18 minute read

Gambar 4.2.19 Mendapatkan dukungan dari Promkes dan teruploud di IG Promkes

Pemaknaan Nilai Dasar ASN Gambar 4.2.19 Mendapatkan dukungan dari Promkes dan teruploud di IG Promkes

1. Akuntabilitas

Advertisement

Penulis melakukan kegiatan ini dengan melakukan pengambilan gerakan video dengan mempertimbangkan karakteristik pasien lansia dengan jelas dan mudah dipahami pasien lansia. Kemudian penulis melakukan konsultasi sebagai bentuk keseimbangan dalam bertukar informasi dengan stakeholder yang terlibat. Selanjutnya melakukan proses editting dengan transparansi melalu aplikasi adobe premiere.

2. Nasionalisme

Penulis mengawali kegiatan ini dengan membuat konsep video senam lansia dengan penuh tanggung jawab dan memperhatikan penggunaan bahasa yang memudahkan pasien lansia dalam menerapkannya. Kemudian penulis meminta izin untuk mendapatkan kesepakatan bersama kepada kepala ruangan dan rekan perawat yang menjadi model untuk proses pengambilan video di ruang

Geriatri Fresia Lantai 1.

3. Etika Publik

Kegiatan pembuatan konsep video disesuaikan dengan kebutuhan pasien dan tidak melanggar etika serta menjaga nama baik pribadi dan instansi dengan mencantumkan sumber informasi dan

Peran dan Kedudukan ASN

menghindari plagiarisme.

4. Komitmen Mutu

Proses pengumpulan informasi edukasi kesehatan lansia dengan senam lansia bertujuan untuk meningkatkan pelayanan mutu rumah sakit sehingga penulis tidak mengabaikan kualitas pelayanan dengan melakukan coaching/ bimbingan terlebih dahulu.

5. Anti Korupsi

Konsultasi edukasi kesehatan lansia dengan senam lansia dilakukan diluar jam pelayanan sehingga tidak mengganggu waktu pelayanan.

Kemudian penulis melakukan pengambilan gerakan senam lansia dengan percaya diri dan sungguh-sungguh untuk kepentingan bersama.

1. Manajemen ASN

Dalam pembuatan pengambilan video gerakan senam lansia dilakukan secara profesional sesuai dengan kompetensi, bebas dari intervensi maupun konflik kepentingan tertentu. Serta menjadi langkah awal untuk mewujudkan lingkungan terapeutik demi tujuan meningkatkan mutu pelayanan rumah sakit. Penulis berperan sebagai perencana dan pelaksana dalam melakukan pelayanan kesehatan pada pasien lansia. Kegiatan ini dilakukan dengan merencanakan sesuai dengan kebijakan yang ada dan didukung dengan kebutuhan serta pengembangan inovasi untuk memberikan kesempatan pada pasien lansia untuk mendapatkan asuhan keperawatan yang komprehensif khususnya dengan memfasilitasi edukasi kesehatan lansia berbentuk video dengan dukungan keluarga. Perencanaan tersebut tidak akan terwujud apabila pelaksanaanya hanya dilakukan oleh perseorangan, sehingga penulis melakukan kerjasama dengan unit Promkes dalam mempublikasikan video tersebut.

2. Whole of Government

Selama proses pengunggahan video senam lansia penulis berkoordinasi dengan Promkes dengan mengunggah video tersebut ke IG Promkes RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung. Koordinasi tersbeut bertujuan untuk memanfaatkan kebermanfaatan video senam lansia untuk diakses oleh publik dalam bidang pelayanan

kesehatan.

3. Pelayanan Publik

Penulis dalam melaksanakan pelayanan kesehatan membentuk komunikasi antara stakeholder, pasien lansia dan keluarga lansia. Prinsip penerapan pelayanan publik yang dilakukan penulis bersifat responsif dalam memenuhi kebutuhan edukasi pada pasien lansia yang dirawat di rumah sakit dalam memenuhi kebutuhan aktivitasnya. Prinsip yang kedua adalah mudah, yaitu pasien lansia dan keluarga mudah dalam mengaksesnya dan terjangkau dalam mendapatkan informasi kesehatan lansia. Penulis melakukan gerakan senam lansia bertujuan dengan upaya peningkatan kualitas pelayanan kesehatan khususnya pada pasien lansia yang dirawat di rumah sakit. Dengan penulis menuangkan gagasan ini, besar harapan penulis akan menjadi perubahan pelayan kesehatan yang memperhatikan lansia sebagai individu yang bermartabat yang harus dipenuhi kebutuhannya selama di rumah sakit. Analisis Dampak Penulis dalam melakukan kegiatan ini diharapkan mampu memiliki manajemen waktu yang baik sebagai seorang perawat, dan peserta latsar. Dimana penulis sebagai pelayan publik bisa menempatkan perannya dengan profesional sesuai dengan tanggung jawabnya yaitu dengan menginternalisasi nilai-nilai dasar ASN di setiap tahapan kegiatannya pada akhirnya tercapai pembuatan video senam lansia. Selanjutnya penulis membuat konsep video senam lansia yang akan diakses di kanal Youtube dengan menggunakan scan QR Barcode menuntut penulis untuk membuat tampilan Youtube dengan desain yang menarik dan kreatif. Dalam proses pengambilan video, penulis bekerja sama dengan rekan sejawat untuk bersedia menjadi model dalam melakukan gerakan senam lansia dengan meminta kesediaan melalui komunikasi yang efektif.

Kontribusi terhadap Visi dan Misi RSUP. Dr. Hasan Sadikin

Membuat konsep video senam lansia, melakukan pengambilan video gerakan senam lansia, mendesain tampilan youtube dan mengedit video senam lansia merupakan bentuk Optimalisasi Edukasi Kesehatan Senam Lansia pada Pasien Lansia dengan Dukungan Keluarga di Ruang Geriatri Fresia Lantai 1 dapat meningkatkan pelayanan yang sesuai dengan Visi RSHS yang sejalan dengan Visi

Penguatan Nilai Organisasi

Kendala dan Solusi Pemerintah Kabinet Indonesia Maju 2 yaitu: Terwujudnya yang Berdaulat, Mandiri dan Berkepribadian Berlandaskan Gotong Royong dan Bertujuan untuk peningkatan kualitas hidup manusia sesuai dengan Misi RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung.

Kegiatan ini menguatkan nilai organisasi Nilai RSUP. Dr. Hasan Sadikin Bandung yaitu integritas yang menggambarkan nilai kejujuran, amanah dan menjunjung tinggi etika dalam menjalankan tugas. Inovatif adalah nilai yang menggambarkan keinginan untuk menghasilkan sesuatu yang baru dan senantiasa melakukan perbaikan secara berkesinambungan.

Kendala: dibutuhkan waktu yang lama dari proses pengambilan video yang tepat membutuhkan kesiapan dalam melakukan gerakan senam lansia. Proses editing video membutuhkan kemahiran dalam menggunakan aplikasinya. Proses desain kanal Youtube dan logo serta dubbing suara untuk senam lansia.

Solusi: penulis memberikan arahan kepada model untuk menghafalkan gerakan senam lansia dengan sungguh-sungguh dan penulis bekerja keras mempelajari cara edit video, desain dan dubbing suara.

4.2.4 Kegiatan 4

Nama Kegiatan Sosialisasi kepada perawat mengenai optimalisasi edukasi kesehatan lansia melalui video pada pasien lansia dengan dukungan keluarga di ruang Geriatri Fresia lantai 1 melalui Google Meeting. Sumber Sesuai SKP Tanggal Kegiatan 01 Oktober 2021 Tahapan Kegiatan dan Output

1. Membuat jadwal pertemuan sosialisasi.

Penulis membuat kontrak waktu bersama dengan kepala ruangan, mentor dan rekan perawat untuk sosialisasi dan diskusi bersama mengenai optimalisasi aktivitas lansia selama dirawat di rumah sakit dengan senam video yang dapat dilakukan dengan posisi berdiri, duduk dan tidur disesuaikan dengan kemampuan pasien lansia dengan atau tanpa dukungan keluarga.

Pemaknaan Nilai Dasar ASN

Output: mendapatkan dukungan dan kesepakatan untuk sosialisasi melalui zoominar yaitu pada hari Jum’at tanggal 01 Oktober 2021 melalui google meeting.

2. Membuat materi sosialisasi

Sebelum melakukan sosialisasi, penulis mempersiapkan alat dan bahan sosialisasi berupa SAP (Satuan Acara Pelaksanaan), poster sosialisasi, link zoominar (google meeting), laptop, video, kartu lansia dan materi yang akan disosialisasikan kepada rekan-rekan perawat. Dalam pembuatan materi, penulis mempersiapkan bahan dan literatur yang menunjang video senam lansia yang akan ditampilkan serta mekanisme pemberian edukasi kesehatan lansia.

Mekanismenya, perawat melakukan informed consent kepada pasien lansia atau keluarga, kemudian memberikan edukasi mengenai senam lansia dengan memberikan kartu lansia yang berisi scan QR Barcode untuk langsung terhubung pada kanal

Youtube Sahabat Lansia.

Output: materi untuk sosialisasi pada perawat melalui google meeting telah dipersiapkan dengan teliti dan detail. 3. Mensosialisasikan kepada perawat melalui google meeting

Berdasarkan izin kepala ruangan, penulis mampu berdiskusi bersama melalui zoominar mengenai optimalisasi edukasi kesehatan lansia melalui video senam lansia pada hari Jum’at tanggal 01 Oktober 2021 di google meeting dengan dihadiri oleh mentor, kepala ruangan, mahasiswa Universitas Padjadjaran

Fakultas Keperawatan Profesi Manajemen Keperawatan.

Output: rekan-rekan perawat mampu memahami dan mampu memberikan edukasi kesehatan lansia sebagai upaya untuk meningkatkan aktivitas pada pasien lansia melalui senam lansia sesuai dengan kemampuannya, yaitu senam lansia posisi berdiri, duduk dan tidur. Bukti dokumentasi tangkapan layar saat melakukan edukasi pada pasien lansia dapat dilampirkan.

1. Akuntabilitas

Penulis mengawali kegiatan ini dengan meminta izin kepada kepala dan pengawas ruangan untuk menentukan kesepakatan bersama sosialisasi sebagai bentuk menghormati pemimpin dan melakukan

kontrak waktu dan tepat disepakati bersama oleh semua pihak,

Dalam proses sosialisasi penulis menyampaikan materi atau literatur dengan memberikan informasi yang jelas serta melampirkan bukti sosialisasi sebagai bentuk mengamalkan nilai transparansi.

2. Nasionalisme

Kegiatan sosialisasi ini dilakukan dengan meminta izin dengan cara mufakat bersama kepala ruangan dan pengawas ruangan dalam menentukan pelaksanaan sosialisasi kepada rekan perawat dengan mempertimbangkan tanpa mengganggu pelayanan selama di rumah sakit. Penulis memenuhi tanggung jawabnya sebagai perawat edukator dalam mengedukasi pasien lansia sebagai bentuk memanusiakan pasien lansia selama perawatan di rumah sakit dengan mempertimbangkannya.

3. Etika Publik

Kegiatan sosialisasi dilakukan oleh penulis dengan menerapkan nilai keterbukaan dalam pelayanan dengan memberikan ruang untuk diskusi mengenai optimalisasi edukasi kesehatan senam lansia pada pasien lansia. Kegiatan ini dilakukan sepenuh hati bersikap adil dalam melaksanakan pelayanan kesehatan pada lansia dengan meningkatkan aktivitas selama di rumah sakit dengan dukungan keluarga.

4. Komitmen Mutu

Proses kegiatan sosialisasi mengenai edukasi kesehatan lansia dengan senam lansia bertujuan untuk meningkatkan pelayanan mutu rumah sakit sehingga penulis tidak mengabaikan kualitas pelayanan dengan melakukan coaching/ bimbingan terlebih dahulu.

Sosialisasi ini bertujuan untuk mengenmbangkan edukasi kesehatan dengan berbasis teknologi pada lansia dengan dukungan keluarga yang memudahkan pasien lansia untuk dapat mengaksesnya.

Metode edukasi pada pasien lansia juga menggunakan audio-visual merupakan salah satu bentuk adaptif pada pasien lansia untuk memudahkannya.

5. Anti Korupsi

Kegiatan sosialisasi edukasi kesehatan lansia dengan senam lansia dilakukan diluar jam pelayanan sehingga tidak mengganggu waktu

Peran dan Kedudukan ASN

pelayanan. Penulis berkoordinasi dan bekerjasama dengan kepala ruangan dan rekan perawat dengan penuh tanggung jawab serta disiplin dalam melakukan sosialisasi sesuai dengan kesepakatan bersama.

1. Manajemen ASN

Dalam melakukan kegiatan sosialisasi dilakukan secara profesional sesuai dengan kompetensi, bebas dari intervensi maupun konflik kepentingan tertentu. Kegiatan ini dilakukan dengan merencanakan sesuai dengan kebijakan yang ada dan didukung dengan kebutuhan serta pengembangan inovasi untuk memberikan kesempatan pada pasien lansia untuk mendapatkan asuhan keperawatan yang komprehensif khususnya dengan memfasilitasi edukasi kesehatan lansia berbentuk video dengan dukungan keluarga. Perencanaan tersebut tidak akan terwujud apabila pelaksanaanya hanya dilakukan oleh perseorangan, sehingga penulis melakukan kerjasama dengan unit Promkes dalam mempublikasikan video tersebut dan rekan perawat untuk membantu menerapkan edukasi kesehatan senam lansia. Sehingga tercapai pelayanan kesehatan yang profesional dan berintegritas.

2. Whole of Government

Selama proses melakukan sosialisasi senam lansia penulis mengedepankan kerjasama dan kolaborasi dengan tujuan tercapainya realisasi optimalisasi edukasi kesehatan lansia di ruang

Geriatri Fresia lantai 1 dalam bentuk koordinasi dalam bidang pelayanan jasa kesehatan untuk pasien lansia dengan membuat

Satuan Acara Penyuluhan yang akan dijadikan panduan dalam melakukan sosialisasi kepada rekan perawat. Pada pelaksanaan sosialisas, penulis berkoordinasi dengan kepala ruangan, mentor dan rekan-rekan mahasasiswa serta rekan mahasiswa.

3. Pelayanan Publik

Sosialisasi yang akan dilakukan kepada perawat dan keluarga pasien bertujuan untuk menyadarkan kembali pentingnya aktivitas untuk lansia, yang pada akhirnya akan berpengaruh terhadap kualitas hidup lansia. Prinsip yang kedua adalah mudah, yaitu setelah dilakukan sosialisasi pasien lansia dan keluarga mudah

dalam mengaksesnya dan mampu menerapkannya di kehidupan sehari-hari sehingga menjadi rutinitas pasien lansia. Penulis melakukan gerakan senam lansia bertujuan dengan upaya peningkatan kualitas pelayanan kesehatan khususnya pada pasien lansia yang dirawat di rumah sakit. Penulis berharap akan menjadi perubahan pelayan kesehatan yang memperhatikan lansia sebagai individu yang bermartabat yang harus dipenuhi kebutuhannya selama di rumah sakit. Analisis Dampak Kegiatan pelaksanaan aktualisasi ini, penulis sebagai peserta latsar tidak terlepas dari penerapan nilai-nilai ANEKA, peran dan kedudukan ASN dalam berkoordinasi dan berkomunikasi dengan para stakeholder. Dengan adanya penerapan prinsip-prinsip tersebut, penulis mampu memberikan sosialisasi kepada pasien lansia, keluarga pasien, mentor, kepala ruangan dan pengawas ruangan serta rekan perawat yang akan terlibat langsung mengenai edukasi ini. Sehingga perencanaan ini tersampaikan dan dapat diterapkan di ruang geriatri. Kebermanfaatan penulis, menyadari betapa pentingnya aktivitas dan perhatian yang ditujukan pada pasien lansia dengan respon pasien lansia dan keluarga lansia sangat terbuka dengan adanya fasilitas yang tersedia. Penulis melakukan observasi, setelah pasien lansia dilakukan edukasi senam lansia, pasien dapat mengikuti gerakan tersebut dengan dukungan keluarga dan perawat.

