Optimalisasi Pencatatan Hasil Coding Pasien Diluar Tanggungan BPJS Di Poli Kemoterapi Anak RSCM Jaka

Page 1

LAPORAN AKTUALISASI PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN II ANGKATAN 2 OPTIMALISASI PENCATATAN HASIL CODING PASIEN DILUAR TANGGUNGAN BPJS DI POLI KEMOTERAPI ANAK RSCM JAKARTA

DISUSUN OLEH : PAIZ ARDABILI, A.Md.Far NIP. 199302262020121006

BAPELKES CIKARANG KEMENTERIAN KESEHATAN RI 2021


LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN AKTUALISASI OPTIMALISASI PENCATATAN HASIL CODING PASIEN DILUAR TANGGUNGAN BPJS DI POLI KEMOTERAPI ANAK RSCM JAKARTA

Telah di seminarkan Tanggal 05 Juli 2021, di Bapelkes Cikarang

Coach

Mentor

Alfred Ariyanto, S.Si, Apt., M.Si NIP. 197712162006041001

Dra. R. Kurniasih, Apt., M.Pharm NIP. 195910121989122001

Mengetahui, Penguji

Verawati Lenny, M.SKM.MKM NIP: 197706112005012001


KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis haturkan kepada Allah SWT, yang telah memberikan nikmat sehat kepada kita semua. Shalawat dan salam selalu tercurah kepada Nabi Muhammad SAW sehingga penulis sebagai peserta Pelatihan Dasar CPNS Golongan II Angkatan 2 Kementerian Kesehatan Tahun 2021 dapat menyusun laporan kegiatan aktualisasi. Pada kesempatan ini, izinkan penulis untuk menyampaikan ucapan terima kasih kepada :

1. Direktur Utama RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo yakni Dr. Lies Dina Liastuti, SpJP(K), MARS, FIHA yang telah memberikan dukungan kepada penulis untuk dapat mengikuti kegiatan pelatihan dasar CPNS Golongan II ini dengan sebaik-baiknya.

2. Kepala Instalasi Farmasi RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo sekaligus sebagai mentor yakni Ibu Dr. Rina Mutiara, Apt., M.Pharm yang telah memberikan dukungan kepada penulis dalam mengikuti pelatihan dasar CPNS Golongan II ini dan telah memberikan arahan serta bimbingan kepada saya dalam menyusun rancangan kegiatan aktualisasi ini dengan sebaikbaiknya.

3. Ibu mentor selaku pembimbing dan orang tua saya di rumah sakit yakni Dra. R. Kurniasih, Apt.,M.Pharm

4. Ibu Penanggung jawab ruangan di rumah sakit tempat saya bekerja yakni Ayu Hasti, S.Si,Apt

5. Kepala Balai Pelatihan Kesehatan Cikarang yakni Bapak Drs. Suherman, M.Kes 6. Alfred Ariyanto sebagai Coach yang telah banyak memberikan bimbingan dan arahan kepada penulis dalam menyusun rancangan kegiatan aktualisasi ini dengan sebaik-baiknya.

7. Bapak/Ibu Widya Iswara serta seluruh panitia yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, terima kasih atas kebaikan Bapak/Ibu semua.

8. Seluruh teman-teman pelatihan dasar CPNS Golongan II Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. i


Penulis menyadari bahwa penyusunan rancangan kegiatan aktualisasi ini masih terdapat kesalahan. Penulis berharap laporan kegiatan aktualisasi ini dapat bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan penulis pada khususnya.

ii


DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN......................................................................................................... KATA PENGANTAR...............................................................................................................i DAFTAR ISI ...................................................................................................................... iii BAB I ................................................................................................................................5 PENDAHULUAN ..................................................................................................................5 A.

LATAR BELAKANG AKTUALISASI ..........................................................................................5

B.

TUJUAN AKTUALISASI ........................................................................................................6

C.

RUANG LINGKUP AKTUALISASI ...........................................................................................7

D.

MANFAAT 7 BAB II ...............................................................................................................................7 TINJAUAN PUSTAKA ...........................................................................................................8

A.

PROFIL RSUPN DR. CIPTO MANGUNKUSUMO ......................................................................8

B.

PROFIL INSTALASI FARMASI RSUPN DR. CIPTO MANGUNKUSUMO ...................................... 11

C.

PROFIL PESERTA.............................................................................................................. 12

D.

NILAI-NILAI DASAR PNS ................................................................................................... 13

E.

PERAN DAN KEDUDUKAN PNS ........................................................................................... 20 BAB III ............................................................................................................................ 24 RANCANGAN AKTUALISASI ............................................................................................... 24

A.

IDENTIFIKASI ISU ............................................................................................................ 24

B.

ANALISIS ISU .................................................................................................................. 24

C.

ANALISIS PENYEBAB TERJADINYA ISU .............................................................................. 27

D.

DAMPAK YANG TERJADI BILA TIDAK DISELESAIKAN........................................................... 27

E.

KONDISI YANG DIHARAPKAN ............................................................................................ 28

F.

GAGASAN PEMECAHAN ISU ............................................................................................... 28

G.

MATRIKS RANCANGAN AKTUALISASI ................................................................................. 29

iii


H.

RENCANA JADWAL KEGIATAN AKTUALISASI ...................................................................... 33 BAB IV ............................................................................................................................ 24 PELAKSANAAN KEGIATAN AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR ASN........................................ 24 BAB V ............................................................................................................................. 24 SIMPULAN ....................................................................................................................... 24 SARAN ............................................................................................................................ 24 DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................ 49

iv


BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG AKTUALISASI Berdasarkan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (ASN) menyebutkan bahwa dalam rangka mewujudkan pelaksanaan cita-cita bangsa dan mewujudkan tujuan Negara, perlu membentuk ASN yang berkarakter yaitu berintegritas tinggi, profesional, netral dan bebas dari intervensi politik, bersih dari praktek korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN), mampu

menjalankan

tugas

dan

jabatannya

sebagai

pelaksana

kebijakan

publik,

menyelenggarakan pelayanan publik bagi masyarakat, serta mampu menjalankan peran sebagai unsur perekat pemersatu bangsa dan kesatuan Negara Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Saat ini, ASN banyak

mengalami

tantangan

dalam

menjalankan

tugas dan

jabatannya,

beberapa

tantangannya adalah masih tinggi angka korupsi yang dilakukan ASN serta masih rendahnya kinerja pelayanan birokrasi. Penyelenggaraan Pelatihan Dasar (Latsar) Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) yang inovatif dan terintegrasi, yaitu penyelenggaraan pelatihan yang memadukan pembelajaran klasikal dan non klasikal di tempat pelatihan dan di tempat kerja. Hal ini dimaksudkan untuk memberikan pembekalan kepada CPNS agar mampu menginternalisasi, menerapkan dan mengaktualisasikan serta membuatnya menjadi kebiasaan (habituasi) dan merasakan manfaat dari nilai-nilai dasar profesi PNS dalam menjalankan tugasnya serta dapat melaksanakan tugasnya sesuai peraturan perundang-undangan. Pelatihan Dasar CPNS ini diatur melalui Peraturan Kepala LAN (Lembaga Administrasi Negara) Nomor 21 tahun 2016. Untuk membentuk PNS profesional yang berkarakter dibutuhkan pembaharuan pola penyelenggaraan diklat Pelatihan dasar dengan konsep Online (zoom meeting), diskusi dan pembelajaran Online (on Zoom meeting) dan dilanjut dengan aktualisasi dan habituasi ditempat kerja (off campus). Materi pembelajaran pada pelatihan dasar CPNS yang dilakukan online (on zoom meeting), terdiri dari 4 agenda utama yaitu agenda 1 (Wawasan Kebangsaan), Agenda 2 (Nilai-nilai ANEKA yaitu Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen mutu dan Anti Korupsi), Agenda 3 (Kedudukan dan Peran ASN dalam NKRI) dan Agenda 4 (Habituasi). Keempat agenda tersebut kemudian diimplementasikan oleh masing-masing peserta Latsar dalam bentuk aktualisasi di unit kerja. Aktualisasi ini merupakan serangkaian proses penerapan teori ke dalam praktek dan gagasan suatu kegiatan. Pada praktek aktualisasi, peserta Latsar melakukan identifikasi isu yang terjadi di unit kerja dan melakukan penetapan rincian kegiatan yang akan dilakukan untuk mengatasi isu tersebut, sehingga dapat meningkatkan kualitas kinerja unit kerja.

