1 minute read

Gambar 2.6.1 Struktur Organisasi Fresia Lantai 1

2.5 Profil Ruang Rawat Inap Geriatri Fresia Lantai 1

Ruang Fresia 1 merupakan ruang rawat inap untuk penyakit dalam di RSUP Dr. Hasan

Advertisement

Sadikin Bandung. Namun selama terjadi pandemik Covid-19 ruangan yang semula hanya untuk merawat pasien penyakit dalam, pasien lansia dan pasien bedah. Ruang

Fresia sendiri merupakan ruangan perawatan kelas 2. Pasien yang terdapat di ruangan merupakan pasien dengan kondisi stabil yang tidak memerlukan pemantauan secara intensif. Jumlah bed di ruang Fresia 1 adalah 26 dengan 4 bed sebagai tempat perawatan pasien geriatri dan 22 untuk pasien dewasa. Sedangkan jumlah perawat untuk Ruang Fresia 1 yaitu 17 yang terdiri dari kepala ruang, wakil kepala ruang dan perawat pelaksana serta terdapat 7 perawat CPNS yang sedang melakukan orientasi di ruangan.

2.6 Struktur Organisasi Ruangan Geriatri Fresia Lantai 1

METODE KASUS

Gambar 2.6.1 Struktur Organisasi Fresia Lantai I

2.7 Profil Peserta

Nama

: Irma Tri Mulia, S.Kep., Ners NIP : 199409112020122006 Jabatan/ Golongan : Perawat Ahli Pertama / IIIa Unit Kerja : Ruang Fresia Lantai 1 RSUP Dr Hasan Sadikin Bandung Instansi : Kementerian Kesehatan RI

Saat ini, peserta terdaftar sebagai Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) di lingkungan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia di bawah Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan dengan instansi Rumah Sakit Umum Pusat Dr Hasan Sadikin Kota Bandung terhitung mulai tanggal 4 Januari 2021 sebagai Perawat Ahli Pertama di bawah Bidang Keperawatan dan sekarang bekerja di unit kerja Ruang Rawat Inap Fresia lantai 1. Dalam pelaksanaan aktualisasi, peserta mengacu kepada Sasaran Kinerja Pegawai (SKP) meliputi: 1. Melakukan pengkajian keperawatan lanjutan pada individu dan keluarga. 2. Merumuskan diagnosa keperawatan kepada individu. 3. Melakukan stimulasi tumbuh kembang pada individu dalam rangka melakukan upaya promotif. 4. Melakukan case finding/deteksi dini/ penemuan kasus baru pada individu 5. Melakukan support kepatuhan terhadap intervensi kesehatan pada individu 6. Melakukan pendidikan kesehatan pada individu, keluarga, kelompok, masyarakat. 7. Melakukan manajemen inkontinensia urin. 8. Melakukan manajemen inkontinen faecal. 9. Melakukan upaya membuat pasien tidur. 10. Melakukan komunikasi terapeutik dalam pemberian asuhan keperawatan. 11. Melakukan komunikasi terapeutik dalam pemberian asuhan keperawatan. 12. Melakukan pendampingan pada pasien menjelang ajal (dying care). 13. Memfasilitasi suasana lingkungan yang tenang dan aman. 14. Mengambil sampel darah melalui arteri, pulmonary artery, dan CVP. 15. Memantau pemberian elektrolit konsentrasi tinggi.

This article is from: