Upaya Meningkatkan Kepatuhan Tindakan Menolak Gratifikasi Pada Petugas Laboratorium UKPR

Page 1

LAPORAN

SEMINAR RANCANGAN AKTUALISASI

PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN III ANGKATAN 1

UPAYA MENINGKATKAN KEPATUHAN TINDAKAN MENOLAK

GRATIFIKASI PADA PETUGAS LABORATORIUM UKPR YANG SEDANG

PENGUJIAN PESAWAT SINAR-X DI FASYANKES

DISUSUN OLEH :

TITI PURWATI, S.Si

NIP 199405222022032003

BAPELKES CIKARANG

KEMENTERIAN KESEHATAN RI

2022

LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN RANCANGAN AKTUALISASI

UPAYA MENINGKATKAN KEPATUHAN TINDAKAN MENOLAK GRATIFIKASI PADA

PETUGAS LABORATORIUM UKPR YANG SEDANG PENGUJIAN PESAWAT SINARX DI FASYANKES

Telah di seminarkan

Tanggal 23 Juni 2022, di Bapelkes Cikarang

Coach

Agus Dwinanto, SAP, MM NIP. 197708282003121003

Mentor

Christian P. C. Nobel Peday, S.Si NIP. 198404032015031002

Penguji

Drs. Suherman, M.Kes NIP. 196508121986031004

ii

Dengan mengucap puji syukur atas berkat rahmat Allah SWT, sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Rancangan Aktualisasi dengan judul “UPAYA

MENINGKATKAN KEPATUHAN TINDAKAN MENOLAK GRATIFIKASI PADA

PETUGAS LABORATORIUM UKPR YANG SEDANG PENGUJIAN PESAWAT

SINAR-X DI FASYANKES”. Dalam penyusunan laporan ini penulis banyak mendapat saran, arahan, dukungan serta bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu perkenankan penulis untuk mengucapkan terima kasih kepada:

1. Balai Pelatihan Kesehatan Cikarang selaku penyelenggara Pelatihan Dasar CPNS yang telah memberikan bimbingan dan memfasilitasi seluruh kegiatan Pelatihan Dasar CPNS.

2. Bapak Christian P. C. Nobel Peday, S.Si selaku mentor dan atasan yang telah bersedia meluangkan waktu dan tenaga untuk mendampingi dan memberikan arahan kepada penulis dalam kegiatan aktualisasi.

3. Bapak Agus Dwinanto, SAP, MM selaku coach yang senantiasa memberikan waktu untuk memberikan bimbingan dan arahan untuk penulis melaksanakan kegiatan aktualisasi.

4. Kedua orang tua, keluarga dan orang-orang yang selalu memberikan doa dan dukungannya.

5. Rekan-rekan peserta Latihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan III Angkatan I yang saling membantu selama prosesdistancelearning

6. Semua pihak yang telah mendukung dan memberikan bantuan dalam menyelesaikan rancangan aktualisasi ini. Penulis menyadari Rancangan Aktualisasi ini masih terdapat kekurangan dan belum sempurna. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun. Akhir kata semoga pelaksanaan aktualisasi ini dapat memberikan manfaat bagi penulis sendiri, instansi, pelayanan dan masyarakat luas.

Banjarbaru, 20 Juni 2022

Penulis

iii
KATA PENGANTAR
iv DAFTAR ISI LEMBARPENGESAHAN...................................................................................ii KATAPENGANTAR........................................................................................iii DAFTARISI...................................................................................................iv DAFTARGAMBAR...........................................................................................v DAFTARTABEL..............................................................................................vi BABIPROFILINSTANSIDANPESERTA 1.1 ProfilLokaPengamananFasilitasKesehatanBanjarbaru...................... 1 1. Sejarah Loka Pengamanan Fasilitas Kesehatan Banjarbaru…..........................1 2. Kedudukan Loka Pengamanan Fasilitas Kesehatan Banjarbaru 3 3. Visi dan Misi Loka Pengamanan Fasilitas Kesehatan Banjarbaru......................4 4. Tugas Pokok, Fungsi dan Nilai – Nilai 4 5. Struktur Organisasi.....................................................................................6 6. Profil Peserta.............................................................................................6 7. Pelayanan .................................................................................................7 8. Kebijakan Mutu..........................................................................................8 1.2 Nilai – NilaiDasarASN.......................................................................... 8 1. Berorientasi Pelayanan...............................................................................8 2. Akuntabel..................................................................................................9 3. Kompeten..................................................................................................9 4. Harmonis ..................................................................................................9 5. Loyal.......................................................................................................10 6. Adaptif....................................................................................................10 7. Kolaboratif...............................................................................................10 1.3 KedudukandanPeranASNdalamNKRI...............................................11 1. Manajemen ASN ...................................................................................11 2. SmartASN …...........................................................................................12 BABIIIDENTIFIKASIISU 2.1 DeskripsiIsu.........................................................................................13 2.2 PenetapanCoreIssue...........................................................................15 2.3 PenentuanPenyebabCoreIssue..........................................................18 2.4 GagasanKreaktifCoreIssue.................................................................19 2.5 MatriksRancanganAktualisasi.............................................................20 BABIIIRENCANAJADWALKEGIATANAKTUALISASI RencanaJadwalKegiatanAktualisasi..........................................................28 DaftarPustaka.............................................................................................32

DAFTAR GAMBAR

v
Gambar 1.1 Struktur Organisasi… ..........................................................................6 Gambar 2.1 Bukti Isu No. 2…...............................................................................14 Gambar 2.2 Bukti Isu No. 2… 15 Gambar 2.3 Fishbone Diagram … 18

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Penetapan Core Issue Melalui Kriteria USG

Tabel 2.2 Deskripsi Isu dengan Metode USG..........................................................16

Tabel 2.3 Matriks Rancangan Aktualisasi….............................................................20

Tabel 3.1 Rencana Jadwal Kegiatan Aktualisasi…

vi
.............................................16
....................................................28

BAB I

PROFIL INSTANSI, NILAI-NILAI ASN DAN PESERTA

1.1PROFILINSTANSI

1.SejarahLokaPengamananFasilitasKesehatanBanjarbaru

Pembentukan institusi pengamanan fasilitas kesehatan diperlukan untuk penjaminan mutu layanan melalui pengujian, kalibrasi dan proteksi radiasi untuk memenuhi kualitas dan standar keselamatan serta keamanan sehingga perlu dilakukan pengujian dan/atau kalibrasi secara berkala terhadap peralatan dan fasilitas kesehatan yang dikelola oleh pemerintah dan swasta.

Adapun kondisi geografi Indonesia yang luas diperlukan pemberian pelayanan di bidang pengamanan fasilitas kesehatan yang efektif dan efisien.

Maka perlu ditetapkan Keputusan Kepala Pusat Sarana, Prasarana dan Pelaratan

Kesehatan tentang penetapan Unit Fungsional Balai Pengamanan Fasilitas Kesehatan. Tentang penetapan Unit Fungsional Balai Pengamanan Fasilitas Kesehatan.

BerdasarkanPermenkesNo.530/Menkes/Per/IV/2007tentangorganisasidan

Tata Kerja BPFK, Unit Pelaksana Teknis (UPT) dilingkungan Pusat Sarana, Prasarana dan Peralatan Kesehatan terdiri dari 4 (empat) BPFK, yaitu :

a. BPFK Jakarta (tipe A)

b. BPFK Surabaya (tipe A)

c. BPFK Medan (tipe B)

d. BPFK Makassar (tipe B)

Sehubungan dengan pengembangan dari keempat BPFK tersebut di atas maka direncanakan akan diupayakan tambahan untuk menunjang tugas dan fungsi dari keempat BPFK tersebut. Dalam upaya peningkatan dan pengembangan kinerja UPT Balai Pengemanan Fasilitas Kesehatan diperlukan adanya perluasan dan pemerataan jangkauan upaya pengamanan fasilitas

kesehatan perlu dilaksanakan dengan memperhatikan pengembangan UPT tersebut untuk wilayah Provinsi Kalimantan Selatan, Provinsi Papua, Provinsi Jawa Tengah, Provinsi Sumatera Selatan.

Selanjutnya berdasarkan surat Keputusan Kepala Pusat Sarana, Prasaranan dan peralatan Kesehatan, No: OT.01.01.XII.500.2007, tanggal 21 Juni 2007,

1

tentang Penetapan Unit Fungsional Balai Pengamanan Fasilitas Kesehatan. Adapun Penetapan Unit Fungsional Balai Pengamanan Fasilitas Kesehatan, yang selanjutnya disebut Unit Fungsional BPFK, terdiri dari 4 (empat) wilayah yakni:

a. Provinsi Jawa Tengah, berlokasi di Solo sebagai unit fungsional dari BPFK

Jakarta

b. Provinsi Kalimantan Selatan, berlokasi di Banjarmasin sebagai unit fungsional dari BPFK Surabaya

c. Provinsi Sumatera Selatan, berlokasi di Palembang sebagai unit fungsional dari BPFK Jakarta

d. Provinsi Papua berlokasi di Jayapura sebagai unit fungsional dari BPFK

Makassar

Berkenaan dengan hal tersebut, dimana Provinsi Kalimantan Selatan merupakan salah satu provinsi yang akan dibentuk Unit Pelaksana Fungsional dari BPFK Surabaya, maka dipandang perlu untuk dibentuk Tim koordinasi Unit Pelaksana Fungsional Pengamanan Fasilitas Kesehatan (UPFPFK) Banjarmasin

Regional Kalimantan yang ditetapkan dengan surat Keputusan Kepala Pusat

Saran, Prasarana dan Peralatan Kesehatan, No: OT.01.01.XII.816.2008, tanggal

05 Agustus 2008. Adapun tugas dari tim tersebut, untuk melakukan :

a. Mempelajari, kajian dan perumusan terhadap unit pelaksana Fungsional

Pengamanan Fasilitas Kesehatan Banjarmasin Regional Kalimantan,

b. Menata Gedung untuk persiapan ruangan laboratorium

pengujian/kalibrasi, ruang laboratorium film badge dan ruang administrasi,

c. Persiapanpenempatanperalatanpengujian/kalibrasidanproteksiradiasi,

d. Persiapan penempatan ketenegaan,

e. Koordinasi terkait dalam rangka persiapan operasional

f. Persiapan operasional Unit Pelaksana Fungsional Pengamanan Fasilitas

Kesehatan (UPFPFK) Banjarmasin Regional Kalimantan.

Pada akhirnya, berdasarkan Permenkes No. 919/Menkes/Per/2011 tanggal

05 Mei 2011 tentang organisasi dan tata kerja Loka Pengamanan Fasilitas

Kesehatan (LPFK), dimana LPFK adalah unit pelaksana teknis dilingkungan

Kementerian Kesehatan yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada

Direktur Jenderal Bina Upaya Kesehatan. LPFK secara administratif dibina oleh

2

Sekretaris Direktorat Jenderal Bina Upaya Kesehatan dan secara teknis fungsional dibina oleh Direktur Pelayanan Penunjang Medik dan Sarana Kesehatan.

2.KedudukanLokaPengamananFasilitasKesehatanBanjarbaru

Mengingat kondisi geografis Indonesia yang luas diperlukan pemberian pelayanan di bidang pengamanan fasilitas kesehatan yang efektif dan efisien. Sehingga tuntutan untuk adanya pembentukan Institusi pengamanan fasilitas kesehatan di perlukan untuk penjaminan mutu layanan terhadap alat kesehatan yang ada di fasyankes yang tersebar di seluruh Indonesia baik milik pemerintah maupun swasta yang beum tertangani secara keseluruhan melalui pengujian, kalibrasi, dan proteksi radiasi untuk memenuhi kualitas dan standar keselamatan serta keamanan.

Loka Pengamanan Fasilitas Kesehatan (LPFK) Banjarbaru merupakan salah satu yang dibentuk di Provinsi Kalimantan Selatan untuk menjawab kebutuhan institusi pengujian fasilitas kesehatan dalam upaya optimalisasi dalam layanan pengujian dan/atau kalibrasi, dalam perjalanannya beberapa perubahan keorganisasian yakni :

a. Surat Keputusan Kepala Pusat Sarana, Prasarana dan peralatan

Kesehatan, No : OT.01.01.XII.500.2007, tanggal 21 Juni 2007, tentang Penetapan Unit Fungsional Balai Pengamanan Fasilitas Kesehatan.

b. Surat Keputusan Kepala Pusat Sarana, Prasarana dan peralatan

Kesehatan, No : OT.01.01.XII.816.2008, tanggal 05 Agustus 2008, Tim koordinasi Unit Pelaksana Fungsional Pengamanan Fasilitas Kesehatan (UPFPFK) Banjarmasin Regional Kalimantan.

c. Permenkes No 919/Menkes/Per/2011 tanggal 05 Mei 2011 tentang organisasi dan tata kerja Loka Pengamanan Fasilitas Kesehatan (LPFK).

Loka Pengamanan Fasilitas Kesehatan (LPFK) adalah unit pelaksana teknis dilingkungan Kementerian Kesehatan yang berada dibawah dan bertanggung jawabkepadaDirekturJenderalPelayananKesehatan.Secaraadministratifdibina oleh Sekretaris Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan dan secara teknis fungsional dibina oleh Direktur Fasilitas Pelayanan Kesehatan Ditjen Yankes Kemenkes RI.

3

3.VisidanMisiLokaPengamananFasilitasKesehatan(LPFK)Banjarbaru

a. Visi Loka Pengamanan Fasilitas Kesehatan (LPFK) Banjarbaru

“MenjadiLembagaPengamananFasilitasKesehatannasionalyangutama dan unggul dalam layanan dan kinerja”.

b. Misi Loka Pengamanan Fasilitas Kesehatan (LPFK) Banjarbaru

• MenyediakanmutulayananPengamananFasilitasKesehatanyang andal bagi masyarakat dan pemerintah.

• Meningkatkan cakupan layanan Pengamanan Fasilitas Kesehatan dalam bidang layanan pengujian dan/atau kalibrasi serta inspeksi sarana prasarana dan alat kesehatan.

• Membangun secara sinergis kemitraan yang saling menguntungkan dan saling mendukung.

• Pengembangan usaha dengan tolak ukur pada peningkatan mutu layanan melalui optimalisasi SDM, sarana, prasarana, peralatan, dan pengembangan teknologi yang tepat guna untuk mencapai kepuasan pelanggan, masyarakat dan mitra kerja.

• Meningkatkan kesejahteraan, kesehatan dan keselamatan kerja masyarakat dan Sumber Daya Manusia Kesehatan.

• Mewujudkan tata kelola institusi yang transparan dan akuntabel

4.TugasPokok,FungsidanNilai – Nilai

A. TugasPokokdanFungsi

BerdasarkanPeraturanMenteriKesehatanNomor61Tahun2020tentang organisasi danTataKerjaUnit Pelaksanateknis BidangPengamanan Fasilitas

Kesehatan, tanggal 26 Oktober 2020, Tugas Loka Pengamanan Fasilitas

Kesehatan (LPFK) adalah melaksanakan pengamanan fasilitas Kesehatan

meliputi sarana, prasarana, dan peralatan Kesehatan melalui pengujian, kalibrasi dan proteksi radiasi dilingkungan pemerintah maupun swasta.

Dalam melaksanakan tugas tersebut, LPFK menyelenggarakan fungsi :

a. Penyusunan rencana, program, dan anggaran;

b. Pengujian dan atau kalibrasi alat kesehatan;

c. Pengujian dan atau kalibrasi sarana dan prasarana kesehatan;

d. Pengamanan dan pengukuran paparan radiasi;

4

e. Pelayanan monitoring dosis radiasi personal;

f. Pengelolaan data dan sistem informasi;

g. Pemantauan, evaluasi, dan pelaporan; dan

h. Pelaksanaan urusan administrasi LPFK

B. Nilai – Nilai

Nilai-nilai LPFK Banjarbaru yang dijadikan pedoman dalam bekerja adalah ;

a. Responsif

Pegawai LPFK Banjarbaru mempunyai kesadaran akan tugas yang harus dilakukan dengan sungguh-sungguh. Kepekaan yang tajam dalam menyikapi berbagai hal yang dihadapinya dengan cepat dan kepahaman makna tanggungjawab yang harus dipikul adalah ciri utama kepribadiannya

b. Aktual

Pegawai LPFK Banjarbaru mengikuti perkembangan teknologi terbarukan dan informasisehingga selalu updatedengan hal-hal baru yang sedang berkembang dimasyarakat untuk menunjang pekerjaan.

c. Komitmen

Pegawai LPFK Banjarbaru membuat perjanjian (keterikatan), baik kepada diri sendiri maupun kepada orang lain yang tercermin dalam tindakan/ perilaku tertentu yang dilakukan secara sukarela untuk kepentingan dan pengembangan organisasi.

d. Akurat

Pegawai LPFK Banjarbaru bekerja dan memberikan setiap informasi yang benar berdasarkan bukti bukti fakta yang memadai, serta dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

e. Tanggung Jawab

Pegawai LPFK Banjarbaru bertanggung jawab atas semua kegiatan dan keputusan yang dilaksanakan sebagai perwujudan kesadaran akan kewajibannya sebagai aparatur sipil Negara.

5.SrukturOrganisasi

Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 61 Tahun 2020 tentang organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana teknis Bidang Pengamanan Fasilitas

5

Kesehatan, tanggal 26 Oktober 2020, Untuk melaksanakan tugas pokok dan fungsi sebagaimana tersebut diatas. Struktur organisasi Loka Pengamanan Fasilitas Kesehatan Banjarbaru dapat dilihat pada gambar dibawah ini.

6.ProfilPeserta

Gambar 1.1 Struktur Organisasi

Nama : Titi Purwati

NIP : 199405222022032003

Pangkat / Gol : Ahli Pertama / III A

Jabatan : Fisikawan Medis

Unit Kerja : Instalasi Laboratorium UKPR dan Laboratorium PDP

Instansi : Loka Pengamanan Fasilitas

Kesehatan Banjarbaru

Dalam pelaksanaan aktualisasi mengacu pada Permenpan RB No. 12 Tahun

2008 tentang Jabatan Fungsional Fisikawan Medis, berikut tugas dan fungsi fisikawan medis di LPFK Banjarbaru, yaitu;

a. Melaksanakan persiapan pelayanan fisika medik,

b. Melaksanakan persiapan QA/QC pesawat radiodiagnostik,

c. Melaksanakan persiapan uji kesesuaian pesawat sinar-x,

6

d. Melaksanakan QA/QC pesawat radiodiagnostik,

e. Melaksanakan uji kesesuaian pesawat sinar-x,

f. Melaksanakan survey radiasi lapangan/kecelakaan radiasi,

g. Melaksanakan penyusunan rancangan sosialisasi keselamatan radiasi,

h. Melaksanakan pengukuran/ kalibrasi film badge/ ThermoLuminicence Dosimeter(TLD),

i. Melaksanakan penyusunan laporan pelaksanaan tugas.

7.Pelayanan

Loka Pengamanan Fasilitas Kesehatan (LPFK) Banjarbaru memberikan jasa pelayanan kepada masyarakat dengan lingkup melaksanakan pengamanan fasilitas kesehatan meliputi sarana, prasarana dan peralatan kesehatan melalui pengujian, kalibrasi, dan proteksi radiasi di lingkungan pemerintah maupun swasta. Dalam melakukan pengujian dan/atau kalibrasi alat kesehatan, LPFK

Banjarbaru harus mengacu pada metode kerja pengujian dan/atau kalibrasi, disamping itu juga didukung alat ukur/analyzer, alat uji dan alat kalibrasi yang terjamin mutunya sesuai dengan jenis pengujian dan/atau kalibrasi alat kesehatan. Jenis layanan laboratorium yang ada di Loka Pengamanan Fasilitas Kesehatan (LPFK) Banjarbaru meliputi :

A. Laboratorium pengujian dan/atau kalibrasi

Sesuai permenkes No.54 Tahun 2015; definisi pengujian adalah keseluruhan tindakan yang meliputi pemeriksaan fisik, dan pengukuran untuk membandingkan alat yang diukur dengan standar, atau untuk menentukan besaran atau kesalahan pengukuran.Sedangkan definisi kalibrasi adalah kegiatan peneraan untuk menentukan kebenaran nilai penunjukkan alat ukur dan/atau bahan ukur.

B. Laboratorium uji kesesuaian x ray dan proteksi radiasi

Kegiatan pelayanan ini meliputi pengujian, paparan radiasi dan Uji Kesesuaian, yaitu pengujian yang dilakukan secara terjadwal untuk memastikan pesawat x-ray di fasilitas pelayanan kesehatan sesuai dengan standard dan memenuhi persyaratan operasional regulasi.

C. Laboratorium pengujian dan pemantauan dosis personal

Yaitu evaluasi pemantauandosis radiasi yang dipakai oleh petugas yang bekerja di lingkungan radiasi. LPFK Banjarbaru melayani evaluasi

7

pemantauan dosis perorangan untuk film badge dan thermoluminescent dosemeter (TLD) badge.

D. Laboratorium sarana dan prasarana alat kesehatan Menteri Kesehatan RI No 24 tahun 2016 tentang persyaratan teknis bangunan dan prasarana RS. Prasarana RS adalah utilitas yang terdiri atas alat, jaringan dan system yang membuat suatu bangunan RS bisa berfungsi. Inspeksi sarana dan prasarana dilakukan untuk memastikan kesesuaian suatu instalasi sarana dan prasarana terhadap standart dan persyaratan yang berlaku.

8.KebijakanMutu

Kepala Laboratorium LPFK Banjarbaru menyatakan komitmennya untuk memastikan bahwa seluruh petugas Laboratorium LPFK Banjarbaru meliputi:

A. Tanggapterhadapsetiapkebutuhanpenggunajasalayananpengamanan fasilitas kesehatan dan mengutamakan kepuasan pelanggan dan unsur keselamatan.

B. Persyaratanmutuberorientasipadastandarmutuinternasional(ISO)dan penerapanstandaroperasionalproseduruntuktercapainyasasaranmutu organisasi serta senantiasa melakukan evaluasi dan kaji ulang terhadap mutu secara terus menerus.

C. Senantiasamenerapkan sistemmutudantatanilaiorganisasi padasetiap layanan pengamanan fasilitas kesehatan.

D. Senantiasa memberikan pemahaman kepada karyawan terkait system mutu melalui pelatihan yang berkesinambungan untuk peningkatan kompetensi dan selalu menerapkan sistem mutu di seluruh jajaran organisasi.

E. Senantiasa menjaga kemandirian petugas dalam melakukan pelayanan serta menjaga keterkendalian informasi sesuai peraturan dan ketentuan yang berlaku.

1.2Nilai – NilaiDasarASN

1. BerorientasiPelayanan

Nilai dasar ASN dalam berorientasi pelayanan bertujuan agar menjadi pedoman perilaku bagi pasra ASN dan menciptakan budaya kerja yang

8

mendukung tercapainya kinerja terbaik. Keberhasilan implementasi Nilai Dasar ASN apabila telah terinternalisasi (tertanam) dalam perilaku pegawai ASN, khususnya dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. Pedoman perilaku Berorientasi Pelayanan dijabarkan dalam 3 (tiga) kode etik yaitu

1) Memahami dan memenuhi kebutuhan masyarakat;

2) Ramah, cekatan, solutif, dan dapat diandalkan;

3) Melakukan perbaikan tiada henti.

2. Akuntabel

Menurut UU No. 25/2009 tentang layanan pubik pada pasal 4 menyebutkan asas pelayanan publik yang meliputi : kepentingan umum, kepastian hukum, kesamaan hak, keseimbangan hak dan kewajiban, keprofesionalan, partisipatif, persamaan perlakuan/tidak diskriminatif, keterbukaan, akuntabilitas, fasilitas dan perlakuan khusus bagi kelompok rentan, ketepatan waktu, dan kecepatan, kemudahan, danketerjangkauan. Pedoman perilaku Akuntabeldijabarkandalam 3 (tiga) kode etik yaitu

1) Melaksanakan tugas dengan jujur, bertanggung jawab, cermat, disiplin dan berintegritas tinggi;

2) Menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara bertanggungjawab, efektif, dan efisien;

3) Tidak menyalahgunakan kewenangan jabatan.

3. Kompeten

Setiap ASN memiliki hak dan kesempatan untuk mengembangkan kompetensi, diarahkan pada pengembangan kompetensi sesuai kebutuhan jabatan, dan pengembangan kompetensi sebagai salah satu dasar dalam pengangkatan jabatan dan pengembangan karir.

Pedoman perilaku Kompeten dijabarkan dalam 3 (tiga) kode etik yaitu

1) Meningkatkan kompetensi diri untuk menjawab tantangan yang selalu berubah;

2) Membantu orang lain belajar;

3) Melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik.

4. Harmonis

Peranan ASN pada nilai dasar harmonis, sebagai berikut; harus bersikap netral dan adil, harus bisa mengayomi kepentingan kelompok-kelompok minoritasdengantidakmembuatkebijakanatauperaturanyangmendiskriminasi

9

keberadaan kelompok tersebut, harrus memiliki sikap toleran atas perbedaan, dalam melaksanakan tugas dan kewajiban PNS juga harus memiliki sikap tolong menolong baik kepada pengguna layanan maupun kolega, serta PNS menjadi contoh dan teladan dilingkungan masyarakatnya. Pedoman perilaku Harmonis dijabarkan dalam 3 (tiga) kode etik yaitu

1) Menghargai setiap orang apapun latar belakangnya;

2) Suka menolong orang lain;

3) Membangun lingkungan kerja yang kondusif.

