LAPORAN AKTUALISASI PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN III ANGKATAN 2
PEMBUATAN FORMAT ANALISIS DATA DAN RENCANA KEPERAWATAN SEDERHANA YANG SESUAI STANDAR DI RUANG RAWAT INAP MAWAR RUMAH SAKIT JIWA DR. SOEHARTO HEERDJAN JAKARTA TAHUN 2021
DISUSUN OLEH : GITA KERINA TARIGAN, S.Kep., Ns NIP. 198804262020122006
BAPELKES CIKARANG KEMENTRIAN KESEHATAN RI 2021
LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN AKTUALISASI PEMBUATAN FORMAT ANALISIS DATA DAN RENCANA KEPERAWATAN SEDERHANA YANG SESUAI STANDAR DI RUANG RAWAT INAP MAWAR RS JIWA DR. SOEHARTO HEERDJAN JAKARTA TAHUN 2021
Telah di seminarkan Tanggal 09 Agustus 2021, di Bapelkes Cikarang
Coach
Mentor
Erlinawati Pane, SKM.,MKM
Laili Mahmudah, S.Kp
NIP : 197202201994022001
NIP : 197802232002122002
Penguji
Siti Hayati, SKM., M.Kes. NIP. 196207141982032002
i
KATA PENGANTAR Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat dan karuniaNya penulis dapat menyelesaikan Laporan Aktualisasi Latihan Dasar CPNS Golongan III Angkatan 2 Tahun 2021 tepat pada waktunya. Demikian pula Laporan Aktualisasi ini telah tersusun yang akan menjadi laporan pelaksanaan aktulaisasi dalam melakukan habituasi di rumah sakit dan sebagai proses pembelajaran dari latsar golongan III yang diselenggarakan oleh Bapelkes Cikarang. Laporan aktualisasi ini disusun mulai dari tahap persiapan, tahap pelaksanaan dan tahap evaluasi proses pembelajaran. Dalam penyusunan laporan aktualisasi ini penulis tidak lepas dari hambatan serta kesulitan, namun atas bimbingan, arahan serta bantuan dari berbagai pihak akhirnya penulis dapat menyelesaikan laporan aktualisasi ini. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada: 1. Kepada kedua orang tua yang senantiasa memberikan doa serta dukungan 2. Kepada Ibu Siti Hayati, SKM., M.Kes. selaku penguji. 3. Kepada Ibu Erlinawati Pane, SKM., MKM selaku coach. 4. Kepada Ibu Laili Mahmudah, S.Kp selaku mentor. 5. Kepada semua teman-teman atas bantuan dan kerja samanya. Semoga
rancangan
aktualisasi
ini
bermanfaat
bagi
perkembangan
Ilmu
pengetahuan, pembaca pada umumnya dan pelayanan keperawatan khususnya. Amin.
Jakarta, Juli 2021
Gita Kerina Tarigan NIP: 198804262020122006
ii
DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN ..................................................................................... i KATA PENGANTAR ............................................................................................ii DAFTAR ISI ..................................................................................................... iii BAB I GAMBARAN ORGANISASI DAN PROFIL PESERTA…..................................... 1 A. Gambaran Organisasi ................................................................................... 1 B. Profil Peserta............................................................................................... 4 BAB II RANCANGAN AKTUALISASI..................................................................... 5
A. Identifikasi Isu ........................................................................................... 5 B. Penetapan Core Isu .................................................................................... 7 C. Penyebab Isu.............................................................................................. 8 D. Gagasan Pemecahan Isu dan Matriks Rancangan Aktualisasi…....................... 10 BAB III HASIL AKTUALISASI..............................................................................20 A. Hasil Kegiatan Aktualisasi.............................................................................21 B. Rencana Tindak Lanjut................................................................................34 BAB IV PENUTUP..............................................................................................35 DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................iv LAMPIRAN
iii
BAB I GAMBARAN ORGANISASI DAN PROFIL PESERTA A. GAMBARAN ORGANISASI Sejarah Rumah Sakit Rumah Sakit Jiwa Dr Soeharto Heerdjan Jakarta didirikan berdasakan keputusan Kerajaan Belanda (Koninlijkbsluit) tertanggal 30 Desember 1865 No. 100 dan berdasarkan Keputusan Gubernur Jenderal tertanggal 14 April 1867, namun pembangunannya sendiri baru dimulai pada tahun 1876. Dasar hukum pendirian Rumah Sakit Jiwa adalah ”Het Reglement op het
Krankenzenigenwezen” (Stbl.1987 Nomor 54 dengan segala perubahan dan tambahan-tambahannya). Atas dasar perubahan tersebut bentuk pelayanan Rumah Sakit Jiwa tidak melayani pasien secara langsung (tertutup) dari masyarakat. Rumah Sakit Jiwa hanya menerima pasien dari Kejaksaan, Kepolisian, Pamong Praja dan Instansi Pemerintah lainya atas dasar indikasi gangguan jiwa berat. Sehingga sekarang masih melekat pengertian masyarakat bahwa Rumah Sakit Jiwa Hanya melayani pasien yang mengalami gangguan jiwa berat. Dalam rangka memenuhi harapan pengabdian dan peningkatan ilmu pelayanan di bidang Penyakit Jiwa. Kabinet di Indonesia (Ex Nederlands Indie) mengirimkan surat dinas kepada Inspektur Urusan Asylum di negeri Belanda pada bulan September 1865, kemudian disusul dengan laporan Menteri Penjajahan Ratu Wiehelmina tertanggal 29 Desember 1865 yang isisnya adalah menyetujui untuk mendirikan Rumah-rumah Sakit Jiwa di Indonesia. Sebenarnya usaha kesehatan jiwa di Jakarta sudah dimulai sejak jaman penjajahan
Hindia Belanda pada tahun 1824, Yaitu dengan mengadakan
penempungan 100 orang pasien ganguan mental di salah satu Rumah Sakit milik Persatuan Orang Cina di Indonesia (POCI), dan pada tahun 1923 pasien-pasien tersebut dipindahkan ke Rumah Sakit Jiwa di daerah Grogol Yang baru dibuka oleh pemerintahan Hindia Belanda. Pada tahun 1942 sampai 1945 Rumah Sakit Jiwa Dr. Soeharto Heerdjan yang pada waktu itu bernama Rumah Sakit Jiwa Grogol dipakai sebagai kamp konsentrasi untuk tahanan politik oleh fasisme Jepang sementara pasien yang di rawat saat itu dipindahkan ke Rumah Sakit Jiwa Pusat Bogor. Pada tahun 1946 Rumah Sakit Jiwa Dr.Soeharto Heerdjan dipakai sebagai
1
Pos Pertahan KNIL Belanda. Beberapa kali Rumah Sakit Jiwa Dr. Soeharto Heerdjan mengalami bencana Banjir sehingga pasien-pasien yang ada di evakuasi ke Rumah Sakit Jiwa Pusat Bogor pada tahun 1963 dan tahun 1996 sesuai kebijakan Departemen Kesehatan Jiwa pada tanggal 20 Desember 1965, Rumah Sakit Jiwa Dr. Soeharto Heerdjan sebagai proyek pelopor kesehatan jiwa dibidang prevensi, kurasi, sedangkan bidang rehabilitasinya dipusatkan di Rumah Sakit Jiwa Bogor. Dengan memberikan pelayanan intramural dan ekstramural di luar Rumah Sakit. Untuk mengilangkan Stigma Masyarakat, nama Rumah Sakit Jiwa grogol dirubah dengan nama Rumah Sakit Jiwa Jakarta pada tahun 1973, kemudian pada tahun 1993 dirubah dengan nama Rumah Sakit Jiwa Pusat Jakarta dan terakhir pada tahun 2002 di rubah lagi menjadi Rumah Sakit Jiwa Dr. Soeharto Heerdjan Jakarta. Rumah Sakit Jiwa Dr. Soeharto Heerdjan, sebagai Unit Pelaksana Teknis (UPT) Kemenkes RI yang bertanggung jawab langsung kepada Direktur Jenderal Bina Upaya Kesehatan, berdasarkan; Surat Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 756/Men.Kes/SK/VI/2007 Tanggal 26 Juni 2007. Sebagai Rumah Sakit Khusus Type A yang berada di Provinsi DKI Jakarta dan sebagai pusat rujukan. Sebagai gambaran umum kondisi Rumah Sakit Jiwa Dr. Soeharto Heerdjan, pada tahun 2018 secara umum Rumah Sakit Jiwa Dr. Soeharto Heerdjan mampu tumbuh dan berkembang, memperbaiki penampilan Rumah Sakit dan meningkatkan mutu dan kualitas pelayanan serta melakukan diversifikasi layanan serta dapat mencapai sasaran pada unit pelayanan yang mempunyai pelayanan prima dalam peningkatan penerimaan Rumah Sakit seperti, UGD Psikiatri, Pelayanan Kesehatan Psikiatri Singkat, Kesehatan Jiwa Anak dan Remaja, Medikal Check Up Kesehatan Jiwa, dan Rehabilitasi Medik Psikososial.
2
Visi dan Misi a. Visi “Menjadi Pusat Rujukan Nasional Layanan Neuropsikiatri ” b. Misi 1) Menyelenggarakan
kegiatan
promotif,
preventif,
kuratif,
dan
rehabilitatif yang komprehensif profesional dan bermutu berbasis layanan neuropsikiatri. 2) Menyelenggarakan penelitian dan pelatihan yang berbasis layanan neuropsikiatri. 3) Meningkatkan sarana prasarana untuk mendukung terwujudnya layanan-layanan unggulan dan pusat rujukan layanan neuropsikiatri. 4) Meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia yang kompeten, profesional dan berintegritas.
Tata Nilai Tata nilai yang selanjutnya disebut sebagai budaya RSJ Dr. Soeharto Heerdjan yang saat ini berlaku terdiri dari 5 nilai utama, yaitu: R : Responsibility (Bertanggung Jawab) S : Sincerely (Ketulusan) J : Justice (Berkeadilan) S : Sosial (Sosial) H : Humanity (ManusiawI)
Motto J : Jujur I : Ikhlas
W : Waspada A : Arif
3
A. PROFIL PESERTA
Peserta pelatihan dasar yang akan melaksanakan aktualisasi yang bernama Gita Kerina Tarigan, lahir di Kupang, 26 April 1988 dengan pendidikan terakhir Ners Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Sriwijaya, Palembang – Sumatera Selatan. Peserta merupakan salah satu CPNS di Kementerian Kesehatan dengan unit kerja di Rumah Sakit Jiwa Dr. Soeharto Heerdjan Jakarta berprofesi perawat pelaksana dan bertugas di bagian Pelayanan Keperawatan khususnya di ruang rawat inap Mawar. Adapun Sasaran Kinerja Pegawai adalah sebagai berikut : 1. Melakukan pengkajian keperawatan lanjutan pada individu dan keluarga 2. Merumuskan diagnosa keperawatan pada individu 3. Melakukan pendidikan kesehatan pada individu, keluarga, kelompok 4. Melakukan upaya membuat pasien tidur 5. Melakukan tatakelola keperawatan perlindungan terhadap pasien dengan risiko trauma/injury 6. Melakukan komunikasi terapeutik dalam pemberian asuhan keperawatan 7. Memfasilitasi suasana lingkungan yang tenang dan aman 8. Melakukan evaluasi tindakan keperawatan pada individu 9. Melakukan dokumentasi asuhan keperawatan
4
BAB II RANCANGAN AKTUALISASI A. IDENTIFIKASI ISU Isu diindetifikasi berdasarkan pengamatan bekerja dan wawancara di Instansi RS Jiwa Dr. Soeharto Heerdjan selama masa kerja mulai Januari 2021 hingga saat ini sebagai Perawat Pelaksana di Ruang Puri Nurani. Perawatan Ruang Puri Nurani akan dipindahkan fungsinya ke Ruang Mawar pada 1 Juni 2021, sehingga identifikasi isu dilaksanakan di Ruang Puri Nurani dan direncanakan diterapkan di Ruang Mawar. Unit kerja saat ini di Instalasi Rawat Inap Dewasa di Ruang Mawar. Ruang Mawar merupakan Ruang khusus untuk pasien yang mengalami Gangguan Jiwa serta memiliki penyakit penyerta atau penyakit fisik (komorbid) seperti Hipertensi, DM, Stroke, dll. Berikut ini identifikasi isu yang telah didapatkan: 1. Belum optimalnya perumusan diagnosis keperawatan secara holistik pada pasien di ruang rawat inap Mawar RSJ Dr. Soeharto Heerdjan Tahun 2021 (Manajemen ASN) 2. Belum optimalnya pendidikan kesehatan pada individu, keluarga, dan kelompok di ruang rawat inap Mawar RSJ Dr. Soeharto Heerdjan Tahun 2021 (Manajemen ASN, Pelayanan Publik) 3. Belum optimalnya pendokumentasian asuhan keperawatan di ruang rawat inap Mawar RSJ Dr. Soeharto Heerdjan Tahun 2021 (Manajemen ASN, Pelayanan Publik, Whole of Government) Analisis Isu Berdasarkan Data dan Fakta No. 1.
