Optimalisasi Pengumpulan Data Monitoring Evaluasi Kinerja Di KKP Kelas II Samarinda

Page 1

LAPORAN SEMINAR RANCANAGAN AKTUALISASI

PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN III ANGKATAN 1

OPTIMALISASI PENGUMPULAN DATA MONITORING EVALUASI

KINERJA DI KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS II SAMARINDA

DISUSUN OLEH : ESA MUHAMMAD IRSYAD, S.E. NIP. 199701192022031002

BAPELKES CIKARANG

KEMENTERIAN KESEHATAN RI 2022

i

LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN RANCANGAN AKTUALISASI

OPTIMALISASI PENGUMPULAN DATA MONITORING EVALUASI KINERJA DI

KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS II SAMARINDA

Telah di seminarkan

Tanggal 23 Juni 2022, di Bapelkes Cikarang

Coach

Dr. drg. Siti Nur Anisah, M.P.H.

NIP. 196509141992032004

Penguji

Mentor

Abdul Samad, S.K.M., M.M.

NIP. 197202271998031004

Aulia Fitriani, S.T., M.K.M.

NIP. 197508142006042001

ii

Puji syukur kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan kesempatan, kesuksesan, dan keberkahan dalam mengikuti Pelatihan Dasar Calon

Pegawai Negeri Sipil Kementerian Kesehatan Republik Indonesia Golongan III

Angkatan 1 Tahun 2022 di Balai Pelatihan Kesehatan Cikarang. Selawat dan Salam selalu dihaturkan kepada Nabi Muhammad SAW. Diklat Prajabatan diselenggarakan sebagai pendidikan dan pelatihan bagi CPNS untuk membentuk nilai-nilai dasar ASN

BerAKHLAK. CPNS diharapkan dapat mengaktualisasikan BerAKHLAK dalam pengimplementasian di tempat kerja serta menyadari peran PNS sebagai pelayan publik. Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Dwi Djoko Santoso dan Ibu Rahayuning Rochana Wigati atas cinta dan kasih sayang yang tiada habisnya diberikan pada Penulis.

2. Andri Bayu Kusuma dan Pramudya Aji Prasetya yang selalu memberi dukungan.

3. Solihin, S.K.M., M.P.H., sebagai Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Samarinda yang telah memberikan dukungan.

4. Abdul Samad, S.K.M., M.M. sebagai mentor yang telah memberikan arahan.

5. Dr. drg. Siti Nur Anisah, M.P.H. sebagai coachyang telah memberikan saran.

6. Aulia Fitriani, S.T., M.K.M. sebagai penguji yang telah memberikan masukan.

7. Teman-teman baikku.

8. Teman-teman di Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Samarinda.

9. Teman–teman Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Kementerian

Kesehatan Republik Indonesia Golongan III Angkatan I Tahun 2022 di Balai Pelatihan Kesehatan Cikarang. Semoga Allah SWT, Tuhan Yang Masa Esa, senantiasa membalas segala kebaikan yang telah diberikan kepada Penulis. Penulis menyadari bahwa rancangan aktualisasi ini jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu kritik dan saran sangat Penulis harapkan agar rancangan aktualisasi ini menjadi lebih baik. Terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam pembuatan rancangan aktualisasi ini.

iii
KATA PENGANTAR
Penulis
Hormat saya
iv DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL.................................................................................................................i LEMBAR PENGESAHAN.......................................................................................................ii KATA PENGANTAR.............................................................................................................iii DAFTAR ISI........................................................................................................................iv DAFTAR TABEL...................................................................................................................vi DAFTAR GAMBAR..............................................................................................................vii BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................1 1.1 Latar Belakang ................................................................................................1 1.2 Tujuan..............................................................................................................2 1.3 Ruang Lingkup ................................................................................................2 1.4 Manfaat...........................................................................................................3 BAB II PROFIL INSTANSI DAN PROFIL PESERTA.............................................................4 2.1 Profil Instansi..................................................................................................4 2.1.1 Profil Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Samarinda......................4 2.1.2 Budaya Kerja..........................................................................................6 2.1.3 Struktur Organisasi................................................................................7 2.2 Profil Peserta...................................................................................................9 BAB III ANALISIS ISU DALAM PELAKSANAAN TUGAS DAN FUNGSI .............................10 3.1 Identifikasi Isu..............................................................................................10 3.2 Pemilihan Isu ................................................................................................12 3.3 Analisis Isu....................................................................................................15 3.4 Gagasan Pemecahan Isu...............................................................................16 3.5 Gambaran Umum Nilai-nilai Dasar ASN.......................................................16 3.6 Nilai, Peran, dan Kedudukan ASN.................................................................20
v BAB IV RANCANGAN AKTUALISASI.................................................................................23 4.1 Rancangan Aktualisasi Nilai-nilai Dasar PNS...............................................23 4.2 Penjadwalan..................................................................................................26 4.3 Pihak yang Terlibat dan Peran dalam Aktualisasi........................................27 BAB IV PELAKSANAAN AKTUALISASI.................................................................................. BAB V PENUTUP.................................................................................................................... DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................28 LAMPIRAN ............................................................................................................................

DAFTAR TABEL

vi
Tabel 3.1 Teknik Penapisan Isu (Prioritas Isu) APKL.....................................................13 Tabel 3.2 Teknik Penapisan Isu (Pemilihan Isu) USG.....................................................14 Tabel 4.1 Pelaksanaan Rancangan Aktualisasi...............................................................23 Tabel 4.2 Pelaksanaan Rancangan Aktualisasi Nilai-nilai Dasar ASN............................24 Tabel 4.3 Jadwal Pelaksanaan Aktualisasi......................................................................26 Tabel 4.4 Pihak yang Terlibat dan Perannya dalam Aktualisasi.....................................27
vii DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1 Foto Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Samarinda................................4 Gambar 2.2 Struktur Organisasi Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Samarinda...........................................................................................................................8 Gambar 3.1 Diagram Fish Bone .......................................................................................16

BAB I

PENDAHULUAN

1.1LATAR BELAKANG

Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil (Latsar CPNS) adalah pendidikan dan pelatihan dalam Masa Prajabatan yang dilakukan secara terintegrasi untuk membangun integritas moral, kejujuran, semangat dan motivasi nasionalisme dan kebangsaan, karakter kepribadian yang unggul dan bertanggung jawab, dan memperkuat profesionalisme serta kompetensi bidang. Pelatihan Dasar CPNS bertujuan untuk mengembangkan kompetensi CPNS yang dilakukan secara terintegrasi. Kompetensi diukur berdasarkan kemampuan menunjukkan sikap perilaku bela negara; mengaktualisasikan nilai-nilai dasar PNS dalam pelaksanaan tugas jabatannya; mengaktualisasikan kedudukan dan peran PNS dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia; dan menunjukkan penguasaan Kompetensi Teknis yang dibutuhkan sesuai dengan bidang tugas. Sementara terintegrasi berarti penyelenggaraan Pelatihan Dasar CPNS memadukan antara pelatihan klasikal dengan nonklasikal; dan Kompetensi Sosial Kultural dengan Kompetensi Bidang. (Sumber: Peraturan LAN No. 1 Tahun 2021).

