Alur Pemeriksaan PasienBaru Dgn Pembuatan StandarProsedurOperasional(Spo) & VideoDiUnit Vitreoretina

Page 1

LAPORAN SEMINAR RANCANGAN AKTUALISASI

PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN III ANGKATAN 6

OPTIMALISASI ALUR PEMERIKSAAN PASIEN BARU DENGAN PEMBUATAN

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL (SPO) DAN VIDEO

DI UNIT VITREORETINA PUSAT MATA NASIONAL

RUMAH SAKIT MATA CICENDO TAHUN 2022

DISUSUN OLEH :

HILMA ZAHRA, S.Kep., Ners

NIP. 199102052022032002

BAPELKES CIKARANG

KEMENTERIAN KESEHATAN RI

2022

LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN RANCANGAN AKTUALISASI

OPTIMALISASI ALUR PEMERIKSAAN PASIEN BARU DENGAN PEMBUATAN STANDAR

PROSEDUR OPERASIONAL (SPO) DAN VIDEO DI UNIT VITREORETINA

PUSAT MATA NASIONAL RUMAH SAKIT MATA CICENDO TAHUN 2022

Telah di seminarkan

Tanggal 14 Juli 2022, di Bapelkes Cikarang

Coach

Aulia Fitriani, ST, MKM NIP.197508142006042001

Penguji

Mentor

Yeyen Yeni, S.Kep., Ners. NIP. 197401151999032002

dr. Atiq Amanah Retna Palupi, MKKK. NIP. 197803272009122002

ii

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah Subhanahu Wa Ta’ala atas segala rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan rancangan aktualisasi dengan judul “Optimalisasi Alur Pemeriksaan Pasien Baru Dengan Pembuatan Standar Prosedur Operasional (SPO) dan Video di Unit Vitreoretina Pusat Mata Nasional Rumah Sakit Mata Cicendo Tahun 2022” .

Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan pihak lain maka penulis tidak akan dapat menyelesaikan laporan aktualiasasi ini. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam proses pembuatan laporan aktualisasi ini:

1. Ibu Yeyen Yeni, S.Kep., Ners selaku Kepala Instalasi Rawat Jalan Pusat Mata Nasional RS Mata Cicendo sekaligus mentor yang senantiasa membimbing.

2. Ibu Aulia Fitriani, ST., MKM., selaku coach yang senantiasa menghadirkan diri, memberikan ilmu, arahan, dan bimbingannya selama proses menyusun rancangan aktualisasi ini.

3. Ibu dr. Atiq Amanah Retna Palupi, MKKK. selaku penguji yang senantiasa memberikansaran dan masukan yang membangun.

4. Bapak Arham Burhanudin, AMK., selaku Kepala Ruangan unit Vitreoretina.

5. Ibu Enih Nurhaeni, Skep., Ners, Ibu Tina Juangsih, AMK., dan ibu Fuzi Fauziah, AMK., selaku perawat di unit Vitreoretina yang membantu penulis dalam menyusun rancangan aktualisasi ini.

6. Kedua orang tua yang senantiasa mendo’akan dan membantu segala proses persiapan rancangan aktualisasi.

7. Rekan-rekan kelompok D Pelatihan dasar CPNS Golongan III Angkatan 6 Kementerian Kesehatan RI Bapelkes Cikarang yang telah membantu dan mendukung penulis dalam pelatihan dasar CPNS.

Penulis menyadari bahwa rancangan aktualisasi ini masih banyak kekurangan, untuk itu penulis menerima saran dan kritik untuk dikaji dalam penyempurnaan kegiatan aktualisasi ini. Terima Kasih.

Bandung, 14 Juli 2022

Penulis, Hilma Zahra S.Kep., Ners NIP. 199102052022032002

iii
iv DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN........................................................................................... ii KATA PENGANTAR................................................................................................... iii DAFTAR GAMBAR.................................................................................................... v DAFTAR TABEL........................................................................................................ vi BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................. 7 1.1. Latar Belakang 7 1.2. Tujuan 8 1.3. Manfaat 8 1.3.1. Bagi Penulis 8 1.3.2. Bagi Unit Kerja ........................................................................................ 8 1.3.3. Bagi Instansi ........................................................................................... 8 BAB II PROFIL INSTANSI 9 2.1. Profil Pusat Mata Nasional Rumah Sakit Mata Cicendo 9 2.2. Struktur Organisasi 10 2.3. Visi, Misi, dan Nilai-Nilai Organisasi PMN Rumah Sakit Mata Cicendo.................... 11 2.2.1 Visi.......................................................................................................... 11 2.2.2 Misi 11 2.2.3 Nilai-Nilai Organisasi 11 2.4. Tugas Organisasi 12 2.5. Profil Diri dan Uraian Tugas Peserta 13 BAB III ANALISIS ISU DALAM PELAKSANAAN TUGAS DAN FUNGSI..................... 14 3.1 Identifikasi dan Analisis Isu Aktual .................................................................... 14 3.2 Penapisan Isu 20 3.3 Penyebab Isu................................................................................................... 21 3.4 Gagasan Kreatif Pemecahan Isu 22 3.5 Keterkaitan Penyebab Isu dengan Kedudukan dan Peran PNS untuk Mendukung Terwujudnya SmartGovernance....................................................................... 22 BAB IV RANCANGAN AKTUALISASI 24 4.1 Rancangan Aktualisasi Nilai-nilai Dasar PNS 24 4.1 Jadwal Pelaksanaan 34 4.2 Pihak yang Terlibat dan Perannya dalam Aktualisasi........................................... 35 DAFTAR PUSTAKA................................................................................................... 36
v DAFTAR GAMBAR Gambar 2. 1 Bangunan PMN RS Mata Cicendo.............................................................. 9 Gambar 2. 2 Struktur Organisasi PMN RS Mata Cicendo 10
vi DAFTAR TABEL Tabel 2. 1 Kegiatan Tugas Pokok Jabatan .................................................................... 13 Tabel 3. 1 Sasaran Kinerja Pegawai (SKP).................................................................... 18 Tabel 3. 3 Penapisan Isu Berdasarkan APKL 20 Tabel 3. 4 Keterkaitan dengan substansi Agenda 3....................................................... 23 Tabel 4. 1 Matriks Rancangan Aktualisasi..................................................................... 25 Tabel 4. 2 Jadwal Rencana Kegiatan 34 Tabel 4. 3 Pihak yang terlibat dan perannya dalam aktualisasi...................................... 35

BAB I PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang

Aparatur Sipil Negara (ASN) dalam Undang-Undang Republik Indonesia No. 5 Tahun 2014 merupakan profesi bagi Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja yang bekerja pada instansi pemerintahan. PNS memiliki nomor induk nasional sedangkan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja diangkat berdasarkan perjanjian kerja dalam batas waktu tertentu disesuaikan dengan kebutuhan instansi yang mengangkatnya.

PNS memiliki peran penting dalam menjalankan pelayanan publik yang prima yang sesuai dengan harapan bahkan melebihi harapan masyarakat. PNS menentukan keberhasilan penyelanggaraan pemerintah dan pembangunan nasional. Untuk menjalankan peran tersebut diperlukan PNS yang profesional, bebas dari intervensi politik, memberikan pelayanan secara netral serta bersih dari praktik korupsi, kolusi dan nepotisme. Untuk mewujudkan sosok PNS tersebut perlu dilaksanakan pembinaan melalui jalur Pelatihan Dasar (latsar) sesuai dengan UU No. 5 Tahun 2014 yang menyebutkan bahwa calon PNS wajib menjalani masa percobaan. Masa percobaan yang dimaksud dilaksanakan melakui proses pendidikan dan pelatihan terintegarsi untuk membangun integritas moral, kejujuran, semangat dan motivasi naisonalisme dan kebangsaan, karakter kepribadian yang unggul dan memperkuat profesionalisme serta kompetensi bidang.

Melalui kegiatan Pelatihan Dasar (Latsar) CPNS setiap peserta dituntut untuk mengaktualisasikan materi pembelajaran nilai-nilai dasar PNS yaitu Berorientasi Pelayanan, Akuntabilitas, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif (BerAKHLAK) serta materi manajemen ASN, dan SmartASN. Proses pembiasaan materi pembelajaran tersebut teraplikasi dalam agenda habituasi yang didalamnya terdapat kegiatan aktualisasi. Peserta mengaplikasikan teori ke dalam praktik dan mengubah gagasan menjadi sebuah kegiatan yang dapat diterapkan di satuan kerja maisng-masing menjadi sebuah sistem dalam jangka waktu yang panjang.

Laporan rancangan kegiatan aktualisasi ini bersumber dari identifikasi Sasaran Kinerja Pegawai (SKP), penugasan khusus dari atasan, atau kegiatan lain yang mendapat persetujuan khusus dari atasan langsung. Kegiatan aktualisasi ini berawal dari

teridentifikasinya suatu kondisi yang terjadi di lingkungan kerja sebagai suatu isu yang harus dicari solusinya.

7

1.2.Tujuan

Penyelenggaraan aktualisasi pelatihan dasar CPNS ini bertujuan untuk membuat peserta mampu memahami dan megaktualisasikan nilai-nilai dasar ASN yaitu Berorientasi pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif dalam rangka mendukung employerbrandingASN “Bangga Melayani Bangsa”. Melaluirancangan aktualisasi ini penulis mampu melakukan pelayanan publik di area unit kerja sesuai dengan nilai- nilai dasar tersebut untuk meningatkatkan upaya keselamatanpasien.

1.3.Manfaat

1.3.1. Bagi Penulis

Penulis dapat meraba-rasakan penerapan nilai-nilai dasar ASN dalam layanan publik di instansi sehingga dengan internalisasi tersebut diharapkan tercipta kualitas diriyang lebih profesional, akuntabel, memiliki etika, serta terhindar dari praktik korupsi, kolusi dan nepotisme.

1.3.2. Bagi Unit Kerja

Meningkatkan indikator mutu unit kerja sehingga tercipta lingkungan kerja yang lebih baik, harmonis serta kondusif. Membantu mewujudkan visi misi serta tata nilai satuan kerja yang ada

1.3.3. Bagi Instansi

Peningkatan kualitas kinerja ASN akan berdampak pada pelayanan yang diberikan kepada masyarakat. Hal ini akan berdampak pada peningkatan kepuasan pelanggan terhadap instansi yang berujung pada peningkatan citra instansi di masyarakat.

8

BAB II

PROFIL INSTANSI

2.1.Profil Pusat Mata Nasional Rumah Sakit Mata Cicendo

Pusat Mata Nasional (PMN) Rumah Sakit Mata Cicendo merupakan satu-satunya rumah sakit khusus mata yang dimiliki oleh pemerintah. Rumah sakit vertikal ini berlokasi di Jalan Cicendo Nomor 4 Kecamatan Sumur Bandung Kota Bandung Provinsi

Jawa Barat. Berdasarkan website www.cicendoeyehospital.org, Rumah Sakit Mata

Cicendo yang telah ditetapkan sebagai Pusat Mata Nasional melalui Keputusan Menteri

Kesehatan Nomor 059 Tahun 2009 mempunyai tanggung jawab yang besar untuk meningkatkan derajat kesehatan mata masyarakat Indonesia mulai dari Aceh sampai dengan Papua. Sebagai PMN, tanggung jawab tersebut bukan saja terletak pada kiprah pelayanan semata melainkan mencakup kemampuan rumah sakit dalam penelitian dan pengembangan ilmu kesehatan mata.

Gambar 2. 1 Bangunan PMN RS Mata Cicendo

Berdasarkan informasi yang didapatkan melalui website resmi RS Cicendo, PMN Rumah Sakit Mata Cicendo, yang pada tahun 2020 ditetapkan sebagai Rumah Sakit

Terakreditasi Internasional, berdiri diatas lahan seluas 11.750 m2 memiliki pelayanan rawat jalan, rawat inap, gawat darurat mata, kamar bedah dan pelayanan penunjang.

Pelayanan rawat jalan sendiri terdiri dari rawat jalan regular dan paviliun dengan produk

pelayanan unggulan : Katarak & Bedah Refraktif, Vitreo Retina, Pediatrik Oftalmologi, Lasik dan Oftalmologi Komunitas. Untuk pelayanan rawat inap tersedia kapasitas tempat

tidur berjumlah 104, sesuai dengan Keputusan Direktur Utama PMN Rumah Sakit Mata

Cicendo nomor HK.00.07/I.1/2126/2014

Tentang Penetapan Jumlah Tempat Tidur

9

Rawat Inap PMN PMN Rumah Sakit Mata Cicendo telah ditetapkan yaitu Ruang Anggrek

12 tempat tidur, Ruang Bougenville 28 tempat tidur, Ruang Cempaka 18 tempat tidur dan Ruang Dahlia 47 tempat tidur.

2.2. Struktur Organisasi

Direktur utama PMN RS Mata Cicendo membawahi 5 direksi yang terdiri atas

Direktorat Pelayanan Medik, Keperawatan dan Penunang, Direktorat SDM, Pendidikan dan Penelitian; Direktorat Keuangan dan Brang Milik Negara serta Dirketorat Perencanaan dan Umum. Dalam pelaksanaan tugasnya, Direktorat utama dibantu oleh berbagai Komite serta Satuan Pemeriksa Internal dan juga Dewan Pengawas.

10
Gambar 2. 2 Struktur Organisasi PMN RS Mata Cicendo

2.3.Visi, Misi, dan Nilai-NilaiOrganisasi PMN Rumah Sakit Mata Cicendo

2.2.1 Visi

Visi PMN Rumah Sakit Mata Cicendo yaitu “ToBeExcellenceEyeCare”yaitu menjadi rumah sakit mata rujukan nasional yang berstandar internasional di bidang pelayanan, pendidikan, dan kesehatan mata

2.2.2 Misi

“EyeCareForEveryoneSeeingBetterWorld”, dengan penjabaran sebagai berikut:

 Eyecare: Memberikan pelayanan kesehatan mata

 For everyone: Pelayanan yang tidak diskriminatif, kepada seluruh warga masyarakat

 Betterworld: Melihat dunia dengan lebih baik

2.2.3 Nilai-Nilai Organisasi

Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 79 Tahun

2019 tentang organisasi dan tata kerja Rumah Sakit Mata Cicendo, Tata Nilai Rumah Sakit Pusat Mata Nasional Cicendo dituangkan dalam janji layanan yaitu:

a. Visioner: Setiap pegawai Rumah Sakit Mata Cicendo Bandung senantiasa memiliki pandangan ke depan dan cita-cita luhur untuk menjadi pribadi yang unggul, mampu memenuhi harapan orang lain dan memiliki keyakinan serta kemampuan mewujudkan kehidupan yang lebih baik.

b. Integritas: Setiap pegawai Rumah Sakit Mata Cicendo Bandung secara konsisten bekerja dengan jujur, tertib, teliti dan disiplin, demi menjaga kredibilitas institusi dan kehormatan dirinya sebagai pegawai yang memiliki martabat dan harga diri.

c. Profesional: Berkomitmen untuk bekerja tuntas, cerdas dan akurat atas dasar kompetensi terbaik dengan penuh tanggung jawab.

d. Inovatif: Selalu mempunyai ide / gagasan baru dan berorientasi untuk memberikan solusi yang optimal untuk memenuhi kebutuhan pelanggan pasien serta berorientasi terhadap kemajuan institusi

e. Proaktif: Selalu peka dan aktif untuk mengidentifikasi akan kebutuhan pelanggan/pasien sesuai berkembangan jaman.

f. Istiqomah: Bersikap sabar, lurus, jujur, bijaksana serta teguh pendirian sesuai aturan dan tuntunan hidupnya

11

2.4.Tugas Organisasi

Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 79 Tahun

2019 Tentang Organisasi Dan Tata Kerja Rumah Sakit Mata Cicendo Bandung, RS Mata

Cicendo Bandung mempunyai tugas menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna dengan kekhususan pelayanan kesehatan di bidang penyakit mata. RS Mata Cicendo Bandung menyelenggarakan fungsi sebagai berikut:

a. Penyusunan rencana program dan anggaran

b. Pengelolaan pelayanan medis dengan kekhususan pelayanan kesehatan di bidang penyakit mata

c. Pengelolaan pelayanan penunjang medis

d. Pengelolaan pelayanan penunjang nonmedis

e. Pengelolaan pelayanan keperawatan

f. Pengelolaan pendidikan dan pelatihan dengan kekhususan di bidang penyakitmata

g. Pengelolaan penelitian, pengembangan, dan penapisan teknologi dengan kekhususan di bidang penyakit mata

h. Pengelolaan keuangan dan barang milik negara

i. Pengelolaan sumber daya manusia

j. Pelaksanaan urusan hukum, organisasi, dan hubungan masyarakat

k. Pelaksanaan kerja sama

l. Pengelolaan sistem informasi

m.Pelaksanaan urusan umum

n. Pemantauan, evaluasi, dan pelaporan

12

2.5.Profil Diri dan Uraian Tugas Peserta

Berikut ini adalah profil penulis yang merupakan peserta pelatihan Calon Pegawai

Negeri Sipil Golongan III Angkatan 6 Bapelkes Cikarang:

Nama : Hilma Zahra, S.Kep., Ners

NIP : 199102052022032002

Pangkat Golongan : Penata Muda Tk. I - III/b

Tempat, tanggal lahir : Bandung, 05 Februari 1991

Unit Kerja : Instalasi Rawat Jalan PMN RS Mata

Cicendo

Jabatan : Perawat Ahli Pertama

Saat ini, peserta terdaftar sebagai Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) di lingkungan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia di bawah Direktorat Jenderal

Pelayanan Kesehatan dengan instansi PMN Rumah Sakit Mata Cicendo mulai tanggal 01

Maret 2022 sebagai Perawat Ahli Pertama dibawah Bidang Keperawatan dan sekarang

bekerja di Instalasi Rawat Jalan PMN Rumah Sakit Mata Cicendo.

Dalam pelaksanaan aktualisasi, peserta mengacu kepada Sasaran Kinerja

Pegawai (SKP) meliputi:

Tabel 2. 1 Kegiatan Tugas Pokok Jabatan

JABATAN

1. Melakukan pengisian EMR pasien rawat jalan dengan lengkap

2. Melakukan pendokumentasian asesmen keperawatan pasien rawat jalan

3. Melakukan pengecekan kelengkapan penunjang pasien rawat jalan

4. Melaksanakan edukasi pada pasien rawat jalan

5. Melaksanakan pengambilan waktu tunggu rawat jalan

6. Melaksanakan identifikasi secara tepat pasien rawat jalan

7. Melakukan pemasangan gelang kuning pada pasien resiko jatuh tinggi pada pasien rawat jalan unit Vitreoretina

13
KEGIATAN TUGAS POKOK
NO

BAB III

ANALISIS ISU DALAM PELAKSANAAN TUGAS DAN FUNGSI

3.1 Identifikasi dan Analisis Isu Aktual

Pusat Mata Nasional (PMN) RS Mata Cicendo merupakan rumah sakit rujukan yang memiliki sembilan unit di instalasi rawat jalan antara lain Katarak Bedah Refraktif (KBR), Infeksi dan Imunologi (EED), Rekonsutruksi Okuloplasti dan Onkologi (ROO), Refraksi, Glukoma, Neuro Oftalmologi (NO), Vitreoretina, dan Pediatrik Oftalmologi (PO).

