Pencatatan Pemakaian Uang BahanBakarMinyak (BBM) Menggunakan VisualBasicFor Application

Page 1

LAPORAN RANCANGAN AKTUALISASI

PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN III ANGKATAN 8

OPTIMALISASI PENCATATAN PEMAKAIAN UANG BAHAN BAKAR MINYAK (BBM) MENGGUNAKAN VISUAL BASIC FOR APPLICATION (VBA) PADA APLIKASI MICROSOFT EXCEL DI POLTEKKES KEMENKES JAKARTA III TAHUN 2022

DISUSUN OLEH: RATI AGUSTIA, S.S.T. NIP. 199408312022032002

BAPELKES CIKARANG

KEMENTERIAN KESEHATAN RI

2022

1

LEMBARPENGESAHAN

LAPORAN RANCANGAN AKTUALISASI

OPTIMALISASI PENCATATAN PEMAKAIAN UANG BAHAN BAKAR MINYAK (BBM)

MENGGUNAKAN VISUAL BASIC FOR APPLICATION (VBA) PADA APLIKASI MICROSOFT

EXCEL DI POLTEKKES KEMENKES JAKARTA III TAHUN 2022

Telah di seminarkan

Tanggal, 27 Juli 2022. Di Bapelkes Cikarang

COACH

Ahmad Wajedi S.Pd., M.Kes NIP. 196911121989031002

MENTOR

Saptorini Kartika Dewi, SE NIP. 198206012009122005

PENGUJI,

Verawati Lenny, M, SKM, MKM NIP. 197706112005012001

i

Puji syukur senantiasa Penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmatdan hidayah-Nya sehingga Penulis dapat menyelesaikan Laporan Rancangan Aktualisasi dengan baik.Sholawat dan salam selalu tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW beserta keluarga, sahabat, dan pengikutnya.

Keberhasilan penulis dalam menyelesaikan Laporan Aktualisasi ini tidak terlepasdari bimbingan, pengarahan serta bantuan dari berbagai pihak, baik berupa pikiran, motivasi, materi, maupun tenaga. Oleh karena itu, dengan ketulusan hati perkenankan Penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Direktur Jenderal Tenaga Kesehatan Kementrian Kesehatan RI dan jajaran

2. Bapelkes Cikarang selaku penyelenggara pelatihan dasar CPNS

3. Lembaga Administrasi Negara (LAN) selaku fasilitator media pembelajaran dalam pelatihan Dasar

4. Ibu Yupi Supartini, S.Kp., MSc selaku Direktur Poltekkes Kemenkes Jakarta III dan jajaran

5. Bapak Aldine Andriza Harahap, SE, MKM selaku Kepala Subtansi Bagian Keuangan dan BMN Poltekkes Kemenkes Jakarta III

6. Ibu Saptorini Kartika Dewi, SE selaku Mentor yang telah memberikan bimbingan dan motivasi selama masa orientasi dan pelaksaan pelatihan dasar

7. Bapak Ahmad Wajedi, S.Pd, M.Kes selaku Coach yang telah memberikan bimbingan dengan sabar dan memberikan banyak masukan dan motivasi kepada penulis dalam penyusunan rancangan aktualisasi ini

8. Ibu drg. Yana Yojana, MA. selaku Tutor Agenda I

9. Ibu Dr. drg. Siti Nur Anisah, MPH selaku Tutor Agenda II

10. Keluarga yang selalu memberikan motivasi dan dukuangan

11. Semua pihak yang telah membantu selama kegiatan khususnya buat teman-teman

kelompok 3.8 A

ii
KATA PENGANTAR

Penulis menyadari bahwa pembuatan Rancangan Aktualisasi ini tidak luput dari

kesalahan dan kekurangan, untuk itu kritik dan saran sangatlah diharapkan untuk perbaikan dan kesempurnaan laporan ini.

Bekasi, 26 Juli 2022

Peserta Pelatihan Dasar CPNS 2022

iii
Rati Agustia, S.S.T.
iv DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN................................................................................................i KATA PENGANTAR ii DAFTAR ISI iv DAFTAR TABEL vi DAFTAR GAMBAR vii BAB I PENDAHULUAN 1 1.1 Latar Belakang 1 1.2 Tujuan......................................................................................................2 A. Tujuan Umum 2 B. Tujuan Khusus .................................................................................2 1.3 Manfaat....................................................................................................3 A. Manfaat bagi Penulis 3 B. Manfaat bagi Instansi.......................................................................3 1.4 Ruang Lingkup........................................................................................3 BAB II PROFIL INSTANSI..........................................................................................4 2.1 Profil Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Jakarta III 4 2.2 Visi dan Misi Organisasi.........................................................................4 2.3 Nilai-nilai Organisasi 5 2.4 Motto Organisasi 6 2.5 Janji Layanan Organisasi.........................................................................6 2.6 Tugas Pokok dan Fungsi Organisasi 6 C. Tugas................................................................................................6 D. Fungsi 6 2.7 Struktur Organisasi..................................................................................7
v 2.8 Profil dan Tugas Jabatan Peserta.............................................................8 BAB III ANALISIS ISU INSTANSI 10 3.2 Identifikasi Isu.......................................................................................10 3.3 Penetapan Core Isu................................................................................12 3.4 Keterkaitan Penyebab Isu dengan Kedudukan dan Peran PNS untuk Mendukung Terwujudnya Smart Governance................................................14 3.5 Analisis Isu 14 A. Dampak Jika Masalah Tidak Diselesaikan ....................................14 B. Kondisi yang Diharapkan 14 3.6 Analisis Penyebab Isu dengan Diagram Fishbone................................15 3.7 Alternatif Pemecahan Isu ......................................................................16 3.8 Gagasan Kreatif Pemecahan Isu 16 BAB IV RANCANGAN AKTUALISASI....................................................................17 4.1 Nilai-nilai Dasar PNS............................................................................17 4.2 Matrik Rancangan Aktualisasi 20 4.3 Penjadwalan...........................................................................................28 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 29 BAB IV PENUTUP 30 6.1 Permohonan Maaf atas Hal-hal yang Kurang berkenan........................30 6.2 Permohonan Masukan yang Membangun..............................................30 DAFTAR PUSTAKA
vi
Tabel 3.1. Identifikasi Isu.............................................................................................. 10 Tabel 3.2. Analisis Isu Berdasarkan APKL.................................................................... 13 Tabel 4.1. Penerapan Ber-AKHLAK pada saat penyelesaian isu .................................. 20 Tabel 4.3. Rencana Jadwal Kegiatan Aktualisasi 28
DAFTAR TABEL
vii
Gambar 2.1. Struktur Organisasi 7 Gambar 2.2 Foto Rati Agustia 8
DAFTAR GAMBAR

BAB I PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG

Berdasarkan UU nomor 5 tahun 2014 Aparatur Sipil Negara yang selanjutnya disingkat

ASN adalah profesi bagi pegawai negeri sipil dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja

yangbekerjapadainstansipemerintah.PegawaiAparaturSipilNegara yangselanjutnyadisebut

Pegawai ASN adalah pegawai negeri sipil dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja yang diangkat oleh pejabat pembina kepegawaian dan diserahi tugas dalam suatu jabatan pemerintahan atau diserahi tugas negara lainnya dan digaji berdasarkan peraturan perundangundangan. Pegawai Negeri Sipil yang selanjutnya disingkat PNS adalah warga negara Indonesia yang memenuhi syarat tertentu, diangkat sebagai Pegawai ASN secara tetap oleh pejabat pembina kepegawaian untuk menduduki jabatan pemerintahan.

Seorang PNS berfungsi sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik, dan perekat dan pemersatu bangsa. Pelayanan tersebut diharapkan dapat diberikan secara maksimal.

Peningkatan kualitas PNS sangat diharapkan oleh masyarakat. Sehingga, pemaparan tentang sistem manajemen PNS yang benar sangat diperlukan bagi seorang calon PNS.

Pembentukan Aparatur Sipil Negara di lingkungan Kementerian Kesehatan, telah diawali dengan proses rekrutmen calon pegawai negeri sipil (CPNS) dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) yang dilaksanakan melalui proses yang sangat kompetitif, transparan dan akuntabel dengan dukungan sistem teknologi informasi yang canggih.