Kontribusi terhadap Visi dan Misi RSUP. Dr. Hasan Sadikin

Menyampaikan aktualisasi Optimalisasi Edukasi Kesehatan Senam Lansia pada Pasien Lansia dengan Dukungan Keluarga di Ruang Geriatri Fresia Lantai 1 dapat meningkatkan pelayanan yang sesuai dengan Visi RSHS yang sejalan dengan Visi Pemerintah Kabinet Indonesia Maju 2 yaitu: Terwujudnya yang Berdaulat, Mandiri dan Berkepribadian Berlandaskan Gotong Royong dan Bertujuan untuk peningkatan kualitas hidup manusia sesuai dengan Misi RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung.

Penguatan Nilai Organisasi

Kegiatan ini menguatkan nilai organisasi Nilai RSUP. Dr. Hasan Sadikin Bandung yaitu integritas yang menggambarkan nilai unggul, tulus dan menjunjung tinggi etika dalam menjalankan tugas. Inovatif adalah nilai yang menggambarkan keinginan untuk menghasilkan

sesuatu yang baru dan senantiasa melakukan perbaikan secara berkesinambungan. Kendala dan Solusi Pada saat melakukan sosialisasi kepada perawat, penulis mengalami beberapa kendala yaitu: pelaksanaan sosialisasi kepada perawat mengalami keterlambatan dikarenakan sosialisasi di ruangan harus dilakukan bersamaan dengan angkatan 4. Sehingga penulis mengikuti jadwal sosialisasi dengan angkatan 4. Kemudian penulis, menyiasati dengan melakukan sosialisasi terlebih dulu kepada pasien lansia dan keluarga pasien secara mandiri. Kendala yang lain, pada saat penentuan jadwal sosialisasi berbarengan dengan mahasiswa fakultas keperawatan Universitas Padjadjaran stase Manajemen. Sehingga pada pelaksanaanya sosialisasi kesehatan dihadiri oleh kepala ruangan Fresia 1, mentor, dosen Fkep UNPAD, perawat Fresia 1, dan mahasiswa Fkep stase Manajemen Keperawatan. Pengawas ruangan pun berhalangan hadir dikarenakan jadwal sosialisasi berbarengan dengan kelompok Latsar yang lain. Dokumentasi SAP, link google drive, kartu lansia, poster sosialisasi, link Google Meeting, dokumentasi sosialisasi

Daftar Dokumentasi 4.2.1 Satuan Acara Penyuluhan

SATUAN ACARA PEMBELAJARAN (SAP)

OPTIMALISASI EDUKASI KESEHATAN LANSIA DENGAN SENAM LANSIA MELALUI VIDEO PADA PASIEN LANSIA DENGAN DUKUNGAN KELUARGA DI RUANG GERIATRI FRESIA LANTAI 1 RSUP DR. HASAN SADIKIN BANDUNG

DISUSUN OLEH:

IRMA TRI MULIA, S.Kep., Ners NIP. 199409112020122006

LATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN III ANGKATAN III

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA BALAI PELATIHAN KESEHATAN CIKARANG

2021

Topik Bahasan : Sosialisasi Edukasi Kesehatan: Video Senam Lansia Posisi Berdiri/Duduk/Tidur dengan Dukungan Keluarga

Tanggal

: Jum’at, 01 Oktober 2021 Waktu : 10:00 – 12:00 WIB Tempat : Ruang Fresia Lantai 1 RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung Via Google Meeting Sasaran : Perawat Ruang Fresia Lantai 1

A. Tujuan Umum

Setelah mengikuti pembelajaran / DRK, peserta memahami tentang cara edukasi kesehatan video senam lansia posisi berdiri, duduk dan tidur dengan dukungan keluarga

B. Tujuan Khusus

Setelah mengikuti pembelajaran / DRK, peserta mampu: 1. Mengetahui pentingnya edukasi kesehatan lansia video senam lansia dengan dukungan keluarga 2. Mengetahui tujuan dan manfaat dari senam lansia 3. Mengetahui mekanisme pemberian edukasi kesehatan lansia dengan video

C. Materi

1. Pentingnya Senam Lansia 2. Pengertian Senam Lansia 3. Tujuan dan Manfaat Senam Lansia 4. Mekanisme Akses Video Senam Lansia dengan Kartu Lansia berisis QR