Rancangan Aktualusasi ini akan melatih seorang CPNS untuk mengenali berbagai isu-isu aktual yang menjadi permasalahan dalam lingkup kerjanya dengan menggunakan alat analisis sederhana seperti metode APKL (Aktual, Problematik, Kekhalayakan, Layak) dan mencarikan solusi pemecahan masalah dalam meningkatkan mutu pelayanan publik yang diselenggarakan oleh unit kerja atau organisasi tempat

CPNS tersebut bertugas Keseluran rangkaian pelaksanaan rancangan Aktualisasi sampai pada pelaksanaan Aktualisasi kegiatan penyelesaian isu tersebut haruslah menekankan prinsip nilai dasar seorang Aparatur Sipil negara yaitu Berorientasi

Melayani, Akuntabilitas, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, Kolaboratif (BerAKHLAK), sehingga hasil aktualisasi tersebut mampu meningkatkan mutu layanan publik dan meningkatkan kepuasan masyarakat.

Penyusunan laporan aktualisasi ini didasarkan atas isu-isu pokok yang muncul pada unit kerja penulis yaitu Sub Bagian Administrsi Umum di Kantor Kesehatan

1

Pelabuhan Kelas II Samarinda. Salah satu isu yang terjadi yaitu tahapan pengumpulan data monitoring evaluasi kinerja. Monitoring adalah proses rutin pengumpulan data dan pengukuran kemajuan atas objektif program. Memantau perubahan, yang fokus pada proses dan keluaran. Monitoring melibatkan perhitungan atas apa yang kita lakukan. Monitoring melibatkan pengamatan atas kualitas dari layanan yang kita berian. Kegiatan monitoring lebih terfokus pada kegiatan yang sedang dilaksanakan. Monitoring dilakukan dengan cara menggali untuk mendapatkan informasi secara regular berdasarkan indikator tertentu, dengan maksud mengetahui apakah kegiatan yang sedang berlangsung sesuai dengan perencanaan dan prosedur yang telah disepakati. Sedangkan evaluasi dilakukan pada akhir kegiatan, untuk mengetahui hasil atau capaian akhir dari kegiatan atau program

Pengumpulan data monitoring evaluasi kinerja di Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Samarinda sampai dengan saat ini masih menemui kendala. Hal itu disebabkan karena belum optimalnya sistem informasi yang memudahkan pengumpulan data dan dokumen pendukungnya. Setelah adanya optimalisasi apikasi pengumpulan data, diharapkan akan mempermudah tahapan pengumpulan data monitoring evaluasi kinerja di Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Samarinda.

1.2TUJUAN

1. Menjalankan peran dan kedudukan ASN dengan menerapkan nilai dasar Berorientasi Melayani, Akuntabilitas, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, Kolaboratif (BerAKHLAK).

2. Meningkatkan kompetensi bidang calon ASN untuk berperan dalam meningkatkan kualitas unit kerja.

3. Mampu memunculkan isu-isu yang berkembang di tempat bekerja serta memberikan gagasan pemecahan masalah dengan menerapkan nilai dasar ASN Berorientasi Melayani, Akuntabilitas, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, Kolaboratif (BerAKHLAK).

1.3RUANG LINGKUP

Ruang lingkup dalam pelaksanaan aktualisasi ini adalah bagaimana penerapan nilai dasar ASN Berorientasi Melayani, Akuntabilitas, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, Kolaboratif (BerAKHLAK) dalam rangka menyelesaikan isu yang ada di Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Samarinda. Khususnya pada bagian Perencanaan sesuai dengan sistem kinerja pegawai (SKP).

2

1.4MANFAAT

1. Manfaat aktualisasi untuk Perencana adalah untuk mempercepat pengumpulan data monitoring evaluasi kinerja dan mempermudah penyimpanan data monitoring evaluasi kinerja.

2. Manfaat aktualisasi untuk Instansi adalah untuk memperlancar kegiatan monitoring evaluasi kinerja sehingga kegiatan lain bisa segera terselesaikan.

3

BAB II

PROFIL INSTANSI DAN PROFIL PESERTA

2.1. PROFIL INSTANSI

2.1.1 Profil Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Samarinda

Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Samarinda merupakan salah satu

Unit Pelaksana Teknis (UPT) dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia

Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Samarinda terletak di Jalan Kapten

Soedjono AJ nomor 247, Kelurahan Sungai Kapih, Kecamatan Sambutan, Kota

Samarinda, Provinsi Kalimantan Timur

Gambar 2.1 Foto Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Samarinda

Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 33 Tahun 2021 tentang

Organisasi dan Tata Kerja Kantor Kesehatan Pelabuhan, Kantor Kesehatan

Pelabuhan adalah Unit Pelaksana Teknis yang melaksanakan upaya mencegah

dan menangkal keluar atau masuknya penyakit dan/atau faktor risiko

kesehatan masyarakat di wilayah kerja pelabuhan, bandar udara, dan pos lintas

batas darat negara. KKP kelas II Samarinda adalah Unit Pelaksana Teknis (UPT)

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia yang bertanggungjawab kepada

DirekturJenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit yang mendukung

pelaksanaan penjabaran visi misi Presiden RI yang telah ditetapkan oleh

Kementerian Kesehatan.

4

Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 33

Tahun 2021 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor Kesehatan Pelabuhan, Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Samarinda mempunyai tugas melaksanakan upaya cegah tangkal keluar atau masuknya penyakit dan/atau faktor risiko kesehatan di wilayah kerja pelabuhan, bandar udara, dan pos lintas batas darat negara. Dalam melaksanakan tugas diatas Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Samarinda mempunyai fungsi:

1. Penyusunan rencana, kegiatan, dan anggaran.

2. Pelaksanaan pengawasan terhadap penyakit dan faktor risiko kesehatan pada alat angkut, orang, barang, dan/atau lingkungan.

3. Pelaksanaan pencegahan terhadap penyakit dan faktor risiko kesehatan pada alat angkut, orang, barang, dan/atau lingkungan.

4. Pelaksanaan respon terhadap penyakit dan faktor risiko kesehatan pada alat angkut, orang, barang, dan/atau lingkungan.

5. Pelaksanaan pelayanan kesehatan pada kegawatdaruratan dan situasi khusus.

6. Pelaksanaan penindakan pelanggaran di bidang kekarantinaan Kesehatan.

7. Pengelolaan data dan informasi di bidang kekarantinaan Kesehatan.

8. Pelaksanaan jejaring, koordinasi, dan kerja sama di bidang kekarantinaan Kesehatan.

9. Pelaksanaan bimbingan teknis di bidang kekarantinaan Kesehatan.

10.Pelaksanaan pemantauan, evaluasi, dan pelaporan di bidang kekarantinaan Kesehatan.