Selama penulis menjadi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) di PMN RS Mata Cicendo, Penulis melakukan orientasi ke seluruh unit yakni dari tanggal 1 Maret 2022 sampai 08 Juni 2022. Akan tetapi pada akhir orientasi, penulis ditempatkan di unit Vitreoretina sehingga dalam melakukan identifikasi isu, Penulis melakukan observasi di unit dan juga melakukan wawancara singkat kepada pihak-pihak terkait seperti perawat dan juga pasien. Selain itu, penulis juga berkoordinasi dengan tim IT PMN RS Mata Cicendo untuk pengambilan data melalui Sistem Informasi Managemen Rumah Sakit (SIMRS).

Unit Vitreoretina merupakan unit yang menangani kelainan atau gangguan mata khusus pada area vitreous dan retina. Karakteristik pasien yang menderita kelainan retina sebagian besar dipengaruhi oleh bertambahnya usia dikarenakan adanya penurunan metabolisme sel pada orang yang sudah tua (Bowling, 2016). Di unit Vitreoretina PMN RS Mata Cicendo, terdapat empat perawat yang bertugas dalam melakukan pengakajian dengan tim dokter yang memiliki spesialisasi dalam penyakit retina. Berdasarkan data dari SIMRS PMN RS Mata Cicendo, pada bulan Januari sampai Mei 2022, jumlah pasien yang berobat ke unit Vitreoretina sebanyak 9232 pasien dengan rata-rata pasien perbulannya sebanyak 1846 pasien. Jumlah tersebut merupakan jumlah terbanyak diantara semua unit yang ada di instalasi rawat jalan PMN RS Mata Cicendo. Hal tersebut membuat beban kerja di unit Vitreoretina cukup tinggi dengan jumlah perawat empat orang yang saat penulis bertugas di unit tersebut, satu perawat sedang dalam cuti melahirkan.

Dalam melakukan identifikasi isu, Penulis melakukan observasi di ruangan Data yang diambil dari SIMRS adalah data terkait jumlah pasien di unit Votreoretina dari bulan Januari 2022 sampai dengan Mei 2022. Penulis membagi data-data yang didapatkan selama bertugas di Unit Vitreoretina kedalam tiga fokus masalah utama yang berdasarkan pada keterkaitannya dengan sasaran kinerja pegawai (SKP).

Salah satu poin dalam SKP adalah mengenai pemasangan gelang kuning pada pasien resiko jatuh. Jatuh didefinisikan sebagai suatu kejadian yang tidak disengaja dimana terjadi perubahan posisi tubuh berada di tanah atau lantai namun tidak termasuk apabila perubahan

14

posisi tersebut secara sengaja terutama dalam kondisi sedang beristirahat (Morse, 2009).

Banyak faktor yang mempengaruhi insiden pasien jatuh di rumah sakit yaitu (1) pengetahuan dari tenaga kesehatan mengenai Standar Operasional Prosedur (SOP)

pelaksanaan pencegahan risiko jatuh; (2) rasio serta beban kerja perawat tidak sesuai; (3) sarana dan prasarana yang mendukung seperti bel dan bed side rel; (4) lingkungan. Data yang penulis dapatkan berkaitan dengan resiko jatuh pada pasien yaitu:

1. Pada tanggal 14 Juni 2022, penulis menemukan 3 dari 10 EMR yang terisi belum sesuai dengan kondisi pasien. Penulis melihat ketidaksesuaian tersebut dengan membandingkan menu EMR mengenai resiko jatuh dengan hasil visus pasien . Pada EMR 3 pasien yang penulis buka menunjukkan hasil visus pasien tersebut kurang baik yaitu memiliki nilai kurang dari sama dengan 1/60 yang artinya pasien tidak bisa melihat lebih dari jarak 1 meter. Namun pada menu EMR mengenai resiko jatuh, perawat yang bertugas mengisi tidak memberi checklist pada poin pasien beriko. Sehingga pasien tersebut dikaji ulang apakah terpasang atau tidak gelang kuning yang menandakan resiko jatuh.

2. Berdasarkan hasil wawancara penulis dengan perawat di unit Vitreoretina, bahwa pemasangan gelang kuning seharusnya dilakukan di meja pendaftaran, sehingga saat pasien sudah masuk ke unit, perawat tidak perlu lagi melakukan pemasangan gelang kuning bagi pasien yang beresiko jatuh. Hal itu lah yang membuat perawat di unit Vitreoretina tidak lagi melakukan pengkajian pemasangan gelang kuning resiko jatuh.

3. Berdasarkan hasil observasi penulis, penulis menemukan pasien pada tanggal 13 Juni 2022 yang berobat ke unit Vitreoretina dengan tujuan kontrol post operasi. Pasien tersebut terpasang verban di mata kanannya. Saat penulis memanggil pasien ke meja perawat untuk dilakukan pengkajian, pasien tersebut masuk ke ruang perawat dengan berpegangan pada tepian dinding. Selain itu, pasien tersebut mengatakan pendamping atau keluarga yang menemaninya sedang mengurusi administrasi. Penulis juga melihat bahwa di tangan kanannya tidak terpasang gelang kuning resiko jatuh.

Selanjutnya, penulis menemukan data-data lainnya berdasarkan hasil observasi, wawancara dan pengambilan data dari SIMRS yang berkaitan mengenai poin SKP melaksanakan edukasi pada pasien rawat jalan. Dalam pemberian edukasi, perawat tidak hanya memberikan edukasi mengenai penyakitnya melainkan juga mengenai alur pelayanan yang diberikan. Data-data yang penulis temukan yang berkaitan dengan alur pelayanan yang diberikan di unit Vitreoretina antara lain:

1. Berdasarkan hasil observasi penulis, pasien yang berobat di unit Vitreoretina sangat beragam diantaranya pasien baru, pasien yang melakukan kontrol post operasi, pasien

15

yang akan melakukan persiapan operasi, dan juga pasien yang sudah memiliki persetujuan dari dokter untuk rawat inap. Hal tersebut membuat alur pelayanan di unit Vitreoretina berjalan cukup kompleks.

2. Berdasarkan hasil observasi penulis, perawat melakukan anamnesa atau pemeriksaan kepada pasien dengan waktu 3-5 menit. Dengan jumlah pasien harian rata-rata 90-110 pasien, maka jumlah waktu yang diperlukan perawat untuk memberikan asuhan keperawatan setiap harinya adalah 450-550 menit atau 7,5-9 jam. Hal itu tentu melebihi waktu kerja yang berlangsung dari pukul 07.30 – 14.30 dengan jumlah kurang lebih 7 jam dengan istirahat. Dengan data tersebut, maka perawat selalu berusaha memberikan pelayanan dengan cepat agar semua pasien di hari tersebut terlayani. Namun hal tersebut dapat membuat tidak optimalnya pemberian asuhan keperawatan yang dilakukan oleh perawat.

3. Pada saat penulis bertugas di unit Vitreoretina, yaitu pada tanggal 13 Juni 2022, penulis mendapatkan tiga pasien yang mengeluh karena sudah menunggu lama di depan unit Vitreoretina namun tidak juga dipanggil untuk diperiksa. Oleh karena itu, petugas harus berkali-kali menjelaskan setiap ada pasien yang bertanya kapan pasien tersebut akan diperiksa. Hal tersebut akan memungkinkan adanya komplain dari pasien yang nantinya bisa menurunkan kepuasan pelayanan.

4. Selain itu, berdasarkan data SIMRS selama bulan januari-Mei 2022, jumlah pasien baru perbulannya rata-rata mencapai 235 pasien dengan jumlah harian 15-20 pasien baru dan merupakan 20% dari total pasien per harinya. Pada saat bertugas di unit Vitreoretina, penulis memberikan edukasi mengenai alur pemeriksaan kepada pasien baru secara lisan dengan waktu yang dibutuhkan sekitar 3-5 menit untuk setiap pasien. Maka jika seluruh pasien baru diberikan edukasi secara lisan mengenai alur pemeriksaan, total waktu edukasi lisan yang dilakukan perawat perharinya adalah 60100 menit. Hal tersebut cukup memakan waktu yang nantinya akan berdampak pada ketidakefektifan waktu pelayanan yang diberikan kepada pasien lainnya selain pasien baru.

5. Berdasarkan hasil wawancara dengan penanggungjawab unit Vitreoretina, didapatkan data bahwa belum ada SPO mengenai pemeriksaan pasien baru. Hal tersebut membuat perawat yang bertugas di unit Vitreoretina melakukan pemeriksaan bagi pasien baru secara berbeda-beda. Selain itu, alur pemeriksaan yang sudah ada masih secara umum dan tidak spesifik dan terperinci sesuai dengan kebutuhan masing-masing unit rawat jalan.