Barcode

D. Metode

Ceramah dan diskusi

E. Media

Video Senam Lansia yang sudah di upload di kanal Youtube “Sahabat Lansia”

F. Rencana Kegiatan DRK

No Tahap dan Waktu Kegiatan DRK Kegiatan Peserta

1 Pendahuluan 1) Mengucapkan salam pembuka 2) Memperkenalkan diri 3) Menyampaikan maksud dan tujuan pembelajaran 1) Menjawab salam 2) Memperhatikan

2 Kegiatan Inti 1) Memaparkan latar belakang pemilihan masalah 2) Memaparkan materi: ● Pentingnya Senam Lansia ● Pengertian Senam Lansia ● Tujuan dan Manfaat Senam Lansia ● Mekanisme Akses Video Senam Lansia dengan Kartu Lansia bersisi QR Barcode 3 Diskusi Memberikan kesempatan kepada peserta untuk berdiskusi terkait materi yang telah disampaikan 1) Memperhatikan

1) Mengajukan pertanyaan 2) Memberikan kritik dan saran

4 Penutup 1) Menyimpulkan pembelajaran yang telah disampaikan 2) Menyampaikan ucapan terimakasih 3) Mengucapkan salam penutup 1) Mendengarkan 2) Menjawab salam

G. Pengorganisasian

Penyaji : Irma Tri Mulia, S.Kep., Ners

Moderator : Ibu Fitri Sesilia, S.Kp.

H. Materi

A. Pentingnya Senam Lansia

Ruang Geriatri Fresia 1 merupakan instalasi rawat inap yang menyediakan pelayanan kesehatan khusus pada pasien lansia. Pengelompokan usia lansia berdasarkan World Health Organization (WHO), yaitu: usia pertengahan (middle age) yaitu kelompok usia 45 tahun sampai 59 tahun, lanjut usia (elderly) yaitu usia 60 sampai 74 tahun, lanjut usia tua (old) yaitu antara 75 tahun sampai 90 tahun dan usia sangat tua (very old) yaitu diatas 90 tahun. Berdasarkan data Rekam Medis jumlah pasien lansia yang berusia > 60 tahun yang dirawat di ruang Geriatri Fresia lantai 1 RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung dari tanggal 1 Januari sampai 31 Desember 2020 diperoleh sebanyak 158 pasien. Sedangkan rerata lama rawat pasien lansia yang dirawat (Average Length of Stay) di ruang Geriatri Fresia lantai 1 sebanyak

46.3 % untuk LOS 1-6 hari, 34.8 % untuk LOS 7-14 hari, dan 18,9 untuk LOS > 14 hari. Sedangkan berdasarkan observasi yang dilakukan pada pasien lansia dari tanggal 23 Mei sampai dengan 10 Juli 2021, pasien lansia yang dirawat sebagian besar memiliki status fungsional dengan ketergantungan total dan sebagian. Ketergantungan status fungsional pasien lansia menyebabkan keterbatasan aktivitas pada pasien lansia sehingga memunculkan tidak terpenuhinya ADL (Activity Daily Living) pada pasien lansia. Beberapa pasien mengatakan bahwa merasa jenuh karena tirah baring yang terlalu lama dan tidak ada aktivitas yang mampu dilakukan. Kurangnya aktivitas pada lansia menyebabkan menurunnya status fungsional pasien lansia yang dirawat di ruang geriatri dan berakibat pada kualitas hidup pasien lansia. Dimana menua atau memasuki usia lanjut bukanlah hal yang mudah bagi orang yang mengalaminya. Proses penuaan yang dialami pasien lansia membawa pengaruh yang cukup signifikan terhadap kualitas hidupnya. Hal ini dikarenakan menurunnya status fungsional dan kemampuan fisik, psikis dan kognitif lansia (Nugroho, 2012). Berdasarkan karakteristik yang ada pada lansia seperti menurunya fungsi dan kemampuan fisik, psikis dan kognitif menyebabkan kurang optimalnya pasien lansia dalam memahami edukasi tersebut karena keterbatasan-keterbatasan yang dihadapi lansia mencakup melemahnya tubuh, gerakan tubuh yang lambat dan kurang bertenaga, berkurangnya keseimbangan tubuh, menurunnya kapasitas memproses informasi, menurunnya kekuatan otot tubuh seperti kekuatan genggam tangan dan otot lengan serta menurunnya koordinasi gerak antar anggota tubuh. Banyaknya keterbatasan yang dialami lansia seringkali mengakibatkan penurunan mobilitas lansia yang kemudian disertai ketergantungan lanjut usia (Maryam, 2017). Edukasi kesehatan merupakan salah satu kegiatan atau usaha dalam menyampaikan pesan kesehatan kepada pasien lansia dan keluarga dengan harapan dapat memperoleh pengetahuan tentang kesehatan yang lebih baik, sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup dan status kesehatan lansia dapat terpantau dengan baik (Notoatmodjo, 2012). Metode penyampaian pesan dan informasi dalam edukasi pada pasien lansia juga harus memperhatikan keadaan lansia. Menurut Kholid (2014) mengatakan