11.Pelaksanaan urusan administrasi Kantor Kesehatan

PelabuhanPelaksanaan ketatausahaan dan kerumahtanggaan KKP. Visi misi Kementerian Kesehatan Republik Indonesia mengikuti visi misi

Presiden Republik Indonesia. Visi Presiden Republik Indonesia yaitu

“Terwujudnya Indonesia Maju yang Berdaulat, Mandiri dan Berkepribadian, Berlandaskan Gotong Royong”. Untuk mendukung Visi tersebut, ditetapkanlah 9

(sembilan) Misi Presiden Republik Indonesia yaitu:

1. Peningkatan kualitas manusia Indonesia.

2. Penguatan struktur ekonomi yang produktif, merata dan berdaya saing.

5

3. Pembangunan yang merata dan berkeadilan.

4. Mencapai lingkungan hidup yang berkelanjutan.

5. Kemajuan budaya yang mencerminkan kepribadian bangsa.

6. Penegakan sistem hukum yang bebas korupsi, bermartabat dan terpercaya.

7. Perlindungan bagi segenap bangsa dan memberikan rasa aman pada seluruh warga.

8. Pengelolaan pemerintah yang bersih, efektif, dan terpercaya.

9. Sinergi pemerintah daerah dalam kerangka negara kesatuan. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia menjabarkan visi Presiden Republik Indonesia dibidang kesehatan yaitu “Menciptakan Manusia yang Sehat, Produktif, Mandiri dan Berkeadilan” . Sedangkan Misi Presiden yang telah dijabarkan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia yaitu:

1. Menurunkan angka kematian ibu dan bayi.

2. Menurunkan angkastuntingpada balita.

3. Memperbaiki pengelolaan jaminan kesehatan nasional.

4. Meningkatan kemandirian dan penggunaan produk farmasi dan alat kesehatan dalam negeri.

2.1.2

Budaya Kerja

Nilai-nilai Kementerian Kesehatan Republik Indonesia adalah:

1. Pro Rakyat = dalam penyelenggaraan pembangunan kesehatan, Kemenkes selalu mendahulukan kepentingan rakyat dan harus menghasilkan yang terbaik untuk rakyat tanpa membedakan status sosial.

2. Inklusif= dalam menjalankan program pembangunan kesehatan harus melibatkan semua pihak, karena pembangunan kesehatan tidak mungkin hanya dilaksanakan Kemenkes saja.

3. Responsif = program pembangunan kesehatan harus sesuai dengan kebutuhan masyarakat, serta cepat tanggap dalam mengatasi permasalahan kesehatan.

4. Efektif = program pembangunan kesehatan harus mencapai hasil yang signifikan sesuai target yang telah ditetapkan.

5. Bersih = penyelenggaraan program pembangunan kesehatan harus bebas dari Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme.

6

Nilai atau Budaya Kerja di Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II

Samarinda sebagai berikut:

1. Berdoa sebelum dan sesudah melaksanakan pekerjaan.

2. Melaksanakan tugas dengan sepenuh hati.

3. Bekerja keras, bekerja cerdas, dan bekerja tuntas.

4. Disiplin terhadap ketentuan jam kerja.

5. Professional, aktif, knsisten, dan inovatif dalam bekerja.

6. Jujur dan Amanah dalam mengemban tanggung jawab.

7. Ramah dan menghormati sesama pegawai dan mitra kerja.

8. Mengutamakan musyawarah dan kebersamaan.

9. Menjaga nama baik Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Samarinda dan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Samarinda mempunyai motto

yaitu BERSIH yang merupakan akronim dari:

B = Berbudaya – Mempunyai budaya kerja yang baik.

E = Efektif – Usaha untuk mencapai tujuan dan hasil dengan tepat waktu.

Efisiensi – Memanfaatkan semua sumber daya yang ada dengan baik.

R = Responsif – Cepat dalam merespon.

S = Solid – Kuat dalam kebersamaan.

I = Integritas – Bertanggung jawab akan tugas dan kewajiban.

H = Handal – Menguasi tugas dan tanggung jawab yang diemban.

2.1.3. Struktur Organisasi

Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Samarinda dipimpin oleh seorang

Kepala Kantor yang dibantu oleh 1 Kepala Sub Bagian dan 3 Koordinator

Substansi yaitu:

1. Sub Bagian Administrasi Umum.

2. Substansi Pengendalian Risiko Lingkungan.

3. Substansi Pengendalian Karantina dan Surveilans Epidemiologi.

4. Substansi Upaya Kesehatan Lintas Wilayah.

Untuk mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi diatas Kantor

Kesehatan Pelabuhan Kelas II Samarinda mempunyai enam wilayah kerjayang

dipimpin oleh seorang coordinator wilayah kerja yaitu:

1. Wilayah Kerja Bandar Udara Internasional Aji Pangeran Tumenggung

Pranoto di Kota Samarinda.

7

2. Wilayah Kerja Pelabuhan Laut Tanjung Santan di Kabupaten Kutai Kartanegara.

3. Wilayah Kerja Pelabuhan Laut Tanjung Laut di Kota Bontang.

4. Wilayah Kerja Pelabuhan Laut Lhoktuan di Kota Bontang.

5. Wilayah Kerja Pelabuhan Laut Sangatta di Kabupaten Kutai Timur.

6. Wilayah Kerja Pelabuhan Laut Sangkulirang di Kabupaten Kutai Timur.

Untuk lebih jelasnya, struktur organisasi Kantor Kesehatan Pelabuhan

Kelas II Samarinda, bisa dilihat pada gambar di bawah ini.

Gambar 2.2 Struktur Organisasi Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II

Samarinda

8

2.2PROFIL PESERTA

Berikut adalahdata diri Penulis:

Nama : Esa Muhammad Irsyad, S.E.

NIP : 199701192022031002

Tempat, tanggal lahir : Purworejo, 19 Januari 1997

Pendidikan : S-1 Ekonomi Pembangunan

Jabatan : Ahli Pertama Perencana

Unit kerja : Sub Bagian Administrasi Umum

Satuan kerja : Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Samarinda

Latsar : Golongan III Angkatan 1

Tempat latsar : Balai Pelatihan Kesehatan Cikarang

Pelaksanaan kegiatan aktualisasi mengacu pada Sasaran Kinerja Pegawai (SKP). Kegiatan tugas pokok tersebut, sebagai berikut:

1. Terselesaikannya pengumpulan data rencana program dan anggaran.

2. Terselesaikannya pengolahan data rencana program dan anggaran.

3. Terselesaikannya usulan pagu anggaran.

4. Terselesaikannya usulan pagu alokasi anggaran.

5. Terselesaikannya rencana penarikan dana, rencana pelaksanaan kegiatan, dan rencana operasional kegiatan.

6. Terselesaikannya dokumen perjanjian kinerja satker.

7. Terselesaikannya pengumpulan data kinerja.

8. Terselesaikannya pengolahan dan analisis data kinerja bulanan.

9. Terselesaikannya peningkatan kapasitas ASN sebanyak 20 JPL.

10.Terselesaikannya implementasi pembangunan zona integritas menuju

WBK/WBBM Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Samarinda program kerja penguatan akuntabilitas.

9

BAB III

ANALISIS ISU

3.1IDENTIFIKASI ISU

1. Kurang Optimalnya Pengumpulan Data Monitoring Evaluasi Kinerja di Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Samarinda

Monitoring adalah proses rutin pengumpulan data dan pengukuran kemajuan atas objektif program. Memantau perubahan, yang fokus pada proses dan keluaran. Monitoring melibatkan perhitungan atas apa yang kita lakukan. Monitoring melibatkan pengamatan atas kualitas dari layanan yang kita berian. Kegiatan monitoring lebih terfokus pada kegiatan yang sedang dilaksanakan. Monitoring dilakukan dengan cara menggali untuk mendapatkan informasi secara regular berdasarkan indikator tertentu, dengan maksud mengetahui apakah kegiatan yang sedang berlangsung sesuai dengan perencanaan dan prosedur yang telah disepakati. Secara prinsip, monitoring dilakukan sementara kegiatan sedang berlangsung guna memastikan kesesuaian proses dan capaian sesuai rencana atau tidak. Bila ditemukan penyimpangan atau kelambanan maka segera dibenahi sehingga kegiatan dapat berjalan sesuai rencana dan targetnya. Jadi, hasil monitoring menjadi input bagi kepentingan proses selanjutnya. Evaluasi dilakukan pada akhir kegiatan, untuk mengetahui hasil atau capaian akhir dari kegiatan atau program

Pengumpulan data monitoring evaluasi kinerja di Kantor Kesehatan

Pelabuhan Kelas II Samarinda sampai dengan saat ini masih menemui kendala. Hal itu disebabkan karena belum optimalnya sistem informasi yang memudahkan pengumpulan data dan dokumen pendukungnya. Setelah adanya

optimalisasi sistem informasi pengumpulan data, diharapkan akan mempermudah tahapan pengumpulan data monitoring evaluasi kinerja di Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Samarinda.

2. Kurang Optimalnya Persiapan Evaluasi SAKIP Berdasarkan Permen PANRB

Nomor 88 Tahun 2021 tentang Evaluasi Akuntabilitas Kinerja Instansi

Pemerintah di Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Samarinda

Menurut Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Sipil Negara

Nomor 88 Tahun 2021, Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah yang

10

selanjutnya disingkat AKIP adalah pertanggungjawaban dan peningkatan kinerja instansi pemerintah melalui implementasi Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, yang selanjutnya disingkat SAKIP adalah rangkaian sistematik dari berbagai aktivitas, alat, dan prosedur yang dirancang untuk tujuan penetapan dan pengukuran, pengumpulan data, pengklasiikasian, pengikhtisaran, dan pelaporan kinerja pada instansi pemerintah, dalam rangka pertanggungjawaban dan peningkatan kinerja instansi pemerintah. Setiap pimpinan Instansi Pemerintah melakukan evaluasi AKIP di Instansinya masing-masing setiap tahun.

Jika dibandingkan antara nilai SAKIP Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas

II Samarinda tahun 2021 dan 2022, maka nilai SAKIP tahun 2022 mengalami penurunan. Nilai SAKIP tahun 2021 sebesar 97,76 sedangkan nilai SAKIP tahun 2022 sebesar 76,76. Salah satu hal yang menyebabkan turunnya nilai SAKIP tahun 2022 adalah karena perubahan aturan yang sebelumnya menggunakan

Permen PANRB Nomor 12 Tahun 2015, diubah menjadi Permen PANRB Nomor 88 Tahun 2022. Dengan adanya peraturan baru, maka data dukung yag diminta pun berbeda dengan aturan yang sebelumnya. Sehingga perlu dipelajari lagi mengenai data dukung yang diminta di aturan terbaru.

3. Kurang Optimalnya Kesesuaian Rencana Penarikan Dana dan Realisasi Output di Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Samarinda

Rencana Penarikan Dana Harian yang selanjutnya disingkat RPD

Harian atau APS adalah rencana penarikan kebutuhan dana harian yang

memuat tanggal penarikan dana, jenis belanja, dan jumlah nominal penarikan yang ditetapkan oleh Kuasa Pengguna Anggaran dan disampaikan ke Kantor

Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) dalam rangka pencairan dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara yang masuk dalam kategori transaksi besar. Rencana Penarikan Dana Bulanan yang selanjutnya disingkat RPD Bulanan adalah rencana penarikan kebutuhan dana bulanan yang ditetapkan oleh Kuasa Pengguna Anggaran dalam rangka pelaksanaan kegiatan

satuan kerja dalam periode 1 (satu) tahun yang dituangkan dalam DIPA. Seharusnya penarikan dana harus sesuai dengan realisasi output. Kurang sesuainya penarikan dana dan realisasi output akan menyebabkan kinerja

instansi menjadi kurang baik.

11

Penyerapan sampai dengan 31 Mei 2022 sebesar Rp 5.124.792.113.

Angka tersebut masih dibawah target sebesar Rp 5.200.529.000. hal tersebut disebabkan karena ada kegiatan yang terlambat dilakukan di Bulan Mei sehingga baru dilaksanakan di Bulan Juni.

3.2PEMILIHAN ISU

Berdasarkan isu yang telah ditemukan, selanjutnya dilakukan proses pemilihan isu dengan teknik analisis APKL (Aktual, Problematik, Kekhalayakan, Layak). Teknik

APKL adalah teknik yang digunakan untuk menentukan kelayakan suatu masalah dengan memperhatikan empat faktor:

1. Aktual

Aktual yaitu isu tersebut sedang hangat dan menjadi bahan pembicaraan serta belum ada solusi untuk menyelesaikan masalah tersebut.

2. Problematik

Problematik yaitu isu tersebut memiliki masalah yang kompleks, tidak sesuai harapan, dan ketentuan sehingga perlu solusi untuk menyelesaikan masalah tersebut.

3. Kekhalayakan Kekhalayakan yaitu isu tersebut menyangkut hajat hidup banyak orang.

4. Layak

Layak yaitu isu tersebut masuk akal, pantas, dan realistis serta sesuai dengan tugas dan tanggung jawab.

12

Tabel 3.1 Teknik Penapisan Isu (Prioritas Isu) APKL

evaluasi SAKIP

Keterangan:

5 Sangat Sesuai 4. Sesuai

Kurang Sesuai 1. Tidak Sesuai Sesuai hasil analisa dengan Teknik APKL dan berdiskusi dengan rekan

Cukup Sesuai

Perencana dan Mentor, maka ditetapkanlah prioritas isu I, II, dan III.

Setelah itu digunakanlah teknik analisis USG (Urgency,Seriousness,Growth)

Teknik USG adalah teknik yang digunakan untuk menentukan kepentingan suatu

masalah dengan memperhatikan tiga faktor:

13
No Isu Aktual Problematik Kekhalayakan Layak Jumlah Keterangan 1 Kurang
pengumpulan
monitoring evaluasi kinerja di Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Samarinda 5 4 5 5 19 Prioritas I
Kurang
persiapan
berdasarkan
PANRB Nomor
2021 tentang Evaluasi Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah di Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas
Samarinda 5 4 4 5 18 Prioritas II
Kurang
kesesuaian
penarikan
realisasi
Kesehatan
Kelas
Samarinda 5 4 4 4 17 Prioritas III
optimalnya
data
2
optimalnya
Permen
88 Tahun
II
3
optimalnya
rencana
dana dan
output di Kantor
Pelabuhan
II
3. 2.

