika publik, Komitmen mutu, dan Antikorupsi
Kendala
Secara umum tidak ditemukan kendala berarti karena pihak pimpinan sangat suportif hanya saja penulis
32
perlu
menyesuaikan
dengan
jadwal
kehadiran
pimpinan mengingat kondisi pandemi. Nilai-nilai
dasar
relevan
yang Dalam
kegiatan
penyampaian
gagasan
kepada
pimpinan, penulis bersikap sopan santun dan cermat (Etika Publik), secara sederhana, (Anti korupsi: sederhana). Penulis berusaha melakukan perubahan ke arah lebih baik guna menjaga kualitas pelayanan
di
RS
(Komitmen
mutu:
kreatif,
inovatif, berintegritas mutu). Penulis memiliki tujuan agar kegiatan aktualisasi ini bisa meringankan beban kerja segenap rekan lingkungan Laboratorium Klinik mengingat dalam kondisi pandemi ini banyak rekan yang menjalani isolasi mandiri sehingga beban kerja
meningkat
(Nasionalisme:
Persatuan).
Setelah mendapat arahan dari pimpinan, penulis menerima arahan yang diperlukan untuk perbaikan pelaksanaan
aktualisasi
(Akuntabilitas
:
Transparansi, tanggung jawab) Kontribusi terhadap visi dan Perbaikan sistem monitoring pelayanan kultur darah misi organisasi
merupakan
upaya
laboratorium
peningkatan
yang
selaras
akuntabilitas
dengan
upaya
penyelenggaraan pelayanan kesehatan yang paripurna dan
prima
terintegrasi
dengan
pendidikan
dan
penelitian. Penguatan nilai-nilai
Pelaksanaan kegiatan ini selaras dengan nilai RS
organisasi
berupa profesionalisme, inovatif dan integritas sehingga memiliki daya saing di masyarakat
Output
Persetujuan dari pimpinan dan pihak terkait terhadap gagasan penyelesaian isu
Manfaat/hasil capaian
Manfaat dari tercapainya persetujuan penyampaian gagasan
terkait
33
aktualisasi
yaitu
mendapat
kemudahan pengaksesan data-data yang diperlukan untuk identifikasi masalah Analisis Dampak
Tanpa diterapkannya nilai-nilai ANEKA maka kegiatan ini tidak akan optimal karena tidak akan mendapat dukungan penuh dari pimpinan dan rekan-rekan di instalasi laboratorium klinik
Uraian kegiatan
proses
tahapan
1. Penulis menyiapkan proposal gagasan Proses: ●
Penulis menyiapkan proposal gagasan yang sudah diseminarkan bersama mentor dan penguji dengan memasukkan saran perbaikan
2. Penulis meminta izin bertemu dengan kepala KSM, Instalasi, Divisi Mikrobiologi, bagian LIS Proses: ●
Penulis menghadap kepala Instalasi, Divisi Mikrobiologi dan kepala KSM secara langsung dengan sopan santun di ruang kerja beliau
●
Saya bertemu dengan tim IT Laboratorium (LIS) dari pihak PT Saba dan mengirimkan data masalah via WA
3. Penulis melakukan pertemuan dan presentasi proposal Proses: ●
Penulis melakukan paparan singkat dari proposal gagasan saya dengan sopan santun dan sederhana di ruang kerja masing-masing pimpinan
4. Penulis meminta persetujuan untuk melaksanakan implementasi gagasan sesuai kesepakatan Proses: ●
Penulis membuat lembar persetujuan pelaksanaan implementasi gagasan dan secara
34
sopan santun meminta persetujuan berupa tandatangan dari masing-masing pimpinan terkait Dokumentasi dan Bukti Kegiatan
1. Proposal gagasan yang sudah diseminarkan (tautan: SEMINAR RANCANGAN AKTUALISASI-Rev Penguji ) 2. Foto pertemuan dan penyampaian gagasan kepada Kepala Instalasi Laboratorium Klinik RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung Dr. dr. Delita Prihatni, SpPK(K), M.Kes (Tempat : Ruang kerja Ka Instalasi Lab Klinik, Waktu : 7 Juni 2021 pk. 10.00-10.15 WIB )
3. Foto pertemuan dan penyampaian gagasan kepada Kepala Divisi Mikrobiologi Klinik RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung Prof. Dr. dr. Ida Parwati, SpPK(K),Ph.D (Tempat : Ruang kerja Ka Divisi Mikrobiologi Klinik, Waktu : 7 Juni 2021 pk. 10.30-11.00 WIB)
35
4. Foto pertemuan dan penyampaian gagasan kepada Kepala KSM/Departemen Patologi Klinik RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung Dr. dr. Dewi Kartika Turbawaty, SpPK(K),M.Kes (Tempat : Ruang kerja Ka KSM Patologi Klinik, Waktu : 7 Juni 2021 pk. 11.15-11.30 WIB)
36
5. Penyampaian data masalah kepada pihak penyedia LIS (PT Saba) melalui PIC Pak Anggi berupa data order tertunda bulan April 2021 dari sistem LIS berupa file excel (tautan :
Pending list april 2021 darah ) dan tangkapan layar
37
Tangkapan layar Whatsapp dengan Bapak Anggi (PT Saba) tentang penjelasan file Excel ( 8 Juni 2021)
6. Pertemuan dengan Koordinator Pelayanan Instalasi Laboratorium Klinik (dr. Fajar W, SpPK, MMRS) dan berdiskusi tentang isu masalah dan sistem LIS dan HIS (Tempat : Ruang Laboratorium Mikrobiologi Klinik, Waktu : 9 Juni 2021 pk. 10.10 -10.50 WIB)
7. Persetujuan pimpinan terkait pelaksanaan implementasi gagasan sesuai
38
kesepakatan berupa penandatanganan lembar pelaksanaan aktualisasi (tautan: Lembar pelaksanaan aktualisasi.pdf ) (Tanggal : 9 Juni 2021 11.00 - 12.00)
39
Tabel 4.2.2 Rincian Tahapan Aktualisasi Kegiatan 2 Kegiatan 2
Analisis akar masalah di lapangan sesuai dengan gagasan yang disetujui
Tanggal pelaksanaan
10 - 18 Juni 2021
Deskripsi kegiatan dan
Kegiatan ini terdiri dari melakukan telusur data dan
Teknik aktualisasi
cross checking kultur darah melalui sistem LIS dan
penerapan nilai-nilai dasar
HIS secara elektronik, melakukan konfirmasi alur
ASN
pelayanan kultur darah yang sedang berjalan serta melakukan analisis penyebab masalah melalui diagram
fishbone. Kegiatan tersebut dilakukan dengan memperhatikan dan berusaha untuk memenuhi nilai dasar ASN yaitu Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika publik, Komitmen mutu, dan Antikorupsi Kendala
Secara umum tidak ditemukan kendala berarti karena pihak pelaksana terkait sangat suportif hanya saja penulis perlu menyesuaikan dengan kondisi pelayanan yang meningkat akibat COVID-19
Nilai-nilai
dasar
relevan
yang Dalam melakukan pengumpulan data dan analisis, penulis bersikap transparan (Akuntabilitas: transparansi), bersungguh-sungguh,jujur dan cermat atas data yang didapat (Anti korupsi: kerja keras, jujur, cermat), meminta izin dengan sopan dan santun kepada petugas yang memiliki kewenangan akan data yang dibutuhkan (Etika publik: sopan santun), dan melakukan pengumpulan data sesuai jadwal yang disepakati (Komitmen mutu: efektif dan efisien)
Kontribusi terhadap visi dan Proses identifikasi dan analisis akar masalah selaras misi organisasi
dengan visi dan misi institusi untuk selalu bertransformasi dalam menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang prima dan unggul
40
Penguatan nilai-nilai
Pelaksanaan kegiatan ini mendukung upaya
organisasi
peningkatan integritas dan sinergitas hubungan antar unit kerja serta meningkatkan profesionalisme dan kualitas pelayanan di unit kerja
Output
Penulis mendapat bahan dasar permasalahan yang ada
Manfaat/hasil capaian
Manfaat
dari
tercapainya
kegiatan
ini
yaitu
teridentifikasinya akar penyebab masalah Analisis Dampak
Tanpa diterapkannya nilai-nilai ANEKA maka kegiatan ini tidak akan optimal karena tidak akan teridentifikasi akar penyebab masalah
Uraian kegiatan
proses
tahapan 1. Penulis melakukan telusur data permintaan kultur darah dari LIS dan HIS secara elektronik Proses: ●
Penulis melakukan telusur data permintaan kultur darah dari sistem LIS dibantu oleh ibu Lies Ratnasari selaku koordinator ATLM Mikrobiologi dalam 3 bulan terakhir dan membuat rekapitulasi dalam format file Excel
●
Penulis menghubungi dr Fajar SpPK selaku Koordinator Pelayanan yang membawahi unit administrasi lab untuk meminta ijin menelusuri data permintaan dari sistem HIS yang ada di kasir lab
●
Penulis membuat rekapitulasi dalam format file Excel
2. Penulis melakukan telusur data pemeriksaan kultur darah dari LIS secara elektronik Proses: ●
Penulis melakukan telusur data pemeriksaan kultur darah dari sistem LIS dibantu oleh ibu Lies Ratnasari selaku Koordinator ATLM
41
Mikrobiologi dalam 3 bulan terakhir dan membuat rekapitulasi dalam format file Excel 3. Penulis melakukan cross check status permintaan dan pemeriksaan kultur darah dari LIS dan HIS Proses: ●
Penulis mengelompokkan status pemeriksaan kultur darah dari LIS menjadi “Complete, Pending” dalam format file Excel
●
Penulis membuat rekapitulasi final
4. Penulis melakukan konfirmasi alur pelayanan kultur darah yang berlaku dengan koordinator lab sentral Proses: ●
Penulis meminta ijin dan berdiskusi dengan ibu Ati Murni dan Cucum selaku koordinator lab sentral
●
Penulis meminta bukti formulir permintaan kultur darah yang berjalan saat ini
●
Penulis membuat diagram alur pelayanan kultur darah yang saat ini berjalan
5. Penulis melakukan analisis penyebab masalah berdasarkan data aktual dengan menggunakan teknik
fishbone Proses: ●
Penulis membuat analisis penyebab masalah berdasarkan data aktual dengan teknik
fishbone Dokumentasi dan Bukti Kegiatan
1. Penelusuran data permintaan kultur darah dari sistem LIS dibantu oleh ibu Lies Ratnasari selaku koordinator ATLM Mikrobiologi dalam 3 bulan terakhir dan membuat rekapitulasi dalam format file Excel (Tempat : Ruang Laboratorium Mikrobiologi Klinik, Waktu : 10 Juni 2021 pk. 08.00-08.30 WIB)
42
2. Permohonan bantuan penelusuran data HIS di unit administrasi lab kepada dr. Fajar W, SpPK,MMRS selaku Koordinator Pelayanan Instalasi Lab Klinik (Tanggal : 10 Juni 2021)
3. Penulis mendapatkan penjelasan tentang aplikasi HIS dan cara penginputan order kultur darah dan pembatalan order test lab oleh unit administrasi lab (Tempat : Ruang Administrasi kasir lab Klinik, Waktu : 10 Juni 2021 pk. 11.00-11.30 WIB)
43
4. Penulis melakukan telusur data pemeriksaan kultur darah dari LIS secara elektronik (Tempat : Ruang Laboratorium Mikrobiologi Klinik, Waktu : 11 Juni 2021 pk. 08.00-08.30 WIB)
5. Penulis melakukan cross check status permintaan dan pemeriksaan kultur darah dari LIS dan HIS dan membuat rekapitulasi file excel terkait permintaan dan pemeriksaan kultur darah dalam 3 bulan terakhir (Tautan: rekapitulasi kultur darah ) (Waktu: 11 Juni 2021 09.00 - 11.00)
44
6. Penulis berdiskusi tentang alur pelayanan kultur darah dengan ibu Ati Murni dan Cucum selaku koordinator lab sentral (Tempat: Lab Sentral, Waktu :14 Juni 2021 pk. 13.00 - 14.00)
7. Penulis meminta bukti formulir permintaan kultur darah yang berjalan saat ini kepada koordinator lab sentral untuk mengkonfirmasi alur pelayanan kultur darah yang sedang berjalan (Tempat: Lab Sentral, Waktu :14 Juni 2021 pk. 13.00 14.00)
45
8. Penulis membuat diagram alur pelayanan kultur darah yang saat ini berjalan (Tautan:
