“Pengembangan Sop Pelaksanaan Praktikum Berbasis Iduka DiLab Parasitologi Jurusn Teknologi Lab Medis

Page 1

LAPORAN RANCANGAN AKTUALISASI

PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL

GOLONGAN III ANGKATAN IX

“PENGEMBANGAN SOP PELAKSANAAN PRAKTIKUM BERBASIS IDUKA DI LABORATORIUM PARASITOLOGI JURUSAN TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIS

POLTEKKES KEMENKES MATARAM ”

Disusun oleh:

Kurnia Rizki, SST

NIP. 199604242022032002

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

BALAI PELATIHAN KESEHATAN CIKARANG

BEKERJA SAMA DENGAN BAPELKESMAS BALI

TAHUN 2022

i

LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN RANCANGAN AKTUALISASI

PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL

GOLONGAN III ANGKATAN IX

“PENGEMBANGAN SOP PELAKSANAAN PRAKTIKUM BERBASIS IDUKA DI LABORATORIUM PARASITOLOGI JURUSAN TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIS

POLTEKKES KEMENKES MATARAM”

Telah diseminarkan

Tanggal 22 Juli 2022 di Bapelkesmas Dinkes Provinsi Bali

Coach

Menyetujui:

Mentor

I Ngurah Telabah Partha Serathi, M.KM Awan Dramawan, S.Pd., M.Kes NIP. 196903051992031007 NIP. 196402081984011001

Penguji

Dr. Ni Made Dwi Parwati, SKM.,M.Kes NIP. 197205181992032005

ii

Puji Syukur penulis panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat dan karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan laporan rancangan aktualisasi yang berjudul

“Pengembangan SOP Pelaksanaan Praktikum Berbasis Iduka Di Laboratorium Parasitologi Jurusan Teknologi Laboratorium Medis Poltekkes Kemenkes Mataram ” tepat pada waktunya. Laporan aktualisasi ini disusun dalam rangka memecahkan isu yang ada di satuan kerja

CPNS dengan mengaktualisasikan nilai-nilai dasar PNS yaitu Berorientasi Pelayanan, Akuntabilitas, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif dan Kolaboratif (BerAKHLAK), visi dan misi Poltekkes Kemenkes Mataram serta peran dan kedudukan PNS dalam NKRI.

Dalam penyusunan laporan aktualisasi ini penulis mendapat banyak bimbingan dan bantuan sejak awal sampai terselesainya laporan ini, untuk itu penulis menyampaikan penghargaan dan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Kementerian Kesehatan yang telah memberikan kesempatan penulis untuk mengikuti pelatihan dasar CPNS golongan III ini.

2. Pusat Pendidikan dan Pelatihan Pegawai, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi yang telah memberikan fasilitas, sarana dan prasarana sehingga kegiatan pendidikan dan pelatihan ini dapat berlangsung dengan baik.

3. Balai Pelatihan Kesehatan Cikarang yang telah memberikan fasilitas, sarana dan prasarana sehingga kegiatan pendidikan dan pelatihan ini dapat berlangsung dengan baik.

4. UPTD Balai Pelatihan dan Kesehatan Masyarakat, Dinas Kesehatan Provinsi Bali yang telah memberikan fasilitas, sarana dan prasarana sehingga kegiatan pendidikan dan pelatihan ini dapat berlangsung dengan baik.

5. H. Awan Dramawan, S.Pd.,M.Kes. selaku Direktur Poltekkes Kemenkes Mataram sekaligus Mentor yang telah meberikan dukungan selama penulis menyelesaikan Pelatihan Dasar CPNS Kementerian Kesehatan Tahun 2022

6. I Ngurah Telabah Partha Serathi selaku Coachyang telah memberi bimbingan petunjuk teknik dan motivasi dalam penyusunan laporan aktualisasi ini.

7. Dr. Ni Made Dwi Parwati, SKM.,M.Kes selaku Penguji yang telah memberikan masukkan, saran dan kritik untuk perbaikan laporan ini

8. Zainal Fikri,SKM.,M.Sc. selaku Ketua Jurusan Kebidanan yang telah memberikan arahan serta dukungan selama penulis menyelesaikan laporan aktualisasi ini.

iii
KATA PENGANTAR

9. Seluruh Widyaiswara yang telah memberikan materi dan menjadi fasilitator dalam pembelajaran Pelatihan Dasar CPNS Golongan III Angkatan IX Tahun 2022

10. Orang tua, sahabat, dan seluruh keluarga yang telah memberikan dukungan dan motivasi kepada penulis dalam menjalani seluruh proses pelatihan dasar CPNS ini.

11. Teman-teman CPNS Golongan III Angkatan IX Kementrian Kesehatan dan semua pihak yang penulis tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah membantu dalam penyusunan laporan aktualisasi ini.

Dengan segala keterbatasan kemampuan, tentunya laporan ini jauh dari sempurna. Karena itu saran dan kritik yang membangun sangat diharapkan oleh penulis. Semoga Laporan Aktualisasi ini bermanfaat bagi pembaca. Semoga Laporan Aktualisasi ini bermanfaat untuk semua pihak

Mataram, Juli 2022

Penulis

Kurnia Rizki,SST NIP. 199604242022032002

iv
v DAFTAR ISI Halaman Judul...................................................................................................... i Halaman Pengesahan ii Kata Pengantar..................................................................................................... iii Daftar Isi.............................................................................................................. v Daftar Lampiran vi Daftar Tabel......................................................................................................... vii Daftar Gambar...................................................................................................... viii BAB I. PENDAHULUAN.................................................................................... 1 1.1. Latar Belakang............................................................................................... 1 1.2. Tujuan........................................................................................................... 4 1.3. Manfaat 4 BAB II. PROFIL INSTANSI.............................................................................. 6 2.1. Visi dan Misi................................................................................................... 7 2.2. Nilai-nilai Organisasi 7 2.3. Tugas Organisasi............................................................................................ 8 2.4. Uraian/Rincian Tugas Jabatan Peserta.............................................................. 10 BAB III. ANALISIS ISU DALAM PELAKSANAAN TUGAS DAN FUNGSI............. 14 3.1 Identifikasi dan Analisis Isu Aktual ................................................................... 14 3.2. Keterkaitan Penyebab Isu dengan Kedudukan dan Peran PNS untuk Mendukung Terwujudnya SmartGovernance 19 3.3. Alternatif Pemecahan Masalah sebagai Gagasan Kreatif ..................................... 20 BAB IV. RANCANGAN AKTUALISASI............................................................... 24 4.1. Rancangan Aktualisasi Nilai-nilai Dasar PNS 24 4.2. Penjadwalan .................................................................................................. 41 4.3. Para Pihak yang Terlibat dan Perannya dalam Aktualisas ................................... 45 DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 46 LAMPIRAN...................................................................................................... 47
vi DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1. Lembar Konsultasi............................................................................... 48 Lampiran 2. Dokumentasi Konsultasi Mentor ........................................................... 49 Lampiran 3. DokumentasiKonsultasiCoach............................................................. 50 Lampiran 4. PPT ................................................................................................... 51
vii DAFTAR TABEL Tabel 3.1.1 Analisis Isu dengan Metode APKL......................................................... 16 Tabel. 3.1.2 Analisis Isu dengan Metode USG.......................................................... 18 Tabel 3.2. Keterkaitan Penyebab Isu dengan Kedudukan dan Peran PNS................ 19 Tabel 3.3 Gagasan Kreatif Pemecahan Isu........................................................... 21 Tabel 4.1 Rancangan Aktualisasi ........................................................................ 24 Tabel 4.2 Jadwal Kegiatan................................................................................. 41 Tabel 4.3 Para Pihak yang Terlibat ..................................................................... 45
viii DAFTAR GAMBAR Gambar 1. Struktur Organisasi Poltekkes Kemenkes Mataram................................... 9 Gambar 2. Diagram FishBone................................................................................ 19

1.1 Latar Belakang

Reformasi birokrasi bukan sekedar kebutuhan, tetapi reformasi birokrasi sudah menjadi tuntutan dari segenap elemen masyarakat yang mengharapkan agar birokrasi dan aparatur dapat berkualitas lebih baik lagi. Pelayananan publik dari pemerintah menjadi hal yang sangat diperhatikan saat ini tidak terkecuali pada bidang kesehatan. Masyarakat sangat mengharapkan kontribusi pemerintah dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat melalui pelaksanaan kebijakankebijakannya secara efekti, efisien, profesional dan berintegritas sehingga dapat memberikan pelayanan publik yang berkualitas.

Aparatur Sipil Negara (ASN) adalah profesi pegawai negeri sipil dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja yang diangkat oleh pejabat Pembina Kepegawaian dan diserahi tugas dalam suatu jabatan pemerintahan atau diserahi tugas negara lainnya dan digaji berdasarkan peraturan perundang-undangan.

Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (ASN) menyatakan bahwa ASN adalah profesi bagi pegawai negeri sipil dan pegawai pemerintahan dengan perjanjian yang bekerja pada instansi pemerintah. Dalam rangka pelaksanaan cita-cita bangsa dan mewujudkan tujuan negara sebagaimana tertuang dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945 perlu dibangun Aparatur Sipil Negara sebagai pelaksana kebijakan yang memiliki integritas, profeional, netral, dan bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi dan nepotisme serta mampu melaksanakan pelayanan publik bagi masyarakat dan mampu menjalankan peran sebagai unsur perekat dan pemersatu bangsa.

Dalam rangka membentuk ASN yang profesional dan berkarakter, yaitu PNS yang karakternya dibentuk oleh sikap prilaku bela negara, nilai-nilai dasar PNS, dan pengetahuan tentang kedudukan dan peran dalam Negara Kesatuan Republik

Indonesia serta menguasai bidang tugasnya sehingga mampu melaksanakan tugas dan perannya secara professional sebagai pelayan masyarakat maka perlu

dilaksanakan pembinaan melalui jalur Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil

sesuai dengan Peraturan Lembaga Administrasi Negara RI Nomor 12 Tahun 2018 tentang Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil.

