LAPORAN AKTUALISASI PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN II ANGKATAN 1
OPTIMALISASI EDUKASI PENCEGAHAN COVID-19 DENGAN 5M DI INSTALASI PUSAT BEDAH TERPADU RSUPN Dr. CIPTO MANGUNKUSUMO JAKARTA
DISUSUN OLEH : ERLIS KURNIASARI NIP. 199309112020122004
BAPELKES CIKARANG KEMENTERIAN KESEHATAN RI 2021
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN AKTUALISASI OPTIMALISASI EDUKASI PENCEGAHAN COVID-19 DENGAN 5M DI INSTALASI PUSAT BEDAH TERPADU RSUPN Dr. CIPTO MANGUNKUSUMO JAKARTA
Telah di seminarkan Tanggal 01 Juli 2021, di Bapelkes Cikarang
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat dan hidayah-Nya Laporan Aktualisasi Pelatihan Dasar CPNS Golongan II dapat diselesaikan tepat waktu. Pada kesempatan ini dengan penuh ketulusan penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada:
1. Bapak Ns. Hendra Firmansyah S.Kep selaku mentor laporan aktualisasi Pelatihan Dasar CPNS RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta
2. Bapak Agus Dwinanto, SAP, MM selaku coach laporan aktualisasi Pelatihan Dasar CPNS Golongan II Angkatan I tahun 2021
3. Bapak Ibu fasilitator dari Balai Besar Pelatihan Kesehatan Cikarang 4. Rekan-rekan CPNS Golongan II Angkatan 1 tahun 2021 di Balai Besar Pelatihan Kesehatan Cikarang Penulis berharap semoga kegiatan aktualisasi ini dapat berjalan dengan lancar dan penulis dapat menerapkan nilai-nilai dasar ASN, kedudukan dan peran ASN dalam NKRI dalam kehidupan sehari-hari sehingga dapat memberikan kontribusi bagi kemajuan Bangsa dan Negara tercinta, Indonesia. Laporan kegiatan aktualisasi ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu saran dan masukan sangat penulis harapkan untuk perbaikan
Jakarta, 01 Juli 2021
Erlis Kurniasari NIP. 199309112020122004
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL HALAMAN PENGESAHAN.................................................................... i KATA PENGANTAR............................................................................. ii DAFTAR ISI ...................................................................................... iv DAFTAR TABEL ................................................................................. vi DAFTAR GAMBAR ............................................................................ vii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ................................................................................ 1 B. Tujuan ........................................................................................... 3 C. Manfaat .......................................................................................... 3 D. Tempat dan Waktu .......................................................................... 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, Anti Korupsi (ANEKA) ......................................................................................... 5
B. Kedudukan ASN di NKRI .................................................................13 C. Teknik Analisis Isu ..........................................................................17 D. Pencegahan COVID-19 dengan 5M .................................................. 18
BAB III RANCANGAN AKTUALISASI
A. Gambaran Umum Organisasi 1. Profil RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo .......................................23 2. Visi Misi ....................................................................................24
3. Struktur Organisasai ..................................................................26 4. Nilai Organisasi .........................................................................26 5. Profil Penulis .............................................................................28 B. Rancangan Aktualisasi 1. Identifikasi Isu ..........................................................................29 2. Deskripsi Isu.............................................................................29 3. Penapisan Isu ...........................................................................33 4. Analisis Rumusan Masalah .........................................................34 5. Penetapan Isu ..........................................................................34 6. Gagasan Pemecahan Masalah ....................................................32 7. Rencana Kegiatan Aktualisasi .....................................................36 8. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan .....................................................52
BAB IV KEGIATAN AKTUALISASI
A. Pelaksanaan Aktualisasi ...............................................................
54
B. Kendala dan Cara Mengatasi ............................................................ 127
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ................................................................................... 128 B. Saran ........................................................................................... 129 DAFTAR PUSTAKA............................................................................ 130 LAMPIRAN
DAFTAR TABEL Hal. Tabel 2.1 Fungsi, Tingkatan dan Nilai Akuntabilitas
6
Tabel 3.1 Nilai dan Perilaku Utama RSCM
25
Tabel 3.2 Kegiatan Tugas Pokok Jabatan (SKP)
28
Tabel 3.4 Analisis USG
33
Tabel 3.4 Penetapan Penyebab
34
Tabel 3.5 Gagasan Pemecahan Masalah
35
Tabel 3.3 Rencana Kegiatan Aktualisasi
36
Tabel 3.7 Jadwal Pelaksanaan Aktualisasi
52
Tabel 4.1 Rangkuman Jenis dan Jumlah Kegiatan Aktualisasi
54
DAFTAR GAMBAR Hal Gambar 2.1 Peta Kompetensi Dasar untuk Mata Diklat Nasionalisme ASN
8
Gambar 3.1 Struktur Organisasi RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo
27
Gambar 3.2 Jajaran Direksi RSCM
28
Gambar 3.3 Struktur Organisasi Departemen Urologi
28
Gambar 3.2 Analisis Rumusan Masalah
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Dalam pembukaan Undang-undang Dasar Republik Indonesia Tahun 1945 telah dituliskan tentang perwujudan cita-cita bangsa dan negara. Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang merupakan bagian dari Aparatur Sipil Negara (ASN) memiliki peranan yang menentukan dalam mengelola pra-kondisi negara Indonesia. Sejumlah keputusan strategis mulai dari merumuskan kebijakan sampai pada implementasi kebijakan dalam berbagai sektor pembangunan dilaksanakan oleh PNS. Untuk memainkan peranan tersebut, diperlukan sosok PNS yang profesional, yaitu PNS yang mampu memenuhi standar kompetensi jabatannya sehingga mampu melaksanakan tugas jabatannya secara efektif dan efisien. ASN memiliki fungsi sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik dan perekat pemersatu bangsa. ASN yang memiliki integritas, profesional, netral dan bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi dan nepotisme, serta mampu menyelenggarakan pelayanan publik bagi masyarakat sangat diperlukan dalam melaksanakan fungsinya. Menurut UU No. 5 Tahun 2014 tentang ASN, penyelenggaraan kebijakan dan manajemen ASN berdasarkan pada asas kepastian hukum, profesionalitas, proporsionalitas, keterpaduan, delegasi, netralitas, akuntabilitas, efektif efisien, keterbukaan, nondiskriminatif, persatuan dan kesatuan, keadilan dan kesetaraan, dan kesejahteraan. Merujuk Pasal 63 ayat (3) dan ayat (4) Undang-Undang No.5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara, Pegawai Negeri Sipil (PNS) wajib menjalani masa percobaan yang dilaksanakan melalui proses diklat terintegrasi untuk membangun moral, kejujuran, semangat nasionalisme dan kebangsaan, karakter pribadi yang unggul dan bertanggung jawab, dan memperkuat profesionalisme serta kompetensi bidang. Kompetensi yang dibangun dalam diklat terintegrasi adalah kompetensi
PNS
sebagai
pelayan
masyarakat
yang
profesional,
yang
diindikasikan dengan kemampuan mengaktualisasikan dan mampu menganalisis dampak dari lima nilai dasar ASN, yaitu akuntabilitas, nasionalisme, etika publik, komitmen mutu, dan anti korupsi atau yang dikenal dengan nilai ANEKA. Hal ini
ditegaskan dalam Peraturan Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor 12 Tahun 2018 Tentang Pedoman Penyelenggaraan Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil. Menurut Permenpan-RB Nomor 35 Tahun 2019 tentang jabatan fungsional perawat, menyatakan bahwa perawat berkedudukan sebagai pelaksana teknis fungsional di bidang pelayanan keperawatan pada Fasyankes atau Fasilitas Kesehatan lainnya di lingkungan instansi pemerintah. Perawat adalah PNS yang diberi tugas, tanggung jawab, wewenang dan hak secara penuh oleh pejabat yang berwenang untuk melaksanakan pelayanan keperawatan yang meliputi asuhan keperawatan dan pengelolaan keperawatan. Beberapa uraian tugas perawat terampil meliputi: melakukan pengkajian keperawatan dasar pada individu, melakukan komunikasi terapeutik dalam pemberian asuhan keperawatan, melaksanakan edukasi tentang perilaku bersih dan sehat dalam rangka melakukan upaya promotif, memberikan oksigenasi sederhana, memberikan tindakan keperawatan pada kondisi gawat darurat/ bencana/ kritikal, melakukan dokumentasi keperawatan dan lain-lain. Dalam sistem penyelenggaraan Pelatihan Dasar Calon PNS memadukan pembelajaran klasikal dan non-klasikal di tempat pelatihan lain dan di tempat kerja sehingga memungkinkan peserta mampu menginternalisasi, menerapkan, serta membuatnya menjadi kebiasaan (habituasi). Habituasi diawali dengan penjelasan konsep Habituasi yang bertujuan memberikan bekal pengetahuan tentang kegiatan pembelajaran di tempat kerja untuk mensintesakan materi yang telah dipelajari
pada
kurikulum
pembentukan
karakter
PNS.
Untuk
dapat
menghabituasi Nilai- Nilai Dasar PNS, peran dan kedudukan ASN di NKRI maka diperlukan laporan rencana pelaksanaan aktualisasi. Rancangan kegiatan aktualisasi diharapkan dapat digunakan untuk memecahkan permasalahanpermasalahan yang terjadi pada unit kerja masing-masing. Pelaksanaan akualisasi dimulai dengan mengangkat satu isu yang kemudian dituangkan dalam kegiatan-kegiatan sebagai penyelesaian isu tersebut. Dalam pelaksanaan aktualisasi penulis mengambil isu tentang belum optimalnya edukasi pencegahan covid-19 dengan 5M di UPBT RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo. Pelaksanaan tindakan perioperatif meliputi kegiatan yang berhubungan dengan tindakan pembedahan, yang memerlukan kondisi pasien lingkungan petugas dan
pengunjung yang kondusif namun belum dilakukan dengan optimal sebagaiamana tugas perawat terampil yaitu melaksanakan edukasi tentang perilaku bersih dan sehat dalam rangka melakukan upaya promotif. Pelaksanaan edukasi terkait protokol kesehatan pencegahan covid-19 dengan 5M belum berjalan dengan baik. Hal inilah yang melatarbelakangi penulis membuat rancangan aktualisasi diri tentang pemberian edukasi kesehatan mengenai pencegahan covid-19 dengan 5M di lingkungan UPBT RSCM Dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta.
B. Tujuan 1. Tujuan Umum Mampu mengaktualisasikan nilai-nilai dasar ASN dalam melakukan tugas dan fungsi jabatan.
2. Tujuan Khusus -
Mampu mengidentifikasi masalah/isu
-
Mampu menetapkan kegiatan sebagai upaya pemecahan masalah
-
Mampu menerapkan nilai-nilai ANEKA dalam setiap kegiatan
-
Mampu mengaitkan kegiatan dengan visi misi dan nilai organisasi
C. Manfaat 1. Bagi Diri Sendiri Dengan mengaktualisasikan nilai-nilai Akuntabel, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi (ANEKA) akan membentuk kepribadian diri yang baik sehingga hal tersebut terinternalisasi pada individu agar dapat bekerja secara profesional, disiplin, jujur, beretika dan kreatif yang diharapkan dapat meningkatkan capaian kinerja.
2. Bagi sesama Perawat Meningkatkan pengetahuan tentang edukasi pencegahan covid-19 dengan 5M.
3. Bagi Pasien dan Pengunjung Meningkatkan pengetahuan pasien dan pengunjung tentang pencegahan covid-19 dengan 5M
4. Bagi Instansi Dengan dilakukan edukasi pencegahan covid-19 dengan 5M maka akan berpengaruh pada kinerja PNS yang semakin membaik, sehingga diharapkan akan membuat pelayanan instansi semakin baik, suasana kerja yang nyaman, serta membantu pencapaian visi misi dan nilai-nilai instansi yang diharapkan diikuti oleh perbaikan citra instansi.
D. Tempat dan Waktu Pelatihan Dasar Calon PNS Golongan II Angkatan 1 dilaksanakan mulai tanggal 15 Maret-28 Juni 2021 selama 74 hari dengan perincian:
1. 15 Maret-6 April 2021 (16 hari) untuk Massive Open Online Course (MOOC) pembelajaran mandiri yang dilakukan oleh peserta pelatihan dasar CPNS secara daring dengan memanfaatkan sistem MOOC LAN dan assesment potensi terhadap para CPNS (off campus).
2. 12 April-11 Mei 2021 (22 hari) untuk Distance Learning pembelajaran kolaboratif antara peserta pelatihan dasar CPNS dan tenaga pelatihan dengan memanfaatkan sistem pembelajaran yang ditetapkan oleh LAN (off campus)
3. 12 Mei- 18 Juni 2021 Aktualisasi di tempat kerja masing-masing instansi (off campus)
4. 21 Juni-2 Juli 2021 Klasikal di tempat penyelenggaraan pelatihan akan menyesuaikan dnegan kondisi pandemi (on campus).
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, Anti Korupsi(ANEKA) 1. Akuntabilitas Akuntabilitas adalah kewajiban pertanggungjawaban yang harus dicapai. Akuntabilitas merujuk pada kewajiban setiap individu, kelompok atau institusi untuk memenuhi tanggung jawab yang menjadi amanahnya. Amanah seorang PNS adalah menjamin terwujudnya nilai-nilai publik. Nilai-nilai publik akuntabilitas
a. Mampu mengambil pilihan yang tepat dan benar ketika terjadi konflik kepentingan, antara kepentingan publik dengan kepentingan sektor,kelompok dan pribadi
b. Memiliki pemahaman dan kesadaran untuk menghindari dan mencegah keterlibatan PNS dalam politik praktis
c. Memperlakukan warga negara secara sama dan adil dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan publik
d. Menunjukkan sikap dan perilaku yang konsisten dan dapat diandalkan sebagai peneyelenggara pemerintahan Aspek-aspek akuntabilitas
a. Akuntabilitas adalah hubungan. Pemberi kewenangan bertanggung jawab memberikan arahan yang memadai, bimbingan dan mengalokasikan sumber daya sesuai dengan tupoksi
b. Akuntabilitas berorientasi pada hasil. Menghasilkan perilakuu yang bertanggung jawab, adil dan inovatif.
c. Akuntabilitas membutuhkan adanya laporan. Laporan kinerja merupakan perwujudan dari akuntabilitas seorang pegawai, sedangkan LAKIP adalah bukti akuntabilitas instansi
d. Akuntabilitas memerlukan konskeuensi. Konsekuensi berupa reward dan punishment
e. Akuntabilitas memperbaiki kinerja. Pendekatan akuntabilitas bersifat proaktif, akuntabilitas dimaknai sebagai hubungan dan proses untuk mencapai tujuan awal, penempatan sumber daya yang tepat, dan evaluasi kinerja. Tabel 2.1 Fungsi, Tingkatan dan Nilai Akuntabilitas Fungsi Utama
Tingkatan
Nilai-nilai
Akuntabilitas
Akuntabilit
Akuntabilitas
as 1. Menyediakan control demokratis (peran demokrasi) 2. Mencegah korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan (peran
1. Akuntabilita s Personal 2. Akuntabilita s individu 3. Akuntabilita s kelompok 4. Akuntabilita
konstitusional)
s organisasi
3. Meningkatkan
5. Akuntabilita
efisiensi dan
s
efektivitas
stakeholder
(peran belajar)
1. Kepemimpinan 2. Transparansi 3. Integritas 4. Tanggung jawab perseorangan dan kelompok 5. Keadilan 6. Kepercayaan 7. Keseimbangan 8. Kejelasan 9. Konsistensi
2. Nasionalisme Nasionalisme dalam arti luas merupakan pandangan tentang rasa cinta yang wajar terhadap bangsa dan negara, dan sekaligus menghormati bangsa lain. Nasionalisme Pancasila adalah pandangan atau paham kecintaan manusia Indonesia terhadap bangsa dan tanah airnya yang didasarkan pada nilai-nilai Pancasila. Prinsip nasionalisme bangsa Indonesia dilandasi nilai-nilai Pancasila yang diarahkan agar bangsa Indonesia senantiasa menempatkan persatuan kesatuan, kepentingan dan keselamatan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi atau kepentingan golongan; menunjukkan sikap rela berkorban demi kepentingan bangsa dan negara; bangga sebagai bangsa Indonesia dan bertanah air Indonesia serta tidak merasa rendah diri; mengakui persamaan derajat, persamaan hak dan kewajiban antara sesama manusia dan sesama bangsa;
menumbuhkan sikap saling mencintai sesama manusia; mengembangkan sikap tenggang rasa.
ASN yang mampu mengaktualisasikan wawasan kebangsaan dan jiwa nasionalisme dalam menjalankan profesinya sebagai pelayanan publik yang berintegritas
ASN sebagai
ASN sebagai pelaksana
ASN sebagai
perekat dan
kebijakan
pelayan publik
pemersatu bangsa
publik
Sila 1
Sila 2
Sila 3
Sila 4
Sila 5
ASN yang memahami dan memiliki kesadaran mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila dalam pelaksanaan tugasnya ASN yang memiliki Nasionalisme Kuat Gambar 2.1 Peta Kompetensi Dasar untuk Mata Diklat Nasionalisme ASN
3. Etika Publik Dalam kaitannya dengan pelayanan publik, etika publik adalah refleksi tentang standar/norma yang menentukan baik/buruk, benar/salah perilaku, tindakan dan keputusan untuk mengarahkan kebijakan publik dalam rangka menjalankan tanggung jawab pelayanan publik. Integritas publik menuntut para pemimpin dan pejabat publik untuk memiliki komitmen moral dengan mempertimbangkan keseimbangan antara penilaian kelembagaan, dimensi-dimensi pribadi, dan kebijaksanaan di dalam pelayanan publik (Haryatmoko dalam Modul Latasar CPNS, 2015).
Kode Etik Aparatur Sipil Negara Kode Etik adalah aturan-aturan yang mengatur tingkah laku dalam suatu kelompok khusus, sudut pandangnya hanya ditujukan pada hal-hal prinsip dalam bentuk ketentuan ketentuan tertulis. Berdasarkan Undang-Undang ASN, kode etik dan kode perilaku ASN yakni sebagai berikut:
1. Melaksanakan tugasnya dengan jujur, bertanggung jawab, dan berintegritas tinggi.
2. Melaksanakan tugasnya dengan cermat dan disiplin 3. Melayani dengan sikap hormat, sopan, dan tanpa tekanan 4. Melaksanakan tugasnya sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku 5. Melaksanakan tugasnya sesuai dengan perintah atasan atau Pejabat yang berwenang sejauh
tidak
bertentangan
dengan
ketentuan
peraturan
perundang- undangan dan etika pemerintahan.
6. Menjaga kerahasiaan yang menyangkut kebijakan negara. 7. Menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara bertanggung jawab, efektif dan efisien.
8. Menjaga agar tidak terjadi konflik kepentingan dalam melaksanakan tugasnya. 9. Memberikan informasi secara benar dan tidak menyesatkan kepada pihak lain yang memerlukan informasi terkait kepentingan kedinasan.
10. Tidak menyalahgunakan informasi intern negara, tugas, status, kekuasaan, dan jabatannya untuk mendapat atau mencari keuntungan atau manfaat bagi diri sendiri atau untuk orang lain.
11. Memegang teguh nilai dasar ASN dan selalu menjaga reputasi dan integritas ASN
12. Melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan mengenai disiplin pegawai ASN. Nilai-nilai dasar Etika Publik Nilai-nilai dasar etika publik sebagaimana tercantum dalam UU ASN No.5 Tahun 2014 yakni sebagai berikut :
1. Memegang teguh nilai-nilai dalam ideologi Negara Pancasila. 2. Setia dan mempertahankan Undang-Undang Dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia 1945.
3. Menjalankan tugas secara profesional dan tidak berpihak. 4. Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian. 5. Menciptakan lingkungan kerja yang non diskriminatif. 6. Memelihara dan menjunjung tinggi standar etika luhur. 7. Mempertanggungjawabkan tindakan dan kinerjanya kepada publik. 8. Memiliki
kemampuan dalam
melaksanakan kebijakan
dan
program pemerintah.
9. Memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap, cepat, tepat, akurat, berdaya guna, berhasil guna, dan santun.
10. Mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi. 11. Menghargai komunikasi, konsultasi, dan kerjasama. 12. Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja pegawai. 13. Mendorong kesetaraan dalam pekerjaan. 14. Meningkatkan efektivitas sistem pemerintahan yang demokratis sebagai perangkat sistem karir.
Tiga fokus utama dalam pelayanan publik, yakni: 1. Pelayanan publik yang berkualitas dan relevan 2. Sisi dimensi reflektif, Etika Publik berfungsi sebagai bantuan dalam menimbang pilihan sarana kebijakan publik dan alat evaluasi. 3. Modalitas Etika, menjembatani antara norma moral dan tindakan faktual. 4. Komitmen Mutu Definisi Efektivitas dan Efisiensi Efektivitas menunjukkan tingkat ketercapaian target yang telah direncanakan, baik menyangkut jumlah maupun mutu hasil kerja. Efisiensi merupakan tingkat ketepatan realisasi penggunaan sumberdaya dan
bagaimana pekerjaan dilaksanakan, sehingga tidak terjadi pemborosan sumber daya, penyalahgunaan alokasi, penyimpangan prosedur, dan mekanisme yang keluar alur. Karakteristik utama yang dapat dijadikan dasar untuk mengukur tingkat efektivitas adalah ketercapaian target yang telah direncanakan, baik dilihat dari capaian jumlah maupun mutu hasil kerja, sehingga dapat memberi kepuasan, sedangkan tingkat efisiensi diukur dari penghematan biaya, waktu, tenaga, dan pikiran dalam menyelesaikan kegiatan. Oleh karena itu, jika dalam pelaksanaan tugas tidak memperhatikan efektivitas dan efisiensi maka akan berdampak pada ketidaktercapaian target kerja, menurunkan kredibilitas institusi tempat bekerja, dan bahkan akan menimbulkan kerugian. Mutu Zulian Yamit (2010: 7-8) mengutip pendapat sejumlah pakar tentang pengertian mutu.
(1) Menurut Edward Deming: “Mutu adalah apapun yang menjadi kebutuhan dan keinginan konsumen.”
(2) Menurut Crosby: “Mutu merupakan nihil cacat, kesempurnaan dan kesesuaian terhadap persyaratan.”
(3) Menurut Juran: “mutu merupakan kesesuaian terhadap spesifikasi.” Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa mutu mencerminkan nilai keunggulan produk/ jasa yang diberikan kepada pelanggan (customer) sesuai dengan kebutuhan dan keinginannya, dan bahkan melampaui harapannya. Mutu merupakan salah satu standar yang menjadi dasar untuk mengukur capaian hasil kerja. Mutu juga dapat dijadikan sebagai alat pembeda atau pembanding dengan produk/jasa sejenis lainnya, yang dihasilkan oleh lembaga lain sebagai pesaing
(competitors). Berry dan Pasuraman dalam Zulian Yamit (2010: 11) mengemukakan lima dimensi karakteristik mutu pelayanan sebagai berikut: “Lima dimensi karakteristik yang diguna kan pelanggan dalam mengevaluasi kualitas pelayanan, yaitu:
(1) tangibles (bukti langsung), yaitu meliputi fasilitas fisik, perlengkapan, pegawai, dan sarana komunikasi
(2) reliability (kehandalan), yaitu kemampuan dalam memberikan pelayanan dengan segera dan memuaskan serta sesuai dengan yang
telah dijanjukan
(3) responsiveness (daya tangkap), yaitu keinginan para staf untuk membantu para pelanggan dan memberikan pelayanan dengan tanggap assurance (jaminan), yaitu mencakup kemampuan, kesopanan dan sifat dapat dipercaya yang dimiliki para staf, bebas dari bahaya, resiko ataupun keragu- raguan
(4) empaty yaitu meliputi kemudahan dalam melakukan hubungan, komunikasi yang baik, dan perhatian dengan tulus terhadap kebutuhan pelanggan.” Nilai-nilai dasar orientasi mutu dalam memberikan layanan prima sekurangkurangnya akan mencakup hal-hal berikut:
-
mengedepankan komitmen terhadap kepuasan customers/ clients
-
memberikan layanan yang menyentuh hati, untuk menjaga dan memelihara agar customers/clients tetap setia
-
menghasilkan produk/jasa yang berkualitas tinggi: tanpa cacat, tanpa kesalahan, dan tidak ada pemborosan
-
beradaptasi dengan perubahan yang terjadi, baik berkaitan dengan pergeseran tuntutan kebutuhan customers/clients maupun perkembangan teknologi
-
menggunakan pendekatan ilmiah dan inovatif dalam pemecahan masalah dan pengambilan keputusan
-
melakukan upaya perbaikan secara berkelanjutan melalui berbagai cara, antara lain: pendidikan, pelatihan, pengembangan ide kreatif, kolaborasi, dan
benchmark. Zeithmalh, dkk (1990: 23) menyatakan bahwa terdapat sepuluh ukuran dalam menilai mutu pelayanan, yaitu:
1. Tangible (nyata/ berwujud) 2. Reliability (kehandalan) 3. Responsiveness (cepat tanggap) 4. Competence (kompetensi) 5. Access (kemudahan) 6. Courtesy (keramahan)
7. Communication (komunikasi) 8. Credibility (kepercayaan) 9. Security (keamanan) 10. Understanding the Customer (pemahaman pelanggan) Secara lebih operasional, Djamaludin Ancok dkk (2014) memberi ilustrasi bahwa perilaku yang semestinya ditampilkan untuk memberikan layanan prima adalah:
-
Menyapa dan memberi salam.
-
Ramah dan senyum manis.
-
Cepat dan tepat waktu.
-
Mendengar dengan sabar dan aktif
-
Penampilan yang rapi dan bangga akan penampilan
-
Terangkan apa yang Saudara lakukan
-
Jangan lupa mengucapkan terima kasih
-
Perlakukan teman sekerja seperti pelanggan
-
Mengingat nama pelanggan
Dengan demikian esensi dari pelayanan adalah memberi sesuatu kepada pihak lain. Hal ini mengandung makna bahwa layanan yang berorientasi mutu akan terwujud tatkala apa yang diberikan dapat diterima oleh pihak lain dengan baik, sehingga mereka merasa puas. 5. Anti Korupsi Kata korupsi berasal dari bahasa latin yaitu Corruptio yang artinya kerusakan, kebobrokan dan kebusukan. Korupsi sering dikatakan sebagai kejahatan luar biasa, karena dampaknya yang luar biasa, menyebabkan kerusakan baik dalam ruang lingkup pribadi, keluarga, masyarakat dan kehidupan yang lebih luas. Kerusakan tidak hanya terjadi dalam kurun waktu yang pendek, namun dapat berdampak secara jangka panjang. Dampak korupsi tidak hanya sekedar menimbulkan kerugian negara namun dapat menimbulkan kerusakan kehidupan yang tidak hanya bersifat jangka pendek tapi dapat pula bersifat jangka panjang. Fenomena dampak korupsi yang
menyebabkan kerusakan kehidupan dikaitkan dengan tanggung jawab manuasia sebagai yang diberi amanah untuk mengelolanya dapat menjadi sarana untuk memicu kesadaran diri PNS agar menerapkan perilaku anti korupsi.
Spiritual Accountability yang baik akan menghasilkan niat baik, yang akan menghasilkan visi dan misi yang baik, selanjutnya akan diterjemahkan dalam usaha yang terbaik untuk mendapatkan hasil terbaik. Hubungan konsekuensi tersebut idealnya dapat menjamin bahwa pemilik spiritual accountability yang baik akan mendorong publik accountability yang baik pula, dan tentunya tidak akan tergerak dan mempunyai niat sedikit pun untuk membuat kerusakan di muka termasuk didalamnya adalah melakukan korupsi, sebaliknya justeru akan mempunyai niat yang sangat kuat untuk menghindari korupsi. Tunas integritas merupakan terjemahan dari konsep yang berprinsip bahwa manusia sebagai faktor kunci perubahan, dan pendekatan yang seutuhnya terkait manusia sebagai makhluk dengan aspek jasmani dan rohani, serta makhluk sosial yang harus berinteraksi dengan lingkungannya, maka pembangunan integritas perlu dimulai dari upaya membangun integritas individu yang selaras dengan integritas organisasi dan bangsa. KPK bersama dengan para pakar telah melakukan identifikasi nilai-nilai dasar anti korupsi, dan dihasilkan sebanyak 9 nilai yaitu jujur, peduli, mandiri, disiplin, tanggung jawab, kerja keras, sederhana, berani dan adil.
B. Kedudukan dan Peran ASN Dalam NKRI 1. Whole of Government Whole of Government (WoG) adalah sebuah pendekatan penyelenggaraan pemerintahan yang menyatukan upaya-upaya kolaboratif pemerintahan dari keseluruhan sektor dalam ruang lingkup koordinasi yang lebih luas guna mencapai tujuan-tujuan pembangunan kebijakan, manajemen program dan pelayanan publik. Oleh karenanya WoG juga dikenal sebagai pendekatan interagency, yaitu pendekatan yang melibatkan sejumlah kelembagaan yang terkait dengan urusanurusan yang relevan. Terdapat beberapa alasan yang menyebabkan mengapa WoG menjadi penting dan tumbuh sebagai pendekatan yang mendapatkan perhatian dari pemerintah.
Pertama, adalah adanya faktor-faktor eksternal seperti dorongan publik dalam mewujudkan integrasi kebijakan, program pembangunan dan pelayanan agar
tercipta penyelenggaraan pemerintahan yang lebih baik.Selain itu perkembangan teknologi informasi, situasi dan dinamika kebijakan yang lebih kompleks juga mendorong pentingnya WoG dalam menyatukan institusi pemerintah sebagai penyelenggara kebijakan dan layanan publik. Kedua, terkait faktor-faktor internal dengan adanya fenomena ketimpangan kapasitas sektoral sebagai akibat dari adanya nuansa kompetisi antar sektor dalam pembangunan. Satu sektor bisa menjadi sangat superior terhadap sektor lain, atau masing-masing sektor tumbuh namun tidak berjalan beriringan, melainkan justru kontra produktif atau saling “membunuh”. Masing-masing sektor menganggap bahwa sektornya lebih penting dari yang lainnya. Ketiga, khususnya dalam konteks Indonesia, keberagaman latar belakang nilai, budaya, adat istiadat, serta bentuk latar belakang lainnya mendrong adanya potensi disintegrasi bangsa. Pemerintah sebagai institusi formal berkewajiban untuk mendorong tumbuhnya nilai-nilai perekat kebangsaan yang akan menjamin bersatunya elemen-elemen kebangsaan ini dalam satu frame NKRI. 2. Manajemen ASN Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan pegawai professional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi dan nepotisme. Manajemen ASN lebih menekankan kepada pengaturan profesi pegawai sehingga diharpakan agar selalu tersedia sumber daya ASN yang sesuai dengan perkembangan zaman. Pegawai ASN berkedudukan sebagai aparatur Negara yang menjalankan kebijakan yang ditetapkan oleh pimpinan instansi pemerintah harus bebas dari pengaruh semua golongan dan partai politik. Pengelolaan atau manajemen ASN adalah kebijakan dan praktek dalam mengelola aspek manusia atau SDM dalam organisasi, baik untuk PNS maupun PPK. Manajemen ASN akan membuat seorang ASN mengerti apa saja kedudukan, peran, hak, kewajiban dan kode etik ASN.
a. Kedudukan ASN Kedudukan ASN berada di pusat, daerah, dan luar negeri, namun demikian pegawai ASN merupakan satu kesatuan.
b. Peran ASN 1) Pelaksana kebijakan publik 2) Pelayan publik
3) Perekat pemersatu bangsa c. Hak dan kewajiban ASN Seorang ASN mempunyai hak sebagai berikut:
1) Gaji, tunjangan dan fasilitas. 2) Cuti. 3) Jaminan pensiun dan jaminan hari tua. 4) Perlindungan. 5) Pengembangan kompetensi Kewajiban ASN sebagai berikut :
1) Setia dan taat pada Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan pemerintahan yang sah.
2) Menjaga persatuan dan kesatuan bangsa. 3) Melaksanakan kebijakan yang dirumuskan pejabat pemerintah yang berwenang,
4) Menaati ketentuan peraturan perundang – undangan, 5) Melaksanakan tugas kedinasan dengan penuh pengabdian, kejujuran, kesadaran, dan tanggung jawab,
6) Menunjukkan integritas dan keteladanan dalam sikap, perilaku, ucapan dan tindakan kepada setiap orang, baik di dalam maupun luar kedinasan,
7) Menyimpan rahasia jabatan dan hanya dapat mengemukakan rahasia jabatan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang – undangan, dan
8) Bersedia ditempatkan di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia. 3. Pelayanan Publik Pelayanan publik adalah pemberian layanan atau melayani keperluan orang atau masyarakat dan/atau organisasi lain yang mempunyai kepentingan pada organisasi itu, sesuai dengan aturan pokok dan tata cara yang ditentukan dan ditujukan untuk memberikan kepuasan kepada penerima pelayanan. Pelayanan publik yang mementingkan kepentingan publik adalah yang mengutamakan apa yang diinginkan masyarakat dan pada hal tertentu pemerintah juga berperan untuk memperoleh masukan dari masyarakat atas
pelayanan yang dilaksanakan. Dengan demikian yang
menjadi ukuran
keberhasilan layana publik adalah terpenuhinya kepentingan masyarakat umum atau segala sesuatu yang berkaitan dengan hajat hidup orang banyak. Gaspersz dalam Lukman (1998:8) mengemukakan diemnsi kualitas pelayanan yang meliputi:
-
Ketepatan waktu pelayanan
- akurasi pelayanan
-
Kesopanan
- keramahan
-
Tanggung jawab
- kelengkapan
-
Kemudahan pelayanan
- variasi model pelayanan
-
Pelayanan pribadi
- kenyamanan dalam
pelayanan Terdapat 3 unsur penting dalam pelayanan publik, yaitu
1. Organisasi penyelenggara pelayanan publik; 2. Penerima layanan (pelanggan), yaitu orang, masyarakat atau organisasi yang berkepentingan;
3. Kepuasan yang diberikan dan/atau diterima oleh penerima layanan (pelanggan). Prinsip pelayanan publik yang baik untuk mewujudkan pelayanan prima adalah:
a. Partisipatif Pemerintah
perlu
melibatkan
masyarakat
dalam
merencanakan,
melaksanakan, dan mengevaluasi hasilnya.
b. Transparan Masyarakat juga harus diberi akses untuk mempertanyakan dan menyampaikan pengaduan apabila merasa tidak puas terhadap pelayanan publik pemerintah.
c. Responsif Pemerintah wajib mendengar dan memenuhi tuntutan kebutuhan warga negara.Birokrasi wajib mendengarkan aspirasi dan keinginan masyarakat.
d. Tidak diskriminatif Tidak boleh ada perbedaan pemberian layanan kepada masyarakat atas dasar perbedaan identitas warga negara.
e. Mudah dan murah Mudah artinya berbagai persyaratan yang dibutuhkan tersebut masuk
akal dan mudah untuk dipenuhi.Murah artinya biaya yang diperlukan dapat dijangkau oleh seluruh warga negara.
f. Efektif dan efisien Efektif mampu mewujudkan tujuan yang hendak dicapai.Efisien adalah cara mewujudkan tujuan dikaitkan dengan sumber daya yang dipakai.
g. Aksesibel Pelayanan publik yang harus dapat dijangkau oleh warga negara yang membutuhkan dalam arti fisik (dekat, terjangkau dengan kendaraan publik, mudah ditemukan, dan lain – lain) dan dapat dijangkau dalam arti non – fisik yang terkait dengan biaya dan persyaratan yang harus dipenuhi.
h. Akuntabel Penyelenggaraan pelayanan publik harus dapat dipertanggungjawabkan secara terbuka kepada masyarakat melalui media publik baik secara cetak maupun elektronik. Mekanisme pertanggungjawaban yang demikian sering disebut sebagai social accountability.
i. Berkeadilan Penyelenggaraan pelayanan publik harus dapat dijadikan sebagai alat pelindung kelompok rentan dan mampu menghadirkan rasa keadilan bagi kelompok lemah ketika berhadapan dengan kelompok kuat.
C. Teknik Analisis Isu Isu dapat diartikan sebagai suatu fenomena / kejadian yang diartikan sebagai masalah, sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia isu adalah masalah yang dikedepankan untuk ditanggapi. Dalam pengertian ini isu kritikal dipandang sebagai topik yang berhubungan dengan masalah – masalah sumber daya yang memerlukan pemecahan disertai dengan adanya kesadaran publik akan isu tersebut. Isu kritikal secara umum terbagi ke dalam tiga kelompok yang berbeda berdasarkan tingkat urgensinya, yaitu : 1. Isu saat ini (current isu), merupakan kelompok isu yang mendapatkan perhatian dan sorotan publik secara luas. 2. Isu berkembang (emerging issue), merupakan isu yang yang perlahan – lahan masuk dan menyebar di ruang publik, mulai menyadari ada isu itu. 3. Isu potensial, adalah kelompok isu yang belum nampak di ruang publik, namun dapat terindikasi dari beberapa instrumen (sosial, penelitian ilmiah,
analisis intelijen). Setelah memahami berbagai isu kritikal, selanjutnya perlu dilakukan analisis untuk memahami isu itu secara utuh dan kemudian menggunakan kemampuan berpikir konseptual dicarikan alternatif jalan keluar pemecahan isu. Alat bantu penetapan kriteria isu, misalnya menggunakan teknik tapisan dengan menetapkan rentang penialaian (1-5) pada kriteria aktual (benar terjadi), kekhalayakan (menyangkut hajat hidup orang banyak), problematik (mempunyai dimensi masalah yang kompleks), dan kelayakan (masuk akal, realistis, relevan). Alat bantu tapisan lainnya adalah kriteria USG dari mulai sangat USG atau tidak sangat USG. Urgency : seberapa mendesak suatu isu harus dibahas, dan ditindaklanjuti;
Seriousness : seberapa serius suatu isu harus dibahas dikaitkan dengan akibat yang akan ditimbulkan; Growth : seberapa besar kemungkinan memburuknya isu tersebut jika tidak segera ditangani. Dari sejumlah isu yang telah dianalisis dengan teknik tapisan, selanjutnya isu dianalisis secara mendalam dengan menggunakan alat bantu teknik berpikir kritis, misalnya menggunakan fishbone diagram atau diagram tulang ikan yang lebih menekankan pada hubungan sebab akibat.
D. Pencegahan Covid-19 dengan 5M Coronavirus Disease-2019 (COVID-19) adalah penyakit yang disebabkan oleh Coronavirus jenis baru yang ditemukan pada manusia pertama kali di Wuhan, Cina pada Desember 2019 (Kementerian Kesehatan RI, 2020). Seseorang dapat terinfeksi dari penderita COVID-19. Penyakit ini dapat menyebar melalui tetesan kecil (droplet) dari hidung atau mulut pada saat batuk atau bersin. Droplet tersebut kemudian jatuh pada benda di sekitarnya. Kemudian jika ada orang lain menyentuh benda yang sudah terkontaminasi dengan droplet tersebut, lalu orang itu menyentuh mata, hidung atau mulut (segitiga wajah), maka orang itu dapat terinfeksi COVID19. Atau bisa juga seseorang terinfeksi COVID-19 ketika tanpa sengaja menghirup droplet dari penderita (Kemenkes, 2020). Penyebab dari wabah ini adalah coronavirus jenis baru yang disebut dengan novel coronavirus 2019 (2019-nCoV). Penyakit ini termasuk dalam golongan virus yang sama dengan virus penyebab severe acute respiratory syndrome (SARS) dan Middle
East respiratory syndrome (MERS) (Kemenkes, 2020). Lansia dan orang-orang dengan penyakit penyerta seperti penyakit kardiovaskuler, tekanan darah tinggi, obesitas, diabetes, penyakit pernapasan akut, dan kanker lebih berisiko terkena COVID-19 (WHO, 2020) Tanda dan gejala COVID-19 yang paling umum adalah demam > 38OC, batuk kering dan kelelahan. Gejala lain yang kurang umum namun terjadi pada beberapa pasien yaitu kehilangan rasa atau bau, hidung tersumbat, konjungtivitis (mata merah), sakit tenggorokan, sakit kepala, nyeri otot atau sendi, ruam pada kulit, mual dan muntah, diare, mengigil. Sedangkan gejala penyakit COVID-19 yang parah meliputi sesak nafas, kehilangan selera makan, kebingungan, nyeri dada. Gejala lain kurnag umum adalah sifat lekas amrah, kesadaran berkurang, gelisah. Depresi, gangguan tidur dan komplikasi neurologis (WHO, 2020) 1. Cara mencegah terjadinya COVID-19
·
Sering cuci tangan pakai sabun
·
Bekerja, belajar, dan beribadah di rumah
·
Pakai masker bila bertemu orang lain dan berada di tempat umum
·
Jaga jarak dan hindari kerumunan
·
Segera mandi dan ganti pakaian setelah tiba di rumah
·
Konsumsi gizi seimbang, Perbanyak aktivitas fisik
·
Istirahat cukup, Tidak merokok, Mengendalikan penyakit penyerta
·
Tutupi mulut saat batuk dan bersin dengan lengan atas atau tisu dan segera buang ke tempat sampah tertutup dan langsung cuci tangan
·
Bersihkan dengan desinfektan secara rutin benda-benda yang sering disentuh di rumah
2. Cara cuci tangan 6 langkah -
Enam langkah cuci tangan (Kemenkes, 2020)
a) Basahi tangan, gosok sabun pada telapak tangan kemudian usap dan gosok kedua telapak tangan secara lembut dengan arah memutar
b) Usap dan gosok juga kedua punggung tangan secara bergantian c) Gosok sela-sela jari tangan hingga bersih d) Bersihkan ujung jari secara bergantian dengan posisi saling mengunci e) Gosok dan putar kedua ibu jari secara bergantian f) Letakkan ujung jari ke telapak tangan kemudian gosok perlahan. Bilas dengan air bersih dan keringkan Langkah-langkah tersebut dilakukan kurang lebih selama 60 detik. Lima waktu penting CTPS (Cuci tangan pakai sabun) meliputi: Sebelum makan, Setelah BAK dan BAB, Sebelum menjamah makanan, Sebelum menyusui dan Setelah beraktivitas. 3. Cara penggunaan masker
a. Sebelum memasang masker, cuci tangan pakai sabun dan air mengalir (minimal 20 detik) atau bila tidak tersedia, gunakan cairan pembersih tangan (minimal alkohol 60%).
b. Pasang masker untuk menutupi mulut dan hidung dan pastikan tidak ada sela antara wajah dan masker.
c. Hindari menyentuh masker saat digunakan; bila tersentuh, cuci tangan pakai sabun dan air mengalir minimal 20 detik atau bila tidak ada, cairan pembersih tangan (minimal alkohol 60%)
d. Ganti masker yang basah atau lembab dengan masker baru. Masker medis hanya boleh digunakan satu kali saja. Masker kain dapat digunakan berulang kali.
e. Untuk membuka masker: lepaskan dari belakang. Jangan sentuh bagian depan masker; Untuk masker 1x pakai, buang segera di tempat sampah tertutup atau kantong plastik. Untuk masker kain, segera cuci dengan deterjen. Untuk memasang masker baru, ikuti poin pertama.
4. Etika batuk yang benar Berikut etika batuk yang benar menurut WHO untuk mencegah penularan virus corona:
a. Tutup mulut dan hidung saat batuk dengan lengan baju dalam atau tisu agar virus tak menyebar ke udara
b. Buang tisu yang telah dipakai buat batuk ke tong sampah c. Segera cuci tangan pakai air bersih atau hand sanitizer d. Gunakan masker. 5. Tips agar tetap sehat di masa pandemi Covid 19
a. Di rumah aja b. Konsumsi makanan sehat untuk meningkatkan imunitas tubuh c. Kurangi konsumsi alkohol dan minuman mengandung banyak gula
d. Aktivitas fisik 30 menit perhari e. Jika bekerja di rumah, setiap duduk 30 menit disarankan istirahat f. Stop merokok. Merokok meningkatkan risiko infeksi dan akan memperparah komplikasi akibat Covid 19
g. Jika anda stres, bingung dan takut, bicarakan perasaan anda kepada orang yang anda kenal dan percaya dapat membantu. Saling menguatkan di antara keluarga, tetangga dan teman, rasa kasih sayang juga menjadi obat. Beribadah, baca buku, dengarkan musik, dan jangan cemas. Dengar dan ikuti anjuran pemerintah yang disiarkan resmi setiap hari. 6. Cara kesehatan tradisional untuk meningkatkan daya tahan tubuh Informasi yang diperoleh dari website www.itb.ac.id, dijelaskan bahwa menurut Guru Besar bidang Farmasi, Institut Teknologi Bandung Daryono Hadi Tjahjono menyatakan bahwa Saat ini, tanaman herbal
banyak dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai salah satu cara untuk membantu pencegahan virus corona atau Covid-19. Tanaman herbal yang umum dikonsumsi oleh masyarakat adalah kunyit, temulawak dan jahe, baik jahe putih maupun jahe merah. Kunyit (Curcuma longa L) mengandung senyawa metabolit bahan alam berupa kurkumin yang dilaporkan memiliki potensi terapeutik yang beragam seperti antibiotik, antiviral, antioksidan, antikanker, dan untuk penanganan penyakit alzheimer. “Kurkumin (atau turunannya, yaitu kurkuminoid) juga terdapat pada temulawak, jahe, serta tanaman sejenis. Selain senyawa kurkumin, terdapatpuluhan senyawa kimia lain yang terkandung di dalam tanaman tersebut (Sutana & Dwipayana, 2020). Menurut Sukini (2018:41-42) dalam Sutana dan Dwipayana (2020) secara umum langkah-langkah pembuatan jamu tradisional yang baik dan segar sebagai berikut.
a. Menyiapkan bahan baku (rimpang, kulit batang, daun, bunga, biji dan buah) serta bahan pendukung seperti asam jawa, garam, gula tebu, gula aren atau madu.
b. Menyiapkan alat-alat yang akan digunakan untuk pembuatan jamu, seperti: kompor, panci, blender, tumbukan, parutan, saringan teh, botol kaca, sendok untuk mengaduk.
c. Cuci bersih semua alat dan bahan. d. Bahan baku yang digunakan kemudian dihaluskan bisa dengan cara diparut, diblender, atau ditumbuk.
e. Didihkan air dengan panci, selanjutnya masukkan bahan baku yang sudah dihaluskan tadi kedalam air yang mendidih.
f. Tambahkan asam jawa dan sedikit garam. g. Selanjutnya tambahkan gula tebu atau gula aren, kemudian kecilkan api kompor.
h. Aduk sesekali dengan sendok hingga aromanya sedap dan air di panci sedikit menyusut
i.
Matikan api, kemudian tunggu jamu hingga dingin.
j.
Kemudian saring jamu yang telah diolah, dan jamu telah siap untuk diminum.
k. Apabila rasanya masih terlalu pahit atau asam, dapat ditambahkan dengan madu agar rasanya lebih enak
l.
Untuk penyimpanan, jamu dimasukkan dalam wadah botol kaca dan disimpan dalam lemari es.
BAB III RANCANGAN AKTUALISASI
A. Gambaran Umum Organisasi 1. Profil Organisasi Sejarah RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo dimulai sejak tahun 1896. Pada tahun tersebut Dr. H. Roll ditunjuk sebagai pimpinan Pendidikan kedokteran di Batavia. Laboraturium dan sekolah Dokter Jawa masih berada dalam satu pimpinan. Pada tahun 1910 Sekolah Dokter Jawa diubah menjadi STOVIA yang menjadi cikal bakal Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Pada tahun 1919, Centrale Burgelijke Ziekenhuis (CBZ) didirikan dan disatukan dengan STOVIA. Dalam masa tersebut, pendidikan dan pelayanan kedokteran semakin maju dan berkembang. Pada tahun 1942 saat masa pendudukan Jepang, CBZ dijadikan sebagai rumah sakit perguruan tinggi (Ika Daigaku Byongin). Nama CBZ berubah menjadi Rumah Sakit Oemem Negeri (RSON) pada tahun 1945 yang dipimpin oleh Prof. Dr. Asikin Widjaya Koesoema dan dilanjutkan olehProf. Tamija. Pada tahun 1950, RSON berubah nama menjadi Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP). Pada tanggal 17 Agustus 1964, Menteri Kesehatan saat itu Prof. Dr. Satrio meresmikan RSUP menjadi Rumah Sakit Tjipto Mangunkusumo
(RSTM).
Seiring
pekembangan
ilmu
Bahasa
dan
penyempurnaan ejaan baru bahasa Indonesia, maka dirubah menjadi RSCM. Sesuai dengan SK Menkes nomor 553/Menkes/SK/VI/1994, pada tanggal 13 Juni 1994 nama RSCM berubah menjadi RSUP Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo. Pada tanggal 12 Desember 2000,berdasarkan PP nomor 116 tahun 2000, RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo ditetapkan sebagai Perusahaan Jawatan (Perjan) RS Dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta. Pada tahun 2005, Perjan RSCM berubah menjadi Badan Layanan Umum (BLU) yang didasarkan pada PP nomor 23 tahun 2005. Dalam SK Menkes nomor YM.01.10/III/2212/2009 tertuang Pemberian Status Akreditasi Penuh Tingkat Lengkap. Kemudian dalam SK Menkes nomor YM.0106/III/7352/2010 tertuang Penetapan RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta sebagai Rumah Sakit Pendidikan Utama Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
2. Visi dan Misi a. Visi Sebagai Rumah Sakit Pusat Rujukan Nasional dan sebagai Rumah Sakit Pendidikan Utama Fakultas Kedokteran Indonesia serta sebagai barometer Rumah Sakit pemerintah di Indonesia maka RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo membuat visi yaitu “Menjadi Rumah Sakit Umum Pusat Rujukan Nasional Terdepan dalam Layanan, Pendidikan dan Penelitian yang Berstandar Internasional ”. b. Misi Dalam upaya untuk merealisasikan visi “Menjadi Rumah Sakit Umum Pusat Rujukan Nasional Terdepan dalam Layanan, Pendidikan dan Penelitian yang Berstandar Internasional” RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo membuat misi yaitu:
a. Memberikan pelayanan kesehatan paripurna dan profesional berstandar internasional.
b. Menyelenggarakan layanan kesehatan semesta berbasis institusi maupun komunitas melalui AHS (Academic Health System).
c. Menyelenggarakan pendidikan dan penelitian yang menghasilkan tenaga kedokteran dan kesehatan unggul.
d. Menyelenggarakan Rumah Sakit berbasis Smart Hospital. e. Menyelenggarakan sistem manajemen RS, dengan tata kelola yang andal dan akuntabel.
c. Nilai dan Perilaku Utama RSCM. Tabel 3.1 Nilai dan Perilaku Utama RSCM No. 1.
Nilai Integritas
Makna Nilai
Perilaku Utama
Keselarasan
antar
Beriman dan bertakwa
dan
Jujur dan konsisten
perbuatan sesuai etika,
Memegang
Disiplin
a
perkataan
teguhetika
moral, dan kemanusiaan 2.
Professional
Kompeten da n
bertanggung
jawab
dan
taatpada aturan
Bertanggung jawabdan berdedikasi
dalam menjalankan tugas
Kompeten dan belajar berkelanjutan
3.
Kepedulian
Melayani dengan empati,
Berempati
tulus, dan peduli
Peka,
cepat
dan tanggap
4.
Kolaborasi
Bekerjasama secar a
terpadu
kesetaraan
Memberi solusi
Komunikasi efektif
Proaktif
dalam
bekerjasam
untuk
a
mencapai tujuan bersama
Saling menolongdan bersinergi
5.
Keunggulan
Menghasilkan terbaik
secara
yang
kreatif,
padastandar tertinggidan tepat guna
inovatif, dan berkelanjutan
Berorientasi
Berjiwa entrepreneurship, inovatif dan kreatif
3. Struktur Organisasi RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo Gambar 3.1 : Struktur organisasi RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo
Jajaran Direksi Gambar 3.2 : Jajaran direksi RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo
Struktur Manajemen Departemen Urologi RSCM Gambar 3.3 : Struktur Organisasi Departemen Urologi
Direktur Pelayanan Medikdan Keperawatan
Kepala Departemen Urologi DR.dr. Irfan Wahyudi,
Koordinator Administrasi dan Keuangan Dr. Harrina E Rahardjo, SpU-K,
Koordinator Penelitian dan Pengembangan DR.dr. Nur Rasyid,
Koordinator Pendidikan S1 Dr. Arry Rodjani, SpU-K
Perpustakan Urologi
Koordinator Pendidikan S2 Dr. Chaidir A Mochtar, SpU-K, PhD
Koordinator Pelayanan Masyarakat Dr. Agus Rizal AHHamid, SpU, PhD
4. Profil Peserta a. Identitas
Nama
: Erlis Kurniasari
NIP
199309112020122004
TTL
: Cahaya Negeri, 11 September 1993
Pendidikan
: DIII Keperawatan
Jabatan
: Perawat Pelaksana
PendidikanSatuan Kerja
: RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo
Unit Kerja
: KSM Departemen Urologi
b. Sasaran Kinerja Pegawai (SKP) Dalam pelaksanaan aktualisasi, mengacu pada kegiatan dalam Sasaran KerjaPegawai (SKP), sebagai berikut : Tabel 3.2 Kegiatan Tugas Pokok Jabatan (SKP) No. 1. 2.
Kegitan Tugas Pokok Jabatan Melakukan pengkajian keperawatan dasar pada individu
5.
Mengajarkan perilaku hidup bersih dan sehat pada individu dalam rangka melakukan upaya promotif Memfasilitasi penggunaan alat-alat pengaman atau pelindung fisik pada pasien untuk mencegah risiko cedera pada individu dalam rangka upaya preventif Memantau perkembangan pasien sesuai dengan kondisinya (melakukan pemeriksaan fisik, mengamati keadaan pasien) pada individu dalam rangka upaya preventif Memberikan oksigenasi sederhana
6.
Memberikan bantuan hidup dasar
3.
4.
7.
Melakukan mobilisasi posisi pasien
8.
Mempertahankan posisi anatomis pasien
9.
Memfasilitasi penggunaan pakaian yang mendukung kenyamanan pada pasien
10.
Melakukan relaksasi psikologis
11.
Mempertahankan suhu tubuh saat tindakan (memasang warming blanket)
12.
Melakukan dokumentasi pelaksanaan tindakan keperawatan
B. Rancangan Aktualisasi 1.
Identifikasi Isu a. Belum optimalnya proses safety ceklist pasien (penilaian identitas pasien) di UPBT RSUPN Dr. Cipto mangunkusumo (Pelayanan Publik) b. Belum optimalnya Pelaksanaan kamar operasi dalam mempertahankan suhu tubuh pasien saat tindakan (memasang warming blanket) di UPBT RSUPN Dr. Cipto mangunkusumo (Pelayanan publik) c. Belum optimalnya edukasi pasien, petugas dan pengunjung terkait prokes 5M dan pencegahan Covid-19 di UPBT RSUPN Dr. Cipto mangunkusumo (Manajemen ASN).
2.
Deskripsi Isu a. Belum optimalnya proses safety ceklist pasien (penilaian identitas pasien) di UPBT RSUPN Dr. Cipto mangunkusumo (Pelayanan Publik) Instalasi kamar operasi merupakan bagian integral dari pelayanan rumah sakit khususnya dalam bidang pembedahan, oleh karena itu pemakaian daftar/checklist keselamatan pasien operasi harus dilaksanakan dalam setiap tindakan operasi yang akan dilakukan. Dalam perkembangan pelayanan kesehatan yang dari hari ke hari semakin maju, maka pelayanan pembedahan juga harus mengikuti perkembangan tersebut, pendokumentasian pelayanan pasien yang dilakukan harus tersusun dengan rapi untuk mengetahui riwayat dari proses perawatan pasien (SNARS, 2021). Pengkajian safety ceklist periopeartif dilakukan pada semua pasien yang menjalani tindakan operasi. Termasuk dalam butir pengkajian awal harus terisi sebelum pasien masuk ke kamar operasi. Penilaian identitas pasien merupakan
bagian dari IPSG 6 yaitu identifikasi pasien dengan benar. Namun tidak semua petugas kesehatan dalam hal ini perawat dapat melakukan penilaian identitas pasien sesuai dengan SOP dan kondisi pasien. Hal ini dikuatkan oleh data insiden yang terjadi pada bulan maret 2021 bahwa ada kejadian tidak diharapkan yaitu salah penempelan stiker identitas pasien di form ceklist keselamatan operasi. Hal ini dapat menyebabkan kesalahan dalam pendokumentasian tindakan operasi dan ketika pasien kontrol ke poli untuk menanyakan hasil jaringan biopsi, pasien tidak bisa menemukan hasil di Patologi Anatomi karena form histopatologinya tertempel stiker identitas pasien lain. Kesalahan ini juga dapat mengakibatkan resiko terjadinya kesalahan diagnosis tindakan yang akan dilakukan. Meningkatnya resiko salah dalam mengidentifikasi pasien pada pasien di rumah sakit dapat menyebabkan kondisi salah diagnosis, salah tindakan pada pasien di rumah sakit. Apabila insiden salah identifikasi pasien terjadi di rumah sakit maka hal ini melanggar prinsip Non-Maleficence (tidak merugikan pasien). Pasien dirugikan karena insiden salah identifikasi pasien yang diakibatkan oleh tidak terobservasinya kondisi pasien secara benar. Akibat insiden salah identifikasi pasien, resiko salah diagnosis, resiko salah tindakan pengobatan
yang
akan
merugikan
pasien
semakin
bertambah
dan
menimbulkan masalah baru. Indeks Kinerja Individu (IKI) dan Indeks Kinerja Unit akan jatuh jika terjadi insiden salah identifikasi pasien di unit tersebut.Begitupun nama baik rumah sakit akan rusak karena dianggap tidak mampu melindungi pasien dari cidera. Dari gambaran di atas maka dapat disimpulkan bahwa terdapat isu ketidakpatuhan perawat dalam melakukan penilaian identifikasi pasien sesuai dengan kondisi pasien. Hal ini diperkuat oleh analisa penyebab pertama yaitu penilaian identifikasi pasien saat proses sign in, time out dan sign out yang dapat mempengaruhi penilaian resiko kejadian tidak diinginkan tidak dilakukan oleh perawat (Manajemen ASN). Analisa penyebab kedua yaitu belum optimalnya pemahaman penilaian perawat terhadap identitas pasien (Manajemen ASN).
b. Belum optimalnya Pelaksanaan kamar operasi dalam mempertahankan suhu tubuh pasien saat tindakan operasi (memasang warming blanket) di UPBT RSUPN Dr. Cipto mangunkusumo (Pelayanan publik) Kamar operasi merupakan lingkungan operasi yang harus dijaga kesterilannya, salah satunya suhu yang dipertahankan adalah dalam rentang 20OC-26OC dan kelembaban ruangan antara rentang 50-60%. Hal tersebut tentu membuat lingkungan menjadi dingin, operasi yang lama dan keterbatasan warming blanket dan linen untuk mempertahankan suhu tubuh pasien merupakan beberapa faktor yang menyebabkan suhu tubuh pasien rentan terjadi hipotermia. Keaadan hipotermia tentunya dapat berdampak buruk bagi pasien terutama pasien anak, menjadikan proses ekstubasi pasien menjadi kompleks dan risiko anak sulit untuk dibangunkan setelah operasi. Hal tersebut memerlukan penanganan yang serius oleh karena itu pentingnya ada intervensi dalam mempertahankan suhu tubuh pasien selama tindakan perioperative. c. Belum optimalnya edukasi pasien, petugas dan pengunjung terkait prokes 5M dan pencegahan Covid-19 di UPBT RSUPN Dr. Cipto mangunkusumo (Manajemen ASN). Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) adalah penyakit menular yang disebabkan oleh Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2 (SARS-CoV-2). SARS-CoV-2 merupakan coronavirus jenis baru yang belum pernah diidentifikasi sebelumnya pada manusia. Ada setidaknya dua jenis coronavirus yang diketahui menyebabkan penyakit yang dapat menimbulkan gejala berat seperti Middle East Respiratory Syndrome (MERS) dan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS). Tanda dan gejala umum infeksi COVID19 antara lain gejala gangguan pernapasan akut seperti demam, batuk dan sesak napas. Masa inkubasi rata-rata 5-6 hari dengan masa inkubasi terpanjang 14 hari. Pada kasus COVID-19 yang berat dapat menyebabkan pneumonia, sindrom pernapasan akut, gagal ginjal, dan bahkan kematian (Li et al, 2020). Peningkatan jumlah kasus berlangsung cukup cepat, dan menyebar ke berbagai negara dalam waktu singkat. Hingga 13 April 2021, kasus terinfeksi di Indonesia mencapai 1.577.526. Dengan jumlah tes yang dilakukan terhadap 77.522 orang, tingkat positif Covid-19 di hari tersebut (5.702 kasus baru) mencapai 7,35%. Angka tersebut masih tinggi jika dibandingkan dengan standar Badan Kesehatan Dunia (WHO) yakni 5% sebagai indikator suatu negara telah berhasil mengendalikan pandemi. Dengan
meningkatnya jumlah positif di Indonesia, pemerintah Indonesia mengkampanyekan gerakan 5M, yakni memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, dan mengurangi mobilitas (Kementerian Kesehatan RI, 2020). Unit pelayanan bedah terpadu merupakan pusat pelayanan kamar bedah yang ada di RSCM. UPBT terdiri dari 15 ruang kamar operasi antara lain kamar operasi bedah saraf, urologi, bedah anak, onkologi, THT, Kebidanan, orthopedi, vaskuler, Digestif, dan bedah mulut. Salah satu performance board UPBT adalah Ketepatan Waktu Sign In Maksimal 7.30 wib untuk operasi pertama di UPBT yang artinya setiap pagi terjadi kondisi ramai pengiriman pasien dari berbagai rawat inap. Hal tersebut menimbulkan beberapa pelanggaran protokol kesehatan seperti tidak adanya jaga jarak, masker yang tidak diganti dari ruangan/ tidak standart yang memerlukan edukasi berulang pada semua pihak. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara penulis di UPBT (Unit Pelayanan Bedah Terpadu) dari 10 orang yang terdiri dari pasien, penunggu pasien dan petugas pengirim pasien didapatkan data bahwa sebanyak 8 dari 10 orang masih memiliki perilaku yang kurang baik terhadap pencegahan Covid-19 meliputi menggunakan masker, menjaga jarak, menghindari kerumunan dan mencuci tangan. Ditambah lagi dari data UPBT didapatkan bahwa dari total 78 petugas kesehatan dan non kesehatan terdapat 20 petugas dengan riwayat terkonfirmasi positif Covid-19 dan terdapat 13 pasien post operasi kemudian di swab ulang juga terkonfirmasi positif Covid-19. Dari gambaran di atas maka dapat disimpulkan bahwa terdapat isu belum optimalnya edukasi pasien, petugas dan pengunjung pasien terkait prokes 5M dan pencegahan Covid-19 di UPBT. Hal ini diperkuat oleh analisa penyebab pertama yaitu masih adanya perilaku yang kurang baik terhadap pencegahan Covid-19 meliputi menggunakan masker, menjaga jarak, menghindari kerumunan dan mencuci tangan. Analisa penyebab kedua yaitu belum optimalnya pemahaman mengenai pencegahan covid-19 di lingkungan UPBT (Manajemen ASN).
3.
Penapisan Isu Tabel 3.3 Analisis USG
Dari Hasil wawancara tersebut dan melihat dampak yang akan terjadi maka didapatkan Nilai USG masing masing Isu adalah sebagai berikut : No 1
ISU Belum
U
optimalnya
edukasi 3
S
G
TOTAL
RANGKING
4
3
10
2
3
2
8
3
4
5
13
1
mengenai pelaksanaan proses sign in 2
dikamar operasi Pelaksanaan
dalam 3
mempertahankan suhu tubuh pasien di kamar operasi belum optimal 3
Belum optimalnya edukasi 4 pasien,
petugas dan pengunjung
terkait
prokes
5M
dan
pencegahan Covid-19 di UPBT RSCM Keterangan : Berdasarkan skala likert 1-5 (1 = sangat kecil; 2 = kecil; 3 = sedang; 4 = besar; 5 = sangat besar) Dari penapisan isu yang telah dilakukan, maka ditetapkan isu yang diangkat sebagai rancangan aktualisasi adalah “Belum optimalnya edukasi pasien, petugas dan pengunjung terkait prokes 5Mdan pencegahan Covid-19 di UPBT RSCM”. Penjelasannya sebagai berikut: a) Skor untuk unsur Urgency adalah 4, dikarenakan isu ini bersifat mendesak,
yaitu
dapat
menyebabkan
kesalahpahaman
yang
menyeluruh pada petugas, pasien dan pengunjung atas pelaksanaan prokes 5M di UPBT. Oleh karena itu, isu harus dibahas, dianalisis, dan
ditindaklanjuti. b) Skor untuk unsur Seriousness adalah 4, dikarenakan apabila isu ini tidak ditindak lanjuti maka akan menyebabkan pengaruh terhadap keberhasilan pemerintah dalam hal penurunan angak terkonfirmasi positif. c) Skor untuk unsur Growth adalah 5, dikarenakan apabila tidak dilakukan pemecahan dikhawatirkan akan berkelanjutan dan menjadi kebiasaan
4.
Analisis Penyebab Gambar 4 : Analisis Penyebab isu dengan Fish Bone
5.
Penetapan Isu Berdasarkan deskripsi di atas maka dapat diangkat isu aktual yaitu Belum
optimalnya edukasi pasien, petugas dan pengunjung terkait prokes 5M dan pencegahan Covid-19 di UPBT RSCM (Manajemen ASN). Isu ini diangkat juga berdasarkan hasil diksusi dengan mentor dan merupakan KPI dari Unit Gedung serta menjadi Bad Performance dari unit yang harus diatasi.
6.
Penetapan Penyebab Tabel 3.4 Penetapan Penyebab Penyebab
Masalah belum
optimalnya
pengetahuan
1. Ketidakpatuhan pelaksanaan protokol kesehatan dan
yang dapat mempengaruhi tindakan operasi di
pemahaman pasien, petugas dan
Man :
pengunjung
terkait
UPBT.
2. Kurangnya
pemahaman
pasien, petugas
prokes 5M dan pencegahan
dan pengunjung pasien terkait 5M dan pencegahan
Covid-19 di UPBT RSCM
Covid19
7.
Gagasan Pemecahan Isu Untuk menyelesaikan permasalahan yang di angkat menjadi isu, maka perlu dilakukan upaya kegiatan penguatan pemahaman dan komitmen dari pasien, petugas dan pengunjung untuk melakukan proses sign in sesuai protokol kesehatan di UPBT. Adapun rincian mengenai kegiatan penyelesaian isu adalah sebagai berikut : No.
Kegiatan
1. Berkoordinasi terkait pelaksanaan aktualisasi dengan manajemen IPBT dan perawat OK IPBT & Urologi.
pimpinan
IPBT,
2.
Pembuatan Materi edukasi pencegahan COVID-19 dengan 5M dengan media edukasi leaflet, PPT dan Poster
3.
Sosialisasi dengan perawat terakit pencegahan covid-19 dengan 5M menggunakan media poster dan pengisian link gdrive setiap senin pada saat safety breafing Melakukan re-eduksi pasien terkait pencegahan COVID-19 dengan 5M saat di ruang penerimaan pasien
4. 5
6. 7. 8.
Melakukan re-eduksi dengan pengunjung terkait pencegahan COVID-19 dengan 5M saat di ruang tunggu pasien Mengingatkan perawat secara berkelanjutan untuk melakukan pencegahan COVID-19 dengan 5M saat sign in sesuai dengan protokol kesehatan Melakukan monitoring dan evalusasi mengenai penerapan pencegahan COVID19 dengan 5M saat proses sign in di UPBT Melakukan monitoring dan evaluasi mengenai pengisian link gdrive monitoring mobilitas petugas di UPBT
8. Kegiatan Aktualisasi Unit Kerja
: RSUPN Dr. Cipto mangunkusumo
Identifikasi Isu
: Belum optimalnya Pengetahuan dan pemahaman pasien, petugas dan pengunjung terkait prokes 5M dan pencegahan Covid-19 di UPBT RSCM
Masalah Yang Diangkat
: Belum optimalnya edukasi pasien, petugas dan pengunjung terkait prokes 5M dan pencegahan Covid-19 di UPBT RSCM
Gagasan Pemecahan Isu
: Penguatan Pemahaman dan komitmen dari pasien, pengunjung dan petugas untuk melakukan pencegahan covid19 dengan 5M saat proses sign in di UPBT RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta.
No 1
Kegiatan Berkoordinasi terkait pelaksanaan aktualisasi dengan pimpinan IPBT, manajemen IPBT dan perawat OK IPBT & Urologi.
Tahapan Kegiatan
Output/ Hasil Kegiatan
Nilai-nilai Dasar (ANEKA)
Persamaan persepsi tentang rencana aktualisasi yang akan dilaksanakan. 1. Menentukan tempat dan waktu untuk koordinasi dan konsultasi
Waktu dan tempat ditentukan
Dalam menentukan tempat dan waktu konsultasi saya akan melakukan dengan cermat, teliti, dan memilih waktu yang efektif
Kontribusi Terhadap Visi Misi Organisasi
Penguatan Nilai-Nilai Organisasi
Visi “Menjadi Rumah Sakit Umum Pusat Rujukan Nasional Terdepan dalam Layanan, Pendidikan dan Penelitian yang Berstandar Internasional ”.
Kegiatan ini sesuai dengan nilai budaya RSCM yaitu professional, kepedulian, integritas, kolaborasi dan keunggulan.
