LAPORAN SEMINAR RANCANGAN AKTUALISASI
PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN III ANGKATAN 5
OPTIMALISASI PELAKSANAAN PEMBERIAN EDUKASI LATIHAN
NAFAS DALAM PADA PASIEN POST PEMASANGAN CHEST
THORACALTUBE(CTT) DI RUANG RAWAT INAP KANA RSUP DR. HASAN SADIKIN BANDUNG
DISUSUN OLEH:
MONA YOSEFIN, S.Kep., Ners.
NIP. 199306242022032005
BALAI PELATIHAN KESEHATAN CIKARANG
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
2022
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN RANCANGAN AKTUALISASI
OPTIMALISASI PELAKSANAAN PEMBERIAN EDUKASI LATIHAN NAFAS
DALAM PADA PASIEN POST PEMASANGAN CHESTTHORACALTUBE
(CTT) DI RUANG RAWAT INAP KANA RSUP DR. HASAN SADIKIN
BANDUNG Telah diseminarkan
Tanggal 4 Juli 2022, di Bapelkes Cikarang
MENTOR
COACH
Ahmad Wajedi, S.Pd., M.Kes NIP. 196911121989031002
Arip Hidayat, S.Kep., Ners NIP. 198012182003121002
PENGUJI
Agus Dwinanto, S.AP., MM NIP. 197708282003121003
i
KATA PENGANTAR
Puji serta syukur saya panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, Allah SWT, karena nikmat dan karunia-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan Rancangan Aktualisasi yang berjudul “Optimalisasi Pelaksanaan Pemberian Edukasi Latihan Nafas Dalam
pada Pasien Post Pemasangan Chest Thoracal Tube (CTT) di Ruang Rawat Inap Kana RSUP
Dr. Hasan Sadikin Bandung”
Ucapan terima kasih saya sampaikan kepada pihak-pihak yang telah memberikan bimbingan, bantuan, serta dukungan dalam proses Rancangan Aktualisasi, untuk itu penulis mengucapkan terimakasih kepada:
1. Ibu FatrisiaMadina,S.Kp., MM selakuKepala Bidang Keperawatan RSUP Dr Hasan Sadikin Bandung
2. Bapak Ahmad Wajedi, S.Pd., M.Kes selaku Coach yang senantiasa memberikan ilmu, arahan, masukan, dan bimbingannya selama proses rancangan kegiatan aktualisasi ini.
3. BapakAripHidayat,S.Kep.,NersselakuMentoryangtelahmemberimasukansertaarahan selama pembuatan rancangan kegiatan aktualisasi ini.
4. Bapak Agus Dwinanto, S.AP.,MM selakupengujiyang telah memberi masukan dan arahan selama proses rancangan aktualisasi
5. Bapak Rizki Juniar Eko Satrio, S.Kep., Ners selaku kepala ruangan Kana yang telah memberikan arahan selama pengambilan isu di ruangan
Akhir kata, saya mengharapkan kritik dan saran yang membangun sehingga rancangan aktualisasi ini dapat berjalan dengan lancar. Saya berharap rancangan aktualisasi ini dapat memberi manfaat bagi unit kerja di mana saya mengabdi.
Bandung, Juni 2022
ii
Mona Yosefin
iii DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN................................................................................................... i KATA PENGANTAR......................................................................................................... ii DAFTAR ISI................................................................................................................... iii DAFTAR TABEL.............................................................................................................. v DAFTAR GAMBAR........................................................................................................... vi BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................... 1 1.1 Latar Belakang............................................................................................... 1 1.2 Tujuan................... 2 1.3 Manfaat......................................................................................................... 3 BAB II PROFIL INSTANSI................................................................................................ 4 2.1 Visi, Misi, dan Motto Rumah Sakit.................................................................... 4 2.2 Nilai-nilai Rumah Sakit.................................................................................... 4 2.3 Struktur Organisasi Rumah Sakit..................................................................... 6 2.4 Profil Ruangan Rawat Inap Kana..................................................................... 7 2.5 Tugas Rumah Sakit........................................................................................ 8 2.6 Uraian/Rincian Tugas Jabatan Peserta............................................................. 8 BAB III ANALISIS ISU DALAM PELAKSANAAN TUGAS DAN FUNGSI.................................. 11 3.1 Identifikasi dan Analisis Isu Aktual................................................................. 11 3.2 Keterkaitan Penyebab Isu dengan Kedeudukan dan Peran PNS untuk Mendukung Terwujudnya SmartGovernance................................................................... 21 3.3 Alternatif Pemecahan Masalah sebagai Gagasan Kreatif................................... 22 BAB IV RANCANGAN AKTUALISASI................................................................................ 23 4.1 Rancangan Aktualisasi Nilai-nilai Dasar PNS.................................................... 23 4.2 Penjadwalan................................................................................................ 36
iv 4.3 Para Pihak yang Terlibat dan Perannya dalam Aktualisasi.................................37 DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................................38
v DAFTAR
Tabel 3.1 Identifikasi Isu Berdasarkan SKP......................................................................11 Tabel 3.2 Analisis Isu Berdasarkan Kriteria APKL..............................................................17 Tabel 3.3 Dampak Isu Tidak Diselesaikan........................................................................18 Table 3.4 Keterkaitan Penyebab Isu dengan Kedudukan dan Peran PNS untuk Mendukung Terwujudnya SmartGovernance..................................................................... 21 Tabel 3.5 Rencana Kegiatan.......................................................................................... 22 Tabel 4.1 Rencana Kegiatan dan Tahapan Kegiatan Aktualisasi........................................ 23 Tabel 4.2 Jadwal Kegiatan Aktualisasi............................................................................ 36 Tabel 4.3 Para Pihak dan Perannya dalam Aktualisasi...................................................... 37
TABEL
DAFTAR GAMBAR
vi
Gambar 2.1 Struktur Organisasi RSUP Dr Hasan Sadikin Bandung........... ……... 6 Gambar 2.2 Struktur Organisasi Ruang Kana ……………... 7 Gambar 3.1 Diagram Fishbone .........20
vii
1.1 Latar Belakang
Pelatihan Dasar adalah pelatihan sebagai upaya untuk pembentukan karakter Pegawai
Negeri Sipil, sehingga mampu bersikap dan bertindak profesional dalam mengelola tantangan dan masalah keberagaman sosial kultural. Pelatihan Dasar akan mengajarkan nilai-nilai dasar
Aparatur Sipil Negara (ASN) sehingga mampu menjalankan tugas dan fungsi ASN sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik serta perekat dan pemersatu bangsa.
Berkembangnya dunia kesehatan selaras dengan meningkatknya kebutuhan pelayanan kesehatankhususnyarumahsakitdalampencegahanmaupunpengobatansuatupenyakitbagi masyarakat. Rumah sakit juga sebagai salah satu sarana kesehatan yang memberikan pelayanan kesehatan masyarakat dalam meningkatkan derajat kesehatan. Oleh karena itu
rumah sakit harus berupaya memberikan pelayanan yang bermutu sesuai dengan standar, sehingga dapat memberikan pelayanan yang berkualitas dan mencapai kepuasan pelanggan.
Peningkatan dan tuntutan masyarakat akan pelayanan publik yang efektif, efisien serta memuaskan dari pemerintah sebagai pelayan publik terus bertambah. Hal ini terkait dengan perkembangan kebutuhan, keinginan dan harapan masyarakat yang terus bertambah. Keinginan-keinginan tersebut perlu direspon dan dipenuhi oleh instansi yang bergerak dalam bidang jasa. PNS (Pegawai Negeri Sipil) sebagai bagian dari ASN (Aparatur Sipil Negara) dituntut utuk memberikan pelayanan publik yang professional dan berintegritas tinggi sesuai dengan fungsinya sebagai ASN yaitu sebagai pelayan publik. Hal tersebut didukung oleh Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara.
Untuk menciptakan Aparatur Sipil Negara (ASN) yang profesional dan berintegritas tinggi dibutuhkan suatu pelatihan yang dapat melatih ASN agar dapat menjalankan tugas dan fungsinya. Berdasarkan Peraturan LAN Nomor 10 Tahun 2021 tentang Pelatihan Dasar Calon
Pegawai Negri Sipil disebutkan bahwa Pelatihan Dasar CPNS adalah pendidikan dan pelatihan dalam Masa Prajabatan yang dilakukan secara terintegrasi untuk membangun integritas moral, kejujuran, semangat dan motivasi nasionalisme dan kebangsaan, karakter kepribadian yang unggul dan bertanggung jawab dan memperkuat profesionalisme serta kompetensi bidang.
Pelatihan Dasar CPNS bertujuan untuk mengembangkan kompetensi CPNS, kompetensi yang
dikembangkan dalam Pelatihan Dasar CPNS merupakan kompetensi pembentukan karakter PNS yang profesional sesuai bidang tugas. Kompetensi diukur berdasarkan kemampuan
1
BAB I PENDAHULUAN
diantaranya menunjukkan sikap perilaku bela negara, mengaktualisasikan nilai-nilai dasar PNS dalam pelaksanaan tugas jabatannya, mengaktualisasikan kedudukan dan peran PNS untuk mendukung terwujudnya smartgovernancesesuai dengan peraturan perundang-undangan, dan menunjukkan penguasaan Kompetensi Teknis yang dibutuhkan sesuai dengan bidang tugas
Menurut Permenpan RB No. 35 Tahun 2019, tugas dan fungsi perawat yaitu melakukan kegiatan pelayanan keperawatan yang meliputi asuhan keperawatan dan pengelolaan keperwatan. Dalam menjalankan tugas dan fungsi perawat sebagai ASN, perawat harus menerapkan dan mengimplementasikan nilai-nilai dasar PNS. Nilai-nilai Dasar PNS tersebut disebut juga dengan “BerAKHLAK” yang terdiri dari berorientasi pelayanan, akuntabel, kompeten, harmonis, loyal, adaptif, dan kolaboratif.
Hal tersebut diwujudkan dengan dilaksanakannya Rancangan Aktualisasi yang dilakukan sebagai proses Pelatihan Dasar CPNS. Selaras dengan Visi RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung, maka dibuat kegiatan “Optimalisasi Pelaksanaan Pemberian Edukasi pada Pasien
Post Pemasangan ChestThoracalTube(CTT)” . Diharapkan dengan dilaksanakan kegiatan aktualisasai tersebut dapat menjadi jawaban akan kebutuhan masyarakat terhadap pelayanan yang prima. Selain itu juga kegiatan rancangan aktualisasi ini juga dapat dijadikan habituasi di tempat kerja dan dilaksanakan oleh seluruh tenaga khususnya tenaga kesehatan yang ada di rumah sakit.
1.2 Tujuan Aktualisasi
1.2.1 Tujuan Umum
Tujuan umum dari dilaksanakannya aktualisasi ini yaitu peserta dapat menjadi PNS yang professional dan berkarakter dengan mengimplementasikan nilai-nilai dasar PNS
BerAKHLAK sesuai dengan SKP (Sasaran Kinerja Pegawai) perawat yang telah dibuat melalui
kegiatan rancangan aktualisasi di RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung, serta peserta dapat memahami peran dan kedudukannya sebagai ASN (Aparatur Sipil Negara).
1.2.2 Tujuan Khusus
Tujuan dari aktualisasi ini adalah:
1. Peserta dapat mengimplementasikan nilai berorientasi pelayanan sesuai dengan SKP (Sasaran Kinerja Pegawai)
2
2. Peserta dapat mengimplementasikan nilai akuntabel sesuai dengan SKP (Sasaran
Kinerja Pegawai)
3. Peserta dapat mengimplementasikan nilai kompeten sesuai dengan SKP (Sasaran
Kinerja Pegawai)
4. Peserta dapat mengimplementasikan nilai harmonis sesuai dengan SKP (Sasaran
Kinerja Pegawai)
5. Peserta dapat mengimplementasikan nilai loyal sesuai dengan SKP (Sasaran Kinerja Pegawai)
6. Peserta dapat mengimplementasikan nilai adaptif sesuai dengan SKP (Sasaran Kinerja Pegawai)
7. Peserta dapat mengimplementasikan nilai kolaboratif sesuai dengan SKP (Sasaran Kinerja Pegawai)
8. Pesertadapatmengimplementasikankegiatanaktualisasiberdasarkantugasdanfungsi serta kedudukan ASN.
1.3 Manfaat Kegiatan
1.3.1. Manfaaat Bagi Peserta
Dapat memahami dan menerapkan nilai-nilai BerAKHLAK (Berorientasi pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, Kolaboratif) dalam menjalankan aktualisasi dan di lingkungan kerja sehingga peserta dapat memberikan pelayanan yang profesional, bermutu dan berintegritas tinggi pada unit kerja.
1.3.2. Manfaat Bagi Rumah Sakit
Sebagai usulan atau inovasi pelayanan ilmu keperawatan ke arah yang lebih baik guna mencapai visi dan misi serta peningkatan mutu pelayanan pada unit kerja.
1.3.3. Manfaat Bagi Masyarakat
Dapat menambah wawasan masyarakat tentang latihan nafas dalam pada pasien post oemasangan ChestThoracalTube(CTT) bertujuan untuk mempercepat proses penyembuhan sehingga dapat meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
3
PROFIL INSTANSI
2.1 Visi, Misi dan Motto Rumah Sakit
2.1.1 Visi Rumah Sakit
Visi Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Hasan Sadikin Bandung adalah “Terwujudnya Indonesia Maju yang Berdaulat, Mandiri dan Berkepribadian Berlandaskan Gotong Royong”
2.1.2 Misi Rumah Sakit
RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung memiliki Misi rumah sakit yaitu, “Mewujudkan Kualitas Hidup Manusia Indonesia yang Tinggi, Maju dan Sejahtera”.
2.1.3
Motto RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung adalah “Kesehatan Anda Menjadi Prioritas Kami.”
2.2.
Nilai- nilai utama yang dijadikan sebagai pedoman oleh seluruh pegawai RSUP Dr. Hasan Sadikin bandung dalam memberikan pelayanan, Pendidikan dan penelitian adalah : PAMINGPIN PITUIN (Kepemimpinan, Profesional, Inovatif, Tulus, Unggul, Integritas) dengan uraian sebagai berikut:
1) Kepemimpinan
Nilai yang menggambarkan kepeloporan dan penyampaian talenta-talenta terbaik dibidangnya.
2) Profesional
Nilai yang berorientasi pada pencapaian kinerja melalui penjalinan kemitraan.
3) Inovatif
Nilai yang menggambarkan keinginan untuk menghasilkan sesuatu yang baru dan senantiasa melakukan perbaikan secara berkesinambungan.
4) Tulus
Keinginan untuk memberi tanpa pamrih, proaktif dan responsif
5) Unggul
Keinginan untuk menjadi yang terbaik dan menghasilkan kualitas prima.
4
BAB II
Motto Rumah Sakit
Nilai- Nilai Rumah Sakit
6) Integritas
Nilai yang menggambarkan kejujuran, amanah dan menjunjung etika yang ditunggu dalam menjalankan tugas.
Selain itu, terdapat janji pelayanan kesehatan di RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung, yaitu
SIGAP :
1) Senyum-Sapa-Salam-Sopan-Santun (5S)
2) Inovatif dalam berkarya
3) Gelorakan Semangat Pelayanan Prima
4) Amanah Menjaga Keselamatan Pasien
5) Peduli, Perhatian dan Perasaan
5
2.3 Struktur Organisasi
Gambar 2.1 Struktur Organisasi RSUP Dr Hasan Sadikin Bandung
KOMITE KEPERAWA TAN
KOMITE ETIK PENELITI AN KESEHAT AN
BIDANG MEDIK
BIDANG KEPERAWATAN
BAGIAN SUMBER DAYA MANUSIA
BAGIAN PENDIDIKAN DAN PENELITIAN
BAGIAN PENYUSUNAN DAN EVALUASI ANGGARAN
BAGIAN PERBENDAHARA AN DAN MOBILISASI DANA
BAGIAN AKUNTANSI DAN VERIFIKASI
BAGIAN UMUM
BAGIAN PERENCANAAN DAN EVALUASI
SEKSI
SEKSI PELAYANAN MEDIK
PELAYANAN KEPERAWATAN RAWAT JALAN & GAWAT DARURAT
SEKSI
PENUNJANG MEDIK
SUBBAGIAN PENGADAAN DAN MUTASI PEGAWAI
SUBBAGIAN PENDIDIKAN DAN PENELITIAN MEDIK
SUBBAGIAN PENYUSUNAN ANGGARAN
SUBBAGIAN PERBENDAHARA AN
SUBBAGIAN AKUNTANSI KEUANGAN DAN VERIFIKASI
SUBBAGIAN TATA USAHA
SUBBAGIAN PERENCANAAN
SEKSI REKAM MEDIK
SEKSI PELAYANAN KEPERAWATAN RAWATINAP
SEKSI PELAYANAN KEPERAWATAN RAWAT KHUSUS
SUBBAGIAN PENGEMBANGAN DAN PEMBINAAN PEGAWAI
SUBBAGIAN PENDIDIKAN DAN PENELITIAN KEPERAWATAN DAN NON MEDIK
SUBBAGIAN EVALUASI ANGGARAN
SUBBAGIAN MOBILISASI DANA
SUBBAGIAN AKUNTANSI MANAJEMEN
SUBBAGIAN RUMAH TANGGA
SUBBAGIAN EVALUASI
SUBBAGIAN KESEJAHTERA AN DAN INFORMASI PEGAWAI
INSTALASI STAF MEDIK FUNGSIONAL INSTALASI
SUBBAGIAN HUKUM DAN KEMITRAAN
SUBBAGIAN HUBUNGAN MASYARAKAT DAN PROTOKOLER
6
DIREKTUR UTAMA DIREKTORAT MEDIK DAN KEPERAWATAN DIREKTORAT SUMBER DAYA MANUSIA DAN PENDIDIKAN DIREKTORAT KEUANGAN DIREKTORAT UMUM DAN OPERASIONAL DEWAN PENGAWAS KOMITE MUTU DAN KESELA MATAN PASIEN KOMITE MEDIK KOMITE ETIK DAN HUKUM SATUAN PEMERIKSAAN INTERN KOMITE PPIRS
INSTALASI
2.4 Profil Ruangan Rawat Inap Kana
Ruang rawat inap Kana merupakan ruang rawat inap bedah kelas tiga yang memiliki kapasitas sebanyak 50 tempat tidur (10 kamar). Model pemberian pelayanan di ruang rawat inap Kana yaitu menggunakan metode tim, terdiri atas 2 tim, yaitu Tim I dan Tim II. Tim I terdiri dari 1 ketua tim dan 6 anggota, mengelola pasien di kamar 1,3, dan 5 dengan jumlah seluruh pasien sebanyak 18 orang. Tim II terdiri dari 1 ketua tim dan 6 anggota dengan jumlah seluruh pasien sebanyak 12 orang.
2.4.1 Visi Ruang Rawat Inap Kana
Ruang rawat inap Kana memiliki Visi yaitu menjadi ruang perawatan bedah yang berkualitas dalam memberikan pelayanan asuhan keperawatan secara holistik, bermutu dan memuaskan bagi pasien dan keluarganya serta menyelenggarakan pelayanan pendidikan dan penelitian yang mengikuti perkembangan IPTEK keperawatan.
2.4.2 Misi Ruang Rawat Inap Kana
1) Melaksanakan asuhan keperawatan yang paripurna meliputi aspek bio-psiko-sosiospiritual kepada pasien bedah;
2) Menyelenggarakan proses pendidikan keperawatan klinik dan penelitian yang berkualitas;
3) Melaksanakan pengelolaan seluruh sumber daya secara goodgovernance(transparan, efektif, dan akuntabel);
4) Meningkatkan kesejahteraan staf dan pengembangan kulaitas asuhan keperawatan.
2.4.3 Struktur Organisasi Ruang Rawat Inap Kana
Gambar 2.2 Struktur Organisasi Ruang Rawat Inap Kana
Kepala Ruangan Kana
7
Wakil Kepala Ruangan
Wakil Kepala Ruangan Ketua Tim 1
Ketua Tim 2
Perawat Pelaksana
Perawat Pelaksana
Berdasarkan Permenpan Nomer 78 Tahun 2019 Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Hasan
Sadikin Bandung yang selanjutnya disingkat RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung merupakan UPT yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Direktur Jenderal. RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung secara administratif dikoordinasikan dan dibina oleh sekretaris Direktorat Jenderal dan secara teknis fungsional dibina oleh direktur di lingkungan Direktorat Jenderal sesuai dengan tugas dan fungsinya.
RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung mempunyai tugas menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna. Dalam melaksanakan tugasnya, RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung menyelenggarakan fungsi:
1) Penyusunan rencana program dan anggaran;
2) Pengelolaan pelayanan medis;
3) Pengelolaan pelayanan penunjang medis;
4) Pengelolaan pelayanan penunjang non medis;
5) Pengelolaan pelayanan keperawatan;
6) Pengelolaan pendidikan dan pelatihan dibidang pelayanan kesehatan;
7) Pengelolaan penelitian, pengembangan, dan penapisan teknologi dibidang pelayanan kesehatan;
8) Pengelolaan keuangan dan barang milik negara;
9) Pengelolaan sumber daya manusia;
10)Pelaksanaan urusan hukum, organisasi, dan hubungan masyarakat;
11)Pelaksanaan kerja sama;
12)Pengelolaan sistem informasi;
13)Pelaksanaan urusan umum; dan
14)Pemantauan, evaluasi, dan pelaporan.
2.6 Uraian/ Rincian Tugas Jabatan Peserta
Berdasarkan Permenpan Nomor 78 Tahun 2019 dalam melaksanaan pelayanan keperawatan, Koordinator Pelayanan keperawatan dibantu oleh Subkoordinator Rawat jalan, Rawat Inap dan gawat darurat, memiliki fungsi:
1) Pengelolaan pelayanan keperawatan rawat jalan, rawat inap dan gawat darurat
2) Pelaksanaan kendali mutu, kendali biaya dan keselamatan pasien di bidang pelayanan keperawatan rawat jalan, rawat inap dan gawat darurat.
Dalam pelaksanaan aktualisasi, peserta pelatihan dasar mengacu kegiatan dalam Sasaran Kinerja Pegawai (SKP), yaitu :
8
2.5 Tugas Rumah Sakit
1) Melakukan tindakan keperawatan pada pasien dengan intervensi pembedahan pada tahap pre/intra/ post operasi
2) Melakukan pendokumentassian tindakan keperawatan
3) Melakukan fungsi pengarahan pelaksanaan pelayanan keperawatan sebagai ketua tm/ perawat
4) Melakukan pemberian penugasan perawat dalam rangka melakukan fungsi ketenagaan perawat
5) Melakukan case finding/ deteksi dini/ penemuan kasus baru pada individu
6) Melakukan pengkajian keperawatan lanjutan pada individu
7) Memberikan konsultasi data pengkajian keperawatan dasar/ lanjutan
8) Merumuskan diagnosis keperawatan pada individu
9) Membuat prioritas diagnosa keperawatan dan masalah keperawatan
10)Menyusun rencana tindakan keperawatan pada individu (merumuskan, menetapakan) tindakan
11)Melakukan komunikasi terapeutik dalam pemberian asuhan keperawatan
12)Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang kompleks pada area medikal bedah
13)Memfasilitasi adaptasi dalam hospitalisasi pada individu
14)Melakukan tindakan keperawatan pada kondisi gawat darurat/ bencana/ kritikal
15)Memberikan dukungan/ fasilitas kebutuhan spiritual pada kondisi kehilangan, berduka atau menjelang ajal dalam pelayanan keperawtan
16)Melakukan tindakan keperawatan pemenuhan kebutuhan nutrisi
17)Melakukan tindakan keperawatan pemenuhan kebutuhan eliminasi
18)Melakukan tindakan keperawatan pemenuhan mobilisasi
19)Melakukan tindakan keperawatan pemenuhan kebutuhan istirahat dan tidur
20)Melakukan tindakan pemenuhan kebutuhan kebersihan diri
21)Melakukan tindakan pemenuhan kebutuhan rasa nyaman dan pengaturan suhu
22)Melakukan pemenuhan kebutuhan oksigenasi kompleks
23)Melakukan komunikasi dengan klien dengan hambatan komunikasi
24)Melakukan pemantauan atau penilaian kondisi pasien selama dilakukan tindakan keperawatan spesifik sesuai kasus dan kondisi pasien
25)Melakukan evaluasi tindakan pada individu
26)Melakukan penatalaksanaan manajeman gejala
27)Melakuak perawatan luka
28)Melakukan support kepatuhan terhadap intervensi kesehatan pada individu
9
29)Melakukan manajemen survailens Hais sebagai upaya pengwasan resiko infeksi dalam upaya preventif pada pelayanan keperawatan
30)Melakukan pengorganisasian pelayanan keperawatan antar shift/ unit/ fasilitas kesehatan
31)Melakukan konsultasi keperawatan dan kolaborasi dengan dokter
32)Melakukan upaya peningkatan kepatuhan kewaspadaan standar pada pasien/ petugas/ pengunjung sebagai upaya pencegahan infeksi
33)Melakukan pendidikan kesehatan pada individu
10
RANCANGAN AKTUALISASI
3.1. Identifikasi Isu dan Analisis Isu Aktual
Ruang rawat inap Kana merupakan ruang rawat inap bedah kelas III. Pasien diutamakan untuk pasien-pasiendengan indikasibedah.Penulisan menentukan identifikasi isudengancara observasi, wawancara selama 2 minggu, dari tanggal 23 Mei 2022 sampai dengan 05 Juni
2022 di Unit Kerja Ruang Rawat Inap Kana dengan melihat hal-hal yang tidak sesuai kondisi dalam Sasaran Kerja Pegawai (SKP). Berikut penjelasan setiap butir SKP :
Tabel 3.1 Identifikasi Isu Berdasarkan SKP
No Kegiatan Tugas Pokok Jabatan Kondisi Saat Ini Kondisi Yang Diharapkan
1. Melakukan Tindakan keperawatan pada pasien dengan intervensi pembedahan pada tahap pre/intra/ post operasi
2. Melakukan pendokumentasian Tindakan keperawatan
Dilaksanakan sesuai SOP Melakukan Tindakan sesuai SOP
3. Melakukan fungsi pengarahan pelaksanaan pelayanan keperawatan sebagai ketua tim/ perawat
4. Melakukan pemberian
penugasan perawat dalam
rangka melakukan fungsi
ketenagaan perawat
Perawat belum optimal melakukan
pendokumentasian pencantuman tanggal pemasangan pada selang kateter urin pasien
Tidak ada data
Mendokumentasikan setiap tindakan di catatan terintegrasi dan di formulir yang telah disediakan
Tidak ada data
Tidak ada data
Tidak ada data
11
BAB III
5. Melaksanakan case finding/deteksi dini/penemuan kasus baru pada individu
6. Melakukan pengkajian keperawatan dasar/lanjutan
7. Memberikan konsultasi data pengkajian keperawatan pada individu
8. Merumuskan diagnosis keperawatan pada individu
9. Membuat prioritas diagnosa keperawatan dan masalah keperawatan
10. Menyusun rencana Tindakan keperawatan pada individu (merumuskan, menetapakan) Tindakan
11. Melakukan komunikasi terapteutik dalam pemberian asuhan keperawatan
12. Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang kompleks pada area medikal bedah
13. Memfasilitasi adaptasi dalam hospitalisasi pada individu
14. Melakukan tindakan keperawatan pada kondisi gawat darurat/bencana/kritikal
15. Memberikan dukungan/fasilitasi kebutuhan spiritual pada kondisi kehilangan, berduka atau
Dilaksanakan sesuai SOP Melakukan Tindakan sesuai SOP
Dilaksanakan sesuai SOP Melakukan Tindakan sesuai SOP
Dilaksanakan sesuai SOP Melakukan Tindakan sesuai SOP
Dilaksanakan sesuai SOP Melakukan Tindakan sesuai SOP
Dilaksanakan sesuai SOP Melakukan Tindakan sesuai SOP
Dilaksanakan sesuai SOP Melakukan Tindakan sesuai SOP
Dilaksanakan sesuai SOP Melakukan Tindakan sesuai SOP
Tidak ada data
Tidak ada data
Dilaksanakan sesuai SOP Melakukan Tindakan sesuai SOP
Tidak ada data
Tidak ada data
Dilaksanakan sesuai SOP Melakukan Tindakan sesuai SOP
12
menjelang ajal dalam pelayanan keperawatan
16. Melakukan tindakan keperawatan pemenuhan kebutuhan nutrisi
17. Melakukan tindakan keperawatan pemenuhan kebutuhan eliminasi
18. Melakukan tindakan keperawatan pemenuhan kebutuhan mobilisasi
Dilaksanakan sesuai SOP
Melakukan Tindakan sesuai SOP
Dilaksanakan sesuai SOP
Melakukan Tindakan sesuai SOP
Belum optimalnya pemberian edukasi mobilisasi dini pada pasien post operasi
Melakukan Tindakan sesuai SOP, kepatuhan pasien dalam melakukan mobilisasi dini pst operasi
19. Melakukan tindakan keperawatan pemenuhan kebutuhan istirahat dan tidur
20. Melakukan tindakan keperawatan pemenuhan kebutuhan kebersihan diri
21. Melakukan tindakan keperawatan pemenuhan kebutuhan rasa nyaman dan pengaturan suhu
22. Melakukan pemenuhan kebutuhan oksigen komplek
Dilaksanakan sesuai SOP
Melakukan Tindakan sesuai SOP
Dilaksanakan sesuai SOP
Melakukan Tindakan sesuai SOP
Dilaksanakan sesuai SOP
Melakukan Tindakan sesuai SOP
23 Melakukan komunikasi dengan klien dengan hambatan komunikasi
24. Melakukan pemantauan atau penilaian kondisi pasien selama
Belum optimalnya latihan nafas dalam
yang dilakukan pasien post pemasangan Chest ThoracalTube(CTT)
Tidak ada data
Melakukan Tindakan sesuai SOP, serta kebutuhan oksigenasi pasien terpenuhi
Tidak ada data
Dilaksanakan sesuai SOP
Melakukan tindakan sesuai SOP
13
dilakukan tindakan keperawatan spesifik sesuai
kasus dan kondisi pasien
25. Melakukan evaluasi tindakan keperawatan pada individu
Evaluasi kepatuhan pasien dalam
melakukan latihan nafas dalam terhadap edukasi yang sudah diberikan
Melakukan Tindakan sesuai SOP
26. Melakukan penatalaksanaan manajemen gejala
Dilaksanakan sesuai SOP Melakukan Tindakan sesuai SOP
27. Melakukan perawatan luka Dilaksanakan sesuai SOP Melakukan Tindakan sesuai SOP
28. Melakukan support kepatuhan terhadap intervensi kesehatan pada individu
29. Melaksanakan manajemen surveilans Hais sebagai upaya pengawasan resikso infeksi dalam upaya preventif pada pelayanan keperawtan
30. Melakukan pengorganisasian pelayanan keperawatan antar shift/unit/fasilitas kesehatan
31. Melakukan konsultasi keperawatan dan kolaborasi dengan dokter
32. Melakukan upaya peningkatan kepatuhan kewaspadaan standar pada pasien/petugas/pengunjung sebagai upaya pencegahan infeksi
33. Melakukan pendidikan kesehatan pada individu
Dilaksanakan sesuai SOP Melakukan Tindakan sesuai SOP
Dilaksanakan sesuai SOP
Melakukan Tindakan sesuai SOP
Dilaksanakan sesuai SOP Melakukan Tindakan sesuai SOP
Dilaksanakan sesuai SOP Melakukan Tindakan sesuai SOP
Dilaksanakan sesuai SOP Melakukan Tindakan sesuai SOP
Memberikan pendidikan kesehatan yaitu tentang
Pemberian edukasi selama pasien berada
14
latihan nafas dalam pada pasien post pemasangan Chest Thoracal Tube (CTT) secara optimal
di lingkungan rumah sakit dapat diberikan secara optimal dan menggunakan media yang lebih interaktif lagi.
Berdasarkan hasil pengamatan kondisi saat ini berdasarkan poin-poin SKP diatas, berikut ini beberapa identifikasi isu yang telah dirumuskan:
1. Belum optimalnya pemberian edukasi latihan nafas dalam pada pasien post pemasangan ChestThoracalTube(CTT) di ruang rawat inap Kana RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung Tahun 2022.
2. Belum optimalnya kepatuhan perawat dalam pencantuman tanggal pemasangan pada selang kateter urin di ruang rawat inap Kana RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung Tahun 2022.
3. Belum optimalnya pemberian edukasi pentingnya mobilisasi pada pasien post operasi di ruang rawat inap Kana RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung Tahun 2022.
Isu-isu di atas selanjutnya akan diidentifikasi berdasarkan data-data temuan yang ada di Ruang Rawat Inap Kana. Berikut merupakan hasil pengkajian identifikasi isu di Ruang Rawat Inap Kana:
1. Belum optimalnya pemberian edukasi latihan nafas dalam pada pasien post pemasangan ChestThoracalTube(CTT) di ruang rawat inap Kana RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung Tahun 2022.
Ruang rawat inap Kana merupakan ruang rawat inap bedah kelas 3. Di ruang Kana terdapat pasien dengan post pemasangan Chest Thoracal Tube (CTT). CTT biasanya dipasang pada pasien dengan efusi pleura. Efusi pleura merupakan penimbunan cairan yang berlebihan pada rongga pleura sehingga menyebabkan seseorang mengalami sesak (Windiramadhan, dkk, 2020). CTT berfungsi untuk mengeluarkan cairan, darah, atau udara dari dalam rongga pleura (selaput yang membungkus paru). Keluhan utama pasien ini adalah sesak dan nyeri pada area pemasangan CTT. Oleh sebab itu dilakukan latihan nafas dalam untuk mengurangi sesak dan nyeri.
Pada bulan Mei 2022 terdapat 6-8 pasien yang dirawat di ruang Kana yang terpasang CTT. Berdasarkan hasil wawancara hampir semua perawat di ruangan pernah
15
mengelola pasien yang terpasang CTT. Dalam melakukan asuhan keperawatan, perawat melakukan implementasi edukasi latihan nafas dalam terhadap pasien yang terpasang
CTT. Perawat di ruangan sudah melakukan implementasi latihan nafas dalam, namun belum optimal. Latihan nafas dalam hanya dilakukan selama 5 menit. Sedangkan dalam penelitian teknik pemberian latihan nafas dalam dilakukan sehari satu kali diwaktu siang
hari selama 15 menit (Susanto & Ardiyanto, 2015). Dalam melakukan edukasi perawat mengatakan tidak menggunakan media apapun dalam memberikan edukasi.
Berdasarkan wawancara dengan pasien, pasien sering mengeluh sesak pada malam hari. Pada penelitian latihan nafas dalam dilakukan pada siang hari untuk mengurangi rasa sesak nafas pada waktu malam hari dan dapat tidur nyenyak (Aminah & Novitasari, 2016). Pasien juga mengeluh nyeri saat bernafas karena adanya benda asing yang dimasukkan ke tubuh bagian dada, dan adanya luka pada pemasangan CTT. Latihan nafas dalam dilakukan pasien satu kali sehari dengan durasi 5 menit. Menurut Hardini dan Putri (2021) latihan nafas dalam satu kali sehari dalam waktu 15 menit dapat mengurangi derajat sesak dan mengurangi nyeri.
2. Belum optimalnya kepatuhan perawat dalam pencantuman tanggal pemasangan pada selang kateter urin di ruang rawat inap Kana RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung Tahun 2022.
Berdasarkan hasil observasi pada pasien yang terpasang kateter urin di Ruang Kana,4dari5pasientidakterdapattanggalpemasangankateterurinpadaselangataupun pada rekam medis pasien. Pasien dengan indikasi operasi dilakukan pemasangan kateter. PemasangankateterbisadilakukandiIGD,diruanganataupundiruangoperasi.Beberapa perawat mengatakan lupa dalam pencantuman tanggal pemasangan kateter urin pada pasien.
3. Belum optimalnya pemberian edukasi pentingnya mobilisasi pada pasien post operasi di ruang rawat inap Kana RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung Tahun 2022. Pasien post oprasi di ruang Kana masih banyak yang takut melakukan mobilisasi dini karena masih nyeri pada daerah operasi dan takut luka operasi terbuka kembali.
Perawat sudah mengingatkan pasien untuk melakukan mobilisasi dini, namun pelaksanaannya belum optimal. Tidak dilakukannya evaluasi terhadap pemahaman pasien
tentang pentingnya mobilisasi dini setelah operasi. Pasien sering lupa terhadap edukasi yang sudah diberikan karena tidak ada media atau materi edukasi yang dapat dibaca kembali oleh pasien.
16
Setelah dilakukannya identifikasi isu yang berdasarkan pada data-data temuan, maka isu tersebut harus diprioritaskan kembali. Berdasarkan isu aktual yang telah teridentifikassi, selanjutkan dilakukan proses pemilihan isu dengan alnalisis Aktual, Problematik, Kekhalayakan, Kelayakan (APKL). Teknik APKL yang dibuat adalah yang digunakan untuk menetukan kelayakan suatu masalah dengan memperhatikan empat faktor, yaitu:
a. Aktual (A), yaitu isu tersebut masih dibicarakan atau belum terselesaikan hingga masa sekarang
b. Problematik (P), yaitu isu yang menyimpang dari harapan standar, ketentuan yang menimbulkan kegelisahan yang perlu segera dicari penyebab dan pemecahannya
c. Kekhalayakan (K), yaitu isu yang diangkat secara langsung menyangkut hajat hidup orang banyak dan bukan hanya untuk kepentingan seseorang atau kelompok kecil
d. Layak (L), yaitu yang masuk akal (logis), pantas, realistis dan dapat dibahas sesuai dengan tugas, hak, wewenang dan tanggung jawab hingga akhirnya diangkat menjadi isu yang prioritas
Berikut ini merupakan hasil penetapan isu dengan metode AKPL:
Tabel 3.2 Analisis Isu Berdarkan Kriteria APKL
1. Belum optimalnya pemberian edukasi latihan nafas dalam pada pasien post pemasangan Chest Thoracal Tube (CTT) di ruang rawat inap Kana RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung Tahun 2022.
2. Belum optimalnya kepatuhan perawat dalam pencantuman tanggal pemasangan pada selang kateter urin di ruang rawat inap Kana RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung Tahun 2022.
3. Belum optimalnya pemberian edukasi pentingnya mobilisasi pada pasien post operasi di ruang rawat inap Kana RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung Tahun 2022.
17
No. ISU A P K L JUMLAH PRIORITAS
5 5 5 4 19 1
5 3 4 4 16 3
5 4 5 4 18 2
Keterangan :
Berdasarkan skala likert 1-5 (1= sangat kecil; 2 = kecil; 3 = sedang; 4 = besar; 5 = sangat besar) Sesuai hasil Analisa dengan metode AKPL dan dilakukan skala prioritas, maka dipilihlah isu mengenai Belum Optimalnya Pelaksanaan Pemberian Edukasi latihannafasdalampadapasien post pemasangan Chest Thoracal Tube (CTT) di Ruang Rawat Inap Kana RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung.
Tabel 3.3 Dampak Isu Tidak Diselesaikan
No Isu Dampak
1. Belum optimalnya pemberian edukasi latihan nafas dalam pada pasien post pemasangan Chest Thoracal Tube (CTT) di ruang rawat inap Kana RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung Tahun 2022.
Sesak tidak berkurang
CTT terpasang lebih lama
Memperpanjang hari rawat pasien
Meningkatnya resiko infeksi pada area pemasangan CTT
Meningkatkan resiko biaya perawatan pasien
Menurunnya tingkat mutu pelayanan di ruangan atau instansi
2. Belum optimalnya kepatuhan perawat dalam pencantuman tanggal pemasangan pada selang kateter urin di ruang rawat inap
Kana RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung Tahun 2022.
Penggantian kateter urinpada pasien tidak terjadwal
Meningkatkan resiko infeksi saluran kemih pada pasien
Memperpanjang hari rawat pasien
Beresikoterhadappenurunantingkatmutu pelayanan di ruangan atau instansi
18
3. Belum optimalnya pemberian edukasi pentingnya mobilisasi pada pasien post operasi di ruang rawat inap Kana RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung Tahun 2022.
Memperlama proses penyembuhan post operasi pada pasien
Otot menjadi kaku
Memperpanjang hari rawat pasien
Meningkatkan resiko infeksi
Beresikoterhadappenurunantingkatmutu pelayanan di ruangan atau instansi
Setelah melakukan identifikasi terhadap prioritas isu yang akan diselesaikan, maka digunakanlah diagram fishboneatau diagram tulang ikan. Diagram fishboneini digunakan untuk mengidentifikasi kemungkinan penyebab masalah karena menekankan pada hubungan sebab akibat. Berikut dibawah ini merupakan analisis prioritas masalah dengan diagram fishbone, yaitu :
19
Surroundings
Ruang Kana sedang dalam peralihan
kembali sebagai ruang bedah kelas 3
Gambar 3.1 Diagram fishbone
Adanya perbedaan pada pasien/ keluarga dalam memahami edukasi
System
Kurang optimalnya pemberian edukasi oleh perawat kepada setiap pasien kelolaan
Pelaksanaan SOP latihan nafas dalam belum optimal
Belum optimalnya pemberian edukasi latihan nafas dalam
pada pasien post pemasangan ChestThoracalTube(CTT) di ruang rawat inap Kana RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung Tahun 2022.
Kemapuan setiap
perawat dalam
meberikan edukasi
berbeda-beda
Terbatasnya media edukasi yang tersedia
Skill Suppliers
20
Berdasarkan pada diagram fishbonediatas, disimpulkan beberapa penyebab akar masalah isu diantaranya adalah :
1. Kurang optimalnya pemberian edukasi oleh perawat
2. Belum adanya alat peraga yang efisien untuk melakukan pemberian edukasi
3.2 Keterkaitan Penyebab Isu dengan Kedudukan dan Peran PNS untuk mendukung Terwujudnya SmartGovernance
Berikut merupakan tabel keterkaitan penyebab isu dengan kedudukan dan peran PNS untuk mendukung terwujudnya SmartGovernance:
Tabel. 3.4 Keterkaitan penyebab isu dengan kedudukan dan peran PNS untuk mendukung Terwujudnya SmartGovernance
No Penyebab Isu Keterikatan Substansi Mata Pelatihan
1. Kurang optimalnya pemberian edukasi oleh perawat
Keterkaitan dengan Peran dan Kedudukan ASN, yaitu:
a. Manajemen ASN
Memberi infomasi benar merupakan salah satu etika yang harus dijalankan oleh ASN. Dalam hal ini, perawat informasi yang benar dan merata berupa edukasi kesehatan sehingga pelayanan yang diberikan menjadi lebih optimal
b. SMART ASN
Mengimplementasikan literasi digital dalam pemberian edukasi dengan menambah dan memperbarui wawasan yang sumbernya bisa di akses melalui internet
2. Belum adanya alat peraga yang efisien untuk melakukan pemberian edukasi
Keterkaitan dengan Peran dan Kedudukan ASN, yaitu:
a. Manajemen ASN
Memberikan pelayanan yang profesional dan berkualitas dalah satunya memberikan edukasi kepda pasien sesuai dengan SPO dan ilmu terbaru sebai bentuk pelayanan publik
21
b. SMART ASN
Melakukan inovasi dalam pelayanan dengan memberikan edukasi menggunakan media yang berbasis digital dan memanfaatkan perkembangan teknologi terbaru
3.3 Alternatif Pemecahan Masalah sebagai Gagasan Kreatif
Untuk mengatasi isu tersebut agar dapat teratasi dan tidak menimbulkan dampak yang tidak diharapkan dikemudian hari, maka penulis mengajukan beberapa gagasan pemecaan isu tersebut, diantaranya:
Tabel 3.5 Rencana Kegiatan
No. Kegiatan Gagasan Pemecahan Isu
1. Konsultasi dan koordinasi terkait rancangan aktualisasi kepada mentor dan kepala ruangan
2. Pembuatan alat peraga atau media edukasi berupa media audio visual (video) yang bisa diakses melalui akunyoutuberumah sakit
3. Sosialisasi penggunaan video sebagai media edukasi latihan nafas dalam pada pasien post pemasangan CTT
4. Pelaksanaan edukasi latihan nafas dalam pada pasien post pemasangan CTT dengan menggunakan media video
5. Melakukan evaluasi pelaksanaan edukasi dengan media video SKP
22
Sumber
SKP
Inovasi
SKP
SKP
BAB IV
RANCANGAN AKTUALISASI
4.1
Rencana kegiatan dan tahapan kegiatan yang didasari nilai-nilai dasar PNS, sebagai berikut:
No Kegiatan
Tahapan Kegiatan Output/Hasil
Keterikatan Substansi Mata
Pelatihan
Kontribusi
Terhadap VisiMisi Organisasi
Penguatan Nilai Organisasi
1 Konsultasi dan koordinasi
terkait
rancangan aktualisasi
kepada mentor dan kepala
ruangan
Melaksanakan janji
temu dengan
mentor dan kepala
ruangan
Kontrak waktu Berorientasi pelayanan: Bersikap
ramah saat melakukan pertemuan, bersikap responsif, soluti dan cekatan.
Memberikan pelayanan prima
Akuntabel: Bertanggung jawab
terhadap janji temu yang sudah
direncanakan, menjalankan tugas
dengan jujur
Kolaboratif: Berkolaborasi dan
berkonsultasidengan mentor dankepala
Sesuai dengan
visi rumah sakit
yaitu terwujudnya
Indonesia Maju
yang berdaulat, mandiri berkepribadian berdasarkan
gotong royong
Sesuai dengan
nilai rumah sakit
(PAMINGPIN
PITUIN) yaitu
profesional, berorientasi
pada pencapaian kinerja melalui
kemitraan, serta
23
Rancangan Aktualisasi Nilai-nilai Dasar PNS
Tabel 4.1 Rencana Kegiatan dan Tahapan Kegiatan Aktualisasi
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil
Keterikatan Substansi Mata
Pelatihan
Kontribusi
Terhadap VisiMisi Organisasi
Penguatan Nilai Organisasi
Menyampaikan
kegiatan aktualisasi
yang akan
dilakukan dan
meminta
persetujuan kepada
mentor dan kepala
ruangan
Kegiatan
aktualisasi
tersampaikan
dan mendapat
pesetujuan
dari mentor
dan kepala
ruangan
ruangan tentang kegiatan yang akan
dilakukan
Berorientasi pelayanan: bersikap
ramah dan sopan dalam menyampaikan
kegiatan aktualisasi yangakan dilakukan
Kompeten: Mau menerima saran dan
ide-ide baru demi pelayanan yang lebih
baik
Harmonis: menghargai mentor dan
kepala ruangan sebagai tim untuk
pelaksanaan kegiatan yang akan
dilakukan
Loyal: menjaga nama baik atasan dan
instansi, menerima saran yang diberikan
demi pelayanan yang lebih baik
Dan misi rumah
sakit yaitu
peningkatan
kualitas manusia
Indonesia yang
Tinggi, Maju dan
Sejahtera
integritas yang
menggambar
kan kejujuran, amanah, menjunjung
etika yang
ditunggu dalam
menjalankan
tugas
24
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil
Keterikatan Substansi Mata
Pelatihan
Kontribusi
Terhadap VisiMisi Organisasi
Penguatan Nilai Organisasi
Adaptif: bersikap proaktif dan antusias
dalam menyampaikan kegiatan
aktualisasi yang akan dilakukan
Kolaboratif: bekerja sama dengan
mentor dan kepala ruangan untuk hasil
yang lebih baik
2 Pembuatan
alat peraga
atau media
edukasi berupa media
audio visual (video) yang
bisa diakses
melalui akun youtube
rumah sakit
Melakukan telaah
SPO latihan nafas
dalam dan
melakukan revisi
berdasarkan
literatur
Mendiskusikan
dengan tim
promkes untuk
membuat media
edukasi
SPO latihan
nafas dalam (revisi)
Kompeten: melakukan telaah SPO
dengan kualitas yang terbaik
Adaptif: menggunakan literatur terbaru
dalam melakukan revisi SPO,
menyesuaikan diri dengan perubahan
Sesuai dengan
visi rumah sakit
yaitu terwujudnya
Indonesia Maju
yang berdaulat,
mandiri
berkepribadian
Bentuk media
edukasi yang akan
digunakan
Berorientasi pelayanan: dengan
pembuatan media edukasi sebagai
layanan asuhan keperawatan dengan
memberikan pelayanan terbaik,bersikap
ramah, cekatan dan solutif
berdasarkan
gotong royong
Dan misi rumah
sakit yaitu
Sesuai dengan
nilai rumah sakit (PAMINGPIN
PITUIN) yaitu
Inovatif dimana
perawat selalu
memberikan
pelayanan
dengan terus
membuat
inovasi yang
25
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil
Keterikatan Substansi Mata
Pelatihan
Kontribusi
Terhadap VisiMisi Organisasi
Penguatan Nilai Organisasi
Harmonis: menghargai saran dan ide
yang diberikan oleh tim promkes
Loyal: berdedikasi untuk kepentingan
bersama dengan melakukan diskusi dan
konsultasi dengan tim prokes
Adaptif: bersikap proaktif dalam
melakukan diskusi dan konsultasi
dengan tim promkes
Kolaboratif: bekerja sama dengan
promkes untuk mencapai tujuan
bersama
peningkatan
kualitas manusia
Indonesia yang
Tinggi, Maju dan
Sejahtera
menunjang pelayanan
Membuat materi untuk video edukasi Materi dalam bentuk tertulis
Akuntabel: melakukan kegiatan
membuat materi dengan
bertanggungjawab, cermat dan disiplin
Kompeten: mengerjakan tugas dengan
kualitas terbaik, dan terus belajar dalam
pembuatan materi edukasi
26
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil
Keterikatan Substansi Mata
Pelatihan
Kontribusi
Terhadap VisiMisi Organisasi
Penguatan Nilai Organisasi
Merancang konsep
video yang tentang
edukasi demontrasi
latihan nafas dalam
pada pasien post
pemasangan CTT
Adaptif: menggunakan literatur terbaru
untuk menyusun materi edukasi untuk
pelayan yang lebih baik
Konsep video Akuntabel: merancang video dengan
cermat dan berintegritas tinggi untuk
hasil yang lebih baik
Kompeten: meningkatkan kompetensi
dalam pembuatanmediaedukasi berupa
video
Adaptif: menyesuaikan diri dengan
perkembangan literasi digital yaitu
membuat media edukasi berupa video
Mengedit video Hasil video
edukasi
Berorientasi pelayanan: melakukan
edit terhadap video yang sudah dibuat
untuk hasil yang lebih baik
27
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil
Keterikatan Substansi Mata
Pelatihan
Kontribusi
Terhadap Visi-
Misi Organisasi
Penguatan Nilai Organisasi
Loyal: berdedikasi melakukan edit
video untuk hasil yang maksimal, demi
kepentingan bersama
Adaptif: berinovasi dan
mengembangkan kreativitas untuk hasil
video yang menarik
Melakukan
konsultasi hasil
video dengan tim
promkes
Persetujuan dan Hasil video
Berorientasi pelayanan: bersikap
ramah saat melakukan konsultasi
dengan tim promkes
Akuntabel: bertanggung jawab
terhadap kegiatan yang dilakukan seuai
tugas dan jabatan
Harmonis: mengahargai saran yang
diberikan oleh timpromkes terhadap
media edukasi yang dibuat
28
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil
Keterikatan Substansi Mata
Pelatihan
Kontribusi
Terhadap Visi-
Misi Organisasi
Penguatan Nilai Organisasi
Kolaboratif: bekerja sama dengan tim
promkes untuk mewujudkan pelayanan
yang optimal 3 Sosialisasi
Berkoordinasi
Adanya
Berorientasi pelayanan: bersikap
Sesuai dengan
Sesuai dengan
penggunaan
video sebagai
media
edukasi
latihan nafas
dalam pada
pasien post
pemasangan
CTT
dengan kepala
ruangan untuk
rencana
pelaksanaan
sosialisasi
rancangan
rencana
kegiatan
sosialisasi
ramah dan sopan dalam melakukan
sosialisasi
Harmonis: menghargai setiap
pendapat terkait sosialisasi yang akan
dilakukan dan menciptakan lingkungan
yang kondsif
Kolaboratif: berkolaborasi dengan
kepala ruangan untuk kegiatan
sosialisasi yang akan dilakukan
visi rumah sakit
yaitu terwujudnya
Indonesia Maju
yang berdaulat,
mandiri
berkepribadian
berdasarkan
gotong royong
Dan misi rumah
nilai rumah sakit (PAMINGPIN PITUIN) yaitu
integritas yang
menggambar kan kejujuran, amanah, menjunjung
etika yang
Merancang materi
yang akan
disosialisasikan
Materi
sosialisasi
Akuntabel: bertanggung jawab dalam
pembuatan materi sosialisasi
Kompeten: berupaya dalam perbaikan
pembuatan materi sosialisasi
sakit yaitu
peningkatan
kualitas manusia
Indonesia yang
ditunggu dalam
menjalankan tugas
29
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil
Keterikatan Substansi Mata
Pelatihan
Kontribusi
Terhadap VisiMisi Organisasi
Penguatan Nilai Organisasi
Memberikan
informasi untuk
pelaksanaan
sosialisasi
Adaptif: terus berinovasi dan
mengembangkan kreativitas untuk
merancang materi sosialisasi
Undangan Adaptif: memberikan informasi
pelaksanaan sosialisasi melalui pesan
digital
Kolaboratif: bekerja sama dengan
kepala ruangan untuk menyampaikan
informasi pelaksanaan sosialisasi
Tinggi, Maju dan
Sejahtera
Melaksanakan
sosialisasi
Dokumentasi kegiatan
Berorientasi pelayanan: Melakukan
sosialisasi untukterhadap informasi baru
demi meningkatkan palayanan untuk
mencapai kepuasan terhadap penerima
layanan
Loyal: menjaga nama baik atasan dan
instansi saat melakukan sosialisasi
30
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil
Keterikatan Substansi Mata
Pelatihan
Kontribusi
Terhadap VisiMisi Organisasi
Penguatan Nilai Organisasi
Adaptif: berinovasi dalam melakukan
sosialisasi, sosialisasi dilakukan melalui
zoominar
Kolaboratif: membangun kerja sama
dengan sejawat untuk menggunaka
media edukasi yang terbaru untuk
pelayanan yang optimal
4 Pelaksanaan edukasi
latihan nafas
dalam pada pasien post pemasangan
CTT dengan
menggunaka
n media video
Melakukan kontrak
waktu dengan
pasien
Kontrak waktu Berorientasi pelayanan: bersikap
ramah dan sopan dalam berkomunikasi
dengan pasien dan keluarga untuk
melakukan kontrak waktu
Kolaboratif: berkolaborasi dengan
sejawat, pasien dan keluarga
Sesuai dengan
visi rumah sakit
yaitu terwujudnya
Indonesia Maju
yang berdaulat, mandiri
Sesuai dengan
nilai rumah sakit
(PAMINGPIN
PITUIN) yaitu
Inovatif dimana perawat selalu
Melakukan edukasi
kepada pasien dan
keluarga
Edukasi tersampaikan
kepada pasien
dan keluarga
Berorientasi pelayanan: memberikan
edukasi sebagai bentuk pelayanan yang
profesional, melakukan dengan ramah
dan mudah dimengerti
berkepribadian
berdasarkan
gotong royong
memberikan
pelayanan
dengan terus
membuat
31
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil
Keterikatan Substansi Mata
Pelatihan
Kontribusi
Terhadap VisiMisi Organisasi
Penguatan Nilai Organisasi
menggunakan media video
Akuntabel: bertanggung jawab dalam
melakukan edukasi dengan
menggunakan media video
Kompeten: berupaya dalam perbaikan
pelayanan dengan pembuatan media
edukasi berupa video
Harmonis: menghargai pasien dan
keluarga sebagai penerima pelayanan
yaitu dalam pemberian edukasi
Loyal: menjaga nama baik sejawat dan
instansi selama melakukan edukasi
Dan misi rumah
sakit yaitu
peningkatan
kualitas manusia
Indonesia yang
Tinggi, Maju dan
Sejahtera
inovasi yang
menunjang
pelayanan, serta
unggul menjadi
yang terbaik
dan
menghasilkan
kualitas prima
Melakukan pendokumentasian
kegiatan edukasi
Dokumentasi kegiatan
Akuntabel: mendokumentasikan
kegiatan sebagai bentuktanggungjawab
terhadap pelayanan yang telah
diberikan
Adaptif: menggunakan literasi digital
untuk mendokumentasikan kegiatan
32
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil
Keterikatan Substansi Mata
Pelatihan
Kontribusi
Terhadap VisiMisi Organisasi
Penguatan Nilai Organisasi
5 Melakukan evaluasi
pelaksanaan
edukasi dengan media video
Meminta evaluasi
dari pasien dan
keluarga terhadap
pemberian edukasi
yang sudah
dilakukan
Lembar evaluasi
Berorientasi pelayanan: melakukan
evaluasi sebagai bentuk perbaikan
pelayanan, demi meningkatkan
kepuasan terhadap pelayanan
Akuntabel: Bertanggung jawab
terhadap kegiatan edukasi yang sudah
dilakukan dengan melakukan evaluasi
Kompeten: berupaya dalam perbaikan
pelayanan dengan melakukan evaluasi
dan terus belajar hal baru
Harmonis: menghargai evaluasi yang
diberikan oleh pasien dan keluarga
Sesuai dengan
visi rumah sakit
yaitu terwujudnya
Indonesia Maju
yang berdaulat, mandiri
berkepribadian
berdasarkan
gotong royong
Dan misi rumah
sakit yaitu
peningkatan
Sesuai dengan
nilai rumah sakit
PITUIN) yaitu
profesional, berorientasi
pada pencapaian
kinerja melalui
kemitraan, serta
integritas yang
Meminta evaluasi
dari kepala ruangan
dan perawat
terhadap
pemberian edukasi
Lembar evaluasi
Berorientasi pelayanan: melakukan
evaluasi sebagai bentuk perbaikan
pelayanan, demi meningkatkan
kepuasan terhadap pelayanan
kualitas manusia
Indonesia yang
Tinggi, Maju dan
Sejahtera
menggambar kan kejujuran, amanah, menjunjung
etika yang
ditunggu dalam
33
(PAMINGPIN
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil
Keterikatan Substansi Mata
Pelatihan
Kontribusi
Terhadap VisiMisi Organisasi
Penguatan Nilai Organisasi
yang sudah dilakukan
Akuntabel: Bertanggung jawab
terhadap kegiatan edukasi yang sudah
dilakukan dengan melakukan evaluasi
Kompeten: berupaya dalam perbaikan
pelayanan dengan melakukan evaluasi
dan terus belajar hal baru
Harmonis: mengharagai evaluasi yang
diberikan oleh sejawat
Kolaboratif: berkolaborasi dengan
sejawat dalam evaluasi pemberian
edukasi
menjalankan tugas
evaluasi Laporan evaluasi
Menyusun laporan
Akuntabel: menyusun laporan
evaluasi dengan bertanggung jawab
Kompeten: berupaya untuk
menghasilkan kualitas pelayanan yang
terbaik
34
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil
Keterikatan Substansi Mata
Pelatihan
Kontribusi
Terhadap VisiMisi Organisasi
Penguatan Nilai Organisasi
Loyal: menjaga nama baik atasan dan
instansi dalam menyusun laporan
evaluasi
Adaptif: cepat menyesuaikan diri dan
melakukan perbaikan terhadap evaluasi
yang diberikan demi pelayanan yang
lebih baik
Kolaboratif: bekerjasama dengan
sejawat untuk melakukan perbaikan
terhadap evaluasi demi pelayanan yang optimal.
35
4.2 Penjadwalan
Jadwal Kegiatan Rancangan Aktualisasi
Judul aktualisasi : Optimalisasi Pelaksanaan Pemberian Edukasi latihannafasdalampada pasien post pemasangan Chest Thoracal Tube (CTT) di Ruang Rawat Inap Kana RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung
Waktu Pelaksanaan : 6 Juli – 12 Agustus 2022
Tempat Pelaksanaan : Ruang Rawat Inap Kana RSUP Dr Hasan Sadikin Bandung
1. Konsultasi dan koordinasi terkait rancangan aktualisasi kepada mentor dan kepala ruangan
2. Pembuatan alat peraga atau media edukasi berupa media audio visual (video) yang bisa diakses melalui akun youtuberumah sakit
3. Sosialisasi penggunaan video sebagai media edukasi latihan nafas dalam pada pasien post pemasangan CTT
4. Pelaksanaan edukasi latihan nafas dalam pada pasien post pemasangan CTT dengan menggunakan media video
5. Melakukan evaluasi pelaksanaan edukasi dengan media video
I II III IV I II
36
No. Kegiatan JULI AGUSTUS Ket./ Tanggal Kegiatan
Tabel 4.2 Jadwal Kegiatan Aktualisasi
4.3 Para Pihak yang Terlibat dan Perannya dalam Aktualisasi
Para pihak yang terlibat dan perannya dalam aktualisasi, sebagai berikut:
Tabel 4.3 Para Pihak dan Perannya dalam Aktualisasi
No Para Pihak Peran dalam Aktualisasi
1. Mentor Sebagai mentor memberikan masukan terhadap kegiatan aktualisasi serta memberikan motivasi dalam setiap kegiatan
2. Coach Peran coach membantudalam merancang dan melaksanakan kegiatan aktualisasi serta memberikan dukungan dan arahan dalam pelaksanaan aktualisasi
3. Kepala Ruangan Membantu dalam memberikan arahan dalam pengambilan isu yang ada di ruangan
37
DAFTAR PUSTAKA
Amelia, Rizki. 2021. SMARTASNModulPelatihanDasarCPNS. Jakarta: Lembaga Administrasi
Negara Republik Indonesia
Asnidar. 2019. Analisis Asuhan Keperawatan pada Pasien Pneumothorax dengan Intervensi
Positioningdan MonitoringWaterSealDrainage(WSD) di RSUP Fatmawati Jakarta.
Depok: Universitas Indonesia
Fatimah, E., dan Irawati, E. 2021. MANAJEMENASNModulPelatihanDasarCPNS. Jakarta:
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia
Hardini, K. A., dan Putri, G. I. S. H. 2021. Penatalaksanaan Fisioterapi dengan Modalitas
Infrared dan Deep Breathing Excercise terhadap Penurunan Nyeri dan Ekspansi
Thoraks pada Pasien Efusi Pleura PostWaterSealDrainage
Handoko, Ramah. 2021. AKUNTABEL Modul Pelatihan Dasar CPNS. Jakarta: Lembaga
Administrasi Negara Republik Indonesia
Idris, Irfan., dkk. 2019. ANALISISISUKONTEMPORERModulPelatihanDasarCPNSGolongan
IIdanGolonganIII. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia
Jalis, Ahmad. 2021. KOMPETENModulPelatihanDasarCPNS. Jakarta: Lembaga Administrasi
Negara Republik Indonesia
Kusumaningrum, D. A., dan Susilaningsih, E.Z. 2019. Asuhan Keperawatan Pasien Efusi Pleura
dalam Pemenuhan Kebutuhan Oksigenasi
Mirdin, Andi Adiyat. 2021. BERORIENTASIPELAYANANModulPelatihanDasarCPNS. Jakarta:
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia
Ramahendra, Dwi. 2021. LOYALModulPelatihanDasarCPNS.
Negara Republik Indonesia
Jakarta: Lembaga Administrasi
Ruangan Kana. 2022. ProfilRuangRawatInapKana2022. Bandung: RSHS
Sejati, Tri Atmojo. 2021. KOLABORATIF Modul Pelatihan Dasar CPNS. Jakarta: Lembaga
Administrasi Negara Republik Indonesia
Sembodo, Jarot. 2021. HARMONIS Modul Pelatihan Dasar CPNS. Jakarta: Lembaga
Administrasi Negara Republik Indonesia
Suwarno, Yogi. 2021.ADAPTIFModulPelatihanDasarCPNS.
Negara Republik Indonesia
Jakarta: Lembaga Administrasi
Utomo, T.W, Baseng, dan Purwana, B. H. 2017. AKTUALISASIModulPelatihanDasarCPNS.
Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia
38
Windiramadhan, A. P., dkk. 2020. Observasi Penggunaan PosisiHighFowlerpada Pasien Efusi
Pleura di Ruangan Penyakit Dalam Fresia 2 RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung: Studi
Kasus
Yuningsih. 2017. Pengaruh Latihan Nafas Dalam Terhadap Peningkatan Saturasi Oksigen pada Klien Terpasang WaterSealDrainage(WSD) di RSD Kabupaten Tangerang. Jurnal
KeperawatanKomprehensif
39