LAPORAN SEMINAR RANCANGAN AKTUALISASI
PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN III ANGKATAN
OPTIMALISASI EDUKASI PERAWATAN KATETER DAN DOKUMENTASI
BUNDLE INFEKSI SALURAN KEMIH DENGAN PEMBUATAN MEDIA
EDUKASI VIDEO DI RUANG RAWAT INAP KHUSUS LANTAI 3
RSUP Dr. HASAN SADIKIN BANDUNG
DISUSUN OLEH : SARAH ANJANI
NIP. 199702222022032004
BALAI PELATIHAN KESEHATAN CIKARANG
KEMENTERIAN KESEHATAN RI
2022
1
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN RANCANGAN AKTUALISASI
OPTIMALISASI EDUKASI PERAWATAN KATETER URIN DAN BUNDLE
INFEKSI SALURAN KEMIH DENGAN PEMBUATAN MEDIA EDUKASI VIDEO DI RUANG RAWAT INAP KHUSUS LANTAI 3
RSUP Dr. HASAN SADIKIN BANDUNG
Telah di seminarkan,
Tanggal 25 Juli 2022, di Bapelkes Cikarang
Coach Mentor
Dr. drg. Siti Nur Anisah, MPH NIP. 196509141992032004
Arip Hidayat, S.Kep., Ners NIP. 19660102199032001
Penguji Drs. Suherman, M.Kes NIP. 196508121986031004
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas kebaikan, pimpinan, perlindungan yang terus dilimpahkan selama penulis menjalani kehidupan di dunia. Puji syukur juga disampaikan atas kesempatannya untuk mengikuti Latsar CPNS Kemenkes RI 2022 yang walaupun berjalan secara online, tidak mengurangi nilai-nilai yang ingin ditanamkan. Puji dan syukur penuliS panjatkan atas tersusunnya laporan rancangan aktualisasi yang penulis harapkan dapat menjadi suatu masukan, bukan hanya bagi Kemenkes RI namun untuk para sejawatdi instansi setempat, guna menunjangkesembuhan dan perbaikan keadaan pasien.
Laporan rancangan aktualisasi ini dibuat sebagai salah satu upaya penerapan nilai- nilai dasar Aparatur Sipil Negara (ASN) yang akan dilaksanakan di lingkungan kerja dan merupakan salah satu syarat penilaian kelulusan pada pendidikan dan pelatihan dasar CPNS Golongan III Kementerian Kesehatan
Republik Indonesia. Besar harapan penulis bahwa laporan ini nantinya dapat menjadi sebuah habituasi bagi penulis sebagai Pegawai Negeri Sipil yang memiliki
nilai-nilai dasar Ber-AKHLAK (Berorientasi pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif) dalam menjalankan tugas sebagai pelayan publik yang berintegritas dan profesional, pelaksana kebijakan publik, serta sebagai perekat dan pemersatu bangsa.
Dalam penyusunan laporan ini, tidak terlepas dari dukungan, bimbingan, bantuan, serta saran dan nasehat dari berbagai pihak. Untuk itu, dalam kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :
1. dr. Yana Akhmad, Sp.PD-KP, MMRS selaku Plt. Direktur Utama RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung
2. Drs. Suherman, M.Kes selaku Kepala Balai Pelatihan Kesehatan Cikarang dan penguji rancangan aktualisasi.
3. Fatrisia Madina, S.Kp., MM selaku Koordinator Bidang Pelayanan
Keperawatan.
4. Arip Hidayat, S.Kep.,Ners selaku mentor penulis selama Pendidikan Dasar
iii
CPNS
5. Dr. drg. Siti Nur Anisah, MPH, selaku widyaiswara (coach) yang telah memberikan masukan dan arahan dalam penyelesaikan dokumen rancangan aktualiasi ini.
6. Titin Indriani, S.Kep.,Ners, selaku Kepala Ruangan RIK 3 RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung
7. Bapak dan Ibu fasilitator dan seluruh staf pegawai yang ada di lingkungan
Balai Pelatihan Kesehatan Cikarang
8. Seluruh perawat ruangan RIK 3 RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung
9. Orang tua yang telah mendukung dan mendoakan penulis selama mengikuti pelatihan dasar CPNS ini sehingga dapat mengikuti seluruh rangkaian kegiatan.
10. Rekan rekan seperjuangan Angkatan 7 Kelompok A Latsar CPNS Golongan III tahun 2022 yang selalu mendukung, berbagi pengalaman dan kebersamaan.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa penyusunan dokumen rancangan aktualisasi ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, saran dan kritik yang membangun dari berbagai pihak sangat diharapkan untuk penyempurnaan rancangan aktualisasi ini.
Bandung, Juli 2022
Penulis
iv
Sarah Anjani, S.Kep.,Ners
v DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ...................................................................................iii DAFTAR ISI...............................................................................................v DAFTAR GAMBAR.....................................................................................vi DAFTAR TABEL........................................................................................vii DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................x BAB I PENDAHULUAN.............................................................................. 1 1.1 Latar Belakang 1 1.2 Tujuan Aktualisasi......................................................................2 1.2.1 Tujuan Umum.................................................................2 1.2.2 Tujuan Khusus................................................................2 1.3 Manfaat Aktualisasi....................................................................2 BAB II PROFIL INSTANSI TEMPAT AKTUALISASI .................................. 4 2.1 Visi dan Misi Organisasi..............................................................4 2.2 Nilai-Nilai Organisasi..................................................................5 2.3 Tugas Organisasi.......................................................................6 2.4 Profil Ruang RIK 3.....................................................................7 2.5 Uraian Tugas Jabatan Peserta.....................................................9 BAB III ANALISIS ISU DALAM PELAKSANAAN TUGAS DAN FUNGSI.... 11 3.1 Identifikasi Isu dan Analisis Isu Aktual 11 3.2 Keterkaitan Penyebab Isu dengan Kedudukan dan Peran PNS untuk Mendukung Terwujudnya SMART Governance............................19 3.3 Alternatif Pemecahan Masalah sebagai Gagasan Kreatif...............20 3.4 Manfaat Aktualisasi Gagasan Kreatif ..........................................20 BAB IV RENCANA AKTUALISASI............................................................ 22 4.1 Rancangan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar PNS ...............................22 4.2 Rekapitulasi Rencana Penerapan Nilai-nilai Dasar PNS.................22 4.3 Penjadwalan 31 4.4 Aktor yang terlibat dan Perannya dalam Aktualisasi.....................31 DAFTAR PUSTAKA.................................................................................. 33
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2. 1 Struktur Organisasi RSUP Dr.Hasan Sadikin Bandung ....................7
Gambar 3. 1 Grafik Pasien Terpasang Kateter Urin Januari-Juni ......................12
Gambar 3. 2 Fish Bone Analisis Penyebab Isu................................................19
vi
DAFTAR TABEL
Tabel 2. 1 Nilai-nilai Pamingpin Pituin.............................................................5
Tabel 3. 1 Dampak Isu................................................................................15
Tabel 3. 2 Analisis Isu Berdasarkan Kriteria APKL...........................................18
Tabel 3. 3 Keterkaitan dengan substansi Agenda III ......................................20
Tabel 4. 1 Rekapitulasi Rencana Penerapan Nilai-nilai Dasar PNS
Tabel 4. 2 Jadwal Aktualisasi.......................................................................31
Tabel 4. 3 Peran Pihak yang terlibat.............................................................32
vii
....................23
viii DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 Sasaran Kinerja Pegawai (SKP) 34 Lampiran 2 Hasil Survey Perawatan Kateter Urin 35 Lampiran 3 Dokumentasi Coaching dan Mentoring................................................37
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam ketentuan undang-undang No. 5 Tahun 2014 mengenai Aparatur
Sipil Negara yang selanjutnya disingkat ASN terdiri dari Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK). Perbedaan kedua ASN ini adalah PNS memiliki nomor induk nasional sedangkan PPPK diangkat berdasarkan perjanjian kerja dalam batas waktu tertentu yang disesuaikan dengan kebutuhan instansi yang mengangkatnya. Meskipun begitu, fungsi ASN tetaplah sama yakni sebagai pelaksana kebijakan public, pelayan public, serta perekat dan pemersatu bangsa. Pegawai Negeri Sipil (PNS) sebagai unsur utama sumber daya manusia ASN memiliki peranan penting dalam menentukan keberhasilan
penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan. Merujuk pada ketentuan Pasal
63 ayat (3) dan ayat (4) UU ASN, Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) sebelum diangkat menjadi PNS wajib menjalani masa percobaan melalui beberapa tahapan yaitu seleksi, orientasi dan Latihan dasar.
Proses Latihan dasar pada ASN diharapkan dapat menciptakan pegawai
ASN yang professional sebagaimana telah ditetapkan oleh pemerintah mengenai
nilai-nilai dasar (corevalues)BerAKHLAK sebagai dasar penguatan budaya kerja di instansi pemerintahan. Nilai-nilai BerAKHLAK ini terdiri dari Berorientasi pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif dan Kolaboratif. Sebagaimana dalam slogan ASN BerAKHLAK yaitu “Bangga Melayani Bangsa”, PNS berperan penting dalam proses pelayanan public dalam masyarakat, merupakan aset negara yang perlu dikembangkan potensi dan kemampuannya. Sehingga perlunya pelatihan modern yang memaksimalkan pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi sehingga mampu membentuk CPNS yang dinamis, fleksibel dan responsive terhadap perubahan zaman.
Seorang perawat merupakan salah satu profesi ASN baik di wilayah
pemerintahan daerah maupun Kementerian Kesehatan Republik Indonesia selaku pemerintah pusat. Sebagai salah satu pelaksana dalam pelayanan pasien, perawat
1
mengemban tugas yang tidak mudah. Perawat merupakan garda terdepan dalam
peningkatan derajat kesehatan masyarakat secara maksimal. Perawat memiliki
tugas untuk dapat memenuhi kebutuhan bio-psiko-sosio-spiritual masyarakat
sehingga derajat kesehatan dapat tercapai optimal.