1
BAB I PENDAHULUAN

Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) bertujuan untuk mengembangkan kompetensi CPNS yang dilakukan secara terintegrasi guna membangun integritas moral, kejujuran, semangat, motivasi nasionalisme dan kebangsaan, karakter kepribadian yang unggul dan bertanggung jawab, serta memperkuat profesionalisme dan kompetensi bidang. Pencapaian kompetensi pembentukan karakter PNS yang profesional sesuai bidang tugas diukur berdasarkan empat kemampuan yakni kemampuan menunjukkan sikap perilaku bela negara, mengaktualisasikan nilai-nilai dasar PNS dalam melaksanaan tugas jabatannya, mengaktualisasikan kedudukan dan peran PNS untuk mendukung terwujudnya smart governance sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; dan menunjukkan penguasaan kompetensi teknis yang dibutuhkan sesuai dengan bidang tugas.

Politeknik Kesehatan Kemenkes Mataram merupakan salah satu politeknik kesehatan di lingkungan Direktorat Jendral Tenaga Kesehatan dengan tugas pokok melaksanakan pendidikan vokasional Program Studi Diploma III dan Diploma IV dalam sejumlah keahlian dibidang kesehatan. Pada saat ini Politeknik Kesehatan

Kemenkes Mataram memiliki 4 Jurusan yaitu: Jurusan Keperawatan Mataram, Jurusan Kebidanan Mataram, Jurusan Gizi Mataram, Jurusan Teknologi Laboratorium Medis. Politeknik Kesehatan Kemenkes Mataram Mencetak calon tenaga kesehatan yang siap terjun di dunia kerja. Untuk mencetak calon tenaga kesehatan tersebut tentu saja melalui proses pembelajaran, baik teori maupun praktik.

Kegiatan pembelajaran berlangsung berdasarkan dengan kurikulum yang digunakan institusi, dimana saat ini berdasarkan Peraturan Presiden no 62 Tahun 2021 pendidikan vokasional diarahkan untuk menggunakan kurikulum yang mengacu pada industri dan dunia kerja (IDUKA). IDUKA merupakan singkatan dari Industri dan Dunia Kerja yang berperan dalam mendukung keberhasilan kurikulum pembelajaran perguruan tinggi vokasi. Kurikulum berbasis IDUKA ini bertujuan menguatkan kapasitas kelembagaan pendidikan vokasi agar selaras dengan kebutuhan dunia industri dan dunia kerja (IDUKA), pelaksanaan pembelajaran yang mengacu pada IDUKA ini akan memberi banyak manfaat terhadap kemampuan dan keterampilan mahasiswa dalam mengahadpi dunia kerja ketika menyelesaikan pendidikan. Kegiatan pembelajaran teori berlangsung di kelas dan praktik berlangsung di Laboratorium.

Laboratorium Pendidikan adalah satuan pendidikan, atau unit pelaksana teknis yang menyelenggarakan pendidikan yang merupakan unit penunjang akademik pada

2

lembaga pendidikan yang dikelola secara sistematis untuk kegiatan pengujian, kalibrasi atau produksi dalam skala terbatas, dengan menggunakan peralatan dan bahan berdasarkan metode keilmuan tertentu, dalam rangka pelaksanaan pendidikan, penelitian dan/atau pengabmas. (Permenpan No.7 Tahun 2019)

Laboratorium parasitologi merupakan salah satu dari 7 laboratorium yang ada di Jurusan Teknologi Laboratorium medis yang digunakan sebagai penunjang kegiatan pembelajran praktikum. Kegiatan Pelaksanaan praktikum dilaksanan berdasarkan SOP Pelaksanaan praktikum laboratorium di Jurusan Teknologi Laboratorium Medis yang ada.

Pranata laboratorium pendidikan memiliki tugas dan fungsi yaitu melakukan kegiatan di bidang pengelolaan Laboratorium pendidikan yang meliputi perencanaan, pengoperasian peralatan dan penggunaan bahan, pemeliharaan/perawatan peralatan dan bahan, pengevaluasian sistem kerja dan pengembangan kegiatan Laboratorium, salah satu tugas dan fungsinya yaitu membuat SOP terkait pengelolaan laboratorium

Standard Operating Procedure (SOP) adalah sekumpulan instruksi atau kegiatan yang dilakukan seseorang guna menyelesaikan pekerjaan secara aman, tanpa dampak yang merugikan terhadap lingkungan (mematuhi peraturan perundangan terkait) serta memenuhi persyaratan operasional dan produksi.

[Kenneth A. Friedman, PhD] Penyusunan SOP bertujuan agar berbagai proses kerja rutin terlaksanan dengan efisien, efektif, konsisten/seragam dan aman, dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan melalui pemenuhan standar yang berlaku (Direktorat Bina Upaya Kesehatan Dasar, 2015).

Berdasarkan hasil observasi pada laboratorium jurusan Teknologi Laboratorium Medis Poltekkes Kemenkes Mataram, pelaksanaan kegiatan Praktikum di Laboratorium parasitologi masih mengacu kepada SOP yang ada, belum ada SOP yang mengacu pada SOP Pelaksanaan praktikum berbasis Industri dan Dunia Kerja (IDUKA), dimana hal ini sangat diperlukan dalam rangka menghasilkan lulusan yang dapat memenuhi kebutuhan masyrakat.

Berdasarkan hal tersebut dan didasarkan pada nilai SMART ASN dimana ASN berperan sebagai pembelajar yang mampu berwawasan global dan melaksanakan kolaborasi (Networking)dalam menginisiasi perubahan maka saya mengambil judul rancangan aktualisasi “Pengembangan SOP Pelaksanaan Praktikum Berbasis IDUKA di Laboratorium Parasitologi Jurusan Teknologi Laboratorium Medis Poltekkes Kemenkes

Mataram”

3

1.2Tujuan

a. Tujuan Umum

Menjadi PNS yang professional dan berkarakter dengan menerapkan nilai-nilai dasar ASN BerAKHLAK (Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, Kolaboratif) dengan melakukan pengembangkan SOP pelaksanaan praktikum berbasis IDUKA di laboratorium Parasitologi Jurusan Teknologi

Laboratorium Medis Poltekkes Kemenkes Mataram

b. Tujuan Khusus

1. Mampu menerapkan nilai-nilai dasar ASN dalam menyusun rancangan pengembangan SOP pelaksanaan praktikum berbasis IDUKA di laboratorium Parasitologi

2. Mampu menerapkan nilai-nilai dasar ASN dalam melakukan sosialisasi SOP pelaksanaan praktikum berbasis IDUKA di laboratorium Parasitologi

3. Mampu menerapkan nilai-nilai dasar ASN dalam melakukan uji coba SOP pelaksanaan praktikum berbasis IDUKA di laboratorium Parasitologi

4. Mampu menerapkan nilai-nilai dasar ASN dalam melakukan evaluasi SOP pelaksanaan praktikum berbasis IDUKA di laboratorium Parasitologi

1.3Manfaat

1. Bagi Peserta Latsar CPNS Golongan III

a. Meningkatkan pemahaman dan kemampuan dalam 4 mengaktualisasikan serta menghabituasikan nilai-nilai BerAKHLAK

b. Menumbuhkan kemampuan untuk menjadi ASN yang profesional dengan Menjalankan 3 fungsi ASN yaitu sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik dan perekat pemersatu bangsa.

2. Bagi Poltekkes Kemenkes Mataram

a. Laporan Aktualisasi ini dapat meningkatkan efektivitas, efisiensi, dan pengembangan mutu pelayanan di Laboratorium Jurusan Teknologi laboratorium Medis Poltekkes Mataram yang sesuai dengan Industri dan Dunia Kerja (IDUKA)

4

b. Terwujudnya Visi dan Misi No 1 Poltekkes Mataram yaitu:

Visi : Menjadi perguruan tinggi kesehatan vokasi yang utama untuk dalam pengembangan kompetensi SDM dengan multi disiplin ilmu yang expert, inovatif, entrepreneur dan berdaya guna dalam peningkatan pelayanan kesehatan dan penurunan stunting bagi masyarakat sehat, produktif dan berkeadilan tahun 2022.

Misi : Meningkatkan penyelenggaraan Tri Dharma perguruan tinggi yaitu pembelajaran, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat dalam peningkatan kompetensi SDM dengan multi disiplin ilmu yang expert, inovatif dan entrepreneur, berdaya guna dalam peningkatan pelayanan kesehatan dan penurunan stunting bagi masyarakat sehat, produktif dan berkeadilan.

3. Bagi Masyarakat

Terwujudnya ASN BerAKHLAK yang dapat meningkatkan kompetensi lulusan dari

Jurusan Teknologi Laboratorium Medis Poltekkes Kemenkes Mataram, sehingga dapat memberikan pelayanan terbaik serta memenuhi kebutuhanan masyarakat.

5

BAB II PROFIL INSTANSI

2.1 Visi dan Misi

Poltekkes Kemenkes Mataram merupakan satuan pelaksana kegiatan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia yang secara operasional dimulai tanggal 1 Januari 2002. Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor: 890/MENKES/PER/VIII/2007 tanggal

2 Agustus 2007. Pada saat ini Poltekkes Kemenkes Mataram memiliki 4 Jurusan yaitu Jurusan Keperawatan, Jurusan Kebidanan, Jurusan Gizi dan Jurusan Analis Kesehatan yang terdiri dari 12 program studi, yaitu program studi DIII dan DIV Keperawatan, Program Studi DIII dan DIV Kebidanan, Program Studi DIII dan DIV Ahli Gizi, Program Studi DIII dan DIV Analis Kesehatan, Program Studi DIII dan DIV keerawatan Bima, Alih Jenjang Gizi & Dietetika dan Alih Jenjang TLM.