5


Pada kegiatan aktualisasi, penetapan isu dikaitkan dengan kedudukan dan peran ASN dalam NKRI (Agenda 3) dan pelaksanaannya sebagai bentuk aktualisasi nilai-nilai ANEKA (Agenda 2) Saat ini penulis merupakan calon ASN di Kementerian Kesehatan, pada Unit Instalasi Farmasi di RSUPN Dr. Cipro Mangunkusumo Jakarta dibagian sitostatika anak. Pada rancangan aktualisasi, penulis melakukan identifikasi isu yang terjadi selama menjalankan tugas di bidang Sitostatika anak, prioritas isu yang dipilih berdasarkan diskusi dengan coach dan mentor adalah Optimalisasi Pencatatan Hasil Coding Pasein di Luar Tanggungan BPJS Alasan pengangkatan isu tersebut adalah masih adanya kartu stok yang tercecer, lupa menyimpan dan sering tidak tercatat baik pemasukan dan penggeluaran di kartu stok karena kebanyakan kegiatan pegawai dilakukan dengan komputer. Maka penulis melakukan inovasi dengan membuat rancangan penulisan menggunakan spreadsheet di Ms. Exel. Setelah ditemukan isu, penulis mulai menyusun kegiatan dan tahapan kegiatan pada rancangan aktualisasi dengan menerapkan nilai-nilai ANEKA. Nilai-nilai dasar tersebut juga diharapkan bisa diinternalisasikan dalam setiap kegiatan yang dilakukan penulis sebagai CPNS.

B. TUJUAN AKTUALISASI

1. Tujuan Umum Dengan adanya diklat prajabatan, maka peserta mampu melaksanakan setiap tugas yang diemban dengan menerapkan nilai-nilai dasar di dalam pelaksanaannya, antara lain: a. Mampu menerapkan nilai-nilai dasar akuntabilitas melalui pembelajaran nilai-nilai dasar akuntabilitas, konflik kepentingan dalam masyarakat, netralitas PNS, keadilan dalam pelayanan publik, dan sikap serta perilaku konsisten; sehingga peserta mempunyai tanggung jawab dan integritas terhadap yang dikerjakannya. b. Mampu

menerapkan

nilai-nilai

dasar

nasionalisme

dan

public

value

melalui

pembelajaran keragaman bangsa dan berbagai aspeknya, nilai- nilai perjuangan kemerdekaan Indonesia, nilai-nilai gotong royong dalam masyarakat; sehingga peserta akan melaksanakan pekerjannya berdasarkan nilai-nilai Pancasila. c. Mampu menerapkan nilai-nilai dasar etika publik melalui pembelajaran kode etik dan perilaku pejabat publik, bentuk-bentuk kode etik dan implikasinya, aktualisasi kode etik PNS; sehingga peserta dapat melakukan pelayanan terbaik di setiap pekerjaan yang diembannya. d. Mampu menerapkan nilai dasar inovatif atau komitmen mutu melalui pembelajaran efisiensi, kebaruan dan kualitas penyelenggaraan pemerintahan, konsekuensi dari 6


perubahan, serta aktualisasi nilai-nilai dasar komitmen mutu; sehingga di dalam setiap kegiatan, peserta dapat mengukur tingkat pencapaian pekerjaannya, mengevaluasi, serta melakukan tindakan baru yang lebih efektif dan efisien dalam menyelesaikan pekerjaannya itu. e. Mampu menerapkan nilai-nilai dasar anti korupsi melalui pembelajaran nilai-nilai dasar anti korupsi, proses internalisasi nilai-nilai dasar anti korupsi, dan aktualisasi nilai-nilai dasar anti korupsi; sehingga peserta tidak hanya mampu mencegah dirinya dari berbuat korupsi, tetapi juga mampu mencegah perbuatan korupsi di instansinya, betapapun kecil skalanya.

2. Tujuan Khusus a. Mampu mengoptimalkan pencatatan hasil coding pasien di luar tanggungan BPJS. b. Mampu menyimpan kartu stok pada tempatnya agar tidak tercecer dan hilang. C. RUANG LINGKUP AKTUALISASI Ruang lingkup pengerjaan aktualisasi hanya meliputi pencatatan hasil coding pasien diluar tanggungan BPJS menggunakan spreadsheet Ms. Exel dan penyimpanan khusus kartu stok agar tidak tercecer dan hilang di unit Sitostatika anak.

D. MANFAAT

1. Bagi Penulis Untuk menanamkan ke dalam diri nilai-nilai ANEKA ( Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika publik, Komitmen mutu, Anti korupsi), serta dapat mengaktualisasikan nilai-nilai tersebut dalam pekerjaan sehari-hari di unit kerja.

2. Bagi Unit Kerja Melahirkan ASN yang mampu menerapkan aktualisasi nilai-nilai ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika publik, Komitmen mutu, Anti korupsi) sehingga mampu meningkatkan mutu pelayanan.

3. Bagi Balai Pelatihan Kesehatan Cikarang. Membantu kegiatan pembelajaran kepada Calon Pegawai Negeri Sipil guna meningkatkan pengetahuan dan keterampilan serta dapat menambah bahan kepustakaan Balai Pelatihan Kesehatan Cikarang untuk meningkatkan mutu program pendidikan Calon Pegawai Negeri Sipil angkatan selanjutnya.

7


BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. PROFIL RSUPN DR. CIPTO MANGUNKUSUMO 1. Gambaran Profil RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo Rumah Sakit Umum Pusat Dr.Cipto Mangunkusumo (RSCM) adalah rumah sakit yang terletak di Jakarta Pusat, tepatnya di Jalan

Diponegoro No.71 Jakarta Pusat. RSCM

memberikan pelayanan kesehatan paripurna secara berkesinambungan. Pada tahun 2005 berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 1672/MENKES/PER/XII/2005 tentang Organisasi dan Tata Kerja RSUPN Dr Cipto Mangunkusumo, dinyatakan bahwa Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta adalah Unit Pelaksana Teknis di Lingkungan Departemen Kesehatan yang melaksanakan Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Direktur Jenderal Bina Pelayanan Medik Departemen Kesehatan dan bertujuan untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dalam rangka memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa dengan memberikan fleksibilitas dalam pengelolaan keuangan berdasarkan prinsip ekonomi dan produktivitas serta penerapan praktek bisnis yang sehat. 2. Visi dan Misi RSUPN Dr. CiptomangunkusumoVISI RSCM “Menjadi Rumah Sakit Umum Pusat Rujukan Nasional Terdepan dalam Layanan, Pendidikan dan Penelitian yang Berstandar Internasional”. Untuk mencapai visi rumah sakit RSCM memiliki misi antara lain:

a.

Memberikan pelayanan Kesehatan paripurna dan professional berstandar internasional

b.

Menyelengarakan layanan Kesehatan semesta berbasis institusi maupun komunitas melalui AHS (Academic Health System )

c.

Menyelenggarakan Pendidikan dan penelitian yang menghasilkan tenaga kedokteran dan Kesehatan unggul

d.

Menyelenggarakan rumah sakit berbasis smart hospital

e.

Menghasilkan sistem menejemen Rumah Sakit dengan tatakelola yang handal dan akuntabel.

8


3. Nilai, Makna Nilai dan Perilaku Utama RSCM a. Integritas Keselarasan antara perkataan dan perbuatan sesuai etika, moral, dan kemanusiaan. Perilaku utama yang terkandung adalah beriman dan bertakwa, jujur dan konsisten, memegang teguh etika. b. Profesionalisme Kompeten dan bertanggungjawab dalam menjalankan tugas. Perilaku utama yang terkandung adalah kompeten dan belajar berkelanjutan, bertanggungjawab dan berdedikasi, disiplin dan taat pada aturan. c. Kepedulian Melayani dengan empati, tulus dan peduli. Perilaku utama yang terkandung adalah peduli dan empati, cepat tanggap, saling menghargai. d. Kolaborasi Bekerjasama secara terpadu dalam kesetaraan untuk mencapai tujuan bersama. Perilaku utama yang terkandung adalah proaktif bekerjasama, saling menolong dan bersinergi, integrasi dalam kesetaraan. e. Keunggulan Menghasilkan yang terbaik secara kreatif, inovatif dan berkelanjutan. Perilaku utama yang terkandung adalah berorientasi pada standar tertinggi, inovatif, kreatif dan mutakhir, terbuka terhadap perubahan dan berorientasi ke depan.

9


Denah RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo

Gambar 1. Denah RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo

10


A. PROFIL INSTALASI FARMASI RSUPN DR. CIPTO MANGUNKUSUMO Instalasi Farmasi RSUP Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo adalah satuan kerja fungsional sebagai pusat pendapatan di lingkungan RSUP Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo yang berada di bawah Direktorat Medik dan Keperawatan. Instalasi Farmasi mempunyai tugas pokok melaksanakan pengelolaan sediaan farmasi, alat kesehatan, dan bahan medis habis yang optimal meliputi: perencanaan,

penerimaan, penyimpanan dan pendistribusian sediaan

farmasi, alat kesehatan, dan bahan medis habis pakai di satelit, produksi sediaan farmasi, serta melaksanakan pelayanan farmasi klinik sesuai prosedur kefarmasian dan etik profesi. Selain itu Instalasi Farmasi juga berpartisipasi aktif dalam kegiatan pendidikan, pelatihan dan penelitian di bidang kefarmasian (RSUPN Dr Cipto Mangunkusumo, 2015). Instalasi Farmasi RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo memiliki visi menjadi penyelenggara pelayanan farmasi yang komprehensif dan prima untuk menciptakan pengalaman istimewa bagi semua melalui Academic Health System pada tahun 2019. Untuk mencapai visi tersebut, Instalasi Farmasi mempunyai lima misi, yaitu: 1. Menyelenggarakan pelayanan farmasi prima untuk kepuasan pelanggan. 2. Menyelenggarakan manajemen perbekalan farmasi yang efektif dan efisien 3. Menyelenggarakan pelayanan farmasi klinik untuk meningkatkan keselamatan pasien dan mencapai hasil terapi obat yang optimal. 4. Memproduksi sediaan farmasi tertentu yang dibutuhkan RSCM sesuai persyaratan mutu. 5. Menyelenggarakan program diklat dan litbang farmasi yang bermutu.