Diagram alur pelayanan kultur darah-existing.jpg ) (Waktu : 15-16
Juni 2021)
9. Membuat analisis penyebab masalah berdasarkan data aktual dengan teknik
fishbone (Tautan:
Fishbone masalah aktual.jpg ) (Waktu : 17-18 Juni 2021)
46
Tabel 4.2.3 Rincian Tahapan Aktualisasi Kegiatan 3 Kegiatan 3
Paparan terhadap masalah yang ditemukan
Tanggal pelaksanaan
21 -24 Juni 2021
Deskripsi kegiatan dan
Kegiatan ini terdiri dari melakukan persiapan laporan
Teknik aktualisasi
paparan masalah kepada pimpinan terkait sehingga
penerapan nilai-nilai dasar
pimpinan dapat melihat keterkaitan pembuatan draft
ASN
SOP dengan penyelesaian masalah. Kegiatan tersebut dilakukan dengan memperhatikan dan berusaha untuk memenuhi nilai dasar ASN yaitu Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika publik, Komitmen mutu, dan Antikorupsi
Kendala
Secara umum tidak ditemukan kendala berarti karena pihak pimpinan terkait sangat suportif
Nilai-nilai relevan
dasar
yang Dalam melakukan penyampaian paparan masalah maka penulis bersikap komunikatif, cermat dan bertanggung jawab (Etika: santun, cermat, tanggung jawab) dan tepat waktu (Etika: patuh). Penulis menjawab semua pertanyaan yang diajukan
47
dengan baik, dalam bahasa yang mudah dipahami dan sesuai data dan fakta (Anti korupsi: peduli, sederhana dan jujur) dengan harapan pelayanan laboratorium dapat lebih baik kedepannya (Nasionalisme: Keadilan) Kontribusi terhadap visi dan Pemaparan masalah yang ditemukan pada pelayanan misi organisasi
kultur darah akan meningkatkan akuntabilitas dan kualitas mutu laboratorium yang selaras dengan upaya penyelenggaraan pelayanan kesehatan yang paripurna dan prima terintegrasi dengan pendidikan dan penelitian
Penguatan nilai-nilai
Pemaparan akar masalah menjadi upaya
organisasi
meningkatkan profesionalisme pegawai di unit kerja dalam melaksanakan tugas dan fungsinya serta mendorong komitmen proaktif dan responsif dari masing-masing pegawai
Output
Penulis mendapatkan persetujuan pimpinan atas akar masalah yang ada dan penyusunan draft SOP dan Instruksi kerja
Manfaat/hasil capaian
Manfaat bagi tercapainya kegiatan ini yaitu sebagai legitimasi dari pimpinan untuk mendukung pembuatan draft SOP dan instruksi kerja
Analisis Dampak
Tanpa diterapkannya nilai-nilai ANEKA maka kegiatan pembuatan draft SOP dan instruksi kerja tidak akan terlaksana karena setiap penyusunan SOP wajib diketahui dan ditandatangani oleh pimpinan
48
Uraian
proses
tahapan
kegiatan
1. Penulis menyiapkan laporan hasil temuan analisis Proses: ●
Penulis membuat laporan hasil temuan analisis yang berisi alur pelayanan kultur darah yang berjalan saat ini, analisis fishbone serta video wawancara di bagian kasir laboratorium
2. Penulis meminta izin waktu pada pimpinan untuk melakukan paparan masalah Proses: Penulis menghubungi via chat WA kepada dr. Fajar
●
W, SpPK, MMRS selaku koordinator pelayanan dan Dr. dr. Delita Prihatni, SpPK (K), M.Kes selaku Kepala Instalasi Laboratorium Klinik 3. Penulis melakukan pertemuan dengan pihak terkait 4. Penulis meminta izin untuk membuat draft SOP dan Instruksi kerja terkait penyelesaian masalah yang ditemukan Proses: ●
Penulis melakukan pertemuan dengan dr. Fajar W, SpPK,MMRS dan Dr. dr. Delita Prihatni, SpPK(K),M.Kes untuk mendapatkan bimbingan dan arahan dalam penyelesaian masalah yang ditemukan
Dokumentasi dan Bukti Kegiatan 1. Penulis
menyiapkan
laporan
hasil
temuan
analisis
(Tautan
:
Laporan Hasil Temuan Analisis Pelayanan Kultur Darah ) (Waktu : 21 Juni 2021)
49
2. Penulis menunjukkan video wawancara di administrasi / kasir lab bahwa belum terdapat SOP pembatalan order kultur darah (Tautan : https://drive.google.com/file/d/1W0VRyf3TFueXWwL5Gzsmvwahn9VgaJHO/view? usp=sharing) (Tempat: kasir lab, Waktu :18 Juni 2021 pk. 13.00 - 14.00)
3. Penulis meminta izin waktu pada pimpinan untuk melakukan paparan masalah (Waktu : 24 Juni 2021)
50
4. Penulis melakukan pertemuan dengan dr. Fajar W, SpPK,MMRS dan Dr. dr. Delita Prihatni, SpPK(K),M.Kes untuk mendapatkan bimbingan dan arahan dalam penyelesaian masalah yang ditemukan (Waktu : 24 Juni 2021)
51
Tabel 4.2.4 Rincian Tahapan Aktualisasi Kegiatan 4 Kegiatan 4
Membuat finalisasi draft SOP dan Instruksi kerja
Tanggal pelaksanaan
28 Juni - 2 Juli 2021
Deskripsi kegiatan dan
Kegiatan ini terdiri dari melakukan pembuatan draft
Teknik aktualisasi
SOP dan instruksi kerja, sosialisasi kepada rekan kerja
penerapan nilai-nilai dasar
dan finalisasi draft dan mendapatkan pengesahan
ASN
pimpinan atas penerimaan draft sesuai format RS . Kegiatan tersebut dilakukan dengan memperhatikan dan berusaha untuk memenuhi nilai dasar ASN yaitu Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika publik, Komitmen mutu, dan Antikorupsi
Kendala
Secara umum tidak ditemukan kendala berarti kecuali kendala dalam mengatur jadwal bertemu rekan kerja administrasi lab mengingat kesibukan unit kerja akibat COVID-19
52
Nilai-nilai
dasar
relevan
yang Dalam membuat draft final SOP dan Instruksi kerja, penulis semaksimal mungkin membuat secara mandiri tanpa intervensi dengan berorientasi pada peningkatan kualitas pelayanan (Anti korupsi: jujur, kerja keras, mandiri, tanggung jawab, berani) Draft SOP dan instruksi kerja tersebut sebelum difinalisasi disampaikan kepada masing-masing unit kerja terkait guna mendapat masukan (Etika: cermat, santun, menjaga reputasi) dengan harapan kualitas pelayanan dapat lebih baik lagi (Mutu: kreatif, kualitas, berintegritas mutu). Penulis membuat draft final SOP dan Instruksi kerja sebagai bentuk pertanggungjawaban kepada pimpinan unit kerja (Akuntabilitas: tanggung jawab, kepercayaan)
Kontribusi terhadap visi dan Pembuatan draft SOP dan Instruksi kerja yang mampu misi organisasi
laksana akan meningkatkan akuntabilitas, efektivitas dan efisiensi dalam pelayanan menuju pelayanan prima dan unggul
Penguatan nilai-nilai organisasi
Output
Pelaksanaan kegiatan ini merupakan upaya peningkatan profesionalisme, inovasi, komitmen unggul, integritas yang dilaksanakan secara tulus oleh penulis demi peningkatan kualitas pelayanan di unit kerja dan instansi
Dihasilkannya draft SOP dan Instruksi kerja yang disetujui oleh pihak terkait dan pimpinan
Manfaat/hasil capaian
Pelaksanaan kegiatan ini akan menghasilkan draft SOP dan instruksi kerja yang dapat dijadikan pedoman pelaksanaan
kegiatan
pelayanan
kultur
sehari-hari yang lebih profesional dan akuntabel
53
darah
Analisis Dampak
Tanpa diterapkannya nilai-nilai ANEKA maka kegiatan pelayanan kultur darah yang lebih baik tidak dapat terlaksana
Uraian kegiatan
proses
tahapan 1. Penulis membuat draft SOP dan Instruksi kerja Proses: ●
Penulis membuat diagram alur pelayanan kultur darah bagi petugas administrasi lab dan lab mikrobiologi
●
Penulis membuat draft Instruksi kerja ekstraksi data PBM dari LIS bagi petugas lab mikrobiologi
2. Penulis melaporkan dan meminta persetujuan untuk melakukan sosialisasi ujicoba atas usulan draft SOP dan Instruksi kerja di unit terkait kepada pimpinan Proses: ●
