Pembuatan Modul Penjadwalan Operasimenggunakan Platform Sistem Informasi RS Smart RSAB

Page 1

LAPORAN SEMINAR RANCANGAN AKTUALISASI

PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN III ANGKATAN 4

PEMBUATAN MODUL PENJADWALAN OPERASI

MENGGUNAKAN PLATFORM SISTEM INFORMASI RS SMART RSAB UNTUK

MENURUNKAN ANGKA PEMBATALAN OPERASI KARENA KESEDIAAN TEMPAT DI ICU RSABHK

INSTALASI RAWAT INTENSIF DAN INSTALASI BEDAH SENTRAL RS ANAK BUNDA HARAPAN KITA

Disusun Oleh: Dr. Hendra Kusuma, SpAn 19820802022031001

Dokter Pendidik Klinis

DIRJEN NAKES KEMENKES RI

BALAI PELATIHAN KESEHATAN CIKARANG

TAHUN 2022

LEMBAR PERSETUJUAN SEMINAR RANCANGAN AKTUALISASI

PEMBUATAN MODUL PENJADWALAN OPERASI

MENGGUNAKAN PLATFORM SISTEM INFORMASI RS SMART RSAB UNTUK MENURUNKAN ANGKA PEMBATALAN OPERASI KARENA KESEDIAAN TEMPAT DI ICU RSABHK

INSTALASI RAWAT INTENSIF DAN INSTALASI BEDAH SENTRAL RUMAH SAKIT ANAK BUNDA HARAPAN KITA

Disusun Oleh: Dr. Hendra Kusuma, SpAn NIP 198208022022031001

Telah disetujui untuk Seminar Rancangan Aktualisasi

Pada Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil

Golongan 3 Angkatan 4 Tahun 2022

COACH

MENTOR

Alfred Arianto, S.Si, Apt, M.Si dr. Agung Bintartho, SpAn-KIC

NIP 197712162006041001

NIP 198110232012121001

ii

LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN RANCANGAN AKTUALISASI

PEMBUATAN MODUL PENJADWALAN OPERASI

MENGGUNAKAN PLATFORM SISTEM INFORMASI RS SMART RSAB

DI INSTALASI RAWAT INTENSIF DAN INSTALASI BEDAH SENTRAL

RUMAH SAKIT ANAK BUNDA HARAPAN KITA

Disusun Oleh: Dr. Hendra Kusuma, SpAn NIP 198208022022031001

Telah disahkan untuk Seminar Rancangan Aktualisasi

Pada Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan 3 Angkatan 4 Tahun 2022

COACH

MENTOR

Alfred Arianto, S.Si, Apt, M.Si dr. Agung Bintartho, SpAn-KIC NIP 197712162006041001 NIP 198110232012121001

Penguji

Laode Musafin, SKM, M.Kes. NIP 197109171997031004

iii

SURAT PERNYATAAN ORISINALITAS

Saya yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa:

Nama : Hendra Kusuma

NIP : 198208022022031001

Pangkat/golongan : Dokter Pendidik Klinis Ahli Pertama/IIIB

Jabatan : Dokter Spesialis Anestesi

Unit kerja : RSAB Harapan Kita

Kertas Kerja Laporan Aktualisasi saya adalah asli dan belum pernah diajukan pada Pelatihan

Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil di mana pun. Kertas Kerja Laporan Aktualisasi Pelatihan

Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan 3 Angkatan 4 Tahun 2022 ini adalah murni gagasan, rumusan, dan penelitian saya sendiri, sesuai arahan coachdan mentor. Kertas Kerja

Laporan Aktualisasi ini tidak terdapat karya atau pendapat yang ditulis atau dipublikasikan orang lain, kecuali mencantumkan sumber referensi secara jelas dengan menyebutkan nama pengarang dan dicantumkan dalam daftar pustaka.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya. Apabila di kemudian hari terdapat penyimpangan dan ketidak benaran dalam pernyataan ini, maka saya bersedia menerima sanksi sesuai dengan aturan yang berlaku di Bapelkes Cikarang.

Jakarta, 28 Juni 2022

Yang membuat pernyataan

Hendra Kusuma

NIP 198208022022031001

iv

KATA PENGANTAR

Assalamuálaikum warahmatullahi wabarakatuh. Alhamdulillah puji syukur atas nikmat yang Allah berikan. Teruntuk baginda Rasulullah Muhammad SAW yang telah memberi petunjuk bagi seru sekalian alam. Penulis sangat bersyukur telah dapat menyelesaikan rancangan aktualisasi ini. Terima kasih juga kepada seluruh pihak yang telah membantu seluruh proses perancangan aktualisasi ini.

1. dr. Iwan Dakota, SpJP(K) selaku Plt.Direktur Utama RSAB Harapan Kita Jakarta.

2. dr. Retno Widyaningsih, Sp.A(K),MPH selaku Direktur Medik dan Keperawatan RSAB Harapan Kita Jakarta.

3. dr. Cathline F,Sp.BA selaku Kepala Instalasi Bedah Sentral (IBS) RSAB Harapan Kita Jakarta.

4. Dr. Abdul Muním Umar, SpAn selaku kepala Instalasi Rawat Intensif (ICU)

5. Dr. drg. M Syafrudin HAK, Sp.BM selaku Ketua Komite Mutu di RSAB Harapan Kita Jakarta.

6. Dr. Meryanne Elisabeth, SpPA selaku Kepala Sub Pelayanan Bidang Medik RSAB Harapan Kita Jakarta.

7. dr. Abdillah Hasbi Assadyk, Sp.THT-KL selaku kepala Instalasi Sistem Informasi Manajemen RS.

8. Dr. Agung Bintartho, SpAn-KIC selaku mentor yang telah memberikan banyak bimbingan dan ilmunya.

9. Bapak Alfred Arianto, S.Si, Apt, M.Si selaku coachyang telah memberikan arahan dan saran dalam pembuatan rancangan aktualisasi nilai-nilai dasar profesi PNS ini.

10. Bapak Candri Suardi, S.Kep., Ns dan Ibu Suciati Puji Lestari, AMK, selaku pengelola urusan dan kepala ruangan kamar bedah instalasi bedah sentral yang telah banyak membantu dan memberikan dukungan dalam proses pelaksanaan kegiatan aktualisasi ini.

Seluruh Pegawai Bapelkes Cikarang yang telah membantu jalannya pelatihan hingga berjalan dengan baik. Kedua orang tua, serta seluruh keluarga besar yang turut memberikan dukungan baik moril maupun materil terima kasih atas dukungan serta doanya. Istri dan anak anak tercinta dan tersayang yang selalu memberikan dukungan dan kebahagiaan. Seluruh rekan sejawat di lingkungan RSAB Harapan Kita

Seluruh teman-teman Latsar CPNS Golongan III Angkatan IV Kelompok C yang telah banyak membantu dan memberikan semangat. Semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan satu-persatu semoga Allah SWT membalas segala kebaikan yang telah diberikan. Penulis menyadari bahwa penyusunan rancangan kegiatan Aktualisasi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun untuk perbaikan selanjutnya. Penulis berharap semoga rancangan kegiatan Aktualisasi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membacanya.

Jakarta, 28 Juni 2022

Dr. Hendra Kusuma, SpAn

NIP 198208022022031001

v

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. RS Anak Bunda Harapan Kita

Gambar 2. Struktur Organisasi RSAB Harapan Kita

Gambar 3. Diagram FishBoneuntuk menganalisis isu

Gambar 4. Tampilan modul penjadwalan operasi yang belum ditambahkan pilihan kebutuhan ICU

vi

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Tabel Analisis APKL untuk menganalisis isu

Tabel 2. Matriks Rancangan Aktualisasi

Tabel 3. Jadwal rencana aktualisasi

vii
viii
DAFTAR ISI
………………………………………………………………………………………………………………i
Persetujuan…………………………………………………………………………………………………….ii Halaman Pengesahan……………………………………………………………………………………………………iii Surat Pernyataan Originalitas…………………………………………………………………………………………iv Kata Pengantar…………………………………………………………………………………………………………….v Daftar Gambar…………………………………………………………………………………………………………….vi Daftar Tabel……………………………………………………………………………………………………………….vii
I. PENDAHULUAN
Latar Belakang…………………………………………………………………………………………………….…1
Tujuan…………………………………………………………………………………………………………………..2
Manfaat…………………………………………………………………………………………………………………2
II. PROFIL INSTANSI
Visi Misi…………………………………………………………………………………………………………………5
Nilai-nilai Organisasi……………………………………………………………………………………………….6
Tugas Organisasi……………………………………………………………………………………………………6
Uraian Tugas Jabatan Peserta………………………………………………………………………………….7
III. ANALISIS ISU DALAM PELAKSANAAN TUGAS DAN FUNGSI
Identifikasi dan Analisis Isu Aktual……………………………………………………………………………8
Keterkaitan Penyebab Isu dengan Kedudukan dan Peran PNS untuk Mendukung Terwujudnya Smart Governance…………………………………………………………………………..10
Alternatif Pemecahan Masalah Sebagai Gagasan Kreatif……………………………………………11
IV. RANCANGAN AKTUALISASI
Rancangan Aktualisasi Nilai-nilai Dasar PNS……………………………………………………………..14
Penjadwalan………………………………………………………………………………………………………..20
Para Pihak yang Terlibat dan Perannya dalam Aktualisasi…………………………………………..22
PUSTAKA………………………………………………………………………………………………………23 LAMPIRAN………………………………………………………………………………………………………………….24
Halaman Judul
Halaman
BAB
I.1.
I.2.
I.3.
BAB
2.1.
2.2.
2.3.
2.4.
BAB
3.1.
3.2.
3.3.
BAB
4.1.
4.2.
4.3.
DAFTAR