Sebagai CPNS yang berada di wilayah Kementerian Kesehatan Republik
Indonesia, maka proses kegiatan pelatihan dasar merupakan suatu hal yang wajib
dilakukan. Termasuk di dalamnya kegiatan aktualisasi, baik dari nilai-nilai yang
telah dipelajari selama MOOC, distancelearningmaupun aktualisasi inovasi yang
dirancang untuk membantu instansi dalam mencapai visi misi dan mengoptimalkan
pelayanan Kesehatan masyakarat. Perawat sebagai ASN yang bekerja di bidang
pelayanan rumah sakit, nilai-nilai dasar BerAKHLAK harus menjadi dasar dalam
melakukan pelayanan kepada masyarakat termasuk melakukan pengamatan
terhadap isu-isu yang berkembang dan menjadi masalah di unit kerja. Oleh karena itu, disusun sebuah laporan kegiatan aktualisasi yang diharapkan dapat mengevaluasi pelaksaan secara teknis sesuai dengan keadaan di lapangan.
1.2 Tujuan Aktualisasi
1.2.1
Tujuan Umum
Mampu mengimplementasikan nilai-nilai dasar ASN yaitu BerAKHLAK (Berorientasi pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif) dalam melaksanakan tugas di lingkungan kerja yaitu RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung.
1.2.2 Tujuan Khusus
1. Mampu mengidentifikasi isu-isu yang ada di unit dan lingkungan kerja.
2. Mampu menganalisis pemecahan isu yang ada agar dapat diselesaikan.
3. Mampu merancang kegiatan dan alternatif untuk pemecahan isu yang diprioritaskan dengan mengimplementasikan nilai BerAKHLAK.
1.3 Manfaat Aktualisasi
1. Bagi individu: penulis dapat mengaplikasikan nilai-nilai dasar ASN, fungsi dan kedudukan, serta aktualisasi untuk menjadi ASN yang BerAKHLAK
2
sebagai wujud dari cinta tanah air dalam kegiatan sehari-hari sesuai tugas pokok dan fungsi nya.
2. Bagi satuan kerja dapat memberikan bahan masukan dan usulan untuk melakukan perbaikan ke arah yang lebih baik, khususnya mengenai penerapan nilai BerAKHLAK (Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, Kolaboratif).
3. Bagi masyakarat: kegiatan aktualisasi yang mengimplementasikan nilai dasar ASN akan menghasilkan ASN yang professional dan dapat memberikan pelayanan optimal bagi masyarakat.
3
BAB II
PROFIL INSTANSI TEMPAT AKTUALISASI
2.1 Visi dan Misi Organisasi
Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Hasan Sadikin adalah rumah sakit yang
terletak di Kota Bandung, Jawa Barat tepatnya di Jalan Pasteur Nomor 38
Bandung. Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Hasan Sadikin diresmikan pada tahun
1923 dengan nama Met Algemeene Bandoengsche Ziekenhui sebagai rumah sakit
pemerintahan Belanda pada saat itu. Padatahun 1984, barulah Rumah Sakit Hasan
Sadikin dikelola oleh pemerintahan Kotapraja Bandung dan berubah nama menjadi
Rumah Sakit Rantja Badak. Pada tahun 1967, Rumah Sakit Rantja Badak berubah
nama menjadi Rumah Sakit Dr. Hasan Sadikin hingga sekarang menjadi Rumah
Sakit Umum Pusat Dr. Hasan Sadikin.
RSHS merupakan rumah sakit vertical utama yang dapat diartikan sebagai
rumah sakit rujukan tertinggi di Provinsi Jawa Barat berdasarkan Surat Keputusan
Menteri No. HK.02.02/MENKES/390/2014 tentang Pedoman Penetapan RS
Rujukan Nasional. Sebagai rumah sakit rujukan tertinggi, RSHS dituntut untuk
memiliki layanan yang lebih dibandingkan dengan rumah sakit kelas B atau C.
layanan rumah sakit meliputi, Instalasi Gawat Darurat, Instalasi Rawat Jalan, Instalasi Rawat Inap, Fasilitas Pemeriksaan Penunjang yang lengkap, dan Instalasi Rawat Khusus.
RSHS memiliki kapasitas 944 tempat tidur dengan enam layanan unggulan terdiri atas Pelayanan Jantung Terpadu, Pelayanan Onkologi, Pelayanan Infeksi, Bedah Minimal Invasif, Kedokteran Nuklirdan Transplantasi Ginjal. Selain itu, RSHS
juga memiliki layanan dokter spesialis dan subspesialis yang diharapkan dapat membantu RSHS dalam memberikan pelayanan kepada pasien secara tepat dan cepat. Status RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung saat ini adalah :
1. Rumah Sakit Pemerintah.
2. Berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Direktur
4
Jenderal Bina PelayananMedik, Kementerian Kesehatan RI. (Rumah Sakit Vertikal Kemenkes)
3. Rumah Sakit tipe A.
4. Rumah Sakit Pendidikan Utama untuk Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran.
5. Rumah Sakit Rujukan Nasional.
6. Pusat Unggulan Nasional dalam Bidang Jantung, Onkologi, dan Kedokteran Nuklir.
7. Rumah Sakit Umum Pusat yang mengampu 7 Rumah Sakit Regional Jawa Barat.
Visi RSHS : Terwujudnya Indonesia Maju Yang Berdaulat, Mandiri, dan
Berkepribadian,Berlandaskan Gotong Royong
Misi RSHS : Mewujudkan Kualitas Hidup Manusia Indonesia yang Tinggi, Maju dan Sejahtera
2.2 Nilai-Nilai Organisasi
Motto Pelayanan: “Kesehatan Anda adalah prioritas kami.”
Tabel 2. 1
Nilai-nilai Pamingpin Pituin
Nilai-nilai Keterangan
Kepemimpinan
Professional
Inovatif
Tulus
Unggul
Integritas
Nilai yang menggambarkan kepeloporan dan menyiapkan talentatalenta terbaik di bidangnya
Nilai berorientasi pada percapaian kinerja melalui jalan kemitraan
Nilai yang menggambarkan keinginan untuk menghasilkan suatu yang baru dan senantiasa melakukan perbaikan secara berkesinambungan
Keinginan untuk memberi tanpa pamrih, proaktif dan responsif
Keinginan untuk menjadi yang terbaik dan menghasilkan kualitas prima
Nilai yang menggambarkan kejujuran, amanah, dan menjunjung etika yang tinggi dalam menjalankantugas
5
Selain tata nilai filosofis, RSHS memiliki janji pelayanan kesehatan yaitu
SIGAP:
1. (S)enyum-Sapa-Salam-SPOan-Santun (5S)
2. (I)novatif dalam berkarya
3. (G)elorakan semangat pelayanan prima
4. (A)manah menjaga keselamatan pasien
5. (P)eduli, perhatian, dan perasaan
2.3 Tugas Organisasi
Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Hasan Sadikin dipimpin oleh Direktur
Utama dan empat Direktur, yaitu (1) Direktur Sumber Daya Manusia, Pendidikan, dan Penelitian, (2) Direktur Pelayanan Medik, Keperawatan dan Penunjang, (3) Direktur Keuangan dan Barang Milik Negara, (4) Direktur Perencanaan, Organisasi dan Umum. Kemudian dibantu oleh Satuan
Pemeriksaan Intern (SPI), 8 Komite Profesi, 19 Kelompok Staf Medis dan 23
Intalasi. Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 62 Tahun 2020 telah ditetapkan Organisasidan Tata Kerja RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung seperti struktur pada Gambar 2.1.
6
Gambar 2. 1
Struktur Organisasi RSUP Dr.Hasan Sadikin Bandung
2.4 Profil Ruang RIK 3
Ruang Rawat Inap Khusus (RIK) lantai 3 atau biasa disebut dengan Paviliun
Parahyangan merupakan ruang rawat inap kelas eksekutif. RIK 3 memiliki
kapasitas 26 tempat tidur terdiri dari 10 tempat tidur Kelas I (dengan pembagian
1 kamar diperuntukkan untuk 2 pasien kelas I), 14 tempat tidur VIP, 1 tempat tidur VVIP dan 1 tempat tidur suiteroom.RIK 3 tidak memiliki kekhususan penyakit
atau bagian perawatan sehingga akan ditemui berbagai macam pasien diantara
nya pasien bedah, kemoterapi, neurologi maupun penyakit dalam.
Ruang rik 3 dipimpin oleh Kepala Ruangan dan dibantu oleh Wakil Kepala
Ruangan. Ada dua puluh satu perawat yang terdiri dari sepuluh orang dengan
jenjang karir sebagai Perawat Klinis III, tujuh orang dengan jenjang karir sebagai
Perawat Klinis II dan empat orang sebagai Perawat Klinis I. Selain itu, Ruang RIK
3 dibantu oleh satu orang petugas administrasi dan 5 orang pekarya.
7
Struktur organisasi ruang RIK 3 antara lain:
Direktur Utama dr. Yana Akhmad, Sp.PD-KP, MMRS
Direktur Pelayanan Medik Keperawatan dan
Penunjang
Dr. Yana Akhmad, dr., SpPD-KP
Koordinator Bidang Pelayanan
Keperawatan
Fatrisia Madina, S.Kp., MM.