5. Loyal

Secara estimologis, istilah loyal diadaptasi dari Bahasa Prancis yaitu “Loial” yang artinya mutu dari sikap setia. Loyal merupakan salah satu nilai yang terdapat dalam Core Values ASN yang dimaknai bahwa setiap ASN harus berdedikasi dan mengutamakan kepentingan bangsa dan negara. Pedoman perilaku Loyal dijabarkan dalam 3 (tiga) kode etik yaitu

1) Memegang teguh ideologi Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, setia pada NKRI serta pemerintahan yang sah;

2) Menjaga nama baik sesama ASN, pimpinan, Instansi, dan Negara;

3) Menjaga rahasia jabatan dan negara.

6. Adaptif

Dalam KBBI diuraikan definisi adaptif adalah mudah menyesuaikan diri dengan keadaan. Adaptif merupakan karakteristik alami yang dimiliki makhluk hidup untuk bertahan hidup dan menghadapi segala perubahan lingkungan atau ancaman yang timbul. Pedoman perilaku Adaptif dijabarkan dalam 3 (tiga) kode etik yaitu

1) Cepat menyesuaikan diri menghadapi perubahan;

2) Terus berinovasi dan mengembangkan kreaktivitas;

3) Bertindak proaktif.

7. Kolaboratif

Kolaboratif merupakan nilai dasar yang harus dimiliki CPNS. Dimana kolaboratif memiliki arti sebuah proses yang melibatkan norma bersama dan interaksi saling menguntungkan melaui pengekatan WoG (Whole-ofGovernment). Pendekatan WoG merupakan sebuah pendekatan penyelenggaraan pemerintahan yang menyatukan upaya-upaya kolaboratif

10

pemerintahandarikeseluruhansektordalamruanglingkupkoordinasiyanglebih luas guna mencapai tujua-tujuan pembangunan kebijakan.

Pedoman perilaku Kolaboratif dijabarkan dalam 3 (tiga) kode etik yaitu

1) Memberi kesempatan kepada berbagai pihak untuk berkonstribusi;

2) Terbuka dalam bekerja sama untuk menghasilkan nilai tambah;

3) Menggerakkanpemanfaatanberbagaisumberdayauntuktujuanbersama.

1.3KedudukandanPeranASNdalamNKRI

1.ManajemenASN

Sejalandenganprogramprioritaspemerintahperiode2019 – 2024mengenai pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM), ASN Indonesia harus menjadi pekerja keras, dinamis, menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi. Kesemuanya itu diperlukan dalam rangka mencapai tujuan yang dicita-citakan oleh bangsa Indonesia. Tantangan yang dihadapi oleh ASN dalam mencapai tujuan tersebut semakin banyak dan berat, baik berasal dari luar maupun dalam negeri yang menuntut ASN Indonesia untuk meningkatkan profesionalitasnya dalam menjalankan tugas dan fungsinya serta bersih dan bebas dari korupsi, kolusi, dan nepotisme.

Untuk mewujudkan birokrasi yang profesional dalam menghadapi tantangantantangan tersebut, pemerintah melalui Undang-Undang (UU) Nomor

5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara telah bertekad untuk mengelola aparatur sipil negara menjadi semakin professional. Berikut beberapa konsep yang ada dalam UU No. 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara. Berdasarkan jenisnya, Pegawai ASN terdiri atas:

a. Pegawai Negeri Sipil (PNS)

PNSmerupakanwarganegaraIndonesiayangmemenuhisyarattertentu, diangkat sebagai Pegawai ASN secara tetap oleh pejabat membina kepegawaian untuk menduduki jabatan pemerintahan, memiliki nomor induk pegawai secara nasional.

b. Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK)

PPPK adalah warga Negara Indonesia yang memenuhi syarat tertentu, yang diangkat oleh Pejabat Pembina Kepegawaian berdasarkan

11

perjanjian kerja sesuai dengan kebutuhan Instansi Pemerintah untuk jangka waktu tertentu dalam rangka melaksanakan tugas pemerintahan.

2.SmartASN

Seorang asn harus mempunyai integritas, jiwa nasionalisme, professional, keramahtamahan,berwawasanglobal,Bahasaasing,IT,sertajejaringkerjaatau networking entrepreneurship. Berdasarkan arahan bapak presiden pada poin pembangunan SDM dan persiapan kebutuhan SDM talenta digital, Literasi digital berfungsi untuk meningkatkan kemampuan kognitif sumber daya manusia di Indonesia agar keterampilannya tidak sebatas mengoperasikan gawai. Kerangka kerja literasi digital untuk kurikulum terdiri dari digital skill, digital culture, digital ethics, dan digital safety. Kerangka kurikulum literasi digital digunakan sebagai metode pengukuran tingkat kompetensi kognitif dan afektif masyarakat dalam menguasai teknologi digital.

12

BAB II IDENTIFIKASI ISU

Loka Pengamanan Fasilitas Kesehatan (LPFK) Banjarbaru sebagai Unit Pelaksana

Teknis Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan yang bertugas melaksanakan pengamanan fasilitas kesehatan, merupakan salah satu institusi yang berfungsi melaksanakan, menjaga dan memantau jaminan mutu sarana, prasarana dan peralatan kesehatan melalui pengujian, kalibrasi dan proteksi radiasi dilingkungan pemerintah maupun swasta dengan membuat suatu perencanaan program yang telah ditetapkan untuk menunjang program pembinaan upaya kesehatan pada pembinaan upaya penunjang medik dan sarana kesehatan.

Dalam melaksanakan tugas sebagai Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS), kita harus mampu memahami konsepsi perubahan dan perubahan lingkungan strategis

melalui isu-isu strategis kontemporer sebagai wawasan strategis. Dengan menunjukkan kemampuan berpikir kritis untuk menghadapi perubahan lingkungan srategis dalam menjalankan tugas jabatan sebagai pelayan masyarakat.

Berdasarkanpengalamandanobservasiselama3bulandiunitkerja,terdapatbeberapa hal yang bisa diperbaiki/ditingkatkan/disempurnakan. Berikut beberapa isu yang dapat menghambatkinerjadalammelaksanakantugasdiLokaPengamananKesehatan(LPFK) Banjarbaru, sebagai berikut;

1. Gratifikasi terhadap petugas Laboratorium Uji Kesesuaian Sinar-X dan Proteksi Radiasi (UKPR) yang sedang Pengujian Pesawat Sinar-X di Fasyankes,

2. Belum adanya fasilitas yang mendukung fasyankes untuk mengakses hasil pengujian pesawat sinar-x secara online,

3. Belum tersedianya ruang arsip yang memadai untuk penyimpanan berkas dikantor.

2.1DeskripsiIsu

a. Gratifikasi terhadap petugas Laboratorium Uji Kesesuaian Sinar-X dan Proteksi

Radiasi (UKPR) yang sedang Pengujian Pesawat Sinar-X di Fasyankes

Instalasi laboratorium Uji Kesesuaian Sinar-X dan Proteksi Radiasi atau yang

biasa disebut Lab. UKPR merupakan salah satu pelayanan di LPFK Banjarbaru yang bertujuan melakukan Pengujian, Paparan Radiasi dan Uji Kesesuaian Pesawat x-ray secara terjadwal di fasilitas pelayanan kesehatan sesuai dengan

13

standard dan memenuhi persyaratan operasional regulasi. Dalam ruang lingkup kerja petugas Lab. UKPR yang berada di lapangan atau diluar kantor, isu ini bisa terjadi secara sadar atau tidak sadar. Dari informasi salah satu petugas instansi yang saya terima, minim kemungkinan gratifikasi bisa terjadi dilapangan khususnya saat melakukan pengujian pesawat sinar-x. Hal tersebut tidak dapat dipantau secara subjektif ataupun terdeteksi karena pada umumnya, gratifikasi ditujukan secara perorangan langsung menuju ke individu. Oleh karena itu, menindaklanjutiprogramsosialisasiyangpernahdidilakukansecarageneralpada tanggal 27Mei2022,perlu dilakukan secara khusus kebidangyang riskandalam kemungkinan gratifikasi. Terutama pada penyaji data yang bisa menghasilkan nilai buruk sesuai kenyataan namun tidak sesuai dengan kebutuhan.

b. Belum adanya fasilitas yang mendukung fasyankes untuk mengakses hasil pengujian pesawat sinar-x secara online Hasilujiyangtelahbersetifikatdandiberilabelseperti gambardibawahiniakan di kirim ke fasyankes dan ada beberapa fasyankes yang butuh laporan hasil uji dikarenakan izin pesawat sinar-x sudah habis. Dari ini didapatkan isu yang ada berupa masalah dalam pengiriman hasil uji yang memerlukan waktu beberapa hari menuju fasyankes tersebut,dan beberapa fasyankes akan meminta soft file hasil uji ke petugas uji yang bertugas.

14
Gambar 2.1 Petugas meminta File LHU ke Admin dan Sertifikat Pengujian

c. Belum tersedianya ruang arsip yang memadai untuk penyimpanan berkas dikantor

Masalah atau isu ini dibuat karena ruang penyimpanan berkas atau ruang arsip yang ada dikantor seperti gambar dibawah ini tidak bisa menampung beberapa berkas. Dikarenakan untuk dokumen form pelayanan dan mutu dikantor tiap bulannya banyak. Terutama di form pelayanan, dikantor terdapat beberapa pelayanan seperti kalibrasi, pengujian, uji kesesuaian, uji paparan, dan pembacaan TLD. Yang mana untuk 1 pelayanan tersebut di lakukan pengujian atau kalibrasi beberapa alat dan tiap alat dibuatkan 1 laporan atau 1 dokumen form pelayanan.

2.2PenetapanCoreIssue

Untuk menentukan prioritas isu dari beberapa isu tersebut maka dalam hal ini penulis melakukan penapisan isu menggunakan teknik USG

Urgency : Seberapa mendesak suatu isu, harus dibahas, dianalisis, dan ditindaklanjuti;

Seriousness : Seberapa serius suatu isu harus dibahas dikaitkan dengan akibat yang ditimbulkan;

Growth : Seberapa besar kemungkinan memburuknya isu tersebut jika tidak ditangani sebagaimana mestinya.

15
Gambar 2.2 Ruang Arsip

Tabel2.1PenetapanCoreIssueMelaluiKriteriaUSG

JenisISU U S G

Gratifikasi pada Petugas

Laboratorium UKPR yang sedang

Pengujian Pesawat Sinar-X di Fasyankes

Belum adanya fasilitas yang mendukung

Total Score

Prioritas

4 4 5 13 I

fasyankes untuk mengakses hasil

pengujian pesawat sinar-x secara online 4 4 3 11 II

Belum tersedianya ruang arsip yang

memadai untuk penyimpanan berkas

dikantor 3 4 3 10 III

Keterangan Skala Likert:,1 = sangat kecil/rendah pengaruhnya, 2 = kecil pengaruhnya, 3 = sedang/cukup pengaruhnya, 4 = besar/tinggi pengaruhnya, 5 = sangat besar/tinggi pengaruhnya

Berdasarkan analisis isu menggunakan metode USG, ketiga isu diatas dapat dilihat dari deskripsi atau penjelasan masalah yang terjadi di sekitar kantor yang lebih diutamakan adalah isu tentang “Gratifikasi pada Petugas Laboratorium

UKPR yang sedang Pengujian Pesawat Sinar-X”. Dengan mengangkat isu ini diharapkan, petugas laboratorium UKPR yang sedang pengujian pesawat sinar-x dilapangantetapberhati-hati atautidak menerimagratifikasiyangdiberikan oleh fasyankes dan apabila menemukan masalah ini berani melaporkan.

Tabel2.2DeskripsiIsudenganMetodeUSG

Kriteria Deskripsi Terkait Isu

Urgency Petugas laboratorium UKPR sudah mengetahui tentang gratifikasi,dikarenakantiap1tahunsekalidiLPFKmengadakan sosialisasi mengenai gratifikasi dan apa yang harus dilakukan jika mengetahui masalah gratifikasi. Maka isu ini perlu ditindak lanjuti, mengingat kondisi petugas lab. UKPR yang bekerja

dilapangan memungkinkan terjadinya gratifikasi dan masalah gratifikasi sendiri sangat sulit ditemukan buktinya karena tidak

16

ada laporan serta kejadian transaksi dilakukan secara sembunyi-sembunyi.

Seriousness Dampak yang terjadi apabila seorang petugas menerima gratifikasi secara sadar atau tidak sadar adalah mereka telah melanggar nilai-nilai ASN yang bersifat akuntabel, mencoret nama baik Instansi tempat kerja, keluarga dan pegawai ASN. Selainitumerekaakanmenerimahukumanyangsesuaidengan UUyangberlakusertadiberhentikandariinstansitempatkerja.

Growth Jika tidak dilakukan upaya meningkatkan kepatuhan tentang masalah gratifikasi, maka kemungkinan kecil petugas akan menerima gratifikasi secara sadar atau tidak sadar. Serta lupa tentang dampak buruk yang terjadi akibat dari menerima gratifikasi.

17

2.3PenentuanPenyebabCoreIssue

LingkungankerjapetugasUKPR yanglangsungkelapangan,lebih rentanuntukmenerimagratifikasi.

Petugas Lab. UKPR memahami tentang gratifikasi. Tetapi Secara tidak sadar kemungkinan kecil pernahmenerimagratifikasi.

