Optimalisasi Pemberian Edukasi & Informasi Melalui Penyusunan Panduan Pemberian Edukasi & Informasi

Page 1



KATA PENGANTAR Puji syukur atas ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat dan dan karunia-Nyalah penulis dapat menyelesaikan Rancangan Aktualisasi Latihan dasar CPNS Golongan III Agkatan 4 Tahun 2021 ini dengan tepat waktu. Demikian pula laporan aktualisasi ini telah tersusun dan akan menjadi panduan dalam pelaksanaanaktualisasi dalam melakukan habituasi di rumah sakit dan sebagai proses pembelajaran dari Latsar Golongan III yang diselenggarakan oleh Bapelkes Cikarang. Laporan aktualisasi ini disusun mulai dari tahap persiapan, tahap pelaksanaan dan tahap evaluasi proses pembelajaran. Dalam penyusunan laporan aktualisasi ini, penulis tidak lepas dari hambatan serta kesulitan, namun atas bimbingan, arahan serta bantuan dari berbagai pihak akhirnya penulis dapat menyelesaikan rancangan aktualisasi ini. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada: 1. Kepada kedua orang tua yang senantiasa memberikan doa serta dukungan 2. Kepada Bapak Agus Dwinanto, SAP, MM selaku penguji 3. Kepada Ibu dr. Titiek Resmisari, MARS selaku coach 4. Kepada Ibu Jati Suprijaty, S.Kep., Ns. Selaku mentor 5. Kepada semua teman-teman atas seluruh bantuannya Semoga

kegiatan

aktualisasi

ini

dapat

memberikan

manfaat

bagi

perkembangan ilmu pengetahuan, pembaca pada umumnya, dan khususnya pelayanan keperawatan.

Jakarta, 27 Oktober 2021 Penulis

Milka Maramba, S.Kep., Ns. NIP: 199405032020122008

i


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...................................................................................................... i DAFTAR ISI .................................................................................................................. ii BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................. 1 1. Latar Belakang .................................................................................................... 1 2. Tujuan ................................................................................................................. 3 3. Manfaat ............................................................................................................... 3 4. Ruang Lingkup .................................................................................................... 4 BAB II GAMBARAN ORGANISASI DAN PROFIL PESERTA........................................ 5 1. Gambaran Organisasi.......................................................................................... 5 2. Profil Peserta ....................................................................................................... 8 BAB III RANCANGAN AKTUALISASI ........................................................................... 9 1. Identifikasi Isu ...................................................................................................... 9 2. Penapisan isu dan deskripsi isu ......................................................................... 13 3. Analisis penyebab ............................................................................................. 16 4. Analisis dampak ................................................................................................ 17 5. Gagasan kreatif ................................................................................................. 17 6. Matriks Rancangan Aktualisasi .......................................................................... 18 BAB IV PELAKSANAAN AKTUALISASI ..................................................................... 37 1. Deskripsi Pelaksanaan Aktualisasi .................................................................... 37 2. Hasil Aktualisasi dan Pembahasan .................................................................... 37 3. Rencana Tindak Lanjut ...................................................................................... 60 BAB V PENUTUP ....................................................................................................... 61 1. Kesimpulan........................................................................................................ 61 2. Saran................................................................................................................. 62 DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................... 63 LAMPIRAN ................................................................................................................. 64 ii


BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Aparatur negara merupakan keseluruhan lembaga dan pejabat negara serta pemerintahan negara yang meliputi aparatur kenegaraan dan pemerintah sebagai abdi negara dan abdi bagi masyarakat, bertugas dan bertanggung jawab atas penyelenggaraan negara dan pembangunan serta senantiasa mengabdi dan setia kepada kepentingan, nilai-nilai dan cita-cita perjuangan bangsa dan negara berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. Dala menjalankan perannya sebagai seorang pelayan publik, PNS harus menerapkan nilai-nilai dasar PNS sesuai dengan tugas jabatannya. Menurut Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014, ASN adalah profesi bagi pegawai negeri sipil (PNS) dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK) yang bekerja pada instansi pemerintah. Pegawai ASN berfungsi sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik, serta perekat dan pemersatu bangsa. Undang-Undang No.5 Tahun 2014 juga menghendaki bahwa ASN bukan sekedar merujuk kepada jenis pekerjaan tetapi merujuk pada sebua sehingga tertanam kuat dalam dirinya. h profesi pelayanan publik, pembentukan ASN yang profesional. Peserta pelatihan dasar dituntut dapat mengaktualisasikan nilai-nilai dasar profesi ASN di tempat kerja. Hal ini diharapkan calon Aparatur Sipil Negara dapat melaksanakan secara langsung nilai-nilai dasar profesi ASN. Nilai-nilai dasar tersebut diantaranya akuntabilitas, nasionalisme, etika publik, komitmen mutu, dan anti korupsi. Sejalan dengan telah ditetapkannya UU no. 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara, CPNS wajib menjalani masa percobaan yang dilaksanakan melalui proses diklat terintegrasi untuk membangun integritas moral, kejujuran, semangat dan motivasi nasional dan kebangsaan, karakter pribadi yang unggul dan bertanggung jawab, dan memperkuat profesionalisme serta kompetensi bidang. Sebagai ASN yang bekerja di sektor kesehatan sebagai seorang perawat, sudah seharusnya memegang teguh nilai-nilai dasar ASN ketika menjalankan tugas dan fungsinya baik di dalam gedung maupun di luar gedung. Perawat sebagai tenaga kesehatan diharapkan mampu mengimplementasikan nilai-nilai dasar ASN dalam menjalankan tugasnya. Saat ini penulis merupakan CPNS di Kementerian Kesehatan dengan penempatan satuan kerja di RS Jiwa Dr. Soeharto Heerdjan Jakarta. Dalam pelaksanaan proyek aktualisasi penulis mengidentifikasi sebuah isu yang berhubungan dengan pelayanan kepada pasien 1


dan keluarga pasien dalam hal pemberian edukasi dan informasi persiapan rawat inap. Di Indonesia, edukasi pasien dan keluarga merupakan salah satu standar yamg harus dipenuhi rumah sakit untuk mengikuti akreditasi rumah sakit yang berlaku secara nasional. Kepuasan pasien terhadap edukasi kesehatan yang diberikan oleh tenaga kesehatan di rumah sakit merupakan indeks kunci kualitas dan efektivitas pelayanan kesehatan. World Health Organiation (2012) menjelaskan bahwa perawat merupakan peran kunci untuk melakukan edukasi pasien dan keluargaa. Hal ini sesuai dengan pernyataan Potter dan Perry (2012) yang mengatakan bahwa memberikan edukasi merupakan salah satu peran penting bagi perawat (educator). Hal ini dikarenakan perawat sebagai pemberi perawatan kepada pasien lebih sering kontak langsung dengan pasien dan keluarga. Selain itu, perawat merupakan sumber informasi yang mudah diakses oleh pasien dan keluarga. Perawat memberikan edukasi dalam rangka pelayanan kesehatan dengan berbagai tujuan dan manfaat (Bastable, 2008). Edukasi kesehatan harus dilaksanakan secara terprogram dan sesuai dengan kebutuhan pengetahuan yang mereka perlukan saat dirawat maupun ketika pulang (Potter & Perry, 2012). Kegiatan edukasi pasien dan keluarga diberikan oleh seluruh tenaga kesehatanyang ada di dalam lingkungan rumah sakitsesuai dengan kompetensi dan kewenangannya. Selain itu, materi edukasi dan media yang digunakan juga harus dirancang sedemikian rupa. Hal ini dimaksudkan agar kegiatan edukasi pasien dan keluarga dapat terlaksana secara terintegrasi sejak pasien masuk, selama perawatan sampai dengan pasien pulang dari rumah sakit. Pelaksanaa edukasi pasien dan keluarga tidak selamanya daat berjalan dengan lancar. Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi, baik yang berasal dari pasien maupun dari perawat. Hambatan pemberian edukasi kesehatan yang berasal dari pasien adalah usia, status ekonomi, tingkat pendidikan, kepribadian dan sifat pasien, kecemasan, mitos, dan budaya. Sedangkan hambatan pemberian edukasi kesehatan yag berasal dari perawat adalah kurangnya pengetahuan perawat, kurangnya tenaga perawat, terbatasnya waktu perawat, banyaknya pekerjaan, dan banyaknya pasien. Pentingnya pemberian edukasi bagi pasien dan keluarga ini mendorong penulis untuk membuat panduan pemberian edukasi dan informasi persiapan rawat inap bagi pasien dan keluarga di ruang IGD RS Jiwa Dr. Soeharto Heerdjan Jakarta. Diharapkan agar dengan adanya panduan pemberian edukasi dan informasi ini, maka semua edukasi dan informasi yang perlu diketahui oleh pasien dan keluarga selama berada di rumah sakit dapat tersampaikan secara menyeluruh dan dengan 2


demikian dengan berjalannya program edukasi kepada pasien dan keluarga ini, diharapkan

dapat

meningkatkan

kepuasan

pasien

terhadap

pelayanan

keperawatan. Selain mendapatkan kepuasan pasien akan pelayana keperawatan, diharapkan juga dengan adanya panduan pemberian edukasi dan informasi ini akan lebih memudahkan perawat dalam pemberian edukasi dan informasi. Edukasi dan informasi yang diberikan kepada pasien lebih terarah dan terstruktur, dan semua pasien mendapatkan edukasi dan informasi secara merata dan sesuai dengan kebutuhan mereka. Dengan begitu kualitas mutu pelayanan keperawatan akan lebih baik.

2. Tujuan Tujuan yang ingin dicapai dalam aktualisasi ini adalah sebagai berikut. a. Melakukan kegiatan sebagai bentuk kontribusi dalam mengoptimalkan pemberian pelayanan keperawatan di ruang IGS RS Jiwa Dr. Soeharto Herrdjan Jakarta b. Mengetahui hasil yang diperoleh dari kegiatan-kegiatan yang dilakukan sebagai bentuk kontribusi dalam pemberian pelayanan keperawatan di ruang IGD RS Jiwa Dr. Soeharto Heerdjan Jakarta c. Mengetahui proses-proses penerapan nilai-nilai dasar ANEKA yang dapat diimplementasikan pada kegiatan aktualisasi melalui proses habituasi di unit kerja ruang IGD RS Jiwa Dr. Soeharto Heerdjan Jakarta d. Mengetahui kontribusi kegiatan yang dilakukan dapat memberikan kontribusi teradap visi dan misi RS Jiwa Dr. Soeharto Heerdjan Jakarta 3. Manfaat a. Manfaat bagi peserta pelatihan dasar 

Mampu menerapkan nilai-nilai ANEKA sehingga memiliki tanggung jawab dan integritas terhadap tugas dan jabatan

Membentuk profesionalisme sebagai pelayan publik

b. Manfaat bagi institusi 

Meningkatkan mutu pelayanan RS sebagai pusat layanan berbasis neuropsikiatri

Meningkatkan kualitas SDM khususnya perawat dalam memberikan layanan keperawatan

3


Terwujudnya unti kerja yang dapat memberikan pelayanan prima dengan didasari nilai-nilai ANEKA

c. Manfaat bagi penyelenggara Mampu menciptakan ASN yang menjunjung tinggi nilai-nilai dasar ASN serta peran dan kedudukan PNS dalam menjalankan tugas dan fungsinya. 4. Ruang Lingkup Ruang lingkup pada aktualisasi nilai-nilai dasar PNS ini mencakup beberapa kegiatan yaitu menyusun rancangan aktualisasi, mempresentasikan rancangan aktualisasi,

melaksanakan

aktualisasi,

meyusun

laporan

aktualisasi,

dan

mempresentasikan laporan aktualisasi yang dikaitkan dengan nilai-nilai dasar PNS (ANEKA) serta peran dan kedudukan PNS dalam NKRI.

4


BAB II GAMBARAN ORGANISASI DAN PROFIL PESERTA

1. Gambaran Organisasi

Gambar 2.1 Tampak luar RS Jiwa Dr. Soeharto Heerdjan

a. Sejarah Rumah Sakit Rumah Sakit Jiwa Dr Soeharto Heerdjan Jakarta didirikan atas keputusan Kerajaan Belanda tanggal 30 Desember 1865 No. 100 dan berdasarkan Keputusan Gubernur Jenderal Belanda tanggal 14 April 1867. Akan tetapi pembangunan rumah sakit baru dimulai pada tahun 1876. Pada mulanya, Rumah Sakit Jiwa tidak melayani pasien secara tertutup dari masyarakat dan hanya menerima pasien dari kepolisian, kejaksaaan, pamong praja, dan Instansi pemerintah lainya atas dasar indikasi gangguan jiwa berat.

Gambar 2.2 Sejarah RS Jiwa Dr. Soeharto Heerdjan

5


Pada tahun 1942 sampai 1945 Rumah Sakit Jiwa Dr. Soeharto Heerdjan yang pada waktu itu bernama Rumah Sakit Jiwa Grogol dipakai sebagai kamp konsentrasi untuk tahanan politik oleh fasisme Jepang sementara pasien yang di rawat saat itu dipindahkan ke Rumah Sakit Jiwa Pusat Bogor (Rumah Sakit Jiwa Cilendek). Pada tahun 1946 Rumah Sakit Jiwa Dr.Soeharto Heerdjan dipakai sebagai Pos Pertahan KNIL Belanda. Untuk menghilangkan stigma masyarakat pada orang dengan gangguan kejiwaan, nama Rumah Sakit Jiwa telah berubah berkali-kali. Mulanya, nama Rumah Sakit Jiwa Grogol berubah nama menjadi Rumah Sakit Jiwa Jakarta pada tahun 1973. Selanjutnya, pada tahun 1993, terjadi perubahan nama rumah sakit Rumah Sakit Jiwa Pusat Jakarta. Terakhir, pada tahun 2002, terjadi perubahan nama rumah sakit menjadi Rumah Sakit Jiwa Dr. Soeharto Heerdjan Jakarta.\ Rumah sakit Jiwa Dr. Soeharto Heerdjan Jakarta mempunyai tugas menyelenggarakan upaya penyembuhan dan pemulihan secara paripurna, pendidikan dan pelatihan, penelitian dan pengembangan di bidang kesehatan jiwa secara serasi, terpadu dan berkesinambungan dengan upaya peningkatan kesehatan lainnya serta melaksanakan upaya rujukan. b. Visi dan Misi 

Visi: Menjadi Pusat Rujukan Nasional Layanan Neuropsikiatri

Misi  Menyelenggarakan

kegiatan

promotif,

preventif,

kuratif,

dan

rehabilitatif yang komprehensif profesional dan bermutu berbasis layanan neuropsikiatri.  Menyelenggarakan penelitian dan pelatihan yang berbasis layanan neuropsikiatri.  Meningkatkan sarana prasarana untuk mendukung terwujudnya layanan-layanan unggulan dan pusat rujukan layanan neuropsikiatri.  Meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia yang kompeten, profesional dan berintegritas.

6


c. Tata Nilai Tata nilai yang selanjutnya disebut sebagai budaya RSJ Dr. Soeharto Heerdjan yang saat ini berlaku terdiri dari 5 nilai utama, yaitu: R : Responsibility (Bertanggung Jawab) S : Sincerely (Ketulusan) J : Justice (Berkeadilan) S : Sosial (Sosial) H : Humanity (Manusiawi)

d. Motto J : Jujur

I

: Ikhlas

W

: Waspada

A

: Arif

e. Struktur Organisasi

Gambar 2.3 Susunan Organisasi RS Jiwa Dr. Soeharto Heerdjan

7


2. PROFIL PESERTA

Nama

: Milka Maramba, S.Kep., Ns.

NIP

: 199405032020122008

Jabatan

: Perawat Ahli Pertama

Instansi

: Kementerian Kesehatan

Unit Kerja

: RS Jiwa Dr. Soeharto Heerdjan Jakarta

Dalam melaksanakan aktualisasi, mengacu pada kegiatan dalam Sasaran Kerja Pegawai (SKP), sebagai berikut: Tabel 2.1 Tugas Pokok Jabatan Peserta

No.

1. 2. 3. 4. 5.

6.

Kegiatan Melakukan pengkajian keperawatan lanjutan pada individu, keluarga Merumuskan diagnosa keperawatan pada individu Melakukan pendidikan kesehatan pada individu, keluarga, kelompok, masyarakat Melakukan upaya membuat pasien tidur Melakukan tatakelola keperawatan perlindungan terhadap pasien dengan risiko trauma/injury Melakukan komunikasi terapeutik dalam pemberian asuhan keperawatan

Sumber

SKP SKP SKP SKP SKP

SKP

7.

Memfasilitasi suasana lingkungan yang tenang dan aman

SKP

8.

Melakukan evaluasi tindakan keperawatan pada individu

SKP

9.

Melakukan dokumentasi asuhan keperawatan

SKP

8


BAB III RANCANGAN AKTUALISASI 1. Identifikasi Isu Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 26 Tahun 2019 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 38 Tahun 2014 tentang Keperawatan, disebutkan bahwa pelayanan keperawatan adalah suatu bentuk pelayanan profesional yang merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan yang didasarkan pada ilmu dan kiat keperawatan ditujukan kepada individu, keluarga, kelompok, atau masyarakat, baik sehat atau sakit. Disebutkan juga bahwa tugas perawat adalah sebagai pemberi asuhan keperawatan, penyuluh dan konselor bagi klien, pengelola pelayanan keperawatan, peneliti keperawatan, pelaksana tugas berdasarkan pelimpahan wewenang, dan/atau pelaksana tugas dalam keadaan keterbatasan tertentu. Sehingga dalam menjalankan tugas sebagai pemberi Asuhan Keperawatan, perawat berwenang untuk 1. Melakukan pengkajian keperawatan secara holistik 2. Menetapkan diagnosis keperawatan 3. Merencanakan tindakan keperawatan 4. Melaksanakan tindakan keperawatan 5. Mengevaluasi hasil tindakan keperawatan 6. Melakukan rujukan 7. Memberikan tindakan pada keadaan gawat darurat sesuai dengan kompetensi 8. Memberikan konsultasi keperawatan dan berkolaborasi dengan dokter 9. Melakukan penyuluhan kesehatan dan konseling 10. Melakukan penatalaksanaan pemberian obat kepada klien sesuai dengan resep tenanga medis atau obat bebas dan obat bebas terbatas.

9


Sebagai seorang perawat di RS Jiwa Dr. Soeharto Heerdjan, saya bertugas di Instalasi Gawat Darurat dan berikut merupakan sasaran kinerja saya. Tabel 3.1 Pemilihan Isu Dari Tugas Pokok Jabatan Peserta

No

1

N Kegiatan Tugas Pokok Jabatan

Kondisi Yang Diharapkan

Kondisi Saat Ini

Melakukan pengkajian Pengkajian keperawatan pada

lanjutan dilaksanakan

individu

keluarga

yang Pengkajian hanya keperawatan

lanjutan

dan berfokus kepada pengkajian dilaksanakan

tidak

jiwa dan pengkajian fisik hanya sangat Jika

jarang ada

berfokus

dilakukan. kepada

temuan

yang jiwa,

pengkajian tetapi

juga

didapati pada fisik pasien, menyertakan hanya dituliskan di kolom pengkajian fisik head keluhan utama. 2

to toe.

Merumuskan diagnosa Perumusan diagnosa telah Perumusan keperawatan individu

pada dilaksanakan terkadang

diagnosa

tetapi dilaksanakan masih

mencantumkan

belum dengan

sesuai

SOP

dan

diagnosa mencantumkan

fisik dan hanya berfokus diagnosa fisik dan juga pada diagnosa jiwa.

3

jiwa

Melakukan pendidikan Pemberian edukasi dan

Pemberian pendidikan

kesehatan

kesehatan

individu, kelompok, masyarakat

pada informasi kepada pasien keluarga, dan keluarga sudah dan dilakukan akan tetapi

individu, kelompok,

kepada keluarga, dan

terkadang masih ada

masyarakat dilakukan

beberapa informasi yang

sesuai dengan SOP

belum tersampaikan kepada pasien atau keluarga, sehingga menyebabkan terhambatnya proses pelayanan kesehatan di ruang IGD. Hal ini dikarenakan kurang optimalnya persiapan perawat dalam hal pemberian edukasi dan 10


informasi serta form edukasi yang harus diisi oleh perawat hanya berupa kotak kosong, sehingga tidak ada yang menjadi panduan perawat dalam memberikan edukasi dan informasi. 4

Melakukan

upaya Upaya membuat pasien tidur Upaya

membuat pasien tidur

telah

dilakukan

sesuai pasien tidur dilakukan

dengan SOP 5

Melakukan

tatakelola Tatakelola

keperawatan

sesuai dengan SOP keperawatan Tatakelola

perlindungan

perlindungan terhadap pasien

dengan

terhadap keperawatan resiko perlindungan terhadap

pasien dengan resiko trauma/injury trauma/injury

membuat

telah pasien dengan resiko

dilaksanakan sesuai SOP

trauma/injury dilaksanakan

sesuai

dengan SOP. 6

Melakukan komunikasi Komunikasi terapeutik telah Komunikasi terapeutik terapeutik pemberian

dalam dilaksanakan asuhan pemberian

keperawatan 7

Memfasilitasi suasana Telah

diberikan

asuhan

keperawatan suasana Memberikan

aman

suasana

evaluasi Evaluasi

pada individu

tindakan Evaluasi keperawatan

sesuai dengan SOP

Melakukan dokumetasi Dokumentasi asuhan keperawatan

keperawatan

yang

tenang dan aman

tindakan keperawatan keperawatan telah dilakukan dilakukan

9

dalam

yang lingkungan yang tenang dan lingkungan

tenang dan aman Melakukan

asuhan pemberian

keperawatan

lingkungan

8

dalam dilaksanakan

sesuai

dengan SOP asuhan Dokumentasi sudah keperawatan dilakukan

dilakukan

sesuai dengan SOP

Isu diidentifikasi berdasarkan pengamatan bekerja di RS Jiwa Dr. Soeharto Heerdjan Jakarta selama masa kerja mulai Januari 2021 hingga saat ini. Unit kerja saat ini di ruang Instalasi Gawat Darurat mulai dari bulan Juni 2021 sebagai perawat pelaksana. Berikut identifikasi isu yang telah didapatkan.

11


a. Belum optimalnya pelaksanaan pengkajian fisik pada pasien dengan gangguan jiwa di ruang IGD RS Jiwa Dr. Soeharto Heerdjan Tahun 2021 (Manajemen ASN, Whole of Goverment) Salah satu hal pertama yang dilakukan apabila pasien tiba di ruangan IGD adalah melakukan pengkajian, berupa pengkajian fisik secara head to toe dan pengkajian status mental. Dan berdasarkan hasil observasi, di ruang IGD RS Jiwa Dr. Soeharto Heerdjan Jakarta saat ini pengkajian fisik secara head to toe belum dilaksanakan secara optimal dan lebih berfokus kepada pengkajian status mental. Untuk pengkajian fisik, perawat hanya memeriksa tanda-tanda vital, keadaan umum, beserta tingkat kesadaran pasien (GCS). Hasil wawancara dengan perawat Ruang IGD RSJ Dr. Soeharto Heerdjan Jakarta mengatakan bahwa: 

Pengkajian fisik secara head to toe cukup dilakukan oleh profesi dokter, sedangkan perawat cukup berfokus pada pegkajian status mental. Dan untuk fisik secara keseluruhan hanya dilakukan scanning untuk melihat ada atau tidaknya luka pada tubuh pasien.

Pada lembar pengkajian perawat tdk tersedia format khusus untuk pengkajian fisik secara head to toe, hanya tersedia kolom penilaian skala nyeri dan lokasi nyeri. Dan apabila ditemukan kelainan pada fisik pasien, perawat cukup mencatat di kolom alasan masuk rumah sakit.

Gambar 3.1 Tampak Depan Form Assesmen Awal IG

Gambar 3.2 Tampak Belakang Form assesmen Awal IGD

12


b. Belum

optimalnya

pemberian

pendidikan

kesehatan

kepada

individu/keluarga di ruang IGD RS Jiwa Dr. Soeharto Heerdjan Tahun 2021 (Manajemen ASN, Pelayanan Publik)

Penyampaian pendidikan kesehatan kepada pasien dan keluarga pasien masih belum optimal. Terkadang masih ada informasi yang tidak tersampaikan kepada pihak pasien dan keluarga. Dan hal tersebut menimbulkan pertanyaan berulang dari pihak pasien ataupun keluarga tentang peraturan ataupun tindakan yang akan dilakukan kepada pasien sehingga bisa memperlambat proses melakukan tindakan kepada pasien. Dengan semakin bertambahnya durasi waktu pemberian tindakan kepada pasien akan berujung dengan penumpukan pasien di ruang IGD karena pasien baru yang terus berdatangan dan keterbatasan jumlah bed yang ada di ruang IGD. Hasil wawancara dengan perawat di ruang IGD RS Jiwa Dr. Soeharto Heerdjan mengatakan bahwa 

Ketidakutuhan informasi yang diterima oleh pasien dikarenakan form edukasi yang tersedia hanya berupa kotak kosong, sehingga terkadang perawat yang memberikan pendidikan kesehatan lupa akan beberapa poin edukasi

Pada form pemberian edukasi dan informasi hanya berupa kotak kosong yang mengharuskan perawat untuk menulis lagi satu per satu edukasi dan informasi yang disampaikan kepada pasien dan keluarga.

Kelengkapan dokumen rawat inap yang harus dilengkapi untuk setiap pasien cukup banyak, sehingga mengisi satu per satu poin pemberian edukasi dan informasi pada format yang tersedia cukup menyita waktu.

Tingginya jumlah kunjungan pasien di ruang IGD dan banyaknya dokumen per pasien yang harus dilengkapi membuat perawat terkadang melupakan beberapa poin edukasi yang harus disampaikan.

13


Gambar 3.3 Form Pemberian Edukasi

Gambar 3.4 Form Pemberian Informasi

c. Belum optimalnya perumusan diagnosis keperawatan pada pasien di ruang IGD RS. Jiwa Dr. Soeharto Heerdjan Tahun 2021 (Manajemen ASN) Setelah melakukan pengkajian, hal selanjutnya yang dilakukan perawat adalah merumuskan diagnosa keperawatan. Seperti halnya pengkajian berupa pengkajian fisik dan pengkajian status mental, diagnosa yang seharusnya diangkat di ruang IGD RS Jiwa Dr. Soeharto Heerdjan juga berupa diagnosa fisik dan diagnosa jiwa. Akan tetapi karena pengkajian fisik head to toe sangat jarang dilaksanakan, maka diagnosa fisik juga masih jarang diangkat. Diagnosa yang diangkat hanyalah diagnosa jiwa yang ditarik dari hasil pengkajian status mental. Hasil wawancara dengan perawat Ruang IGD RS Jiwa Dr. Soeharto Heerdjan mengatakan bahwa : 

Pasien yang datang dengan keluhan fisik serius sangat jarang. Paling banyak pasien datang dengan luka, maka diagnosa yang paling sering diangkat adalah nyeri akut. Sedangkan diagnosa yang lain sangat jarang digunakan.

2. Penapisan Isu dan Deskripsi Isu Berdasarkan hasil identifikasi beberapa isu yang terdapat di ruang IGD RS Jiwa Dr. Soeharto Heerdjan Jakarta, dapat dilakukan penapisan isu utnuk menentukan Core Issue yang akan diangkat menjadi isu utama dengan menggunakan metode USG yang merupakan singkatan dari Urgency (U), Seriousness (S), dan Growth (G). Metode USG merupakan salah satu metode untuk menyusun prioritas isu yang harus diselesaikan dengan menentukan tingkat

14


urgensi, keseriusan dan perkembangan isu. Berikut penjelasan lebih lanjut dari USG. a. Urgency,

berarti

seberapa

mendesaknya

masalah

tersebut

untuk

diselesaikan berkaitan dengan dimensi waktu b. Seriousness, mengacu pada seberapa serius isu tersebut perlu dibahas dikaitkan dengan akibat yang timbul dengan penundaan pemecahan masalah yang menimbulkan isu tersebut atau akibat yang menimbulkan masalah-masalah lain jika masalah penyebab isu tidak dipecahkan. c. Growth, berkaitan dengan seberapa besar kemungkinan isu tersebut menjadi berkembang dikaitkan dengan kemungkinan masalah penyebab isu akan semakin memburuk jika dibiarkan. Hasil penapisan isu dengan metode USG dapat dilihat melalui tabel berikut ini.

Tabel 3.1 Tabel Penapisan Isu Keterkaitan No

Isu

Dengan Agenda 3

1

Belum

Kriteria

Jumla

Prioritas

U

S

G

h

4

5

5

14

2

5

5

5

15

1

optimalnya

pelaksanaan pengkajian fisik pada pasien dengan gangguan jiwa di ruang IGD

RS

Jiwa

Dr.

Manajemen ASN, Whole of Goverment

Soeharto Heerdjan tahun 2021 2

Belum

optimalnya

pemberian

pendidikan

kesehatan

kepada

individu/keluarga

di

Manajemen ASN, Pelayanan

ruang IGD RS Jiwa Dr. Soeharto

Publik

Heerdjan

Tahun 2021

15


3

Belum

optimalnya

perumusan keperawatan

diagnosis pada

pasien di ruang IGD RS. Jiwa

Dr.

Manajemen ASN

4

4

4

12

3

Soeharto

Heerdjan Tahun 2021

Keterangan: U

: Urgency

S

: Seriousness

G

: Growth

Interval penentuan prioritas: Angka 1

: sangat tidak mendesak/gawat dan berdampak

Angka 2

: tidak mendesak/gawat dan berdampak

Angka 3

: cukup mendesak/gawat dan berdampak

Angka 4

: mendesak/gawat dan berdampak

Angka 5

: sangat mendesak/gawat dan berdampak

Berdasarkan hasil analisis menggunakan teknik USG, maka didapatkan isu paling prioritas adalah “Belum optimalnya pemberian pendidikan kesehatan kepada individu/keluarga di ruang IGD RS Jiwa Dr. Soeharto Heerdjan Tahun 2021”. Isu ini menjadi prioritas dibandingkan dengan isu “Belum optimalnya pelaksanaan pengkajian fisik pada pasien dengan gangguan jiwa di ruang IGD RS Jiwa Dr. Soeharto Heerdjan tahun 2021” dan isu “Belum optimalnya perumusan diagnosis keperawatan pada pasien di ruang IGD RS. Jiwa Dr. Soeharto Heerdjan Tahun 2021” karena pendidikan kesehatan diberikan kepada seluruh pasien yang masuk ke RS Jiwa Dr. Soeharto Heerdjan. Dan pasien yang datang akan terlebih dahulu dilayani dan dilakukan tindakan awal di ruangan IGD. Dan salah satu tindakan yang harus dilaksanakan adalah pemberian pendidikan kesehatan dan informasi kepada pasien atau keluarga. Pemberian edukasi dan informasi kepada keluarga merupakan salah satu usaha yang dilakukan dalam rangka memberikan informasi terhadap kondisi 16


kesehatan pasien dan informasi-informasi lain terkait dengan perawatan pasien dimana hal tersebut perlu diketahui untuk membantu atau mendukung penatalaksanaan medis atau tenaga kesehatan lainnya dalam memberikan tindakan. Tujuan dilakukannya pemberian edukasi dan informasi kepada pasien dan keluarga adalah agar pasien dan keluarga mengerti dan memahami masalah kesehatan yang sedang dialami, meningkatkan pengetahuan pasien dan keluarga akan masalah kesehatan yang sedang dialami, membantu pasien dan keluarga dalam mengambil keputusan tentang perawatan yang akan dijalani, dan agar pasien dan keluarga ikut berpartisipasi dan memberi dukungan dalam proses pelayanan yang diberikan. Dengan terpenuhinya tujuan tersebut, makan akan tercipta pelayanan yang optimal dan memberikan kepuasan terhadap pasien maupun keluarganya. Isu ini layak menjadi isu utama karena di lapangan masih didapati adanya informasi yang kadang tidak tersampaikan kepada pasien/keluarga. Sehingga pasien atau keluarga tidak tahu akan peraturan atau tindakan yang akan dilakukan. Sehingga saat pelaksanaan pelayanan kesehatan sedang berlangsung, justru menimbulkan pertanyaan dari pasien atau keluarga atau bahkan komplain karena tidak disampaikan sebelumnya. Atau bahkan karena kurangnya informasi yang diterima oleh keluarga yang berakibat terhambatnya proses pelayanan kesehatan di ruang IGD sehingga akan memperpanjang proses penatalaksanaan tindakan keperawatan terhadap pasien. dengan bertambahnya durasi pemlaksanaan penatalaksanaan keperawatan pada pasien dan banyaknya jumlah kunjungan pasien di ruang IGD, maka akan berdampak kepada penumpukan pasien di ruang IGD. Sedangkan jumlah bed yang tersedia di ruang IGD terbatas. Selain itu juga berdampak pada proses pelayanan yang nantinya akan diterima di ruang rawat inap dimana informasi yang harusnya sudah diberikan di awal masuk rumah sakit tetapi tidak tersampaikan, dan harus diinfokan ulang oleh perawat yang bertugas di ruang rawat inap. Hasil wawancara dengan beberapa perawat di ruang IGD terkait core issue, mengatakan bahwa: 

Tindakan pemberian edukasi dan informasi persiapan rawat inap kepada pasien dan keluarga perlu segera diperbaharui pelaksanaannya karena

17


ketidakoptimalan

pemberian

edukasi

dan

informasi

menyebabkan

banyaknya pertanyaan berulang hingga komplain dari pasien ataupun keluarga terkait tindakan yang akan dilakukan kepada pasien, sehingga akan menghambat perawat dalam pemberian tindakan kepada pasien. 

Format pemberian edukasi dan informasi persiapan rawat inap kepada pasien dan keluarga yang masih berupa kolom kosong sangat menyita waktu perawat karena harus menuliskan lagi satu per satu poin informasi yang harus disampaikan.

Apabila pemberian edukasi dan informasi seperti saat ini tidak diperbaharui dan

banyaknya poin edukasi dan informasi yang terlewat pada saat

tindakan pemberian edukasi dan informasi persiapan rawat inap kepada pasien dan keluarga menyebabkan penilaian kinerja perawat di ruangan menurun. Sehingga kualitas mutu pelayanan rumah sakit juga akan menurun. 

Tidak adanya panduan tentang pemberian edukasi dan informasi persiapan rawat inap kepada pasien dan keluarga menyebabkan perawat terkadang lupa akan poin-poin yang harus disampaikan kepada pasien.

18


3. Analisis Penyebab Setelah didapatkan core issue melalui metode USG, tahap selanjutnya akan dianalisis akar permasalahan menggunakan metode fishbone analysis. Fishbone diagram merupakan pendekatan yang berupaya untuk memahami sebuah permasalahan dengan memetakan isu berdasarkan cabang-cabang terkait, dan menekankan pada hubungan sebab-akibat yang disebut dengan Cause and Effect Diagram. Hasil analisis dengan menggunakan fishbone dapat dlihat pada gambar berikut ini.

Man Sering terjadi rotasi perawat Tidak ada pembekalan khusus kepada perawat baru Edukasi belum dilakukan dengan optimal

Mobilitas perawat di ruangan yang masih tergolong tinggi Banyaknya kelengkapan dokumen yang harus dikerjakan perawat Banyaknya jumlah pasien

Environment

Method Perawat masih harus menulis semua informasi yang disampaikan

Dokumentasi edukasi dan informasi belum optimal

Form dokumentasi edukasi yang tersedia hanya berupa kotak kosong Belum adanya panduan pemberian edukasi dan informasi

Evaluasi pemberian edukasi dan informasi belum dilakukan

Belum optimalnya pemberian edukasi dan informasi persiapan rawat inap kepada pasien dan keluarga di ruang IGD RS Jiwa Dr. Soeharto Heerdjan Tahun 2021

Dokumen rawat inap yang tumpang tindih

Material

19


4. Analisis Dampak Dampak yang terjadi apabila isu tersebut tidak ditangani adalah informasi yang diterima oleh pasien dan keluarga tidak menyeluruh sehingga apabila proses pelayanan kesehatan sedang berlangsung akan menimbulkan pertanyaan dari keluarga pasien karena tidak diberitahu sebelumnya. Dan terkadang dari ketidaktahuan tersebut menimbulkan komplain dari pihak pasien atau keluarga. Dan tentu saja akan menimbulkan rasa ketidakpuasan akan pelayanan kesehatan yang diterima, sehingga menurunkan kualitas mutu pelayanan. Selain itu apabila adanya informasi tentang pelayanan kesehatan yang akan dilakukan di ruangan yang tidak tersampaikan kepada pasien atau keluarga maka akan berakibat terhambatnya proses pemberian pelayanan kesehatan karena terhambat oleh adanya pertanyaan atau komplain dari pihak keluarga. Sehingga durasi waktu pemberian pelayanan kesehatan awal di ruang IGD semakin bertambah dan pasien akan semakin lama berada di ruang IGD. Dan hal tersebut berujung dengan penumpukan pasien di ruang IGD. 5. Gagasan Kreatif Rekomendasi solusi/ gagasan kreatif yang bisa dilakukan terkait isu : Belum optimalnya pemberian pendidikan kesehatan kepada individu/keluarga di ruang IGD RS Jiwa Dr. Soeharto Heerdjan Tahun 2021” adalah sebagai berikut. “Menyusun panduan pemberian edukasi dan informasi persiapan rawat inap kepada pasien dan keluarga di ruang IGD RS Jiwa Dr. Soeharto Heerdjan Jakarta Tahun 2021.”

20


MATRIKS RANCANGAN AKTUALISASI Unit Kerja

: Perawat Ahli Pertama, Instalasi Gawat Darurat RS Jiwa Dr. Soeharto Heerdjan Jakarta

Identifikasi Isu : 1. Belum optimalnya pelaksanaan pengkajian fisik pada pasien dengan gangguan jiwa di ruang IGD RS Jiwa Dr. Soeharto Heerdjan tahun 2021 2. Belum optimalnya pemberian pendidikan kesehatan kepada individu/keluarga di ruang IGD RS Jiwa Dr. Soeharto Heerdjan Tahun 2021 3. Belum optimalnya perumusan diagnosis keperawatan pada pasien di ruang IGD RS. Jiwa Dr. Soeharto Heerdjan Tahun 2021

Isu terpilih

: Belum optimalnya pemberian pendidikan kesehatan kepada individu/keluarga di ruang IGD RS Jiwa Dr. Soeharto Heerdjan Tahun 2021

Gagasan Pemecahan Isu: 1. Menyusun panduan pemberian edukasi dan informasi persiapan rawat inap kepada pasien dan keluarga di ruang IGD RS Jiwa Dr. Soeharto Heerdjan Jakarta Tahun 2021

Kontribusi No

Kegiatan

Tahapan Kegiatan

Output/Hasil

Keterkaitan Substansi

Terhadap

Mata Pelatihan

Visi/Misi Organisasi

1

Penyampaia n

rencana

kegiatan

1. Menentukan jadwal/membuat janji

1. Jadwal/janji

temu

dengan Kepala Ruangan

Saya rencana

untuk 2. Hadir tepat waktu dalam dengan

mengawali Meningkatkan kegiatan

ini kualitas sumber

Penguatan Nilai Organisasi Bertanggung jawab

menyampaikan daya manusia 21


kepada

bertemu dengan

pertemuan

kepala

Kepala Ruangan

Kepala Ruangan

ruangan

2. Menghadiri

3. Rencana

Kepala

saya

kepada yang kompeten,

Ruangan

untuk profesional dan

kegiatan mendapatkan

pertemuan

tersampaikan

dengan

Kepala

Kepala

degan gagasan

persetujuan berintegritas

kepada dengan sikap sopan dan

Ruangan

dan penampilan

yang

rapi

Ruangan sesuai

mendapatkan

sebagai wujud aktualisasi

dengan

jadwal

persetujuan

Etika

yang

sudah 4. Diskusi dengan Kepala yang saya rencanakan ini

ditentukan

Ruangan terkait rencana adalah

3. Penyampaian

kegiatan

rencana kegiatan kepada

sebagai

mendapatkan arahan

menciptakan

untuk yang

pelayanan

bermutu wujud

kegiatan kepada rekan aktualisasi dan

Mutu.

kerja (perawat).

meminta

upaya untuk

menyampaikan rencana merupakan

4. Melakukan

Kegiatan

dan perubahan

Kepala 5. Izin

Ruangan

diskusi

Publik.

yang dari

Komitmen

Dalam

menghadiri

pertemuan dengan Kepala

pendapat Kepala

Barang bukti:

Ruangan terkait 1. Catatan

hasil

Ruangan

saya

harus

diskusi datang tepat waktu sesuai

rencana kegiatan

dan arahan dari Kepala dengan jadwal yang telah

yang

ruangan (Notulensi)

akan

dilaksanakan. 5. Meminta untuk

2. Dokumentasi izin

disepakati. Hal itu adalah

kegiatan bentuk aktualisasi dari Anti

diskusi bersama Kepala Korupsi. Ruangan

Saat

menyampaikan

22


menyampaikan

rencana kegiatan kepada

rencana kegiatan

Kepala Ruangan saya akan

kepada

menyampaikan

rekan

kerja (perawat)

teliti,

detail,

dengan akurat

dan

bertanggung jawab rencana kegiatan yang telah saya buat

sebagai

dari

Akuntabilitas,

setelah

itu

meminta Kepala

aktualisasi

saya

akan

pendapat Ruangan

dan

dari terkait

rencana yang telah saya paparkan.

Kemudian

pendapat

dari

Ruangan

akan

Kepala saya

tampung sebagai masukan dan

mengadakan

dengan

Kepala

diskusi Ruangan

untuk mencapai mufakat. Hal tersebut adalah salah satu wujud aktualisasi dari Nasionalisme.

23


2

Penyampaia n

rencana

1. Menentukan

1. Jadwal

pertemun

jadwal

dengan

kegiatan

pertemuan

(perawat)

kepada rekan

dengan

kerja

kerja (perawat)

(perawat)

rekan

kepada reka kerja saya daya manusia

untuk disampaikan

3. Menghadiri

pertemuan

tersampaikan

sesuai jadwal

rekan kerja

kerja

kepada

kegiatan

rekan

kerja

rekan

kerja

terkait

rencana

rencana dengan

penjelasan

tanggung

jawab

penyusunan yang merupakan aktualisasi edukasi

dan dari Akuntabilitas. Dalam

masukan (jika ada)

Barang bukti: 1. Catatan

dan

rekan dengan jelas dan penuh

informasi dan mencatat menghadiri

dengan

an

menjelaskan berintegritas

Publik

memberikan

terkait

panduan

5. Melakukan

dan

kepada Etika

dengan

rencana kegiatan

2. Berkeadil

kegiatan merupakan wujud dari nilai

pertemuan

5. Diskusi

rencana yang kompeten,

ng jawab

dengan sopan santun yang

4. Rencana

4. Menyampaikan

dengan

1. Bertanggu

kegiatan yang telah saya profesional dan

3. Hadir tepat waktu dalam buat

rencana kegiatan

kegiatan

kerja melanjutkan penyampaikan kualitas sumber

rekan 2. Rencana kegiatan siap terkait

2. Menyiapkan

diskusi

Selanjutnya saya akan Meningkatkan

hasil

bersama

dengan

rekan

kerja

tersebut,

saya

akan

menghadiri

dengan

tepat

diskusi waktu sesuai dengan jadwal

rekan

kerja yang telah ditetapkan yang

(Notulensi) 2. Dokumentasi

pertemuan

merupakan

wujud

dari

kegiatan aktualisasi Anti Korupsi.

diskusi bersama rekan

Setelah menyampaikan

24


kerja (perawat) 3. Daftar hadir perawat

rencana

kegiatan,

akan

mempersilahkan

rekan

kerja

saya

memberikan masukan apa

untuk

masukan-

terkait

yang

saya

dengan

telah

saya

sampaikan. Kemudian saya akan menampung pendapat yang saya terima sebagai acuan

saya

dalam

melakukan perbaikan. Hal itu merupakan wujud dari nilai Nasionalisme.

3

Mengumpulk an

literatur

1. Mengumpulkan literatur

yang

1. Literatur

yang

dibutuhkan

Setelah menyampaikan Meningkatkan

dalam rencana kegiatan kepada kualitas sumber

terkait

dibutuhkan

penyusunan

penyusunan

dalam

edukasi dan informasi kerja,

panduan

penyusunan

telah terkumpul

pemberian

panduan edukasi 2. Koordinasi

edukasi dan

dan inormasi

informasi

2. Melakukan koordinasi

panduan Kepala Ruangan dan rekan daya manusia saya

akan

mengumpulkan

1. Bertanggun g jawab 2. Berkeadilan

mulai yang kompeten,

data-data profesional dan

dengan yang saya butuhkan terkait berintegritas

Kepala Ruangan terkait dengan rencana kegiatan literatur

yang

dikumpulkan

telah saya.

saya

telah mengumpulkan

akan data-data

25


dengan

Kepala

terlaksana

secara efektif dan efisie dan

Ruangan terkait 3. Koordinasi literatur

yang

diperoleh

mentor terkait literatur melebih-lebihkan

atau data

aktualisasi dari nilai Anti

telah terlaksana

koordinasi

Korupsi

Barang bukti:

dengan

mentor 1. List

terkait

literatur

diperoleh

mengurangi

yang telah dikumpulkan tersebut yang merupakan

3. Melakukan

yang

dengan tanpa

data

akan Mutu.

yang

dimasukkan ke panduan

sudah 2. Catatan bersama

hasil

dan

Komitmen

Dan

dalam

koordinasi dengan Kepala

diskusi ruangan dan mentor, saya

mentor

kepala ruangan 3. Foto kegiatan diskusi

dan akan menyampaikan data yang telah saya kumpulkan dengan

penuh

jawab,

yang

wujud

tanggung merupakan

dari

nilai

Akuntabilitas. Dan pada saat

bertemu

dengan

mentor dan kepala ruangan saya

akan

melakukan

diskusi

dan

mencatat

segala

masukan

yang

diberikan

oleh

kepala

ruangan

ataupun

mentor

yang merupakan wujud dari

26


nilai Nasionalisme.

4

Menyusun

1. Menelaah

dan 1. Data

yang

Apabila data – data 

perlu

dicantumkan

panduan

merumuskan

pemberian

data-data

edukasi dan

perlu dicantumkan

edukasi dan informasi edukasi dan informasi telah

manusia

informasi

dalam

telah tersusun

yang

persiapan

pemberian

rawat inap

edukasi

yang

panduan

panduan

pemberian pembuatan form pemberia

2. Panduan dan

informasi

dalam yang saya butuhkan terkait

Meningkatka

terkumpul, saya akan mulai pemberian mebuat panduan pemberian

edukasi dan informasi 3. Konsultasi

persiapan

rawat

inap di ruang IGD 2. Membuat

dengan dengan

mentor terkait panduan tanggung

yang

informasi

panduan edukasi 4. Perbaikan

panduan satu

kompeten, profesional

rasa

dan

jawab

yang

berintegritas

form ini merupakan salah upaya

untuk

Meningkatka n sarana prasarana untuk

permberian edukasi dan meningkatkan kualitas mutu

mendukung

informasi sesuai dengan pelayanan dan merupakan

terwujudnya

panduan

arahan yang diberikan wujud dari nilai Komitmen

layanan-

pemberian

oleh mentor

3. Mengkonsulkan

edukasi informasi telah

Mutu.

dan yang

Barang bukti:

disusun 1. Panduan

kepada mentor

Dalam

proses

unggulan

segera

pusat

pemberian dengan tepat waktu sesuai

edukasi dan informasi

layanan

pembuatannya, saya akan menyelesaikannya

dengan time teble yang

ng jawab

sumber daya 2. Ketulusan

penuh

telah Akuntabilitias. Pembuatan

disusun telah terlaksana

dan informasi

dan

pemberian edukasi dan merupakan wujud dari nilai  informasi

pemberian

edukasi

n kualitas

1. Bertanggu

rujukan layanan

27


4. Melakukan

2. Catatan hasil konsultasi telah dibuat sebelumya. Hal

perbaikan sesuai

bersama mentor

neuropsikiatri

tersebut merupakan wujud

dengan

hasil 3. Dokumentasi konsultasi dari nilai aktualisasi Anti

konsultasi

(jika

Korupsi.

bersama mentor

ada)

5

Review

1. Review panduan 1. Panduan

panduan

pemberian

pemberian

edukasi

edukasi dan

informasi

informasi

persiapan

ruang

di IGD

inap

dan

persiapan

inap dengan mentor dan juga

sumber daya 2. Ketulusan

oleh bersama rekan kerja. Pada

manusia

mentor

saat pemberian saya

profesional

5. Manusiaw

inap telah saya kerjakan dengan

dan

dan penuh

berintegritas

Heerdjan

bersama mentor

kepada

persiapan inap pasien keluarga

pasien

rekan

(perawat) 3. Diskusi

rawat

rawat

kerja nilai

jawab

Akuntabilitas.

Pelaksanaan dengan

kerja terlaksana

kepada dan

tanggung

keluarga telah direview yang merupakan wujud dari  oleh

informasi

an

edukasi dan informasi kepada mereka apa yang persiapan

dan

yang

4. Sosial

keluarga

akan

review,

3. Berkeadil

kompeten,

Soeharto

pembeian

melakukan

ng jawab

menjelaskan

pasien

edukasi

rawat

direview

RS Jiwa Dr.

2. Review panduan

1. Bertanggu

n kualitas

kepada 2. Panduan dan

Meningkatka

edukasi dan informasi melakukan review bersama

telah rawat

Pada kegiatan ini saya 

pemberian

Barang bukti: 1. Dokumentasi

review

rekan dimaksudkan merevisi

ini

untuk

kembali

pemberian

edukasi

informasi

serta

Meningkatka n sarana prasarana untuk

form

mendukung

dan

terwujudnya

media

saat edukasi berupa leaflet yang

i

layananlayanan

28


bersama

rekan

kerja (perawat)

melakukan

review telah

dengan mentor

3. Melakukan

2. Dokumentasi

diskusi

melakukan

rekan (perawat)

dengan kerja

dengan

saya

untuk

memastikan apakah sudah saat bisa

diuji

review tidak rekan

buat

cobakan

aga

bisa

kerja seberapa

(perawat)

baik

memingkatkan

unggulan pusat

atau

rujukan

dinilai

layanan

dalam

neuropsikiatri

kualitas

3. Notulensi hasil diskusi mutu pelayanan. Hal itu dengan rekan kerja (jika merupakan aktualisasi dari ada perbaikan/masukan)

nilai Pada

Komitmen saat

review

Mutu.

melakukan

saya

akan

menjelaskan dengan detail, akurat

dan

jelas,

mengutamkan

serta sopan

santun yang mewujudkan nilai Etika Publik. Setelah menjelaskan,

saya

akan

melakukan diskusi dengan rekan kerja tentang form dan leaflet yang telah saya susun.

Apabila

pendapat

yang

ada berbeda

ataupun masukan lain dari

29


rekan

kerja,

akan

didiskusikan

kembali

bersama-sama mendapatkan diinginkan.

untuk hasil

Hal

yang

tersebut

merupakan wujud aktulisasi dari

nilai

Nasionalisme.

Setelah semua rangkaian kegiatan

meriview

dan

saya

akan

berdiskusi, segera

menyelesaikan

kembali form dan media yang telah saya kerjakan, sesuai dengan hasil yang telah

disepakati

dengan

tepat waktu sesuai dengan waktu

yang

ditetapkan.

sudah Hal

itu

merupakan wujud dari nilai Anti Korupsi.

6.

Uji panduan

coba 1. Menyiapkan panduan

1. Panduan yang

pemberian Pelaksanaan

edukasi dan informasi panduan

uji

coba  Meningkatkan

pemberian

kualitas

1. Bertanggun g jawab

30


pemberian

akan diuji cobakan

edukasi dan 2. Melaksanakan

uji

persiapan kepada

rawat pasien

inap edukasi

dan

dan persiapan

informasi

sumber daya

rawat

inap

manusia yang

pasien

dan

kompeten,

akan

saya

profesional

informasi

coba penggunaan

keluarga yang siap diuji kepada

persiapan

panduan

cobakan

rawat

pemberian edukasi 2. Uji coba terlaksana

laksanakan dengan penuh

dan

dan

tanggung

berintegritas

inap

kepada pasien keluarga ruangan

dan di

persiapan inap pasien keluarga

informasi rawat Barang bukti: kepada dan

1. Dokumentasi pelaksanaan uji coba

keluarga

jawab

yang

2. Ketulusan

merupakan wujud dari nilai  Meningkatkan Akuntabilitas.

Uji

dilaksanakan

coba sesuai

sarana prasarana

dengan jadwal yang telah

untuk

ditentukan dari awal dan

mendukung

diselesaikan dengan tepat

terwujudnya

waktu sehingga hal tersebut

layanan-

mencerminkan

layanan

nilai

Anti

Korupsi. pelaksanaan uji

unggulan

coba ini dimaksudkan untuk

pusat rujukan

lebih

layanan

meningkatkan

lagi

kinerja perawat di ruang

neuropsikiatri

IGD sehingga kualitas mutu pelayanan di rumah sakit juga dan

semakin hal

mencerminkan

meningkat, tersebut nilai

31


Komitmen Mutu. 7.

1. Pengumpulan data Evaluasi hasil uji coba Setelah melakukan uji coba  Meningkatkan

Evaluasi hasil uji coba

hasil

panduan

panduan

pemberian

pemberian edukasi informasi

edukasi dan

dan

informasi

persiapan

persiapan

inap

rawat kepada pasien keluarga

uji

coba terhadap pemberian

panduan terhadap edukasi

inap,

rawat Barang bukti:

uji coba

bersama

dan 3. Berdiskusi

dan pemberian

edukasi

dan

telah informasi persiapan rawat

informasi dilaksanakan

inap 2. Evaluasi kegiatan 1. Catatan

panduan

hasil

kepala ruangan kepala 2. Dokumentasi

ruangan

terkait

manusia yang kompeten,

yang perlu dilakukan adalah

profesional

mengevaluasi hasil uji coba

dan berintegritas

dan mengevaluasi hasil uji coba  Meningkatkan terhadap panduan ini, saya

kegiatan akan menggunakan data-

sarana prasarana

diskusi bersama mentor data yang telah diperoleh

untuk

dan kepala ruangan

dengan sebenar-benarnya,

mendukung

panduan

tanpa mengurangi ataupun

terwujudnya

pemberian edukasi

melebih-lebihkan,

layanan-

dan

dimana ini adalah wujud

layanan

dari

unggulan

hasil

uji

coba

informasi

persiapn

rawat

inap

bersama terkait coba

nilai

selanjutnya

4. Berdiskusi

Anti

hasil

uji

panduan

yang Korupsi.

saya

menyampaikan mentor

jawab

sumber daya

selanjutnya

diskusi yang telah dilakukan.dalam

mentor

bersama

maka

kualitas

Bertanggung

akan

pusat rujukan

hasil

layanan

evaluasi yang telah saya dapatkan kepada

neuropsikiatri

mentor

dan kepala ruangan dengan

32


pemberian edukasi

penuh

dan

jawab, yang mewujudkan

informasi

persiapan

rawat

inap

nilai

tanggung

Akuntabilitas.

Penyampaian hasil evaluasi

5. Perbaikan panduan

rasa

ini

pun

akan

saya

sesuai

sampaikan dengan sopan,

dan

hal ini adalah wujud dari

masukan (jika ada)

nilai Etika Publik, setelah

saran

itu saya akan berdiskusi dengan mentor dan kepala ruangan

dan

menerima

segala

masukan-masukan

yang

diberikan

terkait

dengan hasil evaluasi uji coba panduuan pemberian edukasi

dan

informasi

persiapan rawat inap ini yang merupakan aktualisasi dari

nilai

Nasionalisme.

Hasil akhir dari pembuatan panduan edukasi

pemberian dan

informasi

persiapan rawat inap ini

33


diharapkan

ke

depannya

bisa berguna terutama bagi perawat

dalam

menyampaikan edukasi dan informasi dan

kepada

pasien

keluarga,

merupakan

yang

wujud

dari

Komitmen Mutu. 8.

Pengajuan

1. Membuat

surat 1. Surat

permohonan Saya

membuat

panduan

permohonan

pengajuan

pemberian

pengajuan kepada

pemberian edukasi dan didasari oleh rasa penuh

sumber daya

edukasi dan

pihak rumah sakit

informasi

manusia yang

informasi

2. Menyampaikan

persiapan rawat

hasil pengajuan

inap

kepada pasien keluarga ruang

rawat

panduan permohonan

surat  Meningkatkan 1. Bertanggun

persiapan tanggung inap

di IGD

yang

Akuntablitas.

Surat

pengajuan permohonan dibuat dengan

disampaikan dan

jawab

kepada merupakan wujud dari nilai

pasien dan keluarga 2. Hasil

dengan

kepada menggunakan

Bahasa

kualitas

g jawab

kompeten, profesional dan berintegritas

Indonesia yang baik dan  Meningkatkan

mentor Barang bukti : 1. Surat

benar serta meggunakan permohonan bahasa yang santun yang

kepada pihak

pengajuan

RS Jiwa Dr.

pemberian edukasi dan Nasionalisme dan Etika

Soeharto

informasi

Heerdjan

rawat

inap

panduan merupakan wujud dari nilai

persiapan Publik.

Hasil

pengajuan

kepada diharapkan dapat menjadi

sarana prasarana untuk mendukung terwujudnya layanan-

34


Jakarta

pasien dan keluarga

acuan dalam meningkatkan

layanan

kualitas

unggulan

mutu

rumah

pelayanan

sakit

yang

pusat rujukan

merupakan wujud dari nilai

layanan

Komitmen Mutu.

neuropsikiatri

Hasil

dari pengajuan kemudian saya

sampaikan

mentor menyampaikan

kepada dengan

hal

sebenar-benarnya melebih-lebihkan mengurangi

yang tanpa

ataupun yang

merukapan aktualisasi dari nilai Anti Korupsi. Tabel 3.2 Matriks Rancangan Kegiatan Aktualisasi

35


RENCANA JADWAL KEGIATAN AKTUALISASI

NO

JADWAL KEGIATAN

KEGIATAN

MINGGU 1

MINGGU 2

MINGGU 3

MINGGU 4

MINGGU 5

Penyampaian rencana kegiatan kepada kepala

1

2 3 4 5

ruangan

Penyampaian rencana kegiatan kepada rekan kerja (perawat) Melakukan pengumpulan data-data terkait rencana kegiatan Membuat panduan pemberian edukasi/informasi Review panduan pemberian edukasi dan informasi di ruang IGD RS Jiwa Dr. Soeharto Heerdjan Uji coba panduan pemberian edukasi dan

6

informasi persiapan rawat inap kepada pasien dan keluarga di ruangan Evaluasi hasil uji coba panduan pemberian edukasi

7

dan informasi persiapan rawat inap kepada pasien dan keluarga Pengajuan panduan pemberian edukasi dan

8

informasi persiapan rawat inap kepada pasien dan keluarga di ruang IGD kepada pihak RS Jiwa Dr. Soeharto Heerdjan Jakarta

Tabel 3.3 Jadwal Pelaksanaan Kegiatan Aktualisasi 36


BAB IV PELAKSANAAN AKTUALISASI A. Deskripsi Pelaksanaan Aktualisasi Kegiatan aktualisasi Optimalisasi pemberian edukasi dan informasi melalui penyusunan panduan pemberian edukasi dan informasi persiapan rawat inap kepada pasien dan keluarga dilaksanakan di ruangan IGD RS Jiwa Dr. Soeharto Heerdjan Jakarta. Periode pelaksanaan aktualisasi dilaksanakan pada bulan September – Oktober 2021. Kegiatan yang dilakuan selama periode aktualisasi dan habituasi terlaksana 7 kegiatan. Dalam laporan ini bukti pendukung dilampirkan untuk menunjukkan bahwa rancangan aktualisasi sudah dilakukan.

No 1

2

Tabel 4.1 Kegiatan Aktualisasi Jadwal Kegiatan Pelaksanaan Penyampaian rencana kegiatan 16 September 2021 kepada Kepala Ruangan Penyampaian

rencana

kegiatan

kepada rekan kerja (perawat) 3

Mengumpulkan

literatur

terkait

penyusunan panduan pemberian edukasi dan informasi 4

Membuat

panduan

pemberian

edukasi dan informasi persiapan rawat 5

Review

panduan

23 September 2021 20 – 24 September 2021

27 September 2021 s/d 01 Oktober 2021

Keterangan Terlaksana

Terlaksana

Terlaksana

Terlaksana

pemberian

edukasi dan informasi persiapan rawat inap kepada pasien dan

6-7 Oktober 2021

Terlaksana

10-13 Oktober 2021

Terlaksana

keluarga di ruang IGD RS Jiwa Dr. Soeharto Heerdjan Jakarta 6

Uji

coba

panduan

pemberian

edukasi dan informasi persiapan rawat inap kepada pasien dan keluarga Jiwa

di

ruang

Dr. Soeharto

IGD

RS

Heerdjan

Jakarta

37


7

Evaluasi hasil uji coba panduan pemberian edukasi dan informasi persiapan

rawat

inap

kepada

14 Oktober 2021

Terlaksana

15 Oktober 2021

Terlaksana

pasien dan keluarga di ruang IGD RS Jiwa Dr. Soeharto Heerdjan 8

Pengajuan edukasi persiapan

panduan

pemberian

dan rawat

informasi inap

kepada

pasien dan keluarga di ruang IGD kepada

pihak

RS

Jiwa

Dr.

Soeharto Heerdjan Jakarta

B. Hasil Aktualisasi Dan Pembahasan 1. Kegiatan 1

: Penyampaian rencana kegiatan kepada Kepala Ruangan

a. Tanggal pelaksanaan kegiatan : Kamis, 16 September 2021 b. Tahap kegiatan: 

Menentukan jadwal/membuat janji untuk bertemu dengan kepala ruangan

Menghadiri pertemuan dengan kepala ruangan sesuai jadwal yang telah ditentukan

Penyampaian rencana kegiatan kepada Kepala Ruangan

Melakukan diskusi dan meminta pendapat Kepala Ruangan terkait rencana kegiatan yang akan dilaksanakan

Meminta izin untuk menyampaikan rencana kegiatan kepada rekan kerja (perawat)

c. Output 

Jadwal untuk pertemuan dengan Kepala Ruangan akan dilakukan pada hari Kamis, 16 September 2021 pada pukul 14.00 WIB

Hadir tepat waktu pada pertemuan dengan Kepala Ruangan sesuai dengan waktu yang telah disepakati

Rencana kegiatan yang akan dilaksanakan dalam rangka aktualisasi peserta Latsar CPNS Kemenkes 2021 telah disampaikan kepada kepala ruangan dan mendapatkan persetujuan

Diskusi bersama Kepala Ruangan terkait rencana kegiatan yang akan dilaksanakan 38


Mendapatkan izin untuk menyampaikan rencana kegiatan yang telah disetujui kepada rekan kerja (perawat) di ruang IGD RS Jiwa Dr. Soeharto Heerdjan.

d. Uraian Kegiatan 

Deskripsi Kegiatan 1 adalah langka awal dalam pelaksanaan rancangan aktualisasi, yaitu meminta izin dari kepala ruangan IGD RS Jiwa Dr. Soeharto Heerdjan. Dalam kegiatan ini terlebih dahulu disepakati jadwal pertemuan dengan Kepala Ruangan untuk selanjutnya mendiskusikan tentang rencana kegiatan terkait rancangan aktualisasi.

Gambar 4.1.1 Menyepakati jadwal pertemuan dengan Kepala Ruangan

Pada saat pertemuan, peserta latsar terlebih dahulu menyampaikan rancangan aktualisasi dan kemudian menguraikan rencana-rencana kagiatan yang akan dilaksanakan selama proses aktualisasi dan habituasi tersebut.

Gambar 4.1.2 Rancangan Aktualisasi

Setelah mendapat persetujuan dari kepala ruangan, maka selanjutnya peserta latsar melakukan diskusi dengan kepala ruangan.

39


Gambar 4.1.3 Kegiatan diskusi bersama Kepala Ruangan

Dalam diskusi ini terdapat masukan-masukan dan perbaikan dari kepala ruangan terkait dengan pelaksanaan rencana kegiatan agar nantinya rencana kegiatan bisa terlaksana dengan lebih baik lagi. Kemudian peserta latsar mencatat semua perbaikan dan masukanmasukan dari kepala ruangan.

Gambar 4.1.4 Notulensi kegiatan diskusi bersama Kepala Ruangan

Setelah mendapat persetujuan dan perbaikan maupun masukan dari kepala ruangan, selanjutnya peserta meminta izin untuk menyampaikan rancangan

aktualisasi

dan

rencana-rencana

kegiatan

yang

akan

dilaksanakan kepada rekan kerja/perawat di ruang IGD RS Jiwa Dr. Soeharto Heerdjan. 

Penerapan Nilai-Nilai Dasar ASN Pada kegiatan 1 diawali dengan penyampaian gagasan kepada kepala ruangan untuk mendapatkan persetujuan yang dilaksanakan dengan sikap yang sopan dan santun dan mengenakan pakaian yang rapi sebagai

wujud

aktualisasi

Etika

Publik.

Pelaksanaan

rancangan

aktualisasi ini dimaksudkan sebagai upaya melakukan perubahan untuk menciptakan pelayanan yang bermutu di ruang IGD RS Jiwa Dr. Soeharto

40


Heerdjan yang merupakan wujud dari aktualisasi nilai dasar ASN Komitmen Mutu. Pada saat menghadiri pertemuan dengan kepala ruangan, peserta hadir tepat pada waktunya sesuai yang telah disepakati sebelumnya dengan kepala ruangan. Hal itu menunjukkan bahwa peserta telah mengaktualisasikan nilai dasar ASN yaitu Anti Korupsi. Pada saat penyampaian rancangan aktualisasi beserta dengan rencana-rencana kegiatan yang akan dilaksanakan selama proses habituasi, peserta menyampaikan dengan teliti, detail, akurat dan penuh tanggung jawab, yang

merupakan

wujud

dari

aktualisasi

nilai

dasar

ASN

yaitu

Akuntabilitas. Setelah rancangan aktualisasi dan rencana-rencana kegiatan telah tersampaikan dengan baik, maka peserta melakukan diskusi dengan kepala ruangan mengenai rancangan aktualisasi tersebut. Dan peserta menerima segala perbaikan dan masuka-masukan yang diberikan. Kegiatan diskusi ini merukapan wujud daru nilai dasar ASN yaitu Nasionalisme.

e. Pencapaian Visi, Misi, serta penguatan Nilai Organisasi 

Kontribusi terhadap Visi dan Misi Organisasi Kegiatan ini mendukung Visi RS Jiwa Dr. Soeharto Heerdjan Jakarta : Menjadi Pusat Rujukan Nasional Layanan Neuropsikiatri, serta mendukung misi: -

Meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia yang kompeten, profesional, dan berintegritas.

Penguatan Nilai Organisasi Pelaksanaan kegiatan menyusun panduan pemberian edukasi dan informasi persiapan rawat inap kepada pasien dan keluarga ini menguatkan nilai organisasi, yaitu Bertanggung Jawab.

f.

Analisis Dampak Dampak yang terjadi apabila dalam pelaksanaan kegiatan ini tidak diterapkan nilai-nilai dasar ANEKA adalah tidak kondusifnya pertemuan dengan kepala ruangan, dan rencana kegiatan juga tidak akan tersampaikan dengan baik dan tidak menunjukkan rasa tanggung jawab peserta terhadap rencana kegiatan yang akan dilaksanakan. Selain itu dengan penyampaian yang tidak detail, teliti dan akurat, maksud dari pelaksanaan kegiatan ini tidak akan sampai kepada 41


kepala ruangan, sehingga tidak akan mendapatkan dukungan dan masukanmasukan yang bisa membuat pelaksanaan menjadi lebih baik.

g. Kendala dalam pelaksanaan aktualisasi Tidak ada kendala yang dihadapi pada saat pelaksanaan kegiatan 1, kegiatan tercapai sesuai dengan rencana.

h. Manfaat 

Bagi peserta latsar Manfaat yang didapat setelah terlaksananya kegiatan ini yaitu tersampaikannya rencana kegiatan kepada kepala ruangan dan mendapat dukungan dalam pelaksanaan kegiatan. Selain itu juga mendapatkan perbaikan serta masukan-masukan yang bisa membuat pelaksanaan rancangan aktualisasi lebih baik lagi. Dalam kegiatan ini juga melatih peserta untuk menjalin komunikasi yang baik dengan atasan.

Bagi unit kerja Dengan

adanya

aktualisasi

yang

dilaksanakan

ini,

akan

mempermudah perawat ruangan dalam memberikan edukasi kepada pasien dan keluarga sehingga pelayanan yang diberikan juga semakin baik. 

Bagi unit organisasi / RS Melalui kegiatan aktualisasi ini, kualitas mutu pelayanan rumah sakit akan semakin baik

2. Kegiatan 2

: Penyampaian rencana kegiatan kepada rekan kerja (perawat)

a. Tanggal pelaksanaan kegiatan : Kamis, 23 September 2021 b. Tahap Kegiatan 

Menentukan jadwal pertemuan dengan rekan kerja (perawat)

Menyiapkan rencana kegiatan

Menghadiri pertemuan sesuai jadwal

Menyampaikan rencana kegiatan kepada rekan kerja

Melakukan diskusi dengan rekan kerja terkait rencana kegiatan

c. Output 

Jadwal untuk pertemuan dengan rekan kerja (perawat)

42


Rancangan aktualisasi yang akan disampaikan yaitu “Optimalisasi pemberian

edukasi

dan

informasi

melalui

penyusunan

panduan

pemberian edukasi dan informasi persiapan rawat inap kepada pasien dan keluarga di ruang IGD RS Jiwa Dr. Soeharto Heerdjan Jakarta” 

Pertemuan dihadiri oleh peserta latsar, Kepala Ruangan, Mentor, dan rekan perawat di ruang IGD RS Jiwa Dr. Soeharto Heerdjan sesuai jadwal yang telah ditentukan sebelumnya dengan tepat waktu.

Rencana kegiatan tersampaikan dengan baik kepada rekan kerja dan mendapatkan dukungan positif dari rekan kerja.

Kegiatan diskusi dengan rekan kerja terkait rancangan aktualisasi terlaksana dengan baik dan mendapatkan beberapa masukan dan perbaikan.

d. Uraian Kegiatan 

Deskripsi Setelah mendapatkan izin dari Kepala Ruangan dan merevisi rancangan aktualisasi sesuai dengan masukan yang diberikan oleh kepala ruangan, maka selanjutnya adalah menyampaikan rancangan aktualisasi dan menguraikan rencana-rencana kegiatan yang akan dilaksanakan selama proses habituasi kepada rekan kerja. Undangan kemudian disampaikan ke ruangan umtuk menghadiri pertemuan yang akan dilaksanakan pada hari Kamis, pada tanggal 23 September 2021, pukul 14.00 di ruang perawat IGD RS Jiwa Dr. Soeharto Heerdjan.

Gambar 4.2.1 Undangan pertemuan dengan rekan kerja

43


Kegiatan penyampaian rancangan aktualisasi dilaksanakan pada saat handover dari dinas pagi dan dinas sore sedang berlangsung. Setelah perawat selesai melakukan handover dan ronde keperawatan, kemudian dilanjutkan dengan penyampaian rancangan aktualisasi.

Gambar 4.2.2 Rancangan aktualisasi yang akan disampaikan

Dalam pertemuan ini tidak hanya dihadiri oleh perawat saja, akan tetapi juga dihadiri oleh kepala ruangan serta mentor selaku Kepala Instalasi Rawat Inap.

Gambar 4.2.3 Daftar hadir peserta pertemuan

Gambar 4.2.4 Peserta pertemuan penyampaian rencana kegiatan

Setelah menyampaikan rancangan aktualisasi dan menjabarkan kegiatan apa saja yang akan dikerjakan selama proses aktualisasi, kemudian dilakukan diskusi bersama dengan rekan-rekan kerja yang hadir pada saat itu.

44


Gambar 4.2.5 Suasana kegiatan diskusi bersama rekan kerja

Dan melalui kegiatan diskusi ini, didapatkan beberapa masukan terhadap rencana kegiatan yang telah dipaparkan.

Gambar 4.2.6 Notulensi kegiatan diskusi dengan rekan kerja

Penerapan Nilai-Nilai Dasar ASN Datang tepat waktu sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan merupakan langkah awal dalam mengadakan sebuah pertemuan, yang menggambarkan nilai dasar ASN Anti Korupsi. Memberikan penjelasan kepada rekan kerja dengan penuh sopan santun merupakan wujud dari nilai dasar ASN Etika Publik. dan semua penjelasan tentang rancangan aktualisasi, disampaikan dengan penuh rasa tanggung jawab yang menggambarkan nilai dasar ASN yaitu Akuntabilitas. Setelah rancangan telah disampaikan berikut dengan rencana kegiatan yang akan dilaksanakan pada saat habituasi, maka diadakan diskusi tentang rancangan aktualisasi. Untuk menampung pendapat dan masukan dari rekan kerja agar pelaksanaan aktualisasi dapat berjalan dengan lancar. Mengadakan diskusi untuk mencapai mufakat merupakan wujud dari nilai dasar ASN Nasionalisme.

45


e. Pencapaian Visi, Misi, serta Penguatan Nilai Organisasi 

Kontribusi terhadap Visi dan Misi Organisasi Kegiatan ini mendukung Visi RS Jiwa Dr. Soeharto Heerdjan Jakarta : Menjadi Pusat Rujukan Nasional Layanan Neuropsikiatri, serta mendukung misi: Meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia yang kompeten,

-

profesional, dan berintegritas. 

Penguatan Nilai Organisasi Pelaksanaan kegiatan menyusun panduan pemberian edukasi dan informasi persiapan rawat inap kepada pasien dan keluarga ini menguatkan nilai organisasi, yaitu Bertanggung Jawab dan Berkeadilan.

f.

Analisis Dampak Penyampaian rancangan aktualisasi dan kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanakan

selama

proses

aktualisasi

apabila

dilaksanakan

tidak

berlandaskan nilai-nilai dasar ASN, maka tidak akan mendapatkan dukungan dari rekan kerja, dimana dalam pelaksanaan kegiatan ini sangan membutuhkan kerja sama dari rekan kerja agar dalam pelaksanaannya didapatkan hasil yang maksimal. Akan tetapi apabila pada saat penyampaian tidak dilakukan dengan sopan

santun

dan

tidak

bertanggung

jawab,

maka

maksud

dari

dilaksanakannya kegiatan ini tidak dapat tersampaikan kepada rekan kerja.

g. Kendala dalam pelaksanaan aktualisasi Kendala yang didapat pada saat pekasanaan kegiatan penyampaian rancangan aktualisasi kepada rekan kerja adalah sulitnya mengumpulkan seluruh perawat di ruang IGD dalam waktu yang bersamaan. Hal itu disebabkan karena adanya sistem shift jam kerja perawat. Maka dari itu dipilihlah waktu pada saat handover perawat sehingga jumlah perawat yang hadir dalam pertemuan lumayan banyak.

Selanjutnya untuk perawat yang

tidak sempat hadir dalam pertemuan, akan dilakukan penyampaian secara personal.

46


h. Manfaat 

Bagi peserta latsar Manfaat yang didapatkan pada kegiatan ini adalah melatih peserta latsar untuk mengadakan sebuah pertemuan yang akan dihadiri beberapa orang, mulai dari penentuan jadwal, pembuatan surat undangan, hingga melatih kepercayaan diri peserta untuk memberikan penyampaian di depan banyak orang. Dan melalui penyampaian yang baik ini, peserta mendapat dukungan dari rekan kerja, di mana dalam pelaksanaan aktualisasi ini sangat membutuhkan kerja sama dari rekan kerja (perawat).

Bagi unit kerja Melalui tahapan kegiatan ini, setelah dilakukan diskusi bersama oleh perawat ruangan, maka kerjasama dan kekompakan antar rekan kerja semakin baik dilihat dari dukungan yang diberikan kepada peserta latsar atas kegiatan aktualisasi ini.

Bagi unit organisasi / RS Melalui kegiatan aktualisasi ini, kualitas mutu pelayanan rumah sakit akan semakin baik.

3. Kegiatan 3

: Mengumpulkan literatur terkait penyusunan panduan pemberian edukasi dan informasi

a. Tanggal pelaksanaan kegiatan : 20-24 September 2021 b. Tahap Kegiatan 

Mengumpulkan literatur yang dibutuhkan dalam penyusunan panduan pemberian edukasi dan informasi

Melakukan koordinasi dengan kepala ruangan terkait literatur yang diperoleh

Melakukan koordinasi dengan mentor terkait literatur yang telah diperoleh

c. Output 

Literatur yang dibutuhkan untuk menyusun panduan pemberian edukasi dan informasi telah terkumpul

Koordinasi dengan kepala ruangan terkait literatur yang terkumpul telah terlaksana

47


Koordinasi dengan mentor terkait dengan literatur yang terkumpul telah terlaksana

d. Uraian Kegiatan 

Deskripsi Sebelum menyusun panduan pemberian edukasi dan informasi persiapan rawat inap kepada pasien dan keluarga, terlebih dahulu Gambar 4.3.3literatur-literatur Diskusi bersama Kepalayang Ruangan dapat dikumpulkan

menjadi

acuan

dalam

penyusunan panduan.

Gambar 4.3.2 Literatur jurnal

Gambar 4.3.1 Literatur buku

Setelah terkumpul beberapa literatur yang dibutuhkan, selanjutnya dilakukan koordinasi dengan kepala ruangan tentang literatur-literatur tersebut.

Gambar 4.3.3 Menentukan jadwal pertemuan

Gambar 4.3.4 Diskusi bersama Kepala Ruangan

Dan selama pelaksanaan diskusi peserta mencatat semua masukanmasukan yang diberikan oleh kepala ruangan.

48


Gambar 4.3.5 Notulensi kegiatan diskusi

Selanjutnya, dilanjutkan dengan melakukan koordinasi dengan mentor tentang literatur-literatur yang telah dikumpulkan, serta mencatat segala masukan dan arahan dari mentor.

Gambar 4.3.5 Koordinasi dengan mentor

Gambar 4.3.6 Notulensi kegiatan koordinasi dengan mentor

Penerapan Nilai-Nilai Dasar ASN Mengumpulkan data-data yang dibutuhkan untuk penyusuan panduan pemberian edukasi dan informasi persiapan rawat inap melalui beberapa literatur yang dikumpulkan secara efektif dan efisien dan tanpa mengurangi atau melebih-lebihlan data yang didapat adalah bentuk aktualisasi dari nilai Anti Korupsi dan Komitmen Mutu. Selanjutnya dilakukan koordinasi dengan kepala ruangan dan juga mentor. Dan dalam pelaksanaan

koordinasi

tersebut

data

yang

telah

dikumpulkan

disampaikan dengan penu rasa tanggung jawab, dimana itu adalah wujud dari nilai dasar ASN Akuntabilitas. Dan apabila dalam koordinasi tersebut terdapat tambahan masukan dari mentor maupun kepala ruangan, akan ditampung dan digunakan untuk melakukan perbaikan rancangan aktualisasi. Hal tersebut telah menggambarkan penerapan nilai dasar ASN Nasionalisme.

49


e. Pencapaian Visi, Misi, serta Penguatan Nilai Organisasi 

Kontribusi terhadap Visi dan Misi Organisasi Kegiatan ini mendukung Visi RS Jiwa Dr. Soeharto Heerdjan Jakarta : Menjadi Pusat Rujukan Nasional Layanan Neuropsikiatri, serta mendukung misi: -

Meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia yang kompeten, profesional, dan berintegritas.

Penguatan Nilai Organisasi Pelaksanaan kegiatan menyusun panduan pemberian edukasi dan informasi persiapan rawat inap kepada pasien dan keluarga ini menguatkan nilai organisasi, yaitu Bertanggung Jawab dan Berkeadilan.

f.

Analisis Dampak Dalam pelaksanaan kegiatan ini, apabila dilaksanakan dengan tidak berlandaskan dengan nilai dasar ASN maka tidak akan terjadi koordinasi dengan baik dengan kepala ruangan dan mentor. Dan tanpa adanya koordinasi dengan mentor maupun dengan kepala ruangan, maka kegiatan tidak akan terlaksana dengan baik. Dan dari hal itu akan memengaruhi hasil dari kegiatan ini yang tidak mendapatkan hasil yang maksimal.

g. Kendala dalam pelaksanaan aktualisasi Pada tahapan kegiatan pengumpulan data melalui literatur ini, tidak dapat dipungkiri adanya kendala-kendala yang dihadapi. Antara lain masih minimnya literatur yang membahas secara khusus mengenai pemberian edukasi dan informasi khusus di ruang IGD. Sebagian besar literatur yang tersedia membahas pemberian edukasi dan informasi secara umum yang dilakukan di rumah sakit.

h. Manfaat 

Bagi peserta latsar Manfaat yang diperoleh dari pelaksanaan kegiatan ini adalah melatih penulis untuk mencari literatur yang terpercaya, yaitu melalui buku, jurnal, maupun website.

50


Bagi unit kerja Menjadi acuan yang dapat digunakan dalam pemberian edukasi dan informasi persiapan rawat inap keada pasien

Bagi unit organisasi / RS Menjadi acuan dalam memberikan edukasi sehingga layanan pemberian edukasi dapat berjalan dengan maksimal

4. Kegiatan 4

: Membuat panduan pemberian edukasi dan informasi persiapan rawat inap kepada pasien dan keluarga

a. Tanggal pelaksanaan kegiatan : 27 September 2021 s/d 01 Oktober 2021 b. Tahap Kegiatan 

Menelaah dan merumuskan data-data yang perlu dicantumkan dalam panduan pemberian edukasi dan informasi persiapan rawat inap kepada pasien dan keluarga di ruang IGD RS Jiwa Dr. Soeharto Heerdjan.

Menyusun panduan pemberian edukasi dan informasi persiapan rawat inap kepada pasien dan keluarga

Mengkonsultasikan panduan pemberian edukasi dan informasi persiapan rawat inap kepada pasien dan keluarga kepada mentor

Merevisi panduan yang telah disusun sesuai dengan masukan dari mentor (jika ada).

c. Output 

Data yang didapatkan dari literatur yang akan dicantumkan dalam panduan yang akan disusun telah terkumpul.

Panduan pemberian edukasi dan informasi persiapan rawat inap kepada pasien dan keluarga telah tersusun.

Konsultasi tentang panduan pemberian edukasi dan informasi rawat inap kepada pasien dan keluarga bersama dengan mentor telah terlaksana.

Merevisi panduan yang telah disusun sebelumnya sesuai dengan masukan yang diberikan oleh mentor

51


d. Uraian Kegiatan 

Deskripsi Dalam tahapan kegiatan ini, data-data yang telah dikumpulkan melalui literatur-literatur yang telah dikumpulkan sebelumnya kemudian ditelaah.

Gambar 4.4.1 Literatur buku

Gambar 4.4.2 Literatur jurnal

Gambar 4.4.3 Literatur jurnal

Lalu kemudian panduan pemberian edukasi dan informasi persiapan rawat inap kepada pasien dan keluarga mulai disusun.

Gambar 4.4.4 Tampilan buku panduan

52


Setelah menyusun panduan, kemudian panduan yang telah disusun tersebut dikonsultasikan kepada mentor.

Gambar 4.4.5 Konsultasi dengan mentor

Dan dari kegiatan diskusi tersebut mentor memberikan revisi terhadap panduan yang telah disusun agar dilakukan perbaikan.

Gambar 4.4.6 Notulensi diskusi dengan mentor

Selain itu juga dilakukan konsultasi bersama dengan kepala ruangan terhadap panduan dan form yang sudah disusun.

Gambar 4.4.7 Konsultasi dengan kepala ruangan

53


Penerapan Nilai-Nilai Dasar ASN Setelah data-data yang dibutuhkan telah terkumpul, maka panduan akan mulai disusun dengan penuh rasa tanggung jawab yang merupakan wujud dari nilai dasar ASN Akuntabilitas. Penyusunan panduan ini dimaksudkan sebagai bentuk dari upaya untuk meningkatkan kualitas mutu pelayanan yang merupakan wujud dari nilai dasar ASN Komitmen

Mutu.

Dalam

proses

pembuatannya,

panduan

akan

diselesaikan dengan tepat waktu sesuai dengan time table yang telah disusun

pada

saat

pembuatan

rancangan

aktualisasi.

Hal

itu

menunjukkan penerapan nilai Anti Korupsi dalam pelaksanaan kegiatan.

e. Pencapaian Visi, Misi, serta Penguatan Nilai Organisasi 

Kontribusi terhadap Visi dan Misi Organisasi Kegiatan ini mendukung Visi RS Jiwa Dr. Soeharto Heerdjan Jakarta : Menjadi Pusat Rujukan Nasional Layanan Neuropsikiatri, serta mendukung misi: -

Meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia yang kompeten, profesional, dan berintegritas.

-

Meningkatkan sarana prasarana untuk mendukung terwujudnya layanan-layanan

Penguatan Nilai Organisasi Pelaksanaan kegiatan menyusun panduan pemberian edukasi dan informasi persiapan rawat inap kepada pasien dan keluarga ini menguatkan nilai organisasi, yaitu Bertanggung Jawab dan Ketulusan.

f.

Analisis Dampak Pada tahap kegiatan ini, apabila dalam pelaksanaannya tidak dilaksanakan sesuai dengan nilai-nilai dasar ASN maka tidak akan terjadi koordinasi yang baik dengan mentor mapun dengan kepala ruangan, sehingga dalam pelaksanaannya pun tidak akan optimal.

g. Kendala dalam pelaksanaan aktualisasi Kegiatan penyusunan panduan pemberian edukasi dan informasi persiapan rawat inap kepada pasien dan keluarga dapat terlaksana sesuai dengan rencana, namun terdapat kendala yang dihadapi saat penyusunan

54


yaitu waktu untuk penyusunan sangat singkat sehingga penyusunan panduan dilanjutkan ke minggu berikutnya.

h. Manfaat 

Bagi Peserta Manfaat yang didapatkan pada saat pelaksanaan kegiatan ini adalah melatih peserta latsar untuk menulis dan menyusun panduan.

Bagi unit kerja Pemberian edukasi kepada pasien lebih seragam, semua poin edukasi dan informasi tersampaikan kepada pasien, serta mempermudah perawat dalam pemberian edukasi dan informasi

Bagi unit organisasi / RS Meningkatkan kualitas mutu pelayanan Rumah Sakit terutama dalam hal pemberian edukasi

5. Kegiatan 5

: Review panduan pemberian edukasi dan informasi persiapan rawat inap kepada pasiendan keluarga di ruang IGD RS Jiwa Dr. Soeharto Heerdjan Jakarta

a. Tanggal pelaksanaan kegiatan : 6-7 Oktober 2021 b. Tahap Kegiatan 

Review panduan pemberian edukasi dan informasi persiapan rawat inap kepada pasien dan keluarga bersama mentor

Review panduan pemberian edukasi dan informasi persiapan rawat inap kepada pasien dan keluarga bersama rekan kerja (perawat)

Melakukan diskusi dengan rekan kerja (perawat)

c. Output 

Review panduan pemberian edukasi dan informasi persiapan rawat inap kepada pasien dan keluarga bersama mentor telah terlaksana

Review panduan pemberian edukasi dan informasi persiapan rawat inap bersama dengan rekan kerja (perawat) telah terlaksana.

Diskusi bersama rekan kerja (perawat) telah terlaksana

55


d. Uraian Kegiatan 

Deskripsi Pada tahapan kegiatan review panduan pemberian edukasi dan informasi persiapan rawat inap ini, terlebih dahulu dilakukan review oleh mentor terkait panduan yang telah direvisi sebelumnya serta form pemberian edukasi dan informasi yang telah didesain.

Gambar 4.5.1 Review panduan bersama mentor

Gambar 4.5.2 Notulensi review bersama mentor

Setelah direview dan diberikan beberapa perbaikan serta masukan, selanjutnya dilakukan review bersama dengan rekan kerja (perawat) di ruang IGD RS Jiwa Dr. Soeharto Heerdjan. Setelah dilakukan review, selanjutnya dilakukan diskusi bersama dengan rekan kerja (perawat) dan menampung semua masukan-masukan yang diberikan terkait dengan panduan dan form pemberian edukasi dan informasi persiaan rawat inap yang telah dibuat. 56


Gambar 4.5.3 Notulensi review bersama mentor

Penerapan Nilai-Nilai Dasar ASN Kegiatan mereview panduan yang telah disusun bersama dengan mentor dilaksanakan dengan penuh rasa tanggung jawab dengan memberikan penjelasan yang detail dan akurat terkait dengan panduan yang telah disusun. Serta menjelaskan dengan detail mengenai isi dari form pemberian edukasi dan informasi persiapan rawat inap yang telah didesain sebelumnya. hal itu menunjukka bahwa dalam tahapan ini nilai dasar ASN Akuntabilitas telah diterapkan. Pelaksanaan kegiatan mereview ini dimaksudkan untuk merevisi kembali panduan dan form pemberian edukasi dan informasi yang telah disusun sebelumnya, untuk memastikan apakah form yang telah dibuat siap untuk diuji cobakan dalam pelaksanaan kegiatan pemberian edukasi dan informasi di ruang IGD. Hal ini dimaksudkan agar bisa lebih menunjang kualitas mutu pelayanan agar menjadi lebih baik lagi. Dan hal tersebut salah salah satu prwujudan dari nilai dasar ASN Komitmen Mutu. Pada saat pelaksanaan kegiatan, akan dijelaskan secara terperinci apa saja yang dimuat di dalam panduan dan form pemberian edukasi dan informasi. Dan penjelasan tersebut diutarakan secara detail, akurat dan jelas disertai juga dengan penggunaan Bahasa Indonesia yang baik dan tetap mengutamakan sikap yang sopan dan santun. Perilaku

tersebut

menunjukkan

penerapan

nilai

dasar

ASN

Nasionalisme. Setelah menerima masukan-masukan dari mentor dan rekan perawat, kemudian dilakukan revisi terhadap panduan form sesuai 57


dengan masukan-masukan yang telah diberikan. Dan diselesaikan dengan tepat waktu sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan, tindakan tersebut merupakan aktualisasi dari nilai dasar ASN Anti Korupsi.

e. Pencapaian Visi, Misi, serta Penguatan Nilai Organisasi 

Kontribusi terhadap Visi dan Misi Organisasi Kegiatan ini mendukung Visi RS Jiwa Dr. Soeharto Heerdjan Jakarta : Menjadi Pusat Rujukan Nasional Layanan Neuropsikiatri, serta mendukung misi: -

Meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia yang kompeten, profesional, dan berintegritas.

-

Meningkatkan sarana prasarana untuk mendukung terwujudnya layanan-layanan unggulan pusat rujukan layanan neuropsikiatri

Penguatan Nilai Organisasi Pelaksanaan kegiatan menyusun panduan pemberian edukasi dan informasi persiapan rawat inap kepada pasien dan keluarga ini menguatkan nilai organisasi, yaitu Bertanggung Jawab, Ketulusan, Berkeadilan, Sosial, dan Manusiawi.

f.

Analisis Dampak Apabila dalam pelaksanaan kegiatan ini tidak dilaksnaakan sesuai dengan nilai-nilai dasar ANEKA, maka kegiatan mereview dan diskusi tidak akan berjalan dengan baik. Dan pada saat melaukan penyampaian kepada rekan kerja, tidak akan mendapatkan respon yang baik apabila tidak dilakukan dengan baik dan benar sesuai dengan nilai dasar ASN.

g. Kendala dalam pelaksanaan aktualisasi Kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan kegiatan ini adalah kesulitan saat mengumpulkan rekan kerja (perawat) untuk melakukan diskusi bersama karena adanya sistem shift dalam jam kerja perawat. Oleh karenanya, diskusi dilaksanakan pada saat sedang dilakukan handover perawat, dan untuk perawat yang belum sempat hadir dalam kegiatan diskusi, dilakukan diskusi secara personal.

58


h. Manfaat 

Bagi peserta Manfaat yang didapat dalam kegiatan ini adalah penulis bisa belajar untuk berdiskusi dengan mentor maupun dengan rekan kerja dalam membahas sebuah topik, sehingga dapat melatih kepercayaan diri penulis dalam mengemukakan pendapat.

Bagi unit kerja Pemberian edukasi kepada pasien lebih seragam, semua poin edukasi dan informasi tersampaikan kepada pasien, serta mempermudah perawat dalam pemberian edukasi dan informasi

Bagi unit organisasi / RS Meningkatkan kualitas mutu pelayanan Rumah Sakit terutama dalam hal pemberian edukasi

6.

Kegiatan 6 : Uji coba penduan pemberian edukasi dan informasi persiapan rawat inap kepada pasien dan keluarga di ruang IGD RS Jiwa Dr. Soeharto Heerdjan Jakarta a. Tanggal Pelaksanaan Kegiatan : 10 – 13 Oktober 2021 b. Tahap kegiatan 

Menyiapkan panduan yang akan diujicobakan

Melaksanakan uji coba penggunaan panduan dan form pemberian edukasi dan informasi persiapan rawat inap kepada pasien dan keluarga di ruang IGD RS Jiwa Dr. Soeharto Heerdjan Jakarta

c. Output 

Panduan dan form yang akan digunakan pada saat pemberian edukasi dan informasi telah disiapkan

Melaksanakan uji coba penggunaan panduan pemberian edukasi dan informasi persiapan rawat inapkepada pasien dan keluarga di ruang IGD RS Jiwa Dr. Soeharto Heerdjan

d. Uraian kegiatan 

Deskripsi Dalam pelaksanaan uji coba ini akan dilaksanakan di ruang IGD RS Jiwa Dr. Soeharto Heerdjan. Pemberian edukasi dan informasi akan 59


diberikan kepada pasien ataupun keluarga saat tiba di ruang IGD. Pemberian

edukasi

dan

informasi

dilakukan

bersamaan

dengan

pemberian assesmen awal keperawatan terhadap pasien yang baru tiba.

Gambar 4.6.1 Kegiatan uji coba panduan

Gambar 4.6.2 Pengisian form pemberian edukasi

60


Gambar 4.6.3 Contoh form yang telah diisi

Penerapan Nilai-Nilai Dasar ASN Pelaksanaan uji coba panduan pemberian edukasi dan informasi persiapan rawat inap kepada pasien dan keluarga dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab yang merupakan wujud dari nilai Akuntabilitas. Uji coba dilaksanakan sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan dari awal dan diselesaikan dengan tepat waktu sehingga hal tersebut mencerminkan nilai Anti Korupsi. pelaksanaan uji coba ini dimaksudkan untuk lebih meningkatkan lagi kinerja perawat di ruang IGD sehingga kualitas mutu pelayanan di rumah sakit juga semakin meningkat, dan hal tersebut mencerminkan nilai Komitmen Mutu.

e. Pencapaian Visi, Misi, serta Penguatan Nilai Organisasi 

Kontribusi terhadap Visi dan Misi Organisasi Kegiatan ini mendukung Visi RS Jiwa Dr. Soeharto Heerdjan Jakarta : Menjadi Pusat Rujukan Nasional Layanan Neuropsikiatri, serta mendukung misi: -

Meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia yang kompeten, profesional, dan berintegritas. 61


-

Meningkatkan sarana prasarana untuk mendukung terwujudnya layanan-layanan unggulan pusat rujukan layanan neuropsikiatri

Penguatan Nilai Organisasi Pelaksanaan kegiatan menyusun panduan pemberian edukasi dan informasi persiapan rawat inap kepada pasien dan keluarga ini menguatkan nilai organisasi, yaitu Bertanggung Jawab dan Ketulusan.

f.

Analisis dampak Dalam pelaksanaan kegiatan uji coba ini yang apabila dilaksanakan tidak berdasarkan kepada nilai-nilai dasar ASN, maka uji coba terhadap panduan dan form yang telah dibuat tidak akan sesuai dengan yang diharapkan, sehingga hasil yang diharapkan juga tidak dapat tercapai. Juga tidak akan memberikan efek apapun atau perbaikan terhadap pelayanan yang ada.

g. Kendala dalam pelaksanaan aktualisasi Dalam pelaksanaan uji coba ini dapat terlaksana sesuai dengan yang direncanakan

h. Manfaat 

Bagi peserta latsar Membantu peserta sebagai dalam hal menilai keefektifan panduan yang telah disusun

Bagi unit kerja Pemberian edukasi kepada pasien lebih seragam, semua poin edukasi dan informasi tersampaikan kepada pasien, serta mempermudah perawat dalam pemberian edukasi dan informasi

Bagi unit organisasi / RS Meningkatkan kualitas mutu pelayanan Rumah Sakit terutama dalam hal pemberian edukasi

62


7.

Kegiatan 7 : Evaluasi hasil uji coba panduan pemberian edukasi dan informasi persiapan rawat inap kepada pasien dan keluarga di ruang IGD RS Jiwa Dr. Soeharto Heerdjan

a. Tanggal pelaksanaan kegiatan : 14 Oktober 2021 b. Tahap Kegiatan : 

Pengumpulan data hasil uji coba panduan pemberian edukasi dan informasi persiapan rawat inap

Evaluasi hasil kegiatan uji coba

Berdiskusi bersama kepala ruangan terkait hasil ujicoba panduan pemberian edukasi dan informasi persiapan rawat inap

Berdiskusi bersama mentor terkait hasil uji coba panduan pemberian edukasi dan informasi persiapa rawat inap

Perbaikan panduan sesuai saran dan masukan (jika ada)

c. Output 

Data pada saat melakukan uji coba telah terkumpul

Evaluasi terhadap kegiatan uji coba telah dilaksanakan

Diskusi bersama kepala ruangan terkait hasil uji coba telah dilaksanakan

Diskusi bersama dengan mentor terkait hasil uji coba telah dilaksanakan

Melakukan perbaikan terhadap panduan dan form pemberian edukasi sesuai dengan masukan mentor dan kepala ruangan

d. Uraian kegiatan 

Deskripsi Kegiatan evaluasi dilaksanakan dengan mengumpulkan testimoni atau pendapat para perawat di ruang IGD tentang bagaimana penggunaan dari panduan dan form pemberian edukasi dan informasi selama dilakukan uji coba.

Gambar 4.7.1 Pengambilan video testimoni

63


Setelahnya melakukan diskusi untuk membahas hasil uji coba panduan yan telah disusun.

Gambar 4.7.2 Diskusi dengan mentor

Penerapan Nilai-Nilai Dasar ASN Setelah melakukan uji coba terhadap panduan pemberian edukasi dan informasi persiapan rawat inap, maka selanjutnya yang perlu dilakukan adalah mengevaluasi hasil uji coba yang telah dilakukan.dalam mengevaluasi hasil uji coba terhadap panduan ini, dalam proses evaluasi akan digunakan data-data yang telah diperoleh dengan sebenarbenarnya, tanpa mengurangi ataupun melebih-lebihkan, yang dimana ini adalah wujud dari nilai Anti Korupsi. selanjutnya hasil evaluasi yang telah didapatkan disampaikan dengan

penuh

rasa

kepada mentor dan kepala ruangan

tanggung

jawab,

yang

mewujudkan

nilai

Akuntabilitas. Penyampaian hasil evaluasi ini pun akan disampaikan dengan sopan, hal ini adalah wujud dari nilai Etika Publik, setelah itu akan dilakukan diskusi dengan mentor dan kepala ruangan dan menerima segala masukan-masukan yang diberikan terkait dengan hasil evaluasi uji coba panduuan pemberian edukasi dan informasi persiapan rawat inap ini yang merupakan aktualisasi dari nilai Nasionalisme. Hasil akhir dari pembuatan panduan pemberian edukasi dan informasi persiapan rawat inap ini diharapkan ke depannya bisa berguna terutama bagi perawat dalam menyampaikan edukasi dan informasi kepada pasien dan keluarga, yang merupakan wujud dari Komitmen Mutu.

64


e. Pencapaian Visi, Misi, serta Penguatan Nilai Organisasi 

Kontribusi terhadap Visi dan Misi Organisasi Kegiatan ini mendukung Visi RS Jiwa Dr. Soeharto Heerdjan Jakarta : Menjadi Pusat Rujukan Nasional Layanan Neuropsikiatri, serta mendukung misi: -

Meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia yang kompeten, profesional, dan berintegritas.

-

Meningkatkan sarana prasarana untuk mendukung terwujudnya layanan-layanan unggulan pusat rujukan layanan neuropsikiatri

Penguatan Nilai Organisasi Pelaksanaan kegiatan menyusun panduan pemberian edukasi dan informasi persiapan rawat inap kepada pasien dan keluarga ini menguatkan nilai organisasi, yaitu Bertanggung Jawab.

f.

Analisis Dampak Apabila dalam pelaksanaan kegiatan ini tidak dilaksanakan sesuai dengan prinsip nilai dasar ASN maka suasana diskusi dengan mentor maupun kepala ruangan tidak akan berjalan dengan lancar dan suasana tidak akan kondusif. Sehigga hasil yang diharapkan dari penyusunan panduan ini tidak akan sesuai dengan yang diharapkan.

g. Kendala dalam pelaksanaan aktualisasi Pelaksanaan kegiatan berjalan dengan lancar sesuai dengan rencana, akan tetapi kendala yang dihadapi adalah pada saat meminta testimoni dari perawat di ruang IGD. Karena tingginya mobilitas perawat di ruangan dan dengan keadaan pasien yang datang begitu banyak yang tidak sebanding dengan jumlah perawat yang sedang dinas, sehingga sulit untuk meminta testimony dengan menggunakan video. Sehingga alternatif testimoni yang dilakukan adalah dengan wawancara singkat dengan perawat secara personal.

h. Manfaat 

Bagi peserta latsar Manfaat dari kegiatan ini adalah melatih penulis untuk berkomunikasi dengan baik dengan rekan kerja.

65


Bagi unit kerja Pemberian edukasi kepada pasien lebih seragam, semua poin edukasi dan informasi tersampaikan kepada pasien, serta mempermudah perawat dalam pemberian edukasi dan informasi

Bagi unit organisasi / RS Meningkatkan kualitas mutu pelayanan Rumah Sakit terutama dalam hal pemberian edukasi

8. Kegiatan 8

: Pengajuan panduan pemberian edukasi dan informasi persiapan rawat inap kepada pasien dan keluarga di ruang IGD kepada pihak RS Jiwa Dr. Soeharto Heerdjan Jakarta

a. Tanggal pelaksanaan kegiatan : 15/10/2021 b. Tahap Kegiatan 

Membuat surat permohonan pengajuan kepada pihak rumah sakit

Menyampaikan hasil pengajuan

c. Output 

Surat permohonan pengajuan

Hasil pengajuan

d. Uraian Kegiatan 

Deskripsi Pengajuan dilakukan dengan memberikan penyampaian kepada komite keperawatan tentang rencana untuk membuat surat pengajuan terhadap panduan pemberian edukasi dan informasi persiapan rawat inap kepada pasien dan keluarga di ruang IGD. Dan hasil dari pertemuan tersebut dikatakan bahwa pengajuan akan dilakukan setelah peserta dinyatakan lulus dalam kegiatan latsar. Selanjutnya pengajuan surat kepada pihak rumah sakit akan didampingi oleh mentor dan kemudian difasilitasi oleh komite keperawatan untuk ditinjau kembali. Setelah mendapat persetujuan maka proses untuk menjadikan panduan tersebut sebagai salah satu panduan yang akan digunakan dalam mendokumentasikan edukasi keperawatan, akan diteruskan oleh pihak rumah sakit.

66


Gambar 4.8.1 Pengajuan panduan

Penerapan nilai ASN Menyampaikan pengajuan dengan didasari oleh rasa penuh tanggung jawab yang merupakan wujud dari nilai Akuntablitas. Menyampaikan pengajuan dengan menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar serta bersikap sopan santun yang merupakan wujud dari nilai Nasionalisme dan Etika Publik. Hasil pengajuan diharapkan dapat menjadi acuan dalam meningkatkan kualitas mutu pelayanan rumah sakit yang merupakan wujud dari nilai Komitmen Mutu. Hasil dari pengajuan

kemudian

saya

sampaikan

kepada

mentor

dengan

menyampaikan hal yang sebenar-benarnya tanpa melebih-lebihkan ataupun mengurangi yang merukapan aktualisasi dari nilai Anti Korupsi.

e. Pencapaian visi, misi, serta penguatan nilai organisasi 

Kontribusi terhadap Visi dan Misi Organisasi Kegiatan ini mendukung Visi RS Jiwa Dr. Soeharto Heerdjan Jakarta : Menjadi Pusat Rujukan Nasional Layanan Neuropsikiatri, serta mendukung misi: -

Meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia yang kompeten, profesional, dan berintegritas.

-

Meningkatkan sarana prasarana untuk mendukung terwujudnya layanan-layanan unggulan pusat rujukan layanan neuropsikiatri

67


Penguatan Nilai Organisasi Pelaksanaan kegiatan menyusun panduan pemberian edukasi dan informasi persiapan rawat inap kepada pasien dan keluarga ini menguatkan nilai organisasi, yaitu Bertanggung Jawab.

f.

Analisis Dampak Apabila dalam kegiatan ini nilai ANEKA tidak diterapkan dengan bersikap sopan santun dan menggunakan bahasa Indonesia yang benar pada saat penyampaian, maka tidak akan mendapatkan feed back yang baik pada saat memberikan pengajuan. Dan akan sulit untuk melanjutkan proses pengajuan ke langkah yang selanjutnya

g. Kendala Dalam Pelaksanaan Aktualisasi Kendala yang didapat saat melaksanakan kegiatan ini adalah peserta belum bisa membuat surat pengajuan apabila masih dalam proses latsar. Akan tetapi proses dapat dilanjutkan setelah peserta selesai melakukan latsar dan pengajuan juga akan didampingi oleh mentor dan difasilitasi oleh komite keperawatan.

h. Manfaat 

Bagi peserta latsar Manfaat dari kegiatan ini adalah melatih penulis untuk berkomunikasi dengan baik dengan rekan kerja.

Bagi unit kerja Pemberian edukasi kepada pasien lebih seragam, semua poin edukasi dan informasi tersampaikan kepada pasien, serta mempermudah perawat dalam pemberian edukasi dan informasi

Bagi unit organisasi / RS Meningkatkan kualitas mutu pelayanan Rumah Sakit terutama dalam hal pemberian edukasi

68


C. Rencana Tindak Lanjut No 1

Kegiatan

Output

Melakukan

advokasi Surat

kepada

pimpinan Pengajuan

terkait

form

telah

disusun

yang ,

Durasi pelaksanaan 1 bulan

Feed

agar back

dari

Pihak terlibat Mentor,

Sumber Biaya

Ket

-

Komite Keperawaan, Tim

bisa dipergunakan di pihak

Akreditasi,

unit terkait

Rumah

Direktorat

Sakit

Pelayanan Medik, Keperawatan dan Penunjang

69


BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Aparatur Sipil Negara (ASN) adalah profesi bagai pegawai negeri sipil dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja yang bekerja di instansi pemerintah. Dalam rangka mencapai tujuan pembangunan nasional diperlukan ASN yang mampu memenuhi standar kompetensi jabatannya sehingga mampu melaksanakan setiap tugas jabatannya secara efektif dan efisien. Oleh karena itu perlu dilaksanakannya pembinaan melalui jalur pendidikan dan pelatihan (diklat) yang mengarah pada upaya peningkatan sikap dan semangat pengabdian yang berorientasi pelayanan. Kualitas pelaksanaan tugas yang dilakukan dengan semangat kerjasama dan tanggung jawab sesuai dengan lingkungan kerja dan organisasinya. Latihan dasar CPNS dengan cara mengaktualisasikan nilai-nilai dasar PNS yang terdiri dari Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi (ANEKA) serta menjalankan peran dan kedudukan ANS dalam NKRI yang meliputi Manajemen ASN, Pelayanan Publik, dan Whole of Goverment. Aktualisasi dilakukan agar peserta mampu membawa dampak positif di lingkungan kerja, berinovasi dalam memecahkan isu yang berkembang di satuan kerja. Aktualisasi dari kegiatan tersebut merupakan tindakan nyata untuk mencapai visi dan misi organisasi dimana dalam hal ini adalah visi dan misi RS Jiwa Dr. Soeharto Heerdjan. Kegiatan aktualisasi yang dilakukan peserta adalah optimalisasi pemberian edukasi dan informasi persiapan rawat inap kepada pasien dan keluarga di ruang IGD RS Jiwa Dr. Soeharto Heerdjan Jakarta melalui penyusunan panduan pemberian edukasi dan informasi persiapan rawat inap dserta membuat form pemberian edukasi dan informasi persiapan rawat inap. Kegiatan ini dilaksnakan pada tanggal 13 September – 09 Oktober 2021. Terdapat 8 kegiatan yang dilakukan pada saat aktualisasi ini. Dan dari 8 kegiatan, yang terlaksana adalah 7 kegiatan dan 1 kegiatan lain kan dilaksanaan setelah latsar sebagai rencana tindak lanjut.

Dan berdasarkan hasil uji coba yang telah dilakukan

dengan panduan dan form pemberian edukasi dan informasi persiapan rawat inap kepada pasien dan keluarga di ruang IGD ini, dapat disimpulkan bahwa menurut perawat yang bertugas di ruang IGD bahwa penggunaan panduan dan form ini dalam memberikan edukasi dan informasi kepada pasien dan keluarga sangat membantu, di antaranya pemberian edukasi dan informasi kepada pasien dan keluarga seragam, mempermudah kerja perawat dalam pengisian form, mempersingkat waktu pelayanan sehingga respon time kepada pasien semakin baik.

70


B. Saran 1. Diharapkan peserta mampu menjadikan nilai-nilai dasar PNS sebagai habituasi di unit kerja masing-masing dan menularkan ilmu yang sudah didapatkan kepada rekan sejawat 2. Perlu bimbingan dan motivasi dari pimpinan agar penerapan nilai-nilai dasar PNS ini dapat dilaksanakan secara terus-menerus oleh semua pegawai di unit kerja 3. Kegiatan aktualisasi yang telah dilaksanakan agar diterapkan di unit kerja dalam mengoptimalkan pemberiam layanan kepada pasien dan keluarga.

71


DAFTAR PUSTAKA Alturki, M., & Khan, T. M. (2013). A study investigating the level of satisfaction with the health services provided ny the pharmacist at ENT Hospital. Pubmed Journal, 21, 255-260. Bastable , S. B. (2006). Perawat Sebagai Pendidik Prinsip-Prinsip Pengajaran & Pembelajaran. Jakarta: EGC. Potter, A. P., & Perry, G. A. (2012). Fundamental of Nursing : Concepts, Process, and Practice. Jakarta: EGC. RSJSH.

(2021).

Retrieved

from

Profil

RS

Jiwa

Dr.

Soeharto

Heerdjan:

https://rsjsh.co.id/ WHO. (2012). Health education: theoretical concepts, effective strategies and core competencies. Cairo: WHO Regional Office For The Eastern Mediterania.

72


LAMPIRAN KEGIATAN 1 : Penyampaian rencana kegiatan kepada kepala ruangan Lampiran 1.1 Rencana kegiatan yang akan disampaikan kepada kepala ruangan

Lampiran 1.2 Dokumentasi kegiatan berdiskusi dengan Kepala Ruangan

73


Lampiran 1.3 Notulensi hasil diskusi dengan Kepala Ruangan

74


KEGIATAN 2 : Penyampaian rencana kegiatan kepada rekan kerja Lampiran 2.1 Undangan pertemuan bersama rekan kerja di Ruang IGD

75


Lampiran 2.2 Topik bahasan yang akan didiskusikan bersama rekan kerja (perawat) di ruang IGD

Lampiran 2.3 Daftar Hadir pertemuan di ruang IGD

76


Lampiran 2.4 Dokumentasi peserta pertemuan di ruang IGD

Lampiran 2.5 Dokumentasi kegiatan diskusi bersama rekan kerja

77


Lampiran 2.6 Notulensi hasil diskusi bersama rekan kerja (prawat)

78


KEGIATAN 3 : Mengumpulkan literatur terkait penyusunan panduan pemberian edukasi dan informasi persiapan rawat inap Lampiran 3.1 Literatur yang digunakan dalam penyusunan panduan

79


Lampiran 3.2 Dokumentasi kegiatan koordinasi dengan kepala ruangan

80


Lampiran 3.3 Notulensi hasil diskusi bersama kepala ruangan

Lampiran 3.4 Dokumentasi kegiatan koordinasi dengan mentor

81


Lampiran 3.5 Notulensi hasil diskusi dengan mentor

82


KEGIATAN 4 : Membuat panduan pemberian edukasi dan informasi persiapan rawat inap kepada pasien dan keluarga Lampiran 4.1 Panduan pemberian edukasi dan informasi persiapan Rawat Inap kepada pasien dan keluarga

83


BAB I DEFINISI A. Latar belakang Pembangunan kesehatan diarahkan untuk meningkatkan kesadara, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar peningkatan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya dapat terwujud. Pembangunan kesehatan diselenggarakan berdasarkan pada perikemanusiaan, pemberdayaan dan kemandirian, adil dan merata, serta pengutamaan dan manfaat dengan perhatian khusus pada penduduk rentan, antara lain ibu, bayi, anak, lanjut usia (lansia), dan keluarga miskin. Promosi kesehatan di Rumah Sakit adalah upaya Rumah Sakit untuk meningkatkan kemampuan pasien, klien, dan kelompok-kelompok masyarakat, agar pasien dapat mandiri dalam mempercepat kesembuhan dan rehabilitasinya, klien dan kelompok-kelompok masyarakat dapat mandiri dalam meningkatkan kesehatan, mencegah masalah-masalah esehatan, dan mengembangkan upaya kesehatan bersumberdaya masyarakat, melalui pembelajaran dari, oleh, untuk dan bersama mereka sesuai sosial budaya mereka, serta didukung kebijakan public yang berewawasan kesehatan.

B. Pengertian 1. Informasi Informasi adalah pesan yang disampaikan seseorang komunikator kepada komunikan. Proses informasi meliputi empat tahap, yakni tahap sensasi, persepsi, memori dan berpikir. Tahap sensasi merupakan tahap yang paling awal dalam penerimaan informasi melalui alat indera, sehingga individu dapat

memahami

mempersepsikan

kualitas objek,

fisik

lingkungannya.

peristiwa,

ataupun

Selanjutnya

individu

hubungan-hubungan

yang

diperoleh, kemudian meyimpulkan atau menafsirkan informasi tersebut. Sensasi yang telah dipersepsikan oleh individu direkam oleh memori. Memori berperan penting dalam mempengaruhi baik persepsi maupun berpikir. Dengan memori inilah informasi dapat direkam, disimpan, dan kemudian

digunakan

kembali,

jika

diperlukan.

Tahap

terakhir

proses

pengolahan informasi adalah berpikir, yang mempengaruhi penafsiran individu terhadap stimuli. Berpikir dilaukan untuk memahami realitas dalam rangka mengambilkeputusan,

memecahkan

persoalan,

dan

menghasilkan

pengetahuan baru. Proses pengolahan informasi ini akan dapat menimbulkan 84


suatu perubahan pada sikap atau tindakan individu. Informasi dapat digunakan sebagai alat persuasi, dimana informasi dapat digunakan untuk membujuk dan mempengaruhi perilaku manusia, atau untuk mengubah perilaku manusia, sesuai

yang

diinginkan

pemberi

informasi.

Melalui

informasi

individu

mendapatkan pengetahuan.

2. Edukasi Edukasi kesehatan adalah kegiatan upaya meningkatkan pengetahuan kesehatan perorangan paling sedikit mengenai pengelolaan faktor risiko penyakit dan perilaku hidup bersih dan sehat dalam upaya meningkatkan status kesehatan peserta, mencegah timbulnya kembalipenyakit dan memulihkan penyakit. Ross (1998) dalam Afiatin (2007) menyatakan bahwa pendidikan yang berusaha mengbah pengetahuan, sikap dan perilaku, lebih penting dibandingkan hanya sekedar memberikan informasi tanpa disertai usaha pembentukan sikap dan perubahan perilaku nyata. Dalam Haloran (1970) menyatakan bahwa interaksi dengan tatap muka langsung antara pihak penerima pesan dan pihak penyampai pesan merupakan interaksi 2 arah yang lebih memungkinkan untuk menghasilkan perubahan. Dengan demikian peningkatan pengetahuanyang bertujuan untuk mengubah sikapakan lebih efektif jika disampaikan dengan cara tatap muka langsung. Upaya agar masyarakat berperilaku atau mengadopsi perilaku kesehatan dengan cara persuasi, bujukan, himbauan, ajakan, memberikan informasi, memberikan kesadaran, dan sebagainya, melalui kegiatan yang disebut pendidikan atau penyuluhan kesehatan. Memang dampak yang timbul dari cara ini terhadap perubahan perilaku masyarakat memakan waktu yang lama, dibanding dengan cara koersi. Namun demikian, bila perilaku tersebut berhasil diadopsi masyarakat, makan akan langgeng, bahkan selama hidup dilakukan.

C. Tujuan Panduan pemberian informasi dan edukasi disusun sebagai acuan bagi staf atau tenaga kesehatan dalam memberikan pengetahuan kepada pasien dan/atau keluarganya. Selain itu diharapkan dapat membantu petugas kesehatan dalam melakukan komunikasi secara efektif dengan pasien atau keluarganya, untuk mencapai pelayanan medis secara optimal. Tujuan pemberian informasi dan edukasi bagi pasien dan/atau keluarga:

85


1. Pasien dan/atau keluarga mendapat informasi yang jelas tentang hak pasien, fasilitas rumah sakit, asuhan pelayanan, rencana pelayanan dan pengobatan. 2. Pasien dan/atau keluarga memahami dan mengerti informasi yang telah dijelaskan oleh staf rumah sakit. 3. Pasien dan/atau keluarga mengerti tentang penyakit yang diderita 4. Pasien dan/atau keluarga dapat mengambil

keputusan pelayanan

dengan kompromi tanpa merasa takut dan dipaksa 5. Staf rumah sakit mampu memberikan informasi kepada pasien dan/atau keluarga tentang asuhan pelayanan 6. Tenaga kesehatan lebih transparan dalam asuhan pelayanan rencana dan pengobatan dan dapat bekerjasama dengan baik kepada pasien.

86


BAB II RUANG LINGKUP Ruang lingkup pemberian informasi dan edukasi dapat dilihat dari berbagai dimensi, antara lain dimensi sasaran pendidikan, dimensi tempat pelaksanaan atau aplikasinya, dan dimensi tingkat pelayanan kesehatan. Rumah sakit dalam memberikan materi dan proses edukasi pada pasien dan keluarga minimal berupa topic sebagai berikut: 1. Penggunaan obat-obatan yang didapat pasien secara efvektif dan aman, termasuk potensi efek samping obat. 2. Penggunaan peralatan medis secara efektif dan aman 3. Tindakan-tidakan yang akan dilaksanakan selama pasien beradadi ruang iGD 4. Jenis-jenis pemeriksaan yang akan dilakukan selama pasien berada di ruang IGD 5. Jam besuk selama pasien dirawat di rumah sakit 6. Peraturan saat pasien berada di ruang IGD Panduan ini berlaku untuk staf di ruangan IGD RS Jiwa Dr. Soeharto Heerdjan Jakarta yang melakukan kegiatan dalam lingkup: 1. Pemberian informasi pelayanan 2. Edukasi pasien dan keluarga

87


BAB III TATA LAKSANA Dalam memberikan pelayanan informasi dan edukasi pada sasaran (pasien dan keluarga) harus menggunakan komunikasi yang efektif agar tepat, akurat, jelas, dan mudah dipahami oleh sasaran, sehingga dapat mengurangi tingkat kesalahan (kesalahpahaman). Komunikasi itu bisa bersifat informasi (asuhan) dan edukasi (pelayanan promosi). 1. Komunikasi yang bersifat informasi asuhan di dalam rumah sakit adalah: a. Jam besuk saat pasien berada di rumah sakit b. Tindakan yang dikerjakan saat pasien berada di ruang IGD c. Pemeriksaan yang dilakukan saat pasien berada di ruang IGD d. Respon time ruang IGD 2. Komunikasi yang bersifat edukasi di dalam rumah sakit adalah: a. Edukasi tentang 3M b. Edukasi tentang patuh obat c. Edukasi tentang vaksinasi Covid-19 d. Jadwal kontrol pasca rawat inap bagi pasien Dalam pemberian materi edukasi dan informasi kepada sasaran harus disesuaikan dengan kebutuhan kesehatan pasien dan keluarga, sehingga dapat dirasakan langsung manfaatnya. Sebelum memberikan edukasi dan informasi, petugas harus menilai kebutuhan edukasi pasien dan keluarga berdasarkan: 1. Identitas dasar pasien 2. Kemampuan berbicara 3. Perlu penerjemah atau tidak 4. Keyakinan dan nilai-nilai pasien dan keluarga 5. Kemampuan membaca, tingkat pendidikan dan bahasa yang digunakan 6. Hambatan emosional dan motivasi 7. Keterbatasan fisik dan kognitif 8. Ketersediaan pasien untuk menerima informasi Pemberian edukasi dan informasi dilakukan segera jika kondisi dan situasinya memungkinkan. Pemberian informasi pelayanan di rumah sakit yang dapat membantu pasien dan/atau keluarga berpartisipasi dalam membuat keputusan tentang pelayanannya. Setelah pasien dan keluarga mendapat informasi dan edukasi pelayanan kesehatan yang jelas maka pasien atau 88


keluarga membuat keputusan tentang rencana perawatan perawatan atau tindakan terhadap dirinya sesuai dengan prosedur yang sudah ditetapkan oleh rumah sakit. Pemberian informasi dan edukasi mendapatkan data yang cukup mengenai masalah medis pasien (termasuk adanya keterbatasan kemampuan fisik maupun mental) dan mendapatkan informasi mengenai latar belakang sosial budaya, pendidikan tingkat ekonomipasien dan/atau keluarga. Pada pasien yang mengalami kendala dalam berkomunikasi, maka pemberian informasi dan edukasi dapat disampaikan kepada keluarga atau pendamping pasien atas seizin pasien. Informasi dan edukasi disampaikan kepada pasien sebanyak yang dikehendaki pasien, yang dokter atau tenaga kesehatan lain merasa perlu untuk disampaikan dengan memperhatikan kesiapan mental pasien. Informasi dan edukasi disampaikan kepada keluarga pasien sebanyak kepada keluarga pasien sebanyak yang pasien/keluarga kehendaki dan sebanyak yang diperlukan tenaga kesehatan agar dapat menentukan tindakan selanjutnya. 1. Tempat Pelaksanaan Penyampaian edukasi dan informasi persiapan rawat inap kepada pasien dan keluarga dilakukan di ruang IGD RS Jiwa Dr. Soeharto Heerdjan Jakarta 2. Cara Penyampaian a. Informasi penting sebaiknya dikomunikasikan secara langsung, tidak melalui telepon, juga tidak diberikan dalam bentuk tulisan yang dikirim melalui pos, faximile, SMS (Short Message Service), e-mail, maupun via chat melalui sosial media. b. Informasi diberikan dalam konteks nilai, budaya dan latar belakang pasien dan/atau keluarga. c. Menilai sejauh mana penilaian pasien dan/atau keluarga tentang hal yang akan dibicarakan d. Menanyakan kepada pasien dan/atau keluarga, sejauh mana informasi yang diinginkan dan mengamati kesiapan pasien dan/atau keluarga menerima edukasi dan informasi yang akan diberikan.

89


3. Persiapan pemberian edukasi dan informasi a. Materi yang akan disampaikan b. Kondisi lingkungan yang harus diperhatikan untuk membuat pasien dan/atau keluarga merasa nyaman dan bebas, antara lain: 

Dilakukan dalam ruang khusus atau yang dapat menjamin privasi

Ruangan cukup luas bagi pasien dan pendamping pasien untuk kenyamanan mereka

Penempatan meja, kursi atau barang-barang lain hendaknya tidak menghambat komunikasi

Suasana tenang, tidak bising dan tidak sering ada interupsi (contoh: pemberi edukasi dan informasi tidak menerima telepon atau mengerjakan pekerjaan lain saat sedang menyampaikan edukasi dan informasi)

c. Waktu yang cukup d. Mengetahui orang yang akan hadir (sebaiknya pasien ditemani keluarga/orang yang ditunjuk, bila hanya keluarga yang hadir sebaiknya lebih dari satu orang) e. Menyiapkan alat tulis seperti bolpoin untuk digunakan pemberi edukasi

dan

informasi

serta

pasien

dan/atau

keluarga

menandatangani form pemberian edukasi dan informasi setelah seluruh materi edukasi dan informasi disampaikan dan diterima oleh pihak pasien dan/atau keluarga 4. Metode Edukasi a. Wawancara Wawancara

merupakan

cara

sistematis

untuk

memperoleh

informasi-informasi dalam bentuk pernyataan-pernyataan lisan mengenai suatu objek atau peristiwa. b. Demonstrasi Cara

penyajian

edukasi

dengan

memperagakan

atau

mempertunjukkan suatu tindakan baik yang sebenarnya maupun tiruan yang disertai dengan penjelasan lisan. Dengan metode ini penerima edukasi akan lebih berkesan secara mendalam, sehingga membentuk pengertian dengan baik dan sempurna.

90


c. Diskusi Teknik diskusi dimana terjadi interaksi antara dua individu atau lebih yang

terlibat

saling

tukar

menukar

pengalaman,

informasi,

memecahkan masalah. Dapat terjadi juga semua aktif, tidak ada yang pasif sebagai pendengar saja.

5. Petunjuk teknis pengisian Form Assesmen Kebutuhan Komunikasi dan Edukasi a. Pendamping keluarga,

adalah orang/institusi yang

menjadi

pendamping atau penanggung jawab pasien b. Bahasa utama, adalah bahasa yang dikuasai oleh pasien dan yang dipergunakan pasien sehari-hari c. Perlu penerjemah, apabila pasien/pendamping pasien tida dapat menggunakan Bahasa Indonesia dan petugas RSJ Dr. Soeharto Heerdjan

yang

bertugas

tidak

menguasai

bahasa

yang

dipergunakan pasien dan/atau keluarga d. Bahasa isyarat,

apabila pasien dan/atau keluarga tida bisa

berbicara dan hanya dapat menggunakan bahasa isyarat e. Kesiapan belajar, kondisi pasien dan/atau keluarga memungkinkan untuk menerima edukasi f.

Gangguan bicara, apabila pasien mengalami gangguan bicara

g. Tingkat pendidikan sasaran, adalah tingkat pendidikan pasien h. Kemudahan mendapat informasi, adalah kemampuan yang dominan dan memungkinkan pasien lebih cepat menerima edukasi yang disampaikan i.

Hambatan belajar, adalah kondisi/situasi yang ada pada pasien dan/atau keluarga yang menghambat dalam proses pemberian edukasi

j.

Kesediaan

menerima

edukasi,

kesediaan

pasien

dan/atau

keluarga untuk menerima edukasi dan menuliskan alasannya jika belum dapat menerima edukasi k. Penerima edukasi, adalah sasaran yang menerima edukasi l.

Tujuan edukasi, target kemampuan yang diharapkan dari pasien dan/atau keluarga setelah mendapatkan edukasi

m. Nilai dan keyakinan, kepercayaan pasien dan/atau keluarga terhadap keyakinan adanya Tuhan

91


n. Ketaatan beribadah, adalah ketaatan pasien dalam menjalankan ibadah sesuai dengan agama/keyakinan yang dianutnya.

6. Petunjuk Teknis Pengisian Form Pemberian Edukasi Dan Informasi Persiapan Rawat Inap Kepada Pasien dan Keluarga di Ruang IGD a. Kebutuhan edukasi dan informasi Terdiri dari 8 penjelasan terkait hal-hal yang perlu diketahui oleh pasien dan/atau keluarga terkait persiapan rawat inap dan peraturan yng harus dipatuhi oleh pasien dan/atau keluarga selama berada di ruang IGD, di antaranya: 

Penerapan 3M sebagai protokol kesehatan Petugas kesehatan menjelaskan kepada pasien dan/atau keluarga untuk tetap mematuhi protokol kesehatan yaitu Memakai Masker, Mencuci Tangan, dan Menjaga jarak selama berada di lingkungan RS Jiwa Dr. Soeharto Heerdjan Jakarta. Serta keluarga yang mendampingi pasien di dalam ruang IGD cukup satu orang saja, dan apabila masih ada keluarga lain dipersilahkan menunggu di tempat yang telah disediakan dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan

Pentingnya vaksinasi Covid-19 di masa pandemi Petugas memaparkan kepada pasien dan/atau keluarga tentang pentingnya melakukan vaksinasi Covid-19 untuk meminimalisir penyebaran virus Covid-19. Petugas juga menanyakan status vaksinasi pasien yang akan dirawat inap, dan

bila

pasien

belum

mendapatkan

vasin,

petugas

menjelaskan tentang alur vaksinasi di RS Jiwa Dr. Soeharto Heerdjan dan memberikan informed consent kepada pasien dan/atau keluarga apabila menyetujui tindakan vaksinasi di RS Jiwa Dr. Soeharto Heerdjan. 

Patuh obat bagi pasien Petugas kesehtaan memberikan penjelasan kepada pasien dan/atau keluarga tentang kepatuhan dalam minum obat yang didapat dari RS. Petugas memberikan edukasi tentang manfaat bila patuh dalam minum obat dan akibat yang akan terjadi apabila pasien tidak mematuhi aturan dalam meminum obat.

92


Jadwal kontrol pasca rawat inap Petugas memberikan informasi kepada pasien dan/atau keluarga kapan harus kembali ke RS untuk melakukan kontrol setelah selesai dirawat inap di RS jIwa Dr. Soeharto Heerdjan.

Jam besuk pasien Petugas kesehatan memberikan informasi kepada keluarga tentang jam besuk yang berlaku di RS Jiwa Dr. Soeharto Heerdjan Jakarta. Dan khusus di masa pandemi, jam besuk ditiadakan untuk sementara, dan keluarga bisa menanyakan keadaan perkembangan perawatan pasien via telepon.

Rencana pemeriksaan di ruang IGD Petugas kesehatan menjelaskan kepada pasien pemeriksaan apa saja yang akan dilakukan selama pasien berada di ruang IGD, diantaranya:

-

Pemeriksaan Laboratorium

-

Skrining Covid-19

-

Rontgen Thorax

Rencana tindakan di ruang IGD Petugas kesehatan menjelaskan kepada pasien tentang tindakan yang akan dilakukan kepada pasien yang gaduh gelisah, diantaranya:

-

Fiksasi

-

Injeksi

-

Isolasi

Respon time IGD Petugas menjelaskan kepada keluarga tentang berapa lama waktu yang dibutuhkan oleh petugas IGD dalam melakukan pemeriksaan penunjang hingga hasilnya keluar. Petugas juga menjelaskan bahwa keluarga harus melakukan perjanjian rawat inap sebelum pasien dipindahkan ke ruang perawatan, sehingga keluarga harus mendampingi pasien di RS hingga pasien pindah ke ruang perawatan.

93


b. Metode Edukasi Metode pemberian edukasi dan informasi dapat berupa wawancara, demonstrasi ataupun diskusi c. Tanggal dan jam Berisi waktu penyampaian edukasi yang diberikan kepada pasien dan/atau keluarga d. Nama pasien/keluarga dan tanda tangan Merupakan nama pasien dan/atau keluarga serta tanda tangan yang menjadi sasaran pemberian edukasi e. Nama edukator dan tanda tangan Merupakan nama dan tanda tangan petugas kesehatan yang menyampaikan edukasi dan informasi f.

Evaluasi Melakukan evaluasi kembali terhadap materi edukasi dan informasi yang telah disampaikan, untuk mengetahui apakah pasien dan/atau keluarga sudah memahami materi edukasi yang telah disampaikan. Dan dapat dilakukan edukasi ulang apabila masih ada yang belum dipahami oleh pasien dan/atau keluarga.

94


BAB IV DOKUMENTASI Setiap petugas dalam memberikan inforasi dan edukasi pasien wajib untuk mengisi formulir informasi dan edukasi, dan ditandatangani kedua belah pihak antara tenaga kesehatan dan pasien atau keluarga pasien. Hal ini dilakukan sebagai bukti bahwa pasien dan keluarga pasien sudah diberikan informasi dan edukasi yang benar.

95


Lampiran 4.2 Form pemberian edukasi dan informasi persiapan rawat inap kepada pasien dan keluarga Nama Tanggal Lahir Jenis Kelamin No. RM

: : : :

Tanggal Masuk

:

Ruangan

:

Kelas

:

Beri tanda √ pada kotak yang tersedia

Tanggal

Kebutuhan Edukasi dan Informasi

Metode Edukasi

Edukator Nama

Paraf

Pasien/Keluarga Nama

Paraf

Evaluasi

EDUKASI Penerapan 3M sebagai protokol kesehatan

Pentingnya vaksinasi Covid-19 di masa pandemi

 Wawancara

 Sudah mengerti

 Diskusi

 Edukasi ulang

 Demonstrasi

 Wawancara

 Sudah mengerti

 Diskusi

 Edukasi ulang

 Demonstrasi

 Wawancara

Patuh obat bagi pasien

 Sudah mengerti

 Diskusi

 Edukasi ulang

 Demonstrasi

 Wawancara

Jadwal kontrol pasca rawat inap

 Sudah mengerti

 Diskusi

 Edukasi ulang

 Demonstrasi

INFORMASI  Wawancara

Jam besuk asien (masa pandemi) Rencana pemeriksaan di ruang IGD (Laboratorium, Rontgen Thorax, Skrining Covid-19) Rencana tindakan di ruang IGD (Fiksasi, Injeksi, Isolasi)

 Diskusi  Demonstrasi

 Wawancara  Diskusi  Demonstrasi

 Wawancara  Diskusi  Demonstrasi

 Wawancara

Respon time IGD

 Diskusi  Demonstrasi

 Sudah mengerti  Edukasi ulang

 Sudah mengerti  Edukasi ulang

 Sudah mengerti  Edukasi ulang

 Sudah mengerti  Edukasi ulang

96


KEGIATAN 5 : Review panduan pemberian edukasi dan informasi persiapan rawat inap kepada pasien dan keluarga Lampiran 5.1 Dokumentasi kegiatan diskusi bersama dengan mentor

Lampiran 5.2 Notulensi kegiatan diskusi dengan mentor

97


Lampiran 5.3 Dokumentasi kegiatan diskusi bersama rekan kerja

98


KEGIATAN 6 : Uji coba panduan pemberian edukasi dan informasi persiapan rawat inap kepada pasien dan keluarga Lampiran 6.1 Form yang akan diujicobakan

99


Lampiran 6.2 Dokumentasi Kegiatan uji coba form pemberian edukasi dan informasi

100


Lampiran 6.3 Contoh pengisian form

101


KEGIATAN 7 : Evaluasi hasil uji coba panduan pemberian edukasi dan informasi persiapan rawat inap kepada pasien dan keluarga Lampiran 7.1 Dokumentasi hasil review uji coba bersama mentor

102


FORM PENGENDALIAN AKTUALISASI OLEH MENTOR Kegiatan 1

: Penyampaian rencana kegiatan kepada Kepala Ruangan

Penyelesaian Kegiatan

Catatan Mentor

Paraf Mentor

2. Output Kegiatan Terhadap Pemecahan Isu 

Jadwal untuk pertemuan dengan Kepala Ruangan akan dilakukan pada hari Kamis, 16 September 2021 pada pukul 14.00 WIB

Hadir tepat waktu pada pertemuan dengan Kepala Ruangan sesuai dengan waktu yang telah disepakati 103


Rencana kegiatan yang akan dilaksanakan dalam rangka aktualisasi peserta Latsar CPNS Kemenkes 2021 telah disampaikan

kepada kepala ruangan dan mendapatkan

persetujuan

Diskusi bersama Kepala Ruangan terkait rencana kegiatan yang akan dilaksanakan

104


Mendapatkan izin untuk menyampaikan rencana kegiatan yang telah disetujui kepada rekan kerja (perawat) di ruang IGD RS Jiwa Dr. Soeharto Heerdjan.

3. Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan Saya mengawali rencana kegiatan ini dengan menyampaikan gagasan

saya

kepada

Kepala

Ruangan

untuk

mendapatkan

persetujuan dengan sikap sopan dan penampilan yang rapi sebagai wujud aktualisasi Etika Publik. Kegiatan yang saya rencanakan ini adalah sebagai upaya perubahan untuk menciptakan pelayanan yang bermutu yang merupakan wujud dari aktualisasi Komitmen Mutu. Dalam menghadiri pertemuan dengan Kepala Ruangan saya harus datang tepat waktu sesuai dengan jadwal yang telah disepakati. Hal itu adalah bentuk aktualisasi dari Anti Korupsi. Saat menyampaikan rencana kegiatan kepada Kepala Ruangan saya akan menyampaikan dengan teliti, detail, akurat dan bertanggung jawab rencana kegiatan yang telah saya buat sebagai aktualisasi dari Akuntabilitas, dan setelah itu saya akan meminta pendapat dari Kepala Ruangan terkait rencana yang telah saya paparkan. Kemudian pendapat dari Kepala Ruangan akan saya tampung sebagai masukan dan mengadakan diskusi dengan Kepala Ruangan untuk mencapai mufakat. Hal tersebut adalah salah satu wujud aktualisasi dari Nasionalisme. 105


4. Kontribusi Terhadap Visi-Misi Organisasi Meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang kompeten, profesional dan berintegritas

5. Penguatan Nilai Organisasi -

Bertanggung jawab

Kegiatan 2

: Penyampaian rencana kegiatan kepada rekan kerja (perawat)

106


Penyelesaian Kegiatan

Catatan Mentor

Paraf Mentor

2. Output Kegiatan Terhadap Pemecahan Isu 

Jadwal untuk pertemuan dengan rekan kerja (perawat) akan dilaksanakan pada hari Kamis, 23 September 2021

Rancangan aktualisasi beserta rencana kegiatannya siap disampaikan kepada rekan kerja(perawat) di ruang IGD

107


Hadir dalam pertemuan dengan tepat waktu, yaitu pada hari Kamis, 23 September 2021 pada pukul 14.00 WIB.

Rencana kegiatan terampaikan kepada rekan kerja (perawat) dan mendapat dukungan dari para perawat

108


Melaksanakan diskusi bersama dengan rekan perawat terkait rancangan aktualisasi yang akan dilaksanakan

3. Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan Selanjutnya saya akan melanjutkan penyampaikan kepada reka kerja saya terkait dengan rencana kegiatan yang telah saya buat dan menjelaskan dengan sopan santun yang merupakan wujud dari nilai Etika Publik dan memberikan penjelasan dengan jelas dan penuh dengan tanggung jawab yang merupakan aktualisasi dari Akuntabilitas. Dalam menghadiri pertemuan dengan rekan kerja tersebut, saya akan menghadiri dengan tepat waktu sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan yang merupakan wujud dari aktualisasi Anti Korupsi. Setelah menyampaikan rencana kegiatan, saya akan mempersilahkan

rekan

kerja

saya

untuk

memberikan 109


masukan-masukan terkait dengan apa yang telah saya sampaikan. Kemudian saya akan menampung pendapat yang saya terima sebagai acuan saya dalam melakukan perbaikan. Hal itu merupakan wujud dari nilai Nasionalisme.

4. Kontribusi Terhadap Visi-Misi Organisasi 

Meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang kompeten, profesional dan berintegritas

5. Penguatan Nilai Organisasi 

Bertanggung jawab

Berkeadilan

110


Kegiatan 3

: Mengumpulkan literatur terkait penyusunan panduan pemberian edukasi dan informasi

Penyelesaian Kegiatan

Catatan Mentor

Paraf Mentor

2. Output Kegiatan Terhadap Pemecahan Isu 

Literatur yang dibutuhkan

111


Koordinasi dengan Kepala Ruangan terkait literatur yang diperoleh

Koordinasi dengan mentor terkait literatur yang sudah diperoleh

112


3. Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan Setelah menyampaikan rencana kegiatan kepada Kepala Ruangan dan rekan kerja, saya akan mulai mengumpulkan data-data yang saya butuhkan terkait dengan rencana kegiatan saya. saya akan mengumpulkan data-data secara efektif dan efisie dan tanpa mengurangi atau melebih-lebihkan data tersebut yang merupakan aktualisasi dari nilai Anti Korupsi dan Komitmen Mutu. Dan dalam koordinasi dengan Kepala ruangan dan mentor, saya akan menyampaikan data yang telah saya kumpulkan dengan penuh tanggung jawab, yang merupakan wujud dari nilai Akuntabilitas. Dan pada saat bertemu dengan mentor dan kepala ruangan saya akan melakukan diskusi dan mencatat segala masukan yang diberikan oleh kepala ruangan ataupun mentor yang merupakan wujud dari nilai Nasionalisme. 4. Kontribusi Terhadap Visi-Misi Organisasi 

Meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang kompeten, profesional dan berintegritas

5. Penguatan Nilai Organisasi 

Bertanggung jawab

Berkeadilan

113


Kegiatan 4

: Membuat panduan pemberian edukasi/informasi

114


115


116


117


Kegiatan 5

: Review panduan pemberian edukasi dan informasi persiapan rawat inap kepada pasien dan keluarga di ruang IGD RS

Jiwa Dr. Soeharto Heerdjan Jakarta

Penyelesaian Kegiatan

Catatan Mentor

Paraf Mentor

2. Output Kegiatan Terhadap Pemecahan Isu 

Review panduan pemberian edukasi dan

informasi

persiapan rawat inap kepada pasien dan keluarga di ruang

118


IGD RS Jiwa Dr. Soeharto Heerdjan jakarta bersama mentor

Review panduan pemberian edukasi dan

informasi

persiapan rawat inap kepada pasien dan keluarga di ruang IGD RS Jiwa Dr. Soeharto Heerdjan Jakarta bersama rekan kerja (perawat)

119


Melakukan diskusi dengan rekan kerja (perawat)

3. Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan Pada kegiatan ini saya melakukan review bersama dengan mentor dan juga bersama rekan kerja. Pada saat melakukan review, saya akan menjelaskan kepada mereka apa yang telah saya kerjakan dengan penuh tanggung jawab yang merupakan wujud dari nilai Akuntabilitas. Pelaksanaan review ini dimaksudkan untuk merevisi kembali form pemberian edukasi dan informasi serta media edukasi berupa leaflet yang telah saya buat untuk memastikan apakah sudah bisa diuji cobakan atau tidak aga bisa dinilai seberapa baik dalam memingkatkan kualitas mutu pelayanan. Hal itu merupakan

120


aktualisasi dari nilai Komitmen Mutu.

Pada saat melakukan

review saya akan menjelaskan dengan detail, akurat dan jelas, serta mengutamkan sopan santun yang mewujudkan nilai Etika Publik. Setelah menjelaskan, saya akan melakukan diskusi dengan rekan kerja tentang form dan leaflet yang telah saya susun. Apabila ada pendapat yang berbeda ataupun masukan lain dari rekan kerja, akan didiskusikan kembali bersama-sama untuk mendapatkan hasil yang diinginkan. Hal tersebut merupakan wujud aktulisasi dari nilai Nasionalisme. Setelah semua rangkaian kegiatan meriview dan berdiskusi, saya akan segera menyelesaikan kembali form dan media yang telah saya kerjakan, sesuai dengan hasil yang telah disepakati dengan tepat waktu sesuai dengan waktu yang sudah ditetapkan. Hal itu merupakan wujud dari nilai Anti Korupsi. 4. Kontribusi Terhadap Visi-Misi Organisasi 

Meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang kompeten, profesional dan berintegritas

Meningkatkan sarana prasarana untuk mendukung terwujudnya layanan-layanan unggulan pusat rujukan layanan neuropsikiatri

5. Penguatan Nilai Organisasi 121


Bertanggung jawab

Ketulusan

Berkeadilan

Sosial

Manusiawi

Kegiatan 6

: Uji coba penduan pemberian edukasi dan informasi persiapan rawat inap kepada pasien dan keluarga di ruang IGD RS Jiwa Dr. Soeharto Heerdjan Jakarta

122


Penyelesaian Kegiatan

Catatan Mentor

Paraf Mentor

2. Output Kegiatan Terhadap Pemecahan Isu 

Menyiapkan panduan yang akan diuji cobakan

123


Melaksanakan uji coba penggunaan panduan pemberian edukasi dan informasi persiapan rawat inap kepada pasien dan keluarga di ruang IGD RS Jiwa Dr. Soeharto Heerdjan Jakarta

124


Contoh hasil pengisian form pemberian edukasi dan informasi persiapan rawat inap

3. Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan Pelaksanaan uji coba panduan pemberian edukasi dan informasi persiapan rawat inap kepada pasien dan keluarga akan saya laksanakan dengan penuh tanggung jawab yang merupakan wujud dari nilai Akuntabilitas. Uji coba dilaksanakan sesuai dengan

125


jadwal yang telah ditentukan dari awal dan diselesaikan dengan tepat waktu sehingga hal tersebut mencerminkan nilai Anti Korupsi. pelaksanaan uji coba ini dimaksudkan untuk lebih meningkatkan lagi kinerja perawat di ruang IGD sehingga kualitas mutu pelayanan di rumah sakit juga semakin meningkat, dan hal tersebut mencerminkan nilai Komitmen Mutu. 4. Kontribusi Terhadap Visi-Misi Organisasi 

Meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang kompeten, profesional dan berintegritas

Meningkatkan

sarana

prasarana

untuk

mendukung

terwujudnya layanan-layanan unggulan pusat rujukan layanan neuropsikiatri 5. Penguatan Nilai Organisasi 

Bertanggung jawab

Ketulusan

126


Kegiatan 7

: Evaluasi hasil uji coba panduan pemberian edukasi dan informasi persiapan rawat inap kepada pasien dan keluarga

Penyelesaian Kegiatan

Catatan Mentor

Paraf Mentor

2. Output Kegiatan Terhadap Pemecahan Isu 

Data hasil uji coba telah terkumpul

Kegiatan evaluasi hasil uji coba panduan pemberian edykasi dan informasi

Melakukan diskusi bersama mentor dan kepala ruangan

127


Revisi panduan sesuai masukan dari mentor

3. Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan Setelah melakukan uji coba terhadap panduan pemberian edukasi dan informasi persiapan rawat inap, maka selanjutnya yang perlu dilakukan adalah mengevaluasi hasil uji coba yang telah dilakukan.dalam mengevaluasi hasil uji coba terhadap panduan ini, saya akan menggunakan data-data yang telah diperoleh dengan sebenar-benarnya, tanpa mengurangi ataupun melebih-lebihkan, yang dimana ini adalah wujud dari nilai Anti Korupsi. selanjutnya saya akan menyampaikan hasil evaluasi yang telah saya dapatkan kepada mentor dan kepala ruangan

128


dengan penuh rasa tanggung jawab, yang mewujudkan nilai Akuntabilitas. Penyampaian hasil evaluasi ini pun akan saya sampaikan dengan sopan, hal ini adalah wujud dari nilai Etika Publik, setelah itu saya akan berdiskusi dengan mentor dan kepala ruangan dan menerima segala masukan-masukan yang diberikan terkait dengan hasil evaluasi uji coba panduuan pemberian edukasi dan informasi persiapan rawat inap ini yang merupakan aktualisasi dari nilai Nasionalisme. Hasil akhir dari pembuatan

panduan

pemberian

edukasi

dan

informasi

persiapan rawat inap ini diharapkan ke depannya bisa berguna terutama bagi perawat dalam menyampaikan edukasi dan informasi kepada pasien dan keluarga, yang merupakan wujud dari Komitmen Mutu.