Data
Isu
Hasil observasi:
Belum optimalnya
Diagnosis keperawatan belum dual diagnosis, perumusan diagnosis yang sering muncul hanya diagnosis jiwa, keperawatan secara diagnosis yang berkaitan dengan komorbid holistik pada pasien di belum disertakan dan masih menggunakan ruang rawat inap Mawar diagnosis keperawatan yang belum sesuai RSJ Dr. Soeharto dengan standar yang ada di Indonesia (SDKI, Heerdjan Tahun 2021 SIKI, SLKI).
5
Hasil wawancara: Perawat mengatakan belum terbiasa dengan perumusan
diagnosis
keperawatan
yang
sesuai standar. 2.
Hasi observasi:
Belum
optimalnya
- Pendidikan kesehatan pada keluarga hanya pendidikan
kesehatan
dilakukan pada saat pasien pertama kali di pada individu, keluarga, antar ke RS
dan kelompok di ruang
- Pendidikan dilakukan
kesehatan sesuai
pada
dengan
individu rawat inap Mawar RSJ Dr.
kemampuan Soeharto Heerdjan Tahun
pasien, karena terkadang pasien masih 2021 bingung - Pendidikan kesehatan pada kelompok masih jarang dilakukan. Hasil wawancara: Perawat mengatakan pada masa pandemi, keluarga
pasien
tidak
diperbolehkan
berkunjung, hanya bisa via telepon jika ingin mengetahui kondisi pasien terkini, sehingga penyampain informasi dan edukasi belum optimal. Selain itu beberapa pasien yang keluarganya
tidak
berkunjung
atau
sulit
dihubungi via telepon, serta perawat belum rutin berkala dalam menghubungi keluarga pasien. 3.
Hasi observasi: - Pendokumentasian
Belum asuhan
yang belum lengkap
optimalnya
keparawatan pendokumentasian asuhan
keperawatan
di
- Format analisis data dan rencana belum ruang rawat inap Mawar sesuai standar yang ada di Indonesia RSJ Dr. Soeharto Heerdjan (SDKI,SIKI,SLKI)
Tahun 2021
6
- Banyak dokumen selain askep yang harus diisi oleh perawat - Format
Analisis
data
dan
rencana
keperawatan berupa kolom/tabel kosong yang harus diisi oleh perawat memerlukan waktu dalam pengisian Hasil wawancara: Pendokumentasian asuhan keperawatan yang terbaru sudah tersosialisasi melalui webinar yang diselenggarakan RS, namun belum optimal
dalam
pelaksanaannya.
masih
menggunakan
metode
Perawat asuhan
keparawatan yang lama dan belum terbiasa asuhan keperawatan yang sesuai standar 3 S (SDKI, SIKI, SLKI).
B. PENETAPAN CORE ISU Metode AKPL adalah metode penetapan isu dengan menitikberatkan pada penilaian aktual, kekhalayakan, problematika, dan kelayakan. Berikut pengertian dari AKPL. a. Aktual adalah isu yang sedang atau dalam proses kejadian, sedang hangat dibicarakan dikalangan masyarakat, atau isu yang diperkirakan bakal terjadi dalam waktu dekat. Jadi bukan isu yang lepas dari perhatian masyarakat atau isu yang sudah basi. b. Kekhalayakan adalah isu yang secara langsung menyangkut hajat hidup orang banyak, masyarakat pelanggan pada umumnya, dan bukan hanya untu kepentingan seseorang atau sekelompok kecil orang tertentu saja. c. Problematika adalah isu yang menyimpang dari harapan, standar, ketentuan yang menimbulkan kegelisahaan yang perlu segera dicari penyebab dan pemecahannya. d. Kelayakan adalah isu yang masuk akal (logis), pantas, realistis dan dapat dibahas sesuai dengan tugas, hak, wewenang dan tanggung jawab.
7
Tabel 1.1. Hasil analisis APKL adalah berikut ini ISU 1. Belum
optimalnya
A
P
K
L
JJUMLAH PRIORITAS
perumusan
5
5
5
4
19
2
pendidikan
5
3
4
4
16
3
5
5
5
5
20
diagnosis keperawatan 2. Belum
optimalnya
kesehatan pada individu, keluarga, kelompok dan masyarakat 3. Belum optimalnya
1
pendokumentasian asuhan keperawatan SETIAP KRITERIA DIBERI SKOR NILAI 1-5 DIMANA ANGKA 5→ SANGAT
Berdasarkan hasil analisis isu menggunakan matriks penilaian kualitas isu dengan analisis APKL dapat kita ketahui bahwa isu yang mendapatkan skor/peringkat tertinggi adalah belum optimalnya pendokumentasian asuhan keperawatan. Isu dengan peringkat tertinggi ini perlu untuk segera dicarikan solusinya. C. PENYEBAB ISU Isu yang ditetapkan adalah belum optimalnya pendokumentasian asuhan keperawatan pada pasien di ruang rawat inap Mawar RSJ dr. Soeharto Heerdjan. Tahap selanjutnya akan dianalisis akar permasalahan yang terkait dengan isu yang terpilih. Analisis isu untuk menemukan akar permasalahan menggunakan metode fishbone analysis.
Fishbone diagram merupakan pendekatan yang berupaya untuk memahami sebuah permasalahan dengan memetakan isu berdasarkan cabang-cabang terkait, dan menekankan pada hubungan sebab-akibat yang disebut dengan Cause-and-Effect
Diagram. Hasil analisis dengan menggunakan metode fishbone dapat dilihat pada Gambar 1.1 berikut ini.
8
Penajaman Analisis KONDISI YANG
KONDISI SAAT INI
PENYEBAB
DIHARAPKAN •
Belum optimalnya
Pengisian dokumen asuhan keperawatan
pendokumentasian Asuhan Keperawatan di Ruang Mawar RSJ Dr. Soeharto Heerdjan Tahun 2021
oleh perawat belum lengkap - Terbatasnya dalam
pemahaman
perawat
pendokumentasian
asuhan
keperawatan - Kurangnya
sosialisasi
•
•
lanjutan
mengenai pendokumentasian asuhan keperawatan yg •
sesuai standar
Belum tercantumnya format analisis data dan rencana keperawatan secara lengkap
AKIBAT JIKA KONDISI SAAT TIDAK DISELESAIKAN •
dan sesuai standar •
Format
analisis
terancam karena
dokumen asuhan keparawatan yang tidak engkap data
dan
rencana
keperawatan berupa kolom/tabel yang
dan tidak sesuai standar •
membutuhkan waktu dalam pengisian •
Keselamatan pasien akan
Banyaknya dokumen yang harus diisi
Tidak terjadinya kesinambungan pelayanan intra profesi
•
Bila
terjadi
masalah
dalam
profesi
oleh perawat selain dokumen asuhan
keperawatan
keperawatan
hukum dokemen asuhan keperawatan sebagi bukti
dan
berlanjut
hukum
pada
tidak
proses dapat
dipertanggungjawabkan •
Tidak dapat menjadi bahan atau objek riset dan pengembangan profesi keperawatan
9
•
Perawat melakukan dokumentasi keperawatan dengan lengkap Pendokumentasian asuhan keperawatan dilakukan sesuai standar Pendokumentasian asuhan keperawatan dapat dilakukan secara efisien tanpa memakan waktu yang lama
Manusia
Kurangnya sosialisasi lanjutan mengenai pendokumentasian asuhan keperawatan sesuai standar
Lingkungan Kurangnya pemahaman mengenai pendokumentasian asuhan keperawatan yang sesuai standar
Diagram Fishbone
Pengisian dokumentasi Asuhan Keperawatan oleh perawat belum lengkap
Banyaknya dokumen yang harus di isi oleh perawat selain dokumen asuhan keperawatan
Perawat cenderung memfokuskan untuk tindakan dibandingkan pendokumentasian
Belum tercantumnya analisis data dan rencana keperawatan yang sesuai standar
Format berupa tabel kosong yang harus di isi Pengisisan format analisis data dan rencana keperawatan membutuhkan waktu
Belum lengkapnya format pendokumentasian asuhan keperawatan
Metode
Materi
10
Belum optimalnya pendokumentasian Asuhan Keperawatan di Ruang Mawar RSJ Dr. Soeharto Heerdjan Tahun 2021
Penyebab isu tersebut sebagai berikut : 1.) Pengisian dokumen asuhan keperawatan oleh perawat belum lengkap -
Terbatasnya pemahaman perawat
dalam pendokumentasian asuhan
keperawatan -
Kurangnya
sosialisasi
keperawatan yang
lanjutan
mengenai
pendokumentasian
asuhan
sesuai standar
2.) Belum tercantumnya format analisis data dan rencana keperawatan secara lengkap dan sesuai standar 3.) Format analisis data dan rencana keperawatan berupa kolom/tabel yang membutuhkan waktu dalam pengisian 4.) Banyaknya dokumen yang harus diisi oleh perawat selain dokumen asuhan keperawatan
Dampak yang terjadi bila isu tersebut tidak dapat dicegah : 1.) Keselamatan pasien akan terancam karena dokumen asuhan keparawatan yang tidak lengkap dan tidak sesuai standar 2.) Tidak terjadinya kesinambungan pelayanan intra profesi 3.) Bila terjadi masalah dalam profesi keperawatan dan berlanjut pada proses hukum dokemen asuhan keperawatan sebagi bukti hukum tidak dapat dipertanggungjawabkan 4.) Tidak dapat menjadi bahan atau objek riset dan pengembangan profesi keperawatan
Berdasarkan analisis penyebab terjadinya isu, diperlukan solusi untuk mengatasi isu tersebut. Salah satu ide untuk memecahkan masalah tersebut adalah dengan membuat format analisis dan rencana keperawatan yang sederhana dan sesuai standar. Dengan pembuatan format yang sederhana dan sesuai standar ini, diharapkan Perawat lebih optimal dalam pendokumentasian asuhan keperawatan, yang mana perawat hanya tinggal menceklist sesuai keadaan pasien. Selain itu format yang dibuat akan disusun berdasarkan standar yang ada di Indonesia (SDKI,SIKI, SLKI). Dengan demikan pemahaman perawat akan semakin terbantu dan akan menjadi terbiasa dengan pendokumentasian asuhan keperawatan yang sesuai dengan standar yang ada di Indonesia.
11
Waktu dan Tempat Aktualisasi Dalam pelaksanaan aktualisasi ini saya mengambil tempat di Unit Kerja Rumah Sakit Jiwa dr. Soeharto Heerdjan, Ruang Rawat Inap Mawar . Adapun waktu dan lama aktualisasi ini yaitu pada saat aktualisasi dari tanggal 03 Juni – 20 Juli 2021.
12
D. GAGASAN PEMECAHAN ISU DAN MATRIKS RANCANGAN AKTUALISASI Unit Kerja
: Perawat Ahli Pertama, Ruang Rawat Inap Psikiatri Dewasa Mawar RS Jiwa Soeharto Heerdjan Jakarta
Idendifikasi Isu
: 1. Belum optimalnya perumusan diagnosis keperawatan secara holistik pada pasien
2. Belum optimalnya pendidikan kesehatan pada individu, keluarga, dan kelompok 3. Belum optimalnya pendokumentasian asuhan keperawatan Isu Terpilih
: Belum optimalnya pendokumentasian asuhan keperawatan di ruang rawat inap Mawar RSJ Dr. Soeharto Heerdjan Tahun 2021
Gagasan Pemecahan Isu
: Pembuatan Format Analisis data dan Rencana Keparawatan sederhana yang sesuai standar di ruang rawat inap Mawar RSJ Dr. Soeharto Heerdjan
Tahun 2021
No.
KEGIATAN
TAHAP KEGIATAN
OUTPUT/HASIL
KETERKAITAN SUBSTANSI
KONTRIBUSI
PENGUATAN NILAI
MATA PELATIHAN ANEKA
PADA VISI MISI
ORGANISASI
ORGANISASI 1.
Penyampaian gagasan mentor
1.
kepada 2.
Menyiapkan
1.
Tersedianya
Bertanggung
jawab
gagasan
gagasan
segala
yang
Menentukan
akan
ditetapkan (Akuntabilitas)
Rujukan
1. Bertanggung jawab
jadwal/membuat
disampiakan
Selalu
NasionalLayanan
2. Sosial
janji untuk bertemu
kepada mentor
menghormati mentor dalam
Neuropsikiatrri
3. Manusiawi
Adanya
jadwal
menyampaiakan
Melaksanakan
yang
sudah
(Etika Publik)
pertemuan dengan
ditentukan
Menyampaikan
mentor
sesuai
sebagai
dan
kesepakatan
untuk
atas
dengan mentor
pelayanan
Terlaksana
(Komitmen Mutu)
implementasi
Pertemuan
Berdiskusi
gagasan
dengan Mentor
menyampaikan gagasan dan
mentor 3.