1. Urgency

Urgency yaitu seberapa mendesak suatu isu harus dibahas, dianalisis dan ditindaklanjuti

2. Seriousness

Seriousness yaitu seberapa serius suatu isu harus dibahas dikaitkan dengan akibat yang akan ditimbulkan.

3. Growth

Growthyaitu seberapa besar kemungkinan memburuknya isu tersebut jika tidak ditangani dengan segera.

Tabel 3.2 Teknik Penapisan Isu (Pemilihan Isu) USG

optimalnya pengumpulan data monitoring

1

kinerja di Kantor

Pelabuhan Kelas II Samarinda

Kurang optimalnya persiapan evaluasi SAKIP berdasarkan

Permen PANRB Nomor 88 Tahun

2

2021 tentang Evaluasi Akuntabilitas Kinerja Instansi

Pemerintah di Kantor Kesehatan

Kelas II Samarinda

Kurang optimalnya kesesuaian

3

rencana penarikan dana dan realisasi output di Kantor

Kesehatan Pelabuhan Kelas II

Samarinda

Keterangan:

3 4 12

5. Sangat Sesuai 4. Sesuai 3. Cukup Sesuai 2. Kurang Sesuai 1. Tidak Sesuai

Sesuai hasil analisa dengan Teknik USG dan berdiskusi dengan rekan Perencana dan Mentor, maka ditetapkanlah isu yang terpilih adalah “Kurang optimalnya

14
No Isu Urgency Serious -ness Growth Jumlah Keterangan
5
Kurang
evaluasi
Kesehatan
5 4 14 Terpilih
5
Tidak Terpilih
Pelabuhan
4 4 13
5
Tidak Terpilih

pengumpulan data monitoring evaluasi kinerja di Kantor Kesehatan Pelabuhan

Kelas II Samarinda” .

3.3ANALISIS ISU

1. Kondisi Saat Ini

Monitoring evaluasi kinerja sudah dilakukan secara berkala tetapi data yang ada belum optimal. Pengumpulan data monitoring evaluasi kinerja di Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Samarinda sampai dengan saat ini masih

menemui kendala. Hal itu disebabkan karena belum optimalnya sistem informasi yang memudahkan pengumpulan data dan dokumen pendukungnya. Setelah adanya optimalisasi sistem informasi pengumpulan data, diharapkan akan mempermudah tahapan pengumpulan data monitoring evaluasi kinerja di Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Samarinda.

2. Penyebab

Mekanisme pengumpulan data kinerja belum terlaksana tepat waktu. Kinerja belum terdokumentasi dengan baik di setiap penanggung jawab kegiatan.

3. Dampak Jika Masalah Tidak Terselesaikan

Tahapan pengumpulan data dukung monitoring evaluasi kinerja tidak selesai tepat waktu dan tidak lengkap.

4. Kondisi yang Diharapkan

Agar pengumpulan data dukung monitoring evaluasi bisa memenuhi harapan maka harus dilakukan upaya-upaya perbaikan dalam proses pengumpulan data monitoring evaluasi kinerja. Setelah adanya optimalisasi sistem informasi pengumpulan data, diharapkan akan mempermudah tahapan pengumpulan data monitoring evaluasi kinerja di Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Samarinda.

15

3.4GAGASAN PEMECAHAN ISU

Gambar 3.1 Diagram Fish Bone

MAN

Kurangnya pengetahuan pegawai dalam memudahkan pengumpulan data monev kinerja

MATERIAL

Belum ada bahan sosialisasi tentang sistem informasi pengumpulan data monev kinerja

Belum optimalnya metode dalam pengumpulan data monev kinerja

METHODE

Kurangnya jumlah pegawai yang memahami tentang sistem informasi pengumpulan data monev kinerja

Belum optimalnya sistem informasi dalam pengumpulan data monev kinerja

kinerja

Belum optimalnya sistem informasi dalam penyimpanan data monev kinerja

kinerja

MACHINE

Kurang optimalnya pengumpulan data monitoring evaluasi kinerja di Kantor Kesehatan

Pelabuhan Kelas II Samarinda

Gagasan pemecahan isu “Kurang optimalnya pengumpulan data monitoring evaluasi kinerja di Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Samarinda” adalah dengan cara membuat sistem informasi pengumpulan dan penyimpanan data monitoring evaluasi kinerja di Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Samarinda.

3.5GAMBARAN UMUM NILAI-NILAI DASAR ASN

1. Berorientasi Pelayanan

Dalam penyelenggaraan pelayanan publik pemerintah wajib mendengar dan memenuhi tuntutan kebutuhan warga negaranya. Tidak hanya terkait dengan bentuk dan jenis pelayanan publik yang mereka butuhkan akan tetapi juga terkait dengan mekanisme penyelenggaraan layanan, jam pelayanan, prosedur, dan biaya penyelenggaraan pelayanan.

Sebagai klien masyarakat, birokrasi wajib mendengarkan aspirasi dan keinginan masyarakat.

Citra positif ASN sebagai pelayan publik terlihat dengan perilaku melayani dengan senyum, menyapa dan memberi salam, serta berpenampilan rapih; melayani dengan cepat dan tepat waktu; melayani

16

dengan memberikan kemudahan bagi Anda untuk memilih layanan yang tersedia; serta melayani dengan dengan kemampuan, keinginan dan tekad memberikan pelayanan yang prima.

Pemberian layanan bermutu tidak boleh berhenti ketika kebutuhan masyarakat sudah dapat terpenuhi, melainkan harus terus ditingkatkan dan diperbaiki agar mutu layanan yang diberikan dapat melebihi harapan pengguna layanan. Layanan hari ini harus lebih baik dari hari kemarin, dan layanan hari esok akan menjadi lebih baik dari hari ini (doingsomething betterandbetter).

2. Akuntabel

Akuntabilitas adalah kata yang seringkali kita dengar, tetapi tidak mudah untuk dipahami. Ketika seseorang mendengar kata akuntabilitas, yang terlintas adalah sesuatu yang sangat penting, tetapi tidak mengetahui bagaimana cara mencapainya. Dalam banyak hal, kata akuntabilitas sering disamakan dengan responsibilitas atau tanggung jawab. Namun pada dasarnya, kedua konsep tersebut memiliki arti yang berbeda. Responsibilitas adalah kewajiban untuk bertanggung jawab yang berangkat dari moral individu, sedangkan akuntabilitas adalah kewajiban untuk bertanggung jawab kepada seseorang/organisasi yang memberikan amanat. Dalam konteks ASN Akuntabilitas adalah kewajiban untuk mempertanggungjawabkan segala tindak dan tanduknya sebagai pelayan publik kepada atasan, lembaga pembina, dan lebih luasnya kepada public Dalam banyak hal, kata akuntabilitas sering disamakan dengan responsibilitas atau tanggung jawab. Namun pada dasarnya, kedua konsep tersebut memiliki arti yang berbeda. Responsibilitas adalah kewajiban untuk bertanggung jawab, sedangkan akuntabilitas adalah kewajiban pertanggungjawaban yang harus dicapai.