Instalasi Rawat Inap
Edwin Armawan., dr., SpOG (K)., MM
Sub Instalasi Rawat Inap Gedung
Rawat Inap Khusus (RIK)
Koordinator Pelayanan Keperawatan
Rawat Inap
Oded Sumarna., M.Kep., Ners
Pengawas Keperawatan
Siti Nurlaelah, S.Kep., Ners., M.Kep
Kepala Ruangan RIK 3
Titin Indriani, S.Kep., Ners
Wakil Kepala Ruangan RIK 3 Yusnita Mardiani, S.Kep., Ners
Bendahara Lina, AMK Sekertaris Winarni, AMK
Bagian Administrasi Pekarya Kesehatan
Perawat Pelaksana
8
2.5 Profil Peserta
Nama : Sarah Anjani, S.Kep., Ners
NIP : 199702222022032004
Jabatan / Golongan : Perawat Ahli Pertama / III-b
Unit Kerja : Ruang Rawat Inap Khusus (RIK) 3
Instansi : RSUP Dr. Hasan Sadikin
Peserta terdaftar sebagai Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) di lingkungan
Kementerian Kesehatan di bawah Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan di unit
kerja RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung, mulai tanggal 1 Maret 2022 sebagai perawat ahli pertama dibawah Bidang Keperawatan dan saat ini bekerja di ruang rawat inap khusus (RIK) 3. Dalam melaksanakan aktualisasi peserta mengacu pada sasaran Kinerja Pegawai (SKP) meliputi:
1. Melakukan tindakan keperawatan pada pasien dengan intervensi pembedahan pada tahap pre/intra/post operasi
2. Melakukan pendokumentasian tindakan keperawatan
3. Melaksanakan fungsi pengarahan pelaksanaan pelayanan keperawatan sebagai ketua tim/perawat
4. Melakukan pemberian penugasan perawat dalam rangka melakukan fungsi ketenagaan perawat
5. Melaksanakan case finding/deteksi dini/penemuan kasus baru pada individu
6. Melakukan pengkajian keperawatan lanjutan pada individu
7. Memberikan konsultasi data pengkajian keperawatan dasar/lanjutan
8. Merumuskan diagnosis keperawatan pada individu
9. Membuat prioritas diagnosa keperawatan dan masalah keperawatan
10. Menyusun rencana tindakan keperawatan pada individu merumuskan, menetapkan tindakan
11. Melakukan komunikasi terapeutik dalam pemberian asuhan keperawatan
12. Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang kompleks pada area medikal bedah
13. Memfasilitasi adapatasi dalam hospitalisasi pada individu
9
14. Melakukan tindakan keperawatan pada kondisi gawat darurat/bencana/kritikal
15. Memberikan dukungan/fasilitasi kebutuhan spiritual pada kondisi kehilangan, berduka atau menjelang ajal dalam pelayanan keperawatan
16. Melakukan tindakan keperawatan pemenuhan kebutuhan nutrisi
17. Melakukan tindakan keperawatan pemenuhan kebutuhan eliminasi
18. Melakukan tindakan keperawatan pemenuhan kebutuhan mobilisasi
19. Melakukan tindakan keperawatan pemenuhan kebutuhan istirahat dan tidur
20. Melakukan tindakan pemenuhan kebutuhan kebersihan diri
21. Melakukan tindakan pemenuhan kebutuhan rasa nyaman dan pengaturan suhu
22. Melakukan pemenuhan kebutuhan oksigenasi kompleks
23. Melakukan komunikasi dengan klien dengan hambatan komunikasi
24. Melakukan pemantauan atau penilaian kondisi pasien selama dilakukan tindakan keperawatan spesifik sesuai kasus dan kondisi pasien
25. Melakukan evaluasi tindakan keperawatan pada individu
26. Melakukan penatalaksanaan manajemen gejala
27. Melakukan perawatan luka
28. Melakukan support kepatuhan terhadap intervensi kesehatan pada individu
29. Melaksanakan manajemen surveilans Hais sebagai upaya pengawasan resiko infeksi dalam upaya preventif pada pelavanan keperawatan
30. Melakukan pengorganisasian pelayanan keperawatan antar shift/unit/fasilitas Kesehatan
31. Melakukan konsultasi keperawatan dan kolaborasi dengan dokter
32. Melakukan upaya peningkatan kepatuhan kewaspadaan standar pada pasien/petugas/pengunjung sebagai upaya pencegahan infeksi
33. Melakukan Pendidikan Kesehatan pada individu
10
BAB III
ANALISIS ISU DALAM PELAKSANAAN TUGAS DAN FUNGSI
3.1 Identifikasi Isu dan Analisis Isu Aktual
Identifikasi isu dilakukan dengan cara environmentalscanning di unit kerja RawatInapKhusus (RIK)lantai 3RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung, berikut ini beberapa identifikasi isu yang telah dirumuskan :
1. Belum optimalnya perawatan kateter urin dan dokumentasi bundleISK di ruang RIK 3 RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung. Infeksi nosocomial atau healthcareAssociatedInfections(HAIs) adalah infeksi yang terjadi di rumah sakit dan menyerang pasien yang sedang dalam proses perawatan, yang tidak ditemukan dan tidak dalam masa inkubasi saat pasien masuk rumah sakit. Kejadian HAIs merupakan bagian dari indikator mutu pelayanan rumah sakit. Salah satu jenis HAIs yaitu Infeksi Saluran Kemih (ISK).
Infeksi saluran kemih (ISK) ini merupakan berkembangbiaknya mikroorganisme di dalam saluran kemih yang dalam keadaan normal tidak mengandung bakteri, virus atau mikroorganisme lainnya. ISK merupakan masalah yang paling sering ditemukan pada pasien yang terpasang kateter urin, ISK menempati urutan pertama pada pasien yang mengalami infeksi nosocomial sekitar 42% (Hooton et al., 2010).
Di RSUP Dr. Hasan Sadikin tindakan pemasangan kateter urin merupakan tindakan yang cukup sering dilakukan kepada pasien sesuai dengan kebutuhan pasien sehingga terdapat resiko terjadinya infeksi saluran kemih pada pasien di RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung. Data yang didapatkan dari PPI RSHS, pada bulan januari hingga juni 2022 didapatkan data jumlah total hari terpasangnya kateter pada pasien yaitu 14.991 hari. Total kejadian ISK di RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung selama 6 bulan ada 3 pasien (0,18%). Walaupun hasilnya sudah melampaui target dengan angka target yaitu <4,7% akan tetapi masih terdapat kasus ISK.
11
ISK dapat disebabkan beberapa hal salah satunya adalah perawatan kateter urin yang dilakukan belum baik dan benar. Berdasarkan hasil observasi di Ruang RIK 3 pelaksanaan perawatan kateter belum dilakukan secara optimal (konsistensi dan keseragaman). Saat dilakukan kuisioner cepat didapatkan hasil adanya perbedaan atau ketidakseragaman dalam tindakan perawatan kateter
seperti pemakaian desinfektan yang beragam (chlorhexidine/betadine/iodin)
yang mana tidak sesuai dengan SPO perawatan kateter terbaru. Hal ini bisa disebabkan oleh belum optimalnya sosialisasi terhadap perawatan kateter urin terbaru. Belum optimalnya perawatan kateter urin dapat dilihat dari kuisioner
kepada 15 perawat, 9 perawat menjawab “kadang-kadang melakukan perawatan kateter”, 5 perawat melakukan perawatan kateter urin hanya saat pemasangan saja, 3 perawat tersebut menjawab tidak melakukan dokumentasi pemantauan
kateter urin sebagai pencegahan ISK. Hal ini dapat disebabkan beberapa faktor antara lain beban kerja perawat yang tinggi dan perawat lebih sering
menggunakan EMR sehingga perawatan kateter urin terlewat atau belum
terdokomentasikan pemantauan perawatan kateter sebagai pencegahan ISK. Diperkuat dengan wawancara kepada kepala ruangan mengatakan adanya dokumentasi yang terlewat 1 atau 2 hari pada bundleISK tiap minggunya.
Berdasarkan data yang didapatkan dari PPI RSHS tahun 2022 bulan januari hingga bulan juni terdapat 40 kejadian suspek ISK dan 3 kejadian konfirmasi ISK dari seluruh ruangan di RSHS. Pada ruang RIK 3 sendiri, bulan juni terdapat 4 pasien yang terpasang kateter urin lebih dari tujuh hari hal ini bisa menjadi resiko ISK bila tidak dilakukan perawatan kateter urin. Berikut diagram pasien terpasang kateter di RIK 3 :
12
Gambar 3. 1 Grafik Pasien Terpasang Kateter Urin Januari-Juni 0 20 40 60 Jan Feb Mar Apr Mei Juni Pasin Terpasang Kateter Urin
Jumlah Hari Jumlah pasien
2 Belum optimalnya proses pelaksanaan transfusi darah pada pasien postoperasidiruangRIK3RSUPDr.HasanSadikinBandung.
Tranfusidarahmerupakansalahsatutindakandasardalamkeperawatan.Transfusi darah merupakan suatu tindakan pemberian darah lengkap maupun komponen darah seperti plasma, sel darah merah atau trombosit melalui intravena. Transfusi darah merupakansuatubagianpentingdalamperawatanpadapasienjikadiberikansecaratepat, makaakanmembantuprosesperawatandandapatmenyelamatkanhiduppasien.Namun, pemberiantransfusiyangkurangbaikakanmenyebabkanterjadinyakomplikasilebihlanjut pada pasien. Transfusi darah biasanya dibutuhkan pada kondisi-kondisi pasien dengan anemia, pasien kecelakaan dan luka bakar, operasi jantungg, transplantasi organ dan pasien yang memerlukan terapi pengobatan dengan darah seperti leukimia, kanker ataupunpenyakitlainsepertithalassemia.TenagaKesehatanyangberperanpentingdalam pelaksaan Tindakan ini, khususnya perawat bertanggung jawab dalam proses perawatan pasien sehingga amatlah penting bagi perawat untuk memperhatikan tindakan transfusi darahyangdikutipdarihasilseminar&workshopolehNs.NurulH(Kepalaruangobservasi intensiveRSUSSoetomoSurabaya). Tahapan transfusidarah diantaranya:
a. Persetujuan dari pasien/keluarga
b. Pengisianformulirpermintaan darahharus jelasdanlengkap
c. Penyediaan conton darah
d. Penyimpanan darah
e. Pelaksanaan transfusidarah
f. Dokumentasi
Pada saat melakukan observasi bulan juni 2022 selama 2 minggu di ruang RIK 3
terdapat setidaknya 37,5% (6 dari 16 pasien) dilakukan transfusi darah post operasi. Dari
4 pasien tersebut, terdapat kejadian saat dilakukan proses transfusi darah infus intravena macetsehinggaterjadilahphlebitis(pembengkakanpembuluhdarahperiferakibatinsersi).