Poltiteknik Kesehatan Kemenkes Mataram sampai saat ini belum menjadi Badan

Layanan Umum (BLU) dan merupakan Poltekkes kelas III. Berdasarkan Peraturan

Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2018 Tentang Organisasi Dan

Tata Kerja Politeknik Kesehatan Di Lingkungan BPPSDMK Kementerian Kesehatan, struktur organisasi Poltekkes Kemenkes

Mataram terdiri dari Direktur, Wadir I, Wadir II dan Wadir III, Kasubbag

Administrasi Umum dan Kasubbag Administrasi Akademik. Serta terdiri dari Pusat-Pusat yaitu Pusat penelitian dan pengabdian kepada masyarakat; dan Pusat penjaminan mutu dan pengembangan pendidikan. Sedangkan Unit-unit penunjang di Poltekkes Kemenkes

Mataram terdiri dari unit penjaminan mutu, unit penelitian, unit laboratorium, unit pengabdian kepada masyarakat, unit perpustakaan, unit pemeliharaan dan perbaikan serta unit yang lain.

Akreditasi Institusi Poltekkes Kemenkes Mataram terakreditasi B oleh Badan

Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi sesuai dengan keputusan BAN-PT No. 83/SK/BANPT/Akred/PT/IV/2018 berlaku sejak tanggal 24 April 2018 sampai dengan 24 April 2023.

Kedepannya Poltekkes Mataram menuju ke wilayah bebas dari korupsi (WBK). Namun

secara manajemen belum ada unit penganggulangan gratifikasi. Koordinasi antara kampus pusat dengan prodi khususnya prodi Keperawatan Bima masih perlu

ditingkatkan dikarenakan jarak antar prodi dan jurusan yang berada di kampus pusat.

Prodi D4 dan D3 dirasakan tidak ada budaya kompetisi dalam konotasi yang negatif, masing-masing prodi pada tiap-tiap jurusan saling mendukung satu sama lain.

6

Berikut adalah Visi dan Misi Poltekkes Mataram :

A. Visi

Menjadi perguruan tinggi kesehatan vokasi yang utama untuk dalam pengembangan kompetensi SDM dengan multi disiplin ilmu yang expert, inovatif, entrepreneur dan berdaya guna dalam peningkatan pelayanan kesehatan dan penurunan stunting bagi masyarakat sehat, produktif dan berkeadilan tahun 2022.

B. Misi

1. Meningkatkan penyelenggaraan Tri Dharma perguruan tinggi yaitu pembelajaran, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat dalam peningkatan kompetensi SDM dengan multi disiplin ilmu yang expert, inovatif dan entrepreneur, berdaya guna dalam peningkatan pelayanan kesehatan dan penurunan stunting bagi masyarakat sehat, produktif dan berkeadilan.

2. Meningkatkan sumber daya manusia, sarana dan prasarana penyelenggaraan pendidikan berdasarkan kuantitas dan kualitas yang memberi manfaat bagi masyarakat dan lingkungan sekitarnya dalam peningkatan pelayanan kesehatan dan penurunan stunting bagi masyarakat sehat, produktif dan berkeadilan.

3. Mengembangkan program kewirausahaan dalam rangka mengidentifikasi peluang-peluang yang berpotensi memunculkan nilai ekonomi dalam peningkatan pelayanan kesehatan dan penurunan stunting bagi masyarakat sehat, produktif dan berkeadilan.

4. Meningkatkan mitra kerjasama dengan berbagai pihak dalam dan luar negeri baik dosen dan perguruan tinggi dengan kualifikasi dan reputasi nasional dan internasional, termasuk Pemerintah dan Swasta dalam pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat dalam peningkatan pelayanan kesehatan dan penurunan stunting bagi masyarakat sehat, produktif dan berkeadilan.

2.2 Nilai Organisasi

A. Nilai Dasar I Nilai Utama

Setiap individu yang terlibat dalam proses penyelenggaraan pendidikan tenaga kesehatan di Poltekkes Kemenkes Mataram harus dilandasi dengan keimanan, disiplin, rajin, jujur, adil, terbuka, konsisten, kebersamaan, profesional, dan saling menghargai, serta dapat mempertanggungjawabkan tugas dan tindakannya berdasarkan peraturan, etika dan moral sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya

7

B. Nilai Pelayanan

Memberikan pelayanan yang bermutu secara konsisten dengan melakukan upaya peningkatan mutu dan jasa secara berkesinambungan yang berorientasi kepada kebutuhan pasar kerja internal (Kementerian Kesehatan) dan eksternal (stakeholder) antara lain: memperhatikan kepuasan pelanggan, kesetaraan, dapat dipercaya, tepat waktu, terjangkau, sistematis, serta selalu dinamis dan inovatif.

C. Nilai Manfaat

Menghasilkan produk dan pelayanan yang memberi manfaat bagi penyelesaian berbagai isu strategis yang dihadapi oleh stakeholder bidang kesehatan dalam meningkatkan mutu pelayanan kesehatan.

D. Nilai Keunggulan

Penyelenggaraan pendidikan di Poltekkes Kemenkes Mataram mempunyai sifat inovatif, mandiri, berdaya saing tinggi, pantang menyerah dan pengelolaan pendidikan tenaga kesehatan, secara efektif dan efisien sesuai dengan kebutuhan penyelenggaraan pendidikan dalam rangka memproduksi dan mengembangkan tenaga kesehatan yang kompeten professional.

2.3 Tugas Pokok dan Fungsi Organisasi Poltekkes Kemenkes Mataram

a. Kedudukan

Seiring adanya perubahan nomenklatur organisasi Departemen Kesehatan menjadi

Kementerian Kesehatan, maka Poltekkes Depkes Mataram juga berubah menjadi

Poltekkes Kemenkes Mataram adalah unit pelaksana teknis di lingkungan

Kementerian Kesehatan yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada

Kepala Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan (Badan PPSDM Kesehatan). Poltekkes Kemenkes Mataram dipimpin oleh seorang

Direktur. Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinyasehari-hari secara teknis

fungsional dibina oleh Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan Tenaga

Kesehatan (Pusdiklatnakes), secara teknis administratif dibina oleh Sekretaris

PPSDM Kesehatan dan berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Provinsi. Mulai

tahun 2012 terjadi pelimpahan Pembinaan Akademik di bawah Kemendikbud RI

melalui Surat Keputusan Kemendikbud RI No. 355/E/0/2012tanggal 10 Oktober

2012 tentang Alih Bina Penyelenggaraan Program Studi pada Politeknik

Kesehatan Kemenkes RI dari Kemenkes RI kepada Kemendikbud RI.

8

b. Tugas

Poltekkes Kemenkes Mataram mempunyai tugas melaksanakan Tri Dharma

Perguruan Tinggi dalam penyelenggaraan program Diploma III dan Diploma IV

bidang kesehatan. Seiring dengan terbitnya Peraturan Presiden RI No. 8

tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI), maka

Poltekkes Kemenkes Mataram mempunyai tugas untuk mendidik tenaga

kesehatan Diploma Ill dan Diploma IV

c. Fungsi

1. Pelaksanaan pengembangan pendidikan Program Diploma III dan Program Diploma IV bidang Kesehatan

2. Pelaksanaan penelitian di bidang pendidikan dan Kesehatan

3. Pelaksanaan pengabdian masyarakat sesuai dengan bidang yang menjadi tugas dan tanggung jawab

4. Pelaksanaan pembinaan civitas akademik dalam hubungannya dengan lingkungan

5. Pelaksanaan kegiatan pelayanan administrasi pendidikan dan umum

Gambar 2.3.1 Struktur Organisasi

9

2.4 Uraian/Rincian Tugas Jabatan Peserta

Pranata Laboratorium Pendidikan adalah pegawai PNS yang diberi tugas, tanggung jawab, wewenang dan hak untuk melakukan kegiatan di bidang pengelolaan Laboratorium pendidikan yang meliputi perencanaan, pengoperasian peralatan dan penggunaan bahan, pemeliharaan/perawatan peralatan dan bahan, pengevaluasian sistem kerja dan pengembangan kegiatan Laboratorium. Berikut merupakan uraian/rincian tugas berdasarkan Permenpan RB No 7 Tahun 2019:

1. Menyusun program tahunan pengelolaan Laboratorium, sebagai anggota

2. Merencanakan program pemeliharaan/perawatan dan penyimpanan peralatan kategori 1 (satu)

3. Merencanakan program pemeriksaan dan kalibrasi peralatan kategori 1 (satu)

4. Menyusun program tindaklanjut hasil evaluasi penggunaan peralatan kategori 1(satu)

5. Menyusun kebutuhan peralatan kategori 1 (satu) pada kegiatan pendidikan

6. Menyusun kebutuhan bahan umum pada kegiatan pendidikan

7. Menyusun kebutuhan peralatan kategori 1 (satu) pada kegiatan penelitian

8. Menyusun kebutuhan bahan umum pada kegiatan penelitian

9. Menyusun kebutuhan bahan khusus pada kegiatan pengabdian kepada masyarakat

10. Menyusun SOP untuk pengoperasian peralatan kategori 1

11. Menyusun SOP untuk pemeliharaan peralatan kategori 1 (satu)

12. Menyusun SOP untuk pemeriksaan peralatan kategori 1 (satu)

13. Menyusun SOP untuk kalibrasi/tera peralatan kategori 1 (satu)

14. Menyusun SOP untuk uji fungsi/uji unjuk kerja peralatan kategori 1 (satu)

15. Penyusun SOP praktikum yang menggunakan peralatan kategori 1 (satu) dan bahan khusus pada kegiatan pendidikan

16. Memberikan penjelasan dan melakukan supervisi pengoperasian peralatan kategori 2 (dua) dan penggunaan bahan umum pada kegiatan pendidikan

17. Memberikan penjelasan dan melakukan supervisi pengoperasian peralatan kategori (dua) dan penggunaan bahan umum pada kegiatan penelitian

18. melakukan supervisi pengoperasian peralatan kategori 2 (dua) dan penggunaan bahan khusus pada kegiatan pengabdian kepada masyarakat

19. Melakukan supervisi pengoperasian peralatan kategori 2 (dua) dan penggunaan bahan umum pada kegiatan pengabdian kepada masyarakat

