KATA PENGANTAR Puji syukur atas ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat dan dan karunia-Nyalah penulis dapat menyelesaikan Rancangan Aktualisasi Latihan dasar CPNS Golongan III Agkatan 4 Tahun 2021 ini dengan tepat waktu. Demikian pula laporan aktualisasi ini telah tersusun dan akan menjadi panduan dalam pelaksanaanaktualisasi dalam melakukan habituasi di rumah sakit dan sebagai proses pembelajaran dari Latsar Golongan III yang diselenggarakan oleh Bapelkes Cikarang. Laporan aktualisasi ini disusun mulai dari tahap persiapan, tahap pelaksanaan dan tahap evaluasi proses pembelajaran. Dalam penyusunan laporan aktualisasi ini, penulis tidak lepas dari hambatan serta kesulitan, namun atas bimbingan, arahan serta bantuan dari berbagai pihak akhirnya penulis dapat menyelesaikan rancangan aktualisasi ini. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada: 1. Kepada kedua orang tua yang senantiasa memberikan doa serta dukungan 2. Kepada Bapak Agus Dwinanto, SAP, MM selaku penguji 3. Kepada Ibu dr. Titiek Resmisari, MARS selaku coach 4. Kepada Ibu Jati Suprijaty, S.Kep., Ns. Selaku mentor 5. Kepada semua teman-teman atas seluruh bantuannya Semoga
kegiatan
aktualisasi
ini
dapat
memberikan
manfaat
bagi
perkembangan ilmu pengetahuan, pembaca pada umumnya, dan khususnya pelayanan keperawatan.
Jakarta, 27 Oktober 2021 Penulis
Milka Maramba, S.Kep., Ns. NIP: 199405032020122008
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ...................................................................................................... i DAFTAR ISI .................................................................................................................. ii BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................. 1 1. Latar Belakang .................................................................................................... 1 2. Tujuan ................................................................................................................. 3 3. Manfaat ............................................................................................................... 3 4. Ruang Lingkup .................................................................................................... 4 BAB II GAMBARAN ORGANISASI DAN PROFIL PESERTA........................................ 5 1. Gambaran Organisasi.......................................................................................... 5 2. Profil Peserta ....................................................................................................... 8 BAB III RANCANGAN AKTUALISASI ........................................................................... 9 1. Identifikasi Isu ...................................................................................................... 9 2. Penapisan isu dan deskripsi isu ......................................................................... 13 3. Analisis penyebab ............................................................................................. 16 4. Analisis dampak ................................................................................................ 17 5. Gagasan kreatif ................................................................................................. 17 6. Matriks Rancangan Aktualisasi .......................................................................... 18 BAB IV PELAKSANAAN AKTUALISASI ..................................................................... 37 1. Deskripsi Pelaksanaan Aktualisasi .................................................................... 37 2. Hasil Aktualisasi dan Pembahasan .................................................................... 37 3. Rencana Tindak Lanjut ...................................................................................... 60 BAB V PENUTUP ....................................................................................................... 61 1. Kesimpulan........................................................................................................ 61 2. Saran................................................................................................................. 62 DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................... 63 LAMPIRAN ................................................................................................................. 64 ii
BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Aparatur negara merupakan keseluruhan lembaga dan pejabat negara serta pemerintahan negara yang meliputi aparatur kenegaraan dan pemerintah sebagai abdi negara dan abdi bagi masyarakat, bertugas dan bertanggung jawab atas penyelenggaraan negara dan pembangunan serta senantiasa mengabdi dan setia kepada kepentingan, nilai-nilai dan cita-cita perjuangan bangsa dan negara berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. Dala menjalankan perannya sebagai seorang pelayan publik, PNS harus menerapkan nilai-nilai dasar PNS sesuai dengan tugas jabatannya. Menurut Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014, ASN adalah profesi bagi pegawai negeri sipil (PNS) dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK) yang bekerja pada instansi pemerintah. Pegawai ASN berfungsi sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik, serta perekat dan pemersatu bangsa. Undang-Undang No.5 Tahun 2014 juga menghendaki bahwa ASN bukan sekedar merujuk kepada jenis pekerjaan tetapi merujuk pada sebua sehingga tertanam kuat dalam dirinya. h profesi pelayanan publik, pembentukan ASN yang profesional. Peserta pelatihan dasar dituntut dapat mengaktualisasikan nilai-nilai dasar profesi ASN di tempat kerja. Hal ini diharapkan calon Aparatur Sipil Negara dapat melaksanakan secara langsung nilai-nilai dasar profesi ASN. Nilai-nilai dasar tersebut diantaranya akuntabilitas, nasionalisme, etika publik, komitmen mutu, dan anti korupsi. Sejalan dengan telah ditetapkannya UU no. 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara, CPNS wajib menjalani masa percobaan yang dilaksanakan melalui proses diklat terintegrasi untuk membangun integritas moral, kejujuran, semangat dan motivasi nasional dan kebangsaan, karakter pribadi yang unggul dan bertanggung jawab, dan memperkuat profesionalisme serta kompetensi bidang. Sebagai ASN yang bekerja di sektor kesehatan sebagai seorang perawat, sudah seharusnya memegang teguh nilai-nilai dasar ASN ketika menjalankan tugas dan fungsinya baik di dalam gedung maupun di luar gedung. Perawat sebagai tenaga kesehatan diharapkan mampu mengimplementasikan nilai-nilai dasar ASN dalam menjalankan tugasnya. Saat ini penulis merupakan CPNS di Kementerian Kesehatan dengan penempatan satuan kerja di RS Jiwa Dr. Soeharto Heerdjan Jakarta. Dalam pelaksanaan proyek aktualisasi penulis mengidentifikasi sebuah isu yang berhubungan dengan pelayanan kepada pasien 1
dan keluarga pasien dalam hal pemberian edukasi dan informasi persiapan rawat inap. Di Indonesia, edukasi pasien dan keluarga merupakan salah satu standar yamg harus dipenuhi rumah sakit untuk mengikuti akreditasi rumah sakit yang berlaku secara nasional. Kepuasan pasien terhadap edukasi kesehatan yang diberikan oleh tenaga kesehatan di rumah sakit merupakan indeks kunci kualitas dan efektivitas pelayanan kesehatan. World Health Organiation (2012) menjelaskan bahwa perawat merupakan peran kunci untuk melakukan edukasi pasien dan keluargaa. Hal ini sesuai dengan pernyataan Potter dan Perry (2012) yang mengatakan bahwa memberikan edukasi merupakan salah satu peran penting bagi perawat (educator). Hal ini dikarenakan perawat sebagai pemberi perawatan kepada pasien lebih sering kontak langsung dengan pasien dan keluarga. Selain itu, perawat merupakan sumber informasi yang mudah diakses oleh pasien dan keluarga. Perawat memberikan edukasi dalam rangka pelayanan kesehatan dengan berbagai tujuan dan manfaat (Bastable, 2008). Edukasi kesehatan harus dilaksanakan secara terprogram dan sesuai dengan kebutuhan pengetahuan yang mereka perlukan saat dirawat maupun ketika pulang (Potter & Perry, 2012). Kegiatan edukasi pasien dan keluarga diberikan oleh seluruh tenaga kesehatanyang ada di dalam lingkungan rumah sakitsesuai dengan kompetensi dan kewenangannya. Selain itu, materi edukasi dan media yang digunakan juga harus dirancang sedemikian rupa. Hal ini dimaksudkan agar kegiatan edukasi pasien dan keluarga dapat terlaksana secara terintegrasi sejak pasien masuk, selama perawatan sampai dengan pasien pulang dari rumah sakit. Pelaksanaa edukasi pasien dan keluarga tidak selamanya daat berjalan dengan lancar. Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi, baik yang berasal dari pasien maupun dari perawat. Hambatan pemberian edukasi kesehatan yang berasal dari pasien adalah usia, status ekonomi, tingkat pendidikan, kepribadian dan sifat pasien, kecemasan, mitos, dan budaya. Sedangkan hambatan pemberian edukasi kesehatan yag berasal dari perawat adalah kurangnya pengetahuan perawat, kurangnya tenaga perawat, terbatasnya waktu perawat, banyaknya pekerjaan, dan banyaknya pasien. Pentingnya pemberian edukasi bagi pasien dan keluarga ini mendorong penulis untuk membuat panduan pemberian edukasi dan informasi persiapan rawat inap bagi pasien dan keluarga di ruang IGD RS Jiwa Dr. Soeharto Heerdjan Jakarta. Diharapkan agar dengan adanya panduan pemberian edukasi dan informasi ini, maka semua edukasi dan informasi yang perlu diketahui oleh pasien dan keluarga selama berada di rumah sakit dapat tersampaikan secara menyeluruh dan dengan 2
demikian dengan berjalannya program edukasi kepada pasien dan keluarga ini, diharapkan
dapat
meningkatkan
kepuasan
pasien
terhadap
pelayanan
keperawatan. Selain mendapatkan kepuasan pasien akan pelayana keperawatan, diharapkan juga dengan adanya panduan pemberian edukasi dan informasi ini akan lebih memudahkan perawat dalam pemberian edukasi dan informasi. Edukasi dan informasi yang diberikan kepada pasien lebih terarah dan terstruktur, dan semua pasien mendapatkan edukasi dan informasi secara merata dan sesuai dengan kebutuhan mereka. Dengan begitu kualitas mutu pelayanan keperawatan akan lebih baik.
2. Tujuan Tujuan yang ingin dicapai dalam aktualisasi ini adalah sebagai berikut. a. Melakukan kegiatan sebagai bentuk kontribusi dalam mengoptimalkan pemberian pelayanan keperawatan di ruang IGS RS Jiwa Dr. Soeharto Herrdjan Jakarta b. Mengetahui hasil yang diperoleh dari kegiatan-kegiatan yang dilakukan sebagai bentuk kontribusi dalam pemberian pelayanan keperawatan di ruang IGD RS Jiwa Dr. Soeharto Heerdjan Jakarta c. Mengetahui proses-proses penerapan nilai-nilai dasar ANEKA yang dapat diimplementasikan pada kegiatan aktualisasi melalui proses habituasi di unit kerja ruang IGD RS Jiwa Dr. Soeharto Heerdjan Jakarta d. Mengetahui kontribusi kegiatan yang dilakukan dapat memberikan kontribusi teradap visi dan misi RS Jiwa Dr. Soeharto Heerdjan Jakarta 3. Manfaat a. Manfaat bagi peserta pelatihan dasar
Mampu menerapkan nilai-nilai ANEKA sehingga memiliki tanggung jawab dan integritas terhadap tugas dan jabatan
Membentuk profesionalisme sebagai pelayan publik
b. Manfaat bagi institusi
Meningkatkan mutu pelayanan RS sebagai pusat layanan berbasis neuropsikiatri
Meningkatkan kualitas SDM khususnya perawat dalam memberikan layanan keperawatan
3
Terwujudnya unti kerja yang dapat memberikan pelayanan prima dengan didasari nilai-nilai ANEKA
c. Manfaat bagi penyelenggara Mampu menciptakan ASN yang menjunjung tinggi nilai-nilai dasar ASN serta peran dan kedudukan PNS dalam menjalankan tugas dan fungsinya. 4. Ruang Lingkup Ruang lingkup pada aktualisasi nilai-nilai dasar PNS ini mencakup beberapa kegiatan yaitu menyusun rancangan aktualisasi, mempresentasikan rancangan aktualisasi,
melaksanakan
aktualisasi,
meyusun
laporan
aktualisasi,
dan
mempresentasikan laporan aktualisasi yang dikaitkan dengan nilai-nilai dasar PNS (ANEKA) serta peran dan kedudukan PNS dalam NKRI.
4
BAB II GAMBARAN ORGANISASI DAN PROFIL PESERTA
1. Gambaran Organisasi
Gambar 2.1 Tampak luar RS Jiwa Dr. Soeharto Heerdjan
a. Sejarah Rumah Sakit Rumah Sakit Jiwa Dr Soeharto Heerdjan Jakarta didirikan atas keputusan Kerajaan Belanda tanggal 30 Desember 1865 No. 100 dan berdasarkan Keputusan Gubernur Jenderal Belanda tanggal 14 April 1867. Akan tetapi pembangunan rumah sakit baru dimulai pada tahun 1876. Pada mulanya, Rumah Sakit Jiwa tidak melayani pasien secara tertutup dari masyarakat dan hanya menerima pasien dari kepolisian, kejaksaaan, pamong praja, dan Instansi pemerintah lainya atas dasar indikasi gangguan jiwa berat.
Gambar 2.2 Sejarah RS Jiwa Dr. Soeharto Heerdjan
5
Pada tahun 1942 sampai 1945 Rumah Sakit Jiwa Dr. Soeharto Heerdjan yang pada waktu itu bernama Rumah Sakit Jiwa Grogol dipakai sebagai kamp konsentrasi untuk tahanan politik oleh fasisme Jepang sementara pasien yang di rawat saat itu dipindahkan ke Rumah Sakit Jiwa Pusat Bogor (Rumah Sakit Jiwa Cilendek). Pada tahun 1946 Rumah Sakit Jiwa Dr.Soeharto Heerdjan dipakai sebagai Pos Pertahan KNIL Belanda. Untuk menghilangkan stigma masyarakat pada orang dengan gangguan kejiwaan, nama Rumah Sakit Jiwa telah berubah berkali-kali. Mulanya, nama Rumah Sakit Jiwa Grogol berubah nama menjadi Rumah Sakit Jiwa Jakarta pada tahun 1973. Selanjutnya, pada tahun 1993, terjadi perubahan nama rumah sakit Rumah Sakit Jiwa Pusat Jakarta. Terakhir, pada tahun 2002, terjadi perubahan nama rumah sakit menjadi Rumah Sakit Jiwa Dr. Soeharto Heerdjan Jakarta.\ Rumah sakit Jiwa Dr. Soeharto Heerdjan Jakarta mempunyai tugas menyelenggarakan upaya penyembuhan dan pemulihan secara paripurna, pendidikan dan pelatihan, penelitian dan pengembangan di bidang kesehatan jiwa secara serasi, terpadu dan berkesinambungan dengan upaya peningkatan kesehatan lainnya serta melaksanakan upaya rujukan. b. Visi dan Misi
Visi: Menjadi Pusat Rujukan Nasional Layanan Neuropsikiatri
Misi Menyelenggarakan
kegiatan
promotif,
preventif,
kuratif,
dan
rehabilitatif yang komprehensif profesional dan bermutu berbasis layanan neuropsikiatri. Menyelenggarakan penelitian dan pelatihan yang berbasis layanan neuropsikiatri. Meningkatkan sarana prasarana untuk mendukung terwujudnya layanan-layanan unggulan dan pusat rujukan layanan neuropsikiatri. Meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia yang kompeten, profesional dan berintegritas.
6
c. Tata Nilai Tata nilai yang selanjutnya disebut sebagai budaya RSJ Dr. Soeharto Heerdjan yang saat ini berlaku terdiri dari 5 nilai utama, yaitu: R : Responsibility (Bertanggung Jawab) S : Sincerely (Ketulusan) J : Justice (Berkeadilan) S : Sosial (Sosial) H : Humanity (Manusiawi)
d. Motto J : Jujur
I
: Ikhlas
W
: Waspada
A
: Arif
e. Struktur Organisasi
Gambar 2.3 Susunan Organisasi RS Jiwa Dr. Soeharto Heerdjan
7
2. PROFIL PESERTA
Nama
: Milka Maramba, S.Kep., Ns.
NIP
: 199405032020122008
Jabatan
: Perawat Ahli Pertama
Instansi
: Kementerian Kesehatan
Unit Kerja
: RS Jiwa Dr. Soeharto Heerdjan Jakarta
Dalam melaksanakan aktualisasi, mengacu pada kegiatan dalam Sasaran Kerja Pegawai (SKP), sebagai berikut: Tabel 2.1 Tugas Pokok Jabatan Peserta
No.
1. 2. 3. 4. 5.
6.
Kegiatan Melakukan pengkajian keperawatan lanjutan pada individu, keluarga Merumuskan diagnosa keperawatan pada individu Melakukan pendidikan kesehatan pada individu, keluarga, kelompok, masyarakat Melakukan upaya membuat pasien tidur Melakukan tatakelola keperawatan perlindungan terhadap pasien dengan risiko trauma/injury Melakukan komunikasi terapeutik dalam pemberian asuhan keperawatan
Sumber
SKP SKP SKP SKP SKP
SKP
7.
Memfasilitasi suasana lingkungan yang tenang dan aman
SKP
8.
Melakukan evaluasi tindakan keperawatan pada individu
SKP
9.
Melakukan dokumentasi asuhan keperawatan
SKP
8
BAB III RANCANGAN AKTUALISASI 1. Identifikasi Isu Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 26 Tahun 2019 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 38 Tahun 2014 tentang Keperawatan, disebutkan bahwa pelayanan keperawatan adalah suatu bentuk pelayanan profesional yang merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan yang didasarkan pada ilmu dan kiat keperawatan ditujukan kepada individu, keluarga, kelompok, atau masyarakat, baik sehat atau sakit. Disebutkan juga bahwa tugas perawat adalah sebagai pemberi asuhan keperawatan, penyuluh dan konselor bagi klien, pengelola pelayanan keperawatan, peneliti keperawatan, pelaksana tugas berdasarkan pelimpahan wewenang, dan/atau pelaksana tugas dalam keadaan keterbatasan tertentu. Sehingga dalam menjalankan tugas sebagai pemberi Asuhan Keperawatan, perawat berwenang untuk 1. Melakukan pengkajian keperawatan secara holistik 2. Menetapkan diagnosis keperawatan 3. Merencanakan tindakan keperawatan 4. Melaksanakan tindakan keperawatan 5. Mengevaluasi hasil tindakan keperawatan 6. Melakukan rujukan 7. Memberikan tindakan pada keadaan gawat darurat sesuai dengan kompetensi 8. Memberikan konsultasi keperawatan dan berkolaborasi dengan dokter 9. Melakukan penyuluhan kesehatan dan konseling 10. Melakukan penatalaksanaan pemberian obat kepada klien sesuai dengan resep tenanga medis atau obat bebas dan obat bebas terbatas.
9
Sebagai seorang perawat di RS Jiwa Dr. Soeharto Heerdjan, saya bertugas di Instalasi Gawat Darurat dan berikut merupakan sasaran kinerja saya. Tabel 3.1 Pemilihan Isu Dari Tugas Pokok Jabatan Peserta
No
1
N Kegiatan Tugas Pokok Jabatan
Kondisi Yang Diharapkan
Kondisi Saat Ini
Melakukan pengkajian Pengkajian keperawatan pada
lanjutan dilaksanakan
individu
keluarga
yang Pengkajian hanya keperawatan
lanjutan
dan berfokus kepada pengkajian dilaksanakan
tidak
jiwa dan pengkajian fisik hanya sangat Jika
jarang ada
berfokus
dilakukan. kepada
temuan
yang jiwa,
pengkajian tetapi
juga
didapati pada fisik pasien, menyertakan hanya dituliskan di kolom pengkajian fisik head keluhan utama. 2
to toe.
Merumuskan diagnosa Perumusan diagnosa telah Perumusan keperawatan individu
pada dilaksanakan terkadang
diagnosa
tetapi dilaksanakan masih
mencantumkan
belum dengan
sesuai
SOP
dan
diagnosa mencantumkan
fisik dan hanya berfokus diagnosa fisik dan juga pada diagnosa jiwa.
3
jiwa
Melakukan pendidikan Pemberian edukasi dan
Pemberian pendidikan
kesehatan
kesehatan
individu, kelompok, masyarakat
pada informasi kepada pasien keluarga, dan keluarga sudah dan dilakukan akan tetapi
individu, kelompok,
kepada keluarga, dan
terkadang masih ada
masyarakat dilakukan
beberapa informasi yang
sesuai dengan SOP
belum tersampaikan kepada pasien atau keluarga, sehingga menyebabkan terhambatnya proses pelayanan kesehatan di ruang IGD. Hal ini dikarenakan kurang optimalnya persiapan perawat dalam hal pemberian edukasi dan 10
informasi serta form edukasi yang harus diisi oleh perawat hanya berupa kotak kosong, sehingga tidak ada yang menjadi panduan perawat dalam memberikan edukasi dan informasi. 4
Melakukan
upaya Upaya membuat pasien tidur Upaya
membuat pasien tidur
telah
dilakukan
sesuai pasien tidur dilakukan
dengan SOP 5
Melakukan
tatakelola Tatakelola
keperawatan
sesuai dengan SOP keperawatan Tatakelola
perlindungan
perlindungan terhadap pasien
dengan
terhadap keperawatan resiko perlindungan terhadap
pasien dengan resiko trauma/injury trauma/injury
membuat
telah pasien dengan resiko
dilaksanakan sesuai SOP
trauma/injury dilaksanakan
sesuai
dengan SOP. 6
Melakukan komunikasi Komunikasi terapeutik telah Komunikasi terapeutik terapeutik pemberian
dalam dilaksanakan asuhan pemberian
keperawatan 7
Memfasilitasi suasana Telah
diberikan
asuhan
keperawatan suasana Memberikan
aman
suasana
evaluasi Evaluasi
pada individu
tindakan Evaluasi keperawatan
sesuai dengan SOP
Melakukan dokumetasi Dokumentasi asuhan keperawatan
keperawatan
yang
tenang dan aman
tindakan keperawatan keperawatan telah dilakukan dilakukan
9
dalam
yang lingkungan yang tenang dan lingkungan
tenang dan aman Melakukan
asuhan pemberian
keperawatan
lingkungan
8
dalam dilaksanakan
sesuai
dengan SOP asuhan Dokumentasi sudah keperawatan dilakukan
dilakukan
sesuai dengan SOP
Isu diidentifikasi berdasarkan pengamatan bekerja di RS Jiwa Dr. Soeharto Heerdjan Jakarta selama masa kerja mulai Januari 2021 hingga saat ini. Unit kerja saat ini di ruang Instalasi Gawat Darurat mulai dari bulan Juni 2021 sebagai perawat pelaksana. Berikut identifikasi isu yang telah didapatkan.