bahwa metode audio-visual merupakan metode yang paling efektif dan berkontribusi besar terhadap perilaku pasien lansia dengan memberikan rangsangan pada pendengaran, penglihatan dan perubahan perilaku. Berdasarkan hasil telusur pada unit promosi kesehatan mengatakan bahwa belum tersedianya media edukasi kesehatan yang berbentuk audiovisual untuk mempermudah pasien dan keluarga dalam mengakses informasi kesehatan lansia di RSUP Dr. Hasan Sadikin, khususnya edukasi kesehatan untuk memenuhi aktivitas fisik lansia yaitu senam lansia. Hasil wawancara yang dilaksanakan pada tanggal 23 Agustus 2021 dengan kepala ruangan Geriatri Fresia lantai 1, bahwa dalam pelaksanaanya media edukasi kesehatan yang mempermudah pasien lansia sangat dibutuhkan terkait kesulitan lansia mengakses informasi kesehatan yang dibutuhkan oleh pasien lansia dengan karakteristik pasien lansia yang kurang memanfaatkan media leaflet dan keterbatasan ruang gerak pasien lansia di rumah sakit sehingga memberikan dampak status fungsional pasien lansia. Kurangnya aktivitas akibat tirah baring menyebabkan pasien merasa bosan, sehingga membutuhkan sebuah inovasi dan aktivitas dalam meningkatkan pelayanan kesehatan pada lansia dengan paripurna. Aktifitas fisik yang teratur akan mempertahankan status fungsional lansia. Senam lansia merupakan alternatif aktivitas yang dapat dilakukan untuk lansia dengan status kemampuan fungsionalnya kurang baik, karena dengan melakukan senam, lansia dapat mempertahankan kekuatan, ketahanan, dan kelenturan otot sehingga kemampuan fungsional akan lebih baik (Rusman, 2015). Penulis mengambil sebuah isu ”Optimalisasi Edukasi Kesehatan

Lansia: Senam Lansia dengan Dukungan Keluarga di Ruang Geriatri Fresia

Lantai 1 RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung.” Maka isu ini perlu diberikan penyelesaian agar pemberian edukasi kesehatan kepada pasien lansia dapat berjalan dan mampu memberikan informasi yang benar dan mampu dilakukan oleh pasien lansia. Sehingga proses penyembuhan dan perawatan yang dilakukan pasien dapat cepat teratasi atau tetap stabil serta tidak semakin memburuk.

B. Pengertian Senam Lansia

Senam merupakan jenis olahraga yang membutuhkan kekuatan, keseimbangan, kelenturan, kelincahan, daya tahan, dan kendali atau

No

koordinasi tubuh. Senam atau olahraga sangat dianjurkan untuk dilakukan oleh semua orang dari segala usia, tidak terkecuali mereka yang telah lanjut usia atau lansia. Itu karena olahraga dapat membantu membuat tubuh menjadi lebih kuat, mencegah tulang keropos, meringankan berbagai gejala penyakit kronis, hingga meningkatkan mood (suasana hati), memori, keseimbangan, dan koordinasi tubuh.