11


Struktur Organisasi Instalasi Farmasi RSUPN Dr. CiptoMangunkusumo

Direktur Medik dan Keperawatan

Kepala Instalasi Farmasi

Ka Subinstalasi. Pelayanan Farmasi

Ka Subinstalasi. Produksi dan Pengembangan

Ka Subinstalasi. Administrasi dan keuangan

Ka Subinstalasi. Perencanaan, Monitoring dan Evaluasi

Gambar 3. Struktur Organisasi Instalasi Farmasi RSUPN Dr. CiptoMangunkusumo

B. PROFIL PESERTA Nama

: Paiz Ardabili

NIP

: 199302262020121006

Pangkat/Gol.

: Pengatur/II C

Jabatan

: Asisten Apoteker Terampil

Unit Kerja

: RSUPN Dr. Cipto Mangungkusumo

Instansi

: Kementerian Kesehatan

12


C. NILAI-NILAI DASAR PNS 1. Akuntabilitas a. Pengertian Akuntabilitas Akuntabilitas

adalah

kewajiban

pertanggungjawaban

yang

harus

dicapai.

Akuntabilitas merujuk pada kewajiban setiap individu, kelompok atau institusi untuk memenuhi tanggung jawab yang menjadi amanahnya. Amanah seorang PNS adalah menjamin terwujudnya nilai-nilai publik. Nilai-nilai publik tersebut meliputi: 1) Mampu mengambil pilihan yang tepat dan benar ketika terjadi konflik kepentingan 2) Memiliki pemahaman dan kesadaran untuk menghindari dan mencegah keterlibatan PNS dalam politik praktis 3) Memperlakukan warga negara secara sama dan adil dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan publik 4) Menunjukan sikap dan perilaku yang konsisten dan dapat diandalkan sebagai penyelenggara pemerintahan b. Aspek-aspek Akuntabilitas Ada beberapa aspek akuntabilitas, antara lain: 1) Akuntabilitas adalah sebuah hubungan Hubungan dua pihak antara individu/kelompok/institusi dengan Negara dan masyarakat. Pemberi kewenangan bertanggung jawab memberikan arahan yang memadai, bimbingan, dan mengalokasikan sumber daya sesuai dengan tugas dan fungsinya. Di sisi lain, individu, kelompok, maupun institusi bertanggung jawab untuk memenuhi semua kewajibannya. 2) Akuntabilitas berorientasi pada hasil Hasil yang diharapkan dari akuntabilitas adalah perilaku aparat pemerintah yang bertanggung jawab, adil dan inovatif. Setiap individu, kelompok, maupun institusi dituntut untuk bertanggung jawab dalam menjalankan tugas dan kewajibannya untuk memberikan kontribusi untuk mencapai hasil yang maksimal. 3) Akuntabilitas membutuhkan adanya laporan Laporan kinerja adalah perwujudan dari akuntabilitas. Dengan memberikan laporan kinerja berarti mampu menjelaskan terhadap tindakan dan hasil yang telah dicapai oleh individu, kelompok, maupun institusi, serta mampu memberikan bukti nyata dari hasil dan proses yang telah dilakukan. 4) Akuntabilitas memerlukan konsekuensi Akuntabilitas adalah kewajiban. Kewajiban menunjukkan tanggung jawab, dan

13


tanggung jawab menghasilkan konsekuensi. Konsekuensi tersebut dapat berupa penghargaan atau sanksi. 5) Akuntabilitas memperbaiki kinerja Tujuan utama dari akuntabilitas adalah untuk memperbaiki kinerja PNS dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. Akuntabilitas dimaknai sebagai sebuah hubungan dan proses yang direncanakan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan sejak awal, penempatan sumber daya yang tepat, dan evaluasi kinerja. c. Pentingnya Akuntabilitas Tiga fungsi utama akuntabilitas publik: 1) Menyediakan kontrol demokratis 2) Mencegah korupsi dan penyalahgunaankekuasaan 3) Meningkatkan efisiensi dan efektivitas d. Tingkatan dalam Akuntabilitas 1) Akuntabilitas Personal Akuntabilitas personal mengacu pada nilai-nilai yang ada pada diri seseorang seperti kejujuran, integritas, moral, dan etika. 2) Akuntabilitas Individu Akuntabilitas individu mengacu pada hubungan antara individu dan lingkungan kerjanya, yaitu antara PNS dengan instansinya sebagai pemberi kewenangan. 3) Akuntabilitas Kelompok Kinerja sebuah institusi biasanya dilakukan atas kerjasama kelompok. Dalam kaitannya dengan akuntabilitas kelompok, maka pembagian kewenangan dan semangat kerjasama yang tinggi antar berbagai kelompok yang ada dalam sebuah institusi memainkan peranan yang penting dalam tercapainya kinerja organisasi yang diharapkan. 4) Akuntabilitas Organisasi Akuntabilitas organisasi mengacu pada hasil pelaporan kinerja yang telah dicapai, baik pelaporan yang dilakukan oleh individu terhadap organisasi/institusi maupun kinerja organisasi kepada stakeholders lainnya 5) Akuntabilitas Stakeholder Akuntabilitas stakeholder adalah tanggung jawab organisasi pemerintah untuk mewujudkan pelayanan dan kinerja yang adil, responsif dan bermartabat.

14


e. Nilai-nilai akuntabilitas 1) Kepemimpinan 2) Transparansi 3) Integritas 4) Tanggungjawab 5) Kepercayaan 6) Keseimbangan 7) Kejelasan 8) Konsistensi 9) Keadilan 2. Nasionalisme Nasionalisme

adalah

paham

kecintaan

terhadap

bangsa

dan

tanah

air,

mengedepankan kepentingan Negara dalam menjalankan tugas dan fungsinya terutama bagi seorang ASN. Nilai Nasionalisme sesuai dengan butir-butir dalam Pancasila. Nasionalisme Pancasila adalah pandangan atau paham kecintaan rakyat Indonesia terhadap bangsa dan tanah airnya yang didasarkan pada nilai-nilai Pancasila. a. Sila Ketuhanan dalam Pancasila menjadikan Indonesia bukan sebagai negara sekuler yang membatasi agama dalam ruang privat. Pancasila justru mendorong nilai-nilai ketuhanan mendasari kehidupan bermasyarakat dan berpolitik. Adanya nilai-nilai ketuhanan dalam Pancasila berarti Negara menjamin kemerdekaan masyarakatnya dalam memeluk agama dan 15 kepercayaan masing-masing yang didasari dengan rasa saling menghormati antar pemeluk agama. b. Dalam gempuran globalisasi, pemerintahan yang dibangun harus memperhatikan prinsip kemanusiaan

dan

keadilan

dalam

penyelenggaraan

pemerintahan.

Dengan

melandaskan pada prinsip kemanusiaan ini, berbagai tindakan dan perilaku yang bertentangan dengan nilai-nilai kemanusiaan tidak sepatutnya mewarnai kebijakan dan perilaku aparatur negara. c. Upaya melaksanakan sila ketiga Pancasila dalam masyarakat plural seperti Indonesia bukanlah hal mudah. Semangat gotong royong yang tertanam harus mampu melindungi segenap bangsa dan tumpah darah Indonesia demi mewujudkan persatuan bangsa dan negara. Melalui pengembangan pendidikan kewarganegaraan, diharapkan mampu memupuk rasa keadilan dan kebersamaan yang dilandasi prinsip- prinsip kehidupan yang lebih partisipatif dan nondiskriminatif. d. Tradisi musyawarah yang dilandasi semangat kekeluargaan sebagai wujud demokrasi

15


dalam kehidupan masyarakat yang sesuai dengan karakter dan citacita bangsa. Rasa saling menghargai perbedaan pendapat harus terus ditanam dalam kehidupan berdemokrasi. Demokrasi permusyawaratan dibangun berdasarkan akal dan kearifan (hikmat dan kebijaksanaan) bukan berdasarkan kekuasaan. e. Peran negara dalam mewujudkan rasa keadilan sosial juga terkait dengan usaha emansipasi dalam rangka pembebasan manusia dari pemberhalaan terhadap benda, permuliaan terhadap martabat kemanusiaan, pemupukan solidaritas kebangsaan, pengembangan struktur yang menyediakan kesetaraan kesempatan, dan perwujudan relasi yang adil disemua tingkat sistem kemasyarakatan. 3. Etika Publik Etika Publik merupakan refleksi tentang standar/norma yang menentukan baik/buruk, benar/salah perilaku, tindakan dan keputusan untuk mengarahkan kebijakan publik dalam rangka menjalankan tanggung jawab pelayanan publik. a. Ada tiga fokus utama dalam pelayanan publik, yakni: 1) Pelayanan publik yang berkualitas danrelevan 2) Sisi dimensi reflektif, Etika Publik berfungsi sebagai bantuan dalam menimbang pilihan sarana kebijakan publik dan alat evaluasi 3) Modalitas Etika, menjembatani antara norma moral dan tindakan faktual. b. Kode etik Aparatur Sipil Negara Berdasarkan Undang-Undang ASN, kode etik dan kode perilaku Aparatur Sipil Negara yakni sebagai berikut: 1) Melaksanakan tugasnya dengan jujur, bertanggung jawab,dan berintegritas tinggi Melaksanakan tugasnya dengan cermat dan disiplin 2) Melayani dengan sikap hormat, sopan, dan tanpa tekanan 3) Melaksanakan tugasnya sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku 4) Melaksanakan tugasnya sesuai dengan perintah atasan atau Pejabat yang berwenang sejauh tidak bertentangan dengan ketentuan peraturan perundangundangan dan etika pemerintahan 5) Menjaga kerahasiaan yang menyangkut kebijakan negara 6) Menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara bertanggung jawab, efektif dan efisien 7) Menjaga agar tidak terjadi konflik kepentingan dalam melaksanakan tugasnya 8) Memberikan informasi secara benar dan tidak menyesatkan kepada pihak lain yang memerlukan informasi terkait kepentingan kedinasan