11
a. Belum optimalnya pelaksanaan pengkajian fisik pada pasien dengan gangguan jiwa di ruang IGD RS Jiwa Dr. Soeharto Heerdjan Tahun 2021 (Manajemen ASN, Whole of Goverment) Salah satu hal pertama yang dilakukan apabila pasien tiba di ruangan IGD adalah melakukan pengkajian, berupa pengkajian fisik secara head to toe dan pengkajian status mental. Dan berdasarkan hasil observasi, di ruang IGD RS Jiwa Dr. Soeharto Heerdjan Jakarta saat ini pengkajian fisik secara head to toe belum dilaksanakan secara optimal dan lebih berfokus kepada pengkajian status mental. Untuk pengkajian fisik, perawat hanya memeriksa tanda-tanda vital, keadaan umum, beserta tingkat kesadaran pasien (GCS). Hasil wawancara dengan perawat Ruang IGD RSJ Dr. Soeharto Heerdjan Jakarta mengatakan bahwa:
Pengkajian fisik secara head to toe cukup dilakukan oleh profesi dokter, sedangkan perawat cukup berfokus pada pegkajian status mental. Dan untuk fisik secara keseluruhan hanya dilakukan scanning untuk melihat ada atau tidaknya luka pada tubuh pasien.
Pada lembar pengkajian perawat tdk tersedia format khusus untuk pengkajian fisik secara head to toe, hanya tersedia kolom penilaian skala nyeri dan lokasi nyeri. Dan apabila ditemukan kelainan pada fisik pasien, perawat cukup mencatat di kolom alasan masuk rumah sakit.
Gambar 3.1 Tampak Depan Form Assesmen Awal IG
Gambar 3.2 Tampak Belakang Form assesmen Awal IGD
12
b. Belum
optimalnya
pemberian
pendidikan
kesehatan
kepada
individu/keluarga di ruang IGD RS Jiwa Dr. Soeharto Heerdjan Tahun 2021 (Manajemen ASN, Pelayanan Publik)
Penyampaian pendidikan kesehatan kepada pasien dan keluarga pasien masih belum optimal. Terkadang masih ada informasi yang tidak tersampaikan kepada pihak pasien dan keluarga. Dan hal tersebut menimbulkan pertanyaan berulang dari pihak pasien ataupun keluarga tentang peraturan ataupun tindakan yang akan dilakukan kepada pasien sehingga bisa memperlambat proses melakukan tindakan kepada pasien. Dengan semakin bertambahnya durasi waktu pemberian tindakan kepada pasien akan berujung dengan penumpukan pasien di ruang IGD karena pasien baru yang terus berdatangan dan keterbatasan jumlah bed yang ada di ruang IGD. Hasil wawancara dengan perawat di ruang IGD RS Jiwa Dr. Soeharto Heerdjan mengatakan bahwa
Ketidakutuhan informasi yang diterima oleh pasien dikarenakan form edukasi yang tersedia hanya berupa kotak kosong, sehingga terkadang perawat yang memberikan pendidikan kesehatan lupa akan beberapa poin edukasi
Pada form pemberian edukasi dan informasi hanya berupa kotak kosong yang mengharuskan perawat untuk menulis lagi satu per satu edukasi dan informasi yang disampaikan kepada pasien dan keluarga.
Kelengkapan dokumen rawat inap yang harus dilengkapi untuk setiap pasien cukup banyak, sehingga mengisi satu per satu poin pemberian edukasi dan informasi pada format yang tersedia cukup menyita waktu.
Tingginya jumlah kunjungan pasien di ruang IGD dan banyaknya dokumen per pasien yang harus dilengkapi membuat perawat terkadang melupakan beberapa poin edukasi yang harus disampaikan.
13
Gambar 3.3 Form Pemberian Edukasi
Gambar 3.4 Form Pemberian Informasi
c. Belum optimalnya perumusan diagnosis keperawatan pada pasien di ruang IGD RS. Jiwa Dr. Soeharto Heerdjan Tahun 2021 (Manajemen ASN) Setelah melakukan pengkajian, hal selanjutnya yang dilakukan perawat adalah merumuskan diagnosa keperawatan. Seperti halnya pengkajian berupa pengkajian fisik dan pengkajian status mental, diagnosa yang seharusnya diangkat di ruang IGD RS Jiwa Dr. Soeharto Heerdjan juga berupa diagnosa fisik dan diagnosa jiwa. Akan tetapi karena pengkajian fisik head to toe sangat jarang dilaksanakan, maka diagnosa fisik juga masih jarang diangkat. Diagnosa yang diangkat hanyalah diagnosa jiwa yang ditarik dari hasil pengkajian status mental. Hasil wawancara dengan perawat Ruang IGD RS Jiwa Dr. Soeharto Heerdjan mengatakan bahwa :
Pasien yang datang dengan keluhan fisik serius sangat jarang. Paling banyak pasien datang dengan luka, maka diagnosa yang paling sering diangkat adalah nyeri akut. Sedangkan diagnosa yang lain sangat jarang digunakan.
2. Penapisan Isu dan Deskripsi Isu Berdasarkan hasil identifikasi beberapa isu yang terdapat di ruang IGD RS Jiwa Dr. Soeharto Heerdjan Jakarta, dapat dilakukan penapisan isu utnuk menentukan Core Issue yang akan diangkat menjadi isu utama dengan menggunakan metode USG yang merupakan singkatan dari Urgency (U), Seriousness (S), dan Growth (G). Metode USG merupakan salah satu metode untuk menyusun prioritas isu yang harus diselesaikan dengan menentukan tingkat
14
urgensi, keseriusan dan perkembangan isu. Berikut penjelasan lebih lanjut dari USG. a. Urgency,
berarti
seberapa
mendesaknya
masalah
tersebut
untuk
diselesaikan berkaitan dengan dimensi waktu b. Seriousness, mengacu pada seberapa serius isu tersebut perlu dibahas dikaitkan dengan akibat yang timbul dengan penundaan pemecahan masalah yang menimbulkan isu tersebut atau akibat yang menimbulkan masalah-masalah lain jika masalah penyebab isu tidak dipecahkan. c. Growth, berkaitan dengan seberapa besar kemungkinan isu tersebut menjadi berkembang dikaitkan dengan kemungkinan masalah penyebab isu akan semakin memburuk jika dibiarkan. Hasil penapisan isu dengan metode USG dapat dilihat melalui tabel berikut ini.
Tabel 3.1 Tabel Penapisan Isu Keterkaitan No
Isu
Dengan Agenda 3
1
Belum
Kriteria
Jumla
Prioritas
U
S
G
h
4
5
5
14
2
5
5
5
15
1
optimalnya
pelaksanaan pengkajian fisik pada pasien dengan gangguan jiwa di ruang IGD
RS
Jiwa
Dr.
Manajemen ASN, Whole of Goverment
Soeharto Heerdjan tahun 2021 2
Belum
optimalnya
pemberian
pendidikan
kesehatan
kepada
individu/keluarga
di
Manajemen ASN, Pelayanan
ruang IGD RS Jiwa Dr. Soeharto
Publik
Heerdjan
Tahun 2021
15
3
Belum
optimalnya
perumusan keperawatan
diagnosis pada
pasien di ruang IGD RS. Jiwa
Dr.
Manajemen ASN
4
4
4
12
3
Soeharto
Heerdjan Tahun 2021
Keterangan: U
: Urgency
S
: Seriousness
G
: Growth
Interval penentuan prioritas: Angka 1
: sangat tidak mendesak/gawat dan berdampak
Angka 2
: tidak mendesak/gawat dan berdampak
Angka 3
: cukup mendesak/gawat dan berdampak
Angka 4
: mendesak/gawat dan berdampak
Angka 5
: sangat mendesak/gawat dan berdampak
Berdasarkan hasil analisis menggunakan teknik USG, maka didapatkan isu paling prioritas adalah “Belum optimalnya pemberian pendidikan kesehatan kepada individu/keluarga di ruang IGD RS Jiwa Dr. Soeharto Heerdjan Tahun 2021”. Isu ini menjadi prioritas dibandingkan dengan isu “Belum optimalnya pelaksanaan pengkajian fisik pada pasien dengan gangguan jiwa di ruang IGD RS Jiwa Dr. Soeharto Heerdjan tahun 2021” dan isu “Belum optimalnya perumusan diagnosis keperawatan pada pasien di ruang IGD RS. Jiwa Dr. Soeharto Heerdjan Tahun 2021” karena pendidikan kesehatan diberikan kepada seluruh pasien yang masuk ke RS Jiwa Dr. Soeharto Heerdjan. Dan pasien yang datang akan terlebih dahulu dilayani dan dilakukan tindakan awal di ruangan IGD. Dan salah satu tindakan yang harus dilaksanakan adalah pemberian pendidikan kesehatan dan informasi kepada pasien atau keluarga. Pemberian edukasi dan informasi kepada keluarga merupakan salah satu usaha yang dilakukan dalam rangka memberikan informasi terhadap kondisi 16
kesehatan pasien dan informasi-informasi lain terkait dengan perawatan pasien dimana hal tersebut perlu diketahui untuk membantu atau mendukung penatalaksanaan medis atau tenaga kesehatan lainnya dalam memberikan tindakan. Tujuan dilakukannya pemberian edukasi dan informasi kepada pasien dan keluarga adalah agar pasien dan keluarga mengerti dan memahami masalah kesehatan yang sedang dialami, meningkatkan pengetahuan pasien dan keluarga akan masalah kesehatan yang sedang dialami, membantu pasien dan keluarga dalam mengambil keputusan tentang perawatan yang akan dijalani, dan agar pasien dan keluarga ikut berpartisipasi dan memberi dukungan dalam proses pelayanan yang diberikan. Dengan terpenuhinya tujuan tersebut, makan akan tercipta pelayanan yang optimal dan memberikan kepuasan terhadap pasien maupun keluarganya. Isu ini layak menjadi isu utama karena di lapangan masih didapati adanya informasi yang kadang tidak tersampaikan kepada pasien/keluarga. Sehingga pasien atau keluarga tidak tahu akan peraturan atau tindakan yang akan dilakukan. Sehingga saat pelaksanaan pelayanan kesehatan sedang berlangsung, justru menimbulkan pertanyaan dari pasien atau keluarga atau bahkan komplain karena tidak disampaikan sebelumnya. Atau bahkan karena kurangnya informasi yang diterima oleh keluarga yang berakibat terhambatnya proses pelayanan kesehatan di ruang IGD sehingga akan memperpanjang proses penatalaksanaan tindakan keperawatan terhadap pasien. dengan bertambahnya durasi pemlaksanaan penatalaksanaan keperawatan pada pasien dan banyaknya jumlah kunjungan pasien di ruang IGD, maka akan berdampak kepada penumpukan pasien di ruang IGD. Sedangkan jumlah bed yang tersedia di ruang IGD terbatas. Selain itu juga berdampak pada proses pelayanan yang nantinya akan diterima di ruang rawat inap dimana informasi yang harusnya sudah diberikan di awal masuk rumah sakit tetapi tidak tersampaikan, dan harus diinfokan ulang oleh perawat yang bertugas di ruang rawat inap. Hasil wawancara dengan beberapa perawat di ruang IGD terkait core issue, mengatakan bahwa:
Tindakan pemberian edukasi dan informasi persiapan rawat inap kepada pasien dan keluarga perlu segera diperbaharui pelaksanaannya karena
17
ketidakoptimalan
pemberian
edukasi
dan
informasi
menyebabkan
banyaknya pertanyaan berulang hingga komplain dari pasien ataupun keluarga terkait tindakan yang akan dilakukan kepada pasien, sehingga akan menghambat perawat dalam pemberian tindakan kepada pasien.
Format pemberian edukasi dan informasi persiapan rawat inap kepada pasien dan keluarga yang masih berupa kolom kosong sangat menyita waktu perawat karena harus menuliskan lagi satu per satu poin informasi yang harus disampaikan.
Apabila pemberian edukasi dan informasi seperti saat ini tidak diperbaharui dan
banyaknya poin edukasi dan informasi yang terlewat pada saat
tindakan pemberian edukasi dan informasi persiapan rawat inap kepada pasien dan keluarga menyebabkan penilaian kinerja perawat di ruangan menurun. Sehingga kualitas mutu pelayanan rumah sakit juga akan menurun.
Tidak adanya panduan tentang pemberian edukasi dan informasi persiapan rawat inap kepada pasien dan keluarga menyebabkan perawat terkadang lupa akan poin-poin yang harus disampaikan kepada pasien.
18
3. Analisis Penyebab Setelah didapatkan core issue melalui metode USG, tahap selanjutnya akan dianalisis akar permasalahan menggunakan metode fishbone analysis. Fishbone diagram merupakan pendekatan yang berupaya untuk memahami sebuah permasalahan dengan memetakan isu berdasarkan cabang-cabang terkait, dan menekankan pada hubungan sebab-akibat yang disebut dengan Cause and Effect Diagram. Hasil analisis dengan menggunakan fishbone dapat dlihat pada gambar berikut ini.
Man Sering terjadi rotasi perawat Tidak ada pembekalan khusus kepada perawat baru Edukasi belum dilakukan dengan optimal
Mobilitas perawat di ruangan yang masih tergolong tinggi Banyaknya kelengkapan dokumen yang harus dikerjakan perawat Banyaknya jumlah pasien
Environment
Method Perawat masih harus menulis semua informasi yang disampaikan
Dokumentasi edukasi dan informasi belum optimal
Form dokumentasi edukasi yang tersedia hanya berupa kotak kosong Belum adanya panduan pemberian edukasi dan informasi
Evaluasi pemberian edukasi dan informasi belum dilakukan
Belum optimalnya pemberian edukasi dan informasi persiapan rawat inap kepada pasien dan keluarga di ruang IGD RS Jiwa Dr. Soeharto Heerdjan Tahun 2021
Dokumen rawat inap yang tumpang tindih
Material
19
4. Analisis Dampak Dampak yang terjadi apabila isu tersebut tidak ditangani adalah informasi yang diterima oleh pasien dan keluarga tidak menyeluruh sehingga apabila proses pelayanan kesehatan sedang berlangsung akan menimbulkan pertanyaan dari keluarga pasien karena tidak diberitahu sebelumnya. Dan terkadang dari ketidaktahuan tersebut menimbulkan komplain dari pihak pasien atau keluarga. Dan tentu saja akan menimbulkan rasa ketidakpuasan akan pelayanan kesehatan yang diterima, sehingga menurunkan kualitas mutu pelayanan. Selain itu apabila adanya informasi tentang pelayanan kesehatan yang akan dilakukan di ruangan yang tidak tersampaikan kepada pasien atau keluarga maka akan berakibat terhambatnya proses pemberian pelayanan kesehatan karena terhambat oleh adanya pertanyaan atau komplain dari pihak keluarga. Sehingga durasi waktu pemberian pelayanan kesehatan awal di ruang IGD semakin bertambah dan pasien akan semakin lama berada di ruang IGD. Dan hal tersebut berujung dengan penumpukan pasien di ruang IGD. 5. Gagasan Kreatif Rekomendasi solusi/ gagasan kreatif yang bisa dilakukan terkait isu : Belum optimalnya pemberian pendidikan kesehatan kepada individu/keluarga di ruang IGD RS Jiwa Dr. Soeharto Heerdjan Tahun 2021” adalah sebagai berikut. “Menyusun panduan pemberian edukasi dan informasi persiapan rawat inap kepada pasien dan keluarga di ruang IGD RS Jiwa Dr. Soeharto Heerdjan Jakarta Tahun 2021.”
20
MATRIKS RANCANGAN AKTUALISASI Unit Kerja
: Perawat Ahli Pertama, Instalasi Gawat Darurat RS Jiwa Dr. Soeharto Heerdjan Jakarta
Identifikasi Isu : 1. Belum optimalnya pelaksanaan pengkajian fisik pada pasien dengan gangguan jiwa di ruang IGD RS Jiwa Dr. Soeharto Heerdjan tahun 2021 2. Belum optimalnya pemberian pendidikan kesehatan kepada individu/keluarga di ruang IGD RS Jiwa Dr. Soeharto Heerdjan Tahun 2021 3. Belum optimalnya perumusan diagnosis keperawatan pada pasien di ruang IGD RS. Jiwa Dr. Soeharto Heerdjan Tahun 2021
Isu terpilih
: Belum optimalnya pemberian pendidikan kesehatan kepada individu/keluarga di ruang IGD RS Jiwa Dr. Soeharto Heerdjan Tahun 2021
Gagasan Pemecahan Isu: 1. Menyusun panduan pemberian edukasi dan informasi persiapan rawat inap kepada pasien dan keluarga di ruang IGD RS Jiwa Dr. Soeharto Heerdjan Jakarta Tahun 2021
Kontribusi No
Kegiatan
Tahapan Kegiatan
Output/Hasil
Keterkaitan Substansi
Terhadap
Mata Pelatihan
Visi/Misi Organisasi
1
Penyampaia n
rencana
kegiatan
1. Menentukan jadwal/membuat janji
1. Jadwal/janji
temu
dengan Kepala Ruangan
Saya rencana
untuk 2. Hadir tepat waktu dalam dengan
mengawali Meningkatkan kegiatan
ini kualitas sumber
Penguatan Nilai Organisasi Bertanggung jawab
menyampaikan daya manusia 21
kepada
bertemu dengan
pertemuan
kepala
Kepala Ruangan
Kepala Ruangan
ruangan
2. Menghadiri
3. Rencana
Kepala
saya
kepada yang kompeten,
Ruangan
untuk profesional dan
kegiatan mendapatkan
pertemuan
tersampaikan
dengan
Kepala
Kepala
degan gagasan
persetujuan berintegritas
kepada dengan sikap sopan dan
Ruangan
dan penampilan
yang
rapi
Ruangan sesuai
mendapatkan
sebagai wujud aktualisasi
dengan
jadwal
persetujuan
Etika
yang
sudah 4. Diskusi dengan Kepala yang saya rencanakan ini
ditentukan
Ruangan terkait rencana adalah
3. Penyampaian
kegiatan
rencana kegiatan kepada
sebagai
mendapatkan arahan
menciptakan
untuk yang
pelayanan
bermutu wujud
kegiatan kepada rekan aktualisasi dan
Mutu.
kerja (perawat).
meminta
upaya untuk
menyampaikan rencana merupakan
4. Melakukan
Kegiatan
dan perubahan
Kepala 5. Izin
Ruangan
diskusi
Publik.
yang dari
Komitmen
Dalam
menghadiri
pertemuan dengan Kepala
pendapat Kepala
Barang bukti:
Ruangan terkait 1. Catatan
hasil
Ruangan
saya
harus
diskusi datang tepat waktu sesuai
rencana kegiatan
dan arahan dari Kepala dengan jadwal yang telah
yang
ruangan (Notulensi)
akan
dilaksanakan. 5. Meminta untuk
2. Dokumentasi izin
disepakati. Hal itu adalah
kegiatan bentuk aktualisasi dari Anti
diskusi bersama Kepala Korupsi. Ruangan
Saat
menyampaikan
22
menyampaikan
rencana kegiatan kepada
rencana kegiatan
Kepala Ruangan saya akan
kepada
menyampaikan
rekan
kerja (perawat)
teliti,
detail,
dengan akurat
dan
bertanggung jawab rencana kegiatan yang telah saya buat
sebagai
dari
Akuntabilitas,
setelah
itu
meminta Kepala
aktualisasi
saya
akan
pendapat Ruangan
dan
dari terkait
rencana yang telah saya paparkan.
Kemudian
pendapat
dari
Ruangan
akan
Kepala saya
tampung sebagai masukan dan
mengadakan
dengan
Kepala
diskusi Ruangan
untuk mencapai mufakat. Hal tersebut adalah salah satu wujud aktualisasi dari Nasionalisme.