Penulis menghubungi via chat WA kepada dr. Fajar W, SpPK, MMRS selaku koordinator pelayanan Laboratorium Klinik untuk melakukan sosialisasi di bagian kasir/admin lab karena saat itu beberapa rekan admin lab sedang isolasi mandiri sehingga sosialisasi harus dilakukan sambil bekerja
●
Penulis menghubungi pihak sekretariat Instalasi Laboratorium Klinik untuk membuat surat undangan pertemuan
●
Penulis melakukan sosialisasi pelayanan di bagian administrasi lab dan lab mikrobiologi
●
Penulis membuat lembar umpan balik bagi pelaksanaan uji coba dalam format google form
3. Penulis melaksanakan uji coba usulan draft SOP dan Instruksi Kerja pada unit terkait Proses:
54
●
Bagian administrasi lab mulai tanggal 29 Juni 2021 mulai menerapkan alur pelayanan kultur darah yang baru
●
Bagian lab mikrobiologi pada tanggal 30 Juni 2021 mulai menerapkan ujicoba pemantauan botol kultur darah harian
●
Penulis melakukan rekapitulasi umpan balik selama proses ujicoba
4. Penulis melakukan finalisasi usulan draft SOP dan Instruksi kerja berdasarkan lembar masukan unit terkait Proses: ●
Penulis membuat draft final SOP dan Instruksi Kerja sesuai format RS dengan memperhatikan saran umpan balik
5. Penulis menyerahkan draft final SOP dan Instruksi kerja kepada kepala Divisi Mikrobiologi Proses: ●
Penulis menghubungi Prof. Ida Parwati SpPK(K), PhD sebagai Kepala Divisi Mikrobiologi melalui chat WA dan mendapatkan persetujuan via WA karena sedang menjalani WFH akibat pandemi COVID-19
6. Penulis menyerahkan draft final SOP dan Instruksi kerja yang sudah disetujui kepala Divisi Mikrobiologi kepada kepala Instalasi Laboratorium Klinik Proses: ●
Penulis menyerahkan draft final SOP dan Instruksi Kerja kepada ibu Syennie Sari Agung selaku penelaah dokumen di Instalasi Laboratorium Klinik
55
●
Penulis menghubungi Dr.dr. Delita Prihatni, Sp.PK(K), M.Kes selaku kepala Instalasi Laboratorium Klinik untuk meminta persetujuan atas draft final SOP dan Instruksi kerja
●
Penulis mendapatkan persetujuan atas draft final SOP dan instruksi kerja dari Dr.dr. Delita Prihatni, Sp.PK(K), M.Kes selaku kepala Instalasi Laboratorium Klinik
56
Dokumentasi dan Bukti Kegiatan 1. Penulis membuat diagram alur pelayanan kultur darah bagi petugas administrasi lab dan lab mikrobiologi (Waktu : 28 Juni 2021) Tautan: Alur kultur darah revisi-kasir.jpg
Tautan:
Alur kultur darah revisi-mikro.jpg
Alur kultur darah revisi-all.jpg
2. Saya membuat draft Instruksi kerja ekstraksi data PBM dari LIS bagi petugas lab mikrobiologi (Waktu :28 Juni 2021)
57
Tautan :
IK Pemantauan botol kultur darah-2021.docx
58
3. Penulis menghubungi via chat WA kepada dr. Fajar W, SpPK, MMRS selaku koordinator pelayanan Laboratorium Klinik untuk melakukan sosialisasi di bagian kasir/administrasi lab (Waktu : 29 Juni 2021)
59
4. Penulis menghubungi pihak sekretariat Instalasi Laboratorium Klinik untuk membuat surat undangan pertemuan (Waktu : 29 Juni 2021) Tautan:
Surat undangan-kasir.pdf
60
Tautan :
Surat undangan-mikro.pdf
61
5. Penulis melakukan sosialisasi pelayanan di bagian administrasi lab dan lab mikrobiologi (Tempat : Ruang Administrasi Lab dan Lab Mikrobiologi, Waktu : 29 Juni 2021 - 30 Juni 2021) Sosialisasi di bagian administrasi lab
62
Tautan daftar hadir di unit administrasi lab:
63
Daftar Hadir-Kasir.pdf
Sosialisasi draft SOP di unit lab mikrobiologi:
Tautan daftar hadir di lab mikro:
Daftar hadir-mikro.pdf
64
Notulensi rapat mikro.pdf
Tautan Notulensi Sosialisasi di Lab mikro:
65
6. Penulis membuat lembar umpan balik bagi pelaksanaan uji coba dalam format google form (Waktu : 29 Juni 2021) Tautan: https://forms.gle/Jys6JTBDDu3SNyBA9
66
7. Penerapan uji coba implementasi kode PBM (Tempat : Ruang Administrasi Lab dan Lab Mikrobiologi, Waktu : 29 Juni 2021 - 1 Juli 2021)
67
8. Penulis melakukan rekapitulasi umpan balik selama proses ujicoba (Waktu : 1 Juli 2021) Hasil responden :
Lembar Umpan Balik-Pelayanan Kultur darah (Responses)
68
69
9. Penulis membuat draft final SPO dan Instruksi Kerja sesuai format RS dengan memperhatikan saran umpan balik (Waktu : 1 Juli 2021) Tautan Draft SOP:
Draft SOP Pelayanan Kultur Darah.pdf
70
71
Tautan Instruksi Kerja Pemantauan botol kultur darah : IK Pemantauan botol kultur darah-2021.docx
72
73
10. Penulis menyerahkan dan mendapatkan persetujuan draft final SOP dan Instruksi kerja kepada kepala Divisi Mikrobiologi (Waktu : 1 Juli 2021)
74
11. Penulis menyerahkan draft final SOP dan Instruksi kerja yang sudah disetujui kepala Divisi Mikrobiologi kepada kepala Instalasi Laboratorium Klinik dan mendapatkan persetujuan (Tempat : Ruang kerja pimpinan, Waktu : 1 Juli 2021) Dokumentasi penandatanganan persetujuan draft SOP dan Instruksi kerja oleh Kepala Instalasi Laboratorium Klinik:
75
Tautan persetujuan Draft SOP pelayanan kultur darah: Persetujuan SPO kultur darah.pdf
76
Surat persetujuan IK.pdf
Tautan surat persetujuan Instruksi kerja:
77
4.3
Kendala dan Strategi Mengatasi Masalah Pada pelaksanaan aktualisasi dalam masa habituasi selama 30 hari di unit kerja
ditemukan beberapa kendala yang harus dihadapi sehingga diperlukan strategi untuk mengatasinya. Pencarian atau pemilihan strategi penyelesaian atas kendala sesuai dengan internalisasi ANEKA. Penulis berusaha menerapkan dan menginternalisasi nilai-nilai ANEKA pada setiap tahapan kegiatan sehingga kendala yang muncul dapat diselesaikan dengan baik. Berikut adalah beberapa kendala yang ditemui dalam kegiatan aktualisasi serta strategi mengatasinya.
78
Tabel 4.3.1 Tabel Kendala dan Strategi Mengatasi Masalah No 1
Kendala
Strategi Mengatasi
Selama masa habituasi, penulis
Menjadikan kegiatan aktualisasi
kembali melaksanakan tugas di
sebagai prioritas utama bersama
ruang perawatan COVID-19. Hal ini
tugas pelayanan COVID-19.
menjadi tantangan tersendiri
Berusaha membagi waktu sesuai
sehingga penulis harus membagi
dengan kondisi lapangan, menjaga
waktu
kondisi fisik dan mental agar tetap prima, mengoptimalkan dan mengefisienkan kerja dalam mengerjakan tugas-tugas yang sudah menjadi tanggung jawab dan tetap menyelesaikannya dengan baik.
2
Pimpinan dan banyak rekan kerja
Penulis berusaha untuk lebih proaktif
ada yang menjalankan program
dan kreatif dalam menggunakan
WFH (Work From Home) atau isolasi
media teknologi informasi dan
mandiri sehingga waktu pertemuan
berusaha membuat pelaporan dan
menjadi kurang fleksibel
metode sosialisasi dan umpan balik seefektif dan seefisien mungkin tanpa mengurangi kualitas pertemuan.
79
BAB V PENUTUP 5.1
Kesimpulan Pelatihan dasar CPNS Golongan 3 Kementerian Kesehatan Indonesia ini
bertujuan untuk membentuk pribadi Aparatur Sipil Negara (ASN) yang profesional dan unggul berlandaskan nilai-nilai ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi). Latsar CPNS ini terdiri dari 4 agenda kegiatan yang dilaksanakan
secara
daring.