Halinimenyebabkandiharuskanpemasanganjalurintravenaulang,sedangkankondisinya pasien sedang dilakukan transfusi darah dan kantung darah sudah terbuka. Dalam pemberian transfusi darah pengaturan jumlah darah yang masuk ke dalam tubuh sangat
penting.Jikapengaturankecepatanalirandarahterlalucepatbisamenyebabkankelebihan cairanyangbisamenjadipenyebabedemaparuataugagaljantung.Selainitu,pengaturan tetesan yang lama dan darah terlalu lama berada di luar pendingin bisa menyebabkan
13
kualitasdarahberkurangdanberkembangnyabakteriyangdapatmemicureaksitranasfusi seperti demamakibat sepsis. Belum optimalnyapelaksanaan transfusi darah ini mengenai tahappersiapanyaitumemeriksajalurkepatenaninfusdanukuranabocath(jarum)18-20.
3 Belum optimalnya SPO memandikan pasien dengan air di ruang
RIK 3 RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung.
Keberadaaan pasien di rumah sakit selain untuk mendapatkan pengobatan, juga berhak diberikan pelayanan terbaik. Perawat sebagai pemberi asuhan keperawatan dan caregiver bertanggung jawab untuk memenuhi biopsiko-sosiokultural pada pasien yang dikelola. Dengan keadaan pasien yang
lemah, pastilah dibutuhkan bantuan perawat maupun keluarga dalam memenuhi kebutuhan dasarnya. Salah satu contoh kebutuhan dasar yang tidak dapat dipenuhi yaitu kebersihan diri khususnya mandi. Pasien yang di rawat, seringkali melewati kegiatan mandi akibat dari kelemahan maupun kekhawatiran dari terpasangnya alat-alat medis pada pasien. Memandikan pasien merupakan
Tindakan keperawatan mandiri yang dilakukan pada pasien yang tidak mampu mandi secara mandiri atau memerlukan bantuan dan merupakan bagian perawatan higienis total.
Ruang rawat inap khusus lantai 3 merupakan ruang rawat inap yang berisikan pasien kelas I, VIP, VVIP dan Suite. Perawat biasanya memandikan pasien saat pagi hari. Hal ini merupakan tugas dari perawat dinas malam.
Berdasarkan observasi di ruang RIK 3, kurang optimalnya (keberagaman)
pelaksanaan SPO memandikan pasien. Diataranya didapatkan beberapa perawat menggunakan 2 buah washlap untuk memandikan, ditemukan pula 1 perawat yang hanya menggunakan 1 buah washlap untuk memandikan pasien. Dari hasil environmental scanning secara singkat ini dapat disimpulkan bahwa SPO memandikan pasien dalam penerapannya belum optimal. Hal ini bisa dikarenakan
akibat dari keterbatasan alat maupun perlu adanya sosialisasi kembali mengenai SPO memandikan pasien menggunakan air.
Penulis menyadari jika isu-isu yang didapatkan tidak diselesaikan, maka akan menyebabkan dampak yang kemudian dapat memperbesar dan memberikan pengaruh pada pelayanan. Pada Tabel 3.1, dijabarkan dampakdampak yang dapat terjadi.
14
Tabel 3. 1
Dampak Isu
No. Identifikasi Isu Dampak Isu
1. Belum optimalnya perawatan kateter urin dan dokumentasi bundleISK di ruang RIK 3 RSUP
Dr. Hasan Sadikin Bandung
a. Berpotensi terjadinya infeksi saluran kemih akibat perawatan belum optimal
b. Berpotensi menyebabkan komplikasi penyakit pada pasien.
c. Berpotensi menyebabkan waktu rawat lebih panjang
d. Berpotensi meningkatkan biaya kesehatan akibat lama rawat memanjang dan terapi tambahan untuk infeksi.
e. Membutuhkan waktu dan tenaga yang lebih banyak untuk perawatan
f. Berpotensi membebani pasien, keluarga, petugas, rumah sakit dan pemerintah.
g. Berpotensi merugikan rumah sakit.
h. Dapat mempengaruhi citra rumah sakit (indikator mutu)
15
2. Belum optimalnya proses pelaksanaan transfusidarah pada pasien postoperasidi ruangRIK3 RSUPDr. HasanSadikin Bandung Tahun2022
a. Berpotensi adanya reaksi alergi yang tidak terpantau
b. Berpotensi
menyebabkan waku rawat bertambah
c. Berpotensi terjadinya pembengkakan jalur tranfusi akibat kurang tepat ukuran cath iv
d. Menyebabkan waktu tranfusi yang memanjang
e. Berpotensi mengurangi kualitas darah yang ditranfusikan
f. Berpotensi meningkatkan biaya Kesehatan dan terapi tambahan.
3. Belum optimalnya SPO memandikan pasien dengan air di ruang RIK 3 RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung Tahun 2022
a. Berpotensi terjadinya infeksi akibat kurang optimal membersihkan badan
b. Mengurangi
kenyamanan pasien
akibat tindakan tidak bersih
c. Pasien tidak mencapai hasil yang di harapkan
d. Berpotensi terhadap
16
No. Identifikasi Isu Dampak Isu
No. Identifikasi Isu Dampak Isu
penurunan tingkat mutu
pelayanan pasien
e. Berpotensi menurunkan angka kepuasan pasien.
f. Berpotensi menurunnya
pendapatan rumah sakit.
Berdasarkan isu aktual yang telah teridentifikasi, selanjutnya dilakukan proses pemilihan isu dengan analisis kriteria Aktual, Problematik, Kekhalayakan dan Kelayakan(APKL). Teknik APKL yang dibuat adalah Teknik yang digunakan untuk menentukan kelayakan suatu masalah dengan memperhatikan empat faktor, yaitu :
a. Aktual (A), yaitu isu tersebut masih dibicarakan atau belum terselesaikan hingga masa sekarang;
b. Problematik (P), yaitu isu yang menyimpang dari harapan standar, ketentuan yang menimbulkan kegelisahan yang perlu segera dicari penyebab dan pemecahannya;
c. Kekhalayakan (K), yaitu isu yang diangkat secara langsung menyangkut hajat hidup orang banyak dan bukan hanya untuk kepentingan seseorang atau sekelompok kecilorang.
d. Kelayak (L), yaitu isu yang masuk akal (logis), pantas, realistis dan dapat dibahas sesuai dengan tugas, hak, wewenang dan tanggung jawab hingga
akhirnya diangkat menjadi isu prioritas
Berikut di bawah ini merupakan hasil penetapan isu dengan metode APKL
17
1. Belum optimalnya perawatan kateter urin dan dokumentasi bundleISK di
2. Belum optimalnya proses pelaksanaan transfusidarah
3. Belum optimalnya SPO
pasien dengan
Keterangan:
Berdasarkan skala Likert 1-5 (1=sangat kecil, 2=kecil, 3=sedang, 4=Besar, 5=Sangatbesar
Berdasarkan deskripsi isu di atas, didapatkan core issue dengan metode
APKL adalah Belum optimalnya perawatan kateter urin dan dokumentasi bundleISK di ruang RIK 3 RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung. Jika core issue tidak diselesaikan maka akan berdampak pada salah satu sasaran kerja organisasi dalam meningkatkan derajat Kesehatan masyarakat. Mengingat dampak isu ini cukup besar, maka dilakukan analisis penyebab belum optimalnya
pemantauan perawatan kateter urin dan pendokumentasian perawatan kateter dengan menggunakan metode fish bone seperti terlihat pada gambar dibawah ini.
18
Tabel 3. 2
No. ISU A P K L JUMLAH PRIORITAS
Analisis Isu Berdasarkan Kriteria APKL
RSUP
Hasan Sadikin Bandung. 4 4 4 5 17 1
ruang RIK 3
Dr.
padapasien
ruangRIK3RSUPDr.
Sadikin Bandung. 4 4 4 3 15 3
postoperasidi
Hasan
memandikan
air di ruang RIK 3 RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung 4 4 4 4 16 2
Gambar 3. 2
FishBoneAnalisis Penyebab Isu
3.2 Keterkaitan Penyebab Isu dengan Kedudukan dan Peran
PNS untuk Mendukung Terwujudnya SMART Governance
Undang-undang No. 5 Tahun 2014, PNS memiliki 3 peran yaitu sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan public dan perekat pemersatu bangsa.
Dengan nilai BerAKHLAK sebagai core value ASN diharapkan dapat beradaptasi dengan cepat dan tepat terhadap perubahan dan berusaha untuk selalu memperbaiki layanannya. Di era digital saat ini PNS dituntut untuk tidak gagap
teknologi dengan memperhatikan aspek digital culture, digital skill, digital safety dan digital ethics sehingga dapat menjadi smart ASN demi terwujudnya smart governance.
19
Tabel 3. 3
Keterkaitan dengan substansi Agenda III
Manajemen ASN
1. Melaksanakan kebijakan dan pelayanan publik yang professional
2. Memberikan informasi dengan benar dan tidak menyesatkan kepada pihak lain yang memerlukan informasi terkait kepentingan kedinasan.
SMART ASN Memanfaatkan perkembangan teknologi dalam meningkatkan kemampuan kognitif sumber daya manusia di Indonesia yaitu dengan memberikan edukasi.
Smart Governance Meningkatkan kemampuan digitalisasi dengan menambahkan pemantauan bundle ISK pada EMR
3.3 Alternatif Pemecahan Masalah sebagai Gagasan Kreatif
Berdasarkan diagram fish bone diatas untuk mengatasi isu tersebut agar dapat teratasi dan tidak menimbukan dampak yang tidak diharapkan di kemudian hari, maka penulis mengajukan beberapa alternatif pemecahan isu tersebut
diantaranya :
1. Sosialisasi atau Diskusi Refleksi Kasus (DRK) kepada perawat ruangan mengenai SPO perawatan kateter urin
2. Penyusunan bahan edukasi kepada perawat dengan media edukasi poster ataupun video disediakan QR agar memudahkan perawat mengakses informasinya.
3. Pengusulan penambahan fitur pemantauan bundleISK pada EMR
4. Pengusulan penanggung jawab perawatan kateter dan dokumentasi bundleISK tiap shift
3.4 Manfaat Aktualisasi Gagasan Kreatif
1. Terbentuknya koordinasi dan kerja sama antar berbagai pihak untuk meningkatkan pelayanan optimal di RSUP Dr. Hasan Sadikin
2. Tersusunnya pendokumentasian tindakan keperawatan sehingga dapat dijadikan bukti legal terkait implementasi keperawatan.