4.
Meminta
2.
izin
arahan pelaksanaan
3.
yang
13
ide
santun
upaya
atas sudah dan
Mendukung Visi RS
Mendukung nilai-nilai
Menjadi
organisasi yaitu:
Pusat
gagasan Mendukung Misi : gagasan perubahan menghasilkan bermutu
Menyelenggarakan kegiatan preventif,
promotif, kuratig,
rehabilitatif
yang
komperehensif dalam
profesional bermutu
dan berbasis
4.
Mendapatkan
bermusyawarah
mencapai
izin dan arahan
mufakat (Nasionalisme)
dari mentor
Disiplin
dalam
layanan neuropsikiatri.
menghadiri
pertemuan (Anti Korupsi)
Meningktakan kualitas
Sumber
Daya Manusia yang kompeten, profesional
dan
berintegritas 2.
Penyampaian
1.
rancangan kegiatan Kepala
kepada ruangan
2.
dan rekan kerja
Penyampaian
Gagasan/
Menjelaskan
kepada Kepala
rencana
dan
Ruangan
kegiatan
program (Akuntabilitas)
Rujukan
1. Bertanggung jawab
Menentukan
tersampaikan ke
Menjalankan
NasionalLayanan
2. Ketulusan
Jadwal
atasan
jawab
Neuropsikiatrri
3. Berkeadilan
Pertemuan
Ruangan)
untuk mufakat (Nasioalisme)
Tersedianya
Memberikan
kerja di Ruang
jadwal
dengan santun dan penuh
Menyelenggarakan
Mawar
pertemuan
tanggung
kegiatan
Penyampaian
dengan
rencana
kerja di Ruang
Penyampaikan
kegiatan
Mawar
Pembuatan Panduan Asuhan
komperehensif
Rencana
Keperawatan sebagai upaya
profesional
Kegiatan
perubahan
bermutu
tersampaikan ke
menghasilkan
seluruh
bermutu (Komitmen Mutu)
neuropsikiatri.
kerja di Ruang
Disiplin
Meningktakan
Mawar
Penyampaian
dengan
3.
kepada
rekan
rekan
kerja (Perawat)
1.
2.
3.
(Kepala
rekan
rekan
latar
tujuan
belakang pembuatan
diskusi,
secara
tanya
musyawarah penjelasan
jawab
(Etika
Publik)
Mendukung nilai-nilai
Menjadi
organisasi yaitu:
dalam
rancangan
untuk pelayanan pelaksanaan Rencana
Pusat
4. Sosial Mendukung Misi :
preventif,
Pembuatan Panduan Asuhan
14
Mendukung Visi RS
promotif, kuratig,
rehabilitatif
yang dan berbasis
layanan
kualitas
Sumber
Daya Manusia yang
5. Manusiawi
Keperawatan (Anti Korupsi)
kompeten, profesional
dan
berintegritas 3.
Melakukan
1.
Melakukan
1.
Mendapatkan
Melakukan pengumpulan data
Mendukung Visi RS
Mendukung nilai-nilai
tanggung
Menjadi
organisasi yaitu:
transparan
Rujukan
Pengumpulan data
pendataan
Diagnosis
dengan
penuh
terkait
mengenai diagnosis
Keperawatan
jawab
dan
terbanyak
terbanyak
rencana
kegiatan
yang
2.
NasionalLayanan
Ruang Mawar
Melakukan koordinasi, tanya
Neuropsikiatrri
Adanya
jawab secara musyawarah
persetujuan
untuk mufakat.
Mendukung Misi :
mengenai data-
(Nasionalisme)
Menyelenggarakan
data anaisis dan
Memberikan penjelasan
kegiatan
diperoleh
diagnosis
dengan santun dan penuh
preventif,
Melakukan
keperawatan
tanggung jawab (Etika
rehabilitatif
yang
Publik)
komperehensif
Melakukan koordinasi Kepala terkait
3.
1.
(Akuntabilitas)
sering terjadi 2. dengan Ruangan data
koordinasi
yang
dengan
di
Pusat
akan
yang
Melakuakan pengumpulan
profesional
yang diperoleh
format
data secara efektif dan efisen
bermutu
(Komitmen Mutu )
layanan
rencana
Melakukan pengumpulan data
neuropsikiatri
keperawatan
secara mandiri dan jujur (Anti
Adanya
Korupsi)
data
3.
dan
2.
kuratig,
dicantumkan di anailis
jawab
promotif,
Mentor terkait data
dan berbasis
Meningktakan
persetujuan dan
kualitas
kesepakatan
Daya Manusia yang
mengenai data-
kompeten,
data
analisis
profesional
serta
diagnosis
keperawatan yang
akan
15
berintegritas
Bertanggung
Sumber
dan
Berkeadilan
dicantumkan di format
anailis
data
dan
rencana keperawatan
4.
Membuat
format
1.
Menelaah
dan
1.
Hasil perumusan
Membuat Format analisis data
Mendukung Visi RS
Mendukung
Menjadi
organisasi :
analisis data dan
merumuskan data-
data- data yang
dan
rencana
data
yang
perlu
akan
dengan
keparawatan
dicantumkan
di
dicantumkan di
(Akuntabilitas)
format
analisis
datadan
format
rencana
2.
jawab
dan
Rujukan
1.
NasionalLayanan
Bertanggung jawab
Neuropsikiatrri Melakukan koordinasi secara
2.
Ketulusan
3.
Berkeadilan
musyawarah untuk mufakat.
Mendukung Misi :
4.
Sosial
keperawatan
(Nasionalisme)
Menyelenggarakan
5.
Manusiawi
Format Analisis
Melakukan konsultasi dengan
kegiatan
Rencana
Data
sopan
preventif,
Keperawatan
Rencana
Publik)
rehabilitatif
Mengkonsulkan
Keperawatan
Membuat Format Analisis Data
komperehensif
Hasil Konsultasi
dan
profesional
Data dan Rencana
Format Analisis
sebagai bentuk inovasi agar
bermutu
Keperawatan
Data
meningkatkan kualitas mutu
layanan
kepada mentor
Rencana
pelayanan
(Komitmen
neuropsikiatri
Mengkonsulkan
Keperawatan
Mutu)
Hasil konsultasi
Membuat Format Analisis Data
Meningktakan
dan
kualitas
Membuat
Forrmat
4.
tanggung
Pusat
rencana
analisi
3.
Keparawatan
analisis
data
keperawatan
Rencana
nilai-nilai
Format
data
dan
analisis
2.
3.
dan
Format
Analisis
kepada
Komite
dan
masukan
Data
dar
Komite
Keperawatan dan
rencana
4.
dan
Keperawatan
16
dan
santun
Rencana
rencana
(Etika
Keperawatan
keperawatan
promotif, kuratig, yang dan berbasis
Sumber
dengan kerja keras, mandiri,
Daya Manusia yang
disiplin (Anti Korupsi)
kompeten,
keperawatan 5.
5.
Hasil Perbaikan
profesional
Melakukan
dan
berintegritas
perbaikan
sesuai
hasil konsultasi 5.
Review coba
dan
uji
1.
Review
Format
Analisis
Analisis data dan
Format
Akhir
Melakukan
review
panduan
Mendukung Visi RS
Mendukung organisasi :
dengan jelas dan bertanggung
Menjadi
Pusat
rencana
data
jawab (Akuntabilitas)
Rujukan
Nasional
rencana
keperawatan
rencana
keperawatan
dengan mentor
keperawatan
Review Analisis
3.
dan
Hasil
Format Analisis
2.
data
1.
format data
2.
dan
dan
Saling
Format Analisis data
dan
bekerjasama
bermusyawarah
dan
1.
Bertanggung jawab
Layanan
2.
Ketulusan
Neuropsikiatrri
3.
Berkeadilan
4.
Sosial
5.
Manusiawi
terkait
program yang dibuat, dan
Mendukung Misi : Menyelenggarakan
rencana
rencana
menerima
keperawatan
keperawatan
perbaikan (Nasionalisme)
kegiatan
dengan rekan kerja
direview
Menghargai
preventif,
Melakukan uji coba format analisis data dan
rencana
keperawatan ruang Mawar
di
3.
Hasil
uji
format
coba analisi
data
dan
masukan jika
ada
promotif, kuratig,
perbedaan pendapat diantara
rehabilitatif
rekan kerja, dan selalu santun
komperehensif
dalam
profesional
menanggapi
(Etika
Publik)
bermutu
rencana
Melakukan
keperawtan
asuhan
review
panduan
keperawatan
yang dan berbasis
layanan
agar
neuropsikiatri
meningkatkan kualitas mutu
Meningktakan
pelayanan (Komitmen Mutu
kualitas
)
Daya Manusia yang
Mennyelesaikan
program
kompeten,
sesuai dengan target waktu
profesional
yang
berintegritas
sudah
Korupsi)
17
untuk
dibuat
(Anti
nilai-nilai
Sumber
dan
6.
Pengajuan Format
1.
Membuat
surat
Analisis data dan
permohonan pengajuan
rencana
Format
keperawatan
ke
Analisis
dan
pihak RS
Data
rencana
keperawatan 2.
Pengajuan 2. Hasil
Pengajuan
disampaikan
Membuat surat permohonan
Mendukung Visi RS
Mendukung
berdasrkan
dan
Menjadi
Pusat
organisasi :
santun (Akuntabilitas, Etika
Rujukan
Nasional
Publik)
Layanan
2. Ketulusan
Neuropsikiatrri
3. Berkeadilan
kejelasan
Menyampaikan
hasil
diajukan ke pihak
pengajuan
rasa
RS
kemanusiaan dan persatuan
Mendukung Misi :
Mendapatkan feedback
yang ingin membuat kemajuan
Menyelenggarakan
dari hasil pengajuan
untuk kepentingan bersama
kegiatan
(Nasionalisme)
preventif,
Hasil pengajuan diharapkan
rehabilitatif
dapat
komperehensif
Menyampaiakan
3. Bukti Format sudah hasil
pengajuan 3.
1. Surat Permohonan
didasari
menjadi
perbaikan
acuan
mutu
dan
pelayanan
(Komitmen Mutu) Menyampaikan
pengajuan dengan jujur dan
kuratig, yang
profesional bermutu
hasil
dan berbasis
layanan neuropsikiatri
mandiri (Anti Korupsi) Menyelenggarakan peneiltian peltihan
18
1. Bertanggung jawab
4. Sosial
promotif,
dan yang
nilai-nilai
5. Manusiawi
berbasis
layanan
neuropsikiatri Meningkatkan kualitas
Sumber
Daya Manusia yang kompeten, profesional berintegritas
19
dan
RENCANA JADWAL KEGIATAN AKTUALISASI
No
1
Kegiatan
Jadwal Kegiatan 3 - 5 Juni 2021
7 - 10 Juni 2021
Penyampaian gagasan pada mentor Penyampaian rancangan
2
kegiatan ke kepala ruangan dan rekan kerja
3
Melakukan pengumpulan data terkait rencana kegiatan Membuat format analisis
4
data dan rencana keparawatan Review dan uji coba format
5
analisis data dan rencana keparawatan Pengajuan format analisis
6
data dan rencana keperawatan ke pihak RS
20
11 -14 Juni 2021
15 - 27 Juni 2021
28 -2 Juli 2021
3 - 8 Juli 2021
BAB III HASIL AKTUALISASI
A. Hasil Kegiatan Aktualisasi Kegiatan aktualisasi nilai-nilai dasar profesi ASN saya melaksanakanya di Ruang Mawar, RSJ Dr. Soeharto Heerdjan. Aktualisasi saya lakukan pada tanggal 3 Juni 2021 – 20 Juli 2021 dengan total 6 kegiatan. Dalam laporan ini bukti pendukung dilampirkan untuk menunjukkan bahwa rancangan aktualisasi sudah dilakukan. Kegiatan 1 Kegiatan Tanggal Capaian Kegiatan
Penyampaian gagasan kepada Mentor 3 – 7 Juni 2021 Gagasan yang diusulkan tersampaikan dan perbaikan dari seminar rancangan aktualisasi diperbaiki.
Tahapan Kegiatan a.
Menyiapkan gagasan
b.
Menentukan jadwal/membuat janji
untuk
bertemu mentor c.
Melaksanakan pertemuan dengan mentor
d.