Secara internal (di Lab. UKPR) belum ada sosialisasi atau mengingatkan sesama petugas.

Kurangnyapengawasan

GratifikasipadaPetugas LaboratoriumUKPR yangsedangPengujian PesawatSinar-X

Kurangnya kesadaran diri mengenai gratifikasi

Tidak berani melapor karena ada rasatidakenaksesamapetugas.

Surroundings System Skills

Suppliers

Gambar 2.3 Analisa Penyebab Isu

18

Munculnya isu gratifikasi petugas laboratorium UKPR yang sedang pengujian pesawat sinar-x di fasyankes, disebabkan oleh system dan lingkungan karena belum adanya sosialisasi mengenai gratifikasi secara internal di lingkungan laboratorium UKPR. Serta mengingat kondisi lingkungan tempat kerja petugas dilapangan yang rentan terjadinya gratifikasi.

2.4GagasanKreaktifPemecahanCoreIssue

Gagasan kreaktif pemecahan core isu ini adalah melakukan “Upaya

Meningkatkan Kepatuhan Tindakan Menolak Gratifikasi pada Petugas Laboratorium UKPR yang sedang Pengujian Pesawat Sinar-X di Fasyankes” dengan melakukan sosialisasi serta menyediakan media pendukung. Dengan adanyasosialisasisecarainternaldiruanglingkuplab.UKPR,dapatmenanamkan rasa jujur dan tanggung jawab dalam mengerjakan tugas serta berani menolak gratifikasi dalam bentuk apapun juga berani berani atau menegur petugas yang menerima gratifikasi. Sehingga tercapai nilai-nilai dasar ASN “BERAKHLAK” dan sesuai dengan kedudukan serta peran sebagai ASN salah satunya memberikan pelayanan publik yang professional dan berkualitas.

19

2.5MatriksRancanganAktualisasi

Unit Kerja : Instalasi Laboratorium Uji Kesesuaian Pesawat Sinar – X dan Proteksi Radiasi

1. Gratifikasi pada Petugas Laboratorium UKPR yang sedang Pengujian Pesawat Sinar-X,

Identifikasi Isu :

2. Belum adanya fasilitas yang mendukung fasyankes untuk mengakses hasil pengujian pesawat sinar-x secara online,

3. Belum tersedianya ruang arsip yang memadai untuk penyimpanan berkasdikantor.

Isu yang Diangkat : Upaya Meningkatkan Kepatuhan Tindakan Menolak Gratifikasi pada Petugas Laboratorium UKPR yang sedang Pengujian Pesawat Sinar-X

Gagasan Pemecahan Isu : Sosialisasi Menolak Gratifikasi di ruang lingkup Lab. UKPR

Tabel2.3MatriksRancanganAktualisasi

PenguatanNilai

1. Mengumpulkan

materi-materi yang

dipergunakan

sebagai acuan

dalam isu yang

a. Mencari dan

mengumpulkan

referensi materi

mengenai masalah

gratifikasi serta

dampaknya dari

Mendapatkan

informasi atau

materi tentang gratifikasi.

Mencari bahanbahan atau materi

yang ada secara online dengan teliti

dan cermat, (Akuntabel)

VisiMisiOrganisasi

Mengumpulkan materi

referensi, melakukan

diskusi mengenai materi

yang akan dibuat serta

mengajukan rancangan

aktualisasi kepada mentor,

Organisasi

Kegiatan mengumpulkan

bahan

berkonsultasi

rancangan aktualisasi

kepada mentor akan

memperkuat nilai

organisasi yaitu

20
Kegiatan Tahapan Output/Hasil Keterkaitan
No.
KonstribusiTerhadap

diangkat menerima gratifikasi

b. Mencari cara

membuat desain yang digunakan

untuk gambar pin di media yang ada seperti internet.

Mendapatkan informasi mengenai cara membuat plamflet.

Mencari materi

pembuatan desain

untuk pin dengan

menggunakan media yang

tersedia seperti youtube (Adaptif)

berkontribusi terhadap misi

organisasi yaitu

Pengembangan usaha

dan tolak ukur

peningkatan mutu

layanan melalui

Responsif dan TanggungJawab.

c. Mencari informasi mengenai cara pembuatan google form dengan menggunakan media yang sudah tersedia.

d. Melakukankonsultasi dan diskusi dengan

Kepala Instalasi Lab.

UKPR selaku mentor

mengenai materi yang didapatkan.

Mendapatkan informasi

mengenai cara pembuatan googleform

Mencari informasi mengenai cara pembuatan google form(Adaptif)

optimalisasi SDM, sarana, prasarana, peralatan, dan pengembangan

teknologi tepat guna

untuk mencapai

Mendapatkan masukkan atau ide dari hasil diskusi tersebut.

Melakukan konsultasi dan diskusi kepada mentor (Harmonis)

e. Melakukan evaluasi Telah Melakukan

kepuasaan pelanggan, masyarakat dan mitra kerja.

21

2. Mempelajari materi yang

digunakan serta

memahami

website yang

menangani

bagian gratifikasi

di satker LPFK

banjarbaru

dari konsultasi ke mentor melakukan perbaikan evaluasi hasil konsultasi dengan mentor (Akuntabel)

a. Mempelajari bahanbahan atau materi

mengenai masalah gratifikasi serta

dampaknya dari

menerima gratifikasi

b. Belajar memahami cara membuat desain yang sudah tersedia seperti internet.

Memahami materi

mengenai isu yang diangkat.

Mempelajari dan memahami materi

tentang isu yang diangkat

(Kompeten)

Memahami serta

mempelajari materi, cara

membuat mediapendukung

serta website pendukung

mengenai isu yang

diangkat, berkontribusi

Kegiatan mempelajari

materi dan bahan

pendukung mengenai isu yang dibahas, nilai

organisasi yaitu

Memahami dan sudah bisa

membuat desain sesuai yang diinginkan.

Mempelajari cara

membuat plamflet

yang menarik dan isu yang diangkat

dapat dipahami

(Kompeten)

terhadap misi organisasi

yaitu Pengembangan

usaha dan tolak ukur

peningkatan mutu

layanan melalui

optimalisasi SDM,

Responsif, Aktual, Akurat,danTanggung Jawab.

c. Mempelajari cara

membuat google form sebagai media

evaluasi dari

kegiatan.