Aspek - Aspek akuntabilitas mencakup beberapa hal berikut yaitu akuntabilitas adalah sebuah hubungan, akuntabilitas berorientasi pada hasil, akuntabilitas membutuhkan adanya laporan, akuntabilitas memerlukan konsekuensi, serta akuntabilitas memperbaiki kinerja.

3. Kompeten

Setiap ASN sebagai profesional sesuai dengan kualifikasi, kompetensi, dan kinerja. Selain ciri tersebut ASN terikat dengan etika profesi sebagai

17

pelayan public. Perilaku etika professional secara operasional tunduk pada perilaku BerAKHLAK.

Meningkatkan kompetensi diri. Meningkatkan kompetensi diri untuk menjawab tantangan yang selalu berubah adalah keniscayaan. Pendekatan pengembangan mandiri ini disebut dengan Heutagogi atau disebut juga sebagai teori “net-centric”, merupakan pengembangan berbasis pada sumber pembelajaran utama dari Internet. Perilaku lain ASN pembelajar

yaitu melakukan konektivitas dalam basis online network. Sumber pembelajaran lain bagi ASN dapat memanfaatkan sumber keahlian para pakar/konsultan, yang mungkin dimiliki unit kerja atau instansi tempat ASN bekerja atau tempat lain. Pengetahuan juga dihasilkan oleh jejaring informal (networks), yang mengatur diri sendiri dalam interaksi dengan pegawai dalam organisasi dan atau luar organisasi.

Pengetahuan menjadi karya: sejalan dengan kecenderungan setiap organisasi, baik instansi pemerintah maupun swasta, bersifat dinamis, hidup dan berkembang melalui berbagai perubahan lingkungan dan karya manusia. Pentingnya berkarya terbaik dalam pekerjaan selayaknya tidak dilepaskan dengan apa yang menjadi terpenting dalam hidup seseorang.

4. Harmonis

Keberagaman bangsa Indonesia selain memberikan banyak manfaat juga menjadi sebuah tantangan bahkan ancaman, karena dengan kebhinekaan tersebut mudah menimbulkan perbedaan pendapat dan lepas kendali, mudah tumbuhnya perasaan kedaerah yang amat sempit yang sewaktu bisa menjadi ledakan yang akan mengancam integrasi nasional atau persatuan dan kesatuan bangsa.

Terbentuknya NKRI merupakan penggabungan suku bangsa di nusantara disadari pendiri bangsa dilandasi rasa persatuan Indonesia. Semboyan bangsa yang dicantumkan dalam Lambang Negara yaitu

Bhineka Tunggal Ika merupakan perwujudan kesadaran persatuan berbangsa tersebut.

Etika publik merupakan refleksi kritis yang mengarahkan bagaimana

nilai-nilai kejujuran, solidaritas, keadilan, kesetaraan, dan lain-lain

dipraktikkan dalam wujud keprihatinan dan kepedulian terhadap

kesejahteraan masyarakat. Adapun Kode Etik Profesi dimaksudkan untuk

18

mengatur tingkah laku/etika suatu kelompok khusus dalam masyarakat melalui ketentuan-ketentuan tertulis yang diharapkan dapat dipegang teguh oleh sekelompok profesional tertentu. Oleh karena itu, dengan diterapkannya kode etik Aparatur Sipil Negara, perilaku pejabat publik harus berubah. Pertama, berubah dari penguasa menjadi pelayan. Kedua, berubah dari ’wewenang’ menjadi ’peranan’. Ketiga, menyadari bahwa jabatan public adalah Amanah.

5. Loyal

Dalam rangka penguatan budaya kerja sebagai salah satu strategi transformasi pengelolaan ASN menuju pemerintahan berkelas dunia (World ClassGovernment), pemerintah telah meluncurkan CoreValues(Nilai-Nilai dasar) ASN BerAKHLAK dan EmployerBranding(Bangga Melayani Bangsa).

Nilai “Loyal” dianggap penting dan dimasukkan menjadi salah satu core valuesyang harus dimiliki dan diimplementasikan dengan baik oleh setiap ASN dikarenakan oleh faktor penyebab internal dan eksternal.

Secara etimologis, istilah “loyal” diadaptasi dari bahasa Prancis yaitu

Loial” yang artinya mutu dari sikap setia. Bagi seorang Pegawai Negeri

Sipil, kata loyal dapat dimaknai sebagai kesetiaan, paling tidak terhadap cita-cita organisasi, dan lebih-lebih kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Setiap ASN harus senantiasa menjunjung tinggi kehormatan negara, pemerintah, dan martabat pegawai negeri sipil, serta senantiasa mengutamakan kepentingan negara daripada kepentingan sendiri, seseorang atau golongan sebagai wujud loyalitasnya terhadap bangsa dan negara. Agar para ASN mampu menempatkan kepentingan bangsa dan Negara di atas kepentingan lainnya dibutuhkan langkah-langkah konkrit, diantaranya melalui pemantapan Wawasan Kebangsaan. Selain memantapkan Wawasan Kebangsaan, sikap loyal seorang ASN dapat

dibangun dengan cara terus meningkatkan nasionalismenya kepada bangsa

dan negara

6. Adaptif

Adaptasi merupakan kemampuan alamiah dari makhluk hidup. Organisasi dan individu di dalamnya memiliki kebutuhan beradaptasi

19

selayaknya makhluk hidup, untuk mempertahankan keberlangsungan hidupnya.

Kemampuan beradaptasi juga memerlukan adanya inovasi dan kreativitas yang ditumbuhkembangkan dalam diri individu maupun organisasi. Di dalamnya dibedakan mengenai bagaimana individu dalam organisasi dapat berpikir kritis versus berpikir kreatif.

Pada level organisasi, karakter adaptif diperlukan untuk memastikan keberlangsungan organisasi dalam menjalankan tugas dan fungsinya. Penerapan budaya adaptif dalam organisasi memerlukan beberapa hal, seperti di antaranya tujuan organisasi, tingkat kepercayaan, perilaku tanggung jawab, unsur kepemimpinan dan lainnya. Dan budaya adaptif sebagai budaya ASN merupakan kampanye untuk membangun karakter adaptif pada diri ASN sebagai individu yang menggerakkan organisasi untuk mencapai tujuannya

7. Kolaboratif

Kolaboratif merupakan nilai dasar yang harus dimiliki oleh CPNS.

Sekat-sekat birokrasi yang mengkungkung birokrasi pemerintah saat ini dapat dihilangkan. Calon ASN muda diharapkan nantinya menjadi agen perubahan yang dapat mewujudkan harapan tersebut. Pendekatan WoG yang telah berhasil diterapkan di beberapa negara lainnya diharapkan dapat juga terwujud di Indonesia. Semua ASN Kementerian/Lembaga

/Pemerintah Daerah kemudian akan bekerja dengan satu tujuan yaitu kemajuan bangsa dan negara Indonesia

Faktor yang mempengaruhi keberhasilan dalam kolaborasi antar lembaga pemerintah adalah kepercayaan, pembagian kekuasaan, gaya kepemimpinan, strategi manajemen dan formalisasi pada pencapaian kolaborasi yang efisien dan efektif antara entitas publik.

3.6NILAI, PERAN, DAN KEDUDUKAN ASN

Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan

Pegawai ASN yang professional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme.

Manajemen ASN lebih menekankan kepada pengaturan profesi pegawai

sehingga diharapkan agar selalu tersedia sumber daya aparatur sipil

Negara yang unggul selaras dengan perkembangan jaman. Kedudukan

20

atau status jabatan PNS dalam system birokrasi selama ini dianggap belum sempurna untuk menciptakan birokrasi yang professional. Untuk dapat membangun profesionalitas birokrasi, maka konsep yang dibangun dalam UU ASN tersebut harus jelas.

Pegawai ASN berkedudukan sebagai aparatur negara yang menjalankan kebijakan yang ditetapkan oleh pimpinan instansi pemerintah serta harus bebas dari pengaruh dan intervensi semua golongan dan partai politik. Pegawai ASN dilarang menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik. Selain untuk menjauhkan birokrasi dari pengaruh partai politik, hal ini dimaksudkan untuk menjamin keutuhan, kekompakan dan persatuan ASN, serta dapat memusatkan segala perhatian, pikiran, dan tenaga pada tugas yang dibebankan kepadanya. Oleh karena itu dalam pembinaan karier pegawai ASN, khususnya di daerah dilakukan oleh pejabat berwenang yaitu pejabat karier tertinggi. Kedudukan ASN berada di pusat, daerah, dan luar negeri. Namun demikian pegawai ASN merupakan satu kesatuan. Kesatuan bagi ASN ini sangat penting, mengingat dengan adanya desentralisasi dan otonomi daerah, sering terjadi adanya isu putra daerah yang hampir terjadi dimana-mana sehingga perkembangan birokrasi menjadi stagnan di daerah-daerah. Kondisi tersebut merupakan ancaman bagi kesatuan bangsa.

Untuk menjalankan kedudukannya tersebut, maka Pegawai ASN berfungsi sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik, dan perekat dan pemersatu bangsa. Selanjutnya Pegawai ASN bertugas

1. Melaksanakan kebijakan yang dibuat oleh Pejabat Pembina Kepegawaian sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan

2. Memberikan pelayanan public yang professional dan berkualitas

3. Mempererat persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik

Indonesia

Selanjutnya peran dari Pegawai ASN: perencana, pelaksana, dan pengawas penyelenggaraan tugas umum pemerintahan dan pembangunan nasional melalui pelaksanaan kebijakan dan pelayanan publik yang professional, bebas dari intervensi politik, serta bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme. ASN berfungsi, bertugas dan berperan untuk

21

melaksanakan kebijakan yang dibuat oleh pejabat pembina kepegawaian sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Untuk itu ASN harus mengutamakan. kepentingan publik dan masyarakat luas dalam menjalankan fungsi dan tugasnya tersebut. Harus mengutamakan pelayanan yang berorientasi pada kepentingan publik.

ASN berfungsi, bertugas dan berperan untuk memberikan pelayanan publik yang professional dan berkualitas. Pelayanan publik merupakan kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai peraturan perundang-undangan bagi setiap warganegara dan penduduk atas barang, jasa, dan/atau pelayanan administratif yang diselenggarakan oleh penyelenggara pelayanan publik dengan tujuan kepuasan pelanggan. Oleh karena itu ASN dituntut untuk professional dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.

ASN berfungsi, bertugas dan berperan untuk mempererat persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia. ASN senantiasa dan taat sepenuhnya kepada Pancasila, UUD 1945, Negara dan Pemerintah.

ASN senantiasa menjunjung tinggi martabat ASN sertasenantiasa mengutamakan kepentingan Negara daripada kepentingan diri sendiri, seseorang dan golongan. Dalam UU ASN disebutkan bahwa dalam penyelenggaraan dankebijakan manajemen ASN, salah satu diantaranya asas persatuan dan kesatuan. ASN harus senantiasa mengutamakan dan mementingkan persatuan dan kesatuan bangsa (Kepentingan bangsa dan Negara di atas segalanya).

22

BAB IV

RANCANGAN AKTUALISASI

4.1RANCANGAN AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR PNS

Berikut ini adalah kegiatan dalam pelaksanaan rancangan aktualisasi:

Tabel 4.1 Pelaksanaan Rancangan Aktualisasi

Jenis Kegiatan Sumber Kegiatan

1. Melakukan konsultasi rancangan aktualisasi

2. Membuat sistem informasi pengumpulan data

monitoring evaluasi kinerja bersama ahli teknologi informasi di kantor

Inovasi dengan Penugasan Pimpinan

Inovasi

3. Melakukan uji coba sistem informasi Inovasi

4. Melakukan sosialisasi sistem informasi kepada substansi pemegang program Penugasan pimpinan

5. Melakukan evaluasi dan laporan kegiatan

Inovasi dengan penugasan pimpinan

Satuan Kerja : Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Samarinda di bagian Perencana

Isu yang diangkat : Pengumpulan data monitoring evaluasi kinerja

Gagasan Pemecahan Isu : Pembuatan sistem informasi pengumpulan data

monitoring evaluasi kinerja di Kantor Kesehatan

Pelabuhan Kelas II Samarinda

Kegiatan penyelesaian isu:

1. Melakukan konsultasi rancangan aktualisasi.

2. Membuat sistem informasi pengumpulan data monitoring evaluasi kinerja bersama ahli teknologi informasi di kantor.

3. Melakukan uji coba sistem informasi.

4. Melakukan sosialisasi sistem informasi kepada substansi pemegang program.

5. Melakukan evaluasi dan laporan kegiatan.

23

Tabel 4.2 Pelaksanaan Rancangan Aktualisasi Nilai-nilai Dasar PNS

1 Melakukan konsultasi rancangan aktualisasi

Meminta persetujuan rancangan aktualisasi

Rancangan aktualisasi

Berkomunikasi dengan sopan

dan santun merupakan perwujudan

HARMONIS

Berkomunikasi

dengan sopan

dan meminta

izin atasan mendukung

Berkomunikasi

dengan sopan

dan meminta

izin atasan merupakan

Meminta izin pelaksanaan kegiatan

aktualisasi yang akan

dilakukan

Surat izin pelaksanaan aktualisai

Melakukan kegiatan dengan sepengetahuan

atasan merupakan

perwujudan

LOYAL

NILAI INKLUSIF

penguatan

NILAI BERBUDAYA

2 Membuat sistem informasi pengumpulan data monitoring evaluasi kinerja

bersama ahli

teknologi informasi di kantor

Membuat dokumen

rancangan yang

dibutuhkan

sistem informasi

yang akan

dibuat

Membuat

sistem informasi

bersama ahli

teknologi informasi

Dokumen rancangan

sistem

informasi

Membuat rancangan sistem

informasi

merupakan perwujudan

KOMPETEN

Bekerja sama

dengan rekan

kerja yang

lebih

menguasai

tentang IT

mendukung

NILAI

RESPONSIF

Berkerja sama

dengan rekan

kerja yang lebih menguasai tentang IT

merupakan

penguatan

NILAI SOLID

dan NILAI

Sistem informasi

pengmpulan data monitoring evaluasi

kinerja

Membuat sistem informasi

bersama dengan

rekan kerja yang

paham tentang

sistem informasi

merupakan

perwujudan

KOLABORATIF

RESPONSIF

24
NO KEGIATAN TAHAPAN KEGIATAN HASIL KEGIATAN KETERKAITAN SUBSTANSI MATA PELATIHAN KONTRIBUSI TERHADAP VISI MISI ORGANISASI PENGUATAN NILAI ORGANISASI