23
2
Penyampaia n
rencana
1. Menentukan
1. Jadwal
pertemun
jadwal
dengan
kegiatan
pertemuan
(perawat)
kepada rekan
dengan
kerja
kerja (perawat)
(perawat)
rekan
kepada reka kerja saya daya manusia
untuk disampaikan
3. Menghadiri
pertemuan
tersampaikan
sesuai jadwal
rekan kerja
kerja
kepada
kegiatan
rekan
kerja
rekan
kerja
terkait
rencana
rencana dengan
penjelasan
tanggung
jawab
penyusunan yang merupakan aktualisasi edukasi
dan dari Akuntabilitas. Dalam
masukan (jika ada)
Barang bukti: 1. Catatan
dan
rekan dengan jelas dan penuh
informasi dan mencatat menghadiri
dengan
an
menjelaskan berintegritas
Publik
memberikan
terkait
panduan
5. Melakukan
dan
kepada Etika
dengan
rencana kegiatan
2. Berkeadil
kegiatan merupakan wujud dari nilai
pertemuan
5. Diskusi
rencana yang kompeten,
ng jawab
dengan sopan santun yang
4. Rencana
4. Menyampaikan
dengan
1. Bertanggu
kegiatan yang telah saya profesional dan
3. Hadir tepat waktu dalam buat
rencana kegiatan
kegiatan
kerja melanjutkan penyampaikan kualitas sumber
rekan 2. Rencana kegiatan siap terkait
2. Menyiapkan
diskusi
Selanjutnya saya akan Meningkatkan
hasil
bersama
dengan
rekan
kerja
tersebut,
saya
akan
menghadiri
dengan
tepat
diskusi waktu sesuai dengan jadwal
rekan
kerja yang telah ditetapkan yang
(Notulensi) 2. Dokumentasi
pertemuan
merupakan
wujud
dari
kegiatan aktualisasi Anti Korupsi.
diskusi bersama rekan
Setelah menyampaikan
24
kerja (perawat) 3. Daftar hadir perawat
rencana
kegiatan,
akan
mempersilahkan
rekan
kerja
saya
memberikan masukan apa
untuk
masukan-
terkait
yang
saya
dengan
telah
saya
sampaikan. Kemudian saya akan menampung pendapat yang saya terima sebagai acuan
saya
dalam
melakukan perbaikan. Hal itu merupakan wujud dari nilai Nasionalisme.
3
Mengumpulk an
literatur
1. Mengumpulkan literatur
yang
1. Literatur
yang
dibutuhkan
Setelah menyampaikan Meningkatkan
dalam rencana kegiatan kepada kualitas sumber
terkait
dibutuhkan
penyusunan
penyusunan
dalam
edukasi dan informasi kerja,
panduan
penyusunan
telah terkumpul
pemberian
panduan edukasi 2. Koordinasi
edukasi dan
dan inormasi
informasi
2. Melakukan koordinasi
panduan Kepala Ruangan dan rekan daya manusia saya
akan
mengumpulkan
1. Bertanggun g jawab 2. Berkeadilan
mulai yang kompeten,
data-data profesional dan
dengan yang saya butuhkan terkait berintegritas
Kepala Ruangan terkait dengan rencana kegiatan literatur
yang
dikumpulkan
telah saya.
saya
telah mengumpulkan
akan data-data
25
dengan
Kepala
terlaksana
secara efektif dan efisie dan
Ruangan terkait 3. Koordinasi literatur
yang
diperoleh
mentor terkait literatur melebih-lebihkan
atau data
aktualisasi dari nilai Anti
telah terlaksana
koordinasi
Korupsi
Barang bukti:
dengan
mentor 1. List
terkait
literatur
diperoleh
mengurangi
yang telah dikumpulkan tersebut yang merupakan
3. Melakukan
yang
dengan tanpa
data
akan Mutu.
yang
dimasukkan ke panduan
sudah 2. Catatan bersama
hasil
dan
Komitmen
Dan
dalam
koordinasi dengan Kepala
diskusi ruangan dan mentor, saya
mentor
kepala ruangan 3. Foto kegiatan diskusi
dan akan menyampaikan data yang telah saya kumpulkan dengan
penuh
jawab,
yang
wujud
tanggung merupakan
dari
nilai
Akuntabilitas. Dan pada saat
bertemu
dengan
mentor dan kepala ruangan saya
akan
melakukan
diskusi
dan
mencatat
segala
masukan
yang
diberikan
oleh
kepala
ruangan
ataupun
mentor
yang merupakan wujud dari
26
nilai Nasionalisme.
4
Menyusun
1. Menelaah
dan 1. Data
yang
Apabila data – data
perlu
dicantumkan
panduan
merumuskan
pemberian
data-data
edukasi dan
perlu dicantumkan
edukasi dan informasi edukasi dan informasi telah
manusia
informasi
dalam
telah tersusun
yang
persiapan
pemberian
rawat inap
edukasi
yang
panduan
panduan
pemberian pembuatan form pemberia
2. Panduan dan
informasi
dalam yang saya butuhkan terkait
Meningkatka
terkumpul, saya akan mulai pemberian mebuat panduan pemberian
edukasi dan informasi 3. Konsultasi
persiapan
rawat
inap di ruang IGD 2. Membuat
dengan dengan
mentor terkait panduan tanggung
yang
informasi
panduan edukasi 4. Perbaikan
panduan satu
kompeten, profesional
rasa
dan
jawab
yang
berintegritas
form ini merupakan salah upaya
untuk
Meningkatka n sarana prasarana untuk
permberian edukasi dan meningkatkan kualitas mutu
mendukung
informasi sesuai dengan pelayanan dan merupakan
terwujudnya
panduan
arahan yang diberikan wujud dari nilai Komitmen
layanan-
pemberian
oleh mentor
3. Mengkonsulkan
edukasi informasi telah
Mutu.
dan yang
Barang bukti:
disusun 1. Panduan
kepada mentor
Dalam
proses
unggulan
segera
pusat
pemberian dengan tepat waktu sesuai
edukasi dan informasi
layanan
pembuatannya, saya akan menyelesaikannya
dengan time teble yang
ng jawab
sumber daya 2. Ketulusan
penuh
telah Akuntabilitias. Pembuatan
disusun telah terlaksana
dan informasi
dan
pemberian edukasi dan merupakan wujud dari nilai informasi
pemberian
edukasi
n kualitas
1. Bertanggu
rujukan layanan
27
4. Melakukan
2. Catatan hasil konsultasi telah dibuat sebelumya. Hal
perbaikan sesuai
bersama mentor
neuropsikiatri
tersebut merupakan wujud
dengan
hasil 3. Dokumentasi konsultasi dari nilai aktualisasi Anti
konsultasi
(jika
Korupsi.
bersama mentor
ada)
5
Review
1. Review panduan 1. Panduan
panduan
pemberian
pemberian
edukasi
edukasi dan
informasi
informasi
persiapan
ruang
di IGD
inap
dan
persiapan
inap dengan mentor dan juga
sumber daya 2. Ketulusan
oleh bersama rekan kerja. Pada
manusia
mentor
saat pemberian saya
profesional
5. Manusiaw
inap telah saya kerjakan dengan
dan
dan penuh
berintegritas
Heerdjan
bersama mentor
kepada
persiapan inap pasien keluarga
pasien
rekan
(perawat) 3. Diskusi
rawat
rawat
kerja nilai
jawab
Akuntabilitas.
Pelaksanaan dengan
kerja terlaksana
kepada dan
tanggung
keluarga telah direview yang merupakan wujud dari oleh
informasi
an
edukasi dan informasi kepada mereka apa yang persiapan
dan
yang
4. Sosial
keluarga
akan
review,
3. Berkeadil
kompeten,
Soeharto
pembeian
melakukan
ng jawab
menjelaskan
pasien
edukasi
rawat
direview
RS Jiwa Dr.
2. Review panduan
1. Bertanggu
n kualitas
kepada 2. Panduan dan
Meningkatka
edukasi dan informasi melakukan review bersama
telah rawat
Pada kegiatan ini saya
pemberian
Barang bukti: 1. Dokumentasi
review
rekan dimaksudkan merevisi
ini
untuk
kembali
pemberian
edukasi
informasi
serta
Meningkatka n sarana prasarana untuk
form
mendukung
dan
terwujudnya
media
saat edukasi berupa leaflet yang
i
layananlayanan
28
bersama
rekan
kerja (perawat)
melakukan
review telah
dengan mentor
3. Melakukan
2. Dokumentasi
diskusi
melakukan
rekan (perawat)
dengan kerja
dengan
saya
untuk
memastikan apakah sudah saat bisa
diuji
review tidak rekan
buat
cobakan
aga
bisa
kerja seberapa
(perawat)
baik
memingkatkan
unggulan pusat
atau
rujukan
dinilai
layanan
dalam
neuropsikiatri
kualitas
3. Notulensi hasil diskusi mutu pelayanan. Hal itu dengan rekan kerja (jika merupakan aktualisasi dari ada perbaikan/masukan)
nilai Pada
Komitmen saat
review
Mutu.
melakukan
saya
akan
menjelaskan dengan detail, akurat
dan
jelas,
mengutamkan
serta sopan
santun yang mewujudkan nilai Etika Publik. Setelah menjelaskan,
saya
akan
melakukan diskusi dengan rekan kerja tentang form dan leaflet yang telah saya susun.
Apabila
pendapat
yang
ada berbeda
ataupun masukan lain dari
29
rekan
kerja,
akan
didiskusikan
kembali
bersama-sama mendapatkan diinginkan.
untuk hasil
Hal
yang
tersebut
merupakan wujud aktulisasi dari
nilai
Nasionalisme.
Setelah semua rangkaian kegiatan
meriview
dan
saya
akan
berdiskusi, segera
menyelesaikan
kembali form dan media yang telah saya kerjakan, sesuai dengan hasil yang telah
disepakati
dengan
tepat waktu sesuai dengan waktu
yang
ditetapkan.
sudah Hal
itu
merupakan wujud dari nilai Anti Korupsi.
6.
Uji panduan
coba 1. Menyiapkan panduan
1. Panduan yang
pemberian Pelaksanaan
edukasi dan informasi panduan
uji
coba Meningkatkan
pemberian
kualitas
1. Bertanggun g jawab
30
pemberian
akan diuji cobakan
edukasi dan 2. Melaksanakan
uji
persiapan kepada
rawat pasien
inap edukasi
dan
dan persiapan
informasi
sumber daya
rawat
inap
manusia yang
pasien
dan
kompeten,
akan
saya
profesional
informasi
coba penggunaan
keluarga yang siap diuji kepada
persiapan
panduan
cobakan
rawat
pemberian edukasi 2. Uji coba terlaksana
laksanakan dengan penuh
dan
dan
tanggung
berintegritas
inap
kepada pasien keluarga ruangan
dan di
persiapan inap pasien keluarga
informasi rawat Barang bukti: kepada dan
1. Dokumentasi pelaksanaan uji coba
keluarga
jawab
yang
2. Ketulusan
merupakan wujud dari nilai Meningkatkan Akuntabilitas.
Uji
dilaksanakan
coba sesuai
sarana prasarana
dengan jadwal yang telah
untuk
ditentukan dari awal dan
mendukung
diselesaikan dengan tepat
terwujudnya
waktu sehingga hal tersebut
layanan-
mencerminkan
layanan
nilai
Anti
Korupsi. pelaksanaan uji
unggulan
coba ini dimaksudkan untuk
pusat rujukan
lebih
layanan
meningkatkan
lagi
kinerja perawat di ruang
neuropsikiatri
IGD sehingga kualitas mutu pelayanan di rumah sakit juga dan
semakin hal
mencerminkan
meningkat, tersebut nilai
31
Komitmen Mutu. 7.
1. Pengumpulan data Evaluasi hasil uji coba Setelah melakukan uji coba Meningkatkan
Evaluasi hasil uji coba
hasil
panduan
panduan
pemberian
pemberian edukasi informasi
edukasi dan
dan
informasi
persiapan
persiapan
inap
rawat kepada pasien keluarga
uji
coba terhadap pemberian
panduan terhadap edukasi
inap,
rawat Barang bukti:
uji coba
bersama
dan 3. Berdiskusi
dan pemberian
edukasi
dan
telah informasi persiapan rawat
informasi dilaksanakan
inap 2. Evaluasi kegiatan 1. Catatan
panduan
hasil
kepala ruangan kepala 2. Dokumentasi
ruangan
terkait
manusia yang kompeten,
yang perlu dilakukan adalah
profesional
mengevaluasi hasil uji coba
dan berintegritas
dan mengevaluasi hasil uji coba Meningkatkan terhadap panduan ini, saya
kegiatan akan menggunakan data-
sarana prasarana
diskusi bersama mentor data yang telah diperoleh
untuk
dan kepala ruangan
dengan sebenar-benarnya,
mendukung
panduan
tanpa mengurangi ataupun
terwujudnya
pemberian edukasi
melebih-lebihkan,
layanan-
dan
dimana ini adalah wujud
layanan
dari
unggulan
hasil
uji
coba
informasi
persiapn
rawat
inap
bersama terkait coba
nilai
selanjutnya
4. Berdiskusi
Anti
hasil
uji
panduan
yang Korupsi.
saya
menyampaikan mentor
jawab
sumber daya
selanjutnya
diskusi yang telah dilakukan.dalam
mentor
bersama
maka
kualitas
Bertanggung
akan
pusat rujukan
hasil
layanan
evaluasi yang telah saya dapatkan kepada
neuropsikiatri
mentor
dan kepala ruangan dengan
32
pemberian edukasi
penuh
dan
jawab, yang mewujudkan
informasi
persiapan
rawat
inap
nilai
tanggung
Akuntabilitas.
Penyampaian hasil evaluasi
5. Perbaikan panduan
rasa
ini
pun
akan
saya
sesuai
sampaikan dengan sopan,
dan
hal ini adalah wujud dari
masukan (jika ada)
nilai Etika Publik, setelah
saran
itu saya akan berdiskusi dengan mentor dan kepala ruangan
dan
menerima
segala
masukan-masukan
yang
diberikan
terkait
dengan hasil evaluasi uji coba panduuan pemberian edukasi
dan
informasi
persiapan rawat inap ini yang merupakan aktualisasi dari
nilai
Nasionalisme.
Hasil akhir dari pembuatan panduan edukasi
pemberian dan
informasi
persiapan rawat inap ini
33
diharapkan
ke
depannya
bisa berguna terutama bagi perawat
dalam
menyampaikan edukasi dan informasi dan
kepada
pasien
keluarga,
merupakan
yang
wujud
dari
Komitmen Mutu. 8.
Pengajuan
1. Membuat
surat 1. Surat
permohonan Saya
membuat
panduan
permohonan
pengajuan
pemberian
pengajuan kepada
pemberian edukasi dan didasari oleh rasa penuh
sumber daya
edukasi dan
pihak rumah sakit
informasi
manusia yang
informasi
2. Menyampaikan
persiapan rawat
hasil pengajuan
inap
kepada pasien keluarga ruang
rawat
panduan permohonan
surat Meningkatkan 1. Bertanggun
persiapan tanggung inap
di IGD
yang
Akuntablitas.
Surat
pengajuan permohonan dibuat dengan
disampaikan dan
jawab
kepada merupakan wujud dari nilai
pasien dan keluarga 2. Hasil
dengan
kepada menggunakan
Bahasa
kualitas
g jawab
kompeten, profesional dan berintegritas
Indonesia yang baik dan Meningkatkan
mentor Barang bukti : 1. Surat
benar serta meggunakan permohonan bahasa yang santun yang
kepada pihak
pengajuan
RS Jiwa Dr.
pemberian edukasi dan Nasionalisme dan Etika
Soeharto
informasi
Heerdjan
rawat
inap
panduan merupakan wujud dari nilai
persiapan Publik.
Hasil
pengajuan
kepada diharapkan dapat menjadi
sarana prasarana untuk mendukung terwujudnya layanan-
34
Jakarta
pasien dan keluarga
acuan dalam meningkatkan
layanan
kualitas
unggulan
mutu
rumah
pelayanan
sakit
yang
pusat rujukan
merupakan wujud dari nilai
layanan
Komitmen Mutu.
neuropsikiatri
Hasil
dari pengajuan kemudian saya
sampaikan
mentor menyampaikan
kepada dengan
hal
sebenar-benarnya melebih-lebihkan mengurangi
yang tanpa
ataupun yang
merukapan aktualisasi dari nilai Anti Korupsi. Tabel 3.2 Matriks Rancangan Kegiatan Aktualisasi
35
RENCANA JADWAL KEGIATAN AKTUALISASI
NO
JADWAL KEGIATAN
KEGIATAN
MINGGU 1
MINGGU 2
MINGGU 3
MINGGU 4
MINGGU 5
Penyampaian rencana kegiatan kepada kepala
1
2 3 4 5
ruangan
Penyampaian rencana kegiatan kepada rekan kerja (perawat) Melakukan pengumpulan data-data terkait rencana kegiatan Membuat panduan pemberian edukasi/informasi Review panduan pemberian edukasi dan informasi di ruang IGD RS Jiwa Dr. Soeharto Heerdjan Uji coba panduan pemberian edukasi dan
6
informasi persiapan rawat inap kepada pasien dan keluarga di ruangan Evaluasi hasil uji coba panduan pemberian edukasi
7
dan informasi persiapan rawat inap kepada pasien dan keluarga Pengajuan panduan pemberian edukasi dan
8
informasi persiapan rawat inap kepada pasien dan keluarga di ruang IGD kepada pihak RS Jiwa Dr. Soeharto Heerdjan Jakarta
Tabel 3.3 Jadwal Pelaksanaan Kegiatan Aktualisasi 36
BAB IV PELAKSANAAN AKTUALISASI A. Deskripsi Pelaksanaan Aktualisasi Kegiatan aktualisasi Optimalisasi pemberian edukasi dan informasi melalui penyusunan panduan pemberian edukasi dan informasi persiapan rawat inap kepada pasien dan keluarga dilaksanakan di ruangan IGD RS Jiwa Dr. Soeharto Heerdjan Jakarta. Periode pelaksanaan aktualisasi dilaksanakan pada bulan September – Oktober 2021. Kegiatan yang dilakuan selama periode aktualisasi dan habituasi terlaksana 7 kegiatan. Dalam laporan ini bukti pendukung dilampirkan untuk menunjukkan bahwa rancangan aktualisasi sudah dilakukan.
No 1
2
Tabel 4.1 Kegiatan Aktualisasi Jadwal Kegiatan Pelaksanaan Penyampaian rencana kegiatan 16 September 2021 kepada Kepala Ruangan Penyampaian
rencana
kegiatan
kepada rekan kerja (perawat) 3
Mengumpulkan
literatur
terkait
penyusunan panduan pemberian edukasi dan informasi 4
Membuat
panduan
pemberian
edukasi dan informasi persiapan rawat 5
Review
panduan
23 September 2021 20 – 24 September 2021
27 September 2021 s/d 01 Oktober 2021
Keterangan Terlaksana
Terlaksana
Terlaksana
Terlaksana
pemberian
edukasi dan informasi persiapan rawat inap kepada pasien dan
6-7 Oktober 2021
Terlaksana
10-13 Oktober 2021
Terlaksana
keluarga di ruang IGD RS Jiwa Dr. Soeharto Heerdjan Jakarta 6
Uji
coba
panduan
pemberian
edukasi dan informasi persiapan rawat inap kepada pasien dan keluarga Jiwa
di
ruang
Dr. Soeharto
IGD
RS
Heerdjan
Jakarta
37
7
Evaluasi hasil uji coba panduan pemberian edukasi dan informasi persiapan
rawat
inap
kepada
14 Oktober 2021
Terlaksana
15 Oktober 2021
Terlaksana
pasien dan keluarga di ruang IGD RS Jiwa Dr. Soeharto Heerdjan 8
Pengajuan edukasi persiapan
panduan
pemberian
dan rawat
informasi inap
kepada
pasien dan keluarga di ruang IGD kepada
pihak
RS
Jiwa
Dr.
Soeharto Heerdjan Jakarta
B. Hasil Aktualisasi Dan Pembahasan 1. Kegiatan 1
: Penyampaian rencana kegiatan kepada Kepala Ruangan
a. Tanggal pelaksanaan kegiatan : Kamis, 16 September 2021 b. Tahap kegiatan:
Menentukan jadwal/membuat janji untuk bertemu dengan kepala ruangan
Menghadiri pertemuan dengan kepala ruangan sesuai jadwal yang telah ditentukan
Penyampaian rencana kegiatan kepada Kepala Ruangan
Melakukan diskusi dan meminta pendapat Kepala Ruangan terkait rencana kegiatan yang akan dilaksanakan
Meminta izin untuk menyampaikan rencana kegiatan kepada rekan kerja (perawat)
c. Output
Jadwal untuk pertemuan dengan Kepala Ruangan akan dilakukan pada hari Kamis, 16 September 2021 pada pukul 14.00 WIB
Hadir tepat waktu pada pertemuan dengan Kepala Ruangan sesuai dengan waktu yang telah disepakati
Rencana kegiatan yang akan dilaksanakan dalam rangka aktualisasi peserta Latsar CPNS Kemenkes 2021 telah disampaikan kepada kepala ruangan dan mendapatkan persetujuan
Diskusi bersama Kepala Ruangan terkait rencana kegiatan yang akan dilaksanakan 38
Mendapatkan izin untuk menyampaikan rencana kegiatan yang telah disetujui kepada rekan kerja (perawat) di ruang IGD RS Jiwa Dr. Soeharto Heerdjan.
d. Uraian Kegiatan
Deskripsi Kegiatan 1 adalah langka awal dalam pelaksanaan rancangan aktualisasi, yaitu meminta izin dari kepala ruangan IGD RS Jiwa Dr. Soeharto Heerdjan. Dalam kegiatan ini terlebih dahulu disepakati jadwal pertemuan dengan Kepala Ruangan untuk selanjutnya mendiskusikan tentang rencana kegiatan terkait rancangan aktualisasi.
