LAPORAN RANCANGAN AKTUALISASI
PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN III ANGAKATAN 6
PENERAPAN TEKNIK FLUSH NaCl 0.9% DALAM PEMBERIAN THERAPY INTRAVENA
DI RSUP DR HASAN SADIKIN BANDUNG TAHUN 2022
Disusun Oleh : Maya Maulida, S.Kep., Ners NIP. 199210252022032002
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA BALAI PELATIHAN KESEHATAN
CIKARANG
2022
LEMBAR PERSETUJUAN RANCANGAN AKTUALISASI
PENERAPAN TEKNIK FLUSH0.9% DALAM PEMBERIAN THERAPY INTRAVENA DI RSUP DR HASAN SADIKIN BANDUNG TAHUN 2022
Telah di lakukan seminar rancangan Tanggal 14 Juli 2022, di Bapelkes Cikarang
Coach, Mentor,
Fatrisia Madina, S.Kp., MM NIP. 197409132005012001 NIP.196303091988032003
drg. Yana Yojana, M.A
Penguji
Miftahur Rohim, ST, M.Kes NIP. 196903121992031014
i
SURAT PERNYATAAN ORISINALITAS
Saya yang bertanda tangan di bawah ini, menyatakan bahwa :
Nama : Maya Maulida
NIP : 199210252022032002
Pangkat/Gol : Penata Muda Tk.I - III/b
Jabatan : Perawat Ahli Pertama
Intansi Asal : RSUP Dr Hasan Sadikin Bandung
Penyelenggara Pelatihan : BAPELKES Cikarang
Laporan Aktualisasi saya adalah asli dan belum pernah diajukan pada Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil angkatan manapun. Laporan ini adalah murni gagasan dan rumusan aktualisasi saya sendiri, sesuai arahan coach dan mentor. Kertas Kerja Laporan Aktualisasi ini tidak terdapat karya atau pendapat yang ditulis atau dipublikasikan orang lain, kecuali mencantumkan sumber referensi secara jelas dengan menyebutkan naam pengarang dan mencantumkan dalam daftar pustaka.
Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya. Apabila di kemudian hari terdapat penyimpangan dan ketidakbenaran dalam pernyataan ini, maka saya bersedia menerima sanksi sesuai dengan aturan yang berlaku di Bapelkes Cikarang .
Dibuat di : Bandung
Pada tanggal : 14 Juli, 2022
Yang membuat pernyataan,
Materai 10.000
Maya Maulida
NIP 199210252022032002
ii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT, atas segala rahmatNya penulis dapat menyelesaikan rancangan aktualisasi dengan judul “PENERAPAN TEKNIK FLUSH0.9%
DALAM PEMBERIAN THERAPY INTRAVENA DI RSUP DR HASAN SADIKIN BANDUNG TAHUN
2022”. Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dari pihak lain maka penulis tidak dapat menyelesaikan rencana aktualisasi ini. Oleh karena itu, pada kesempatanini penyusun menyampaikan ucapan terima kasih yang tulus kepada semua pihak yang telah membantu dalam pembuatan rencana aktualisasi ini, diantaranya kepada:
1. dr Azhar Jaya, SKM., MARS. Selaku Direktur Utama RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung yang telah memberikan kesempatan dan dukungan kepada penulis untuk dapat mengikuti kegiatan Pelatihan Dasar CPNS.
2. Ibu Fatrisia Madina, S.Kp., MM selaku Koordinator bidang Keperawatan, sekaligus mentor yang senantiasa memberikan bimbingan.
3. Ibu Nurlaily Afianti, S.Kp., M.Kep. dan juga Ibu Amelia Ganefianty, M.Kep., Sp.KMB selaku Kepala ruangan dan wakil kepala ruangan HCU Asnawati yang telah memberikan ide, motivasi, dukungan dan arahan.
4. Bapak Drs. Suherman, M.Kes. selaku Kepala Balai Pelatihan Kesehatan Cikarang, yang telah memberikan kesempatan dan dukungan kepada penulis untuk dapat mengikuti kegiatan Pelatihan Dasar CPNS
5. Ibu drg. Yana Yojana, MA. selaku Coachyang telah banyak memberikan bimbingan dan arahan kepada penulis dalam menyusun rancangan pelaksanaan aktualisasi ini dengan sebaik-baiknyaa.
6. Seluruh Widyaiswara dari Bapelkes Cikarang yang telah memberikan ilmu dan mengajarkan terkait penyusunan rancangan aktualisasi.
7. Orang Tua khususnya Ibunda tercinta penulis yang senantiasa memberikan doa dan dukungan.
8. Seluruh teman-teman Pelatihan Dasar CPNS Golongan III Angkatan 6 Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
9. Rekan sejawat di ruang HCU Asnawati RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung. Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, saran dan kritik yang membangun sangat dinantikan untuk perbaikan di masa yang akan datang. Penulis berharap semoga rancangan aktualisasi ini dapat bermanfaat bagi berbagai pihak.
iii
iv DAFTAR ISI Lembar Persetujuan......................................................................................... i Surat Pernyataan Orisinalitas .......................................................................... ii Kata Pengantar ................................................................................................ iii Daftar Isi.......................................................................................................... iv Daftar Tabel ..................................................................................................... vi Daftar Gambar.................................................................................................. vii BAB I Pendahuluan .......................................................................................... 1 1.1 Latar Belakang 1 1.2 Tujuan ............................................................................................................ 3 1.2.1 Tujuan Umum ......................................................................................... 3 1.2.2 Tujuan Khusus 3 1.3 Manfaat .......................................................................................................... 3 1.3.1 Manfaat Bagi Penulis ............................................................................... 3 1.3.2 Manfaat Bagi Unit Kerja 3 1.3.3 Manfaat Bagi Masyarakat ......................................................................... 3 1.4 Ruang lingkup ................................................................................................. 4 BAB II Gambaran Instansi dan Profil Pesesrta ................................................ 5 2.1 Gambaran Organisasi........................................................................................ 5 2.1.1 Sejarah RSUP Dr Hasan Sadkin Bandung ................................................... 6 2.1.2 Visi dan Misi RSUP Dr Hasan Sadkin Bandung 6 2.1.3 Tugas dan Fungsi RSUP Dr Hasan Sadkin Bandung .................................... 6 2.1.4 Tata Nilai dan Janji Pelayanan RSUP Dr Hasan Sadkin Bandung.................... 7 2.1.5 Struktur Organisasi RSUP Dr Hasan Sadkin Bandung ................................... 8 2.2 Profil Ruangan HCU Asnawati RSUP Dr Hasan Sadikin Bandung............................ 9 2.2.1 Karakteristik Ruangan HCU Asnawati ........................................................ 9 2.2.2 Struktur Organisasi Ruangan HCU Asnawati ............................................... 10 2.3 Uraian/Rincian Tugas Jabatan peserta................................................................ 11 2.3.1 Profil Peserta ........................................................................................... 11 2.3.2 Rincian Tugas Jabatan Peserta .................................................................. 11 BAB III Analisis Isu Dalam Pelaksanaan Tugas Dan Fungsi............................. 18 3.1 Identifikasi ISU Identifikasi dan Analisis Isu Aktual .............................................. 18
v 3.1.1 Identifikasi Isu......................................................................................... 18 3.1.2 Keterikatan Isu dengan Peran dan Kedudukan ASN untuk Terwujudnya SMART Governance...................................................................................................... 18 3.1.3 Pemilihan / Penapisan Isu......................................................................... 20 3.1.4 Analisis Isu .............................................................................................. 22 3.1.5 Analisis Penyebab .................................................................................... 24 3.2 Gagasan Pemecahan Isu .................................................................................. 25 3.3 Gagasan Kreatif Pemecahan Isu ........................................................................ 25 3.4 Kegiatan .......................................................................................................... 25 3.5 Matrix Rancangan Aktualisasi 26 Rencana Jadwal Kegiatan ................................................................................ 40 Daftar Pustaka ................................................................................................. 41 Lampiran.......................................................................................................... 42
vi DAFTAR TABEL Tabel 2. 1 Tabel Rincian Tugas Jabatan Sesuai SKP.................................................... 14 Tabel 3.1 Keterikatan Isu dengan Peran dan Kedudukan ASN untuk Terwujudnya SMART Governance 18 Tabel 3.2 Analisis Isu Berdasarkan Kriteria APKL........................................................ 21 Tabel 3.3 Penetapan Kriteria APKL............................................................................ 21 Tabel 3.4 Rancangan Kegiatan Aktualisasi 26 Tabel 3.6 Rencana Jadwal Kegiatan.......................................................................... 40
vii
Gambar 1.1 Direksi RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung ................................................ 8 Gambar 1.2 Struktur Organisasi RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung .............................. 9 Gambar 1.3 Struktur Organisasi Instalasi HCU Asnawati ............................................ 10 Gambar 3.1 Diagram FishboneAnalysis..................................................................... 24
DAFTAR GAMBAR
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam mewujudkan tujuan negara sebagaimana tercantum dalam pembukaan UndangUndang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, perlu dibangun aparatur sipil negara yang memiliki integritas, profesional, netral dan bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme, serta mampu menyelenggarakan pelayanan publik bagi masyarakat dan mampu menjalankan peran sebagai unsur perekat persatuan dan kesatuan bangsa berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Aparatur Sipil Negara (ASN) adalah profesi bagi pegawai negeri sipil dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja yang bekerja pada instansi pemerintah (Undang- undang ASN Nomor 5 Tahun 2014).
PNS mempunyai peran dan fungsi melaksanakan kebijakan publik, memberikan pelayanan publik yang profesional dan berkualitas, dan mempererat persatuan kesatuan NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia). Dalam menjalankan fungsinya, diperlukan kualitas sumber daya PNS yang kompetan, maka dari itu diperlukan seorang Calon PNS (CPNS) yang profesional dan berintegritas tinggi. Sehingga, diperlukan nilai dasar yang menjadi panduan ASN dalam berperilaku dan menjalankan perannya. Adapun nilai dasar yang dimaksud adalah nilai Ber-AKHLAK yang merupakan akronim dari Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif dan Kolaboratif.
Untuk mewujudkan ASN yang berakhlak diperlukan pelatihan dasar guna menginternalisasikan nilai tersebut. Berdasarkan Peraturan LAN No 1 Tahun 2021 Pelatihan Dasar (Latsar) CPNS merupakan pendidikan dan pelatihan dalam masa Prajabatan yang dilakukan secara terintegrasi. Latsar ini bertujuan untuk mengembangkan kompetensi CPNS meliputi membangun integritas moral, kejujuran, semangat dan motivasi nasionalisme dan kebangsaan, karakter kepribadian yang unggul dan bertanggung jawab, memperkuat profesionalisme dan kompetensi bidang. Penyelenggaran yang terintegrasi ini memadukan antara pelatihan klasikal dan non klasikal serta pelatihan mandiri yang selanjutnya disebut Blended Learning. Melalui ini peserta Latsar CPNS dapat menginternalisasi nili-nilai, menerapkan, mengaktualisasikan serta membuatnya menjadi kebiasaan (habituasi) dan dapat merasakan manfaatnya sehingga membentuk karakter ASN yang profesional sesuai bidang
1
tugasnya.
Kedudukan PNS sebagai unsur aparatur negara yang berfungsi sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik, dan perekat dan pemersatu bangsa. Rumah sakit merupakan salah satu pelayanan publik yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan bagi masyarakat. Pelayanan kesehatan yang aman dan efektif dilaksanakan paling sedikit sesuai dengan sasaran keselamatan pasien antara lain pengurangan resiko infeksi terkait pelayanan kesehatan (Kemenkes RI, 2014).