10

20. Melakukan supervisi proses pengujian, kalibrasi, dan/atau produksi dalam skala

terbatas yang menggunakan peralatan kategori 2 (dua) dan bahan khusus pada kegiatan pendidikan

21. Melakukan supervisi proses pengujian, kalibrasi, dan/atau produksi dalam skala

terbatas yang menggunakan peralatan kategori 2 (dua) dan bahan umum pada kegiatan pendidikan

22. Melakukan supervisi proses pengujian, kalibrasi, dan/atau produksi dalam skala

terbatas yang menggunakan peralatan kategori 2 dan bahan khusus pada kegiatan penelitian

23. Melakukan supervisi proses pengujian, kalibrasi, dan/atau produksi dalam skala

terbatas yang menggunakan peralatan kategori 2 (dua) dan bahan umum pada kegiatan penelitian

24. Melakukan supervisi proses pengujian, kalibrasi, dan/atau produksidalam skala

terbatas yang menggunakan peralatan kategori 2 (dua) dan bahan khusus pada kegiatan pengabdian kepada masyarakat

25. Melakukan supervisi proses pengujian, kalibrasi, dan/atauproduksidalam skala

terbatas yang menggunakan peralatan kategori 2 (dua) dan bahan umum pada kegiatan pengabdian kepada masyarakat

26. Memverifikasi hasil pengukuran, kalibrasi, dan hasil pengecekan kinerja peralatan

kategori 2 (dua) pada kegiatan pendidikan

27. Memvalidasi hasil pengukuran, kalibrasi, dan hasil pengecekan kinerja peralatan kategori 1 (satu) pada kegiatan pendidikan

28. Memverifikasi hasil pengukuran, kalibrasi, dan hasil pengecekan kinerja peralatan kategori 2 (dua) pada kegiatan penelitian

29. Memvalidasi hasil pengukuran, kalibrasi, dan hasil pengecekan kinerja peralatan kategori 1 (satu) pada kegiatan penelitian

30. Memvalidasi hasil pengukuran, kalibrasi, dan hasil pengecekan kinerja peralatan kategori 1 (satu) pada kegiatan pengabdian kepada masyarakat

31. Memverifikasi hasil pengukuran, kalibrasi, dan hasil pengecekan kinerja peralatan kategori 2 (dua) pada kegiatan pengabdian kepada masyarakat

32. Menguji dan memverifikasi unjuk kerja peralatan kategori 3 (tiga) pada penggunaan bahan umum pada kegiatan pendidikan

33. Menguji dan memverifikasi unjuk kerja peralatan kategori 2 (dua) pada penggunaan bahan khusus pada kegiatan pendidikan

11

34. Menguji dan memverifikasi unjuk kerja peralatan kategori 3 (tiga) pada penggunaan

bahan umum pada kegiatan penelitian

35. Menguji dan memverifikasi unjuk kerja peralatan kategori 2 (dua) pada penggunaan bahan khusus pada kegiatan penelitian

36. Menguji dan memverifikasi unjuk kerja peralatan kategori 3 (tiga) pada penggunaan bahan umum pada kegiatan pengabdian kepada masyarakat

37. Menguji dan memverifikasi unjuk kerja peralatan kategori 2 (dua) pada penggunaan bahan khusus pada kegiatan pengabdian kepada masyarakat

38. Menganalisis dan mengevaluasi bahan umum

39. Melakukan pengawasan kesehatan keselamatan kerja dan antisipasi bencana pada penggunaan peralatan kategori 3 (tiga) dan bahan khusus

40. Melakukan pengawasan kesehatan keselamatan kerja dan antisipasi bencana pada penggunaan peralatan kategori 3 (tiga) dan bahan umum

41. Melakukan pengambilan sampel di lapangan pada kegiatan penelitian menggunakan peralatan kategori 2 (dua) dan bahan khusus

42. Melakukan pengambilan sampel di lapangan pada kegiatan pengabdian pada masyarakat menggunakan peralatan kategori 2 (dua) dan bahan khusus

43. Melakukan pengujian sampel, kalibrasi alat, dan/atau produksi dalam skala terbatas dengan menggunakan peralatan kategori 3 (tiga) dan bahanumum pada kegiatan pengabdian kepada masyarakat

44. Melakukan pengujian sampel, kalibrasi alat, dan/atau produksi dalam skala terbatas dengan menggunakan peralatan kategori 2 (dua) dan bahan khusus pada kegiatan pengabdian kepada masyarakat

45. Memberikan layanan kalibrasi peralatan kategori 3 (tiga) pada kegiatan pengabdian kepada masyarakat

46. Memberikan layanan pengujian bahan pada kegiatan pengabdian kepada masyarakat dengan menggunakan peralatan kategori 2 (dua) dan bahan khusus

47. Memberikan layanan pengujian bahan pada kegiatan pengabdian kepada masyarakat dengan menggunakan peralatan kategori 2 (dua) dan bahan umum

48. Menyusun jadwal pemeliharaan/perawatan peralatan kategori 3 (tiga)

49. Menyusun jadwal pemeliharaan/perawatan peralatan kategori 2 (dua)

50. Melakukan kalibrasi peralatan kategori 2 (dua)

51. Melakukan evaluasi hasil kalibrasi peralatan kategori 1 (satu)

52. Mengevaluasi kinerja peralatan kategori 1 (satu)

12

53. Mengevaluasi metode kerja dan penerapan metode kerja peralatan kategori 1 (satu)

54. Mengevaluasi penerapan metode kerja peralatan kategori 1 (satu)

55. Mengevaluasi penggunaan peralatan kategori 1 (satu)

56. Mengevaluasi SOP pengoperasian peralatan kategori 1 (satu)dan penggunaan bahan khusus

57. Mengevaluasi SOP pemeliharaan/perawatan peralatan kategori 1 (satu) dan bahan khusus

58. Mengevaluasi pedoman penilaian peralatan kategori 1 (satu) dan bahan khusus

59. Mengevaluasi pemeliharaan/perawatan peralatan kategori 2 (dua) dan bahan khusus

60. Mengevaluasi pemeliharaan/perawatan peralatan kategori 2 (dua) dan bahan umum

61. Menganalisis hasil evaluasi penggunaan peralatan kategori 1 (dua) dan bahan khusus

62. Menganalisis hasil evaluasi penggunaan peralatan kategori 1 (satu) dan bahan umum

63. Mengembangkan kinerja peralatan kategori 1(satu)

64. Mengembangkan metode kerja peralatan kategori 1 (satu)

65. Mengembangkan metode pengujian, kalibrasi, dan/atau produksi dalam skala terbatas menggunakan peralatan kategori 1 (satu) dan bahan khusus

66. Mengembangkan metode pengujian, kalibrasi, dan/atau produksi dalam skala terbatas menggunakan peralatan kategori 1 (satu) dan bahan umum

67. mengembangkan sistem pengelolaan Laboratorium sebagai anggota

13

BAB III

ANALISIS ISU DALAM PELAKSANAAN TUGAS DAN FUNGSI

3.1Identifikasi dan Analisis Isu Aktual

Kamus Besar Bahasa Indonesia mendefinisikan isu sebagai sebuah masalah yang dikedepankan (untuk ditanggapi dan sebagainya), apabila isu tidak ditangani secara baik akan memberikan efek negatif terhadap organisasi bahkan dapat berlanjut pada tahap krisis.

Pelaksanaan aktualisasi ini dimulai dengan mengidentifikasi isu yang muncul pada unit kerja instansi kerja penulis yaitu Poltekkes Kemenkes Mataram. Isu muncul dari berbagai sumber, yaitu :

a. Hasil observasi dan pengalaman penulis selama masa orientasi (CPNS)

b. Tugas pokok dan fungsi penulis sebagai Pranata Laboratorium Pendidikan Ahli Pertama

c. Hasil koordinasi dengan mentor

d. Sasaran kinerja pegawai.

Beberapa isu yang muncul dari sumber-sumber diatas kemudian di inventarisir dengan mengkategorikannya kedalam dua prinsip ASN yaitu ; a) Manajemen ASN, b) Smart ASN yaitu Integritas, Profesionalisme, Berwawasan Global, Menguasai IT dan Bahasa Asing, Berjiwa Hospitality (Keramahtamahan), Berjiwa Enterpreuner (Berjiwa Wirausaha), Memiliki Networking (Memiliki Jaringan). Langkah selanjutnya adalah penulis mengkonsultasikan isu yang telah teridentifikasi kepada Ketua Jurusan, Mentor dan Coach untuk kemudian dapat di analisis secara mendalam sehingga terpilihlah sebuah core issue. Berdasarkan alur tersebut, terpilihlah 4 isu yaitu:

1. Belum adanya SOP pelaksanaan praktikum berbasis Industri dan Dunia

Kerja (IDUKA) di Laboratorium Parasitologi Jurusan Teknologi

Laboratorium Medis Poltekkes Kemenkes Mataram

Berdasarkan hasil observasi di Laboratorium Parasitologi Jurusan Teknologi

Laboratorium Medis Poltekkes Kemenkes Mataram, pelaksaan kegiatan praktikum

didasarkan pada Standar operasional prosedur (SOP) laboratorium jurusan Teknologi

Laboratorium Medis, dimulai dari tahapan awal praktikum sampai dengan praktikum tersebut berakhir. SOP Pelaksaan praktikum yang digunakan masih belum mengacu kepada Industri dan Dunia Kerja (IDUKA), dimana Pelaksaan praktikum yang belum mengarah ke IDUKA akan memberikan dampak kepada kompetensi lulusan ketika

14

berada di dunia kerja, seperti lebih banyaknya waktu yang dibutuhkan untuk beradaptasi dengan lingkungan dan kegiata yang ada di dunia kerja. .