(komitmen mutu), saya juga akan bertanggung jawab terhadap waktu dantempat yang telah ditentukan (akuntabilitas), saya menentukan waktu dengan tidak mengganggu pelaksanaan tupoksi (etika publik)
2. Membuat undangan pertemuan koordinasi dengan mentor, pimpinan IPBT, manajemen IPBT, dan perawat OK urologi
3. Memberikan undangan kepada mentor, pimpinan dan manajemen IPBT & Urologi
Undangan pelaksanaa n rancangan aktualisasi didapatkan
Undangan di berikan kepada mentor, pimpinan dan manajemen IPBT & Urologi
Dalam membuat undangan saya akan menggunakan bahasa Indonesia yang baik, sopan dan tidak menggurui (etika publik) Saya akan bersikap tanggung jawab dan jujur dalam penyampaian ide dan gagasan (Anti korupsi). saya juga akan bertanggung jawab terhadap ijin yang telah saya dapatkan dari kepala instalasi dan mentor (akuntabilitas), Bersikap sopan dan santun (etika publik) dan jelas (Akuntabel), dalam konsultasi saya akan diskusi dengan atasan dan mentor dan menerima saran dari pimpinan (nasionalisme) mencerminkan nilai sila ke 4/permusyawaratan Dengan mendengarkan dan menerima saran selama konsultasi
Misi Menyelenggarak an sistem manajemen RS, dengan tata kelola yang andal dan akuntabel
4. Mengadakan rapat koordinasi
2
Pembuatan Materi edukasi pencegahan COVID-19 dengan 5M dengan media edukasi leaflet, PPT dan Poster
1. Mencari data dan informasi mengenai materi edukasi dari sumber yang terpercaya
2. Merangkum informasi tersebut dan
Rapat koordinasi dilaksanakan
Data dan informasi didapatka n
Data dan informasi dapat
sebagai bahan perbaikan agar berdaya guna. Selain itu dalam prosesnya, saya Menerimafeedback dengan cepat tanggap (komitmen mutu), melaksanakan dengan penuh tanggung jawab (akuntabilitas), menerima masukan dengan lapang dada dan menghargai pendapat (etika Publik)
Dalam mencari data dan informasi terkait media edukasi saya akan bersikap teliti, tekun dan cermat (Akuntabilitas), saya kan bertanggungjawab terhadap informasi dan data yang sudah didapatkan (Komitmen Mutu), Saya akan menggunakan aplikasi dan website dalam negeri seperti: kemeneks dll (Nasionalisme), Saya akan mencari data yang relevan terkait dengan materi edukasi yang akan dibuat (Antikorupsi). saya akan merangkum data dan informasi dengan sikap cermat dan teliti (Akuntabilitas), saya akan
Visi “Menjadi Rumah Sakit Umum Pusat Rujukan Nasional Terdepan dalam Layanan, Pendidikan dan Penelitian yang Berstandar Internasional ”. Misi Menyelenggara kan layanan kesehatan
Kegiatan ini sesuai dengan nilai budaya RSCM yaitu professional, kepedulian, integritas, kolaborasi dan keunggulan.
dituangkan dalam isi materi edukasi yang akan dilakukan
3. Materi edukasi tersebut di buat menjadi bentuk leaflet, PPT dan poster yang menarik.
4. Berkonsultasi dengan bagian Humas RSCM terkait media edukasi
dirangkum
Media edukasi dapat dibuat dalam bentuk leaflet, poster dan PPT.
Konsultasi dilaksanakan
berusaha menciptakan inovasi demi kinerja yang bermutu (Komitmen mutu), saya akan melakukan kegiatan ini dengan tidak menggangu jam dinas (Anti korupsi) Saya akan melaksanakan pembuatan media dengan penuh tanggungjawab (Akuntabilitas), Saya akan membuat media dengan menarik, jelas dan mudah dipahami oleh pembaca (Etika publik), Dalam pembuatan media saya melakukannya dengan bekerja keras, jujur, berani dan disiplin (Anti korupsi), saya melakukan pembuatan media edukasi agar tercipta kesamaan standar dan tidak terjadi perbedaan dalam melaksanakkan suatu kegiatan (Nasionalisme), saya membuat media edukasi merupakan salah satu bagian dari tupoksi dalam bekerja (Etika publik). konsultasi ini mengutamakan nilai etika publik dan akuntabilitas sebagai bentuk pertanggung jawaban atas jadwal kegiatan yang telah dibuat. konsultasi ini dilakukan dalam bentuk chat via Whatsapp dengan bagian Humas RSCM mbk
semesta berbasis institusi maupun komunitas melalui AHS
(Academic Health System).
Dessy, mbk Dessy kemudian menanyakan mengenai bentuk medianya dan sedang menganalisis isi dan kesesuaian media edukasi yang akan digunakan. CPNS menerima masukan dan perbaikan dari pihak Humas RSCM (Etika Publik dan Nasionalisme).
3
Sosialisasi dengan 1. perawat terkait pencegahan covid19 dengan 5M dan sosialisasi pengisian link gform skrining mobilitas pegawai IPBT setiap senin
Menemui Head nurse dan PJ keperawatan IPBT dan meminta ijin untuk melakukan kegiatan habituasi ke 3 yaitu sosialisasi pencegahan covid- 19 dengan 5M dan membuat kontrak waktu dan tempat
Bertemu dengan Head Nurse dan PJ Keperawatan
Bersikap sopan dan santun serta jujur dan jelas(Akuntabel), saya Menerima masukan dan memberikan tanggapan dengan cepat tanggap (komitmen mutu), selain itu juga menghargai pendapat yang diberikan oleh Head Nurse (Nasionalisme), Dalam membuat kontrak waktu, saya akan berdiskusi sesuai dengan kebutuhan tentang lamanya waktu yangmungkinterpakai (komitmen mutu), saya juga akan menawarkan waktu senggang dengan sopan dan ramah (etika publik), saya juga akan membuat kontrak dengan penuh tanggung jawab sehingga pelaksanaan akan sesuai dengan kontrak (akuntabel)
Visi “Menjadi Rumah Sakit Umum Pusat Rujukan Nasional Terdepan dalam Layanan, Pendidikan dan Penelitian yang Berstandar Internasional ”.
Kegiatan ini sesuai dengan nilai budaya RSCM yaitu professional, kepedulian, integritas, kolaborasi dan keunggulan.
2.Melakukan sosialisasi pencegahan covid19 dengan 5M dan pengisian link gdrive skrining mobilitas pegawai IPBT
Sosialisasi dilaksanakan dan ada persamaan persepsi dengan perawat tentang edukasi Pencegahan COVID-19 yang akan dilakukan terlebih dahulu oleh perawat sebelum diberikan ke pasien, pengunjung, petugas pengantar pasien.
Dalam tahapan pembuatan media edukasi ini, saya menerapkan nilai tanggung jawab yang merupakan bagian Akuntabilitas; komitmen mutu dengan cepat, tepat, teliti dalampembuatannya; menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar serta menerima adanya masukan dan perbaikan dari pihak mentor dan bagian Humas RSCM (Etika Publik dan Nasionalisme). Dalam pelaksanaannya juga saya datang tepat waktu sebelum safety briefing dimulai, saya juga mempersiapkan media dan alat yang dibutuhkan saat sosialisasi dengan cermat dan teliti ini merupakan bagian dari akuntabilitas dan antikorupsi yang dapat saya lakukan. Selama proses sosialisasi saya menyampaikan dengan bahasa indonesia yang santun sehingga tidak ada kesan menggurui, saya menerima masukkan dan saran pelaksanaan edukasi dari para perawat IPBT, hal ini merupakan penerapan dari etika publik, komitmen mutu dan Nasionalisme.
Misi Menyelenggara kan layanan kesehatan semesta berbasis institusi maupun komunitas melalui AHS
(Academic Health System).
4
Melakukan reeduksi pasien terkait pencegahan COVID-19 dengan 5M saat di ruang penerimaan pasien
1. Menyiapakan media edukasi yang sudah dibuat untuk membantu proses edukasi ke pasien
Media edukasi berupa leaflet sudah tersedia
Memberikan edukasi dengan efektif dan efisien (komitmen mutu), melaksanakan aktualisasi diri dengan penuh tanggung jawab (akuntabilitas), menerima masukan dengan lapang dada dan menghargai pendapat (etika Publik), dalam pemberian edukasi saya akan melakukan bentuk bela negara sesuai dengan tupoksi masing-masing (Nasionalisme), dalam pemberian edukasi saya tidak akan menggangu jalannya proses tindakan perioperatif di unit kerja (Anti korupsi).
2. Melakukan edukasi pencegahan COVID-19 dengan 5M menggunakan media yang telah dibuat
Edukasi dilaksanakan
Memberikan edukasi dengan efektif dan efisien (komitmen mutu), melaksanakan aktualisasi diri dengan penuh tanggung jawab (akuntabilitas), menerima masukan dengan lapang dada dan menghargai pendapat (etika Publik), dalam pemberian edukasi saya akan melakukan bentuk bela negara sesuai dengan tupoksi masing-masing (Nasionalisme), dalam pemberian edukasi saya tidak akan menggangu jalannya proses tindakan perioperatif di unit kerja (Anti korupsi).
Visi “Menjadi Rumah Sakit Umum Pusat Rujukan Nasional Terdepan dalam Layanan, Pendidikan dan Penelitian yang Berstandar Internasional ”.
Kegiatan ini sesuai dengan nilai budaya RSCM yaitu professional, kepedulian, integritas, kolaborasi dan keunggulan.
3. Memberikan media edukasi berupa leaflet kepada pasien
5
Melakukan re- 1. Menyiapakan eduksi dengan media edukasi pengunjung terkait yang sudah pencegahan dibuat untuk COVID-19 dengan membantu 5M saat di ruang proses tunggu pasien edukasi ke pasien
Leaflet dibagikan
Media edukasi berupa PPT sudah tersedia
Memberikan edukasi dengan efektif dan efisien (komitmen mutu), melaksanakan aktualisasi diri dengan penuh tanggung jawab (akuntabilitas), menerima masukan dengan lapang dada dan menghargai pendapat (etika Publik), dalam pemberian edukasi saya akan melakukan bentuk bela negara sesuai dengan tupoksi masing-masing (Nasionalisme), dalam pemberian edukasi saya tidak akan menggangu jalannya proses tindakan perioperatif di unit kerja (Anti korupsi).
Misi Menyelenggara kan layanan kesehatan semesta berbasis institusi maupun komunitas melalui AHS
Memberikan edukasi dengan efektif dan efisien (komitmen mutu), melaksanakan aktualisasi diri dengan penuh tanggung jawab (akuntabilitas), menerima masukan dengan lapang dada dan menghargai pendapat (etika Publik), dalam pemberian edukasi saya akan melakukan bentuk bela negara sesuai dengan tupoksi masing-masing (Nasionalisme), dalam pemberian edukasi saya tidak akan menggangu jalannya proses tindakan perioperatif di unit kerja (Anti korupsi).
Visi “Menjadi Rumah Sakit Umum Pusat Rujukan Nasional Terdepan dalam Layanan, Pendidikan dan Penelitian yang Berstandar Internasional ”.
(Academic Health System).
Kegiatan ini sesuai dengan nilai budaya RSCM yaitu professional, kepedulian, integritas, kolaborasi dan keunggulan.
2. Melakukan edukasi pencegahan COVID-19 dengan 5M menggunakan media tripod banner yang telah dibuat
3. Menempatkan media edukasi tripod banner yang telah disetujui
Edukasi dilakukan
Media edukasi ditempatkan di tempat yang telah disepakati
Memberikan edukasi dengan efektif dan efisien (komitmen mutu), melaksanakan aktualisasi diri dengan penuh tanggung jawab (akuntabilitas), menerima masukan dengan lapang dada dan menghargai pendapat (etika Publik), dalam pemberian edukasi saya akan melakukan bentuk bela negara sesuai dengan tupoksi masing-masing (Nasionalisme), dalam pemberian edukasi saya tidak akan menggangu jalannya proses tindakan perioperatif di unit kerja (Anti korupsi). Dalam kegiatan penempatan, saya melakukan dengan penuh tanggung jawab, tripod banner tersebut telah disetujui dan disosialisasikan untuk meningkatkan kepercayaan rekan kerja (Akuntabilitas) program edukasi pencegahan covid-19 dengan 5M yang telah saya ajukan akan benar-benar terlaksana sesuai dengan kebutuhan (Komitmen mutu), media edukasi ini juga sudah ditempatkan di tempat yang telah ditentukan (strategis) agar terlihat rapi (Etika publik).
Misi Menyelenggara kan layanan kesehatan semesta berbasis institusi maupun komunitas melalui AHS
(Academic Health System).
6
Mengingatkan petugas secara berkelanjutan untuk melakukan pencegahan COVID-19 dengan 5M saat sign in sesuai dengan protokol kesehatan
1. Berkonsultasi dengan mentor, pimpinan IPBT dan Manajemen IPBT mengenai materi himbauan pengingat penerapan program aktualisasi
2. Menyiapkan media edukasi himbauan berupa rekaman edukasi audio dan speaker tentang penerapan protokol kesehatan
Ada materi himbuan pengingat
Media edukasi siap
CPNS melakukan pencarian data mengenai covid-19 dan bagaimana membuat himbauan edukasi audio pencegahan covid-19 dengan cermat, teliti dan tekun mengutamakan nilai nasionalisme dan akuntabilitas sebagai bentuk pertanggung jawaban atas jadwal kegiatan yang telah dibuat. Saya akan bertanggung jawab terhadap informasi dan data yang sudah didapatkan ini merupakan bagian dari komitmen mutu. Saya akan memulai dari aplikasi dan website resmi kemenkes RI dll (Nasionalisme), saya juga akan mencari data yang relevan terkait dengan materi edukasi yang akan dibuat ini merupakan bagian dari anti korupsi.
Visi “Menjadi Rumah Sakit Umum Pusat Rujukan Nasional Terdepan dalam Layanan, Pendidikan dan Penelitian yang Berstandar Internasional ”.
Misi Menyelenggara kan layanan kesehatan semesta berbasis institusi maupun komunitas Dalam tahapan menyiapkan melalui AHS himbauan edukasi audio ini, saya (Academic Health menerapkan nilai tanggung jawab System). yang merupakan bagian akuntabilitas; komitmen mutu, etika publik dengan cepat, tepat dan teliti dalam pembuatannya; menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar.
Kegiatan ini sesuai dengan nilai budaya RSCM yaitu professional, kepedulian, integritas, kolaborasi dan keunggulan.
dengan cara pencegahan covid-19 dengan 5M
3. Meminta
ijin PJ
kepada keperawatan dan Head Nurse untuk memutar edukasi audio setiap pagi hari/ sesuai kebutuhan sebagai bentuk mengingatkan kepada semua pihak akan penerapan protokol kesehatan secara berkelanjutan
4. Mengirimkan pesan elektronik (pesan
Whatsapp) ke group urologi dan
Ijin didapatkan Materi yang relevan dengan topik edukasi yang sudah dibuat tersebut kemudian dibuat dalam bentuk audio edukasi yang menarik (anti korupsi). Dalam media edukasi dijelaskan mengenai covid-19 dan bagaimana pencegahan terkait covid19 (akuntabilitas) serta dengan membuat bentuk media edukasi yang menarik disesuaikan dengan domain penerima pesan yaitu pasien, petugas dan pengunjung (etika publik).
Pengingat pesan telah dikirimkan
Dalam menentukan pengingat pesan elektronik ini saya berkonsultasi dengan PJ keperawatan, ibu Depi selaku PJ keperawatan memberikan saran bahwa sebaiknya link skrinning mobilitas pegawai di IPBT diperbaiki terlebih dahulu sehingga memudahkan dalam pengisian link
Whatsapp personal melalui PJ keperawatan dan Head Nurse di IPBT untuk selalu mengingatka n temanteman petugas IPBT untuk mengisi link skrinning mobilitas pegawai IPBT setiap hari senin
skrinning tersebut. Konsultasi ini mengutamakan nilai etika publik dan akuntabilitas sebagai bentuk pertanggung jawaban atas jadwal kegiatan yang telah dibuat. CPNS menerima masukan dan perbaikan dari pihak mentor dan PJ keperawatan Urologi RSCM (Etika Publik dan Nasionalisme).
7
Melakukan monitoring dan evalusasi mengenai penerapan pencegahan COVID-19 dengan 5M saat proses sign in di UPBT
1. Menuliskan
Evaluasi terisi
evaluasi pada checklist
2. Melakukan monitoring hasil pencegahan COVID-19 dengan 5M saat proses sign in
Mendapatkan data monitoring hasil edukasi pencegahan COVID-19 dengan perubahan perilaku dan kondisi lingkungan saat proses sing in
Menuliskan evaluasi pada lembar check list merupakan bagian dari perbaikan terus menerus (komitmen mutu), dan halini meruipakan upaya transparansi dalam kegiatan evaluasi (akuntabilitas), evaluasi check list juga dimaksudkan agar evaluasi tertat rapi dan terkontrol (etika publik), dan ada kesamaan tujuan dalam upaya perbaikan (nasionalisme)
Visi “Menjadi Rumah Sakit Umum Pusat Rujukan Nasional Terdepan dalam Layanan, Pendidikan dan Penelitian yang Berstandar Internasional ”.
Melakukan monitoring hasil penilaian dengan teliti, cermat dan sungguh-sungguh (Akuntabillitas), saya akan terus berkelanjutan melakukan monitoring dan evaluasi terhadap progam yang telah dilakukan dengan sungguhsungguh (Komitmen Mutu),
Misi Menyelenggara kan layanan kesehatan semesta berbasis institusi maupun komunitas melalui AHS
(Academic Health System).
Kegiatan ini sesuai dengan nilai budaya RSCM yaitu professional, kepedulian, integritas, kolaborasi dan keunggulan.
8
Melakukan monitoring dan evaluasi mengenai pengisian link gdrive monitoring mobilitas petugas di UPBT
1. Membuat evaluasi menurut hasil pengisian di link gdrive
Ada laporan evaluasi menurut hasil pengisian link di gdrive
Evaluasi terisi
2. Menuliskan evaluasi pada spreadsheet yang dibuat
Pembuatan Checklist dilakukan dengan menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar (nasionalisme), serta agar kegiatan nantinya lebih efektif dan efisien (komitmen mutu) Menuliskan evaluasi merupakan bagian dari perbaikan terus menerus (komitmen mutu), dan halini merupakan upaya transparansi dalam kegiatan evaluasi (akuntabilitas), evaluasi ini juga dimaksudkan agar evaluasi tertata rapi dan terkontrol (etika publik), dan ada kesamaan tujuan dalam upaya perbaikan (nasionalisme)
Visi “Menjadi Rumah Sakit Umum Pusat Rujukan Nasional Terdepan dalam Layanan, Pendidikan dan Penelitian yang Berstandar Internasional ”. Misi Menyelenggara kan layanan kesehatan semesta Berbasis institusi maupun komunitas melalui AHS
(Academic Health System).
Kegiatan ini sesuai dengan nilai budaya RSCM yaitu professional, kepedulian, integritas, kolaborasi dan keunggulan.
5. Jadwal Pelaksanaan Aktualisasi Tabel 3.7 Jadwal Pelaksanaan Aktualisasi No 1
2
Kegiatan Berkonsultasi dan menginformasikan terkait pelaksanaan ide aktualisasi dengan Mentor dan Head Nurse unit kerja Pembuatan Materi edukasi pencegahan COVID-19 dengan 5M dengan media edukasi leaflet, PPT dan Poster
3
Sosialisasi dengan perawat terakit pencegahan covid-19 dengan 5M menggunakan media poster dan pengisian link gdrive setiap senin pada saat safety breafing
4
Melakukan re-eduksi pasien terkait pencegahan COVID19 dengan 5M saat di ruang penerimaan pasien
5
Melakukan re-eduksi dengan pengunjung terkait pencegahan COVID-19
Mei Juni 12 13 14 17 18 19 20 21 22 23 26 27 28 29 30 2 3 4 5 6 9 10 11 12 13 16 17 18 19 20
dengan 5M saat di ruang tunggu pasien 6
Mengingatkan perawat secara berkelanjutan untuk melakukan pencegahan COVID-19 dengan 5M saat sign in sesuai dengan protokol kesehatan
7
Melakukan monitoring dan evalusasi mengenai penerapan pencegahan COVID-19 dengan 5M saat proses sign in di UPBT
8
Melakukan monitoring dan evaluasi mengenai pengisian link gdrive monitoring mobilitas petugas di UPBT
BAB IV KEGIATAN AKTUALISASI A. Pelaksanaan Aktualisasi Pelaksanaan kegiatan aktualisasi nilai-nilai dasar berdasarkan rancangan aktualisasi dilaksanakan pada tanggal 12 Mei hingga 18 Juni 2021. Pelaksanaan aktualisasi dilakukan di Instalasi Pelayanan Bedah Terpadu RSCM Jakarta Pusat. Tabel 4.1 Rangkuman Jenis dan Jumlah Kegiatan Aktualisasi No 1
Nama Kegiatan
Jumlah Tahapan
Koordinasi terkait pelaksanaan aktualisasi 4 Kegiatan dengan pimpinan IPBT, manajemen IPBT dan perawat OK IPBT & Urologi.
Pelaksanaan Keterangan Terlaksana
-
Pembuatan materi edukasi pencegahan 4 Kegiatan Covid-19 dengan 5M Sosialisasi dengan perawat terkait 2 Kegiatan pencegahan covid- 19 dengan 5M dan sosialisasi pengisian link gform skrining mobilitas pegawai IPBT setiap senin
Terlaksana
-
Terlaksana
-
4
Melakukan edukasi pasien terkait 3 Kegiatan pencegahan covid-19 dengan 5M saat di ruang penerimaan pasien
Terlaksana
-
5
Melakukan edukasi dengan pengunjung 3 Kegiatan terkait kegiatan aktualisasi yaitu pencegahan covid-19 dengan 5M di ruang tunggu pasien
Terlaksana
-
6
Mengingatkan pasien, pengunjung dan 4 Kegiatan petugas kesehatan untuk menerapkan protokol kesehatan dengan pencegahan covid-19 dengan 5M
Terlaksana
-
7
Melakukan monitoring dan evaluasi 2 Kegiatan mengenai penerapan pencegahan covid19 dengan 5M saat proses sign in di IPBT
Terlaksana
-
8
Melakukan monitoring dan evaluasi pengisian gform skrining mobilitas pegawai IPBT
Terlaksana
-
2 3
2 Kegiatan
Kegiatan 1 Koordinasi terkait pelaksanaan aktualisasi dengan pimpinan
Kegiatan
IPBT, manajemen IPBT dan perawat OK IPBT
&
Urologi.
1. Menjelaskan tentang kegiatan habituasi yang akan dilaksanakan selama off campus
2. Memberitahu bahwa CPNS akan melakukan kegiatan edukasi pencegahan covid-19 dengan 5M dan proposal kegiatan sudah diujikan pada saat on campus (Distance
Learning) 3. Diskusi mengenai kegiatan apa saja yang akan dilakukan, termasuk pengisian link skrining mobilitas pegawai IPBT dan evaluasi Tanggal
12 – 14 Mei 2021
Pelaksanaan Tahapan Kegiatan
1. Menentukan tempat dan waktu koordinasi 2. Membuat undangan pertemuan koordinasi dengan mentor, pimpinan IPBT, manajemen IPBT, dan perawat OK urologi
3. Memberikan undangan kepada pimpinan, mentor dan manajemen IPBT & Urologi
4. Mengadakan rapat koordinasi Deskripsi kegiatan dan
Teknik
Aktualisasi penerapan
nilai
dasar
dan
ASN
Peran
dan
Kedudukan
ASN
dalam NKRI
Tahap 1 Menentukan tempat dan waktu koordinasi Dalam menentukan tempat dan waktu koordinasi saya berkonsultasi dengan Mentor dan PJ Keperawatan IPBT terkait waktu
dan
tempat
yang
sesuai
mengingat
dalam
pelaksanaanya ada berbagai kegiatan lain seperti
zoominar
orientasi
PPDS
di
IPBT,
pelaksanaan
kegiatan ditentukan pada tanggal 21 Mei 2021, konsultasi penentuan waktu dan tempat ini mengutamakan nilai etika
publik dan akuntabilitas sebagai bentuk pertanggung jawaban atas jadwal kegiatan yang telah dibuat. Sehingga penentuan waktu dan tempat ini merupakan bagian dari komitmen mutu karena ditentukan dengan cermat, teliti dan memilih waktu yang efektif. Tahap 2 Membuat undangan pertemuan koordinasi dengan mentor, pimpinan dan manajemen IPBT Pada hari Selasa tanggal 18 Mei 2021 saya sudah mengajukan pembuatan surat undangan ke mentor, manajemen IPBT dan Urologi. Saya membuat draft surat terlebih dahulu. Ketika melapor ke Manajemen IPBT, Pak Biat menerima draft yang saya buat, kemudian pihak manajemen IPBT mengatakan apakah harus membuat surat dengan kata-kata yang sama atau penyesuaian
dengan
format
surat
boleh
dilakukan
baku IPBT,
saya
menjawab bahwa format surat boleh mengikuti ketentuanketentuan
yang
berlaku.