Infeksi Terkait Pelayanan Kesehatan (Health Care Associated Infections) yang selanjutnya disingkat HAIs adalah infeksi yang terjadi pada pasien selama perawatan di rumah sakit dan fasilitas pelayanan kesehatan lainnya dimana ketika masuk tidak ada infeksi dan tidak dalam masa inkubasi, termasuk infeksi dalam rumah sakit tapi muncul setelah pasien pulang, juga infeksi karena pekerjaan pada petugas rumah sakit dan tenaga kesehatan terkait proses pelayanan kesehatan di fasilitas pelayanan kesehatan.
HAIs dapat terjadi pada berbagai aspek salah satunya pada pasien yang mendapat terapi intravena (intravenous therapy) atau biasa disebut Phlebitis. Phlebitis merupakan salah satu indikator mutu pelayanan yang harus menjadi perhatian khusus pihak pemberi pelayanan kesehatan karena memiliki keterkaitan dengan usaha dalam meningkatkan keselamatan pasien. Maka dari itu, diperlukan upaya dan inovasi yang mampu membantu mengendalikan angka kejadian phlebitis.
Penelitian yang dilakukan oleh Siti Aminah dan Rikadefi tahun 2020 di RSUD Al ihsan Bandung menunjukkan terdapat pengaruh flushing Nacl 0,9% terhadap kejadian phlebitis, dalam penelitian itu disarankan untuk menetapkan standar prosedur operasional flushingdalam upaya pencegahan kejadian phlebitis. Disebutkan juga dalam jurnal IranianJournalofNursing andMidwiferyResearchterdapat perubahan penurunan statistik angka kejadian phlebitispada kelompok yang diberikan bilas NaCl setelah pemberian therapy intravena.
Hasil survei yang dilakukan terhadap pengetahuan perawat mengenai teknik flushnacl 0.9% dalam pemberian therapy intravena di hcu asnawati rsup dr hasan sadikin bandung menunjukkan 8 dari 10 orang yang mengisi survei tidak tahu bahwa teknik flushNaCl mampu menurunkan kejadian Phlebitis, dan keseluruhan perawat yang mengisi survei belum pernah
melakukan teknik flush NaCl selama pemberian therapy intravena. Adapun hasil pengamatan yang dilakukan di rsup dr hasan sadikin bandung diketahui, belum adanya SPO mengenai teknik
pemberian NaCl 0.9% dalam pemberian therapy intravena.
2
Berdasarkan latar belakang diatas maka perlu dilaksanakan penyelesaian isu agar
kualitas pelayanan ke pasien lebih optimal. Sehingga penulis tertarik untuk membuat rancangan aktualisasi “Pengaplikasian Teknik FlushNaCl 0.95 dalam Pemberian Therapy Intravena di HCU
Asnawati Dr. Hasan Sadikin Bandung Tahun 2022”. Diharapkan dengan rancangan aktualisasi ini teknik flushNaCl mampu diaplikasikan dan dapat berguna dalam menurunkan angka kejadian phlebitis.
1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Tujuan umum yaitu menjadi ASN (Aparatur Sipil Negara) yang profesional dan berkarakter, serta mampu menerapkan nilai-nilai dasar ASN BerAKHLAK (Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif).
1.2.2 Tujuan Khusus
Peserta mampu melaksanakan teknik flushNaCl 0.9% dalam pemberian therapy intra vena dengan melakukan pengembangan Standar Operasional Prosedur (SOP) dan sosialisasi terhadap perawat melalui Video edukasi dan FocusGroupDisscussion.
1.3 Manfaat
1.3.1 Manfaat Bagi Penulis
Penulis dapat memahami dan menambah wawasan terkait nilai-nilai dasar, kedudukan, peran dan fungsi serta aktualisasi untuk menjadi ASN yang memiliki integritas, profesional, netral dan bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN), serta berkarakter sehingga dapat menyusun rancangan aktualisasi sebagai pedoman dalam pelaksanaan tugas Latsar CPNS selama habituasi di unit kerja. Mewujudkan ASN sebagai bagian dari reformasi birokrasi.
1.3.2 Manfaat Bagi Unit Kerja
Sebagai bentuk inovasi dalam pemberian pelayanan keperawatan sehingga mampu tercapainya pelayanan publik berkualitas bagi masyarakat (khususnya adalah pasien) guna mencapai visi misi serta peningkatan mutu pelayanan di unit kerja.
1.3.3 Manfaat Bagi Masyarakat
Dengan adanya inovasi tersebut Masyarakat mendapatkan pelayanan yang aman, optimal dan berkualitas.
3
1.4 Ruang Lingkup
Kegiatan aktualisasi Pelatihan Dasar CPNS Tahun 2022 ini dilaksanakan pada tanggal 15 Juli 2022 sampai dengan tanggal 20 agustus 2022 di ruang HCU Asnawati RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung. Dalam kegiatan aktualisasi ini, peserta dituntut untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan dengan penuh disiplin dan bertanggung jawab, sesuai dengan jadwal yang telah direncanakan pada rancangan aktualisasi. Coach dan Mentor berkewajiban untuk memandu dan mengawasi pelaksanaan kegiatan, ketepatan aktualisasi substansi materi pokok mata pelatuham kualitas capaian hasil kegiatan, kontribusi hasil kegiatan terhadap visi, misi, dan tujuan organisasi, serta kontribusi hasil kegiatan terhadap penguatan nilai organisasi.
4
BAB II
GAMBARAN INSTANSI DAN PROFIL PESERTA
2.1 Gambaran Organisasi
2.1.1 Sejarah RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung
Pada tahun 1920, rumah sakit ini dibangun dengan kapasitas 300 tempat tidur oleh pemerintah Belanda dan selesai tahun 1923. Pada tanggal 15 Oktober 1923 diresmikan dan diberi nama Met Algemeene Bandoengsche Ziekenhui. Lima tahun kemudian, tepatnya tanggal 30 April 1927, namanya berubah menjadi GemeenteZiekenhuisJuliana. Tenagadokter pada waktu itu hanya ada 6 dokter berkebangsaan BeLanda dan 2 orang dokter berkebangsaan Indonesia, yaitu dr. Tjokro Hadidjojo dan dr. Djundjunan Setiakusumah. Diantara ke enam dokter Belanda itu ada seorang ahli bedah yang tidak bekerja penuh.Pada tahun 1942, pecah Perang Pasifik dan rumah sakit ini oleh Belanda dijadikan rumah sakitmiliter yang pengelolaannya diselenggarakan oleh Dinas Kesehatan Militer. Kemudian, masih di tahun 1942 bala tentara Jepang menduduki Pulau Jawa, fasilitas rumah sakit dijadikan rumah sakit militer Jepang dan diberi nama menjadi Rigukun Byoin sampai tahun 1945. Setelah Jepang menyerah kepada Sekutu, pada tanggal 17 Agustus 1945
Bung Karno rnemproklamasikan kemerdekaan Indonesia, namun rumah sakit masih tetap dikuasai oleh Belanda sebagai rumah sakit militer dibawah pimpinan WJ. Van Thiel. Pada tahun 1948, fungsi rumah sakit diubah kembali menjadi peruntukan bagi kalangan umum.
Dalam perkembangan selanjutnya, rumah sakit masuk ke dalam naungan
Kotapraja Bandung dan diberi nama Rumah Sakit Rantja Badak (RSRB), sesuai dengan sebutan nama kampung lokasi berdirinya rumah sakit ini yaitu Rantja Badak.
Pimpinan masih tetap oleh W. J. van Thiel sampai tahun 1949, Setelah itu rumah sakit dipimpin oleh Dr Paryono Suriodipuro sampai tahun 1953. Pada tahun 1954, oleh
Menteri Kesehatan, RSRB ditetapkan menjadi RS Propinsi dan langsung di bawah
Departemen Kesehatan. Pada tahun 1956, RSRB ditetapkan menjadi Rumah Sakit
Umum Pusat dengan kapasitas perawatan meningkat menjadi 600 tempat tidur. Pada tanggal 8 Oktober 1967, RSRB berganti nama menjadi Rumah Sakit Dr. Hasan
Sadikin sebagai penghormatan terhadap almarhum Direktur Rumah Sakit yang meninggal dunia pada tanggal 16 Juli 1967 sewaktu masih menjabat sebagai Direktur dan Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran (UNPAD).
Untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, RSHS mengembangkan berbagai
5
fasilitas (sarana, prasarana dan alat) sesuai dengan Master Plan Pengembangan
RSHS sebagai TeachingHospital. Master Plan RSHS yang mendukung fungsi RSHS sebagai RS Pendidikan, pertama kali dirancang pada tahun 1972, yang kemudian dikaji ulang dan dikembangkan menjadi Master Plan RSHS tahun 1982. Seiring dengan perkembangan ilmu dan teknologi di bidang kesehatan, dan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan peningkatan cakupan, jangkauan dan mutu pelayanan rumah sakit, melalui soft loan dari OECF/JBIC (Jepang), tersusun Master Plan RSHS tahun 1995 sebagai Model RS Pendidikan di Indonesia, dengan filosofi integral pelayanan medis dan pendidikan kedokteran untuk peningkatan kualitas hidup manusia. Realisasi tahap pertama dan Master Plan tersebut adalah pembangunan
Gedung GawatDarurat dan Bedah Sentral (Emergency Unit–Central Operating Theatre (EU-COT)) termasuk Ruang Rawat Intensif, yang diselesaikan pada tahun 2001, dilengkapi dengan fasilitasperalatan medik yang canggih pada masanya. Dari efisiensi biaya pembangunan tersebut, telah sekailgus dapat dibangun Gedung Rawat Inap Khusus (kelas VIP), berkapasitas 75 tempat tldur, yang kemudian diberi nama Paviliun Parahyangan. RSHS ditetapkan sebagai Rumah Sakit Rujukan Nasional berdasarkan Surat Keputusan Menteri No. HK.02.02/MENKES /390/2014 tentang Pedoman Penetapan RS Rujukan Nasional,mengampu tujuh RS Regional di Jawa Barat dan beberapa RS di luar provinsi Jawa Barat. Dataterakhir menunjukkan, kini RSHS
memiliki 944 tempat tidur, 3000 karyawan dengan 395 dokterspesialis dan subspesialis dan enam layanan unggulan terdiri atas Pelayanan Jantung Terpadu, Pelayanan Onkologi, Pelayanan Infeksi, Bedah Minimal Invasif, Kedokteran Nuklir dan Transplantasi Ginjal.
2.1.2 Visi dan Misi RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung
Visi RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung sejalan dengan Visi Pemerintah Kabinet
Indonesia Maju 2020 - 2024, yaitu “Terwujudnya Indonesia Maju Yang Berdaulat, Mandiri, dan Berkepribadian Berlandaskan Gotong Royong”
Misi RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung adalah “Mewujudkan Kualitas Hidup
Manusia Indonesia Yang Tinggi, Maju Dan Sejahtera”
2.1.3 Tugas dan Fungsi RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung
Tugas RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung adalah, “Menyelenggarakan Pelayanan
Kesehatan Perseorangan secara Paripurna”
Fungsi RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung diantaranya adalah :
a. Penyusunan Rencana, Program dan Anggaran
6
b. Pengelolaan Pelayanan Medis dan Penunjang Medis
c. Pengelolaan Pelayanan Keperawatan
d. Pengelolaan Pelayanan Non Medis
e. Pengelolaan Pendidikan dan Pelatihan di bidang Pelayanan Kesehatan
f. Pengelolaan Penelitian, Pengembangan dan Penapisan Teknologi di bidangPelayanan Kesehatan
g. Pengelolaan keuangan dan barang milik negara
h. Pengelolaan layanan pengadaan barang/jasa
i. Pengelolaan sumber daya manusia
j. Pelaksanaan urusan hukum, organisasi dan hubungan masyarakat
k. Pelaksanaan Kerja Sama
l. Pengelolaan Sistem Informasi
m. Pemantauan, Evaluasi dan Pelaporan
n. Pelaksanaan Urusan Administrasi Rumah Sakit
2.1.4
Tata nilai yang dipilih untuk mengawal penerapan visi dan misi RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung adalah “PAMINGPIN PITUIN” yaitu :
a. Kepemimpinan : Nilai yang menggambarkan kepeloporan dan menyiapkan talenta-talenta terbaik di bidangnya
b. Profesional : Nilai yang berorientasi pada pencapaian kinerja melalui perjalanankemitraan
c. Inovatif : Nilai yang menggambarkan keinginan untuk menghasilkan suatu yang barudan senantiasa melakukan perbaikan secara berkesinambungan
d. Tulus : Keinginan untuk memberi tanpa pamrih, proaktif dan responsive
e. Unggul : Keinginan untuk menjadi yang terbaik dan menghasilkan kualitas prima
f. Integritas : Nilai yang menggambarkan kejujuran, amanah, dan menjunjung etika yangtinggi dalam menjalankan tugas.