Meminta izin dan arahan atas pelaksanaan implementasi gagasan
Daftar Lampiran
Output dan Foto Kegiatan terlampir
Deskripsi Kegiatan : Saya melakukan konsultasi mengenai gagasan rancagan aktualisasi yang akan saya lakukan, dan dari hasil konsultasi dengan Mentor melalui media WhatsApp dan tatap muka terdapat beberapa catatan, yaitu : 1. Ada perbaikan pada analisis penyebab isu 2. Pada tahap kegiatan tambahkan konsultasi ke bagian Komite Keperawatan dan Diklat 3. Jika pertemuan ruangan sulit diadakan, ditunda dulu dan disampaikan pada 21
waktu handover perawat dan sewaktu ada waktu senggang saat dinas dengan rekan kerja 4. Pembuatan Format Analisis Data dan Rencana keperawtan dibuat 5 Diagnosis saja dulu, nanti akan diteruskan target pertahun. Keterkaitan Nilai-Nilai Dasar PNS : Dalam tahap kegiatan ini saya bertanggung jawab atas segala ide yang sudah ditetapkan
(Akuntabilitas),
santun
dan
menghormati
mentor
dalam
menyampaiakan gagasan (Etika Publik) Saya menyampaikan gagasan sebagai upaya perubahan untuk menghasilkan pelayanan bermutu (Komitmen Mutu) selalu berdiskusi dalam menyampaikan gagasan dan bermusyawarah mencapai mufakat (Nasionalisme) saya juga displin dalam menghadiri pertemuan yang sudah disepakati bersama (Anti Korupsi) Kontribusi terhadap visi dan misi organisasi: Kegiatan ini mendukung Visi RSJ Dr. Soeharto Heerdjan: Menjadi Pusat Rujukan Nasional Layanan Neuropsikiatri, serta mendukung Misi : 1. Menyelenggarakan kegiatan promotif, preventif, kuratif, rehabilitatif yang komperehensif profesional dan bermutu berbasis layanan neuropsikiatri. 2. Meningktakan kualitas Sumber Daya Manusia yang kompeten, profesional dan berintegritas Penguatan Nilai – Nilai Organisasi : Mendukung nilai-nilai organisasi yaitu: 4. Bertanggung jawab 5. Sosial 6. Manusiawi
22
Kegiatan 2 Kegiatan
Penyampaian rancangan kegiatan kepada Kepala ruangan dan rekan rekan kerja
Tanggal
11 – 20 Juni 2021
Capaian Kegiatan Rancangan kegiatan aktualisasi tersosialisasi dengan baik, Kepala Ruangan dan rekan perawat mendukung kegiatan aktualisasi Tahapan
1. Penyampaian kepada Kepala Ruangan
Kegiatan
2. Menentukan Jadwal Pertemuan dengan rekan kerja di Ruang Mawar 3. Penyampaian
rencana kegiatan kepada rekan kerja
(Perawat)
DaftarLampiran
Daftar Hadir dan Foto Kegiatan terlampir
Deskripsi Kegiatan : Saya mengajukan izin pelaksanaan sosialisasi kepada kepala ruangan. Dan kepala ruangan setuju akan penyampaian rencana kegiatan dilakukan saat handover dan secara personal pada saat dinas berlangsung. Dikarenakan kondisi yang tidak memungkinkan dilakukan pertemuan di masa pandemi ini dan kondisi sedang banyak pasien. (Cat. Ruang Mawar saat ini dijadikan ruang Covid khusus ODGJ dan non ODGJ). Keterkaitan Nilai-Nilai Dasar PNS : Saya menjelaskan latar belakang dan tujuan pembuatan program (Akuntabilitas), menjalankan
diskusi,
tanya
jawab
secara
musyawarah
untuk
mufakat
(Nasioalisme), saya juga memberikan penjelasan dengan santun dan penuh tanggung jawab (Etika Publik). Penyampaikan rancangan pembuatan format anailsis data dan rencana keperawatan sebagai upaya perubahan untuk menghasilkan pelayanan bermutu (Komitmen Mutu). Selain itu saya juga disiplin dalam pelaksanaan penyampaian rencana kegiatan aktualisasi sesuai dengan waktu yang ditentukan (Anti Korupsi)
23
Kendala : Terjadi perubahan waktu dari yang dijadwalkan dikerenakan situasi pasien banyak dan tidak dapat mengumpulkan secara bersamaan para perawat untuk menyampaikan rencana kegiatan. Penyampaian rencana kegaiatan dilakukan pada saat handover dan secara personal pada saat dinas di ruangan.
Kontribusi terhadap visi dan misi organisasi: Kegiatan ini mendukung Visi RSJ Dr. Soeharto Heerdjan: Menjadi Pusat Rujukan Nasional Layanan Neuropsikiatrri, serta mendukung Misi : 1. Menyelenggarakan kegiatan promotif, preventif, kuratif, rehabilitatif yang komperehensif profesional dan bermutu berbasis layanan neuropsikiatri. 2. Meningktakan kualitas Sumber Daya Manusia yang kompeten, profesional dan berintegritas Penguatan Nilai – Nilai Organisasi : Mendukung nilai-nilai organisasi yaitu: -
Bertanggung jawab
-
Ketulusan
-
Berkeadilan
-
Sosial
-
Manusiawi
24
Kegiatan 3 Kegiatan
Melakukan pengumpulan data terkait rencana kegiatan
Tanggal
14 - 17 Juni 2021
Capaian Kegiatan
Didapatkan 10 diagnosis keperawatan masalah fisik dan 7 diagnosis masalah jiwa
Tahapan Kegiatan
1. Melakukan pendataan mengenai diagnosis terbanyak yang sering terjadi 2. Melakukan koordinasi dengan Kepala Ruangan terkait data yang diperoleh 3. Melakukan koordinasi dengan Mentor terkait data yang diperoleh
DaftarLampiran
Output dan Foto Kegiatan terlampir
Deskripsi Kegiatan : Saya melihat daftar diagnosis keperawatan yang sering muncul di ruang Mawar baik masalah fisik (komorbid) dan masalah jiwa. Kemudain saya diskusikan dengan mentor, dan karena waktu yang sangat singkat diambil diagnosis yang benar benar sering terjadi kasusnya, untuk yang tambahan dapat diteruskan setelah aktualisasi. Adapun diagnosis kepearwatan fisik yang akan dibuat firmat analisis dan rencana keperawatan adalah : 1. Defisit Nutrisi 2. Bersihan jalan nafas tidak efektif 3. Gangguan mobilitas fisik 4. Ketidakstabilan kadar glukosa darah 5. Nyeri akut 6. Hipovolemia 7. Perfusi perifer tidak efektif 8. Risiko perfusi serebral tidak efektif 9. Risiko ketidakseimbangan elektrolit 10. Risiko infeksi
25
Diagnosis keperawatan jiwa : 1. Gangguan persepsi sensori 2. Defisit perawatan diri 3. Risiko bunuh diri 4. Perilaku kekerasan 5. Harga diri rendah 6. Isolasi sosial 7. Waham Keterkaitan Nilai-Nilai Dasar PNS : Saya melelakukan pengumpulan data dengan penuh tanggung jawab dan transparan (Akuntabilitas) saya melakukan koordinasi, tanya jawab secara musyawarah untuk mufakat. (Nasionalisme). Dalam diskusi dan memberikan penjelasan dengan santun dan penuh tanggung jawab (Etika Publik). Saya melakukan pengumpulan data secara efektif dan efisen (Komitmen Mutu ), saya juga
melakukan
pengumpulan data secara mandiri dan jujur (Anti Korupsi) Kontribusi terhadap visi dan misi organisasi: Mendukung Visi RSJ Dr. Soeharto Heerdjan: Menjadi Pusat Rujukan Nasional Layanan Neuropsikiatrri, serta mendukung Misi : 1. Menyelenggarakan kegiatan promotif, preventif, kuratig, rehabilitatif yang komperehensif profesional dan bermutu berbasis layanan neuropsikiatri. 2. Meningktakan kualitas Sumber Daya Manusia yang kompeten, profesional dan berintegritas
Penguatan Nilai – Nilai Organisasi : Mendukung nilai-nilai organisasi yaitu: 7. Bertanggung jawab 8. Sosial 9. Manusiawi
26
Kegiatan 4 Kegiatan
Pembuatan Format Analisis Data dan Rencana keperawatan
Tanggal
14 – 18 Juni 2021
Capaian Kegiatan
Format Ananlisis data Rencana Keperawatan : 7 diagnosis keperawatan jiwa dan 10 diagnosis fsik yang dibuat berdasar 3S (SDKI, SIKI, SLKI) Format sederhana dimana perawat hanya mencentrang option sesuai keadaan pasien
Tahapan Kegiatan
1. Menelaah dan merumuskan data- data yang perlu dicantumkan
di
format
analisis
data
dan
rencana
keperawatan 2. Membuat Format analisi data dan Rencana Keperawatan 3. Mengkonsulkan
Forrmat analisis Data dan Rencana
Keperawatan kepada mentor 4. Mengkonsulkan
Format
Analisis
kepada
Komite
Keperawatan Data dan rencana keperawatan 5. Melakukan perbaikan sesuai hasil konsultasi DaftarLampiran
Output dan Foto Kegiatan Terlampir
Deskripsi Kegiatan : Saya membuat format analisis data dan rencana keperawatan berdasarkan 3S, awalnya berupa 1 lembar yang memuat semua data, namun setelah di evaluasi akan menyulitkan dalam membaca karena terlalu banyak pilihan yang harus dibaca. Kemudian diputuskan dan didiskusikan dengan mentor dibuat lebih spesifik per diagnosis yang sesuai kasus terbanyak di RSJ dr. Soeharto Heerdjan dan khususnya di ruang Mawar. Kemudian saya membuat format berupa format rencana keperawatan sesuai 3S yang memuat diagnosis keperawatan, Luaran keperawatan dan intervensi keperawatan. Kemudaian dikonsulkan dengan tim Komite Keperawatan, dan diberi masukan untuk membuat diagnosis keperawatan yang sering terjadi dan dikondisikan atau disesuaikan dengan keadaan RSJ dr. Soeharto Heerdjan.
27
Keterkaitan Nilai-Nilai Dasar PNS : Saya membuat format analisis data dan rencana keperawatan dengan penuh tanggung jawab (Akuntabilitas) melakukan koordinasi secara musyawarah untuk mufakat. (Nasionalisme) melakukan konsultasi dengan sopan dan santun (Etika Publik) membuat format analisis data dan rencana keperawatan sebagai bentuk inovasi agar meningkatkan kualitas mutu pelayanan (Komitmen Mutu) membuat format analisis data dan rencana keperawatan dengan kerja keras, mandiri, disiplin (Anti Korupsi) Kontribusi terhadap visi dan misi organisasi: Mendukung Visi RSJ Dr. Soeharto Heerdjan: Menjadi Pusat Rujukan Nasional Layanan Neuropsikiatrri, serta mendukung Misi : 1. Menyelenggarakan kegiatan promotif, preventif, kuratif, rehabilitatif yang komperehensif profesional dan bermutu berbasis layanan neuropsikiatri. 2. Meningktakan kualitas Sumber Daya Manusia yang kompeten, profesional dan berintegritas Penguatan Nilai – Nilai Organisasi : Mendukung nilai-nilai organisasi yaitu: -
Bertanggung jawab
-
Ketulusan
-
Berkeadilan
-
Sosial
-
Manusiawi
28
Kegiatan 5 Kegiatan
Review dan Uji Coba Format Analisis Data dan Rencana Keperawatan
Tanggal
21 Juni – 20 Juli 2021
Capaian Kegiatan
Adanya evaluasi terhadap format yang di buat dari rekan kerja/perawat ruang Mawar
Tahapan Kegiatan
1. Review
Format
Analisis
data
dan
rencana
data
dan
rencana
untuk
evaluasi
dan
rencana
keperawatan dengan mentor 2. Review
format
Analisis
keperawatan dengan rekan kerja 3. Membuat terhadap
kuisoner format
sederhana analisis
data
keperawatan yang sudah dibuat 4. Menyebarkan kuisioner 5. Mengumpulkan
kuisoner
dan
melaporkan
hasil
kuisioner Daftar Lampiran
: Kuisioner dan hasil data kuisoner
Deskripsi Kegiatan : Format analisis data dan rencana keperawatan yang sudah diperbanyak dilakukan uji coba terhadap pasien yang ada di ruangan. Uji coba dilakukan selama 1 minggu. Kemudian di evaluasi dengan kuisioner di mana diisi oleh rekan Perawat sebanyak 20 orang dari 25 perawat yang ada, di kareanakan keterbatasan waktu dan beberapa Perawat yang isoman dan ada Perawat relawan yang baru (masuk bulan Juli). Selanjutnya akan di sosialisasikan kembali bagi Perawat yang baru di ruang Mawar. Pada tahap ini, RSJ dr. Soeharto Heerdjan mengalami peningkatan jumlah pasien Covid baik ODGJ maupun non ODGJ, sehingga menjadi kendala tersendiri dalam pelaksanaan kegiatan ini. Namun bersyukur teman teman perawat bersedia dan mau berpartisipasi dalam mengisi kuisioner yang telah dibuat, ditengah kondisi yang lelah dan beban kerja yang meningkat.