16


9) Tidak menyalahgunakan informasi intern negara, tugas, status, kekuasaan, dan jabatannya untuk mendapat atau mencari keuntungan atau manfaat bagi diri sendiri atau untuk orang lain 10) Memegang teguh nilai dasar ASN dan selalu menjaga reputasi dan integritas ASN 11) Melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan mengenai disiplin pegawai ASN c. Nilai-nilai Dasar Etika Publik Nilai-nilai dasar etika publik sebagaimana tercantum dalam Undang- Undang ASN, yakni sebagai berikut: 1) Memegang teguh nilai-nilai dalam ideologi Negara Pancasila 2) Setia dan mempertahankan Undang-Undang Dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia 1945 3) Menjalankan tugas secara profesional dan tidak berpihak 4) Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian 5) Menciptakan lingkungan kerja yang nondiskriminatif 6) Memelihara dan menjunjung tinggi standar etika luhur 7) Mempertanggung jawabkan tindakan dan kinerjanya kepada publik 8) Memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan dan program pemerintah 9) Memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap, cepat, tepat, akurat, berdaya guna, berhasil guna, dan santun 10) Mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi 11) Menghargai komunikasi, konsultasi, dan Kerjasama 12) Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja pegawai 13) Mendorong kesetaraan dalam pekerjaan 14) Meningkatkan efektivitas sistem pemerintahan yang demokratis sebagai perangkat sistem karir d. Dimensi Etika Publik Pada prinsipnya, ada 3 (tiga) dimensi etika publik: 1) Dimensi Kualitas Pelayanan Publik Etika publik menekankan pada aspek nilai dan norma, serta prinsip moral, sehingga etika publik membentuk integritas pelayanan publik.

2) Dimensi Modalitas Membangun integritas publik pejabat dan politisi harus disertai perbaikan

17


system akuntabilitas dan transparansi yang didukung modalitas etika publik, yaitu bagaimana bisa bertindak baik atau berperilaku sesuai standar etika? Cara bagaimana etika bisa berfungsi atau bekerja? Struktur seperti apa yang mampu mengorganisir tindakan agar sesuai dengan etika? Infrastruktur semacam apa yang dibutuhkan agar etika publik berfungsi? Unsur-unsur modalitas dalam etika publik yakni akuntabilitas, transparansi dan netralitas. 3) Dimensi tindakan integritaspublik Integritas publik dalam arti sempit yakni tidak melakukan korupsi atau kecurangan. Adapun maknanya secara luas yakni tindakan yang sesuai dengan nilai, tujuan dan kewajiban untuk memecahkan dilema moral yang tercermin dalam kesederhanan hidup. Unsur-unsur modalitas dalam etika publik adalah akuntabilitas, transparansi dan netralitas. e. Sumber-sumber Kode Etik bagi Aparatur Sipil Negara Rumusan kode etik bagi ASN yang berlaku disebuah Negara cukup beragam dari segi substansi maupun redaksinya. Para calon PNS sebaiknya juga memahami prinsip- prinsip universal yang berlaku dalam mekanisme pelayanan publik. Untuk konteks Indonesia, sumber-sumber kode etik universal perlu terus dicermati dan dijadikan sebagai rujukan agar sistem administrasi publik di Indonesia terus meningkat dari segi kadar profesionalisme maupun integritasnya. Berikut ini adalah sebagian dari sumber-sumber kode etik yang telah berkembang dalam sistem administrasi publik sejak kemerdekaan, yaitu: 1) Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 1959 tentang Sumpah Jabatan Pegawai Negeri Sipil dan Anggota AngkatanPerang 2) Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 1975 tentang Sumpah/Janji Pegawai Negeri Sipil 3) Peraturan Pemerintah Nomor 30 Tahun1980tentang Peraturan Disiplin Pegawai Negeri Sipil 4) Peraturan Pemerintah Nomor 42 Tahun 2004 tentang Pembinaan Jiwa Korps dan Kode Etik Pegawai Negeri Sipil 5) Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin PNS 6) Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (ASN)

18


4. Komitmen Mutu a. Definisi Komitmen Mutu Mutu mencerminkan nilai keunggulan produk/jasa yang diberikan kepada pelanggan (customer) sesuai dengan kebutuhan dan keinginannya, dan bahkan melampaui harapannya. Mutu merupakan salah satu standar yang menjadi dasar untuk mengukur pencapaian hasil kerja. Mutu juga dapat dijadikan sebagai alat pembeda atau pembanding dengan produk/jasa sejenis lainnya, yang dihasilkan oleh lembaga lain sebagai pesaing (competitors). b. Aspek Komitmen Mutu Ada 3 (tiga) aspek yang terdapat dalam komitmen mutu, yaitu efektifitas, efisien, dan inovasi. 1) Efektivitas Efektivitas organisasi berarti sejauh mana organisasi dapat mencapai tujuan yang ditetapkan, atau berhasil mencapai apapun yang coba dikerjakannya. Bahwa karakteristik utama yang dapat dijadikan dasar untuk mengukur tingkat efektifitas adalah ketercapaian target yang telah direncanakan, baik dilihat dari capaian jumlah maupun mutu hasil kerja, sehingga dapat memberi kepuasan. 2) Efisien Efisiensi organisasi ditentukan oleh berapa banyak bahan baku, uang, dan manusia yang dibutuhkan untuk menghasilkan jumlah keluaran tertentu. Efisiensi dapat dihitung sebagai jumlah sumber daya yang digunakan untuk menghasilkan barang atau jasa. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa efisiensi diukur dari ketepatan realisasi penggunaan sumber daya dan bagaimana pekerjaan dilaksanakan, sehingga dapat diketahui ada atau tidak adanya pemborosan sumber daya, penyalahgunaan alokasi, penyimpangan prosedur, dan mekanisme yang ke luar alur. 3) Inovasi Inovasi muncul karena adanya dorongan kebutuhan organisasi/perusahaan untuk beradaptasi dengan tuntutan perubahan yang terjadi di sekitarnya. Perubahan bisa dipicu antara lain oleh pergeseran selera pasar,peningkatan harapan dan daya beli masyarakat, pergeseran gaya hidup, peningkatan kesejahteraan, perkembangan ekonomi, pengaruh globalisasi, serta kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Munculnya ide/gagasan baru, kreativitas, dan inovasi dilatar belakangi oleh semangat belajar yang tidak pernah pudar, yang dijalani dalam proses pembelajaran secara berkelanjutan. Di lingkungan lembaga pemerintahan, aparatur dapat mengembangkan daya imajinasi dan kreativitasnya, untuk melahirkan terobosan-

19


terobosan baru dalam meningkatkan efektivitas dan efisiensi layanan, sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan. 5. Anti Korupsi a. Definisi Korupsi Kata korupsi berasal dari bahasa latin, yaitu Corruptio yang artinya kerusakan, kebobrokan, dan kebusukan. Dalam UU No.31 Tahun 1999, pengertian korupsi, yaitu: Setiap orang yang dengan sengaj secara melawan hukum untuk melakukan perbuatan dengan tujuan memperkaya diri sendiri atau oranglain atau suatu korporasi yang mengakibatkan kerugian keuangan negara atau perekonomian negara. Dari pengertian korupsi yang dipaparkan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa pengertian korupsi merupakan suatu tindakan yang sangat tidak terpuji yang dapat merugikan suatu bangsa dan Negara, seperti penggelapan uang, penerimaan uang sogok, dan lain sebagainya untuk memperkaya diri sendiri atau orang lain atau korporasi, yang mengakibatkan kerugian keuangan pada negara. b. Langkah Preventif Mencegah Korupsi Adapun langkah-langkah untu mencegah terjadinya tindakan korupsi, yaitu: 1) Pilihkan pemimpin yang amanah 2) Optimalkan LHKPN (Laporan Harta Kekayaan PenyelenggaraNegara) 3) Gerakan nasional transparansi 4) Pengumuman anggaran secara terbuka D. PERAN DAN KEDUDUKAN PNS 1. Manajemen ASN Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan pegawai ASN yang profesional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi dan nepotisme. Berdasarkan jenisnya, Pegawai ASN terdiri atas: a. Pegawai Negeri Sipil (PNS) b. Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Keja (PPPK). Pegawai ASN berkedudukan sebagai aparatur negara yang menjalankan kebijakan yang ditetapkan oleh pimpinan instansi pemerintah serta harus bebas dari pengaruh dan intervensi semua golongan dan partai politik. Untuk menjalankan kedudukannya tersebut, maka Pegawai ASN berfungsi sebagai berikut: 1. Pelaksana kebijakan publik 2. Pelayan publik

20


3. Perekat dan pemersatu bangsa. 2. Whole Of Government a. Pengertian dan pentingnya WOG WOG adalah sebuah pendekatan penyelenggaraan pemerintahan yang menyatukan upaya-upaya kolaboratif pemerintahan dari keseluruhan sektor dalam ruang lingkup koordinasi yang lebih luas guna mencapai tujuantujuan pembangunan kebijakan, manajemen

program

dan

pelayanan

publik.