Peraturan presiden No 62 Tahun 2021 mengarahkan agar kurukulum pendidikan vokasional ke arah Industri dan Dunia Kerja (IDUKA), Pelaksanaan kegiatan pembelajaran teori maupun praktikum yang mengarah kepada kebutuhan industri dan dunia kerja (IDUKA) ini akan menguatkan kapasitas kelembagaan pendidikan vokasi agar selaras dengan kebutuhan dunia industri dan dunia kerja (IDUKA), Pelaksanaan praktikum dengan mengacu pada IDUKA ini akan meberi banyak manfaat terhadap kemampuan dan keterampilan mahasiswa dalam mengahadpi dunia kerja ketika menyelesaikan pendidikan.

2. Belum optimalnya inventarisasi stok alat dan bahan di laboratorium

Jurusan Teknologi Laboratorium Medis Poltekkes Kemenkes Mataram

Berdasarkan hasil observasi di Laboratorium Jurusan Teknologi Laboratorium Medis Poltekkes Kemenkes Mataram. Inventarisasi stok alat dan bahan praktikum masih belum optimal yang disebabkan karena inventarisasi stok alat dan bahan di laboratorium masih dilakukan secara manual dengan menuliskan setiap alat dan bahan yang ada pada buku daftar stok alat dan bahan laboratorium, dan masih ada pranata laboratorium pendidikan yang tidak mengisi daftar inventaris laboratorium secara rutin, inventarisasi stok alat dan bahan ini sangat penting dilakukan dengan optimal secara lengakap dan sesuai dengan kenyataan yang ada. Belum optimalnya inventarisasi stok alat dan bahan dapat mengakibatkan terganggunya ketersediaan alat dan bahan yang akan digunakan untuk kegiatan praktikum yang dapat mempengaruhi pengetahuan dan keterampilan mahasiswa.

3. Belum optimalnya pendokumentasian berkas penggunaan alat dan bahan laboratorium Jurusan Teknologi Laboratorium Medis Poltekkes Kemenkes

Mataram

Berdasarkan hasil observasi di Laboratorium Jurusan Teknologi Laboratorium Medis Poltekkes Kemenkes Mataram pendokumentasian berkas Penggunaan alat dan bahan laboratorium yang optimal apabila semua formulir penggunaan alat dan bahan terdokumentasi dengan lengkap, akan tetapi pendokumentasian berkas penggunaan alat dan bahan laboratorium masih belum optimal, hal ini dapat disebabkan karena prngisian formulir penggunaan alat dan bahan yang masih dilakukan secara manual dan masih ada pengguna alat dan bahan laboratorium yang lupa mengisi formulir penggunaan alat dan bahan, belum optimalnya hal tersebut dapat mempengaruhi

15

perekapan penggunaan alat dan bahan yang ada di laboratorium yang dilakukan satu bulan sekali sehingga dapat berpengaruh pada stock alat dan bahan yang ada di laboratorium yang akan digunakan untuk kegiatan praktikum.

4. Kurang Lengkapnya SOP pemeliharaan beberapa perlatan di laboratorium

Jurusan Teknologi Laboratorium Medis Poltekkes Kemenkes Mataram

Laboratorium yang sesuai dengan standar harus memiliki SOP untuk setiap

kegiatan yang ada di dalamnya, termasuk SOP Pemeliharaan peralatan

laboratorium, Laboratorium Jurusan Teknologi Laboratorium Medis memiliki SOP pemeliharaan peralatan seperti SOP Pemeliharaan alat alat besar yaitu Mikroskop, Centrifuge, Kulkas, Mikrotom, dll, akan tetapi masih terdapat beberapa perlatan yang belum memiliki SOP pemeliharaan seperti alat alat gelas (beaker gelas, erlenmeyer, gelas ukur, labu ukur, pipet tetes, tabung reaksi, dll), hal ini dapat mengakibatkan peralatan yang ada di laboratorium menjadi lebih mudah rusak karena tidak dilakukan pemeliharaan dengan baik dan rutin, yang apabila berkelanjutan dapat menganggu kegiatan praktikum yang ada yang mempengaruhi kompetensi mahasiswa. (Observasi di Laboratorium Jurusan Teknologi Laboratorium Medis)

Penulis menganalisis empat isu aktual yang didapatkan dengan Teknik APKL, yaitu:

1. Aktual (A): Isu tersebut benar-benar terjadi dan sedang hangat dibicarakan dalam masyarakat.

2. Problematik (P): Isu tersebut memiliki dimensi masalah yang kompleks, sehingga perlu dicarikan segera solusinya secara komperehensif

3. Kekhalayakan (K): Isu tersebut menyangkut hajat hidup orang banyak.

4. Kelayakan (L): Isu tersebut masuk akal, realistis, relevan, dan dapat dimunculkan inisiatif pemecahan masalahnya.

1 Belum adanya SOP pelaksanaan praktikum

berbasis Industri dan Dunia Kerja (IDUKA) di Laboratorium Parasitologi Jurusan Teknologi Laboratorium Medis Poltekkes Kemenkes Mataram

16
Identifikasi Isu A P K L Total Keterangan
Tabel 3.1.1 Analisis Isu APKL
No
+ + + + ++++ Memenuhi Syarat

2 Belum optimalnya inventarisasi stok alat dan bahan di laboratorium Jurusan Teknologi Laboratorium Medis Poltekkes Kemenkes

Mataram

3 Belum optimalnya pendokumentasian berkas

penggunaan alat dan bahan laboratorium

Jurusan Teknologi Laboratorium Medis

Poltekkes Kemenkes Mataram

4 kurang lengkapnya SOP pemeliharaan

beberapa peralatan di laboratorium Jurusan

Teknologi Laboratorium Medis Poltekkes

Kemenkes Mataram

+ + + + ++++ Memenuhi Syarat

+ + + + ++++ Tidak Memenuhi Syarat

+ + + + ++++ Memenuhi Syarat

Kesimpulan dari tabel analisis isu Teknik APKL diatas, yakni didapatkan 3 isu yang layakdilakukan analisis masalah prioritas, yaitu:

1. Belum adanya SOP pelaksanaan praktikum berbasis Industri dan Dunia Kerja (IDUKA) di Laboratorium Parasitologi Jurusan Teknologi Laboratorium Medis Poltekkes

Kemenkes Mataram

2. Belum optimalnya inventarisasi stok alat dan bahan di laboratorium Jurusan Teknologi Laboratorium Medis Poltekkes Kemenkes Mataram

3. Kurang lengkapnya SOP pemeliharaan beberapa peralatan di laboratorium Jurusan Teknologi Laboratorium Medis Poltekkes Kemenkes Mataram.

Selanjutnya untuk memperkuat penapisan isu melalui instrumen APKL, penulis juga membandingkan penentuan masalah pokok dan isu prioritas menggunakan metode USG (Urgency, Seriousness, Growth) dengan skala penilaian 1 sampai 5.

1. Urgencyartinya seberapa mendesaknya suatu isu untuk segera dibahas, dianalisis dan ditindak lanjuti.

2. Seriousness artinya seberapa serius suatu isu untuk segera dibahas dikaitkan dengan akibat yang akan ditimbulkan.

3. Growthadalah seberapa besar kemungkinan memburuknya isu tersebut jika tidak ditangani segera.

17

Tabel 3.1.2 Analisis Isu dengan Metode USG

No

1 Belum adanya SOP pelaksanaan praktikum berbasis

Industri dan Dunia Kerja (IDUKA) di Laboratorium

Parasitologi Jurusan Teknologi Laboratorium Medis

Poltekkes Kemeneks Mataram

2 Belum optimalnya inventarisasi stok alat dan bahan

di laboratorium Jurusan Teknologi Laboratorium

Medis Poltekkes Kemeneks Mataram

3 Kurang lengkapnya SOP pemeliharaan beberapa

peralatan di laboratorium Jurusan Teknologi

Laboratorium Medis Poltekkes Kemeneks Mataram

5 4 5 14 I

4 4 4 12 II

4 4 3 11 III

Adapun setelah melakukan analisis USG, maka isu prioritas yang didapatkan

adalah “Belum adanya SOP pelaksanaan praktikum berbasis Industri dan Dunia Kerja

(IDUKA) di Laboratorium Parasitologi Jurusan Teknologi Laboratorium Medis Poltekkes

Kemeneks Mataram”

Setelah menentukan isu prioritas, maka selanjutnya menentukan penyebabpenyebab dari isu prioritas tersebut, yakni dengan menggunakan Teknik Fishbone

Diagram (Diagram Tulang Ikan). Diagram tulang ikan akan menekankan hubungan sebab akibat dan mengidentifikasi berbagai sebab potensial dari satu efek atau masalah.

18
Identifikasi Isu U S G Jumlah Peringkat

Berikut ini diagram tulang ikan dari isu yang diangkat:

Surroundings

Ruang laboratorium yang

belum sesuai dengan kapasitas mahasiswa dan laboratorium di industri dan dunia kerja

Kurangnya pemahaman pranata laboratorium

terhadap pelaksanaan praktikum berbasis IDUKA

Kurangnya pengalaman PLP

dibidang pelayanan industri dan Dunia Kerja

Penyabab

System

Belum adanya kebijakan di jurusan TLM Terkait pelaksanaan Praktikum berbasis IDUKA

Pembelajaran berbasis IDUKA merupakan aturan baru di dunia Pendidikan

Belum adanya keselarasan antara pelaksanaan Praktikum dengan IDUKA

PLP masih menerapkan pelaksanaan praktikum berdasarkan SOP yang ada dan belum berbasis IDUKA

Kurangnya antusias dan semangat PLP dalam mengikuti perubahan yang terjadi

Supplier Skill

Akibat

Belum

adanya SOP

pelaksanaan

praktikum

berbasis (IDUKA) di Laboratorium

Parasitologi

Jurusan

Teknologi

Laboratorium

Medis

Poltekkes

Kemenkes

Mataram

3.2 Keterkaitan Penyebab Isu dengan Kedudukan dan Peran PNS untuk mendukung terwujudnya Smart Governance

Keterkaitan antara penyebab isu dengan kedudukan dan peran PNS dama

mendukung terwujudnya Smart Governance dijabarkan dalam tabel berikut :

Tabel 3.2 Keterkaitan Penyebab Isu dengan Kedudukan dan Peran PNS Penyebab Isu Perspektif

Belum adanya keselarasan antara pelaksanaan praktikum laboratorium dengan IDUKA

Manajemen ASN terkait dengan menerapkan nilai dasar PNS dalam mengembangkan standar (SOP) praktikum yang mengacu atau berbasis Industri dan Dunia Kerja (IDUKA)

Smart ASN terkait dengan network dalam menjalin kerjasama dengan pihak yang ada di dunia kerja sebagai acuan dalam membuat SOP Pelaksanaan praktikum laboratorium berbasis IDUKA

19

3.3

Pembelajaran praktikum berbasis IDUKA merupakan aturan baru di dunia Pendidikan

Manajemen ASN terkait dengan professional dengan menyesuaikan pelaksanaan praktikum laboratorium dengan kebutuhan IDUKA

Smart ASN terkait dengan berwawasan global dalam menjawab tantangan yang selalu berubah khususnya dalam dunia pendidikan.