BAB I PENDAHULUAN

I.1. Latar Belakang

Pada tahun 2019, di awal masa jabatan kedua, Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin telah menyampaikan visi pembangunan untuk lima tahun ke depan. Dalam pidatonya, Presiden Jokowi menyebut lima tahapan besar yang akan dilakukannya bersama wakil presiden terpilih Ma'ruf Amin untuk membuat Indonesia lebih produktif, memiliki daya saing, dan fleksibilitas tinggi dalam menghadapi perubahan di dunia.

Presiden Jokowi mengutarakan apa yang akan dilakukan pada pemerintahan lima tahun ke depan. Di antaranya, meneruskan pembangunan infrastruktur, pembangunan sumber daya alam, membuka pintu investasi selebar-lebarnya, reformasi birokrasi, dan pengaturan anggaran pada APBN.

Pada poin kedua yang disampaikan Presiden Jokowi adalah niat menggencarkan pembangunan sumber daya manusia (SDM). Menurutnya, pembangunan SDM menjadi kunci untuk Indonesia agar menjadi lebih maju. Presiden Jokowi menyebut visinya untuk menjamin kesehatan ibu sejak hamil, bayi, balita, dan anak-anak sekolah. Jaminan kesehatan diperlukan untuk bayi dan anak-anak untuk mencetak manusia indonesia yang unggul ke depan. Jokowi juga berjanji akan terus meningkatkan kualitas pendidikan bagi anak-anak Indonesia dengan membangun manajemen talenta Indonesia untuk melakukan identifikasi, fasilitasi serta dukungan bagi anak-anak bertalenta.1

Pemerintah melalui Kementerian Kesehatan berupaya mendorong dan mendukung reformasi sistem kesehatan dalam bentuk transformasi layanan primer melalui penguatan Puskesmas, penguatan fungsi promotive dan preventif. Transformasi layanan rujukan juga ditingkatkan meliputi ketersediaan tempat tidur, akreditasi rumah sakit, serta pelayanan kesehatan di daerah terpencil, tertinggal, perbatasan, dan kepulauan. Transformasi ketahanan kesehatan dilakukan dalam bentuk peningkatan kemandirian farmasi dan alat kesehatan, serta ketahanan tanggap darurat. Kualitas dan distribusi tenaga kesehatan ditingkatkan. Terakhir, pengembangan teknologi informasi dalam layanan kesehatan seperti telemedicine dan digitalisasi layanan kesehatan.2-5

Sebagai Pusat Kesehatan ibu dan Anak RS Anak Bunda Harapan Kita (RSABHK) merupakan salah satu rujukan tingkat nasional bagi kasus kesehatan Ibu dan Anak. Kasuskasus yang ditangani sangat variatif dan rumit. Seringkali membutuhkan perawatan intensif (ICU) pasca tindakan. Selama 10 tahun belakangan ini jumlah tempat tidur ICU di RSABHK belum bertambah secara signifikan. Berjalan dengan seiringnya waktu permintaan tempat di ICU juga makin meningkat.

Kurun waktu dua tahun ini pandemi telah menurunkan permintaan untuk tindakan bedah. Seiring berjalannya waktu makin terjadi peningkatan layanan tindakan bedah dan kebutuhan tempat di ICU setelahnya. Sejak bulan Januari hingga Mei 2022 didapatkan pembatalan pasien rencana pembedahan elektif akibat tidak adanya tempat di ICU. Rata-rata

1

terjadinya pembatalan operasi hingga 2.5% tiap bulannya. Untuk itu perlu dilakukan sebuah usaha untuk mengatasi isu ini.

I.2. Tujuan

Tujuan penyusunan Rancangan Aktualisasi adalah:

1. Aspek penilaian dari pelatihan dasar CPNS golongan III Angkatan 4 tahun 2022 di lingkungan kementerian kesehatan.

2. Bentuk implementasi dari aktualisasi nilai aparatur sipil negara yaitu BerAKHLAK (berorientasi pelayanan, akuntabel, kompeten, harmonis, loyal, adaptif, kolaboratif)

3. Menurunkan angka pembatalan operasi akibat kesediaan tempat di ICU RSABHK tahun 2022

4. Membuat aturan dan tata cara permintaan di ICU RSABHK

I.3. Manfaat

Bagi Calon Aparatur Sipil Negara

Menjadi aparatur sipil negara yang BerAKHLAK dalam bentuk aktualisasi dan habituasi serta meningkatkan kreativitas dan inovasi dalam pemecahan masalah di unit kerja.

Bagi Instansi Kerja

1. Tercapainya visi dan misi instansi kerja.

2. Terpenuhinya alternatif penyelesaian masalah di instansi kerja.

2

BAB II PROFIL INSTANSI

RSABHK pertama kali Didirikan oleh Yayasan Harapan Kita pada tanggal 22 Desember 1979 dengan nama Rumah Sakit Anak dan Bersalin Harapan Kita disingkat RSAB Harapan Kita.

Pendirian RSABHK merupakan gagasan Ibu Tien Soeharto selaku Ibu Negara RI saat itu, “Ibu yang sehat akan melahirkan anak yang sehat, cerdas, dan luhur budi pekertinya, serta akan menjadi generasi penerus yang dapat mengangkat derajat Bangsa Indonesia di masa yang akan datang ke tingkat yang lebih baik”.

Pengelolaan rumah sakit secara resmi diserahkan ke Pemerintah (Depkes) pada bulan Juni 1998. Pada tahun 2019, berdasarkan SK Menteri Kesehatan No. HK.01.07/Menkes/638/2019 tentang Rumah Sakit Anak dan Bunda Harapan Kita Jakarta, ditetapkan sebagai Pusat Kesehatan Ibu dan Anak Nasional (PKIAN).6

3
Gambar1.RSAnakBundaHarapanKita

Berikut struktur organisasi RSAB Harapan Kita:

Gambar1.StrukturOrganisasiRSABHarapanKita

Sebagai rumah sakit yang kerap memberikan layanan terbaik bagi Anak dan Bunda, RSAB Harapan Kita telah memperoleh berbagai penghargaan maupun akreditasi yang mendukung eksistensinya. Kecakapan dan keahlian dalam menangani setiap pasien juga peralatan yang memenuhi standard penyedia layanan medis, merupakan modal utama bagi

RSAB Harapan Kita dalam memperoleh penghargaan dan akreditasi tersebut. Berikut penghargaan dan akreditasi yang telah dicapai oleh RSAB Harapan Kita:

Akreditasi

• Lulus Akreditasi Rumah Sakit untuk 5 layanan pada tahun 1999

• Lulus Akreditasi Rumah Sakit untuk 12 layanan pada tahun 2001

• Lulus Akreditasi Rumah Sakit untuk 16 layanan pada tahun 2005

• ISO 9001:2000 untuk seluruh aspek pelayanan pada tahun 2005

• Lulus akreditasi Nasional KARS tingkat PARIPURNA 2015 hingga 2018

Penghargaan Umum

• Piagam penghargaan No.l6/HKN/XI/1995 dari Dinas Kesehatan DKI Jakarta pada tanggal

17 November 1995 sebagai Juara I Gerakan Rumah Sakit Bersih & Tertib tingkat rumah sakit vertikal pada Hari Kesehatan Nasional Tahun 1995.

4

• Piagam penghargaan No.l6/HKN/XI/1995 dari Dinas Kesehatan DKI Jakarta pada tanggal

17 November 1995 sebagai Juara II Lomba Penampilan Kerja Rumah Sakit tingkat rumah

sakit khusus pemerintah pada Hari Kesehatan Nasional Tahun 1995.

• Piagam penghargaan PMI Cabang Jakarta Barat pada tanggal 19 Januari 1996 atas

bantuan mensukseskan bulan dana PMI Cabang Jakarta Barat tahun 1995 yang digunakan untuk usaha kemanusiaan.

