RANCANGAN KEGIATAN AKTUALISASI PENYEMPURNAAN SOP PADA PEMBERIAN TRANSFUSI DARAH DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT PARU DR.H.A ROTINSULU BANDUNG
DISUSUN OLEH : Fitriyani Laila Dinawati S. Kep., Ners. NIP 199303152020122007
BALAI PELATIHAN KESETAN CIKARANG KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA 2021
LEMBAR PENGESAHAN PENYEMPURNAAN SOP PADA PEMBERIAN TRANSFUSI DARAH DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT PARU DR.H.A ROTINSULU BANDUNG
Telah di seminarkan Tanggal 05 Agustus 2021, di BapelkesCikarang Fitriyani Laila Dinawati, S. Kep., Ners. NIP 199303152020122007
Coach
Mentor
dr. Atiq Amanah R P, MKKK MKKK NIP 197803272009122002 197511112007012022
dr. Asima Manurung, NIP
Penguji
Erlinawati Pane, SKM, MKM NIP 1972202201994022001
i
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang mana atas rahmat dan hidayah-Nya penyusun dapat menyelesaikan rancangan aktualisasi ini. Rancangan aktualisasi ini merupakan tugas akhir dalam pelaksanaan Pelatihan Dasar Bagi Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan III di Lingkungan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Rancangan aktualisasi ini disusun berdasarkan temuan isu “Penyempurnaan SOP pada pemberian transfusi darah di ruang rawat inap” yang mana diharapkan dengan inovasi yang ditemukan akan menjadi solusi bagi isu permasalahan tersebut. Dengan segala arahan dan bimbingan dari berbagai pihak akhirnya rancangan aktualisasi ini dapat diselesaikan. Dalam penyusunan rancangan aktualisasi ini penyusun menyadari bahwa masih banyak keterbasatasan dan tentunya tidak luput dari kesalahan serta jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, saran dan kritik yang membangun sangat diharapkan untuk perbaikan rancangan aktualisasi ini, agar dapat dijadikan evaluasi bagi penyusun sehingga dapat lebih baik di kemudian hari. Besar harapan penyusun agar rancangan aktualisasi ini dapat bermanfaat untuk berbagai pihak khususnya bagi instansi tempat penyusun melaksanakan kegiatan aktualisasi. Akhir kata semoga Allah SWT menjadikan setiap langkah kita menjadi suatu bentuk amal ibadah. Amin.
Bandung, 5 Agustus 2021
DAFTAR PUSTAKA ii
LEMBAR PENGESAHAN ……………………………………………………………i KATA PENGANTAR ………………………………………………………….………ii DAFTAR ISI ………………………………………………………………….………iii DAFTAR TABEL ……………………………………………………………...……...iv DAFTAR GAMBAR …………………………………………………………..……….v BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang ………………………………………………………………………..………….1 B. Tujuan …………………………………………………………………………………….……….. 3 C. Manfaat………………………………………………………………………………………….…..3 D. Ruang Lingkup ……………………………………………………………………………………4 BAB II ORGANISASI DAN PROFIL PESERTA A. Profil Rumah Sakit Paru DR.H.A Rotinsulu Bandung ……………………..…………5 B. Visi dan Misi PMN RS Paru Dr. H.A Rotinsulu Bandung …………………………....8 C. Budaya Kerja RS Paru Dr. H.A Rotinsulu Bandung …………………………….………8 D. Struktur Organisasi Rumah Sakit Paru Dr. H.A Rotinsulu Bandung ……………..9 E. Profil Peserta …………………………………………………………………………………..…11 F. Tugas dan Fungsi …………………………………………………………………………..…..11 G. Nilai-Nilai Dasar Profesi ASN …………………………………………………………………12 BAB III RANCANGAN AKTUALISASI A. Identifikasi Isu ……………………………………………………………………………..…..19 B. Penyebab Isu ………………………………………………………………………………..….21 C. Dampak Isu ………………………………………………………………………………..…….22 D. Gagasan Penyelesaian Isu …………………………………………………………..……..22 E. Penentuan Kegiatan Aktualisasi ………………………………………………..…...……24 BAB IV PELAKSANAAN AKTUALISASI A. Deskripsi Pelaksanaan Aktualisasi …………………………………………………………36 B. Hasil Capaian Kegiatan Aktualisasi ………………………………………………………..36 BAB V KESIMPULAN A. Kesimpulan ……………………………………………………………………………………….62 B. Saran ……………………………………………………………………………………………….62 C. Rencana Tindak Lanjut……………………………………………………………………….63 DAFTAR PUSTAKA ………………………..………………………………..……..64
DAFTAR TABEL iii
Tabel 1.1 Rata-rata pasien yang diberikan transfusi darah …………………………………… 2 Tabel 3.1 Metode APKL…………………………………………………………………………….…….. 20 Tabel 3.2 Rincian Kegiatan Aktualisasi Berdasarkan Sumbernya………………………….…23 Tabel 3.3 Matriks Rancangan Aktualisasi…………………………………………………….………25 Tabel 3.4 Time Table……………………………………………………………………………………..…35 Tabel 4.1 Jadwal realisasi aktualisasi …………………………………………………………… …..36 Tabel 4.2 Hasil Capaian Kegiatan Aktualisasi……………………………………………………….60 Tabel 5.1 Rencana Tindak Lanjut……………………………………………………………………….63
iv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 SOP lama ……………………………………………….…………………………..7 Gambar 2.2 PMK No. 58 Th 2019 Ttg Organisasi dan Tata Kerja RS Paru Dr. H. A. Rotinsulu Bandung………………………………………………………………….……10 Gambar 4.1 Melakukan janji temu……………………………………………………..……38 Gambar 4.2 Melakukan konsultasi dengan Mentor ………………………….……….38 Gambar 4.3 Evaluasi dan Penyempurnaan…………………………..…..………………40 Gambar 4.4 Nota Dinas untuk penyempurnaan SOP …………………………….….41 Gambar 4.5 Absensi yang ikut serta dalam penyempurnaan SOP…….…………41 Gambar 4.6 Draf SOP yang sudah di perbaiki……………….………………………….42 Gambar 4.7 Draft lembar observasi yang telah di usulkan………………………….42 Gambar 4.8 Konsul Kembali dengan coach…………………………………….…………43 Gambar 4.9 SOP yang sudah ditetapkan oleh Direktur Utama ……..……………45 Gambar 4.10 Menyusun tahapan kegiatan…………………………………..…………..47 Gambar 4.11 Konsul Kembali dengan coach untuk kegiatan ke 3………………..48 Gambar 4.12 Melakukan sosisalisasi dan pelaksanaan SOP…………………………49 Gambar 4.13 Meminta bantuan terhadap perawat ruang rawat inap…………….52 Gambar 4.14 Perawat sedang melakukan monitoring…………………………………53 Gambar 4.15 Dokumentasi untuk asuhan keperawatan……………………………..55 Gambar 4.16 Dokumentasi saat pemberian transfusi…………………………..……58
vi v
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Undang-Undang
No
5
Tahun
2014
tentang
Aparatur
Sipil
Negara
mengamanatkan Instansi Pemerintah wajib memberikan Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) terintegrasi bagi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) selama 1 (satu) tahun masa percobaan. Tujuan dari Diklat terintegrasi ini adalah untuk membangun integritas moral, kejujuran, semangat dan motivasi nasionalisme dan kebangsaan, karakter kepribadian yang unggul dan bertanggungjawab, dan memperkuat profesionalisme
serta
kompetensi
bidang.
Dengan
demikian
UU
ASN
mengedepankan penguatan nilai-nilai dan pembangunan karakter dalam mencetak PNS (Lembaga Administrasi Negara, 2015).Peraturan Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2017 tentang Pedoman Penyelenggaraan Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan III mewajibkan pelaksanaan agenda pembelajalan habituasi. Agenda pembelajaran ini memfasilitasi agar peserta melakukan proses aktualisasi melalui pembiasaan diri terhadap kompetensi yang telah diperoleh melalui berbagai mata pelatihan yang telah dipelajari. Melalui agenda pembelajaran ini, peserta akan dibekali dengan konsepsi dan tahap aktualisasi, penyusunan dan penyajian rancangan aktualisasi, pelaksanaan aktualisasi di tempat kerja dan penyajian hasil aktualisasi di tempat kerja. Dalam pelaksanaan aktualisasi ini diharapkan peserta mampu menerapkan nilai-nilai dasar ASN, yakni Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi serta Whole of Government sehingga dapat memberikan pelayan publik yang berkualitas. Selain itu, pelaksanaan aktualisasi di tempat kerja yang dilakukan oleh peserta pelatihan dasar ini diharapkan menjadi solusi dari isu temuan yang didapat di tempat kerja masing-masing. Setiap satuan kerja tentu saja memiliki problem masing-masing yang berbeda satu sama lain. Termasuk di Rumah Sakit Paru Dr.H.A Rotinsulu Bandung khususnya di ruang rawat inap memiliki beberapa potensi atau masalah yang dapat diangkat menjadi sebuah isu dan kegiatan pemecahan masalah dalam kegiatan habituasi. Isu yang diangkat pada proposal rancangan kegiatan aktualisasi ini adalah “Belum optimalnya pelaksanaan SOP pemberian transfusi darah di ruang rawat inap di Rumah Sakit Paru Dr.H.A Rotinsulu
1
” Berdasarkan SIRS (sistem informasi rumah sakit) di dapatkan data pemberian transfusi di ruang rawa inap selama 3 bulan periode Januari-Maret pada tahun 2021. Tabel 1.1 Rata-rata pasien yang diberikan transfusi darah. NO
BULAN
RATA-RATA PASIEN
JUMLAH RUANGAN
1.
Januari
6 Pasien
3
2.
Februari
8 Pasien
4
3.
Maret
8 Pasien
4
Data tersebut dapat dikaji bahwa pemberian transfusi cukup banyak, tindakan transfusi merupakan tindakan yang memerlukan pengamatan atau observasi khusus untuk menentukan keselataman pasien. Pengamatan selama bertugas dijumpai belum adanya pengakajian secara tertulis di lembar observasi pemberian trasnfusi, kepada pasien. Hal ini tentunya akan dapat berpengaruh untuk keselamatan pasien, selama ini lembar observasi terhadap pemberian transfusi belum dilakukan, dengan hal ini menjadi salah satu permasalahan yang berdampak pada keselamatan pasien. Profesi perawat merupakan profesi dengan proporsi terbesar dibanding tenaga kesehatan lain di rumah sakit, oleh karena itu pelayanan yang diberikan oleh perawat merupakan indikator terbesar untuk mewujudkan kualitas pelayanan rumah sakit. Pendokumentasian asuhan keperawatan yang dilakukan perawat merupakan aspek penting dalam pelaksanaan tindakan keperawatan. Dokumen ini merupakan bukti tertulis yang didalamnya mencerminkan data-data akurat tentang klien dan mempunyai makna penting dalam aspek hukum (Widjayanti, 2011). Namun disisi lain, banyaknya data-data yang harus didokumentasikan oleh perawat membuat tugas utama perawat yang berorientasi kepada pasien menjadi kurang optimal. Oleh karena itu diperlukan sistem pendokumentasian yang lebih efektif dan efisien agar kedua tugas tersebut, baik tugas perawat yang berorientasi pada pasien maupun tugas pendokumentasian asuhan keperawatan dapat terlaksana dengan baik. Berdasarkan hal tersebut di atas, Rumah Sakit Paru Dr.H.A Rotinsulu Bandung khususnya di ruang rawat inap belum ada lembaran untuk hasil implementasi dan pendokumentasian yang khususnya dalam mendokumentasikan rencana asuhan keperawatan
sebelum,
selama
dan
sesudah
transfusi,
dimana
lembaran
implementasi tersebut berisi tanda-tanda vital dan keadaan umum pasien. Selama ini pemberian transfusi hanya diberikan tanpa ada observasi untuk tanda-tanda vital sebelum ,saat berlangsungnya dan sesudah pemberian produk darah . observasi
2
tanda-tanda vital sebelum
prosedur pemberian
transfusi darah penting untuk
memonitor kondisi kesehatan dan reaksi terhadap pemberian produk darah pasien. Oleh karena itu disusunlah rancangan aktualisasi ini guna menemukan alternatif pemecahan masalah tersebut. B. Tujuan Adapun tujuan penulisan rancangan aktualisasi ini adalah: 1. Mampu menerapkan nilai-nilai dasar ANEKA yaitu Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi dalam kegiatan pekerjaan seharihari sebagai seorang ASN sehingga memiliki tanggung jawab dan integritas terhadap apa yang dikerjakan, mampu menciptakan lingkungan pelayanan yang harmonis, serta mewujudkan pelayanan yang prima. 2. Memahami kedudukan, peran, hak dan kewajiban ASN serta mampu menerapkan kode etik dan kode perilaku ASN di lingkungan kerja. 3. Mampu menerapkan whole of government serta best practices dalam pemberian pelayanan yang terintegrasi. 4. Mampu menerapkan pelayanan publik yang berkualitas sesuai jabatannya kepada
stake holder/ masyarakat. C. Manfaat 1. Bagi Penyusun Diharapkan dengan dibuatnya rancangan aktualisasi ini, penyusun dapat memahami cara penerapan nilai-nilai dasar ANEKA ke dalam pekerjaan seharihari di tempat kerja sehingga dapat memberikan layanan yang mencerminkan nilai-nilai dasar ANEKA kepada masyarakat. 2. Bagi Instansi Kerja Diharapkan dengan adanya rancangan aktualisasi ini dapat menjadi salah satu alternatif pemecahan masalah yang ditemukan di Rumah Sakit Paru Dr.H,A Rotinsulu, selain itu, diharapkan pula instansi terkait dapat memberikan layanan yang berorientasi pada keselamtan pasien. Dengan peningkatan kinerja individu
3
akan meningkatnya pula kinerja unit terkait sehingga dapat mencapai visi lebih cepat dan memberikan citra yang baik. 3. Bagi Bapelkes Cikarang Dengan tersusunnya rancangan aktualisasi ini diharapkan dapat menambah kepustakaan bagi Balai Pelatihan Kesehatan Cikarang, khususnya sebagai bukti terselenggaranya pelatihan dasar CPNS Kementerian Kesehatan sesuai dengan capaian kegiatan pembelajaran. D. Ruang Lingkup Ruang lingkup rancangan aktualisasi ini adalah kegiatan pendokumentasian rencana asuhan keperawatan di ruang rawat inap Rumah Sakit Paru Dr.H.A Rotinsulu Bandung yang akan dilaksanakan pada saat off campus Pelatihan Dasar CPNS Golongan III Angkatan 1 Kementerian Kesehatan RI.
BAB II ORGANISASI DAN PROFIL PESERTA
A.
Profil Rumah Sakit Paru DR.H.A Rotinsulu Bandung 4 1. Sejarah Rumah Sakit Sanatorium Solsana – Cipaganti (Rumah Sakit Paru Dr.H.A Rotinsulu ) didirikan dan diresmikan pada tahun 1935 oleh pemerintahan Hindia Belanda, menurut penduduk setempat serta sumber -sumber lain, pada zaman Belanda di daerah Ciumbuleuit merupakan suatu perkebunan the (onderning), Sanatorium Solsana-Cipaganti (Rumah Sakit Paru Dr.H.A Rotinsulu) yang terletak di jalan Bukit Jarian sekarang adalah tempat istirahat para pemetik teh serta tempat penimbangan pucuk teh, sedangkan bangunan Solsana dan Sabiena yang terletak di Jalan Ciumbuleuit merupakan tempat peristirahtan pemilik kebun serta tentara-tentara Belanda. Pada tahun 1965 gedung Sabiena diminta oleh pemiliknya (perorangan) untuk dijual sedangkan gedung solsana dihibahkan oleh pemiliknya kepada misi Katolik dan selanjutnya digunakan sebagai sarana pendidikan (Universitas Parahyangan) dan bangunan Sanotarium yang terletak di jalan Bukit Jarian diserahkan kepada Pemerintah RI. Pada tahun 1970-a nama Sanatorium dihapus dan diubah menjadi Rumah Sakit Paru Cipaganti yang dipimpin oleh Direktur BP4 Bandung. Dalam kurun waktu 1975-1985, Rumah Sakit Paru Cipaganti melaksanakan perawatan penderita tuberkolosis paru pada tahun 1978, Pada tahun 1975 kepemimpinan dr. Rotinsulu diganti oleh dr. Iskandar Partasasmita yang juga merangkap Direktur BP4 Bandung hingga tahun 1979 Dan pada tanggal 26 Februari 2004 RSTP Cipaganti resmi berubah nama menjadi Rumah Sakit Paru Dr. H. A. Rotinsulu dan pada tanggal 1 Maret 2004 dr. Edi Sampurno, Sp.P resmi diangkat menjadi Direktur Rumah Sakit Paru Dr. H. A. Rotinsulu. Untuk meningkatkan pelayanan yang bermutu kepada masyarakat ( publik ) Rumah Sakit Paru Dr. H. A. Rotinsulu pada tanggal 26 Juni 2007 resmi ditetapkan menjadi rumah sakit yang menggunakan PPK-BLU sehingga adanya fleksibilitas dalam pengelolaan keuangan agar lebih efektif dan efisien dalam
5
menunjang tugas dan fungsi Rumah Sakit Paru Dr. H. A. Rotinsulu. Selain itu, Rumah Sakit Paru Dr. H. A. Rotinsulu telah terakreditasi untuk 16 pelayanan.Pada tahun 2015, RS Paru Rotinsulu berhasil lulus akreditasi dari KARS (Komite Akreditasi Rumah Sakit) dan memperoleh predikat PARIPURNA. Adapun 10 penyakit terbesar pada tahun 2020 di RS. Paru Dr.H.A Rotinsulu adalah Carcinoma Lung, TB Paru, Neoplasma Uncertain Lung, COPD Acute, Pleural Effusion, Coronavirus Infection, Probable Covid 19, Community Acquir Pneumo, PPOK dengan CAP, dan Mature Cystic Teritoma Mediastinum. Untuk mentindaklanjuti kasus kanker paru data dari Global cancer statistics (Globocan,2021) mencatat bahwa kematian karena kanker paru di Indonesia meningkat menjadi 30.843 orang dengan kasus baru, salah satu komplikasi terbesar pada pasien kanker paru adalah anemia, dimana hampir 40% penderita kanker dengan anemia kondisi ini akan menyebabkan penurunan yang signifikan terhadap kondisi kesehatan dan mempengaruhi harapan hidup penderita kanker (Janis M, 2013). Penyebab anemia pada pasien kanker paru terjadi karena adanya aktivasi sistem imun dan inflamasi oleh keganasan tersebut, menurunnya produksi sel darah merah pada penderita kankerakibat gangguan proses eritropoisis yang disebabkan berbagai faktor ini termasuk berkurangnya produksi eritropoitin akibat dari gangguan ginjal, kekurangam zat besi, folat dan vitamin B12 atau akibat penekanan sumsum tulang oleh proses metastase atau efek kemoterapi. Pada kasus kanker paru di Rs Paru Dr.H.A Rotinsulu terdapat pasien yang di lakukan transfusi di rawat inap dengan hasil observasi dimana hampir semuanya tidak dilakukan observasi tanda-tanda vital untuk pasien yang mendaptkan transfusi. Pemeberian transfusi darah di Rumah Sakit Paru Dr.H.A Rotinsulu berdasarkan SOP yang sudag ada adalah sebagai berikut:
6
Gambar 2.1 SOP lama
7
Setelah mengevaluasi SOP untuk transfusi ada ketidaklengkapan pada SOP tersebut bahwa tidak adanya lembar observasi tanda-tanda vital untuk implementasi asuhan keperawatan, bahkan untuk perawatpun belum pernah ada yang melakukan observasi tanda-tanda vital saat pemberian transfusi darah. Yang mana berfungsi untuk melihat apakah ada reaksi alergi, komplikasi lainnya pada saat ataupun setelah pemberian produk darah bahkan dengan adanya lembar observasi menjadi sebuah implementasi dan keakuaratan data , mungkin saat selama ini belum ada keluhan pasien saat pemberian transfusi yang mengalami komplikasi, tapi ini suatu hal yang harus dihindari untuk meningkatkan sasaran keselamatan pasien dengan mengadakan lembar observasi pada saat pemberian transfuSi darah dan suatu keharusan sesuai dengan pedoman transfusi darah.
2. Visi dan Misi PMN RS Paru Dr. H.A Rotinsulu Bandung 1. Visi Menjadi Rumah Sakit Paru dengan kualitas Prima dalam Pelayanan Pendidikan, dan Penelitian yang unggul dalam Biomolekuler dan Invasif Paru pada Tahun 2024. 2. Misi a. Memberikan pelayanan prima yang berorientasi kepada kepuasan dan keselamatan pasien. b. Menyelenggarakan pelayanan paru yang unggul dalam Biomolekuler dan Invasif Paru. c. Meninggalkan kemandirian Rumah Sakit d. Menyelenggarakan Pendidikan, Pelatihan, dan Penelitian Ilmu di Bidang Kesehatan Paru. e. Menyelenggarakan pendidikan, penelitian, pelatihan dan pengembangan ilmu dibidang kesehatan paru. f. Mengembangkan sumber daya Rumah Sakit 3. Budaya Kerja RS Paru Dr. H.A Rotinsulu Bandung Adapun Tata Nilai yang dikembangkan dalam mendukung visi misi rumah sakit adalah
8
1. Menjunjung tinggi Hak & Keselamatan Pasien 2. Profesional 3. Disiplin 4. Kerja Keras 5. Kerja Sama 6. Kejujuran 4. Struktur Organisasi Rumah Sakit Paru Dr. H.A Rotinsulu Bandung Struktur organisasi di Rumah Sakit Paru Dr.H.A Rotinsulu Bandung adalah sebagaimana yang tergambar dibawah ini :
9
gambajj
Gambar 2.2 PMK No. 58 Th 2019 Ttg Organisasi dan Tata Kerja RS Paru Dr. H. A. Rotinsulu Bandung
10
5. Profil Peserta Profil peserta penyusun rancangan aktualisasi adalah sebagai berikut:
Nama
: Fitriyani Laila Dinawati
NIP
: 199303152020122007
Jabatan /Golongan : Perawat Ahli Pertama / IIIa Unit Kerja
:RS Paru Dr.H.A Rotinsulu
Instansi
:KementerianKesehatan
Pendidikan Terakhir : Ners
6. Tugas dan Fungsi Dalam pelaksanaan aktualisasi, peserta diklat mengacu kegiatan dalam Sasaran Kinerja Pegawai (SKP) di Rumah Sakit Paru Dr. H.A Rotinsulu. 1. Melakukan pengkajian keperawatan dasar pada masyarakat 2. Melakukan pengkajian keperawatan lanjutan pada individu, keluarga 3. Merumuskan diagnosa keperawatan pada individu 4. Memfasilitasi adaptasi dalam hospitalisasi pada individu dalam rangka Melakukan upaya promotif 5. Melakukan stimulasi tumbuh kembang pada individu dalam rangka Melakukan upaya promotif 6. Melakukan support kepatuhan terhadap intervensi kesehatan pada individu 7. Melakukan pendidikan kesehatan pada individu, keluarga, kelompok, masyarakat 8. Melakukan komunikasi terapeutik dalam pemberian asuhan keperawatan 9. Menyusun laporan lain-lain
11
7. Nilai-Nilai Dasar Profesi ASN Melalui pembelajaran nilai-nilai ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Mutu, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi) peserta CPNS mampu memahami dan menerapkan nilai dan kode etik yang telah dipelajari.Kelima mata pelatihan tersebut dirancang dan disampaikan secara terpisah dalam satu kesatuan untuk mencapai tujuan kurikulum pembelajaran agenda nilai-nilai dasar CPNS, dengan memberi penekanan pada kemampuan dalam memaknai dan menginternalisasi nilai nilai dasar ASN. 1. Akuntabilitas Dengan diterapkannya akuntabilitas, yaitu merujuk pada kewajiban setiap individu, kelompok, atau institusi untuk memenuhi tangguang jawab yang men Vjadi amanahnya. Amanah seorang PNS adalah menjamin terwujudnya nilainilai publik. Nilai-nilai publik tersebut antara lain: a.
Mampu mengambil pilihan yang tepat dan benar ketika terjadi konflik kepentingan, antara kepentingan publik dengan kepentingan sektor, kelompok, dan pribadi.
b.
Memiliki pemahaman dan kesadaran untuk menghindari dan mencegah keterlibatan PNS dalam politik praktis.
c.
Memperlakukan
warga
negara
secara
sama
dan
adil
dalam
penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan publik. d.
15 Menunjukkan sikap dan perilaku yang konsisten dan dapat diandalkan sebagai penyelenggara pemerintahan.
Sedangkan untuk aspek-aspek akuntabilitas sebagai berikut: a.
Akuntabilitas adalah sebuah hubungan.
b.
Akuntabilitas berorientasi pada hasil.
c.
Akuntabilitas membutuhkan adanya laporan.
d.
Akuntabilitas memerlukan konsekuensi.
e.
Akuntabilitas memperbaiki kinerja. Akuntabilitas memiliki 5 tingkatan yang berbeda, yaitu akuntabilitas
personal,
akuntabilitas
individu,
akuntabilitas
kelompok,
akuntabilitas
organisasi, dan akuntabilitas stakeholder. Berdasarkan tingkatan akuntabilitas tersebut dapat menciptakan lingkungan kerja yang akuntabel, yakni:
12
a.
Kepemimpinan
b.
Transparansi
c.
Integritas
d.
Tanggung jawab
e.
Keadilan
f.
Kepercayaan
g.
Keseimbangan
h.
Kejelasan
i.
Konsistensi
2. Nasionalisme Nasionalisme
memfasilitasi
pembentukan
nilai
Pancasila
dalam
menumbuhkan nasionalisme ASN sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik, dan sebagai perekat dan pemersatu bangsa. Makna nasionalisme secara politis merupakan manifestasi kesadaran nasional yang mengandung cita-cita dan pendorong bagi suatu bangsa, baik untuk merebut kemerdekaan atau mengenyahkan penjajahan maupun sebagai pendorong untuk membangun dirinya maupun masyarakat, bangsa dan negaranya. Nasionalisme adalah suatu sikap yang meninggikan bangsanya sendiri, sekaligus tidak merendahkan bangsa lain. Nasionalisme merupakan pondasi ASN untuk mengaktualisasikan dalam menjalankan fungsi dan tugasnya dengan orientasi mementingkan kepentingan publik, bangsa dan negara. Berdasarkan pasal 10 Undang-Undang No. 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara, fungsi ASN adalah sebagai berikut: a.
ASN sebagai pelaksana kebijakan publik.
b.
ASN sebagai pelayan publik.
c.
ASN sebagai perekat dan pemersatu bangsa. Dari fungsi tersebut, seorang ASN memiliki fungsi sebagai pelaksana
kebijakan publik yang mencakup artian bahwa ASN adalah aparat pelaksana (eksekutor) yang melaksanakan segala peraturan perundang-undangan yang menjadi landasan kebijakan publik di berbagai bidang dan sektor pemerintahan. Kemudian ASN sebagai pelayan publik adalah segala bentuk pelayanan sektor publik yang dilaksanakan aparatur pemerintah, termasuk aparat yang bergerak di bidang perekonomian dalam bentuk barang dan jasa, yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan ketentuan peraturan perundang-undangan yang
13
berlaku. Dari definisi tersebut, ada tiga poin penting yang harus diperhatikan dalam pelayanan publik yaitu: Tugas pelayanan merupakan suatu kewajiban yang harus dilaksanakan oleh aparat pemerintah. a.
Yang menjadi objek layanan adalah masyarakat atau publik.
b.
Bentuk layanan yang diberikan dapat berupa barang, jasa, maupun administratif sesuai kebutuhan masyarakat dan perundang-undangan yang berlaku. Sedangkan ASN sebagai perekat dan pemersatu bangsa memiliki arti
bahwa seorang ASN dalam menjalankan tugasnya senantiasa mengutamakan dan mementingkan persatuan dan kesatuan.Berdasarkan 3 fungsi ASN tersebut, peran yang dilakukan ASN harus sesuai dengan nilai-nilai Pancasila serta Undang-Undang yang berlaku. 3. Etika Publik Mata pelatihan ini memfasilitasi pembentukan nilai-nilai dasar etika publik melalui pembelajaran kode etik dan perilaku pejabat publik, bentuk-bentuk kode etik dan implikasinya, dan penerapan kode etik ASN. Etika publik merupakan refleksi tentang standar atau norma yang menentukan baik atau buruk, benar atau salah perilaku, tindakan dan keputusan untuk mengarahkan kebijakan publik dalam rangka menjalankan tanggung jawab pelayanan publik. Ada tiga fokus utama dalam pelayanan publik, yakni: a.
Pelayanan publik yang berkualitas dan relevan.
b.
Sisi dimensi reflektif, etika publik berfungsi sebagai bantuan dalam menimbang pilihan sarana kebijakan publik dan alat evaluasi.
c.
Modalitas etika, menjembatani antara norma moral dan tindakan faktual.
Pada prinsipnya ada 3 (tiga) dimensi publik, yaitu: a.
Dimensi kualitas pelayanan publik Etika publik menekankan pada aspek nilai dan norma, serta prinsip moral, sehingga etika publik membentuk integritas pelayanan publik.
b.
Dimensi modalitas Etika publik bisa bertindak baik atau berperilaku sesuai standar dan mengorganisir tindakan agar sesuai etika dengan unsur-unsur modalitas dalam etika publik yakni akuntabilitas, transparansi, dan netralitas.
14
c.
Dimensi tindakan integritas public Etika publik yang sesuai dengan nilai, tujuan dan kewajibannya untuk memecahkan dilema moral yang tercermin dalam kesederhanaan hidup.
Nilai-Nilai Dasar Etika Publik a.
Memegang teguh nilai-nilai dalam ideologi Negara Pancasila.
b.
Setia dan mempertahankan UUD Negara Kesatuan RI 1945.
c.
Menjalankan tugas secara profesional dan tidak berpihak.
d.
Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian.
e.
Menciptakan lingkungan kerja yang non diskriminatif.
f.
Memelihara dan menjunjung tinggi standar etika luhur.
g.
Mempertanggung jawabkan tindakan dan kinerjanya kepada publik.
h.
Memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan dan program pemerintah.
i.
Memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap, cepat, tepat, akurat, berdaya guna, berhasil guna, dan santun.
j.
Mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi.
k.
Menghargai komunikasi, konsultasi, dan kerjasama.
l.
Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja pegawai.
m. Mendorong kesetaraan dalam pekerjaan. n.
Meningkatkan efektivitas sistem pemerintahan yang demokratis sebagai perangkat sistem karir.
Kode Etik Aparatur Sipil Negara a.
Melaksanakan
tugasnya
dengan
jujur,
bertanggung
jawab,
dan
berintegritas tinggi. b.
Melaksanakan tugasnya dengan cermat dan disiplin.
c.
Melayani dengan sikap hormat, sopan, dan tanpa tekanan.
d.
Melaksanakan tugasnya sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku.
e.
Melaksanakan tugasnya sesuai dengan perintah atasan atau pejabat yang berwenang sejauh tidak bertentangan dengan ketentuan peraturan perundang-undangan dan etika pemerintahan.
f.
Menjaga kerahasiaan yang menyangkut kebijakan negara.
g.
Menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara bertanggung jawab, efektif, dan efisien.
15
h.
Menjaga agar tidak terjadi konflik kepentingan dalam melaksanakan tugasnya.
i.
Memberikan informasi secara benar dan tidak menyesatkan kepada pihak lain yang memerlukan informasi terkait kepentingan kedinasan.
j.
Tidak menyalahgunakan informasi intern negara, tugas, status, kekuasaan, dan jabatannya untuk mendapat atau mencari keuntungan atau manfaat bagi diri sendiri atau orang lain.
k.
Memegang teguh nilai dasar ASN dan selalu menjaga reputasi dan integritas ASN.
l.
Melaksanakan
ketentuan
peraturan
perundang-undangan
mengenai
disiplin pegawai ASN. 4. Komitmen Mutu Komitmen mutu memfasilitasi pembentukan nilai dasar inovatif dan komitmen mutu melalui pembelajaran tentang efektivitas, efisiensi, inovasi dan kualitas penyelenggaraan pemerintahan, dan konsekuensi dari perubahan komitmen mutu merupakan pelaksanaan pelayanan publik dengan berorientasi pada
kualitas
hasil.
Adapun
nilai-nilai
komitmen
mutu
antara
lain,
mengedepankan komitmen terhadap kepuasan dan memberikan layanan yang menyentuh hati, untuk menjaga dan memelihara. 5. Anti Korupsi Mata pelatihan ini memfasilitasi pembentukan nilai-nilai dasar anti korupsi melalui penyadaran anti korupsi, menjauhi perilaku korupsi, membangun sistem integritas, dan proses internalisasi nilai-nilai dasar anti korupsi. Anti korupsi adalah tindakan atau gerakan yang dilakukan untuk memberantas segala tingkah laku atau tindakan yang melawan norma-norma dengan tujuan memperoleh keuntungan pribadi, merugikan negara atau masyarakat baik secara langsung maupun tidak. Kesadaran anti korupsi yang telah mencapai puncak tertinggi akan menyentuh spiritual accountability, sehingga akan selalu ingat pada Tuhan yang pada dasarnya merupakan tujuan hidup dan kesadaran bahwa hidup mereka harus dipertanggungjawabkan. Spiritual accountability yang baik akan menghasilkan niat baik, yang akan menghasilkan visi dan misi yang baik, selanjutnya akan diterjemahkan dalam usaha yang terbaik untuk mendapatkan hasil yang terbaik. Hubungan konsekuensi tersebut idealnya dapat menjamin
16
bahwa pemilik spiritual accountability yang baik akan mendorong public
accountability yang baik pula, dan akan mempunyai niat yang sangat kuat untuk menghindari korupsi.
6. Whole Of Government a.
Pengertian WOG WOG adalah sebuah pendekatan penyelenggaraan pemerintahan yang menyatukan upaya-upaya kolaboratif pemerintahan dari keseluruhan sektor dalam Ruang lingkup koordinasi yang lebih luas guna mencapai tujuan-tujuan
pembangunan
kebijakan,
manajemen
program
dan
pelayanan publik. b.
Mengapa WOG Penting Terdapat beberapa alasan yang menyebabkan mengapa WOG menjadi penting dan tumbuh sebagai pendekatan yang mendapatkan perhatian dari pemerintah. Pertama adalah adanya faktor-faktor eksternal seperti dorongan publik dalam mewujudkan integrasi kebijakan, program pembangunan dan pelayanan agar tercipta penyelenggaraan pemerintahan yang lebih baik. Selain itu perkembangan teknologi informasi, situasi dan 14 dinamika kebijakan lebih kompleks juga mendorong pentingnya WOG dalam menyatukan institusi pemerintah sebagai penyelenggara kebijakan dan layanan publik.
c.
Praktek WOG 1) Penguatan koordinasi antar lembaga Penguatan koordinasi dapat dilakukan jika jumlah lembaga-lembaga yang dikoordinasikan masih terjangkau dan manageable. Salah satu alternatifnya adalah mengurangi jumlah lembaga yang ada sampai mendekati jumlah yang ideal untuk sebuah koordinasi. 2) Membentuk lembaga koordinasi khusus Pembentukan lembaga terpisah dan permanen yang bertugas dalam mengkoordinasikan sektor atau kementerian. 3) Membentuk gugus tugas Bentuk pelembagaan koordinasi yang dilakukan di luar struktur formal, yang sifatnya tidak permanen.
17
4) Koalisi sosial Bentuk informal dari penyatuan koordinasi antar sektor atau lembaga tanpa perlu membentuk pelembagaan khusus dalam koordinasi ini. Pola Pelayanan WoG yaitu : a)
Pola pelayanan teknis Fungsional
b) Pola pelayanan satu atap c)
Pola pelayanan satu pintu
d) Pola pelayanan terpusat e)
Pola pelayanan elektronik
7. Manajemen ASN Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan pegwai ASN yang profesional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi dan nepotisme. Berdasarkan jenisnya, Pegawai ASN terdiri atas: a.
Pegawai Negeri Sipil (PNS)
b.
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Keja (PPPK)
Pegawai ASN berkedudukan sebagai aparatur negara yang menjalankan kebijakan yang ditetapkan oleh pimpinan instansi pemerintah serta harus bebas dari pengaruh dan intervensi semua golongan dan partai politik. Untuk menjalankan kedudukannya tersebut, maka Pegawai ASN berfungsi sebagai berikut: a.
Pelaksana kebijakan publik
b.
Pelayan Publik
c.
Perekat dan pemersatu bangsa
8. Pelayanan Publik Berdasarkn UU No 25 Tahun 2009 tentang Pelayann Publik, dijelaskan bahwa pelayanan publik adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan peratran perundangundangan bagi setiap warga negara dan penduduk atas barang, jasa, dan pelayanan administratif yang disediakan oleh penyelenggara pelayanan publik
18
BAB III RANCANGAN AKTUALISASI
A. Identifikasi Isu Ruang rawat inap di Rumah Sakit Paru dr.H.A Rotinsulu Bandung terdiri dari 4 (empat) ruang rawat inap dengan perawatan non covid, yaitu: 1. Ruang perawatan Anggrek dengan 14 tempat tidur 2. Ruang perawatan Bougenvile dengan 2 tempat tidur 3. Ruang perawatan Dahlia dengan 18 tempat tidur 4. Ruang perawatan Flamboyan dengan 10 tempat tidur Dimana didalamnya masih terdapat kekurangan dalam pelaksanaan perawatan terhadap pasiennya. Terdapat beberapa isu yang ditemukan di ruang rawat inap Rumah Sakit Paru dr.H.A Rotinsulu Bandung pada tahun 2021. Identifikasi isu ini dilakukan dengan melihat permasalahan yang berkaitan dengan peran dan kedudukan ASN di unit kerja. Permasalahan didapat dari berbagai sumber, yaitu : 1. Hasil observasi dan pengalaman penyusun selama masa percobaan (PNS) 2. Tugas pokok dan fungsi penyusunan sebagai peraat. 3. Sasaran Kinerja Pegawai Isu yang didapatkan diantaranya : 1. Belum optimalnya hand over antar perawat saat over ship di ruang rawat inap Rumah Sakit Paru Dr.H.A Rotinsulu Deskripsi:
saat over ship dilakukan antar perawat masih dalam keadaan
double data untuk melaporkan kondisi dan tindakan selanjutnya sesuai dengan advise dokter, memerlukan waktu yang cukup lama dalam melakukan hand over antar perawat. Seharusnya bisa mengefektifkan waktu dalam melakukan hand
over. 2. Belum tersedianya media edukasi post rawat inap di setiap ruangan rawat inap Rs Paru Dr. H. A Rotinsulu Deskripsi: belum tersedianya media edukasi untuk pasien yang akan pulang, bahkan saat pulang perawat hanya menyiapkan discharge planning dan resume
19
pulang untuk pasien tanpa ada lembaran yang berisikan informasi-informasi untuk pasien saat akan pulang. 3. Belum optimalnya pelaksanaan SOP saat pemberian transfusi darah di ruang rawat inap di Rumah Sakit Paru Dr.H.A Rotinsulu. Deskripsi: untuk pelaksanaan pemberian transfusi belum sesuai dengan SOP, bahkan di SOP pun belum ada lembar untuk observasi tanda-tanda vital saat pemberian transfusi,selama ini perawat belum pernah melakukan observasi tanda-tanda vital saat pemberian transfusi. Metode yang digunakan untuk penetapan isu adalah dengan menggunakan APKL (Aktual, Problematika, Kekhalayakan dan Kelayakan) untuk menentukan skala prioritas isu. Aktual artinya isu tersebut benar-benar terjadi dan sedang hangat dibicarakan dalam masyarakat. Kekhalayakan artinya isu tersebut menyangkut hajat hidup orang banyak. Problematik artinya isu tersebut memiliki dimensi masalah yang kompleks sehingga perlu dicarikan segera solusinya secara komprehensif. Kelayakan artinya isu tersebut masuk akal, realistis, relevan dan dapat dimunculkan inisiatif pemecahan masalahnya. Berikut ini merupakan penetapan isu dengan Metode APKL, yaitu Tabel 3.1 Metode APKL (Aktual, Problematika, Kekhalayakan dan Kelayakan) No
KRITERIA ISU
ISU
JUMLAH
A
P
K
L
3
3
4
4
14
3
3
3
4
13
5
4
4
4
17
PRIORITAS
Belum optimalnya hand over antar 1
2
perawat saat over ship di ruang rawat inap Belum tersedianya media edukasi post rawat inap Belum
3
optimalnya
2
3
pelaksanaan
SOP pemberian transfusi darah di ruang rawat inap.
20
1
Dari isu-isu yang didapat di atas akan dipilih salah satu isu yaitu “ Belum
optimalnya pelaksanaan SOP pemberian transfusi darah di ruang rawat inap” B. Penyebab Isu
Gambar 3.1 Diagram Fishbone
SYSTEM
MAN: Kurang kesadaran dan inisiatif perawat melakukan observasi ttv pada saat transfusi
Belum adanya lembar observasi rekam medis elektronik Tidak adanya IHT yang berkala
- Banyak pasien yang dirawat - Kebisaan lama
SOURROUNDIN GG
Tidak terdapatnya lembar observasi di SOP
SAFETY
21
Berdasarkan pada diagram fishbone diatas, disimpulkan beberapa penyebab akar masalah isu diantaranya adalah : 1. Kurang kesadaran dan inisiatif perawat untuk melakukan pemberian transfusi darah yang sesuai dengan SOP 2. Tidak terdapatnya lembar observasi pada SOP pemberian transfusi 3. Banyaknya jumlah pasien yang di rawat. 4. Kebiasaan lama 5. Belum adanya lembar observasi rekam medis elektronik. 6. Tidak adanya IHT yang berkala Adapun dari akar permasalahan diatas, tidak semua penyebab isu ini dapat diselesaikan. Oleh karena itu penyusun memutuskan untuk mengekslusi akar permasalahan tersebut. Sehingga didapat akar-akar permasalahan : 1. Kurang kesadaran dan inisiatif perawat untuk melakukan observasi tanda-tanda vital pada pasien yang sedang transfusi. 2. Tidak terdapatnya lembar observasi pada SOP pemberian transfusi 3. Belum adanya lembar observasi rekam medis elektronik Dari ketiga akar permasalahan diatas didapatkan satu gagasan penyelesaian isu yang dapat menyelesaikan ketiganya yaitu berupa membuat Penyempurnaan SOP pada
pemberian transfusi darah di ruang rawat inap RS Paru Dr.H.A Rotinsulu yang disusun menjadi beberapa kegiatan dalam proses pembuatannya.
C. Dampak Isu Dalam isu yang diangkat, bila isu tidak terselsaikan bisa menyebabkan dampak terhadapa keselamatan pasien, bahkan sebelumnya kita tidak bisa mengetahui efek samping setelah menjalani transfusi, bahkan bisa mengetahui adakah alergi terhadap pasien sebelum dilakukannya tindakan . D. Gagasan Penyelesaian Isu Dalam penyelesaian permasalahan di atas, penyusun akan melakukan beberapa kegiatan sesuai dengan Sasaran Kinerja Pegawai, penugasan atasan, dan inovasi. Rancangan kegiatan yang dibuat harus dilakukan dengan mengimplementasikan nilai-
22
nilai dasar ASN yaitu, akuntabilitas, nasionalisme, etika publik, komitmen mutu, dan anti korupsi. Adapun rincian kegiatan penyelesaian isu adalah sebagai berikut : Tabel 3.2 Rincian Kegiatan Aktualisasi Berdasarkan Sumbernya NO
KEGIATAN
1
Persiapan pengambilan data keterkaitan SOP yang sudah ada
2
Penyempurnaan SOP pemberian transfusi yang sudah ada
3
sosialisasi SOP yang sudah ditetapkan oleh Direktur Utama
4
Pelaksanaan SOP pada seluruh perawat rawat inap
5
Monitoring dan evaluasi kepatuhan implementasi keperawatan sesuai dengan SOP yang sudah ditetapkan
23
E. Penentuan Kegiatan Aktualisasi 1.
Rencana Kegiatan Aktualisasi :
Unit Kerja
RS Paru DR.H.A Rotinsulu Bandung
Identifikasi Isu
1. Belum optimalnya hand over antar perawat saat over ship di ruang rawat inap 2. Belum tersedianya media edukasi post rawat inap. 3. Belum
optimalnya
pelaksanaan
SOP
pemberian transfusi darah di ruang rawat inap.
Isu yang diangkat
Belum
optimalnya
pelaksanaan
SOP
pemberian transfusi darah di ruang rawat inap. Gagasan pemecahan Isu a.
Persiapan pengambilan data keterkaitan SOP yang sudah ada
b.
Penyempurnaan SOP pemberian transfusi yang sudah ada
c.
sosialisasi SOP yang sudah ditetapkan oleh Direktur Utama
d.
Pelaksanaan SOP pada seluruh perawat rawat inap
e.
Monitoring dan evaluasi kepatuhan implementasi keperawatan sesuai dengan SOP yang sudah ditetapkan.
24
Tabel 3.3 Matriks Rancangan Aktualisasi NO
KEGIATAN
TAHAPAN KEGIATAN
OUTPUT/HASIL
KETERKAITAN
KONTRIBUSI
SUBSTANSI PELATIHAN
TERHADAP VISI – MISI ORGANIASI
1 1
2 Persiapan pengambilan data keterkaitan SOP yang sudah ada
3
4
1. Membuat janji temu dengan 1. Janji temu atasan langsung
2. Pertemuan
2. Menghadap atasan langsung
waktu
5 Saat
perintah
3. Menyampaikan tujuan
untuk
maksud
dan
meminta
izin
pencarian data
tepat pengambilan data memperhatikan
akan misi
nilai organisasi
aspek organisasi
yaitu menjungjung
untuk dan bertanggung jawab Memberikan sebagai
aktualisasi
sesuai
dengan
awal
Menejelaskaan
yang
7
detail,akurat yaitu
Akuntabilitas.
waktu
ORGANISASI
6
melakukan pengumpulan data lamanya
NILAI
melakukan Sesuai dengan Sesuai dengan
sesuai dengan janji yang telah 3. Mendapat izin dan ketelitian, dibuat
PENGUATAN
ini pelayanan nilai prima
tinggi hak dan keselamatan
yang pasien Perilaku
berorientasi maksud kepada
utama : memiliki empati,
dibutuhkan untuk melihat data
dan tujuan dengan tutur kepuasan dan cepat tanggap
pasien yang di transfusi di
kata
ruang rawat inap
menggunakan
yang
baik
dan keselamatan Bahsa pasien.
Indonesia yang baik dan
terhadap keluhan dan permasalahan pelanggan,
25
benar sebagai aktualisasi
untuk dapat
dari Nasionalisme
memberikan
Melakukan
janji
temu
dengan sikap yang baik
pada setiap
dan
keluhan pasien
tutur
santun,
kata
sesuai
yang dengan
serta mampu
nilai Etika Publik
memetakan apa
Dalama
yang harus
pengambilan
data menggunakan waktu
disikapi,
yang efektif dan akurat
dilakukan
termasuk
sekarang untuk
nilai
komitmen mutu,
masa depan
jujur disiplin dan tepat waktu merupakan nilai dari anti korupsi. menghargai komunikasi, konsultasi,
dan
kerjasama, Menjalin komunikasi yang baik antar pegawai dan pimpinan,
26
solusi terbaik
berkoordinasi
untuk mencapai tujuan (Whole
bersama
of
Government). Setelah selsai melakukan pengambilan data akan dilaporkan atasan
terhadap
sebagai
wujud
pertanggungjawaban yang
merupakan
aktualisasi
dari
Akuntabilitas. 2
Penyempurnaan SOP pemberian transfusi yang
1. Menyusun
draf
SOP
sudah ada
yang 1. Draf
SOP
dalam Melakukan
keadaan terinci
sudah ada 2. Merumuskan draf SOP
2. Draf
SOP
penyusunan Sesuai dengan
Sesuai dengan
draf SOP dengan penuh misi
nilai organisasi
kejelasan dan kesesuaian organisasi
yaitu
(Akuntabilitas),
menjungjung
sudah Melakukan
yaitu
konsultasi Memberikan
tinggi hak dan
tersusun dan siap dengan mentor dengan pelayanan
keselamatan
untuk di usulkan
kata yang santun dan prima yang
pasien Perilaku
menggunakan
utama :
bahasa berorientasi
indonesia yang baik dan kepada
27
memiliki empati,
3. Menyiapkan
form
yang 3. Form
dibutuhkan sesuai dengan SOP
yang benar untuk merumuskan kepuasan dan
dibutuhkan
sudah draf SOP dan menyiapkan keselamatan
tersusun
dan form
terperinci
dibutuhkan pasien
terhadap keluhan dan
(Nasionalisme)(Etika
permasalahan
Publik)
pelanggan,
Melakukan studi literatur
untuk dapat
sudah demi tercapainya kualitas
memberikan
4. Mengusulkan SOP yang sudah SOP
yang
cepat tanggap
ditetapkan dan form observasi 4.
Draf
untuk menjadi lembar rekam
sempurna dan siap draft
medik pasien
untuk diajukan
SOP
dan
observasi
form
solusi terbaik
yang
pada setiap
berkualitas(komitmen
keluhan pasien
mutu)
serta mampu
Jujur disiplin dan tepat
memetakan apa
waktu merupakan nilai
yang harus
dari anti korupsi.
disikapi, dilakukan sekarang untuk masa depan
3
Sosialisasi SOP yang sudah
1. Meminta izin kepada kepala
ditetapkan oleh Direktur
instalasi rawat inap bahwa
Utama
1. Izin dari kepala
Melaporkan hasil kegiatan Sesuai dengan Sesuai dengan secara bertanggungjawab misi
nilai organisasi
akan dilakukan sosialisasi SOP
(Akuntabilitas)(Anti
organisasi
yaitu
yang telah di tetapkan
korupsi)
yaitu
menjungjung
instalasi rawat inap
28
Sosialisasi
2. Mendatangi setiap ruang rawat
2. Maksud dan tujuan
merupakan Memberikan
penyampaian
informasi pelayanan
tinggi hak dan keselamatan
inap dan menyampaikan
tersampaikan
secara luas dan merata prima
maksud dan tujuan sosialisasi
kepada seluruh
mencerminkan
staff perawat di
keadilan
kepada
ruang rawat inap
(Nasionalisme)
kepuasan dan cepat tanggap
nilai berorientasi
Meminta izin dengan
3. Melakukan sosialisasi SOP yang telah ditetapkan
yang pasien Perilaku utama : memiliki empati,
keselamatan
terhadap
pasien
keluhan dan
sikap yang baik dan tutur
permasalahan
perawat di ruang
kata yang santun, sesuai
pelanggan,
rawat inap
dengan nilai Etika
untuk dapat
mengetahui adanya
Publik
memberikan
SOP yang sudah
menghargai komunikasi,
solusi terbaik
ditetapkan
konsultasi, dan
pada setiap
kerjasama
keluhan pasien
3. Seluruh staff
Menyampaikan
serta mampu
dengan jelas, tutur kata
memetakan apa
yang santun, dan perilaku
yang harus
yang dengan Publik:
29
maksud
sopan,
sesuai
disikapi,
nilai
Etika
dilakukan
menghargai
komunikasi,
konsultasi,
sekarang untuk
dan kerjasama; melayani dengan
sikap
masa depan
hormat,
sopan, dan tanpa tekanan Penyampaian
sosialisasi
dengan baik, jelas, dan dengan etika yang santun sesuai dengan nilai Etika Publik Ketika
melakukan
sosialisasi menggunakan waktu yang efektif dan jelas (Komitmen mutu)
4
Pelaksanaan SOP pada seluruh perawat rawat inap
1. Melakukan janji temu
1. Janji temu sesuai
Bertanggung
jawab Sesuai dengana. Selalu
dengan atasan, kepala
dengan
dalam melakukan setiap misi
mempunyai ide
ruangan dan staf perawat
kesepakatan
kegiatan
atau
gagasan
menjelaskan dengan baik yaitu
baru
dan
maksud
berorientasi
lainnya
dan organisasi dan
tujuan Memberikan pelayanan
30
untuk
2. Menyampaikan maksud dan tujuan secara jelas
2. Tujuan yang di
(Akuntabilitas)(Anti
prima yang
memberikan
maksud
Korupsi)
berorientasi
solusi
tersampaikan dan
Menjelaskan dengan tutur kepada
optimal
dapat dilakukan
kata
memenuhi
implementasi sesuai
menggunakan
dengan asuhan
indonesia
keperawatan
(Nasionalisme)
pasien,
Melakukan
berorientasi
3. Kegiatan
yang
baik
dan kepuasan dan
bahasa keselamatan
yang
baik pasien
koordinasi
pelanggan atau
terhadap
terlaporkan
dan
kemajuan
terhadap mentor dan
terhadap mentor
santun,
atasan
dan atasan dengan
nilai Etika Publik
hasil yang baik dan dokumentasi.
tutur
kata
sesuai
yang dengan
serta
institusi. Perilaku utama :
menghargai komunikasi, konsultasi,
untuk
kebutuhan
dengan sikap yang baik
3. Melaporkan kegiatana
yang
dan
Tidak pasif dalam
Kerjasama.
menyikapi
Menjalin komunikasi
permasalahan
yang baik antar pegawai
atau hambatan
dan pimpinan,
yang dihadapi
berkoordinasi untuk
serta mampu
mencapai tujuan
mengkreasikan sumber daya
31
bersama (Komitmen
yang dimiliki
Mutu)
baik secara pribadi maupun institusi untuk hasil yang optimal.
5
Monitoring dan evaluasi
1. Menyapa dan
1. Pasien membalas
Bertanggung
kepatuhan implementasi
memperkenalkan diri kepada
sapaan yang
dalam
keperawatan sesuai dengan
pasien dengan senyum,
diberikan
pelayanan
SOP yang sudah ditetapkan
sopan, dan santun
2. Melakukan tindakan keperawatan sesuai rencana asuhan keperawatan
3. Melakukan pendokumentasian
memberikan misi organisasi
nilai
dengan organisasi
yaitu
(Akuntabilitas)Melayani yaitu
Profesional:
pasien tanpa membeda- Memberikan
Berkomitmen
bedakan
untuk
bekerja
tuntas,
cerdas,
suku,
ras, pelayanan
agama (Nasionalisme).
2. Tindakan
prima yang
keperawatan
Menyapa
dan berorientasi
dan akurat atas
terlaksana dengan
memperkenalkan
diri kepada
dasar
baik
kepada
implementasi tindakan keperawatan
jawab Sesuai denganb. Sesuai
pasien
senyum,
3. Catatan
santun
dengan kepuasan dan
sopan, sesuai
Etika
dan keselamatan
kompetensi terbaik
dengan
dengan pasien
penuh tanggung
Publik:
jawab
keperawatan terisi
nilai
lengkap sesuai
melayani dengan sikap
Perilaku utama : Kompeten,
32
29
aturan
hormat, sopan, dan tanpa
Bersemangat,
pendokumentasian
tekanan.
Realistis,
Sikap
senyum,
sopan,
santun akan memberikan
Jawab, Selalu
peningkatan
memberikan
pasien
dan
kepuasan keluarga
Melakukan
Tindakan
keperawatan
kepada
pasien
dengan
sesuai
standar
pelayanan
(Komitmen mutu ) Menulis
dan
mendokumentasikan apa yang
kita
mencerminkan
kerjakan nilai
akuntabilitas. Melakukan pendokumentasian sesuai dengan
solusi dan hasil terbaik
(Komitmen Mutu).
aturan
pendokumentasian yang
33
Bertanggung
berlaku Mutu, memberikan
(Komitmen dalam pelayanan
harus jujur, peduli, dan disiplin (Anit Korupsi)
34
Tabel 3.4 Time Table No 1.
Kegiatan Persiapan pengambilan data keterkaitan SOP yang sudah ada
2.
Penyempurnaan SOP pemberian transfusi yang sudah ada
3.
Sosialisasi SOP yang sudah ditetapkan oleh Direktur Utama
4.
Pelaksanaan SOP pada seluruh perawat rawat inap
5.
Monitoring dan evaluasi kepatuhan implementasi keperawatan sesuai dengan SOP yang sudah ditetapkan
35
Mei
Juni
2 3 4 1 2 3 4
BAB IV PELAKSANAAN AKTUALISASI A. Deskripsi Pelaksanaan Aktualisasi Kegiatan aktualisasi Pelatihan Dasar CPNS tahun 2021 ini dilaksanakan pada tanggal 31 Mei 2021 sampai dengan tanggal 25 Juni 2021 di Ruangan Rawat Inap RS Paru Dr.H.A Rotinsulu Bandung. Kegiatan aktualisasi ini berjudul” PENYEMPURNAAN SOP PADA PEMBERIAN TRANSFUSI DARAH DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKITPARU DR.H.A ROTINSULU BANDUNG. Kegiatan- kegiatan dilaksanakan dengan penuh disiplin dan tanggung jawab, sesuai dengan jadwal yang telah direncanakan pada rancangan aktualisasi. Waktu pelaksanaan sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan pada rancangan aktualisasi, dan output dari semua tahapan tersebut tercapai semua. Jadwal realisasi aktualisasi dapat dilihat dalam tabel berikut: Tabel 4.1 Jadwal realisasi aktualisasi No.
Kegiatan
Mei 2021
Juni 2021
(Minggu
(Minggu
Ke-)
Ke-)
IV
II V
1.
Melakukan Konsultasi dengan Persiapan pengambilan data keterkaitan SOP yang sudah ada di Rumah Sakit Paru dr. H.A Rotinsulu
2.
Penyempurnaan SOP yang sudah ada di RS Paru dr. H.A Rotinsulu
36
II
III
3.
Sosialisasi SOP yang sudah ditetapkan oleh Direktur Utama
4.
Pelaksanaan SOP pada seluruh perawat rawat inap di Rs Paru Rotinsulu
5.
Monitoring dan evaluasi kepatuhan implementasi keperawatan sesuai dengan SOP yang sudah ditetapkan
1. Kegiatan 1 pengambilan data keterkaitan SOP yang sudah ada (Atasan Langsung) a. Waktu Kegiatan Tanggal ; 31 Mei 2021 dengan Coach, 02 Juni 2021 dengan kepala ruangan jam 11:00 WIB . Media : Whatsapp b. Tahapan Kegiatan 1) Membuat janji temu dengan atasan langsung 2) Menghadap atasan langsung sesuai dengan janji yang telah dibuat 3) Menyampaikan maksud dan tujuan untuk meminta izin melakukan pengumpulan data awal lamanya waktu yang dibutuhkan untuk melihat data pasien yang di transfusi di ruang rawat inap c. Pelaksanaan Kegiatan Membuat janji dengan kepala ruangan dan mentor untuk melakukan kegiatan d. Kendala Tidak ada kendala dalam melaksanakan aktualisasi e. Output 1) Janji temu 2) Pertemuan tepat waktu 3) Mendapat izin dan perintah untuk pencarian data
37
gambar 4.1 Melakukan janji temu untuk melakukan konsultasi tahapan pertama dan kedua aktualisasi
38
gambar 4.2 Melakukan konsultasi dengan Mentor untuk membahas tahapan aktualisasi dan melakukan kontrak waktu untuk melakukan tahapan aktualisasi yang berikutnya
38
f. Analisis Dampak Saat kita tidak menerapkan nilai-nilai ANEKA pada saat melakukan aktualisasi, kurang optimal dalam pelaksanaan aktualisasi, tidak akan ada saran dan masukan dari atasan langsung maupun mentor. g. Keterkaitan substansi pelatihan 1) Akuntabilitas : Saat melakukan pengambilan data akan memperhatikan aspek ketelitian, detail,akurat dan bertanggung jawab sebagai aktualisasi ini. 2) Nasionalisme: Menjelaskaan maksud dan tujuan dengan tutur kata yang baik dan menggunakan Bahsa Indonesia yang baik dan benar sebagai aktualisasi 3) Etika Publik : Melakukan janji temu dengan sikap yang baik dan tutur kata yang santun. 4) Komitmen Mutu : Dalam pengambilan data menggunakan waktu yang efektif dan akurat. 5) Anti Korupsi : Jujur disiplin dan tepat waktu. h. Kontribusi Terhadap Visi Misi Organisasi Sesuai dengan misi organisasi yaitu Memberikan pelayanan prima yang berorientasi kepada kepuasan dan keselamatan pasien. i. Penguatan Nilai Organisasi Sesuai dengan nilai organisasi yaitu menjungjung tinggi hak dan keselamatan pasien
2. Kegiatan 2 Penyempurnaan SOP pemberian transfusi yang sudah ada a. Waktu Kegiatan Tanggal ; 31 Mei 2021 dengan Coach, 02 Juni 2021 dengan mentor jam 14:00 WIB . b. Tahapan Kegiatan 1) Menyusun draf SOP yang sudah ada 2) Merumuskan draf SOP 3) Menyiapkan form yang dibutuhkan sesuai dengan SOP 4) Mengusulkan SOP yang sudah ditetapkan dan form observasi untuk menjadi lembar rekam medik pasien
39
c. Pelaksanaan kegiatan Membuat janji dengan mentor untuk mendiskusikan kegiatan 2 penyempurnaan SOP d. Kendala Tidak ada kendala saat melaksanakan kegiatan e. Output 1) Draf SOP dalam keadaan terinci 2) Draf SOP sudah tersusun dan siap untuk di usulkan 3) Form yang dibutuhkan sudah tersusun dan terperinci 4) Draf SOP sudah sempurna dan siap untuk diajukan
gambar 4.3 Melakukan Konsultasi dengan mentor
40
gambar 4.4 Nota Dinas untuk penyempurnaan SOP
gambar 4.5 Absensi yang ikut serta dalam penyempurnaan SOP
41
gambar 4.6 Draf SOP yang sudah di perbaiki
gambar 4.7 Draft lembar observasi yang telah di usulkan
42
gambar 4.8Konsul Kembali dengan coach untuk akhir kegiatan
43
44
gambar 4.9 SOP yang sudah ditetapkan oleh Direktur Utama
f. Analisis dampak Saat kita tidak menerapkan nilai-nilai ANEKA pada saat melakukan aktualisasi, kurang optimal dalam pelaksanaan aktualisasi, tidak akan ada saran dan masukan dari atasan langsung maupun mentor
45
g. Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan 1) Akuntabilitas : Melakukan penyusunan draf SOP dengan penuh kejelasan dan kesesuaian 2) Nasionalisme dan Etika Publik : Melakukan konsultasi dengan mentor dengan kata yang santun dan menggunakan bahasa indonesia yang baik dan benar untuk merumuskan draf SOP dan menyiapkan form yang dibutuhkan 3) Komitmen Mutu : Melakukan studi literatur demi tercapainya kualitas draft SOP dan form observasi yang berkualitas. 4) Anti Korupsi : Jujur disiplin dan tepat waktu. h. Kontribusi Terhadap Visi Misi Organisasi Sesuai dengan misi organisasi yaitu Memberikan pelayanan prima yang berorientasi kepada kepuasan dan keselamatan pasien. i. Penguatan Nilai Organisasi Sesuai dengan nilai organisasi yaitu menjungjung tinggi hak dan keselamatan pasien s 3. Kegiatan 3 Sosialisasi SOP yang sudah ditetapkan oleh Direktur Utama a. Waktu Kegiatan 08 Juni 2021 konsul pertama dengan coach, Media Coaching: Whatsapp. b. Tahapan Kegiatan 1) Meminta izin kepada kepala instalasi rawat inap bahwa akan dilakukan sosialisasi SOP yang telah di tetapkan. 2) Mendatangi setiap ruang rawat inap dan menyampaikan maksud dan tujuan sosialisasi. 3) Melakukan sosialisasi SOP yang telah ditetapkan. c. Pelaksanaan Kegiatan Mendatangi setiap ruangan untuk menyampaikan dan mensosialisasikan SOP yang sudah di tetapkan. d. Kendala Pada saat melakukan aktualisasi pada tahap ke 3 dalam melakukan sosialisasi SOP yang sudah ditetapkan tidak bisa melakukan tatap muka langsung terhadap perawat ruangan dikarnakan peserta terserang suatu
46
wabah pandemi di masa ini, dan peserta hanya mengandalkan sosialisasi lewat daring. e. Output 1) Izin dari kepala instalasi rawat inap 2) Maksud dan tujuan tersampaikan kepada seluruh staff perawat di ruang rawat inap 3) Seluruh staff perawat di ruang rawat inap mengetahui adanya SOP yang sudah ditetapkan dengan harapan semua perawat mampu mengaktualisasikan terhadap pasien yang diberikan transfusi
46
gambar 4.10 Menyusun tahapan kegiatan aktualisasi untuk mensosialisasikan SOP yang Sudah ditetapkan Direktur utama
47
gambar 4.11konsul Kembali dengan coach untuk kegiatan ke 3
47
48
48
gambar 4.12 Melakukan sosisalisasi dan pelaksanaan SOP pemberian transfuse darah tehadap semua perawat ruang rawat inap lewat zoom.
49
f.
Analisis Dampak Jika tidak menerapkan nilai-nilai ANEKA saat aktualisasi meskipun hanya lewat dari tetap akan banyak hambatan, tidak akan ada saran dan masukan dari perawat atau pun yang lain, dan dampak nya perawat tidak akan bisa melakukan tindakan sesuai dengan program yang sudah dijelaskan.
g. Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan 2) Akuntabilitas : Melaporkan hasil kegiatan secara bertanggungjawab. 3) Nasionalisme : Sosialisasi merupakan penyampaian informasi secaraluas dan merata mencerminkan nilai keadilan. 4) Meminta izin dengan sikap yang baik dan tutur kata yang santun. 5) Etika Publik : Menghargai komunikasi, konsultasi, dan kerjasama Menyampaikan maksud dengan jelas, tutur kata yang santun, dan perilaku yang sopan. 6) Komitmen Mutu :Ketika melakukan sosialisasi menggunakan waktu yang efektif dan jelas. 7) Anti Korupsi : Tepat waktu dalam mengumpulkan tugas,dan datang teapt waktu dalam melakukan konsul dengan mentor. h. Kontribusi Terhadap Visi Misi Organisasi Sesuai dengan misi organisasi yaitu Memberikan pelayanan prima yang berorientasi kepada kepuasan dan keselamatan pasien i. Penguatan Nilai Organisasi Sesuai dengan nilai organisasi yaitu menjungjung tinggi hak dan keselamatan pasien Perilaku utama : memiliki empati, cepat tanggap terhadap keluhan dan permasalahan pelanggan, untuk dapat memberikan solusi terbaik pada setiap keluhan pasien serta mampu memetakan apa yang harus disikapi, dilakukan sekarang untuk masa depan. 4. Kegiatan 4 Pelaksanaan SOP pada seluruh perawat rawat inap Rs Paru Rotinsulu a. Waktu Kegiatan Tanggal 14 Juni 2021 konsul dengan mentor, Media Coaching : whatsaap Tanggal 15 Juni 2021 Konsul dengan Coach, Media Coaching : whatsapp
50
b. Tahapan Kegiatan 1) Melakukan janji temu dengan atasan, kepala ruangan dan staf perawat lainnya. 2) Menyampaikan maksud dan tujuan secara jelas. 3) Melaporkan kegiatana terhadap mentor dan atasan c. Pelaksanaan Kegiatan Menemui perawat setiap ruangan untuk menilai sejauh mana pelaksanaan SOP yang sudah dilakukan d. Kendala Pada saat melakukan aktualisasi pada tahap ke 4 dalam melakukan pelaksanaan SOP pada seluruh perawat kendala yang dirasakan sangat kurang maksimal dikarnakan peserta sedang melakukan isoasi mandiri. Pemantauan hanya bisa dilakukan lewat media sosial saja. e. Output 1) Janji temu sesuai dengan kesepakatan 2) Tujuan yang di maksud tersampaikan dan dapat dilakukan implementasi sesuai dengan asuhan keperawatan 3) Kegiatan terlaporkan terhadap mentor dan atasan dengan hasil yang baik dan dokumentasi.
51
46
gambar 4.13 Meminta bantuan terhadap perawat ruang rawat inap non covid untuk melaksanakan SOP pemberian transfuse darah yang sudah ditetapkan sesuai dengan arahan dan sesuai ketentuan yang di jelaskan.
52
Gambar 4.14 Perawat sedang melakukan monitoring
53
54
gambar 4.15 Dokumentasi untuk asuhan keperawatan saat pemberian transfuse
f. Analisis Dampak Dampak ketika kita tidak menerapkan nilai ANEKA tujuan kita tidak terlaksanakan, tidak akan ada yang memahami maksud dan tujuan kita. g. Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan 1) Akuntabilitas : Melaporkan hasil kegiatan secara bertanggungjawab) 2) Nasionalisme : Sosialisasi merupakan penyampaian informasi secara luas dan merata mencerminkan nilai keadilan 3) Etika Publik : Meminta izin dengan sikap yang baik dan tutur kata yang santun, sesuai dengan nilai, menghargai komunikasi, konsultasi, dan kerjasama.Menyampaikan maksud dengan jelas, tutur kata yang santun, dan perilaku yang sopan, 4) Komitmen Mutu Ketika melakukan sosialisasi menggunakan waktu yang efektif dan jelas. 5) Anti Korupsi :Dalam pelaksanaan dan pelaporan tepat waktu sesuai dengan jani terhadap mentor. h. Kontribusi Terhadap Visi Misi Organisasi Sesuai dengan misi organisasi yaitu Memberikan pelayanan prima yang berorientasi kepada kepuasan dan keselamatan pasien
55
2) Penguatan Nilai Organisasi Sesuai dengan nilai organisasi yaitu menjungjung tinggi hak dan keselamatan pasien Perilaku utama : memiliki empati, cepat tanggap terhadap keluhan dan permasalahan pelanggan, untuk dapat memberikan solusi terbaik pada setiap keluhan pasien serta mampu memetakan apa yang harus disikapi, dilakukan sekarang untuk masa depan 5. Kegiatan 5 Monitoring dan evaluasi kepatuhan implementasi keperawatan sesuai dengan SOP yang sudah ditetapkan a. Waktu Kegiatan Tanggal 20 Juni 2021 b. Tahapan Kegiatan 1) Menyapa dan memperkenalkan diri kepada pasien dengan senyum, sopan, dan santun. 2) Melakukan tindakan keperawatan sesuai rencana asuhan keperawata. 3) Melakukan pendokumentasian implementasi tindakan keperawatan. c. Pelaksanaan Kegiatan Menemui pasien yang akan di lakukan transfusi dan melakukan tindakan sesuai dengan SOP yang sudah di tetapkan. d. Kendala Perawat masih belum bisa melaksanakan sepenuhnya tindakan pemberian transfusi darah sesuai dengan SOP yang sudah ditetapkan dengan alasan dikarnakan banyak sekali pekerjaan yang harus di kerjakan. Yang mana kurangnya pegawai di ruangan menjadi suatu alasan. e. Output 1) Pasien membalas sapaan yang diberikan 2) Tindakan keperawatan terlaksana dengan baik 3) Catatan keperawatan terisi lengkap sesuai aturan pendokumentasian
56
57
gambar 4.16 Dokumentasi saat pemberian transfusi darah dan monitoring tanda-tanda vital sebelum,saat dan sesuadah pemberian transfusi
f. Analisis Dampak Dampak ketika kita tidak menerapkan nilai ANEKA tujuan kita tidak terlaksanakan, tidak akan ada yang memahami maksud dan tujuan kita. g. Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan
1) Akuntabilitas : Bertanggung jawab dalam memberikan pelayanan. 2) Nasionalisme : Melayani pasien tanpa membeda-bedakan suku, ras, agama.
3) Etika Publik : Menyapa dan memperkenalkan diri kepada pasien dengan senyum, sopan, dan santun
4) Komitmen Mutu : Sikap senyum, sopan, santun akan memberikan peningkatan kepuasan pasien dan keluarga. Melakukan Tindakan keperawatan kepada pasien sesuai dengan standar pelayanan. Menulis dan mendokumentasikan apa yang kita kerjakan mencerminkan nilai akuntabilitas. Melakukan pendokumentasian sesuai dengan aturan pendokumentasian yang berlaku.
5) Anti Korupsi : Dalam memberikan pelayanan harus jujur, peduli, dan disiplin.
58
h. Kontribusi Terhadap Visi Misi Organisasi Sesuai dengan misi organisasi yaitu Memberikan pelayanan prima yang berorientasi kepada kepuasan dan keselamatan pasien. g. Penguatan Nilai Organisasi Sesuai dengan nilai organisasi yaitu menjungjung tinggi hak dan keselamatan pasien Perilaku utama : memiliki empati, cepat tanggap terhadap keluhan dan permasalahan pelanggan, untuk dapat memberikan solusi terbaik pada setiap keluhan pasien serta mampu memetakan apa yang harus disikapi, dilakukan sekarang untuk masa depan
59
B. Hasil Capaian Kegiatan Aktualisasi Tabel 4.2 Hasil Capaian Kegiatan Aktualisasi No
Kegiatan
Output
Waktu
Para Pihak
Keterangan
Terlibat 1 Persiapan pengambilan data keterkaitan SOP yang sudah ada 2 Penyempurnaan SOP pemberian transfusi yang sudah ada
Mendapat izin dan perintah 31 mei 2021 s/d
Mentor
Terlaksana
Mentor
Terlaksana
08 Juni 2021
Ruang Rawat Inap
Terlaksana
Tujuan yang di maksud
14 Juni 2021
Ruang Rawat Inap
Terlaksana
tersampaikan dan dapat
s/d 15 Juni
dilakukan implementasi
2021
untuk pencarian data SOP
tersusun
02 juni 2021 dan 31 mei 2021 s/d
terperinci dan siap untuk di 02 juni 2021 ajukan
3
Sosialisasi SOP yang sudah
Seluruh staff perawat di
ditetapkan oleh Direktur Utama
ruang
rawat
mengetahui SOP
yang
inap adanya sudah
ditetapkan 4 Pelaksanaan SOP pada seluruh perawat rawat inap
60
sesuai dengan asuhan keperawatan 5
Monitoring dan evaluasi
Tindakan keperawatan
kepatuhan implementasi
terlaksana dengan baik
keperawatan sesuai dengan SOP yang sudah ditetapkan
61
20 Juni 2021
Perawat Ruang Rawat Terlaksana Ianp
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Kegiatan aktualisasi Pendidikan Latihan Dasar CPNS golongan 3 yang penulis jalankan di Rumah Sakit Paru dr H A Rotinsulu Bandung khususnya di Ruang Rawat Inap telah terlaksana sebanyak lima jenis kegiatan. Kegiatan tersebut dilaksanakan pada saat Off Campus dimulai pada tanggal 31 Mei 2018 s.d 25 Juni 2021, meliputi: a. Persiapan pengambilan data keterkaitan SOP yang sudah ada b. Penyempurnaan SOP pemberian transfusi yang sudah ada c. sosialisasi SOP yang sudah ditetapkan oleh Direktur Utama d. Pelaksanaan SOP pada seluruh perawat rawat inap e. Monitoring dan evaluasi kepatuhan implementasi keperawatan sesuai dengan SOP yang sudah ditetapkan Setiap kegiatan memiliki output yang telah dibahas di bab sebelumnya, sedangkan produk yang dihasilkan berupa Penyempurnaan SOP Transfusi darah . Demikanlah
uraian
mengenai
Laporan
Aktualisasi
dengan
judul
PENYEMPURNAAN SOP PADA PEMBERIAN TRANSFUSI DARAH DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT PARU DR.H.A ROTINSULU BANDUNG. Penulis menyadari Laporan Aktualisasi ini masih jauh dari kesempurnaan sehingga besar harapan Penulis agar dimasa yang akan datang terdapat tindak lanjut dan upaya yang berkesinambungan untuk tetap menjalankan apa yang sudah diaktualisasikan B. Saran Diharapkan dengan adanya kegiatan aktualisasi ini dapat dijadikan acuan untuk tindakan selanjutnya dalam upaya pemberian transfuse darah sesuai dengan Sop. Diperlukannya komitmen bersama secara konsisten, dan diperlukannya peran leader dalam proses monitoring evaluasi, sehingga dapat meningkatkan mutu Rumah Sakit dari segi pelayanan dan peningkatan keselamatan pasien.
62
C. Rencana Tindak Lanjut Tablel 5.1 RTL
No 1
Kegiatan Jangka Pendek <1 Th Meningkatkan kepatuhan
Sasaran
Metode
Perawat
Sosialisasi ke
Kembali untuk melakukan
ruang rawat
setiap ruangan
SOP secara maksimal
Nilai Sikap yang diperlukan - Akuntabilitas:
Hasil dan Target Perawat ruang
Hambatan -
Kebiasaan
bertanggung
rawat inap
inap di
jawab dalam
mampu
dengan cara Kembali
Rumah Sakit
melaksanakan melakukan
melakukan sosialisasi
Paru Dr.H.A
tugas
Tindakan
menjadikan
untuk pelaksanaan
Rotinsulu
Nasionalisme:
pemberian
kerjaan
pemberian transfuse
memberikan
transfuse
tamabahan
darah
penjelasan
darah
untuk
dengan tutur
maksimal
perawat
kata yang bak
sesuai dengan
dan jelas
SOP
-
-
Etika public: dalam memberikan penjelasan sikap, attitude dan tutur kata
63
lama perawat -
Banyak nya pasien
harus sopan dan mudah di mengerti -
Komitmen mutu: memberikan penjelasan tentang pemberian transfuse dan melakukan Tindakan, implementasi sesuai dengan SOP
-
Anti korupsi: jujur,teliti, dan disiplin dalam melaksanakan tugas
64
DAFTAR PUSTAKA Lembaga Administrasi Negara (LAN). 2015. Akuntabilitas Modul Pendidikan dan
Pelatihan Prajabatan Golongan I/II dan III. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara. Lembaga Administrasi Negara (LAN). 2015. Nasionalisme Modul Pendidikan dan
Pelatihan Prajabatan Golongan I/II dan III. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara. Lembaga Administrasi Negara (LAN). 2015. Etika Publik Modul Pendidikan dan Pelatihan
Prajabatan Golongan I/II dan III. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara. Lembaga Administrasi Negara (LAN). 2015. Komitmen Mutu Modul Pendidikan dan
Pelatihan Prajabatan Golongan I/II dan III. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara. Lembaga Administrasi Negara (LAN). 2015. Anti Korupsi Modul Pendidikan dan Pelatihan
Prajabatan Golongan I/II dan III. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara. Lembaga Administrasi Negara (LAN). 2017. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS
Manajemen ASN. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara. Lembaga Administrasi Negara (LAN). 2017. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS Whole of
Government. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara. Lembaga Administrasi Negara (LAN). 2017. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS Pelayanan
Publik. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara. Lembaga Administrasi Negara (LAN). 2017. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS Habituasi. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara. Peraturan Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2017 tentang Pedoman Penyelenggaraan Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan III. [Online]. Tersedia di http://sister.lan.go.id (diakses tanggal 16 Mei 2021). Profil
Rs
Paru
Dr.H.A
Rotinsulu
Bandung.
[Online].
Tersedia
di
https://web.rsparurotinsulu.org/ (diakses tanggal 18 Mei 2021). Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara Tahun 2014. [Online]. Tersedia di www.perpusnas.go.id (diakses tanggal 27 April 2018).
65
Widjayanti, Trisna Budi. 2011. Hubungan Karakteristik Individu, Psikologis dan
Organisasi Dengan Perilaku Pendokumentasian Asuhan Keperawatan Unit Rawat Inap RS. MH. Thamrin Purwakarta. Jakarta: Tesis Universitas Indonesia.
66