3 Melakukan uji

coba sistem informasi

Mempersiapk an data yang

dimasukkan

ke dalam sistem informasi

Melakukan uji coba sistem informasi

Data monitoring evaluasi kinerja

Mempersiapkan data monitoring

evaluasi kinerja merupakan perwujudan

KOMPETEN

Melakukan uji

coba

penggunaan sistem informasi

Melakukan uji

coba

penggunaan sistem informasi

Tangkapan layar sistem informasi

Melakukan uji coba sistem informasi merupakan perwujudan

KOMPETEN dan ADAPTIF

pengumpulan data monitoring evaluasi kinerja mendukung

NILAI EFEKTIF

pengumpulan data monitoring evaluasi kinerja merupakan

penguatan

NILAI EFEKTIF dan EFISIEN

4 Melakukan sosialisasi sistem informasi kepada substansi pemegang program

Membuat undangan sosialisasi kepada pemegang masingmasing program

Melakukan sosialisasi sistem informasi

Undangan sosialisasi pemegang program

Mengundang para pemegang prograjm merupakan perwujudan

KOLABORATIF

Bahan presentasi Melakukan sosialisasi kepada para pemegang program merupakan perwujudan

BERORIENTASI

MELAYANI

Mensosialisasik an tujuan dan cara

penggunaan sistem informasi mendukung

NILAI

INKLUSIF

Mensosialisasika n tujuan dan cara

penggunaan sistem informasi merupakan penguatan NILAI EFEKTIF dan EFISIEN serta NILAI HANDAL

5 Melakukan evaluasi dan laporan kegiatan

Melakukan evaluasi dan laporan kegiatan penggunaan sistem informasi

Laporan evaluasi dan laporan kegiatan aktualisasi

Membuat laporan evaluasi dan laporan kegiatan aktualisasi merupakan perwujudan

AKUNTABEL

Melakukan evaluasi dan laporan kegiatan mendukung

NILAI BERSIH

Melakukan evaluasi dan laporan kegiatan merupakan penguatan NILAI INTEGRITAS

25

4.2PENJADWALAN

Mengumpulk an dokumentasi

pelaksanaan aktualisasi

Foto dan dokumen

pendukung lainnya

Mengumpulkan

foto dan dokumen

pelaksanaan aktualisasi

merupakan

perwujudan AKUNTABEL

1. Melakukan konsultasi rancangan aktualisasi

2. Membuat sistem informasi pengumpulan data monitoring evaluasi kinerja bersama ahli teknologi informasi di kantor

3. Melakukan uji coba sistem informasi

4. Melakukan sosialisasi sistem informasi kepada substansi pemegang program

5. Melakukan evaluasi dan laporan kegiatan

26
JENIS KEGIATAN JUNI JULI Ke 3 Ke 4 Ke 1 KE 2 KE 3 KE 4
Tabel 4.3 Jadwal Pelaksanaan Aktualisasi

4.3PIHAK-PIHAK YANG TERLIBAT DAN PERANNYA DALAM AKTUALISASI

Dalam melaksanakan aktualisasi ini, ada pihak-pihak yang terlibat didalamnya:

Tabel 4.4 Pihak yang Terlibat dan Perannya dalam Aktualisasi

1 Esa Muhammad Irsyad, S.E.

Peserta Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri

Sipil Kementerian Kesehatan Republik

Indonesia tahun 2022.

Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II

2. Solihin, S.K.M., M.P.H.

Samarinda – Mendukung Penulis dalam pelaksanaan aktualisasi.

3. Abdul Samad, S.K.M., M.M.

Kepala Sub Bagian Administrasi Umum Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Samarinda –Membimbing dan mendukung Penulis dalam rancangan dan pelaksanaan aktualisasi.

4. Dr. drg. Siti Nur Anisah, M.P.H.

5. Aulia Fitriani, S.T., M.K.M.

6. Wahyudi, A.Md

Coach– Memerikan saran kepada Penulis dalam rancangan aktualisasi.

Penguji – Memberikan masukan kepada Penulis dalam rancangan aktualisasi.

Rekan kerja – Membantu dalam pembuatan sistem informasi rancangan aktualisasi.

Panitia Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri

Sipil Kementerian Kesehatan Republik

7. Tim dari Bapelkes Cikarang

Indonesia tahun 2022 – Mengatur dan memandu jalannya latsar, termasuk aktualisasi.

27
Nama PERAN

DAFTAR PUSTAKA

1. LATSAR CPNS. 2022. Agenda 2 - Nilai Nilai Dasar PNS BERORIENTASI PELAYANAN. [online] Available at: <http://swajar-asnpintar.lan.go.id/> [Accessed 11 Juni 2022].

2. LATSAR CPNS. 2022. Agenda 2 - Nilai Nilai Dasar PNS AKUNTABEL. [online] Available at: <http://swajar-asnpintar.lan.go.id/> [Accessed 11 Juni 2022].

3. LATSAR CPNS. 2022. Agenda 2 - Nilai Nilai Dasar PNS KOMPETEN. [online] Available at: <http://swajar-asnpintar.lan.go.id/> [Accessed 11 Juni 2022].

4. LATSAR CPNS. 2022. Agenda 2 - Nilai Nilai Dasar PNS HARMONIS. [online] Available at: <http://swajar-asnpintar.lan.go.id/> [Accessed 11 Juni 2022].

5. LATSAR CPNS. 2022. Agenda 2 - Nilai Nilai Dasar PNS LOYAL. [online] Available at: <http://swajar-asnpintar.lan.go.id/> [Accessed 11 Juni 2022].

6. LATSAR CPNS. 2022. Agenda 2 - Nilai Nilai Dasar PNS ADAPTIF. [online] Available at: <http://swajar-asnpintar.lan.go.id/> [Accessed 11 Juni 2022].

7. LATSAR CPNS. 2022. Agenda 2 - Nilai Nilai Dasar PNS KOLABORATIF. [online] Available at: <http://swajar-asnpintar.lan.go.id/> [Accessed 11 Juni 2022].

8. LATSAR CPNS. 2022. Agenda 3 - Nilai Nilai MANAJEMEN ASN. [online] Available at: <http://swajar-asnpintar.lan.go.id/> [Accessed 11 Juni 2022 .

9. LATSAR CPNS. 2022. Agenda 4 - Nilai Nilai Dasar HABITUASI. [online] Available at: <http://swajar-asnpintar.lan.go.id/> [Accessed 11 Juni 2022].

28

Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.