Berdasarkan peraturan Lembaga Administrasi Negara Nomor 1 Tahun 2021 tentang Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil (Latsar CPNS), yang dimaksud pelatihan dasar CPNS adalah pendidikan dan pelatihan dalam masa prajabatan yang dilakukan secara terintegrasi untuk membangun integritas moral, semangat dan motivasi nasionalisme dan kebangsaan, karakter kepribadian yang unggul dan bertanggung jawab, dan memperkuat profesionalisme serta kompetensi bidang. Latsar dilakukan untuk membentuk PNS yang professional sehingga mampu melaksanakan tugas jabatannya. Dalam pelaksanaan pelatihan dasar CPNS, peserta dituntut harus mampu mengaktulisasikan nilai-nilai dasar PNS

BerAKHLAK (Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, Kolaboratif) serta kedudukan dan Peran PNS pada NKRI.

Di era digital saat ini segala bentuk informasi dapat diakses dengan begitu cepat dan juga mudah melalui perangkat teknologi. Penggunaan teknologi dan informasi menyebabkan

1

kebiasaan baru dalam segala aspek kehidupan. Perkembangan teknologi memberikan banyak dampak terhadap kehidupan manusia, baik itu positif ataupun negatif dari segi perekonomian, sosial, budaya, bahkan pemerintahan. Namun dalam pelaksanaan operasional Poltekkes Kemenkes Jakarta III belum sepenuhnya memanfaatkan sistem digital, seperti masih adanya pencatatan yang masih manual.

Kondisi inilah yang melatarbelakangi penulis mengangkat laporan rancangan aktualisasi dengan judul “Optimalisasi pencatatan pemakaian uang Bahan Bakar Minyak (BBM) menggunakan Visual Basic for Application (VBA) pada Aplikasi Microsoft Excel di Poltekkes Kemenkes Jakarta III Tahun 2022”.

1.2. TUJUAN

A. Tujuan Umum

Tujuan umum dari kegiatan rancangan aktualisasi ini adalah:

 Memahami dan mampu mengimplementasikan nilai-nilai dasar PNS BerAKHLAK (Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, Kolaboratif).

 Membentuk PNS yang profesional dan berkarakter yaitu memiliki sikap dan perilaku bela negara, mengetahui tentang kedudukan dan peran PNS dalam NKRI, serta menguasai bidang tugasnya sehingga mampu melaksanakan tugas dan perannya secara profesional sebagai pelayan masyarakat.

B. Tujuan Khusus

Tujuan khusus dari kegiatan rancangan aktualisasi ini adalah:

 Mampu mengidentifikasi isu yang terjadi di Sub Bagian Keuangan dan BMN Poltekkes Kemenkes Jakarta III

 Mampu menentukan prioritas isu (core issue)

 Mampu menganalisis keterkaitan penyebab isu dengan kedudukan dan peran PNS dan dampak apabila tidak diselesaikan

 Mampu menentukan gagasan kreatif dalam pemecahan isu

 Mampu membuat matrik rancangan aktualisasi

 Melandasi setiap tahapan kegiatan dengan nilai-nilai dasar PNS BerAKHLAK

 Menetapkan kontribusi output kegiatan terhadap pencapaian visi dan misi organisasi

 Menetapkan kontribusi output kegiatan terhadap penguatan nilai-nilai organisasi

2

1.3. MANFAAT

A. Manfaat bagi Penulis

Mendapatkan wawasan, pemahaman, dan mampu mengimplementasikan mengenai nilai-nilai dasar PNS Berakhlak (Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, Kolaboratif), serta kedudukan dan peran PNS dalam NKRI.

B. Manfaat bagi Instansi

Memiliki PNS yang professional akan membuat pelayanan di instansi semakin baik, serta membantu pencapaian visi dan misi.

1.4. RUANG LINGKUP

Ruang lingkup kegiatan rancangan aktualisasi dilakukan di Poltekkes Kemenkes Jakarta IIIkhususnyadiDirektoratSubBagianKeuangandanBMN.Laporandibuat setelahmelakukan diskusi dengan coach dan mentor berdasarkan isu yang di temukan dari Sasaran Kinerja

Pegawai (SKP) Kegiatan tersebut dilakukan dengan menerapkan nilai-nilai dasar PNS BerAKHLAK (Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, Kolaboratif).

3

BAB II PROFIL INSTANSI

2.1. Profil Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Jakarta III

Poltekkes Kemenkes Jakarta III berdiri pada tanggal 16 April 2001 berdasarkan

Keputusan Menteri Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial RI nomor 298/MENKESKESOS/SK/IV/2001 tentang Organisasi dan Tata Kerja Politeknik Kesehatan. Direktorat

Poltekkes Kemenkes Jakarta III berkedudukan di Jalan Arteri JORR Jatiwarna Kecamatan Pondok Melati Bekasi.

Poltekkes Kemenkes Jakarta III memiliki 4 jurusan yaitu Jurusan Keperawatan, Kebidanan, Teknologi Laboratorium Medik (TLM), dan Fisioterapi yang terdiri dari 10 Program Studi, yaitu Prodi Profesi Ners, D III Keperawatan, D III Kebidanan, Sarjana Terapan

Kebidanan, Prodi Profesi Bidan, D III TLM, Sarjana Terapan TLM, Sarjana Terapan

Fisioterapis, Profesi Fisioterapis dan Sarjana Terapan Promosi Kesehatan. Berdasarkan

Keputusan Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Kesehatan Kemenkes RIpada tahun

2016, program studi di Poltekkes Kemenkes Jakarta III terakreditasi yang mendapatkan

pengakuan dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN PT) dan Lembaga Akreditasi Mandiri Perguruan Tinggi (LAM PT Kes).

Berdasarkan KMK 498/KMK.05/2009 tanggal 17 Desember 2009, Politeknik Kesehatan

Jakarta III ditetapkan sebagai Satker Badan Layanan Umum (BLU). Politeknik Kesehatan

Jakarta III sudah menerapkan Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum berdasarkan

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 74 Tahun 2012 tentangPerubahan atas Peraturan

Pemerintah No. 23 Tahun 20025 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum.

Politeknik Kesehatan Jakarta III juga sudah menerapkan Pola Tarif sendiri yang diatur dalam

Peraturan Menteri Keuangan No. 36/PMK.05/2016 tentang Tarif Layanan Badan Layanan

Umum Politeknik Kesehatan Jakarta III pada Kementerian Kesehatan.

2.2.

Visi

Dan Misi Organisasi

Visi Politeknik Kesehatan Kemenkes Jakarta III adalah “Menjadi Institusi Pendidikan

Tinggi Yang Unggul Berbasiskan IPTEK Kesehatan di Tingkat Asia Tenggara pada Tahun 2028”.

4

Misi dari Poltekkes Kemenkes Jakarta III adalah:

a) Menyelenggarakan pendidikan tinggi yang menghasilkan tenaga kesehatan yang menguasai IPTEK di bidang kesehatan, berbudaya dan berkarakter untuk menghasilkan tenaga kesehatan berkualitas;

b) Mengembangkan IPTEK terkini melalui penelitian dan pengabdian masyarakat yang berkesinambungan dalam upaya meningkatkan derajat kesehatan masyarakat;

c) Mengembangkan jejaring kerja dengan pemangku kepentingan pada tingkat Nasional dan Internasional dalam pengembangan IPTEK kesehatan untuk menghadapi tantangan global;

d) Menguatkan tata kelola bidang akademik dan umum yang akuntabel, profesional dan transparan.

2.3. Nilai-nilai Organisasi

Nilai-nilai yang dimiliki oleh warga Poltekkes Kemenkes Jakarta III adalah BERADAB, yaitu:

A. Beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa

Seluruh warga Poltekkes Kemenkes Jakarta III dalam penyelenggaraan proses pendidikan percaya dan meyakini adanya Tuhan Yang Maha Esa, ditunjukkan dengan menjalankan perintahNya dan menjauhi laranganNya.

B. Etika

Seluruh warga Poltekkes Kemenkes Jakarta III dalam penyelenggaraan proses pendidikan harus memiliki norma, nilai, kaidah, dan ukuran untuk mengatur cara bergaul/berhubungan dengan saling menghormati, menunjukkan sikap sopan santun, dan tata karma.

C. Rasional

Seluruh warga Poltekkes Kemenkes Jakarta III dalam penyelenggaraan proses pendidikan mampumenyelesaikan masalahnya dengan menggunakan kemampuan berpikir/akaldaripadamenggunakanbatindanperasaaannyasertamemiliki sikapdalam menjalankan tugasnya berdasarkan pikiran dan pertimbangan yang logis dan cocok dengan akal manusia.