• Piagam Penghargaan dari Kanwil Departemen Kesehatan DKI Jakarta pada tanggal 12 November 1998 sebagai Rumah Sakit terbaik pada penilaian penampilan Kerja Rumah

Sakit kelas khusus Pemerintah/swasta dalam rangka Hari Kesehatan Nasional ke-34

tahun 1998 Tingkat Provinsi DKI

• Penghargaan sebagai rumah sakit sayang bayi yang melaksanakan sepuluh langkah menuju keberhasilan menyusui.

• Piagam penghargaan Musium Rekor Indonesia (MURI) no.l 547/R.MURI/2005 pada Juni 2005 atas prestasinya sebagai rumah sakit pertama yang berhasil memberikan pertolongan persalinan kepada wanita dengan tinggi badan 74 cm (Ny. Indrawati) oleh ketua tim dr. Nurwansyah, SpOG.

VISI

Visi dari RSAB Harapan Kita adalah “Terdepan Sebagai Pusat Kesehatan Ibu dan Anak Nasional” .

MISI

Misi dari RSAB Harapan Kita adalah:

1. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan ibu dan anak yang aman dan berkualitas

2. Menyelenggarakan pendidikan tenaga kesehatan di bidang kesehatan ibu dan anak

3. Menyelenggarakan pelatihan di bidang kesehatan ibu dan anak

4. Menyelenggarakan penelitian di bidang kesehatan ibu dan anak

5. Meningkatkan jejaring dan sistem rujukan di bidang kesehatan ibu dan anak

RSABHK juga memiliki motto yaitu “FACT”yaitu singkatan dari:

• Fast: Cepat Dalam Memberikan Pelayanan

• Accurate: Tepat Waktu, Tepat Sasaran, Sesuai dengan Prosedur, Taat Aturan

• Convenientandsafe: Nyaman dan Aman dalam Mendapatkan Pelayanan Kesehatan

• Team Work: Pelayanan Diberikan Secara Terpadu antar Profesi Untuk Mencapai Total Quality Management

5
2.1. Visi dan Misi

2.2. Nilai-nilai Organisasi

RSAB Harapan Kita memiliki Nilai CANTIK yang berarti:

• Cepat

• Akurat

• Nyaman dan Aman

• Transparan dan Akuntabel

• Integritas Tinggi

• Kerjasama Tim

2.3. Tugas Organisasi

Tugas pokok RSAB Harapan Kita adalah berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik

Indonesia Nomor 53 tahun 2020 tentang Organisasi dan Tata Kerja Rumah Sakit Anak dan Bunda Harapan Kita. Di dalam Permenkes tersebut, RSAB Harapan Kita Jakarta mempunyai tugas menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna dengan kekhususan pelayanan kesehatan di bidang penyakit ibu dan anak.

Dalam melaksanakan tugas tersebut, RSAB Harapan Kita Jakarta menyelenggarakan fungsi:

1. Penyusunan rencana, program, dan anggaran;

2. Pengelolaan pelayanan medis dan penunjang medis dengan kekhususan

3. bidang penyakit ibu dan anak;

4. Pengelolaan pelayanan keperawatan;

5. Pengelolaan pelayanan non medis;

6. Pengelolaan pendidikan dan pelatihan dengan kekhususan pelayanan kesehatan di bidang penyakit ibu dan anak;

7. Pengelolaan penelitian, pengembangan, dan penapisan teknologi dengan kekhususan pelayanan kesehatan di bidang penyakit ibu dan anak;

8. Pengelolaan keuangan dan barang milik negara;

9. Pengelolaan layanan pengadaan barang/jasa;

10. Pengelolaan sumber daya manusia;

11. Pelaksanaan urusan hukum, organisasi, dan hubungan masyarakat;

12. Pelaksanaan kerjasama;

13. Pengelolaan sistem informasi;

14. Pemantauan, evaluasi, dan pelaporan;

15. Pelaksanaan urusan administrasi rumah sakit;

6

2.4.

Uraian/Rincian Tugas Jabatan Peserta

Profil Peserta

Nama : Hendra Kusuma

NIP : 198208022022031001

Pangkat/golongan : Dokter Pendidik Klinis Ahli Pertama/IIIB

Jabatan : Dokter Spesialis Anestesi

Unit kerja : RSAB Harapan Kita

Sesuai dengan Penetapan Sasaran Kinerja Pegawai Dokter Pendidik Klinis Ahli Pertama:

a. Terselenggaranya Layanan Subspesialis Ibu dan Anak

i. Kepatuhan waktu visite pra operasi/tindakan KSM Anestesi sebelum pukul 21:00 WIB

ii. Ketetapan terhadap jadual praktik dokter

iii. Kepatuhan penggunaan Formularium Nasional (ForNas)

iv. Pembuatan resume medis pasien rawat inap

v. Tidak adanya komplikasi anestesi karena overdosis, reaksi anestesi dan salah penempatan endotrachealtube

7

BAB III

ANALISIS ISU DALAM PELAKSANAAN TUGAS DAN FUNGSI

3.1. Identifikasi dan Analisis Isu Aktual

Sebagai rumah sakit rujukan untuk ibu dan anak RSAB Harapan Kita harus melayani berbagai kasus dengan tindakan operasi yang rumit. Begitu juga dengan kebutuhan ruang rawat pasca operasi baik ruang rawat inap hingga ruang rawat intensif (ICU). Seringkali didapatkan rencana operasi harus batal karena tidak tersedianya ruang rawat intensif (ICU). Hal ini menjadi isu yang penting untuk dibahas karena sangat berpengaruh terhadap pelayanan terhadap pasien. Begitu juga dengan pelayanan di ICU itu sendiri. Ada beberapa isu yang juga muncul dalam hal pemberian obat terhadap pasien yang ada. Kemudian dengan lamanya waktu yang diperlukan untuk pasien menunggu untuk masuk ke ruang ICU juga terbilang tidak cepat. Butuh waktu beberapa jam untuk pasien dapat segera menempati tempat tidur ICU. Untuk itu beberapa hal ini layak untuk dianalisis untuk dicari pemecahannya.

Identifikasi isu dilakukan dengan metode environmentalscanningdi unit kerja Instalasi Bedah Sentral dan Ruang Rawat Intensif RSAB Harapan Kita Jakarta didapatkan isu-isu aktual sebagai berikut:

1. Tingginya angka pembatalan operasi karena ketersediaan tempat tidur ICU di RSABHK tahun 2022.

Berdasarkan data bulan Januari-Mei 2022 didapatkan data bahwa 2-2.5% dari pasien yang direncanakan operasi harus mengalami pembatalan akibat berbagai faktor. Salah satu penyebabnya adalah ketersediaan tempat di ICU. Seringkali untuk tindakan yang memang sulit diprediksi apakah sejatinya memerlukan ruang perawatan intensif pasca tindakan atau tidak seperti bronkoskopi atau penggantian kanul trakeostomi.

Seringkali penjadwalan pasien operasi yang berisiko dan memerlukan ruang rawat ICU pasca operasi karena di satu hari terdapat beberapa pasien yang juga membutuhkan tempat di ICU pasca tindakan. Bertentangan dengan nilai Berorientasi Pelayanan dan Adaptif.

2. Lamanya waktu tunggu pasien masuk ke ruangan ICU sejak konsul permintaan hingga pasien tiba di ruangan ICU di RSABHK tahun 2022.

Selain itu isu yang sering menjadi keluhan adalah lamanya waktu pasien menunggu untuk masuk ke ruang ICU setelah dilakukan permintaan rawat ICU. Seringkali setelah ruangan asal pasien menghubungi untuk dilakukan permintaan untuk dipindah perawatan di ICU pasien harus menunggu hingga beberapa jam untuk bisa menempati tempat di ICU. Bertentangan dengan nilai Berorientasi Pelayanan dan nilai RSABHK Fastatau Cepat.

3. Lamanya waktu jeda pemberian obat pasien di ICU sejak instruksi dokter hingga obat diberikan ke pasien di ICU RSABHK tahun 2022.

8

Untuk isu ini terkendala bagi rekan-rekan perawat di ICU yang kesulitan untuk bisa memberikan obat bagi pasien. Proses untuk meresepkan di sistem informasi RS SMART lalu hingga obat bisadispensingmembutuhkan waktu yang cukup lama. Kadang hingga harus menjemput ke depo farmasi untuk penggunaan obat atau alat yang harus segera diberikan atau dipakai. Hal ini juga bertentangan dengan nilai RSAB Cepatdan Akurat serta tidak meneguhkan nilai Berorientasi Pelayanan.