3. Membentuk sikap perilaku sesuai dengan nilai-nilai dasar ASN yang
BerAKHLAK yaitu berorientasi pelayanan, kompeten, akuntabel, loyal,
20
adaptif yang disertai sifat kritis dan kreatif bagi calon ASN dalam berperan dan menduduki Smart ASN untuk mewujudkan Smart Governance
21
BAB IV RENCANA AKTUALISASI
4.1 Rancangan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar PNS
MATRIKS RANCANGAN AKTUALISASI
Unit kerja : Ruang RIK 3
Identifikasi Isu : Belum optimalnya perawatan kateter urin
dan dokumentasi bundleISK di Ruang RIK
3 RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung
Belum optimalnya proses pelaksanaan
transfusi darah pada pasien post operasi di ruangRIK3RSUPDr. HasanSadikin Bandung
Belum optimalnya SPO memandikan
pasien dengan air di ruang RIK 3 RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung Tahun 2022
Isu yang diangkat : Belum optimalnya perawatan kateter urin
dan dokumentasi bundleISK di Ruang RIK
3 RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung
Gagasan Pemecahan : Penambahan fitur Pemantauan Bundle ISK
pada EMR di RSUP Dr. Hasan Sadikin
4.2 Rekapitulasi Rencana Penerapan Nilai-nilai Dasar PNS
22
Tabel 4. 1
Rekapitulasi Rencana Penerapan Nilai-nilai Dasar PNS
Unit Kerja RSUP Dr. Hasan Sadikin
Isu Yang Diangkat Belum optimalnya perawatan kateter urin dan dokumentasi bundleISK di Ruang RIK 3 RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung
Gagasan Pemecahan Isu Penyusunan media edukasi video perawatan kateter urin di RSUP Dr. Hasan Sadikin
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan
1 Menyampaikan
rancangan aktualisasi kepada kepala ruangan dan mentor
a. Membuat janji kepada kepala ruangan dan mentor
Output / Hasil Kegiatan Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan
Adanya kesepakatan waktu dan tempat.
Berkomunikasi dengan
ramah, sopan, santun, menunjukkan perwujudan Berorientasi pelayanan.
Bersikap proaktif
menunjukan pengamalan
Adaptif. Datang tepat
waktu sesuai kesepakatan
menunjukkan sikap Loyal.
Kontribusi Terhadap Visi dan Misi Organisasi
Dengan
mewujudkan kegiatan
berorientasi
Penguatan
Nilai-nilai
Organisasi
Melakukan konsultasi, diskusi dan koordinasi
b. Menjelaskan rancangan aktualisasi
Tersosialisasinya rancangan aktualisasi
Penjelasan mengenai
kegiatan dengan baik dan jelas mencerminkan
Kompeten. Menjelaskan dengan jujur, cermat dan bertanggung jawab
merupakan pengamalan Akuntabel. Menjelaskan
dengan terbuka untuk
menghasilkan nilai tambah
menunjukkan sikap
Kolaboratif.
pelayanan, akuntabel, kompeten, harmonis, loyal, adaptif, kolaboratif akan
mendukung
terwujudnya
visi dan misi
Rumah Sakit
yaitu
terwujudnya
Indonesia maju
yang berdaulat, mandiri dan
berkepribadian, berlandaskan
rancangan aktualisasi
kepada kepala
ruangan dan mentor dengan
menerapkan
nilai-nilai
BerAKHLAK
menggambarkan
nilai-nilai di
RSUP Dr. Hasan
Sadikin Bandung berupa
Pamingpin Pituin (kepemimpinan, professional, inovatif, tulus,
23
Unit Kerja RSUP Dr. Hasan Sadikin
Isu Yang Diangkat Belum optimalnya perawatan kateter urin dan dokumentasi bundleISK di Ruang RIK 3 RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung
Gagasan Pemecahan Isu Penyusunan media edukasi video perawatan kateter urin di RSUP Dr. Hasan Sadikin
Kontribusi
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan
c. Meminta izin kepada kepala ruangan untuk aktualisasi
Output / Hasil Kegiatan
Izin dari kepala ruangan untuk aktualisasi
Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan
Melakukan kegiatan atas
sepengetahuan kepala
ruangan merupakan kode
etik yang mencerminkan
Akuntabel. Melakukan
kegiatan mengikuti perintah
dan peraturan di ruangan
merupakan perwujudan Hamonis.
Terhadap Visi dan Misi Organisasi
gotong royong dan peningkatan
kualitas hidup manusia
Indonesia yang tinggi, maju dan sejahtera.
Penguatan Nilai-nilai Organisasi
unggul dan integritas).
2 Penyusunan bahan media edukasi video
a. Mengumpulkan dan mencari bahan untuk penyusunan media edukasi
Terkumpulnya bahan untuk media edukasi
Melakukan pengumpulan
bahan dengan cermat, tepat dan teliti sebagai bentuk perwujudan
Akuntabel. Menggunakan sumber yang tepat berdasarkan prinsip
keahlian menunjukkan
pengalaman Kompeten. Berinovasi mencari data lain
di luar data yang sudah
diketahui menunjukkan pengamalan Adaptif.
Dengan mewujudkan kegiatan berorientasi
pelayanan, akuntabel, kompeten, harmonis, loyal, adaptif, kolaboratif akan
mendukung
terwujudnya
visi dan misi
Mengumpulkan dan menyusun bahan
pembuatan media edukasi video dengan menerapkan nilai-nilai
BerAKHLAK nilainilai RSHS
berupa
b. Mengkonsultasikan penyusunan media
Adanya arahan dan masukan
Berkomunikasi dengan ramah, sopan, santun
Rumah Sakit yaitu
Pamingpin Pituin (kepemimpinan, professional, inovatif, tulus,
24
Unit Kerja RSUP Dr. Hasan Sadikin
Isu Yang Diangkat Belum optimalnya perawatan kateter urin dan dokumentasi bundleISK di Ruang RIK 3 RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung
Gagasan Pemecahan Isu Penyusunan media edukasi video perawatan kateter urin di RSUP Dr. Hasan Sadikin
Kontribusi
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan
edukasi kepada
kepala ruangan, mentor
Output / Hasil Kegiatan
Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan
memperlihatkan nilai
Berorientasi pelayanan.
Memberikan kesempatan
berbagai pihak
menunjukkan sikap
Kolaboratif. Menghargai
pendapat, arahan dan
masukan merupakan sikap
Harmonis. Mau menerima
arahan dan masukan demi
tujuan bersama
merupakan sikap Loyal.
Terhadap Visi dan Misi Organisasi
terwujudnya
Indonesia maju
yang berdaulat, mandiri dan
berkepribadian, berdasarkan
gotong royong dan peningkatan
kualitas hidup
manusia
Indonesia yang tinggi, maju dan sejahtera.
Penguatan Nilai-nilai Organisasi
unggul, dan integritas).
3 Pembuatan media
edukasi video
perawatan kateter
a. Membuat dan mendesain media edukasi video
Media edukasi video Membuat media edukasi video dengan cermat dan
tepat sesuai dengan
kebutuhan menunjukkan
Akuntabel. Menjalankan
tugas secara professional
merupakan pengamalan
nilai Berorientasi
pelayanan.
Dengan mewujudkan
kegiatan
berorientasi
pelayanan, akuntabel, kompeten, harmonis, loyal, adaptif,
Melakukan konsultasi, diskusi dan koordinasi media
edukasi video
kepada kepala
ruangan, pengawas, mentor dan
25
Unit Kerja RSUP Dr. Hasan Sadikin
Isu Yang Diangkat Belum optimalnya perawatan kateter urin dan dokumentasi bundleISK di Ruang RIK 3 RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung
Gagasan Pemecahan Isu Penyusunan media edukasi video perawatan kateter urin di RSUP Dr. Hasan Sadikin
Kontribusi
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan
b. Melakukan konsultasi mengenai media edukasi video kepada kepala ruangan, pengawas, mentor dan bagian promosi Kesehatan.
Output / Hasil Kegiatan
Adanya arahan dan saran
Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan
Berkomunikasi dengan
ramah, sopan, santun
memperlihatkan nilai
Berorientasi pelayanan.
Memberikan kesempatan
berbagai pihak
menunjukkan sikap
Kolaboratif. Menghargai
pendapat, arahan dan masukan merupakan sikap
Harmonis. Mau menerima
arahan dan masukan demi
tujuan bersama merupakan
sikap Loyal.
Terhadap Visi dan Misi Organisasi
kolaboratif akan
mendukung
terwujudnya
visi dan misi
Rumah Sakit
yaitu
terwujudnya
Indonesia maju yang berdaulat, mandiri dan
berkepribadian, berdasarkan
Penguatan Nilai-nilai Organisasi
bagian promosi
kesehatan dengan
menerapkan
nilai-nilai
BerAKHLAK
menggambarkan
nilai-nilai di
RSUP Dr. Hasan
Sadikin Bandung berupa
c. Melakukan perbaikan media edukasi video Finalisasi media edukasi video
Membuat revisi dengan cermat dan tepat sesuai
kebutuhan menunjukkan
Akuntabel. Membuat revisi media edukasi sesuai
dengan keilmuan dan
perkembangan ilmiah
menunjukkan Kompeten.
Membuat perbaikan media
edukasi dengan
gotong royong dan peningkatan
kualitas hidup
manusia
Indonesia yang
tinggi, maju
dan sejahtera.
Pamingpin Pituin (kepemimpinan, professional, inovatif, tulus, unggul dan integritas).
26
Unit Kerja RSUP Dr. Hasan Sadikin
Isu Yang Diangkat Belum optimalnya perawatan kateter urin dan dokumentasi bundleISK di Ruang RIK 3 RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung
Gagasan Pemecahan Isu Penyusunan media edukasi video perawatan kateter urin di RSUP Dr. Hasan Sadikin
Kontribusi
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan
Output / Hasil Kegiatan
Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan
mengembangkan kreativitas
menunjukkan sikap
Adaptif.
