![](https://static.isu.pub/fe/default-story-images/news.jpg?width=720&quality=85%2C50)
3 minute read
3.2. Latar Belakang Pemilihan Isu
2. Belum dilaksanakan secara oprimal. Terutama penerapan dokumentasi balance cairan di Ruangan Fresia 2 3 4 3 10 2
Keterangan: U: Urgency S: Seriousness G: Growth Skala Likert 1-5 Skala 1-5 (1= sangat kecil; 2 = kecil; 3 = sedang; 4 = besar; 5 = sangat besar).
Advertisement
Berdasarkan hasil penentuan prioritas isu di atas, terpilih satu isu utama yaitu “belum adanya penerapan lembar survei kepuasan pasien terhadap asuhan keperawatan di Ruang Fresia 2 di RSUP dr Hasan Sadikin Bandung”
3.2 Latar Belakang Pemilihan Isu
Kepuasan adalah suatu keadaan yang dirasakan konsumen setalah dia mengalami siatu kinerja (atau hasil) yang telah memenuhi berbagai harapannya. Kepuasan adalah tingkat perasaan seseorang (pelanggan) setlah membandingkan antara kinerja atau hasil yang disarankan (pelayanan yang di terima dan dirasakan) dengan yang di harapkanya. Kepuasan konsumen adalah hasil yang di rasakan oleh pembeli yang mengalami kinerja sebuah perusahaan yang sesuai dengan harapanya.
Pelayanan kesehatan yang berkualitas merupakan pelayanan kesehatan yang dapat memuaskan setiap konsumen atau pemakai jasa pelayanan yang penyelenggaraannya (Akbar, 2020). Oleh karenya menurut Azwar (2007) fasilitas kesehatan perlu memperhatikan standar dan kode etik profesi agar dapat memberikan kepuasan kepada konsumennya.
Rumah sakit sebagai salah satu layanan kesehatan madya merupakan salah satu fasilitas kesehatan yang disediakan pemerintah daerah untuk melayani kebutuhan masyarakatnya. Pelayanan kesehatan yang berkualitas ialah pelayanan kesehatan yang
dapat memuaskan setiap konsumen atau pemakai jasa pelayanan tersebut. Sementara itu, konsumen mengartikan pelayanan berkualitas jika mendapatkan pelayanan yang nyaman, menyenangkan dan petugas yang ramah, sehingga secara keseluruhan memberi kesan kepuasan bagi konsumen (Prasetyo et al., 2016).
Buruknya manajemen dan pelayanan jasa kesehatan yang diberikan rumah sakit kepada pasien sudah sejak lama disadari mengakibatkan banyak kerugian baik bagi rumah sakit maupun bagi pasien. Penelitian (Supartiningsih, 2017) mendapatkan hasil bahwa tidak setiap konsumen yang kecewa dengan pelayanan perusahaan dengan senang hati menyampaikan keluhannya. Artinya, meski pasien tidak menyampaikan keluhannya bukan berarti secara otomatis dianggap puas dengan pelayanan di rumah sakit. Menurut Aditama (2000). Konsumen yang kecewa tidak hanya meninggalkan perusahaan, tetapi juga menceritakan keburukan pelayanan yang diterima pada orang lain
Rumah sakit membutuhkan sistem manajemen dan pelayanan yang baik untuk bisa berkembang menjadi institusi yang memiliki daya saing dan kepekaan terhadap kebutuhan pasien sebagai konsumen terbesar di rumah sakit. Oleh karena itu, diperlukan adanya upaya peningkatan kesadaran akan pentingnya membangun sistem manajemen pelayanan dan kualitas pelayanan rumah sakit yang berfokus pada kepuasan pasien.
Manfaat kepuasan merupakan promosi terbaik dari konsumen, kepuasan pelanggan menjamin pertumbuhan dan perkembangan perusahaan, kepuasan pelanggan merupakan asset perusahaan terpenting, serta kepuasan pelanggan merupakan sarana untuk menghadapi kompetesi di masa yang akan datang.
Pasien yang di rawat di ruangan khususnya ruangan Fresia 2 merupakan ruangan ilmu penyakit dalam kelas 3, diruangan Fresia 2 masih melibatkan keluarga pasien untuk memberikan asuhan keperawatan seperti pengambilan darah, penyerahan resep kemoterapi. Dari hasil observasi dari 4 keluarga terdapat 1 keluarga pasien yang keberatan dengan masih melibatkan keluarga pasien dalam pengantaran resep kemoterai dikarnakan pasien tidak adanya yang menjaga jika di tinggalkan, serta didaptkan 2 keluarga pasien mengatakan belum adanya wadah untuk masukan di rungan Fresia 2.
Dari hasil wawancara 4 perawat shift pagi, perawat mengatakan tidak adanya wadah untuk kritik dan saran untuk pasien. Perawat pun mengahatakn pentingnya pengadaan
survey kepuasan untuk peningkatan mutu ruangan dikarnakan banyak pasien yang merasa puas dengan pelayanan tetapi tidak tertuangkan secara tertulis bahkan masih ada keluarga pasien yang memberikan makanan untuk ucapak terimkasih ke perawat, tetapi yang kita harapkan bukan suatu makanan tetapi apresiasi secara tertulis dan dapat menjadikan kemajuan mutu pelayanan dan peningkatan kinerja perawat.
Didapatkan data tingkat kepuasaan masyarakat untuk RSUP dr Hasan Sadikin pada semester 1 dan 2 pada tahun 2020 , diapatkan nilai terindah pada intansi rawat inap ialah kecepatan waktu pelayanan. Dari data tersebut dapat kita ambil bahwa adanya harapan dari pasien agar pelayanan sesuai dengan yang di harpkan pasien.