Dari ketiga isu ini dilakukan penapisan dengan metode APKL (Aktualitas, Problematik, Kekhalayakan dan Kelayakan). Aktual artinya isu atau pokok permasalahan sedang terjadi atau akan terjadi dan sedang menjadi pembicaraan orang banyak. Problematik artinya isu yang menyimpang dari kondisi yang seharusnya, standard ketentuan yang menimbulkan kegelisahan yang perlu dicari penyebab dan pemecahannya. Kekhalayakan artinya isu yang secara langsung menyangkut hajar hidup orang banyak. Kelayakan artinya isu bersifat logis dan patut dibahas sesuai dengan tugas dan tanggung jawab. Analisa APKL menggunakan skoring dengan tujuan agar sekaligus sebagai penentu prioritas.7

Keterangan:

1. Tingginya angka pembatalan operasi karena ketersediaan tempat tidur ICU di RSABHK tahun 2022.

2. Lamanya waktu tunggu pasien masuk ke ruangan ICU sejak konsul permintaan hingga pasien tiba di ruangan ICU di RSABHK tahun 2022.

3. Lamanya waktu jeda pemberian obat pasien di ICU sejak instruksi dokter hingga obat diberikan ke pasien di ICU RSABHK tahun 2022.

9
Tabel 1. Tabel Analisis APKL untuk menganalisis isu
A P K L
No. Isu Kontemporer Kriteria Skor Prioritas
5 5 4 5 19 1
5 5 4 3 17 2
5 4 3 2 14 3

A: Aktual

P: Problem

K: Kekhalayakan

L: Layak

5: Sangat mendesak/gawat

4: Gawat/mendesak

3: Cukup gawat/kurang mendesak

2: Kurang gawat/mendesak

1: Tidak gawat/mendesak

Dari hasil penapisan isu didapatkan masalah yang menjadi prioritas adalah isu pertama. Tahap selanjutnya kami lakukan analisis dengan menggunakan metode fishbone.

Dengan seringnya terjadi pembatalan operasi akibat tidak tersedianya tempat tidur ICU maka akan menambah jumlah antrian operasi berikutnya. Begitu juga dengan kebutuhan dari ruangan rawat atau IGD di mana pasien yang dirawat seringkali mengalami perburukan dan membutuhkan perawatan intensif namun tidak tersedia.

Machine

Jumlah ventilator terbatas

Perencanaan pasien yang kurang matang

Method

Jumlah tempat tidur terbatas

Pasien ICU medikal sering stagnan

Man

Perawat terlatih terbatas

Jumlah tenaga bantu lain terbatas

Jumlah tempat tidur ICU harus sesuai dengan luas ruangan

Material

Pembatalan operasikarena kesediaan tempattidur ICU

Hal ini membuat pasien yang mengalami perburukan yang tidak dapat ditolong di ruang rawat inap hingga meninggal dunia. Selain itu pemanjangan lama rawat pasien dapat meningkatkan pengeluaran RS yang tidak dapat digantikan oleh jaminan BPJS.

3.2.Keterkaitan Penyebab Isu dengan Kedudukan dan Peran PNS untuk Mendukung Terwujudnya SmartGovernance

Untuk menjamin terselenggaranya layanan subspesialis ibu dan anak, maka di setiap lini layanan dari level I di ruang perawatan hingga level III di ruang rawat intensif juga harus disiapkan. Saat ini RSABHK tengah merancang perluasan layanan dengan mendesain gedung baru yang nantinya akan meningkatkan jumlah tempat tidur di ICU. Sesuai dengan nilai RSABHK untuk memberi pelayanan yang Aman dan Nyaman. Namun saat ini masih dalam tahap rancangan dengan pihak konsultan. Target pembangunan gedung baru akan selesai di tahun 2035. Namun hingga tahun 2035 nanti harus dicari solusi agar masalah kebutuhan tempat di ICU dapat tertangani dengan baik. Agar terus inovatif sesuai dengan nilai Adaptif.

10
Gambar 2. Diagram Fish Bone untuk menganalisis isu

Salah satu penyebab tingginya angka pembatalan operasi adalah karena penjadwalan yang tidak matang. Hal ini tidak sejalan dengan nilai Berorientasi Pelayanan. Begitu juga dengan nilai RSABHK yaitu Nyaman danAman. Saat ini penjadwalan operasi masih menggunakan sistem manual atau menggunakan kertas formulir permintaan. Hal ini belum memenuhi kriteria Smart Governance. Di beberapa RS telah diaplikasikan penjadwalan operasi secara daring melalui sistem rekam medis RS.

Kemudian penyebab lainnya adalah seringkali proporsi pasien di rawat di ICU cenderung lebih banyak pasien medikal yang memiliki lama rawat lebih lama atau turn overyang rendah. Hal ini bertentangan dengan nilai RSABHK yaitu Cepat dan nilai dasar ASN Adaptif. Untuk itu harus dicari alternatif atau pemecahan yang sederhana namun efektif.

Selama beberapa bulan ini saya mencoba mempelajari atau issue scanning di lingkungan kerja. Saya menerapkan nilai Kompeten dengan terus belajar dan mencari cara agar mendapatkan kinerja terbaik. Beberapa alternatif yang saya dapatkan saya tuangkan di sub bab berikutnya.

3.3.Alternatif Pemecahan Masalah Sebagai Gagasan Kreatif

Terdapat beberapa alternatif yang dapat dilakukan untuk mencoba mengatasi isu ini.

I. Melakukan penjadwalan elektif secara lebih cermat dan efisien dengan modul Penjadwalan Operasi SMART RSABHK. Terutama pasien yang membutuhkan ICU pasca operasi. Agar risiko pembatalan menjadi lebih rendah karena ICU dapat lebih dahulu menyediakan tempat. Para Dokter Penanggung Jawab Pelayanan (DPJP)/operator/ahli bedah mempersiapkan dengan cara mengirim permintaan tempat ICU sejak pasien datang ke rawat jalan. Hal ini akan kami fasilitasi dengan cara membuat modul di sistem informasi RS agar DPJP dapat menjadwalkan secara daring dengan menyebutkan kebutuhan ICU. Sejalan dengan nilai Adaptif

dan SMART ASN bahwa kita harus memaksimalkan platform digital untuk memudahkan dan menjadikan lebih efektif efisien. Berikut gambaran modul penjadwalan operasi di sistem informasi RSABHK yang bernama SMART RSABHK:

11

Gambar 3 Tampilan modul penjadwalan operasi yang belum ditambahkan pilihan kebutuhan ICU

Modul ini sedang dirancang dan belum diimplementasikan. Kami akan berkoordinasi dengan tim IT dan berkoordinasi dengan seluruh DPJP kemudian mensosialisasikannya sebelum pelaksanaan implementasi. Sejalan dengan nilai RSABHK Transparan dan Akuntabel. Dengan modul ini maka penjadwalan operasi menjadi lebih terbuka dan sesuai dengan prinsip firstcomefirstserve. Sesuai dengan nilai Berorientasi Pelayanan dan Akuntabel.

II. Membuat pedoman pembagian jumlah tempat tidur untuk pasien surgikal dan medikal. Pasien surgikal yang masuk ke ICU cenderung lebih cepat pulih dan pergantian nya lebih cepat juga. Untuk itu jika jumlah total tempat tidur ICU adalah

16. Maka dapat dibagi menjadi 10-12 tempat tidur untuk medikal dan 4-6 tempat tidur untuk surgikal. Harapannya setiap saat kamar operasi membutuhkan tempat tidur ICU maka selalu tersedia.

Untuk mengaplikasikan pemecahan ini langkah yang harus dilakukan adalah melakukan koordinasi dengan penanggungjawab layanan PICU, penggungjawab administrasi ICU dan Kepala Instalasi Rawat Intensif hingga Kepala Sub Pelayanan Bidang Medik serta Direktur Medik. Setelah itu dilakukan sosialisasi kepada seluruh pemangku kepentingan. Sejalan dengan nilai Berorientasi Pelayanan dan Kolaboratif.

III. Membuat Pedoman dan SOP AP untuk mengakomodir modul penjadwalan bedah dengan modul SMART RSABHK di IBS dan ICU . Untuk mendukung

12

program penjadwalan secara daring maka harus dibuat SOP dan Pedoman yang berhubungan dengan modul baru yang nantinya akan dilaksanakan. SOP AP yang ada juga harus dibuat bersama dengan para pemangku kepentingan (DPJP, kepala Instalasi dan perawat di unit terkait). Sejalan dengan nilai Kolaboratif

IV. Membuat pedoman dan SOP AP untuk permintaan tempat di ICU dari berbagai ruangan Saat ini SOP AP yang ada adalah SOP AP penerimaan pasien di ICU untuk meminta pasien masuk ke ruang rawat ICU. Seringkali yang menjadi kendala adalah proses konsultasi ke DPJP ICU yang setelah mendapatkan jawaban kemudian perawat ICU sering lupa untuk mengabarkan kembali ke ruangan asal pasien bahwa pasien sudah bisa datang ke ICU atau tidak. Untuk itu proses SOP AP ini harus ditelaah lebih dahulu penyebabnya. Untuk pedoman proses penerimaan pasien di ICU juga harus disesuaikan dengan SOP AP yang baru. Sejalan dengan nilai Akuntabel. Setiap pemangku kepentingan harus mengikuti pedoman dan SOP AP yang ada agar proses ini dapat berjalan dengan baik.