Dalam tahapan
pembuatan
undangan ini, saya menerapkan nilai tanggung jawab yang merupakan dengan
bagian Akuntabilitas;
cepat,
tepat,
teliti
komitmen mutu
dalam
penulisannya;
menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar serta menerima adanya masukan dan perbaikan dari pihak IPBT (Etika Publik dan Nasionalisme) Tahap 3 Memberikan undangan kepada mentor, pimpinan dan manajemen IPBT & Urologi Undangan diserahkan kepada mentor, pimpinan dan manajemen
IPBT
&
Urologi
dengan
maksud untuk
menginformasikan dengan sopan bahwa akan dilaksanakan
kegiatan
koordinasi
aktualisasi
diri selama kegiatan
off campus (etika publik), dalam undangan dijelaskan tujuan
dari
kegiatan
rapat
yang
dilaksanakan
(akuntabilitas) kepada mentor, pimpinan dan manajemen IPBT & Urologi (anti korupsi) Tahap 4 Mengadakan rapat koordinasi Kegiatan koordinasi ini dilakukan dalam bentuk diskusi dengan para pimpinan dan manajemen IPBT & Urologi. CPNS mempresentasikan kegiatan yang akan dilaksanakan selama
off campus, mengucapkan salam ketika membuka dan menutup
kegiatan
(Nasionalisme),
termasuk
menampilkan draft link skrining mobilitas pegawai IPBT dan
form
evaluasi
yang
akan
dipakai
dalam
kegiatan
(Akuntabilitas).
Link dan form evaluasi ini kemudian mendapat masukan dan perbaikan oleh unsur pimpinan dan manajemen IPBT & Urologi (Komitmen Mutu). CPNS menjelaskan secara jujur hal-hal yang terjadi selama kegiatan on campus tahap pertama (Anti Korupsi). CPNS menerima dan mencatat masukkan- masukkan yang diberikan selama proses diskusi (Nasionalisme) agar perbaikan – perbaikan tersebut dapat terlaksana sesuai dengan kesepakatan (Akuntabilitas). Diskusi
berjalan
dengan
lancar
dan
setiap
peserta
memberikan pendapat secara sopan dan santun, sehingga tidak
ada
kesan
Nasionalisme).
menyalahkan
(Etika
Publik
dan
Nilai dasar ASN yang relevan
1. Akuntabilitas, menjelaskan kegiatan
habituasi yang
akan dilaksanakan selama off campus merupakan salah satu tindakan yang mencerminkan tanggung jawab dalam melaksanakan rangkaian latihan dasar CPNS off
campus. Dengan adanya kegiatan ini diharapkan bahwa seluruh manajemen dan pimpinan IPBT & Urologi mengetahui agenda habituasi yang akan dilaksanakan dan dapat mendukung kegiatan tersebut sehingga dapat diterapkan oleh semua pihak yang terlibat. 2. Nasionalisme, menerima dan mengemukakan pendapat dalamkegiatan diskusi, diskusi berjalan dengan lancar dan
mau
menerima
masukan,
selain itu
juga
menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar dalam
penulisan
surat
dan
kegiatan koordinasi.
Mengucapkan salam ketika membuka dan menutup kegiatan koordinasi. 3. Etika Publik, adanya komunikasi yang baik antara mentor, pimpinan dan manajemen IPBT & Urologi dalam
pelaksanaan
habituasi
sehingga tercipta
keselarasan dan kesamaan persepsi tentang kegiatan yang dilakukan. Hal ini juga sekaligus menerapan budaya sopan dan santun kepada sesama dengan memberitahu hasil pelaksanaan seminar proposal yang telah dilaksanakan. 4. Komitmen Mutu, koordinasi ini merupakan salah satu upaya peningkatan mutu karena adanya masukan dan saran yang diberikan oleh pimpinan dan manajemen IPBT
&
Urologi
demi
kelancaran proses
serta
maksimalnya hasil yang didapat. 5. Anti Korupsi, menyampaikan secara jujur dan berani hal-hal yang sudah dilaksanakan selama kegiatan on
campus tahap 1serta menyampaikan hasil dalam kegiatan seminar proposal aktualisasi diri.
Penguatan Nilai-Nilai Organisasi
Nilai organisasi yang dikuatkan melalui 4 tahapan kegiatan Koordinasi Pelaksanaan Aktualisasi Kepada Pimpinan dan manajemen IPBT & Urologi yaitu: 1. Integritas,
berkonsultasi
tentang
penentuan
waktu dan tempat kegiatan agar tidak terkesan mendahului pihak berwenang, meminta tolong dengan pihak manajemen IPBT terkait surat undangan dan menyampaikan pendapat ketika berdiskusi dengan sopan. 2. Professional, mengatur waktu yang sesuai agar kegiatan koordinasi dapat terlaksana dengan baik, serta berusaha menjelaskan kegiatan aktualisasi di depan para pimpinan dan manajemen IPBT & Urologi, berusaha mengumpulkan mentor, pimpinan dan manajemen IPBT dalam satu ruangan dan berdiskusi, memberi link back dan mendapat gambaran tentang hal-hal terkait form evaluasi dan link skrining IPBT sesuai dengan masukan para pimpinan. 3. Kepedulian, mengorbankan tenaga, pikiran, dan waktu demi keberhasilan kegiatan koordinasi, dimulai dari persiapan koordinasi, pelaksanaan dan evaluasi. 4. Kolaborasi dan Transparan, menjelaskan hasil dari seminar proposal dan rencana kegiatan selama off
campus merupakan bentuk dari tanggung jawab CPNS yang sedang mengikuti latsar agar kegiatan yang akan dilaksanakan diketahui oleh pihak IPBT. Selain itu untuk menginformasikan bahwa kegiatan latsar CPNS berbeda dengan prajabatan CPNS sebelumnya. 5. Keunggulan,
menjaga
etika
selama
persiapan
kegiatan, pelaksanaan dan evaluasi kegiatan koordinasi, serta menjaga nilai-nilai akuntabilitas yang melatar belakangi koordinasi ini.
Output/ hasil
Persamaan persepsi dan adanya dukungan mengenai proses habituasi edukasi pencegahan covid-19 dengan 5M
1. Notulensi koordinasi 2. Daftar hadir 3. Foto kegiatan 4. Undangan kegiatan Visi Misi Organisasi
Dengan melakukan koordinasi ini maka CPNS telah mendukungmisi untuk menghasilkan tenaga kesehatan yang berbudaya dan berkarakter di bidang kesehatan, karena dengan melakukan kegiatan koordinasi, CPNS telah menerapkan nilai-nilaiakuntabilitas, nasionalisme, etika publik, komitmen mutu dan antikorupsi.
Evaluasi
Kegiatan rapat koordinasi dapat berjalan dengan lancar hanya saja ada beberapa hambatan seperti link zoominar yang tidak terdengar suaranya dan mentor yang belum sempat hadir secara fisik di IPBT karena ada keperluaan rapat direksi, namun para pimpinan IPBT dapat hadir untuk memberikan masukan tentang kegiatan yang akan dilaksanakan seperti bentuk media rekaman suara (audio) edukasi pencegahan covid-19 dengan 5M dan perbaikan pada lembar evaluasi sebagai acuan dalam peningkatan mutu.
Kegiatan 2 Kegiatan
Pembuatan materi edukasi pencegahan Covid-19 dengan 5M
1. Menyiapakan waktu, alat dan bahan berupa laptop, akses wifi internet,
2. Menganalisis
data
dan
informasi
yang didapatkan
3. Diskusi dengan mentor dan bagian Humas RSCM terkait media edukasi Tanggal Pelaksanaan
17-21 Mei 2021
Tahapan Kegiatan
1. Mencari data dan informasi mengenai materi edukasi dari sumber/literatur yang terpercaya
2. Merangkum informasi tersebut dan dituangkan kedalam bentuk media edukasi
3. Materi edukasi tersebut dibuat dalam bentuk leaflet, video, poster dan audio edukasi yang menarik.
4. Berkonsultasi dengan bagian Humas RSCM terkait media edukasi Deskripsi dan
kegiatan Teknik
Aktualisasi penerapan
nilai
dasar ASN dan peran dan Kedudukan ASN dalam NKRI
Tahap 1 Mencari data dan informasi mengenai materi edukasi dari sumber/literatur yang terpercaya CPNS melakukan pencarian data mengenai covid- 19 dan bagaimana pencegahan covid-19 dengan cermat, teliti dan tekun mengutamakan nilai nasionalisme dan akuntabilitas sebagai bentuk pertanggung jawaban atas jadwal kegiatan yang telah dibuat. Saya akan bertanggung jawab terhadap informasi dan data yang sudah didapatkan ini merupakan bagian dari komitmen mutu. Saya akan memulai dari aplikasi dan website resmi kemenkes RI dll (Nasionalisme), saya juga akan mencari data yang relevan terkait dengan materi edukasi yang akan dibuat ini merupakan bagian dari anti
korupsi. Tahap 2 Merangkum
informasi
tersebut
dan
dituangkan
kedalam bentuk media edukasi Pada hari Senin 17 Mei 2021 saya merangkum infomasi yang sudah didapatkan dari beberapa sumber, saya membuat kedalam bentuk Ms.Word dan mendowload beberapa materi video
yang
dibutuhkan
dalam
media
edukasi
dan
menyimpannya di laptop. Dalam tahapan merangkum ini, saya menerapkan nilai tanggung jawab yang merupakan bagian akuntabilitas; komitmen mutu dengan cepat, tepat dan teliti dalam penulisannya; menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Tahap 3 Materi edukasi tersebut dibuat dalam bentuk leaflet, video, poster dan audio edukasi yang menarik. Materi yang relevan dengan topik edukasi yang sudah dirangkum tersebut kemudian dibuat dalam bentuk leaflet, poster, video dan audio edukasi yang menarik (anti korupsi). Dalam media edukasi dijelaskan mengenai covid-19 dan bagaimana pencegahan terkait covid-19 (akuntabilitas) serta dengan membuat beberapa bentuk media edukasi yang berbeda disesuaikan dengan domain penerima pesan yaitu pasien, petugas dan pengunjung (etika publik). Tahap 4 Berkonsultasi dengan bagian Humas RSCM terkait media edukasi Dalam menentukan media edukasi saya berkonsultasi dengan
bagian Humas RSCM pada hari Rabu tgl 19 Mei 2021, konsultasi ini mengutamakan nilai etika publik dan akuntabilitas sebagai bentuk pertanggung jawaban atas jadwal kegiatan yang telah dibuat. konsultasi ini dilakukan dalam bentuk chat via Whatsapp dengan bagian Humas RSCM mbk Dessy, mbk Dessy kemudian menanyakan
mengenai
bentuk
medianya
dan
sedang
menganalisis isi dan kesesuaian media edukasi yang akan digunakan (Whole of Government). CPNS menerima masukan dan perbaikan dari pihak Humas RSCM (Etika Publik dan Nasionalisme).
Nilai dasar ASN yang relevan
1. Akuntabilitas, mencari data dan informasi mengenai materi edukasi
merupakan
salah
satu
tindakan
yang
mencerminkan tanggung jawab dalam melaksanakan rangkaian latihan dasar CPNS off campus. Dengan adanya kegiatan ini diharapkan bahwa materi edukasi dapat sesuai dengan tujuan edukasi yang diharapkan. 2. Nasionalisme, menerima dan mengemukakan pendapat dalam kegiatan diskusi dengan Humas RSCM, diskusi berjalan dengan baik dan mau menerima masukan, selain itu juga menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar dalam penulisan media edukasi. 3. Etika Publik, adanya komunikasi yang baik antara mentor, dan bagian Humas RSCM dalam pelaksanaan habituasi sehingga tercipta keselarasan dan kesamaan persepsi tentang media edukasi yang akan dibuat dan digunakan selama habituasi. 4. Komitmen Mutu, koordinasi ini merupakan salah satu upaya peningkatan mutu karena adanya masukan dan saran yang diberikan oleh mentor dan bagian Humas RSCM demi kelancaran proses serta maksimalnya hasil yang didapat.
5. Anti Korupsi, menyampaikan secara jujur dan berani halhal yang sudah dilaksanakan selama kegiatan mencari data dan infomasi terkait media edukasi. Penguatan Nilai-Nilai Organisasi
Nilai organisasi yang dikuatkan melalui 4 tahapan kegiatan pembuatan materi edukasi pencegahan covid-19 dengan 5M yaitu: 1. Integritas, berkonsultasi
tentang
pembuatan media
edukasi agar tidak terkesan mendahului pihak berwenang, meminta tolong dengan pihak Humas RSCM terkait media edukasi dan menyampaikan pendapat ketika berdiskusi dengan sopan. 2. Professional, mengatur waktu yang sesuai agar kegiatan koordinasi dapat terlaksana dengan baik, serta berusaha menjelaskan kegiatan aktualisasi di melalui whatsapp kepada bagian Humas RSCM dan berdiskusi, memberi link
back dan mendapat gambaran tentang hal-hal terkait media edukasi sesuai dengan masukan mentor dan bagian Humas RSCM. 3. Kepedulian, mengorbankan tenaga, pikiran, dan waktu demi keberhasilan kegiatan pembuatan materi edukasi, dimulai dari pencarian data dan informasi, merangkum dan membuat media edukasi dan berkonsultasi dengan mentor dan bagian Humas RSCM. 4. Kolaborasi dan
Transparan,
menjelaskan hasil dari
materi edukasi merupakan bentuk dari tanggung jawab CPNS yang sedang mengikuti latsar agar kegiatan yang akan dilaksanakan diketahui oleh pihak Bagian Humas RSCM. Selain itu untuk menginformasikan bahwa kegiatan latsar CPNS berbeda dengan prajabatan CPNS sebelumnya. 5. Keunggulan, menjaga etika selama persiapan kegiatan, pelaksanaan dan evaluasi kegiatan pembuatan materi edukasi, serta menjaga nilai-nilai akuntabilitas yang melatar belakangi pembuatan media edukasi ini.
Output/Hasil
Pembuatan Media Edukasi dan adanya dukungan mengenai proses habituasi pembuatan media edukasi pencegahan covid19 dengan 5M
1. Foto kegiatan konsultasi 2. Foto bentuk media edukasi Visi Misi Organisasi
Dengan melakukan kegiatan ini, CPNS telah mendukung misi untuk menyelenggarakan pendidikan dan penelitian yang menghasilkan tenaga kedokteran dan kesehatan unggul, Karena hal tersebut dapat terwujud apabila kita dapat berkoordinasi dan berkomunikasi dengan baik.
Evaluasi
Kegiatan pembuatan media edukasi ini berjalan dengan lancar tanpa hambatan yang berarti, CPNS melakukan konsultasi dengan bagian Humas RSCM dan mentor terkait media edukasi. Selain itu juga diharapkan nantinya media edukasi ini dapat digunakan oleh semua petugas kesehatan karena merubah perilaku tidak cukup dengan membuat aturan-aturan, tapi juga akan dilaksanakan dalam kehidupan sehari-hari.
Leaflet
Poster
Link Media edukasi pencegahan covid-19 dengan 5M: https://drive.google.com/drive/folders/1QX2xq1XdBlNeRX_H_tFT_FBJNuqDBtq1? usp=sharing
FORMULIR KEGIATAN HABITUASI PESERTA PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN II ANGKATAN I KEMENTERIAN KESEHATAN RI TAHUN 2021 Nama : Erlis Kurniasari, Amd.Kep NIP : 199309112020122004 No Koordinasi aktualisasi mentor
Unit Kerja : RSCM OK Urologi Hari/ Tanggal : Jum’at, 21 Mei 2019
Kegiata Output n terkait pelaksanaan Pimpinan dan Mentor memiliki dengan pimpinan dan kesepahama n tentang kegiatan aktualisasi yang akan dilaksanakan selama masa habituasi yaitu penguatan pemahaman dan komitmen pasien, petugas dan pengunjung untuk melakukan pencegahan COVID-19 dengan 5M saat proses sign in di IPBT RSCM
Tahapan Kegiatan ; 1. Menentukan tempat dan waktu koordinasi 2. Membuat undangan pertemuan 1. koordinasi dengan pimpinan dan Mentor 3. Memberikan undangan kepada pimpinan, Manajemen IPBT, OK Urologi dan Mentor 4. Mengadakan rapat koordinasi tentang penguatan pemahaman dan komitmen pasien, petugas dan pengunjung untuk melakukan pencegahan COVID-19 dengan 5M saat proses sign in di IPBT RSCM - Mengucapkan salam - Kata sambutan dari PJ keperawatan IPBT - Penjelasan tentang aktualisasi dari CPNS - Diskusi - Penutup
1.
2.
3.
4. 5. 6. 7.
Pimpinan dan Mentor memahami kegiatan aktualisasi yang akan dilaksanakan Pimpinan dan Mentor mengetahui alasan CPNS melakukan kegiatan penguatan pemahaman dan komitmen pasien, petugas dan pengunjung untuk melakukan pencegahan COVID-19 dengan 5M saat proses sign in di IPBT RSCM Pimpinan memberi masukan tentang evaluasi kegiatan Undangan Notulen rapat Daftar hadir Foto kegiatan
Paraf
Foto Kegiatan 1
Keterangan : Rapat koordinasi dengan pimpinan, Manajemen IPBT & Urologi tentang agenda habituasi selama off campus di IPBT RSCM
Jakarta, 21 Mei 2021 Mentor
Ns. Hendra Firmansyah S.Kep NIP. 198207152007011010
SALINAN NOTULEN RAPAT
Nama Kegiatan
: Koordinasi dan Sosialisasi Aktualisasi Edukasi Pencegahan Covid19 dengan 5M Saat sign in di IPBT RSUPN Dr. Cipto mangunkusumo Jakarta
Hari/Tanggal
: Jum’at/ 21 Mei 2021
Peserta Rapat
:
1. Pimpinan IPBT 2. Manajemen IPBT 3. Perwakilan Petugas Urologi, IPBT, Depo farmasi Notulensi
:
1. Moderator menjelaskan maksud dan tujuan kegiatan koordinasi dan sosialisasi aktualisasi diri CPNS dalam rangkaian kegiatan Pelatihan Dasar CPNS 2. CPNS menyampaikan materi tentang kegiatan optimalisasi edukasi pencegahan covid19 dengan 5M yang akan dilakukan selama off campus 3. CPNS menunjukkan media edukasi, link skrining mobilitas petugas IPBT dan ceklist evaluasi 4. Diskusi berjalan dengan lancar, beberapa masukan yang didapat yaitu: a. Penggunaan lambang Kemenkes dan RSCM dengan tulisan dan jenis gambar png. b. Penambahan komponen media edukasi dengan himbauan edukasi audio sehingga lebih banyak pihak yang bisa mendengar dan mengetahui c. Pada edukasi pengunjung bisa dibuat video ataupun tripod banner/ standing banner d. Tentukan penerapan kegiatan sesuai dengan jadwal operasi IPBT e. Perbaiki link skrining mobilitas pegawai IPBT
Notulen Rapat
Erlis Kurniasari
Kegiatan 3 Sosialisasi dengan perawat terkait pencegahan covid- 19 dengan
Kegiatan
5M dan sosialisasi pengisian link gform skrining mobilitas pegawai IPBT setiap senin Tanggal Pelaksanaan Tahapan Kegiatan
24 – 27 Mei 2021
1. Menemui Head nurse dan PJ keperawatan IPBT dan meminta ijin untuk melakukan kegiatan habituasi ke 3 yaitu sosialisasi pencegahan covid- 19 dengan 5M dan membuat kontrak waktu dan tempat
2. Melakukan sosialisasi pencegahan covid-19 dengan 5M dan pengisian link gdrive skrining mobilitas pegawai IPBT Deskripsi dan
kegiatan Teknik
Aktualisasi penerapan
Menemui Head nurse dan PJ keperawatan IPBT dan meminta ijin untuk melakukan kegiatan habituasi ke 3
nilai
dasar ASN dan Peran dan Kedudukan ASN dalam NKRI
Tahap 1
yaitu sosialisasi pencegahan covid-19 dengan 5M dan membuat kontrak waktu dan tempat Dalam
menentukan
tempat
dan
waktu
sosialisasi
saya
berkonsultasi dengan Head Nurse dan PJ Keperawatan IPBT terkait waktu dan tempat yang sesuai mengingat dalam pelaksanaanya ada berbagai kegiatan lain seperti pelaksanaan operasi, jumlah peserta yang hadir, kesediaan tempat safety briefing. Pelaksanaan kegiatan ditentukan pada kamis, tanggal 27 Mei
2021,
konsultasi penentuan
waktu
dan
tempat
ini
mengutamakan nilai etika publik dan akuntabilitas sebagai bentuk pertanggung jawaban atas jadwal kegiatan yang telah dibuat. Sehingga penentuan waktu dan tempat ini merupakan bagian dari komitmen mutu karena ditentukan dengan cermat, teliti dan memilih waktu yang efektif.
Tahap 2 Melakukan sosialisasi pencegahan covid-19 dengan 5M dan pengisian link gdrive skrining mobilitaspegawai IPBT Pada hari kamis tanggal 27 Mei 2021 saya sudah melakukan kegiatan ke 3 pelaksanaan aktualisasi saya yaitu sosialisasi kepada petugas terkait pencegahan covid-19 dengan 5M dan pengisian gdrive skrining mobilitas pegawai IPBT. Saya membuat media
edukasi
berupa
poster
terlebih
dahulu
dan
mengkonsultasikan media tersebut kepada mentor, pak hendra kemudian beliau menyarankan untuk melakukan berbagai perubahan seperti icon diruang tunggu agar lebih representative seperti situasi di ruang tunggu, saya pun mencoba menerima masukkan dari mentor dan mencoba merevisi media edukasinya. Dalam tahapan pembuatan media edukasi ini, saya menerapkan nilai tanggung jawab yang merupakan bagian Akuntabilitas; komitmen
mutu
dengan
cepat,
tepat,
teliti
dalam
pembuatannya; menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar serta menerima adanya masukan dan perbaikan dari pihak mentor
dan
bagian
Humas
RSCM
(Etika
Publik
dan
Nasionalisme). Dalam pelaksanaannya juga saya datang tepat waktu sebelum safety briefing dimulai, saya juga mempersiapkan media dan alat yang dibutuhkan saat sosialisasi dengan cermat dan teliti ini merupakan bagian dari akuntabilitas dan antikorupsi yang dapat
saya
lakukan.
Selama
proses
sosialisasi
saya
menyampaikan dengan bahasa indonesia yang santun sehingga tidak ada kesan menggurui, saya menerima masukkan dan saran pelaksanaan edukasi dari para perawat IPBT, hal ini merupakan penerapan
dari
etika
publik,
komitmen
mutu
dan
Nasionalisme. CPNS menerima dan mencatat masukkanmasukkan
yang
diberikan
selama
proses
(Nasionalisme) agar perbaikan – perbaikan tersebut dapat terlaksana sesuai
diskusi
dengan kesepakatan (Akuntabilitas). Diskusi berjalan dengan lancar dan setiap peserta memberikan pendapat secara sopan dan santun, sehingga tidak ada kesan menyalahkan (Etika Publik dan Nasionalisme). Nilai dasar ASN yang relevan
1. Akuntabilitas, menjelaskan kegiatan ke 3 habituasi yang akan dilaksanakan selama off campus merupakan salah satu tindakan yang
mencerminkan
tanggung
jawab
dalam melaksanakan
rangkaian latihan dasar CPNS off campus. Dengan adanya kegiatan ini diharapkan bahwa seluruh petugas IPBT & Urologi mengetahui kegiatan ke 4 dan ke 5 habituasi yang akan dilaksanakan dan dapat mendukung kegiatan tersebut sehingga dapat diterapkan oleh semua pihak yang terlibat. 2. Nasionalisme, menerima dan mengemukakan pendapat dalam kegiatan diskusi, diskusi berjalan dengan lancar dan mau menerima masukan, selain itu juga menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar dalam penulisan media edukasi dan penyampaian sosialisasi kegiatan habituasi 3. Mengucapkan salam ketika membuka dan menutup kegiatan sosialisasi pencegahan covid- 19 dengan 5M pada petugas. 3. Etika Publik, adanya komunikasi yang baik antara seluruh petugas di IPBT dan Urologi dalam pelaksanaan habituasi sehingga tercipta keselarasan dan kesamaan persepsi tentang kegiatan yang dilakukan. Hal ini juga sekaligus menerapkan budaya sopan dan santun kepada sesama dengan mensosialisasikan pencegahan covid-19 dengan 5M dan pengisian skrining mobilitas pegawai IPBT. 4. Komitmen Mutu, sosialisasi ini merupakan salah satu upaya peningkatan mutu karena adanya masukan dan saran yang diberikan oleh pimpinan dan manajemen IPBT & Urologi demi kelancaran proses serta maksimalnya hasil yang didapat 5. Anti Korupsi, menyampaikan secara jujur dan berani hal-hal mengenai
materi
edukasi
yang
pelaksanaan kegiatan habituasi ke 3
merupakan
bentuk
dari
Penguatan Nilai-Nilai Organisasi
Nilai organisasi yang dikuatkan melalui 2 tahapan kegiatan sosialisasi dengan perawat terkait pencegahan covid-19 dengan 5M dan pengisian link skrining mobilitas pegawai IPBT di gdrive yaitu: 1. Integritas, berkonsultasi tentang penentuan waktu dan tempat kegiatan agar tidak terkesan mendahului pihak berwenang, meminta tolong dengan pihak Head Nurse IPBT terkait waktu dan tempat pelaksanaan aktualisasi dan menyampaikan pendapat ketika berdiskusi dengan sopan. 2. Professional, mengatur waktu yang sesuai agar kegiatan sosialisasi dapat terlaksana dengan baik, serta berusaha menjelaskan kegiatan aktualisasi di depan para petugas IPBT & Urologi. 3. Kepedulian, mengorbankan tenaga, pikiran, dan waktu demi keberhasilan kegiatan sosialisasi, dimulai dari persiapan sosialisasi, pelaksanaan dan evaluasi. 4. Kolaborasi dan Transparan, menjelaskan kegiatan ke 3 aktualisasi yaitu sosialisasi pencegahan covid-19 dengan 5M merupakan bentuk dari tanggung jawab CPNS yang sedang mengikuti latsar agar kegiatan yang akan dilaksanakan diketahui oleh pihak IPBT dan dapat juga membantu dalam edukasi ke pasien dan pengunjung. 5. Keunggulan, menjaga
etika
selama
persiapan kegiatan,
pelaksanaan dan evaluasi kegiatan sosialisasi, serta menjaga nilai-nilai akuntabilitas yang melatar belakangi sosialisasi ini.
Output/Hasil
Sosialisasi pada perawat dapat berjalan lancar dan ada persamaan
persepsi
dengan
pencegahan covid-19 dengan 5M
1. Daftar hadir 2. Foto kegiatan
perawat
tentang
edukasi
Visi Misi Organisasi
Dengan melakukan sosialisasi ini maka CPNS telah mendukung misi untuk menghasilkan tenaga kesehatan yang berbudaya dan berkarakter di bidang kesehatan, karena dengan melakukan kegiatan sosialisasi, CPNS telah menerapkan nilai-nilaiakuntabilitas, nasionalisme, etika publik, komitmen mutu dan antikorupsi.
Evaluasi
Kegiatan sosialisasi dapat berjalan dengan lancar tanpa ada hambatan yang berarti, para pimpinan IPBT seperti Head Nurse, PJ Keperawatan IPBT Perawat IPBT dan Urologi dapat hadir dan dapat memberikan masukan tentang kegiatan yang akan dilaksanakan seperti bentuk media edukasi pencegahan covid-19 dengan
5M
sebaiknya dalam bentuk standing banner sehingga tidak merusak dinding dan dapat diletakkan pada tempat strategis sehingga lebih banyak lagi yang mengetahui dan memahami pelaksanaan aktualisasi yang dilakukan dan perlu adanya speaker untuk edukasi audio sehingga suara lebih keras dan jelas terdengar.
Link pengisian skrining mobilitas pegwai IPBT: bit.ly/LinkSkriningMobilitasPegawaiIPBT
Kegiatan 4 Kegiatan
Melakukan edukasi pasien terkait pencegahan covid-19 dengan 5M saat di ruang penerimaan pasien
1. Menyiapkan
waktu, alat dan bahan berupa leaflet,
daftar hadir
2. Meminta ijin untuk melakukan edukasi pada pasien 3. Edukasi dilakukan kepada pasien di ruang penerimaan pasien di IPBT Tanggal Pelaksanaan Tahapan Kegiatan
28 Mei – 11 juni 2021
1. Menyiapkan media edukasi yang sudah dibuat berupa leaflet
2. Melakukan edukasi pada pasien terkait pencegahan covid-19 dengan 5M
3. Membagikan leaflet pencegahan covid- 19 kepada pasien Deskripsi dan
kegiatan Teknik
Aktualisasi penerapan
Tahap 1 Menyiapkan media edukasi yang sudah dibuat berupa
nilai
leaflet
dasar ASN dan peran
Dalam pembuatan media edukasi, saya melakukannya dengan
dan Kedudukan ASN
bekerja keras, jujur, berani dan disiplin (Anti Korupsi), saya juga
dalam NKRI
bertanggung jawab dengan media edukasi yang saya buat agar meningkatkan kepercayaan dan profesionalisme perawat IPBT (Akuntabilitas), saya menyiapkan media edukasi agar tercipta kesamaan edukasi yang diberikan dan tidak terjadi perbedaan dalam
melaksanakan
suatu
kegiatan,
serta mengutamakan
persatuan dan kesamaan tujuan (Nasionalisme). Pembuatan mediaedukasi ini didasarkan pada referensi yangsudah didapatkan, kemudian sesuai dengan masukan yang didapat dari kegiatan diskusi bersama mentor dan humas bidang RSCM, media edukasi dibuat berdasarkan referensi dari kemenkes terkait pencegahan covid-19 dengan 5M.
Tahap 2 Melakukan edukasi pada pasien terkait pencegahan covid19 dengan 5M CPNS melakukan edukasi pada pasien elektif dan kondisi pasien stabil di ruang penerimaan pasien. Kegiatan ini merupakan bentuk dari tanggung jawab dari kegiatan sebelumnya yang sudah dilaksanakan
(Akuntabilitas),
kegiatan
dilakukan
dengan
mengucapkan salam dan menjelaskan maksud dari edukasi agar dapat diketahui dan dilakukan oleh semua pasien di IPBT, kegiatan ini juga diikuti diskusi mengenai penerapan pencegahan covid-19 di rumah sakit dan menerima feedback dengan cepat tanggap (Nasionalisme dan komitmen mutu), menerima masukan dengan lapang dada dan menghargai pendapat (Etika Publik). Sosialisasi ini merupakan perwujudan dari Whole of Government (WoG) karena melibatkan banyak pihak dalam rangka mencapai tujuan yang sama. Manajemen ASN juga berlaku dalam kegiatan ini karena PJ Keperawatan mengakomodir kegiatan yang melibatkan sesama perawat primer dan perawat associate, demi tercapainya peningkatan pelayanan publik. Tahap 3 Membagikan leaflet pencegahan covid-19 kepada pasien Media edukasi dalam bentuk leaflet tersebut kemudian dibagikan kepada pasien untuk dibaca, dipahami dan diterapkan dalam kehidupan
sehari-hari
(anti
korupsi).
Dalam
kegiatan
pembagian, saya melakukan dengan penuh tanggung jawab, media edukasi
sudah
disetujui
dan
disosialisaikan
untuk
meningkatkan kepercayaan rekan kerja (akuntabilitas) tentang pencegahan covid-19 dengan 5M terlaksana sesuai dengan kebutuhan (Komitmen Mutu), media edukasi ini juga di print dengan menarik dan dibagikan kepada pasien yang membutuhkan (Etika Publik).
Nilai dasar ASN yang relevan
1. Akuntabilitas, menyiapkan media edukasi merupakan salah satu tindakan yang mencerminkan tanggung jawab dalam melaksanakan rangkaian latihan dasar CPNS off campus. Dengan adanya kegiatan ini diharapkan bahwa media edukasi dapat sesuai dengan tujuan edukasi yang diharapkan. 2. Nasionalisme, menerima dan mengemukakan pendapat dalam kegiatan edukasi dengan pasien, edukasi berjalan dengan baik dan mau menerima masukan, selain itu juga menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar dalam penyampaian edukasi. 3. Etika Publik, adanya komunikasi yang baik antara perawat dan pasien di IPBT dalam pelaksanaan habituasi sehingga tercipta keselarasan dan kesamaan persepsi tentang penerapan pencegahan covid-19 dengan 5M. 4. Komitmen Mutu, edukasi ini merupakan salah satu upaya peningkatan mutu karena adanya informasi yang diberikan dari petugas ke pasien untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya pencegahan covid-19 5. dengan 5M. Anti Korupsi, menyampaikan secara jujur dan berani hal-hal yang sudah dilaksanakan selama kegiatan menyiapkan media edukasi dan melakukan edukasi ke pasien
Penguatan Nilai-Nilai Organisasi
Nilai organisasi yang dikuatkan melalui 3 tahapan kegiatan edukasi pencegahan covid-19 dengan 5M yaitu: 1. Integritas, edukasi yang diberikan kepada pasien sesuai dengan media edukasi yang telah dibuat berdasarkan referensi terpercaya dan masukkan dari mentor dan bagian humas RSCM 2. Professional, mengatur waktu yang sesuai agar kegiatan sosialisasi dapat terlaksana dengan baik, serta berusaha menjelaskan kegiatan aktualisasi yaitu edukasi pasien dengan bahasa indonesia yang jelas, sopan dan santun 3. Kepedulian, mengorbankan tenaga, pikiran, dan waktu demi keberhasilan kegiatan edukasi pasien mengenai pencegahan covid-19 dengan 5M
Penguatan Nilai-Nilai Organisasi
Nilai organisasi yang dikuatkan melalui 3 tahapan kegiatan edukasi pencegahan covid-19 dengan 5M yaitu: 4. Kolaborasi dan Transparan, menjelaskan hasil dari materi edukasi merupakan bentuk dari tanggung jawab CPNS yang
sedang
mengikuti
latsar agar kegiatan yang
akan dilaksanakan diketahui oleh pasien di IPBT, Selain itu untuk menginformasikan bahwa kegiatan latsar CPNS berbeda dengan prajabatan CPNS sebelumnya. 5. Keunggulan, menjaga etika selama persiapan kegiatan, pelaksanaan dan evaluasi kegiatan pemberian edukasi pada pasien, serta menjaga nilai-nilai akuntabilitas yang melatar belakangi pemberian edukasi pada pasien Output/Hasil
Pemberian Edukasi pada pasien dan adanya dukungan mengenai proses habituasi pemberian edukasi pencegahan covid-19 dengan 5M
1. Foto kegiatan edukasi 2. Daftar hadir edukasi pasien Visi Misi Organisasi
Dengan melakukan kegiatan ini, CPNS telah mendukung misi untuk menyelenggarakan pendidikan dan penelitian yang menghasilkan tenaga kedokteran dan kesehatan unggul, Karena hal tersebut dapat terwujud apabila kita dapat meningkatkan pengetahuan pasien dengan melakukan edukasi pada pasien dan berkomunikasi dengan baik.
Evaluasi
Kegiatan pemberian edukasi ini berjalan dengan lancar tanpa hambatan yang berarti, CPNS melakukan konsultasi dengan bagian Humas RSCM dan mentor terkait media edukasi. Selain itu juga diharapkan nantinya media edukasi ini dapat digunakan oleh semua petugas kesehatan karena merubah perilaku tidak cukup dengan
membuat aturan-aturan,
dilaksanakan dalam kehidupan sehari-hari.
tapi
juga
akan
Leaflet
FORMULIR KEGIATAN HABITUASI 3 PESERTA PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN II ANGKATAN I KEMENTERIAN KESEHATAN RI TAHUN 2021 Nama : Erlis Kurniasari, Amd.Kep NIP : 199309112020122004 No
Unit Kerja : RSCM OK Urologi Hari/ Tanggal : Kamis, 27 Mei 2021
Kegiata n Sosialisasi dengan perawat terkait pencegahan covid-19 dengan 5M dan sosialisasi pengisian link gdrive setiap senin
Tahapan Kegiatan : 1. Menemui Head nurse dan PJ 1. keperawatan IPBT dan meminta ijin untuk melakukan kegiatan habituasi ke 3 yaitu sosialisasi pencegahan covid-19 dengan 5M dan membuat kontrak waktu dan tempat 2. Melakukan sosialisasi pencegahan covid-19 dengan 5M dan pengisian link gdrive skrining mobilitas pegawai IPBT
Output Sosialisasi pada perawat dapat berjalan lancar dan ada persamaan persepsi dengan perawat tentang edukasi pencegahan covid-19 dengan 5M
1.
2. 3.
4. 5.
Head Nurse dan PJ keperawatan memahami kegiatan aktualisasi yang akan dilaksanakan Ada media edukasi berupa poster Sosialisasi pencegahan covid-19 dengan 5M dan pengisian link gdrive telah dilakukan Daftar hadir Foto kegiatan
Foto Kegiatan 3
Paraf
Keterangan : Sosialisasi pencegahan covid-19 dengan 5M dan pengisian link gdrive skrining mobilitas pegawai setiap senin di IPBT RSCM
Jakarta, 27 Mei 2021 Mentor
Ns. Hendra Kurniawan S.Kep NIP. 198207152007011010
FORMULIR KEGIATAN HABITUASI 4 PESERTA PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN II ANGKATAN I KEMENTERIAN KESEHATAN RI TAHUN 2021 Nama : Erlis Kurniasari, Amd.Kep NIP : 199309112020122004 No
Unit Kerja : RSCM OK Urologi Hari/ Tanggal : Jum’at, 28 Mei 2021
Kegiatan Melakukan edukasi pasien terkait pencegahan covid-19 dengan 5M saat di ruang penerimaan pasien
1. Tahapan Kegiatan : 1. Menyiapkan media edukasi yang sudah dibuat berupa leaflet 2. Melakukan edukasi pada pasien terkait pencegahan covid-19 dengan 5M 3. Membagikan leaflet pencegahan covid-19 kepada pasien
Outp ut Pasien mengetahui dan memahami mengen ai pencegahan covid-19 dengan 5M. Media edukasi leaflet sudah tersedia Edukasi dapat berjalan dengan lancar dan leaflet dibagikan 1. Ada media edukasi berupa leaflet 2. Edukasi pencegahan covid-19 dengan 5M telah dilakukan 3. Media edukasi leaflet telah dibagikan 4. Foto kegiatan 5. Daftar Hadir
Foto Kegiatan 4
Paraf
Keterangan : Melakukan Re-edukasi pasien terkait pencegahan covid-19 dengan 5M di IPBT RSCM
Jakarta, 28 Mei 2021 Mentor
Ns. Hendra Kurniawan S.Kep NIP. 198207152007011010
Kegiatan 5 Kegiatan
Melakukan edukasi dengan pengunjung terkait kegiatan aktualisasi yaitu pencegahan covid-19 dengan 5M di ruang tunggu pasien
Tanggal
28 Mei – 11 Juni 2021
Pelaksanaan Tahapan Kegiatan
1. Menyiapkan media edukasi yang sudah dibuat berupa tripod banner
2. Melakukan edukasi pada pengunjung terkait pencegahan covid19 dengan 5M
3. Menempatkan media edukasi tripod banner yang telah disetujui Deskripsi
Tahap 1
kegiatan dan
Menyiapkan media edukasi yang sudah dibuatberupa tripod
TeknikAktualisasi
banner
penerapan nilai dasar ASN dan Peran dan Kedudukan ASN dalam NKRI
Dalam menentukan media edukasi yang akan digunakan saat kegiatan aktualisasi, saya berkonsultasi dengan Mentor, masukkan dari pak Hendra selaku mentor yaitu sebaiknya CPNS dapat menggunkaan media buatan sendiri dan jenis media dapat berupa standing banner/ video peragaan pencegahan 5M yang dilakukan di ruang tunggu IPBT sehingga lebih aplikatif. Kemudian saya juga berkonsultasi dengan Bagian Humas RSCM, mbk dessy selaku Humas RSCM juga memberikan saran bahwa untuk pembuatan video lebih baik disertakan sumber terpercaya di setiap slide nya. CPNS juga berkonsultasi dengan PJ Keperawatan IPBT terkait media edukasi, Pak Bambang selaku PJ keperawatan memberikan saran bahwa sebaiknya bentuk media edukasi berbentuk standing banner/ tripod banner agar lebih praktis penempatannya dan tidak merusak dinding. Akhirnya CPNS memutuskan untuk membuat media edukasi tripod banner dan Video edukasi (masih dalam tahap revisi). Kemudian, dalam pembuatan media edukasi ini, saya menerapkan nilai tanggung jawab yang merupakan bagian Akuntabilitas; Komitmen mutu dengan cepat, tepat, teliti dalam penulisannya; menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar serta menerima adanya masukkan dan perbaikan dari pihak Mentor, bagian Humas RSCM dan PJ keperawatan di IPBT (Etika Publik dan Nasionalisme).
Kegiatan ditentukan pada hari kamis tanggal 3 Juni 2021, konsultasi penentuan jenis media, waktu dan tempat ini mengutamakan nilai etika publik dan akuntabilitas sebagai bentuk pertanggung jawaban atas jadwal kegiatan yang telah dibuat. Sehingga penentuan jenis media, waktu dan tempat ini merupakan bagian dari komitmen mutu karena ditentukan dengan cermat, teliti dan memilih waktu yang efektif. Tahap 2 Melakukan edukasi pada pengunjung terkait pencegahan covid-19 dengan 5M Pada hari Kamis tanggal 03 Juni 2021 saya sudah melakukan kegiatan aktualisasi ke 5 yaitu edukasi kepada pengunjung terkait pencegahan covid-19 dengan 5M. Saya membawa dan merancang media edukasi berupa tripod banner terlebih dahulu. Kemudian saya meminta ijin kepada para pengunjung, mengucapakan salam, memperkenalkan diri, menjelaskan maksud dan tujuan dan kontrak waktu. Setelah itu saya menjelaskan mengenai pencegahan covid19 dengan 5M dan penerapannya di ruang tunggu. Saya juga mengajak para pengunjung untuk selalu menerapakan protokol pencegahan covid-19 dengan 5M, mengucapakan salam dan mengakhiri edukasi. Dalam tahapan edukasi pengunjung ini, saya menerapkan nilai tanggung
jawab
yang
merupakan
komitmen mutu dengan cepat, tepat, media
bagian Akuntabilitas; teliti
dalam
penulisan
edukasi; menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan
benar dalam berkomunikasi kepada pengunjung serta menerima adanya masukan dan perbaikan dari pihak IPBT (Etika Publik dan Nasionalisme)
Tahap 3 Menempatkan media edukasi tripod banner yang telah disetujui Media edukasi berupa tripod banner yang sudah dipasang kemudian ditempatkan di tempat strategis di ruang penerimaan pasien agar dapat dibaca, dipahami dan diterapkan oleh seluruh pasien, petugas dan pengunjung IPBT RSCM. Dalam kegiatan penempatan, saya melakukan dengan penuh tanggung jawab, tripod banner tersebut telah disetujui dan disosialisasikan untuk meningkatkan kepercayaan rekan kerja (Akuntabilitas) program edukasi pencegahan covid-19 dengan 5M yang telah saya ajukan akan benar-benar terlaksana sesuai dengan kebutuhan (Komitmen mutu), media edukasi ini juga sudah ditempatkan di tempat yang telah ditentukan (strategis) agar terlihat rapi (Etika publik). Nilai dasar ASN yang relevan
1. Akuntabilitas, menjelaskan kegiatan habituasi yaitu kegiatan edukasi pencegahan covid-19 dengan 5M pada pengunjung merupakan salah satu tindakan yang mencerminkan tanggung jawab dalam melaksanakan rangkaian latihan dasar CPNS off
campus. Dengan adanya kegiatan ini diharapkan bahwa seluruh pengunjung IPBT mengetahui, memahami dan menerapkan protokol kesehatan dengan pencegahan covid-19 dengan 5M sebagai bentuk dukungan program kegiatan aktualaisasi. 2. Nasionalisme, menjelaskan materi edukasi dengan sopan, santun dan bahasa indonesia yang baik, benar dan jelas dalam kegiatan aktualisasi, edukasi berjalan dengan lancar dan pengunjung antusias
selama
edukasi. selain itu
juga
menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar dalam penulisan media edukasi dan kegiatan edukasi. Mengucapkan salam ketika
membuka dan menutup kegiatan edukasi. 3. Etika Publik, adanya komunikasi yang baik antara mentor, CPNS, PJ keperawatan IPBT, bagian Humas RSCM dan pengunjung, dalam pelaksanaan habituasi sehingga tercipta keselarasan dan kesamaan persepsi tentang kegiatan yang dilakukan. Hal ini juga sekaligus menerapan budaya sopan dan santun kepada sesama dengan memberitahu hasilmedia edukasi yang telah dibuat dan pelaksanaan kegiatan habituasi yang telah dilakukan sesuai rencana kegiatan. 4. Komitmen Mutu, edukasi ini merupakan salah satu upaya peningkatan mutu karena adanya masukan dan saran yang diberikan oleh PJ keperawatan IPBT, mentor & bagian Humas RSCM demi kelancaran proses serta maksimalnya hasil yang didapat 5. Anti Korupsi, menyampaikan secara jujur dan berani hal-hal yang sudah dilaksanakan selama kegiatan off campus kegiatan aktualisasi 1 – 5, serta menyampaikan edukasi pencegahan covid- 19 dengan 5M sebagai kegiatan aktualisasi pada pengunjung IPBT. Penguatan Nilai-Nilai
Nilai organisasi yang dikuatkan melalui 3 tahapan kegiatan
Organisasi
edukasi pencegahan covid-19 dengan 5M kepada pengunjung di lingkungan IPBT yaitu: 1. Integritas, berkonsultasi tentang penentuan waktu dan tempat kegiatan agar tidak terkesan mendahului pihak berwenang, meminta tolong dengan mentor dan pihak PJ keperawatan IPBT terkait jenis media edukasi dan tempat meletakkan media edukasi serta menyampaikan pendapat ketika berdiskusi dengan sopan. 2. Professional, mengatur waktu yang sesuai agar kegiatan edukasi dapat terlaksana dengan baik, serta berusaha menjelaskan kegiatan aktualisasi di depan para pengunjung di lingkungan IPBT.
Penguatan Nilai-Nilai Organisasi
Nilai organisasi yang dikuatkan melalui 3 tahapan kegiatan edukasi pencegahan covid-19 dengan 5M kepada pengunjung di lingkungan IPBT yaitu: 3. Kepedulian, mengorbankan tenaga, pikiran, dan waktu demi keberhasilan kegiatan edukasi, dimulai dari persiapan edukasi, pelaksanaan dan evaluasi. 4. Kolaborasi dan Transparan, menjelaskan materi edukasi sebagai kegiatan aktualisasi selama off campus merupakan bentuk dari tanggung jawab CPNS yang sedang mengikuti latsar agar kegiatan yang akan dilaksanakan diketahui oleh para pengunjung. Selain itu untuk menginformasikan bahwa kegiatan latsar CPNS berbeda dengan prajabatan CPNS sebelumnya. Nilai organisasi yang dikuatkan melalui 3 tahapan kegiatan edukasi pencegahan covid-19 dengan 5M kepada pengunjung di lingkungan IPBT yaitu: 5. Keunggulan, menjaga etika selama persiapan kegiatan, pelaksanaan dan evaluasi kegiatan edukasi, serta menjaga nilai-nilai akuntabilitas yang melatar belakangi edukasi ini.