Kurangnya pemahaman pranata laboratorium terhadap pelaksanaan praktikum berbasis

IDUKA

Kurangnya pengalaman PLP dibidang pelayanan industri dan Dunia Kerja

Manajemen ASN terkait dengan pengembangan diri ASN sehingga dapat berdaptasi dengan perubahan

Smart ASN terkait dengan berwawasan global khususnya tentang IDUKA sehingga pranata laboratorium pendidikan dapat membentuk lulusan yang sesuai dengan kebutuhan IDUKA

Manajemen ASN terkait dengan pengembangan diri dalam menghadapi perubahan

Smart ASN terkait dengan integritas dalam menjalankan peran dan fungsi sebagai pranata laboratorium pendidikan untuk menghasilkan lulusan mahasiswa yang sesuai dengan kebutuhan IDUKA

PLP masih menerapkan pelaksanaan praktikum berdasarkan SOP yang ada dan belum berbasis IDUKA

Manajemen ASN terkait dengan professional dengan menyesuaikan pelaksanaan praktikum laboratorium dengan kebutuhan IDUKA

Smart ASN terkait dengan integritas dalam menjalankan peran dan fungsi sebagai pranta laboratorium pendidikan untuk menghasilkan mahasiswa yang sesuai dengan kebutuhan IDUKA

Kurangnya antusias dan semangat PLP dalam mengikuti perubahan yang terjadi

Manajemen ASN terkait dengan pengembangan diri dalam menghadapi perubahan

Smart ASN terkait dengan berwawasan global dalam menjawab tantangan yang selalu berubah khususnya dalam dunia pendidikan

Alternatif Pemecahan Masalah sebagai Gagasan Kreatif

Berdasarkan isu yang telah ditetapkan yaitu “Belum adanya SOP pelaksanaan

praktikum berbasis Industri dan Dunia Kerja (IDUKA) di Laboratorium Parasitologi

Jurusan Teknologi Laboratorium Medis Poltekkes Kemenkes Mataram yaitu” dengan

merujuk pada dampak yang dapat ditimbulkan oleh isu tersebut. Dimana isu ini akan

berpengaruh terhadap kompetensi mahasiswa seperti pengetahan dan keterampilannya

ketika berada di dunia kerja, penulis membuat gagasan pemecahan isu “Membuat

20

pengembangan SOP pelaksanaan praktikum yang berbasis IDUKA”. Pengembangan SOP ini akan meningkatkan pembelajaran praktikum yang sesuai dengan Industri dan Dunia Kerja, sehingga menghasilakan mahasiswa yang memiliki pengetahuan keterampilan yang baik ketika berada di dunia kerja dalam memenuhi kebutuhan masyarakat. Oleh

karena itu penulis membuat laporan rancangan aktualisasi yang berjudul :

“Pengembangan SOP Pelaksanaan Praktikum Berbasis IDUKA Di Laboratorium

Parasitologi Jurusan Teknologi Laboratorium Medis Poltekkes Kemenkes Mataram”. Kegiatan-kegiatan yang diusulkan untuk memecahkan isu tersebut adalah sebagai berikut:

Tabel 3.3 Alternatif Pemecahan Masalah dan Gagasan Kreatif

No Alternatif Penyelesaian Tahapan Setiap Alternatif Hasil Yang di Harapkan Para Pihak

1 Menyusun dan

membuat

Pengembangan SOP

Pembalajaran

praktikum berbasis IDUKA

1. Melakukan konsultasi dengan Ketua Jurusan, Mentor dan Coach terkait rancangan Aktualisasi

2. Mengumpulkan data dan informasi untuk pengembangan SOP pembelajaran praktikum berbasis Iduka (di Rumah sakit dan Puskesmas)

3. Melakukan analisis SOP yang ada di dunia kerja dan SOP yang ada di Laboratorium

Parasitologi Jurusan TLM

4. Membuat pengembangan SOP yang ada di

SOP pelaksanaan laboratorium yang berbasis IDUKA

1. Mentor

2. Coach

3. Ketua Jurusan

4. Pranata laboratorium Kesehatan yang ada di Rumah

Sakit dan Puskesmas (IDUKA)

5. Koordinator Sub Unit Laboratorium

6. Ka.Unit Laboratorium

21

2. Sosialisasi SOP yang dibuat kepada dosen mata kuliah parasitologi dan pranata laboratorium pendidikan lainnya

laboratorium dengan mengacu pada SOP Laborarium yang ada di dunia kerja (Rumah sakit dan Puskesmas)

1. Berkoordnisasi dengan ketua jurusan, dan mentor untuk melaksanakan kegiatan sosialisasi

2. Membuat undangan kegiatan sosisalisasi

3. Mengundang dosen mata kuliah parasitologi dan pranata pranata laboratorium lainnya yang ada di jurusan Teknologi Laboratorium Medis

4. Melakukan sosialisasi terkait SOP pelaksanaan praktikum berbasis Industri dan Dunia Kerja

5. Melaporkan hasil sosialisasi kepada ketua jurusan, mentor dan coach serta membuat laporan aktualisasi

Hasil Sosialisasi SOP pembelajaran praktikum berbasis Industri dan Dunia Kerja

1.Ketua Jurusan

2.Pranata Laboratorium lainnya

3.Coach

4.Mentor

5.Dosen Mata Kuliah Parasitologi

22

3 Uji Coba SOP pelaksanaan praktikum berbasis industri dan dunia kerja pada kelompok kecil

(mahasiswa)

4. Evaluasi Pelaksanaan SOP pembelajaran praktikum berbasis industri dan dunia kerja (IDUKA)

1. Berkoordinasi dengan Ketua Jurusan dan dosen penanggung jawab laboratorium

2. Melakukan uji coba pada kelompok kecil (mahasiswa) terkait SOP Pembelajaran praktikum berbasis

IDUKA di laboratorium

Parasitologi

3. Melaporkan hasil uji coba kepada mentor, coach dan ketua jurusan

1. Membuat dan membagikan kuisioner evaluasi terkait SOP pembelajaran praktikum berbasis IDUKA

2. Melaksanakan evaluasi terkait SOP pelaksaana praktikum berbasis IDUKA

3. Membuat laporan evaluasi dan laporan aktualisasi

Hasil Uji Coba SOP pembelajaran praktikum berbasis industri dan dunia kerja

1. Ketua Jurusan

2. Coach

3. Mentor

4. Penanggung jawab laboratorium

5. Mahasiswa

Hasil evaluasi SOP Pembelajaran praktikum berbasis IDUKA dapat diterapkan di Laboratorium Jurusana Teknologi Laboratorium Medis

1.Ketua Jurusan

2.Coach

3.Mentor

4.Mahasiswa

5.Pranata laboratorium lainnya

6.Dosen Mata Kuliah Parasitologi

23

4.1 Rancangan Aktualisasi

Tabel 4.1 Rancangan Aktualisasi

1. Menyusun dan membuat rancangan Pengembangan

SOP

Pembalajaran praktikum berbasis

IDUKA

1. Melakukan konsultasi dengan Ketua

Jurusan, Mentor dan Coach terkait rancangan Aktualisasi

2. Mengumpulkan data dan informasi untuk pengembangan SOP pembelajaran

praktikum berbasis

Iduka (di Rumah sakit dan Puskesmas)

3. Melakukan analisis

SOP yang ada di dunia kerja dan SOP

RANCANGAN AKTUALISASI

1. Rancangan ide dan gagasan kreatif (bahan konsultasi)

2. Mendapatkan saran dan masukan dari mentor dan coach

3. SOP Pelaksanaan

Praktikum Berbasis IDUKA

4. Dokumentasi berupa foto

1. Berorientasi

Pelayanan Melakukan pengamatan isu yang berkembang dan menganlisis

kebutuhan di jurusan untuk perbaikan dan pengembangan jurusan

2. Berkonsultasi dengan Ketua

JurusanTeknologi Laboratorium

Mendukung

terwujudnya Misi no 1

yaitu “Meningkatkan

penyelenggaraan Tri

Dharma perguruan

tinggi yaitu

pembelajaran, penelitian dan

pengabdian kepada

masyarakat dalam

peningkatan

kompetensi SDM

dengan multi disiplin

ilmu yang expert, inovatif dan

Nilai

Dasar/Utama: disiplin, rajin, jujur, adil, terbuka, dan professional.

Nilai Pelayanan:

Kepuasaan

Pelanggan, Dinamis, dan

Inovatif

Nilai Manfaat: Bermanfaat

24
BAB IV
TAHAPAN KEGIATAN OUTPUT
KETERKAITAN CORE
KONTRIBUSI TERHADAP VISI MISI PENGUATAN NILAI ORGANISASI
NO KEGIATAN
/ EVIDANVE
VALUES

yang ada di Laboratorium

Parasitologi Jurusan

TLM

4. Membuat pengembangan SOP yang ada di laboratorium dengan

mengacu pada SOP

Laborarium yang ada di dunia kerja

(Rumah sakit dan

Puskesmas)

kegiatan Medis dan Mentor

menyampaikan

idegagasan saya

dengancermat dan Bertangung

jawab sebagai

bentuk nilai

Akuntabel

3. Melaksakanan ide

dan gagasan

kreatif saya yang

sudah diberi

masukan dan

saran olehKetua

Jurusan dan

Mentor dengan

keualitas terbaik

sebagai bentuk

nilai Kompeten

4. Membuat janji

untuk

berkonsultasi

entrepreneur, berdaya

guna dalam

peningkatan pelayanan

kesehatan dan penurunan stunting

bagi masyarakat sehat, produktif dan berkeadilan”.

dalam

penyelesaian isu di bidang

Kesehatan

Nilai Keunggulan:

Memiliki sifat

inovatif dan berdaya saing.