Permintaan tempat di ICU dari berbagai ruangan sebaiknya mulai menggunakan metode online agar lebih mudah dan efisien. Sejalan dengan nilai SMARTASN. Untuk menuju ke arah ini pada dasarnya tidak sulit karena RSABHK telah menggunakan SIMRS yang bernama SMART RSABHK. Di dalam SMART ini bisa dibuat modul-modul penambahan menu yang menunjang pelayanan-pelayanan.

13

BAB IV

RANCANGAN AKTUALISASI

4.1.

Matriks Rancangan kegiatan aktualisasi merupakan rancangan kegiatan yang akan dilakukan oleh peserta untuk mengatasi isu yang terdapat di unit kerja dengan menginternalisasikan nilai-nilai dasar PNS (ANEKA). Rancangan kegiatan aktualisasi dapat dilihat pada matriks sebagai berikut :

No Kegiatan Tahapan kegiatan Output/Evidence Keterkaitan dengan substansi mata pelatihan Agenda 2

1.

elektifsecaralebihcermatdan efisien dengan modul PenjadwalanOperasiElektifdi SMARTRSABHK.

• Tersedianya modul pendaftaran pasien bedah elektif di SMART

RSABHK

• Penjadwalan Pasien Bedah menjadi lebih teratur.

• Kebutuhan ICU dapat diprediksisejakjauhhari sebelumnya.

• Penurunan angka pembatalan bedah akibatkesediaanICU

Menerapkannilai-nilai:

- BerorientasiPelayanan

- Akuntabel

- Kompeten

- Harmonis

- Loyal

- Adaptif

- Kolaboratif

SMARTASN:

- Digitalskill

Kontribusi terhadap visi misi organisasi Penguatan nilai organisasi

Kegiataninidiharapkan

dapatberkontribusipada

visirumahsakityaitu

terdepandalampelayanan kesehatanperempuan, perinataldananak.Begitu jugadenganMisiRSABHK yaitumenyelenggarakan pelayanankesehatanibu

dananakyangamandan berkualitas.

Hal ini menguatkan nilai RSABHK yaitu Transparan dan Akuntabel.

pembuatanmodul

penjadwalanbedah SMARTRSABHK

Kamimenyampaikan rencanaKegiatan

aktualisasikegiatan

denganjujurdan transparan (Akuntabel),

14
Rancangan Aktualisasi Nilai-nilai Dasar PNS Tabel 2. Matriks Rancangan Aktualisasi Penjadwalan pasien bedah 1.1. Melakukankonsultasi tentangrencana kegiatankepada pemimpin Dokumenhasildiskusi mengenairencana

Menyampaikan rencana

kegiatan ke Kepala

Instalasi Sistem

Informasi Rumah Sakit danTimIT

Dokumen hasil diskusi

mengenai rencana

pembuatan modul

penjadwalan bedah

SMARTRSABHK

kemudianSaya Berkonsultasidengan

Pemimpindanrekanuntuk sinergi (Kolaboratif)

Saya Menyampaikan

rencana Kegiatan agar

bersama-sama terus

belajar untuk

mengembangkan

kapabilitas di RSABHK

dalam hal pelayanan

pembedahan dan rawat

intensif (Kompeten).

Melakukan diskusi untuk memberi kontribusi bagi

kepentingan bangsa dan negara(Loyal).

Melakukanevaluasi dan monitoring proses

pembuatan modul

dengantimIT

Dokumen hasil diskusi

mengenai rencana pembuatan modul

penjadwalan bedah

SMARTRSABHK

Saya akan melakukan monitoring dan evaluasi pembuatan modul bersama tim IT RSABHK

dengan keinginan untuk memberi pelayanan yang

terbaik bagi masyarakat

(Beriorientasi Pelayanan)

Melakukan sosialisasi

penggunaan modul

penjadwalan bedah

elektif pada SMART

RSABHK ke seluruh

pemangku kepentingan

bersamaTimIT

• Video dan rekaman zoommeeting sosialisasi modul penjadwalan bedahSMARTRSABHK

• Modul Penjadwalan

Bedah Elektif di SMART

RSABHK

Kamiakanmenyampaikan sosialisasiprogrammodul

baru dengan antusias terhadap perubahan (Adaptif).

15
1.2. 1.3. 1.4.

2. Pembuatan pedoman pembagian tempat tidur ICU dengan kategori kondisi klinis medikaldansurgikal.

• Memastikan tempat tidur ICU untuk pasien bedah akan selalu tersedia.

• Mengurangi risiko pembatalan operasi akibat ketersediaan tempatdiICU.

• Pedoman dan SOP AP pembagiantempattidur ICUberdasarkankriteria klinis

2.1. Melakukan konsultasi tentangrencanakegiatan kepadapemimpin

Menerapkannilai-nilai:

- BerorientasiPelayanan

- Akuntabel

- Kompeten

- Harmonis

- Loyal

- Adaptif

- Kolaboratif

ManajemenASN:

- Pelayanpublik

Dokumen hasil konsultasi mengenai rencana pembuatan modul penjadwalan bedahSMARTRSABHK

Kegiataninidiharapkan

dapatberkontribusipada

visirumahsakityaitu

terdepandalampelayanan kesehatanperempuan, perinataldananak.Begitu

jugadenganMisiRSABHK

yaitumenyelenggarakan

pelayanankesehatanibu

dananakyangamandan berkualitas.

Hal ini menguatkan nilai RSABHK yaitu Akuntabel.

pembuatan pedoman

tentang pembagian

tempat pasien di ICU berdasarkan kriteria medikaldansurgikal.

Dokumen hasil diskusi mengenai rencana pembuatan pedoman pembagian tempat pasien di ICU berdasarkan kriteria medikaldansurgikal.

Sayaakanmenyampaikan rencanaKegiatan aktualisasikegiatan denganjujurdan

transparan (Akuntabel). Merencanakandengan dasarpenuhinovasi (Adaptif).

Saya akan mengajak berdiskusi dan besinergi dengan tim PICU dan Kepala Sub Pelayanan Medik untuk membagi tempat pasien

berdasarkan kriteria medikal dan surgikal (Kolaboratif). Bersamatim

PICUsayaakanberdiskusi

dengan menghargai perbedaan (Harmonis).

Mengedepankan pelayan sebagai Pelayan Publik.

16
2.2. Mendiskusikan rencana

2.3.

Membuat pedoman pembagian tempat di ICUsesuaikriteriaklinis pasien

Dokumen hasil revisi pedomanpasiendiICU Saya berkomitmen akan membuat pedoman

dengan memberikan

pelayanan prima demi kepuasan masyarakat (Berorientasi Pelayanan).

Saya kan bertanggungjawab atas kepercayaan yang akan

diberikan (Akuntabel).

Tetap setia pada RSABHK dan berdedikasi mengutamakan

kepentingan bangsa (Loyal).

3. PembuatanPedomandanSOP AP untuk mengakomodir modul penjadwalan bedah elektifdiSMARTRSABHK

- Dokumen Pedoman

PasiendiICURSABHK

- SOP AP Penjadwalan

BedahdiSMARTRSABHK

Menerapkannilai-nilai:

- BerorientasiPelayanan

- Akuntabel

- Kompeten

- Harmonis

- Loyal

- Adaptif

- Kolaboratif

SmartASN:

- DigitalSkill

Kegiatan ini diharapkan dapat berkontribusi pada visi rumah sakit yaitu terdepandalampelayanan

kesehatan perempuan, perinataldananak.Begitu jugadenganMisiRSABHK

yaitu menyelenggarakan pelayanan kesehatan ibu dan anakyangaman dan berkualitas

Hal ini menguatkan nilai RSABHK yaitu Nyaman dan Aman, Transparan dan Akuntabel.

3.1. Melakukan konsultasi tentangrencanakegiatan

kepadapemimpin

Dokumen hasil konsultasi tentang SOP AP dan Pedoman

Penjadwalan Pasien

Bedah dengan SMART

RSABHK

Saya akan menyampaikan rencanauntukpembuatan

SOP AP dan Pedoman kepadapemimpindengan jujur dan transparan (Akuntabel). Saya akan terusmempelajariSOPAP

yang ada agar bisa

17

3.2.

MenyusunPedomandan

SOP AP dengan Kepala

Instalasi Bedah Sentral, Kepala-kepala KSM, KepalaInstalasiICUdan timSIMRSITRSABHK

Dokumen hasil SOP AP dan Pedoman

penjadwalan pasien

bedah

membuat yang lebih baik (Kompeten).

Saya akan mengajak berdiskusi dan besinergi dengansejawatlainuntuk

membuat pedoman dan SOP AP penjadwalan

bedah dengan SMART

RSABHK (Kolaboratif).

Kami akan berdiskusi dengan rasa saling

menghargai (Harmonis).

Mencari pedoman dan SOP AP yang terbaik

dengan terus

mempelajarimya (Kompeten).

3.3.

Melakukan sosialisasi

PedomandanSOPAPke

seluruh pemangku

kepentingan

Hasil foto dan rekaman video zoom meeting sosialisasiPedomandan

SOP AP Penjadwalan

Pasien Bedah dengan

SMARTRSABHK

Kami berkomitmen akan

membuat pedoman dengan memberikan pelayanan prima demi

kepuasan masyarakat (Berorientasi Pelayanan).

4. PembuatanPedomandanSOP APuntukpermintaantempatdi

ICU dari berbagai ruangan (IGD,HDU,Ruangrawat,IBS)

DokumenPedomandan

SOP AP untuk

permintaan tempat di ICU

Menerapkannilai-nilai:

- BerorientasiPelayanan

- Akuntabel

- Kompeten

- Harmonis

- Loyal

- Adaptif

- Kolaboratif

ManajemenASN:

- Pelayanpublik

Kegiatan ini diharapkan dapat berkontribusi pada

visi rumah sakit yaitu terdepandalampelayanan kesehatan perempuan, perinataldananak.Begitu

jugadenganMisiRSABHK yaitu menyelenggarakan

pelayanan kesehatan ibu dan anakyangaman dan berkualitas.

Hal ini menguatkan nilai RSABHK yaitu Nyaman dan Aman, Transparan dan Akuntabel.

18

4.1.

Melakukan konsultasi dengan Pimpinan untuk membahas rencana kegiatan

Dokumen hasil diskusi denganPimpinan Saya akan menyampaikan rencanauntukpembuatan

SOP AP dan pedoman kepadapemimpindengan jujur dan transparan (Akuntabel). Terus berusaha belajar agar pelayan dapat ditingkatkan (Kompeten).

4.2.

4.3. SosialisasiPedomandan

SOP AP ke seluruh pemangku

kepentingan/ruangan/u nit/instalasi.

Dokumenprosesdiskusi danhasildiskusidengan unitterkait

Kami berkomitmen akan membuat pedoman dengan memberikan pelayanan prima demi kepuasan masyarakat (Berorientasi Pelayanan).

Melakukansinergidengan tim lain untuk

menghasilkan Pedoman dan SOP AP yang berorientasi pelayanan (Kolaboratif).

Dokumendanfotohasil zoom meeting proses sosialisasi

Saya akan menjaga suasana untuk saling peduli (Harmonis).

Sebagai bentuk setia terhadap unit kerja saya (Loyal). Melakukan sosialisai Pedoman dan SOPAPinisebagaibentuk proaktif menghadapi

kemungkinanpeningkatan

kebutuhan layanan (Adaptif).

19

4.2.

TahapanKegiatan

Tabel 3. Jadwal rencana aktualisasi

1. Penjadwalan pasien bedah elektif secara lebih cermat dan efisien dengan modul Penjadwalan Operasi SMART RSABHK.

1.1.Melakukankonsultasitentangrencanakegiatankepadapemimpin v

1.2.MenyampaikanrencanakegiatankeKepalaInstalasiSistemInformasi RumahSakitdanTimIT

1.3.Melakukanevaluasidanmonitoringprosespembuatanmoduldengantim IT

1.4.Melakukansosialisasipenggunaanmodulpenjadwalanbedah elektifpada SMARTRSABHKkeseluruhpemangkukepentinganbersamaTimIT

2. Membuat pedoman pembagian tempat tidur ICU dengan kategori kondisi klinis medikal dan surgikal.

2.1.Berkonsultasitentangrencanakegiatankepadapemimpin v v x x x

2.2.Mendiskusikanrencanapembuatanpedomantentangpembagiantempat pasiendiICUberdasarkankriteriamedikaldansurgikal

2.3.PembuatanpedomanpembagiantempatdiICUsesuaikriteriaklinispasien v v x x x

3. Membuat pedoman dan SOP AP untuk mengakomodir modul penjadwalan bedah di SMART RSABHK. x x x

3.1.Berkonsultasitentangrencanakegiatankepadapemimpin v v x x x

3.2.BerdiskusidenganKepalaInstalasiBedahSentral,KepalaInstalasiICUdan timSIMRSITuntukmembahaspedomandanSOPAPpenjadwalanpasien bedahdenganSMARTRSABHK

3.3.SosialisasiPedomandanSOPAPkeseluruhpemangkukepentingan

4. Membuat pedoman dan SOP AP untuk permintaan tempat di ICU dari berbagai ruangan (IGD, HDU, Ruang rawat, IBS).

20
Penjadwalan
No Kegiatan/
Bulan Ket./ Tanggal Kegiatan Juli Agustus 1 2 3 4 5 1 2 3 4
x x x
x x x
v v v x x x
v v x x x
v x x x
x x
x
v v x x
x
v v v v x x
x
v x x x
x x

4.1.BerkonsultasidenganPimpinanuntukmembahasrencanakegiatan

4.2.BerdiskusidenganKepalaInstalasiBedahSentral,KepalaInstalasiICUdan timSIMRSIT,KepalaInstalasiRawatInapdanpemangkukepentinganlain untukmembahaspedomandanSOPAPpermintaanruangICU

4.3.SosialisasiPedomandanSOPAPkeseluruhpemangku kepentingan/ruangan

21
v v x x x
v v x x x
v v x x x

4.3. Para Pihak yang Terlibat dan Perannya dalam Aktualisasi

Pihak yang terkait dengan program rancangan aktualisasi ini adalah:

1. Kepala Instalasi Bedah Sentral (IBS) RSAB Harapan Kita Jakarta sebagai pengawas pelaksanaan modul pendaftaran bedah elektif SMART RSABHK

2. Kepala Instalasi Rawat Intensif (ICU) sebagai penanggung jawab pelayanan di ruang ICU.

3. Ketua Komite Mutu di RSAB Harapan Kita Jakarta sebagai pengawas mutu pelayanan di RSABHK

4. Kepala Sub Pelayanan Bidang Medik RSAB Harapan Kita Jakarta sebagai penanggung jawab pelayanan medik di RSABHK

5. Kepala Instalasi Sistem Informasi Manajemen RS sebagai penanggung jawab pembuatan modul di SMART RSABHK.

6. Kepala-kepala KSM sebagai perwakilan DPJP yang akan menggunakan modul pendaftaran bedah elektif SMART RSABHK

7. Kepala Instalasi Rawat Inap sebagai penanggung jawab pelayanan di ruang-ruang rawat.

8. Kepala Instalasi Rawat Jalan sebagai penanggung jawab pelayanan di klinik rawat jalan.

9. Kepala ruangan IBS sebagai koordinator layanan di IBS

10. PJ administrasi ICU sebagai penanggung jawab administratif di ICU RSABHK

11. PJ PICU sebagai penanggung jawab layanan ICU anak di RSABHK

22

DAFTAR PUSTAKA

1. https://indonesiabaik.id/infografis/visi-jokowi-maruf-amin-untuk-indonesia

2. https://www.kemenkeu.go.id/publikasi/berita/ini-fokus-anggaran-kesehatan-dalamrapbn-

2022/#:~:text=Pemanfaatan%20anggaran%20kesehatan%20tahun%202022,pemerintah %20untuk%20mewujudkan%20herd%20immunity

3. https://sehatnegeriku.kemkes.go.id/baca/umum/20211122/1138879/menkes-kesiapantransformasi-sistem-kesehatan-butuh-dukungan-seluruh-pihak/

4. https://kesmas.kemkes.go.id/konten/133/0/kementerian-kesehatan-ri-bertransformasi

5. https://humasindonesia.id/berita/transformasi-kesehatan-indonesia-dengan-enampilar-627

6. https://www.rsabhk.co.id/sejarah

7. https://issuu.com/bapelkescikarang/docs/dr._dian_irawati._span

23

LAMPIRAN (Data Pendukung dan Lampiran Lainnya)

24

RANCANGAN AKTUALISASI

PEMBUATAN MODUL PENJADWALAN OPERASI

MENGGUNAKAN PLATFORM SISTEM INFORMASI RS

SMART RSABHK

HENDRA KUSUMA

Peserta Latsar CPNS Golongan 3 Angkatan 4 Kelompok C

Bapelkes Cikarang

Pendahuluan

Sebagai Pusat Kesehatan ibu dan Anak RS Anak

Bunda Harapan Kita (RSABHK) merupakan salah satu

rujukan tingkat nasional bagi kasus kesehatan Ibu

dan Anak.