Gambar 4.1.1 Menyepakati jadwal pertemuan dengan Kepala Ruangan
Pada saat pertemuan, peserta latsar terlebih dahulu menyampaikan rancangan aktualisasi dan kemudian menguraikan rencana-rencana kagiatan yang akan dilaksanakan selama proses aktualisasi dan habituasi tersebut.
Gambar 4.1.2 Rancangan Aktualisasi
Setelah mendapat persetujuan dari kepala ruangan, maka selanjutnya peserta latsar melakukan diskusi dengan kepala ruangan.
39
Gambar 4.1.3 Kegiatan diskusi bersama Kepala Ruangan
Dalam diskusi ini terdapat masukan-masukan dan perbaikan dari kepala ruangan terkait dengan pelaksanaan rencana kegiatan agar nantinya rencana kegiatan bisa terlaksana dengan lebih baik lagi. Kemudian peserta latsar mencatat semua perbaikan dan masukanmasukan dari kepala ruangan.
Gambar 4.1.4 Notulensi kegiatan diskusi bersama Kepala Ruangan
Setelah mendapat persetujuan dan perbaikan maupun masukan dari kepala ruangan, selanjutnya peserta meminta izin untuk menyampaikan rancangan
aktualisasi
dan
rencana-rencana
kegiatan
yang
akan
dilaksanakan kepada rekan kerja/perawat di ruang IGD RS Jiwa Dr. Soeharto Heerdjan.
Penerapan Nilai-Nilai Dasar ASN Pada kegiatan 1 diawali dengan penyampaian gagasan kepada kepala ruangan untuk mendapatkan persetujuan yang dilaksanakan dengan sikap yang sopan dan santun dan mengenakan pakaian yang rapi sebagai
wujud
aktualisasi
Etika
Publik.
Pelaksanaan
rancangan
aktualisasi ini dimaksudkan sebagai upaya melakukan perubahan untuk menciptakan pelayanan yang bermutu di ruang IGD RS Jiwa Dr. Soeharto
40
Heerdjan yang merupakan wujud dari aktualisasi nilai dasar ASN Komitmen Mutu. Pada saat menghadiri pertemuan dengan kepala ruangan, peserta hadir tepat pada waktunya sesuai yang telah disepakati sebelumnya dengan kepala ruangan. Hal itu menunjukkan bahwa peserta telah mengaktualisasikan nilai dasar ASN yaitu Anti Korupsi. Pada saat penyampaian rancangan aktualisasi beserta dengan rencana-rencana kegiatan yang akan dilaksanakan selama proses habituasi, peserta menyampaikan dengan teliti, detail, akurat dan penuh tanggung jawab, yang
merupakan
wujud
dari
aktualisasi
nilai
dasar
ASN
yaitu
Akuntabilitas. Setelah rancangan aktualisasi dan rencana-rencana kegiatan telah tersampaikan dengan baik, maka peserta melakukan diskusi dengan kepala ruangan mengenai rancangan aktualisasi tersebut. Dan peserta menerima segala perbaikan dan masuka-masukan yang diberikan. Kegiatan diskusi ini merukapan wujud daru nilai dasar ASN yaitu Nasionalisme.
e. Pencapaian Visi, Misi, serta penguatan Nilai Organisasi
Kontribusi terhadap Visi dan Misi Organisasi Kegiatan ini mendukung Visi RS Jiwa Dr. Soeharto Heerdjan Jakarta : Menjadi Pusat Rujukan Nasional Layanan Neuropsikiatri, serta mendukung misi: -
Meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia yang kompeten, profesional, dan berintegritas.
Penguatan Nilai Organisasi Pelaksanaan kegiatan menyusun panduan pemberian edukasi dan informasi persiapan rawat inap kepada pasien dan keluarga ini menguatkan nilai organisasi, yaitu Bertanggung Jawab.
f.
Analisis Dampak Dampak yang terjadi apabila dalam pelaksanaan kegiatan ini tidak diterapkan nilai-nilai dasar ANEKA adalah tidak kondusifnya pertemuan dengan kepala ruangan, dan rencana kegiatan juga tidak akan tersampaikan dengan baik dan tidak menunjukkan rasa tanggung jawab peserta terhadap rencana kegiatan yang akan dilaksanakan. Selain itu dengan penyampaian yang tidak detail, teliti dan akurat, maksud dari pelaksanaan kegiatan ini tidak akan sampai kepada 41
kepala ruangan, sehingga tidak akan mendapatkan dukungan dan masukanmasukan yang bisa membuat pelaksanaan menjadi lebih baik.
g. Kendala dalam pelaksanaan aktualisasi Tidak ada kendala yang dihadapi pada saat pelaksanaan kegiatan 1, kegiatan tercapai sesuai dengan rencana.
h. Manfaat
Bagi peserta latsar Manfaat yang didapat setelah terlaksananya kegiatan ini yaitu tersampaikannya rencana kegiatan kepada kepala ruangan dan mendapat dukungan dalam pelaksanaan kegiatan. Selain itu juga mendapatkan perbaikan serta masukan-masukan yang bisa membuat pelaksanaan rancangan aktualisasi lebih baik lagi. Dalam kegiatan ini juga melatih peserta untuk menjalin komunikasi yang baik dengan atasan.
Bagi unit kerja Dengan
adanya
aktualisasi
yang
dilaksanakan
ini,
akan
mempermudah perawat ruangan dalam memberikan edukasi kepada pasien dan keluarga sehingga pelayanan yang diberikan juga semakin baik.
Bagi unit organisasi / RS Melalui kegiatan aktualisasi ini, kualitas mutu pelayanan rumah sakit akan semakin baik
2. Kegiatan 2
: Penyampaian rencana kegiatan kepada rekan kerja (perawat)
a. Tanggal pelaksanaan kegiatan : Kamis, 23 September 2021 b. Tahap Kegiatan
Menentukan jadwal pertemuan dengan rekan kerja (perawat)
Menyiapkan rencana kegiatan
Menghadiri pertemuan sesuai jadwal
Menyampaikan rencana kegiatan kepada rekan kerja
Melakukan diskusi dengan rekan kerja terkait rencana kegiatan
c. Output
Jadwal untuk pertemuan dengan rekan kerja (perawat)
42
Rancangan aktualisasi yang akan disampaikan yaitu “Optimalisasi pemberian
edukasi
dan
informasi
melalui
penyusunan
panduan
pemberian edukasi dan informasi persiapan rawat inap kepada pasien dan keluarga di ruang IGD RS Jiwa Dr. Soeharto Heerdjan Jakarta”
Pertemuan dihadiri oleh peserta latsar, Kepala Ruangan, Mentor, dan rekan perawat di ruang IGD RS Jiwa Dr. Soeharto Heerdjan sesuai jadwal yang telah ditentukan sebelumnya dengan tepat waktu.
Rencana kegiatan tersampaikan dengan baik kepada rekan kerja dan mendapatkan dukungan positif dari rekan kerja.
Kegiatan diskusi dengan rekan kerja terkait rancangan aktualisasi terlaksana dengan baik dan mendapatkan beberapa masukan dan perbaikan.
d. Uraian Kegiatan
Deskripsi Setelah mendapatkan izin dari Kepala Ruangan dan merevisi rancangan aktualisasi sesuai dengan masukan yang diberikan oleh kepala ruangan, maka selanjutnya adalah menyampaikan rancangan aktualisasi dan menguraikan rencana-rencana kegiatan yang akan dilaksanakan selama proses habituasi kepada rekan kerja. Undangan kemudian disampaikan ke ruangan umtuk menghadiri pertemuan yang akan dilaksanakan pada hari Kamis, pada tanggal 23 September 2021, pukul 14.00 di ruang perawat IGD RS Jiwa Dr. Soeharto Heerdjan.
Gambar 4.2.1 Undangan pertemuan dengan rekan kerja
43
Kegiatan penyampaian rancangan aktualisasi dilaksanakan pada saat handover dari dinas pagi dan dinas sore sedang berlangsung. Setelah perawat selesai melakukan handover dan ronde keperawatan, kemudian dilanjutkan dengan penyampaian rancangan aktualisasi.
Gambar 4.2.2 Rancangan aktualisasi yang akan disampaikan
Dalam pertemuan ini tidak hanya dihadiri oleh perawat saja, akan tetapi juga dihadiri oleh kepala ruangan serta mentor selaku Kepala Instalasi Rawat Inap.
Gambar 4.2.3 Daftar hadir peserta pertemuan
Gambar 4.2.4 Peserta pertemuan penyampaian rencana kegiatan
Setelah menyampaikan rancangan aktualisasi dan menjabarkan kegiatan apa saja yang akan dikerjakan selama proses aktualisasi, kemudian dilakukan diskusi bersama dengan rekan-rekan kerja yang hadir pada saat itu.
44
Gambar 4.2.5 Suasana kegiatan diskusi bersama rekan kerja
Dan melalui kegiatan diskusi ini, didapatkan beberapa masukan terhadap rencana kegiatan yang telah dipaparkan.
Gambar 4.2.6 Notulensi kegiatan diskusi dengan rekan kerja
Penerapan Nilai-Nilai Dasar ASN Datang tepat waktu sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan merupakan langkah awal dalam mengadakan sebuah pertemuan, yang menggambarkan nilai dasar ASN Anti Korupsi. Memberikan penjelasan kepada rekan kerja dengan penuh sopan santun merupakan wujud dari nilai dasar ASN Etika Publik. dan semua penjelasan tentang rancangan aktualisasi, disampaikan dengan penuh rasa tanggung jawab yang menggambarkan nilai dasar ASN yaitu Akuntabilitas. Setelah rancangan telah disampaikan berikut dengan rencana kegiatan yang akan dilaksanakan pada saat habituasi, maka diadakan diskusi tentang rancangan aktualisasi. Untuk menampung pendapat dan masukan dari rekan kerja agar pelaksanaan aktualisasi dapat berjalan dengan lancar. Mengadakan diskusi untuk mencapai mufakat merupakan wujud dari nilai dasar ASN Nasionalisme.
45
e. Pencapaian Visi, Misi, serta Penguatan Nilai Organisasi
Kontribusi terhadap Visi dan Misi Organisasi Kegiatan ini mendukung Visi RS Jiwa Dr. Soeharto Heerdjan Jakarta : Menjadi Pusat Rujukan Nasional Layanan Neuropsikiatri, serta mendukung misi: Meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia yang kompeten,
-
profesional, dan berintegritas.
Penguatan Nilai Organisasi Pelaksanaan kegiatan menyusun panduan pemberian edukasi dan informasi persiapan rawat inap kepada pasien dan keluarga ini menguatkan nilai organisasi, yaitu Bertanggung Jawab dan Berkeadilan.
f.
Analisis Dampak Penyampaian rancangan aktualisasi dan kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanakan
selama
proses
aktualisasi
apabila
dilaksanakan
tidak
berlandaskan nilai-nilai dasar ASN, maka tidak akan mendapatkan dukungan dari rekan kerja, dimana dalam pelaksanaan kegiatan ini sangan membutuhkan kerja sama dari rekan kerja agar dalam pelaksanaannya didapatkan hasil yang maksimal. Akan tetapi apabila pada saat penyampaian tidak dilakukan dengan sopan
santun
dan
tidak
bertanggung
jawab,
maka
maksud
dari
dilaksanakannya kegiatan ini tidak dapat tersampaikan kepada rekan kerja.
g. Kendala dalam pelaksanaan aktualisasi Kendala yang didapat pada saat pekasanaan kegiatan penyampaian rancangan aktualisasi kepada rekan kerja adalah sulitnya mengumpulkan seluruh perawat di ruang IGD dalam waktu yang bersamaan. Hal itu disebabkan karena adanya sistem shift jam kerja perawat. Maka dari itu dipilihlah waktu pada saat handover perawat sehingga jumlah perawat yang hadir dalam pertemuan lumayan banyak.
Selanjutnya untuk perawat yang
tidak sempat hadir dalam pertemuan, akan dilakukan penyampaian secara personal.
46
h. Manfaat
Bagi peserta latsar Manfaat yang didapatkan pada kegiatan ini adalah melatih peserta latsar untuk mengadakan sebuah pertemuan yang akan dihadiri beberapa orang, mulai dari penentuan jadwal, pembuatan surat undangan, hingga melatih kepercayaan diri peserta untuk memberikan penyampaian di depan banyak orang. Dan melalui penyampaian yang baik ini, peserta mendapat dukungan dari rekan kerja, di mana dalam pelaksanaan aktualisasi ini sangat membutuhkan kerja sama dari rekan kerja (perawat).
Bagi unit kerja Melalui tahapan kegiatan ini, setelah dilakukan diskusi bersama oleh perawat ruangan, maka kerjasama dan kekompakan antar rekan kerja semakin baik dilihat dari dukungan yang diberikan kepada peserta latsar atas kegiatan aktualisasi ini.
Bagi unit organisasi / RS Melalui kegiatan aktualisasi ini, kualitas mutu pelayanan rumah sakit akan semakin baik.
3. Kegiatan 3
: Mengumpulkan literatur terkait penyusunan panduan pemberian edukasi dan informasi
a. Tanggal pelaksanaan kegiatan : 20-24 September 2021 b. Tahap Kegiatan
Mengumpulkan literatur yang dibutuhkan dalam penyusunan panduan pemberian edukasi dan informasi
Melakukan koordinasi dengan kepala ruangan terkait literatur yang diperoleh
Melakukan koordinasi dengan mentor terkait literatur yang telah diperoleh
c. Output
Literatur yang dibutuhkan untuk menyusun panduan pemberian edukasi dan informasi telah terkumpul
Koordinasi dengan kepala ruangan terkait literatur yang terkumpul telah terlaksana
47
Koordinasi dengan mentor terkait dengan literatur yang terkumpul telah terlaksana
d. Uraian Kegiatan
Deskripsi Sebelum menyusun panduan pemberian edukasi dan informasi persiapan rawat inap kepada pasien dan keluarga, terlebih dahulu Gambar 4.3.3literatur-literatur Diskusi bersama Kepalayang Ruangan dapat dikumpulkan
menjadi
acuan
dalam
penyusunan panduan.
Gambar 4.3.2 Literatur jurnal
Gambar 4.3.1 Literatur buku
Setelah terkumpul beberapa literatur yang dibutuhkan, selanjutnya dilakukan koordinasi dengan kepala ruangan tentang literatur-literatur tersebut.
Gambar 4.3.3 Menentukan jadwal pertemuan
Gambar 4.3.4 Diskusi bersama Kepala Ruangan
Dan selama pelaksanaan diskusi peserta mencatat semua masukanmasukan yang diberikan oleh kepala ruangan.
48
Gambar 4.3.5 Notulensi kegiatan diskusi
Selanjutnya, dilanjutkan dengan melakukan koordinasi dengan mentor tentang literatur-literatur yang telah dikumpulkan, serta mencatat segala masukan dan arahan dari mentor.
Gambar 4.3.5 Koordinasi dengan mentor
Gambar 4.3.6 Notulensi kegiatan koordinasi dengan mentor
Penerapan Nilai-Nilai Dasar ASN Mengumpulkan data-data yang dibutuhkan untuk penyusuan panduan pemberian edukasi dan informasi persiapan rawat inap melalui beberapa literatur yang dikumpulkan secara efektif dan efisien dan tanpa mengurangi atau melebih-lebihlan data yang didapat adalah bentuk aktualisasi dari nilai Anti Korupsi dan Komitmen Mutu. Selanjutnya dilakukan koordinasi dengan kepala ruangan dan juga mentor. Dan dalam pelaksanaan
koordinasi
tersebut
data
yang
telah
dikumpulkan
disampaikan dengan penu rasa tanggung jawab, dimana itu adalah wujud dari nilai dasar ASN Akuntabilitas. Dan apabila dalam koordinasi tersebut terdapat tambahan masukan dari mentor maupun kepala ruangan, akan ditampung dan digunakan untuk melakukan perbaikan rancangan aktualisasi. Hal tersebut telah menggambarkan penerapan nilai dasar ASN Nasionalisme.
49
e. Pencapaian Visi, Misi, serta Penguatan Nilai Organisasi
Kontribusi terhadap Visi dan Misi Organisasi Kegiatan ini mendukung Visi RS Jiwa Dr. Soeharto Heerdjan Jakarta : Menjadi Pusat Rujukan Nasional Layanan Neuropsikiatri, serta mendukung misi: -
Meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia yang kompeten, profesional, dan berintegritas.
Penguatan Nilai Organisasi Pelaksanaan kegiatan menyusun panduan pemberian edukasi dan informasi persiapan rawat inap kepada pasien dan keluarga ini menguatkan nilai organisasi, yaitu Bertanggung Jawab dan Berkeadilan.
f.
Analisis Dampak Dalam pelaksanaan kegiatan ini, apabila dilaksanakan dengan tidak berlandaskan dengan nilai dasar ASN maka tidak akan terjadi koordinasi dengan baik dengan kepala ruangan dan mentor. Dan tanpa adanya koordinasi dengan mentor maupun dengan kepala ruangan, maka kegiatan tidak akan terlaksana dengan baik. Dan dari hal itu akan memengaruhi hasil dari kegiatan ini yang tidak mendapatkan hasil yang maksimal.
g. Kendala dalam pelaksanaan aktualisasi Pada tahapan kegiatan pengumpulan data melalui literatur ini, tidak dapat dipungkiri adanya kendala-kendala yang dihadapi. Antara lain masih minimnya literatur yang membahas secara khusus mengenai pemberian edukasi dan informasi khusus di ruang IGD. Sebagian besar literatur yang tersedia membahas pemberian edukasi dan informasi secara umum yang dilakukan di rumah sakit.
h. Manfaat
Bagi peserta latsar Manfaat yang diperoleh dari pelaksanaan kegiatan ini adalah melatih penulis untuk mencari literatur yang terpercaya, yaitu melalui buku, jurnal, maupun website.
50
Bagi unit kerja Menjadi acuan yang dapat digunakan dalam pemberian edukasi dan informasi persiapan rawat inap keada pasien
Bagi unit organisasi / RS Menjadi acuan dalam memberikan edukasi sehingga layanan pemberian edukasi dapat berjalan dengan maksimal
4. Kegiatan 4
: Membuat panduan pemberian edukasi dan informasi persiapan rawat inap kepada pasien dan keluarga
a. Tanggal pelaksanaan kegiatan : 27 September 2021 s/d 01 Oktober 2021 b. Tahap Kegiatan
Menelaah dan merumuskan data-data yang perlu dicantumkan dalam panduan pemberian edukasi dan informasi persiapan rawat inap kepada pasien dan keluarga di ruang IGD RS Jiwa Dr. Soeharto Heerdjan.
Menyusun panduan pemberian edukasi dan informasi persiapan rawat inap kepada pasien dan keluarga
Mengkonsultasikan panduan pemberian edukasi dan informasi persiapan rawat inap kepada pasien dan keluarga kepada mentor
Merevisi panduan yang telah disusun sesuai dengan masukan dari mentor (jika ada).
c. Output
Data yang didapatkan dari literatur yang akan dicantumkan dalam panduan yang akan disusun telah terkumpul.
Panduan pemberian edukasi dan informasi persiapan rawat inap kepada pasien dan keluarga telah tersusun.
Konsultasi tentang panduan pemberian edukasi dan informasi rawat inap kepada pasien dan keluarga bersama dengan mentor telah terlaksana.
Merevisi panduan yang telah disusun sebelumnya sesuai dengan masukan yang diberikan oleh mentor
51
d. Uraian Kegiatan
Deskripsi Dalam tahapan kegiatan ini, data-data yang telah dikumpulkan melalui literatur-literatur yang telah dikumpulkan sebelumnya kemudian ditelaah.
Gambar 4.4.1 Literatur buku
Gambar 4.4.2 Literatur jurnal
Gambar 4.4.3 Literatur jurnal
Lalu kemudian panduan pemberian edukasi dan informasi persiapan rawat inap kepada pasien dan keluarga mulai disusun.
Gambar 4.4.4 Tampilan buku panduan
52
Setelah menyusun panduan, kemudian panduan yang telah disusun tersebut dikonsultasikan kepada mentor.
Gambar 4.4.5 Konsultasi dengan mentor
Dan dari kegiatan diskusi tersebut mentor memberikan revisi terhadap panduan yang telah disusun agar dilakukan perbaikan.
Gambar 4.4.6 Notulensi diskusi dengan mentor
Selain itu juga dilakukan konsultasi bersama dengan kepala ruangan terhadap panduan dan form yang sudah disusun.
Gambar 4.4.7 Konsultasi dengan kepala ruangan
53
Penerapan Nilai-Nilai Dasar ASN Setelah data-data yang dibutuhkan telah terkumpul, maka panduan akan mulai disusun dengan penuh rasa tanggung jawab yang merupakan wujud dari nilai dasar ASN Akuntabilitas. Penyusunan panduan ini dimaksudkan sebagai bentuk dari upaya untuk meningkatkan kualitas mutu pelayanan yang merupakan wujud dari nilai dasar ASN Komitmen
Mutu.