16

Penyakit-penyakit yang berkaitan dengan retina merupakan penyakit yang penanganan akhirnya adalah operasi. Namun, tindakan operasi mungkin tidak akan bisa mengembalikan penglihatan pasien sepenuhnya terlebih jika kondisi retina pasien sudah sangat buruk yang dipengaruhi oleh berbagai factor (Ilyas S,. 2015). Berdasarkan hasil wawancara dengan perawat di unit Vitreoretina, pasien yang memiliki perburukan yang cepat adalah pasien dengan diagnosa Diabetic Retinopathy. Oleh karena itu, penulis menggali lebih dalam mengenai data-data yang berkaitan, diantaranya:

1. Berdasarkan hasil pengambilan data dari SIMRS, didapat data bahwa pasien dengan diagnosa DiabeticRetinopathypada bulan Maret 2022 sebanyak 255 pasien, bulan April 2022 sebanyak 218 pasien, dan bulan Mei 2022 sebanyak 199 pasien. Jumlah tersebut merupakan jumlah diagnosa tertinggi ketiga dari seluruh diagnosa yang ada di instalasi rawat jalan. DiabeticRetinopathy merupakan penyakit kelainan yang akan bertambah parah jika tidak ditangani dengan baik.

2. Berdasarkan hasil wawancara dengan perawat di unit Vitreoretina, sebagian besar pasien dengan diagnosa DiabeticRetinopathysudah dalam kondisi yang memburuk saat kontrol dan direncanakan operasi. Hal tersebut menyebabkan jadwal operasi pasien tersebut tertunda. Padahal berdasarkan data dari SIMRS, jumlah pasien yang di operasi dengan diagnosa kelainan retina setiap bulannya selama bulan Januari-Mei 2020 sebanyak 287 operasi. Jumlah tersebut merupakan jumlah operasi terbanyak diantara operasi lainnya, sehingga membuat antrian operasi pasien retina selalu penuh untuk beberapa bulan kedepan. Dengan antrian operasi yang panjang, maka pasien akan terus mengalami perburukan jika tidak dilakukan perawatan sebelum operasi.

3. Berdasarkan hasil wawancara dengan perawat, banyaknya pasien yang berobat ke unit Vitreoretina membuat dokter tidak bisa menjelaskan mengenai penyakit yang diderita pasien secara optimal. Selain itu, perawat juga mengatakan belum bisa memberikan edukasi secara optimal kepada pasien khususnya pasien dengan diagnosa Diabetic Retinopathydikarenakan waktu pelayanan yang terbatas dengan jumlah pasien harian yang banyak.

4. Berdasarkan wawancara kepada 5 orang pasien dengan diagnosa Diabetic Retinopathy, rata-rata pasien mengatakan tidak tahu cara perawatan yang seharusnya dilakukan di rumah agar kondisinya tidak memburuk. Saat petugas mengarahkan pasien untuk membaca media edukasi leaflet yang tersedia, pasien mengatakan tidak terlalu memahami isinya. Selain itu, terdapat pasien yang tidak bisa membaca, sehingga harus meminta bantuan keluarganya utuk menjelaskan isi leaflet tersebut.

17

Setelah mengumpulkan data melalui wawancara, observasi, dan juga pengambilan data dari SIMRS, selanjutnya penulis melakukan analisis isu dan mengaitkannya dengan semua poin yang terdapat pada sasaran kinerja pegawai. Hasil dari identifikasi yang tidak sesuai dalam SKP dapat berpotensi menjadi suatu permasalahan. Berikut penjelasan butirbutir SKP:

No. Kegiatan Tugas Pokok Jabatan Kondisi saat ini Kondisi yang diharapkan

1. Melakukan pengisian EMR pasien rawat jalan dengan lengkap

2. Melakukan pendokumentasian asesmen keperawatan pasien rawat jalan

3. Melakukan pengecekan kelengkapan penunjang pasien rawat jalan

4. Melaksanakan edukasi pada pasien rawat jalan

Sudah dilaksanakan Dilaksanakan sesuai SPO

Sudah dilaksanakan Dilaksanakan sesuai SPO

Sudah dilaksanakan Dilaksanakan sesuai SPO

Sudah dilaksanakan namun ada beberapa hal yang belum optimal, yaitu:

a. Belum optimalnya alur pemeriksaan pasien baru di unit Vitreoretina

b. Belum optimalnya pemberian edukasi perawatan pada kasus DiabeticRetinopathy di unit Vitreoretina

a. Adanya SPO dan media edukasi alur pemeriksaan pasien baru

b. Adanya media edukasi perawatan pada kasus diabetic retinopathy

5. Melaksanakan pengambilan waktu tunggu rawat jalan

6. Melaksanakan identifikasi secara tepat pasien rawat jalan

7. Melakukan pemasangan gelang kuning pada pasien resiko jatuh tinggi pada pasien rawat jalan unit Vitreoretina

Sudah dilaksanakan Dilaksanakan sesuai SPO

Sudah dilaksanakan Dilaksanakan sesuai SPO

Belum optimalnya pengkajian ulang pemasangan gelang resiko jatuh

Optimalisasi pengkajian ulang pemasangan gelang resiko jatuh selama

pemberian asuhan keperawatan sesuai

SPO yang berlaku

18
Tabel 3. 1 Sasaran Kinerja Pegawai (SKP)

Berdasarkan uraian diatas, penulis menyimpulkan isu-isu yang trdapat di unit

Vitreoretina PMN RS Mata Cicendo yaitu :

1. Belum optimalnya pengkajian ulang pemasangan gelang risiko jatuh pasien rawat jalan unit Vitreoretina PMN RS Mata Cicendo Tahun 2022

Isu tersebut muncul karena belum optimalnya pelaksanaan SPO mengenai pengkajian ulang pemasangan gelang resiko jatuh pasien. Jumlah pasien yang banyak dengan waktu pelayanan yang terbatas, membuat perawat harus bisa berkolaborasi dengan petugas lain seperti dokter dan unit lainnya agar bisa menciptakan lingkungan kerja yang kondusif. Selain itu, belum adanya media edukasi yang bisa digunakan sebagai pengingat bagi petugas agar selalu melakukan pengkajian ulang pemasangan resiko jatuh juga berpengaruh pada munculnya isu tersebut. Dampak yang akan terjadi jika isu tersebut tidak ditangani adalah meningkatkan resiko jatuh pada pasien di unit Vitreoretia yang nantinya akan mengancam keselamatan pasien.

2. Belum optimalnya alur pemeriksaan pasien baru di unit Vitreoretina PMN RS Mata Cicendo Tahun 2022

Hal ini dikarenakan belum adanya SPO mengenai alur pemeriksaan baru baru sehingga belum adanya pedoman bagi perawat dalam melakukan pemeriksaan pasien baru yang terstandar. Selain itu, belum adanya media edukasi mengenai alur pemeriksaan pasien baru, membuat pasien baru yang berobat merasa kebingungan sehingga pasien mengeluh karena lama menunggu tanpa kejelasan kapan akan diperiksa oleh dokter dan perawat. Dengan adanya keluhan dari pasien, maka akan berdampak pada menurunnya kepuasan pelayanan.

3. Belum optimalnya pemberian edukasi perawatan pada kasus Diabetic Retinopathydi unit Vitreoretina PMN RS Mata Cicendo Tahun 2022

Berdasarkan poin sasaran kinerja pegawai, pemberian edukasi merupakan tugas yang wajib dilakukan oleh perawat di unit Vitreoretina. Namun, karena belum adanya media edukasi yang efektif sehingga pemberian edukasi yang diberikan oleh perawat pun tidak optimal. Perawat selalu memberikan edukasi secara lisan kepada setiap pasien yang di temuinya, namun hal itu menjadi tidak terlalu efektif karena pasien lupa dengan yang disampaikan oleh perawat saat sudah sampai dirumah. Hal tersebut akan berdampak pada menurunnya kondisi pasien sehingga akan sulit dilakukan operasi. Operasi yang tertunda akan menambah panjang daftar antrian pasien retina yang harus terindikasi dilakukan operasi.

19

3.2 Penapisan Isu

Langkah pertama melakukan penapisan isu dengan menggunakan metode APKL (Aktual, Problematika, Kekhalayakan, Layak). Aktual artinya isu benar-benar terjadi dan sedang hangat dibicarakan. Problematika artinya isu tersebut memiliki dimensi masalah yang komplek sehingga perlu dicarikan solusinya. Kekhalayakan artinya isu tersebut menyangkut hajat hidup orang banyak. Kelayakan artinya isutersebut masuk akal, realistis, relevan dan dapat dimuculkan inisiatif pemecahan masalahnya.

Tabel 3. 2 Penapisan Isu Berdasarkan APKL

No. Isu A P K L Jumlah Prioritas 1. Belum optimalnya pengkajian ulang

teknik tapisan isu, ditemukan jika masalah “belum optimalnya alur pemeriksaan pasien baru di unit Vitreoretina PMN RS Mata Cicendo Tahun 2022” mendapat skor paling tinggi dibandingkan isu lainnya. Berdasarkan dimensi aktual, Isu ini sedang terjadi di unit Vitreoretina RS Mata Cicendo. Pada dimensi kekhalayakan, dimensi ini melibatkan kepentingan orang banyak terutama pasien yang berkunjung ke unit Vitreoretina. Isu ini juga problematik karena pasien retina cukup banyak dan bila hal ini tidak ditangani akan berdampak pada masalah yang lebih berat.

Dilihat dari sudut kelayakan, isu tersebut masuk akal dan realistis, serta dapat dicarikan solusi penyelesaian permasalahannya.

20
pemasangan gelang risiko jatuh pasien rawat jalan unit Vitreoretina PMN RS Mata Cicendo Tahun 2022 5 4 3 3 15 3 2. Belum optimalnya alur pemeriksaan pasien baru di unit Vitreoretina PMN RS Mata Cicendo Tahun 2022 5 4 4 5 18 1
Belum optimalnya pemberian edukasi perawatan pada kasus Diabetic Retinopathy di unit Vitreoretina PMN RS Mata Cicendo Tahun 2022 5 4 3 4 16 2 Berdasarkan
3.