Terdapat

beberapa

alasan

yang

menyebabkan mengapa WOG menjadi penting dan tumbuh sebagai pendekatan yang mendapatkan perhatian dari pemerintah. Pertama adalah adanya faktor-faktor eksternal seperti dorongan publik dalam mewujudkan integrasi kebijakan, program pembangunan dan pelayanan agar tercipta penyelenggaraan pemerintahan yang lebih baik. Selain itu perkembangan teknologi informasi, situasi dan dinamika kebijakan lebih kompleks juga mendorong

pentingnya

WOG

dalam

menyatukan

institusi

pemerintah

sebagai

penyelenggara kebijakan dan layanan publik. b. Praktek WOG 1. Penguatan koordinasi antar lembaga Penguatan koordinasi dapat dilakukan jika jumlah lembaga-lembaga yang dikoordinasika masih terjangkau dan manageable. Salah satu alternatifnya adalah mengurangi jumlah lembaga yang ada sampai mendekati jumlah yang ideal untuk sebuah koordinasi. 2. Membentuk lembaga koordinasi khusus Pembentukan lembaga terpisah dan permanen yang bertugas dalam mengkoordinasikan sektor atau kementerian. 3. Membentuk gugus tugas Bentuk pelembagaan koordinasi yang dilakukan di luar struktur formal, yang sifatnya tidak permanen. 4. Koalisi sosial Bentuk informal dari penyatuan koordinasi antar sektor atau lembaga tanpa perlu membentuk pelembagaan khusus dalam koordinasi ini. c. Tantangan dalam Praktek WOG 1. Kapasitas SDM dan institusi 2. Nilai dan budaya organisasi 3. Kepemimpinan d. Pelayana Publik 1. Pengertian Pelayanan Publik Berdasarkan UU No 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik, dijelaskan bahwa

21


pelayanan publik adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan perundang- undangan bagi setiap warga negara dan penduduk atas barang, jasa, dan pelayanan administratif yang disediakan oleh penyelenggara pelayanan publik. Tiga unsur penting : penyelenggara pelayanan, penerima layanan, dan kepuasan pelanggan. 2. Prinsip-Prinsip Pelayanan Publik Prinsip pelayanan publik yang baik untuk mewujudkan pelayanan prima adalah:

1) Partisipatif 2) Transparan 3) Responsif 4) Tidak diskriminatif 5) Mudah dan murah 6) Efektif dan efisien 7) Asesibel 8) Akuntabel 9) Berkeadilan

22


Dalam pelaksanaan aktualisasi, peserta diklat mengacu pada kegiatan dalam Sasaran Kerja Pegawai (SKP) yaitu: No 1

Kegiatan Menyiapkan data pengadaan sediaan farmasi, alat kesehatan, dan perbekalan farmasi

Sumber SKP

2

manyiapkan dan menimbang obat

SKP

3

menyiapkan ruangan produksi sediaan obat jadi

SKP

4

menyiapkan sterilisasi bahan

SKP

5

6

melaksanakan pengiriman dan pengambilan sediaan farmasi, alat kesehatan, dan perbekalan farmasi membuat draft catatan, stok, dan laporan pemakaian sediaan farmasi, alat kesehatan, dan perbekalan farmasi

SKP

SKP

7

meracik dan mengemas obat

SKP

8

menyusun laporan pelaksanaan tugas

SKP

9

melaksanakan tugas kedinasan lain

SKP

23


BAB III RANCANGAN AKTUALISASI

A. IDENTIFIKASI ISU Identifikasi isu berdasarkan pengalaman bekerja selama 3 bulan di Unit Kerja Produksi sitostatika. Berikut ini identifikasi isu yang telah dirumuskan: 1. Belum Optimalnya Pencatatan hasil coding pasien diluar tanggungan bpjs 2. Belum adanya penggunaan spreadsheet untuk pencatatan hasil coding pasein diluar tanggungan bpjs 3. Belum optimalnya pemakaian etiket Obat 4. Belum Optimalnya penggunaan form pencampuran obat kemoterapi 5. Belum optimalnya jadwal kemoterapi

B. ANALISIS ISU Berdasarkan isu aktual yang telah teridentifikasi, selanjutnya dilakukan proses pemilihan isu dengan analisis kriteria Aktual, Problematik, Kekhalayakan dan Kelayakan (APKL). Teknik APKL yang dibuat adalah teknik yang digunakan untuk menentukan kelayakan suatu masalah dengan memperhatikan empat faktor, yaitu:

a. Aktual (A), yaitu isu tersebut masih dibicarakan atau belum terselesaikan hingga masa sekarang;

b. Problematik (P), yaitu isu yang menyimpang dari harapan standar, ketentuan yang menimbulkan kegelisahan yang perlu segera dicari penyebab dan pemecahannya;

c. Kekhalayakan (K), yaitu isu yang diangkat secara langsung menyangkut hajat hidup orang banyak dan bukan hanya untuk kepentingan seseorang atau sekelompok kecil orang;

d. Layak (L), yaitu isu yang masuk akal (logis), pantas, realistis dan dapat dibahas sesuai dengan tugas, hak, wewenang dan tanggung jawab hingga akhirnya diangkat menjadi isu yang prioritas.

24


Berikut di bawah ini merupakan hasil penetapan isu dengan metode APKL. Tabel. Analisis Isu Berdasarkan Kriteria APKL No

Isu

Hasil

A

P

K

L

(+)

(+)

(+)

(+)

(+)

Terpilih

(+)

(+)

(+)

(+)

(+)

Terpilih

(-)

(+)

(+)

(+)

(+)

Tidak terpilih

(+)

(+)

(+)

(+)

(+)

Terpilih

(+)

(+)

(+)

(+)

(+)

Terpilih

(+/-)

Kriteria

Belum optimalnya Pencatatan hasil 1. coding pasien diluar tanggungan bpjs Belum adanya penggunaan 2.

spreadsheet untuk pencatatan hasil coding pasein diluar tanggungan bpjs

3.

4.

Belum optimalnya pemakaian etiket Obat Belum Optimalnya penggunaan form pencampuran obat kemoterapi

5. Belum optimalnya jadwal kemoterapi

Dari lima isu yang berhasil di identifikasi, terdapat empat isu yang terpilih.Keempat isu yang terpilih ini kemudian di analisis lebih lanjut menggunakan perangkat USG. Untuk mengetahui isu mana yang menjadi paling prioritas dengan menggunakan kriteria Urgency (U), Seriousness (S), Growth (G) atau yang biasa disebut identifikasi USG. Kriteria USG dijelaskan sebagai berikut: 1. Urgency: Berarti seberapa mendesaknya masalah tersebut untuk diselesaikan berkaitan dengan dimensi waktu; 2. Seriousness: Mengacu

pada

penyelesaian

masalah

dikaitkan

dengan

akibat,

menimbulkan masalah baru; 3. Growth: Berkaitan dengan kemungkinan berkembang memburuk kalau tidak diselesaikan.

25

bisa


Tabel. Teknik USG

No.

1.

2.

3. 4.

Kriteria

ISU Belum Optimalnya Pencatatan hasil coding pasien diluar tanggungan bpjs Belum adanya penggunaan spreadsheet untuk pencatatan hasil coding pasein diluar tanggungan bpjs Belum Optimalnya penggunaan form pencampuran obat kemoterapi Belum optimalnya jadwal kemoterapi

Prioritas

U

S

G

5

4

5

14

5

4

4

13

3

2

3

8

4

4

4

12

Keterangan: U: Urgency; S: Seriousness; G:Growth Interval penentuan prioritas:

Angka 1: sangat tidak mendesak/gawat dan dampak; Angka 2: tidak mendesak/gawat dan dampak; Angka 3: cukup mendesak/gawat dan dampak; Angka 4: mendesak/gawat dan dampak; Angka 5: sangat mendesak/gawat dan dampak. Berdasarkan hasil analisis penulis menggunakan teknik USG, isu paling prioritas adalah “Belum Optimalnya Pencatatan hasil coding pasien diluar tanggungan BPJS”. Isu ini menjadi lebih prioritas dibandingkan dengan isu lainnya.Sebelum menganalisis isu lebih jauh sebelumnya penulis akan menjelaskan terlebih dahulu

Spreadsheet adalah

sebuah

program

komputer

yang

tentang pengertian spreadsheet. digunakan

menampilkan, serta mengolah data dalam bentuk baris dan kolom.