Dalam
proses
pembuatannya,
panduan
akan
diselesaikan dengan tepat waktu sesuai dengan time table yang telah disusun
pada
saat
pembuatan
rancangan
aktualisasi.
Hal
itu
menunjukkan penerapan nilai Anti Korupsi dalam pelaksanaan kegiatan.
e. Pencapaian Visi, Misi, serta Penguatan Nilai Organisasi
Kontribusi terhadap Visi dan Misi Organisasi Kegiatan ini mendukung Visi RS Jiwa Dr. Soeharto Heerdjan Jakarta : Menjadi Pusat Rujukan Nasional Layanan Neuropsikiatri, serta mendukung misi: -
Meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia yang kompeten, profesional, dan berintegritas.
-
Meningkatkan sarana prasarana untuk mendukung terwujudnya layanan-layanan
Penguatan Nilai Organisasi Pelaksanaan kegiatan menyusun panduan pemberian edukasi dan informasi persiapan rawat inap kepada pasien dan keluarga ini menguatkan nilai organisasi, yaitu Bertanggung Jawab dan Ketulusan.
f.
Analisis Dampak Pada tahap kegiatan ini, apabila dalam pelaksanaannya tidak dilaksanakan sesuai dengan nilai-nilai dasar ASN maka tidak akan terjadi koordinasi yang baik dengan mentor mapun dengan kepala ruangan, sehingga dalam pelaksanaannya pun tidak akan optimal.
g. Kendala dalam pelaksanaan aktualisasi Kegiatan penyusunan panduan pemberian edukasi dan informasi persiapan rawat inap kepada pasien dan keluarga dapat terlaksana sesuai dengan rencana, namun terdapat kendala yang dihadapi saat penyusunan
54
yaitu waktu untuk penyusunan sangat singkat sehingga penyusunan panduan dilanjutkan ke minggu berikutnya.
h. Manfaat
Bagi Peserta Manfaat yang didapatkan pada saat pelaksanaan kegiatan ini adalah melatih peserta latsar untuk menulis dan menyusun panduan.
Bagi unit kerja Pemberian edukasi kepada pasien lebih seragam, semua poin edukasi dan informasi tersampaikan kepada pasien, serta mempermudah perawat dalam pemberian edukasi dan informasi
Bagi unit organisasi / RS Meningkatkan kualitas mutu pelayanan Rumah Sakit terutama dalam hal pemberian edukasi
5. Kegiatan 5
: Review panduan pemberian edukasi dan informasi persiapan rawat inap kepada pasiendan keluarga di ruang IGD RS Jiwa Dr. Soeharto Heerdjan Jakarta
a. Tanggal pelaksanaan kegiatan : 6-7 Oktober 2021 b. Tahap Kegiatan
Review panduan pemberian edukasi dan informasi persiapan rawat inap kepada pasien dan keluarga bersama mentor
Review panduan pemberian edukasi dan informasi persiapan rawat inap kepada pasien dan keluarga bersama rekan kerja (perawat)
Melakukan diskusi dengan rekan kerja (perawat)
c. Output
Review panduan pemberian edukasi dan informasi persiapan rawat inap kepada pasien dan keluarga bersama mentor telah terlaksana
Review panduan pemberian edukasi dan informasi persiapan rawat inap bersama dengan rekan kerja (perawat) telah terlaksana.
Diskusi bersama rekan kerja (perawat) telah terlaksana
55
d. Uraian Kegiatan
Deskripsi Pada tahapan kegiatan review panduan pemberian edukasi dan informasi persiapan rawat inap ini, terlebih dahulu dilakukan review oleh mentor terkait panduan yang telah direvisi sebelumnya serta form pemberian edukasi dan informasi yang telah didesain.
Gambar 4.5.1 Review panduan bersama mentor
Gambar 4.5.2 Notulensi review bersama mentor
Setelah direview dan diberikan beberapa perbaikan serta masukan, selanjutnya dilakukan review bersama dengan rekan kerja (perawat) di ruang IGD RS Jiwa Dr. Soeharto Heerdjan. Setelah dilakukan review, selanjutnya dilakukan diskusi bersama dengan rekan kerja (perawat) dan menampung semua masukan-masukan yang diberikan terkait dengan panduan dan form pemberian edukasi dan informasi persiaan rawat inap yang telah dibuat. 56
Gambar 4.5.3 Notulensi review bersama mentor
Penerapan Nilai-Nilai Dasar ASN Kegiatan mereview panduan yang telah disusun bersama dengan mentor dilaksanakan dengan penuh rasa tanggung jawab dengan memberikan penjelasan yang detail dan akurat terkait dengan panduan yang telah disusun. Serta menjelaskan dengan detail mengenai isi dari form pemberian edukasi dan informasi persiapan rawat inap yang telah didesain sebelumnya. hal itu menunjukka bahwa dalam tahapan ini nilai dasar ASN Akuntabilitas telah diterapkan. Pelaksanaan kegiatan mereview ini dimaksudkan untuk merevisi kembali panduan dan form pemberian edukasi dan informasi yang telah disusun sebelumnya, untuk memastikan apakah form yang telah dibuat siap untuk diuji cobakan dalam pelaksanaan kegiatan pemberian edukasi dan informasi di ruang IGD. Hal ini dimaksudkan agar bisa lebih menunjang kualitas mutu pelayanan agar menjadi lebih baik lagi. Dan hal tersebut salah salah satu prwujudan dari nilai dasar ASN Komitmen Mutu. Pada saat pelaksanaan kegiatan, akan dijelaskan secara terperinci apa saja yang dimuat di dalam panduan dan form pemberian edukasi dan informasi. Dan penjelasan tersebut diutarakan secara detail, akurat dan jelas disertai juga dengan penggunaan Bahasa Indonesia yang baik dan tetap mengutamakan sikap yang sopan dan santun. Perilaku
tersebut
menunjukkan
penerapan
nilai
dasar
ASN
Nasionalisme. Setelah menerima masukan-masukan dari mentor dan rekan perawat, kemudian dilakukan revisi terhadap panduan form sesuai 57
dengan masukan-masukan yang telah diberikan. Dan diselesaikan dengan tepat waktu sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan, tindakan tersebut merupakan aktualisasi dari nilai dasar ASN Anti Korupsi.
e. Pencapaian Visi, Misi, serta Penguatan Nilai Organisasi
Kontribusi terhadap Visi dan Misi Organisasi Kegiatan ini mendukung Visi RS Jiwa Dr. Soeharto Heerdjan Jakarta : Menjadi Pusat Rujukan Nasional Layanan Neuropsikiatri, serta mendukung misi: -
Meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia yang kompeten, profesional, dan berintegritas.
-
Meningkatkan sarana prasarana untuk mendukung terwujudnya layanan-layanan unggulan pusat rujukan layanan neuropsikiatri
Penguatan Nilai Organisasi Pelaksanaan kegiatan menyusun panduan pemberian edukasi dan informasi persiapan rawat inap kepada pasien dan keluarga ini menguatkan nilai organisasi, yaitu Bertanggung Jawab, Ketulusan, Berkeadilan, Sosial, dan Manusiawi.
f.
Analisis Dampak Apabila dalam pelaksanaan kegiatan ini tidak dilaksnaakan sesuai dengan nilai-nilai dasar ANEKA, maka kegiatan mereview dan diskusi tidak akan berjalan dengan baik. Dan pada saat melaukan penyampaian kepada rekan kerja, tidak akan mendapatkan respon yang baik apabila tidak dilakukan dengan baik dan benar sesuai dengan nilai dasar ASN.
g. Kendala dalam pelaksanaan aktualisasi Kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan kegiatan ini adalah kesulitan saat mengumpulkan rekan kerja (perawat) untuk melakukan diskusi bersama karena adanya sistem shift dalam jam kerja perawat. Oleh karenanya, diskusi dilaksanakan pada saat sedang dilakukan handover perawat, dan untuk perawat yang belum sempat hadir dalam kegiatan diskusi, dilakukan diskusi secara personal.
58
h. Manfaat
Bagi peserta Manfaat yang didapat dalam kegiatan ini adalah penulis bisa belajar untuk berdiskusi dengan mentor maupun dengan rekan kerja dalam membahas sebuah topik, sehingga dapat melatih kepercayaan diri penulis dalam mengemukakan pendapat.
Bagi unit kerja Pemberian edukasi kepada pasien lebih seragam, semua poin edukasi dan informasi tersampaikan kepada pasien, serta mempermudah perawat dalam pemberian edukasi dan informasi
Bagi unit organisasi / RS Meningkatkan kualitas mutu pelayanan Rumah Sakit terutama dalam hal pemberian edukasi
6.
Kegiatan 6 : Uji coba penduan pemberian edukasi dan informasi persiapan rawat inap kepada pasien dan keluarga di ruang IGD RS Jiwa Dr. Soeharto Heerdjan Jakarta a. Tanggal Pelaksanaan Kegiatan : 10 – 13 Oktober 2021 b. Tahap kegiatan
Menyiapkan panduan yang akan diujicobakan
Melaksanakan uji coba penggunaan panduan dan form pemberian edukasi dan informasi persiapan rawat inap kepada pasien dan keluarga di ruang IGD RS Jiwa Dr. Soeharto Heerdjan Jakarta
c. Output
Panduan dan form yang akan digunakan pada saat pemberian edukasi dan informasi telah disiapkan
Melaksanakan uji coba penggunaan panduan pemberian edukasi dan informasi persiapan rawat inapkepada pasien dan keluarga di ruang IGD RS Jiwa Dr. Soeharto Heerdjan
d. Uraian kegiatan
Deskripsi Dalam pelaksanaan uji coba ini akan dilaksanakan di ruang IGD RS Jiwa Dr. Soeharto Heerdjan. Pemberian edukasi dan informasi akan 59
diberikan kepada pasien ataupun keluarga saat tiba di ruang IGD. Pemberian
edukasi
dan
informasi
dilakukan
bersamaan
dengan
pemberian assesmen awal keperawatan terhadap pasien yang baru tiba.
Gambar 4.6.1 Kegiatan uji coba panduan
Gambar 4.6.2 Pengisian form pemberian edukasi
60
Gambar 4.6.3 Contoh form yang telah diisi
Penerapan Nilai-Nilai Dasar ASN Pelaksanaan uji coba panduan pemberian edukasi dan informasi persiapan rawat inap kepada pasien dan keluarga dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab yang merupakan wujud dari nilai Akuntabilitas. Uji coba dilaksanakan sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan dari awal dan diselesaikan dengan tepat waktu sehingga hal tersebut mencerminkan nilai Anti Korupsi. pelaksanaan uji coba ini dimaksudkan untuk lebih meningkatkan lagi kinerja perawat di ruang IGD sehingga kualitas mutu pelayanan di rumah sakit juga semakin meningkat, dan hal tersebut mencerminkan nilai Komitmen Mutu.
e. Pencapaian Visi, Misi, serta Penguatan Nilai Organisasi
Kontribusi terhadap Visi dan Misi Organisasi Kegiatan ini mendukung Visi RS Jiwa Dr. Soeharto Heerdjan Jakarta : Menjadi Pusat Rujukan Nasional Layanan Neuropsikiatri, serta mendukung misi: -
Meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia yang kompeten, profesional, dan berintegritas. 61
-
Meningkatkan sarana prasarana untuk mendukung terwujudnya layanan-layanan unggulan pusat rujukan layanan neuropsikiatri
Penguatan Nilai Organisasi Pelaksanaan kegiatan menyusun panduan pemberian edukasi dan informasi persiapan rawat inap kepada pasien dan keluarga ini menguatkan nilai organisasi, yaitu Bertanggung Jawab dan Ketulusan.
f.
Analisis dampak Dalam pelaksanaan kegiatan uji coba ini yang apabila dilaksanakan tidak berdasarkan kepada nilai-nilai dasar ASN, maka uji coba terhadap panduan dan form yang telah dibuat tidak akan sesuai dengan yang diharapkan, sehingga hasil yang diharapkan juga tidak dapat tercapai. Juga tidak akan memberikan efek apapun atau perbaikan terhadap pelayanan yang ada.
g. Kendala dalam pelaksanaan aktualisasi Dalam pelaksanaan uji coba ini dapat terlaksana sesuai dengan yang direncanakan
h. Manfaat
Bagi peserta latsar Membantu peserta sebagai dalam hal menilai keefektifan panduan yang telah disusun
Bagi unit kerja Pemberian edukasi kepada pasien lebih seragam, semua poin edukasi dan informasi tersampaikan kepada pasien, serta mempermudah perawat dalam pemberian edukasi dan informasi
Bagi unit organisasi / RS Meningkatkan kualitas mutu pelayanan Rumah Sakit terutama dalam hal pemberian edukasi
62
7.
Kegiatan 7 : Evaluasi hasil uji coba panduan pemberian edukasi dan informasi persiapan rawat inap kepada pasien dan keluarga di ruang IGD RS Jiwa Dr. Soeharto Heerdjan
a. Tanggal pelaksanaan kegiatan : 14 Oktober 2021 b. Tahap Kegiatan :
Pengumpulan data hasil uji coba panduan pemberian edukasi dan informasi persiapan rawat inap
Evaluasi hasil kegiatan uji coba
Berdiskusi bersama kepala ruangan terkait hasil ujicoba panduan pemberian edukasi dan informasi persiapan rawat inap
Berdiskusi bersama mentor terkait hasil uji coba panduan pemberian edukasi dan informasi persiapa rawat inap
Perbaikan panduan sesuai saran dan masukan (jika ada)
c. Output
Data pada saat melakukan uji coba telah terkumpul
Evaluasi terhadap kegiatan uji coba telah dilaksanakan
Diskusi bersama kepala ruangan terkait hasil uji coba telah dilaksanakan
Diskusi bersama dengan mentor terkait hasil uji coba telah dilaksanakan
Melakukan perbaikan terhadap panduan dan form pemberian edukasi sesuai dengan masukan mentor dan kepala ruangan
d. Uraian kegiatan
Deskripsi Kegiatan evaluasi dilaksanakan dengan mengumpulkan testimoni atau pendapat para perawat di ruang IGD tentang bagaimana penggunaan dari panduan dan form pemberian edukasi dan informasi selama dilakukan uji coba.
Gambar 4.7.1 Pengambilan video testimoni
63
Setelahnya melakukan diskusi untuk membahas hasil uji coba panduan yan telah disusun.
Gambar 4.7.2 Diskusi dengan mentor
Penerapan Nilai-Nilai Dasar ASN Setelah melakukan uji coba terhadap panduan pemberian edukasi dan informasi persiapan rawat inap, maka selanjutnya yang perlu dilakukan adalah mengevaluasi hasil uji coba yang telah dilakukan.dalam mengevaluasi hasil uji coba terhadap panduan ini, dalam proses evaluasi akan digunakan data-data yang telah diperoleh dengan sebenarbenarnya, tanpa mengurangi ataupun melebih-lebihkan, yang dimana ini adalah wujud dari nilai Anti Korupsi. selanjutnya hasil evaluasi yang telah didapatkan disampaikan dengan
penuh
rasa
kepada mentor dan kepala ruangan
tanggung
jawab,
yang
mewujudkan
nilai
Akuntabilitas. Penyampaian hasil evaluasi ini pun akan disampaikan dengan sopan, hal ini adalah wujud dari nilai Etika Publik, setelah itu akan dilakukan diskusi dengan mentor dan kepala ruangan dan menerima segala masukan-masukan yang diberikan terkait dengan hasil evaluasi uji coba panduuan pemberian edukasi dan informasi persiapan rawat inap ini yang merupakan aktualisasi dari nilai Nasionalisme. Hasil akhir dari pembuatan panduan pemberian edukasi dan informasi persiapan rawat inap ini diharapkan ke depannya bisa berguna terutama bagi perawat dalam menyampaikan edukasi dan informasi kepada pasien dan keluarga, yang merupakan wujud dari Komitmen Mutu.
64
e. Pencapaian Visi, Misi, serta Penguatan Nilai Organisasi
Kontribusi terhadap Visi dan Misi Organisasi Kegiatan ini mendukung Visi RS Jiwa Dr. Soeharto Heerdjan Jakarta : Menjadi Pusat Rujukan Nasional Layanan Neuropsikiatri, serta mendukung misi: -
Meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia yang kompeten, profesional, dan berintegritas.
-
Meningkatkan sarana prasarana untuk mendukung terwujudnya layanan-layanan unggulan pusat rujukan layanan neuropsikiatri
Penguatan Nilai Organisasi Pelaksanaan kegiatan menyusun panduan pemberian edukasi dan informasi persiapan rawat inap kepada pasien dan keluarga ini menguatkan nilai organisasi, yaitu Bertanggung Jawab.
f.
Analisis Dampak Apabila dalam pelaksanaan kegiatan ini tidak dilaksanakan sesuai dengan prinsip nilai dasar ASN maka suasana diskusi dengan mentor maupun kepala ruangan tidak akan berjalan dengan lancar dan suasana tidak akan kondusif. Sehigga hasil yang diharapkan dari penyusunan panduan ini tidak akan sesuai dengan yang diharapkan.
g. Kendala dalam pelaksanaan aktualisasi Pelaksanaan kegiatan berjalan dengan lancar sesuai dengan rencana, akan tetapi kendala yang dihadapi adalah pada saat meminta testimoni dari perawat di ruang IGD. Karena tingginya mobilitas perawat di ruangan dan dengan keadaan pasien yang datang begitu banyak yang tidak sebanding dengan jumlah perawat yang sedang dinas, sehingga sulit untuk meminta testimony dengan menggunakan video. Sehingga alternatif testimoni yang dilakukan adalah dengan wawancara singkat dengan perawat secara personal.
h. Manfaat
Bagi peserta latsar Manfaat dari kegiatan ini adalah melatih penulis untuk berkomunikasi dengan baik dengan rekan kerja.
65
Bagi unit kerja Pemberian edukasi kepada pasien lebih seragam, semua poin edukasi dan informasi tersampaikan kepada pasien, serta mempermudah perawat dalam pemberian edukasi dan informasi
Bagi unit organisasi / RS Meningkatkan kualitas mutu pelayanan Rumah Sakit terutama dalam hal pemberian edukasi
8. Kegiatan 8
: Pengajuan panduan pemberian edukasi dan informasi persiapan rawat inap kepada pasien dan keluarga di ruang IGD kepada pihak RS Jiwa Dr. Soeharto Heerdjan Jakarta
a. Tanggal pelaksanaan kegiatan : 15/10/2021 b. Tahap Kegiatan
Membuat surat permohonan pengajuan kepada pihak rumah sakit
Menyampaikan hasil pengajuan
c. Output
Surat permohonan pengajuan
Hasil pengajuan
d. Uraian Kegiatan
Deskripsi Pengajuan dilakukan dengan memberikan penyampaian kepada komite keperawatan tentang rencana untuk membuat surat pengajuan terhadap panduan pemberian edukasi dan informasi persiapan rawat inap kepada pasien dan keluarga di ruang IGD. Dan hasil dari pertemuan tersebut dikatakan bahwa pengajuan akan dilakukan setelah peserta dinyatakan lulus dalam kegiatan latsar. Selanjutnya pengajuan surat kepada pihak rumah sakit akan didampingi oleh mentor dan kemudian difasilitasi oleh komite keperawatan untuk ditinjau kembali. Setelah mendapat persetujuan maka proses untuk menjadikan panduan tersebut sebagai salah satu panduan yang akan digunakan dalam mendokumentasikan edukasi keperawatan, akan diteruskan oleh pihak rumah sakit.
66
Gambar 4.8.1 Pengajuan panduan
Penerapan nilai ASN Menyampaikan pengajuan dengan didasari oleh rasa penuh tanggung jawab yang merupakan wujud dari nilai Akuntablitas. Menyampaikan pengajuan dengan menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar serta bersikap sopan santun yang merupakan wujud dari nilai Nasionalisme dan Etika Publik. Hasil pengajuan diharapkan dapat menjadi acuan dalam meningkatkan kualitas mutu pelayanan rumah sakit yang merupakan wujud dari nilai Komitmen Mutu. Hasil dari pengajuan
kemudian
saya
sampaikan
kepada
mentor
dengan
menyampaikan hal yang sebenar-benarnya tanpa melebih-lebihkan ataupun mengurangi yang merukapan aktualisasi dari nilai Anti Korupsi.
e. Pencapaian visi, misi, serta penguatan nilai organisasi
Kontribusi terhadap Visi dan Misi Organisasi Kegiatan ini mendukung Visi RS Jiwa Dr. Soeharto Heerdjan Jakarta : Menjadi Pusat Rujukan Nasional Layanan Neuropsikiatri, serta mendukung misi: -
Meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia yang kompeten, profesional, dan berintegritas.
-
Meningkatkan sarana prasarana untuk mendukung terwujudnya layanan-layanan unggulan pusat rujukan layanan neuropsikiatri
67
Penguatan Nilai Organisasi Pelaksanaan kegiatan menyusun panduan pemberian edukasi dan informasi persiapan rawat inap kepada pasien dan keluarga ini menguatkan nilai organisasi, yaitu Bertanggung Jawab.
f.