Kasus-kasus yang ditangani sangat variatif dan rumit.

Seringkali membutuhkan perawatan intensif (ICU)

pasca tindakan.

Selama 10 tahun belakangan ini jumlah tempat tidur

ICU di RSABHK belum bertambah secara signifikan.

Rata-rata terjadinya pembatalan operasi hingga 2.5%

tiap bulannya

Tujuan

1. Aspek penilaian dari pelatihan dasar CPNS golongan III Angkatan 4 tahun 2022 di lingkungan kementerian kesehatan.

2. Bentuk implementasi dari aktualisasi nilai aparatur sipil negara yaitu

BerAKHLAK (berorientasi pelayanan, akuntabel, kompeten, harmonis, loyal, adaptif, kolaboratif)

3. Menurunkan angka pembatalan operasi akibat kesediaan tempat di ICU

RSABHK tahun 2022

4. Membuat aturan dan tata cara permintaan di ICU RSABHK

Manfaat

Bagi CPNS

• Menjadi aparatur sipil negara yang BerAKHLAK dalam bentuk

aktualisasi dan habituasi serta

meningkatkan kreativitas dan inovasi dalam pemecahan

masalah di unit kerja.

Bagi Instansi Kerja

• Tercapainya visi dan misi instansi kerja.

• Terpenuhinya alternatif

penyelesaian masalah di instansi kerja

Profil Instansi

RSABHK pertama kali didirikan oleh Yayasan Harapan Kita pada tanggal 22 Desember 1979

dengan nama Rumah Sakit Anak dan Bersalin Harapan Kita disingkat RSAB Harapan Kita.

Pengelolaan rumah sakit secara resmi diserahkan ke Pemerintah (Depkes) pada bulan Juni 1998

Pada tahun 2019, berdasarkan SK Menteri Kesehatan No. HK.01.07/Menkes/638/2019 tentang

Rumah Sakit Anak dan Bunda Harapan Kita Jakarta, ditetapkan sebagai Pusat Kesehatan Ibu dan Anak Nasional (PKIAN)

Struktur Organisasi

Visi & Misi

Visi dari RSAB Harapan Kita adalah “

Terdepan Sebagai Pusat Kesehatan Ibu dan Anak

Nasional” .

Misi:

1. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan ibu dan anak yang aman dan berkualitas

2. Menyelenggarakan pendidikan tenaga kesehatan di bidang kesehatan ibu dan anak

3. Menyelenggarakan pelatihan di bidang kesehatan ibu dan anak

4. Menyelenggarakan penelitian di bidang kesehatan ibu dan anak

5. Meningkatkan jejaring dan sistem rujukan di bidang kesehatan ibu dan anak

RSAB Harapan Kita memiliki Nilai CANTIK yang berarti:

Nilai Organisasi

1. Cepat 2. Akurat 3. Nyaman dan Aman 4. Transparan dan Akuntabel 5. Integritas Tinggi 6. Kerjasama Tim

Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 53 tahun 2020

tentang Organisasi dan Tata Kerja Rumah Sakit Anak dan Bunda Harapan Kita mempunyai

tugas:

“Menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna dengan kekhususan pelayanan kesehatan di bidang penyakit ibu dan anak”

Tugas Organisasi

Dalam melaksanakan tugas tersebut, RSAB Harapan Kita Jakarta menyelenggarakan fungsi:

1. Penyusunan rencana, program, dan anggaran;

2. Pengelolaan pelayanan medis dan penunjang medis dengan kekhususan

3. bidang penyakit ibu dan anak;

4. Pengelolaan pelayanan keperawatan;

5. Pengelolaan pelayanan non medis;

6. Pengelolaan pendidikan dan pelatihan dengan kekhususan pelayanan kesehatan di bidang penyakit ibu dan anak;

7. Pengelolaan penelitian, pengembangan, dan penapisan teknologi dengan kekhususan pelayanan kesehatan di bidang penyakit ibu dan anak;

8. Pengelolaan keuangan dan barang milik negara;

9. Pengelolaan layanan pengadaan barang/jasa;

10. Pengelolaan sumber daya manusia;

11. Pelaksanaan urusan hukum, organisasi, dan hubungan masyarakat;

12. Pelaksanaan kerjasama;

13. Pengelolaan sistem informasi;

Uraian Tugas Peserta

Nama : Hendra Kusuma

NIP : 198208022022031001

Pangkat/golongan : Dokter Pendidik Klinis Ahli Pertama/IIIB

Jabatan : Dokter Spesialis Anestesi

Unit kerja : RSAB Harapan Kita

Sesuai dengan Penetapan Sasaran Kinerja Pegawai Dokter Pendidik Klinis Ahli Pertama:

Terselenggaranya Layanan Subspesialis Ibu dan Anak

i. Kepatuhan waktu visite pra operasi/tindakan KSM Anestesi sebelum pukul 21:00 WIB

ii. Ketetapan terhadap jadual praktik dokter

iii. Kepatuhan penggunaan Formularium Nasional (ForNas)

iv. Pembuatan resume medis pasien rawat inap

v. Tidak adanya komplikasi anestesi karena overdosis, reaksi anestesi dan salah

penempatan endotracheal tube.

No. Isu Kontemporer

Kriteria Skor Prioritas

1. Tingginya angka pembatalan operasi

karena ketersediaan tempat tidur ICU

di RSABHK tahun 2022.

2. Lamanya waktu tunggu pasien masuk

ke ruangan ICU sejak konsul

permintaan hingga pasien tiba di ruangan ICU di RSABHK tahun 2022.

3. Lamanya waktu jeda pemberian obat

pasien di ICU sejak instruksi dokter

hingga obat diberikan ke pasien di ICU

RSABHK tahun 2022.

Analisis Isu

A P K L
5 5 4 5 19 1
5 5 4 3 17 2
5 4 3 2 14 3

Analisis Isu

Keterkaitan Isu dengan Kedudukan dan Peran ASN

• Saat ini RSABHK tengah merancang perluasan

layanan dengan mendesain gedung baru yang

nantinya akan meningkatkan jumlah tempat tidur di ICU (Aman dan Nyaman)

• Target pembangunan gedung baru akan selesai di

tahun 2035

• Hingga tahun 2035 nanti harus dicari solusi agar

masalah kebutuhan tempat di ICU dapat

tertangani dengan baik. (Adaptif).

Keterkaitan Isu dengan Kedudukan dan

Peran ASN

• Salah satu penyebab tingginya angka pembatalan operasi adalah karena

penjadwalan yang tidak matang (Berorientasi Pelayanan, Nyaman dan Aman)

• Saat ini penjadwalan operasi masih menggunakan sistem manual atau

menggunakan kertas formulir permintaan. (Smart Governance)

Keterkaitan Isu dengan Kedudukan dan Peran ASN

• Seringkali proporsi pasien di rawat di ICU → >> pasien medikal → memiliki

lama rawat lebih lama atau turn over yang rendah. (Cepat) (Adaptif).

• Untuk itu harus dicari alternatif atau pemecahan yang sederhana namun

efektif

Melakukan penjadwalan elektif secara lebih cermat dan efisien dengan modul Penjadwalan Operasi SMART RSABHK.

Alternatif Pemecahan Masalah

◦ Pasien yang membutuhkan ICU pasca operasi → dapat lebih dahulu disediakan tempat

1

◦ DPJP dapat menjadwalkan operasi elektif secara daring dengan menyebutkan kebutuhan ICU

◦ Sejalan dengan nilai Adaptif dan SMART ASN

◦ Berkoordinasi dan Kolaborasi dengan tim IT serta berkoordinasi dengan seluruh DPJP

◦ Penjadwalan operasi → lebih terbuka dan sesuai dengan prinsip first come first serve. (Berorientasi Pelayanan dan Akuntabel)

Alternatif Pemecahan Masalah

Alternatif Pemecahan Masalah

Membuat pedoman pembagian jumlah tempat tidur untuk

pasien surgikal dan medikal

2

◦ Pasien surgikal → lebih cepat pulih dan lebih cepat

pindah ke ruangan rawat inap

◦ Jumlah tempat tidur ICU adalah 16 tempat tidur

10-12 bed Medikal 4-6 bed Surgikal

Agar setiap saat kamar operasi membutuhkan tempat tidur ICU maka selalu tersedia.