26

untuk

menyimpan,


C. ANALISIS PENYEBAB TERJADINYA ISU Penulis menggunakan metode Fishbone diagram untuk mengidentifikasi berbagai sebab potensial dari isu tersebut.

Meachine Kartu Stok tercecer dan lupa menyimpan

Methode belum adanya aplikasi pencatatan obat hasil coding

Belum optimalnya pencatatan hasil coding pasien diluar tanggungan BPJS Materials Belum adanya Tempat penyimpanan khusus kartu stok

Man Power Keterbatasan kemampuan SDM di unit kerja

Beberapa Penyebab isu tersebut, yaitu: -

Kartu stok tercecer dan lupa menyimpan

-

Belum adanya aplikasi pencatatan obat hasil coding

-

Belum adanya tempat penyimpanan khusus kartu stok

-

Keterbatasan kemampuan SDM diunit kerja

D. DAMPAK YANG TERJADI BILA TIDAK DISELESAIKAN Dampak yang akan terjadi bila isu ini tidak segera diselesaikan, diantaranya :

1. Petugas kesulitan mencari kartu stok. 2. Kartu stok tidak tercatat pengeluarannya karena kebanyakan input administrasi di komputer. 3. Kartu stok rentan hilang. 4. Tidak adanya spreadsheet Ms.Exel untuk pencatatan di komputer.

27


E. KONDISI YANG DIHARAPKAN Kondisi yang diharapkan diantaranya :

1. Semua petugas mudah mencari kembali kartu stok. 2. Kartu stok selalu tercatat baik pemasukan maupun pengeluaran. 3. Kartu stok tersimpan rapi di tempatnya. 4. Adanya spreadsheet Ms Exel untuk membackup data di kartu stok.

F. GAGASAN PEMECAHAN ISU Setelah sebuah isu dipilih maka dibuatlah suatu gagasan pemecahan isu yang bersumber dari SKP dan Inovasi. Berikut gagasan pemecahan isu yang dibuat :

No

Kegiatan

Sumber

1.

Pembuatan leaflet

SKP

2.

Pembuatan tempat khusus penyimpanan kartu stok

SKP

3.

Menyusun rancangan Pembuatan Spreadsheet

4.

Melakukan sosialisasi Spreadsheet

Inovasi SKP

28


G. MATRIKS RANCANGAN AKTUALISASI No.

Kegiatan

Tahapan Kegiatan

1

Pembuatan leaflet

1. Konsultasi kepada Mentor dan PJ ruangan

2. Membuat desain leaflet

Output/ Hasil

Kegiatan Hasil Konsultasi

Desain leaflet

Keterkaitan Subtansi Menghubungi dan meminta waktu bertemu mentor dan PJ lalu penulis menyampaikan rencana kegiatan kepada Mentor dan PJ ruangan dengan sopan dan santun (Etika Publik), Penulis menerima masukan dan mencatat hal-hal penting (Komitmen mutu).

3. Menyiapkan alat dan bahan pembuatan leaflet

4. Mencetak Leaflet

Alat dan bahan leaflet

Leaflet

Penggunakan fasilitas instansi (komputer, pinter, ATK) dengan penuh tanggung jawab (Anti Korupsi). Dan sesuai kebutuhan (Akuntabilitas). Menggunakan dana sendiri untuk mencetak leaflet(Anti Korupsi

2

Pembuatan tempat khusus penyimpanan kartu stok

1. Konsultasi dengan Mentor dan PJ ruangan

Hasil Konsultasi

Menghubungi mentor dan membuat janji bertemu lalu penulis menyampaikan rencana kegiatan kepada Mentor dan PJ ruangan

Kontribusi terhadap Visi Misi Organisasi Sesuai dengan Visi RSCM “Menjadi Rumah Sakit Umum Pusat Rujukan Nasional Terdepan dalam Layanan, Pendidikan dan Penelitian yang Berstandar Internasional”. . Dan juga visi misi Instalasi Farmasi yaitu " menjadi penyelengga ra pelayanan farmasi yang komprehensif dan prima untuk menciptakan pengalaman istimewa bagi semua melalui Academic Health System.

Penguatan Nilai Organisasi Sesuai dengan nilai Integritas : Keselarasan antara perkataan dan perbuatan sesuai etika, moral, dan kemanusiaan. Profesionalisme : Kompeten dan bertanggung jawab dalam menjalankan tugas. Kolaborasi: Bekerjasama secara terpadu dalam kesetaraan untuk mencapai tujuan bersama. Keunggulan : Menghasilkan yang terbaik secara kreatif, inovatif dan berkelanjutan melalui perilaku Inovatif, kreatif dan Mutakhir.


2. Menyiapkan alat dan bahan untuk pembuatan tempat kartu stok

Alat dan bahan pembuatan tempat kartu stok

dengan sopan dan santun (Etika Publik), Penulis menerima masukan dan mencatat hal-hal penting (Komitmen mutu)

3. Membuat tempat kartu Stok

3

Menyusun rancangan Pembuatan Spreadsheet

Tempat kartu stok

1. Mecari referensi video pembuatan spreadsheet yang sederhana di youtube dan membuat alur pasien kemoterapi anak

Spreadsheet dan alur pasien kemoterapi anak yang akan dibuat

2. Menghadap mentor untuk mendapatkan masukan dan arahan dari rancangan spreadsheet dan alur pasien kemoterapi anak

Masukan dari atasan

Menggunakan dana sendiri untuk membuat tempat kartu stok (Anti Korupsi)

Menyusun rancangan pembuatan spreadsheet dengan mencari referensi video yang di upload oleh anak bangsa (Nasionalisme) Bertanya kepada rekan tentang alur sederhana untuk Menyusun alur pasein kemoterapi anak (Etika Publik) Meminta waktu bertemu menerima masukan dari mentor untuk rancangan spreadsheet dan alur(Etika Publik) dan Meminta arahan dari mentor atas pembuatan spreadsheet dan alur(Akuntabilitas)

Kolaboratif: Bekerjasama secara terpadu dalam kesetaraan untuk mencapai tujuan bersama Profesionalisme : Kompeten dan bertanggung jawab dalam menjalankan tugas


4

Melakukan sosialisasi Spreadsheet

3. Merevisi rancangan spreadsheet dan alur pasien dengan masukan dari mentor

Rancangan spreadsheet yang telah direvisi

4. Meminta persetujuan dari mentor terhadap spreadsheet dan alur pasien yang telah di revisi

Spreadsheet yang telah disusun disetujui oleh atasan

1. Meminta izin kepada mentor dan PJ ruangan untuk melakukan sosialisasi kepada rekan sejawat

Diizinkan

2. Memberikan informasi dan tata cara pengisian spreadsheet kepada rekan kerja

Bahan Sosialisasi

3. Mensosialisasikan Hasil sosialisasi spreadsheet yang telah di buat

Jujur, jika ada yang harus direvisi maka harus dilakukan revisi sesuai masukan dari atasan(Antikorupsi) Penyusun bertanggung jawab terhadap konsekuensi jika dalam pembuatan spreadsheet ada hal yang harus di revisi(Akuntabilitas) Masukan dari atasan dimaknai sebagai sebuah hubungan dan proses yang direncanakan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan sejak awal(Akuntabilitas) Meminta izin kepada mentor dan PJ ruangan untuk melaksanakan sosialisasi kepada rekan sejawat di unit kerja(Etika Publik) Keterbukaan informasi, dimana setiap rekan kerja diberi kesempatan untuk mengikuti sosalisasi(Akuntabilitas) Memulai agenda sosialisasi dengan membaca doa terlebih dahulu (Nasionalisme)


4. Menginput data dari kartu stok ke spreadsheet dan menginput data pasien coding baru

Pencatatan di spreadsheet

Setelah pembuatan spreadsheet selesai dilakukan sosialisasi sebagai bentuk nyata dari perbaikan mutu pelayanan Publik(Komitmen Mutu)


H. RENCANA JADWAL KEGIATAN AKTUALISASI Judul Aktualisasi

: Optimalisasi pencatatan hasil coding pasein di luar tanggungan BPJS

Waktu Aktualisasi : Mei-Juni 2021 Tempat Aktualisasi : RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta

Tabel Jadwal Kegiatan Rancangan Aktualisasi Waktu pelaksanaan No.

Kegiatan

Mei 3

1.

Pembuatan leaflet Pembuatan tempat khusus penyimpanan kartu

2.

stok

3.

Menyusun rancangan Pembuatan Spreadsheet

4.

Melakukan sosialisasi Spreadsheet

33

Juni 4

1

2

3

4


BAB IV A. PELAKSANAAN KEGIATAN AKTUALISASI NILAI – NILAI DASAR ASN Pelaksanaan kegiatan aktualisasi nilai-nilai dasar profesi ASN penulis laksanakan di Produksi Sitostatika Anak RSUPN Dr Cipto Mangunkusumo. Aktualisasi penulis lakukan pada tanggal 17 Mei – 22 Juni 2021 dengan total 4 kegiatan sesuai isu yang penulis temukan. Dalam laporan ini bukti pendukung dilampirkan untuk menunjukan bahwa rancangan aktualisasi sudah dilakukan.