Selain itu, terdapat janji pelayanan kesehatan di RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung, yaitu SIGAP :
a. Senyum-Sapa-Salam-Sopan-Santun (5S)
b. Inovatif dalam berkarya
c. Gelorakan Semangat Pelayanan Prima
7
Tata Nilai dan Janji Pelayanan RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung
d. Amanah Menjaga Keselamatan Pasien
e. Peduli, Perhatian dan Perasaan Terdapat juga nilai-nilai yang dianut dalam pelayanan, yaitu PRIMA
a. Profesional : Memiliki kemampuan untuk memberikan pelayanan dengan kualitas yang terbaik (prima) disertai kompetensi dalam disiplin ilmu yang mendasarinya.
b. Respek : Pelayanan yang prima akan dapat diberikan apabila dilandasi oleh rasasaling hormat-menghormati diantara anggota tim pemberi pelayanan kesehatan. Pelayanan yang prima tidak hanya ditentukan oleh satu profesi, tetapi oleh semua profesi yang terlibat dalam tim pelayanan kesehatan.
c. Integritas : Bertindak terintegrasi sesuai dengan nilai-nilai dan kebijakanorganisasi serta kode etik farmasi.
d. Manusiawi : Menganggap setiap individu atau manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan yang mulia. Oleh karena itu harkat dan martabat mereka harus dijunjungtinggi.
e. Amanah : Melaksanakan dengan sungguh-sungguh segala hal yang dipercayakan oleh negara dan masyarakat, khususnya dalam memberikan pelayanan, pendidikan, dan penelitian kesehatan.
Adapun Motto RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung, yaitu : “Kesehatan Anda Menjadi
Prioritas Kami”
8
2.1.5 Struktur Organisasi RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung
Gambar 1.1 Direksi RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung
Seperti yang terlihat pada gambar diatas, RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung dipimpin oleh Plt. Direktur Utama dr. Azhar Jaya, SKM., MARS. Untuk unit kerja penulis di Ruang Covid Kemuning 2, bertempat di bawah Direktur Pelayanan Medik, Keperawatan & Penunjang dr. Yana Akhmad Supriatna, SpPD-KP, MMRS. Seperti gambar berikut :
Gambar 1.2 Struktur Organisasi RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung
2.2 Profil Ruangan HCU Asnawati RSUP Dr Hasan Sadikin Bandung
2.2.1 Karakteristik Ruangan HCU Asnawati RSUP Dr Hasan Sadikin Bandung
Ruang perawatan High Care Unit Asnawati atau HCU Asnawati adalah ruangan semi intensif yang baru di buka pada bulan Maret 2022. Ruangan HCU Asnawati merupakan ruang perawatan yang diperuntukan untuk pasien bedah dari usia anak hingga lansia dengan kondisi stabil namun membutuhkan monitoring secara ketat baik tanda tanda vital, cairan dan elektrolit maupun obat obatan. Saat ini ruang HCU Asnawati memiliki kapasitas 7 tempat tidur. Ruangan HCU Asnawati direncanakan memiliki total 20 tempat tidur namun 14 tempat tidur lainnya masih dalam tahap renovasi. Metode asuhan keperawatan yang dilakukan di ruang HCU Asnawati adalah metode kasus.
9
2.2.2 Struktur Organisasi Ruangan HCU Asnawati RSUP Dr Hasan Sadikin Bandung
Gambar 1.3 Struktur Organisasi Instalasi HCU Asnawati RSUP Dr Hasan Sadikin Bandung
KEPALA INSTALASI RAWAT INAP
dr. Edwin Armawan, SpOG, (K)., MM,MHKes, MMRS
SUB INSTALASI RAWAT INAP
Dr Sumartini Dewi, dr., Sp-PD-KR, M.Kes.
KEPALA BIDANG KEPERAWATAN
Fatrisia Madina, SKp., MM.
KEPALA SEKSI YAN KEP RAWAT INAP
Dr. Sumartini Dewi, dr., Sp-PD-KR, M.Kes.
PENGAWAS HCU
Meitha R, S.Kp., M.Kep.
KEPALA RUANGAN
HCU ASNAWATI
Nurlaily Afianti, S.Kp., M.Kep.
WAKIL KEPALA RUANGAN
HCU ASNAWATI
Amelia Ganefianty, M.Kep., Sp. KMB. Perawat
10
2.3 Uraian/Rincian Tugas Jabatan peserta
2.3.1 Profil Peserta
Nama : Maya Maulida, S.Kep., Ners.
NIP : 199210252022032002
Pangkat/Golongan : Penata Muda Tk. I/III-B
Jabatan : Perawat Ahli Pertama
Unit Kerja : Bidang Keperawatan - HCU Asnawati
Instansi : RSUP Dr Hasan Sadikin Bandung
2.3.2 Rincian Tugas Jabatan Peserta
Penulis merupakan peserta Latsar CPNS tahun 2022 dengan jabatan sebagai Perawat
Ahli Pertama. Tugas Jabatan Fungsional Perawat Ahli Pertama menurut PERMENPAN RB No. 35 Tahun 2019 meliputi:
1. Melakukan pengkajian keperawatan lanjutan pada individu
2. Melakukan pengkajian keperawatan lanjutan pada keluarga
3. Melakukan pengkajian keperawatan dasar pada masyarakat
4. Memberikan konsultasi data pengkajian keperawatan dasar/lanjut
5. Melakukan komunikasi terapeutik dalam pemberian asuhan keperawatan
6. Melaksanakan manajemen surveilans hais sebagai upaya pengawasanrisiko infeksi dalam upaya preventif dalam pelayanan keperawatan
7. Melakukan upaya peningkatan kepatuhan kewaspadaan standar pada pasien/petugas/ pengunjung sebagai upaya pencegahan infeksi
8. Melakukan investigasi dan deteksi dini kejadian luar biasa yang berdampakpada pelayanan kesehatan
9. Mengajarkan teknik kontrol infeksi pada keluarga dengan penyakit menular
10. Merumuskan diagnosis keperawatan pada individu
11. Membuat prioritas diagnosis keperawatan dan masalah keperawatan
12. Menyusun rencana tindakan keperawatan pada individu (merumuskan, menetapkan tindakan)
13. Menyusun rencana tindakan keperawatan pada keluarga (merumuskan, menetapkan tindakan)
11
14. Melakukan tindakan keperawatan pada kondisi gawatdarurat/ bencana/ kritikal;
15. Melakukan tindakan terapi komplementer/ holistik
16. Melakukan tindakan keperawatan pada pasien dengan intervensi pembedahan padatahap pre/ intra/ post operasi
17. Memberikan dukungan/ fasilitasi kebutuhan spiritual pada kondisi kehilangan/berduka/ menjelang ajal dalam pelayanan keperawatan
18. Melakukan tindakan keperawatan pemenuhan kebutuhan nutrisi
19. Melakukan tindakan keperawatan pemenuhan kebutuhan eliminasi
20. Melakukan tindakan keperawatan pemenuhan kebutuhan mobilisasi
21. Melakukan tindakan pemenuhan kebutuhan istirahat dan tidur
22. Melakukan tindakan pemenuhan kebutuhan kebersihan diri
23. Melakukan tindakan pemenuhan kebutuhan rasa nyaman dan pengaturan suhu tubuh
24. Melakukan stimulasi tumbuh kembang pada individu
25. Memfasilitasi adaptasi dalam hospitalisasi pada individu
26. Melaksanakan case finding/ deteksi dini/ penemuan kasus baru pada individu
27. Melakukan support kepatuhan terhadap intervensi kesehatan pada individu
28. Melakukan pendidikan kesehatan pada individu pasien
29. Melakukan pendidikan kesehatan pada kelompok
30. Melakukan peningkatan/ penguatan kemampuan sukarelawan dalam meningkatkan masalah kesehatan masyarakat
31. Melakukan pendidikan kesehatan pada masyarakat
32. Melakukan pemenuhan kebutuhan oksigenisasi kompleks
33. Melakukan terapi aktivitas kelompok (TAK) stimulasi persepsi
34. Melakukan terapi aktivitas kelompok (TAK) stimulasi sensorik
35. Melakukan komunikasi dengan klien yang mengalami hambatan komunikasi
36. Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang kompleks pada area medikalbedah
37. Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang kompleks di area anak
38. Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang kompleks di area maternitas
39. Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang kompleks di area komunitas
40. Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang kompleks di area jiwa
41. Melakukan perawatan luka
42. Melakukan pemantauan atau penilaian kondisi pasien selama dilakukantindakan keperawatan spesifik sesuai kasus dan kondisi pasien
12
43. Melakukan konsultasi keperawatan dan kolaborasi dengan dokter
44. Melakukan rehabilitasi mental spiritual pada individu
45. Melakukan penatalaksanaan manajemen gejala
46. Melakukan evaluasi tindakan keperawatan pada individu
47. Melaksanakan fungsi pengarahan pelaksanaan pelayanan keperawatansebagai ketua tim/ perawat primer
48. Melakukan pendokumentasian tindakan keperawatan
49. Melakukan pengorganisasian pelayanan keperawatan antar shift/ unit/fasilitas kesehatan
50. Melakukan pemberian penugasan perawat dalam rangka melakukan fungsi ketenagaan perawat
51. Melakukan preseptorship dan mentorship
Dalam pelaksanaan kegiatan aktualisasi, Penulis melaksanakan kewajiban berdasarkan
Tugas Pokok Jabatan yang tercantum dalam Sasaran Kerja Pegawai (SKP). Berikut merupakan butir kegiatan yang tercantum dalam SKP Penulis:
Tabel 2. 1 Tabel Rincian Tugas Jabatan Sesuai SKP
No Rencana Kinerja Butir Kegiatan Yang Terkait
1. Melaksanakan pengantaran pasien rawat inap ke kamar operasi tepat waktu
2. Memenuhi kepatuhan
penggunaan Rekam Medis
Elektronik (RME) di Instalasi
Rawat Inap
Memenuhi laporan sensus harian
Melakukan tindakan keperawatan pada pasiendengan intervensi pembedahan
pada tahap pre/intra/post operasi
Output Butir Kegiatan
Logbook
Melakukan pendokumentasian tindakan keperawatan Logbook
3.