Terhadap Visi dan Misi Organisasi
Penguatan Nilai-nilai Organisasi
4 Mensosialisasikan video kepada perawat di ruangan
a. Membuat jadwal pertemuan sosialisasi
Kesepakatan tanggal dan waktu sosialisasi
Bersikap proaktif
menunjukan pengamalan
Adaptif. Berkomunikasi
dengan ramah, sopan, santun, menunjukkan
perwujudan Berorientasi
pelayanan. Berkoordinasi
untuk mencapai
kesepakatan waktu
sosialisasi merupakan wujud Kolaboratif.
Dengan mewujudkan kegiatan berorientasi
pelayanan, akuntabel, kompeten, harmonis, loyal, adaptif, kolaboratif akan
mendukung
Melakukan
sosialisasi video
dengan
menerapkan
nilai-nilai
BerAKHLAK
menggambarkan
nilai-nilai di RSUP Dr. Hasan
Sadikin Bandung
berupa
b. Menyiapkan materi, sarana dan prasarana
Video edukasi, Laptop untuk digunakan
Menyiapkan video dan perangkat lain dengan
cermat dan teliti
Akuntabel. Mampu
menggunakan media digital
dalam melakukan edukasi
Adaptif. Berkoordinasi
dengan petugas di ruangan
agar pelaksanaan sosialisasi
terwujudnya
visi dan misi
Rumah Sakit
yaitu
terwujudnya
Indonesia maju
yang berdaulat, mandiri dan berkepribadian,
Pamingpin Pituin (kepemimpinan, professional, inovatif, tulus, unggul dan integritas).
27
Unit Kerja RSUP Dr. Hasan Sadikin
Isu Yang Diangkat Belum optimalnya perawatan kateter urin dan dokumentasi bundleISK di Ruang RIK 3 RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung
Gagasan Pemecahan Isu Penyusunan media edukasi video perawatan kateter urin di RSUP Dr. Hasan Sadikin
Kontribusi
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan
Output / Hasil Kegiatan
Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan
Terhadap Visi dan Misi Organisasi
Penguatan Nilai-nilai Organisasi
c. Mensosialisasikan video melalui
Diskusi Refleksi Kasus (DRK)
Materi, link zoom meeting, daftar hadir dan dokumentasi kegiatan
d. Melakukan evaluasi
pada peserta sosialisasi
Evaluasi menggunakan googleform
dapat berjalan optimal
Melaksanakan sosialisasi
Kolaboratif. berdasarkan gotong royong dan
dengan tepat waktu sesuai
jadwal yang sudah
ditentukan bentuk Loyal.
Menyampaikan materi
dengan bersungguh-
sungguh agar tersampaikan
secara optimal bentuk
Kompeten. Membangun
suasana yang kondusif
selama berjalannya
sosialisai bentuk
Harmonis. Serta terbuka
dalam bekerja sama untuk
meningkatkan mutu
pelayanan bentuk
Kolaboratif.
Melakukan evaluasi secara
objektif kepada perawat, menghargai setiap kritik
dan saran selama sosialisasi
merupakan bentuk
peningkatan
kualitas hidup
manusia
Indonesia yang tinggi, maju dan sejahtera.
28
Unit Kerja RSUP Dr. Hasan Sadikin
Isu Yang Diangkat Belum optimalnya perawatan kateter urin dan dokumentasi bundleISK di Ruang RIK 3 RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung
Gagasan Pemecahan Isu Penyusunan media edukasi video perawatan kateter urin di RSUP Dr. Hasan Sadikin
Kontribusi
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan
Output / Hasil Kegiatan
Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan
Harmonis. Dengan
menggunakan googleform
sebagai media evaluasi
merupakan bentuk
Adaptif. Serta menjaga nama baik perawat, pimpinan dan instansi dalam proses evaluasi merupakan bentuk Loyal.
Terhadap Visi dan Misi Organisasi
Penguatan Nilai-nilai Organisasi
5 Menyusun laporan kegiatan
a. Menyusun draft laporan kegiatan Draft laporan kegiatan
Membuat draft laporan
kegiatan dengan cermat dan tepat sesuai kebutuhan menunjukkan Akuntabel.
Menjalankan tugas secara professional merupakan
pengamalan nilai
Berorientasi pelayanan.
Dengan
mewujudkan kegiatan
berorientasi
Menyusun laporan kegiatan dengan
menerapkan
Revisi laporan kegiatan
Berkomunikasi dengan
ramah, sopan, santun
memperlihatkan nilai
Berorientasi pelayanan.
Memberikan kesempatan
kepada mentor untuk
arahan dan masukan
pelayanan, akuntabel, kompeten, harmonis, loyal, adaptif, kolaboratif akan
mendukung
terwujudnya
visi dan misi
Rumah Sakit
yaitu
nilai-nilai
BerAKHLAK
menggambarkan nilai-nilai di
RSUP Dr. Hasan
Sadikin Bandung
berupa
Pamingpin Pituin (kepemimpinan, professional, inovatif, tulus,
29
b. Menyerahkan draft laporan kegiatan kepada mentor
Unit Kerja RSUP Dr. Hasan Sadikin
Isu Yang Diangkat Belum optimalnya perawatan kateter urin dan dokumentasi bundleISK di Ruang RIK 3 RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung
Gagasan Pemecahan Isu Penyusunan media edukasi video perawatan kateter urin di RSUP Dr. Hasan Sadikin
Kontribusi
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan
Output / Hasil Kegiatan
Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan
menunjukkan sikap
Kolaboratif. Menghargai
pendapat, arahan dan
masukan merupakan sikap
Harmonis. Mau menerima
arahan dan masukan demi
tujuan bersama merupakan
sikap Loyal.
Membuat laporan kegiatan
dengan cermat dan tepat
sesuai kebutuhan
menunjukkan Akuntabel.
Membuat laporan kegiatan
dengan kualitas terbaik
menunjukkan Kompeten.
Membuat perbaikan laporan
akhir merupakan bentuk
nilai Adaptif.
Terhadap Visi dan Misi Organisasi
terwujudnya
Indonesia maju yang berdaulat, mandiri dan berkepribadian, berdasarkan
gotong royong dan peningkatan
kualitas hidup
manusia
Indonesia yang tinggi, maju dan sejahtera.
Penguatan Nilai-nilai Organisasi
unggul dan integritas).
30
c. Membuat finalisasi laporan kegiatan Laporan kegiatan
4.3 Penjadwalan
Rancangan aktualisasi ini dilaksanakan di Ruang RIK 3 RSUP Dr. Hasan
Sadikin Bandung mulai tanggal 27 Juli 2022 sampai dengan 1 September 2022.
Berikut adalah jadwal kegiatan aktualisasi:
Tabel 4. 2 Jadwal Aktualisasi
No Kegiatan Juli Agustus IV I II III IV
1 Menyampaikan
rancangan
aktualisasi kepada kepala ruangan dan mentor
2 Penyusunan bahan media edukasi video
3 Pembuatan media edukasi video perawatan kateter
4 Mensosialisasikan video kepada perawat di ruangan
5 Menyusun laporan kegiatan
4.4 Aktor yang terlibat dan Perannya dalam Aktualisasi
Dalam melaksanakan aktualisasi ini, penulis menyadari tidak dapat melakukannya secara mandiri. Adapun aktor yang terlibat dalam perancangan kegiatan aktualisasi ini antara lain:
31
Tabel 4. 3
Peran Pihak yang terlibat
No Para Pihak Peran dalam aktualisasi Keterangan
1 Mentor Membantu mengidentifikasi isu, memberikakn masukan pada setiap tahapan kegiatan, mendukung terlaksananya program, dan memberikan koreksi dan evaluasi
2 Coach Memberikan masukan dan feedback terhadap identifikasi isu dan penerapan nilai-nilai dasar ASN demi terwujudnya smart governance selama pembuatan rancangan aktualisasi
3 Kepala Ruangan Membantu mengidentifikasi isu, memberikan arahan, memotivasi dalam kegiatan aktualisasi
4 Tim Promosi Kesehatan
Memberikan arahan dan masukan mengenai media edukasi dan publikasi yang akan dibuat dalam aktualisasi
Arif Hidayat, S.Kep.,Ners
5 Perawat dan staf di Ruang RIK 3
Memberikan dukungan, masukan dan partisipasi dalam kegiatan aktualisasi ini.
DR. drg. Siti Nur Anisah, MPH
Titin Indrianti, S.Kep.,Ners
Kepala dan staf bagian SIRS dan PPI
Seluruh perawat dan staf di ruangan RIK 3
32
DAFTAR PUSTAKA
1. Undang- undang No. 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (ASN)
2. Lembaga Administrasi Negara (LAN). 2019. Modul Pelatihan Dasar Calon
Pegawai Negeri Sipil Golongan II dan Golongan III: Analisis Isu Kontemporer.
Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia
3. Lembaga Administrasi Negara (LAN). 2019. Modul Pelatihan Dasar Calon
Pegawai Negeri Sipil Golongan II dan Golongan III: Kesiapsiagaan Bela
Negara. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia
4. Lembaga Administrasi Negara (LAN). 2021. Modul Pelatihan Dasar Calon
Pegawai Negeri Sipil: Berorientasi Pelayanan. Jakarta: Lembaga Administrasi
Negara Republik Indonesia.
5. Lembaga Administrasi Negara (LAN). 2021. Modul Pelatihan Dasar Calon
Pegawai Negeri Sipil: Akuntabel. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara
Republik Indonesia.
6. Lembaga Administrasi Negara (LAN). 2021. Modul Pelatihan Dasar Calon
Pegawai Negeri Sipil: Kompeten. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara
Republik Indonesia.
7. Lembaga Administrasi Negara (LAN). 2021. Modul Pelatihan Dasar Calon
Pegawai Negeri Sipil: Harmonis. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara
Republik Indonesia.
8. Lembaga Administrasi Negara (LAN). 2021. Modul Pelatihan Dasar Calon
Pegawai Negeri Sipil: Loyal. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik
Indonesia.
9. Lembaga Administrasi Negara (LAN). 2021. Modul Pelatihan Dasar Calon
Pegawai Negeri Sipil: Adaptif. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara
Republik Indonesia.
10. Lembaga Administrasi Negara (LAN). 2021. Modul Pelatihan Dasar Calon
Pegawai Negeri Sipil: Kolaboratif. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara
Republik Indonesia
33
LAMPIRAN
34
Lampiran 1 Sasaran Kinerja Pegawai (SKP)
35
Lampiran 2 Hasil Survey Perawatan Kateter Urin
36
37
Lampiran 3 Dokumentasi Coachingdan Mentoring
LATAR BELAKANG
UU No. 5 Tahun 2014 & Pasal 63 (3) (4) UU ASN
CPNS melewati latihan dasar
goal: menciptakan ASN profesional
BerAKHLAK sebagai penguatan budaya kerja
di instansi pemerintahan
MANFAAT
Mengaplikasi kan nilai-nilai
dasar ASN, fungsi dan kedudukan, serta
aktualisasi
untuk
menjadi ASN
yang
BerAKHLAK
sebagai
wujud dari
cinta tanah air dalam
kegiatan
sehari-hari
sesuai tugas
Mampu menerapkan nilai-nilai dasar PNS
BerAKHLAK
Memahami peran dan kedudukanASN dalam
mewujudkan Smart Governance di instansi unit
kerja
pokok dan
fungsi nya
KerjaMemberikan
Satuan
bahan
masukan dan usulan
untuk
melakukan
Bagi
perbaikan
ke arah
yang lebih
baik, khususnya
mengenai
penerapan
nilai
BerAKHLAK
Masyarakat Menghasilk an ASN yang
Bagi
profesional dan menghasilk an pelayanan
optimal bagi kemaslahat an masyarakat
TUJUAN
Bagi Individu
PROFIL INSTANSI
“
RS Kelas A
RS Pemerintah (Kemenkes)
RS Tersier
RS Rujukan Nasional
RS Pendidikan Utama
FK UNPAD
Badan Layanan Umum (BLU)
TERWUJUDNYA INDONESIA MAJU YANG BERDAULAT, MANDIRI, DAN BERKEPRIBADIAN, BERLANDASKAN GOTONG ROYONG”
“MEMUJUDKAN KUALITAS HIDUP MANUSIA INDONESIA YANG TINGGI, MAJU DAN SEJAHTERA”
“KESEHATAN ANDA ADALAH PRIORITAS KAMI”
PAMI NGPI N PITUI N Kepe mimpi nan Profesi onal Inovati f Tulus Unggu l Integrit as
JANJI LAYANAN 3
SASARAN KINERJA PEGAWAI (SKP)
• SKP No. 5
Melaksanakan case finding/ deteksi
dini/penemuan kasus baru pada individu.
• SKP No. 6
Melaksanakan pengkajian keperawataan
lanjutan pada individu
• SKP No. 20
Melakukan tindakan pemenuhan kebutuhan
kebersihan diri
• SKP No. 29
Melaksanakan manajemen surveilans Hais
sebagai upaya pengawasan resiko infeksi
dalam upaya preventif pada pelayanan
keperawatan
• SKP No. 32
Melakukan upaya peningkatan kepatuhan
kewaspadaan standar pada
pasien/petugas.pengunjung sebagai upaya
pencegahan infeksi
• SKP No. 33
Melakukan pendidiakkn Kesehatan pada
individu
IDENTIFIKASI ISU
Belum optimalnya perawatan
kateter urin dan dokumentasi
bundleISK di ruang RIK 3 RSUP
Dr. Hasan Sadikin Bandung
Belum optimalnya proses pelaksanaan transfusi darah pada pasien post operasi
di ruang RIK 3 RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung Tahun 2022.
Belum optimalnya SPO memandikan
pasien dengan air di ruang RIK 3
RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung.
1 Belum optimalnya perawatan kateter
urin dan dokumentasi bundleISK di ruang RIK 3 RSUP Dr. Hasan Sadikin
Bandung.
2 Belum optimalnya proses pelaksanaan transfusi darah pada pasien post
operasi di ruang RIK 3 RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung.
3 Belum adanya panduan doa orang
Belum optimalnya SPO memandikan
pasien dengan air di ruang RIK 3
RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung
PENAPISAN ISU
NO ISU A P K L JUMLAH PRIORITAS
4 4 4 5 17 1
4 4 4 3 15 3
4 4 4 4 16 2
A : Aktual, P : Problematik, K : Kekhalayakan, L
Kelayakan
Keterangan:
:
Pasien terpasang kateter urin
FAKTA
Berpotensi terjadinya Infeksi Saluran Kemih
• Terdapat ketidaksegaraman penggunaan antiseptic dalam
perawatan kateter
• 9 perawat menjawab kadang-kadang melakukan perawatan
kateter
• 5 perawat melakukan perawatan kateter urin saat
pemasangan saja
• 3 perawat belum melakukan dokumentasi bundle ISK
• Belum terdapatnya media edukasi video terkait perawatan
kateter
DAMPAK
Berpotensi menyebabkan komplikasi
penyakit
Menyebabkan waktu rawat lebih lama
Meningkatnya biaya kesehatan
Mempengaruhi ctra rumah sakit (indikator mutu)
Berpotensi merugikan rumah sakit
Belum optimalnya perawatan kateter urin dan dokumentasi bundleISK di ruang RIK 3 RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung
-40 10 60 Jan Feb Mar Apr Mei Juni
BERDASARKAN KUISIONER SURVEY PERAWATAN KATETER DARI 15 PERAWAT DAN ENVIRONTMENTAL SCANNING.
Jumlah hari Jumlah Pasien
ANALISIS PENYEBAB ISU
ALTERNATIF GAGASAN PEMECAHAN ISU
Sosialisasi atau Diskusi Refleksi Kasus (DRK)
kepada perawat ruangan mengenai SPO
perawatan kateter urin
Penyusunan bahan edukasi kepada perawat dengan
media edukasi poster ataupun video disediakan QR
agar memudahkan perawat mengakses informasinya
Pengusulan penanggung jawab perawatan
kateter dan dokumentasi bundleISK tiap
shift
Pengusulan penambahan fitur pemantauan
bundleISK pada EMR
MATRIKS RANCANGAN AKTUALISASI
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output / Hasil Kegiatan
1 Menyampaikan rancangan aktualisasi kepada kepala ruangan dan mentor.
a. Membuat janji kepada kepala ruangan dan mentor
Adanya kesepakatan waktu dan tempat
Keterkaitan Substansi Mata
Pelatihan
Berkomunikasi dengan ramah, sopan, santun, menunjukkan perwujudan Berorientasi
pelayanan. Bersikap proaktif menunjukan pengamalan
Adaptif. Datang tepat waktu
sesuai kesepakatan
menunjukkan sikap Loyal.
Kontribusi Terhadap
Visi dan Misi Organisasi
Dengan mewujudkan
kegiatan berorientasi
pelayanan, akuntabel, kompeten, harmonis, loyal, adaptif, kolaboratif
akan mendukung
terwujudnya visi dan misi
Rumah Sakit yaitu
Penguatan Nilai-Nilai Organisasi
Melakukan konsultasi, diskusi dan koordinasi rancangan aktualisasi kepada kepala
ruangan dan mentor dengan
menerapkan nilai-nilai
BerAKHLAK menggambarkan
nilai-nilai di RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung berupa
b. Menjelaskan rancangan aktualisasi
Tersosialisasinya rancangan aktualisasi
Penjelasan mengenai kegiatan dengan baik dan jelas
mencerminkan Kompeten.
Menjelaskan dengan jujur, cermat dan bertanggung
jawab merupakan pengamalan Akuntabel.
Menjelaskan dengan terbuka
untuk menghasilkan nilai
tambah menunjukkan sikap
Kolaboratif.
terwujudnya Indonesia
maju yang berdaulat, mandiri dan
berkepribadian, berlandaskan gotong
royong dan peningkatan
kualitas hidup manusia
Indonesia yang tinggi, maju dan sejahtera.
Pamingpin Pituin
(kepemimpinan, professional, inovatif, tulus, unggul dan integritas).
c. Meminta izin
kepada kepala
ruangan untuk aktualisasi
Izin dari kepala ruangan untuk aktualisasi
Melakukan kegiatan atas
sepengetahuan kepala
ruangan merupakan kode etik
yang mencerminkan
Akuntabel. Melakukan
kegiatan mengikuti perintah
dan peraturan di ruangan
merupakan perwujudan
Hamonis.
MATRIKS RANCANGAN AKTUALISASI
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output / Hasil Kegiatan
2 Penyusunan
bahan media
edukasi
video
a. Mengumpulkan dan mencari
bahan untuk penyusunan
media edukasi
Terkumpulnya
bahan untuk
media edukasi
Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan
Melakukan pengumpulan bahan dengan cermat, tepat dan teliti sebagai bentuk perwujudan
Akuntabel. Menggunakan sumber yang tepat berdasarkan prinsip keahlian menunjukkan
pengalaman Kompeten. Berinovasi mencari data lain di luar data yang sudah diketahui
menunjukkan pengamalan Adaptif
Kontribusi Terhadap Visi dan Misi
Organisasi
Dengan mewujudkan
kegiatan berorientasi
pelayanan, akuntabel, kompeten, harmonis, loyal, adaptif, kolaboratif akan
mendukung
terwujudnya visi dan misi Rumah Sakit
yaitu terwujudnya
Penguatan NilaiNilai Organisasi
Mengumpulkan dan menyusun bahan pembuatan media edukasi
video dengan menerapkan nilainilai BerAKHLAK nilai-nilai RSHS
b. Mengkonsultasik an penyusunan media edukasi kepada kepala
ruangan, mentor.
Adanya arahan dan masukan
Berkomunikasi dengan ramah, sopan, santun memperlihatkan nilai Berorientasi
pelayanan. Memberikan kesempatan berbagai pihak menunjukkan sikap Kolaboratif.
Menghargai pendapat, arahan dan masukan
merupakan sikap Harmonis. Mau menerima
arahan dan masukan demi tujuan bersama
merupakan sikap Loyal.
Indonesia maju yang berdaulat, mandiri dan berkepribadian, berdasarkan gotong
royong dan peningkatan kualitas
hidup manusia
Indonesia yang tinggi, maju dan sejahtera.
berupa Pamingpin Pituin (kepemimpinan, professional, inovatif, tulus, unggul, dan integritas).