D. Amanah

Seluruh warga Poltekkes Kemenkes Jakarta III dalam penyelenggaraan proses pendidikan memiliki sifat yang mampu memelihara stabilitas rohaninya, tidak berkeluh

5

kesah bila ditimpa kesusahan, tidak melampaui batas ketika mendapat kesenangan dalam melaksanakan tugas keagamaan maupun kemanusiaan.

E. Dedikasi

Seluruh warga Poltekkes Kemenkes Jakarta III dalam penyelenggaraan proses pendidikan mampu mengorbankan tenaga, pikiran, dan waktu demi keberhasilan suatu usaha mencapai tujuan yang mulia.

F. Akuntabilitas dan Transparan

Seluruh warga Poltekkes Kemenkes Jakarta III dalam penyelenggaraan proses pendidikan harus dapat mempertanggungjawabkan secara ilmiah, terbuka dan senantiasa mengacu pada perkembangan keilmuan yang mutakhir dan dinamis, berorientasi pada rasa saling percaya untuk terselenggaranya suasana akademik yang kondusif dan menjamin terwujudnya sinergisme.

G. Berkarakter

Seluruh warga Poltekkes Kemenkes Jakarta III dalam penyelenggaraan proses pendidikanmemiliki watak,sifat, akhlak,tabiat, danbudipekerti yangmembedakannya antara seorang individu dengan individu yang lain.

2.4. Motto Organisasi

“Terdepan Dalam Kualitas”

2.5. Janji Layanan Organisasi

“Kepuasan Anda, Harapan Kami”

2.6. Tugas Pokok Dan Fungsi Organisasi

A. Tugas

Poltekkes Kemenkes Jakarta III dalam melaksanakan tugasnya mengacu

Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor : 71 tahun 2020 tentang Organisasi dan Tata

Laksana Politeknik Kesehatan di lingkungan Kementerian Kesehatan yaitu melaksanakan pendidikan vokasi bidang Kesehatan serta Pendidikan profesi sesuai ketentuan.

B. Fungsi

Dalam melaksanakan tugasnya sebagaimana dimaksud Poltekkes Kemenkes Jakarta III memiliki fungsi sebagai berikut:

a) penyusunan rencana, program, dan anggaran;

6

b) pelaksanaan dan pengembangan Pendidikan Vokasi bidang kesehatan;

c) pelaksanaan penelitian dalam rangka pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi;

d) pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat;

e) pelaksanaan pembinaan sivitas akademika;

f) pelaksanaan penjaminan mutu penyelenggaraan Pendidikan Vokasi bidang kesehatan;

g) pelaksanaan kerja sama di bidang Pendidikan Vokasi bidang kesehatan;

h) pelaksanaan administrasi kemahasiswaan dan alumni;

i) pengelolaan sistem, data, dan informasi;

j) pelaksanaan urusan hubungan masyarakat;

k) pemantauan, evaluasi, dan pelaporan; dan

l) pelaksanaan urusan administrasi Poltekkes Kemenkes

Selain fungsi diatas, Poltekkes dapat juga melaksanakan dan mengembangkan Pendidikan profesi setelah memenuhi persyaratan sesuai dengan ketentuan perundangundangan

2.7. Struktur Organisasi

Adapun susunan Organisasi Poltekkes Kemenkes Jakarta III yang merupakan Poltekkes dengan Klasifikasi I Mengacu kepada Peraturan Menteri Kesehatan no. 71 tahun 2020 yaitu:

Gambar 2.1 Struktur Organisasi

7

2.8. Profil dan Tugas Jabatan Peserta

Gambar 2.2 Foto Rati Agustia

Nama : Rati Agustia, S.S.T.

NIP : 199408312022032002

Pendidikan : D-IV Akuntansi

Pangkat/Golongan : Penata Muda, III/a

Jabatan : Analis Pengelolaan Keuangan APBN Ahli Pertama

Unit Kerja : Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Jakarta III

Instansi : Kementerian Kesehatan

Berdasarkan Permen PAN & RB Nomor 53 Tahun 2018, Jabatan Fungsional Analis

Pengelolaan Keuangan APBN adalah jabatan yang mempunyai ruang lingkup tugas, tanggung jawab, wewenang dan hak untuk melaksanakan kegiatan analisis di bidang pengelolaan keuangan APBN pada satuan kerja kementerian negara/lembaga sesuai kewenangan dan peraturan perundang-undangan.

Tugas Jabatan Fungsional Analis Pengelolaan Keuangan APBN yaitu melaksanakan kegiatan analisis pengelolaan keuangan APBN yang meliputi:

a) Perikatan dan penyelesaian tagihan

b) Pelaksanaan perintah pembayaran

c) Analisis laporan keuangan instansi.

Uraian tugas pokok dan jabatan peserta mengacu kepada Sasaran Kinerja Pegawai (SKP) berikut:

 Tersedianya dokumen sumber transaksi keuangan

 Tersedianya dokumen berita acara hasil rekonsiliasi Laporan Keuangan

 Tersedianya dokumen pendukung Laporan Keuangan

 Tersedianya Laporan Keuangan

 Tersedianya kertas kerja monitoring dan evaluasi penyusunan Laporan Keuangan

8

 Tersedianya dokumen ringkasan temuan dan rencana tindak lanjut atas temuan pada

Laporan Keuangan

 Tersedianya kertas kerja penatausahaan dokumen transaksi keuangan

 Tersedianya dokumen Surat Tanda Tamat Pendidikan (STTP) atau sertifikat

 Terlaksananya tugas yang diberikan pimpinan atau direktur

9

BAB III ANALISIS ISU INSTANSI

3.1. Identifikasi Isu

Identifikasi isu merupakan proses seorang penulis menangkap fenomena baik masalah maupun yang lainnya dari sebuah program, baik sedang berjalan maupun setelahnya untuk dievaluasi, baik untuk tujuan perbaikan maupun rekomendasi perbaikan dengan program berikutnya.

Penulis mengidentifikasi isu berdasarkan tugas dan fungsi jabatan pada Sasaran Kinerja Pegawai (SKP) selama masa orientasi, yaitu:

Tabel 3.1. Identifikasi Isu

No. Uraian Tugas Pokok Jabatan Kondisi Saat Ini Kondisi Yang Diharapkan

1. Tersedianya dokumen sumber transaksi keuangan

2. Tersedianya dokumen berita acara hasil rekonsiliasi Laporan Keuangan

3. Tersedianya dokumen pendukung Laporan Keuangan

Pendistribusian fee vaksinator masih manual dengan uang cash

Telah dilaksanakan sesuai SOP

Belum adanya pencatatan secara digital pemakaian uang Bahan Bakar Minyak (BBM)

Pendistribusian fee vaksinator menggunakan sistem transfer

Dilaksanakan sesuai SOP

Adanya pencatatan secara digital pemakaian uang Bahan Bakar Minyak (BBM)

4. Tersedianya Laporan Keuangan

5. Tersedianya kertas kerja monitoring dan evaluasi penyusunan Laporan Keuangan

6.

Tersedianya dokumen ringkasan temuan dan rencana tindak lanjut atas temuan pada Laporan Keuangan

Belum adanya SOP penyusunan Laporan Keuangan

Telah dilaksanakan sesuai SOP

Telah dilaksanakan sesuai SOP

Adanya SOP penyusunan Laporan Keuangan

Dilaksanakan sesuai SOP

Dilaksanakan sesuai SOP

7.