Melaksanakan fungsi pengarahan pelaksanaan
pelayanan keperawatan sebagai ketua tim/perawat Logbook
Melakukan pemberian penugasan perawat
dalam rangka melakukan fungsi ketenagaan perawat Logbook
13
Melaksanakan asuhan keperawatan pre danpost operasi
Melaksanakan case finding/deteksi dini/penemuan kasus baru pada individu
Melakukan pengkajian keperawatan lanjutan pada individu
Memberikan konsultasi data pengkajian keperawatan dasar/lanjutan
Merumuskan diagnosa keperawatan pada Individu
Logbook
Logbook
Menyediakan laporandata kejadian infeksi daerah operasi di Instalasi Rawat Inap
Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang kompleks pada area medikal bedah
Memfasilitasi adaptasi dalam hospitalisasi pada Individu
Melakukan tindakan keperawatan pada kondisi gawat darurat/bencana/kritikal
Memberikan dukungan/fasilitasi kebutuhan spiritual pada kondisi kehilangan, berduka ataumenjelang ajal dalam pelayanan keperawatan
Melakukan tindakan keperawatan pemenuhan kebutuhan nutrisi
Melakukan tindakan keperawatan pemenuhan kebutuhan eliminasi
Melakukan tindakan keperawatan pemenuhan kebutuhan mobilisasi
Logbook
Logbook
Logbook
Logbook
Logbook
Logbook
Logbook
Logbook
Logbook
14
4.
5.
Tercapainya skor waktu tunggu operasi elektif (WTO) sesuai target
Melakukan tindakan keperawatan pemenuhan
kebutuhan istirahat dan tidur
Melakukan tindakan keperawatan pemenuhan kebutuhan kebersihan diri
Logbook
Logbook
Melakukan tindakan keperawatan pemenuhan kebutuhan rasa nyaman dan pengaturan suhu Logbook
Melakukan pemenuhan kebutuhan oksigenasi kompleks Logbook
Melakukan komunikasi dengan klien dengan hambatan komunikasi Logbook
Melakukan pemantauan atau penilaian kondisi Logbook
Pasien selama dilakukan tindakan
keperawatan spesifik sesuai kasus dan kondisi pasien Logbook
Melakukan evaluasi tindakan keperawatan pada individu
Melakukan penatalaksanaan manajemen gejala
Logbook
Logbook
Melakukan perawatan luka Logbook
Melakukan support kepatuhan terhadap intervensi kesehatan pada individu
Logbook
15
6.
Menyelenggarakan monitoring
Melaksanakan manajemen surveilans Hais
sebagai upaya pengawasan resiko infeksi dalam upaya preventif pada pelayanan keperawatan
Melakukan pengorganisasian pelayanan keperawatan antar shift/unit/fasilitas kesehatan
Logbook
Logbook
Melaksanakan
Melakukan konsultasi keperawatan dan kolaborasi dengan dokter
Melakukan upaya peningkatan kepatuhan kewaspadaan standar pada pasien/ petugas/ pengunjung sebagai upaya pencegahan infeksi
Melakukan pendidikan kesehatan pada Individu
Logbook
Logbook
Logbook
16
7.
dan evaluasi kepatuhan visite DPJP online
8.
kepatuhan pelaksanaan protokol kesehatan
BAB III ANALISIS ISU DALAM PELAKSANAAN TUGAS DAN FUNGSI
3.1 Identifikasi ISU Identifikasi dan Analisis Isu Aktual
3.1.1 Identifikasi Isu
Penulis menentukan identifikasi isu dengan cara observasi selama 3 minggu di HCU Asnawati RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung, berikut ini beberapa identifikasi isu yang telah dirumuskan :
1. Belum terlaksananya teknik flushNaCl 0.9% dalam pemberian therapy intravena yang dapat berakibat pada meningkatnya resiko kejadian phlebitis akibat kimia pada pasien di HCU Asnawati RSUP Dr Hasan Sadikin Bandung Tahun 2022.
2. Belum efektifnya handover yang dapat berakibat kepada misinformasi mengenai kondisi, riwayat dan rencana perawatan pada pasien di HCU Asnawati RSUP Dr Hasan Sadikin Bandung Tahun 2022.
3. Belum optimalnya pelaksanaan turning schedule yang dapat berakibat pada meningkatnya angka kejadian decubitus di ruangan HCU Asnawati RSUP Dr Hasan Sadikin Bandung Tahun 2022.
3.1.2 Keterikatan Isu dengan Peran dan Kedudukan ASN untuk Terwujudnya
SMARTGovernance
Berikut penjelasan mengenai dampak apabila isu tidak ditangani dan keterikatan isu dengan substansi Agenda 3
Tabel 3.1
Keterikatan Isu dengan Peran dan Kedudukan ASN untuk Terwujudnya SMART Governance
No ISU
1 Belum terlaksananya
teknik flush NaCl 0.9%
dalam pemberian
therapy intravena
pada pasien di HCU
Asnawati
Dampak Apabila Isu tidak
Diselesaikan
Beresiko Pada Peningkatan
Angka Kejadian HAI’s
Terutama kasus Phlebitis
Kualitas Pemberian Pelayanan
Kesehatan tidak ada
Perbaikan sehingga
mempengaruhi Mutu
Pelayanan
Keterkaitan Substansi Mata
Pelatihan
Manajemen ASN
Sebagai pemberi pelayanan
publik terutama di bidang
kesehatan seorang perawat
senantiasa mengembangkan
ilmu dan kapasitasnya sesuai
dengan perkembangan di bidang keperawatan
18
2 Belum efektifnya
handover dengan
Metode SBAR pada
Pasien di HCU
Asnawati
Handover mempunyai peran
sebanyak 80% dari masalah
penyebab medical error
Beresiko terjadi kesalahan
dan pelanggaran dalam
keselamatan perawatan
pasien
Smart ASN
Sebagai seorang perawat yang
bekerja di bidang kesehatan
senantiasa mengupdate ilmu
melalui seminar dan telaah
jurnal, agar mampu
meningkatkan kualitas Asuhan
Keperawatan
Manajemen ASN
Seorang perawat harus
profesional dan berintegritas
tinggi mampu menjalankan
tugas dan tanggung jawab
dengan sebaik baiknya patuh
terhadap aturan dan ketetapan
guna mencegah terjadinya
kesalahan dalam menjalankan
tugasnya.
Smart ASN
Seorang perawat harus terus
mengembangkan upaya yang
kreatif dan inovatif dalam
pemanfaatan teknologi guna
meningkatkan
pendokumentasian yang
sistematis.
3 Belum optimalnya
pelaksanaan turning
scheduledi HCU
Asnawati
Beresiko terjadinya kejadian
Decubitus
Menurunkan kualitas
pelayanan Rumah Sakit
Menurunkan Kepercayaan
Masyarkat terhadap
Pelayanan Kesehatan
Manajemen ASN
Seorang perawat dituntut
memberikan pelayanan yang
cepat dan berkualitas sehingga
perlu adanya upaya upaya untuk
mengurangi resiko terjadinya
kesalahan dan kerugian pada
pasien.
19
Smart ASN
Dengan tuntutan tersebut, maka diperlukan sistem yang lebih terarah agar perawat mampu tetap menjalankan perannya dengan baik.
3.1.3 Pemilihan / Penapisan Isu
Berdasarkan isu aktual yang telah teridentifikasi, selanjutnya dilakukan proses pemilihan isu dengan analisis kriteria Aktual, Problematik, Kekhalayakan dan Kelayakan (APKL). Teknik APKL yang dibuat adalah Teknik yang digunakan untuk menentukan kelayakan suatu masalah dengan memperhatikan empat faktor, yaitu :
a. Aktual (A), yaitu isu tersebut masih dibicarakan atau belum terselesaikan hingga masa sekarang;
b. Problematik (P), yaitu isu yang menyimpang dari harapan standar, ketentuan yang menimbulkan kegelisahan yang perlu segera dicari penyebab dan pemecahannya;
c. Kekhalayakan (K), yaitu isu yang diangkat secara langsung menyangkut hajat hidup orang banyak dan bukan hanya untuk kepentingan seseorang atau sekelompok kecil orang
d. Layak (L), yaitu isu yang masuk akal (logis), pantas, realistis dan dapat dibahas sesuai dengan tugas, hak, wewenang dan tanggung jawab hingga akhirnya diangkat menjadi isu prioritas.
Isu-isu yang berhasil diidentifikasi kemudian akan divalidasi terlebih dahulu menggunakan perangkat APKL. Perangkat evaluasi APKL memvalidasi isu berdasarkan empat item, yaitu :
1. Aktual (A), artinya isu tersebut benar-benar terjadi dan sedang hangat
2. Problematik (P), artinya memiliki dimensi masalah yang kompleks
3. Kekhalayakan (K), artinya menyangkut hajat hidup orang banyak
4. Layak (L), artinya masuk akal dan realistis, serta relevan untuk dicarikan solusinya.
20
Berikut di bawah ini merupakan hasil penetapan isu dengan metode APKL
Isu
terlaksananya teknik flush
Belum optimalnya pelaksanaan
21
Tabel
No ISU A P K L JUMLAH PRIORITAS 1 Belum
NaCl
therapy intravena yang dapat berakibat pada meningkatnya resiko kejadian phlebitis akibat kimia pada pasien di HCU Asnawati RSUP Dr Hasan Sadikin Bandung Tahun 2022. 5 5 5 5 20 1 2
yang dapat berakibat kepada misinformasi mengenai kondisi, riwayat dan rencana perawatan pada pasien di HCU Asnawati RSUP Dr Hasan Sadikin Bandung Tahun 2022. 5 5 4 4 18 2 3
turning schedule yang dapat berakibat pada meningkatnya angka kejadian decubitus di ruangan HCU Asnawati RSUP Dr Hasan Sadikin Bandung Tahun 2022. 5 4 4 4 17 3
Bobot Keterangan 5 Sangat kuat pengaruhnya 4 Kuat pengaruhnya 3 Sedang pengaruhnya 2 Kurang pengaruhnya 1 Sangat kurang pengaruhnya
3.2 Analisis
Berdasarkan Kriteria APKL
0.9% dalam pemberian
Kurang efektifnya proses handover
Tabel
3.3 Penetapan Kriteria APKL
Sesuai hasil Analisa dengan metode APKL, dan setelah berdiskusi dengan rekan Perawat, kepala ruangan dan berkonsultasi dengan mentor, maka dipilihlah isu mengenai “Belum adanya teknik flush NaCl 0.9% dalam SOP pemberian therapy Intra vena yang dapat berakibat pada meningkatnya resiko kejadian phlebitis akibat kimia pada pasien di HCU Asnawati RSUP Dr Hasan Sadikin Bandung Tahun 2022”.
3.1.4 Analisis Isu
1) Kondisi Saat ini
Saat waktu pemberian therapy regular, perawat akan melakukan double check dengan teman sejawatnya. Jika obat sudah sesuai, obat akan dilakukan pendilute-an atau pengenceran atau dipersiapkan sesuai dengan cara pemberian yang seharusnya. Perawat akan menjelaskan ke pasien bahwa obat akan diberikan melalui jalur intravena (akses infus), lalu perawat melakukan desinfeksi jalur atau lumen yang akan dan obat langsung diberikan secara bolus atau drip. Setelah pemberian obat, perawat akan kembali mendesinfeksi lumen yang telah digunakan. Jika pemberian obat lebih dari 1 jenis maka obat langsung diberikan secara berturut turut tanpa jeda, hal ini meningkatkan kemungkinan reaksi antar obat dan beresiko pada kerusakan dinding vena akibat kimia.
Beberapa pasien yang berada di HCU Asnawati mendapat therapy cairan dan obat yang diberikan melalui akses intravena lebih dari 1 jenis, dan sebagian besar diberikan melalui akses vena perifer, yang mana karakter vena sendiri memiliki dinding yang tipis, tidak elastis, bertekanan rendah dan tidak berdenyut. Sehingga jika diberikan berbagai obat yang mengandung kimia dan lebih dari satu jenis memungkinkan terjadinya interaksi antar obat yang beresiko merusak dinding pembuluh darah sehingga berdampak pada terjadinya phlebitis.
Angka kejadian phlebitis di ruang HCU Asnawati belum tercatat dengan baik namun berdasarkan hasil pemantauan selama penulis berdinas selama 14 hari di HCU Asnawati diketahui dari 14 pasien yang dipasang akses infus perifer 6 diantaranya mengalami phlebitis. Setelah dilakukan survei dan pemantauan diketahui tidak semua perawat mengetahui dan melakukan prosedur tersebut, karena belum adanya prosedur pemberian NaCl tersebut di dalam SPO pemberian therapy intravena.