3 Pembuatan media
edukasi video
perawatan kateter
a. Membuat dan mendesain media
edukasi video
b. Melakulan konsultasi mengenai media
edukasi video
kepada kepala
ruangan, mentor, pengawas dan
bagian promosi
kesehatan
Media edukasi video
Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan
Membuat media edukasi video dengan
cermat dan tepat sesuai dengan
kebutuhan menunjukkan Akuntabel.
Menjalankan tugas secara professional merupakan pengamalan nilai
Berorientasi pelayanan.
Kontribusi Terhadap
Visi dan Misi Organisasi
Dengan mewujudkan
kegiatan berorientasi
pelayanan, akuntabel, kompeten, harmonis, loyal, adaptif, kolaboratif
akan mendukung
terwujudnya visi dan
Penguatan Nilai-Nilai Organisasi
Melakukan konsultasi, diskusi dan koordinasi media
edukasi video kepada kepala
ruangan, pengawas, mentor dan bidang promosi
kesehatan menerapkan
nilai-nilai BerAKHLAK
Adanya arahan dan saran
Berkomunikasi dengan ramah, sopan, santun memperlihatkan nilai
Berorientasi pelayanan. Memberikan kesempatan berbagai pihak menunjukkan sikap
Kolaboratif. Menghargai pendapat, arahan dan masukan merupakan
sikap Harmonis. Mau menerima arahan dan masukan demi tujuan
bersama merupakan sikap Loyal.
misi Rumah Sakit yaitu
terwujudnya
Indonesia
maju yang berdaulat, mandiri dan
berkepribadian, berlandaskan gotong
royong dan peningkatan
kualitas hidup manusia
Indonesia yang tinggi, maju dan sejahtera.
menggambarkan nilai-nilai
di RSUP Dr. Hasan Sadikin
Bandung berupa Pamingpin
Pituin (kepemimpinan, professional, inovatif, tulus, unggul dan integritas).
perbaikan media
edukasi video
Finalisasi media
edukasi video
Membuat revisi dengan cermat dan tepat sesuai kebutuhan menunjukkan Akuntabel. Membuat revisi media
edukasi sesuai dengan keilmuan dan perkembangan ilmiah menunjukkan
Kompeten. Membuat perbaikan media edukasi dengan
mengembangkan kreativitas menunjukkan sikap Adaptif.
No
Kegiatan Tahapan Kegiatan Output / Hasil Kegiatan
c. Melakukan
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output / Hasil Kegiatan
MATRIKS RANCANGAN AKTUALISASI
Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan
Kontribusi Terhadap
Visi dan Misi Organisasi
Penguatan NilaiNilai Organisasi
4 Mensosialisasikan video kepada tenaga
Kesehatan di ruangan
a. Membuat jadwal pertemuan sosialisasi
Kesepakatan tanggal dan waktu sosialisasi
Bersikap proaktif menunjukan pengamalan Adaptif.
Berkomunikasi dengan ramah, sopan, santun, menunjukkan perwujudan Berorientasi pelayanan.
Berkoordinasi untuk mencapai kesepakatan waktu
sosialisasi merupakan wujud Kolaboratif.
Dengan mewujudkan
kegiatan berorientasi pelayanan, akuntabel, kompeten, harmonis, loyal, adaptif, kolaboratif akan mendukung
Melakukan sosialisasi video dengan menerapkan nilainilai BerAKHLAK
nilai-nilai RSHS berupa Pamingpin
b. Menyiapkan materi, sarana dan prasarana
Video edukasi, lapotop untuk digunakan
Menyiapkan video dan perangkat lain dengan cermat dan teliti Akuntabel. Mampu menggunakan media
digital dalam melakukan edukasi Adaptif.
Berkoordinasi dengan petugas di ruangan agar
pelaksanaan sosialisasi dapat berjalan optimal Kolaboratif.
terwujudnya visi dan misi
Rumah Sakit yaitu
terwujudnya Indonesia
maju yang berdaulat, mandiri dan
berkepribadian, berdasarkan gotong
c. Mensosialisasik an video melalui Diskusi
Refleksi Kasus (DRK)
Materi, link zoommeeting, daftar hadir, dan dokumentasi kegiatan
Melaksanakan sosialisasi dengan tepat waktu sesuai
jadwal yang sudah ditentukan bentuk Loyal.
Menyampaikan materi dengan bersungguh-sungguh
agar tersampaikan secara optimal bentuk Kompeten.
Membangun suasana yang kondusif selama berjalannya
sosialisai bentuk Harmonis. Serta terbuka dalam
bekerja sama untuk meningkatkan mutu pelayanan bentuk Kolaboratif.
royong dan peningkatan kualitas hidup manusia
Indonesia yang tinggi, maju dan sejahtera.
Pituin (kepemimpinan, professional, inovatif, tulus, unggul, dan integritas).
d. Melakukan evaluasi pada peserta sosialisasi
Evaluasi menggunakan googleform
Melakukan evaluasi secara objektif kepada perawat, menghargai setiap kritik dan saran selama sosialisasi
merupakan bentuk Harmonis. Dengan menggunakan
googleformsebagai media evaluasi merupakan bentuk
Adaptif. Serta menjaga nama baik perawat, pimpinan
dan instansi dalam proses evaluasi merupakan bentuk Loyal.
5 Menyusun laporan
kegiatan
a. Menyusun draft laporan
kegiatan
Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan
Draft laporan kegiatan Membuat draft laporan kegiatan dengan cermat dan tepat sesuai kebutuhan
menunjukkan Akuntabel. Menjalankan tugas secara professional merupakan
pengamalan nilai Berorientasi pelayanan.
Kontribusi Terhadap
Visi dan Misi Organisasi
Dengan mewujudkan
kegiatan berorientasi
pelayanan, akuntabel, kompeten, harmonis, loyal, adaptif, kolaboratif
akan mendukung
terwujudnya visi dan
misi Rumah Sakit yaitu
terwujudnya
Indonesia
Penguatan Nilai-Nilai Organisasi
Menyusun laporan kegiatan dengan menerapkan nilainilai BerAKHLAK
menggambarkan nilai-nilai di RSUP Dr. Hasan Sadikin
Bandung berupa Pamingpin Pituin (kepemimpinan, professional, inovatif, tulus, unggul dan integritas).
b. Menyerahkan
draft laporan
kegiatan
kepada mentor
Revisi laporan kegiatan Berkomunikasi dengan ramah, sopan, santun memperlihatkan nilai
Berorientasi pelayanan. Memberikan kesempatan kepada mentor untuk arahan dan masukan menunjukkan sikap Kolaboratif. Menghargai pendapat, arahan dan masukan merupakan sikap Harmonis. Mau menerima arahan dan masukan demi tujuan bersama merupakan sikap Loyal.
maju yang berdaulat, mandiri dan
berkepribadian, berlandaskan gotong
royong dan peningkatan
kualitas hidup manusia
Indonesia yang tinggi, maju dan sejahtera.
c. Membuat finalisasi
laporan
Laporan kegiatan
Membuat laporan kegiatan dengan cermat dan tepat sesuai kebutuhan menunjukkan Akuntabel. Membuat
laporan kegiatan dengan kualitas terbaik menunjukkan Kompeten.
Membuat perbaikan laporan akhir merupakan bentuk nilai Adaptif.
No
Kegiatan Tahapan Kegiatan Output / Hasil Kegiatan
Rencana dan Jadwal Aktualisasi
NO KEGIATAN
1 Menyampaikan rancangan aktualisasi kepada kepala
ruangan dan mentor
2 Penyusunan bahan media edukasi video
Juli
3 Pembuatan media edukasi video perawatan kateter
4 1 2 3 4
4 Mensosialisasikan video kepada perawat di ruangan
5 Menyusun laporan kegiatan
sept Agustus
JULI AGUSTUS
AKTOR YANG TERLIBAT DALAM AKTUALISASI
No Para Pihak
Peran dalam aktualisasi Keterangan
1 Mentor Membantu mengidentifikasi isu, memberikakn masukan pada setiap tahapan kegiatan, mendukung terlaksananya program, dan memberikan koreksi dan evaluasi
Arif Hidayat, S.Kep.,Ners
2 Coach Memberikan masukan dan feedback terhadap identifikasi isu dan penerapan nilai-nilai dasar ASN demi terwujudnya smart governance selama pembuatan rancangan aktualisasi
03 04 05
DR. drg. Siti Nur Anisah, MPH
3 Kepala Ruangan Membantu mengidentifikasi isu, memberikan arahan, memotivasi dalam kegiatan aktualisasi
Titin Indrianti, S.Kep.,Ners
4 Tim Promosi Kesehatan Memberikan arahan dan masukan mengenai media edukasi dan publikasi yang akan dibuat dalam aktualisasi
Kepala dan staf bagian SIRS dan PPI
5 Perawat dan staf di Ruang RIK 3 Memberikan dukungan, masukan dan partisipasi dalam kegiatan aktualisasi ini.
Seluruh perawat dan staf di ruangan RIK 3
01 02
1. Undang- undang No. 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (ASN)
2. Lembaga Administrasi Negara (LAN). 2019. Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan II dan Golongan III: Analisis Isu Kontemporer. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia
3. Lembaga Administrasi Negara (LAN). 2019. Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan II dan Golongan III: Kesiapsiagaan Bela Negara. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia
4. Lembaga Administrasi Negara (LAN). 2021. Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil: Berorientasi Pelayanan. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.
5. Lembaga Administrasi Negara (LAN). 2021. Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil: Akuntabel. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.
6. Lembaga Administrasi Negara (LAN). 2021. Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil: Kompeten. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara
Republik Indonesia.
7. Lembaga Administrasi Negara (LAN). 2021. Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil: Harmonis. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara
Republik Indonesia.
8. Lembaga Administrasi Negara (LAN). 2021. Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil: Loyal. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.
9. Lembaga Administrasi Negara (LAN). 2021. Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil: Adaptif. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik
Indonesia.
10. Lembaga Administrasi Negara (LAN). 2021. Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil: Kolaboratif. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara
Republik Indonesia
01 0 03
REFERENSI
04 05
LAMPIRAN
Thank You