Analisis Dampak Apabila dalam kegiatan ini nilai ANEKA tidak diterapkan dengan bersikap sopan santun dan menggunakan bahasa Indonesia yang benar pada saat penyampaian, maka tidak akan mendapatkan feed back yang baik pada saat memberikan pengajuan. Dan akan sulit untuk melanjutkan proses pengajuan ke langkah yang selanjutnya
g. Kendala Dalam Pelaksanaan Aktualisasi Kendala yang didapat saat melaksanakan kegiatan ini adalah peserta belum bisa membuat surat pengajuan apabila masih dalam proses latsar. Akan tetapi proses dapat dilanjutkan setelah peserta selesai melakukan latsar dan pengajuan juga akan didampingi oleh mentor dan difasilitasi oleh komite keperawatan.
h. Manfaat
Bagi peserta latsar Manfaat dari kegiatan ini adalah melatih penulis untuk berkomunikasi dengan baik dengan rekan kerja.
Bagi unit kerja Pemberian edukasi kepada pasien lebih seragam, semua poin edukasi dan informasi tersampaikan kepada pasien, serta mempermudah perawat dalam pemberian edukasi dan informasi
Bagi unit organisasi / RS Meningkatkan kualitas mutu pelayanan Rumah Sakit terutama dalam hal pemberian edukasi
68
C. Rencana Tindak Lanjut No 1
Kegiatan
Output
Melakukan
advokasi Surat
kepada
pimpinan Pengajuan
terkait
form
telah
disusun
yang ,
Durasi pelaksanaan 1 bulan
Feed
agar back
dari
Pihak terlibat Mentor,
Sumber Biaya
Ket
-
Komite Keperawaan, Tim
bisa dipergunakan di pihak
Akreditasi,
unit terkait
Rumah
Direktorat
Sakit
Pelayanan Medik, Keperawatan dan Penunjang
69
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Aparatur Sipil Negara (ASN) adalah profesi bagai pegawai negeri sipil dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja yang bekerja di instansi pemerintah. Dalam rangka mencapai tujuan pembangunan nasional diperlukan ASN yang mampu memenuhi standar kompetensi jabatannya sehingga mampu melaksanakan setiap tugas jabatannya secara efektif dan efisien. Oleh karena itu perlu dilaksanakannya pembinaan melalui jalur pendidikan dan pelatihan (diklat) yang mengarah pada upaya peningkatan sikap dan semangat pengabdian yang berorientasi pelayanan. Kualitas pelaksanaan tugas yang dilakukan dengan semangat kerjasama dan tanggung jawab sesuai dengan lingkungan kerja dan organisasinya. Latihan dasar CPNS dengan cara mengaktualisasikan nilai-nilai dasar PNS yang terdiri dari Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi (ANEKA) serta menjalankan peran dan kedudukan ANS dalam NKRI yang meliputi Manajemen ASN, Pelayanan Publik, dan Whole of Goverment. Aktualisasi dilakukan agar peserta mampu membawa dampak positif di lingkungan kerja, berinovasi dalam memecahkan isu yang berkembang di satuan kerja. Aktualisasi dari kegiatan tersebut merupakan tindakan nyata untuk mencapai visi dan misi organisasi dimana dalam hal ini adalah visi dan misi RS Jiwa Dr. Soeharto Heerdjan. Kegiatan aktualisasi yang dilakukan peserta adalah optimalisasi pemberian edukasi dan informasi persiapan rawat inap kepada pasien dan keluarga di ruang IGD RS Jiwa Dr. Soeharto Heerdjan Jakarta melalui penyusunan panduan pemberian edukasi dan informasi persiapan rawat inap dserta membuat form pemberian edukasi dan informasi persiapan rawat inap. Kegiatan ini dilaksnakan pada tanggal 13 September – 09 Oktober 2021. Terdapat 8 kegiatan yang dilakukan pada saat aktualisasi ini. Dan dari 8 kegiatan, yang terlaksana adalah 7 kegiatan dan 1 kegiatan lain kan dilaksanaan setelah latsar sebagai rencana tindak lanjut.
Dan berdasarkan hasil uji coba yang telah dilakukan
dengan panduan dan form pemberian edukasi dan informasi persiapan rawat inap kepada pasien dan keluarga di ruang IGD ini, dapat disimpulkan bahwa menurut perawat yang bertugas di ruang IGD bahwa penggunaan panduan dan form ini dalam memberikan edukasi dan informasi kepada pasien dan keluarga sangat membantu, di antaranya pemberian edukasi dan informasi kepada pasien dan keluarga seragam, mempermudah kerja perawat dalam pengisian form, mempersingkat waktu pelayanan sehingga respon time kepada pasien semakin baik.
70
B. Saran 1. Diharapkan peserta mampu menjadikan nilai-nilai dasar PNS sebagai habituasi di unit kerja masing-masing dan menularkan ilmu yang sudah didapatkan kepada rekan sejawat 2. Perlu bimbingan dan motivasi dari pimpinan agar penerapan nilai-nilai dasar PNS ini dapat dilaksanakan secara terus-menerus oleh semua pegawai di unit kerja 3. Kegiatan aktualisasi yang telah dilaksanakan agar diterapkan di unit kerja dalam mengoptimalkan pemberiam layanan kepada pasien dan keluarga.
71
DAFTAR PUSTAKA Alturki, M., & Khan, T. M. (2013). A study investigating the level of satisfaction with the health services provided ny the pharmacist at ENT Hospital. Pubmed Journal, 21, 255-260. Bastable , S. B. (2006). Perawat Sebagai Pendidik Prinsip-Prinsip Pengajaran & Pembelajaran. Jakarta: EGC. Potter, A. P., & Perry, G. A. (2012). Fundamental of Nursing : Concepts, Process, and Practice. Jakarta: EGC. RSJSH.
(2021).
Retrieved
from
Profil
RS
Jiwa
Dr.
Soeharto
Heerdjan:
https://rsjsh.co.id/ WHO. (2012). Health education: theoretical concepts, effective strategies and core competencies. Cairo: WHO Regional Office For The Eastern Mediterania.
72
LAMPIRAN KEGIATAN 1 : Penyampaian rencana kegiatan kepada kepala ruangan Lampiran 1.1 Rencana kegiatan yang akan disampaikan kepada kepala ruangan
Lampiran 1.2 Dokumentasi kegiatan berdiskusi dengan Kepala Ruangan
73
Lampiran 1.3 Notulensi hasil diskusi dengan Kepala Ruangan
74
KEGIATAN 2 : Penyampaian rencana kegiatan kepada rekan kerja Lampiran 2.1 Undangan pertemuan bersama rekan kerja di Ruang IGD
75
Lampiran 2.2 Topik bahasan yang akan didiskusikan bersama rekan kerja (perawat) di ruang IGD
Lampiran 2.3 Daftar Hadir pertemuan di ruang IGD
76
Lampiran 2.4 Dokumentasi peserta pertemuan di ruang IGD
Lampiran 2.5 Dokumentasi kegiatan diskusi bersama rekan kerja
77
Lampiran 2.6 Notulensi hasil diskusi bersama rekan kerja (prawat)
78
KEGIATAN 3 : Mengumpulkan literatur terkait penyusunan panduan pemberian edukasi dan informasi persiapan rawat inap Lampiran 3.1 Literatur yang digunakan dalam penyusunan panduan
79
Lampiran 3.2 Dokumentasi kegiatan koordinasi dengan kepala ruangan
80
Lampiran 3.3 Notulensi hasil diskusi bersama kepala ruangan
Lampiran 3.4 Dokumentasi kegiatan koordinasi dengan mentor
81
Lampiran 3.5 Notulensi hasil diskusi dengan mentor
82
KEGIATAN 4 : Membuat panduan pemberian edukasi dan informasi persiapan rawat inap kepada pasien dan keluarga Lampiran 4.1 Panduan pemberian edukasi dan informasi persiapan Rawat Inap kepada pasien dan keluarga
83
BAB I DEFINISI A. Latar belakang Pembangunan kesehatan diarahkan untuk meningkatkan kesadara, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar peningkatan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya dapat terwujud. Pembangunan kesehatan diselenggarakan berdasarkan pada perikemanusiaan, pemberdayaan dan kemandirian, adil dan merata, serta pengutamaan dan manfaat dengan perhatian khusus pada penduduk rentan, antara lain ibu, bayi, anak, lanjut usia (lansia), dan keluarga miskin. Promosi kesehatan di Rumah Sakit adalah upaya Rumah Sakit untuk meningkatkan kemampuan pasien, klien, dan kelompok-kelompok masyarakat, agar pasien dapat mandiri dalam mempercepat kesembuhan dan rehabilitasinya, klien dan kelompok-kelompok masyarakat dapat mandiri dalam meningkatkan kesehatan, mencegah masalah-masalah esehatan, dan mengembangkan upaya kesehatan bersumberdaya masyarakat, melalui pembelajaran dari, oleh, untuk dan bersama mereka sesuai sosial budaya mereka, serta didukung kebijakan public yang berewawasan kesehatan.
B. Pengertian 1. Informasi Informasi adalah pesan yang disampaikan seseorang komunikator kepada komunikan. Proses informasi meliputi empat tahap, yakni tahap sensasi, persepsi, memori dan berpikir. Tahap sensasi merupakan tahap yang paling awal dalam penerimaan informasi melalui alat indera, sehingga individu dapat
memahami
mempersepsikan
kualitas objek,
fisik
lingkungannya.
peristiwa,
ataupun
Selanjutnya
individu
hubungan-hubungan
yang
diperoleh, kemudian meyimpulkan atau menafsirkan informasi tersebut. Sensasi yang telah dipersepsikan oleh individu direkam oleh memori. Memori berperan penting dalam mempengaruhi baik persepsi maupun berpikir. Dengan memori inilah informasi dapat direkam, disimpan, dan kemudian
digunakan
kembali,
jika
diperlukan.
Tahap
terakhir
proses
pengolahan informasi adalah berpikir, yang mempengaruhi penafsiran individu terhadap stimuli. Berpikir dilaukan untuk memahami realitas dalam rangka mengambilkeputusan,
memecahkan
persoalan,
dan
menghasilkan
pengetahuan baru. Proses pengolahan informasi ini akan dapat menimbulkan 84
suatu perubahan pada sikap atau tindakan individu. Informasi dapat digunakan sebagai alat persuasi, dimana informasi dapat digunakan untuk membujuk dan mempengaruhi perilaku manusia, atau untuk mengubah perilaku manusia, sesuai
yang
diinginkan
pemberi
informasi.
Melalui
informasi
individu
mendapatkan pengetahuan.
2. Edukasi Edukasi kesehatan adalah kegiatan upaya meningkatkan pengetahuan kesehatan perorangan paling sedikit mengenai pengelolaan faktor risiko penyakit dan perilaku hidup bersih dan sehat dalam upaya meningkatkan status kesehatan peserta, mencegah timbulnya kembalipenyakit dan memulihkan penyakit. Ross (1998) dalam Afiatin (2007) menyatakan bahwa pendidikan yang berusaha mengbah pengetahuan, sikap dan perilaku, lebih penting dibandingkan hanya sekedar memberikan informasi tanpa disertai usaha pembentukan sikap dan perubahan perilaku nyata. Dalam Haloran (1970) menyatakan bahwa interaksi dengan tatap muka langsung antara pihak penerima pesan dan pihak penyampai pesan merupakan interaksi 2 arah yang lebih memungkinkan untuk menghasilkan perubahan. Dengan demikian peningkatan pengetahuanyang bertujuan untuk mengubah sikapakan lebih efektif jika disampaikan dengan cara tatap muka langsung. Upaya agar masyarakat berperilaku atau mengadopsi perilaku kesehatan dengan cara persuasi, bujukan, himbauan, ajakan, memberikan informasi, memberikan kesadaran, dan sebagainya, melalui kegiatan yang disebut pendidikan atau penyuluhan kesehatan. Memang dampak yang timbul dari cara ini terhadap perubahan perilaku masyarakat memakan waktu yang lama, dibanding dengan cara koersi. Namun demikian, bila perilaku tersebut berhasil diadopsi masyarakat, makan akan langgeng, bahkan selama hidup dilakukan.
C. Tujuan Panduan pemberian informasi dan edukasi disusun sebagai acuan bagi staf atau tenaga kesehatan dalam memberikan pengetahuan kepada pasien dan/atau keluarganya. Selain itu diharapkan dapat membantu petugas kesehatan dalam melakukan komunikasi secara efektif dengan pasien atau keluarganya, untuk mencapai pelayanan medis secara optimal. Tujuan pemberian informasi dan edukasi bagi pasien dan/atau keluarga:
85
1. Pasien dan/atau keluarga mendapat informasi yang jelas tentang hak pasien, fasilitas rumah sakit, asuhan pelayanan, rencana pelayanan dan pengobatan. 2. Pasien dan/atau keluarga memahami dan mengerti informasi yang telah dijelaskan oleh staf rumah sakit. 3. Pasien dan/atau keluarga mengerti tentang penyakit yang diderita 4. Pasien dan/atau keluarga dapat mengambil
keputusan pelayanan
dengan kompromi tanpa merasa takut dan dipaksa 5. Staf rumah sakit mampu memberikan informasi kepada pasien dan/atau keluarga tentang asuhan pelayanan 6. Tenaga kesehatan lebih transparan dalam asuhan pelayanan rencana dan pengobatan dan dapat bekerjasama dengan baik kepada pasien.
86
BAB II RUANG LINGKUP Ruang lingkup pemberian informasi dan edukasi dapat dilihat dari berbagai dimensi, antara lain dimensi sasaran pendidikan, dimensi tempat pelaksanaan atau aplikasinya, dan dimensi tingkat pelayanan kesehatan. Rumah sakit dalam memberikan materi dan proses edukasi pada pasien dan keluarga minimal berupa topic sebagai berikut: 1. Penggunaan obat-obatan yang didapat pasien secara efvektif dan aman, termasuk potensi efek samping obat. 2. Penggunaan peralatan medis secara efektif dan aman 3. Tindakan-tidakan yang akan dilaksanakan selama pasien beradadi ruang iGD 4. Jenis-jenis pemeriksaan yang akan dilakukan selama pasien berada di ruang IGD 5. Jam besuk selama pasien dirawat di rumah sakit 6. Peraturan saat pasien berada di ruang IGD Panduan ini berlaku untuk staf di ruangan IGD RS Jiwa Dr. Soeharto Heerdjan Jakarta yang melakukan kegiatan dalam lingkup: 1. Pemberian informasi pelayanan 2. Edukasi pasien dan keluarga
87
BAB III TATA LAKSANA Dalam memberikan pelayanan informasi dan edukasi pada sasaran (pasien dan keluarga) harus menggunakan komunikasi yang efektif agar tepat, akurat, jelas, dan mudah dipahami oleh sasaran, sehingga dapat mengurangi tingkat kesalahan (kesalahpahaman). Komunikasi itu bisa bersifat informasi (asuhan) dan edukasi (pelayanan promosi). 1. Komunikasi yang bersifat informasi asuhan di dalam rumah sakit adalah: a. Jam besuk saat pasien berada di rumah sakit b. Tindakan yang dikerjakan saat pasien berada di ruang IGD c. Pemeriksaan yang dilakukan saat pasien berada di ruang IGD d. Respon time ruang IGD 2. Komunikasi yang bersifat edukasi di dalam rumah sakit adalah: a. Edukasi tentang 3M b. Edukasi tentang patuh obat c. Edukasi tentang vaksinasi Covid-19 d. Jadwal kontrol pasca rawat inap bagi pasien Dalam pemberian materi edukasi dan informasi kepada sasaran harus disesuaikan dengan kebutuhan kesehatan pasien dan keluarga, sehingga dapat dirasakan langsung manfaatnya. Sebelum memberikan edukasi dan informasi, petugas harus menilai kebutuhan edukasi pasien dan keluarga berdasarkan: 1. Identitas dasar pasien 2. Kemampuan berbicara 3. Perlu penerjemah atau tidak 4. Keyakinan dan nilai-nilai pasien dan keluarga 5. Kemampuan membaca, tingkat pendidikan dan bahasa yang digunakan 6. Hambatan emosional dan motivasi 7. Keterbatasan fisik dan kognitif 8. Ketersediaan pasien untuk menerima informasi Pemberian edukasi dan informasi dilakukan segera jika kondisi dan situasinya memungkinkan. Pemberian informasi pelayanan di rumah sakit yang dapat membantu pasien dan/atau keluarga berpartisipasi dalam membuat keputusan tentang pelayanannya. Setelah pasien dan keluarga mendapat informasi dan edukasi pelayanan kesehatan yang jelas maka pasien atau 88
keluarga membuat keputusan tentang rencana perawatan perawatan atau tindakan terhadap dirinya sesuai dengan prosedur yang sudah ditetapkan oleh rumah sakit. Pemberian informasi dan edukasi mendapatkan data yang cukup mengenai masalah medis pasien (termasuk adanya keterbatasan kemampuan fisik maupun mental) dan mendapatkan informasi mengenai latar belakang sosial budaya, pendidikan tingkat ekonomipasien dan/atau keluarga. Pada pasien yang mengalami kendala dalam berkomunikasi, maka pemberian informasi dan edukasi dapat disampaikan kepada keluarga atau pendamping pasien atas seizin pasien. Informasi dan edukasi disampaikan kepada pasien sebanyak yang dikehendaki pasien, yang dokter atau tenaga kesehatan lain merasa perlu untuk disampaikan dengan memperhatikan kesiapan mental pasien. Informasi dan edukasi disampaikan kepada keluarga pasien sebanyak kepada keluarga pasien sebanyak yang pasien/keluarga kehendaki dan sebanyak yang diperlukan tenaga kesehatan agar dapat menentukan tindakan selanjutnya. 1. Tempat Pelaksanaan Penyampaian edukasi dan informasi persiapan rawat inap kepada pasien dan keluarga dilakukan di ruang IGD RS Jiwa Dr. Soeharto Heerdjan Jakarta 2. Cara Penyampaian a. Informasi penting sebaiknya dikomunikasikan secara langsung, tidak melalui telepon, juga tidak diberikan dalam bentuk tulisan yang dikirim melalui pos, faximile, SMS (Short Message Service), e-mail, maupun via chat melalui sosial media. b. Informasi diberikan dalam konteks nilai, budaya dan latar belakang pasien dan/atau keluarga. c. Menilai sejauh mana penilaian pasien dan/atau keluarga tentang hal yang akan dibicarakan d. Menanyakan kepada pasien dan/atau keluarga, sejauh mana informasi yang diinginkan dan mengamati kesiapan pasien dan/atau keluarga menerima edukasi dan informasi yang akan diberikan.
89
3. Persiapan pemberian edukasi dan informasi a. Materi yang akan disampaikan b. Kondisi lingkungan yang harus diperhatikan untuk membuat pasien dan/atau keluarga merasa nyaman dan bebas, antara lain:
Dilakukan dalam ruang khusus atau yang dapat menjamin privasi
Ruangan cukup luas bagi pasien dan pendamping pasien untuk kenyamanan mereka
Penempatan meja, kursi atau barang-barang lain hendaknya tidak menghambat komunikasi
Suasana tenang, tidak bising dan tidak sering ada interupsi (contoh: pemberi edukasi dan informasi tidak menerima telepon atau mengerjakan pekerjaan lain saat sedang menyampaikan edukasi dan informasi)
c. Waktu yang cukup d. Mengetahui orang yang akan hadir (sebaiknya pasien ditemani keluarga/orang yang ditunjuk, bila hanya keluarga yang hadir sebaiknya lebih dari satu orang) e. Menyiapkan alat tulis seperti bolpoin untuk digunakan pemberi edukasi
dan
informasi
serta
pasien
dan/atau
keluarga
menandatangani form pemberian edukasi dan informasi setelah seluruh materi edukasi dan informasi disampaikan dan diterima oleh pihak pasien dan/atau keluarga 4. Metode Edukasi a. Wawancara Wawancara
merupakan
cara
sistematis
untuk
memperoleh
informasi-informasi dalam bentuk pernyataan-pernyataan lisan mengenai suatu objek atau peristiwa. b. Demonstrasi Cara
penyajian
edukasi
dengan
memperagakan
atau
mempertunjukkan suatu tindakan baik yang sebenarnya maupun tiruan yang disertai dengan penjelasan lisan. Dengan metode ini penerima edukasi akan lebih berkesan secara mendalam, sehingga membentuk pengertian dengan baik dan sempurna.
90
c. Diskusi Teknik diskusi dimana terjadi interaksi antara dua individu atau lebih yang
terlibat
saling
tukar
menukar
pengalaman,
informasi,
memecahkan masalah. Dapat terjadi juga semua aktif, tidak ada yang pasif sebagai pendengar saja.
5. Petunjuk teknis pengisian Form Assesmen Kebutuhan Komunikasi dan Edukasi a. Pendamping keluarga,
adalah orang/institusi yang
menjadi
pendamping atau penanggung jawab pasien b. Bahasa utama, adalah bahasa yang dikuasai oleh pasien dan yang dipergunakan pasien sehari-hari c. Perlu penerjemah, apabila pasien/pendamping pasien tida dapat menggunakan Bahasa Indonesia dan petugas RSJ Dr. Soeharto Heerdjan
yang
bertugas
tidak
menguasai
bahasa
yang
dipergunakan pasien dan/atau keluarga d. Bahasa isyarat,
apabila pasien dan/atau keluarga tida bisa
berbicara dan hanya dapat menggunakan bahasa isyarat e. Kesiapan belajar, kondisi pasien dan/atau keluarga memungkinkan untuk menerima edukasi f.
Gangguan bicara, apabila pasien mengalami gangguan bicara
g. Tingkat pendidikan sasaran, adalah tingkat pendidikan pasien h. Kemudahan mendapat informasi, adalah kemampuan yang dominan dan memungkinkan pasien lebih cepat menerima edukasi yang disampaikan i.
Hambatan belajar, adalah kondisi/situasi yang ada pada pasien dan/atau keluarga yang menghambat dalam proses pemberian edukasi
j.
Kesediaan
menerima
edukasi,
kesediaan
pasien
dan/atau
keluarga untuk menerima edukasi dan menuliskan alasannya jika belum dapat menerima edukasi k. Penerima edukasi, adalah sasaran yang menerima edukasi l.
Tujuan edukasi, target kemampuan yang diharapkan dari pasien dan/atau keluarga setelah mendapatkan edukasi
m. Nilai dan keyakinan, kepercayaan pasien dan/atau keluarga terhadap keyakinan adanya Tuhan
91
n. Ketaatan beribadah, adalah ketaatan pasien dalam menjalankan ibadah sesuai dengan agama/keyakinan yang dianutnya.
6. Petunjuk Teknis Pengisian Form Pemberian Edukasi Dan Informasi Persiapan Rawat Inap Kepada Pasien dan Keluarga di Ruang IGD a. Kebutuhan edukasi dan informasi Terdiri dari 8 penjelasan terkait hal-hal yang perlu diketahui oleh pasien dan/atau keluarga terkait persiapan rawat inap dan peraturan yng harus dipatuhi oleh pasien dan/atau keluarga selama berada di ruang IGD, di antaranya:
Penerapan 3M sebagai protokol kesehatan Petugas kesehatan menjelaskan kepada pasien dan/atau keluarga untuk tetap mematuhi protokol kesehatan yaitu Memakai Masker, Mencuci Tangan, dan Menjaga jarak selama berada di lingkungan RS Jiwa Dr. Soeharto Heerdjan Jakarta. Serta keluarga yang mendampingi pasien di dalam ruang IGD cukup satu orang saja, dan apabila masih ada keluarga lain dipersilahkan menunggu di tempat yang telah disediakan dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan
Pentingnya vaksinasi Covid-19 di masa pandemi Petugas memaparkan kepada pasien dan/atau keluarga tentang pentingnya melakukan vaksinasi Covid-19 untuk meminimalisir penyebaran virus Covid-19. Petugas juga menanyakan status vaksinasi pasien yang akan dirawat inap, dan
bila
pasien
belum
mendapatkan
vasin,
petugas
menjelaskan tentang alur vaksinasi di RS Jiwa Dr. Soeharto Heerdjan dan memberikan informed consent kepada pasien dan/atau keluarga apabila menyetujui tindakan vaksinasi di RS Jiwa Dr. Soeharto Heerdjan.
Patuh obat bagi pasien Petugas kesehtaan memberikan penjelasan kepada pasien dan/atau keluarga tentang kepatuhan dalam minum obat yang didapat dari RS. Petugas memberikan edukasi tentang manfaat bila patuh dalam minum obat dan akibat yang akan terjadi apabila pasien tidak mematuhi aturan dalam meminum obat.
92
Jadwal kontrol pasca rawat inap Petugas memberikan informasi kepada pasien dan/atau keluarga kapan harus kembali ke RS untuk melakukan kontrol setelah selesai dirawat inap di RS jIwa Dr. Soeharto Heerdjan.
Jam besuk pasien Petugas kesehatan memberikan informasi kepada keluarga tentang jam besuk yang berlaku di RS Jiwa Dr. Soeharto Heerdjan Jakarta. Dan khusus di masa pandemi, jam besuk ditiadakan untuk sementara, dan keluarga bisa menanyakan keadaan perkembangan perawatan pasien via telepon.
Rencana pemeriksaan di ruang IGD Petugas kesehatan menjelaskan kepada pasien pemeriksaan apa saja yang akan dilakukan selama pasien berada di ruang IGD, diantaranya:
-
Pemeriksaan Laboratorium
-
Skrining Covid-19
-
Rontgen Thorax
Rencana tindakan di ruang IGD Petugas kesehatan menjelaskan kepada pasien tentang tindakan yang akan dilakukan kepada pasien yang gaduh gelisah, diantaranya:
-
Fiksasi
-
Injeksi
-
Isolasi
Respon time IGD Petugas menjelaskan kepada keluarga tentang berapa lama waktu yang dibutuhkan oleh petugas IGD dalam melakukan pemeriksaan penunjang hingga hasilnya keluar. Petugas juga menjelaskan bahwa keluarga harus melakukan perjanjian rawat inap sebelum pasien dipindahkan ke ruang perawatan, sehingga keluarga harus mendampingi pasien di RS hingga pasien pindah ke ruang perawatan.
93
b. Metode Edukasi Metode pemberian edukasi dan informasi dapat berupa wawancara, demonstrasi ataupun diskusi c. Tanggal dan jam Berisi waktu penyampaian edukasi yang diberikan kepada pasien dan/atau keluarga d. Nama pasien/keluarga dan tanda tangan Merupakan nama pasien dan/atau keluarga serta tanda tangan yang menjadi sasaran pemberian edukasi e. Nama edukator dan tanda tangan Merupakan nama dan tanda tangan petugas kesehatan yang menyampaikan edukasi dan informasi f.
Evaluasi Melakukan evaluasi kembali terhadap materi edukasi dan informasi yang telah disampaikan, untuk mengetahui apakah pasien dan/atau keluarga sudah memahami materi edukasi yang telah disampaikan. Dan dapat dilakukan edukasi ulang apabila masih ada yang belum dipahami oleh pasien dan/atau keluarga.
94
BAB IV DOKUMENTASI Setiap petugas dalam memberikan inforasi dan edukasi pasien wajib untuk mengisi formulir informasi dan edukasi, dan ditandatangani kedua belah pihak antara tenaga kesehatan dan pasien atau keluarga pasien. Hal ini dilakukan sebagai bukti bahwa pasien dan keluarga pasien sudah diberikan informasi dan edukasi yang benar.
95
Lampiran 4.2 Form pemberian edukasi dan informasi persiapan rawat inap kepada pasien dan keluarga Nama Tanggal Lahir Jenis Kelamin No. RM
: : : :
Tanggal Masuk
:
Ruangan
:
Kelas
:
Beri tanda √ pada kotak yang tersedia
Tanggal
Kebutuhan Edukasi dan Informasi
Metode Edukasi
Edukator Nama
Paraf
Pasien/Keluarga Nama
Paraf
Evaluasi
EDUKASI Penerapan 3M sebagai protokol kesehatan
Pentingnya vaksinasi Covid-19 di masa pandemi
Wawancara
Sudah mengerti
Diskusi
Edukasi ulang
Demonstrasi
Wawancara
Sudah mengerti
Diskusi
Edukasi ulang
Demonstrasi
Wawancara
Patuh obat bagi pasien
Sudah mengerti
Diskusi
Edukasi ulang
Demonstrasi
Wawancara
Jadwal kontrol pasca rawat inap
Sudah mengerti
Diskusi
Edukasi ulang
Demonstrasi
INFORMASI Wawancara
Jam besuk asien (masa pandemi) Rencana pemeriksaan di ruang IGD (Laboratorium, Rontgen Thorax, Skrining Covid-19) Rencana tindakan di ruang IGD (Fiksasi, Injeksi, Isolasi)
Diskusi Demonstrasi
Wawancara Diskusi Demonstrasi
Wawancara Diskusi Demonstrasi
Wawancara
Respon time IGD
Diskusi Demonstrasi
Sudah mengerti Edukasi ulang
Sudah mengerti Edukasi ulang
Sudah mengerti Edukasi ulang
Sudah mengerti Edukasi ulang
96
KEGIATAN 5 : Review panduan pemberian edukasi dan informasi persiapan rawat inap kepada pasien dan keluarga Lampiran 5.1 Dokumentasi kegiatan diskusi bersama dengan mentor
Lampiran 5.2 Notulensi kegiatan diskusi dengan mentor
97
Lampiran 5.3 Dokumentasi kegiatan diskusi bersama rekan kerja
98
KEGIATAN 6 : Uji coba panduan pemberian edukasi dan informasi persiapan rawat inap kepada pasien dan keluarga Lampiran 6.1 Form yang akan diujicobakan
99
Lampiran 6.2 Dokumentasi Kegiatan uji coba form pemberian edukasi dan informasi
100
Lampiran 6.3 Contoh pengisian form
101
KEGIATAN 7 : Evaluasi hasil uji coba panduan pemberian edukasi dan informasi persiapan rawat inap kepada pasien dan keluarga Lampiran 7.1 Dokumentasi hasil review uji coba bersama mentor
102
FORM PENGENDALIAN AKTUALISASI OLEH MENTOR Kegiatan 1
: Penyampaian rencana kegiatan kepada Kepala Ruangan
Penyelesaian Kegiatan
Catatan Mentor
Paraf Mentor
2. Output Kegiatan Terhadap Pemecahan Isu
Jadwal untuk pertemuan dengan Kepala Ruangan akan dilakukan pada hari Kamis, 16 September 2021 pada pukul 14.00 WIB
Hadir tepat waktu pada pertemuan dengan Kepala Ruangan sesuai dengan waktu yang telah disepakati 103
Rencana kegiatan yang akan dilaksanakan dalam rangka aktualisasi peserta Latsar CPNS Kemenkes 2021 telah disampaikan
kepada kepala ruangan dan mendapatkan
persetujuan
Diskusi bersama Kepala Ruangan terkait rencana kegiatan yang akan dilaksanakan
104
Mendapatkan izin untuk menyampaikan rencana kegiatan yang telah disetujui kepada rekan kerja (perawat) di ruang IGD RS Jiwa Dr. Soeharto Heerdjan.
3. Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan Saya mengawali rencana kegiatan ini dengan menyampaikan gagasan
saya
kepada
Kepala
Ruangan
untuk
mendapatkan
persetujuan dengan sikap sopan dan penampilan yang rapi sebagai wujud aktualisasi Etika Publik. Kegiatan yang saya rencanakan ini adalah sebagai upaya perubahan untuk menciptakan pelayanan yang bermutu yang merupakan wujud dari aktualisasi Komitmen Mutu. Dalam menghadiri pertemuan dengan Kepala Ruangan saya harus datang tepat waktu sesuai dengan jadwal yang telah disepakati. Hal itu adalah bentuk aktualisasi dari Anti Korupsi. Saat menyampaikan rencana kegiatan kepada Kepala Ruangan saya akan menyampaikan dengan teliti, detail, akurat dan bertanggung jawab rencana kegiatan yang telah saya buat sebagai aktualisasi dari Akuntabilitas, dan setelah itu saya akan meminta pendapat dari Kepala Ruangan terkait rencana yang telah saya paparkan. Kemudian pendapat dari Kepala Ruangan akan saya tampung sebagai masukan dan mengadakan diskusi dengan Kepala Ruangan untuk mencapai mufakat. Hal tersebut adalah salah satu wujud aktualisasi dari Nasionalisme. 105
4. Kontribusi Terhadap Visi-Misi Organisasi Meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang kompeten, profesional dan berintegritas
5. Penguatan Nilai Organisasi -
Bertanggung jawab
Kegiatan 2
: Penyampaian rencana kegiatan kepada rekan kerja (perawat)
106
Penyelesaian Kegiatan
Catatan Mentor
Paraf Mentor
2. Output Kegiatan Terhadap Pemecahan Isu
Jadwal untuk pertemuan dengan rekan kerja (perawat) akan dilaksanakan pada hari Kamis, 23 September 2021
Rancangan aktualisasi beserta rencana kegiatannya siap disampaikan kepada rekan kerja(perawat) di ruang IGD
107
Hadir dalam pertemuan dengan tepat waktu, yaitu pada hari Kamis, 23 September 2021 pada pukul 14.00 WIB.
Rencana kegiatan terampaikan kepada rekan kerja (perawat) dan mendapat dukungan dari para perawat
108
Melaksanakan diskusi bersama dengan rekan perawat terkait rancangan aktualisasi yang akan dilaksanakan
3. Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan Selanjutnya saya akan melanjutkan penyampaikan kepada reka kerja saya terkait dengan rencana kegiatan yang telah saya buat dan menjelaskan dengan sopan santun yang merupakan wujud dari nilai Etika Publik dan memberikan penjelasan dengan jelas dan penuh dengan tanggung jawab yang merupakan aktualisasi dari Akuntabilitas. Dalam menghadiri pertemuan dengan rekan kerja tersebut, saya akan menghadiri dengan tepat waktu sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan yang merupakan wujud dari aktualisasi Anti Korupsi. Setelah menyampaikan rencana kegiatan, saya akan mempersilahkan
rekan
kerja
saya
untuk
memberikan 109
masukan-masukan terkait dengan apa yang telah saya sampaikan. Kemudian saya akan menampung pendapat yang saya terima sebagai acuan saya dalam melakukan perbaikan. Hal itu merupakan wujud dari nilai Nasionalisme.
4. Kontribusi Terhadap Visi-Misi Organisasi
Meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang kompeten, profesional dan berintegritas
5. Penguatan Nilai Organisasi
Bertanggung jawab
Berkeadilan
110
Kegiatan 3
: Mengumpulkan literatur terkait penyusunan panduan pemberian edukasi dan informasi
Penyelesaian Kegiatan
Catatan Mentor
Paraf Mentor
2. Output Kegiatan Terhadap Pemecahan Isu
Literatur yang dibutuhkan
111
Koordinasi dengan Kepala Ruangan terkait literatur yang diperoleh
Koordinasi dengan mentor terkait literatur yang sudah diperoleh
112
3. Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan Setelah menyampaikan rencana kegiatan kepada Kepala Ruangan dan rekan kerja, saya akan mulai mengumpulkan data-data yang saya butuhkan terkait dengan rencana kegiatan saya. saya akan mengumpulkan data-data secara efektif dan efisie dan tanpa mengurangi atau melebih-lebihkan data tersebut yang merupakan aktualisasi dari nilai Anti Korupsi dan Komitmen Mutu. Dan dalam koordinasi dengan Kepala ruangan dan mentor, saya akan menyampaikan data yang telah saya kumpulkan dengan penuh tanggung jawab, yang merupakan wujud dari nilai Akuntabilitas. Dan pada saat bertemu dengan mentor dan kepala ruangan saya akan melakukan diskusi dan mencatat segala masukan yang diberikan oleh kepala ruangan ataupun mentor yang merupakan wujud dari nilai Nasionalisme. 4. Kontribusi Terhadap Visi-Misi Organisasi
Meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang kompeten, profesional dan berintegritas
5. Penguatan Nilai Organisasi
Bertanggung jawab
Berkeadilan
113
Kegiatan 4
: Membuat panduan pemberian edukasi/informasi
114
115
116
117
Kegiatan 5
: Review panduan pemberian edukasi dan informasi persiapan rawat inap kepada pasien dan keluarga di ruang IGD RS
Jiwa Dr. Soeharto Heerdjan Jakarta
Penyelesaian Kegiatan
Catatan Mentor
Paraf Mentor
2. Output Kegiatan Terhadap Pemecahan Isu
Review panduan pemberian edukasi dan
informasi
persiapan rawat inap kepada pasien dan keluarga di ruang
118
IGD RS Jiwa Dr. Soeharto Heerdjan jakarta bersama mentor
Review panduan pemberian edukasi dan
informasi
persiapan rawat inap kepada pasien dan keluarga di ruang IGD RS Jiwa Dr. Soeharto Heerdjan Jakarta bersama rekan kerja (perawat)
119
Melakukan diskusi dengan rekan kerja (perawat)
3. Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan Pada kegiatan ini saya melakukan review bersama dengan mentor dan juga bersama rekan kerja. Pada saat melakukan review, saya akan menjelaskan kepada mereka apa yang telah saya kerjakan dengan penuh tanggung jawab yang merupakan wujud dari nilai Akuntabilitas. Pelaksanaan review ini dimaksudkan untuk merevisi kembali form pemberian edukasi dan informasi serta media edukasi berupa leaflet yang telah saya buat untuk memastikan apakah sudah bisa diuji cobakan atau tidak aga bisa dinilai seberapa baik dalam memingkatkan kualitas mutu pelayanan. Hal itu merupakan
120
aktualisasi dari nilai Komitmen Mutu.
Pada saat melakukan
review saya akan menjelaskan dengan detail, akurat dan jelas, serta mengutamkan sopan santun yang mewujudkan nilai Etika Publik. Setelah menjelaskan, saya akan melakukan diskusi dengan rekan kerja tentang form dan leaflet yang telah saya susun. Apabila ada pendapat yang berbeda ataupun masukan lain dari rekan kerja, akan didiskusikan kembali bersama-sama untuk mendapatkan hasil yang diinginkan. Hal tersebut merupakan wujud aktulisasi dari nilai Nasionalisme. Setelah semua rangkaian kegiatan meriview dan berdiskusi, saya akan segera menyelesaikan kembali form dan media yang telah saya kerjakan, sesuai dengan hasil yang telah disepakati dengan tepat waktu sesuai dengan waktu yang sudah ditetapkan. Hal itu merupakan wujud dari nilai Anti Korupsi. 4. Kontribusi Terhadap Visi-Misi Organisasi
Meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang kompeten, profesional dan berintegritas
Meningkatkan sarana prasarana untuk mendukung terwujudnya layanan-layanan unggulan pusat rujukan layanan neuropsikiatri
5. Penguatan Nilai Organisasi 121
Bertanggung jawab
Ketulusan
Berkeadilan
Sosial
Manusiawi
Kegiatan 6
: Uji coba penduan pemberian edukasi dan informasi persiapan rawat inap kepada pasien dan keluarga di ruang IGD RS Jiwa Dr. Soeharto Heerdjan Jakarta
122
Penyelesaian Kegiatan
Catatan Mentor
Paraf Mentor
2. Output Kegiatan Terhadap Pemecahan Isu
Menyiapkan panduan yang akan diuji cobakan
123
Melaksanakan uji coba penggunaan panduan pemberian edukasi dan informasi persiapan rawat inap kepada pasien dan keluarga di ruang IGD RS Jiwa Dr. Soeharto Heerdjan Jakarta
124
Contoh hasil pengisian form pemberian edukasi dan informasi persiapan rawat inap
3. Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan Pelaksanaan uji coba panduan pemberian edukasi dan informasi persiapan rawat inap kepada pasien dan keluarga akan saya laksanakan dengan penuh tanggung jawab yang merupakan wujud dari nilai Akuntabilitas. Uji coba dilaksanakan sesuai dengan
125
jadwal yang telah ditentukan dari awal dan diselesaikan dengan tepat waktu sehingga hal tersebut mencerminkan nilai Anti Korupsi. pelaksanaan uji coba ini dimaksudkan untuk lebih meningkatkan lagi kinerja perawat di ruang IGD sehingga kualitas mutu pelayanan di rumah sakit juga semakin meningkat, dan hal tersebut mencerminkan nilai Komitmen Mutu. 4. Kontribusi Terhadap Visi-Misi Organisasi
Meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang kompeten, profesional dan berintegritas
Meningkatkan
sarana
prasarana
untuk
mendukung
terwujudnya layanan-layanan unggulan pusat rujukan layanan neuropsikiatri 5. Penguatan Nilai Organisasi
Bertanggung jawab
Ketulusan
126
Kegiatan 7
: Evaluasi hasil uji coba panduan pemberian edukasi dan informasi persiapan rawat inap kepada pasien dan keluarga
Penyelesaian Kegiatan
Catatan Mentor
Paraf Mentor
2. Output Kegiatan Terhadap Pemecahan Isu
Data hasil uji coba telah terkumpul
Kegiatan evaluasi hasil uji coba panduan pemberian edykasi dan informasi
Melakukan diskusi bersama mentor dan kepala ruangan
127
Revisi panduan sesuai masukan dari mentor
3. Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan Setelah melakukan uji coba terhadap panduan pemberian edukasi dan informasi persiapan rawat inap, maka selanjutnya yang perlu dilakukan adalah mengevaluasi hasil uji coba yang telah dilakukan.dalam mengevaluasi hasil uji coba terhadap panduan ini, saya akan menggunakan data-data yang telah diperoleh dengan sebenar-benarnya, tanpa mengurangi ataupun melebih-lebihkan, yang dimana ini adalah wujud dari nilai Anti Korupsi. selanjutnya saya akan menyampaikan hasil evaluasi yang telah saya dapatkan kepada mentor dan kepala ruangan
128
dengan penuh rasa tanggung jawab, yang mewujudkan nilai Akuntabilitas. Penyampaian hasil evaluasi ini pun akan saya sampaikan dengan sopan, hal ini adalah wujud dari nilai Etika Publik, setelah itu saya akan berdiskusi dengan mentor dan kepala ruangan dan menerima segala masukan-masukan yang diberikan terkait dengan hasil evaluasi uji coba panduuan pemberian edukasi dan informasi persiapan rawat inap ini yang merupakan aktualisasi dari nilai Nasionalisme. Hasil akhir dari pembuatan
panduan
pemberian
edukasi
dan
informasi
persiapan rawat inap ini diharapkan ke depannya bisa berguna terutama bagi perawat dalam menyampaikan edukasi dan informasi kepada pasien dan keluarga, yang merupakan wujud dari Komitmen Mutu.
4. Kontribusi Terhadap Visi-Misi Organisasi
Meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang kompeten, profesional dan berintegritas
Meningkatkan sarana
prasarana
untuk
mendukung
terwujudnya layanan-layanan unggulan pusat rujukan layanan neuropsikiatri
129
5. Penguatan Nilai Organisasi
Bertanggung jawab
130
PENGENDALIAN AKTUALISASI OLEH COACH
Catatan Coach
Untuk laporan hasil aktualisasi, hasil diuraikan per kegiatan. Dalam 1 kegiatan dijelaskan tahapan, output, deskripsi kegiatan, keterkaitan dengan visi misi RS, penerapan nilai ANEKA, analisis dampak, serta manfaat. Setelah itu dilanjutkan dengan pengisian tabel RTL dimana pada tabel RTL durasi kegiatan diganti dengan waktu pelaksanaan Untuk power point 1 kegiatan dirangkum dalam 1 slide Tampilkan testimoni dari rekan kerja, bisa berupa video ataupun kalimat yang disusun dalam kotak-kotak Setelah halaman referansi pada laporan, kemudian tambahkan lampiran yang juga memuat form pengendalian mentor dan coach.
131
Catatan coach: Perbanyak bukti atau dokumentasi-dokumentasi saat pelaksanaan aktualisasi Pada power point gunakan bahasa yang singkat dan dibuat dalam bentuk poin saja untuk uraian manfaat, kendala, dan analisis dampak. Jika memungkinkan masukka video testimoni ke dalam slide presentasi Pada poin substansi, ceritakan alur kegiatan kemudian masukkan dokumentasi-dokumentasi sebagai bukti pendukung terlaksananya kegiatan Jika tidak memungkinkan untuk memasukka video testimoni dalam slide bisa diganti dengan kata-kata yang kemudian disusun dalam kotak.
132
LAPORAN AKTUALISASI Optimalisasi pemberian edukasi dan informasi melalui penyusunan panduan pemberian edukasi dan informasi persiapan rawat inap kepada pasien dan keluarga di Ruang IGD RS Jiwa Dr. Soeharto Heerdjan Jakarta tahun 2021 Milka Maramba, S.Kep., Ns. NIP. 199405032020122008 Perawat Ahli Pertama
RS Jiwa Dr. Soeharto Heerdjan
Pendahuluan
ASN
Perawat sebagai educator
Kepuasan Pasien
Kualitas Mutu Pelayanan
RS Jiwa Dr. Soeharto Heerdjan VISI Menjadi Pusat Rujukan Nasional Layanan Neuropsikiatri MISI • Menyelenggarakan kegiatan promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif yang komprehensif profesional dan bemutu berbasis layanan neuropsikiatri • Menyelenggarakan penelitian dan pelatihan yang berbasis layanan neuropsikiatri • Meningkatkan sarana prasarana untuk mendukung terwujudnya layananlayanan unggulan pusat rujukan layanan neuropsikiatri • Meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia yang kompeten, profesional dan berintegritas
TUSI JABATAN PESERTA No.
Kegiatan
Sumber
1.
Melakukan pengkajian keperawatan lanjutan pada individu, keluarga
SKP
2.
Merumuskan diagnosa keperawatan pada individu
SKP
3. 4. 5.
Melakukan pendidikan kesehatan pada individu, keluarga, kelompok, masyarakat Melakukan upaya membuat pasien tidur Melakukan tatakelola keperawatan perlindungan terhadap pasien dengan risiko trauma/injury
SKP SKP SKP
6.
Melakukan komunikasi terapeutik dalam pemberian asuhan keperawatan
SKP
7.
Memfasilitasi suasana lingkungan yang tenang dan aman
SKP
8.
Melakukan evaluasi tindakan keperawatan pada individu
SKP
9.
Melakukan dokumentasi asuhan keperawatan
SKP
ISU TERPILIH
Manajemen ASN, WoG Belum optimalnya pelaksanaan pengkajian fisik pada pasien dengan gangguan jiwa di ruang IGD RS Jiwa Dr. Soeharto Heerdjan tahun 2021
Manajemen ASN, Pelayanan Publik Belum optimalnya pemberian pendidikan kesehatan kepada pasien dan keluarga di ruang IGD RS Jiwa Dr. Soeharto Heerdjan Tahun 2021
Manajemen ASN Belum optimalnya perumusan diagnosa keperawatan pada pasien di ruang IGD RS. Jiwa Dr. Soeharto Heerdjan Tahun 2021
Kriteria No
1
Keterkaitan
Isu
Dengan Agenda 3
U
S
G
dengan gangguan jiwa di ruang Manajemen ASN, Whole of IGD RS Jiwa Dr. Soeharto Goverment
4
5
5
Jumlah
Prioritas
14
2
Belum optimalnya pelaksanaan
CORE ISU
pengkajian fisik pada pasien
Belum optimalnya pemberian informasi dan edukasi persiapan rawat inap kepada pasien dan keluarga di ruang IGD RS Jiwa Dr. Soeharto Heerdjan Jakarta
Heerdjan tahun 2021
2
Belum optimalnya pemberian edukasi dan informasi kepada individu/keluarga di ruang IGD
Manajemen ASN,
RS Jiwa Dr. Soeharto Heerdjan Pelayanan Publik
5
5
5
15
1
4
4
4
12
3
Tahun 2021
3
Belum optimalnya perumusan diagnosis
keperawatan
pada
pasien di ruang IGD RS. Jiwa Dr. Manajemen ASN Soeharto Heerdjan Tahun 2021
ANALISIS PENYEBAB
FORM EDUKASI
FORM INFORMASI
ANALISIS DAMPAK Informasi tidak tersampaikan secara menyeluruh kepada pasien dan keluarga
Ketidakpuasan pasien dan keluarga
Penatalaksanaan tindakan keperawatan terhambat
Kurang pengetahuan pasien dan keluarga
Penilaian kinerja perawat menurun
Durasi pemberian layanan ksehatan meningkat
Pertanyaan berulang dari pasien dan keluarga
Penurunan kualitas pelayanan kesehatan
Penumpukan pasien di ruang IGD
Komplain dari pasien dan keluarga
GAGASAN PEMECAHAN ISU Pembuatan panduan pemberian informasi dan edukasi persiapan rawat inap bagi pasien dan keluarga di IGD RS Jiwa Dr. Soeharto Heerdjan Jakarta tahun 2021
RANGKAIAN KEGIATAN Menyampaikan rencana kegiatan kepada kepala ruangan
Menyampaikan rencana kegiata n kepada rekan kerja
Pengumpulan data
Menyusun panduan
Review panduan
Uji coba paduan
Evaluasi
Pengajuan
Investment Areas 1
Sourcing and Partnerships
3
Digital Marketing
Choose from over a thousand professionallymade templates to fit any objective or topic.
Make it your own by customizing it with text and photos.
2
Insurance
4
Technology
Choose from over a thousand professionallymade templates to fit any objective or topic.
Apply page animations and transitions to emphasize ideas and make them even more memorable.
Kegiatan 1 – penyampaian rencana kegiatan kepada kepala ruangan (18/09/2021 • Menentukan jadwal (karu) • Menghadiri pertemuan • Penyampaian rencana kegiatan (karu) • Melaukan diskusi • Meminta izin untuk menyampaikan rencana kegiatan kepada rekan kerja
• • • • •
TAHAPAN
Jadwal pertemuan (karu) Menghadiri pertemuan Penyampaian rencana kegiatan Melakukan diskusi Izin untuk menyampaikan kepada rekan kerja
• Etika publik : bersikap sopan santun • Komitmen mutu : menciptakan pelayanan bermutu • Anti korupsi : hadir tepat waktu • Akuntabilitas : menyampaikan dengan teliti dan bertanggung jawab • Nasionalisme : berdiskusi
NILAI ANEKA
OUTPUT
• Bagi peserta : rencana tersampaikan, mendapatkan dukungan, melatih berkomunikasi dengan atasan • Bagi unit kerja : memudahkan pelayanan perawat kepada pasien • Bagi RSJSH : kualitas mutu pelayanan semakin baik
MANFAAT
• Pertemuan tidak kondusif • Rencana tidak tersampaikan dengan baik • Tidak mendapatkan dukungan
DAMPAK
• Visi : Menjadi pusat rujukan nasional layanan neuropsikiatri • Misi : Meningkatkan kualitas SDM yang kompeten, profesional dan berintegritas • Nilai Organisasi : Bertanggung Jawab
PENCAPAIAN VISI, MISI, NILAI RSJSH
• Berjalan sesuai rencana
KENDALA
DOKUMENTASI
Kegiatan 2 – penyampaian rencana kegiatan kepada rekan kerja (23/09/2021) • Menentukan jadwal pertemuan • Menyiapkan rencana kegiatan • Menghadiri pertemuan • Penyampaian kepada rekan kerja • Diskusi bersama rekan kerja
• Jadwal pertemuan (rekan kerja) • Rancangan siap disampaikan • Pertemuan terlaksana • Rencana kegiatan tersampaikan • Diskusi terlaksana dan mendapat dukungan dari rekan kerja
TAHAPAN
NILAI ANEKA
OUTPUT
• Bagi peserta : rencana tersampaikan, mendapatkan dukungan, melatih berkomunikasi dan menyampaikan pendapat • Bagi unit kerja : memudahkan pelayanan perawat kepada pasien • Bagi RSJSH : kualitas mutu pelayanan semakin baik
MANFAAT
• Anti Korupsi : hadir tepat waktu • Etika publik : bersikap sopan santun • Akuntabilitas : menyampaikan dengan tanggung jawab • Nasionalisme : melakukan diskusi bersama
• Pertemuan tidak kondusif • Rencana tidak tersampaikan dengan baik • Tidak mendapatkan dukungan
DAMPAK
• Visi : Menjadi pusat rujukan nasional layanan neuropsikiatri • Misi : Meningkatkan kualitas SDM yang kompeten, profesional dan berintegritas • Nilai Organisasi : Bertanggung Jawab dan Berkeadilan
PENCAPAIAN VISI, MISI, NILAI RSJSH
• Sulit mengumpulkan seluruh perawat IGD
KENDALA
DOKUMENTASI
Kegiatan 3 – mengumpulkan literatur terkait panduan pemberian edukasi dan informasi (20-24/09/2021) • Mengumpulkan literatur yang dibutuhkan dalam penyusunan panduan pemberian edukasi dan informasi • Melaukan koordinasi dengan kepala ruangan • Melakukan koordinasi dengan mentor
• Literatur terkumpul • Koordinasi dengan kepala ruangan terlaksana • Koordinasi dengan mentor terlaksana
TAHAPAN
• Anti Korupsi : tidak melebih-lebihkan • Akuntabilitas : bertanggung jawab • Nasionalisme : menerima masukan dan arahan
NILAI ANEKA
OUTPUT
• bagi peserta : melatih peserta untuk mencari literatur yang terpercaya • bagi unit kerja : menjadi acuan dalam pemberian edukasi • bagi unit organisasi : menjadi acuan pemberian edukasi agar kualitas mutu pelayanan meningkat
MANFAAT
• Literatur yang terkumpul tidak akan sesuai dengan panduan yang akan disusun
DAMPAK
• Visi : Menjadi pusat rujukan nasional layanan neuropsikiatri • Misi : Meningkatkan kualitas SDM yang kompeten, profesional dan berintegritas • Nilai Organisasi : Bertanggung Jawab dan Berkeadilan
PENCAPAIAN VISI, MISI, NILAI RSJSH
• Minimnya literatur yang membahas tentang pemberian edukasi dan informasi di ruang IGD
KENDALA
DOKUMENTASI
Kegiatan 4 – menyusun panduan pemberian edukasi dan informasi persiapan rawat inap (27/09/2021 s/d 01/10/2021) • Menelaah dan merumuskan data yang akan dicantumkan • Menyusun panduan • Mengkonsultasikan panduan kepada mentor • Merevisi sesuai dengan masukan dan arahan mentor
• Data yang dibutuhkan telah terkumpul • Panduan pemberian edukasi dan informasi telah tersusun • Konsultasi dengan mentor dilaksanakan • Merevisi panduan sesuai dengan masukan dari mentor
TAHAPAN
• Akuntabilitas : menyusun panduan denganbertanggung jawab • Komitmen Mutu : membuat panduan untuk peningkatan kualitas mutu pelayanan • Anti Korupsi : Menyelesaikan dengan tepat waktu
NILAI ANEKA
OUTPUT
• bagi peserta : melatih peserta untuk menyusun panduan • bagi unit kerja : mempermudah perawat dalam memberikan edukasi • bagi unit organisasi : meningkatkan kualitas mutu pelayanan rumash sakit terutama dalam hal pemberian edukasi
MANFAAT
• Koordinasi dengan mentor tidak akan terjalin dengan baik, sehingga dalam penyelesaiannya tidak akan optimal
DAMPAK
• Visi : Menjadi pusat rujukan nasional layanan neuropsikiatri • Misi : Meningkatkan kualitas SDM yang kompeten, profesional dan berintegritas • Nilai Organisasi : Bertanggung Jawab dan Ketulusan
PENCAPAIAN VISI, MISI, NILAI RSJSH
• Waktu penyusunan yang sangat singkat sehingga harus dilanjutkan ke minggu berikutnya
KENDALA
DOKUMENTASI
Kegiatan 5 – Review panduan pemberian edukasi dan informasi persiapan rawat inap (06-07/10/2021) • Review panduan bersama mentor • Review panduan berama rekan kerja • melakukan diskusi dengan rekan kerja
• Review panduan bersama mentor terlaksana • Review panduan bersama rekan kerja terlaksana • diskusi bersama rekan kerja terlaksana
TAHAPAN
• Akuntabilitas : menjelaskan dengan detail dan akurat dengan penuh tanggung jawab • Komitmen Mutu : meningkatkan kualitas pelayanan ruang IGD • Nasionalisme : bersikap sopan dan santun • Anti Korupsi : mengerjakan hasil revisi dengan tepat waktu
NILAI ANEKA
OUTPUT
• bagi peserta : melatih untuk berdiskusi dengan orang lain dan bisa mengemukakan pendapat • bagi unit kerja : pelayanan pemberian edukasi menjadi lebih baik • bagi unit organisasi : meningkatkan kualitas mutu pelayanan rumash sakit terutama dalam hal pemberian edukasi
MANFAAT
• Tidak terjalin komunikasi yang baik • Panduan yang tersusun tidak sesuai dengan yang diharapkan
DAMPAK
• Visi : Menjadi pusat rujukan nasional layanan neuropsikiatri • Misi : Meningkatkan kualitas SDM yang kompeten, profesional dan berintegritas • Nilai Organisasi : Bertanggung Jawab, Ketulusan, Berkeadilan, Sosial
PENCAPAIAN VISI, MISI, NILAI RSJSH
• Sulit untuk mengumpulkan seluruh perawat karena jam kerja yang berbedabeda
KENDALA
DOKUMENTASI
Kegiatan 6 – uji coba panduan pemberian edukasi dan informasi persiapan rawat inap (10-13/10/2021) • Menyiapkan panduan yang aka diuji cobakan • Melaksanakan uji coba
• Panduan yang akan diuji cobakan telah disiapkan • Uji coba panduan terlaksana
TAHAPAN
• Akuntabilitas : melaksanakan uji coba dengan tanggung jawab • Anti korupsi : melaksanakan uji coba tepat waktu • Komitmen mutu : meningkatkan kualitas mutu pelayanan
NILAI ANEKA
OUTPUT
• bagi peserta : membantu peserta menilai keefektifan panduan • bagi unit kerja : memudahkan pemberian edukasi • bagi unit organisasi : meningkatkan kualitas mutu pelayanan rumash sakit terutama dalam hal pemberian edukasi
MANFAAT
• Uji coba tidak akan berjalan dengan lancar • Panduan yang disusun tidak akan membawa perubahan
DAMPAK
• Visi : Menjadi pusat rujukan nasional layanan neuropsikiatri • Misi : Meningkatkan kualitas SDM yang kompeten, profesional dan berintegritas • Nilai Organisasi : Bertanggung Jawab, Ketulusan
PENCAPAIAN VISI, MISI, NILAI RSJSH
• Berjalan sesuai dengan rencana
KENDALA
DOKUMENTASI
Kegiatan 7 – evaluasi hasil uji coba panduan pemberian edukasi dan informasi persiapan rawat inap (14/10/2021) • Membuat surat permohonan pengajuan kepada pihak rumah sakit • Menyampaikan hasil pengajuan
• Surat permohonan pengajuan • Hasil pengajuan
TAHAPAN
• Akuntabilitas : tanggung jawab • Nasionalisme : menggunakan bahasa Indonesia • Etika publik : sopan santun • Komitmen mutu : meningkatkan kualitas pelayanan
NILAI ANEKA
OUTPUT
• bagi peserta : melatih peserta berkomunikasi dengan baik • bagi unit kerja : memudahkan pemberian edukasi • bagi unit organisasi : meningkatkan kualitas mutu pelayanan rumash sakit terutama dalam hal pemberian edukasi
MANFAAT
• suasana diskusi tidak akan kondusif dan tidak akan berjalan dengan lancar, sehingga hasilnya tidak akan optimal
DAMPAK
• Visi : Menjadi pusat rujukan nasional layanan neuropsikiatri • Misi : Meningkatkan kualitas SDM yang kompeten, profesional dan berintegritas, • Nilai Organisasi : Bertanggung Jawab
PENCAPAIAN VISI, MISI, NILAI RSJSH
• sulit untuk meminta testimony dalam bentuk video karena pasien yang banyak sehingga mobilitas perawat menjadi tinggi
KENDALA
DOKUMENTASI
Kegiatan 8 – pengajuan panduan pemberian edukasi dan informasi persiapan rawat inap kepada pasien dan keluarga (15/10/2021) • Mengumpulkan data hasil uji coba • Mengevaluasi hasil uji coba • Berdiskusi bersama kepala ruangan • Berdiskusi bersama mentor • merevisi panduan sesuai dengan masukan (jika ada)
• Data hasil uji coba telah terkumpul • Evaluasi terhadap hasil uji coba terlaksana • Diskusi bersama kepala ruangan terlaksana • Diskusi bersama mentor terlaksana • Revisi panduan sesuai dengan masukan
TAHAPAN
• Anti korupsi : evaluasi hasil uji coba dengan data yang sebenar-benarnya • Etika publik : bersikap sopan • Nasionalisme : berdiskusi dan menerima segala masukan • Komitmen mutu : meningkatkan kinerja perawat
NILAI ANEKA
OUTPUT
• bagi peserta : melatih berkomunikasi • bagi unit kerja : memudahkan pemberian edukasi dan pelayanan lebih baik • bagi unit organisasi : meningkatkan kualitas mutu pelayanan rumah sakit
MANFAAT
• Tida mendapatkan feed back yang baik pada saat pengajuan apabila tidak sopan dan tidak menggunakan bahasa yg baik dan benar
DAMPAK
• Visi : Menjadi pusat rujukan nasional layanan neuropsikiatri • Misi : Meningkatkan kualitas SDM yang kompeten, profesional dan berintegritas • Nilai Organisasi : Bertanggung Jawab, Ketulusan
PENCAPAIAN VISI, MISI, NILAI RSJSH
• belum bisa membuat surat pengajuan apabila masih dalam proses latsar. Pengajuan akan diproses saat peserta selesai melalui rangkaian latsar
KENDALA
DOKUMENTASI
Rencana Tindak Lanjut
Output
Kegiatan :
Durasi pelaksanaan
Melakukan advokasi kepada pimpinan terkait form pemberian edukasi dan informasi persiapan rawat inap agardapat digunakan dalam unit terkait
Persetujuan penggunaan panduan pemberian edukasi dan informasi persiapan rawat inap di ruang IGD
Desember - selesai Pihak terlibat
Mentor, Komite Keperawatan, Direktorat pelayanan medik, keperawatan dan penunjang
Saran
Kesimpulan •
Kegiatan
aktualisasi
optimalisasi
pemberian edukasi dan informasi melalui penyusunan panduan pemberian edukasi dan informasi telah dilaksanakan dengan tetap menerapkan nilai dasar ANEKA, sehingga dapat meningkatkan kualitas mutu pelayanan rumah sakit dalam hal pemberian edukasi, meringankan beban
kerja perawat dan juga meningkatkan kepuasan pasien.
• Panduan pemberian edukasi dan informasi digunakan seterusnya dalam pelayanan di ruangan • Penerapan nilai ANEKA oleh seluruh tenaga kesehatan di lingkungan kerja
TESTIMONI
TERIMA KASIH