Tersedianya kertas kerja penatausahaan dokumen transaksi keuangan

8. Tersedianya dokumen Surat Tanda Tamat Pendidikan (STTP) atau sertifikat

9. Terlaksananya tugas yang diberikan pimpinan atau direktur

Telah dilaksanakan sesuai SOP

Telah dilaksanakan sesuai SOP

Telah dilaksanakan sesuai SOP

Dilaksanakan sesuai SOP

Dilaksanakan sesuai SOP

Dilaksanakan sesuai SOP

10

Identifikasi isu pada tabel diatas dilakukan dengan cara observasi selama 3 bulan di Poltekkes Kemenkes Jakarta III tepatnya pada Direktorat Bagian Keuangan. Maka dari itu ada 3 isu yang dapat penulis rumuskan, yaitu:

1. Kurang efisiensinya pendistribusian fee vaksinator di Poltekkes Kemenkes Jakarta III Tahun 2022.

Sejak pemerintah mengumumkan kasus konfirmasi pertama COVID-19 di Indonesia pada awal Maret 2020. Penambahan dan penyebaran kasus COVID-19 secara global berlangsung cukup cepat, tidak hanya terjadi di daerah perkotaan, namun telah menyebar hingga ke pedesaan di daerah terpencil. Pandemi COVID19 memberikan tantangan besar dalam upaya peningkatan derajat kesehatan masyarakat di Indonesia. Agar pandemi cepat diatasi dibutuhkan masyarakat yang kebal terhadap virus dengan cara vaksinasi. Maka dari itu dibutuhkannya tenaga vaksinator untuk melancarkan kegiatan tersebut. Poltekkes Kemenkes Jakarta III termasuk salah satu instansi yang menyediakan tenaga vaksinator. Namun untuk pendistribusian fee nya masih menggunakan uang cash. Tentunya cara ini tidak efektifdan efisien.Karenaakanmembutuhkan waktu untuktarikuangtunai dibank dan kemungkinan salah nominal pendistribusian juga besar. Jika memakai sistem transfer pegawai bisa menghemat waktu dan tenaga, serta memudahkan pencatatan dan pengumpulan buktinya.

2. Belum adanyaSOP penyusunan Laporan Keuangan di Poltekkes Kemenkes Jakarta III Tahun 2022.

Secara umum SOP adalah serangkaian prosedur yang perlu dilakukan untuk mendapat hasil yang diinginkan. Fungsi SOP yaitu sebagai dasar hukum dan pedoman dalam melaksanakan pekerjaan. Dengan adanya SOP, diharapkan dapat meningkatkan produktivitas dan mengurangi terjadinya kesalahan Namun sayangnya, di Poltekkes Kemenkes Jakarta III belum adanya SOP penyusunan Laporan Keuangan. Sehingga bagi pegawai baru tentunya akan sulit mempelajari prosedur dari pekerjaan tersebut. Hal ini tentunya akan berpengaruh pada kinerja pegawai dan instansi.

3. Belum optimalnya pencatatan pemakaian uang Bahan Bakar Minyak (BBM) di Poltekkes Kemenkes Jakarta III Tahun 2022.

Era perkembangan teknologi dan informasi yang semakin maju seperti saat ini, sudah menjadi tuntutan bahwa segala bentuk penyampaian dan penyajian informasi dilakukan secara digital. Fenomena ini sudah masuk dalam kehidupan

11

sehari-hari. Digitalisasi adalah proses dimana organisasi bergerak dari proses manual ke proses digital. Pada proses ini, bisa dibilang penggunaan kertas sudah hampir tidak ada, atau istilah ini sering disebut paperless. Beberapa aktivitas Poltekkes Kemenkes Jakarta III yang perlu segera didigitalisasi, seperti pencatatan pemakaian uang Bahan Bakar Minyak (BBM) yang masih manual pada buku. Setiap bulan, harus membuat format tabel menggunakan penggaris dan pulpen. Belum adanyapencatatan secara digital membuatpekerjaantidakefektifdan efisien karena membutuhkan waktu yang lama untuk membuatnya.

3.2. Penetapan Core Isu

Berdasarkan isu aktual yang telah teridentifikasi, selanjutnya dilakukan proses pemilihan isudengananalisis kriteriaAktual,Problematik, KekhalayakandanKelayakan (APKL). Teknik APKL yang dibuat adalah Teknik yang digunakan untuk menentukan kelayakan suatu masalah dengan memperhatikan empat faktor, yaitu :

a. Aktual (A), yaitu isu tersebut masih dibicarakan atau belum terselesaikan hingga masa sekarang;

b. Problematik (P), yaitu isu yang menyimpang dari harapan standar, ketentuan yang menimbulkan kegelisahan yang perlu segera dicari penyebab dan pemecahannya;

c. Kekhalayakan(K), yaituisuyangdiangkatsecaralangsungmenyangkuthajathidup orangbanyak dan bukan hanya untuk kepentingan seseorang atau sekelompok kecil orang;

d. Layak (L), yaitu isu yang masuk akal (logis), pantas, realistis dan dapat dibahas sesuai dengan tugas, hak, wewenang dan tanggung jawab hingga akhirnya diangkat menjadi isu prioritas.

Isu-isu yang berhasil diidentifikasi kemudian akan divalidasi terlebih dahulu menggunakan perangkat APKL. Perangkat evaluasi APKLmemvalidasi isuberdasarkan empat item, yaitu :

1. Aktual (A), artinya isu tersebut benar-benar terjadi dan sedang hangat

2. Problematik (P), artinya memiliki dimensi masalah yang kompleks

3. Kekhalayakan (K), artinya menyangkut hajat hidup orang banyak

4. Layak (L), artinya masuk akal dan realistis, serta relevan untuk dicarikan solusinya. Berikut di bawah ini merupakan hasil penetapan isu dengan metode APKL

12

*Kriteria penilaian:

A = Aktual artinya isu tersebut benar-benar terjadi dan sedang hangat

1 : isu pernah benar-benar terjadi

2 : isu beberapa kali benar-benar terjadi

3 : isu benar-benar terjadi dan bukan menjadi pembicaraan

4 : isu benar-benar terjadi dan terkadang menjadi bahan pembicaraan

5 : isu benar-benar terjadi dan sedang hangat dibicarakan

P = Problematik, artinya memiliki dimensi masalah yang kompleks

1 : isu sederhana

2 : isu kurang kompleks

3 : isu cukup kompleks

4 : isu kompleks

5 : isu sangat kompleks

K = Kekhalayakan, artinya menyangkut hajat hidup orang banyak

1 : isu tidak menyangkut hajat hidup orang banyak

2 : isu sedikit menyangkut hajat hidup orang banyak

3 : isu cukup menyangkut hajat hidup orang banyak

4 : isu menyangkut orang hajat hidup orang banyak

5 : isu sangat menyangkut hajat hidup orang banyak

L = Layak, artinya masuk akal dan realistis, serta relevan untuk dicarikan solusinya

1 : isu masuk akal

2 : isu realistis

3 : isu cukup masuk akal dan realistis

4 : isu masuk akal dan realistis

5 : isu masuk akal dan realistis, serta relevan untuk dicarikan solusinya

Sesuai hasil Analisa dengan metode APKL, dan setelah berdiskusi dengan rekan kerja

serta berkonsultasi dengan mentor, maka dipilihlah isu mengenai “Belum optimalnya

pencatatan pemakaian uang Bahan Bakar Minyak (BBM) di Poltekkes Kemenkes

Jakarta III Tahun 2022”.

13
No. ISU A P K L JUMLAH PRIORITAS
Kurang
pendistribusian
di Poltekkes Kemenkes Jakarta III Tahun 2022 4 3 4 4 15 3
Belum adanya SOP penyusunan Laporan Keuangan di Poltekkes Kemenkes Jakarta III Tahun 2022 4 4 4 4 16 2
Belum optimalnya pencatatan pemakaian uang Bahan Bakar Minyak (BBM) di Poltekkes Kemenkes Jakarta III Tahun 2022 5 4 4 5 18 1
Tabel 3.2. Analisis Isu Berdasarkan APKL
1.
efisiensinya
fee vaksinator
2.
3.

3.3. Keterkaitan Penyebab Isu dengan Kedudukan dan Peran PNS untuk Mendukung

Terwujudnya Smart Governance

Kedudukan dan peran PNS dalam NKRI adalah sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik, serta perekat dan pemersatu bangsa. ASN yang unggul adalah yang selaras dengan perkembangan zaman serta memiliki kualitas kinerja melalui inovasi dan pemanfaatan teknologi. Maka dari itu ASN harus bergerak dari proses manual ke digital agar terwujudnya Smart Governance. Pencatatan secara manual menjadi penghambat banyak hal. Agar hal ini tidak terjadi tentu dibutuhkan inovasi bagaimana agar pencatatan yang dilakukan memiliki value yang bagus, tidak hanya sekedar pencatatan saja tapi juga bisa menjadi bahan evaluasi bagi atasan. Pemanfaatan teknologi banyak memberikan manfaat baik dari segi efisiensi waktu maupun dari penghematan pembelian alat tulis.

3.4. Analisis Isu

A. Dampak jika masalah tidak diselesaikan

a) Ketika pimpinan membutuhkan data total pengeluaran uang ataupun data tren penggunaan uang, akan membutuhkan waktu 4 jam atau lebih untuk membuat rekapannya apalagi jika data mengalami selisih pengeluaran dengan uang cash yang ada maka harus mencocokkan kembali dengan bukti pengeluarannya.

b) Dapat menyebabkan kesalahan hitung, karena data yang dihitung masih menggunakan kalkulator.

c) Estetikapencatatanjugatidakbaguskarenajikaadakesalahan,pencatatanharus di coret/dihapus manual tidak bisa di edit.

B. Kondisi yang diharapkan

a) Jikapencatatansudah dilakukansecaraelektronik,tentunya pekerjaanmenjadi efektif dan efisien karena hanya membutuhkan waktu 15 menit untuk memprint data laporan uang pemakaian Bahan Bakar Minyak (BBM) setiap dibutuhkan.

b) Pencatatan secara elektronik meminimalisir terjadinya selisih uang karena sudah tertera berapa uang yang harusnya tersisa dan yang telah digunakan. Data ini juga menjadi pengingat jika uang pemakaian Bahan Bakar Minyak (BBM) sudah menipis, maka harus dilakukan pengisian kembali

c) Apabila adanya kesalahan tulis keterangan atau nominal pemakaian Bahan Bakar Minyak (BBM) tentunya mengedit data pengeluaran sangat mudah. Ketika pimpinan mencari data-data tertentu juga membutuhkan waktu yang singkat untuk mencarinya.

14

3.5. Analisis Penyebab Isu dengan Diagram Fishbone

Surroundings System

Nominal struk dari pom

bensin tidak sesuai dengan permintaan dana oleh driver

Pengembalian Surat

Pertanggungjawaban (SPJ)

pemakaian BBM dari driver terlambat

Belum melakukan pencatatan secara digital

Lemahnya pemahaman

pegawai tentang tata kelola pencatatan yang baik

Belum adanya tempat arsip khusus Surat

Pertanggungjawaban (SPJ)

Belum optimalnya pencatatan pemakaian uang Bahan Bakar

Minyak (BBM) di Poltekkes Kemenkes Jakarta III Tahun 2022

Keterampilan dan

kreatifitas pegawai kurang

pemakaian BBM

Supplier Skills

15

3.6. Alternatif Pemecahan Isu

Untuk mengatasi isu tersebut agar dapat teratasi dan tidak menimbukan dampak yang tidak diharapkan di kemudian hari, maka penulis mengajukan beberapa alternatif pemecahan isu tersebut diantaranya :

1) Pencatatan pemakaian uang Bahan Bakar Minyak (BBM) menggunakan

Visual Basic for Application (VBA) pada Aplikasi Microsoft Excel

2) Pencatatan pemakaian uang Bahan Bakar Minyak (BBM) menggunakan aplikasi

Microsoft Word

3) Pencatatanpemakaian uangBahan BakarMinyak (BBM) menggunakan aplikasi

Microsoft Access

3.7. Gagasan Kreatif Pemecahan Isu

Pencatatan pemakaian uang Bahan Bakar Minyak (BBM) umumnya menggunakan angka-angka. Maka dari itu aplikasi yang cocok untuk pencatatan tersebut adalah aplikasi

Microsoft Excel. Excel merupakan aplikasi yang umum dan kebanyakan orang sudah menguasainya. Kemampuan penjumlahan, pengkodean, dan analisa grafik juga bisa dilakukan pada aplikasi ini.

Dari beberapa pilihan alternatif pemecahan isu diatas dan setelah melakukan diskusi dengan mentor penulis menyimpulkan gagasan kreatifnya adalah “Optimalisasi pencatatan pemakaian uang Bahan Bakar Minyak (BBM) menggunakan Visual Basic for Application (VBA) pada Aplikasi Microsoft Excel di Poltekkes Kemenkes Jakarta III Tahun 2022”.

16

BAB IV RANCANGAN AKTUALISASI

4.1. Nilai-nilai Dasar PNS

Pada tanggal 27 Juli 2021, Presiden Joko Widodo resmi meluncurkan core value Aparatur Sipil Negara (ASN) yaitu BerAKHLAK. Peluncuran Core Value ini bertujuan untuk menyeragamkan nilai-nilai dasar bagi seluruh ASN di Indonesia sehingga dapat menjadi fondasi budaya kerja ASN yang profesional. Core Value BerAKHLAK merupakan singkatan dari Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif (Pratiwi, 2021).

A. Berorientasi Pelayanan

 Memahami dan memenuhi kebutuhan masyarakat.

 Ramah, cekatan, solutif, dan dapat diandalkan.

 Melakukan perbaikan tiada henti.

Definisi pelayanan publik sebagaimana tercantum dalam UU Pelayanan Publik adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan perundang-undangan bagi setiap warga negara dan penduduk atas barang, jasa, dan/atau pelayanan administratif yang disediakan oleh penyelenggara pelayanan public. (Modul LAN Berorientasi Pelayanan)

Nilai Dasar ASN Berorientasi Pelayanan bertujuan agar menjadi pedoman perilaku bagi para ASN dan menciptakan budaya kerja yang mendukung tercapainya kinerja terbaik. Keberhasilan implementasi Nilai Dasar ASN apabila telah terinternalisasi dan teraktualisasidalamperilakupegawaiASN, khususnya dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. (PPT LAN Berorientasi Pelayanan)

B. Akuntabel

 Melaksanakan tugas dengan jujur, bertanggung jawab, cermat, disiplin dan berintegritas tinggi.

 Menggunakan kekayaan dan barangmilik negara secara bertanggung jawab, efektif dan efisien.

 Tidak menyalahgunakan kewenangan jabatan.

Akuntabel dapat dipahami sebagai sikap jujur dan bertanggungjawab, memiliki disiplin dan berintegritas yang tinggi dalam setiap pelaksanaan tugas. Berkaitan dengan hal ini dalam tugas-tugas kedinasan, ASN dituntut untuk menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara bertanggungjawab, efektif dan efisien.

17

C. Kompeten

 Meningkatkan kompetensi diri untuk menjawab tantangan yang selalu berubah.

 Membantu orang lain belajar.

 Melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik.

Untuk menjalan tugas dan fungsinya peningkatan kompetensi sangat penting dilakukannya, dengan kompetensi yang semakin baik memungkinkan bagi ASN untuk dapat memberikan pelayanan yang terbaik juga sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya

D. Harmonis

 Menghargai setiap orang apapun latar belakangnya.

 Suka menolong orang lain.

 Membangun lingkungan kerja yang kondusif.

Penting bagi setiap ASN untuk dapat menciptakan dan membangun lingkungan kerja yang kondusif dan harmonis. Kenyamanan dan keharmonisan lingkungan kerja mendorong atau memotivasi ASN untuk lebih produktif dalam bekerja.

E. Loyal

 Memegang teguh ideologi Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik

Indonesia Tahun 1945, NKRI serta pemerintahan yang sah.

 Menjaga nama baik sesama ASN, Pimpinan, Instansi, dan Negara.

 Menjaga rahasia jabatan dan negara.

Dengan nilai dasar ini ASN harus dapat menjaga nama baik sesama ASN, nama baik pimpinan, nama baik instansi dan tentu saja harus selalu dapat menjaga nama baik negara. Konsekuensi logis dari adanya loyalitas dan kesetiaan adalah setiap ASN harus selalu menjaga rahasia jabatan dan negara.

F. Adaptif

 Cepat menyesuaikan diri menghadapi perubahan.

 Terus berinovasi dan mengembangkan kreativitas.

 Bertindak proaktif.

Nilai dasar adaptif dapat dilakukan dengan terus menerus berinovasi dengan mengembangkan kreativitas. Setiap pegawai juga harus selalu bertindak proaktif dan tidak hanya berpangku tangan namun harus responsif dengan berbagai masalah yang

18

berkembang serta mampu menjadi bagian dari solusi dalam menyelesaikan berbagai persoalan yang dihadapi organisasi.

G. Kolaboratif

 Memberi kesempatan kepada berbagai pihak untuk berkontribusi.

 Terbuka dalam bekerja sama untuk menghasilkan nilai tambah.

 Menggerakkan pemanfaatan berbagai sumber daya untuk tujuan bersama.

Dengan nilai dasar ini dalam pelaksanaan tugas dan fungsinya diharapkan ASN mampu berkolaborasi dengan berbagai unsur baik dalam organisasi maupun diluar organisasi. Keterbukaan dalam bekerja sama, dan mencari solusi bersama akan dapat menghasilkan nilai tambah, dan mempercepat mencapai tujuan bersama.

19

4.2.

Unit Kerja : Direktorat Poltekkes Kemenkes Jakarta III

Isu yang diangkat : Belum optimalnya pencatatan pemakaian uang Bahan Bakar Minyak (BBM)

di Poltekkes Kemenkes Jakarta III Tahun 2022

Gagasan Pemecahan Isu : Optimalisasi pencatatan pemakaian uang Bahan Bakar Minyak (BBM)

Menggunakan Visual Basic for Application (VBA) pada Microsoft Excel

No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Output / Hasil Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan

1. Persiapan dan

Permintaan

izin untuk

memulai

pelaksanaan

kegiatan

aktualisasi

kepada mentor

1. Membuat janji temu dengan mentor

Tersedianya jadwal pertemuan

Menanyakan kesediaan mentor dengan sopan dan ramah untuk melakukan konsultasi (Berorientasi Pelayanan)

Kontribusi Terhadap Visi/Misi Organisasi Penguatan Nilai Organisasi

3.

kegiatan aktualisasi

Tersampaika

nnya alur pelaksanaan

Berinovasi dan berfikir kreatif mengenai alur pelaksanaan aktualisasi tanpa menyalahi peraturan atau Undang-undang yang berlaku (adaptif, loyal)

Kegiatan Persiapan dan Penyampaian Gagasan isu yang dipilih sesuai dengan Misi Poltekkes Jakarta III yaitu: Menguatkan tata kelola bidang akademik dan umum yang akuntabel, profesional dan transparan.

Nilai organisasi Poltekkes Jakarta III yaitu “BERADAB”.

Pada kegiatan Persiapan dan Penyampaian Gagasan isu yang dipilih, memperkuat nilai organisasi:

1. Beriman dan bertaqwa kepada Tuhan yang Maha Esa (selalu membaca salam setiap bertemu dengan orang lain, membaca doa sebelum memulai pekerjaan)

konsultasi dan Terbentuknya diskusi pemecahan

Terbuka dalam bekerja sama untuk merumuskan pemecahan masalah dan

2. Etika (bersikap sopan dan santun pada saat meminta izin atasan dan mentor)

20
Matrik Rancangan Aktualiasasi Tabel 4.1. Penerapan Ber-AKLHAK pada saat penyelesaian isu 2. Menjelaskan alurpelaksanaan Melakukan

No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Output / Hasil Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan

Kontribusi Terhadap

Visi/Misi Organisasi Penguatan Nilai Organisasi diskusi dengan mentor masalah yang terjadi bertanggung jawab terhadap tugas yang diberikan (kolaboratif, akuntabel)

3. Rasional (Berfikir secara logika untuk menetapkan isu yang paling mendesak)

4. Amanah (dapat dipercaya untuk membuat sebuah inovasi)

4. Menerima masukan yang diberikan mentor

Tersedianya rangkuman catatan konsultasi

Selalu menerima masukan yang positif dengan senang hati dan tidak berpuas diri dengan pendapat sendiri (harmonis, kompeten)

5. Dedikasi (Mengorbankan waktu dan tenaga agar mencapai hasil yang maksimal)

6. Akuntabilitas dan transparan ( bertanggung jawab atas tugas jabatan)

5. Meminta izin kepada mentor untuk melaksanakan kegiatan

Tersedianya dokumen persetujuan mentor dan atasan

Meminta izin dengan sopan, dan izin yang diberikan atasan menandakan bahwa saya mampu bertanggungjawab serta melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik (Berorientasi Pelayanan, akuntabel, kompeten)

7. Berkarakter (memiliki sikap dan perilaku yang baik ketika bersosialisasi)

2. Penyusunan rancangan format digital dan pengumpulan

1. Mengumpulkan danmempelajari sumberreferensi untuk format form digital

Tersedinya sumber referensi yang di perlukan

Menambah wawasan tentang pembuatan system pencatatan digital (kompeten)

Kegiatan Penyusunan rancangan format digital dan pengumpulan data dukungnya sesuai dengan

Nilai organisasi Poltekkes Jakarta III yaitu “BERADAB”.

Pada kegiatan Penyusunan rancangan format digital dan

21

Visi/Misi Organisasi Penguatan Nilai Organisasi data

dukungnya

2. Mengumpulkan data-data dukung yang diperlukan seperti buku pencatatan manual, dan Surat Pertanggungjaw aban (SPJ)

3. Mendesain format form yang cocok

Tersedianya buku pencatatan manual dan Surat Pertanggungj awaban (SPJ)

Bekerja sama dengan pihak terkait untuk pengumpulan data dukung (kolaboratif, harmonis)

Misi Poltekkes Jakarta III yaitu: Menguatkan tata kelola bidang akademik dan umum yang akuntabel, profesional dan transparan.

pengumpulan data dukungnya, memperkuat nilai organisasi:

1. Beriman dan bertaqwa kepada Tuhan yang Maha Esa (selalu membaca salam setiap bertemu dengan orang lain, membaca doa sebelum memulai pekerjaan)

2. Etika (bersikap sopan dan santun pada saat meminta izin atasan dan mentor)

4. Mendiskusikan form yangsudah dibuat dengan mentor

Tersedianya desain format form pencatatan digital

Terbentuknya diskusi pemecahan masalah yang terjadi

Mendesain format form dengan cermat dan disiplin (akuntabel)

3. Rasional (Berfikir secara logika bagaimana membuat form yang cocok)

4. Amanah (dapat dipercaya ketika mengumpulkan data-data pendukung)

Membangun hubungan yang baik dengan saling berbagi informasi (harmonis)

5. Dedikasi (Mengorbankan waktu untuk meminta saran dan masukan)

6. Akuntabilitas dan transparan ( bertanggung jawab atas pembuatan format form digital)

5. Meminta saran dan masukan Tersedianya rangkuman Mendengarkan masukan dan melakukan perbaikan yang di anggap perlu agar

7. Berkarakter (memiliki sikap dan perilaku yang baik ketika bersosialisasi)

22
Kegiatan Tahapan Kegiatan Output / Hasil Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan
Terhadap
No.
Kontribusi

No. Kegiatan

Tahapan Kegiatan Output / Hasil Keterkaitan Substansi

Mata Pelatihan

Kontribusi Terhadap

Visi/Misi Organisasi Penguatan Nilai Organisasi

3. Pembuatan digitalisasi

pencatatan pada aplikasi excel

dari pihak

terkait catatan konsultasi

6. Melakukan finalisasi format form sesuai

dengan saran mentor dan pihak terkait

Tersedianya desain format form pencatatan digital yang

sudah final

mencapai hasil yang maksimal (Berorientasi

Pelayanan)

Cepat melakukan perubahan format form sesuai yang disarankan

mentor dan pihak terkait

dengan tetap berpegang

teguh terhadap peraturan

yang berlaku (Adaptif, loyal)

1. Mencari referensi cara membuat pencatatan secara digital

melalui aplikasi excel

2. Membuat format form ke aplikasi excel

Tersedinya sumber referensi yang di perlukan

Menggunakan media internet untuk mencari

referensi (adaktif)

Kegiatan Pembuatan system pencatatan secara digital pada aplikasi

excel sesuai dengan Misi

Poltekkes Jakarta III

yaitu:

Nilai organisasi Poltekkes Jakarta III yaitu “BERADAB”.