29
Hasil Kuisoner : Berdasarkan data yang dikumpulkan didapatkan total rata-rata capaian 94 %, dengan kesesuaian dengan standar 3 S (SDKI,SIKI,SLKI) 91 %, sesuai dengan kebutuhan pasien
92 % , kemudahan dalam penggunaan format 94 %, Meminimlalisir
penggunaan waktu perawat dalam pendokumentasian asuhan keperawatan 95 %, meningktakan kemampuan interpertasi perawat 94 %, meningkatkan kemampuan evaluasi/menetukan kriteria hasil 96 %, meningkatkan kualitas pendokumentasian asuhan keperawatan 96 %. Perubahan : Terjadinya perubahan waktu dan penambahan tahap kegiatan yang menyebabkan kegiatan 5 membutuhkan waktu yang lama, dikerenakan pada tahap uji coba berdasarkan hasil konsultasi dengan mentor perlu dibuat kuisioner sederhana. Sehingga
dibutuhkan
waktu
tambahan
untuk
menyebarkan
kuisioner
dan
pengumpulan data. Selain itu, kondisi pasien di ruangan pada saat itu sedang meningkat dan beberapa perawat ada yang isoman. Keterkaitan Nilai-Nilai Dasar PNS : Saya melakukan review dan uji coba format analsis data dan rencana keperawatan dengan jelas dan bertanggung jawab (Akuntabilitas). Saya saling bekerjasama dan bermusyawarah terkait program yang dibuat, dan menerima masukan untuk perbaikan (Nasionalisme). Dalam kegiatan ini saya menghargai jika ada perbedaan pendapat diantara rekan kerja, dan selalu santun dalam menanggapi (Etika Publik). Saya melakukan review dan uji coba format analisis data dan rencana keperawatan agar meningkatkan kualitas mutu pelayanan (Komitmen Mutu) Saya mennyelesaikan program sesuai dengan target waktu yang sudah dibuat (Anti Korupsi). Kontribusi terhadap visi dan misi organisasi: Mendukung Visi RSJ Dr. Soeharto Heerdjan: Menjadi Pusat Rujukan Nasional Layanan Neuropsikiatrri, serta mendukung Misi : 1. Menyelenggarakan kegiatan promotif, preventif, kuratif, rehabilitatif yang komperehensif profesional dan bermutu berbasis layanan neuropsikiatri. 2. Meningktakan kualitas Sumber Daya Manusia yang kompeten, profesional dan berintegritas.
30
Penguatan Nilai – Nilai Organisasi : Mendukung nilai-nilai organisasi yaitu: -
Bertanggung jawab
-
Ketulusan
-
Berkeadilan
-
Sosial
-
Manusiawi
31
Kegiatan 6 Kegiatan
Pengajuan Format Ke Pihak RS
Tanggal
(Belum Terlaksana)
Capaian Kegiatan
Surat Pengajuan ke Pihak RS
Tahapan Kegiatan
1. Membuat surat permohonan pengajuan Format Analisis Data dan rencana keperawatan 2. Menyampaiakan hasil pengajuan 3. Mendapatkan feedback dari hasil pengajuan
Daftar Lampiran
: Surat Pengajuan (Belum ada)
Deskripsi Kegiatan : Untuk pengajuan ke pihak RS harus dilampirkan Laporan final Aktualisasi. Perubahan : Pengajuan ke pihak RS belum terlaksana karena tarjadinya perubahan kegiatan 5 menyebabkan penyelesaian laporan juga tertunda. Akhir Juni sampai pertengahan Juli pasien Covid meningkat. Peserta fokus pada pelayanan di RS. Peserta akan melanjutkan kegiatan ini setelah Latsar (klasikal) berakhir. Keterkaitan Nilai-Nilai Dasar PNS : Saya membuat surat permohonan berdasarkan kejelasan dan santun (Akuntabilitas, Etika Publik) Saya menyampaikan hasil pengajuan didasari rasa kemanusiaan dan persatuan
yang
ingin
membuat
kemajuan
untuk
kepentingan
bersama
(Nasionalisme), hasil pengajuan diharapkan dapat menjadi acuan dan perbaikan mutu pelayanan (Komitmen Mutu). Saya menyampaikan hasil pengajuan dengan jujur dan mandiri (Anti Korupsi)
32
Kontribusi terhadap visi dan misi organisasi: Mendukung Visi RSJ Dr. Soeharto Heerdjan: Menjadi Pusat Rujukan Nasional Layanan Neuropsikiatrri, serta mendukung Misi : 1. Menyelenggarakan kegiatan promotif, preventif, kuratif, rehabilitatif yang komperehensif profesional dan bermutu berbasis layanan neuropsikiatri. 2. Meningktakan kualitas Sumber Daya Manusia yang kompeten, profesional dan berintegritas. Penguatan Nilai – Nilai Organisasi : Mendukung nilai-nilai organisasi yaitu: -
Bertanggung jawab
-
Ketulusan
-
Berkeadilan
-
Sosial
-
Manusiawi
Dampak yang terjadi jika Nilai-nilai PNS tidak diterapkan : 1. Kegiatan aktualisasi tidak dapat terlaksana dengan baik 2. Tidak terjadi kesepakatan dan musyawarah karena bertahan akan pendapat sendiri 3. Pelayanan yang diberikan tidak didasari dengan hati 4. Tidak terjadinya peningkatan mutu 5. Data yang dikumpulkan tidak berdasrkan data yang sebenarnya. Capaian Penyelesaian Isu : Dengan pembuatan format analisa data dan rencana keperawatan sangat membantu perawat dalam pendokumentasian keperawatan, format yanga ada sudah sesuai dengan standar dan memudahkan perawat karena formatnya lebih sederhana Manfaat dari terpecahkan isu : Bagi Peserta : -
Peserta dapat belajar dari kondisi yang ada dan bekerjasama dengan mentor dan coach dalam mencari gagasan ide dalam pemecahan isu yang ada.
-
Peserta dapat meningkatkan kemampuan dalam penerapan aktualisasi berdasrkan nilainilai ANEKA 33
Bagi Ruang Rawat Inap Mawar -
Perawat dapat melakukan pendokumentasian asuhan keperawatan secara optimal dan sesuai standar
-
Memudahkan perawat dalam pendokumentasian asuhan keperawatan
-
Meningkatkan interpertasi perawat dalam mengevaluasi dan menentukan kriteria hasil
-
Meminimalisir waktu perawat dalam pendokumentasian asuhan keperawatan sehingga lebih banyak waktu perawat yang dimiliki untuk observasi pasien atau tindakan keperawatan lainnya. Dikarenakan RS Jiwa dr. Soeharto Heerdjan berbeda dengan RS umum lainnya dimana lebih butuh perhatian khusus dan observasi lanjutan.
Bagi Organisasi (RSJ Dr. Soeharto Heerdjan) -
Meningkatkan mutu pelayanan RS sebagai pusat layanan berbasis neuropsikatri
-
Meningkatkan kualitas SDM khususnya perawat dalam
memberikan asuhan
keperawatan pada pasien -
Berkontribusi dalam peningkatan mutu sebagai salah satu indikator akreditasi dalam bidang keperawatan.
34
B. Rencana Tindak Lanjut No. 1.
Kegiatan
Output
Durasi &
Para pihak
Sumber
Waktu
terlibat
biaya
1 Bulan
Mentor,
-
Pengajuan Format ke
Surat
pihak RS
Pengajuan,
Komite
Feedback dari
Keperawatan,
pihak RS
Tim Akreditasi,
Keterangan
Direktorat Pelayanan Medik, Keperawatan dan Penunjang. 2.
Pembuatan Format
12 Diagnosis
1 Tahun
Mentor,
-
Analisa Data dan Rencana
Keperawatan
Komite
total 149
Keperawatan (Lanjutan)
(Jiwa dan
Keperawatan
Diagnosis
Fisik)
(terdapat
keperawatan, diagnosis yang dibuat disesuaikan dengan kasus yang sering terjadi di RSJSH)
3.
Uji Coba Di Ruangan Lain
Hasil Uji Coba
2 bulan
(Cendrawasih)
penggunaan
Komite
Format
Keperawatan
35
Mentor,
-
BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan Aparatur Sipil Negara (ASN) adalah profesi bagi pegawai negeri sipil dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja yang bekerja pada instansi pemerintah. Dalam rangka mencapai tujuan pembangunan nasional diperlukan ASN yang mampu memenuhi standar kompetensi jabatannya sehingga mampu melaksanakan tugas jabatannya secara efektif dan efisien. Oleh karena itu perlu dilaksanakan pembinaan melalui jalur pendidikan dan pelatihan (diklat) yang mengarah kepada upaya peningkatan sikap dan semangat pengabdian yang berorientasi pada pelayanan. Kualitas pelaksanaan tugas yang dilakukan dengan semangat kerjasama dan tanggung jawab sesuai dengan lingkungan kerja dan organisasinya. Latihan dasar CPNS dengan cara mengaktualisasikan nilai-nilai dasar PNS yang terdiri dari Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi (ANEKA) serta menjalan kan peran dan kedudukan ASN dalam NKRI yang meliputi Manajemen ASN, Pelayanan Publik dan Whole of Government. Aktualisasi dilakukan agar peserta mampu membawa dampak positif dilingkungan kerja, berinovasi dalam memecahkan isu yang berkembang disatuan kerja. Aktualisasi dari kegiatan-kegiatan tersebut merupakan tindakan nyata untuk mencapai visi misi organisasi dalam hal ini adalah visi misi RSJ Dr. Soeharto Heerdjan. Kegiatan
aktualisasi
yang
dilakukan
peserta
adalah
optimalisasi
pendokumentasian asuhan keperawatan di ruang rawat Mawar inap RSJ Dr. Soeharto Heerdjan dengan pembuatan format analisa data dan rencana keperawatan di ruang rawat inap Mawar RSJ Dr. Soeharto Heerdjan. Kegiatan ini di lakukan pada tanggal 3 Juni – 20 Juli 2021. Ada 6 kegiatan yang dilakukan pada saat aktualisasi. Dari 6 kegiatan ini 5 kegiatan terlaksana dan 1 kegiatan akan dilaksanakan setelah latsar sebagai rencana tindak lanjut. Berdasarkan data hasil kuisoner uji coba format analisa data dan rencana keperawatan di ruang mawar didapatkan rata-rata capaian 94 %, dengan kesesuaian dengan standar 3 S (SDKI,SIKI,SLKI) 91 %, sesusai dengan kebutuhan pasien 92 % , kemudahan dalam penggunaan format 94 %, meminimlalisir penggunaan waktu perawat 36
dalam pendokumentasian asuhan keperawatan 95 %, meningktakan kemampuan interpertasi perawat 94 %, meningkatkan kemampuan evaluasi/menetukan kriteria
hasil
96
%,
meningkatkan
kualitas
pendokumentasian
asuhan
keperawatan 96 %.
B. Saran Selama kegiatan ini ada beberapa kendala yang dihadapi, namun atas konsultasi dan masukan dari Mentor dan coach, kegiatan dapat terselesaikan. Dalam kesempatan ini saya memberikan saran:
1. Diharapkan peserta mampu menjadikan nilai-nilai dasar PNS sebagai habituasi di unit kerja masing-masing dan menularkan ilmu yang sudah didapat kepada teman sejawat.
2. Perlu bimbingan dan motivasi dari pimpinan agar penerapan nilai-nilai dasar PNS ini dapat dilaksanakan secara terus menerus oleh semua pegawai di unit kerja.
3. Kegiatan aktualisasi yang sudah dibuat dapat diterapkan di RS Jiwa Dr. Soeharto Heerdjan sehingga dalam mengoptimalkan pendokumentasian asuhan keperawatan dan berkontribusi terhadap visi dan misi RS.
37
DAFTAR PUSTAKA
PPNI, T. P. (2016). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia. Jakarta: DPP PPNI. PPNI, T. P. (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia. Jakarta: DPP PPPNI. PPNI, T. P. (2018). Standar Luaran Keperawatan Indonesia. Jakarta: DPP PPNI. RSJSH. Sejarah, Visi & Misi, Nilai, Struktur Organisasi. RSJSH https://www.rsjsh.co.id/ (Diakses tanggal 25/05/2021, jam 19.00 WIB)
iv
Lampiran Kegiatan 1
Catatan konsultasi : 1. Perbaiki analisis penyebab isu 2. Pada tahap kegiatan tambahkan konsultasi ke bagian Komite Keperawatan dan Diklat 3. Jika pertemuan ruangan sulit diadakan, ditunda dulu dan disampaikan pada waktu handover perawat dan sewaktu ada waktu senggang saat dinas dengan rekan kerja 4. Pembuatan Format Analisis Data dan Rencana keperawtan dibuat 5 Diagnosis saja dulu, nanti akan diteruskan target pertahun.