Output/ Hasil
Persamaan persepsi dan adanya dukungan mengenai proses habituasi edukasi pencegahan covid-19 dengan 5M
1. Daftar hadir 2. Foto kegiatan Visi Misi Organisasi
Dengan melakukan edukasi ini maka CPNS telah mendukung misi untuk
menghasilkan
tenaga kesehatan yang berbudaya dan
berkarakter di bidang kesehatan, karena dengan melakukan kegiatan edukasi, CPNS telah menerapkan nilai-nilai akuntabilitas, nasionalisme, etika publik, komitmen mutu dan antikorupsi. Evaluasi
Kegiatan edukasi dapat berjalan dengan lancar, walaupun bentuk media edukasi video belum sempat di tampilkan namun CPNS telah berusaha dengan membuat media edukasi berupa tripod banner yang dapat digunakan dalam kegiatan aktualisasi ke 5 sehingga kegiatan dapat berjalan dengan lancar.
Kegiatan 6 Kegiatan
Mengingatkan pasien, pengunjung dan petugas kesehatan untuk menerapkan protokol kesehatan dengan pencegahan covid-19 dengan 5M
Tanggal Pelaksanaan Tahapan Kegiatan
28 Mei -11 Juni 2021
1. Berkonsultasi dengan mentor, pimpinan IPBT dan Manajemen IPBT mengenai materi himbauan pengingat penerapan program aktualisasi
2. Menyiapkan media edukasi himbauan berupa rekaman edukasi audio dan speaker tentang penerapan protokol kesehatan dengan cara pencegahan covid-19 dengan 5M
3. Meminta ijin kepada PJ keperawatan dan Head Nurse untuk memutar edukasi audio setiap pagi hari/ sesuai kebutuhan sebagai bentuk mengingatkan kepada semua pihak akan penerapan protokol kesehatan secara berkelanjutan
4. Mengirimkan pesan elektronik (pesan Whatsapp) ke group urologi dan Whatsapp personal melalui PJ keperawatan dan Head Nurse di IPBT untuk selalu mengingatkan temanteman petugas IPBT untuk mengisi link
skrinning
mobilitas pegawai IPBT setiap hari senin Deskripsi
kegiatan Tahap 1
dan Teknik Aktualisasi penerapan nilai dasar
Berkonsultasi dengan mentor, pimpinan IPBT dan
ASN dan peran dan
Manajemen
Kedudukan
pengingat penerapan program aktualisasi
ASN
IPBT
mengenai
materi
himbauan
dalam NKRI CPNS melakukan pencarian data mengenai covid19
dan
bagaimana
pencegahan
covid-19
membuat dengan
himbauan cermat,
edukasi
teliti
dan
mengutamakan nilai nasionalisme dan akuntabilitas
sebagai
bentuk
pertanggung
audio tekun
jawaban atas jadwal kegiatan yang telah dibuat. Saya akan bertanggung jawab terhadap informasi dan data yang sudah didapatkan ini merupakan bagian dari komitmen mutu. Saya akan memulai dari aplikasi dan website resmi kemenkes RI dll (Nasionalisme), saya juga akan mencari data yang relevan terkait dengan materi edukasi yang akan dibuat ini merupakan bagian dari anti korupsi. Tahap 2 Menyiapkan media edukasi himbauanberupa rekaman edukasi audio dan speaker tentang penerapan protokol kesehatan dengan cara pencegahan covid-19 dengan 5M Pada hari Jum’at 4 Juni 2021 saya menyiapkan media edukasi yang sudah dibuat dari beberapa sumber, saya membuat kedalam bentuk rekaman edukasi audio dan meyiapkan speaker untuk membantu edukasi audio, kemudian saya menitipkan kepada pihak manajemen IPBT yang bertugas di ruang kendali kamar operasi untuk dapat memutarkan edukasi audio melalui speaker yang ada di ruang kendali sehingga informasi dapat tersampaikan di seluruh lingkungan IPBT secara berkelanjutan. Dalam tahapan menyiapkan himbauan edukasi audio ini, saya menerapkan nilai tanggung jawab yang merupakan bagian akuntabilitas; komitmen mutu dengan cepat, tepat dan teliti dalam pembuatannya; menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Tahap 3 Meminta ijin kepada PJ keperawatan dan Head Nurse untuk memutar edukasi audio setiap pagi hari/ sesuai kebutuhan sebagai bentuk
mengingatkan
semua pihak akan penerapan protokol kesehatan secara
kepada
berkelanjutan Materi yang relevan dengan topik edukasi yang sudah dibuat tersebut kemudian dibuat dalam bentuk audio edukasi yang menarik
(anti korupsi). Dalam media edukasi dijelaskan
mengenai covid-19 dan bagaimana pencegahan terkait covid-19 (akuntabilitas) serta dengan membuat bentuk media edukasi yang menarik disesuaikan dengan domain penerima pesan yaitu pasien, petugas dan pengunjung (etika publik). Tahap 4 Mengirimkan pesan elektronik (pesan Whatsapp) ke group urologi dan Whatsapp personal melalui PJ keperawatan dan Head Nurse di IPBT untuk selalu mengingatkan
teman-teman
petugas
IPBT
untuk
mengisi link skrinning mobilitas pegawai IPBT setiap hari senin Dalam
menentukan pengingat pesan elektronik ini saya
berkonsultasi dengan PJ keperawatan, ibu Depi selaku PJ keperawatan memberikan saran bahwa sebaiknya link skrinning mobilitas pegawai di IPBT diperbaiki terlebih dahulu sehingga memudahkan dalam pengisian link skrinning tersebut. Konsultasi ini mengutamakan nilai etika publik dan akuntabilitas sebagai bentuk pertanggung jawaban atas jadwal kegiatan yang telah dibuat. Konsultasi ini dilakukan dalam bentuk chat via Whatsapp dengan ibu Depi sebagai PJ Keperawatan Urologi, Ibu Depi kemudian menanyakan mengenai bentuk link skrinning yang dapat disosialisasikan kepada petugas di Urologi. Kemudian saya juga mendapatkan saran dari pak Hendra selaku mentor untuk menambahkan himbauan mengenai pengisian link skrinning moilitas petugas IPBT dalam media himbauan
edukasi audio yang akan dibuat sehingga terdapat kesesuaian isi edukasi dan skrinning mobilitas yang akan digunakan (Whole of Government). CPNS menerima masukan dan perbaikan dari pihak mentor dan PJ keperawatan Urologi RSCM (Etika Publik dan Nasionalisme). Nilai dasar ASN yang relevan
1. Akuntabilitas, mencari data dan informasi mengenai materi himbauan edukasi merupakan salah satu tindakan yang
mencerminkan
tanggung
jawab
dalam
melaksanakan rangkaian latihandasar CPNS off campus. Dengan adanya kegiatan ini diharapkan bahwa materi himbauan edukasi dapat sesuai dengan tujuan edukasi yang diharapkan. 2. Nasionalisme, menerima dan mengemukakan pendapat dalam kegiatan diskusi dengan mentor, PJ Keperawatn IPBT & Urologi, diskusi berjalan dengan baik dan mau menerima masukan, selain itu juga menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar dalam perekaman media himbauan edukasi audio. 3. Etika Publik, adanya komunikasi yang baik antara mentor, dan PJ keperawatan IPBT & Urologi RSCMdalam pelaksanaan habituasi sehingga tercipta keselarasan dan kesamaan persepsi tentang media himbauan edukasi audio yang akan dibuat dan digunakan selama habituasi. 4. Komitmen
Mutu,
kegiatan
pengingat edukasi ini
merupakan salah satu upaya peningkatan mutu karena adanya masukan dan saran yang diberikan oleh mentor dan PJ keperawatan IPBT & Urologi RSCM demi kelancaran proses serta maksimalnya hasil yang didapat. 5. Anti Korupsi, menyampaikan secara jujur dan berani halhal yang sudah dilaksanakan selama kegiatan mencari data dan infomasi terkait media himbauan edukasi audio.
Penguatan Nilai-Nilai Organisasi
Nilai organisasi yang dikuatkan melalui 4 tahapan kegiatan pembuatan materi edukasi pencegahan covid-19 dengan 5M yaitu: 1. Integritas, berkonsultasi
tentang
pembuatan media
edukasi agar tidak terkesan mendahului pihak berwenang, meminta tolong dengan mentor & PJ keperawatan IPBT & Urologi RSCM terkait media himbauan edukasi dan menyampaikan pendapat ketika berdiskusi dengan sopan. 2. Professional, mengatur waktu yang sesuai agar kegiatan pengingat edukasi audio ini dapat terlaksana dengan baik, serta berusaha menjelaskan kegiatan aktualisasi melalui whatsapp kepada PJ keperawatan IPBT & Urologi RSCM dan berdiskusi, memberi link back dan mendapat gambaran tentang hal- hal terkait media edukasi sesuai dengan masukan mentor dan PJ keperawatan RSCM. 3. Kepedulian, mengorbankan tenaga, pikiran, dan waktu demi keberhasilan kegiatan pembuatan himbauan edukasi, dimulai dari pencarian data dan informasi, merangkum dan membuat media himbauan edukasi dan berkonsultasi dengan mentor dan bagian Humas RSCM. 4. Kolaborasi dan Transparan, menjelaskan hasil dari media edukasi audio merupakan bentuk dari tanggung jawab CPNS yang sedang mengikuti latsar agar kegiatan yang akan dilaksanakan diketahui oleh seluruh pihak
di
lingkungan IPBT. Selain itu untuk menginformasikan bahwa kegiatan latsar CPNS berbeda dengan prajabatan CPNS sebelumnya. 5. Keunggulan, menjaga etika selama persiapan kegiatan, pelaksanaan himbauan
dan evaluasi kegiatan pembuatan media edukasi
audio,
serta
menjaga nilai-nilai
akuntabilitas yang melatar belakangi pembuatan media edukasi ini.
Output/Hasil
Mengingatkan pasien, pengunjung dan petugas kesehatan untuk menerapkan protokol kesehatan dengan pencegahan covid-19 dengan 5M
1. Foto kegiatan konsultasi via wahtsapp 2. Link media edukasi audio himbauan penerapan protokol kesehatan di lingkungan IPBT RSCM Visi Misi Organisasi
Dengan melakukan kegiatan ini, CPNS telah mendukung misi untuk menyelenggarakan pendidikan dan penelitian yang menghasilkan tenaga kedokteran dan kesehatan unggul, Karena hal tersebut dapat terwujud apabila kita dapat berkoordinasi, berkonsultasi dan berkomunikasi dengan baik.
Evaluasi
Kegiatan Mengingatkan pasien, pengunjung dan petugas kesehatan untuk menerapkan protokol kesehatan dengan pencegahan covid-19 dengan 5M ini berjalan dengan lancar tanpa hambatan yang berarti, CPNS melakukan konsultasi dengan mentor, PJ keperawatan dan Urologi RSCM terkait media himbauan edukasi audio dan pengisian link skrinning mobilitas pegawai IPBT Selain itu juga diharapkan nantinya media himbauan edukasi audio ini dapat digunakan sebagai pengingat oleh semua petugas kesehatan untuk menerapkan protokol kesehatan di lingkungan RSCM karena merubah perilaku tidak cukup dengan membuat aturan-aturan, tapi juga akan dilaksanakan dalam kehidupan seharihari.
Link Media edukasi pencegahan covid-19 dengan 5M: https://drive.google.com/drive/folders/1QX2xq1XdBlNeRX_H_tFT_FBJNuqDBtq1? usp=sharing
FORMULIR KEGIATAN HABITUASI 5 PESERTA PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN II ANGKATAN IKEMENTERIAN KESEHATAN RI TAHUN 2021 Nama : Erlis Kurniasari, Amd.Kep NIP : 199309112020122004 No
Unit Kerja : RSCM OK Urologi Hari/ Tanggal : Kamis, 3 Juni 2021
Kegiatan Melakukan edukasi dengan pengunjung terkait kegiatan aktualisasi yaitu pencegahan covid- 19 dengan 5M di ruang tunggu pasien
1.
Tahapan Kegiatan ; 1. Menyiapkan media edukasi yang sudah dibuat berupa tripod banner 2. Melakukan edukasi pada pengunjung terkait pencegahan covid-19 dengan 5M 3. Menempatkan media edukasi tripod banner yang telah disetujui
Outp ut Para pengunjung pasien/ penunggu pasien memiliki kesepahaman tentang kegiatan aktualisasi yaitu penguatan pemahaman dan komitmen pengunjung untuk tetap menerapkan protokol kesehatan dengan melakukan pencegahan COVID19 dengan 5M saat berada di ruang tunggu IPBT RSCM 1. Ada media edukasi berupa tripod banner 2. Edukasi pencegahan covid-19 dengan 5M telah dilakukan 3. Media edukasi tripod banner telah dipasang dan di tempatkan sesuai tempat yang disepakati 4. Foto kegiatan 5. Daftar Hadir
Foto Kegiatan 5
Paraf
Keterangan : Melakukan edukasi dengan pengunjung terkait pencegahan covid-19 dengan 5M sebagai bagian dari agenda habituasi selama off campus di IPBT RSCM
Jakarta, 4 Juni 2021 Mentor
Ns. Hendra Firmansyah S.Kep NIP. 198207152007011010
FORMULIR KEGIATAN HABITUASI 6 PESERTA PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN II ANGKATAN I KEMENTERIAN KESEHATAN RI TAHUN 2021 Nama : Erlis Kurniasari, Amd.Kep NIP : 199309112020122004 No
Unit Kerja : RSCM OK Urologi Hari/ Tanggal : Jum’at, 4 Juni 2021
Kegiata n Mengingatkan pasien, pengunjung dan petugas kesehatan untuk menerapkan protokol kesehatan dengan pencegahan covid-19 dengan 5M
1.
Tahapan Kegiatan : 1. Berkonsultasi dengan mentor, pimpinan IPBT dan Manajemen IPBT mengenai materi himbauan pengingat penerapan program aktualisasi 2. Menyiapkan media edukasi himbauan berupa rekaman edukasi audio dan speaker tentang penerapan protokol kesehatan dengan cara pencegahan covid-19 dengan 5M 3. Meminta ijin kepada PJ keperawatan dan Head Nurse untuk memutar edukasi audio setiap pagi hari sebagai bentuk mengingatkan kepada semua pihak akan penerapan protokol kesehatan secara berkelanjutan 4. Mengirimkan pesan elektronik (pesan Whatsapp) ke group urologi dan Whatsapp personal melalui PJ keperawatan dan Head Nurse di IPBT untuk selalu mengingatkan teman-teman petugas IPBT untuk mengisi link skrinning mobilitas pegawai IPBT setiap hari senin
Output Pasien, pengunjung dan petugas RSCM memiliki kesepahaman tentang pencegahan COVID-19 dengan 5M saat proses sign in di IPBT RSCM
1.
2. 3.
4.
5.
Terdapat persamaan persepsi antara CPNS, mentor, pimpinan Manajemen IPBT mengenai materi himbauan edukasi audio Rekaman himbauan edukasi audio dan speaker PJ keperawatan dan Head Nurse IPBT telah memberi ijin pemutaran himbauan edukasi audio Media edukasi berupa rekaman himbauan pencegahan covid-19 dengan 5M di IPBT Foto Kegiatan
Paraf
Foto Kegiatan 6 Link Media edukasi pencegahan covid-19 dengan 5M: https://drive.google.com/drive/folders/1QX2xq1XdBlNeRX_H_tFT_FBJNuqDBtq1? usp=sharing
Keterangan : Mengingatkan pasien, pengunjung dan petugas kesehatan untuk menerapkan protokol kesehatan dengan pencegahan covid-19 dengan 5M
Jakarta, 4 Juni 2021 Mentor
Ns. Hendra Firmansyah S.Kep NIP. 198207152007011010
Lanjutan Kegiatan 4 Kegiatan
Melakukan edukasi pasien terkait pencegahan covid- 19 dengan 5M saat di ruang penerimaan pasien
1. Menyiapkan waktu, alat dan bahan berupa leaflet, daftar hadir
2. Meminta ijin untuk melakukan edukasi pada pasien 3. Edukasi dilakukan kepada pasien di ruang penerimaan pasien di IPBT Tanggal Pelaksanaan
28 Mei – 11 juni 2021
1. Menyiapkan media edukasi yang sudah dibuat berupa
Tahapan Kegiatan
leaflet
2. Melakukan
edukasi
pada
pasien
terkait
pencegahan covid-19 dengan 5M
3. Membagikan
leaflet
pencegahan covid-19 kepada
pasien Deskripsi
kegiatan
Teknik
dan Tahap 1
Aktualisasi
penerapan nilai dasar ASN Menyiapkan media edukasi yang sudah dibuat berupa dan peran dan Kedudukan leaflet ASN dalam NKRI
Dalam pembuatan media edukasi, saya melakukannya dengan bekerja keras, jujur, berani dan disiplin (Anti Korupsi), saya juga bertanggung jawab dengan media edukasi yang saya buat agar meningkatkan kepercayaan dan profesionalisme perawat IPBT (Akuntabilitas), saya menyiapkan media edukasi agar tercipta kesamaan edukasi yang diberikan dan tidak terjadi perbedaan dalam melaksanakan suatu kegiatan, serta mengutamakan persatuan dan kesamaan tujuan (Nasionalisme).
Pembuatan media edukasi ini didasarkan pada referensi yang sudah didapatkan, kemudian sesuai dengan masukan yang didapat dari kegiatan diskusi bersama mentor dan humas bidang RSCM, media edukasi dibuat berdasarkan referensi dari kemenkes terkait pencegahan covid-19 dengan 5M. Tahap 2 Melakukan edukasi pada pasien terkaitpencegahan covid19 dengan 5M CPNS melakukan edukasi pada pasien elektif dan kondisi pasien stabil di ruang penerimaan pasien. Kegiatan ini merupakan bentuk dari tanggung jawab dari kegiatan sebelumnya yang sudah dilaksanakan
(Akuntabilitas),
kegiatan
dilakukan
dengan
mengucapkan salam dan menjelaskan maksud dari edukasi agar dapat diketahui dan dilakukan oleh semua pasien di IPBT, kegiatan ini juga diikuti diskusi mengenai penerapan pencegahan covid-19 di rumah sakit dan menerima feedback dengan cepat tanggap (Nasionalisme dan komitmen mutu), menerima masukan dengan lapang dada dan menghargai pendapat (Etika Publik). Sosialisasi ini merupakan perwujudan dari Whole of Government (WoG) karena melibatkan banyak pihak dalam rangka mencapai tujuan yang sama. ManajemenASN juga berlaku dalam kegiatan ini karena PJ Keperawatan mengakomodir kegiatan yang melibatkan sesama perawat primer dan perawat associate, demi tercapainya peningkatan pelayanan publik. Tahap 3 Membagikan leaflet pencegahan covid-19 kepada pasien Media edukasi dalam bentuk leaflet tersebut kemudian dibagikan kepada pasien untuk dibaca, dipahami dan diterapkan dalam kehidupan seharihari (anti korupsi). Dalam kegiatan pembagian, saya
melakukan dengan penuh tanggung jawab, media edukasi sudah disetujui dan disosialisaikan untuk meningkatkan kepercayaan rekan kerja (akuntabilitas) tentang pencegahan covid-19 dengan 5M terlaksana sesuai dengan kebutuhan (Komitmen Mutu), media edukasi ini juga di print dengan menarik dan dibagikan kepada pasien yang membutuhkan (Etika Publik).
Nilai dasar ASN yang relevan
1. Akuntabilitas, menyiapkan media edukasi merupakan salah satu tindakan yang mencerminkan tanggung jawab dalam melaksanakan rangkaian latihan dasar CPNS off campus. Dengan adanya kegiatan ini diharapkan bahwa media edukasi
dapat
sesuai
dengan
tujuan
edukasi
yang
diharapkan. 2. Nasionalisme, menerima dan mengemukakan pendapat dalam kegiatan edukasi dengan pasien, edukasi berjalan dengan baik dan mau menerima masukan, selain itu juga menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar dalam penyampaian edukasi. 3. Etika Publik, adanya komunikasi yang baik antara perawat dan pasien di IPBT dalam pelaksanaan habituasi sehingga tercipta keselarasan dan kesamaan persepsi tentang penerapan pencegahan covid-19 dengan 5M. 4. Komitmen Mutu, edukasi ini merupakan salah satu upaya peningkatan mutu karena adanya informasi yang diberikan dari petugas ke pasien untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya pencegahan covid-19 dengan 5M. 5. Anti Korupsi, menyampaikan secara jujur dan berani hal-hal yang sudah dilaksanakan selama kegiatan menyiapkan media edukasi dan melakukan edukasi ke pasien 6. Whole of Government, keterlibatan beberapa pihak seperti perawat associate, perawat primer dan penata anestesi dalam
mendukung
dan
mewujudkan
edukasi
pencegahan covid-19 dengan 5M di IPBT. 7. Manajemen ASN, menghubungi bagian Head Nurse dan PJ keperawatan IPBT untuk selalu
terkait
mengingatkan teman-teman perawat OK untuk melakukan edukasi pencegahan covid-19 dengan 5M.
Penguatan Nilai-Nilai Organisasi
Nilai organisasi yang dikuatkan melalui 3 tahapan kegiatan edukasi pencegahan covid-19 dengan 5M yaitu: 1. Integritas, edukasi yang diberikan kepada pasien sesuai dengan media edukasi yang telah dibuat berdasarkan referensi terpercaya dan masukkan dari mentor dan bagian humas RSCM 2. Professional, mengatur waktu yang sesuai agar kegiatan sosialisasi dapat terlaksana dengan baik, serta berusaha menjelaskan kegiatan aktualisasi yaitu edukasi pasien dengan bahasa indonesia yang jelas, sopan dan santun 3. Kepedulian, mengorbankan tenaga, pikiran, dan waktu demi keberhasilan kegiatan edukasi pasien mengenai pencegahan covid-19 dengan 5M 4. Kolaborasi dan Transparan, menjelaskan hasil dari materi edukasi merupakan bentuk dari tanggung jawab CPNS yang sedang mengikuti latsar agar kegiatan yang akan dilaksanakan diketahui oleh pasien di IPBT, Selain itu untuk menginformasikan bahwa kegiatan latsar CPNS berbeda dengan prajabatan CPNS sebelumnya. 5. Keunggulan, menjaga etika selama persiapan kegiatan, pelaksanaan dan evaluasi kegiatan pemberian edukasi pada pasien, serta menjaga nilai-nilai akuntabilitas yang melatar belakangi pemberian edukasi pada pasien
Output/Hasil
Pemberian Edukasi pada pasien dan adanya dukungan mengenai proses habituasi pemberian edukasi pencegahan covid-19 dengan 5M
1. Foto kegiatan edukasi 2. Daftar hadir edukasi pasien
Visi Misi Organisasi
Dengan melakukan kegiatan ini, CPNS telah mendukung misi untuk menyelenggarakan pendidikan dan penelitian yang menghasilkan tenaga kedokteran dan kesehatan unggul, Karena hal tersebut dapat terwujud apabila kita dapat meningkatkan pengetahuan pasien dengan melakukan edukasi pada pasien dan berkomunikasi dengan baik.
