LAPORAN AKTUALISASI PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN II ANGKATAN 2 OPTIMALISASI PENGKAJIAN ULANG NYERI SESUAI DENGAN SKALA NYERI PADA PASIEN DI RWAT INAP LANTAI 4 RSCM KENCANA
DISUSUN OLEH : MAR’ATUN SOLEHA NIP. 199103012020122004
BAPELKES CIKARANG KEMENTERIAN KESEHATAN RI 2021
LEMBAR PENGESAHAN
PELAKSANAAAN AKTUALISASI PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL (CPNS) GOLONGAN II ANGKATAN I Optimalisasi Pengkajian Ulang Nyeri sesuai dengan Skala Nyeri pada Pasien di Rawat Inap Lantai 4
Disusun oleh : : Mar’atun soleha
Nama NIP
199103012020122004
Jabatan
: Perawat terampil
Institusi
: RSUPN Dr.Cipto Mangunkusumo
Unit kerja
: Unit Pelayanan Terpadu Kencana
Menyetujui, Coach,
Mentor
dr. Dina Indriyati, MKM
Ns. Uminah,S.kep
NIP : 197203162002122003
NIP:197112041998032002
Penguji
Aulia Fitriani, ST, MKM NIP :197508142006042001 i
KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas berkah, rahmat dan karunia yang dilimpahkan, sehingga penulis dapat menyelesaikan Rancangan Aktualisasi Peningkatan Kepatuhan Pengkajian Ulang Nyeri Di Rawat Inap Lantai 4 kencana dengan penuh keteguhan hati. Rancangan aktualisasi ini dibuat dalam rangka memenuhi persyratan untuk kelulusan Pendidikan dan Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan II. Penulis memperoleh bimbingan, dukungan, dorongan semangat serta bantuan yang snagat berarti dari berbagai pihak selama proses pembuatan rancanagan aktualisasi ini. Oleh karena itu, ucapan terima kasih penulis hanturkan dengan segenap hati Kepada : 1. Bapak Drs. Suherman, M.Kes selaku Kepala Balai Pelatihan Kesehatan (bapelkes) Cikarang 2. Ns. Uminah, S.Kep selaku mentor yang telah bersedia meluangkan waktu, tenaga dan pikiran untuk memberikan ilmu dan masukan yang bermanfaat bagi penulis 3. dr. Dina Indriyati, MKM, selaku coach yang telah mendampingi dan membimbing penulis selama menyusun rancangan aktualisasi 4. Ns. Puji rahayu, S.Kep, selaku kepal ruangan di unit kerja penulis yang telah bersedia diajak berdiskusi selama proses penyusunan rancangan aktualisasi. 5. Seluruh fasilitator yang telah memberikan ilmu-ilmu terkait materi yang dibutuhkan untuk menyusun rancangan aktualisasi ini dengan sangat baik. Dan staf Balai Pelatihan Kesehatan (Bapelkes) Cikarang yang snagat ramah dansigap membantu 6. Ray sunan Dhika tauisa, Ibu Salwah dan Bapak Abdullah selaku suami dan orang tua tercinta yang senantiasa memberikan dukungan moral maupun finansial. Perhatian dan kasih sayang yang diberiakn ayah dan ibu menghasilkan semangat tersendiri bagi penulis. Dan seluruh keluarga tersayang yang selalu memotivasi penulis untuk menjadi seorang yang membanggakan 7. Seluruh teman-teman Pendidikan dan Latihan Dasar Calon Pegawai negeri Sipil Golongan II angkatan 1. Teman- teman seperjuangan yang selalu menjadi penyemangat tersendiri dikala rsa jenuh mulai muncul, kita kan lulus bersama- sma. 8. Seluruh kakak – kakak senior dan adik- adik di ruanagn rawat inap lantai 4 RSCM Kencana 9. Seluruh pihak yang telah membantu penyelesaian rancangan aktualisasi ini, yang tidak dapat disebutkan satu persatu. ii
Semoga segala kebaikan yang Bapak/Ibu/Saudara/Saudari berikan kepada penulis mendapatkan balasan yang berlipat ganda dari Allah SWT. Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan pada rancangan aktualisasi ini oleh karena itu, penulis mengharapkan saran dan masukan yang membangun untuk kesempurnaan penulisan dan pembelajaran selajutnya. Bekasi, Mei 2021 Penulis
iii
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL LEMBAR PERSETUJUAN ........................................................................................................ i KATA PENGANTAR ................................................................................................................. ii DAFTAR ISI............................................................................................................................... iv BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................................... 1 LATAR BELAKANG ................................................................................................................. 1 BAB II GAMBARAN UMUM .................................................................................................... 3 NILAI - NILAI DASAR PROFESI PNS ......................................................................... 3 KEDUDUKAN DAN PERAN ASN .............................................................................. 7 GAMBARAN ORGANISASI ........................................................................................ 9 PROFIL PESERTA ........................................................................................................ 13 BAB III RANCANGAN AKTUALISASI ................................................................................... 15 IDENTIFIKASI ISU ....................................................................................................... 15 PENETAPAN CORE ISU............................................................................................... 18 PENYEBAB ISU ............................................................................................................ 20 GAGASAN PEMECAHAN ISU..................................................................................... 20 MATRIKS RANCANGAN AKTUALISASI .................................................................. 21 RENCANA JADWAL KEGIATAN AKTUALISASI ..................................................... 31 BAB 1V PELAKSANAAN AKTUALISASI ............................................................................... 32 RENCANA TINDAK LANJUT ...................................................................................... 45 BAB V PENUTUP KESIMPULAN ............................................................................................................. 46 SARAN ......................................................................................................................... 46 REFERENSI
.............................................................................................................................
LAMPIRAN - LAMPIRAN
iv
BAB 1 PENDAHULAN 1. Latar Belakang Penulisan Dalam undang-undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (ASN), pegawai ASN memiliki peranan penting dalam penyelenggaraan pemerintahan yang berfungsi sebagai: (10 Pelaksana kebijakan Publik; (2) Pelayanan Publik; (3) Perekat dan Pemersatu Bangsa. Oleh karena itu penting agar PNS memiliki profesionalisme dan kompetensi yang memadai untuk bisa menjalankan tugas tersebut dengan baik dan penuh tanggung jawab. Pembentukan PNS yang profesional dibina dengan pendidikan dan pelatihan yang ditegaskan dalam PP Nomor 101 Tahun 2000 tentang diklat pra jabatan Pegawai Negeri Sipil yang memiliki karakter yang dibentuk oleh nilai-nilai dasar profesi PNS yang sudah diatur oleh undang-undang. Calon PNS wajib menjalani masa percobaan dalam satu tahun melalui proses pendidikan dan pelatihan (DIKLAT) yang terintegrasi. Pelatihan Dasar (Latsar) CPNS menjadi salah satu jenis pelatihan yang diselenggarakan untuk pembentukan karakter PNS. Pembelajaran ditempat pelatihan dan tempat kerja dipadukan sehingga CPNS mampu menginternalisasi, menerapkan dan membuatnya menjadi kebiasaan (Habituasi). Habituasi merupakan cara membiasakan diri bekerja menerapkan nilai-nilai dasar PNS yang dipelajari selama pelatihan. Nilai- nilai dasar PNS ialah :Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika publik, Komitmen mutu dan Anti korupsi. Yang diharapkan nilai-nilai dapat menjadi karakter diri seorang PNS. Oleh sebab itu salah satu penugasan Latsar CPNS adalah membuat rancangan aktualisasi. Penulis diminta untuk mengaitkan nilai-nilai dasar PNS dengan tugas jabatan kemudian diaktualisasikan pada saat ditempat kerja, dilakukan secara terus menerus menjadi Habituasi (kebiasaan) Kenyamanan pasien merupakan salah satu pelayanan pubik yang harus diperhatikan, salah satunya yaitu gangguan rasa nyaman : Nyeri. Nyeri adalah alasan yang paling umum sehinga individu mencari perawatan kesehatan, karena nyeri sangat mengganggu dan menyulitkan aktivitas individu (Gatchel, Peng, Fuchs, Peter & Turk, 2007). Pengungkapan terhadap rasa nyeri bersifat sangat subjektif dan hanya orang yang mengalami yang dapat mengungkapkan, menjelaskan dan mengevaluasi perasaan tersebut (Lee & Tracey, 2010; Mubarak & chayatin, 2007; Turk & Winter, 2010). RSCM kencana adalah salah satu pelayanan unggulan yang tersedia di RSCM. Ruang rawat inap lantai 4 adalah unit rawat inap yang memberikan pelayanan rawat inap. Berdasarkan pengalaman penulis bekerja di unit RSCM Kencana rawat inap lantai 4, penulis mendapati 3 pasien komplain dalam 2 minggu karena keluahan nyerinya belum teratasi. Setelah dilakukan peninjauan terhadap status rekam medis pasien, pengkajian ulang nyerinya tidak dilakukan , sehinga 1
tatalaksana nyeri pada pasien tidak optimal. Penulis pun melakukan observasi selama 1 minggu sejak tanggal 19 april 2021 hingga 25 april 2021, di dapatkan data 5 dari 8 pasien yang memilik diagnosa nyeri yang tidak dilakukan pengkajian ulang nyeri sesuai dengan skoring nyeri yang didapatkan pada saat pengkajian awal nyeri. Berdasarkan pengalaman tersebut, penulis mengidentifikasi masalah kurangnya kepatuhan perawat dalam melakukan pengkajian ulang nyeri pada pasien di rawat inap lantai 4 Kencana menjadi masalah utama yang akan dibuat perencanaan kegiatannya untuk menangani masalah tersebut.
2
BAB II GAMBARAN UMUM
A. Nilai-Nilai Dasar Profesi PNS Untuk dapat mewujudkan fungsi Aparatur Sipil Negara (ASN) sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik, serta perekat dan pemersatu bangsa, maka diperlukan ASN yang profesional, kompeten dan berintegritas yang berkarakter ANEKA. Karakter ANEKA yaitu mempunyai nilai-nilai dasar Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi. Adapun inti penjelasan terkait nilai-nilai ANEKA adalah sebagai berikut: 1. Akuntabilitas Akuntabilitas
adalah
kewajiban
pertanggungjawaban
yang
harus
dicapai,merujuk pada kewajiban setiap individu, kelompok atau institusi untuk memenuhi tanggung jawab yang menjadi amanahnya. Fungsi utama akuntabilitas publik yaitu : a.
Mampu mengambil pilihan yang tepat dan benar ketika terjadi konflik kepentingan, antara kepentingan publik dengan kepentingan sektor, kelompok, dan pribadi;
b.
Untuk menyediakan control demokratis, dengan membangun suatu system yang melibatkan stakeholder dan user yang lebih luas (termasuk masyarakat, pihak swasta, legislative, yudikatif dan dilingkungan pemerintah itu sendiri baik ditingkat kementerian, lembaga maupun daerah)
c.
Untuk mencegah korupsi dan penyalahguaan kekuasaan (peran konstitusonal)
d.
Untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas Untuk menciptakan lingkungan organisasi yang akuntabel, maka diperlukan
beberapa aspek yang merupakan indikator dari nilai dasar akuntabilitas, antara lain kepemimpinan,
integritas,
tanggung
jawab,
keadilan,
kepercayaan,
keseimbangan, kejelasan, dan konsistensi. Sementara itu, indikator adanya akuntabilitas pada pelaksanaan pemerintahan antara lain: a. Terciptanya komunikasi antara pemerintah dan masyarakat; b. Terwujudnya masyarakat madani yang berintegrasi dengan pemerintah; c. Terciptanya Good Governance dan tercapainya tujuan nasional yakni Indonesia Jaya; d. Adanya dukungan serta legitimasi masyarakat terhadap Pemerintah; 3
e. Adanya kepercayaan masyarakat kepada pemerintah; f. Masyarakat mendukung dan melaksanakan kebijakan pemerintah 2. Nasionalisme Nasionalisme
adalah
pemahaman
mengenai
nilai-nilai
kebangsaan.
Nasionalisme memiliki pokok kekuatan dalam menilai kecintaan individu terhadap bangsanya. Salah satu cara untuk menumbuhkan semangat nasionalisme adalah dengan menanamkan dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila. Nilai-nilai yang terkandung dalam nasionalisme antara lain ketuhanan, patriotism,
kemanusiaan,
musyawarah,
keadilan
social,
kebangsaan,
menghargai, diferensial, transparan, akuntabel, kebersamaan, professional, menghormati, dan integritas 3. Etika Publik Etika Publik adalah refleksi tentang standar/norma yang menentukan baik atau buruk, benar atau salah perilaku, tindakan dan keputusan untuk mengarahkan kebijakan publik dalam rangka menjalankan tanggung jawab pelayanan publik. Etika merupakan sistem penilaian perilaku serta keyakinan untuk menentukan perbuatan yang pantas guna menjamin adanya perlindungan hak-hak individu, mencakup caracara dalam pengambilan keputusan untuk membantu membedakan hal-hal yang baik dan yang buruk serta mengarahkan apa yang seharusnya dilakukan sesuai nilai-nilai yang dianut. Kode Etik adalah aturan-aturan yang mengatur tingkah laku dalam suatu kelompok khusus, sudut pandangnya hanya ditujukan pada hal-hal prinsip dalam bentuk ketentuan-ketentuan tertulis. Berdasarkan Undang-Undang ASN, Kode etik dan kode perilaku Aparatur Siil Negara yakni sebagai berikut : a. Melaksanakan tugasnya dengan jujur, bertanggungjawab, dan berintegritas tinggi; b. Melaksanakan tugasnya dengan cermat dan disiplin; c. Melayani dengan sikap hormat, sopan, dan tanpa tekanan; d. Melaksanakan tugasnya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; e. Melaksanakan tugasnya sesuai dengan perintah atasan atau pejabat yang berwenang sejauh tidak bertentangan dengan ketentuan peraturan perundangundangan dan etika pemerintahan; f. Menjaga kerahasiaan yang menyangkut kebijakan Negara;
4
g. Menggunakan kekayaan dan barang milik Negara secara bertanggungjawab, efektif, dan efisien; h. Menjaga agar tidak terjadi konflik kepentingan dalam melaksanakan tugasnya; i.
Memberikan informasi secara benar dan tidak menyesatkan kepada pihak lain yang memerlukan informasi terkait kepentingan kedinasan;
j.
Tidak menyalahgunakan informasi intern Negara, tugas, status, kekuasaan, dan jabatannya untuk mendapat atau mencari keuntungan atau manfaat bagi diri sendiri atau untuk orang lain;
k. Memegang teguh nilai dasar ASN dan selalu menjaga reputasi dan integritas ASN; dan l.
Melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan mengenai disiplin pegawai ASN. Nilai-nilai yang terkandung dalam etika public antara lain respek, otonomi,
kemurahan hati, tidak merugikan, keadilan, kejujuran, kerahasiaan, dan menepati janji. 4. Komitmen Mutu Penyelenggaraan pemerintahan yang baik dan bersih (good and clean governance) sudah menjadi keniscayaan di era reformasi saat ini. Penyelengaraan pemerintahan yang berorientasi pada layanan prima sudah tidak bisa ditawar lagi ketika lembaga pemerintah ingin meningkatkan kepercayaan publik. Komitmen mutu merupakan pemahaman konsep mengenai efektivitas, efisiensi, inovasi, dan mutu penyelenggaraan pemerintah. Efektivitas merupakan sejauh mana sebuah organisasi dapat mencapai tujuan yang ditetapkan. Sementara efisien merupakan jumlah sumber daya yang digunakan untuk mencapai tujuan organisasi. Efisien ditentukan oleh berapa banyak bahan baku, biaya, dan tenaga yang dibutuhkan untuk mencapai sebuah tujuan. Dari kedua definisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa karakterisitik utama yang dijadikan dasar untuk mengukur tingkat efektivitas adalah ketercapaian target yang telah direncanakan, baik dilihat dari capaian jumlah maupun mutu hasil kerja, sehingga dapat memberikan kepuasan, sedangkan tingkat efisiensi diukur dari penghematan biaya, waktu, tenaga, dan pikiran dalam menyelesaikan kegiatan. Sementara inovasi, muncul karena adanya dorongan kebutuhan organisasi/perusahaan untuk beradaptasi dengan tuntutan perubahan yang terjadi disekitarnya, sedangkan mutu merupakan suatu kondisi dinamis berkaitan 5
dengan produk, jasa, manusia, proses, dan lingkungan yang sesuai atau bahkan melebihi harapan konsumen atau pengguna. Nilai-nilai dasar komitmen mutu adalah efektivitas, efisiensi, inovasi, kinerja berorientasi mutu, serta pelayanan yang berorientasi kepuasan pelanggan. 5. Anti Korupsi Korupsi berasal dari bahasa latin coruptio dan corruptus yang berarti perbuatan yang tidak baik, buruk, dapat disuap dan tidak bermoral. Sedangkan tidak pidana korupsi berarti tindakan melanggar hukum yang dilakukan secara sengaja maupun tidak sengaja oleh seseorang atau sekelompok orang yang dapat dipertanggungjawabkan oleh peraturan perundang-undangan. Berdasarkan UU No. 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, bahwa korupsi adalah tindakan melawan hukum dengan melakukan perbuatan memperkaya diri sendiri atau orang lain atau suatu korporasi yang dapat merugikan keuangan negara atau perekonomian negara. Sedangkan pada UU No. 20 Tahun 2001, terdapat 7 kelompok tindak pidana korupsi antara lain: (1) Kerugian Keuangan Negara, (2) suap-menyuap, (3) pemerasan, (4) perbuatan curang, (5) penggelapan dalam jabatan, (6) benturan kepentingan dalam pengadaan, dan (7) gratifikasi. Anti korupsi dapat diidentifikasi ke dalam 9 (sembilan) nilai yang terdiri dari nilai-nilai anti korupsi, yaitu : a.
Kejujuran berasal dari kata jujur yang dapat didefinisikan sebagai sebuah tindakan maupun ucapan yang lurus, tidak berbohong dan tidak curang.
b.
Kepedulian adalah mengindahkan, memerhatikan dan menghiraukan. Rasa kepedulian dapat dilakukan terhadap lingkungan sekitar.
c.
Kemandirian berarti dapat berdiri di atas kaki sendiri, artinya tidak banyak bergantung kepada orang lain dalam berbagai hal.
d.
Kedisiplinan adalah ketaatan/kepatuhan kepada peraturan.
e.
Tanggung Jawab adalah keadaan wajib menanggung segala sesuatu.
f.
Kerja keras didasari dengan adanya kemauan di dalam kemauan terkandung ketekadan, ketekunan, daya tahan, daya kerja, pendirian keberanian.
g.
Kesederhanaan yaitu dibiasakan untuk tidak hidup boros.
h.
Keberanian dapat diwujudkan dalam bentuk berani mengatakan dan membela kebenaran.
6
i.
Keadilan adalah sama berat, tidak berat sebelah dan tidak memihak. Menempatkan segala sesuatu pada tempatnya.
B. Kedudukan dan Peran ASN Kedudukan atau status jabatan ASN dalam system birokrasi selama ini dianggap belum sempurna untuk menciptakan birokrasi yang profesional. Untuk dapat membangun profesionalitas birokrasi, maka konsep yag dibangun dalam UU ASN tersebut harus jelas. Berikut beberapa konsep yang ada dalam UU No 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara. Berdasarkan jenisnya, pegawai ASN terdiri dari Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) ASN berkedudukan sebagai aparatur negara yang menjalankan kewajiban yang ditetapkan oleh pimpinan instansi pemerintah serta harus bebas dari intervensi semua golongan dan partai politik. Kedudukan ASN berada di pusat, daerah dan luar negeri. Namun demikian ASN merupakan satu kesatuan. Fungsi ASN adalah : 1. Pelaksana kebijkan public 2. Pelayan public 3. Perekat dan pemersatu bangsa Selanjutnya tugas ASN adalah : 1. Melaksanakan kebijakan yang dibuat oleh pejabat Pembina Kepegawaian (PPK) sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan 2. Memberi pelayanan public yang profesional dan berkualitas 3. Mempererat persatuan dan kesatuan negara kesatuan republic Indonesia
ASN berfungsi, bertugas dan berperan untuk mempererat persatuan dan kesatuan negara kesatuan republic Indonesia. ASN senantiasa menjunjung tinggi martabat ASN serta senantiasa mengutamakan kepentingan negara dibandingkan kepentingan sendiri, seseorang, dan golongan. Selain itu ASN juga berperan dalam terbentuknya Manajemen ASN, Pelayanan Public, dan Whole Of Government 1. Whole of Government (WoG) a. Pengertian wog WOG adalah sebuah pendekatan penyelenggaraan pemerintah yang menyatukan upaya-uaya kolaboratif pemerintahan dari keseluruhan sector dalam ruang lingkup
7
koordinasi yang lebih luas guna mencapai tujuan-tujuan pembangunan kbijakan manajemen program dan pelayanan public b. Pentingnya WoG Adanya factor-faktor eksternal seperti dorongan public dalam mewujudkan integrase kebijakan, program pembangunan dan pelayanan agar tercipta penyelenggaraan pemerintah yang lebih baik. Selain itu perkembangan teknologi informasi, situasi da dinamika kebijakan lebih kompleks juga mendorong pentingnya WOG dalam menyatukan institusi pemerintah sebagai penyelenggara kebijakan dna layanan politik c. Praktek WOG 1) Penguatan koordinasi antar Lembaga 2) Membentuk Lembaga kordinasi khusus 3) Membentuk gugus tugas 4) Koalisi social
2. Manajemen ASN Pengelolaan ASN untuk menghasilkan pegawai ASN yang professional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi politik, bersih dari praktek korupsi, kolusi dan nepotisme. Berdasarkan jenis nya, pegawai ASN terdiri atas : a. Pegawai Negeri Sipil (PNS) b. Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja Untuk menjalankan kedudukannya, pegawai ASN berfungsi : 1. Pelaksana kebijakan public 2. Pelayan public 3. Perekat dan pemersatu bangsa
3. Pelayanan Publik Berdasarkan UU No. 25 tahun 2009 tentng Pelayanan Publik, dijelaskan bahwa pelayanan public adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan perundang-undangan bagi setiap warga
8
negara dan penduduk atas barang, jasa, dan pelayanan administrative yang disediakan oleh penyelenggara pelayanan publik
C.
Gambaran Organisasi 1. Profil Organisasi Rumah Sakit Umum Pusat Prof. Dr. Cipto Mangunkusumo adalah rumah sakit pemerintah yang terletak di Jakrta Pusat, Indonesia. Selain menjadi RS pemerintah, RSCM juga berfungsi sebagai RS pendidikan, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FK UI). RSUPN Dr.Cipto Mangunkusumo merupaka rumah sakit tipe A berbentuk Badan Layanan Umum (BLU).
Berdasarkan
SK
Menkes
No.YM.01.06/111/7352/2010,
RSUPN
Dr.Cipto
Mangunkusumo ditetapkan sebagai rumah sakit pendidikan utama fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) Jakarta. Apabila ditilik dari sejarahnya, ditampilkandalam website RSUPN Dr. Cipto Mnagunkusumo (2017), FKUI dan RSUPN Dr. Cipto Mnagunkusumo sudah sejak tahun 1919 saling mengisi satu sma lain. Sekolah Dokter Jawa, yang kemudian berubah nama menjadi STOVA, merupakan cikal bakal FKUI. Sementara itu, centrale Burgelijke Ziekenhuis (CBZ) atau Pusat Kesehatan Rakyat didirikan sebagai rumah sakit perguruan tinggi yang disatukan denagn STOVIA. Pergantian nama CBZ dilakukan beberapa kali, hingga pada tanggal 13 juni 1994, SK Menkes nomor 553/Menkes/SK/VI/1994 menetapkan perubahan nama menjadi RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo. Dalam menjalankan fungsinya RSUPN Dr. Cipto Mnagunkusumo merupakan rumah sakit pendidikan dan rujukan nasional yang memberikan pelayanan kesehatan yang bersifat tersier dan kuartier. Hal tersebut berdampak pada pelayanan keperawatan untuk mengubah paradigma yang bersifat umum menjadi spesialistik dan sub spesialistik. Saat ini RCM merupakan rumah sakit rujuna nasional tipe A. RSCM memiliki beberapa layanan unggulan, diantaranya RSCM Kencana, Kelompok Staff Medik Mata (KSM) RSCM Kirana, Instalasi Pusat Jantung Terpadu PJT), PKIA RSCM Kiara, Unit Pelayanan Onkologi dan Radisi, Pelayanan HIV, UPT Sel Punca, Transpalntasi Ginjal, Transplantasi Hati, Pelayanan Gamma Knife, RSCM Kintani, ICTEC, dan Implant Cochlea. Dalam memberikan pelayanannya, RSCM memiliki moto “ Menolong Memberikan yang Terbaik”. 2. Visi dan Misi Visi
9
Visi RSCM-FKUI 2019 adalah menciptakan pengalaman yang istimewa untuk semua melalui academic health system (RSUPN Dr. Cipto Mnagunkusumo, 2015). Misi
1. Memberikan pelayanan kesehatan paripurna dan bermutu serta terjangkau oleh semua lapisan masyarakat. 2. Menyelenggarakan pendidikan yang menghsilkan lulusan terbaik, berbasis riset dalam rumah sakit bertaraf internasional 3. Melaksanakan penelitian kedokteran dan penelitian pendidikan kedokteran bertaraf internasional, lintas disiplin untuk mengantisipasi masalah kesehatan di masa depan. 4. Berperan aktif membantu pemerintah pusat dan pemerintah daerah dalam bidang pelayanan kesehatan, pendidikan dan penelitian kedokteran 5. Meyelenggarakan tata kelola organisasi yang terintegrasi, efektif. Efisien dan akuntabel sehingga terwujud pertumbuhan finansial serta manajemen yang handal. 3. Nilai Budaya Dalam menjalankan visi dan misi RSCM menerapkan nilai- nilai sebagai berikut : No Nilai
Makna nilai
1
Keselarasan
Integritas
perkataan
Perilaku utama antara dan
perbuatan
sesuai etika, moral dan
1. Beriman dan Bertakwa 2. Jujur dan Konsisten 3. Memegang Teguh Etika
kemanusiaan 2
Profesionalisme
Kompeten dan bertanggung jawab dalam menjalankan tugas
4. Disiplin dan Taat pada Aturan 5. Bertanggung jawab dan Berdedikasi 6. Kompeten dan Belajar Berkelanjutan
3
Kepedulian
Melayani dengan empati,
7. Berempati
tulus dan peduli
8. Peka dan Cepat Tanggap 9. Memberi Solusi
10
4
Kolaborasi
Bekerja sama secara terpadu
10. Komunikasi Efektif
dalam
11. Proaktif Bekerjasama
kesetaraan
untuk
mencapai tujuan bersama
12. Saling
menolong
dan
bersinergi 5
Keunggulan
Menghasilkan yang terbaik
13. Berorientasi
pada
secara kreatif, inovatif dan
Standar Tertinggi dan
berkelanjutan
tepat guna 14. Berjiwa entrpreneurship Inovatif dan Kreatif 15. Terbuka perubahan
terhadap dan
berwawasan ke Depan Tabel 1. Nilai Budaya RSCM
11
4. Struktur Organisasi
Gambar 1. Struktur organisasi RSCM
12
5. Deskripsi Unit kerja Salah satu layanan unggulan RSCM adalah Instalasi Pelayanan Terpadu (IPT) RSCM Kencana. RSCM Kencana hadir sejak tahun 2010 untuk mengantisipasi tantangan mutu pelayanan kesehatan rumah sakit kelas dunia. Rumah sakit ini berada di bawah Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dengan konsep pelayanan terintegrasi bertaraf internasional. Dipaparkan dalam website RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo (2017), visi RSCM Kencana adalah memberi pelayanan kesehatan berkelas internasional melalui pengalaman luar biasa (melebihi harapan) pelanggan. Sementara itu, misi RSCM Kencana adalah sebagai berikut : 1. Meyelenggarakan pelayanan kesehatan yang melebihi harapan pelanggan oleh tim medis dengan reputasi internasional 2. Menyediakan lahan untuk kegiatan pendidikan Sp2 dan penelitian yang terintegrasi 3. Mengimplementasikan sistem organisasi dan manajemen terbaik untuk mewujudkan tempat kerja yang terbaik RSCM Kencana juga memiliki kebijakan mutu sebagai berikut : 1. Kami berkomitmen berusaha untuk melebihi harapan pelanggan dengan terus meningkatkan kompetensi staf 2. Kami berkomitmen terus meningkatkan keselamatan dan kualitas pelayanan pada pasien 3. Kami berkomitmen untuk terus kreatif dan berinovasi dalam semua yang kami lakukan 4. Kami berkomitmen untuk terus meningkatkan kesejahteraan, pendidikan, pelatihan, dan pengembangan staf Ruangan rawat inap RSCM Kencana terdiri dari 4 lantai, yaitu lantai 4. 5, 6, dan 7. Rawat inap lanati 4 merupakan ruang rawat dengan kapasitas 20 tempat tidur yang terdiri dari 16 kamar VIP dan 4 kamar VVIP. Jumlah perawat yang ada di ranap lantai 4 yaitu 26 orang terdiri atas 1 kepala ruangan, 1 perawat pimer, 4 perawat penanggung jawab shift, dan 20 perawat pelaksana. Ruangan rawat inap menangani berbagai macam kasus yaitu medical, oncology, pre dan post operasi.
D.
Profil Peserta Nama NIP
: Mar’atun Soleha, AMK 199103012020122004 13
Jabatan/Golongan
: Perawat Terampil / II-C
Unit Kerja
: RSCM Kencana
Instansi
: Kementerian Kesehatan RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo Kegiatan yang dicantumkan penulis pada laporan aktualisasi ini bersumber pada
Sasaran Kerja Pegawai (SKP). SKP merupakan alat ukur yang digunakan untuk menilai prestasi kerja seorang PNS sebagaimana diatur dalam PP No. 46 tahun 2011 tentang Penilaian Prestasi Kerja PNS. Uraian SKP perawat terampil di RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo adalah sebagai berikut : 1. Melakukan pengkajian keperawatan dasar pada individu 2. Memantau perkembangan pasien sesuai kondisinya (melakukan pemeriksaan fisik, mengamati keadaan pasien) dalam rangka upaya preventif 3. Mengajarkan PHBS dalam upaya preventif 4. Memfasilitasi penggunaan alat-alat pengaman /pelindung diri pada pasien untuk mencegah risiko cedera, upaya preventif 5. Memantau perkembangan pasien sesuai dengan kondisinya (melakukan pemeriksaan fisik, mengamati keadaan pasien berkelanjutan) 6. Memfasilitasi penggunaan APD, upaya preventif 7. Melakukan intervensi keperawatan dalam pemenuhan kebutuhan dasar manusia : nutrisi 8. Melakukan intervensi pemenuhan kebutuhan dasar manusia : memantau keseimbangan cairan dan elektrolit, pemenuhan kebutuhan eliminasi 9. Melakukan asuhan keperawatan yang berkaitan dengan komunikasi terapeutik 10. Melakukan pendokumentasian tindakan keperawatan 11. Melakukan perencanaan keperawatan : menyusun rencana kegiatan individu perawat 12. Mengikuti seminar 13. Menjadi anggota profesi
14
BAB III RANCANGAN AKTUALISASI A. Identifikasi Isu Tabel 3.1 Identifikasi Isu SKP
Kondisi Saat Ini
1. Melakukan
Kondisi Yang Diharapkan
pengkajian Sudah terlaksana dengan baik
Sudah terlaksana
keperawatan dasar 2. Mengajarkan PHBS dalam
Sudah terlaksana dengan baik
Sudah terlaksana
Sudah terlaksana dengan baik
Sudah terlaksana
upaya preventif 3. Memfasilitasi
penggunaan
alat-alat
pengaman
/pelindung diri pada pasien untuk
mencegah
risiko
cedera, upaya preventif 4.
Memantau pasien
perkembangan Belum optimalnya pengkajian Pengkajian
sesuai
kondisinya
dengan ulang (melakukan
nyeri
sesuai
dengan dilakukan
sesuai
nyeri dengan
skoring nyeri pada pasien di skoring nyeri pada pasien di
fisik, rawat inap lantai 4 Kencana
pemeriksaan
ulang
rawat nap lantai 4 Kencana
mengamati keadaan pasien berkelanjutan) 5. Memfasilitasi
penggunaan Sudah terlaksana dengan baik
Sudah terlaksana
APD, upaya preventif 6. Melakukan keperawatan
intervensi Sudah terlaksana dengan baik
Sudah terlaksana
dalam
pemenuhan kebutuhan dasar manusia : nutrisi 7. Melakukan
intervensi
kurang lengkapnya monitoring Monitoring cairan dilakukan
pemenuhan kebutuhan dasar keseimbangan cairan di rawat secara lengkap selama 24 jam manusia : -
memantau keseimbangan
inap lantai 4
pada pasien rawat inap lantai 4
cairan dan elektrolit
15
-
pemenuhan
kebutuhan
eliminasi 8. Melakukan
asuhan Sudah terlaksana dengan baik
Sudah terlaksana
keperawatan yang berkaitan dengan
komunikasi
terapeutik 9. Melakukan
a. Belum lengkapnya pengisian
pendokumentasian
formulir
keperawatan
sakit
surveilan
pada
pasien
rumah post
pemasangan alat-alat invaif b. Tidak pengisian
dilakukannya penilaian
ulang
resiko jatuh pasien pada EHR di rawat inap lantai 4
a. Formulir
surveilan
rumah sakit di isi secara lengkap yang
pada
telah
dilakukan
pemasangan alat- alat invasif b. Penalaian resiko jatuh dilakuakan baik
dilakukan
secara
tertulis
maupun via EHR 10.
Melakukan keperawatan
perencanaan Sudah terlaksana dengan baik :
pasien
Sudah terlaksana
menyusun
rencana kegiatan individu perawat 11. Mengikuti seminar
Sudah terlaksana dengan baik
Sudah terlaksana
12. Menjadi anggota profesi
Sudah terlaksana dengan baik
Sudah terlaksana
Berdasarkan hasil observasi di unit kerja, ditemukan beberapa isu aktual kontemporer, antara lain : 1. Tidak dilakukannya pengisian penilaian resiko jatuh pasien pada EHR di rawat inap lantai 4. Pengkajian ulang resiko jatuh merupakan point ke 6 dari International Pasien Safety Goals (IPSG), dilakuakn bila ada pasien yang memeiliki resiko jatuh. Saat ini pengkajian ulang resiko jatuh didokumentasikan perawat pada form care plan secara tertulis saja. Dokumentasi penilaian ulang resiko jatuh perlu dan harus dilakukan sebagai tanggung jawab dan tanggung gugat dalam pekerjaan. Dokumentasi tidak hanya dilakukan di form care plan secara tertulis tetapi juga pada EHR (Electronic Healt Record) . Hal ini berpengaruh pada mutu pelayanan rumah sakit. 2. Kurang lengkapnya monitoring cairan pada pasien rawat inap lantai 4
16
Rawat inap lantai 4 secara umum merawat pasien di bidang medical dan pneumonia. Melakukan asuhan keperawatan secara holistik. Banyak pasien yang memerlukan monitoring cairan agar diketahui cairan yang diberikan sudah seimbang atau belum. Monitoring dilakukan continue selama 24 jam perawatan dan dilakukan setiap akhir shift jaga. Hal yang menjadi masalah adalah ditemukannya ketidaksesuaian catatan plabot infus yang masuk dengan catatan cairan infus yang ada pada form perkembangn pasien. Sehingga akan berpengaruh pada terapi cairan yang akan diberikan oleh dokter. 3. Belum optimalnya pengkajian ulang nyeri pada pasien sesuai skala nyeri di rawat inap lantai 4 Pengkajian nyeri yang tidak dilakukan akan berpengaruh pada rasa kenyamanan pasien karena nyerinya tidak teratasi. Pengkajian ulang nyeri dilakukan sesuai skala nyeri yang didapatkan pada pengkajian awal nyeri dengan menggunakan Visual Analog Scale (VAS) maupun Numeric Rating Scale (NRS). Ada 3 kategori nyeri, yaitu : (1) Nyeri ringan dilakukan pengkajian ulang setiap 8 jam; (2) Nyeri sedang dilakukan pengkajian ulang setiap 2 jam; (3) Nyeri berat dilakukan pengkajian ulang setiap 1 jam. Ruangan rawat inap lantai 4 sudah berusaha untuk selalu melakukan pengkajian ulang terhadap nyeri karena termasuk unsur dalam telusur internal yang rutin dilakukan. Tapi berdasarkan pengalaman penulis bekerja di rawat inap lantai 4 ditemukan pengkajian ulang nyeri yang tidak dilakukan sesuai skala nyeri. Berdasarkan observasi yang penulis lakukan selama 1 minggu sejak tanggal 19 april 202 sampai 25 april 2021 didapatkan data ada 5 dari 8 pasien yang memiliki diagnosa nyeri yang tidak dilakukan pengkajian ulang nyeri sesuai dengan slaka nyeri. 4. Belum lengkapnya pengisian formulir surveilan rumah sakit pada pasien post pemasangan alatalat invasif Pemasangan alat invasif seperti pemasangan akses intravena, pemasangan kateter urin, pemasangan pleural drain , dan lainnya harus di catat pada formulir surveilan rumah sakit. Hal ini diperlukan untuk mencegah dan mengontrol tingkat infeksi yang terjadi. Rawat inap lantai 4 sudah berusaha untuk selalu mendokumentasikan pemasangan invasif pada form catatan terintegrasi dan form surveilan rumah sakit dan di awasi oleh IPCN ruangan. Tetapi karena double pendokumentasian, ditemukan tidak tercatat pada form surveilan rumah sakit.
B. Penetapan Core Isu Dalam proses penetapan isu yang berkualitas, digunakan kemampuan berfikir kritis yang ditandai dengan penggunaan alat bantu penetapan kriteria kualitas isu : Ada 2 tahap teknik tapisan isu yang akan dilakukan untuk memilih isu yang akan menjadi isu utama. Pertama dengan 17
menggunakan teknil AKPL (Aktual, Kekhalayakan, Problematik dan Layak) , dan dilanjutkan dengan teknik USG (Urgensi, seriousness, growth) 1. Dengan menggunakan teknik AKPL (Aktual, Kekhalayakan, Problematik, Kelayakan) Tabel 3.2. Penetapan Isu dengan AKPL ISU
A
Tidak dilakukannya penilaian ulang
K
P
L
Keterangan
+
+
+
+
Terpilih
+
+
+
+
Terpilih
Belum optimalnya pengkajian ulang +
+
+
+
Terpilih
+
+
+
Terpilih
resiko jatuh pasien pada EHR di rawat inap lantai 4. Kurang lengkapnya monitoring cairan selama 24 jam pada pasien rawat inap lantai 4
nyeri sesuai skala nyeri pada pasien di rawat inap lantai 4 Belum lengkapnya pengisian formulir + surveilan rumah sakit pada pasien post pemasangan alat-alat invasif di rawat inap lantai 4 Keterangan : A: Aktual (Isu yang sedang hangat dibicarakan atau terkini) K : Kekhalayakan (berdampak pada banyak orang) P : Problematik (bisa menjadi atau berpotensi menjadi masalah L : Kelayakan (isu yang masuk akal, logis dapat dibahas sesuai tugas, hak, wewenang dan tanggung jawab)
2. Dengan menggunakan teknik USG (urgensi,seriousness, growth) Tabel 3.3. Prioritas isu dengan USG Prioritas masalah Belum optimalnya pengkajian ulang
U
S
G
Total
4
4
4
12
4
3
3
10
nyeri sesuai dengan skala nyeri pada pasien di rawat inap lantai 4 Tidak dilakukannya pengisian ulang risiko jatuh pada EHR di rawat inap lantai 4 18
Kurang
lengkapnya
monitoring
3
3
3
9
2
3
3
8
keseimbangan cairan di rawat inap lantai 4 Belum lengkapnya pengisian formulir surveilan rumah sakit pada pasien post pemasangan alat-alat invasif di rawat inap lantai 4 Keterangan : Skala likert 1-5 (5 : sangat besar, 4 : besar, 3 :sedang, 2 :kecil, 1 : sangat kecil ) Urgensi (urgensi) : seberapa mendesak dikaitkan dengan waktu yang tersedia Seriousness ( keseriusan) : apabila masalah tidak ditangani maka akan timbul masalah lain yang lebih serius Growth (Perkembangan Isu) : apabila masalah dibiarkan maka masalah akan memburuk
Berdasarkan hasil penilaian prioritas masalah menggunakn metode analisi USG, skor tertinggi ada pada masalah “Belum optimalnya pengkajian ulang nyeri sesuai dengan skala nyeri pada pasien di rawat inap lantai 4 kencana ”. Masalah ini memiliki skor 12 dan menjadi prioritas yang akan dibahas pada rancangan aktualisasi. Masalah ini berkaitan dengan manajemen ASN dan pelayanan publik
19
C. Penyebab Isu GAP Analisis Kondisi yang diharapkan : Gambar 2. GAP analisia Masalah optimalnya pengkajian ulang nyeri sesuai dengan skala nyeri oleh semua perawat di rawat inap lantai 4
Penyebab 1. Kurangnya kepatuhan perawat untuk melakukan pengkajian ulang nyeri 2. Kurangnya resosialisasi pengkajian ulang nyeri 3. Tidak ada stiker pada status sebagai pengingat perlunya dilakukan pengkajian ulang
Masalah : Belum optimalnya pengkajian ulang nyeri sesuai skala nyeri di rawat inap lantai 4
Dampak : 1. Tingkat kepuasan pasien terhadap pelayanan rumah sakit rendah
Solusi : 1. Membuat formulir penilaian tingkat kepatuhan pengkajian ulang nyeri 2. Memanfaatkan stiker nyeri pada status pasien 3. Melakukan re-sosialisasi pengkajian ulang nyeri dan sosialisasi penggunaan stiker nyeri
2. lama perawatan pasien bertambah 3. kurang optimalnya penatalaksanaan nyeri di RS
D. Gagasan Pemecahan Isu Untuk mengatasi permasalahan tersebut, penulis mempunyai beberapa kegiatan yang menjadi gagasan pemecahan isu sebagi berikut : Tabel 3.4 tabel gagasan pemecahan ISU
No
Kegiatan
Sumber
1.
Perencanaan kegiatan dengan mentor dan head nurse
2.
Membuat formulir pemantauan kepatuhan pengkajian ualng nyeri
Inovasi
3.
Membuat stiker nyeri
Inovasi
4.
Melaksanakan re-sosialisasi pengkajian ulang nyeri, sosialisasi form
Inovasi
pemantauan kepatuhan dan stiker nyeri kepada perawat ruangan 5.
Melakukan pengkajian ulang nyeri terhadap pasien
SKP
6.
Melakukan evaluasi dokumentasi pengkajian ulang nyeri secara benar
SKP
20
E. Matriks rancangan aktualisasi RANCANGAN AKTUALISASI NILAI DASAR ASN DIKLAT PEAJABATAN GOLONGAN II ANGKATAN 1 BAPELKES CIKARANG
Unit kerja
: RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo
Isu yang diangkat
: Belum optimalnya pengkajian g nyeri sesuai dengan skala nyeri di rawat inap lantai 4
Tabel 3.5 matriks rancangan aktualisasi
No
1
Kegiatan
Perencanaan kegiatan dengan mentor dan kepala ruangan
Tahapan Kegiatan
Output/Hasil
Keterkaitan
Kegiatan
Pelatihan
Rencana
Menyusun konsep rancangan kegiatan Kegiatan
rencana kegiatan
kegiatan
optimalisasi pengkajian ulang nyeri kontribusi terhadap visi RSCM memeberikan
optimalisasi
optimalisasi
sesuai
1. Menyusun
perawat
dan
skoring,
Substansi
memenuhi
Mata
Kontribusi terhadap Visi Misi
Penguatan
Organisasi
Organisasi
nilai Kencana,
dalam (Akuntabilitas) dengan pendekatan layanan
ini
yaitu
memberikan Kegiatan
memberikan penguatan
kesehatan
inovatif dan sistematis, memuhi nilai international melalui pengalaman Nilai
pengkajian
(Komitmen mutu) nyeri
sesuai skoring
ini
terhadap
berkelas salah satu nilai, Makna
melakukan
ulang
Nilai-nilai
dan
Perlaku
yang luar biasa (melebihi harapan) Utama RSCM & FKUI untuk
pelanggan,
serta yaitu kolaborasi dan
memberikan kontribusi terhadap
Profesionalisme
salah satu misi RSCM kencana 21
2. Membuat
janji
dengan
kepala
Kesepakatan
Membuat janji dengan kepala ruangan yaitu
Waktu
dan mentor untuk berdiskusi terkait sistem organisasi dan manajemen
ruangan
dan pertemuan
mentor
untuk (didiskusikan
mengimplementasikan
kegiatan optimalisasi perawat dalam yang terbaik. melakukan pengkajian ulang nyeri
melakukan
melalui
sesuai dengan skala nyeri dengan Head
pertemuan
whatsapp)
Nurse dan mentor dengan sikap yang sopan dan santun, memenuhi nilai (Etika Publik)
3. Melakukan
Persetujuan
Datang sesuai dengan jam yang telah
kegiatan
disepakati
head nurse dan
pembuatan
membawa ide-ide kreatif dan inovatif
mentor
stiker
diskusi
dengan
terkait
nyeri,
(Akuntabilitas)
dengan
(Komitmen mutu) mengedepankan
persiapan
pembuatan form
kepedulian
kegiatan
pemantauan
korupsi)
optimalisasi
kepatuhan
perawat
re-sosialisasi
perawat untuk melakukan pengkajian
melakukan
pengkajian
ulang nyeri dengan bermusyawarah,
pengkajian ulang
ulang nyeri
memenuhi nilai (Nasionalisme ) dan
nyeri
dalam
dan persiapan
terhadap dan
pasien
melakukan
kegiatan
(Ant diskusi
optimalisasi
dilakukan dengan bahasa yang sopan dan santun (Etika Publik)
22
2.
Membuat
1. Meminta
formulir
kepada
pemantauan
ruangan
izin Persetujuan dari kepala
kepala ruangan
Meminta izin kepada kepala ruangan Kegiatan untuk
membuat
ini
memberikan Kegiatan
form pemantauan kontribusi terhadap visi RSCM memberikan
kepatuhan pengkajian
ulang
nyeri Kencana,
kepatuhan
(Akuntabilitas) dengan sopan dan layanan
pengkajian
santun
ulang nyeri
memberikan
(Etika
publik) gratifikasi
yaitu
memberikan penguatan tiga nilai,
kesehatan
berkelas Makna
dalam yang luar biasa (melebihi harapan) & untuk
pelanggan,
Rancangan form
Merancang
pemantauan
pemantauan
kepatuhan pengkajian ulang
kepatuhan
kepatuhan
dengan kreatif ( Komitmen mutu)
pengkajian ulang
pengkajian
nyeri
ulang nyeri
3. Mengkonsultasik an
rancangan
nyeri yaitu
Menyampaikan
rancangan
form pemantauan
masukan
dari ulang nyeri kepada kepala ruangan dan
kepatuhan
kepala ruangan mentor dengan sikap sopan dan santun
pengkajian ulang
dan mentor
kepala
ruangan
dan mentor
dan profesionalisme
mengimplementasikan
sistem organisasi dan manajemen
kepatuhan
form
dan pemantauan
kepada
yaitu
pemantauan salah satu misi RSCM kencana
arahan
nyeri
FKUI
yang terbaik.
Mendapatkan
dan
:
serta kolaborasi, kepedulian
memberikan kontribusi terhadap form
Nilai
tidak international melalui pengalaman Perilaku Utama RSCM
mendapatkan izin (Anti korupsi)
2. Merancang form
ini
pengkajian
(Etika publik) berdiskusi tentang rancangan form pemantauan kepatuhan perawat dengan musyawarah (Nasionalisme) 23
4. Merevisi rancangan
Form
Bekerja keras dalam menyusun revisi
form pemantauan
(Anti korupsi) dengan memperhatikan
pemantauan
kepatuhan
kemudahan
kepatuhan
pengkajian
petugas
pengkajian ulang
ulang
nyeri
nyeri
dan sudah final
pemahaman dalam
mengisi
seluruh form
pemantauan pengkajian ulang nyeri (Nasionalisme) dan memperhatikan
mencetak form
efektivitas dan efisiensi (Komitmen mutu)
5. koordinasi
ke Form
Melakukan
koordinasi
ke
bagian
bagian
pemantauan
pengadaan dengan sikap sopan dan
pengadaan untuk
kepatuhan sudah
bahasa yang santun (Etika publik)
mencetak
form tercetak
pemantauan kepatuhan 3.
Membuat stiker nyeri
1.
Memohon untuk
izin Mendapatkan
membuat izin dari kepala
stiker untuk di ruangan tempel halaman status
pada mentor depan
Penulis memohon izin dengan sikap Kegiatan
ini
memberikan Dalam
kegiatan
yang sopan dan bahasa yang santun kontribusi terhadap visi RSCM mengandung
dan (Etika
publik) tidak
memberikan Kencana,
gratifikasi dalam mendapatkan izin layanan (Anti korupsi)
yaitu
memberikan Makna
kesehatan
nilai,
Nilai
yang luar biasa (melebihi harapan) pelanggan,
dan
berkelas Perlaku Utama RSCM
international melalui pengalaman & FKUI yaitu :
untuk
ini
Integritas,
serta Profesionalisme, 24
2. Melakukan
Catatan,
konsultasi dengan
masukan,
Melakukan konsultasi dengan bahasa memberikan kontribusi terhadap Kepedulian, dan
atasan saran
yang santun (Etika publik) dengan salah satu misi RSCM kencana Kolaborasi, dan memperhatikan
mengenai
asas
musyawarah yaitu
(Nasionalisme)
mengimplementasikan
keunggulan
sistem organisasi dan manajemen
pembuatan stiker
yang terbaik.
nyeri
4. Membuat stiker pengingat
Stiker nyeri
Membuat
untuk
(Komitmen
melakukan pengkajian
Melakukan re-
yang
mutu)
inovatif dengan
musyawarah dengan teman sejawat ulang
(Nasionalisme) menciptakan ide yang
nyeri 4.
stiker
1. Menyusun materi
berasal dari diri sendiri (anti korupsi) Materi
re- Menyusun
materi
re-sosialisasi Kegiatan
ini
memberikan Kegiatan
ini
sosialisasi
re-sosisalisasi
sosialisasi
pengkajian ulang nyeri yang benar dan kontribusi terhadap visi RSCM memberikan penguatan
pengkajian
pengkajian ulang
berupa form care dapat
nyeri,
nyeri
plan dan SPO
(Akuntabilitas) dengan pendekatan layanan
sosialisasi
pengkajian
inovatif dan sistematis (Komitmen international melalui pengalaman Perlaku Utama RSCM
Form
ulang nyeri
mutu)
dipertanggung
jawabkan Kencana,
yaitu
memberikan terhadap
kesehatan
berkelas Makna
dua
nilai,
Nilai
dan
yang luar biasa (melebihi harapan) & FKUI yaitu,
pemantauan
untuk
pelanggan,
serta kolaborasi
kepatuhan
memberikan kontribusi terhadap
pengkajian
salah satu misi RSCM kencana
dan
keunggulan
25
Melakukan konsutasi dengan bahasa yaitu
ulang nyeri dan 2. Meng
Mendapatkan
stiker
arahan
dan yang santun (Etika
masukan
dari memperhatikan
nyeri
konsultasikan
kepada
materi
re-
perawat
sosialisasi kepada
kepala ruangan (Nasionalisme)
ruangan
kepala
dan
ruangan
dan mentor
publik)
asas
mengimplementasikan
dan sistem organisasi dan manajemen
Musyawarah yang terbaik.
mentor
terkait materi resosilaisasi pengkajian ulang nyeri
3. Merevisi
isi
materi
re-
Materi
dan Menyusun revisi materi re-sosialisasi
sosilaisasi
dan media
dengan memperhatikan efektivitasnya
mencetak media resosilaisasi re-sosialisasi
(Komitmen mutu)
yang sudah final
4. Mengumpulkan re-
sosialisasi
dan sosialisasi
sosialisasi
form re-sosilaisasi
pemantauan
Semua
materi Mengumpulkan semua materi untuk re-
materi
dan sosialisasi dan sosialisasi dengan benar dan tepat (Akuntabilitas)
sudah siap
kepatuhan 26
pengkajian nyeri dan stiker nyeri
5. Menginformasik an
jadwal
pelaksanaan
Jadwal
Menginformasikan jadwal pelaksanaan
re- pelaksanaan re-
re-sosialisasi kepada seluruh perawat
sosialisasi kepada
sosialisasi
ruangan
(Nasionalisme)
perawat ruangan
tersampaikan (di
mengedepankan
informasikan
yang baik, sopan dan santun (Etika
melalui
publik)
teknik
dengan
komunikasi
whatsapp) 6. Menyampaikan materi
re-
sosialisasi
Semua
pengkajian ulang
tersampaikan
nyeri,
materi Menyampaikan materi re-sosialisasi
form kepada perawat
pemantauan
rungan
dan sosialisai stiker nyeri dengan lengkap,
benar
dan
sistematis
(Akuntabilitas) dengan bahasa yang
kepatuhan
sopan dan santun (Etika publik)
pengkajian nyeri
disampaikan
serta stiker nyeri
ruangan (Nasionalisme) serta sesuai
kepada
dengan waktu yang telah di sepakati
ruangan
perawat
ke
seluruh
perawat
(Anti korupsi)
27
5.
Melakukan
1. Mengecek status
Melakukan pengecekan status secara Kegiatan
status
benar dan teliti (Akuntabilitas) untuk kontribusi terhadap visi RSCM memberikan penguatan
pengkajian
pasien
ulang
terdapat
dengan diagnosa
mendapatkan pasien dengan diagnosa
diangnosa nyeri
nyeri
nyeri
nyeri
terhadap
yang
Didapatkan pasien
pasien
dengan
kepedulain
Kencana,
mengedepankan layanan
terhadap
pasien
kesehatan
berkelas Makna
dua
nilai,
Nilai
dan
pelanggan,
FKUI
yaitu
serta Profesionalisme
Stiker tertempel Menempelkan stiker nyeri pada status memberikan kontribusi terhadap kepedulian
stiker pada status
pada
pasien
pasien
diagnosa nyeri
ini
memberikan terhadap
yang luar biasa (melebihi harapan) & untuk
dengan
yaitu
memberikan Kegiatan
(Anti international melalui pengalaman Perlaku Utama RSCM
korupsi)
2. Menempelkan
ini
status pasien sebagai inisiatif penanda pasien salah satu misi RSCM kencana dengan perlu dilakukan pengkajian ulang nyeri yaitu
diagnosa nyeri
mengimplementasikan
(Komitmen mutu) secara adil dan sistem organisasi dan manajemen merata
pada
semua
pasien yang terbaik.
(Nasionalisme)
3.
dan Perkenalan pada memperkenalkan pasien
Menyapa dan memperkenalkan diri
diri
ke kamar pasien (Etika publik)
Menyapa
pasien
kepada
dengan ramah, sopan dan santun saat
saat
datang ke kamar pasien
28
dan
4. Melakukan pengkajian ulang
Di
dapatkan Menanyakan keluhan pasien dengan
score nyeri
nyeri pada pasien
komunkasi
efektif,
mendengarkan
keluhan terutama keluhan dan scoring nyeri pasein dengan santun (Etika publik) dan dengan mengedepankan kepedulian
terhadap
pasien
(Anti
korupsi)
5. Melakukan observasi tandatanda vital
Hasil
Melakukan pemeriksaan tanda-tanda
pemeriksaan
vital meliputu tekanan darah, nadi,
tanda-tanda vital
pernafasan dan suhu secara benar,
pasien
lengkap
dan
dapat
dipertanggung
jawabkan (Akuntabilitas) dan dengan jujur (Anti korupsi)
6. Mengisi formulir pengkajian ulang nyeri secara benar
Formulir
Mengisi formulir pengkajian ulang
pengkajian
nyeri dengan benar, lengkap dan jujur
ulang nyeri terisi
(Anti korupsi) sesuai dengan data dari
dengan benar
pasien
dan
dapat
dipertanggungjawabkan (Akuntabilitas) 6..
Melakukan evaluasi
1. Pemantauan
Formulir
Mengamati
cara
perawat
mengisi
pelaksanaan
penilaian
formulir pengkajian pasien dengan
Kegiatan
ini
memberikan Kegiatan
ini
kontribusi terhadap visi RSCM memberikan penguatan 29
dokumentasi
kepatuhan
pengkajian
benar,
pengkajian
perawat
ulang nyeri terisi
(Akuntabilitas) dan analisa dengan layanan
ulang
melakukan
jujur tidak memanipulasi data (Anti international melalui pengalaman Perlaku Utama RSCM
pengkajian ulang
korupsi)
nyeri
secara benar
cermat
dan
seksama Kencana,
nyeri
yaitu
memberikan terhadap
kesehatan
berkelas Makna
yang luar biasa (melebihi harapan) & untuk
pelanggan,
dua
nilai,
Nilai
dan
FKUI
yaitu
serta integritas
dan
memberikan kontribusi terhadap profesionalisme Daftar 2. Evaluasi kegiatan perawat
perawat
yang melakukan
dalam pengkajian
melakukan
ulang nyeri
salah satu misi RSCM kencana Membuat daftar nama perawat yang yaitu
mengimplementasikan
melakukan pengkajian ulang nyeri sistem organisasi dan manajemen dengan pengamatan secara benar dan yang terbaik.
pengkajian ulang
jujur (Anti korupsi) dilakukan dengan
nyeri secara benar
penuh rasa tanggung jawab
:
(Akuntabilitas)
30
F. Jadwal pelaksanaan Aktualisasi Tabel 3.6 jadwal pelaksanaan aktualisasi
No
Kegiatan
Mei 2021 3
1.
Diskusi dengan mentor dan Head Nurse
2.
Membuat form pemantauan kepatuhan pengkajian ulang nyeri
3.
Membuat stiker nyeri
5.
Melakukan re-sosialisasi pengkajian ulang nyeri dan sosialisasi form
4
Juni 2021 5
1
2
3
pemantauan kepatuhan nyeri serta stiker nyeri kepada perawat ruangan 6.
Melakukan pengkajian ulang nyeri terhadap pasien
7.
Melakukan evaluasi dokumentasi pengkajian ulang nyeri secara benar
31
BAB IV PELAKSANAAN AKTUALISASI Optimalisasi pengkajian ulang nyeri sesuai skala nyeri di rawat inap lantai 4 RSCM Kencana A. PELAKSANAAAN AKTUALISASI 1.
Pelaksanaan kegiatan 1
tabel 4.1 Matriks pelaksanaan kegiatan 1
Kegiatan
Menyampaikan rancangan aktualisasi
Tanggal
17 Mei – 21 Mei 2021
Tahapan kegiatan
1. Membuat janji dengan mentor dan kepala ruangan 2. Melakukan diskusi dengan mentor dan kepala ruangan
Daftar Output
1. Waktu pertemuan 2. Persetujuan kegiatan
Bukti
1. Lembar konsultasi mentor 2. Lembar rencana kegiatan yang telah di TTD kepala ruangan, lembar konsultasi
Uraian kegiatan
Sikap yang sopan dan santun (etika publik) dalam membuat janji dengan Head Nurse dan mentor tanpa memaksakan waktu pertemuan sehingga waktu pertemuan dapat ditentukan dan bila tidak dapat dilakukan secara langsung bisa melalui virtual (nasionalisme) Melakukan diskusi dengan Head Nurse dilakukan dengan waktu yang telah disepakati mencerminkan nilai anti korupsi. Berdiskusi dan bermusyawarah terkait hal – hal yang perlu dipersiapkan untuk menjalankan kegiatan (nasionalisme) dengan menggunakan bahasa yang sopan dan bersikap yang santun (etika publik).
32
Menyampaikan konsep yang telah dibuat dengan ide – ide kreatif dan inovatif untuk meningkatkan mutu pelayanan dan mengedepankan kepedulian terhadap pasien (komitmen mutu). melaksanakan semua tahapan kegiatan ini dengan sungguhsungguh dan dapat dipertanggung jawabkan (akuntabilitas)
Kontribusi terhadap visi dan misi organisasi Dalam kegiatan ini saya melibatkan Head Nurse dan mentor mulai dari awal perencanaan dan persiapan kegiatan guna meningkatkan pelayanan mutu rumah sakit. Hal tersebut sesuai dengan salah satu misi RSCM Kencana yaitu mengimplementasikan sistem organisasi dan manajemen terbaik.
Penguatan nilai - nilai organisasi Dengan melakukan perencanaaan kegiatan optimaisasi pengkajian ulang nyeri sesuai dengan skala nyeri dan melakukan koordinsasi dengan kepala ruangan dan mentor dapat menguatkan dua nilai RSCM, yaitu kolaborasi dan profesionalisme.
33
2.
Pelaksanaan kegiatan 2 Tabel 4.2 Matriks pelaksanaan kegiatan 2
Kegiatan
Membuat formulir pemantauan kepatuhan pengkajian ulang nyeri
Tanggal
17 Mei 2021 – 21 Mei 2021
Tahapan kegiatan
1. Meminta izin kepada kepala ruangan 2. merancang form pemantauan kepatuhan 3. Konsultasi dengan mentor dan kepalal ruangan 4. Merevisi form rancangan pemantauan kepatuhan 5. Berkordinasi untuk mencetak form pemantauan kepatuhan
Daftar output
1. Mendapatkan persetujuan 2. Rancangan form pemantauan kepatuhan 3. Arahan serta masukan mentor dan kepala ruangan 4. Draft Form pemantauan kepatuhan yang final 5. Pencetakan form pemantauan kepatuhan
Bukti
1. Surat izin, lembar konsultasi 2. Draft form pemantauan kepatuhan 3. lembar konsultasi, catatan saran 4. Draf form pemantauan kepatuhan yang fnal 5. Form pemantauan kepatuhan pengkajian ulang nyeri
Uraian kegiatan Sebelum melakukan kegiatan ini, saya berdoa dahulu sebelum melakukan kegiatan (nasionalisme) sesuai dengan sila pertama. Saya melakukan kegiatan ini dengan bersungguh sungguh dan bertanggung jawab (Akuntanbilitas). Meminta izin kepada kepala ruangan dilakukan dengan bahasa yang sopan dan santun (Etika Publik) serta tidak memberikan gratifikasi kepada kepala ruangan agar mendapatkan izin (Anti korupsi )
34
Merancang form pemantauan kepatuhan pengkajian ulang nyeri dilakukan dengan memunculkan ide kreatif yang mudah dipahami dan dimengerti oleh petugas yang akan mengisi form pemnatauan kepatuhan tersebut (komitmen mutu) Berdiskusi dengan kepala ruangan dan mentor dilakukan dengan musyawarah (Nasionalisme) dan menggunakan bahasa yang sopan dan santun (Etika publik). Menyampaikan rancangan form pemantauan kepatuhan kepada kepala ruangan secara transparan dan bertanggung jawab ( akuntabilitas)
Bertanggung jawab melakukan revisi atas saran dan masukan dari kepala ruangan dan mentor (Anti Korupsi) dan memperhatikan efektivitas dan efisiensi form pemantauan kepatuhan tersebut (Komitmen mutu).
Berkoordinasi (akuntabilitas) dengan bagian pengadaan dilakukan dengan bahasa yang sopan dan santun (Etika publik ). Seluruh tahapan kegiatan ini dilakuakan secara jujur, bekerja keras dan bertanggung jawab (Anti korupsi).
Kontribusi terhadap visi dan misi rumah sakit Dalam membuat form pemantauan kepatuhan ini sejalan dengan salah satu misi RSCM Kencana, yaitu meyelenggarakan pelayanan kesehatan yang melebihi harapan pelanggan.
Penguatan nilai - nilai organisasi keterlibatan antar unit dalam pembuatan form pemantauan pengkajian ulang nyeri memberikan penguatan tiga nilai, Makna Nilai dan Perilaku Utama RSCM & FKUI yaitu : kolaborasi, kepedulian dan profesionalisme.
35
3.
Pelaksanaan kegiatan 3
Tabel 4.3 Matriks pelaksanaan kegiatan 3
Kegiatan
Membuat stiker nyeri
Tanggal
24 mei 2021 sampai 28 juni 2021
Tahapan kegiatan 1. Konsultasi ke bagian pengadaan 2. Merancang stiker nyeri 3. Melakukan konsultasi terkait stiker nyeri 4. Mencetak stiker nyeri Output
1. Arahan dari bagian pengadaan 2. Rancangan stiker nyeri 3. Catatan, masukan dan saran 4. stiker nyeri
bukti
1. Lembar konsultasi 2. Draft stiker nyeri 3. lembar konsultasi, Screen shot whatsapp 4. Stiker nyeri
Uraian kegiatan
Membuat rancangan stiker nyeri dilakukan dengan menggunakan ide- ide kreatif dan inovatif yang menarik, mudah dipahami dan mudah di ingat oleh teman sejawat (komitmen mutu). Berkonsultasi dengan menggunakan bahasa yang sopan dan santun (etika publik) dengan memperhatikan asas musyawarah dan tidak memaksakan kehendak merupakan cerminan dari nilai dasar PNS yaitu (nasionalisme). Merevisi rancangan stiker hingga final dilakukan dengan penuh rasa tanggung jawab mencerminkan nilai (anti korupsi).
36
Membuat stiker yang inovatif guna meningkatkan mutu pelayanan (komitmen mutu) dan melakukan seluruh kegiatan dengan sungguh-sungguh dan dapat dipertanggungjawabkan (akuntabilitas)
Kontribusi terhadap visi misi organisasi Seluruh kegiatan ini memberikan kontribusi terhadap visi RSCM Kencana, yaitu memberikan layanan kesehatan berkelas international melalui pengalaman yang luar biasa (melebihi harapan) untuk pelanggan, serta memberikan kontribusi terhadap salah satu misi RSCM kencana yaitu mengimplementasikan sistem organisasi dan manajemen yang terbaik.
Penguatan nilai - nilai organisasi Dalam kegiatan ini mengandung nilai, Makna Nilai dan Perilaku Utama RSCM & FKUI yaitu : Integritas, Profesionalisme, Kepedulian, Kolaborasi, dan keunggulan
37
4.
Pelaksanaan kegiatan 4
Tabel 4.4 Matriks pelaksanaan kegiatan ke4
Kegiatan
Melakukan re-sosialisasi pengkajian nyeri, sosialisasi Form pemantauan kepatuhan pengkajian ulang nyeri dan stiker nyeri kepada perawat ruangan
Tanggal
27 Mei 2021- 2 Juni2021
Tahapan kegiatan
1. Menyusun meteri re-sosialisasi 2. Mengkonsultasikan materi re-sosialisasi kepada mentor 3. Mengumpulkan materi re-sosialisasi dan sosiaisasi 4. Menginformasikan jadwal re-sosialisasi dan sosialisasi 5. Melakukan re-sosialisasi dan sosialisasi
Output
1. Mater i re-sosialisasi 2. Arahan dan masukan dari kepala ruangan 3. Semua materi re-sosialisasi dan sosialisi sudah siap 4. Jadwal pelaksanaan tersampaikan ke perawat ruangan 5. Semua materi tersampaikan ke seluruh perawat ruangan
Bukti
1. SPO pengkajian ulang nyeri, draft re-sosilaisasi 2. Lembar konsultasi 3. Lembar balik, stiker nyeri dan form pemantauan pengkajian ulang nyeri 4. Screen shut whatsapp 5. Notulensi, absensi dan gambar
Uraian kegiatan
Sebelum melakukan kegiatan saya senantiasa berdoa ( nasionalisme).
Mencari
38
materi re-sosialisasi yang akan disampaikan berupa SOP terbaru untuk pengkajian dan tatalaksana nyeri di RSCM yang dapat di pertanggungjawabkan keaslian dan kebenarannya
(akuntabilitas),
saya
berkoordinasi
dengan
bagian
mutu
(akuntabilitas)
Saya berdiskusi kepala kepala ruangan dengan mengedepankan asas musyawarah tanpa memaksakan kehendak saya yang mencerminkan nilai dasar PNS yaitu nasionalisme. Berdiskusi dilakukan dengan ramah dan dengan bahasa yang sopan dan santun mencerminkan nilai dasar PNS yaitu etika publik.
Saya merevisi materi resosialisasi yang akan disampaikan dengan memperhatikan keefektifan dan keefisienan materi yang akan disampaikan agar teman- teman perawat mudah dalam memahami, hal ini mencerminkan nilai dasar PNS yaitu komitmen mutu. Saya mengumpulkan semua materi dengan benar dan membuatnya menjadi satu serta memastikan ketepatannya dalam menyampaikan materi mencerminkan nilai dasar PNS yaitu akuntabilitas. Menginformasikan materi yang sudah siap kepada mentor dengan bahasa yang sopan dan santun mencerminkan nilai dasar PNS etika publik.
Menginformasikan kegiatan re-sosialisasi dan sosialisasi kepada teman- teman perawat melalui WhatsApp grup dilakukan dengan menggunakan bahasa yang sopan dan santun yang mencerminkan nilai dasar PNS yaitu etika publik dan memastikan seluruh perawat menerima informasi tentang jadwal pelaksanaan kegiatan resosialisasi dan sosialisasi menceminkan nilai dasar PNS yaitu nasionalisme.
Sebelum menyampaikan materi saya terlebih dahulu berdoa agar diberikan kelancaran dalam berbicara mencerminkan nilai dasar PNS yaitu nasionalisme. Menyampaikan
materi dilakukan
dengan
lengkap,
benar
dan
sistematis
mencerminkan nilai dasar PNS akuntabilitas. Saya menyampaikan seluruh materi dengan sikap yang ramah dan dengan bahasa yang sopan dan santun mencerminkan
39
etika publik. Saya memastikan seluruh materi re-sosilisasi dan sosilaisasi tersampaikan kepada seluruh perawat di lantai 4 mencerminkan nilai dasar PNS yaitu nasionalisme, dengan membuat daftar hadir yang di isi secara jujur tanpa dimanipulasi mencerminkan nilai anti korupsi. Saya melakukan semua kegiatan dengan bersungguh- sungguh, disiplin dan bertanggung jawab mencerminkan nilai akuntabilitas
Kontribusi terhadap visi misi Organisasi Dengan melakukan kegiatan re-sosialisasi SPO pengkajian ulang nyeri, sosialisasi form pemantauan kepatuhan nyeri dan sosialisasi penggunaan stiker nyeri memberikan kontribusi terhadap visi RSCM Kencana, yaitu memberikan layanan kesehatan berkelas international melalui pengalaman yang luar biasa (melebihi harapan) untuk pelanggan, serta memberikan kontribusi terhadap salah satu misi RSCM kencana yaitu mengimplementasikan sistem organisasi dan manajemen yang terbaik.
Penguatan nilai - nilai Organisasi Seluruh kegiatan ini memberikan penguatan terhadap nilai, Makna Nilai dan Perlaku Utama RSCM & FKUI yaitu, Integritas, Profesionalisme, Kepedulian, kolaborasi dan keunggulan
40
5.
Pelaksanaan kegiatan ke 5
Tabel 4.5 Matriks pelaksanaan kegiatan kelima
Kegiatan
Melakukan pengkajian ulang nyeri sesuai dengan skala nyeri terhadap pasien
Tanggal
2 juni 2021 - 18 juni 2021
Tahapan kegiatan 1. Mengecek status pasien 2. Menempelkan stiker nyeri 3. Memperkenalkan dikepada pasien 4. Melakukan pengkajian ulang nyeri 5. Mengisi formulir pengkajian ulang nyeri Output
1. Di dapatkan status pasien dengan diagnosa nyeri 2. Stiker nyeri tertempel pada status 3. Perkenalan terhadap pasien 4. Didapatkan score nyeri 5. Form pengkajian ulang nyeri terisi
Bukti
1. Status pasien 2. Status yang tertempel stiker nyeri 3. Foto pengkajian pasien 4. Form pengkajian ulang nyeri 5. Status pasien
Uraian kegiatan
Saya bersama dengan teman - teman melakukan pengecekan status semua pasien yang dirawat yang memiliki diagnosa nyeri secara benar dan teliti dan dapat dipertanggung jawabkan yang mencerminkan nilai dasar PNS yaitu Akuntabilitas.
41
Pengecekan pada status juga dilakukan secara menyeluruh kepada semua pasien yang ada dalam perawatan pada hari itu, yang mencerminkan nilai dasar PNS yaitu Nasionalisme. Pengecekan ini dilakukan secara jujur dengan mengedepankan kepedulian terhadapa pasien, yang mencerminkan nilai dasar PNS yaitu anti korupsi.
Menempelkan stiker nyeri dihalaman depan status sebagai inisiatif penanda dan pengingat bahwa pasien tersebut pelu dilakukan pengkajian ulang nyeri sesuai dengan skala nya, hal ini mencerminkan nilai dasar PNS yaitu komitmen mutu. Menempelkan stiker pada status secara benar sesuai dengan skala nyeri nya, hal ini mencerminkan nilai dasar PNS yaitu akuntabilitas.
Melakukan perkenalan terhadap pasien dengan sikap yang sopan dan santun yang mencerminkan nilai dasar PNS yaitu etika publik. Memperkenalkan diri dengan bahasa indonesia yang baik dan benar merupakan cerminan nilai dasar PNS yaitu nasionalisme.
Melakukan pengkajian ulang kepada pasien dengan komunikasi yang efektif, mendengarkan semua keluhan pasien terutama keluhan nyeri pasien dan skor nyeri pasien dengan sikap yang ramah dan sopan santun terhadap pasien yang mencerminkan nilai dasar PNS yaitu Etika publik. Hal ini dilakukan dengan mengedepankan kepedulian terhadap pasien dan rasa tanggung jawab kami dalam merawat pasien yang mencerminkan nilai dasar PNS yaitu anti korupsi.
Mengisi formulir pengkajian ulang nyeri secara benar lengkap dan jujur mencerminkan nilai dasar PNS yaitu anti korupsi . mengisi sesuai data dari pasien yang dapat dipertanggung jawabkan merupakan cerminan nilai dasar PNS yaitu akuntabilitas.
42
Kontribusi terhadap visi misi organisasi Seluruh kegiatan ini memberikan kontribusi terhadap visi RSCM Kencana, yaitu memberikan layanan kesehatan berkelas international melalui pengalaman yang luar biasa (melebihi harapan) untuk pelanggan, serta memberikan kontribusi terhadap salah satu misi RSCM kencana yaitu mengimplementasikan sistem organisasi dan manajemen yang terbaik.
Penguatan nilai - nilai organisasi Dalam kegiatan ini mengandung nilai, Makna Nilai dan Perilaku Utama RSCM & FKUI yaitu : Integritas, Profesionalisme dan Kepedulian
43
6.
Pelaksanaan kegiatan ke 6
Tabel 4.6 matriks pelaksanaan kegiatan 6
Kegiatan
Melakukan evaluasi kegiatan optimalisasi pengkajian ulang nyeri
Tanggal
2 juni 2021 - 19 juni 2021
Tahapan kegiatan
1. Mengumpulkan data pelaksanaan pengkajian ulang nyeri 2. Melakukan analisis data pelaksanaan 3. Melaporkan hasil analisis kepada mentor
Output
1. Formulir pengkajian ulang nyeri yang terisi 2. Hasil persentase pelaksanaan pengkajian ulang nyeri 3. Masukan dari mentor
Bukti
1. Data persentase 2. Diagram evalusi pengkajian 3. Lembar konsultasi
Uraian kegiatan
Mengamati perawat mengisi form pengkajian ulang nyeri dengan benar, cermat dan seksama merupakan tanggung jawab yang mencerminkan nilai dasar PNS yaitu Akuntabilitas. Melakukan pemantauan dengan jujur, tidak memanipulais data mencerminkan nilai dasar PNS yaitu Anti korupsi.
Membuat daftar pasien yang dilakukan pengkajian ulang nyeri dengan melakukan pengamatan secara benar dan jujur mencerminkan nilai dasar PNS yaitu Anti korupsi. Berkoordinasi dengan rekam medis untuk melihat ststus pasien yang sudah pulang guna mendapatkan data secara keseluruhan mencerminkan nilai nasionalisme. Seluruh kegiatan ini dilakukan dengan penuh rasa tanggung jawab mencerminkan nilai Akuntabilitas.
44
Melaporkan hasil analisis pelaksanaan pengkajian ulang nyeri dengan transparant mencerminkan nilai akuntabilitas. Hasil data analisi disampaikan benar, jujur mencerminkan nilai anti korupsi. Disampaikan dengan bahasa indonesia yang sopan dan santun mencerminkan etika publik.
Kontribusi terhadap visi misi organisasi Seluruh kegiatan ini memberikan kontribusi terhadap visi RSCM Kencana, yaitu memberikan layanan kesehatan berkelas international melalui pengalaman yang luar biasa (melebihi harapan) untuk pelanggan, serta memberikan kontribusi terhadap salah satu misi RSCM kencana yaitu mengimplementasikan sistem organisasi dan manajemen yang terbaik.
Penguatan nilai - nilai organisasi Dalam kegiatan ini mengandung nilai, Makna Nilai dan Perilaku Utama RSCM & FKUI yaitu :Profesionalisme dan Integritas
B. Rencana Tindak Lanjut Hasil Aktualisasi Untuk menindaklanjuti hasil kegiatan aktualisasi pada tanggal 17 mei 2021 - 28 juni 2021 diantaranya yaitu penggunaan form pemantauan kepatuhan nyeri untuk mengevaluasi apakah pengkajian ulang nyeri dilakukan atau tidak, pemanfaatan stiker nyeri yang digunakan untuk mengingatkan teman - teman sejawat dalam melakukan pengkajian ulang nyeri. Jika dirasakan terus berkelanjutan dan bermanfaat untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan maka akan diusulkan untuk digunakan pada ruangan lain.
45
BAB 5 PENUTUP A. kesimpulan Setelah melaksankan kegiatan aktualisasi selama pembelajaran off campus, penulis dapat menyimpulkan bahwa nilai - nilai dasar PNS memang sangat penting untuk diterapkan dalam bekerja. Nilai - nilai Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika publik, Komitmen mutu, dan Anti korupsi (ANEKA) memberikan hasil kerja yang positif. Penulis sebagai perawat merasakan bahwa nilai - nilai dasar tersebut menjadi panduan berperilaku yang baik dalam setiap penerapan intervensi keperawatan yang diberikan kepada pasien. Dengan demikian pasien pun mersaskan manfaat yang positif terhadap penerapan nilai - nilai ANEKA ini. Beberapa kesimpulan yang dapat diambil oleh penulis pada kegiatan optimalisasi pengkajian ulang nyeri sesuai dengan skala nyeri di rawat inap lantai 4 RSCM Kencana adalah sebagai berikut : penggunaaan stiker nyeri dirasakan memiliki manfaat yang cukup besar untuk mengingatkan para teman sejawat perawat untuk melakukan pengkajian ulang nyeri. Terdapat kemajuan ptrugas dalam melakukan pengkajian ulang nyeri yang dapat bersinergi dengan peningkatan pelayanan publik di rawat inap lantai 4 RSCM Kencana yang secara tidak langsung berdampak pada peningkatan mutu pelayanan kesehatan
B. Saran Nilai nilai dasar PNS berupa ANEKA harus menjadi landasan yang kuat untuk bertindak dan berperilaku, baik dalam bekerja ataupun dalam kehidupan sehari- hari. Harapannya, optimalisasi pengkajian ulang nyeri sesuai dengan skala nyeri di rawat inap lantai 4 RSCM Kencana akan terus dijalankan dan ditingkatkan. Selain itu, diharapkan tujuan yang sudah dicapai penulis pada saat melakukan kegiatan aktualisasi dan habituasi selama pembelajaran off campus akan terus berkelanjutan yaitu : 1. Terwujudnya akuntabilitas dalam bekerja 2. Tertanamnya nlai nasionalisme dalam bekerja
46
3. Diterapkannya standar etika publik dalam bekerja 4. Terciptanya inovasi - inovasi untuk peningkatan mutu pelayanan unit kerja 5. Tidak melakukan korupsi dan gratifikasi di lingkungan kerja
47
DAFTAR PUSTAKA LAN. (2017). Modul pelatihan dasar calon PNS: Akuntabilitas. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara LAN. (2017). Modul pelatihan dasar calon PNS: Nasionalisme. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara LAN. (2017). Modul pelatihan dasar calon PNS: Etika Publik. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara LAN. (2017). Modul pelatihan dasar calon PNS: Komitmen Mutu. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara LAN. (2017). Modul pelatihan dasar calon PNS: Antikorupsi. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara LAN. (2017). Modul pelatihan dasar calon PNS: Manajemen ASN. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara LAN. (2017). Modul pelatihan dasar calon PNS: Whole of government. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara LAN. (2017). Modul pelatihan dasar calon PNS: Pelayanan publik. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Potter, P.A & Perry, A.G. (2005). Buku ajar fundamental keperawatan: Konsep, proses, dan praktik. Jakarta: EGC. Profil RSUPN Dr. Cito Mangunkusumo diunduh dari https://rscm.co.id/index.php?XP_webview_menu=0&pageid=2&title=Sejarah (diakses pada 01 Mei 2021 jam 10.00) Kadek Pramitha Sari & Magdalena S. Halim. (2017). Perbedaan Kuaitas Hidup antar Berbagai Metode Manjemen Nyeri Pada Pasien Nyeri Kronis. Jurnal Psikologi.
48
LAMPIRAN KEGIATAN 1. Menyampaikan rancangan rencana aktualisasi
(Foto membuat perjanjian kepada mentor)
Gb.1 screenshot perjanjian waktu
Foto berdiskusi dengan mentor dan kepala ruangan)
Gb.2 foto diskusi dg mentor
gb.3 diskusi dgn kepala ruangan
49
Gb.4 rencana kegiatan yang telah di setuju
50
2. Membuat form pemantauan kepatuhan nyeri
Foto meminta izin kepada kepla ruangan
Gb. 2.1 meminta izin kepala ruangan
Foto merancang form pemantaun kepatuhan nyeri
Gb 2.2 draft form pemantauan kepatuhan
51
Foto konsultasi form pemantauan kepatuhan
Gb 2.3 catatan kepala ruangan dan lembar konsultasi
Foto form pemantauan kepatuhan yang sudah final
Gb. 2.4 draft form yang final
52
3. Membuat stiker nyeri Foto surat izin untuk membuat stiker
Gb. 3.1 surat izin stiker
Foto membuat rancangan stiker nyeri
Gb 3.2 draft rancangan stiker
53
Foto berdiskusi dengan mentor dan kepala ruangan untyk stiker nyeri
Gb 3.3 diskusi denngan kepala ruangan dan mentor
Gb 3.4 catatan diskusi
gb.3.5 screenshot catatan mentor
54
Mencetak stiker nyeri
Gb 3.6 stiker nyeri
55
4. Melakukan re-sosialisasi dan sosialisasi kepada perawat ruangan Foto menyusun materi pengkajian ulang nyeri
Gb 4.1 SPO nyeri
Gb. 4.2 materi lembar balik
56
Foto Mengkonsultasikan kepada mentor
Gb.4.3 konsultasi mentor
gb.4.4 lembar konsultasi
Foto menginformasikan jadwal resosialisasi
Gb 4.5 screenshot jadwal re-sosialisasi
57
Foto proses sosialisasi
Gb. 4.6 proses re-sosialisasi
58
Gb. 4.7 daftar absen re-sosialsisasi
Gb 4.8 Notulensi re-sosilaisasi
59
5. Melakukan pengkajian ulang nyeri
Foto mengecek status pasien
Gb 5.1 status pasien
Foto menempelkan stiker
Gb .2 menempelkan stiker
60
Foto melakukan pengkajian ulang nyeri
Gb 5.3 menyapa pasien, pengkajian nyeri
Foto mengisi form pengkajian nyeri
Gb. 5.4 status pasein
61
Gb. 5.5 status pasien
62
6. Melakukan evaluasi kegiatan
(Pengumpulan data pengkajian ulang nyeri)
Gb. 6.1 Data pasien
63
(Analisis data pelaksanaan pengkajian ulang nyeri)
pengkajian ulang nyeri sesuai dengan skala nyeri
29% sesuai tidak sesuai
71%
Gb. 6.2 persentasi kegiatan pengkajian ulang nyeri
64
Lembar pengendalian mentor
65
66
67
68