Dokumentasi Kegiatan :
Konsultasi dengan Mentor secara tatap muka dan melalui media WhatsApp
Lampiran Kegiatan 2 Daftar Hadir Penyampaian rencana kegiatan aktualisasi di Ruang Mawar
Lampiran Kegiatan 2
Dokumentasi Kegiatan
Penyampaian rencana kegiatan saat Handover/ Operan Shift Perawat
Penyampaian secara personal saat dinas
Lampiran Kegiatan 3 Output : Adapun diagnosis keperawatan fisik yang akan dibuat format analisis dan rencana keperawatan adalah : 1. Defisit Nutrisi 2. Bersihan jalan nafas tidak efektif 3. Gangguan mobilitas fisik 4. Ketidakstabilan kadar glukosa darah 5. Nyeri akut 6. Hipovolemia 7. Perfusi perifer tidak efektif 8. Risiko perfusi serebral tidak efektif 9. Risiko ketidakseimbangan elektrolit 10. Risiko infeksi Diagnosis keperawatan jiwa : 1. Gangguan persepsi sensori 2. Defisit perawatan diri 3. Risiko bunuh diri 4. Perilaku kekerasan 5. Harga diri rendah 6. Isolasi sosial 7. Waham Dokumentasi Kegiatan :
Konsultasi dengan Mentor dalam pembuatan Format beradasarkan buku 3 S (SDKI,SIKI,SLKI)
Lampiran Kegiatan 4 Format Analisis Data dan Rencana Perawatan : Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif Nama Pasien No MR
: :
Tanggal Masuk : Ruangan :
Diagnosis Keperawatan Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif (D.0001) Berhubungan dengan: Sekresi yang tertahan Hipersekresi jalan napas Benda asing dalam jalan napas Proses infeksi Respon alergi Benda asing dalam jalan napas Dibuktikan dengan : Gejala dan Tanda Mayor Objektif : Batuk tidak efektif atau tidak mampu batuk Sputum berlebih Mengi, wheezing dan/atau ronkhi kering Gejala Tanda Minor Subjektif : Dispnea Sulit bicara Objektif : Gelisah Sianosia Bunyi napas menurun Frekuensi napas berubah Pola napas berubah
Luaran Keperawatan Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama ….....................................................Maka Bersihan jalan napas (L.01001) Pasien meningkat, dengan kriteria hasil:
Batuk efektif meningkat Produksi sputum menurun Wheezing menurun Frekuensi napas membaik Pola napas membaik
Rencana Intervensi Keperawatan Manajemen Jalan Napas (I.01011) Observasi Monitor pola napas (frekuensi, kedalaman, usaha napas) Monitor bunyi napas tambahan (mis. gurgling, mengi, wheezing, ronkhi kering) Monitor sputum (jumlah, warna, aroma) Teraupetik Posisikan semi-Fowler atau Fowler Berikan minum hangat Lakukan fisioterapi dada, jika perlu Lakukan penghisapan lendir kurang dari 15 detik Edukasi Ajarkan teknik batuk efektif Kolaborasi Kolaborasi pemberian brokodilator, ekspektoran, mukolitik, jika perlu
Nama & Paraf
Format Analisis Data dan Rencana Perawatan : Defisit Nutrisi Nama Pasien No MR
: :
Diagnosis Keperawatan Defisit Nutrisi (D.0019) Berhubungan dengan: Kurangnya asupan makanan Ketidakmampuan menelan makanan Faktor psikologis (mis. Stres, keengganan untuk makan) Faktor ekonomi (mis. Finansial tidak mencukupi) Dibuktikan dengan : Gejala dan Tanda Mayor Objektif : Berat badan menurun minimal 10 % dibawah rentang ideal Menolak makan Gejala Tanda Minor Subjektif : Cepat kenyang setelah makan Kram/nyeri abdomen Nafsu makan menurun Objektif : Bising usus hiperaktif Otot pengunyah lemah Otot menelan lemah Membran mukosa pucat Sariawan Rambut rontok berlebihan diare
Tanggal Masuk : Ruangan : Luaran Keperawatan Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama ….........................................Maka Status Nutrisi (L.03030) Pasien membaik, dengan kriteria hasil: Porsi makanan yang dihabiskan meningkat Berat badan membaik Kekuatan otot pengunyah meningkat Kekuatan otot menelan meningkat Nyeri abdomen menurun Perasaan cepat kenyang menurun Nafsu makan membaik Bising usus membaik
Rencana Intervensi Keperawatan Manajemen Nutrisi (I.03119) Observasi Identifikasi status nutrisi Identifikasi alergi dan intoleransi makanan Identifikasi makanan yang disukai Identifikasi perlunya penggunaan selang nasogatrik Monitor asupan makanan Monitor hasil pemeriksaan laboratorium Teraupetik Lakukan oral hygiene sebelum makan, jika perlu Berikan makanan tinggi serat untuk mencegah konstipasi Berikan makanan tinggi kalori dan tinggi protein Sajikan makanan secara menarik dan suhu yang sesuai Hentikan pemberian makan melalui selang nasogatrik jika asupan oral dapat ditoleransi Edukasi Anjurkan posisi duduk, jika mampu Ajarkan diet yang diprogramkan Kolaborasi Kolaborasi pemberian medikasi sebelum makan, jika perlu Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah kalori dan jenis nutrien yang dibutuhkan, jika perlu
Nama&Paraf
Format Analisis Data dan Rencana Perawatan : Gangguan Mobilitas Fisik Nama Pasien No MR
: :
Tanggal Masuk : Ruangan :
Diagnosis Keperawatan Gangguan Mobilitas Fisik (D.0054) Berhubungan dengan:
Kerusakan integritas struktur tulang Penurunan kekuatan otot Kekakuan sendi Kontraktur Gangguan muskuloskeletal Gangguan neuromuskular
Dibuktikan dengan : Gejala dan Tanda Mayor Subjektif : Mengeluh sulit menggerakkan ekstermitas Objektif : Kekuatan otot menurun Gejala Tanda Minor Subjektif : Nyeri saat bergerak Enggan melakukan pergerakan Objektif : Sendi kaku Gerakan tidak terkoordinasi Gerakan terbatas Fisik lemah
Luaran Keperawatan Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama ….............. ....................................Maka mobilitas fisik (L.05042) Pasien meningkat, dengan kriteria hasil:
Pergerakan ektermitas meningkat Kekuatan otot meningkat Rentang gerak(ROM) meningkat Kaku sendi menurun Gerakan tidak terkoordinasi menurun Kelemahan fisik menurun
Rencana Intervensi Keperawatan Manajemen Mobilisasi (I.05173) Observasi Identifikasi adanya nyeri atau keluhan fisik lainnya Identifikasi toleransi fisik melakukan pergerakan Monitor frekuansi jantung dan tekanan darah sebelum memulai mobilisasi Monitor kondisi umum selama melakukan mobilisasi Teraupetik Fasilitasi aktivitas mobilisasi dengan alat bantu (mis. Pagar tempat tidur) Fasilitasi melakukan pergerakan, jika perlu Edukasi Jelaskan tujuan dan prosedur mobilisasi Anjurkan melakukan mobilisasi dini Anjurkan mobilisasi sedrehana yang harus dilakukan (mis. Duduk ditempat tidur, duduk di sisi tempat tidur, pindah dari tempat tidur ke kursi )
Nama & Paraf
Format Analisis Data dan Rencana Perawatan : Hipovolemia Nama Pasien No MR
: :
Tanggal Masuk : Ruangan :
Diagnosis Keperawatan Hipovolemia (D.0023) Berhubungan dengan: Kekurangan intake cairan Kegagalan mekanisme regulasi Kehilangan cairan aktif Peningkatan permeabilitas kapiler Dibuktikan dengan : Gejala dan Tanda Mayor Objektif : Frekuensi nadi meningkat Nadi teraba lemah Tekanan darah menurun Turgor kulit menurun Membran mukosa kering Volume urin menurun Gejala Tanda Minor Subjektif : Merasa lemah Merasa haus Objektif : Pengisian vena menurun Status mental berubah Suhu tubuh meningkat Konsentrasi urin meningkat
Luaran Keperawatan Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama ….................................................Maka Satus cairan (L.03028) Pasien membaik, dengan kriteria hasil:
Frekuensi nadi membaik Tekanan darah membaik Tekanan nadi membaik Turgor kulit membaik Kekuatan nadi meningkat Output urine meningkat Intake cairan membaik Kekuatan nadi meningkat Membran mukosa lembap meningkat
Rencana Intervensi Keperawatan Manajemen Hipovolemia (I.03116) Observasi Periksa tanda dan gejala hipovelemia (mis. Frekuensi nadi meningkat, nadi teraba lemah, tekanan darah menurun, turgor kulit menurun, membran mukosa kering, volume urin menurun, lemah) Monitor intake dan output cairan Teraupetik Hitung kebutuhan cairan Berikan posisi modified Trendelenburg Berikan asupan cairan oral Edukasi Anjurkan memperbanyak asupan cairan oral Anjurkan menghindari perubahan posisi mendadak Kolaborasi Kolaborasi pemberian cairan IV isotonis (mis. Nacl,RL) Kolaborasi pemberian cairan IV hipotonis (mis. Glukosa 2,5%, NaCl 0,4 %) Kolaborasi pemberian cairan koloid (mis. Albumin, Plasmanate)
Nama & Paraf
Format Analisis Data dan Rencana Perawatan : Ketidakstabilan Kadar Glukosa darah Nama Pasien No MR
: :
Tanggal Masuk : Ruangan :
Diagnosis Keperawatan Ketidakstabilan Kadar Glukosa Darah (D.0027) Berhubungan dengan: Disfungsi pankreas Resistensi insulin Gangguan toleransi glukoas darah Gangguan glukosa darah puasa Dibuktikan dengan : Gejala dan Tanda Mayor Subjektif : Lalah atau lesu Objektif : Kadar glukoas dalam darah/urin tinggi Gejala Tanda Minor Subjektif : Mulut kering Haus meningkat Objektif : Jumlah urin meningkat
Luaran Keperawatan Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama …........................................ Maka Kestabilan Kadar glukosa darah (L.03022) Pasien meningkat, dengan kriteria hasil:
Kadar glukosa dalam darah membaik Lelah lesu menurun Rasa haus menurun Mulut kering menurun Jumlah urine membaik
Rencana Intervensi Keperawatan Manajemen Hiperglikemia (I.03115) Observasi Identifikasi kemungkinan penyebab hiperglikemia Monitor kadar glukosa darah, jika perlu Monitor tanda dan gejala hiperglikemia (mis. Poliuria, polidipsia, polifagia, kelemahan, malaise, pandangan kabur, sakit kepala) Monitor intake dan output cairan Monitor asupan makanan Monitor hasil pemeriksaan laboratorium Teraupetik Berikan asupan cairan oral Konsultasi dengan medis jika tanda dan gejala hiperglikemia tetap ada atau memburuk Berikan makanan tinggi kalori dan tinggi protein Sajikan makanan secara menarik dan suhu yang sesuai Hentikan pemberian makan melalui selang nasogatrik jika asupan oral dapat ditoleransi Edukasi Anjurkan menghindari olahraga saat kadar glukosa lebih dari 250 mg/dl Anjurkan monitor kadar glukosa darah secara mandiri Ajarkan pengelolaan diabetes Kolaborasi Kolaborasi pemberian insulin, jika perlu Kolaborasi pemberian cairan IV, jika perlu
Nama & Paraf
Format Analisis Data dan Rencana Perawatan : Nyeri Akut Nama Pasien No MR
: :
Tanggal Masuk : Ruangan :
Diagnosis Keperawatan
Luaran Keperawatan
Nyeri Akut (D.0077) Berhubungan dengan: Agen pencedera fisik (mis. abses, amputasi, terbakar, terpotong, mengangkat berat, prosedur operasi, latihan fisik berlebihan) Agen pencendera fsiologis (mis. inflamasi, iskemia, neoplasma) Agen pencendera kimiawi (mis. terbakar, bahan kimia iritan)
Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama ….................................................Maka Tingkat Nyeri (L.08066) Pasien menurun, dengan kriteria hasil:
Dibuktikan dengan : Gejala dan Tanda Mayor Subjektif : Mengeluh nyeri Objektif : Tampak meringis Bersikap protektif (mis. waspada posisi menghindari nyeri ) Gelisah Frekuensi nadi meningkat Sulit tidur Gejala Tanda Minor Objektif : Tekanan darah meningkat Pola napas berubah
Keluhan nyeri menurun Meringis menurun Sikap protektif menurun Gelisah menurun Kesulitan menurun Frekuensi nadi membaik
Rencana Intervensi Keperawatan Manajemen Nyeri (I.08238) Observasi Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi , kualitas, intensitas nyeri Identifikasi skala nyeri Identifikasi nyeri non verbal Identifikasi faktor yang memperberat dan memperingan nyeri Monitor efek samping penggunaan analgetik Teraupetik Berikan teknik non farmakologi untuk mengurangi rasa nyeri Kontrol lingkungan yang memperberat rasa nyeri Fasilitasi istirahat dan tidur Edukasi Jelaskan penyebab, periode, dan pemicu nyeri Jelaskan strategi meredakan nyeri Ajarkan teknik nonfarmakolgis untuk mengurangi rasa nyeri Kolaborasi Kolaborasi pemberian analgetik, jika perlu
Nama & Paraf
Format Analisis Data dan Rencana Perawatan : Perfusi Perifer Tidak Efektif Nama Pasien No MR
: :
Tanggal Masuk : Ruangan :
Diagnosis Keperawatan Perfusi Perifer Tidak Efektif (D.0009) Berhubungan dengan: Hiperglikemia Penurunan konsentrasi hemoglobin Peningkatan tekanan darah Kekurangan volume cairan Dibuktikan dengan : Gejala dan Tanda Mayor Objektif : Pengisian kapiler > 3 detik Nadi perifer menurun atau tidak teraba Akral teraba dingin Warna kulit pucat Turgor kulit menurun Gejala Tanda Minor Objektif : Edema Penyembuhan luka lama
Luaran Keperawatan Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama …..................................................... Maka Perfusi perifer (L.02011) Pasien meningkat, dengan kriteria hasil:
Kekuatan nadi perifer meningkat Pengisian kapiler membaik Akral membaik Turgor kulit membaik Edema perifer menurun Penyembuhan luka meningkat
Rencana Intervensi Keperawatan Perawatan Sirkulasi (I.02079) Observasi Periksa sirkulasi perifer (mis. Nadi perifer, edema, pengisian kapiler, warna, suhu) Identifikasi factor resiko gangguan sirkulasi Monitor panas, kemerahan, nyeri atau bengkak pada ekstermitas Monitor intake dan output cairan Monitor asupan makanan Monitor hasil pemeriksaan laboratorium Teraupetik Hindari pemasangan infus atau pengambilan darah di area keterbatasan perfusi Hindari pengukuran tekanan darah pada ekstermitas dengan keterbatasan perfusi Lakukan pencegahan infeksi Edukasi Anjurkan berolahraga rutin Anjurkan menggunakan obat penurun tekanan darah, antikoagulan, dan penurun kolesterol, jika perl Anjurkan minum obat pengontrol tekanan darah secara teratur Kolaborasi Kolaborasi dalam pemberian obat, jika perlu
Nama & Paraf
Format Analisis Data dan Rencana Perawatan : Risiko Infeksi Nama Pasien No MR
: :
Tanggal Masuk : Ruangan :
Diagnosis Keperawatan Risiko Infeksi (D.0142) Dibuktikan dengan: Penyakit kronis (mis. DM) Malnutrisi Peningkatan paparan organisme patogen lingkungan Ketidakadekuatan pertahan tubuh primer (gangguan peristaltik, kerusakan integritas kulit) Ketidakadekuatan pertahan tubuh sekunder (Penurunan hemoglobin, Imunosupresi, leukopenia, supresi respon infalamasi)
Luaran Keperawatan Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama ….......................................... Maka Tingkat Infeksi (L.14137) Pasien menurun, dengan kriteria hasil:
Demam menurun Kemerahan menurun Nyeri menurun Bengkak menurun Kadar sel darah putih membaik
Rencana Intervensi Keperawatan Pencegahan Infeksi (I.14539) Observasi Monitor tanda dan gejala infeksi lokal dan sitemik Teraupetik Berikan perawatan kulit pada area edema Cuci tangan sebelum dan sesudah kontak dengan pasien dan lingkungan pasien Pertahankan teknik aseptik pada pasien birisiko tinggi Edukasi Jelaskan tanda dan gejala infeksi Ajarkan cara mencuci tangan dengan benar Anjurkan meningkatkan asupan nutrisi Anjurkan meningkatkan asupan cairan Kolaborasi Kolaborasi pemberian antibiotik, jika perlu
Nama & Paraf
Format Analisis Data dan Rencana Perawatan : Risiko Ketidakseimbangan Elektrolit Nama Pasien No MR
: :
Diagnosis Keperawatan Risiko Ketidakseimbangan Elektrolit (D.037) Dibuktikan dengan: Ketidakseimbangan cairan (mis. Dehidrasi dan intoksikasi air) Kelebihan volume cairan Gangguan mekanisme regulasi (mis. Diabetes) Efek samping prosedur (mis.pembedahan) Diare Muntah Disfungsi ginjal
Tanggal Masuk : Ruangan : Luaran Keperawatan Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama …........................................... Maka Kesimbangan elektrolit (L.03021) Pasien meningkat, dengan kriteria hasil: Serum natrium membaik Serum kalium membaik Serum klorida membaik
Rencana Intervensi Keperawatan Pemantauan Elektrolit (I.03122) Observasi Identifikasi kemungkinan penyebab ketidakseimbangan elektrolit Monitor kadar elektrolit serum Monitor mual, muntah, dan diare Monitor tanda dan gejala hipokalemia (mis. Kelemahan otot, interval QT memanjang, gelombang T datar atau terbalik, depresi segmen ST, gelombang U, kelelahan, anoreksia, konstipasi, motilitas usus menurun, pusing, depresi pernapasan Monitor tanda dan gejala hiperkalemia (mis. Peka rangsang, gelisah, mual,muntah, takikardia mengarah ke bradikardia, fibrilasi/takikardia ventrikel, gelombang T tinggi, gelombang P datar, komplek QR tumpul, blok jantung mengarah ke asistol) Monitor tanda dan gejala hiponatremia (mis. Disoreintasi, otot berkedut, sakit kepala, membran mukosa kering, hipotensi postural, kejang, letargi, penurunan kesadaran) Monitor tanda dan gejala hipernatremia (mis. Haus, demam, mual, muntah, gelisah, peka rangsang, membran mukosa kering, takikardia, hipotensi, letargi, konfusi, kejang) Teraupetik Atur interval waktu pemantauan sesuai dengan kondisi pasien Dokumentasi hasil pemantauan Edukasi Jelaskan tujuan dan prosedur pemantauan Kolaborasi Kolaborasi pemberian terapi, jika perlu
Nama & Paraf
Format Analisis Data dan Rencana Perawatan : Risiko Perfusi Serbral Tidak Efektif Nama Pasien No MR
: :
Diagnosis Keperawatan Risiko Perfusi Serebral Tidak Efektif (D.0017) Dibuktikan dengan: Hipertensi Hiperkolesterolemia Penyalahgunaan zat
Tanggal Masuk : Ruangan :
Luaran Keperawatan Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama …............................................. Maka Perfusi serebral (L.02014) Pasien meningkat, dengan kriteria hasil: Tekanan darah sistolik membaik Tekanan darah diastolik membaik Sakit kepala menurun
Rencana Intervensi Keperawatan Pemantauan Tekanan Intrakranial (I.06198) Observasi Monitor peningkatan TD Monitor pelebaran tekanan nadi (selisih TDS dan TDD) Monitor penurunan frekuensi jantung Teraupetik Pertahankan posisi kepala dan leher netral Atur interval pemantauan sesuai kondisi pasien Edukasi Jelaskan tujuan dan prosedur pemantauan Informasikan hasil pemantauan, jika perlu Kolaborasi Kolaborasi pemberian terapi, jika perlu
Nama & Paraf
Format Analisis Data dan Rencana Perawatan : Defisit Perawatan Diri Nama Pasien No MR
: :
Diagnosis Keperawatan Defisit Perawatan Diri (D.0109) (Mandi, berpakaian, makan, toileting, berhias) Berhubungan dengan:
Gangguan muskuloskeletal Gangguan neuromuskuler Kelemahan Gangguan psikologis dan/atau psikotik Penurunan motivasi/minat
Dibuktikan dengan : Gejala dan Tanda Mayor Subjektif : Menolak melakukan perawatan diri Objektif : Tidak mampu mandi/mengenakan pakaian/makan/ke toilet/berhias secara mandiri Minat melakukan perawatan diri kurang
Tanggal Masuk : Ruangan : Luaran Keperawatan Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama ….................................................Perawatan Diri (L.11103) Pasien meningkat, dengan kriteria hasil: Kemampuan mandi meningkat Kemampuan mengenakan pakaian meningkat Kemampuan makan meningkat Kemampuan ke toilet (BAB/BAK) meningkat Verbalisasi keinginan melakukan perawatan diri meningkat Minat melakukan perawatan meningkat
Rencana Intervensi Keperawatan Dukungan Perawatan Diri (I.11348) Observasi Identifikasi kebiasaan aktivitas perawatan diri sesuai usia Monitor tingkat kemandirian Identifikasi kebutuhan alat bantu kebersihan diri, berpakaian, berhias, dan makan Teraupetik Sediakan lingkungan yang terapeutik (mis. Suasana hangat, rileks, privasi) Siapkan keperluan pribadi (mis. Sikat gigi, sabun mandi, parfum) Dampingi dalam melakukan perawatan diri sampai mandiri Fasilitasi untuk menerima keadaan ketergantungan fasilitasi kemandirian, bantu jika tidak mampu melakukan perawatan diri Jadwalkan rutinitas perawatan diri Edukasi Anjurkan melakukan perawatan diri secara konsiten sesuai kemampuan
Nama & Paraf
Format Analisis Data dan Rencana Perawatan : Gangguan Persepsi Sensori
Nama Pasien No MR
: :
Tanggal Masuk : Ruangan :
Diagnosis Keperawatan Gangguan Persepsi Sensori (D.0085) Berhubungan dengan: Gangguan Psikotik Penyalahgunaan zat Usia Lanjut Dibuktikan dengan : Gejala dan Tanda Mayor Subjektif : Mendengar suara bisikan atau melihat bayangan Objektif : Distorsi sensori, respon tidak sesuai, bersikap seolah melihat, mendengar, mengecap atau mencium sesuatu Gejala Tanda Minor Subjektif : Menyatakan kesal Objektif : Menyendiri melamun konsentrasi buruk disorientasi waktu, tempat orang atau situasi, curiga melihat ke satu arah mondar-mandir bicara sendiri
Luaran Keperawatan Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama …....................................... Maka Persepsi Sensori (L.09083) Pasien membaik, dengan kriteria hasil:
Perilaku Halusinasi menurun Menarik diri menurun Curiga menurun Mondar – mandir menurun Konsentrasi membaik Orientasi membaik Verbalisasi mendengar bisikan menurun Verbalisasi melihat bayangan menurun
Rencana Intervensi Keperawatan Manajemen Halusinasi (I.09288) Observasi Monitor perilaku yang mengindikasi halusinasi Monitor dan sesuaikan tingkat aktivitas dan stimulasi lingkungan Monitor isi halusinasi (mis.kekerasan atau membahayakan diri) Teraupetik Pertahankan lingkunngan yang aman Lakukan tindakan keselamatan ketika tidak dapat mengontrol perilaku (mis. Limit setting, pembatasan wilayah, pengekangan fisik/fiksasi) Diskusikan perasaan dan respons terhadap halusinasi Edukasi Anjurkan memonitor sendiri situasi terjadinya halusinasi Anjurkan melakukan distraksi (Mis. Melakukan aktifitas dan teknik relaksasi, mendengarkan musik) Ajarkan pasien dan keluarga cara mengontrol halusinasi Kolaborasi Kolaborasi pemberian obat antipsikotik dan antiansietas, jika perlu
Nama & Paraf
Format Analisis Data dan Rencana Perawatan : Harga Diri Rendah Kronis Nama Pasien No MR
: :
Diagnosis Keperawatan Harga Diri Rendah Kronis (D.0086) Berhubungan dengan: Terpapar situasi traumatis Kegagalan berulang Kurangnya pengakuan dari orang lain Ketidakefektifan mengatasi masalah kehilangan Gangguan psikaitri Penguatan negatif berulang Ketidaksesuaian budaya Dibuktikan dengan : Gejala dan Tanda Mayor Subjektif : Menilai diri negatif (mis. Tidak berguna, tidak tertolong) Merasa malu/bersalah Merasa tidak mampu melakukan apapun Merasa tidak memiliki kelebihan atau kemampuan positif Objektif : Enggan mencoba hal baru Berjalan menunduk Gejala dan Tanda Minor Subjektif : Merasa sulit konsentrasi Mengungkapkan keputusasaan Objektif :
Tanggal Masuk : Ruangan : Luaran Keperawatan Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama …............................................................maka Harga Diri (L.09069) Pasien meningkat, dengan kriteria hasil: Penilaian diri meningkat Perasaan memiliki kelebihan atau kemampuat positif meningkat Minat mencoba hal baru meningkat Berjalan menampakkan wajah meningkat Perasaan malu/bersalah menurun Kontak mata meningkat
Rencana Intervensi Keperawatan Promosi Harga Diri (I.09308) Observasi Identifikasi budaya, agama, ras, jenis kelamin, dan usia terhadap harga diri Monitor verbalisasi yang merendahkan diri sendiri Monitor tingkat harga diri setiap waktu, sesuai kebutuhan Teraupetik Motivasi terlibat dalam verbalisasi positif untuk diri sendiri Motivasi menerima tantangan atau hal baru Diskusikan pernyataan tentang harga diri Diskusikan pengalaman yang yang meningkatkan harga diri fasilitasi lingkungan dan aktivitas yang meningkatkan harga diri Berikan umpan balik positif atas peningkatan mencapai tujuan Edukasi Anjurkan mengidentifikasi kekuatan yang dimiliki Anjurkan mempertahankan kontak mata saat berkomunikasi dengan orang lain Anjurkan mengevaluasi perilaku Ajarkan cara mengatasi bullying Latih peningkatan tanggung jawab untuk diri sendiri Latih cara berfikir dan berperilaku positif Latih meningkatkan kepercayaan pada kemampuan dalam menangani situasi Jelaskan kepada keluarga pentingnya dukungan dalam perkembangan konsep positif diri pasien
Nama & Paraf
Kontak mata kurang Lesu dan tidak bergairah Berbicara pelan dan lirih Pasif Bergantung pada pendapat orang lain Sulit membuat keputusan
Kolaborasi Kolaborasi pemberian obat, jika perlu
Format Analisis Data dan Rencana Perawatan : Isolasi Sosial Nama Pasien No MR
: :
Tanggal Masuk : Ruangan :
Diagnosis Keperawatan Isolasi Sosial (D.0121) Berhubungan dengan: Keterlambatan perkembangan Ketidakmampuan menjalin hubungan yang memuaskan Ketidaksesuaian minat dengan tahap perkembangan Ketidaksesuaian perilaku social dengan norma Perubahan penampilan fisik Perubahan status mental Ketidakadekuatan sumber daya personal (mis. Disfungsi berduka, pengendalian diri buruk) Dibuktikan dengan : Gejala dan Tanda Mayor Subjektif : Merasa ingin sendirian Merasa tidak aman di tempat umum Objektif : Menarik diri Tidak berminat/menolak berinteraksi dengan orang lain atau lingkungan Gejala dan Tanda Minor Subjektif : Merasa berbeda dengan orang lain Merasa asyik dengan pikiran sendiri Objektif : Afek datar Afek sedih Tindakan tidak berarti Tidak ada kontak mataTidak bergairah/lesu Perkembangan terlambat Menunjukkan permusuhan
LuaranKeperawatan Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama …............................................maka Keterlibatan Sosial (L.13116) Pasien meningkat, dengan kriteria hasil: Minat interaksimeningkat Perilaku menarik diri menurun Afekmurung/sedihmenurun Verbalisasi ketidakamanan di tempat umum menurun Perilaku bermusuhanmenurun Kontak mata membaik
Rencana IntervensiKeperawatan Promosi Sosialisasi (I.13498) Observasi Identifikasi kemampuan melakukan interaksi dengan orang lain Identifikasi hambatan melakukan interaksi dengan orang lain Teraupetik Motivasi meningkatkan keterlibatan dalam suatu hubungan Motivasi kesabaran dalam mengembangkan suatu hubungan Motivasi berpartisipasi dalam aktivitas baru dan kegiatan kelompok Diskusikan kekuatan dan keterbatasan dalam berkomunikasi dengan orang lain Diskusikan perencanaan kegiatan masa depan Berikan umpan balik positif pada setiap peningkatan kemampuan Edukasi Anjurkan berinteraksi dengan orang lain secara bertahap Anjurkan berbagi pengalaman dengan orang lain Anjurkani kut serta kegiatan social dan kemasyarakatan Latih bermain peran untuk meningkatkan ketrampilan komunikasi Kolaborasi Kolaborasi pemberian obat, jika perlu
Nama&Paraf
Format Analisis Data dan Rencana Perawatan : Perilaku Kekerasan Nama Pasien No MR
: :
Diagnosis Keperawatan Perilaku Kekerasan (D.0132) Berhubungan dengan: Ketidakmampuan mengendalikan dorongan marah Simulus lingkungan Konflik Interpersonal Perubahan status mental Putus obat Penyalahgunaan zat/alkohol Dibuktikan dengan : Gejala dan Tanda Mayor Subjektif : Mengancam Mengumpat dengan kata-kata kasar Suara keras Bicara ketus Objektif : Menyerang orang lain Melukai diri sendiri/orang lain Merusak lingkungan Perilaku agresif/amuk Gejala Tanda Minor Objektif : Mata melotot atau pandangan tajam Tangan mengepal Rahang mengatup Wajah memerah Postur tubuh kaku
Tanggal Masuk : Ruangan : Luaran Keperawatan Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama ….................................................... Maka Kontrol Diri ( L.09076) Pasien meningkat, dengan kriteria hasil: Verbalisasi ancaman menurun Verbalisasi umpatan menurun Perilaku menyerang menurun Perilaku melukai diri/orang lain menurun Perilaku merusak lingkungan sekitar menurun Perilaku agresif/amuk menurun Suara keras menurun Bicara ketus menurun
Rencana Intervensi Keperawatan Manajemen Pengendalian marah (I.09290) Observasi Identifikasi penyebab/pemicu kemarahan Identifikasi harapan perilaku terhadap ekspresi kemarahan Monitor potensi agresi tidak konstruktif dan lakukan tindakan sebelum agresif Teraupetik Gunakan pendekatan yang tenang dan meyakinkan Cegah kerusakan fisik akibat ekspresi marah Cegah aktivitas pemicu agresi Dukung menerapkan strategi pengendalian marah dan ekspresi marah maladaptif Berikan penguatan akan keberhasilan penerapan strategi pengendalian marah Edukasi Jelaskan makna,fungsi marah, frustrasi dan respon marah Ajarkan strategi untuk mencegah ekspresi marah maladaptif Ajarkan metode untuk memodulasi pengalaman emosi yang kuat Kolaborasi Kolaborasi pemberian obat, jika perlu
Nama & Paraf
Format Analisis Data dan Rencana Perawatan : Resiko Bunuh Diri Nama Pasien No MR
: :
Tanggal Masuk : Ruangan :
Diagnosis Keperawatan
Luaran Keperawatan
Risiko Bunuh Diri (D.0135) Berhubungan dengan: Gangguan perilaku Demografi (mis. Lansia, status perceraian, janda/duda, ekonomi rendah, pengangguran) Gangguan fisik (mis. Nyeri kronis, penyakit terminal Masalah sosial (mis. Berduka, tidak berdaya, putus asa, kesepian, kehilangan hubungan yang penting, isolasi sosial) Gsnggusn psikologis (mis. Penganiyaan masa kanak-kanak, riwayat bunuh diri sebelumnya, remaja homoseksual, gangguan psikiatrik, penyakit psikiatrik, penyalahgunaan zat)
Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama …......................................... maka Kontrol diri (L.09076) Pasien meningkat, dengan kriteria hasil:
Dibuktikan dengan : Gejala dan Tanda Mayor Subjektif : Mengungkapkan keinginan bunuh diri Objektif : Melukai diri sendiri Menjatuhkan diri dari ketinggian
Verbalisasi keinginan bunuh diri menurun Verbalisasi isyarat bunuh diri menurun Verbalisasi ancama nbunuh diri menurun Verbalisasi rencana bunuh diri menurun Perilaku melukai diri sendiri menurun Perilaku merencanakan bunuh diri menurun
Rencana Intervensi Keperawatan Pencegahan Bunuh Diri (I.14538) Observasi Identifikasi gejala risiko bunuh diri (mis. Gangguan mood, halusinasi, delusi, panik, penyalahgunaan zat, kesedihan, gangguan kepribadian) Identifikasi keinginan dan pikiran rencana bunuh diri Monitor lingkungan bebas bahaya secara rutin (mis. Barang pribadi, pisau cukur, jendela) Monitor adanya perubahan mood atau perilaku Teraupetik Lakukan pendektesian langsung dan tidak menghakimi saat membahas bunuh diri Berikan lingkungan dengan pengamanan ketat dan mudah dipantau (mis. Tempat tidur dekat ruang perawat) tingkatkan pengawasan pada kondisi tertentu (mis. Rapat staf, pergantian shift) Lakukan intervensi perlindungan (mis. Pembatasan area, pengekangan fisik),
jika diperlukan Pastikan obat ditelan Edukasi Anjurkan mendiskusikan perasaan yang dialami kepada oran lain Anjurkan menggunakan sumber pendukung (mis. Layanan spiritual) Jelaskan tindakan pencegahan bunuh diri kepada keluarga atau orang terdekat Latih pencegahan risiko bunh diri (mis. Latihan asertif, ralaksasi otot progesif) Kolaborasi Kolaborasi pemberian obat antiansietas, atau antipsikotik, sesuai indikasi
Nama & Paraf
Format Analisis Data dan Rencana Perawatan : Waham Nama Pasien No MR
: :
Diagnosis Keperawatan Waham (D.0105) Berhubungan dengan: Faktor biologis: kelainan genetic, kelainan neurologis Faktor psikodinamik (mis.Isolasi sosial, hipersensitif) Maladaptasi Stres berlebihan Dibuktikan dengan : Gejala dan Tanda Mayor Subjektif : Mengungkapkan isi waham Objektif : Menunjukan perilaku sesuai isi waham Isi pikir tidak sesuai realitas isi pembicaraan sulit dimengerti Gejala Tanda Minor Subjektif : Merasa sulit berkonsentrasi Merasa khawatir Objektif : Curiga berlebihan Waspada berlebihan Bicara berlebihan Wajah tegang Tidak mampu mengambil keputusan
Tanggal Masuk : Ruangan : Luaran Keperawatan Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama …................................................ maka Status orientasi (L.09090) Pasien membaik, dengan kriteria hasil:
Verbalisasi waham menurun Perilaku waham menurun Khawatir menurun Curiga menurun Perilaku sesuai realita membaik Isi pikir sesuai realita membaik Konsentrasi membaik Kemampuan mengambil keputusan membaik
Rencana Intervensi Keperawatan Manajemen Waham (I.09295) Observasi Monitor waham yang isinya membahayakan diri sendiri, orang lain dan lingkungan Monitor efek terapeutik dan efek samping obat Teraupetik Bina hubungan interpersonal saling percaya Tunjukkan sikap tidak menghakimi secara konsisten Hindari peredebatan tentang keyakina yang keliru, nyatakan keraguan sesuai fakta Hindari memperkuat gagasan waham Sediakan lingkungan aman dan nyaman Lakukan intervensi pengontrolan perilaku waham (mis.pembatasan wilayah, pengekangan fisik/fiksasi) Edukasi Anjurkan mengungkapkan dan memvalidasi waham (uji realitas) dengan orang yang dipercaya (pemebri asuhan/keluarga) Anjurkan melakukan rutinitas harian secara konsisten Jelaskan tentang waham serta penyakit terkait, cara mengatasi dan obat yang diberikan Kolaborasi Kolaborasi pemberian obat, sesuai indikasi
Nama & Paraf
Lampiran Kegiatan 4 Dokumentasi Kegiatan
Konsultasi dengan perwakilan Komite Keperawatan
Konsultasi melalui media WhatsApp dengan Mentor
Format yang sudah diperbanyak di Ruang Rawat Inap Mawar
Lampiran Kegiatan 4 Sebelum
Proses Pembuatan Form
Sesudah
Lampiran Kegiatan 5
Kuisoner Evaluasi Uji Coba Format Analisis Data dan Rencana Keperawatan di Ruang Mawar RSJ Dr. Soeharto Heerdjan
Nama Jabatan Jenis Kelamin
: : :
Berilah penilaian terhadap penggunaan format analisis data dan perencanaan keperawatan di ruang Mawar penilaian angka 1 - 5 dimana angka 5 adalah angka yang tertinggi angka 1 yang terendah
No. Pernyataan 1. Kesesuaian dengan standar 3 S (SDKI, SLKI, SIKI) 2.
Sesuai dengan kebutuhan pasien
3.
Kemudahan dalam penggunaan format
4.
Meminimalisir penggunaan waktu perawat dalam pendokumentasian asuhan keperawatan Meningkatkan interpertasi perawat
5. 6.
Meningkatkan kemampuan evaluasi/ menentukan kriteria hasil
7.
Meningkatkan kualitas pendokumentasian asuhan keperawatan
Saran dan Masukan :
Terima kasih atas partisipasinya, Tetap semangat dalam menjalani tugasnya.
5
4
3
2
1
Lampiran Kegiatan 5
Berdasarkan hasil kuisioner yang diisi oleh 20 perawat dari ruang Mawar didapatkan hasil sebagai berikut :
No. 1.
Pernyataan Kesesuaian dengan standar 3S (SDKI,SIKI,SLKI)
Persentase 91 %
2.
Sesuai dengan kebutuhan pasien
92 %
3.
Kemudahan dalam penggunaan format
94 %
4.
Meminimalisir penggunaan waktu Perawat dalam pendokumentasian asuhan keperawatan
95 %
5.
Meningkatkan kemampuan interpertasi Perawat
94 %
6.
Meningkatkan kemampuan mengevaluasi/ menentukan kriteria hasil
96 %
7.
Meningkatkan kualitas pendokumentasian asuhan keparawatan
96 %
Kesimpulan : Hasil uji coba penggunaan format analisis data dan rencana keperawatan mencapai nilai rata – rata 94 % yang sangat diharapkan dapat diterapkan di ruangan sehingga dapat mengoptimalisasikan pendokumentasian asuhan keperawatan.