Pada kegiatan Pembuatan system

pencatatan secara digital pada aplikasi excel, memperkuat nilai organisasi:

Tersedianya format form digital

Melaksanakan pembuatan format form dengan efektif dan efisien (akuntabel)

Menguatkan tata kelola bidang akademik dan umum yang akuntabel,

1. Beriman dan bertaqwa kepada

Tuhan yang Maha Esa (selalu membaca salam setiap bertemu dengan orang lain, membaca

23

3. Melakukan editing menggunanan Visual Basic for Application (VBA)

4. Menguji keberhasilan sistem yang dibuat dengan menginput data

Tersedianya system pencatatan sesuai dengan rancangan

Mata Pelatihan

Proses editing dilakukan secara cermat dan teliti (akuntabel)

Kontribusi Terhadap

Visi/Misi Organisasi Penguatan Nilai Organisasi

profesional dan transparan.

doa sebelum memulai pekerjaan)

2. Etika (bersikap sopan dan santun pada saat meminta izin atasan)

Tersedianya system pencatatan digital yang dapat beroperasi

Bekerja sama dengan pihak terkait mengenai pengujian system pencatatan dengan tetap menjaga rahasia instansi (kolaboratif, loyal)

3. Rasional (Berfikir secara logika agar pembuatan system pencatatan digital berjalan lancar)

4. Amanah (dapat dipercaya pada saat pembuatan system pencatatan)

5. Meminta izin untuk bertemu mentor dan atasan

Tersedianya jadwal pertemuan

Menanyakan kesediaan mentor dan atasan dengan sopan dan ramah untuk melakukan konsultasi (Berorientasi Pelayanan)

5. Dedikasi (Mengorbankan waktu dan tenaga agar system pencatatan dapat beroperasi dengan baik)

6. Akuntabilitas dan transparan ( jujur dan bertanggung jawab pada saat pengerjaan system pencatatan)

6. Menyampaikan hasil sistem digital yang telah dibuat

Tersampaika nnya hasil sistem digital yang telah dibuat

Tersajinya tugas dengan kualitas terbaik (kompeten)

7. Berkarakter (memiliki sikap dan perilaku yang baik ketika bersosialisasi)

24
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Output / Hasil Keterkaitan Substansi

No. Kegiatan

Tahapan Kegiatan Output / Hasil Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan

7. Melakukan diskusi terhadap sistem pencatatan digital yang telah dibuat

8. Menerima kritik dan masukan untuk perbaikan sistem pencatatan

Terbentuknya diskusi pemecahan masalah yang terjadi

Membangun hubungan yang baik dengan saling

berbagi informasi (harmonis, kolaboratif)

Kontribusi Terhadap

Visi/Misi Organisasi Penguatan Nilai Organisasi

4. Pelaksanaan sosialisasi cara penggunaan sistem pencatatan digital

1. Membuat janji bertemu dengan atasan dan mentor

Tersedianya rangkuman catatan perbaikan system

Tersedianya jadwal pertemuan

Bersikap menghargai

pendapat setiap orang yang

memberi masukan (harmonis)

Mengkomunikasikan

jadwal bertemu dengan

sopan dan santun kepada atasan dan mentor (Berorientasi Pelayanan)

Kegiatan Pelaksanaan sosialisasi cara

penggunaan system

pencatatan digital sesuai

dengan Misi Poltekkes

Jakarta III yaitu:

Nilai organisasi Poltekkes Jakarta III yaitu “BERADAB”.

Pada kegiatan Pelaksanaan sosialisasi cara penggunaan system

2. Mendiskusikan proses pelaksanaan sosialisasi

Terbentuknya diskusi untuk pelaksanaan sosialisasi

Membangun hubungan yang baik dengan saling berbagi informasi (harmonis, kolaboratif)

3. Membuat undangan Tersedianya undangan Bekerjasama dengan berbagai pihak agar

Menguatkan tata kelola

bidang akademik dan umum yang akuntabel, profesional dan transparan.

pencatatan digital, memperkuat nilai organisasi:

1. Beriman dan bertaqwa kepada

Tuhan yang Maha Esa (selalu membaca salam setiap bertemu dengan orang lain, membaca doa sebelum memulai pekerjaan)

25

kegiatan sosialisasi kegiatan sosialisasi kegiatan sosialisasi dapat berjalan lancar (kolaboratif)

4. Membuat alat bantu untuk melancarkan kegiatan sosialisasi

Tersedianya alat presentasi seperti Power Point dan Link Zoom Meeting

Menggunakan alat bantu digital agar mempermudah kegiatan. Pembuatan slide Power Point dilakukan dengan cermat dan disiplin (adaktif, akuntabel)

Visi/Misi Organisasi Penguatan Nilai Organisasi

2. Etika (bersikap sopan dan santun pada saat meminta izin atasan dan mentor)

3. Rasional (Berfikir secara logika untuk membuat alat bantu kegiatan sosialisasi)

4. Amanah (dapat dipercaya untuk mengadakan kegiatan sosialisasi)

5. Dedikasi (Mengorbankan waktu tenaga agar kegiatan sosialisasi berjalan lancar)

5. Mempresentasik an hasil pembuatan system pencatatan digital

Tersampaika nnya presentasi mengenai system pencatatan digital

Meningkatkan kompetensi public speaking agar dapat memberikan penampilan presentasi yang baik (kompeten)

6. Akuntabilitas dan transparan (bertanggung jawab atas kegiatan yang dilakukan)

7. Berkarakter (memiliki sikap dan perilaku yang baik ketika kegiatan berlangsung)

6. Membuat daftar hadir peserta sosialisasi

Tersedianya dokumen daftar hadir peserta

Bertanggung jawab terhadap kegiatan sosialisasi yang dilaksanakan (akuntabel)

26
Kegiatan Tahapan Kegiatan Output / Hasil Keterkaitan Substansi
No.
Mata Pelatihan Kontribusi Terhadap

No. Kegiatan

Tahapan

Kegiatan Output / Hasil Keterkaitan Substansi

7. Menerima

masukan dan evaluasi mengenai kegiatan

Tersedianya

Catatan

Rangkuman

saran

Mata Pelatihan

Selalu menerima masukan

yang positif dengan senang

hati dan tidak berpuas diri

dengan pendapat sendiri

(harmonis, kompeten)

Kontribusi Terhadap

Visi/Misi Organisasi

Penguatan Nilai Organisasi

27

4.3. Penjadwalan

Rencana pelaksanaan rancangan aktualisasi di Poltekkes Kemenkes Jakarta III

dilaksanakan mulai tanggal 28 Juli 2022 sampai dengan 02 September 2022. Adapun rincian rencana jadwal kegiatan aktualisasi sebagaimana ditunjukkna pada Tabel Rencana Jadwal

Kegiatan Aktualisasi sebagai berikut:

Tabel 4.3 Rencana Jadwal Kegiatan Aktualisasi

No. Kegiatan Juli Agust Sept IV I II III IV V I

1. Persiapan dan Permintaan izin untuk memulai pelaksanaan kegiatan aktualisasi kepada mentor

2. Penyusunan rancangan format digital dan pengumpulan data dukungnya

3. Pembuatan digitalisasi pencatatan pada aplikasi excel

4. Pelaksanaan sosialisasi cara penggunaan sistem pencatatan digital

28

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Tahapan Distance Learning (DL) dilaksanakan selama 22 hari pada tanggal 28 Juni sampai 27 Juli 2022 sudah berlangsung dengan baik. Secara garis besar tujuan dari orientasi ini sudah tercapai yaitu memberikan pengetahuan dan pengalaman yang mendasar tentang sikap dan perilaku bela negara, Nilai-nilai dasar PNS, Kedudukan dan peran PNS untuk mendukung terwujudnya Smart Governance, serta membuat rancangan aktualisasinya.

Diharapkan peserta Latsar dapat menjadi pribadi yang mampu mengimplementasikan nilai BerAKHLAK (Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, Kolaboratif) dan professional dalam melaksanakan tugas dan fungsi jabatannya.

29

BAB VI PENUTUP

6.1. Permohonan Maaf atas Hal-hal yang Kurang Berkenan

Penulis mengucapkan permohonan maaf yang sebesar-besarnya jika dalam mengikuti pelaksaan kegiatan Distance Learning terdapat kesalahan dan hal-hal yang kurang berkenan, baik dari ucapan maupun perilaku yang disengaja maupun tidak sengaja kepada pihak penyelenggara, Tutor, Mentor, Coach, Penguji, dan Rekan-rekan Kelompok 38 A.

6.2. Permohonan Masukan yang Membangun

Penulis menyadari bahwa laporan ini tidak sepenuhnya sempurna, masih terdapat kekurangan dan keterbatasan dalam penulisan, oleh karena itu penulis mengharapkan kritikan dan saran membangun untuk kesempurnaannya. Atas kritikan dan saran yang diberikan penulis mengucapkan terima kasih.