2) Dampak jika masalah tidak diselesaikan
Pada tahun 1988, American Nursing Association (ANA) mendirikan Database Nasional Indikator Kualitas Keperawatan (NDNQI) yang menetapkan adanya Nursing Sensitive Indicator (NSI) berupa indikator yang dapat mengukur kualitas pelayanan keperawatan
22
atau mutu pelayanan, salah satu yang menjadi penilaian adalah hospital-acquired infections (HAI). Phlebitis juga menjadi penyebab meningkatnya angka kesakitan (morbidity) dan angka kematian (mortality) di rumah sakit, sehingga dapat menjadi masalah kesehatan baik di negara berkembang maupun di negara maju (Oregon Health Authority, 2013). Maka dari itu untuk meningkatkan mutu pelayanan dan menurunkan morbiditas dan mortilitas perlu dilakukan berbagai upaya salah satunya menurunkan angka kejadian phlebitis.
Dalam kaitannya dengan nilai dasar ASN tentu saja berkaitan dengan nilai nilai
BerAKHLAK meliputi Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif dan Kolaboratif. Nilai BerAKHLAK ini dapat menciptakan budaya kerja yang mendukung tercapainya kinerja terbaik. Sehingga nilai ini harusditerapkan oleh semua ASN agar terwujudnya ASN yang profesional sesuai dengan bidang tugasnya. Ketika dalam pelaksanaan tugas tidak menganut nilai-nilai BerAKHLAK, dapat berdampak pada hal-hal sebagai berikut:
a. Nilai Berorientasi Pelayanan apabila tidak diterapkan, tujuan yang akan dicapai dalam memecahkan isu tidak dapat terlaksana dengan baik
b. Isu pada unit kerja cenderung tidak dapat diselesaikan ketika tidak mengedepankan nilai Akuntabel, merasa tidak bertanggung jawab dalam menyelesaikan isu tersebut.
c. Apabila tidak menerapkan nilai Harmonis, hubungan dengan atasan dan pihak terkait menjadi terganggu, kualitas pelayanan tidak optimal sehingga menghambat penyelesaian isu.
d. Ketika tidak menerapkan nilai Loyal dengan mengedapankan nasionalisme memungkinkan untuk terjadi kurangnya kerjasama antar pegawai selama pelaksanaan penyelesaian isu.
e. Nilai Adaptif jika tidak diterapkan, akan berdampak pada kualitas pelayanan tidak optimal serta tidak efektif dan efesien dalam menyelesaikan pekerjaan.
f. Apabila tidak mengedepankan nilai Kolaboratif maka penyelesaian isu menjadi lebih lama karena kurangnya kerja sama dengan pihak yang lebih mengetahui terkait suatu hal.
3) Kondisi yang diharapkan
Diharapkan dengan adanya teknik flushNaCl 0.9% dalam pemberian therapy mampu mengontrol atau mencegah terjadinya kejadian phlebitis, sehingga unit khususnya mampu meningkatkan mutu pelayanan dan menurunkan angka kesakitan dan kematian yang diakibatkan oleh HAI’s.
23
3.1.5 Analisis Penyebab
Gambar 3.1 DiagramFishboneAnalysis
Surroundings System
Ruangan HCU Asnawati merupakan
ruangan baru yang masih dalam
masa peralihan, sehingga belum
adanya Standar Pelayanan
sementara masih mengadaptasi dari
ruangan lain yang setara dalam hal
pelayanan
Belum terlaksananya teknik flushNaCl
0.9% dalam pemberian therapy
intravena yang dapat berakibat pada
meningkatnya resiko kejadian phlebitis
akibat kimia
Belum terlaksananya teknik
flush NaCl 0.9% dalam
pemberian therapy intravena yang dapat berakibat pada
meningkatnya resiko kejadian phlebitis akibat kimia pada pasien di HCU Asnawati RSUP
Dr Hasan Sadikin Bandung
Tidak semua perawat
mengetahui teknik flushNaCl
0.9% dalam pemberian therapy
intravena
Belum adanya Teknik
pemberian FlushNaCl 0.9%
dalam SOP Pemberian
Therapy intravena
Skills Suppliers
Tahun 2022.
24
3.2 Gagasan Pemecahan Isu
Untuk mengatasi isu tersebut agar dapat teratasi dan tidak menimbulkan dampak yang tidak diharapkan di kemudian hari, maka penulis mengajukan beberapa alternatif pemecahan isu tersebut diantaranya :
1. Pemberian edukasi kepada perawat mengenai teknik flushNaCl 0,9% untuk mengurangi angka kejadian phlebitisdi ruang HCU Asnawati melalui focusgroup discussion dengan metode DRK.
2. Sosialisasi teknik flushNaCl 0.9% dalam pemberian therapy intravena dengan memakai media video yang ditampilkan di sosial media unit/RS dengan koordinasi dengan tim promkes
3. Pelaksanaan teknik flushNaCl 0.9% 1-2 ml sebelum dan setelah pemberian therapy intravena.
3.3 Gagasan Kreatif Pemecahan Isu
“ Penerapan teknik flush NaCl 0.9% dalam pemberian therapy intravena di RSUP Dr Hasan Sadikin Bandung Tahun 2022 ”
3.4 Kegiatan
Berikut merupakan daftar kegiatan yang dirancang dalam aktualisasi diantaranya :
1. Pertemuan Persiapan Pelaksanaan aktualisasi
2. Membuat Draft Pengembangan SOP Pemberian Therapy Intravena
3. Membuat media sosialisasi dalam bentuk video dan menyusun materi DRK
4. Melakukan uji coba video
5. Melakukan Penetapan SOP
6. Melakukan edukasi dan sosialisasi penggunaan teknik flush NaCl 0.9%
7. Melaksanakan Teknik FlushNaCl 0.9% dalam pemberian therapy intravena
8. Melakukan evaluasi pelaksanaan flushNaCl 0.9% dalam pemberian therapy intravena
25
3.5
Nama : Maya Maulida, S.Kep., Ners.
Jabatan : Perawat Ahli Pertama
Unit Kerja : HCU Asnawati RSUP Dr Hasan Sadikin Bandung
Rumusan ISU : Belum adanya teknik pemberian flush NaCl 0.9% 1-2 ml saat pemberian terapy intravena bolus dan drip
Gagasan Kreatif :
Penggunaan Flush NaCl 0.9% 1-2 ml sebelum dan sesudah pemberian terapi intravena bolus dan drip untuk menurunkan angka kejadian phlebitis di HCU Asnawati RSUP Dr Hasan Sadikin Bandung
Rancangan kegiatan aktualisasi merupakan rancangan kegiatan yang akan dilakukan untuk mengatasi isu yang
terdapat di unit kerja dengan menginternalisasikannilai-nilai dasar ASN (BerAKHLAK). Rancangan kegiatan aktualisasi
dapat dilihat pada matriks sebagai berikut :
Tabel
No Kegiatan Tahapan Output Keterkaitan Substansi
1 Pertemuan
Persiapan
Pelaksanaan
aktualisasi
Output:
Terlaksananya
1. Membuat janji
pertemuan dengan
mentor dan kepala
ruangan HCU
Asnawati
Kontrak waktu
pertemuan, screenshoot
perjanjian
pertemuan
melalui whatsapp
Saya akan responsif, sopan dan
hormat saat menghubungi pihak
terkait (Harmonis) (Berorientasi
Pelayanan), kemudian saya akan
meminta persetujuan dan meng
konfirmasi waktu pertemuan dan
Kontribusi terhadap
Visi Misi Penguatan Nilai Organisasi
Sesuai dengan visi
misi RSHS yaitu
terwujudnya
Indonesia maju yang
berdaulat, mandiri, berkepribadian
Nilai nilai utama yang
dijadikan sebagai
panduan oleh seluruh
pegawai RSHS adalah
PAMINGPIN PITUIN, adapun nilai yang
26
Matriks Rancangan Aktualisasi
3.4 Rancangan Kegiatan Aktualisasi
Rapat Persiapan
Pelaksanaan
Gagasan Kreatif
2. Mengadakan
pertemuan dengan mentor dan kepala
ruangan terkait
pelaksanaan
aktualisasi
3. Melaksanakan
rapat persiapan
dengan rekan
perawat di ruangan HCU
Asnawati
Notulensi pertemuan dan dokumentasi
kegiatan
menyesuaikan dengan waktu yang
sudah ditetapkan oleh mentor (Adaptif)
Saya mengadakan pertemuan
dengan mentor dan kepala ruangan
menyampaikan dengan hormat
terkait pelaksanaan aktualisasi
(akuntabel), kemudian meminta persetujuan atasan (loyal), melakukan perbaikan sesuai
masukan atasan (kompeten), meminta persetujuan atasan
dengan ditandatangani oleh atasan.
berdasarkan gotong
royong, dimana
dengan terlaksananya
pertemuan persiapan
maka terjalin
hubungan kerja yang
berdaulat dengan asas
gotong royonguntuk
mewujudkan Misi
RSHS yaitu
peningkatan kualitas
manusia Indonesia
yang Tinggi Maju dan
berkaitan diantaranya :
1. Integritas : nilai yang menggambarkan kejujuran, amanah dan menjunjung etika yang tinggi
dalam menjalankan tugas.
Notulen Rapat
dan Dokumentasi
kegiatan
Saya membuat notulen rapat sesuai
dengan hasil kesepakatan
pertemuan dengan mentor
sebelumnya (akuntabel), terkait
persiapan dan pelaksana an teknik
flushNaCl 0.9% dalam pemberian
therapy intravena (berorientasi
pelayanan) melakukan konfirmasi
kehadiran dari rekan rekan perawat
kemudian dilakukan penjadwalan
Sejahtera
2. Profesional : nilai yang berorientasi pada pencapaian kinerja melalui perjalanan kemitraan.
27
4. Menyusun laporan pertemuan
persiapan
Laporan yang
menunjukkan
persetujuan dan
dukungan dari
yang disesuaikan dengan waktu
dinas di unit (Harmonis)
Saya membuat laporan rapat
persiapan sesuai dengan tata
naskah dinas yang berlaku
(akuntabel), kemudian dilaporkan
mentor dan
kepala ruangan
kepada atasan (loyal) 2 Membuat Draft
Pengembangan
SOP Pemberian
Therapy
Intravena
Output :
Tersusunnya
draft SOP
1. Mencari literatur
jurnal Jurnal yang mendukung
gagasan kreatif
Mencari bahan literatur jurnal yang
terbaru yang dapat dipertanggung
jawabkan, berhubungan dengan isu
dan sebagai panduan dalam
penyusunan pengembangan SOP
terbaru (Kompeten)
(Berorientasi Pelayanan), proses
pengumpulan literatur dilakukan
dengan cermat (Akuntabel)
Sesuai dengan visi
misi RSHS yaitu
terwujudnya
Indonesia maju yang
berdaulat, mandiri,
berkepribadian
berdasarkan gotong
royong, dengan
mengikuti
Nilai nilai utama yang
dijadikan sebagai
panduan oleh seluruh
pegawai RSHS adalah
PAMINGPIN PITUIN,
adapun nilai yang
berkaitan diantaranya :
1. Profesional : berorientasi pada
Pengembangan
SOP pemberian
therapy intravena
secara sistematis
dan runtut
Dokumen Draft SOP Saya akan menjadikan data yang
telah saya kumpulkan sebagai
alasan pembuatan pengembangan
(Kompeten), Saya akan menyusun
materi draft SOP berdasarkan
perkembangan terbaru ilmu
perkembangan ilmu
keperawatan,
melakukan koordinasi
dengan berbagai
pihak tentu mampu
memperbaiki kualitas
pencapaian kinerja
melalui penjalinan
kemitraan
berkesinambungan.
2. Integritas : menggambarkan
28
2. Membuat draft
pertemuan dengan
kepala ruangan
HCU Asnawati dan
coordinator bidang
pelayanan
keperawatan
Dokumentasi
Kegiatan, Dukungan, masukan dan
saran dari pihak
terkait
keperawatan yang didasari
EvidenceBasedbaik jurnal maupun
teori (Kompeten, Akuntabel)
Saya akan meminta ijin dengan
sopan dan hormat untuk
melakukan pertemuan dengan
pihak terkait (Harmonis) dan
mengikuti dengan jadwal yang
disanggupi oleh pihak terkait
(Loyal) Saya akan meminta
masukan dari pihak terkait
mengenai draft SOP yang sudah
disusun (Adaptif) Saya akan
terbuka menerima masukan dan
saran guna memperbaiki draft SOP
(Kolaboratif)
diri dengan tetap
memperhatikan
prinsip gotong royong
untuk mencapai misi
RSHS yaitu
peningkatan kualitas
manusia Indonesia
yang Tinggi Maju dan
Sejahtera
Sesuai dengan visi
misi RSHS yaitu
terwujudnya
Indonesia maju yang
berdaulat, mandiri, berkepribadian
berdasarkan gotong
kejujuran, amanah, dan menjunjung
etika yang tinggi
dalam menjalankan tugas
3. Tulus : Keinginan memberi tanpa
pamrih, proaktif dan responsive
4. Melakukan
perbaikan atas
masukan yang
diberikan oleh
kepala ruangan
HCU Asnawati dan coordinator
Draft akhir SOP Saya akan membuat draft SOP
dengan penuh tanggung jawab dan
dengan tatanan bahasa yang baik
dan benar (Akuntabel), saya akan
bersedia melakukan berbagai
Perbaikan demi menghasilkan yang
terbaik (Loyal)
royong, dengan
mengikuti
perkembangan ilmu
keperawatan, maka
hal ini akan
membantu
mewujudkan
29
3. Melakukan
3 Membuat media
sosialisasi dalam
bentuk video
dan menyusun
materi DRK
Output: Tersusunnya
Video dan
materi DRK
pelayanan
keperawatan
1. Membuat rancangan video dan menyusun materi DRK
Rancangan Materi Presentasi dan Video
Saya akan membuat materi
sekreatif mungkin dan sebisa
mungkin menggunakan bahasa
yang mudah dipahami
(Berorientasi Pelayan an), Saya
akan mem berikan kinerja terbaik
dalam setiap tahapan kegiatan
sehingga menghasilkan video, materi presentasi yang memuaskan
dan sesuai dengan update ilmu
terbaru yang mampu meningkatkan
kualitas pelayanan (Kompeten, Akuntabel, Adaptif)
kemajuan dalam
dunia kesehatan Misi
RSHS yaitu
peningkatan kualitas
manusia Indonesia
yang Tinggi Maju dan
Sejahtera
Dengan membuat
media edukasi berupa
Video dan materi DRK
merupakan gagasan
inovatif untuk
memudahkan
pemahaman perawat
dalam melaksanakan
teknik pemberian
flushNaCl 0.9%
dalam pemberian
therapy cairan
Nilai nilai utama yang
dijadikan sebagai
panduan oleh seluruh
pegawai RSHS adalah
PAMINGPIN PITUIN, adapun nilai yang
berkaitan diantaranya :
1. Profesional : nilai yang berorientasi pada pencapaian kinerja melalui perjalanan kemitraan.
2. Melakukan konsultasi design dan konten
Design dan materi edukasi hasil konsultasi
Saya melakukan konsultasi design
dan konten media edukasi (video
dan Materi DRK) dengan jelas dan
2. Inovatif : nilai yang menggambarkan keinginan untuk
30
4 Melakukan uji
coba video
Output:
Video dan
dengan Kepala
Ruangan/ Wakil
Kepala Ruangan/ Pengawas
Ruangan dan
Bagian Promkes
RS
berisi saran dan masukan
menerima arahan/saran dan masukan yang diberikan oleh
Kepala Ruangan/Wakil Kepala
Ruangan/Pengawas Ruangan, dan
Bagian Promkes RS untuk
perbaikan ke arah yang lebih baik
dan Bersedia melakukan perbaikan
(kolaboratif, Loyal)
3. Melakukan editing
media edukasi
video dan materi
DRK
Video edukasi dan materi presentasi siap dipublikasikan
Saya melakukan perbaikan sesuai
masukan atasan (kompeten),
memastikan video dan materi
DRK siap dipublikasikan untuk
dapat lihat oleh sesama rekan
sejawat khususnya di RSUP Dr
Hasan Sadikin Bandung
(harmonis), meminta
persetujuan ke Bagian Promkes
RS untuk publikasikan
(kolaboratif)
1. Mengajukan izin
kepada Kepala
Ruangan/Wakil Kepala
bukti perizinan Saya mengajukan izin kepada
Kepala Ruangan/Wakil Kepala
Ruangan/Pengawas ruangan
dengan penuh hormat
Dengan melakukan uji
coba terhadap media
video dan materi DRK
tersebut diharapkan
menghasilkan suatu yang baru dan senantiasa melakukan perbaikan secara berkesinambungan
3. Unggul : keinginan
untuk menjadi yang terbaik dan menghasilkan kualitas prima.
4. Integritas : nilai yang menggambarkan
kejujuran, amanah dan menjunjung etika yang tinggi dalam menjalankan tugas.
Nilai nilai utama yang
dijadikan sebagai
panduan oleh seluruh
pegawai RSHS adalah
31
Materi DRK siap dipublikasikan
Ruangan/Pengawas (akuntabel), kemudian meminta
persetujuan atasan (loyal)
hasilnya mampu
dipublikasikan dengan
PAMINGPIN PITUIN, adapun nilai yang
2. Melakukan uji coba video terhadap 2-3 orang perwakilan perawat di HCU
Asnawati
Video Teruji Saya akan meminta kerjasama
dengan hormat kepada rekan
sejawat (Harmonis), saya akan
menampilkan video simulasi
pemberian teknik flush NaCl 0.9%
kepada perwakilan rekan perawat (Kolaboratif), saya akan
menanyakan pemahaman dan kejelasan video/audio agar video
yang ditayangkan mampu
menambah pengetahuan sejawat
dalam hal peningkatan kualitas
pelayanan (Berorientasi
Pelayanan) dan bersikap terbuka
bila ada koreksi (Kolaboratif, Adaptif)
Saya membuat laporan hasil
coba sesuai dengan tata naskah
dinas yang berlaku (kompeten), kemudian dilaporkan kepada atasan (loyal)
baik dan diterima oleh
perawat sehingga
dapat diaplikasikan
agar tercapai visi
Pemerintah Kabinet
Indonesia Maju 2020-
2024 yaitu
Terwujudnya
Indonesia Maju yang
Berdaulat, Mandiri dan
Berkepribad ian
Berlandaskan Gotong
Royong. Hal ini juga
sejalan dengan misi
RSHS yaitu
mewujudkan kualitas
hidup manusia
berkaitan diantaranya :
1. Profesional : nilai yang berorientasi pada pencapaian kinerja melalui perjalanan kemitraan.
2. Inovatif : nilai yang menggambarkan keinginan untuk menghasilkan suatu yang baru dan senantiasa melakukan perbaikan secara berkesinambungan
3. Unggul : keinginan untuk menjadi yang terbaik dan menghasilkan
kualitas prima.
32
3. Penyusunan laporan hasil uji coba Laporan hasil uji coba
uji
5 Melakukan
Penetapan SOP
Output: SOP sudah siap
untuk disahkan
1. Melakukan
perjanjian
pertemuan dengan
POKJA PAP, Komite
Keperawatan,
Kepala Intansi
Rawat Inap dan
Koordinator
Pelayanan
Keperawatan
Screenshoot perjanjian pertemuan
melalui pesan
whatsapp
Dengan bahasa yang sopan dan
santun saya akan menyampaikan
identitas diri, tujuan pertemuan
dan waktu yang disepakati
bersama untuk melakukan
pertemuan yang disesuaikan
dengan kesanggupan pihak
terkait (Kolaboratif, Adaptif)
Sesuai dengan visi
misi RSHS yaitu ter
wujudnya Indonesia
maju yang berdaulat, mandiri, berkepribadi
an berdasarkan
gotong royong,
dengan mengikuti
perkembangan ilmu
keperawatan,
Nilai nilai utama yang dijadikan sebagai
panduan oleh seluruh
pegawai RSHS adalah
PAMINGPIN PITUIN, adapun nilai yang
berkaitan diantaranya :
konsep untuk
setujui oleh POKJA
PAP, Komite
Keperawatan,
Kepala Intansi
Rawat Inap dan
Koordinator
Pelayanan
Keperawatan
Lembar Tanda tangan Persetujuan
Saya akan dengan hormat dan
menjaga etika menyampaikan
mengenai draft pengembangan
SOP yang sudah dikonsulkan
kepada berbagai pihak dan sudah
dilakukan perbaikan (Akuntabel, Harmonis)
melakukan
koordinasi dengan
berbagai pihak tentu
mampu memperbaiki
kualitas diri dengan
tetap memperhatikan
prinsip gotong
royong untuk men
capai misi RSHS yaitu
peningkatan kualitas
1. Profesional : berorientasi pada pencapaian kinerja melalui penjalinan
kemitraan berkesinambungan.
2. Integritas : menggambarkan
kejujuran, amanah, dan menjunjung etika yang tinggi dalam menjalankan tugas
konsep untuk disahkan dan
Lembar pengajuan
Saya akan menyerahkan hasil akhir dari pembuatan
pengembangan SOP terbaru guna
manusia Indonesia
yang Tinggi Maju dan
Sejahtera Sesuai
3. Profesional : Berorientasi pada pencapaian kinerja
33
2. Mengajukan verbal
3. Mengajukan verbal
6 Melakukan
edukasi dan
sosialisasi
penggunaan
ditandatangani oleh
Direktur Plt
memperbaiki kualitas pelayanan (Berorientasi Pelayanan), dan
bersedia untuk dilibatkan jika ada
hal yang perlu diperbaharui
mengenai SOP yang telah saya
perbaharui (Loyal)
dengan visi misi
RSHS yaitu terwujud
nya Indonesia maju
yang berdaulat, mandiri, berkepribadi
an berdasarkan
gotong royong,
dengan mengikuti
perkembangan ilmu
keperawatan, maka
hal ini akan
membantu mewujud
kan kemajuan dalam
dunia kesehatan Misi
RSHS yaitu peningkat
an kualitas manusia
Indonesia yang
Tinggi Maju dan
Sejahtera
melalui penjalinan kemitraan
1 Meminta ijin
kepada kepala
ruangan dan
mentor untuk
Bukti Perizinan Saya akan membuat undangan
terbuka melalui pesan di group
whatsapp untuk melakukan
sosialisasi mengenai teknik flush
Dengan melakukan
sosialisasi SPO dan
media edukasi
merupakan cara
Nilai filosofi RSHS (Pamingpin Pituin), yaitu :
1. Profesional :
34
teknik flush NaCl
0.9%
Output: Terlaksananya
sosialisasi
kepada perawat
tentang teknik
flush NaCl 0.9%
dalam
pemberian therapy intravena
mengadakan
sosialisasi
penggunaan teknik
flush NaCl 0.9%
dalam pemberian
therapy intravena
NaCl 0.9% dalam pemberian therapy intavena sesuai dengan
apa yang sudah dipelajari dan
disusun (akuntabel), kemudian
memintapersetujuan atasan
(loyal), melakukan perbaikan
sesuai masukan atasan
(kompeten), meminta
persetujuan atasan,
mengedarkan undangan
(kolaboratif), melakukan
konfirmasi kehadiran
(harmonis)
efektif agar
perawat sebagai
edukator dapat
memahami dan
mampu
menerapkan materi
edukasi sesuai
dengan visi RSHS
yang sejalan
dengan visi
Pemerintah Kabinet
Indonesia
Maju 2020-2024
nilaiyang berorientasipada pencapaian kinerja melalui perjalanan kemitraan.