3.3 Penyebab Isu

Setelah didapatkan isu prioritas, selanjutnya dilakukan identifikasi akar penyebab masalah dengan metode fishbonesebagai berikut :

Environtment

Method Measurement

Perputaran pasien yang cepat,jumlah pasien tidak sebandingdengan jumlah perawat yang bertugas

Alur pemeriksaan sudah ada namun masih secara umum dan tidak spesifik dan terperinci sesuai dengan kebutuhan masing-masing unit rawat jalan.

Perlu adanya media

edukasi alur pemeriksaan pasien baru

Belum ada SPO alur pemeriksaan pasien baru di unit

Vitreoretina

Belum optimalnya alur pemeriksaan pasien baru di unit

Vitreoretina PMN RS

Mata Cicendo Tahun 2022

Beban kerja yang tinggi, jumlah perawat tidak sebanding dengan jumlahpasien

Diperlukan anggaran untuk optimalisasi pemberian edukasi alur pelayanan pasien baru

21 Man Material Money

3.4

Terdapat beberapa hal yang menyebabkan isu pelayanan pemeriksaan pasien unit Vitreoretina di PMN RS Mata Cicendo belum optimal diantaranya disebabkan karena faktor method,material,danmeasurement.Poin-poin yang terdapat dalam ketiga faktor tersebut yaitu:

1. Belum adanya Standar Prosedur Operasional (SPO) alur pemeriksaan pasien baru di unit Vitreoretina

2. Alur pemeriksaan pasien yang sudah ada di setiap unit belum menyesuaikan dengan kondisi masing-masing unit khususnya unit Vitreoretina

3. Belum adanya media edukasi mengenai alur pemeriksaan pasien baru di unit Vitreoretina

Kreatif Pemecahan Isu

Setelah ditemukan isu prioritas melalui metode APKL yaitu “Belum optimalnya alur pemeriksaan pasien baru di unit Vitreoretina PMN RS Mata Cicendo Tahun 2022” akan dilakukan pemecahan isu melalui pembuatan SPO media video. Sehingga gagasan kreatif yang diusulkan adalah “Optimalisasi Alur Pemeriksaan Pasien Baru dengan Pembuatan SPO dan Video di Unit Vitreoretina PMN RS Mata Cicendo Tahun 2022”.

3.5

Isu dengan Kedudukan dan Peran PNS untuk Mendukung Terwujudnya SmartGovernance

Setelah diambil poin-poin tentang penyebab isu selanjutnya penulis menganalisis tentang keterkaitan penyebab isu dengan kedudukan dan peran PNS untuk mendukung terwujudnya Smart Governance. Dalam melaksanakan peran dan kedudukannya, ASN memiliki 3 fungsi yaitu sebagai pelaksana kebijakan, pelayan publik serta perekat dan pemersatu bangsa. Belum optimalnya pemberian edukasi dalam pelayanan pasien retina dapat menjadi salah satu kendala ASN dalam melaksanakan kebijakan publik yang berintegritas tinggi. Selain itu, belum adanya SPO mengenai alur pemeriksaan pasien baru juga dapat menjadi kendala bagi terlaksananya pelayanan publik yang terstruktur. Oleh sebab itu perlu adanya inovasi-inovasi untuk mengatasi kendala yang ada serta sebagai alternatif pemecahan isu. Keterkaitan dengan prinsip Manajemen ASN dan SMART ASN antara lain:

22
Gagasan Keterkaitan Penyebab

BerAKHLAK

Tabel 3. 3 Keterkaitan dengan substansi Agenda 3

Berorientasi pelayanan

Adanya keluhan dari pasien mengenai kapan waktu pemeriksaan dimulai membuat pelayanan menjadi tidak optimal sehingga ASN harus bisa mencari solusi agar dapat memenuhi kebutuhan pasien.

Akuntabel

Belum adanya SPO mengenai alur pemeriksaan pasien baru juga bisa mempengaruhi integritas karena tidak

adanya panduan dalam bekerja

Harmonis

Beban kerja yang tinggi dikarenakan jumlah perawat tidak sebanding dengan jumlah pasien juga menuntut adanya

kerjasama yang baik antar petugas khususnya perawat agar bisa menghasilkan lingkungan kerja yang kondusif

Kolaboratif

Belum adanya media edukasi mengenai alur pemeriksaan pasien baru di unit Vitreoretina sehingga diharapkan

adanya kerjasama dan komunikasi dengan bagian humas agar dibuatkan media edukasi yang sesuai.

Manajemen ASN

Melaksanakan kebijakan dan pelayanan publik secara profesional sesuai dengan kompetensi dan kewenangan klinis dengan mengoptimalkan pemeriksaan pasien di unit Vitreoretina. Pelaksanaan tindakan keperawatan kepada pasien dilaksanakan sesuai dengan kode etik keperawatan.

Smart ASN

Kerjasama dan komunikasi yang efektif antar unit kerja

dalam rumah sakit seperti perawat dengan Humas terkait upaya optimalisasi penggunaan media dalam memberikan pelayanan yang optimal. Selain itu, penggunaan literasi digital dalam mencari referensi pembuatan media edukasi baik isi maupun desain diharapkan bisa menghasilkan media edukasi yang berkualitas sesuai dengan kebutuhan masyarakat.

23

BAB IV RANCANGAN AKTUALISASI

4.1 Rancangan Aktualisasi Nilai-nilai Dasar PNS

Setelah didapatkan gagasan kreatif untuk pemecahan isu utama, selanjutnya penulis membuat rancangan kegiatan sebagai pemecahan isu tersebut berupa kegiatan-kegiatan yaitu :

1. Melakukan konsultasi rancangan aktualisasi dengan mentor

2. Membuat draft SPO alur pemeriksaan pasien baru di unit Vitreoretina

3. Melakukan uji coba internal penerapan draft SPO di unit Vitreoretina

4. Membuat video alur pemeriksaan pasien baru di unit Vitreoretina

5. Melakukan uji coba video kepada pasien dan keluarga dengan memutar video di televisi ruang tunggu unit Vitreoretina

6. Melakukan evaluasi hasil kegiatan

Agar semua kegiatan tersebut bisa terlaksana dengan optimal, maka penulis membuat matriks kegiatan yang juga dikaitkan dengan mata pelatihan dasar mengenai nilainilai dasar ASN.

24

1.2.

tersampaikan danmendapat dukungandari

Mentordan

Penanggung Jawabunit Vitreoretina

Berorientasi Pelayanan

Menerapkan 5S saat berkomunikasidenganmentor

Akuntabel

Melakukan pertemuan dengan mentorsesuaidengan waktu dan tempat yang sudah disepakati ataudiberikanolehmentor

Kompeten

Melaksanakan tugas dengan maksimal setelah mendapat

persetujuan dan dukungan dari mentor mengenai gagasan kreatif

Konsultasi yang

terjalin

merupakan

bentukgotong

royong yang

merupakan

landasan

terwujudnya visi

rumahsakityaitu

ToBeExcellent

EyeCareyang

bertujuan

menjadiRSMata

berstandar

internasionaldi

bidangpelayanan

Konsultasibersama

denganMentor

danPenanggung

Jawabunit

Vitreoretina

sebagailangkah

awalmenemukan

isuyangtepat

yangrelevan

dengankondisi saatinisehingga

ditemukan

langkah-langkah

penyelesaianyang

sesuaidengan

1.3.

Harmonis

Menghargai waktu yang sudah

kemajuanilmu, teknologidan evidencebase.Hal

inimenguatkantata

untukperbaikan gagasandan persetujuan/ dukunganpada lembarkonsultasi

diberikan oleh mentor untuk

berdikusidenganoptimal

Loyal

Bersikap jujur degan semua data yang dipegang saat

mendiskusikan gagasan dengan

mentor

nilaiPMNRSMata

Cicendoyaitu

Integritas dan

Profesional

25
Tabel 4. 1 Matriks Rancangan Aktualisasi No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan Kontribusi terhadap visimisi rumah Sakit Penguatan nilai organisasi 1. Melakukan konsultasi rancangan aktualisasi dengan mentor 1.1. Menentukan kontrak pertemuan 1.2. Berdiskusiterkait gagasan optimalisasialur pemeriksaan pasienbaru 1.3. Evaluasisetelah konsultasi 1.1. Mendapatkan waktudan tempatuntuk bertemu Rencanaisu dapat Mendapatsaran danmasukan

unit Vitreoretina

Keterkaitan Substansi Mata

Pelatihan

Kontribusi

terhadap visimisi rumah Sakit

Penguatan nilai organisasi

Adaptif

Bersiap dengan segala

perubahan seperti waktu

bertemu yang berubah apabila

mentor memiliki urusan yang

lebihprioritas

Kolaboratif

Menerima setiap masukan yang

diberikan oleh mentor demi

pelaksanaan aktualisasi yang optimal

Berorientasi Pelayanan

Mengkaji kebutuhan audience

agar bisa memahami apa yang

dibutuhkan

Akuntabel

Bertanggungjawab dalam

menyelesaikan draft SPO hingga

terbentuk SPO yang bisa

digunakan

Kompeten

Membuat draft SPO semaksimal mungkin

Harmonis Meminta bimbingan dari mentor

Sebagaipribadi

yang

bertanggung

jawabdengan

melakukan

tindakanyang

didasarkanpada

datadanfakta.

Halinisejalan

denganvisi

rumahsakityaitu

ToBeExcellent

EyeCareyang

bertujuan

menjadiRSMata

berstandar

internasionaldi

Mengkajikesiapan diridanaudience sertamemberikan informasi

berdasarkan referensi yang jelasdandapat dipertanggung

jawabkan merupakanwujud

daritatanilaiPMN

RSMataCicendo Integritas.

Selainitu,berusaha

mengidentifikasi

akankebutuhan pasienjugasejalan

26
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output 2. Membuatdraft SPOalur pemeriksaan pasienbarudi 2.1. Mengkaji kebutuhanaudience (pasien baru) tentang alur pemeriksaan 2.2. Mengumpulkan literatur dan informasi terkait alur pemeriksaan pasien baru di unit Vitreoretina 2.3. Membuat draft SPO alur 2.1. Mendapatkan informasi kebutuhan audience sebagaibahan edukasi 2.2. Mendapatkan bahanliteratur daninformasi terkaitalur pemeriksaan pasienbarudi unitVitreoretina 2.3. DraftSPO sementara

pemeriksaan pasienbaru

Keterkaitan Substansi Mata

Pelatihan

dan penanggungjawab unit

Vitreoretina agar bisa

menghasilkan draft spo yang

sesuaidenganruangan

Loyal

Membuat draft dengan

berpedoman pada aturan yang

dikeluarkan oleh PMN RS Mata

Cicendo

Adaptif

Menysuaikan pembuatan draft

Kontribusi

terhadap visimisi rumah Sakit

Penguatan nilai organisasi

bidangpelayanan dengantatanilai Proaktif

pasienbaruunit

Vitreoretina

SPO dengan kondisi di unit

Vitreoretina

Kolaboratif

Memintapendapatdraiperawat

diruanganmengenaipoin-poin

daridraftSPOyangakandibuat

Berorientasi Pelayanan

Saat melakukan sosialisasi draft

SPO, penulis menyampaikan

denganmenerapkan5S

Vitreoretina

Vitreoretina

Vitreoretina

Akuntabel

Lembarchecklistyangdibuatdan

dicetak tidak menggunakan fasilitaskantor

Ujicoba SPOmendukung tercapainya pelayananyang berstandar internasionaldan sejalandengan visirumahsakit yaituToBe

Sejalandengantata nilaiRumahsakit yaitu Visioner agar

diharapkandengan adanyaSPOini dapatmeingkatkan kualitaspelayanan yangdiberikan

27
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output 2.4. Pengajuan draft SPO edukasi kepada Mentor dan Penanggung Jawab UnitVitreoetina 2.5. FinalisasidraftSPO 2.4. DraftSPO disetujui 2.5. Terbentuknya draftSPOalur pemeriksaan 3. Melakukanuji cobainternal penerapan draftSPOdi unit 3.1 Melaksanakan sosialisasidraft SPOkepada perawat-perawat diunit 3.2 Melaksanakanuji cobapenerapan 3.1. Tersampaikanny amaksuddan tujuan kepadaseluruh perawatdiunit 3.2. Perawat melakukanpoin-

SPOyang

dilakukanoleh

perawat-perawat diunit

Vitreoretina

3.3

3.3.

poinyangadadi SPO

Keterkaitan Substansi Mata

Pelatihan

Kontribusi

terhadap visimisi rumah

Sakit

Penguatan nilai organisasi

kesesuaian pemeriksaan pasienbaru denganSPO

kesesuaianalur pemeriksaan pasienbaru denganSPO

Kompeten

Mempelajariterlebih dahulu draft

SPO yang sudah dibuat sebelum

di sosialisasikan kepada perawat diunitVitreoretina

Harmonis

Mengkomunikasikan dengan baik

apabila saat pelaksanaan SPO

masih ada perawat yang belum

melaksanakannya sesuai dengan

SPO

Loyal

Mengingatkan dengan baik

apabila perawat melakukan

pemeriksaan tidaksesuai dengan

SPO

Adaptif

Selalu siap menjelaskan apabila

adaperawatyangmasihbingung

denganpoin-poinSPO

Kolaboratif

Salingmendukungantarsesama

perawatsaatpelaksanaanSPO

ExcellentEye Care

28
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output Menilai Lembarchecklist

4. Membuat videoalur pemeriksaan pasienbarudi unit Vitreoretina

4.1 Membuatstory boardvideo

4.2 Mengkonsultasika nstoryboard video kepadapenanggun ggjawab unit vitreoetina dan mentor/kepala instalasirawat jalan

4.3 Membuatvideo alurpemeriksaan pasienbaru

4.1Storyboard videoselesai

4.2Storyboard videodisetujui

Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan

Kontribusi

terhadap visimisi rumah Sakit

Penguatan nilai organisasi

4.4 Pengajuanvideo kebagianPromosi KesehatanRumah

Sakit(PKRS)

4.3 Videoalur pemeriksaan pasienbaru selesai

4.4 Videodisetujui olehPKRS

Berorientasi Pelayanan

Membuat video sesuai dengan kebutuhan pasien yakni yang mudah dipahami oleh pasien sebagaiaudienceutama

Akuntabel

Dalam menentukan konsep video, saya menyusun dengan ketentuan literatur,

Kompeten Pembuatanvideo dilakukan secaraterstrukturdandibuat agarmenjadimediadengan kualitasterbaik

Harmonis berkonsultasi dengan mentor dengan rasa saling menghargai danmenghormati

Loyal Video yang dibuat tidak keluar

dari aturan dan norma yang

berlaku di Rumah sakit dan juga masyarakat

Adaptif Membuatstoryboardvideo

Pembuatan

mediaedukasi

berupavideo

dapat

meningkatkan

kualitaslayanan

yang

berkontribusi

dalam

pencapaianvisi

misiorgasisasi

untuk

memberikanEye

CareforEveryone

SeeingBetter World.

Sesuai dengan

nilai organisasi

yaitu Visioner :

Setiap pegawai

PMN RS Mata

CicendoBandung

senantiasamemiliki

pandangan ke depan dan citacita luhur untuk

menjadi pribadi yang unggul, mampumemenuhi harapan orang lain dan memiliki keyakinan serta kemampuan mewujudkan kehidupan yang lebihbaik.

29
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output

5.

6.1

5.1

Keterkaitan Substansi Mata

Pelatihan

sesuaiinovasidalam mengembangkankreativitas

Kolaboratif

Berkoordinasi dengan bagian PKRS agar dapat menghasilkan

video yang layak untuk ditampilkan

Berorientasi Pelayanan

Kontribusi

terhadap visimisi rumah Sakit

Penguatan nilai organisasi

coba video kepada pasien dan keluarga dengan memutar video di televisi ruang tunggu unit Vitreoretina

penayangan video kepadatimPKRS

menyetujui penayanganvideo

Pelayanan yang

5.3

danmenyimak videoyang ditampilkan

Penayangan video dilakukan di tempat yang mudah djangkau pasien sebagai sasaran yang

dalam hal ini penulis

menayangkan video di televisi ruangtungguunitVitreoretina

Akuntabel

Penayangan video dilakukan

hanya di saat jam kerja dan di efektifkan dijam-jamsaatpasien

sudah cukup banyak agar tidak

ada pemakaian berlebihan televisi yang merupakan aset rumahsakit

Kompeten

Melakukan sosialisasi dengan

bahasa yang mudah dimengerti olehpasien

terstandarisasi akan memberikan pelayanan yang efektifdan efisienpada pasien. Hal ini berkontribusi terhadap pencapaianvisi misiorganisasi

Eye Care for EveryoneSeeing BetterWorld.

Pemberian edukasi melalui

penanyangan video di televisi ruang tunggu merupakan bentuk penguatan tata nilai RS yakni Inovatif.

Penayangan video merupakan salah satu bentuk

digitalisasi dalam pemberian edukasi dan itu sejalan

dengan tata nilai

Proaktif dimana kita harus peka dengan kebutuhan pasien sesuai perkembangan

30
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output Melakukan uji Melakukankonsultasi 6.1 Melakukan penayanganvideo 6.1 Melakukan sosialisasi kepada pasien khususnya pasien baru untuk menyimak video yangditampilkan TimPKRS 5.2 Videoditayangkan Pasienmemahami

Keterkaitan Substansi Mata

Pelatihan

Kontribusi terhadap visimisi rumah Sakit

Penguatan nilai organisasi

Harmonis

Membantu menjelaskan kepada pasien apabila ada yang kebingunganmengenaiisivideo

Loyal Penayangan video menyesuaikan dengan ketentuan yang berlaku di Rumah sakit seperti suara yangtidakterlalukeras

Adaptif Karenapenayanganvideoini berhubungansekalidengan elektronikdimanasangat mungkinmunculmasalah, sehinggaharusbisa mengantisipasihaltersebut

Kolaboratif

Bekerjasama dengan bagian

PKRS saat akan menayangkan video

zaman.

31
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output

6. Evaluasi ha silkegiatan

6.1. Membuat format laporan evaluasi terhadap implementasi SPO dan penggunaan video

6.2. Mengkonsultasikan konsep laporan evaluasi kegiatan kepadamentor

6.1. Format laporan evaluasi

Keterkaitan Substansi Mata

Pelatihan

Berorientasi Pelayanan

Menerapkan 5S saat berkonsultasi dengan mentor terkaitevaluasikonsep

Akuntabel

Kontribusi

terhadap visimisi rumah Sakit

Penguatan nilai organisasi

6.3. Membuat laporan evaluasi sesuai format yang sudah disetujuimentor

6.2. Formatlaporan sudahsesuai dengansarandan masukansaat konsultasi

6.3. Laporanevaluasi selesai

Membuat laporan evaluasi sesuai hasil kegiatan tanpa melebihkanlebihkanataupunmengurangi

Kompeten

Setiap saran yang diberikan oleh mentor dalam pembuatan

laporan dijadikan bahan

pembelajaran berharga untuk perbaikandirikedepannya

Harmonis

Senantiasa berkonsultasi dengan mentordalam setiappenyusunan agardapatmenghasilkan laporan evaluasiyangterbaik

Loyal

Pembuatan laporan harus

berdasarkan peraturan yang

berlaku di instansi seperti tidak

menampilkan data diri pasien

ataupunkerahasiaandatalainnya

Evaluasi

terhadap

kegiatanedukasi

yangdilakukan

akan

memberikan

perbaikan tiada

hentisehingga

meningkatkan

kualitas

pelayanan yang

ada.Hal ini

akan

berkontribusi

terhadap

pencapaianvisi

misiorganisasi

untuk

memberikanEye

Care for

EveryoneSeeing

BetterWorld.

Sesuai dengan

nilai organisasi

yaitu Integritas : Setiap pegawai

PMN RS Mata

CicendoBandung

secara konsisten

bekerja dengan

jujur, tertib, teliti, dan disiplin, demi menjaga

kredibilitasinstitusi dankehormatan

dirinya sebagai

pegawaiyang

memilikimartabat danhargadiri

Perilaku utama : Jujur, Amanah, dan Bertanggung

Jawab

32
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output

Keterkaitan Substansi Mata

Pelatihan

Kontribusi terhadap visimisi rumah Sakit

Penguatan nilai organisasi

Adaptif

Membuat format yang evaluasi yang efektif dan efisien menyesuaikan dengan kegiatan yangsudahdilakukan

Kolaboratif Menerimasetiapsaranyang diberikanmentordalam pembuatanlaporanevaluasi

33
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output

Waktu rencana Pelaksanaan : 15 Juli 2022 – 20 Agustus 2022

1. Melakukan konsultasi rancangan aktualisasi dengan mentor

2. Membuat draft SPO alur pemeriksaan pasien baru di unit Vitreoretina

3. Melakukan uji coba internal penerapan draft SPO di unit Vitreoretina

4. Membuat video alur pemeriksaan pasien baru di unit Vitreoretina

5. Melakukan uji coba video kepada pasien dan keluarga dengan memutar video di televisi ruang tunggu unit Vitreoretina

6. Melakukan evaluasi hasil kegiatan

34
4.1 Jadwal Pelaksanaan
No Kegiatan Bulan Juli Agustus 1 2 3 4 1 2 3 4
Tabel 4. 2 Jadwal Rencana Kegiatan

4.2 Pihak yang Terlibat dan Perannya dalam Aktualisasi

Tabel 4. 3 Pihak yang terlibat dan perannya dalam aktualisasi

No. Nama Peran dalam Aktualisasi Keterangan

1. Yeyen Yeni, S.Kep., Ners - Memberikan persetujuan terkait gagasan yang diusulkan

- Memberikan arahan dan dukungan selama kegiatan aktualisasi

2. Aulia Fitriani, ST., MKM Memberikan arahan dan masukan terkait dengan gagasan yang diusulkan

3. Arham Burhanudin, AMK Memberikan masukan terkait draft SPO dan video yang dibuat

4. Enih Nurhaeni, Skep., Ners, Tina Juangsih,AMK., Fuzi Fauziah, AMK

4. 5. Promosi Kesehatan Rumah Sakit (PKRS)

- Mengikuti sosialisasi draft

SPO

- Melaksanakan poin-poin yang terdapat dalamSPO

- Memberikan persetujuan isi video

- Memberikan persetujuan penayangan video

6. Pasien Audiencevideo alur pemeriksaan pasien baru

Mentor

Coach

Penanggung Jawab Unit Vitreoetina

perawat pelaksana di unit Vitreoretina

humas

35

DAFTAR PUSTAKA

Bowling B. 2016. Kanski’s Clinical Opthalmology a Systemic Approach. Eight Edition. China: Elsevier, pp. 862-873.

Departemen Kesehatan RI. 2008. Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit, Jakarta : Depkes RI

Ilyas S, Yulianti SR. 2015. Ilmu penyakit mata, edisi 5. Jakarta:Badan Penerbit FKUI, 1-296.

Lembaga Administrasi Negara (LAN). 2021. Modul Berorientasi Pelayanan. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara (LAN). 2021. Modul Akuntabel. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara (LAN). 2021. ModulHarmonis. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara (LAN). 2021. ModulLoyal. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara (LAN). 2021. ModulAdaptif. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara (LAN). 2021. Modul Kolaboratif. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara (LAN). 2021. Modul Kompeten. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara (LAN). 2021. Manajemen ASN. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara (LAN). 2021. Modul Smart ASN. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

Morse, Janice M. 2009. Preventingpatient falls : establishing a fallinterventionprogram 2nd ed. Springer Publishing Company, New York.

Surat Edaran Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 20

Tahun 2021 tanggal 26 Agustus 2021 tentang Implementasi Core Values dan Employer Branding Aparatur Sipil Negara.

36

Peserta Latsar Golongan III Angkatan 6

Kementerian Kesehatan RI

Bapelkes Cikarang Tahun 2022

RANCANGAN AKTUALISASI

Optimalisasi Alur Pemeriksaan Pasien Baru

dengan Pembuatan SPO dan Video di Unit Vitreoretina

PMN RS Mata Cicendo

Tahun 2022

Hilma Zahra, S.Kep.,Ners.

Perawat Ahli Pertama

PMN RS Mata Cicendo

RANCANGAN AKTUALISASI

PROFIL PUSAT MATA NASIONAL

RS MATA CICENDO

To Be Excellence Eye Care

Eye Care for Everyone Seeing Better World

Integritas

Proaktif

Inovatif

Visioner

Istiqomah

Profesional

NILAI
TATA

PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG TUJUAN MANFAAT

- Agenda Distance Learning

- Sasaran Kinerja

Pegawai

- Visi, misi dan Tata Nilai

RS

- Hasil observasi selama

masa orientasi

Peserta mampu

memahami dan mengaktualisasik an nilai-nilai

dasar ASN

Meningkatkan indikator mutu

pelayanan RS

Penerapan nilai-nilai

dasar ASN

ANALISIS ISU

Melakukan Pengisian Electronic Medical

Record (EMR) pasien rawat jalan dengan

lengkap Melakukan pendokumentasian asesmen

keperawatan pasien rawat jalan

IDENTIFIKASI ISU

Melakukan pengecekan kelengkapan

penunjang pasien rawat jalan

Melaksanakan edukasi pada pasien

jalan

Melaksanakan pengambilan waktu

tunggu rawat jalan

Melaksanakan identifikasi secara tepat

rawat jalan

Melakukan pemasangan gelang kuning

pada pasien resiko jatuh tinggi pada

pasien rawat jalan unit Vitreoretina

Belum optimalnya

pengkajian ulang

pemasangan gelang risiko

jatuh pasien rawat

jalan unit

Vitreoretina PMN

RS Mata Cicendo

Tahun 2022

Keterkaitan dengan SKP :

DATA/FAKTA

- Januari sampai Mei 2022, jumlah pasien yang berobat ke unit Vitreoretina sebanyak 9232 pasien dan merupakan

jumlah terbanyak diantara semua unit yang ada di instalasi

rawat jalan PMN RS Mata Cicendo

- Ditemukan 3 dari 10 EMR yang terisi belum sesuai dengan kondisi pasien.

- Pemasangan gelang kuning seharusnya dilakukan di meja

pendaftaran

- Berdasarkan hasil observasi penulis, penulis menemukan pasien pada tanggal 13 Juni 2022 yang berobat ke unit

Vitreoretina dengan tujuan kontrol post operasi tanpa

pendamping

DAMPAK

Mengancam keselamatan pasien

Melakukan pemasangan gelang kuning pada pasien resiko jatuh tinggi pada pasien rawat jalan unit

Vitreoretina

1
ISU AKTUAL

Belum

optimalnya alur

pemeriksaan

pasien baru di

unit Vitreoretina

PMN RS Mata

Cicendo Tahun

2022

- Waktu yang diperlukan perawat untuk memberikan asuhan

keperawatan setiap harinya adalah 450-550 menit atau 7,5-9

jam

-

-

Pasien yang berobat di unit Vitreoretina sangat beragam

Penulis mendapatkan tiga pasien yang mengeluh karena sudah

menunggu lama di depan unit Vitreoretina

-

Jumlah pasien baru perbulannya rata-rata mencapai 235 pasien

dengan jumlah harian 15-20 pasien baru 13. Belum ada SPO

mengenai pemeriksaan pasien baru

DAMPAK

Banyaknya keluhan dari pasien sehingga menurunkan kepuasanan pelayanan

Keterkaitan dengan SKP :

Melaksanakan edukasi pada pasien rawat jalan

DATA/FAKTA
ISU
2
AKTUAL

Belum optimalnya

pemberian edukasi

perawatan pada

kasus Diabetic

Retinopathy di unit Vitreoretina

PMN RS Mata

Cicendo Tahun

2022

- Pasien dengan diagnosa Diabetic Retinopathy pada bulan Maret

2022 sebanyak 255 pasien, bulan April 2022 sebanyak 218 pasien, dan bulan Mei 2022 sebanyak 199 pasien.

- Pasien dengan diagnosa Diabetic Retinopathy sudah dalam

kondisi yang memburuk saat kontrol dan direncanakan operasi.

-

Banyaknya pasien yang berobat ke unit Vitreoretina membuat

dokter tidak bisa menjelaskan mengenai penyakit yang diderita

pasien secara optimal.

- Pasien mengatakan tidak tahu cara perawatan yang seharusnya

dilakukan di rumah agar kondisinya tidak memburuk.

DAMPAK

Mengakibatkan kondisi yang memburuk sehingga sulit dilakukan

operasi

Keterkaitan dengan SKP :

Melaksanakan edukasi pada pasien rawat jalan

DATA/FAKTA
ISU AKTUAL 3

Menggunakan Teknik APKL

PENAPISAN ISU

1 Belum optimalnya pengkajian ulang

pemasangan gelang risiko jatuh pasien

rawat jalan unit Vitreoretina PMN RS

Mata Cicendo Tahun 2022

2 Belum optimalnya alur pemeriksaan

pasien baru di unit Vitreoretina PMN

RS Mata Cicendo Tahun 2022

3 Belum optimalnya pemberian edukasi perawatan pada kasus Diabetic

Retinopathy di unit Vitreoretina PMN RS

Mata Cicendo Tahun 2022

N O ISU A P K L JUMLAH PRIORITAS
5 4 3 3 15 3
5 4 4 5 18 1
5 4 3 4 16 2

PENYEBAB ISU

Environment

Perputaran pasien yang

cepat, jumlah pasien tidak

sebanding dengan jumlah

perawat yang bertugas

Measurement Method

Belum ada SPO alur pemeriksaan

pasien baru di unit Vitreoretina

Perlu adanya media edukasi

alur pemeriksaan pasien baru

Belum optimalnya

alur pemeriksaan

pasien baru di unit

Vitreoretina PMN RS

Mata Cicendo Tahun

Alur pemeriksaan sudah

ada namun masih secara

umum dan tidak spesifik

dan terperinci sesuai

dengan kebutuhan

masing-masing unit rawat

jalan.

Material

Beban kerja yang

tinggi, jumlah perawat

tidak sebanding dengan

jumlah pasien

Diperlukan anggaran untuk

optimalisasi pemberian

edukasi alur pelayanan

pasien baru

2022

Man Money

Method

Material

Alur pemeriksaan sudah ada namun masih secara

umum dan tidak spesifik dan terperinci sesuai dengan kebutuhan

masing-masing unit rawat jalan.

Measurement

pemeriksaan

Vitreoretina

PENYEBAB ISU

Belum optimalnya alur pemeriksaan pasien baru

di unit Vitreoretina PMN RS Mata Cicendo Tahun

2022

OPTIMALISASI ALUR PEMERIKSAAN PASIEN BARU

DENGAN PEMBUATAN STANDAR PROSEDUR

OPERASIONAL (SPO) DAN VIDEO DI UNIT

VITREORETINA PMN RS MATA CICENDO TAHUN

2022

RANCANGAN AKTUALISASI

KEGIATAN AKTUALISASI

Melakukan konsultasi rancangan

aktualisasi dengan mentor

Membuat draft SPO alur pemeriksaan

pasien baru di unit Vitreoretina

Melakukan uji coba internal penerapan

draft SPO di unit Vitreoretina

Membuat video alur pemeriksaan pasien di unit Vitreoretina

Melakukan uji coba video kepada

pasien dan keluarga dengan memutar

video di televisi ruang tunggu unit

Vitreoretina

Melakukan evaluasi hasil kegiatan

Melakukan konsultasi rancangan aktualisasi dengan mentor

1.Menentukan

kontrak pertemuan

2.Berdiskusi terkait

gagasan

3.Evaluasi setelah

konsultasi

Tahapan

1. Mendapatkan waktu dan tempat bertemu

2.Rencana isu tersampaikan

1.Berorientasi

Pelayanan

2.Akuntabel

3.Kompeten

4.Harmonis

TERHADAP VISI, MISI, TATA NILAI PMN RS

5.Loyal

6.Adaptif

3.Mendapat saran untuk perbaikan Agenda

7.Kompetitif

MATA CICENDO

Output
2
Visi Misi RS
KONTRIBUSI
1

Vitreoretina 2

Membuat draft SPO alur pemeriksaan pasien baru di unit

1.Mengkaji kebutuhan audience

2.Mengumpulkan literatur

3.Membuat draft SPO

4.Pengajuan draft

5.Finalisasi draft

Tahapan

1. Mendapatkan informasi kebutuhan audience

2. Mendapatkan bahan literatur

3. Mendapat saran untuk perbaikan

4. Draft SPO sementara

5. Draft SPO disetujui

6. Terbentuknya draft SPO

1.Berorientasi

Pelayanan

2.Akuntabel

3.Kompeten

4.Harmonis

5.Loyal

6.Adaptif

7.Kompetitif

KONTRIBUSI TERHADAP VISI, MISI, TATA NILAI PMN RS MATA CICENDO

Output
Agenda 2
Visi Misi RS

Melakukan uji coba internal penerapan draft SPO di unit

Vitreoretina

1.Melaksanakan

sosialisasi draft

2.Melaksanakan uji coba

3.Menilai kesesuaian

pemeriksaan baru dengan SPO

1. Tersampaiakn maksud dan tujuan

2.Perawat melakukan

poin-poin SPO

3.Lembar cheklist

Tahapan

1.Berorientasi

Pelayanan

2.Akuntabel

3.Kompeten

4.Harmonis

5.Loyal

6.Adaptif

7.Kompetitif

TERHADAP VISI, MISI, TATA NILAI PMN RS MATA CICENDO

Output
2
Agenda
Visi Misi RS
KONTRIBUSI
3

Membuat video alur pemeriksaan pasien baru di unit

Vitreoretina

1.Membuat story board video

2.Mengkonsultasikan

3.Membuat video

4.Pengajuan video ke PKRS

1. Story board selesai

2.Story board disetujui

3.Video selesai

4.Video disetujui PKRS

1.Berorientasi

Pelayanan

2.Akuntabel

3.Kompeten

4.Harmonis

5.Loyal

6.Adaptif

7.Kompetitif

KONTRIBUSI

TERHADAP VISI, MISI, TATA NILAI PMN RS MATA CICENDO

Visi Misi RS

Tahapan
Output
Agenda 2
4

Melakukan uji ocba video kepada pasien dan keluarga dengan

memutar video di televisi ruang tunggu unit Vitreoretina

1.Melakukan konsultasi

penayangan video

2.Melakukan

penayangan video

3.Melakukan

sosialisasi kepada

pasien

1. Bagian PKRS menyetujui

2.Video ditayangkan

3.Pasien memahami dan menyimak video

Tahapan

1.Berorientasi

Pelayanan

2.Akuntabel

3.Kompeten

4.Harmonis

5.Loyal

6.Adaptif

7.Kompetitif

KONTRIBUSI

TERHADAP VISI, MISI, TATA NILAI PMN RS MATA CICENDO

Visi Misi RS

Output
2
Agenda
5

Evaluasi

hasil kegiatan

1.Membuat format laporan evaluasi

2.Mengkonsultasikan konsep laporan evaluasi

3.Membuat laporan evaluasi

1. Format laporan evaluasi

2.Format laporan sudah sesuai

3.Laporan evaluasi selesai

1.Berorientasi

Pelayanan

2.Akuntabel

3.Kompeten

4.Harmonis

5.Loyal

6.Adaptif

7.Kompetitif

Tahapan

Output
Agenda 2
Visi Misi RS
KONTRIBUSI
TERHADAP VISI, MISI, TATA NILAI PMN RS MATA CICENDO 6
1 JULI Minggu keKEGIATAN 1 KEGIATAN 2 KEGIATAN 3 KEGIATAN 4 KEGIATAN 5 KEGIATAN 6 2 3 4 1 2 3 4 AGUSTUS Minggu keJADWAL KEGIATAN 3 4 1 2 4
TERKAIT
PKRS PASIEN PERAWAT VITREORETINA PIHAK YANG

DAFTAR PUSTAKA

Bowling B. 2016. Kanski’s Clinical Opthalmology a Systemic Approach. Eight Edition. China: Elsevier, pp. 862-873.

Departemen Kesehatan RI. 2008. Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit, Jakarta : Depkes RI

Ilyas S, Yulianti SR. 2015. Ilmu penyakit mata, edisi 5. Jakarta:Badan Penerbit FKUI, 1-296.

Lembaga Administrasi Negara (LAN). 2021. ModulBerorientasiPelayanan. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara (LAN). 2021. ModulAkuntabel. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara (LAN). 2021. ModulHarmonis. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara (LAN). 2021. ModulLoyal. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara (LAN). 2021. ModulAdaptif. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara (LAN). 2021. ModulKolaboratif. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara (LAN). 2021. ModulKompeten. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara (LAN). 2021. ManajemenASN. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara (LAN). 2021. ModulSmartASN. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

Morse, Janice M. 2009. Preventingpatient falls : establishing a fall interventionprogram2nded. Springer Publishing Company, New York.

Surat Edaran Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 20 Tahun 2021 tanggal 26 Agustus 2021 tentang Implementasi Core Values dan Employer Branding Aparatur Sipil Negara.

Peserta Latsar Golongan III Angkatan 6

Kementerian Kesehatan RI

Bapelkes Cikarang Tahun 2022

TERIMAKASIH WASSALAMU’ALAYKUM

Hilma Zahra, S.Kep.,Ners.

Perawat Ahli Pertama

PMN RS Mata Cicendo

Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.