4. Kontribusi Terhadap Visi-Misi Organisasi 

Meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang kompeten, profesional dan berintegritas

Meningkatkan sarana

prasarana

untuk

mendukung

terwujudnya layanan-layanan unggulan pusat rujukan layanan neuropsikiatri

129


5. Penguatan Nilai Organisasi 

Bertanggung jawab

130


PENGENDALIAN AKTUALISASI OLEH COACH

Catatan Coach     

Untuk laporan hasil aktualisasi, hasil diuraikan per kegiatan. Dalam 1 kegiatan dijelaskan tahapan, output, deskripsi kegiatan, keterkaitan dengan visi misi RS, penerapan nilai ANEKA, analisis dampak, serta manfaat. Setelah itu dilanjutkan dengan pengisian tabel RTL dimana pada tabel RTL durasi kegiatan diganti dengan waktu pelaksanaan Untuk power point 1 kegiatan dirangkum dalam 1 slide Tampilkan testimoni dari rekan kerja, bisa berupa video ataupun kalimat yang disusun dalam kotak-kotak Setelah halaman referansi pada laporan, kemudian tambahkan lampiran yang juga memuat form pengendalian mentor dan coach.

131


Catatan coach:  Perbanyak bukti atau dokumentasi-dokumentasi saat pelaksanaan aktualisasi  Pada power point gunakan bahasa yang singkat dan dibuat dalam bentuk poin saja untuk uraian manfaat, kendala, dan analisis dampak.  Jika memungkinkan masukka video testimoni ke dalam slide presentasi  Pada poin substansi, ceritakan alur kegiatan kemudian masukkan dokumentasi-dokumentasi sebagai bukti pendukung terlaksananya kegiatan  Jika tidak memungkinkan untuk memasukka video testimoni dalam slide bisa diganti dengan kata-kata yang kemudian disusun dalam kotak.

132


LAPORAN AKTUALISASI Optimalisasi pemberian edukasi dan informasi melalui penyusunan panduan pemberian edukasi dan informasi persiapan rawat inap kepada pasien dan keluarga di Ruang IGD RS Jiwa Dr. Soeharto Heerdjan Jakarta tahun 2021 Milka Maramba, S.Kep., Ns. NIP. 199405032020122008 Perawat Ahli Pertama

RS Jiwa Dr. Soeharto Heerdjan


Pendahuluan

ASN

Perawat sebagai educator

Kepuasan Pasien

Kualitas Mutu Pelayanan


RS Jiwa Dr. Soeharto Heerdjan VISI Menjadi Pusat Rujukan Nasional Layanan Neuropsikiatri MISI • Menyelenggarakan kegiatan promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif yang komprehensif profesional dan bemutu berbasis layanan neuropsikiatri • Menyelenggarakan penelitian dan pelatihan yang berbasis layanan neuropsikiatri • Meningkatkan sarana prasarana untuk mendukung terwujudnya layananlayanan unggulan pusat rujukan layanan neuropsikiatri • Meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia yang kompeten, profesional dan berintegritas


TUSI JABATAN PESERTA No.

Kegiatan

Sumber

1.

Melakukan pengkajian keperawatan lanjutan pada individu, keluarga

SKP

2.

Merumuskan diagnosa keperawatan pada individu

SKP

3. 4. 5.

Melakukan pendidikan kesehatan pada individu, keluarga, kelompok, masyarakat Melakukan upaya membuat pasien tidur Melakukan tatakelola keperawatan perlindungan terhadap pasien dengan risiko trauma/injury

SKP SKP SKP

6.

Melakukan komunikasi terapeutik dalam pemberian asuhan keperawatan

SKP

7.

Memfasilitasi suasana lingkungan yang tenang dan aman

SKP

8.

Melakukan evaluasi tindakan keperawatan pada individu

SKP

9.

Melakukan dokumentasi asuhan keperawatan

SKP


ISU TERPILIH

Manajemen ASN, WoG Belum optimalnya pelaksanaan pengkajian fisik pada pasien dengan gangguan jiwa di ruang IGD RS Jiwa Dr. Soeharto Heerdjan tahun 2021

Manajemen ASN, Pelayanan Publik Belum optimalnya pemberian pendidikan kesehatan kepada pasien dan keluarga di ruang IGD RS Jiwa Dr. Soeharto Heerdjan Tahun 2021

Manajemen ASN Belum optimalnya perumusan diagnosa keperawatan pada pasien di ruang IGD RS. Jiwa Dr. Soeharto Heerdjan Tahun 2021


Kriteria No

1

Keterkaitan

Isu

Dengan Agenda 3

U

S

G

dengan gangguan jiwa di ruang Manajemen ASN, Whole of IGD RS Jiwa Dr. Soeharto Goverment

4

5

5

Jumlah

Prioritas

14

2

Belum optimalnya pelaksanaan

CORE ISU

pengkajian fisik pada pasien

Belum optimalnya pemberian informasi dan edukasi persiapan rawat inap kepada pasien dan keluarga di ruang IGD RS Jiwa Dr. Soeharto Heerdjan Jakarta

Heerdjan tahun 2021

2

Belum optimalnya pemberian edukasi dan informasi kepada individu/keluarga di ruang IGD

Manajemen ASN,

RS Jiwa Dr. Soeharto Heerdjan Pelayanan Publik

5

5

5

15

1

4

4

4

12

3

Tahun 2021

3

Belum optimalnya perumusan diagnosis

keperawatan

pada

pasien di ruang IGD RS. Jiwa Dr. Manajemen ASN Soeharto Heerdjan Tahun 2021


ANALISIS PENYEBAB


FORM EDUKASI

FORM INFORMASI


ANALISIS DAMPAK Informasi tidak tersampaikan secara menyeluruh kepada pasien dan keluarga

Ketidakpuasan pasien dan keluarga

Penatalaksanaan tindakan keperawatan terhambat

Kurang pengetahuan pasien dan keluarga

Penilaian kinerja perawat menurun

Durasi pemberian layanan ksehatan meningkat

Pertanyaan berulang dari pasien dan keluarga

Penurunan kualitas pelayanan kesehatan

Penumpukan pasien di ruang IGD

Komplain dari pasien dan keluarga

GAGASAN PEMECAHAN ISU Pembuatan panduan pemberian informasi dan edukasi persiapan rawat inap bagi pasien dan keluarga di IGD RS Jiwa Dr. Soeharto Heerdjan Jakarta tahun 2021


RANGKAIAN KEGIATAN Menyampaikan rencana kegiatan kepada kepala ruangan

Menyampaikan rencana kegiata n kepada rekan kerja

Pengumpulan data

Menyusun panduan

Review panduan

Uji coba paduan

Evaluasi

Pengajuan


Investment Areas 1

Sourcing and Partnerships

3

Digital Marketing

Choose from over a thousand professionallymade templates to fit any objective or topic.

Make it your own by customizing it with text and photos.

2

Insurance

4

Technology

Choose from over a thousand professionallymade templates to fit any objective or topic.

Apply page animations and transitions to emphasize ideas and make them even more memorable.


Kegiatan 1 – penyampaian rencana kegiatan kepada kepala ruangan (18/09/2021 • Menentukan jadwal (karu) • Menghadiri pertemuan • Penyampaian rencana kegiatan (karu) • Melaukan diskusi • Meminta izin untuk menyampaikan rencana kegiatan kepada rekan kerja

• • • • •

TAHAPAN

Jadwal pertemuan (karu) Menghadiri pertemuan Penyampaian rencana kegiatan Melakukan diskusi Izin untuk menyampaikan kepada rekan kerja

• Etika publik : bersikap sopan santun • Komitmen mutu : menciptakan pelayanan bermutu • Anti korupsi : hadir tepat waktu • Akuntabilitas : menyampaikan dengan teliti dan bertanggung jawab • Nasionalisme : berdiskusi

NILAI ANEKA

OUTPUT

• Bagi peserta : rencana tersampaikan, mendapatkan dukungan, melatih berkomunikasi dengan atasan • Bagi unit kerja : memudahkan pelayanan perawat kepada pasien • Bagi RSJSH : kualitas mutu pelayanan semakin baik

MANFAAT

• Pertemuan tidak kondusif • Rencana tidak tersampaikan dengan baik • Tidak mendapatkan dukungan

DAMPAK

• Visi : Menjadi pusat rujukan nasional layanan neuropsikiatri • Misi : Meningkatkan kualitas SDM yang kompeten, profesional dan berintegritas • Nilai Organisasi : Bertanggung Jawab

PENCAPAIAN VISI, MISI, NILAI RSJSH

• Berjalan sesuai rencana

KENDALA


DOKUMENTASI


Kegiatan 2 – penyampaian rencana kegiatan kepada rekan kerja (23/09/2021) • Menentukan jadwal pertemuan • Menyiapkan rencana kegiatan • Menghadiri pertemuan • Penyampaian kepada rekan kerja • Diskusi bersama rekan kerja

• Jadwal pertemuan (rekan kerja) • Rancangan siap disampaikan • Pertemuan terlaksana • Rencana kegiatan tersampaikan • Diskusi terlaksana dan mendapat dukungan dari rekan kerja

TAHAPAN

NILAI ANEKA

OUTPUT

• Bagi peserta : rencana tersampaikan, mendapatkan dukungan, melatih berkomunikasi dan menyampaikan pendapat • Bagi unit kerja : memudahkan pelayanan perawat kepada pasien • Bagi RSJSH : kualitas mutu pelayanan semakin baik

MANFAAT

• Anti Korupsi : hadir tepat waktu • Etika publik : bersikap sopan santun • Akuntabilitas : menyampaikan dengan tanggung jawab • Nasionalisme : melakukan diskusi bersama

• Pertemuan tidak kondusif • Rencana tidak tersampaikan dengan baik • Tidak mendapatkan dukungan

DAMPAK

• Visi : Menjadi pusat rujukan nasional layanan neuropsikiatri • Misi : Meningkatkan kualitas SDM yang kompeten, profesional dan berintegritas • Nilai Organisasi : Bertanggung Jawab dan Berkeadilan

PENCAPAIAN VISI, MISI, NILAI RSJSH

• Sulit mengumpulkan seluruh perawat IGD

KENDALA


DOKUMENTASI


Kegiatan 3 – mengumpulkan literatur terkait panduan pemberian edukasi dan informasi (20-24/09/2021) • Mengumpulkan literatur yang dibutuhkan dalam penyusunan panduan pemberian edukasi dan informasi • Melaukan koordinasi dengan kepala ruangan • Melakukan koordinasi dengan mentor

• Literatur terkumpul • Koordinasi dengan kepala ruangan terlaksana • Koordinasi dengan mentor terlaksana

TAHAPAN

• Anti Korupsi : tidak melebih-lebihkan • Akuntabilitas : bertanggung jawab • Nasionalisme : menerima masukan dan arahan

NILAI ANEKA

OUTPUT

• bagi peserta : melatih peserta untuk mencari literatur yang terpercaya • bagi unit kerja : menjadi acuan dalam pemberian edukasi • bagi unit organisasi : menjadi acuan pemberian edukasi agar kualitas mutu pelayanan meningkat

MANFAAT

• Literatur yang terkumpul tidak akan sesuai dengan panduan yang akan disusun

DAMPAK

• Visi : Menjadi pusat rujukan nasional layanan neuropsikiatri • Misi : Meningkatkan kualitas SDM yang kompeten, profesional dan berintegritas • Nilai Organisasi : Bertanggung Jawab dan Berkeadilan

PENCAPAIAN VISI, MISI, NILAI RSJSH

• Minimnya literatur yang membahas tentang pemberian edukasi dan informasi di ruang IGD

KENDALA


DOKUMENTASI


Kegiatan 4 – menyusun panduan pemberian edukasi dan informasi persiapan rawat inap (27/09/2021 s/d 01/10/2021) • Menelaah dan merumuskan data yang akan dicantumkan • Menyusun panduan • Mengkonsultasikan panduan kepada mentor • Merevisi sesuai dengan masukan dan arahan mentor

• Data yang dibutuhkan telah terkumpul • Panduan pemberian edukasi dan informasi telah tersusun • Konsultasi dengan mentor dilaksanakan • Merevisi panduan sesuai dengan masukan dari mentor

TAHAPAN

• Akuntabilitas : menyusun panduan denganbertanggung jawab • Komitmen Mutu : membuat panduan untuk peningkatan kualitas mutu pelayanan • Anti Korupsi : Menyelesaikan dengan tepat waktu

NILAI ANEKA

OUTPUT

• bagi peserta : melatih peserta untuk menyusun panduan • bagi unit kerja : mempermudah perawat dalam memberikan edukasi • bagi unit organisasi : meningkatkan kualitas mutu pelayanan rumash sakit terutama dalam hal pemberian edukasi

MANFAAT

• Koordinasi dengan mentor tidak akan terjalin dengan baik, sehingga dalam penyelesaiannya tidak akan optimal

DAMPAK

• Visi : Menjadi pusat rujukan nasional layanan neuropsikiatri • Misi : Meningkatkan kualitas SDM yang kompeten, profesional dan berintegritas • Nilai Organisasi : Bertanggung Jawab dan Ketulusan

PENCAPAIAN VISI, MISI, NILAI RSJSH

• Waktu penyusunan yang sangat singkat sehingga harus dilanjutkan ke minggu berikutnya

KENDALA


DOKUMENTASI


Kegiatan 5 – Review panduan pemberian edukasi dan informasi persiapan rawat inap (06-07/10/2021) • Review panduan bersama mentor • Review panduan berama rekan kerja • melakukan diskusi dengan rekan kerja

• Review panduan bersama mentor terlaksana • Review panduan bersama rekan kerja terlaksana • diskusi bersama rekan kerja terlaksana

TAHAPAN

• Akuntabilitas : menjelaskan dengan detail dan akurat dengan penuh tanggung jawab • Komitmen Mutu : meningkatkan kualitas pelayanan ruang IGD • Nasionalisme : bersikap sopan dan santun • Anti Korupsi : mengerjakan hasil revisi dengan tepat waktu

NILAI ANEKA

OUTPUT

• bagi peserta : melatih untuk berdiskusi dengan orang lain dan bisa mengemukakan pendapat • bagi unit kerja : pelayanan pemberian edukasi menjadi lebih baik • bagi unit organisasi : meningkatkan kualitas mutu pelayanan rumash sakit terutama dalam hal pemberian edukasi

MANFAAT

• Tidak terjalin komunikasi yang baik • Panduan yang tersusun tidak sesuai dengan yang diharapkan

DAMPAK

• Visi : Menjadi pusat rujukan nasional layanan neuropsikiatri • Misi : Meningkatkan kualitas SDM yang kompeten, profesional dan berintegritas • Nilai Organisasi : Bertanggung Jawab, Ketulusan, Berkeadilan, Sosial

PENCAPAIAN VISI, MISI, NILAI RSJSH

• Sulit untuk mengumpulkan seluruh perawat karena jam kerja yang berbedabeda

KENDALA


DOKUMENTASI


Kegiatan 6 – uji coba panduan pemberian edukasi dan informasi persiapan rawat inap (10-13/10/2021) • Menyiapkan panduan yang aka diuji cobakan • Melaksanakan uji coba

• Panduan yang akan diuji cobakan telah disiapkan • Uji coba panduan terlaksana

TAHAPAN

• Akuntabilitas : melaksanakan uji coba dengan tanggung jawab • Anti korupsi : melaksanakan uji coba tepat waktu • Komitmen mutu : meningkatkan kualitas mutu pelayanan

NILAI ANEKA

OUTPUT

• bagi peserta : membantu peserta menilai keefektifan panduan • bagi unit kerja : memudahkan pemberian edukasi • bagi unit organisasi : meningkatkan kualitas mutu pelayanan rumash sakit terutama dalam hal pemberian edukasi

MANFAAT

• Uji coba tidak akan berjalan dengan lancar • Panduan yang disusun tidak akan membawa perubahan

DAMPAK

• Visi : Menjadi pusat rujukan nasional layanan neuropsikiatri • Misi : Meningkatkan kualitas SDM yang kompeten, profesional dan berintegritas • Nilai Organisasi : Bertanggung Jawab, Ketulusan

PENCAPAIAN VISI, MISI, NILAI RSJSH

• Berjalan sesuai dengan rencana

KENDALA


DOKUMENTASI


Kegiatan 7 – evaluasi hasil uji coba panduan pemberian edukasi dan informasi persiapan rawat inap (14/10/2021) • Membuat surat permohonan pengajuan kepada pihak rumah sakit • Menyampaikan hasil pengajuan

• Surat permohonan pengajuan • Hasil pengajuan

TAHAPAN

• Akuntabilitas : tanggung jawab • Nasionalisme : menggunakan bahasa Indonesia • Etika publik : sopan santun • Komitmen mutu : meningkatkan kualitas pelayanan

NILAI ANEKA

OUTPUT

• bagi peserta : melatih peserta berkomunikasi dengan baik • bagi unit kerja : memudahkan pemberian edukasi • bagi unit organisasi : meningkatkan kualitas mutu pelayanan rumash sakit terutama dalam hal pemberian edukasi

MANFAAT

• suasana diskusi tidak akan kondusif dan tidak akan berjalan dengan lancar, sehingga hasilnya tidak akan optimal

DAMPAK

• Visi : Menjadi pusat rujukan nasional layanan neuropsikiatri • Misi : Meningkatkan kualitas SDM yang kompeten, profesional dan berintegritas, • Nilai Organisasi : Bertanggung Jawab

PENCAPAIAN VISI, MISI, NILAI RSJSH

• sulit untuk meminta testimony dalam bentuk video karena pasien yang banyak sehingga mobilitas perawat menjadi tinggi

KENDALA


DOKUMENTASI


Kegiatan 8 – pengajuan panduan pemberian edukasi dan informasi persiapan rawat inap kepada pasien dan keluarga (15/10/2021) • Mengumpulkan data hasil uji coba • Mengevaluasi hasil uji coba • Berdiskusi bersama kepala ruangan • Berdiskusi bersama mentor • merevisi panduan sesuai dengan masukan (jika ada)

• Data hasil uji coba telah terkumpul • Evaluasi terhadap hasil uji coba terlaksana • Diskusi bersama kepala ruangan terlaksana • Diskusi bersama mentor terlaksana • Revisi panduan sesuai dengan masukan

TAHAPAN

• Anti korupsi : evaluasi hasil uji coba dengan data yang sebenar-benarnya • Etika publik : bersikap sopan • Nasionalisme : berdiskusi dan menerima segala masukan • Komitmen mutu : meningkatkan kinerja perawat

NILAI ANEKA

OUTPUT

• bagi peserta : melatih berkomunikasi • bagi unit kerja : memudahkan pemberian edukasi dan pelayanan lebih baik • bagi unit organisasi : meningkatkan kualitas mutu pelayanan rumah sakit

MANFAAT

• Tida mendapatkan feed back yang baik pada saat pengajuan apabila tidak sopan dan tidak menggunakan bahasa yg baik dan benar

DAMPAK

• Visi : Menjadi pusat rujukan nasional layanan neuropsikiatri • Misi : Meningkatkan kualitas SDM yang kompeten, profesional dan berintegritas • Nilai Organisasi : Bertanggung Jawab, Ketulusan

PENCAPAIAN VISI, MISI, NILAI RSJSH

• belum bisa membuat surat pengajuan apabila masih dalam proses latsar. Pengajuan akan diproses saat peserta selesai melalui rangkaian latsar

KENDALA


DOKUMENTASI


Rencana Tindak Lanjut

Output

Kegiatan :

Durasi pelaksanaan

Melakukan advokasi kepada pimpinan terkait form pemberian edukasi dan informasi persiapan rawat inap agardapat digunakan dalam unit terkait

Persetujuan penggunaan panduan pemberian edukasi dan informasi persiapan rawat inap di ruang IGD

Desember - selesai Pihak terlibat

Mentor, Komite Keperawatan, Direktorat pelayanan medik, keperawatan dan penunjang


Saran

Kesimpulan •

Kegiatan

aktualisasi

optimalisasi

pemberian edukasi dan informasi melalui penyusunan panduan pemberian edukasi dan informasi telah dilaksanakan dengan tetap menerapkan nilai dasar ANEKA, sehingga dapat meningkatkan kualitas mutu pelayanan rumah sakit dalam hal pemberian edukasi, meringankan beban

kerja perawat dan juga meningkatkan kepuasan pasien.

• Panduan pemberian edukasi dan informasi digunakan seterusnya dalam pelayanan di ruangan • Penerapan nilai ANEKA oleh seluruh tenaga kesehatan di lingkungan kerja


TESTIMONI


TERIMA KASIH


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.