2. Inovatif : nilai yang menggambarkan
2 Melakukan
sosialisasi dengan
DRK melalui zoom meeting
Dokumentasi Kegiatan
Saya melakukan sosialisasi melalui
zoom meeting (adaptif) dengan
bahasa yang jelas, sopan dan
santun (kompeten), memberikan kesempatan kepada
audience, berdiskusi untuk
memberikan saran/masukan
(harmonis), menerapkan tanya
jawab dengan mengedepankan
kepentingan bersama/pasien
yaitu Terwujudnya
Indonesia Maju
yang Berdaulat,
Mandiri dan
Berkepribadian
Berlandaskan
Gotong Royong.
Hal ini juga sejalan
dengan misi RSHS
yaitu mewujudkan
keinginan untuk menghasilkan suatu yang baru dan senantiasa melakukan perbaikan secara berkesinambung an.
3. Unggul : keinginan untuk menjadi yang terbaik dan menghasilkan
35
7 Pelaksanaan
teknik flush NaCl
0.9% setiap
pemberian
terapi intravena
Output
:Dokumentasi
hasil observasi
tindakan
3 Membuat laporan
sosialisasi Laporan Kegiatan
sosialisasi
(berorientasi pelayanan), mendokumentasikan kegiatan
sosialisasi dalam bentuk foto dan video atas izin dari peserta
sosialisasi
(akuntabel)
Saya membuat laporan sosialisasi
sesuai dengan tata naskah dinas yang berlaku (akuntabel),
kemudian dilaporkan kepada atasan (loyal)
kualitas hidup
manusia
kualitas prima.
4. Integritas : nilai yang menggambarkan
kejujuran, amanah dan menjunjung
etika yang tinggi
dalam
menjalankan tugas.
1. Membaca advis di catatan pengobat an pasien untuk mengetahui
rencana pemberian therapy pasien
Advis diterima Saya akan membaca dengan baik dan benar advis dokter dalam
pengobatan kepada pasien
(Akuntabel), dan memastikan obat
yang diadviskan sesuai dengan
kebutuhan atau keluhan pasien
(Berorientasi Pelayanan)
Sesuai dengan visi
misi RSHS yaitu
terwujudnya
Indonesia maju yang
berdaulat, mandiri, berkepribadian
berdasarkan gotong
Nilai nilai utama yang
dijadikan sebagai
panduan oleh seluruh
pegawai RSHS adalah
PAMINGPIN PITUIN, adapun nilai yang
berkaitan diantaranya :
2. Menyiapkan rencana obat yang
akan diberikan kepada pasien
dengan memasti
Obat tersedia Saya akan menyiapkan obat yang
sudah disiapkan untuk pasien dan
memastikan dengan melakukan
double check dengan teman sejawat
(Kolaboratif)
royong dan Misi RSHS
yaitu peningkatan
kualitas manusia
Indonesia yang Tinggi
Maju dan Sejahtera
1. integritas: menggambar kan kejujuran, amanah dan menjungjung
etika
36
kan ketepatan
melalui metode
double check
3. Menyediakan NaCl
0.9% murni setiap
pemberian therapy
intravena
4. Melakukan pem
berian therapy
intravena sesuai
dengan panduan
SPO terbaru
Sesuai dengan visi
misi RSHS yaitu
terwujudnya
Indonesia maju yang
2. Profesional : Berorientasi pada
pencapaian kinerja
NaCl 0.9% untuk flushing tersedia Saya akan memperhitungkan
Obat diberikan kepada pasien
dengan aman dan sesuai SPO
kebutuhan NaCl 0.9% sesuai
dengan jumlah obat yang akan
diberikan sehingga pemberian
menjadi efisien (Kompeten)
Saya akan melakukan komunikasi
terapeutik kepada pasien dengan
menjelaskan rencana terapy, jalur
pemberian, jenis obat dan tujuan
obat diberikan (Loyal), saya akan
mengobservasi respon pasien
selama prosedur berlangsung
(Akuntabel) (Harmonis)
berdaulat, mandiri, berkepribadian
berdasarkan gotong
royong dan Misi RSHS
yaitu peningkatan
kualitas manusia
Indonesia yang Tinggi
Maju dan Sejahtera
Sesuai dengan visi
misi RSHS yaitu
terwujudnya
Indonesia maju yang
berdaulat, mandiri, berkepribadian
berdasarkan gotong
royong dan Misi RSHS
yaitu peningkatan
kualitas manusia
Indonesia yang Tinggi
melalui penjalinan kemitraan
3. Tulus : Keinginan memberi tanpa pamrih, proaktif dan responsive
37
8 Melakukan
evaluasi
pelaksanaan
flushNaCl 0.9%
dalam
pemberian therapy
intravena
Output: Terlaksananya
evaluasi
pelaksanaan
flushNaCl 0.9%
menyusun intrumen monitoring
pelaksanaan SOP
Instumen evaluasi
Saya akan menyusun format khusus
yang memudahkan saya dalam
pendokumentasian (Akuntabel),
saya akan melibatkan kepala
ruangan dan mentor untuk meminta
masukan atas format instrumen
yang telah saya buat (Kolaboratif, Harmonis)
Maju dan Sejahtera
terhadap
pelaksanaan pem
berian flush NaCl
Dokumentasi pelaksanaan tindakan
Saya akan meminta ijin kepada
Kepala Ruangan dan Mentor untuk
memantau proses pelaksanaan
prosedur (Kolaboratif), saya akan
melakukan audit dengan observasi
Sesuai dengan visi
misi RSHS yaitu
terwujudnya
Indonesia maju yang
berdaulat, mandiri,
berkepribadian
berdasarkan gotong
royong dan Misi RSHS
yaitu peningkatan
kualitas manusia
Indonesia yang Tinggi
Maju dan Sejahtera
Nilai nilai utama yang
dijadikan sebagai
panduan oleh seluruh
pegawai RSHS adalah
PAMINGPIN PITUIN, adapun nilai yang
berkaitan diantaranya :
1. Unggul : keinginan
untuk menjadi
yang terbaik dan
menghasilkan
kualitas prima
2. Profesional :
38
1. Saya akan
2. melakukan monitoring
dalam
pemberian therapy
intravena
0.9% dalam
pemberian therapy
intravena
3. Menyusun laporan
secara langsung terhadap
kepatuhan staff menyesuaikan
dengan jadwal dinas (Kompeten, Adaptif)
Evaluasi Laporan Evaluasi Saya akan menyusun laporan
dengan penuh tanggungjawab, dan mengumpulkan bukti-bukti
pendukung yang harus dilampirkan (Akuntabel, Loyal) Dalam
pembuatan laporan saya akan
mendiskusikan pembuatan laporan
dengan Kepala Ruangan, Mentor, dan Coach (kolaboratif). Saya akan
menjadikan laporan sebagai hasil
yang diharapkan agar pelayanan
keperawatan menjadi lebih baik
(Berorientasi Pelayanan)
Berorientasi pada
pencapaian kinerja
melalui penjalinan kemitraan
3. integritas: menggambar kan kejujuran, amanah
dan menjungjung etika
39
RENCANA JADWAL KEGIATAN
Judul Aktualisasi : PENERAPAN TEKNIK FLUSH 0.9% DALAM PEMBERIAN
THERAPY INTRAVENA DI RSUP DR HASAN SADIKIN
BANDUNG TAHUN 2022
Waktu Pelaksanaan : 15 Juli 2022 s.d. 20 Agustus 2022
Tempat Pelaksanaan : HCU Asnawati RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung
1. Pertemuan Persiapan Pelaksanaan aktualisasi
2. Membuat Draft Pengembangan SOP Pemberian Therapy Intravena
3. Membuat media sosialisasi dalam bentuk video dan menyusun materi DRK
4. Melakukan uji coba video
5. Melakukan Penetapan SOP
6. Melakukan edukasi dan sosialisasi penggunaan teknik flush NaCl 0.9%
7 Pelaksanaan teknik flushNaCl
0.9% dalam pemberian therapy intravena
8 Melakukan evaluasi
pelaksanaan flushNaCl 0.9% dalam pemberian therapy intravena
40
No Kegiatan Juli Agustus 3 4 1 2 3 4
Tabel 3.6 Rencana Jadwal Kegiatan
DAFTAR PUSTAKA
Lembaga Administrasi Negara. 2017. Manajemen ASN; Aktualisasi. Modul Pelatihan
Dasar Calon PNS. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia
Lembaga Administrasi Negara. 2019. Analisis Isu Kontemporer; Wawasan Kebangsaan
Dan Kesiapsiagaan Bela Negara. Modul II dan III Pelatihan Dasar Calon Pegawai
Negeri Sipil Golongan II, Dan Golongan III. Jakarta: Lembaga Administrasi
Negara Republik Indonesia
Lembaga Admistrasi Negara. 2021. Berorientasi Pelayanan; Akuntabel; Kompeten; Harmonis; Loyal; Adaptif; Kolaboratif. Nilai-Nilai Dasar ASN BerAKHLAK pada
Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil. Jakarta: Lembaga
Administrasi Negara Republik Indonesia
Lembaga Administrasi Negara. 2021. Pedoman Penyelenggaraan Pelatihan Dasar Calon
Pegawai Negeri Sipil, Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia
web.rshs.or.id. 2022. Awal Pembangunan dan Pengembangan Rumah Sakit, Diakses Juli 2022, dari https://web.rshs.or.id/tentang-kami/sejarah/awalpembangunandanpeng embangan-rumah-sakit/
Aminah, Siti dan Rikadefi. 2020. Pengaruh Flushing Nacl 0,9% Terhadap Kejadian Flebitis
Pada Pasien Yang Terpasang Kateter Intravena Perifer. Bandung : Jurnal Ayurveda
Medistra
41
Lampiran 1 Studi Pendahuluan
Hasil Survei Pengetahuan Perawat tentang Teknik Pemberian NaCl 0.9% dalam
Pemberian Therapy Intravena
Hasil Survei Pelaksanaan Teknik Flush NaCl 0.9% dalam Pemberian Therapy Intravena
LAMPIRAN
Lampiran 2 Konsultasi dengan Mentor
43
Konsul Bersama Mentor Melalui Zoom Meeting
Konsul Kepada Mentor Mengenai Rancangan Aktualisasi
44
Lampiran 3Coaching
45
SEMINAR RANCANGAN AKTUALISASI
PENERAPANTEKNIK PENERAPANTEKNIKFLUSH FLUSH NACL0.9% NACL0.9%
DALAMPEMBERIANTHERAPY DALAMPEMBERIANTHERAPY
IINTRAVENA NTRAVENA
DIRSUPDRHASANSADIKINBANDUNG DIRSUPDRHASANSADIKINBANDUNG
TAHUN2022 TAHUN2022
Mentor : Fatrisia Madina,S.Kp., MM.
Coach : drg. Yana Yojana, M.A.