Pada
agenda IV, penulis sebagai CPNS wajib
melaksanakan masa habituasi berupa kegiatan aktualisasi sesuai dengan rancangan aktualisasi yang dibuat dan menginternalisasi nilai-nilai ANEKA dalam setiap proses tahapan kegiatan sehingga diharapkan penulis dapat memahami prinsip ASN profesional sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik dan perekat dan pemersatu bangsa. Pada masa habituasi ini, penulis mengangkat satu isu terpilih berupa optimalisasi penyelarasan data permintaan dan pemeriksaan kultur darah di Instalasi Laboratorium Klinik yang dilatarbelakangi oleh temuan tentang ketidakselarasan data kultur darah antara sistem LIS dan HIS. Dampak yang timbul apabila kondisi ini tidak terselesaikan adalah potensi selisih klaim pemeriksaan kultur darah baik antara vendor penyedia sarana layanan dengan pihak RS maupun pihak RS dengan pihak BPJS ataupun pasien yang berujung pada menurunnya kredibilitas dan akuntabilitas laboratorium mikrobiologi sebagai pelaksana layanan. Oleh karena itu, gagasan ide pemecahan masalah yang penulis ajukan adalah pembuatan draft SOP terkait pelayanan kultur darah dan Instruksi kerja monitoring sistem layanan. Proses kegiatan rancangan aktualisasi yang dilakukan mengalami beberapa perubahan karena masalah yang ditemui tidak sesuai dengan perkiraan masalah yang menyebabkan isu. Penulis tetap melaksanakan sesuai dengan tahapan rancangan untuk mencapai tujuan akhir dari gagasan penyelesaian masalah. Kondisi ini pun didukung oleh berbagai pihak baik internal dari KSM/Departemen Patologi Klinik dan Instalasi Laboratorium Klinik serta pihak eksternal selaku penyedia sistem LIS. Hasil yang dicapai dari seluruh kegiatan rancangan aktualisasi selama satu bulan adalah sebagai berikut:
80
1. Membuat draft SOP prosedur pelayanan kultur darah di Instalasi Laboratorium Klinik 2. Melakukan draft Instruksi kerja pemantauan penggunaan botol kultur darah harian 3. Terjalin hubungan yang baik antar unit dalam lingkup Instalasi Laboratorium Klinik untuk membentuk suatu sistem komunikasi dan kerjasama yang lebih baik 5.2
Saran Pelatihan dasar CPNS ini merupakan hal yang sangat penting untuk diikuti bagi
setiap CPNS dalam proses menjadi seorang ASN profesional. Melalui program Latsar ini, seorang CPNS dapat mempelajari dan menginternalisasi nilai-nilai ANEKA, prinsip dasar ASN, tugas dan tanggungjawab sesuai jabatan masing-masing. Internalisasi atau pembiasaan terhadap nilai-nilai ANEKA pada masa habituasi hendaknya dapat terus diterapkan selama menjadi seorang ASN agar dapat menjadi seorang ASN yang profesional sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayanan publik, serta perekat dan pemersatu bangsa. Produk yang dihasilkan dari proses habituasi/aktualisasi ini diharapkan dapat diterima oleh pihak Rumah Sakit Dr. Hasan Sadikin dan dapat dimanfaatkan guna meminimalisasi potensi kesalahan yang terjadi sehingga misi RS untuk bertransformasi dalam menjalankan layanan kesehatan yang paripurna dan priima dapat terlaksana dengan lebih baik
81
DAFTAR PUSTAKA 1. Undang-Undang No.5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (ASN) 2. Peraturan Lembaga Administrasi Negara nomor 12 tahun 2018 tentang Pedoman Penyelenggaraan Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan III 3. Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2017. Akuntabilitas: Modul Pelatihan Dasar Calon PNS. Jakarta. Lembaga Administrasi Negara 4. Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2017. Nasionalisme: Modul Pelatihan Dasar Calon PNS. Jakarta. Lembaga Administrasi Negara 5. Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2017. Etika Publik: Modul Pelatihan Dasar Calon PNS. Jakarta. Lembaga Administrasi Negara 6. Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2017. Komitmen Mutu: Modul Pelatihan Dasar Calon PNS. Jakarta. Lembaga Administrasi Negara 7. Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2017. Anti Korupsi: Modul Pelatihan Dasar Calon PNS. Jakarta. Lembaga Administrasi Negara 8. Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2017. Manajemen ASN: Modul Pelatihan Dasar Calon PNS. Jakarta. Lembaga Administrasi Negara 9. Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2017. Whole Government: Modul Pelatihan Dasar Calon PNS. Jakarta. Lembaga Administrasi Negara 10. Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2017. Pelayanan Publik: Modul Pelatihan Dasar Calon PNS. Jakarta. Lembaga Administrasi Negara
82