25

menggunakan

Bahasa yang

santun dan menyesuaikan dengan jadwal

mentor dan coach

sebagai bentuk

nilai Harmonis

5. Menerima setiap

masukan dan

saran dari Ketua

Jurusan Jurusan

Teknologi

Laboratorium

Medis sebagai

pengamalan butir

sila ke 4 dan

pengamalan nilai

Loyal

6. Bertindak proaktif

untuk mencari

solusi terkait isu

26

yang dibuat

kepada dosen

mata kuliah

parasitologi dan

dengan ketua

jurusan, dan mentor

untuk

melaksanakan

1. SOP

Pembelajaran Praktikum

berbasis IDUKA

2. Undangan

prioritas sebagai

bentuk nilai

Adaptif

7. Melakukan

kolaborasi

dengan Ketua

Jurusan, Mentor, Coach, Pranata

laboratorium

kesehatan di

Rumah Sakit dan

Puskesmas tekait

rancangan

aktualisasi

sebagai

perwujudan nilai

Kolaboratif

1. Melakukan

sosialisasi SOP

yang dibuat

kepada

mahasiswa dan

Mendukung

terwujudnya Misi no 2

yaitu “Meningkatkan

sumber daya manusia, sarana dan prasarana

Nilai

Dasar/Utama: disiplin, rajin, jujur, adil, terbuka, dan

27
2. Sosialisasi SOP 1. Berkoordnisasi

pranata

laboratorium

pendidikan

lainnya

kegiatan sosialisasi

2. Membuat undangan kegiatan sosisalisasi

3. Mengundang dosen mata kuliah

parasitologi dan pranata

laboratorium lainnya yang ada di jurusan

Teknologi

Laboratorium Medis

4. Melakukan

sosialisasi terkait

SOP pembelajaran

praktikum berbasis

Industri dan Dunia

Kerja

5. Melaporkan hasil

sosialisasi kepada ketua jurusan, mentor dan coach

serta membuat

Sosisalisasi

3. Dokumentasi

Sosisalisasi SOP

Pembelajaran

Praktikum

berbasis IDUKA

pranata

laboratorium

pendidikan untuk

mengatasi isu yang terjadi

sebagai bentuk

dari Berorientasi

Pelayanan

2. Berkoordinasi

dengan Ketua

JurusanTeknologi

Laboratorium

Medis dan mentor

untuk

melaksanakan

sosisalisasi dengan Bertangung

jawab sebagai

bentuk nilai

Akuntabel

3. Melaksakanan

penyelenggaraan

pendidikan berdasarkan

kuantitas dan kualitas

yang memberi manfaat

bagi masyarakat dan

lingkungan sekitarnya

dalam peningkatan

pelayanan kesehatan

dan penurunan

stunting bagi

masyarakat sehat, produktif dan berkeadilan.

professional.

Nilai Pelayanan: Kepuasaan

Pelanggan, Dinamis, dan

Inovatif

Nilai Manfaat: Bermanfaat dalam penyelesaian isu di bidang

Kesehatan

Nilai Keunggulan: Memiliki sifat inovatif dan berdaya saing.

28

laporan aktualisasi

sosialisasi dengan

tujuan membantu

mahasiswa dalam

belajar dan pranata

laboratorium

dalam

melaksanakan

kinerja terbaik

sebagai bentuk

nilai Kompeten

4. Membuat

undangan untuk

ketua jurusan,

pranata

laboratorium

pendidikan, mahasiswa untuk

melaksanakan

kegiatan

sosaialisasi agar

tercipta suasana

29

yang kondusif

sebagai bentuk

nilai Harmonis

5. Menerima setiap

masukan dan

saran dari Ketua

JurusanTeknologi

Laboratorium

Medis, mahasiswa, pranata

laboratorium

medis pada saat

dilaksanakan

sosialisasi

sebagai

perwujudan nilai

Loyal

6. Bertindak proaktif

untuk

melaksanakan

kegiatan

30

3

Uji Coba SOP pelaksanaan

praktikum

1. Berkoordinasi dengan

Ketua Jurusan dan

dosen penanggung

sosialisasi SOP

pembelajaran

praktikum

berbasis IDUKA

sebagai bentuk

nilai Adaptif

7. Melakukan

kolaborasi dalam

pelaksanaan

sosialisasi dengan

Ketua Jurusan, Mentor, Coach, mahasiswa, pranata

laboratorium

pendidikan

sebagai

perwujudan nilai

Kolaboratif

1. Hasil uji coba SOP pembelajaran

1. Melakukan uji

coba SOP Pembelajaran

Mendukung

terwujudnya Misi no 1

yaitu “Meningkatkan

Nilai

Dasar/Utama: disiplin, rajin,

31

berbasis industri

dan dunia kerja

pada kelompok kecil (mahasiswa)

jawab laboratorium

2. Melakukan uji coba pada kelompok kecil (mahasiswa) terkait

SOP Pembelajaran

praktikum berbasis

IDUKA di laboratorium

Parasitologi

3. Melaporkan hasil uji

coba kepada mentor, coach dan ketua

jurusan

praktikum

berbasis industri

dan dunia kerja

2. Dokumentasi uji

coba SOP pembelajaran

praktikum

berbasis industri

dan dunia kerja

3. Hasil pretest sebelum uji coba

4. Hasil post test

setelah uji coba

praktikum

berbasis IDUKA

untuk

meningkatan kegiatan

pembelajaran

laboratorium

dengan ramah

dan sopan

sebagai bentuk

dari Berorientasi

Pelayanan

2. Berkoordinasi

dengan Ketua

JurusanTeknologi

Laboratorium

Medis dan mentor

untuk uji coba

SOP Pembelajaran praktikum

berbasis IDUKA

penyelenggaraan Tri

Dharma perguruan

tinggi yaitu

pembelajaran, penelitian dan

pengabdian kepada

masyarakat dalam

peningkatan

kompetensi SDM

dengan multi disiplin

ilmu yang expert,

inovatif dan

entrepreneur, berdaya

guna dalam

peningkatan pelayanan

kesehatan dan

penurunan stunting

bagi masyarakat sehat, produktif dan berkeadilan”.

jujur, adil, terbuka, dan professional.

Nilai Pelayanan: Kepuasaan

Pelanggan, Dinamis, dan

Inovatif

Nilai Manfaat:

Bermanfaat dalam

penyelesaian isu di bidang

Kesehatan

Nilai Keunggulan: Memiliki sifat inovatif dan berdaya saing.

32

dengan cermat

dan Bertangung

jawab sebagai

bentuk nilai

Akuntabel

3. Melaksakanan uji

coba SOP

Pembelajaran

praktikum

berbasis IDUKA

dengan tujuan

membantu

mahasiswa dalam

belajar dan

meningkatkan

pengetahuan

serta

keterampilannya

terkait pelayanan

laboratorium di

industri dan dunia

kerja sebagai

33

bentuk nilai

Kompeten

4. Membuat rencana

kegiatan uji coba

dengan

berkoordinasi

dengan ketua

jurusan, mentor

dan mahasiswa

dengan

memperhatikan

jadwal yang

bersangkutan

untuk

melaksanakan

kegiatan uji coba

agar tercipta

suasana yang

kondusif sebagai

bentuk nilai

Harmonis

5. Menerima setiap

34

masukan dan

saran dari Ketua

JurusanTeknologi

Laboratorium

Medis, mentor,

coach terkait uji

coba yang akan

dilaksanakan

sebagai

perwujudan nilai

Loyal

6. Bertindak proaktif

untuk

melaksanakan

kegiatan uji coba

SOP Kepada

mahasiswa untuk

terus berinovasi

mengikuti

perkembangan

zaman sebagai

bentuk nilai

35

4. Evaluasi

Pelaksanaan SOP

pembelajaran

praktikum berbasis industri dan dunia kerja (IDUKA)

1. Membuat dan membagikan kuisioner evaluasi

terkait SOP

pembelajaran

praktikum berbasis

IDUKA

2. Melakukan evaluasi

terkait SOP pembelajaran

praktikum berbasis

Adaptif

7. Melakukan kolaborasi dalam

pelaksanaan uji coba dengan

Ketua Jurusan, Mentor, mahasiswa, sebagai perwujudan nilai

Kolaboratif

1. kuisionerevaluasi

2. Hasil evaluasi

3. Dikumntasi evaluasi

1. Melakukan kegiatan evaluasi

terkait

pelaksanaan SOP

Pembelajaran

praktikum berbasis IDUKA

dengan tujuan

melakukan

perbaiakan tiada

henti merupakan

Mendukung

terwujudnya Misi no 1

yaitu “Meningkatkan

penyelenggaraan Tri

Dharma perguruan

tinggi yaitu

pembelajaran, penelitian dan pengabdian kepada

masyarakat dalam

peningkatan

Nilai

Dasar/Utama: disiplin, rajin, jujur, adil, terbuka, dan professional.

Nilai Pelayanan: Kepuasaan

Pelanggan, Dinamis, dan

36

IDUKA

3. Membuat laporan evaluasi dan laporan

aktualisasi

perwujudan nilai

Berorientasi

Pelayanan

2. Berkoordinasi

dengan Ketua

JurusanTeknologi

Laboratorium

Medis dan

mentor, paranata

laboratorium dan

mahasiswa untuk

melaksanakan

kegiatan evaluasi

dengan

Bertangung

jawab sebagai

bentuk nilai

Akuntabel

3. Melakukan tindak

lanjut terhadap

hasil kegiatan

evaluasi dengan

kompetensi SDM

dengan multi disiplin

ilmu yang expert, inovatif dan entrepreneur, berdaya

guna dalam

peningkatan pelayanan

kesehatan dan

penurunan stunting

bagi masyarakat sehat, produktif dan berkeadilan”.

Inovatif

Nilai Manfaat: Bermanfaat dalam penyelesaian isu di bidang

Kesehatan

Nilai Keunggulan:

Memiliki sifat

inovatif dan berdaya saing.

37

mengembangkan

kapabilitas diri dan

melaksanakan

kinerja terbaik

sebagai bentuk

dari nilai

Kompeten

4. Berkoordiniasi

dengan ketua

jurusan, mentor,

pranata

laboratorium

pendidikan, dan

mahasiswa tanpa

membedakan

latar belakangnya

untuk

melaksanakan

kegiatan evaluasi

agar tercipta

suasana yang

38

kondusif sebagai

bentuk nilai

Harmonis

5. Tidak

membocorkan

atau

menyebarluaskan

hasil evaluasi

masing masing

orang sebagai

perwujudan dari

nilai Loyal

6. Bertindak proaktif

untuk

melaksanakan

perbaikan

perbaikan

terhadap hasil

evaluasi yang

dilakukan sebagai

bentuk nilai

Adaptif

39

7. Berkolaborasi

dengan Ketua

Jurusan, Mentor, Coach, mahasiswa, pranata laboratorium

pendidikan dalam

melaksanakan

kegiatan evaluasi

sebagai

perwujudan nilai

Kolaboratif

40

4.2 Jadwal Aktualisasi

Jadwal rencana pelaksanaan kegiatan aktualisasi dijabarkan pada tabel dibawah ini:

Tabel. 4.2

Jadwal

Pelaksanaan Aktualisasi

No Kegiatan Tahap Kegiatan

1. Menyusun dan

membuat rancangan

Pengembangan

SOP

Pelaksanaan praktikum

berbasis IDUKA

Melakukan konsultasi dengan

Ketua Jurusan, Mentor dan

Coach terkait rancangan

Aktualisasi

Mengumpulkan data dan

informasi untuk pengembangan

SOP pembelajaran praktikum

berbasis Iduka (di Rumah sakit dan Puskesmas)

Melakukan analisis SOP yang ada

di dunia kerja dan SOP yang ada

di Laboratorium Parasitologi

Jurusan TLM

Bulan Kegiatan

Juli Agustus

Minggu IV Minggu I Minggu II Minggu III Minggu IV

Ket/ Tgl.Kegiatan

25 Juli 2022

(Output: Masukan dan saran dari mentor dan dokumentasi)

26 - 28 Juli 2022

(Output: SOP Pelayanan Laboratorium di Industri dan Dunia Kerja (IDUKA) yaitu Rumah sakit dan Puskesmas)

29 - 31 Juli 2022

(Output: Analisis SOP Pelaksanaan Praktikum Laboratorium Parasitologi dan SOP Pelayanan Laboratorium di IDUKA)

41

2 Sosialisasi SOP yang dibuat

kepada dosen

mata kuliah

parasitologi dan pranata

laboratorium

pendidikan lainnya

Membuat rancangan

pengembangan SOP yang ada di laboratorium dengan mengacu

pada SOP Laborarium yang ada

di dunia kerja (Rumah sakit dan Puskesmas)

Berkoordnisasi dengan ketua

jurusan, dan mentor untuk

melaksanakan kegiatan sosialisasi

Membuat undangan kegiatan sosisalisasi

Mengundang dosen mata kuliah

parasitologi dan pranata

laboratorium lainnya yang ada di jurusan Teknologi Laboratorium

Medis

Melakukan sosialisasi terkait SOP

pembelajaran praktikum berbasis

Industri dan Dunia Kerja

Melaporkan hasil sosialisasi

kepada ketua jurusan, mentor dan coach serta membuat

1-5 Agustus 2022

(Output: SOP Pelaksanaan Praktikum di Laboratorium Parasitologi berbasis IDUKA)

8 Agustus 2022

(Output: Dokumentasi kegiatan)

9 Agustus 2022

(Output: Undangan kegiatan sosialisasi)

9 Agustus 2022

(Output: Undangan kegiatan sosialisasi)

10 Agustus 2022

(Output: Dokumentasi kegiatan sosialisasi)

11 -12 Agustus 2022

(Output: Laporan kegiatan sosialisasi)

42

3 Uji Coba SOP

pelaksanaan praktikum berbasis industri

dan dunia kerja

pada kelompok kecil (mahasiswa)

laporan soasialisasi

4 Evaluasi

Pelaksanaan SOP

pembelajaran praktikum berbasis industri

dan dunia kerja (IDUKA)

Berkoordinasi dengan Ketua

Jurusan dan dosen penanggung

jawab laboratorium

Melakukan uji coba pada

kelompok kecil (mahasiswa)

terkait SOP Pembelajaran

praktikum berbasis IDUKA di laboratorium Parasitologi

Melaporkan hasil uji coba

kepada mentor, coach dan ketua jurusan

Membuat dan membagikan

kuisioner evaluasi terkait SOP

pembelajaran praktikum berbasis

IDUKA

Melakukan evaluasi terkait SOP

pembelajaran praktikum berbasis

IDUKA

15 – 16 Agustus 2022

(Output: Dokumentasi kegiatan)

17 Agustus 2022

(Output: Dokumentasi Uji coba pelaksanaan SOP)

18 -19 Agustus 2022

(Output: Laporan kegiatan Uji Coba)

22 - 23 Agustus 2022

(output: kuisioner evaluasi)

24 Agustus 2022

(Output: Dokumentasi dan hasil evaluasi)

43

Membuat laporan evaluasi dan

laporan aktualisasi

25 - 31 Agustus 2022

(Output: laporan Hasil Evaluasi dan Laporan aktualisasi)

44

4.3 Pihak Yang Terlibat

Para pihak yang terlibat dalam rancangan aktualisasi dijabarkan dalam tabel 4.1 sebagai berikut

Tabel 4.3 Pihak Yang Terlibat dalam Rancangan Aktualisasi

No. Pra Pihak yang Terlibat Peran dalam aktualisasi Keterangan

Sebagai Direktur Poltekkes Kemenkes Mataram dan Mentor selama

1. H. Awan Dramawan, S.Pd.,M.Kes

pelaksanaan kegiatan Pelatihan dasar CPNS Th. 2022

Sebagai Coachyang membimbing dan memberi arahan bagi peserta

Kegiatan I – IV

2. I Ngurah Telabah Partha Serathi, MKM

selama pelaksanaan kegiatan Pelatihan dasar CPNS Th. 2022. Kegiatan I – IV

Sebagai Ketua Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Mataram yang

3. Zainal Fikri, SKM.,M.Sc

4. Lalu Srigede, S.Si.,M.Si

5 Mardiatun, S.Kep.,M.Kes

6. Dosen Mata Kuliah dan Pranata Laboratorium Lainnya

7. IDUKA (RSUD Kota Mataram dan Puskesmas Mataram)

8. Mahasiswa

membimbing dan memberi arahan dalam menentukan gagasan ide

kreatif rancangan aktualisasi Kegiatan I-IV

Sebagai Koordinator II Sub Unit Laboratorium Jurusan yang

membimbing dalam pembuatan dan memberi arahan serta validasi

SOP Pelaksanaan praktikum berbasis IDUKA

Sebagai Kepala Unit Laboratorium Poltekkes Kemenkes Mataram yang

membimbing dalam pembuatan dan memberi arahan serta validasi

SOP Pelaksanaan praktikum berbasis IDUKA

Sebagai rekan kerja yang memberi dukungan dan masukkan serta

saran dalam pembuatan SOP Pelaksanaan praktikum berbasis IDUKA

Sebagai refrensi terkait pembuatan pengembangan SOP pelaksanaan

praktikum yang sesuai IDUKA

Sebagai kelompok uji coba pengembangan SOP pelaksanaan praktikum

yang sesuai IDUKA

Kegiatan I

Kegiatan I

Kegiatan I - III

Kegiatan I

Kegiatan III - IV

45

DAFTAR PUSTAKA

Adiyat, andi. 2021. Modul Berorientasi Pelayanan. Lembaga Administrasi Negara (LAN): Jakarta

Amelia, rizki. 2021. Modul SMART ASN. Lembaga Administrasi Negara (LAN):

Jakarta

Fatimah, elly & erna. 2017 Modul Manajemen Apartur Sipil Negara. Lembaga Administrasi Negara (LAN) : Jakarta

Handoko, ramah. 2021. Modul Akuntabel. Lembaga Administrasi Negara (LAN):

Jakarta

Jalis, ahmad. 2021. Modul Kompeten. Lembaga Administrasi Negara (LAN):

Jakarta

Rahmanendra, dwi. 2021. Modul Loyal. Lembaga Administrasi Negara (LAN):

Jakarta

Renstra Politeknik Kesehatan Poltekkes Kemenkes Mataram. 2021

Sejati, atmojo. 2021. Modul Kolaboratif. Lembaga Administrasi Negara (LAN):

Jakarta

Sembodo, jarot. 2021. Modul Harmonis. Lembaga Administrasi Negara (LAN):

Jakarta

Suwarno, yogi. 2021. Modul Adaptif. Lembaga Administrasi Negara (LAN): Jakarta

Presiden Republik Indonesian. Peraturan Presiden No 62 Tahun 2021 Tentang

KementrianPendidikan,Kebudayaan,RisetdanTeknologi. 2021

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara 2014

MENPAN RB Undang – Undang Nomor 7 Tahun 2019 TentangJabatanFungsional PranataLaboratoriumPendidikan 2019

46
47 LAMPIRAN

LAMPIRAN 1. Lembar Konsultasi

48
49
LAMPIRA II. Dokumentasi dengan Mentor
50
LAMPIRAN III. Dokumentasi Konsultasi dengan Coach

Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.