C. Tujuan dan Manfaat Senam Lansia

a) Meningkatkan aktivitas lansia selama di RS maupun dirumah. b) Meningkatkan efisiensi kerja jantung. c) Meningkatkan elastisitas pembuluh darah sehingga jalannya darah akan lebih lancar. d) Memperlancar pembuangan zat sisa metabolisme. e) Meningkatkan kekuatan otot rangka, kelentukan dan daya tahannya sehingga lansia tidak mudah jatuh. f) Mengurangi kecemasan dan ketegangan sehingga nyenyak tidur. g) Menumbuhkan rasa percaya diri, pada akhirnya meningkatkan kualitas hidup lansia.

D. Prosedur melakukan Senam Lansia dengan Dukungan Keluarga Konsep dan Skenario Video Senam Lansia Materi Skenario Gambar yang diperlukan

Video yang diperlukan

1 Pembukaan Video

4 Prosedur melakukan Senam Lansia dengan Dukungan Keluarga 1. Persiapan Lingkungan

Kegiatan dapat dilakukan saat pasien lansia sedang dirawat di rumah sakit maupun dirumah. ●Text slide:

Judul video :

SENAM

LANSIA

POSISI

BERDIRI/POSI

SI DUDUK/

POSISI TIDUR ●Text slide: dipersembahk an oleh: Ruang

Geriatri Fresia 1 RSUP Dr.

Hasan Sadikin

Bandung ● Logo

Kemenkes ● Logo

RSHS ● Logo

Promkes ● Logo

Germas ● Judul

Video:

SENAM

LANSIA

POSISI

BERDIR

I,

DUDUK

DAN

TIDUR.

● Dipraktekan setiap tahap gerakan oleh model ● Model ● Logo RSHS ● Video oleh model

2. Persiapan Pasien Lansia dengan

Dukungan Keluarga

Lansia yang memiliki kemampuan untuk berjalan secara mandiri, duduk dan atau dengan bantuan minimal dari keluarganya.

3. Persiapan Alat

• Laptop/ TV/ Handphone • Desain cetak QR Barcode yang terhubung ke kanal Youtube • Kursi

4. Langkah-Langkah

❖ Senam Lansia Posisi Berdiri a. Jalan di tempat 2 x 8 b. Tepuk tangan 2 x 8 c. Tepuk jari 2 x 8 d. Tepuk jalin tangan 2 x 8 e. Silang ibu jari 2 x 8 f. Adu sisi kelingking 2 x 8 g. Adu sisi telunjuk 2 x 8 h. Ketok pergelangan 2 x 8 i. Tekan jari-jari 2 x 8 j. Buka dan mengepal 2 x 8 k. Menepuk punggung tangan dan bahu 2 x 8 l. Menepuk pinggang 2 x 8 m. Menepuk paha 2 x 8 n. Menepuk samping betis 2 x 8 o. Jongkok berdiri 2 x 8 p. Menepuk perut 2 x 8 q. Kaki jinjit 2 x 8

❖ Senam Lansia Posisi

Duduk

a. Menunduk dan mendongak 2 x 8 b. Menoleh ke kanan dan ke kiri 2 x 8 c. Memiringkan kepala ke kiri dan kanan 2 x 8 d. Mengangkat bahu ke atas dan bawah 2 x 8 e. Bahu ke depan dan belakang 2 x 8 f. Memutar badan ke kanan dan kiri 2 x 8 g. Posisi kaki lurus ke depan, gerakan memutar kaki ke dalam dan keluar 2 x 8 h. Telapak kaki ke atas dan bawah 2 x 8

i. Menekuk kedua lutut 2 x 8 j. Tarik nafas dari hidung, hembuskan lewat mulut 2 x 8

❖ Senam Lansia Posisi Tidur a. Mengangkat kedua lengan 2 x 8 b. Memutar badan ke kanan dan kiri 2 x 8 c. Mengangkat pinggul ke atas 2 x 8 d. Memutar lutut ke kanan dan kiri 2 x 8 e. Posisi miring kanan, gerakan mengangkat lengan kiri 2 x 8 f. Menepuk tangan 2 x 8 g. Mengangkat tungkai kiri 2 x 8 h. Tungkai ke depan dan belakang 2 x 8 i. Posisi miring kiri, gerakan mengangkat lengan kanan 2 x 8 j. Menepuk tangan 2 x 8 k. Mengangkat tungkai kanan 2 x 8 l. Tungkai ke depan dan belakang 2 x 8

This article is from: