Penyusunan Panduan Pengelolaan Learning Management Sistem (LMS) Sitangkas Pada Pelatihan Tugsus

Page 1

LAPORAN AKTUALISASI PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN III ANGKATAN 1

PENYUSUNAN PANDUAN PENGELOLAAN

LEARNING MANAGEMENT SISTEM (LMS) SITANGKAS PADA PELATIHAN PENUGASAN KHUSUS TENAGA KESEHATAN INDIVIDU DI BAPELKES CIKARANG

DISUSUN OLEH : NIDYA TRIYUNITA, S.K.M NIP. 199006032020122007

BAPELKES CIKARANG KEMENTERIAN KESEHATAN RI 2021

1


LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN AKTUALISASI PENYUSUNAN PANDUAN PENGELOLAAN LEARNING MANAGEMENT SISTEM (LMS) SITANGKAS PADA PELATIHAN PENUGASAN KHUSUS TENAGA KESEHATAN INDIVIDU DI BAPELKES CIKARANG

Telah diseminarkan Tanggal 05 Agustus 2021, di Bapelkes Cikarang

Coach

Mentor

dr. Atiq Amanah Retna P., M.KKK NIP. 197803272009122002

dr. Arum Wiratri NIP. 198109172009122001

Penguji

Erlinawati Pane, SKM, MKM NIP. 19720220199402200

2


KATA PENGANTAR Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah Subhanahu Wa Ta’ala, karena atas rahmat dan karunia-Nya sehingga laporan aktualisasi dengan judul “Penyusunan Panduan Pengelolaan Learning Management System SiTangkas pada pelatihan penugasan khusus tenaga kesehatan individu di Bapelkes Cikarang” dapat tersusun sebagai salah satu penerapan nilai-nilai dasar ASN yang di laksanakan di tempat kerja. Laporan hasil aktualisasi ini merupakan salah satu syarat kelulusan Pelatihan Dasar CPNS Golongan III. Adapun penyusunan laporan kegiatan ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak, untuk itu saya mengucapkan terima kasih kepada : 1. Drs. Suherman, M.Kes. selaku Kepala Balai Pelatihan Kesehatan Cikarang yang telah mefasilitasi dan memberikan dukungan dalam pelaksanaan Pelatihan Dasar CPNS 2. dr. Arum Wiratri selaku mentor yang telah memberikan bimbingan, arahan serta dukungan selama proses pelatihan Dasar CPNS 3. dr. Atiq Amanah Retna P., M.KKK selaku coach yang telah memberikan arahan dan bimbingan selama proses rancangan dan pelaksanaan aktualisasi 4. Erlinawati Pane, SKM, MKM selaku penguji yang telah memberikan arahan dan saran dalam proses aktualisasi 5. Rekan – rekan Latsar CPNS Tahun 2021 Golongan III Angkatan 1 6. Semua Panitia Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan III Angkatan 1 Kementerian Kesehatan dan seluruh staf Balai Pelatihan Kesehatan Cikarang Saya menyadari bahwa laporan aktualisasi ini masih banyak kekurangan dan jauh dari sempurna. Oleh karena itu saya sangat mengharapkan saran dan kritik dalam melengkapi laporan ini. Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.

Cikarang,

Agustus 2021

Nidya Triyunita

3


DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN...................................................................................... 2 KATA PENGANTAR ............................................................................................. 3 DAFTAR ISI ....................................................................................................... 4 DAFTAR TABEL .................................................................................................. 5 DAFTAR GAMBAR .............................................................................................. 6 BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 7 A.

Latar Belakang ............................................................................................ 7

B.

Tujuan Aktualisasi ....................................................................................... 7

C.

Manfaat ..................................................................................................... 8

D.

Ruang Lingkup Aktualisasi............................................................................ 8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA .............................................................................. 9 A.

Gambaran organisasi ................................................................................... 9

B.

Profil Peserta ............................................................................................ 11

C.

Nilai – Nilai Dasar ASN ............................................................................... 12

D.

Kedudukan dan Peran PNS dalam NKRI ....................................................... 15

BAB III RANCANGAN AKTUALISASI ............................................................... 18 A.

Identifikasi Isu .......................................................................................... 18

B.

Analisis Isu ............................................................................................... 21

C.

Penyebab - penyebab isu tersebut sebagai berikut ; ..................................... 24

D.

Dampak Isu ............................................................................................. 24

E.

Gagasan pemecahan isu ............................................................................ 25

RANCANGAN AKTUALISASI LATSAR CPNS TAHUN 2021 ............................... 26 BAB IV PELAKSANAAN AKTUALISASI ............................................................. 36 BAB V PENUTUP .............................................................................................. 64 DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 65 LAMPIRAN ....................................................................................................... 66

4


DAFTAR TABEL

Tabel 3.1. Matriks Pemillihan isu berdasarkan Analisis APKL .................................... 22 Tabel 3.2. Matriks Rancangan Aktulisasi ................................................................ 26 Tabel 3.3. Rencana Jadwal Kegiatan Aktualisasi ..................................................... 35 Tabel 4.1. Status Pelaksanaan Kegiatan ................................................................ 36 Tabel 4.2 Aktualisasi Kegiatan 1 ........................................................................... 35 Tabel 4.3 Aktualisasi Kegiatan 2 ........................................................................... 40 Tabel 4.4 Aktualisasi Kegiatan 3 ........................................................................... 42 Tabel 4.4 Aktualisasi Kegiatan 4 ........................................................................... 49 Tabel 4.6 Aktualisasi Kegiatan 5 ........................................................................... 57

5


DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1. Struktur Organisasi Bapelkes Cikarang ............................................... 11 Gambar 3.1. Kritik dan saran dari beberapa peserta pelatihan ................................. 19 Gambar 3.2. Keluhan peserta dalam pembacaan LMS ............................................ 20 Gambar 3.3. Diagram Fishbone penyebab isu ........................................................ 23

6


BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam UU No 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara, ASN memiliki fungsi sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik dan pemersatu bangsa. Banyaknya keluhan dan ketidakpuasan dalam pelayanan publik merupakan indikator karakter pegawai ASN masih belum terbentuk dengan baik. Pada tahun 2019 dunia dilanda pandemi Covid-19 yang memberikan dampak pada berbagai elemen termasuk pada balai pendidikan dan pelatihan. Sehingga Balai Pendidikan dan pelatihan harus berupaya tetap melakukan pelayanan publik di masa Pandemi Covid-19. Balai Pelatihan Kesehatan Cikarang berinovasi melakukan pembelajaran secara distance learning melalui aplikasi zoom meting sebagai media tatap muka dan berinovasi dengan

Learning Mangement System (LMS) SiTangkas namun masih dirasakan penerimaam materi belum efektif dan efesien. Sehingga diperlukannya upaya optimalisasi dalam pelaksanaan pelatihan agar tercapainya tujuan dari visi misi instansi yang merujuk pada visi misi Presiden RI yang salah satunya untuk meningkatkan kulaitas manusia Indonesia. Dengan adanya pelatihan dasar CPNS diharapkan dapat memberikan manfaat bagi pembentukan karakter ASN dengan mengaktualisasikan serta menjadikan kebiasan (habituasi) dalam menerapkan nilai-nilai dasar ASN sehingga terwujudnya kepuasan masyarakat sebagai penerima pelayanan 7ublic dan sebagai upaya memperbaiki citra ASN dalam menjalankan fungsinya. B. Tujuan Aktualisasi Tujuan yang akan dicapai dari dilaksanakannya aktualisasi ini yaitu: 1. Mampu mengaktualisasikan nilai-nilai dasar ASN yaitu nilai Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi (ANEKA) serta kedudukan dan Peran ASN yaitu Manajemen ASN, Whole of Government, dan Pelayanan Publik 2. Mengimplementasikan nilai-nilai dasar ASN dan kedudukan dan peran ASN ke dalam setiap kegiatan yang dilakukan di satuan kerja. 7


3. Menemukan isu-isu yang ada di satuan kerja kemudian melakukan analisis terhadap isu-isu tersebut sehingga dapat menemukan pemecahan masalah dari isu-isu tersebut dalam bentuk kegiatan.

C. Manfaat 1. Bagi Calon Pegawai Negeri Sipil Meningkatkan pemahaman dan dapat mengaktualisasi nilai – nilai dasar ASN sebagai landasan dalam menjalankan tugas dan fungsinya di unit kerja 2. Bagi Balai Pelatihan Kesehatan Cikarang Dapat membantu mengoptimalkan pelaksanaan pelatihan sebagai bentuk lembaga pelatihan yang beriorientasi pada kepuasan pelayanan 8publik dan sebagai komitmen menjalankan visi misi dalam peningkatan kualiatas manusia.

D. Ruang Lingkup Aktualisasi Kegiatan aktualisasi pelatihan dasar CPNS tahun 2021 ini dilaksanakan pada tanggal 31 mei sampai dengan tanggal 3 Juli 2021 di Bapelkes Cikarang. Hasil dari kegiatan aktualisasi ini yaitu panduan pengelolaan LMS Si Tangkas yang akan diuji cobakan dalam pelatihan penugasan khusus tenaga kesehatan individu gelombang IV angkatan 8, 9 dan 10 pada bulan juli 2021, sehingga diharapkan pelaksanaan pelatihan khusus individu di Bapelkes Cikarang secara

distance learning lebih optimal.

8


BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Gambaran organisasi Bapelkes Cikarang saat ini merupakan salah satu lembaga pelatihan yang dimiliki oleh Kementrian Kesehatan RI. Keberadaan Bapelkes Cikarang memiliki sejarah yang cukup panjang. Embrio Bapelkes Cikarang dimulai ketika tahun 1956, Departemen Kesehartan RI membentuk bagian kesehatan pedesaan dan pendidikan kesehatan, proyek tersebut dikembangkan oleh National Rural health and Demonstration and Training Centre di Lemahabang. Seiring dengan perjalanan waktu, selanjutnya berubah menjadi Dinas Kesehatan

Daerah

Latihan

dan

percontohan

kesehatan

masyarakat

(DKD/DLPKM) dan bermetamorfosis lagi menjadi Balai Latihan Kesehatan Masyarakat (BLKM) Lemahabang, sesuai Kepmenkes No. 556, Bapelkes Lemahabang merupakan unit pelaksana teknis pelatihan Depkes RI yang berada di bawah Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Kesehatan (Badan PPSDMKes). Berdasarkan Permenkes No.2361/MENKES/PER/XI/2011 tanggal 22 November 2011 Bapelkes Lemahabang berubah nama menjadi Bapelkes Cikarang dengan pelayanan unggulan Pendidikan dan Pelatihan Kesehatan Lingkungan. Berdasakan Permenkes RI No 50 tahun 2020 tentang Organisasi dan Tata kerja unit pelaksana teknis bidang pelatihan kesehatan di lingkungan Kementerian Kesehatan tanggal 26 Oktober 2020, Bapelkes Cikarang memegang peranan dalam melaksanakan pelatihan Sumber Daya Manusia (SDM) kesehatan guna mendukung generasi sehat menuju Indonesia Unggul. 1. Tugas Balai Pelatihan Kesehatan Melaksanakan pengelolaan pelatihan sumber daya manusia kesehatan. 2. Fungsi Balai Pelatihan Kesehatan a. penyusunan rencana, program, dan anggaran; b. pelaksanaan

pelatihan

manajemen,

teknis,

teknis

nonkesehatan,

fungsional, dan pelatihan unggulan tertentu;

9


c. pelaksanaan

pengembangan

metode

dan

teknologi

pelatihan

manajemen, teknis, teknis nonkesehatan, fungsional, dan pelatihan unggulan tertentu; d. pelaksanaan penjaminan mutu penyelenggaraan pelatihan manajemen, teknis, teknis nonkesehatan, fungsional, dan pelatihan unggulan tertentu e. pelaksanaan kerja sama di bidang pelatihan manajemen, teknis, teknis nonkesehatan, fungsional, dan pelatihan unggulan tertentu; f.

pengelolaan data dan sistem informasi pelatihan manajemen, teknis, teknis nonkesehatan, fungsional, dan pelatihan unggulan tertentu;

g. pelaksanaan bimbingan teknis di bidang pelatihan manajemen, teknis, teknis nonkesehatan, fungsional, dan pelatihan unggulan tertentu; h. pemantauan, evaluasi, dan pelaporan; dan i.

pelaksanaan urusan administrasi balai.

3. Visi dan Misi Bapelkes Cikarang Dalam melakasanakan tugas dan fungsi, Bapelekes Cikarang mengacu kepada visi dan misi yang ditetapkan oleh Presiden, Renstra Kementrian Kesehatan, Rencana Aksi Program Badan PPSDM Kesehatan dan Rencana Aksi

Pusat Pelatihan

SDM

Kesehatan

sebagai

acuan perencanaan,

pelaksanaan dan evaluasi kegiatan Visi Terwujudnya indonesia yang berdaulat, mandiri dan berkepribadian berlandaskan gotong royong Misi 1. Peningkatan kualiatas manusia indonesia 2. Peningkatan struktur ekonomi yang produktif, mandiri dan berbudaya saing 3. Pembangunan yang merata dan berkeadilan 4. Mencapai lingkungan hidup yang berkelanjutan 5. Memajukan budaya yang mencerminkan kepribadian bangsa

10


6. Penegakan sitem hukum yang bebas korupsi, bermartabat, dan terpercaya 7. Perlindungan bagi segenap bangsa dan memberikan rasa aman pada seluruh warga 8. Pengelolaan pemerintahan yang bersih, efektif dan terpercaya 9. Sinergi Pemerintah daerah dalam kerangka Negara kesatuan

Gambar 2.1. Struktur Organisasi Bapelkes Cikarang

B. Profil Peserta Nama

: Nidya Triyunita

Nip

: 199006032020122007

Pendidikan

: S1 Kesehatan Masyarakat

Pangkat / Gol

: Penata Muda / III A

Jabatan

: Analis Diklat

Instansi

: Bapelkes Cikarang

11


Tugas dan fungsi Analis Diklat yaitu : a. Menyusun bahan perencanaan program di bidang pelatihan SDM Kesehatan b. Melakukan pengumpulan dan pengklasifikasian data analis kebutuhan pelatihan SDM Kesehatan c. Melakukan penyiapan bahan di bidang pelatihan SDM Kesehatan d. Melakukan penyiapan bahan kerjasama di bidang pelatihan SDM Kesehatan e. Melakukan penyiapan bahan bimbingan teknis penyelenggaraan di bidang pelatihan SDM Kesehatan f.

Melakukan penjaminan mutu pelatihan dan isntansi

g. Menyusun telaahan bahan di bidang pelatihan dan instansi h. Menyusun laporan pelakasanaan tugas sebagai pertanggungjawaban kepada pimpinan i.

Melaksanakan tugas kedinasan lain sesuai perintah pimpinan

C. Nilai – Nilai Dasar ASN Setiap kegiatan yang penulis lakukan memiliki keterkaitan dengan implementasi nilai-nilai dasar Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, Anti Korupsi (ANEKA), pelayanan publik, manajemen Aparatur Sipil Negara (ASN) dan whole of government. 1. Akuntabilitas Akuntabilitas adalah kemampuan setiap individu, kelompok atau institusi untuk memenuhi tanggung jawab yang menjadi amanahnya yaitu menjamin terwujudnya nilainilai publik. Akuntabilitas merupakan hal penting dalam penyelenggaraan pemerintahan guna menyediakan kontrol demokratis (peran demokrasi), mencegah korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan (peran konstitusional), meningkatkan efisiensi dan efektivitas peran belajar). Akuntabilitas merujuk pada kewajiban setiap individu, kelompok atau institusi untuk memenuhi tanggungjawab yang menjadi amanahnya. Amanah seorang PNS adalah menjamin terwujudnya nilai-nilai publik. Nilainilai publik tersebut antara lain adalah: a. Mampu mengambil pilihan yang tepat dan benar ketika terjadi konflik kepentingan, antara kepentingan publik dan kepentingan sektor, kelompok, dan pribadi;

12


b. Memiliki pemahaman dan kesadaran untuk menghindari dan mencegah keterlibatan PNS dalam politik praktis c. Memperlakukan

warga

negara

secara

sama

dan

adil

dalam

penyelenggaraan pemerintah dan pelayanan public d. Menunjukkan sikap dan prilaku yang konsisten dan dapat diandalkan sebagai penyelenggara pemerintahan 2. Nasionalisme Nasionalisme sangat penting dimiliki oleh setiap pegawai ASN. Bahkan tidak sekedar wawasan saja tetapi kemampuan mengaktualisasikan nasionalisme dalam menjalankan fungsi dan tugasnya merupakan hal yang lebih penting. Nasionalisme yang diaplikasikan oleh seorang Aparatur Sipil Negara (ASN) adalah nasionalisme pancasila, yaitu pandangan atau paham kecintaan manusia Indonesia terhadap bangsa dan tanah airnya yang didasarkan pada nilai-nilai pancasila. Untuk itu pegawai ASN harus memahami dan mampu mengaktualisasikan Pancasila dan semangat nasionalisme serta wawasan kebangsaan dalam setiap pelaksanaan fungsi dan tugasnya, sesuai bidangnya masing-masing. Dengan nasionalisme yang kuat, maka setiap pegawai ASN memiliki orientasi berpikir mementingkan kepentingan publik, bangsa dan negara. Pegawai ASN akan berpikir tidak lagi sektoral dangan mental bloknya, tetapi akan senantiasa mementingkan kepentingan yang lebih besar yakni bangsa dan negara. 3. Etika publik Etika publik merupakan refleksi tentang standar/norma yang menentukan baik/buruk,

benar/salah

perilaku,

tindakan

dan

keputusan

untuk

mengarahkan kebijakan publik dalam rangka menjalankan tanggung jawab pelayanan publik. Etika publik merupakan refleksi kritis yang mengarahkan bagaimana nilai-nilai kejujuran, solidaritas, keadilan, kesetaraan, dan lainlain dipraktikkan dalam wujud keprihatinan dan kepedulian terhadap kesejahteraan masyarakat. Nilai-nilai dasar etika publik sebagaimana tercantum dalam Undang-Undang ASN, yakni sebagai berikut: a. Memegang teguh nilai-nilai dalam ideologi negara Pancasila 13


b. Setia dan mempertahankan Undang-undang dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia c. Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian d. Menciptakan lingkungan kerja yang non diskriminatif e. Memelihara dan menjunjung tinggi standar etika luhur f.

Mempertanggungjawabkan tindakan dan kinerjanya kepada publik

g. Memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan dan program pemerintah h. Memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap, cepat, tepat, akurat, berdaya guna, dan santun i.

Mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi

j.

Menghargai komunikasi, konsultasi, dan kerjasama

k. Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja pegawai l.

Mendorong kesetaraan dalam pekerjaan

m. Meningkatkan efektivitas sistem pemerintahan yang demokratis sebagai perangkat sistem karir 4. Komitmen mutu Komitmen mutu dalam pelayanan publik merupakan kemampuan seorang Aparatur Sipil Negara dalam bekerja efektif dan efisien serta berpikir kreatif untuk melakukan inovasi – inovasi yang tidak bertentangan dengan undang-undang guna meningkatkan kualitas pelayanan hingga tercapainya kepuasan pelanggan. Aparatur Sipil Negara dituntut untuk memberikan layanan bermutu secara berkelanjutan, dalam hal ini berarti tidak boleh berhenti ketika kebutuhan masyarakat (customer) sudah dapat terpenuhi, melainkan harus terus ditingkatkan dan dipebaiki agar mutu layanan yang diberikan dapat melebihi harapan masyarakat (customer). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pentingnya layanan yang berorientasi mutu (yang diwujudkan

melalui

pelayanan

prima)

dalam

penyelenggaraan

pemerintahan. 5. Anti korupsi Anti korupsi adalah sikap dan perilaku untuk tidak mendukung adanya upaya untuk merugikan keuangan negara dan perekonomian negara, 14


singkatnya ialah sikap menentang terhadap adanya korupsi. Korupsi dapat diartikan sebagai perbuatan yang tidak baik, buruk, curang, dapat disuap, tidak bermoral, menyimpang dari kesucian, melanggar norma-norma agama, material, mental dan umum. Menurut Undang-undang Nomor 31/1999 No. UU20/2001, terdapat 7 kelompok tindak pidana korupsi yang terdiri dari: kerugian keuangan negara, suap-menyuap, pemerasan, perbuatan curang, penggelapan dalam jabatan, benturan kepentingan dalam pengadaan, gratifikasi. Nilai-nilai dasar anti korupsi: jujur, peduli, mandiri, disiplin, tanggung jawab, kerja keras, sederhana, berani, dan adil. D. Kedudukan dan Peran PNS dalam NKRI 1. Pelayanan publik Pelayanan publik adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan perundangundangan bagi setiap warga negara dan penduduk atas barang, jasa, dan/atau pelayanan administratif yang disediakan oleh penyelenggara pelayanan publik (UU Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik). Pelayanan publik dapat disimpulkan sebagai pemberian layanan atau melayani keperluan orang atau masyarakat dan/atau organisasi lain yang mempunyai kepentingan pada organisasi itu, sesuai dengan aturan pokok dan tata cara yang ditentukan dan ditujukan untuk memberikan kepuasan kepada penerima pelayanan. Tiga unsur penting dalam pelayanan publik adalah: a. organisasi penyelenggara pelayanan publik b. penerima layanan (pelanggan) yaitu orang, masyarakat atau organisasi yang berkepentingan c. kepuasan yang diberikan dan /atau diterima oleh penerima layanan (pelanggan). 2. Manajemen ASN Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan Pegawai ASN yang profesional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme. Manajemen ASN lebih menekankan kepada pengaturan profesi pegawai sehingga diharapkan 15


agar selalu tersedia sumber daya Aparatur Sipil Negara yang unggul selaras dengan perkembangan zaman. a. Kedudukan ASN Kedudukan atau status jabatan PNS dalam sistem birokrasi selama ini dianggap belumsempurna untuk menciptakan birokrasi yang profesional. Untuk dapat membangun profesionalitas birokrasi, maka konsep yang dibangun dalam UU ASN tersebut harus jelas. Berdasarkan jenisnya, Pegawai ASN terdiri dari: 1) Pegawai Negeri Sipil (PNS) 2) Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) Pegawai ASN berkedudukan sebagai aparatur negara yang menjalankan kebijakan yang ditetapkan oleh pimpinan instansi pemerintah serta harus bebas dari pengaruh dan intervensi semua golongan dan partai politik. Pegawai ASN dilarang menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik. Selain untuk menjauhkan birokrasi dari pengaruh partai politik, hal ini dimaksudkan untuk menjamin keutuhan, kekompakan dan persatuan ASN, serta dapat memusatkan segala perhatian, pikiran, dan tenaga pada tugas yang dibebankan kepadanya. Oleh karena itu dalam pembinaan karier pegawai ASN, khususnya di daerah dilakukan oleh pejabat berwenang yaitu pejabat karier tertinggi. b. Peran ASN Untuk

menjalankan

kedudukannya

tersebut,

maka

Pegawai

ASN

berfungsi sebagai berikut: 1) Pelaksana kebijakan publik 2) Pelayan publik 3) Perekat dan pemersatu bangsa c. Pegawai ASN bertugas: 1) Melaksanakan Kepegawaian

kebijakan sesuai

yang

dengan

dibuat ketentuan

oleh

Pejabat

peraturan

Pembina

perundang-

undangan 2) Memberikan pelayanan publik yang profesional dan berkualitas 3) Mempererat persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia

16


3. Whole of government (WoG) WoG adalah sebuah pendekatan penyelenggaraan pemerintahan yang menyatukan upaya-upaya kolaboratif pemerintahan dari keseluruhan sektor dalam ruang lingkup koordinasi yang lebih luas guna mencapai tujuan-tujuan pembangunan kebijakan, manajemen program dan pelayanan publik. Oleh karenanya WoG juga dikenal sebagai pendekatan interagency, yaitu pendekatan yang melibatkan sejumlah kelembagaan yang

terkait dengan

urusan-urusan yang relevan. Praktek WoG: a. Penguatan koordinasi antar lembaga b. Membentuk lembaga koordinasi khusus c. Membentuk gugus tugas d. Koalisi social

17


BAB III RANCANGAN AKTUALISASI A. Identifikasi Isu Sebelum melaksanakan kegiatan aktualisai, hal yang perlu dilakukan adalah identifikasi isu yang ada di satuan kerja. Isu-isu tersbut diindentifikasi dan di analisis untuk menentukan isu utama. Dalam melakukan identifikasi isu penulis melakukan pengamatan selama bulan januari 2021 – mei 2021 di tempat kerja, ditemukan beberapa isu sebagai berikut : 1. Belum optimalnya proses penerbitan e-setifikat pelatihan di Bapelkes Cikarang Tahun 2021 Dengan banyaknya peserta vaksinator sesuai program pemerintah yang menargetkan pelakasanaan vaksinasi, balai pelatihan cikarang ikut serta sebagai salah satu penyelenggara pelatihan tersebut dan bekerjasama dengan bapelkes provinsi daerah penyelenggara. Namun banyaknya peserta pelatihan menyebabkan penerbitan sertifikat mengalami kendala, selain dikarenakan data peserta yang belum lengkap dan jumlah peserta yang banyak, juga harus beproses pengajuan nomor sertifikat, sehingga memerlukan waktu dalam penerbitannya. Belum optimalnya proses penerbitan e-sertifikat pelatihan berhubungan dengan pelayanan publik karena dapat mempengaruhi kepuasan peserta pelatihan terhadap penyelenggara. Dalam isu ini juga berkaitan dengan

whole of govermnet karena proses penerbitan sertifikat melalui proses berjenjang dan kolaboratif, berawal dari kelengkapan data yang diserahkan dari balai pelatihan provinsi daerah penyelenggara pelatihan vaksinator kepada bapelkes cikarang, kemudian dilakukan pemeriksaan dan crosscek data dan diusulkan ke puslat untuk mendapatkan nomor sertifikat peserta. Sedangkan utk sertifikat workshop yag kadang sekali jalan jumlah banyak,, itu jg masih menggunakan sistem manual,, yg kurang efektif dan efesien,, dan kadang petugas yg bertanggung jawab bagian kesetariatan memiliki kendala shingga penerbitan sertifikat mnjadi tertunda dan pengalihan tugas Mungkin jika didukung oleh sistem teknologi penerbitan e sertifikat hal ini dapat diminimalisir sehingga penerbitan lebih efektif dan efesian dan terciptanya

18


kepuasan pelaggan dalam hal ini peserta terhadap penyelenggara sebagai pemberi pelayanan public dibidang pelatihan SDM Kesehatan . 2. Belum optimalnya pelaksanaan pelatihan penugasan khusus tenaga kesehatan individu secara distance learning pada masa Pandemi Covid -19 di Bapelkes Cikarang Tahun 2021 Pada masa pandemi covid-19 pelatihan penugasan khusus tenaga individu di Bapelkes Cikarang dilaksanakan secara distance learning, sehingga digunakan pembelajaran

tatap

muka

secara

daring

melalui

zoom meeting

dan

menggunakan pembelajaran online melalui (Learning Management System) LMS Si Tangkas yang dimiliki Bapelkes Cikarang. Namun upaya pengembangan teknologi dalam proses pembelajaran harus dilakukan dan di upayakan untuk dapat efektif dan efesien sehingga penyampaian materi atau penerimaan materi dapat dilakukan secara maksimal. Berdasarkan evaluasi penyelenggaraan Pelatihan Penugasan Khusus Tenaga Individu Tahun 2021 pada gelombang 1, 2 dan 3 yang dilaksanakan pada rentang waktu dari januari hingga april terdapat kritik dan saran dari beberapa peserta yang menyatakan bahwa materi pada LMS tidak lengkap atau belum sesuai dengan yang dipaparkan fasilitator. Kemudian berdasarkan rekapitulasi nilai peserta dapat diketahui perolehan nilai posttest rata-rata peserta secara keseluruhan kurang dari 80. Sehingga hal tersebut dapat menjadi dasar perbaikan dan evalausi Bapelkes Cikarang sebagai penyelenggara pelatihan untuk lebih mengoptimalkan pelaksanaan pelatihan secara distance learnig. Selain itu masih ditemukan peserta yang belum memahami dalam membaca tampilan LMS sebagai media pembelajaran online sehingga perlu adanya penyampaian

secara

aplikatif

terhadap

informasi

pengunaannya

yang

mendukung proses pembelajaran para peserta pelatihan. Isu ini berkaitan terhadap pelayanan publik dengan memperhatikan keluhan peserta pelatihan dan dalam upaya pengoptimalan penyelenggaraan pelatihan.

19


Gambar 3.1. Kritik dan saran dari beberapa peserta pelatihan terkait materi pada LMS yang belum update

Gambar 2.2 Keluhan peserta dalam pembacaan LMS

20


3. Belum adanya standar pelaksanaan pelatihan metode blended pada masa pandemi Covid-19 di Bapelkes Cikarang Sebagai pegawai baru yang ingin mengetahui alur pelaksanaan distance

learning maupun metode blended learning di masa pandemi Covid-19 masih kesulitan menemukan prosedur tertulis sehingga belum optimalnya pelaksanaan penyelenggara pelatihan. Belum adanya prosedur tersebut juga menjadikan evaluasi pencapaian atau tolak ukur penilaian belum terstandar. Pada masa pandemi Covid-19 Bapelkes Cikarang dituntut untuk tetap malaksanakan fungsiny dalam pengelolaan pelatihan sumber daya manusia kesehatan, namun jika tidak didukung oleh standar prosedur pelaksanaan pelatihan terutama dalam metode blended saat klasikal yang mengharuskan peserta berkumpul dapat berisiko penularan Covid-19 sehingga diperlukan standard dalam pelaksanaan pelatihan tersebut. Mengacu pada surat edaran Kepala Puslat Pelatihan SDM Kesehatan Nomor DL.02.02/2/1458/2021 tanggal 9 April 2021 terkait ketentuan pelaksanaan pelatihan diperlukan adanya penyesuaian, terutama pada klausal pelatihan klasikal. Sehingga perlu adanya panduan atau prosedur dalam pelaksanaan pelatihan dimasa pandemi Covid-19 tersebut. Dalam isu tersebut berkaitan dengan whole of government untuk membuat suatu prosedur karena melibatkan beberapa bagian terutama disaan klasikal pada

masa

pandemi.

Kaitannya

dalam manajemen

ASN

yaitu

dalam

menjalankan peran sebagai pelaksana kebijakan dan pelayanan publik sehingga diperlukan alur dan prosedur dalam pelaksanaan pelatihan dengan memperhatikan protokol kesehatan sesuai aturan pemerintah dalam upaya mengurangi penyebaran Covid-19

B. Analisis Isu Berdasarkan isu yang telah diidentifikasi, selanjutnya dilakukan proses pemilihan isu aktual dengan anlisis Aktual, Problematika, Kekhayalaakan dan Kelayakan yag disingkat menjadi (APKL). Tabel APKL dibuat menetapkan rentang penilaian 1-5 pada kriteria ; Aktual artinya isu tersebut benar-benar tejadi dan sangat hangat dibicarakan dalam masyarakat

dalam hal ini di lingkungan kerja. Problematika

artinya isu tersebut memiliki dimensi masalah yang kompleks, sehingga perlu dicarikan segera solusi. Kekhalayakan artinya isu tersebut menyangkut hajat hidup

21


orang banyak dan kelayakan artinya isu tersebut masuk akal, realistis, relevan dan dapat dimunculkan inisiatif pemecahan masalahnya. Tabel 3.1. Matriks Pemillihan isu berdasarkan Analisis APKL Kriteria No. 1.

Isu Kontemporer

A

P

Total

K

L

Nilai

Prioritas

Belum optimalnya proses penerbitan e-setifikat pelatihan di Bapelkes

5

4

3

3

15

3

5

5

4

4

18

1

5

4

4

4

17

2

Cikarang 2.

Belum optimalnya pelaksanaan pelatihan penugasan khusus tenaga kesehatan secara distance learning pada masa Pandemi Covid -19 di Bapelkes Cikarang

3.

Belum adanya standar pelaksanaan pelatihan metode blended di masa pandemi COVID -19 di Bapelkes Cikarang

Berdasarkan matriks pemilihan isu didapatkan hasil penentuan skala prioritas isu yaitu “Belum optimalnya pelaksanaan pelatihan penugasan khusus

tenaga kesehatan individu secara distance learning pada masa Pandemi Covid -19 di Bapelkes Cikarang” sehingga hal tersebut dapat berdampak pada pelatihan yang tidak efektif dan efisien. Untuk mengetahui penyebab isu, maka dilakukan analisis penyebab dengan menggunakan

metode

fishbone

sepeti

pada

gambar

berikut

22


Material

Metode Kurangnya sosialisasi cara penggunaan LMS

Materi / Bahan Ajar yang tidak update pada LMS

Kurangnya sosialisasi terkait tata cara penggunaan aplikasi zoom metting

Pandemi Covid -19

Area tempat tinggal peserta pelatihan memiliki sinyal yang kurang stabil

Belum ada nya prosedur pelaksanaan pelatihan distance learning

Belum adanya panduan pengelolaan LMS

Peserta tidak mengikuti pengarahan program

Kurangnya kemampuan peserta dalam memahami tampilan LMS

Kurangnya kemampuan fasilitator ekternal dalam menggunakan zoom meeting

Peserta mengikuti pelatihan sambil mengerjakan pekerjaan lainnya

Belum optimalnya pelaksanaan pelatihan penugasan khusus tenaga kesehatan individu secara distance learning pada masa Pandemi Covid -19 di Bapelkes Cikarang

Kurangna kemampuan panitia penyelenggara dalam menggunakan LMS

Lingkungan

Manusia

Gambar 3.3. Diagram Fishbone penyebab isu

23


C. Penyebab - penyebab isu tersebut sebagai berikut ; 1. Pandemi Covid -19 merupakan faktor lingkungan yang menyebabkan pelatihan penugasan khusus individu dilaksanakan secara daring sehingga mempengaruhi pelaksanaan pelatihan yang menuntut peserta melakukan pembalajaran jarak jauh dengan mengadalkan kestabilan sinyal di area tempat tingal peserta, hal ini juga menjadi faktor penerimaan materi dari fasilitator saat pembelajaran tatap muka secara daring dan dapat mempengaruhi keefektifitas pelatihan. 2. Dalam proses pembelajaran didukung dengan menggunakan aplikasi zoom meeting untuk proses pembelajaran tatap muka dan media pembelajaran online LMS Si Tangkas namun kurangnya sosialisasi / penyampaian informasi yang aplikatif sesuai tampilan dan kebutuhan pelatihan dalam menggunakannya dapat menyebabkan proses pembelajaran menjadi tidak efektif dan efesien. 3. Belum adanya porsedur pelatihan secara distance learning sehingga perencanaan kurang terencana dan terukur dalam melakukan evaluasi pelatihan. 4. Penggunaan LMS yang belum maksimal dapat dilihat dengan belum updatenya bahan ajar / materi atau materi belum sesuai dengan yang dipaparkan oleh fasilitator Seharusnya sarana pembelajaran dapat membantu dan memudahkan peserta dalam proses pembelajaran. 5. Kurangnya kemampuan fasilitator eksternal menggunakan aplikasi zoom meeting untuk tatap muka secara daring, sehingga proses penyampaian materi tidak efesien. penerimaan materi kurang efektif. 6. Adanya peserta yang belum memahami dalam membaca tampilan LMS sebagai aplikasi pembelajaran online di Bapelkes cikarang.

7. Adanya peserta yang tidak mengikuti pengarahan program sehingga tidak mengetahui teknis pembelajaran secara distance learning 8. Peserta yang mengikuti pelatihan masih mengerjakan tugas lain sehingga tidak fokus dalam pelatihan 9. Masih kurangnya kemampuan panitia penyelenggara dalam mengaplikasikan sistem LMS secara keseluruhan sehingga dalam penggunaan LMS belum maksimal.

D. Beberapa dampak dari isu tersebut yaitu : 1. Penerimaan materi menjadi tidak efektif dan efesien akibat kurangnya memahami penggunaan media pembelajaran online. 2. Kepuasan peserta pelatihan menjadi menurun terhadap penyelenggaraan pelatihan

24


3. Tidak dapat mencapai visi misi dalam peningkatan kualitas manusia dalam hal ini SDM Kesehatan yang akan memberikan pelayanan kepada masyarakat. E. Gagasan pemecahan isu Dalam menjalan fungsi sebagai pelayan publik sudah seharusnya seorang ASN berperan dalam menyelesaikan berbagai kendala dalam pelayanan publik. Bentuk Pelayanan publik Bapelkes Cikarang sebagai penyelenggara pelatihan yaitu harus memberikan kepuasan , kenyamanan dan menajdikan penyelenggaraan pelatihan yang efektif dan efesien sebagai bentuk komitemen mutu. Berdasakan penyebab-penyebab dari isu utama maka penulis mempunyai gagasan pemecahan isu yaitu “Penyusunan panduan pengelolaan Learning Management System (LMS) SiTangkas pada pelatihan penugasan khusus tenaga kesehatan individu”. Berikut kegiatankegiatan yang akan dilakukan : 1. Perencanaan optimalisasi LMS Si Tangkas 2. Identifikasi kebutuhan dan peran pengelola LMS SiTangkas pada pelatihan penugasan khusus tenaga kesehatan individu 3. Penyusunan panduan pengelolaan LMS SiTangkas 4. Sosialisasi dan pelaksanaan Panduan Pengelolaan LMS Si Tangkas 5. Monitoring dan evaluasi Panduan Pengelolaan LMS Si Tangkas

25


RANCANGAN AKTUALISASI LATSAR CPNS TAHUN 2021 Unit Kerja

:

Identifikasi Isu

:

Bapelkes Cikarang 1.

Belum optimalnya proses penerbitan e-setifikat pelatihan di Bapelkes Cikarang

2.

Belum optimalnya pelaksanaan pelatihan penugasan khusus tenaga kesehatan individu secara distance

learning pada masa Pandemi Covid -19 di Bapelkes Cikarang 3.

Belum adanya standar pelaksanaan pelatihan secara metode blended pada masa pandemi COVID -19 di Bapelkes Cikarang

Isu yang diangkat

:

Belum optimalnya pelaksanaan pelatihan penugasan khusus tenaga kesehatan individu secara distance

learning pada masa Pandemi Covid -19 di Bapelkes Cikarang Gagasan Pemecahan Isu

:

Penyusunan panduan pengelolaan Learning Management System (LMS) Si Tangkas pada pelatihan penugasan khusus tenaga kesehatan individu di Bapelkes Cikarang

Tabel 3.2. Matriks Rancangan Aktulisasi No

Kegiatan

1 1.

2 Perencanaan

Tahap Kegiatan 3 1) Melakukan

optimalisasi LMS Si

kosultasi kepada

Tangkas

atasan / mentor

Output / Hasil 4 1) Lembar jadwal konsultasi 2) Lembar

2) Koordinasi dengan

Koordinasi

Kasubag.ADUM,

3) Hasil notulensi

Keterkaitan Subtasni

Kontribusi Terhadap

Penguatan Nilai

Mata Pelatihan

Visi / Misi Organisasi

Organisasi

5

6

7

Menjelaskan rancangan

Kegiatan yang

Rangkaian kegiatan ini

aktualisasi dengan

dilakukan untuk

meguatkan nilai

sopan dan hormat

mengupayakan

Profesionalitas dengan

(Etika Publik)

optimalisasi

melakukan kegitan

pelaksanaan

secara terukur serta

26


bagian IT,

kooordinasi

Menentukan jadwal

pelatihan penugasan

melakasanakan tugas

konsultasi

khusus tenaga

sesuai tanggung jawab,

mencerminkan nilai

kesehatan bertujuan

dan nilai integritas untuk

bagian Seksi

disiplin (Etika Publik)

untuk mendukung

melaksanakan tugas

Pelatihan Teknis

dalam melakukan

visi misi Bapelekes

sebaik-baiknya dan

kegiatan

Cikarang yaitu

merupakan bentuk dari

dalam peningkatan

pelayanan publik sebagai

Menyampaikan maksud

kualitas manusia

institusi yang mengelola

dan tujuan dari

Indonesia sebagai

pelatihan SDM

perencanaan secara

upaya peningkatan

kesehatan.

jujur (Anti Korupsi)

kompetensi tenaga

Koordinator

4) Dokumentasi

widyaiswara,

Koordinasi

3) Mencatat hasil koordinasi

kesehatan Dalam kegiatan konsultasi maupun koordinasi terjalin komunikasi dan diskusi dalam bentuk musyawarah (nasionalisme), dengan cara yang sopan dan santun (Etika Publik)

27


Mencatat kegiatan konsultasi dan koordinasi mencerminkan integritas. Kesesuaian dengan hasil koordinasi dengan yang tercatat mencerminkan nilai kejujuran dan tanggung jawab (akuntabilitas). 2.

Identifikasi kebutuhan

1) Membuat draf dan

1) Instrumen

Membuat instrument

Kegiatan yang

Rangakaian kegiatan ini

instrument ceklist

ceklist

ceklist kebutuhan dan

dilakukan untuk

meguatkan nilai

identifikasi

peran pengelola LMS

mengupayakan

Profesionalitas dengan

peran

pengelola

identifikasi

LMS

SiTangkas

kebutuhan dan

2) Hasil analisis

dengan tanggung

optimalisasi

melakukan kegitan

pada

pelatihan

tugas pengelolaan

3) Presensi

jawab dan professional,

pelaksanaan

secara terukur serta

(akuntabilitas)

pelatihan penugasan

melakasanakan tugas

khusus tenaga

sesuai tanggung jawab,

Melakukan anlaisis hasil

kesehatan bertujuan

dan nilai integritas untuk

identifikasi dengan

untuk mendukung

melaksanakan tugas

cermat (Etika Publik)

visi misi Bapelekes

sebaik-baiknya dan

penugasan khusus individu

LMS 2) Melakukan diskusi dengan mentor terkait draf instrument ceklist

pertemuan 4) Notulensi pertemuan 5) Dokumentasi pertemuan

28


kebutuhan dan

Membuat jadwal

Cikarang yaitu

merupakan bentuk dari

tugas pengelolaan

pertemuan agar diskusi

dalam peningkatan

pelayanan publik sebagai

LMS

dapat dilaksanakan

kualitas manusia

institusi yang mengelola

secara efketif dan

Indonesia sebagai

pelatihan SDM

identifikasi dengan

efesien (Komitemen

upaya peningkatan

kesehatan.

koordinasi personal

Mutu)

kompetensi tenaga

3) Melakukan

kepada bagian IT,

kesehatan

fasilitator dan seksi

Menyampaikan hasil

teknis

identifikasi kebutuhan

4) Menganalisis hasil identifikasi 5) Membuat jadwal pertemuan

dan peran pengelola secara jujur dan terbuka (Anti Korupsi)

koordinasi dan diskusi (Kasubag

Meminta saran dan

Adum, Bagian IT,

pendapat saat diskusi

Seksi pelatihan

dalam menentukan

Teknis,

kesepakatan peran

Fasilitator/widyaisw

pengelola LMS

ara)

merupakan wujud dari

6) Menyebarkan

bermusyawarah.

undangan

(Nasionalisme)

29


pertemuan melalui

zoom meeting 7) Melakukan diskusi peran dan tugas pengelola LMS 8) Membuat hasil diskusi dan kesepakatan peran pengelolaan LMS 3.

Penyusunan

1) Membuat draf

panduan pengelolaan SiTangkas

panduan LMS

pengelolaan LMS berdasakan hasil diskusi 2) Melakukan diskusi dengan atasan 3) Melakukan review

1) Draf Panduan pengelolaan LMS 2) Presensi kehadiran 3) Dokumentasi pertemuan

Dalam kegiatan

Kegiatan yang

Rangakaian kegiatan ini

membuat draf panduan

dilakukan untuk

meguatkan nilai

pengelolaan LMS harus

mengupayakan

Profesionalitas dengan

cermat (etika publik)

optimalisasi

melakukan kegitan

dan mencerminkan

pelaksanaan

secara terukur serta

sikap tanggungjawab

pelatihan penugasan

melakasanakan tugas

dalam mengerjakan

khusus tenaga

sesuai tanggung jawab,

tugas (Akuntabilitas).

kesehatan bertujuan

dan nilai integritas untuk

untuk mendukung

melaksanakan tugas

draf panduan (melalui zoom

Meminta saran dan

visi misi Bapelekes

sebaik-baiknya dan

meeting) kepada

pendapat saat review

Cikarang yaitu

merupakan bentuk dari

kasubag Adum,

draf panduan

dalam peningkatan

pelayanan publik sebagai

Bagian IT, Seksi

pengelolaan LMS

kualitas manusia

institusi yang mengelola

30


teknis dan

merupakan wujud dari

Indonesia sebagai

pelatihan SDM

widyaiswara

bermusyawarah.

upaya peningkatan

kesehatan.

(Nasionalisme)

kompetensi tenaga

4) Melakukan perbaikan-

kesehatan

perbaikan panduan

Membuat panduan

pengelolaan LMS

pengelolaan LMS dengan jelas dan adil dalam peran dan tugas sesuai kesepakatan (Anti Korupsi) Pembuatan panduan pengelolaan LMS yang efektif dan efesien agar dapat dilaksanakan sesuai tugas dalam persiapan dan pelaksanaan pelatihan. (Komitemen Mutu)

4.

Sosialisasi

dan 1) Membuat jadwal

pelaksanaan

pertemuan

Panduan

sosialisasi

Pengelolaan

LMS 2) Melakukan

1) Presensi pertemuan 2) Notulensi pertemuan

Melaksanakan sosialisai

Kegiatan yang

Rangakaian kegiatan ini

merupakan bentuk

dilakukan untuk

meguatkan nilai

upaya dalam menjaga

mengupayakan

Profesionalitas dengan

integritas

optimalisasi

melakukan kegitan

31


Si Tangkas

sosialisasi panduan

(Akuntabilitas)

pelaksanaan

secara terukur serta

penyelenggaraan

pelatihan penugasan

melakasanakan tugas

pelatihan yang

khusus tenaga

sesuai tanggung jawab,

dan peran pada

berorientasi pada mutu

kesehatan bertujuan

dan nilai integritas untuk

panduan

sehingga

untuk mendukung

melaksanakan tugas

pengelolaan LMS

penyelenggara dapat

visi misi Bapelekes

sebaik-baiknya dan

memberikan pelayanan

Cikarang yaitu

merupakan bentuk dari

publik secara efektif

dalam peningkatan

pelayanan publik sebagai

dan efesien

kualitas manusia

institusi yang mengelola

(Komitmen Mutu)

Indonesia sebagai

pelatihan SDM

upaya peningkatan

kesehatan.

pengelolaan LMS 3) Melaksanakan tugas

3) Dokumentasi pertemuan

Menyampaian panduan

kompetensi tenaga

pengelolaan LMS

kesehatan

dengan cara yang santun (Etika Publik) dan menggunakan bahasa Indonesia yang baik agar mudah dipahami (Nasionalisme)

32


Melaksanakan tugas secara professional Melaksanakan tugas dan peran pengelolaan LMS dengan disiplin sebagi bentuk kepedulian tehadap kebutuhan peserta pelatihan (Anti Korupsi) 5.

Monitoring dan

1) Melakukan

Hasil monitoring dan

Membuat hasil

Kegiatan yang

Rangakaian kegiatan ini

evaluasi

monitoring dan evaluasi

dilakukan untuk

meguatkan nilai

evaluasi Panduan

monitoring tugas

Pengelolaan LMS Si

dan peran pengelola

sebagai bentuk laporan

mengupayakan

Profesionalitas dengan

Tangkas

LMS

tanggung jawab dan

optimalisasi

melakukan kegitan

integritas dalam

pelaksanaan

secara terukur serta

dan koordinasi

melaksanakan tugas

pelatihan penugasan

melakasanakan tugas

kepada pengelola

(akuntabilitas)

khusus tenaga

sesuai tanggung jawab,

kesehatan bertujuan

dan nilai integritas untuk

2) Melakukan diskusi

LMS setelah pelaksanaan peran

Membuat laporan hasil

untuk mendukung

melaksanakan tugas

dan tugas sebagai

evaluasi secara cermat

visi misi Bapelekes

sebaik-baiknya dan

bahan evaluasi

(Etika Publik)

Cikarang yaitu

merupakan bentuk dari

dalam peningkatan

pelayanan publik sebagai

terhadap panduan

33


pengelolaan LMS

Evaluasi dilakukan

kualitas manusia

institusi yang mengelola

sbagai acuan upaya

Indonesia sebagai

pelatihan SDM

hasil monitoring dan

perbaikan sehingga

upaya peningkatan

kesehatan.

evaluasi

penyelenggaraan

kompetensi tenaga

pelatihan dalm

kesehatan

3) Melakukan analisis

4) Melaporkan hasil analisi dan evaluasi

memberikan pelayanan

kepada atasan

public dapat efektif dan efesien (Komitemen Mutu) Membuat hasil evaluasi secara jujur sesuai kenyataan (Aanti Korupsi)

34


Tabel 3.3. Rancangan Jadwal Kegiatan Aktualisasi Pelaksanaan Kegiatan No

Kegiatan

Minggu I 31 Mei - 5 Juni 2021

1. 2. 3. 4. 5.

Minggu II

Minggu III

Minggu IV

7-12 Juni 2021

14-19 Juni 2021

21-26 Juni 2021

Minggu V 28 Juni - 5 Juli 2021

Perencanaan optimalisasi LMS Si Tangkas Identifikasi kebutuhan dan peran pengelola LMS SiTangkas pada pelatihan penugasan khusus individu Penyusunan panduan pengelolaan LMS SiTangkas Sosialisasi dan pelaksanaan Panduan Pengelolaan LMS Si Tangkas Monitoring dan evaluasi panduan pengelolaan LMS Si Tangkas

35


BAB IV PELAKSANAAN AKTUALISASI A. Hasil pelaksanaan aktualisasi Pelaksanaan

aktualisasi

latsar

CPNS

di

unit

kerja

memiliki

tujuan

untuk

mengimplementasikan nilai-nilai ANEKA serta sebagai bentuk habituasi pada diri CPNS. Aktualisasi dilaksanakan selama kurang lebih 30 (tiga puluh) hari terhitung mulai tanggal 31 mei sampai dengan 5 Juli 2021. Dalam pelaksanaan kegiatan aktualisasi ini terdapat 5 kegiatan untuk mendukung tercapainya optimalisasi pelaksanaan pelatihan penugasan khusus tenaga kesehatan individu secara distance learning pada masa Pandemi Covid -19 di Bapelkes Cikarang, dengan hasil / ouput dari aktualisasi ini berupa panduan pengelolaan LMS SiTangkas sebagai sarana pembelajaran online. Tabel 4.1 Status Pelaksanaan Kegiatan No

1.

Kegiatan

Jadwal

Jadwal Kegiatan

Status

Rancangan

Pelaksanaan

Realisasi

Aktualisasi

Aktualisasi

31 Mei – 5 Juni

31 Mei – 5 Juni

2021

2021

Identifikasi kebutuhan dan

31 Mei – 12

31 Mei – 11 Juni

peran pengelola LMS

Juni 20210

2021

7 – 12 Juni

7 – 12 Juni 2021

Terlaksana

11 - 25 Juni 2021

Terlaksana

14 Juli - 3 juli

Terlaksana

Perencanaan optimalisasi LMS Si Tangkas

2.

Terlaksana Terlaksana

SiTangkas pada pelatihan penugasan khusus individu 3.

Penyusunan panduan pengelolaan LMS SiTangkas

4.

2021

Sosialisasi dan uji coba

7 – 26 Juni

pelaksanaan Panduan

2021

Pengelolaan LMS Si Tangkas 5.

Monitoring dan evaluasi panduan pengelolaan LMS

28 Juni – 5 Juli

2021

Si Tangkas

36


Setiap kegiatan aktualisasi terdiri dari tahapan-tahapan kegiatan, tahapan kegiatan ini memudahkan untuk mencapai hasil dari setiap kegiatan dengan menerapkan nila-nilai dasar ASN . Tabel 4.2 : Aktualisasi Kegiatan 1 Kegiatan 1

Perencanaan optimalisasi LMS Si Tangkas

Tahapan

1. Melakukan kosultasi kepada atasan / mentor

Kegiatan

2. Koordinasi dengan Kasubag.ADUM, bagian IT, Koordinator widyaiswara, bagian Seksi Pelatihan Teknis 3. Mencatat hasil koordinasi

Tanggal

31 Mei – 5 Juni 2021

Pelaksanaan Deskripsi

Penulis melakukan koordinasi dan konsultasi kepada atasan selaku

kegiatan

mentor terkait perencanaan pembuatan panduan pengelolaan LMS SiTangkas yang merupakan salah satu upaya mengoptimalkan pelatihan penugasan tugsus individu secara distance leraning. Kemudian berkoordinasi dengan unit terkait (Adum, Tim IT, widyaiswara dan sekti pelatihan teknis)

Kendala

Tidak ada kedala yang berarti dalam proses perencanaan karena atasan

dan

rekan

kerja

maupun

unit

terkait

mendukung

pelakasanaanya. Penerapan Nilai - 

Menjelaskan rancangan aktualisasi dengan sopan dan hormat

nilai Dasar ASN

(Etika Publik) 

Menyampaikan maksud dan tujuan dari perencanaan secara jujur (Anti Korupsi)

Dalam kegiatan konsultasi maupun koordinasi terjalin komunikasi dan diskusi dalam bentuk musyawarah (nasionalisme), dengan cara yang sopan dan santun (Etika Publik)

Mencatat kegiatan konsultasi dan koordinasi mencerminkan integritas. Kesesuaian dengan hasil koordinasi dengan yang tercatat mencerminkan nilai kejujuran dan tanggung jawab (akuntabilitas).

Output Kegiatan

Notulensi hasil koordinasi rencana

Analis Dampak

Jika tidak menerapkan nilai-nilai dasar ANEKA, maka output dari kegiatan ini tidak optimal dan tidak mendapatkan saran serta masukan terkait perencanaan penyusunan panduan pengelolaan LMS 37


SiTangkas. Dokumentasi

Konsultasi dan koordinasi dengan mentor

Koordinasi dengan unit kerja terkait

38


Catatan koordinasi

Notulensi hasil koordinasi

39


Tabel 4.3 : Aktualisasi Kegiatan 2 Kegiatan 2

Identifikasi kebutuhan dan peran pengelola LMS SiTangkas pada pelatihan penugasan khusus individu

Tahapan Kegiatan

1) Membuat draf instrument ceklist identifikasi kebutuhan dan tugas pengelolaan LMS 2) Melakukan diskusi dengan mentor terkait draf instrument ceklist kebutuhan dan tugas pengelolaan LMS 3) Melakukan identifikasi dengan koordinasi personal kepada bagian IT, fasilitator dan seksi teknis 4) Menganalisis hasil identifikasi 5) Melakukan diskusi hasil identifikasi peran dan tugas pengelola LMS 6) Membuat hasil diskusi peran pengelolaan LMS

Tanggal

31 Mei – 11 Juni 2021

Pelakasanaan Deskripsi

Pada kegiatan 2, penulis membuat draf instrument ceklis identifikasi

Kegiatan

kebutuhan dan tugas pengelolaan LMS, kemudian penulis melakukan diskusi terkait draf ceklis kepada mentor. Penulis melakukan identifikasi kebutuhan dan peran pengelola LMS SI Tangkas dengan berkoordinasi personal kepada rekan kerja dan bagian IT, tahapan selanjunya melakukan analisis hasil identifikasi dan menyampaikan hasil identifikasi melalui diskusi untuk mendapatkan masukan serta saran dari rekan-rekan kerja.

Kendala

Tidak ada kedala yang berarti dalam proses identifikasi kebutuhan dan peran pengelola LMS Si Tangkas, hanya saja memang belum adanya pembagian tugas antara bagian IT yang dalam hal ini sebagai super admin dalam pengelolaan LMS dan bagian seksi teknis pelatihan dalam hal ini berperan sebagai admin dalam pengelolaan LMS Si Tangkas pada pelatihan tugsus individu, sehingga perlu dilakukan musyawarah dan kesepakatan bersama dalam memutusan peran dan tanggung jawab. Pada kegiatan 2 juga tedapat beberapa perubahan tahapan kegiatan yang pada rencana awal akan diadakan diskusi bersama dengan unit kerja

terkait

terhadap

hasil

identifikasi

peran,

namaun

saat

pelaksanaannya hasil identifikasi disampaikan pada diskusi seksi 40


pelatihan teknis dan hasil identifikasi dan diskusi akan dikompilasi pada draf panduan pengelolaan yang akan disampaiakan bersamaan dengan review draf panduan (kegiatan 3)

agar waktu pertemuan

lebih efektif dan efesien. Penerapan Nilai-

nilai dasar ASN

Membuat instrument ceklist kebutuhan dan peran pengelola LMS dengan tanggung jawab dan professional, (akuntabilitas)

Melakukan anlaisis hasil identifikasi dengan cermat (Etika Publik)

Membuat jadwal pertemuan agar diskusi dapat dilaksanakan secara efketif dan efesien (Komitemen Mutu)

Menyampaikan hasil identifikasi kebutuhan dan peran pengelola secara jujur dan terbuka (Anti Korupsi)

Meminta saran dan pendapat saat diskusi

dalam menentukan

kesepakatan peran pengelola LMS merupakan wujud dari bermusyawarah. (Nasionalisme) Output Kegiatan

Hasil identifikasi kebutuhan dan peran pengelola LMS Si Tangkas

Analis Dampak

Jika tidak menerapkan nilai-nilai dasar ANEKA, maka output dari kegiatan

ini

tidak

optimal

karena

tidak

akan

mendapatkan

kesepakatan tugas dan peran pengelolaan LMS Si Tangkas sehingga akan berdampak pada pelayanan publik dalam hal ini memberikan pelayanan terhadap sarana pembelajaran pelatihan penugasan khusus individu secara distance learning. Dokumentasi

Kegiatan diskusi hasil identifikasi kebutuhan dan peran pengelolaan LMS Si Tangkas

41


Hasil identifikasi kebutuhan dan peran pengelola LMS Si Tangkas

Tabel 4.4 : Aktualisasi Kegiatan 3 Kegiatan 3

Penyusunan panduan pengelolaan LMS SiTangkas

Tahapan

1. Membuat draf panduan pengelolaan LMS Si Tangkas berdasakan

Kegiatan

hasil diskusi 2. Melakukan diskusi dengan atasan terkait draf panduan pengelolaan LMS Si Tangkas 3. Membuat undangan dan link zoom untuk pertemuan review draf panduan pengelolaan LMS SI Tangkas 4. Membuat daftar hadir melalui google form 5. Melakukan review draf panduan (melalui zoom meeting) kepada kasubag Adum, Bagian IT, Seksi teknis dan widyaiswara 6. Melakukan perbaikan - perbaikan panduan pengelolaan LMS Si Tangkas

Tanggal

7 – 12 Juni 2021

Pelakasanaan 42


Deskripsi

Setelah melakukan identifikasi peran pengelola LMS SI Tangkas yang

Kegiatan

telah dilaksanakan pada kegiatan 2, penulis kemudian membuat draf panduan pengelolaan LMS berdasarkan hasil diskusi identifikasi kebutuhan dan peran pengelola Si Tangkas, selanjutnya melakukan diskusi dengan atasan terkait pembuatan jadwal pertemuan untuk mereview draf panduan LMS, pertemuan ini dilaksanakan bersamaan dengan

rapat

persiapan

pelatihan

penugasan

khusus

tenaga

kesehatan individu gelombang 4 angkatan 8, 9, dan 10. Penulis membuat undangan pertemuan review draf panduan (melalui zoom meeting) dengan mengundang kasubag Adum, Tim IT, Seksi teknis dan widyaiswara. Saat review draf juga dilakukan kesepakatan peran masing-masing pengelola LMS Si Tangkas sebagai bentuk tanggung jawab terhadap tugas yang akan dilaksanakan. Setelah melakukan

review

draf

terdapat

masukan

dan

penambahan

kesepakatan peran pengelolaa LMS Si Tangkas, kemudian penulis melakukan perbaikan panduan pengelolaan LMS Kendala

Kendala saat kegiatan penyusunan panduan pengelolaan LMS yaitu saat melakukan review adanya unit terkait / peserta undangan yang berhalangan hadir pertemuan dikarenakan jadwal yang bersamaan dengan kegiatan zoom lain, atau adanya kegiatan double zoom sehingga

kurang

fokusnya

terhadap

review

panduan.

Untuk

mengatasi kendala penulis melakukan review secara personal kepada bagian / unit yang terkendala hadir pada zoom meeting. Penerapan Nilai-

nilai dasar ASN

Dalam kegiatan membuat draf panduan pengelolaan LMS harus cermat (etika publik) dan mencerminkan sikap tanggungjawab dalam mengerjakan tugas (Akuntabilitas).

Meminta

saran

pengelolaan

dan

LMS

pendapat

merupakan

saat review wujud

dari

draf

panduan

bermusyawarah.

(Nasionalisme) 

Membuat panduan pengelolaan LMS dengan jelas dan adil dalam peran dan tugas sesuai kesepakatan (Anti Korupsi)

Pembuatan panduan pengelolaan LMS yang efektif dan efesien agar dapat dilaksanakan sesuai tugas dalam persiapan dan pelaksanaan pelatihan. (Komitemen Mutu)

Output Kegiatan

Notulensi pertemuan yang berisi saran perbaikan terhadap 43


panduan  Analis Dampak

Daftar Hadir Pertemuan

Jika tidak menerapkan nilai-nilai dasar ANEKA, maka output dari kegiatan ini tidak optimal karena tidak akan mendapatkan hasil kesepakatan dan kurangnya masukan serta saran perbaikan terhadap review panduan sebelum penerapannya.