No

Sumber

Nama Kegiatan

Keterangan

1

Pembuatan Leaflet

SKP

Terlaksana

2

Pembuatan tempat khusus penyimpanan kartu stok

SKP

Terlaksana

3

Menyusus rancangan pembuatan spreadsheet

Inovasi

Terlaksana

4

Melakukan sosialisasi spreadsheet

SKP

Terlaksana

Kegiatan 1 Kegiatan

Pembuatan Leaflet tentang Rancangan spreadsheet

Tanggal

17 – 21 Mei 2021

Capaian Kegiatan

Hasil Konsultasi, Desain leaflet, Alat dan Bahan Leaflet, Leaflet

Tahapan Kegiatan

1. Konsultasi dengan Mentor dan Pj Ruangan 2. Membuat desain leaflet 3. Menyiapkan alat dan bahan pembuatan leaflet 4. Mencetak Leaflet

Daftar Lampiran

Foto Kegiatan Terlampir

Deskripsi kegiatan : Setelah selesai melaksanakan kegiatan distance learning atau pembelajaran jarak jauh secara daring menggunakan media zoom meeting dan kembali ke satuan kerja masing- masing untuk melaksanakan kewajiban sebagai pelayan masyarakat (Nilai Akuntabilitas). Sesuai arahan mentor peserta berkoordinasi dengan pihak terkait terutama PJ ruangan untuk menyampaikan konsep gagasan kegiatan yang akan penulis laksanakan. Dalam mengajukan izin penulis menerapkan senyum, sapa, salam, sopan, santun (Nilai Etika Publik) serta melakukan komunikasi dengan menggunakan bahasa yang baik dan benar (Nilai Nasionalisme).

34


Penulis menerima masukan dari mentor dan mencatat hal-hal yang penting untuk kegiatan tersebut. Setelah mencatat masukan dan hal-hal yang penting penulis mulai membuat leaflet dari spreadsheet yang akan penulis buat, penulis menggukan fasilitas instansi dengan penuh tanggung jawab (Nilai Anti Korupsi) dan sesuai kebutuhan (Nilai Akuntabilitas). Dan menggunakan dana sendiri untuk menceta leaflet (Nilai Anti Korupsi). Analisis Dampak Kegiatan ini merupakan bentuk tanggung jawab yang dilakukan penulis mengacu pada salah satu sasaran kinerja pegawai (SKP). Dalam pelaksanaan kegiatan ini, nilai ANEKA menjadi sangat penting untuk membantu menjalankan kegiatan dengan lancar dan menghasilkan output yang tepat. Jika tidak diterapkannya nilai Akuntabilitas Etika Publik Nasionalisme dan Anti Korupsi dalam penyampaian gagasan dan permohonan izin kepada mentor dan PJ ruangan, akan berdampak pada ketidakpuasan mentor terhadap tuturkata penulis, sehingga dimungkinkan mentor enggan memberi masukan bahkan enggan menyetujui rencana kegiatan penulis. Kontribusi Unti Kerja Subtansi Kegiatan ini diharapkan dapat berkontribusi terhadap pengetahuan singkat rekan sejawat tentang spreadsheet yang akan dibuat oleh penulis untuk menggantikan pencatatan dari kartu stok ke spreadsheet yang akan penulis buat. Kontribusi Visi Misi dan Penguatan Nilai Organisasi Kegiatan ini diharapkan dapat berkontribusi terhadap salah satu visi misi instalasi farmasi RSCM yaitu “menjadi penyelenggara pelayanan farmasi yang komprehensif dan prima untuk menciptakan pengalaman istimewa bagi semua melalui Academic Health System. Kegiatan ini juga merupakan implementasi beberapa nilai penguatan organisasi yaitu “keselarasan antara perkataan dan pebuatan sesuai etika, moral, dan kemanusiaan”.

35


Lampiran kegiatan 1

Foto 1. Screen shot percakapan via whatsapp dengan mentor dan pj ruangan

Foto 2. Foto Konsultasi dengan mentor

36


Foto 3. Rancangan Leaflet

Foto 4. Leaflet yang sudah jadi

37


Kegiatan 2 Kegiatan

Pembuatan tempat khusus penyimpanan kartu stok

Tanggal

17 – 21 Mei 2021

Capaian Kegiatan

Hasil konsultasi, Alat dan bahan pembuatan kartu stok, Tempat kartu stok

Tahapan Kegiatan

1. Konsultasi dengan Mentor dan PJ ruangan 2. Menyiapkan alat dan bahan untuk pembuatan tempat kartu stok

Daftar Lampiran

3. Membuat tempat kartu stok Foto Kegiatan Terlampir

Deskripsi kegiatan : Penulis menghubungi mentor dan pj ruangan untuk membuat janji bertemu, lalu penulis menyampaikan rencana kegiatana selanjutnya kepada mentor dan PJ ruangan dengan sopan dan santun (Nilai Etika Publik). Sesuai arahan mentor dan PJ ruangan penulis menyimpakan alat dan bahan untuk pembuatan kartu stok. Setelah selesai melaksanan konsultasi penulis bergegas untuk membuat tempat kartu stok sesuai arahan mentor dan PJ ruangan, dan penulis menggunakan dana sendiri untuk membuat tempat kartu stok (Nilai Anti Korupsi). Kemudian tempat kartu stok langsung di gunakan untuk menyimpan kartu stok agar mudah menemukan kartu stok dan tidak tercecer kartu stoknya. Analisis Dampak Kegiatan ini merupakan bentuk tanggung jawab yang dilakukan penulis mengacu pada salah satu sasaran kinerja pegawai (SKP). Dalam pelaksanaan kegiatan ini, nilai ANEKA menjadi sangat penting untuk membantu menjalankan kegiatan dengan lancar dan menghasilkan output yang tepat. Jika tidak diterapkannya nilai Etika Publik dan Anti Korupsi dalam penyampaian gagasan dan permohonan izin kepada mentor dan PJ ruangan, akan berdampak pada ketidakpuasan mentor terhadap tuturkata penulis, sehingga dimungkinkan mentor enggan memberi masukan bahkan enggan menyetujui rencana kegiatan penulis. Kontribusi Unti Kerja Subtansi Kegiatan ini diharapkan dapat berkontribusi terhadap kerapihan penyimpanan kartu stok karena sudah ada tempat khusus dan diharapkan tidak menyimpan ditempat lain agar tidak susah mencarinya atau pun hilang karena kelalalian.

38


Kontribusi Visi Misi dan Penguatan Nilai Organisasi Kegiatan ini diharapkan dapat berkontribusi terhadap salah satu visi misi instalasi farmasi RSCM yaitu “menjadi penyelenggara pelayanan farmasi yang komprehensif dan prima untuk menciptakan pengalaman istimewa bagi semua melalui Academic Health System. Kegiatan ini juga merupakan implementasi beberapa nilai penguatan organisasi yaitu “Bekerjasama secara terpadu dalam kesetaraan untuk mencapai tujuan bersama”. Lampiran kegiatan 2

Foto 5. Screen shot percakapan via whatsapp dengan mentor dan pj ruangan

39


Foto 6. Konsultasi dengan Mentor

Foto 7. Tempat penyimpanan Kartu Stok hasil Coding

40


Kegiatan 3 Kegiatan

Penyusunan Rancangan Pembuatan Spreadsheet

Tanggal

24 Mei - 4 Juni 2021

Capaian Kegiatan

Spreadsheet dan alur psien yang akan di buat, Masukan dari mentor, Rancangan spreadsheet dan alur pasien yang telah di revisi, Spreadsheet dan alur pasien yang telah di setujui oleh mentor

Tahapan Kegiatan

1. Mencari referensi video pembuatan spreadsheet yang sederhana di youtube dan membuat alur pasien kemoterapi anak 2. Menghadap mentor untuk mendapatkan masukan dan arahan dari rancangan spreadsheet dan alur pasien 3. Merevisi rancangan spreadsheet dan alur pasien dengan masukan dan arahan dari mentor 4. Meminta persetujuan dari mentor terhadap spreadsheet dan alur pasien yang sudah di revisi

Daftar Lampiran

Foto Kegiatan Terlampir

Deskripsi kegiatan : Penulis Menyusun rancangan pembuatan spreadsheet dengan mencari referensi video yang di unggah di youtube oleh anak bangsa (Nasionalisme), serta bertanya kepada rekan tentang alur sederhana untuk menyusun alur pasien kemoterapi anak (Etika Publik). Kemudian meminta waktu, menerima masukan dan arahan dari mentor untuk rancangan spreadsheet dan alur pasien yang telah di buat (Etika Publik), Penulis harus jujur jika ada yang harus di revisi makan akan dilakukan revisi sesuai masukan dan arahan dari mentor (Anti korupsi), penulis bertanggung jawab terhadap konsekuensi jika dalam pembuatan spreadsheet dan alur pasien ada yang harus di revisi, Kemudian masukan dan arahan dari mentor di maknai sebagai sebuah hubungan dan proses yang di rencanakan untuk mencapai tujuan yang telah di tetapkan sejak awal. Analisis Dampak Kegiatan ini merupakan bentuk Inovasi dari penulis yang bertujuan untuk memudahkan pencatatan hasil coding pasien kemoterapi anak. Jika tidak diterapkannya nilai Etika Publik Nasionalisme dan