MayaMaulida,S.Kep.,Ners
Penguji : Miftahur Rohim, ST, M.Kes
NIP.199210252022032002
LATAR BELAKANG
Undang- undang ASN Nomor 5 Tahun 2014
Peraturan LAN No 1 Tahun 2021 Pelatihan
Dasar (Latsar)
NilaiNilaiASNBerAkhlak
(BerorientasiPelayanan,Akuntabel,Kompeten, Harmonis,Loyal,Akuntabel,Kolaboratif)
PNSBertugasmemberikan
pelayananpublikyangprofesional danberkualitas
LATAR BELAKANG
Rumahsakitmerupakansalahsatu pelayananpublik
pelayanankesehatanamandan
berkualitas=palingsedikitresiko infeksi
Phlebitis : HAI's,Indikator
MutuPelayanan
Latar Belakang
Pengambilan Masalah
Survei Perawat: 8 dari 10 belum mengetahui
pencegahan phlebitis
dengan teknik flush NaCl
0,9%
Telaah SOP: Belum Ada teknik Flush
NaCl 0.9% dalam SOP
Pemberian therapy intravena
Penelitian yang dilakukan oleh Siti Aminah dan Rikadefi tahun 2020 di RSUD Al ihsan
Bandung menunjukkan terdapat pengaruh flushing Nacl 0,9% terhadap kejadian phlebitis
RSUP DR HASAN SADIKIN BANDUNG
TerwujudnyaIndonesiaMajuyangBerdaulat,Mandiri danBerkepribadian,BerlandaskanGotongRoyong
MewujudkanKualitasHidupManusiaIndonesiayang
Tinggi,MajudanSejahtera
MOTTO KesehatanAndaMenjadiPrioritasKami
VISI MISI
2.PROFESIONAL
3.INOVATIF
4.TULUS
5.UNGGUL
6.INTEGRITAS
NILAI PAMINGPIN PITUIN KEPEMIMPINAN 1.
ANALISIS ISU
ANALISIS ISU
DALAM PELAKSANAAN
TUGAS DAN FUNGSI
Melaksanakankepatuhan pelaksanaanprotokolkesehatan
RINCIAN TUGAS JABATAN (SKP)
Melakukanupaya
peningkatan
kepatuhan
kewaspadaanstandar
padapasiensebagai
upayapencegahan
infeksi
Permenpan RB No 35 tahun 2019
BelumterlaksananyateknikflushNaCl0.9% dalampemberiantherapyintravenapadapasien diHCUAsnawatiRSUPDrHasanSadikinBandung Tahun2022.
IDENTIFIKASI ISU
Belumefektifnyahandoverdenganmetode SBARpadapasiendiHCUAsnawatiRSUPDr HasanSadikinBandungTahun2022.
Belumoptimalnyapelaksanaanturning schedulediruanganHCUAsnawatiRSUPDr HasanSadikinBandungTahun2022.
Belum optimalnya pelaksanaan turning
Keterangan : berdasarkan skala likert 1-5 (5=sangat besar, 4=besar, 3=sedang, 2=kecil, 1=sangat kecil)
ISU A P K L JUMLAH PRIORITAS Belum terlaksananya teknik flush NaCl 0.9% dalam pemberian therapy intravena pada pasien di HCU Asnawati RSUP Dr Hasan Sadikin Bandung Tahun 2022 5 5 5 5 20 1 Kurang efektifnya proses handover di HCU Asnawati RSUP Dr Hasan Sadikin Bandung Tahun 2022. 5 5 4 4 18 2
schedule di ruangan HCU Asnawati RSUP Dr Hasan Sadikin Bandung 5 4 4 4 17 3 PEMILIHAN ISU / PENAPISAN ISU
ANALISISPENYEBABISU
Surroundings System
Ruangan HCU Asnawati merupakan
ruangan baru yang masih dalam masa
peralihan, sehingga belum adanya
Standar Pelayanan sementara masih
mengadaptasi dari ruangan lain yang
setara dalam hal pelayanan
Belum diterapkannya teknik
flush NaCl 0.9% dalam
pemberian therapy
intravena
yang dapat berakibat pada
meningkatnya resiko kejadian
phlebitis akibat kimia
Belum diterapkannya
teknik flush NaCl 0.9%
dalam pemberian therapy
intravena yang dapat
berakibat pada
meningkatnya resiko
kejadian phlebitis akibat
Tidak semua perawat
mengetahui teknik flush
NaCl 0.9% dalam
pemberian therapy
intravena
Belum adanya Teknik
pemberian Flush NaCl 0.9% dalam SOP
Pemberian Therapy
intravena
Skills Suppliers
kimia pada pasien di HCU
Asnawati RSUP Dr Hasan
Sadikin Bandung Tahun 2022.
Belum
terlaksananya
teknikflush
NaCl0.9% dalam
pemberian therapy
intravenapada
pasiendiHCU
Asnawati
TERWUJUDNYA SMART GOVERNANCE
BeresikoPada
PeningkatanAngka
KejadianHAI’sTerutama
kasusPhlebitis
ManajemenASN
Sebagaipemberipelayananpublikterutamadi
bidangkesehatanseorangperawatsenantiasa
mengembangkanilmudankapasitasnyasesuai
denganperkembangandibidangkeperawatan
KualitasPemberian
PelayananKesehatan
tidakadaPerbaikan
sehinggamempengaruhi
MutuPelayanan
SmartASN
Sebagaiseorangperawatyangbekerjadibidang
kesehatansenantiasamengupdateilmumelalui
seminardantelaahjurnal,agarmampu
meningkatkankualitasAsuhanKeperawatan
ISU
KETERKAITANSUBSTANSIMATA PELATIHAN
DAMPAKAPABILA ISUTIDAKDISELESAIKAN
KETERIKATAN ISU DENGAN PERAN DAN KEDUDUKAN ASN UNTUK
KEGIATAN AKTUALISASI
GAGASAN KREATIF
1.
Pertemuan Persiapan Pelaksanaan aktualisasi
Membuat Draft Pengembangan SOP Pemberian Therapy
Intravena Membuat media sosialisasi dalam bentuk video dan menyusun materi DRK
Melakukan Uji Coba Video
Melakukan Penetapan SOP
Melakukan edukasi dan sosialisasi penggunaan teknik
flush NaCl 0.9%
Pelaksanaan teknik flush NaCl 0.9% setiap pemberian
terapi intravena
Melakukan evaluasi pelaksanaan flush NaCl 0.9% dalam
pemberian therapy intravena
5. 6.
2. 3. 4.
7. 8.
PertemuanPersiapanPelaksanaanaktualisasi
screenshoot perjanjian
pertemuan melalui
whatsapp
Membuatjanjipertemuandengan
mentordankepalaruanganHCU
Asnawati
NILAI BERAKHLAK
HARMONIS
BERORIENTASI PELAYANAN
ADAPTIF
Dokumentasi Kegiatan
Mengadakanpertemuandengan mentor
NILAI BERAKHLAK
AKUNTABEL LOYAL
KOMPETEN
Dokumentasi Kegiatan
Mengadakanpertemuandenganrekan
perawatdiHCUAsnawati
NILAI BERAKHLAK
AKUNTABEL
BERORIENTASI PELAYANAN
HARMONIS
Laporan Kegiatan
Menyusunlaporanpertemuan
persiapan
NILAI BERAKHLAK
AKUNTABEL LOYAL
Jurnal Yang Mendukung
Mencariliteraturjurnal
MembuatDraftPengembanganSOPPemberian
TherapyIntravena
MembuatdraftPengembangan
SOPpemberiantherapyintravena
secarasistematisdanruntut
NILAI BERAKHLAK
KOMPETEN
BERORIENTASI PELAYANAN
AKUNTABEL
NILAI BERAKHLAK
KOMPETEN AKUNTABEL
Melakukanpertemuandengankepala
ruanganHCUAsnawatidancoordinator
bidangpelayanankeperawatan
Melakukanperbaikanatas masukanyangdiberikan
NILAI BERAKHLAK AKUNTABEL
HARMONIS
LOYAL
ADAPTIF
KOLABORATIF
NILAI BERAKHLAK
LOYAL
Gagasan Dokumen Draft SOP Dokumentasi Kegiatan Draft akhir SOP
Membuatmediasosialisasi
Rancangan Materi Presentasi dan Video
Membuatrancanganvideo
danmenyusunmateriDRK
NILAI BERAKHLAK
KOMPETEN
BERORIENTASI PELAYANAN
AKUNTABEL
ADAPTIF
Design dan materi edukasi hasil
konsultasi berisi saran dan masukan
Melakukankonsultasidesigndankonten
denganKepalaRuangan/WakilKepala
Ruangan/PengawasRuangandanBagian
PromkesRS
NILAI BERAKHLAK
KOLABORATIF
LOYAL
Video edukasi dan materi presentasi siap dipublikasikan
Melakukaneditingmedia
edukasi
NILAI BERAKHLAK
KOMPETEN
HARMONIS
KOLABORATIF
MengajukanizinkepadaKepala
Ruangan/WakilKepala
Ruangan/Pengawas
NILAI BERAKHLAK
AKUNTABEL LOYAL
UjiCobaVideo
Melakukanujicobavideoterhadap23orangperwakilanperawat
Penyusunanlaporanhasiluji coba
NILAI BERAKHLAK
HARMONIS
KOLABORATIF
BERORIENTASI PELAYANAN
ADAPTIF
NILAI BERAKHLAK
KOMPETEN LOYAL
bukti perizinan
Video Teruji
Laporan hasil uji coba
Screenshoot perjanjian pertemuan
melalui pesan whatsapp
PenetapanSOP
MelakukanPerjanjianPertemuandenganPOKJA
PAP,KomiteKeperawatan,KepalaIntansiRawatInap
danKoordinatorPelayananKeperawatan
NILAI BERAKHLAK
KOLABORATIF
ADAPTIF
Persetujuan
Mengajukanverbalkonsep
Lembar pengajuan
Mengajukanverbalkonsepuntuk disahkandanditandatanganioleh DirekturPlt
NILAI BERAKHLAK
HARMONIS AKUNTABEL
NILAI BERAKHLAK
KOMPETEN LOYAL
Lembar Tanda tangan
Bukti Perizinan
Melakukanedukasidansosialisasi
Dokumentasi Kegiatan
Laporan Kegiatan sosialisasi
Membuatsuratundangankepadakepala
ruangan/wakilkepalaruangandanperawatdi
HCUAsnawati
NILAI BERAKHLAK
AKUNTABEL
LOYAL
KOMPETEN
KOLABORATIFF
HARMONIS
MelakukansosialisasidenganDRK
melaluizoommeeting
NILAI BERAKHLAK
ADAPTIF
KOMPETEN
HARMONIS
BERORIENTASI PELAYANAN
AKUNTABEL
Melakukanperbaikanatas masukanyangdiberikan
NILAI BERAKHLAK
AKUNTABEL
BERORIENTASI PELAYANAN
Instumen
MelakukanevaluasipelaksanaanflushNaCl0.9%dalam
pemberiantherapyintravena
MenyusunInstrumen
MonitoringPelaksanaan
SOP
NILAI BERAKHLAK
AKUNTABEL
KOLABORATIF
HARMONIS
Dokumentasi pelaksanaan tindakan Laporan
melakukanmonitoringterhadap
pelaksanaanpemberianflush
NaCl0.9%dalampemberian
therapyintravena
NILAI BERAKHLAK
KOMPETEN
KOLABORATIF
ADAPTIF
MenyusunlaporanEvaluasi
AKUNTABEL LOYAL KOLABORATIF BERORIENTASI PELAYANAN
evaluasi
NILAI BERAKHLAK Evaluasi
1 Pertemuan Persiapan Pelaksanaan aktualisasi
2 Membuat Draft Pengembangan SOP Pemberian Therapy Intravena
3 Membuat media sosialisasi dalam bentuk video dan menyusun materi DRK
4 Melakukan uji coba video
Melakukan Penetapan SOP 6 Melakukan edukasi dan sosialisasi penggunaan teknik flush NaCl 0.9%
Pelaksanaan teknik flush NaCl 0.9% dalam pemberian therapy intravena
8 Melakukan evaluasi pelaksanaan flush NaCl 0.9% dalam pemberian therapy intravena
No Kegiatan Juli Agustus 3 4 1 2 3 4
5
7
WaktuPelaksanaan:15Juli2022sd20Agustus2022
RENCANA JADWAL KEGIATAN