(Berorientasi Pelayanan - Akuntabel)

Alternatif Pemecahan Masalah

Membuat Pedoman dan SOP AP untuk mengakomodir modul penjadwalan bedah dengan modul SMART RSABHK di IBS dan ICU

3

◦ Mendukung program penjadwalan secara daring

◦ SOP dan Pedoman yang berhubungan dengan modul baru tersebut

◦ Dibuat bersama dengan para pemangku kepentingan (DPJP, kepala Instalasi dan perawat di unit terkait). (Kolaboratif)

◦ Untuk memberi pelayanan terbaik (Berorientasi Pelayanan)

Membuat pedoman dan SOP AP untuk permintaan tempat di ICU dari berbagai ruangan.

Alternatif Pemecahan Masalah

◦ Saat ini SOP AP yang ada adalah SOP AP penerimaan pasien di ICU untuk meminta pasien masuk ke ruang rawat ICU

◦ Sering menjadi kendala karena tidak sistematis

◦ SOP AP ini harus ditelaah lebih dahulu penyebab masalahnya

◦ Sejalan dengan nilai Akuntabel. 4

◦ Pedoman proses penerimaan pasien di ICU → harus diupdate

Kegiatan Pembuatan modul Penjadwalan Operasi Elektif di SMART RSABHK

Melakukan konsultasi tentang rencana kegiatan kepada pemimpin

Matriks Rancangan Aktualisasi

Output/Evidence

1. Tersedianya modul pendaftaran pasien bedah elektif di SMART

RSABHK

2. Penjadwalan Pasien Bedah menjadilebihteratur

3. Kebutuhan ICU dapat diprediksi sejak jauh hari sebelumnya

Menyampaikan rencana kegiatan ke

Kepala Instalasi Sistem Informasi Rumah

Sakit dan Tim IT

4. Penurunan angka pembatalan bedahakibatkesediaanICU

Keterkaitan dengan Agenda 2

Menerapkan nilai-nilai:

- Berorientasi

Pelayanan

- Akuntabel

- Kompeten

- Harmonis

- Loyal

- Adaptif

- Kolaboratif

SMART ASN:

Dokumen hasil diskusi mengenai rencana pembuatan modul penjadwalan bedah SMART RSABHK

Melakukan evaluasi dan monitoring proses pembuatan modul dengan tim IT

- Digital skill

Kontribusi terhadap Visi Misi Organisasi

1. Terdepan dalam pelayanan kesehatan perempuan, perinatal dan anak.

2. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan ibu dan anak yang aman dan berkualitas.

Penguatan Nilai Organisasi

Hal ini menguatkan nilai

RSABHK yaitu Transparan dan Akuntabel. Modul Penjadwalan Bedah Elektif SMART RSABHK

Melakukan sosialisasi penggunaan modul

penjadwalan bedah elektif pada SMART

RSABHK ke seluruh pemangku

kepentingan bersama Tim IT

1

Kegiatan

Pembuatan pedoman pembagian tempat tidur ICU dengan kategori kondisi klinis medikal dan surgikal.

Melakukan konsultasi tentang rencana kegiatan kepada pemimpin

Matriks Rancangan Aktualisasi

Output/Evidence

1. Memastikan tempat tidur ICU untuk pasien bedah akan selalu tersedia.

1. Mengurangi risiko pembatalan operasi akibat ketersediaan tempat di ICU.

2. Pedoman dan SOP AP pembagian tempat tidur ICU berdasarkan kriteria klinis

Mendiskusikan rencana pembuatan pedoman tentang pembagian tempat pasien di ICU berdasarkan kriteria medikal dan surgikal.

Dokumen hasil diskusi mengenai rencana pembuatan modul penjadwalan bedah SMART RSABHK

Keterkaitan dengan Agenda 2

Menerapkan nilai-nilai:

- Berorientasi Pelayanan

- Akuntabel

- Kompeten

- Harmonis

- Loyal

- Adaptif

- Kolaboratif

Manajemen ASN:

- Pelayan Publik

Kontribusi terhadap Visi Misi Organisasi

1. Terdepan dalam pelayanan kesehatan perempuan, perinatal dan anak.

2. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan ibu dan anak yang aman dan berkualitas.

Penguatan Nilai Organisasi

Hal ini menguatkan nilai RSABHK Akuntabel.

Membuat pedoman pembagian tempat di ICU sesuai kriteria klinis pasien

Pedoman dan SOP AP pembagian tempatdi ICUsesuaikriteriaklinis

2

Kegiatan

Pembuatan Pedoman dan SOP AP untuk mengakomodir modul penjadwalan bedah elektif di SMART RSABHK

Melakukan konsultasi tentang rencana kegiatan kepada pemimpin

Matriks Rancangan Aktualisasi

Output/Evidence

1. Memastikan tempat tidur ICU untuk pasien bedah akan selalu tersedia.

1. Mengurangi risiko pembatalan operasi akibat ketersediaan tempat di ICU.

Keterkaitan dengan Agenda 2

Menerapkan nilai-nilai:

- Berorientasi

Pelayanan

- Akuntabel

- Kompeten

- Harmonis

- Loyal

Melakukan diskusi dengan Kepala Instalasi

Bedah Sentral,Kepala InstalasiICUdan tim

SIMRS IT untuk membahas pedoman dan SOP

AP penjadwalan pasien bedah dengan SMART RSABHK.

2. Pedoman dan SOP AP pembagian tempat tidur ICU berdasarkan kriteria klinis

- Adaptif

- Kolaboratif

Manajemen ASN:

- Pelayan Publik

Dokumen hasil diskusi mengenai rencana pembuatan modul penjadwalan bedah SMART RSABHK

Kontribusi terhadap Visi Misi Organisasi

1. Terdepan dalam pelayanan kesehatan perempuan, perinatal dan anak.

2. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan ibu dan anak yang aman dan berkualitas.

Penguatan Nilai Organisasi

Hal ini menguatkan nilai RSABHK yaitu Transparan dan Akuntabel.

Menyusun Pedoman dan SOP AP dengan

Kepala Instalasi Bedah Sentral, Kepala-kepala

KSM, Kepala Instalasi ICU dan tim SIMRS IT

RSABHK

Pedoman dan SOP AP penjadwalan bedah elektifdenganmodul

Penjadwalan Bedah Elektif SMART

RSABHK

3

Kegiatan Pembuatan Pedoman dan SOP AP untuk permintaan tempat di ICU dari berbagai ruangan (IGD, HDU, Ruang rawat, IBS dll)

Melakukan konsultasi tentang rencana kegiatan kepada pemimpin

Matriks Rancangan Aktualisasi

Output/Evidence

1. Memastikan tempat tidur ICU untuk pasien bedah akan selalu tersedia.

1. Mengurangi risiko pembatalan operasi akibat ketersediaan tempat di ICU.

Keterkaitan dengan Agenda 2

Menerapkan nilai-nilai:

- Berorientasi

Pelayanan

- Akuntabel

- Kompeten

- Harmonis

- Loyal

Melakukan penyusunan Pedoman dan SOP

AP dengan Kepala Instalasi Bedah Sentral, Kepala Instalasi ICU dan tim SIMRS IT, Kepala InstalasiRawatInap danpemangku kepentingan lain.

Melakukan sosialisasi pedoman dan SOP

AP permintaan tempat di ICU dari

berbagai unit

2. Pedoman dan SOP AP pembagian tempat tidur ICU berdasarkan kriteria klinis

- Adaptif

- Kolaboratif

Manajemen ASN:

- Pelayan Publik

Dokumen hasil diskusi mengenai rencana pembuatan modul penjadwalan bedah SMART RSABHK

Pedoman dan SOP AP pembagian tempatdi ICUsesuaikriteriaklinis

Kontribusi terhadap Visi Misi Organisasi

1. Terdepan dalam pelayanan kesehatan perempuan, perinatal dan anak.

2. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan ibu dan anak yang aman dan berkualitas.

Penguatan Nilai Organisasi

Hal ini menguatkan nilai RSABHK yaitu Transparan dan Akuntabel.

4

Penjadwalan

1. Penjadwalan pasien bedah elektif secara lebih cermat dan efisien dengan modul Penjadwalan Operasi Elektif di SMART RSABHK.

2. Pembuatan pedoman pembagian tempat tidur ICU dengan kategori kondisi klinis medikal dan surgikal.

3. Pembuatan Pedoman dan SOP AP untuk mengakomodir modul penjadwalan bedah elektif di SMART RSABHK

4. Pembuatan Pedoman dan SOP AP untuk permintaan tempat di ICU dari berbagai ruangan (IGD, HDU, Ruang rawat, IBS)

No Kegiatan Juli Agustus Keterangan Minggu ke- 1 2 3 4 5 1 2 3 4

Terima Kasih

Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.