LAPORAN SEMINAR RANCANGAN AKTUALISASI
PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN III ANGKATAN 1
BELUM OPTIMALNYA PENGISIAN CLINICALPATHWAY(CP)
ELEKTRONIK OLEH TENAGA MEDIS DI INSTALASI RAWAT INAP
RSJ DR. SOEHARTO HEERDJAN JAKARTA TAHUN 2022
DISUSUN OLEH:
TRY FEBRIANI SIREGAR
NIP. 199302032022032004
BALAI PELATIHAN KESEHATAN CIKARANG
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA 2022
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN RANCANGAN AKTUALISASI
BELUM OPTIMALNYA PENGISIAN CLINICALPATHWAY(CP)
ELEKTRONIK OLEH TENAGA MEDIS
DI INSTALASI RAWAT INAP
RSJ DR. SOEHARTO HEERDJAN JAKARTA TAHUN 2022
Telah di seminarkan
Tanggal 23 Juni 2022, di Bapelkes Cikarang
Coach
dr. Atiq Amanah Retna Palupi, MKKK NIP 197803272009122002
Mentor
dr. Marissa Febiyani Setiono NIP. 198202282012122001
Penguji
Miftahur Rohim, ST, M.Kes NIP. 196903121992031014
ii
Assalamualaikum warohmatullohi wabarokatuh.
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan ridhoNya, penulis telah diberikan kesempatan dan kesehatan untuk menyusun rancangan kegiatan aktualisasi dalam rangka Pendidikan dan Pelatihan Dasar CPNS Golongan III Angkatan 1 Tahun 2022 ini. Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan banyak terima kasih kepada pihak-pihak yang selama ini telah berperan dan membantu penulis hingga terselesaikannya kegiatan aktualisasi ini. Ucapan terima kasih penulis haturkan kepada:
1. dr. Atiq Amanah Retna Palupi, MKKK, selaku coach
2. dr. Marissa Febiyani Setiono, selaku mentor
3. dr. I Gusti Ayu Diah Tuntian, selaku ketua Komite Mutu
4. Para staf medis, paramedis, dan non medis di lingkungan RSJ Dr. Soeharto Heerdjan Jakarta
5. Keluarga saya yang selalu mendoakan saya selama ini
6. Seluruh teman-teman peserta Pelatihan Dasar CPNS Golongan III Angkatan I
Tahun 2022, khususnya teman-teman dari Kelompok D.
Penulis menyadari penyusunan laporan aktualisasi ini masih jauh dari kata sempurna, oleh sebab itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk perbaikan ke depannya. Semoga laporan aktualisasi ini dapat diterima dan memberikan manfaat kepada sesama.
Cikarang, 20 Juni 2022
Try Febriani Siregar
NIP. 199302032022032004
iii
KATA PENGANTAR
iv DAFTAR ISI JUDUL .... ... i LEMBAR PENGESAHAN ………………………………………………………….…… ii KATA PENGANTAR………………………………………………………………….…………. iii DAFTAR ISI iv BAB I PENDAHULUAN …………………………………………………… 1 1.1 Latar Belakang …………………………………………………… 1 1.2 Tujuan Aktualiasi 2 1.2.1 Tujuan Umum………………………………………………. 2 1.2.2 Tujuan Khusus……………………………………………… 2 1.3 Manfaat Kegiataan……... 3 1.3.1 Bagi ASN …………………………………………………… 3 1.3.2 Bagi Unit Kerja 3 1.4 Ruang Lingkup Aktualisasi…………………………………………. 3 BAB II TINJAUAN PUSTAKA ……………………………………………………… 4 2.1 Sejarah RSJ Dr. Soeharto Heerdjan Jakarta 4 2.2 Tugas Pokok dan Fungsi RSJ Dr. Soeharto Heerdjan…... 4 2.3 Visi dan Misi, RSJ Dr. Soeharto Heerdjan ….………….….……. 5 2.4 Tata Nilai dan Moto RSJ Dr. Soeharto Heerdjan 6 2.5 Tujuan RSJ Dr. Soeharto Heerdjan …………………………... 6 2.6 Struktur Organisasi RSJ Dr. Soeharto Heerdjan……………... 7 2.7 Nilai-Nilai Dasar ASN 8 2.8 Profil Peserta …..………. 9 BAB III RANCANGAN AKTUALIASI……………………………………….………... 11 3.1 Identifikasi Isu 11 3.2 Penetapan Isu 12 3.2 Analisis Penyebab Isu………………………………………………… 15 3.3 Gagasan Pemecahan Isu 16 3.4 Rancangan Kegiatan Aktualisasi…………………………………... 17 3.5 Jadwal Pelaksanaan Aktualisasi……………………………………… 29 DAFTAR PUSTAKA 30
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Di Indonesia, masalah pelayanan publik sering menjadi sorotan dikarenakan masih rendahnya kualitas pelayanan, prosedur yang berbelit-belit, dan kasus korupsi oleh beberapa oknum yang seringkali diberitakan di media massa. Untuk memperbaiki hal tersebut diperlukan peran aktif dari Aparatur Sipil Negara (ASN). Menurut UU No.5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (ASN), ASN berkedudukan sebagai aparatur negara yang menjalankan kebijakan yang ditetapkan oleh pimpinan instansi pemerintah serta harus bebas dari pengaruh dan intervensi semua golongan dan partai politik. ASN memiliki peran sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik, dan perekat pemersatu bangsa. Apabila ASN menjalankan perannya tersebut dengan baik maka dapat menciptakan masyarakat madani yang taat hukum, berperadaban modern, demokratis, makmur, adil dan bermoral tinggi dalam penyelenggaraan pelayanan kepada masyarakat secara adil dan merata, menjaga persatuan dan kesatuan bangsa dengan penuh kesetiaan pada Pancasila dan UUD Tahun 1945.1
Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) adalah pendidikan dan pelatihan dalam Masa Prajabatan yang dilakukan secara terintegrasi untuk membangun integritas moral, kejujuran, semangat dan motivasi nasionalisme dan kebangsaan, karakter kepribadian yang unggul dan bertanggung jawab, dan memperkuat profesionalisme serta kompetensi bidang. Kegiatan aktualisasi dalam Pelatihan Dasar
CPNS bertujuan untuk pembentukan karakter ASN dan penguatan kompetensi teknis bidang tugas yang pada akhirnya akan menghasilkan ASN yang profesional dan berkarakter sebagai pelayan masyarakat. Oleh karena itu diharapkan peserta Pelatihan Dasar CPNS dapat mengimplementasikan nilai-nilai dasar ASN, BerAKHLAK, sehingga dapat mencapai tujuan tersebut.2
Rumah Sakit Jiwa Dr. Soeharto Heerdjan Jakarta mempunyai tugas menyelenggarakan upaya penyembuhan dan pemulihan secara paripurna, pendidikan dan pelatihan, penelitian dan pengembangan di bidang kesehatan jiwa secara serasi, terpadu dan berkesinambungan dengan upaya peningkatan kesehatan lainnya serta melaksanakan upaya rujukan. Visi RS Jiwa Dr. Soeharto Heerdjan Jakarta adalah menjadi pusat rujukan neuropsikiatri nasional.3
v
Clinical pathwayadalah sebuah pemetaan mengenai tindakan klinis untuk diagnosis tertentu dalam waktu tertentu. Clinicalpathwaymerangkum setiap langkah yang diberikan kepada pasien berdasarkan standar pelayanan medis dan asuhan keperawatan yang berbasis bukti dengan hasil yang terukur dan dalam jangka waktu tertentu selama di rumah sakit.Clinicalpathwayberfungsi sebagai alat kendali mutu dan biaya. Selain itu clinical pathway juga dapat digunakan sebagai salah satu alat mekanisme evaluasi penilaian risiko untuk mendeteksi kesalahan aktif (activeerrors) dan laten (latent/systemerrors) maupun nyaris terjadi (nearmiss) dalam manajemen risiko klinis (clinicalriskmanagement) dalam rangka menjaga dan meningkatkan keamanan dan keselamatan pasien (patientsafety).4-5
Pasien yang mendapat perawatan di Instalasi Rawat Inap RSJ Dr. Soeharto
Heerdjan adalah Orang dengan Gangguan Jiwa (ODGJ). Lama perawatan pasien ODGJ tidak sama dengan pasien dengan penyakit fisik. Rerata lama perawatan rawat inap pasien ODGJ berkisar antara 14 hari hingga 21 hari, tergantung dengan kondisi klinis. Pada beberapa kasus bisa lebih dari 21 hari. Oleh karena itu diperlukan sebuah clinical pathwayuntuk memudahkan dalam evaluasi standar mutu pelayanan. Dalam Sasaran
Kinerja Pegawai tercantum poin tentang kepatuhan tenaga medis dalam pengisian clinicalpathway(CP) elektronik. Namun dalam kenyataannya pengisian CP elektronik oleh tenaga medis di RSJ Dr. Soeharto Heerdjan masih belum optimal, sehingga hal ini penting untuk segera diperbaiki. Maka dari itu, penulis tertarik membuat rancangan aktualisasi “Belum optimalnya pengisian ClinicalPathway(CP) elektronik oleh tenaga medis di Instalasi Rawat Inap RSJ dr. Soeharto Heerdjan Jakarta Tahun 2022.”
1.2 Tujuan Aktualisasi
1.2.1
Tujuan Umum
Adapun tujuan umum dari aktualisasi nilai-nilai dasar ASN adalah sebagai berikut:
- Peserta mampu mengimplementasikan nilai-nilai dasar ASN yaitu BerAKHLAK dalam kegiatan yang telah ditetapkan sebagai Sasaran Kinerja Pegawai (SKP)
1.2.2 Tujuan Khusus
Adapun tujuan dari aktualisasi nilai-nilai dasar ASN adalah sebagai berikut:
- Peserta ikut berkontribusi dalam optimalisasi pengisian Clinical Pathway (CP) elektronik oleh tenaga medis di Instalasi Rawat Inap RSJ dr. Soeharto Heerdjan Jakarta Tahun 2022.
2
- Peserta mengetahui dampak implementasi nilai-nilai dasar ASN dalam kegiatan yang telah ditetapkan sebagai Sasaran Kinerja Pegawai SKP)
- Memahami peran dan kedudukan ASN di Negara Kesatuan Republik Indonesia.
1.3 Manfaat Kegiatan
1.3.1 Bagi ASN
Implementasi nilai-nilai dasar ASN yang dilakukan pada kegiatan aktualisasi akan membentuk ASN yang berkualitas dan profesional sehingga mampu memperbaiki dan meningkatkan kinerja pelayanan publik.
1.3.2 Bagi Unit Kerja
Adanya kegiatan aktualisasi ini akan membantu perbaikan dalam kinerja pelayanan di unit kerja, serta menghasilkan pegawai ASN yang profesional sehingga meningkatkan citra instansi dan tercapainya tujuan serta visi dan misi dari unit kerja.
1.4 Ruang Lingkup Aktualisasi
Ruang lingkup aktualisasi nilai-nilai dasar ASN yang akan dilakukan meliputi rancangan aktualisasi kegiatan yang disusun berdasarkan SKP, perintah atasan, dan inovasi, tahap kegiatan, dan hasil kegiatan. Rancangan aktualisasi ini akan berfokus di Instalasi Rawat Inap RSJ Dr. Soeharto Heerdjan Jakarta. Semua kegiatan yang akan dilakukan harus menerapkan nilai-nilai dasar ASN, yaitu berorientasi pelayanan, akuntabel, kompeten, harmonis, loyal, adaptif, dan kolaboratif.
3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Sejarah RSJ Dr. Soeharto Heerdjan Jakarta
Rumah Sakit Jiwa Dr. Soeharto Heerdjan Jakarta merupakan Unit Pelaksana
Teknis (UPT) Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) yang
bertanggung jawab langsung kepada Direktur Jenderal Bina Upaya Kesehatan. Rumah
sakit ini pertama kali didirikan berdasarkan Keputusan Kerajaan Belanda (Koninklijkbesluit) tertanggal 30 Desember 1865 No.100 dan berdasarkan Keputusan Gubernur Jenderal (Gouverneur General) tertanggal 14 April 1867, namun pembangunannya baru dimulai pada tahun 1876. Untuk menghilangkan stigma masyarakat, maka pada tahun 1973 Rumah Sakit Jiwa Grogol berubah nama menjadi
Rumah Sakit Jiwa Jakarta kemudian pada tahun 1993 berubah nama lagi menjadi Rumah
Sakit Jiwa Pusat Jakarta dan terakhir pada tahun 2002 diubah lagi menjadi Rumah Sakit
Jiwa Dr. Soeharto Heerdjan sampai dengan sekarang.3
2.2 Tugas Pokok dan Fungsi RSJ Dr. Soeharto Heerdjan Jakarta
Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 60 Tahun
2020 tentang Struktur Organisasi dan Tata Kerja Rumah Sakit Jiwa dr. Soeharto
Heerdjan Jakarta mempunyai tugas “menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna dengan kekhususan di bidang penyakit jiwa”. Dalam
4
Gambar 1. RSJ Dr. Soeharto Heerdjan Jakarta3
melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Rumah Sakit Jiwa dr. Soeharto Heerdjan
Jakarta menyelenggarakan fungsi:3
• Penyusunan rencana program dan anggaran;
• Pengelolaan pelayanan medis dengan penunjang medis dengan kekhususan di bidang penyakit jiwa;
• Pengelolaan pelayanan keperawatan;
• Pengelolaan pelayanan non-medis;
• Pengelolaan pendidikan dan pelatihan dengan kekhususan pelayanan kesehatan di bidang penyakit jiwa;
• Pengelolaan penelitian, pengembangan, dan penapisan teknologi dengan kekhususan pelayanan kesehatan di bidang penyakit jiwa;
• Pengelolaan keuangan dan barang milik negara;
• Pengelolaan sumber daya manusia;
• Pelaksanaan urusan hukum, organisasi, dan hubungan masyarakat;
• Pelaksanaan kerja sama;
• Pengelolaan sistem infromasi;
• Pelaksanaan urusan umum; dan
• Pemantauan, evaluasi, dan pelaporan; dan
• Pelaksanaan urusan administrasi rumah sakit.
2.3 Visi dan Misi RSJ Dr. Soeharto Heerdjan Jakarta
Visi dari RSJ Dr. Soeharto Heerdjan Jakarta adalah “Menjadi pusat rujukan neuropsikiatri nasional”.3
Adapun misi dari RSJ Dr. Soeharto Heerdjan Jakarta adalah sebagai berikut:3
• Menyediakan kegiatan promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitasi yang profesional dan bermutu berbasis layanan neuropsikiatri.
• Meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang kompeten dan profesional
• Meningkatkan sarana dan prasarana untuk mendukung terwujudnya layananlayanan unggulan dan pusat rujukan layanan neuropsikiatri.
• Menyediakan Pendidikan Kesehatan Jiwa sesuai standar RS Pendidikan
• Menyediakan penelitian dan pelatihan yang berbasis layanan neuropsikiatri
5
2.4 Tata Nilai dan Tujuan RSJ Dr. Soeharto Heerdjan Jakarta
Tata Nilai dari RSJ Dr. Soeharto Heerdjan Jakarta adalah sebagai berikut:
“R – S – J – S – H”.
R = Responsibility(Bertanggung jawab)
S = Sincerely(Ketulusan)
J = Justice(Berkeadilan)
S = Social(Sosial)
H = Humanity(Manusiawi)
Adapun moto dari RSJ Dr. Soeharto Heerdjan Jakarta adalah “JIWA”
J : Jujur I : Ikhlas W : Waspada A : Arif
2.5
RS Jiwa Dr. Soeharto Heerdjan Jakarta mempunyai tugas menyelenggarakan upaya penyembuhan dan pemulihan secara paripurna, pendidikan dan pelatihan, penelitian dan pengembangan di bidang kesehatan jiwa secara serasi, terpadu dan berkesinambungan dengan upaya peningkatan kesehatan lainnya serta melaksanakan upaya rujukan.3
6
Tujuan RSJ Dr. Soeharto Heerdjan
2.6 Struktur Organisasi RSJ Dr. Soeharto Heerdjan
Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 60 Tahun 2020, Struktur Organisasi dan Tata Kerja Rumah Sakit
Jiwa Dr. Soeharto Heerdjan Jakarta adalah sebagai berikut:
3
7
Bagan 1. Struktur RSJ Dr. Soeharto Heerdjan Jakarta
2.7 Nilai-Nilai Dasar ASN
Nilai-nilai dasar ASN yang sebelumnya adalah ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi) mengalami perubahan sejak Juli 2021. Presiden Joko Widodo kemudian meluncurkan corevalueAparatur Sipil Negara (ASN) terbaru yaitu BerAKHLAK. Peluncuran CoreValueini bertujuan untuk menyeragamkan nilai-nilai dasar bagi seluruh ASN di Indonesia sehingga dapat menjadi fondasi budaya kerja ASN yang profesional. Core value BerAKHLAK merupakan singkatan dari Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif.6-12
Latar belakang core value BerAKHLAK adalah adanya perbedaan penerjemahan terhadap nilai-nilai dasar serta kode etik dan kode perilaku ASN yang tertuang pada UndangUndang No.5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara. Oleh karena itu Kemenpan-RB menetapkan corevaluebaru untuk menciptakan persepsi yang sama atas nilai-nilai dasar ASN. CorevalueBerAKHLAK juga merupakan penggabungan dan pengerucutan nilai-nilai ASN yang ada diberbagai instansi pemerintahan.6-12
Adanya corevalueASN yang baru ini diharapkan setiap ASN baik di pusat maupun di daerah memiliki semboyan dan semangat yang sama dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. ASN diharapkan memberikan pelayanan yang prima dalam membantu masyarakat. Harapan ini juga didukung dengan diresmikannya employer branding ASN
“Bangga melayani bangsa”6-12
Berikut adalah penjelasan masing-masing dari nilai dasar BerAKHLAK:
1. Berorientasi Pelayanan
Hal ini ditandai dengan kemampuan memahami dan memenuhi kebutuhan masyarakat, bersikap ramah, cekatan, solutif, dan dapat diandalkan, serta melakukan perbaikan tiada henti.6
2. Akuntabel
Hal ini ditandai dengan kemampuan melaksanakan tugas dengan jujur, bertanggungjawab, cermat, disiplin, dan berintegritas tinggi, menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara bertanggungjawab, efektif, dan efisien, serta tidak menyalahgunakan kewenangan jabatan.7
3. Kompeten
Hal ini ditandai dengan meningkatkan kompetensi diri untuk menjawab tantangan yang selalu berubah, mau membantu orang lain belajar, dan mampu melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik.8
4. Harmonis
8
Hal ini ditandai dengan sikap menghargai setiap orang apapun latar belakangnya, suka
menolong orang lain, dan mampu membangun lingkungan kerja yang kondusif.9
5. Loyal
Hal ini ditandai dengan kemampuan memegang teguh ideologi Pancasila, UUD Negara
Republik Indonesia Tahun 1945, NKRI serta pemerintahan yang sah, mampu menjaga
nama baik sesama ASN, Pimpinan, Instansi, dan Negara, serta menjaga rahasia jabatan dan negara.10
6. Adaptif
Hal ini ditandai dengan kemampuan menyesuaikan diri menghadapi perubahan secara cepat, terus berinovasi dan mengembangkan kreativitas, serta bertindak proaktif.11
7. Kolaboratif
Hal ini ditandai dengan memberi kesempatan kepada berbagai pihak untuk berkontribusi, terbuka dalam bekerja sama untuk menghasilkan nilai tambah, dan mampu menggerakkan pemanfaatan berbagai sumberdaya untuk tujuan bersama.12
2.8 Profil Peserta
Nama : dr. Try Febriani Siregar
NIP : 199302032022032004
Pangkat/Golongan : Penata Muda Tk.1/ III/B
Jabatan : Dokter Ahli Pertama
Unit Kerja : RSJ Dr. Soeharto Heerdjan Jakarta
Instansi : Kementerian Kesehatan
Dalam pelaksanaan aktualisasi nilai BerAKHLAK, peserta Pelatihan Dasar CPNS
Golongan III Angkatan 1 mengacu pada kegiatan yang terdapat di dalam Rencana Sasaran
Kinerja Pegawai, yaitu:
a. Melaksanakan pelayanan medik rawat jalan/MHCU/Vaksinasi
b. Melaksanakan pelayanan medik rawat inap, visite ruang kelas I, II, III dan VIP
c. Melaksanakan tindakan khusus di Instalasi Gawat Darurat
d. Melaksanakan pelayanan kegawatdaruratan medik/P3K
e. Melakukan pemulihan fisik
g. Mengisi rekam medik elektronik
9
h. Melaksanakan tugas jaga
i. Mengisi clinicalpathway
j. Mengikuti seminar/lokakarya
k. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan pimpinan.
10
BAB III
RANCANGAN AKTUALISASI
3.1 Identifikasi Isu
Berdasarkan pengalaman penulis selama 3 bulan bertugas di unit kerja RSJ Dr. Soeharto Heerdjan Jakarta per tanggal 1 Maret 2022. Penulis, sebagai dokter umum, ditempatkan di Instalasi Rawat Inap, Instalasi Gawat Darurat, dan Instalasi Rawat Jalan untuk
pelayanan MCHU dan vaksinasi covid 19. Dalam melaksanakan tugas penulis mempelajari SOP
terkait tugas dan mengerjakan tugas berdasarkan Kontrak Kinerja Pegawai serta Rencana
Sasaran Kinerja Pegawai. Dari pengalaman tersebut penulis menemukan beberapa isu terkait tugas di unit kerja terkait. Oleh karena itu dilakukan identifikasi isu terhadap isu-isu yang
ditemukan. Identifikasi isu digunakan untuk mendata masalah-masalah yang ada dalam
pencapaian tujuan. Dari identifikasi isu dapat diketahui faktor-faktor apa saja yang
mempengaruhi pencapaian tujuan. Dalam identifikasi isu terdapat tiga kemampuan yang dapat mempengaruhi dalam mengidentifikasi dan menetapkan isu yaitu kemampuan environmentalscanning,problemsolving,dan berpikir analisis.
Dengan menggunakan metode enviromentalscanning, penulis menemukan beberapa isu yang sedang berkembang, yaitu sebagai berikut :
1. Belum optimalnya pengisian Clinical Pathway (CP) elektronik oleh tenaga medis di Instalasi Rawat Inap RSJ dr. Soeharto Heerdjan Jakarta Tahun 2022 Pasien yang mendapat perawatan di Instalasi Rawat Inap RSJ Dr. Soeharto Heerdjan adalah Orang dengan Gangguan Jiwa (ODGJ). Lama perawatan pasien ODGJ tidak sama dengan pasien dengan penyakit fisik. Rerata lama perawatan rawat inap pasien ODGJ berkisar antara 14 hari hingga 21 hari, tergantung dengan kondisi klinis. Pada beberapa kasus bisa lebih dari 21 hari. Oleh karena itu diperlukan sebuah clinicalpathwayuntuk memudahkan dalam evaluasi standar mutu pelayanan dan patientsafety. Dalam Sasaran
Kinerja Pegawai tercantum poin tentang kepatuhan tenaga medis dalam pengisian clinical pathway(CP) elektronik. Namun dalam kenyataannya pengisian CP elektronik oleh tenaga medis di RSJ Dr. Soeharto Heerdjan masih belum optimal. Sehingga hal ini penting untuk segera diperbaiki untuk meningkatkan kualitas pelayanan dan meningkatkan kinerja pegawai.
2. Belum efektifnya komunikasi antar dokter saat operan jaga di Instalasi Gawat
Darurat RSJ dr. Soeharto Heerdjan Jakarta Tahun 2022
Komunikasi antar sejawat sangat penting untuk penanganan pasien. Saat ini belum ada format operan jaga oleh dokter umum di Instalasi Gawat Darurat RSJ dr. Soeharto
11
Heerdjan Jakarta Tahun 2022. Saat pergantian shift, operan jaga antar sejawat hanya
dilakukan secara lisan. Hal ini tentu penting untuk diperbaiki untuk meningkatkan standar pelayanan dan mengurangi prosedur yang tidak perlu yang mungkin terjadi apabila tidak didokumentasikan dalam format yang baik.
3. Belum efektifnya pemberian informed consent untuk tindakan fiksasi dan injeksi neuroleptik di Instalasi Gawat Darurat RSJ dr. Soeharto Heerdjan
Jakarta Tahun 2022
Informedconsentmerupakan suatu prosedur persetujuan tindakan medis yang diberikan pasien kepada dokter. Selain itu, informedconsentsendiri merupakan bentuk komunikasi antara pasien dan dokter, dengan tujuan memberikan informasi mengenai prosedur dan/atau pengobatan yang direncanakan, risiko tindakan, manfaat tindakan, prognosis penyakit, dan alternatif terapi lain. Informedconsentjuga bertujuan untuk memberikan perlindungan bagi pasien dan dokter. Dengan adanya informedconsent, pasien dapat terlindungi dari kemungkinan tindakan medis yang dilakukan tanpa sepengetahuannya atau tindakan medis yang tidak diperlukan. Sedangkan bagi dokter, informed consent bertujuan memberikan perlindungan hukum terhadap risiko tuntutan yang sering berkaitan dengan kegagalan tindakan medis walaupun pelayanan maksimal sudah diberikan.13 Tindakan fiksasi (restrain)ekstremitas dan injeksi neuroleptik adalah tindakan yang sering dilakukan di Instalasi Gawat Darurat dalam penanganan kegawatdaruratan psikiatri.14 Sebelum melakukan tindakan medis harus terlebih dahulu dilakukaninformed consent baik secara lisan, ataupun tulisan. Saat ini di IGD RSJ Dr. Soeharto Heerdjan belum tersedia formulir informedconsentyang terperinci untuk tindakan fiksasi (restrain) ekstremitas dan injeksi neuroleptik. Tentunya untuk meningkatkan komunikasi dokter pasien, dan meningkatkan standar pelayanan hal ini penting untuk diperbaiki.
3.2 Penetapan Isu
Untuk menetapkan isu yang berkualitas diperlukan kemampuan berpikir kritis
Penetapan isu dapat menggunakan alat bantu penetapan kriteria kualitas isu. Dalam hal ini penulis akan menggunakan metode USG (Urgency,Seriousness,Growth) untuk melakukan penapisan isu
Metode USG adalah salah satu metode untuk menetapkan urutan prioritas masalah dengan metode teknik skoring skala Liket 1 sampai dengan 5, dimana nilai 5 bermakna sangat besar, nilai 4 bermakna besar, nilai 3 bermakna sedang, nilai 2 bermakna kecil, nilai 1 bermakna sangat kecil, dengan mempertimbangkan tiga komponen dalam metode USG:
1. Urgency
12
Seberapa mendesak isu tersebut harus dibahas dikaitkan dengan waktu yang tersedia serta
seberapa keras tekanan waktu tersebut untuk memecahkan masalah yang menyebabkan isu tadi.
2. Seriousness
Seberapa serius isu tersebut perlu dibahas dikaitkan dengan akibat yang timbul dengan penundaan pemecahan masalah yang menimbulkan isu tersebut atau akibat yang menimbulkan masalah-masalah lain kalau masalah penyebab isu tidak dipecahkan. Perlu dimengerti bahwa dalam keadaan yang sama, suatu masalah yang dapat menimbulkan masalah lain adalah lebih serius bila dibandingkan dengan suatu masalah lain yang berdiri sendiri.
3. Growth
Seberapa kemungkinan-kemungkinannya isu tersebut menjadi berkembang dikaitkan kemungkinan masalah penyebab isu akan semakin memburuk kalau dibiarkan.
Dengan menggunakan metode USG, penulis melakukan penapisan isu terhadap ketiga isu yang telah teridentifikasi dan diperoleh hasil sebagai berikut.
Tabel 1. Identifikasi Menggunakan Metode USG No.
1. Belumoptimalnyapengisianclinicalpathway (CP)elektronikolehtenagamedisdiInstalasi RawatInapRSJdr.SoehartoHeerdjanJakarta Tahun2022
2. Belumefektifnyakomunikasiantardoktersaat operanjagadiInstalasiGawatDaruratRSJdr.
3. Belumefektifnyapemberianinformedconsent untuktindakanfiksasidaninjeksineuroleptikdi
Isu yang terpilih berdasarkan penetapan kualitas isu di atas adalah “Belum optimalnya pengisian Clinical Pathway (CP) elektronik oleh tenaga medis di Instalasi Rawat Inap RSJ dr. Soeharto Heerdjan Jakarta Tahun 2022.”
Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan No. 1438/MENKES/PER/IX/ 2010 tentang
Standar Pelayanan Kedokteran menyebutkan bahwa setiap rumah sakit wajib membuat Standar Prosedur Operasional dalam bentuk Panduan Praktik Klinis (PPK),
13
IdentifikasiIsu U S G Total Peringkat
5 4 4 13 1
SoehartoHeerdjanJakartaTahun2022 4 3 3 10 2
InstalasiGawatDaruratRSJdr.Soeharto HeerdjanJakartaTahun2022 2 2 2 6 3
yang dapat dilengkapi dengan alur klinis (clinicalpathway), algoritme, protokol, prosedur atau
standingorderdemi menunjang pelayanan kesehatan yang efisien dan berkualitas.4-5
ClinicalPathways (CP) adalah suatu konsep perencanaan pelayanan terpadu yang merangkum setiap langkah yang diberikan kepada pasien berdasarkan standar pelayanan medis dan asuhan keperawatan yang berbasis bukti dengan hasil yang terukur dan dalam jangka waktu tertentu selama di rumah sakit.Clinicalpathwaymeliputi semua elemen (unsur) asuhan dengan mengorganisasikan, mengurutkan dan menjadwalkan intervensi-intervensi utama oleh para Profesional Pemberi Asuhan (PPA) dan staf lainnya.4-5
Clinicalpathwaymemiliki tujuan, sebagai berikut:
- Meningkatkan mutu pelayanan pada keadaan klinis dan lingkungan tertentu.
- Membuat standarisasi pemeriksaan dan perawatan pasien yang memiliki pola tertentu.
- Menjamin tidak adanya aspek-aspek pelayanan penting yang dilupakan dan semua intervensi dilakukan secara tepat waktu.
- Mendorong staf klinis interdisipliner untuk proaktif dalam perencanaan pelayanan.
- Memfasilitasi pelayanan lebih cepat.4-5
Clinical pathway merangkum setiap langkah yang diberikan kepada pasien berdasarkan standar pelayanan medis dan asuhan keperawatan yang berbasis bukti dengan hasil yang terukur dan dalam jangka waktu tertentu selama di rumah sakit. Clinicalpathway berfungsi sebagai alat kendali mutu dan biaya. Selain itu clinical pathway juga dapat digunakan sebagai salah satu alat mekanisme evaluasi penilaian risiko untuk mendeteksi kesalahan aktif (activeerrors) dan laten (latent/systemerrors) maupun nyaris terjadi (near miss) dalam manajemen risiko klinis (clinicalriskmanagement) dalam rangka menjaga dan meningkatkan keamanan dan keselamatan pasien (patientsafety). Dengan penyusunannya yang berbasis bukti dan terstandar, implementasi clinical pathway diharapkan dapat mengurangi biaya perawatan dan fasilitas, menurunkan durasi perawatan (lengthofstaydan early discharge) sehingga dapat menurunkan angka komplikasi yang diderita pasien, meningkatkan indeks kualitas hidup, peningkatan keluaran klinis (clinical outcome) dan mengurangi tindakan yang tidak perlu.4-5
RSJ Dr. Soeharto Heerdjan merupakan rumah sakit yang bertugas menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna dengan kekhususan di bidang penyakit jiwa. Pasien yang mendapat perawatan di Instalasi Rawat Inap RSJ Dr. Soeharto Heerdjan adalah Orang dengan Gangguan Jiwa (ODGJ). Lama perawatan pasien ODGJ tidak sama dengan pasien dengan penyakit fisik. Rerata lama perawatan rawat inap pasien ODGJ berkisar antara 14 hari hingga 21 hari, tergantung dengan kondisi klinis. Oleh karena itu diperlukan sebuah clinicalpathwayuntuk memudahkan dalam evaluasi standar mutu pelayanan.
14
Dalam Sasaran Kinerja Pegawai tercantum poin tentang kepatuhan tenaga medis
dalam pengisian clinicalpathway(CP) elektronik. Namun dalam kenyataannya pengisian CP
oleh tenaga medis di RSJ Dr. Soeharto Heerdjan belum optimal. Sehingga hal ini penting untuk segera diperbaiki karena terkait dengan indikator kerja individu, unit kerja, dan rumah sakit. Apabila isu ini tidak diperbaiki maka akan dapat menurunkan standar pelayanan rumah sakit. Tidak terdokumentasinya perkembangan pasien dengan baik pada clinicalpathway dalam menyebabkan lama perawatan pasien rawat inap semakin bertambah. Lama perawatan pasien yang bertambah dapat menambah beban biaya rumah sakit. Selain itu clinicalpathwayyang tidak lengkap dapat berpengaruh terhadap standar keselamatan pasien Permasalahan tersebut pada ujungnya dapat menurunkan kepuasan pasien dan keluarga pasien,
3.3 Analisis Penyebab Isu
Setelah melakukan penapisan isu dengan metode USG, selanjutnya penulis menganalisis penyebab dari isu yang diambil dengan menggunakan diagram Fishbone. Tujuan dilakukan analisis secara mendalam adalah untuk mendapatkan gambaran akar permasalahan, aktor dan peran aktor, dan alternatif gagasan pemecahan isu yang akan diusulkan. Hasil analisis penyebab isu disajikan dalam bentuk diagram Fishbone sebagai berikut:
15
Methods
Belum adanya evaluasi berkala terkait pengisian CP
Belum adanya SOP tentang CP
Kurangnya sosialisi tentang pengisian CP
Belum adanya panduan pengisian CP
Tidak semua tenaga medis mengikuti sosialisasi tentang CP
Kepatuhan pengisian CP elektronik oleh tenaga medis masih kurang
Masih kurangnya pengetahuan terkait cara pengisian CP elektronik
Kurangnya kesadaran tenaga medis dalam pengisian CP
Jumlah pasien yang banyak di ruang rawat inap
Isian form CP elektronik yang banyak
Belum optimalnya pengisian Clinical Pathway (CP) elektronik oleh tenaga medis di Instalasi Rawat Inap RSJ dr. Soeharto Heerdjan Jakarta Tahun 2022
Mobilitas tenaga medis yang tinggi karena merangkap tugas di bagian lain
3.4 Gagasan Pemecahan Isu
Form pengisian CP tidak tersedia di seluruh konputer RS
Setelah menganalisis penyebab isu, penulis menemukan beberapa gagasan pemecahan isu, yaitu sebagai berikut:
- Membuat panduan atau petunjuk teknis pengisian clinicalpathway(CP) elektronik untuk tenaga medis
- Membuat video tentang cara pengisian clinicalpathway (CP) elektronik untuk tenaga medis
- Sosialisasi tentang panduan pengisian clinicalpathway(CP) elektronik terhadap tenaga medis dan saran evaluasi secara berkala terhadap kepatuhan tenaga medis dalam pengisian
16
Bagan 2. Diagram Fishbone
Man Environment Material
Dalam hal ini, gagasan kreatif pemecahan isu yang dipilih adalah “Optimalisasi
pengisian CP elektronik dengan pembuatan panduan dan sosialisasi penggunaannya dengan video cara pengisian CP elektronik.
3.5 Rancangan Kegiatan Aktualisasi
Rancangan kegiatan aktualisasi disajikan dalam bentuk matriks beserta tahapan
kegiatan, output kegiatan, keterkaitan substansi mata pelatihan, kontribusi terhadap visi -misi organisasi dan penguatan nilai - nilai organisasi, yaitu sebagai berikut:
17
Matriks 1. Rancangan Kegiatan Aktualisasi
No Kegiatan TahapanKegiatan Output/Hasil/Bukti KeterkaitanSubstansidengan
MataPelatihan
Kontribusidenganvisidan
misiorganisasi Penguatannilai organisasi
1 Persiapan penyusunan draft panduan
- Membuat daftar
identifikasi isu dan
gagasanpemecahan
isu
- Membuat janji
konsultasi dengan
mentor untuk
konsultasi terkait
identifikasi isu dan
pemilihan isu untuk
pembuatan
rancangan
aktualisasi
- Mencari bahan
bacaan terkait
gagasanpemecahan
isu tentang clinical pathway
- Meminta izin dan
konsultasi dengan
ketua Komite Mutu
- Daftar hadir dan form konsultasi
denganmentor
- Bahan kajian
pembuatan
panduan
- Bersikap ramah dan sopan
saat menemui mentor
(Berorientasi pelayanan -
Ramah, cekatan, solutif, dan dapatdiandalkan)
- Datang tepat waktu sesuai
dengan jadwal yang
ditentukan (Akuntabel -
Melaksanakan tugas dengan
jujur, bertanggungjawab, cermat, disiplin, dan berintegritastinggi)
- Membuat daftar isu yang
aktual sesuai SKP dengan
metode environmental
scanning untuk didiskusikan
dengan mentor dan mencari
bahan bacaan terkait
rancangan kegiatan (Kompetensi- Meningkatkan
kompetensi diri dan
SesuaidenganmisiRS
JiwaDr.Soeharto
Heerdjan,antaralain:
- Meningkatkankualitas
SDMyangkompeten
danprofesional.
- Meningkatkansarana
danpra-saranauntuk
mendukung
terwujudnyalayanan-
layananunggulandan
pusatlayanan
neuropsikiatri.
Kegiataninidapat
menguatkannilai-nilai yangdianutRSJSH, yaitu:
Responsibility (Tanggungjawab),
Sincerely(Ketulusan)
Justice(Keadilan)
Social(Sosial)
Humanity(Manusiawi).
18
yang berwenang terhadapCP
melaksanakan tugas dengan
kualitasterbaik)
- Bersediamenunggudengan
sabarsaatmentorsedangada
tugaspentingyangharus
dikerjakanterlebihdahulu
(Harmonis- Menghargai
setiaporangdanmembangun
lingkungankerjayang
kondusif)
- Menghormati atasan dengan
meminta persetujuan terkait
kegiatan aktualisasi kepada
atasan yang berwenang
(Loyal – menjaganamabaik pimpinan)
- Bersikap proaktif dalam
mengajukan gagasan
pemecahan isu (Adaptif -
Bertindakproaktif)
- Bekerjasama dengan pihak
lain yang terkait dengan
pemecahanisusesuaiarahan
mentor (Kolaboratif -
19
2 Pembuatan
panduan cara
pengisianCP
- Mencari bahan
tambahantambahan
terkait clinical pathway
- Mempelajari aplikasi clinical pathway
yangtelahada
- Konsultasi dengan
mentor
- Konsultasi dengan
ketua Komite Mutu
terkait pembuatan
panduan pengisian
CP
- Daftar hadir dan
form konsultasi
dengan mentor
dan atasan
terkait
- Panduan
pengisian Clinical Pathway(CP)
Terbuka dalam bekerja sama
untuk menghasilkan nilai
tambah)
- Membuat panduan pengisian
CPyangsesuaistandaruntuk
memperbaiki kinerja pegawai
dan meningkatkan standar
mutu pelayanan
(Berorientasi pelayanan -
Melakukan perbaikan tiada henti)
- Membuat panduan pengisian
CP secara jujur dan bertanggungjawab sesuai
dengan jadwal yang
ditetapkan (Akuntabel -
Melaksanakan tugas dengan jujur, bertanggungjawab, cermat, disiplin, dan berintegritastinggi)
- Meningkatkan pengetahuan
tentang CP sehingga dapat
membuat panduan pengisian
CPyangmudahdipahamioleh
SesuaidenganmisiRS
JiwaDr.Soeharto
Heerdjan,antaralain:
- Meningkatkankualitas
SDMyangkompeten
danprofesional.
- Meningkatkansarana
danpra-saranauntuk
mendukung
terwujudnyalayananlayananunggulandan
pusatlayanan neuropsikiatri.
Kegiataninidapat
menguatkannilai-nilai
yangdianutRSJSH, yaitu:
Responsibility (Tanggungjawab), Sincerely(Ketulusan)
Justice(Keadilan)
Social(Sosial)
Humanity(Manusiawi).
20
semua tenaga medis
(Kompeten – Meningkatkan
kompetensi diri dan membantuoranglainbelajar)
- Menjalin hubungan yang
harmonisdenganmentordan
atasan yang berwenang
(Harmonis - Membangun
lingkungan kerja yang kondusif)
- Menggunakan Bahasa
Indonesiayangbaikdanbenar
dalam membuat panduan
pengisian CP (Loyal -
Memegang teguh ideologi
Pancasila, UUD Negara
Republik Indonesia Tahun
1945, NKRI serta pemerintahanyangsah)
- Mau belajar dan beradaptasi
dengan penggunaan media
elektronikdalampengisianCP
elektronik (Adaptif - Cepat
21
3 Pembuatan video
cara pengisianCP
elektronik
- Meminta izin dan
konsultasi dengan
mentor dan Ketua
KomiteMutu
- Membuat alur dan
narasivideo
- Konsultasi dengan
mentor
- Daftar hadir dan
form konsultasi
denganmentor
- Video cara
pengisianCP
menyesuaikan diri menghadapiperubahan)
- Bekerjasama dengan Komite
Mutu untuk penyelesaian
panduan pengisian CP
(Kolaboratif- Terbukadalam
bekerja sama untuk
menghasilkannilaitambah)
- Selalu bersikap ramah dan
sopan saat berkonsultasi
dengan mentor dan Ketua
Komite Mutu (Berorientasi
pelayanan- Ramah,cekatan, solutif,dandapatdiandalkan)
- Membuat video panduan
pengisian CP secara cermat
dan bertanggungjawab
(Akuntabel - Melaksanakan
tugas dengan jujur, bertanggungjawab, cermat, disiplin, dan berintegritas tinggi)
- Membuat video panduan
pengisian CP agar tenaga
SesuaidenganmisiRS
JiwaDr.Soeharto
Heerdjan,antaralain:
- Meningkatkankualitas
SDMyangkompeten
danprofesional.
- Meningkatkansarana
danpra-saranauntuk
mendukung
terwujudnyalayananlayananunggulandan
pusatlayanan
neuropsikiatri.
Kegiataninidapat
menguatkannilai-nilai
yangdianutRSJSH, yaitu:
Responsibility (Tanggungjawab),
Sincerely(Ketulusan)
Justice(Keadilan)
Social(Sosial)
Humanity(Manusiawi).
22
medislaindapatlebihpaham
dalam pengisian CP sehingga
meningkatkan kinerjanya.
(Kompeten – meningkatkan
kompetensi dan membantu
oranglainbelajar)
- Bersediaberkorbanwaktudan
tenaga untuk menyelesaikan
video panduan pengisian CP
(Loyal - Memegang teguh
ideologi Pancasila, UUD
Negara Republik Indonesia
Tahun 1945, NKRI serta pemerintahanyangsah)
- Membuat panduan dalam
bentuk video sehingga lebih
aplikatifdanmudahdipahami
(Adaptif - Terus berinovasi
dan mengembangkan
kreativitas)
- Bekerja sama dengan pihak
lain untuk membuat video
panduan yang menarik
(Kolaboratif- Terbukadalam
23
4 Sosialisasitentang
panduan
pengisianCP
- Meminta izin atasan
terkait jadwal dan
lokasisosialiasi
- Membuat surat
undangan
- Memberikan
sosialisasi terkait
pengisianCP
- Surat undangan
sosialisasi
- Daftar hadir
sosialisasi
- Dokumentasifoto
terlaksananya
sosialisasi
pengisianCP
bekerja sama untuk menghasilkannilaitambah)
- Memberikansosialiasidengan
tujuanmemperbaikiisubelum
optimalnya pengisianCPoleh
tenaga medis sehingga
meningkatkan mutu
pelayanan (Berorientasi
pelayanan - Melakukan perbaikantiadahenti)
- Melaksanakan kegiatan
sosialisasi secara jujur dan bertangguang jawab
(Akuntabel - Melaksanakan
tugas dengan jujur, bertanggungjawab, cermat, disiplin, dan berintegritas tinggi)
- Kegiatan sosialisasi tentang
pengisian CP ini dapat untuk
meningkatkan pengetahuan
tenaga medis demi
terwujudnya peningkatan
SesuaidenganmisiRS
JiwaDr.Soeharto
Heerdjan,antaralain:
- Meningkatkankualitas
SDMyangkompeten
danprofesional.
- Meningkatkansarana
danpra-saranauntuk
mendukung
terwujudnyalayananlayananunggulandan
pusatlayanan
neuropsikiatri.
Kegiataninidapat
menguatkannilai-nilai
yangdianutRSJSH, yaitu:
Responsibility (Tanggungjawab),
Sincerely(Ketulusan)
Justice(Keadilan)
Social(Sosial)
Humanity(Manusiawi).
24
mutu layanan rumah sakit (Kompeten - Meningkatkan
kompetensidiri)
- Memberikan surat undangan sosialisasi tentang pengisian
CP terhadap seluruh tenaga
medis dengan tidak
membeda-bedakan
kedudukan,suku,agama,dan
lainnya (HarmonisMenghargai setiap orang apapunlatarbelakangnya)
- Berkontribusi dengan melakukan sosialisasi terkait
pengisian CP demi peningkatan mutu layanan dancitrarumahsakit.(Loyal
-Menjaganamabaiksesama ASN, Pimpinan, Instansi, dan
Negara)
- Bersikapantusiasdanproaktif
dalam memberikan sosialisasi
tentangpanduanpengisianCP (Adaptif – Bertindakproaktif)
25
5 Pembuatan
laporanaktualisasi
kegiatan
- Mengumpulkan
bahan-bahan untuk
pembuatan laporan
aktualisasi
- Melakukan
konsultasi dengan
mentor
- Melakukan
konsultasi dengan
coach
- Laporan
aktualisasi dalam
bentuk pdf dan dalam bentuk
power point
untukpresentasi
- Daftar hadir dan
form konsultasi
denganmentor
- Bekerjasama dengan pihak
lain untuk mendukung
terlaksananya kegiatan
sosialisasi tentang panduan
pengisian CP (Kolaboratif –
terbuka dalam bekerja sama
untuk menghasilkan nilai
tambah)
- Maumenerimakritikdansaran
darimentorataucoachuntuk
perbaikan laporan aktualisasi
(Berorientasi pelayanan -
Melakukan perbaikan tiada henti)
- Menyiapkan bahan-bahan
laporan aktualisasi seperti
daftar hadir secara jujur dan
bertanggungjawab
(Akuntabel - Melaksanakan
tugas dengan jujur, bertanggungjawab, cermat, disiplin, dan berintegritas tinggi)
SesuaidenganmisiRS
JiwaDr.Soeharto
Heerdjan,antaralain:
- Meningkatkankualitas
SDMyangkompeten
danprofesional.
- Meningkatkansarana
danpra-saranauntuk
mendukung
terwujudnyalayananlayananunggulandan
pusatlayanan
neuropsikiatri.
Kegiataninidapat
menguatkannilai-nilai
yangdianutRSJSH, yaitu:
Responsibility (Tanggungjawab),
Sincerely(Ketulusan)
Justice(Keadilan)
Social(Sosial)
Humanity(Manusiawi).
26
- Menyusun laporan aktualisasi
dengan kualitas terbaik.
(Kompeten - Melaksanakan
tugasdengankualitasterbaik)
- Menjaga hubungan yang
harmonis dengan mentor, coach,atasandanrekankerja
(Harmonis - Membangun
lingkungan kerja yang
kondusif
- Bersedia berkorban tenaga
dan waktu demi
menyelesaikan tugas laporan
aktualisasi. (Loyal -
Memegang teguh ideologi
Pancasila, UUD Negara
Republik Indonesia Tahun
1945, NKRI serta pemerintahanyangsah)
- Bertindak proaktif dalam
menyelesaikan tugas laporan
aktualisasi. (Adaptif –bertindakproaktif)
27
- Mau bekerjasama dengan
pihak lain demi selesainya
penyusunan laporan
aktualisasi. (Kolaboratif -
Terbuka dalam bekerja sama
untuk menghasilkan nilai
tambah)
28
3.6
Jadwal Pelaksanaan Aktualisasi
No. Kegiatan Juni Juli
Minggu ke Minggu ke
II III IV I II III IV
1 Persiapan draftpanduan
2 Pembuatan panduan pengisian CP
3 Pembuatan video cara pengisian CP
elektronik
4 Sosialisasi tentang panduan pengisian CP
5 Pembuatan laporan aktualisasi kegiatan
29
Daftar Pustaka
1. PERMENPAN RB. Undang-undang No. 5 Tahun 2014 Tentang Aparatur Sipil Negara (ASN).2014.
2. Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia (LAN RI). Keputusan Kepala LAN No. 93/K.1/PDP.07/2021 Tentang Pedoman Penyelenggaraan Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil. 2021.
3. Kementerian Kesehatan. LAKIP 2021 RSJ Dr. Soeharto Heerdjan Jakarta. Jakarta; 2021. Available from: https://e-renggar.kemkes.go.id/file2018/e-performance/1415454-4tahunan-489.pdf
4. Kementerian Kesehatan. Peraturan Menteri Kesehatan No. 1438/MENKES/PER/IX/2010 Tentang Standar Pelayanan Kedokteran 2010
5. Komisi Akreditasi Rumah Sakit. Standar Nasional Akreditasi Rumah Sakit Edisi 1. 2017. Tersedia di: http://web90.opencloud.dssdi.ugm.ac.id/wpcontent/uploads/sites/644/2018/05/SNARS-Edisi-1.pdf
6. Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia (LAN RI). Modul Berorientasi
Pelayanan Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil. Jakarta: LAN RI; 2021.
7. Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia (LAN RI). Modul Akuntabel Pelatihan
Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil. Jakarta: LAN RI; 2021.
8. Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia (LAN RI). Modul Kompeten Pelatihan
Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil. Jakarta: LAN RI; 2021.
9. Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia (LAN RI). Modul Harmonis Pelatihan
Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil. Jakarta: LAN RI; 2021.
10. Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia (LAN RI). Modul Loyal Pelatihan
Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil. Jakarta: LAN RI; 2021.
11. Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia (LAN RI). Modul Adaptif Pelatihan
Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil. Jakarta: LAN RI; 2021.
12. Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia (LAN RI). Modul Kolaboratif
Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil. Jakarta: LAN RI; 2021.
13. Menteri Kesehatan Republik Indonesia. Peraturan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia Nomor 290/Menkes/Per/III/2008 Tentang Persetujuan Tindakan
Kedokteran. 2008.
14. Kusumadewi I, Heriani, Siste K. Kedaruratan psikiatri. In: Elvira SD, Hadisukanto G, editors. Buku ajar psikiatri. 2nd Ed. Jakarta: Balai Penerbit Fakultas Kedokteran
Indonesia; 2013. p.359
30