41


Anti Korupsi dalam penyampaian gagasan dan permohonan izin kepada mentor dan PJ ruangan, akan berdampak pada ketidakpuasan mentor terhadap tuturkata penulis, sehingga dimungkinkan mentor enggan memberi masukan bahkan enggan menyetujui rencana kegiatan penulis. Kontribusi Unti Kerja Subtansi Kegiatan ini diharapkan dapat berkontribusi untuk membantu depo kemoterapi anak terhadap pencatatan hasil coding. Kontribusi Visi Misi dan Penguatan Nilai Organisasi Kegiatan ini diharapkan dapat berkontribusi terhadap salah satu visi misi instalasi farmasi RSCM yaitu “menjadi penyelenggara pelayanan farmasi yang komprehensif dan prima untuk menciptakan pengalaman istimewa bagi semua melalui Academic Health System. Kegiatan ini juga merupakan implementasi beberapa nilai penguatan organisasi yaitu “Menghasilkan yang terbaik secara kreatif, inovatif, dan berkelanjutan melalui prilaku inovatif, kreatif, dan mutakhir”.

42


Lampiran kegiatan 3

Foto 8. Konsultasi Dengan PJ Ruangan

Foto 9. Alur Pasien Kemoterapi Anak

43


Foto 10. Rancangan spreadsheet

44


Kegiatan 4 Kegiatan

Melakukan Sosialisasi Spreadsheet

Tanggal

7 – 22 Juni 2021

Capaian Kegiatan

Di izinkan, Bahan sosialisasi, Hasil Sosialisasi, Pencatatan Menggunakan spreadsheet

Tahapan Kegiatan

1. Meminta izin kepada mentro dan PJ ruangan untuk melakukan sosialisasi spreadsheet kepada rekan sejawat di ruangan 2. Memberikan informasi tata cara pengisian spreadsheet kepada rekan sejawat 3. Mensosialisasikan spreadsheet yang telah di buat

Daftar Lampiran

4. Menginput data dari kartu stok ke spreadsheet dan menginput data pasien coding baru Foto Kegiatan Terlampir

Deskripsi kegiatan : Setelah di izinkan oleh mentor dan PJ ruangan penulis melakukan sosialisasi kepada rekan sejawat di unit kerja ( Etika publik) keterbukaan informasi, di mana setiap rekan kerja di beri kesempatan untuk mengikuti sosialisasi. Akan tetapi sebelum melaksanakan sosialisasi alangkah baiknya selalu di awali dengan membaca doa agar kita selalu di beri Kesehatan oleh Allah SWT (Nasionalisme). Kemudian dilakukan sosialisasi spreadsheet sebagai bentuk nyata dari perbaikan mutu pelayanan publik (Komitmen mutu), didalamnya dijelaskan spreadsheet terbagai menjadi dua sheet yaitu database dan data transaksi. Langkah pertama pengisian yaitu di mulai dari sheet database kita input no rm dan nama pasien, kemudian lanjut ke sheet transaksi di sana tinggal kita ikuti saja pengisian sesuai kolom yang ada di sheet transaksi di mulai dari no, tanggal, No RM/Nama pasien, nama obat dan lain sebagainya. Analisis Dampak Kegiatan ini merupakan bentuk Inovasi dari penulis yang bertujuan untuk memudahkan pencatatan hasil coding pasien kemoterapi anak. Jika tidak diterapkannya nilai Etika Publik Nasionalisme dan Komitmen Mutu dalam penyampaian gagasan dikhawatirkan rekan sejawat salah dalam pengisisan karena kurangnya sosialisasi dari penulis sehingga bisa menghambat pada jumlah coding pasien. Kontribusi Unti Kerja Subtansi Kegiatan ini diharapkan dapat membantu teman-teman sejawat dalam melakukan pengisian spreadsheet yang sederhana dan meminimalisir salah pengetikan, dan juga diharapkan dapat membantu teman-teman dalam melihat pasien yang sudah di coding atau belum oleh apoteker di Apotek Kiara.

45


Kontribusi Visi Misi dan Penguatan Nilai Organisasi Kegiatan ini diharapkan dapat berkontribusi terhadap salah satu visi misi instalasi farmasi RSCM yaitu “menjadi penyelenggara pelayanan farmasi yang komprehensif dan prima untuk menciptakan pengalaman istimewa bagi semua melalui Academic Health System. Kegiatan ini juga merupakan implementasi beberapa nilai penguatan organisasi yaitu “Bekerja sama secara terpadu dalam kesetaraan untuk mencapai tujuan bersama”. Lampiran kegiatan 4

Foto 11. Sosialisasi spreadsheet kepada rekan sejawat

46


Foto 12. Pengisian Spreadsheet pasien coding baru Link spreadsheet dan Link Video input dari kartu stok https://drive.google.com/file/d/1R6wuwwe8yfCy5Wqbyl86d8o-bPTvxYrB/view?usp=sharing http://bit.ly/CodingSitostatikaAnak Rencana Tindak Lanjut Berdasarkan hasil kegiatan aktualisasi yang telah dilakukian oleh penulis selama kurang lebih satu bulan di Kemoterapi Anak RSCM dengan judul Optimalisasi Pencatatan Hasil Coding Pasien diluar Tanggungan BPJS berjalan dengan lancar. Sehingga penulis berencana mempertahankan kegiatan aktualisasi ini agar terus berjalan kedepannya dan tetap bisa menerapkan Nilai-Nilai Dasar ASN yang sudah didapat selama masa Pendidikan dan pelatihan dasar agar mampu mengaktualisasikan pelayanan public yang berkualitas sesuai jabatan. Berikut tabel rencana tindak lanjut yang di sajikan.

No 1

Kegiatan Pembuatan komitmen bersama kepada rekanrekan TTK untuk melaksanakan pencatatan di spreadsheet yang sudah ada

Output

Lama Waktu Kegiatan

Penandatangan 12- 16 Juli 2021 lembar komitmen rekan sejawat

47

Para Pihak Terlibat

Keterangan

Rekan- Rekan TTK dan Dalam pembuatan PJ ruangan komitmen dilakukan Bersamasama tanpa ada rasa paksaan agar pelaksanaan pencatatan dispreadsheet ini tetap berjalan


BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan Dengan adanya pencatatan menggunakan spreadsheet ini diharapkan dapat meningkatkan peran serta Apoteker dan TTK dalam melakukan monitoring obat yang sudah di coding sehingga dapat meningkatkan keamanan dan keselamatan pasien demi mewujudkan prinsip pelayanan publik. Pelaksanaan aktualisasi ini dilakukan dengan mengamalkan nilai-nilai dasar yaitu akuntabilitas, nasionalisme, etika publik, komitmen mutu, dan anti korupsi (ANEKA).

B. Saran Saran untuk RSUPN Dr. Ciptomangunkusumo Jakarta agar mengupdate prangkat lunak computer di sitostatika anak sehingga petugas bisa menggunakan kedua computer tersebut. Hal ini demi mempercepat pelayanan kepada pasien,

48


DAFTAR PUSTAKA

Lembaga Administrasi Negara. 2017. Akuntabilitas: Modul Diklat Prajabatan Golongan I dan II. Jakarta. Lembaga Administrasi Negara. Lembaga Administrasi Negara. 2017. Nasionalisme: Modul Diklat Prajabatan Golongan I dan II. Jakarta. Lembaga Administrasi Negara. Lembaga Administrasi Negara. 2017. EtikaPublik: Modul Diklat Prajabatan Golongan I dan II. Jakarta. Lembaga Administrasi Negara. Lembaga Administrasi Negara. 2017. KomitmenMutu: Modul Diklat Prajabatan Golongan I dan II. Jakarta. Lembaga Administrasi Negara. Lembaga Administrasi Negara. 2017. Anti Korupsi: Modul Diklat Prajabatan Golongan I dan II. Jakarta. Lembaga Administrasi Negara. Lembaga Administrasi Negara. 2017. Manajemen ASN: Modul Diklat Prajabatan Golongan I dan II. Jakarta. Lembaga Administrasi Negara. Lembaga Administrasi Negara. 2017. Whole of Goverment: Modul Diklat Prajabatan Golongan I dan II. Jakarta. Lembaga Administrasi Negara. Lembaga Administrasi Negara. 2017. PelayananPublik: Modul Diklat Prajabatan Golongan I dan II. Jakarta. Lembaga Administrasi Negara.

49


FORMULIR PENGENDALIAN OLEH MENTOR/COACH PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN II ANGKATAN II TAHUN 2021 BALAI PELATIHAN KESEHATAN CIKARANG Nama

: Paiz Ardabili

NIP

: 199302262020121006

Instansi

: RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta

Mentor

: Dra. R. Kurniasih, Apt., M.Pharm

50


51


52


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.