Evaluasi
Kegiatan pemberian edukasi ini berjalan dengan lancar tanpa hambatan yang berarti, CPNS melakukan konsultasi dengan bagian Humas RSCM dan mentor terkait media edukasi. Selain itu juga diharapkan nantinya media edukasi ini dapat digunakan oleh semua petugas kesehatan karena merubah perilaku tidak cukup dengan membuat aturan-aturan, tapi juga akan dilaksanakan dalam kehidupan sehari-hari.
Leaflet
FORMULIR KEGIATAN LANJUTAN HABITUASI 4 PESERTA PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN II ANGKATAN I KEMENTERIAN KESEHATAN RI TAHUN 2021 Nama : Erlis Kurniasari, Amd.Kep NIP : 199309112020122004 No
1.
Unit Kerja : RSCM OK Urologi Hari/ Tanggal : Jum’at, 11 Juni 2021
Kegiata Output n Melakukan edukasi pasien terkait Pasien mengetahui dan pencegahan covid-19 dengan 5M saat memahami di ruang penerimaan pasien mengena i pencegahan covid-19 dengan 5M. Media edukasi leaflet sudah tersedia Edukasi dapat berjalan dengan lancar dan leaflet dibagikan Tahapan Kegiatan : 1. Ada media edukasi berupa 1. Menyiapkan media edukasi yang leaflet sudah dibuat berupa leaflet 2. Edukasi pencegahan 2. Melakukan edukasi pada pasien covid-19 dengan 5M telah dilakukan terkait pencegahan covid-19 3. Media edukasi leaflet dengan 5M 3. Membagikan leaflet pencegahan telah dibagikan 4. Foto kegiatan covid-19 kepada pasien 5. Daftar Hadir Foto Lanjutan Kegiatan 4
Paraf
Keterangan : Melakukan Re-edukasi pasien terkait pencegahan covid-19 dengan 5M di IPBT RSCM
Jakarta, 11 Juni 2021 Mentor
Ns. Hendra Firmansyah S.Kep NIP. 198207152007011010
Kegiatan 7 dan 8 Kegiatan
Evaluasi kegiatan edukasi
Tanggal Pelaksanaan 12-20 Juni 2021 Tahapan Kegiatan
1. Menuliskan evaluasi pada Checklist 2. Melaporkan hasil kegiatan evaluasi
Deskripsi kegiatan
Tahap 1
dan Teknik
Menuliskan evaluasi pada Checklist
Aktualisasi
Kegiatan ini dilakukan dalam 2 tahap yaitu checklist kegiatan
penerapan nilai
dan checklist bulanan yang memuat form harian, hal ini
dasar ASN dan
merupakan bentuk dari Komitmen Mutu, selain itu
Peran dan
pengisian dilakukan dengan penuh tanggung jawab dan
Kedudukan ASN
integritas (akuntabilitas). Kegiatan menuliskan evaluasi
dalam NKRI
merupakan perwujudan dari Anti Korupsi karena dilakukan secara jujur dan diisi
sesuai dengan hal yang benar-benar
dilakukan, apabila tidak dilakukan dengan jujur maka akan terjadi pembohongan publik. Tahap 2 Melaporkan hasil kegiatan evaluasi Hasil dari evaluasi ini yaitu petugas IPBT sudah melakukan penerapan protokol kesehatan sesuai dengan proses yang sudah ditentukan dalam kegiatan aktualisasi ini, hal
ini
merupakan perwujudan dari nilai akuntabilitas dan komitmen mutu. Kegiatan ini juga dilakukan secara jujur dan berdedikasi (Nasionalisme). Sebagai bahan evaluasi lainya dibuatlah kuesioner persepsi pegawai, pengunjung dan Pasien tentang kegiatan edukasi yang sudah dilaksanakan yang merupakan bentuk dari Whole of Government. Etika Publik kegiatan evaluasi
dilakukan
agar
pihak-pihak
terlibat
dapat
mengetahui hasil yang telah dicapai, dan dapat memberikan masukan untuk perbaikan. Hasil evaluasi kuesioner yaitu: -
6 orang setuju bahwa edukasi pencegahan covid-19 terlaksana dengan baik (60%)
-
7 orang sangat setuju bahwa penerapan protokol kesehatan dalam rangka pencegahan covid-19 dengan 5M berdampak
positif
bagi
pasien, petugas
dan
pengunjung (70%) -
6 orang sangat setuju bahwa pencegahan covid-19 dengan 5M membantu peningkatan pelayanan di IPBT (60%)
-
5 orang sangat setuju bahwa edukasi dan penerapan pencegahan covid-19 sesuai dengan program kemenkes RI (50%)
-
7 orang sangat setuju bahwa pencegahan covid-19 dengan 5M harus dilakukan secara rutin (70%)
-
Evaluasi pengisian link gdrive: o
Ada sebanyak 35 responden yang mengisi link gdrive monitoring pegawai IPBT
o
2,9% responden mobilitas ke Bandung, 11,7% responden
mobilitas
ke
Bogor
dan
85,4%
responden tidak melakukan mobilitas o
Lama berkunjung 1 hari dengan berbagai alasan seperti: berkunjung keluarga, refreshing cari makanan dan kerja
o
100% responden mengaku tidak ada keluhan kesehatan.
Nilai dasar ASN yang relevan
1. Akuntabilitas, Pengisian checklist evaluasi dilakukan dengan
penuh
tanggung
jawab,
integritas
dan
profesionalisme. Pengisian dilakukan dengan penuh tanggung jawab dan integritas 2. Komitmen Mutu, evaluasi ini dilakukan untuk memastikan bahwa kegiatan yang telah dilakukan dapat dikontrol dan dilakukan perbaikan secara terus menerus dalam rangka mencapai hasil yang optimal 3. Nasionalisme, pengisian checklist juga dilakukan setelah proses musyawarah dan diskusi 4. Etika Publik, kegiatan evaluasi dilakukan agar pihak-pihak terlibat dapat mengetahui hasil yang telah dicapai, dan
dapat memberikan masukan untuk perbaikan. Penguatan NilaiNilai Organisasi
Nilai organisasi yang dikuatkan melalui 2 tahapan kegiatan edukasi pencegahan covid-19 dengan 5M yaitu: 6. Integritas, evaluasi yang diberikan kepada pegawai, pengunjung, pasien sesuai dengan evaluasi yang telah dibuat berdasarkan referensi terpercaya dan masukkan dari mentor dan pimpinan. 7. Professional, mengatur waktu yang sesuai agar kegiatan evaluasi dapat terlaksana dengan baik, serta berusaha menjelaskan kegiatan evaluasi kegiatan edukasi pasien dengan bahasa indonesia yang jelas, sopan dan santun 8. Kepedulian, mengorbankan tenaga, pikiran, dan waktu demi keberhasilan evaluasi kegiatan edukasi pasien mengenai pencegahan covid-19 dengan 5M 9. Kolaborasi dan Transparan, menjelaskan hasil
dari
kegiatan edukasi merupakan bentuk dari tanggung jawab CPNS yang sedang mengikuti latsar 10. Keunggulan, kegiatan,
menjaga
pelaksanaan
etika
selama
persiapan
dan
evaluasi
kegiatan
pemberian edukasi pada pasien, serta menjaga nilainilai akuntabilitas yang melatar belakangi
pemberian
edukasi pada pasien Output/hasil
1. Checklist evaluasi 2. Hasil kegiatan disampaikan kepada pihak-pihak terkait
Visi Misi Organisasi
Dengan melakukan kegiatan ini, CPNS telah mendukung misi untuk menyelenggarakan pendidikan dan penelitian yang menghasilkan tenaga kedokteran dan kesehatan unggul, Karena hal tersebut dapat terwujud apabila kita dapat meningkatkan pengetahuan pasien dengan melakukan edukasi pada pasien dan berkomunikasi dengan baik.
Evaluasi
Proses edukasi dan penerapan prokes pencegahan covid-19 dengan 5M sudah dilaksanakan dan kegiatan ini harus terus dilakukan.
B. Kendala dan Cara Mengatasi Kendala yang dialami dalam kegiatan ini yaitu: No 1
2
Kendala Tetap melaksanakan tugas dinas seperti biasa dan adanya jadwal praktik tugas sebagai mahasiswa sehingga proses edukasi tidak dapat dilakukan sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan. Kesibukan para pimpinan sehingga ketika ada kegiatan pertemuan, ada pimpinan yang tidak bisa datang
Cara Mengatasi Melakukan edukasi dengan membuat kontrak program terlebih dahulu dengan pimpinan yang terkait dan menyesuaikan dengan jadwal briefing pagi yang dilakukan oleh IPBT. Pendelegasian kepada pimpinan atau perwakilan yang lain
3
Ada media edukasi yang belum siap Membuat media edukasi alternatif digunakan karena masih dalam tahap yaitu tripod banner sesuai arahan revisi. pimpinan sehingga kegiatan edukasi bisa berjalan dengan lancar
4
Pada pengisian link gform monitoring mobilitas pegawai IPBT, masih ada beberapa pegawai yang enggan untuk mengisi
CPNS selalu berusaha untuk mengingatkan teman-teman di IPBT dan juga mengingatkan pimpinan untuk menghimbau teman-teman dalam pengisian link gform tersebut
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan Setelah dilakukan kegiatan aktualisasi di Instalasi Pusat Bedah Terpadu RSCM JAKARTA, maka didapatkan kesimpulan:
1. Isu yang diangkat dalam aktualisasi adalah belum optimalnya pelaksanaan kegiatan di IPBT dengan masalah berupa belum adanya edukasi pencegahan covid-19 dengan 5M di IPBT RSCM Jakarta.
2. Peserta memiliki gagasan inisiatif pemecahan masalah dengan pembuatan media edukasi dan evaluasi di IPBT yang menghasilkan manfaat yaitu membuat kegiatan edukasi pencegahan covid dengan 5M serta hasil kegiatan dapat dinilai oleh banyak pihak sehingga dapat
memperbaiki capain mutu
dan kinerja ASN.
3. Dalam pelaksanaan kegiatan pembuatan media edukasi dan edukasi kepada pasien, petugas dan pengunjung peserta mampu menerapkan nilai nilai dasar akuntabilitas, nasionalisme, etika publik, komitmen mutu, anti korupsi, whole
of government, manajemen ASN, pelayanan publik dengan menginternalisasi nilai-nilai tersebut untuk menjadi PNS yang berkarakter dan profesional.
4. Dengan adanya kegiatan pembuatan media edukasi dan penerapan edukasi pencegahan covid-19 dengan 5M mendukung visi RSCM yaitu terdepan dalam pelayanan kesehatan, kegiatan pembuatan media edukasi dan edukasi ini merupakan langkah awal untuk mendukung visi tersebut. Selain itu, juga mendukung misi untuk menciptakan tenaga kesehatan yang memberikan pelayanan yang paripurna dan bisa bertanggung jawab terhadap pelayanan yang dihasilkan. Nilai organisasi yang terwujud dalam kegiatan ini yaitu integritas, professional, kepedulian, kolaborasi dan keunggulan.
5. Dari pelaksanaan kegiatan pembuatan media edukasi dan pengisian link gform didapatkan hasil bahwa sebagian petugas dan pasien serta pengunjung sudah melakukan kegiatan pencegahan covid-19 dengan 5M. Sebagian besar setuju bahwa kegiatan pencegahan covid-19 dengan 5M akan berdampak baik terhadap pandemic yang sedang terjadi
6. Makna dari pelaksanaan aktualisasi pembuatan media edukasi dan edukasi pencegahan covid-19 dengan 5M bagi peserta latsar yaitu ketika nilai dasar tersebut diterapkan dalam kehidupan sehari-hari maka hal itu diharapkan
menjadi karakter PNS sehingga hal tersebut menjadi landasan bagi PNS meningkatkan kinerja dan mewujudkan PNS yang professional dalam melayani masyarakat.
5.2 Saran Saran untuk kegiatan aktulisasi nilai-nilai dasar PNS, Peran dan Kedudukan ASN dalam NKRI ini yaitu:
1. Pada saat penerapan aktualisasi diri off campus, diharapkan ada format pelaporan agar peserta, mentor dan pihak kampus dapat menyamakan persepsi tentang laporan.
2. Kegiatan penerapan edukasi pencegahan covid-19 dengan 5M tidak hanya dilakukan di IPBT tapi juga dilakukan oleh semua pihak dalam kehidupan sehari-hari karena untuk perubahan perilaku perlu dilakukan secara terus menerus dan oleh semua pihak untuk menciptakan lingkungan yang suportif.
3. Kegiatan penerapan protokol kesehatan dengan pencegahan covid-19 dengan 5M harus dilanjutkan setelah kegiatan latsar berakhir
DAFTAR PUSTAKA
Modul Pelatihan Dasar Calon PNS Golongan II Aktualisasi. 2020. Lembaga Administrasi NegaraModul Pelatihan Dasar Calon PNS Golongan II Aktuntabilitas. 2020. Lembaga Administrasi Negara Modul Pelatihan Dasar
Calon
PNS
Golongan
II Nasionalisme. 2020. Lembaga
Calon
PNS
Golongan
II Etika Publik. 2020. Lembaga
AdministrasiNegara Modul Pelatihan Dasar AdministrasiNegara Modul Pelatihan Dasar Calon PNS Golongan II Komitmen Mutu. 2020. Lembaga AdministrasiNegara Modul Pelatihan Dasar Calon PNS Golongan II Anti Korupsi. 2020. Lembaga AdministrasiNegara https://rscm.co.id/index.php?XP_webview_menu=0&pageid=2&title=Sejarah Diakses pada tanggal 06 Mei 2020 RSCM. (2020). Buku Saku Perawat. Jakarta: Bidang Keperawatan RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo SNARS. (2021). Panduan Surgical Safety Checklist. https://snars.web.id/rs/panduansurgical-safety-checklist/# . diakses pada tgl 22 april 2021 Kemenkes RI. (2020). Pedoman pencegahan dan pengendalian coronavirus disease (covid-19). Jakarta: Kementerian Kesehatan RI Satuan Tugas Penanganan COVID-19. (2020). Cara memakai masker yang benar. Retrieved April, 14, 2021 from https://covid19.go.id/edukasi/masyarakat-umum/cara-memakaimasker-yang-benar Sutana, I. G., & Dwipayana, A. P. (2020). Perilaku Konsumsi Jamu Tradisional Di Tengah Pandemi Covid-19. Poniman, & J. Simarmata, Covid-19: Perspektif Agama Dan Kesehatan, 41-68. WHO. (2020). Coronavirus Disease (COVID-19): How it is transmitted. Retrieved April, 14, 2021, from https://www.who.int/news-room/q-a-detail/coronavirus-disease-covid19-how-is-it-transmitted
WHO. (2020). Naming the coronavirus disease (COVID-19) and the virus that causes it. Retrieved April, 14, 2021 from Naming the coronavirus disease (COVID-19) and the virus that causes it (who.int).
LAMPIRAN
FORM EVALUASI OPTIMALISASI EDUKASI PENCEGAHAN COVID-19 DENGAN 5M Formulir evaluasi ini bertujuan untuk melihat manfaat dari kegiatan edukasi pencegahan covid-19 dengan 5M yang diterapkan di Instalasi Pusat Bedah Terpadu RSCM Jakarta. Pengembangan dan pelayanan bedah terus dilakukan oleh oleh petugas kesehatan untuk menciptakan kinerja yang professional. Evaluasi ini merupakan penilaian kepuasan dan dukungan terhadap kegiatan yang telah dilakukan oleh Erlis Kurniasari (CPNS Perawat Pelaksana OK Urologi) RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo dalam rangka Aktualisasi dan Habituasi Latihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil 2021. Berikan tanda (√) pada jawaban Anda SS : Sangat Setuju S : Setuju KS : Kurang Setuju TS : Tidak Setuju STS : Sangat Tidak Setuju 1. Edukasi pencegahan covid-19 terlaksana dengan baik SS TS S STS KS 2. Penerapan protokol kesehatan dalam rangka pencegahan covid-19 dengan 5M berdampak positif bagi pasien, petugas dan pengunjung SS TS S STS KS 3. Pencegahan covid-19 dengan 5M membantu peningkatan pelayanan di IPBT SS TS S STS KS 4. Edukasi dan penerapan pencegahan covid-19 sesuai dengan program kemenkes RI SS TS S STS KS 5. Pencegahan covid-19 dengan 5M harus dilakukan secara rutin SS TS S STS KS Pertanyaan berikut berupa isian 6. Apa yang dapat ditingkatkan untuk pengoptimalan edukasi dan penerapan pencegahan covid19 dengan 5M di IPBT?
REKAPITULASI HASIL PERSEPSI PASIEN, PETUGAS DAN PENGUNJUNG TERKAIT PENCEGAHAN COVID-19 DI IPBT RSUPN Dr. CIPTO MANGUNKUSUMO JAKARTA Pertanyaan
1
2
3
Responden 4 5 6 7
8
9
10
Hasil
Edukasi pencegahan covid-19 terlaksana 60% responden memilih dengan baik 5 4 4 5 4 5 4 5 4 4 setuju Penerapan protokol kesehatan dalam rangka pencegahan covid-19 dengan 5M berdampak positif bagi pasien, 70% responden memilih petugas dan pengunjung 5 5 5 5 5 4 4 5 4 5 sangat setuju Pencegahan covid-19 dengan 5M membantu peningkatan pelayanan di 60% responden memilih IPBT 5 5 5 5 5 4 4 4 4 5 sangat setuju Edukasi dan penerapan pencegahan covid-19 sesuai dengan program 50% responden memilih kemenkes RI 5 4 5 5 5 4 4 4 4 5 sangat setuju Pencegahan covid-19 dengan 5M harus 70% responden memilih dilakukan secara rutin 5 5 5 5 5 5 4 4 4 5 sangat setuju Sangat Setuju: 5, Setuju: 4, Kurang Setuju: 3, Tidak Setuju: 2, Sangat Tidak Setuju: 1 Saran: 1. Sebaiknya tetap rajin cuci tangan dan menjauhi kerumunan 2. Perbanyak tempat cuci tangan di ruang tunggu pasien, lebih sering dalam mengingatkan pasien dalam menjaga jarak 3. Pengingkatan penerapan protocol kesehatan agar terhindar terkena covid-19 walaupun sedang di RS 4. Jangan suka kumpul-kumpul, selalu cuci tangan 5. Perlu peningkatan penggunaan masker dan menjaga jarak Mengetahui Mentor
Jakarta, 16 Juni 2021 Perawat Pelaksana RSCM
Ns. Hendra Firmansyah S.Kep NIP. 198207152007011010
Erlis Kurniasari NIP. 199309112020122004
LEMBAR BIMBINGAN MENTOR KEGIATAN HABITUASI PESERTA PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN II ANGKATAN I KEMENTERIAN KESEHATAN RI TAHUN 2021 Nama Peserta
: Erlis Kurniasari
Instansi
: RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo
Judul Kegiatan : Pengoptimalan Edukasi pasien, Petugas dan Pengunjung untuk melakukan pencegahan COVID-19 dengan 5M saat proses sign in di IPBT RSCM Jakarta. No 1.
2.
Hari Kegiatan /Tgl Rabu, 5 Konsultasi usulan isu dan judul aktualisasi Mei 2021
Senin, 17 Mei 2021
Konsultasi kepada mentor mengenai Koordinasi pelaksanaan aktualisasi dengan pimpinan dan mentor 1. Melaporkan rencana pelaksanaan koordinasi yang akan dilaksanakan 2. Melaporkan rencana diskusi dengan pimpinan dan mentor tentang kegiatan aktualisasi: - Penjelasan tentang habituasi - Kegiatan Pengoptimalan Edukasi pasien, Petugas dan Pengunjung untuk melakukan pencegahan COVID-19 dengan 5M saat proses sign in di IPBT RSCM Jakarta. - Format evaluasi dalam bentuk checklist
Output Didapatkan isu aktualisasi yaitu tentang pelaksanaan edukasi pencegahan covid-19 dengan 5M pada pasien, pengunjung dan petugas belum optimal. Judul yang diambil yaitu Pengoptimalan Edukasi pasien, Petugas dan Pengunjung untuk melakukan pencegahan COVID19 dengan 5M saat proses sign in di IPBT RSCM Jakarta.
Mentor memberikan masukan: 1. Lanjutkan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan 2. Lampirkan kelengkapan kegiatan sebagai bukti 3. Perbaiki media edukasi berupa edukasi audio pencegahan covid-19 dengan 5M, edukasi pengunjung terkait penerapan protokol kesehatan di ruang tunggu.
Paraf
3
Senin, Konsultasi kepada mentor mengenai hasil 24 mei koordinasi pelaksanaan aktualisasi dengan 2021 pimpinan dan mentor 1. Melaporkan hasil pelaksanaan koordinasi yang telah dilaksanakan 2. Melaporkan hasil diskusi dengan pimpinan dan Manajemen IPBT tentang kegiatan aktualisasi: - Penjelasan tentang habituasi - Kegiatan Pengoptimalan Edukasi pasien, Petugas dan Pengunjung untuk melakukan pencegahan COVID-19 dengan 5M saat proses sign in di IPBT RSCM Jakarta. - Format evaluasi dalam bentuk checklist - Melaporkan rencana pelaksanaan aktualisasi kegiatan 3 & 4 pada hari kamis (27 mei 2021) dan jum’at (28 mei 2021)
4
Jum’at 28 Mei 2021
Mentor memberikan masukan: 1. Lanjutkan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan 2. Lampirkan kelengkapan kegiatan sebagai bukti 3. Perbaiki media edukasi berupa edukasi audio pencegahan covid-19 dengan 5M, edukasi pengunjung terkait penerapan protokol kesehatan di ruang tunggu. 4. Koordinasi juga dengan bagian Humas RSCM 5. Fokuskan pada penerapan protokol kesehatan di ruang tunggu,
Konsultasikan kepada mentor mengenai Mentor memberikan masukkan: kegiatan yang telah dilakukan yaitu: 1. Ganti link gdrive dengan 1. Sosialisasi dengan perawat terkait gform pencegahan covid-19 dengan 5M 2. Perbaiki laporan kegiatan sesuai arahan
2. Sosialisasi dengan perawat mengenai 3. Lanjutkan kegiatan sesuai pengisian link gdrive skrining mobilitas denganrancangan aktualisasi pegawai IPBT setiap senin yang sudah dibuat 3. Melakukan re-edukasi pasien terkait pencegahan covid-19 dengan 5M
5
Rabu, 2 Konsultasi kepada mentor mengenai Mentor memberikan masukkan: Juni kegiatan yang telah dilakukan yaitu: 1. Pergunakan media edukasi 2021 1. Melakukan edukasi pengunjung terkait dengan baik pencegahan covid-19 dengan 5M 2. Lanjutkan kegiatan sesuai 2. Mengingatkan kepada petugas, pasien dengan rancangan dan pengunjung untuk menerapkan aktualisasi yang sudah dibuat protokol kesehatan pencegahan covid19 dengan 5M
6
Senin, 7 Konsultasi kepada mentor mengenai Mentor memberikan masukkan: Juni kegiatan yang telah dilakukan yaitu: 1. Perbaiki media leaflet, 2021 1. Melakukan lanjutan kegiatan tambahkan dengan sesuai aktualisasi ke 4 yaitu edukasi kepada ketentuan leaflet RSCM pasien terkait pencegahan covid-19 seperti ada logo RSCM, dengan 5M Kemenkes, JCI, IPPKK dll 2. Konsul terkait pembuatan laporan 2. Lanjutkan kegiatan sesuai PKTB dengan rancangan 3. Revisi pembuatan media leaflet yang aktualisasi yang sudah dibuat akan digunakan untuk edukasi
4. Revisi pembuatan video edukasi dengan bagian Humas RSCM
Jakarta, 30 Mentor
Juni 2021
Ns. Hendra Firmansyah S.Kep NIP. 198207152007011010