Dokumentasi

Membuat draf panduan pengelolaan LMS

Membuat undangan review draf panduan

44


Persiapan layout powerpoint persentasi pada zoom meeting

Melakukan review draf panduan (melalui zoom meeting) kepada kasubag Adum, Bagian IT, Seksi teknis dan widyaiswara

45


Melakukan review draf panduan (melalui zoom meeting) kepada kasubag Adum, Bagian IT, Seksi teknis dan widyaiswara

Daftar hadir pertemuan melalui google form

46


Melakukan review draf secara personal bagi peserta undangan (Tim IT)

Saran dan masukan hasil pertemuan review panduan

47


Notulensi rapat persiapan pelatihan penugasan tenaga kesehatan individu dan review panduan pengelolaan LMS Si Tangkas

48


Tabel 4.5 : Aktualisasi Kegiatan 4 Kegiatan 4

Sosialisasi dan uji coba pelaksanaan Panduan Pengelolaan LMS Si Tangkas

Tahapan Kegiatan

1. Konsultasi dengan mentor terkait pelaksanaan sosialisasi panduan pengelolaan LMS Si Tangkas 2. Melakukan sosialisasi panduan pengelolaan LMS 3. Melaksanakan tugas dan peran pada panduan pengelolaan LMS

Tanggal Pelakasanaan

11 -25 Juni 2021

Deskripsi Kegiatan

Pada kegiatan ini yang rencana awal akan diadakan sosialisai secara bersamaan dengan unit kerja terkait, namun dalam pelaksanaannya sosialisasi dilakukan melalui media komunikasi personal, sehingga ada tahapan kegiatan yang dilakukan perubahan. Sosialisasi dilakukan melalui media kominikasi

whatsApp secara personal. Pada tahapan pelaksanaan tugas dan peran masih dilakukan uji coba pada Super Admin (Tim IT) dan Seksi Pelatihan Teknis sebagai Admin pada pengelola LMS . Kendala

Kondisi pandemi covid-19 mengurangi itensitas pegawai yang berada di kantor karena pemberlakuan WFH dan WHO serta adanya rekan kerja atau pegawai yang berperan dalam pelaksanaan panduan yang sedang isoman, sehingga kurang memungkinkan mengadakan pertemuan secara full dengan unit

terkait,

sehingga

dilakukan

sosialisasi

panduan

pengelolaan LMS SiTangkas secara personal kepada unit-unit terkait dan melaksanakan uji coba panduan pengelolaan LMS Si tangkas pada pelatihan penugasan khusus tenaga kesehatan individu angkatan 8, 9 dan 10 yang diselenggarakan dari tanggal 14 juni sampai dengan 25 juni 2021. Penerapan Nilai-nilai

dasar ASN

Melaksanakan sosialisai merupakan bentuk upaya dalam menjaga

integritas

pelatihan

yang

(Akuntabilitas)

berorientasi

pada

penyelenggaraan mutu

sehingga

penyelenggara dapat memberikan pelayanan publik secara efektif dan efesien (Komitmen Mutu) 

Menyampaian panduan pengelolaan LMS dengan cara yang 49


santun

(Etika

Indonesia

yang

Publik) baik

dan agar

menggunakan mudah

bahasa dipahami

(Nasionalisme) 

Melaksanakan tugas dan peran pengelolaan LMS dengan disiplin sebagi bentuk kepedulian tehadap kebutuhan peserta pelatihan (Anti Korupsi)

Output Kegiatan

Tampilan course, materi serta penugasan di LMS SiTangkas sudah dapat diakses dan digunakan peserta sesuai timing

fasilitator dapat mengakses dan melakukan penilaian penugasan peserta di Si Tangkas

Analis Dampak

Jika tidak menerapkan nilai-nilai ANEKA pelaksanaan sosialisasi dan pelaksanaan peran dalam panduan pengelolaan LMS Si Tangkas tidak dapat terlaksana sehingga akan berdampak pada pelayanan publik dalam hal ini memberikan pelayanan terhadap sarana pembelajaran pelatihan penugasan khusus individu secara distance learning.

Dokumentasi

Melakukan sosialisasi panduan LMS secara personal melalaui media komunikasi whatsApp

50


Melakukan sosialisasi panduan LMS secara personal melalaui media komunikasi whatsApp

51


Melakukan sosialisasi panduan LMS secara personal melalaui media komunikasi whatsApp

52


Melakukan sosialisasi panduan LMS secara personal melalaui media komunikasi whatsApp

53


Melakukan sosialisasi panduan LMS secara personal melalaui media komunikasi whatsApp

54


Melakukan sosialisasi panduan LMS secara personal melalaui media komunikasi whatsApp

Melaksanakan tugas dan peran yang ada pada panduan pengelolaan LMS

55


Melaksanakan tugas dan peran yang ada pada panduan pengelolaan LMS

56


Tabel 4.6 : Aktulisasi Kegiatan 5 Kegiatan 5

Monitoring dan evaluasi panduan pengelolaan LMS Si Tangkas

Tahapan Kegiatan

1. Melakukan monitoring tugas dan peran pengelola LMS 2. Melakukan diskusi dan koordinasi kepada pengelola LMS setelah pelaksanaan peran dan tugas sebagai bahan evaluasi terhadap panduan pengelolaan LMS 3. Melakukan analisis hasil monitoring dan evaluasi 4. Melaporkan hasil analisis dan evaluasi kepada atasan

Tanggal Pelakasanaan

14 Juni – 3 Juli 2021

Deskripsi Kegiatan

Kegiatan 5 penulis melakukan monitoring tugas dan peran pengelola LMS dengan melakukan diskusi dan koordinasi kepada pengelola LMS setelah pelaksanaan peran dan tugas sebagai bahan evaluasi terhadap panduan pengelolaan LMS, kemudian dillakukan

analisis

hasil

monitoring

dan

evaluasi

setelah

pelaksanaan pelatihan penugasan khusus individu dilaksanakan. Evaluasi dilakukan dengan melihat hasil evaluasi penyelenggara dan nilai post test peserta serta dari masukan dan saran unit terkait dalam pelaksanaan penggunaan panduan pengelolaan LMS Si Tangkas. Melaporkan hasil analisis dan evaluasi kepada atasan. Kendala

Tidak ada kedala yang berarti dalam proses monitoring dan evaluasi, hanya saat dilakukan monitoring masih ada beberapa peserta yang belum bisa mengakses LMS SI Tangkas, sehingga langsung dilakukan problem solving oleh bagian Tim IT sebagai super admin pada panduan pengelelolaan SiTangkas.

Penerapan Nilai-nilai

dasar ASN

Membuat hasil monitoring dan evaluasi sebagai bentuk laporan tanggung jawab dan integritas dalam melaksanakan tugas (akuntabilitas)

Membuat laporan hasil evaluasi secara cermat (Etika Publik)

Evaluasi dilakukan sebagai acuan upaya perbaikan sehingga penyelenggaraan pelatihan dalam memberikan pelayanan publik dapat efektif dan efesien (Komitemen Mutu)

Membuat hasil evaluasi secara jujur sesuai kenyataan (Anti Korupsi)

Output Kegiatan

Hasil monitoring pelaksanaan pengelolaan LMS Si Tangkas

Evaluasi Penyelenggara yang berkaitan dengan LMS SiTangkas 57


Nilai rata-rata pos test peserta pelatihan penugasan khusus tenaga kesehatan individu mendapatkan nilai memuaskan

Analis Dampak

Jika tidak menerapkan nilai-nilai ANEKA pelaksanaan monitoring dan evaluasi tidak dapat terlaksana. Dampak positif dari pelaksanaan monitoring kegiatan ini yaitu problem solving ataupun kendala penggunaan LMS Si Tangkas dapat segera di tindak lanjuti sehingga proses pelatihan dapat berjalan efektif dan efesien. Kepuasan peserta pelatihan terhadap penyelenggara pelatihan berdasarkan evaluasi penyelenggara.

Hasil monitoring dan

A. Hasil Monitoring tugas dan peran pengelolala LMS Si Tangkas

evaluasi panduan

Pada tahapan kegiatan melakukan monitoring tugas dan

pelak

peran pengelola LMS ditemukan adanya kendala sdan kemudian penulis langsung melakukan koordinasi Super admin (Tim

kepada

IT) untuk memberikan solusi sebagai

berikut : 1. terdapat kendala akses penugasan pada setiap angkatan sehingga

peserta

tidak

dapat

melakukan

akses

penugasan 2. melakukan koordinasi dengan bagian Tim IT untuk melakukan problem solving sesuai peran dan tugas Super Admin (Tim IT) 3. Super Admin (Tim IT) segera melakukan problem solving terhadap kendala akses penugasan peserta 4. Peserta langsung dapat mengakses LMS Si Tangkas

B. Hasil diskusi dan koordinasi kepada pengelola LMS sebagai bahan evaluasi terhadap panduan pengelolaan LMS setelah dilakukan uji coba pelaksanaannya pada pelatihan penugasan khusus tenaga individu, terdapat beberapa saran yaitu : 1. Penambahan timing / waktu dalam pelaksanaan point tugas dan peran pengelola LMS agar lebih jelas dalam melkasnakannya 2. Penambahan pada manfaat disesuaikan dengan tujuan dan para pengelola LMS 58


3. Dapat ditambahkan alur panduan / inti dari panduan LMS Evaluasi penyelenggara terkait LMS Si Tangkas mengatakan bawha sudah baik hanya saja terkdang materi tidak sama urutannya namun isi dari materi sama, hal ini dikarenakan materi yang diupload adalah materi secara general sehingga terkadang ada perbedaan beberapa penambahan slide dari masing-masing pemateri / fasilitator di tiap angkatan. Dari hasil evaluasi nilai rata-rata post tes peserta pelaihan penugasan tenaga kesehatan individu angkatan 8, 9 dan 10 diatas nilai minimal yaitu diatas 80 masuk kategori memuaskan. Dokumentasi

Melakukan monitoring peran dan tugas pengelolaa LMS Si Tangkas serta tindak lanjur / problem solving

59


60


Problem solving dan tindak lanjut ke bagian tim IT / Super admin

Melakukan diskusi dan koordinasi kepada pengelola LMS setelah pelaksanaan peran dan tugas sebagai bahan evaluasi terhadap panduan pengelolaan LMS

61


Melakukan diskusi dan koordinasi kepada pengelola LMS setelah pelaksanaan peran dan tugas sebagai bahan evaluasi terhadap panduan pengelolaan LMS

B. Capaian Aktualisai Pelaksanaan aktualisasi penyusunan panduan pengelolaan LMS Si Tangkas pada pelatihan penugasan khusus tenaga kesehatan individu di Bapelkes Cikarang ini sebagai bentuk dan upaya mengoptimalkasn pelatihan penugsan khusus tenaga kesehatan individu secara distance learning, dengan menggunakan sarana pembelajaran online LMS Si Tangkas. Dengan melihat hasil nilai peserta dan evaluasi penyelenggara adanya peningkatan dan perbaikan yang lebih baik terhadapan penilaian LMS Si Tangkas. C. Rencana Tindak Lanjut Pelaksanaan aktualisasi telah dilaksanakan sebagi salah satu bentuk penerapan nilainilai ANEKA pada setiap kegiatan, selanjutnya akan dilakuakan tindak lanjut dari hasil aktualisasi penyusunan panduan pengelolaan LMS Si Tangkas pada pelatihan penugasan khusus tenaga kesehatan individu di Bapelkes Cikarang yaitu : 1. melakukan perbaikan terhadap panduan pengelolaan LMS Si Tangkas berdasarkan 62


saran dan masukan. 2. Melakukan uji coba panduan pada fasilitator sabagai unsur pengelola LMS Si Tangkas 3. Melakukan sosialisasi panduan pengelola LMS SiTangkas di seluruh unit kerja Bapelkes Cikarang

63


BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Proses aktualisai yang dilakukan oleh CPNS di lingkungan kerja merupakan salah satu pererapan nilai-nilai ANEKA, dengan harapan hal ini dapat dilakukan habituasi atau kebiasaan dalam menjalankan pekerjaan atau tupoksinya di lingkungan kerja. Penyelesaian isu dari upaya mengoptimalkan pelaksanaan pelatihan penugasan khusus tenaga kesehatan individu secara distance learning pada masa Pandemi Covid -19 di Bapelkes Cikarang dengan salah satu upaya

mengedalikan

penyebabnya yaitu mengoptimalkan dan melakukan update bahan ajar pada sarana pembelajaran online yaitu pada LMS Si Tangkas. Dengan adanya panduan pengelolaan LMS Si Tangkas ini dapat disimpulkan adanya perbaikan pelatihan pelatihan penugasan khusus tenaga kesehatan individu secara distance learning pada masa Pandemi Covid -19 di Bapelkes Cikarang lebih efektif dan efesien.

64


DAFTAR PUSTAKA

1. Akuntabilitas. Modul Pendidikan dan Pelatihan Jabatan Golongan III. Lembaga Administrasi Negara, 2. Nasionalisme. Modul Pendidikan dan Pelatihan Jabatan Golongan III. Lembaga Administrasi Negara, 3. Etika Publik. Modul Pendidikan dan Pelatihan Jabatan Golongan I dan II. Lembaga Administrasi Negara, 4. Komitmen Mutu. Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil. Lembaga Administrasi Negara, Jakarta. 5. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS. Manajemen Aparatur Sipil Negara. Lembaga Administrasi Negara, 2017. 6. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS. Whole of Government. Lembaga Administrasi Negara, 2017. 7. Buku Panduan Penggunaan Learning Management System Si Tangkas, Balai Pelatihan Cikarang 8. http://siakpel.bppsdmk.kemkes.go.id:8102/index.php?halaman=peraturan 9. http://pelatihan.bapelkescikarang.or.id/ 10. http://sidiklat.pelatihan.bapelkescikarang.or.id/

65


LAMPIRAN

66





FORMULIR PENGENDALIAN AKTUALISASI OLEH COACH Nama

: Nidya Triyunita, S.K.M

NIP

: 199006032020122007

Unit Kerja

: Bapelkes Cikarang

Jabatan

: Analis Diklat

Isu

: Belum optimalnya pelaksanaan pelatihan penugasan khusus individu secara distance learning pada masa Pandemi Covid -19 di Bapelkes Cikarang

Gagasan

: Penyusunan panduan pengelolaan Learning Management System (LMS) Si Tangkas pada pelatihan penugasan khusus individu

Kegiatan 1

: Perencanaan optimalisasi LMS Si Tangkas Penyelesaian Kegiatan

Catatan Mentor

Waktu dan Media Coaching

 Tahapan Kegiatan

Tetap berkoordinasi

Tanggal 27 Juni 2021

 Output kegiatan terhadap pemecahan isu

dan meminta arahan

etelah pelaksanaan

 Keterkaitan substansi mata pelatihan

pada mentor terkait

seminar rancangan

 Kontribusi terhadap visi – misi organisasi

pelaksanaan

aktualisasi

 Penguatan nilai organisasi

kegiatan

melalui media komunikasi whatsApp dan melalui email Setelah pelaksanaan seminar rancangan aktualisasi

Kegiatan 2

:

Identifikasi kebutuhan dan peran pengelola LMS SiTangkas pada pelatihan penugasan khusus individu

Penyelesaian Kegiatan  Tahapan Kegiatan

Catatan Mentor 

Waktu dan Media Coaching

Membuat

Tanggal 4 Juni 2021

 Output kegiatan terhadap pemecahan isu

laporan

mlalui media

 Keterkaitan substansi mata pelatihan

progress

komunikasi whatsApp,


 Kontribusi terhadap visi – misi organisasi

kegiatan sesuai

 Penguatan nilai organisasi

jadwal yang

dan kolabjar

telah dibuat 

Kolom yang ada tulisan tangan tidak perlu dicoret ,sebagai sarana perbaikan atau peluang kemajuan

Untuk panduan LMS bisa menjaring informasi bagi user lainnya, misalnya fasilitator,sehing ga lebih tergambar siapa mengajarkan apa dalam penggunaan LMS

Kegiatan 3

:

Penyusunan panduan pengelolaan LMS SiTangkas

Penyelesaian Kegiatan

Catatan Mentor

Waktu dan Media Coaching

 Tahapan Kegiatan

Tanggal 12 Juni 2021

 Output kegiatan terhadap pemecahan isu

melalui media kolabjar

 Keterkaitan substansi mata pelatihan  Kontribusi terhadap visi – misi organisasi  Penguatan nilai organisasi


Kegiatan 4

: Sosialisasi dan pelaksanaan panduan pengelolaan LMS Si Tangkas Penyelesaian Kegiatan

Catatan Mentor

Waktu dan Media Coaching

 Tahapan Kegiatan

Tanggal 19 Juni 2021

 Output kegiatan terhadap pemecahan isu

melalui kolabjar

 Keterkaitan substansi mata pelatihan  Kontribusi terhadap visi – misi organisasi  Penguatan nilai organisasi

Kegiatan 5

: Monitoring dan evaluasi panduan pengelolaan LMS Si Tangkas Penyelesaian Kegiatan

Catatan Mentor

Waktu dan Media Coaching

 Tahapan Kegiatan

Penambahan

Tanggal 25 Juni 2021

 Output kegiatan terhadap pemecahan isu

manfaat sesuai

melalui media

 Keterkaitan substansi mata pelatihan

tujuan pada

komunikasi whatsapp

 Kontribusi terhadap visi – misi organisasi

panduan

dan melalui kolabjar

 Penguatan nilai organisasi

pengelolaan LMS, memberikan saran perbaikan untuk dikonsultasikan kepada mentor


PANDUAN PENGELOLAAN LEARNING MANAGEMENT SYSTEM (LMS) SI TANGKAS PELATIHAN PENUGASAN KHUSUS TENAGA KESEHATAN INDIVIDU

BALAI PELATIHAN KESEHATAN CIKARANG 2021


A.

Latar Belakang Dalam mendukung proses belajar mengajar Balai Pelatihan Kesehatan Cikarang telah menyediakan kelas digital melalaui Learning Management Sistem (LMS) SI Tangkas yang merupakan salah satu hasil inovasi pembelajaran di era industri 4.0. SI Tangkas dapat dimanfaatkan oleh semua unsur pembelajar baik para widyaiswara, fasilitator pelatihan kesehatan dan peserta pelatihan serta SDM Kesehatan yang memiliki motivasi kuat untuk belajar. Dengan menggunakan SI Tangkas, peserta pelatihan dapat belajar di mana saja dan kapan saja. Seluruh konten yang ada di SI Tangkas dapat diakses dan dimanfaatkan secara gratis. Dengan adanya program kelas digital yang menyajikan kelas Full Distance Learning terutama pada masa pandemi COVID-19 dengan konsep latihan jarak jauh penuh tanpa tatap muka klasikal peserta pelatihan dapat mengikuti proses pembelajaran tanpa batasan ruang dan waktu. Sehingga diperlukan adanya panduan pengelolaan LMS untuk mengoptimalkan sarana Learning Management System (LMS) SI Tangkas dalam memberikan sarana pendukung pembelajaran online yang efektif dan efesien kepada para peserta pelatihan.

B.

Tujuan 1. Sebagia acuan dalam melaksanakan tugas dan peran pengelola LMS untuk mempersiapkan sarana pembelajaran online 2. Mengoptimalkan penggunaan LMS sebagai sarana pendukung pembelajaran online bagi fasilitator dan peserta pelatihan 3. Memberikan pelayanan publik kepada peserta pelatihan yang efektif dan efesien

C.

Manfaat Panduan Pengelolaan LMS ini memiliki manfaat sebagai berikut : 1. Bagi Penyelenggara Pelatihan Memberikan pelayanan publik yang optimal terhadap sarana pendukung pembelajaran kepada peserta pelatihan 2. Bagi Fasilitator Memperoleh kemudahan akses sarana dalam melakukan penilaian penugasan peserta pelatihan. 3. Bagi Peserta Pelatihan Memperoleh kemudahan akses sarana pembeljarana online


D.

Defini Operasional 1. Super Admin merupakan Tim IT Bapelkes Cikarang 2. Admin merupakan Seksi Pelatihan Teknis yang berperan menjadi manager di Course LMS 3. Fasilitator berperan menjadi teacher pada course LMS

E.

Peran Pengelola LMS 1. SUPER ADMIN a. Membuat akses / user dan password bagi peserta, pengendali pelatihan dan pelatih/fasilitator untuk masuk pada LMS b. Membuat course pada LMS c. Melakukan editing halaman tampilan course d. Melakukan trouble solving bagi peserta yang tidak dapat log in dan mengakses LMS 2. ADMIN a. Melakukan editing timing akses penugasan b. Menggunggah dan melakukan update file materi / video pembelajaran, soal pre test dan post tes pada halaman course c. Melakukan Enrolment fasilitator dan peserta pelatihan pada course untuk memberikan perizinan (permission) pada course d. Memastikan seluruh peserta telah menyelesaikan penugasan pada course e. Memastikan seluruh fasilitator telah melakukan penilain penugasan peserta pada course f.

Melakukan rekap penilaian pre test, post test, dan penugasan peserta pelatihan pada course

3. FASILITATOR a. Memberikan bahan tayang materi pembelajaran secara general sesuai dengan

skenario

pembelajaran

yang

akan

digunakan

pada

saat

menyampaikan materi kepada admin untuk diupload pada course LMS b. Memberikan bahan penugasan kepada admin untuk di upload pada course LMS


c. Memastikan bahan penugasan yang akan disampaikan kepada peserta dan instrumen penilaian penugasan sudah tersedia pada course d. Melakukan penilaian terhadap penugasan yang telah dikirim oleh peserta pada LMS


Hasil Nilai Rata-rata Post Tes Peserta Pelatihan Penugasan Khusus Tenaga Kesehatan Individu Angkatan 8

Hasil Nilai Rata-rata Post Tes Peserta Pelatihan Penugasan Khusus Tenaga Kesehatan Individu Angkatan 9


Hasil Nilai Rata-rata Post Tes Peserta Pelatihan Penugasan Khusus Tenaga Kesehatan Individu Angkatan 10

Hasil Evaluasi Penyelenggara Pelatihan Penugasan Khusus Tenaga Kesehatan Individu Angkatan 8


Hasil Evaluasi Penyelenggara Pelatihan Penugasan Khusus Tenaga Kesehatan Individu Angkatan 9

Hasil Evaluasi Penyelenggara Pelatihan Penugasan Khusus Tenaga Kesehatan Individu Angkatan 10


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.