30

DAFTAR PUSTAKA

Peraturan LAN No. 1 Tahun 2021 TentangPelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil diakses

pada https://peraturan.bpk.go.id/Home/Details/191917/peraturan-lan-no-1-tahun-2021

Permen PAN dan RB Nomor 53 tahun 2018 tentang Jabatan Fungsional Analis Pengelolaan

Keuangan Anggaran Pendapatan Dan Belanja Negara diakses pada

https://peraturan.bpk.go.id/Home/Details/132571/permen-pan-rb-no-53-tahun-2018

Undang-undang No. 5 Tahun 2014 Tentang Aparatur Sipil Negara diakses pada

https://peraturan.bpk.go.id/Home/Details/38580/uu-no-5-tahun-2014

Website Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Jakarta III diakses pada

https://www.poltekkesjakarta3.ac.id/jakarta3/page/profil-poltekkes-jakarta-iii

RBA Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Jakarta III Tahun 2022

Mirdin, A. A. (2021). Modul Berorientasi Pelayanan: Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

Handoko, R. (2021). Modul Akuntabel: Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

Jalis, A. (2021). Modul Kompeten: Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

Sembodo, J. (2021). Modul Harmonis: Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

Rahmanendra, D. (2021). Modul Loyal: Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil. Jakarta:

Lembaga Administrasi Negara.

Suwarno, Y. (2021). Modul Adaptif: Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

Sejati, T. A. (2021). Modul Kolaboratif: Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

Pratiwi, Y. R. (2021). BerAKHLAK, jadi Core Value ASN , dimanakah nilai Anti Korupsi?.

Jakarta: DJKN Kemenkeu diakses pada

https://www.djkn.kemenkeu.go.id/artikel/baca/14178/BerAKHLAK-jadi-Core-Value-ASNdimanakah-nilai-Anti-Korupsi.html

RANCANGAN AKTUALISASI

Optimalisasi pencatatan pemakaian uang Bahan Bakar Minyak

(BBM) menggunakan Visual Basic for Application (VBA) pada

Aplikasi Microsoft Excel di Poltekkes Kemenkes Jakarta III Tahun 2022

PROFIL PESERTA

Nama : Rati Agustia, S.S.T.

NIP : 199408312022032002

Pendidikan : D-IV Akuntansi

Jabatan : Analis Pengelolaan Keuangan APBN Ahli Pertama

Unit Kerja : Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Jakarta III

Agenda Style

PROFIL INSTANSI

Get a modern PowerPoint Presentation that is beautifully designed. 02

ANALISIS ISU INSTANSI

Get a modern PowerPoint Presentation that is beautifully designed. 03

KEGIATAN RANCANGAN AKTUALISASI

Get a modern PowerPoint Presentation that is beautifully designed. 04

RENCANA JADWAL KEGIATAN AKTUALISASI

01

1. PROFIL INSTANSI

Menyaksikan
Selamat

2. ANALISIS ISU INSTANSI

IDENTIFIKASI ISU

Kurang efisiensinya pendistribusian

fee vaksinator di Poltekkes

Kemenkes Jakarta III Tahun 2022

Belum optimalnya pencatatan

pemakaian uang Bahan Bakar

Minyak (BBM) di Poltekkes

Kemenkes Jakarta III Tahun 2022

Belum adanya SOP penyusunan

Laporan Keuangan di Poltekkes

Kemenkes Jakarta III Tahun 2022

COMPUTER REPAIR & SUPPORT
01 03 02

FAKTA KASUS

1. Kurang efisiensinya pendistribusian fee vaksinator di Poltekkes Kemenkes Jakarta III Tahun 2022

Pendistribusian fee nya masih menggunakan uang cash. Tentunya cara ini tidak efektif dan efisien. Karena akan membutuhkan waktu untuk tarik uang tunai di bank dan kemungkinan salah nominal pendistribusian juga besar

2. Belum adanya SOP penyusunan Laporan Keuangan di Poltekkes Kemenkes Jakarta III Tahun 2022

Belum adanya SOP penyusunan Laporan Keuangan, sehingga bagi pegawai baru tentunya akan sulit mempelajari prosedur dari pekerjaan tersebut. Hal ini tentunya akan berpengaruh pada kinerja pegawai dan instansi.

3. Belum optimalnya pencatatan pemakaian uang Bahan Bakar Minyak (BBM) di Poltekkes Kemenkes Jakarta III Tahun 2022

Masih manual pada buku. Setiap bulan, harus membuat format tabel menggunakan penggaris dan pulpen. Belum adanya pencatatan secara digital membuat pekerjaan tidak efektif dan efisien karena membutuhkan waktu yang lama untuk membuatnya.

Penetapan Core Isu

COMPUTER REPAIR & SUPPORT

 Keterkaitan Penyebab Isu dengan Kedudukan dan Peran PNS untuk

Mendukung Terwujudnya Smart Governance

ASN yang unggul adalah yang selaras dengan perkembangan zaman

serta memiliki kualitas kinerja melalui inovasi dan pemanfaatan

teknologi. Maka dari itu ASN harus bergerak dari proses manual ke

digital agar terwujudnya Smart Governance. Pencatatan secara manual

menjadi penghambat banyak hal. Agar hal ini tidak terjadi tentu

dibutuhkan inovasi bagaimana agar pencatatan yang dilakukan memiliki

value yang bagus, tidak hanya sekedar pencatatan saja tapi juga bisa

menjadi bahan evaluasi bagi atasan. Pemanfaatan teknologi banyak

memberikan manfaat baik dari segi efisiensi waktu maupun dari

penghematan pembelian alat tulis.

COMPUTER REPAIR & SUPPORT
Dampak Jika Masalah Tidak Diselesaikan !! Tidak Efisien 01 Kesalahan Hitung 02 Estetika Pencatatan Kurang Bagus 03

Kondisi yang Diharapkan

Efisiensi Waktu

Meminimalisir Kesalahan

Pencatatan

Estetika Pencatatan Bagus

COMPUTER REPAIR & SUPPORT

Analisis Penyebab Isu dengan Diagram Fishbone

Alternatif Pemecahan Isu

Pencatatan pemakaian uang Bahan

Bakar Minyak (BBM) menggunakan

Visual Basic for Application (VBA)

pada Aplikasi Microsoft Excel

Pencatatan pemakaian uang Bahan

Bakar Minyak (BBM) menggunakan

aplikasi Microsoft Access

Pencatatan pemakaian uang Bahan

Bakar Minyak (BBM) menggunakan

aplikasi Microsoft Word

3. 1. 2.

Gagasan Kreatif Pemecahan Isu

Pencatatan pemakaian uang Bahan Bakar Minyak (BBM) umum nya menggunakan angka-angka. Maka dari itu aplikasi yang cocok untuk pencatatan tersebut adalah aplikasi MicrosoftExcel .

Excel merupakan aplikasi yang umum dan kebanyakan orang sudah menguasainya. Kemampuan penjumlahan, pengkodean, dan analisa grafik juga bisa dilakukan pada aplikasi ini.

Optimalisasi pencatatan pemakaian uang Bahan

Bakar Minyak (BBM) menggunakan Visual Basic for Application

(VBA) pada Aplikasi Microsoft Excel di Poltekkes Kemenkes

Jakarta III Tahun 2022” .

3. Kegiatan Rancangan Aktualisasi

1. Persiapan dan Permintaan Izin

Janji Temu Mentor Konsultasi Terima Masukan Meminta izin
Buat

2. Penyusunan Rancangan Format Digital dan Pengumpulan Data Dukung

Mengumpulkan

dan
Mendesain Format Diskusi Saran dan Masukan Finalisasi Format
Sumber Referensi
Data Dukung

3. Pembuatan Digitalisasi Pencatatan pada Excel

Sumber Referensi Membuat Format Pencatatan ke Excel Editing dengan VBA Uji Keberhasilan Diskusi dengan Mentor Perbaikan
Mencari

4. Pelaksanaan Sosialisasi

Buat Undangan Sosialisasi
Bantu Presentasi Presentasi
Hadir Peserta Evaluasi Kegiatan
Buat Janji Temu Mentor Diskusi
Buat Alat
Buat Daftar

4. Rencana Jadwal Kegiatan Aktualisasi

SEKIAN

Terimakasih Kepada:

 Ibu drg. Yana Yojana, MA. selaku Tutor Agenda I

 Ibu Dr. drg. Siti Nur Anisah, MPH selaku Tutor Agenda II

 Bapak Ahmad Wajedi, S.Pd, M.Kes elaku Tutor Agenda III, IV, dan Coach

 Ibu Saptorini Kartika Dewi, SE selaku Mentor

 Bapak Aldine Andriza Harahap, SE, MKM selaku Kepala Subtansi Bagian Keuangan dan BMN Poltekkes Kemenkes Jakarta III

 Ibu Verawati Lenny M, SKM, MKM. selaku Penguji Rancangan Aktualisasi

 Semua pihak yang telah membantu

Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.