Memahami cara

membuat google form

sebagai media

evaluasi dari

Mempelajari cara

membuat google form sebagai

media evaluasi dari

kegiatan

sarana, prasarana, peralatan, dan

pengembangan

teknologi tepat guna

untuk mencapai

22

3. Pembuatan media

yang digunakan

untuk penunjang

gagasan

pemecahan isu.

d. Mempelajari website yang sudah tersedia di satker mengenai

gratifikasi

a. Membuat PPT tentang

sosialisasi gratifikasi secara internal di

laboratorium UKPR.

b. Membuat desain yang akan digunakan untuk pembuatan pin

kegiatan. (Kompeten) kepuasaan pelanggan, masyarakat dan mitra kerja.

Memahami tiap point yang terdapat di website tersebut.

Mempelajari website yang

sudah tersedia di satker mengenai

gratifikasi

(Adaptif)

Menghasilkan

PPT yang sesuai

dengan tema,

menarik dan mudah

dipahami

Menghasilkan gambar yang sesuai dengan

tema

Melakukan pembuatan media

penunjang dalam

pemecahan isu

yang di angkat

seperti pembuatan

PPT, desain, google form serta

undangan sesuai

dengan tema

Membuat media penunjang

saat aktualisasi, berkontribusi terhadap misi

organisasi yaitu

Pengembangan usaha

dan tolak ukur

peningkatan mutu

layanan melalui

Kegiatan yang dilakukan dalam membuat media, termasuk nilai organisasi

yaitu Aktual, Akurat danTanggungJawab.

Kegiatan konsultasi dan diskusi kepada mentor

c. Membuatgoogleform untuk evaluasi hasil sosialisasi

Tersedianya google form

untuk evaluasi

(Kompeten)

optimalisasi SDM, sarana, prasarana, peralatan, dan

pengembangan

teknologi tepat guna

dan bagian pengurus laporan gratifikasi, termasuk nilai organisai yaitu Komitmen, AkuratdanTanggung

Jawab.

23

d. Menyiapkan

undangan untuk kegiatan sosialisasi

e. Melakukan konsultasi

dan diskusi kepada mentor mengenai media pendukung yang dibuat.dengan

mentor mengenai

Undangan yang

sudah siap dan bisa dibagikan ke petugas Lab.

UKPR

Mendapatkan

masukkan kritik dan saran dari hasil media yang dibuat.

Melakukan konsultasi dan diskusi kepada mentor (Harmonis)

untuk mencapai

kepuasaan pelanggan, masyarakat dan mitra kerja.

Melakukan konsultasi dan diskusi kepada mentor dan bagian pengurus laporan gratifikasi, berkontribusi

terhadap misi organisasi

yaitu Membangunsecara

sinergiskemitraanyang

dan diskusi kepada

ketua bagian pengurusan laporan gratifikasi di tempat kerja.

Didapatkan masukkan dan hasil media yang dibuat

sudah sesuai apa belum dengan isu yang dibahas.

Melakukan konsultasi dan diskusi kepada

ketua bagian pengurusan laporan gratifikasi di tempat kerja. (Kolaboratif)

dari konsultasi Telah melakukan Melakukan evaluasi hasil

saling menguntungkan

dansalingmendukung.

24
f. Melakukan konsultasi g. Melakukan evaluasi

4. Melakukan

kegiatan

sosialisasi sesama

petugas Lab.

UKPR

mentor dan bagian

timgratifikasidiLPFK

Banjarbaru

a. Melaksanakan

kegiatan sosialisasi

kepada petugas

Laboratorium UKPR

dari hasil kegiatan yang dilakukan

dengan

menggunakan media

googleform.

perbaikan dari

hasil konsultasi konsultasi (Akuntabel)

Petugas mengikuti sosialisasi baik

secara daring ataupun laring

tergantung

kondisi dilapangan.

Menerima kritik

dan saran dari semua petugas

Lab. UKPR yang membangun

mengenai hasil kegiatan tersebut.

Melakukan

kegiatan sosialisasi

sesama petugas Lab. UKPR (Harmonis)

Melakukan kegiatan

sosialisasi, pemberian

media kepada petugas Lab.

UKPR, misi organisasi yaitu

Membangun secara

sinergiskemitraanyang

saling menguntungkan

dansalingmendukung.

kegiatan sosialisasi, pemberian pin, kepada petugas Lab. UKPR serta

Melakukan

evaluasi dari hasil kegiatan yang

dilakukan (Berorientasi Pelayanan)

Melakukan evaluasi dari

hasil kegiatan aktualisasi, berkontribusi terhadap misi

organisasi yaitu

Pengembangan usaha

dan tolak ukur

peningkatan mutu

layanan melalui

optimalisasi SDM,

sarana, prasarana,

evaluasi mengenai isu yang diangkat, termasuk nilai organisai yaitu Responsif, Aktual, Akurat, Komitmen danTanggungJawab.

25
b. Melakukan evaluasi c. Pemberian pin Diwajibkan pin Melakukan

evaluasi dari hasil

kegiatan

aktualisasi

dengan tema

gratifikasi kepada

petugas Lab. UKPR

tersebut

digunakan oleh

petugas saat

tugas

dilapangan.

pemasangan media yang

digunakan (Adaptif)

peralatan, dan

pengembangan

teknologi tepat guna

untuk mencapai

kepuasaan pelanggan, masyarakat dan mitra

kerja.

Melakukan pengecekan tiap hasil dari kegiatan

Didapatkanhasil

yang

sudah

sesuai dengan

rancangan

kegiatan

Didapatkan

Melakukan

pengecekan dari

hasil kegiatan yang

dilakukan

(Akuntabel)

Melakukan evaluasi dari

hasil kegiatan aktualisasi, berkontribusi terhadap misi

organisasi yaitu

Pengembangan usaha

Kegiatan Evaluasi

mengenai hasil dari

kegiatan, nilai organisasi

kepada mentor

mengenai hasil

kegiatan aktualisasi

masukkan atau

perbaikan mengenai kegiatan yang

sudah

berlangsung

Melakukan konsultasi dan diskusi kepada mentor (Harmonis)

dan tolak ukur

peningkatan mutu

layanan melalui

optimalisasi SDM, sarana, prasarana, peralatan, dan

pengembangan

yang didapatkan adalah Akurat, Komitmen danTanggungJawab.

dari

masukkan Menyelesaikan

perbaikan dari

Melakukan

perbaikan hasil

teknologi tepat guna

untuk mencapai

26
5. Melakukan a. b. Melakukankonsultasi c. Melakukan perbaikan

laporan aktualisasi

mentor konsultasi mentor konsultasi (Akuntabel)

a. Melaksanakan

pembuatan laporan

dari hasil yang

didapat selama aktualisasi.

Laporan aktualisasi yang

dibuat sudah

sesuai dengan isu yang

dibahas.

Melaksanakan pembuatan

laporan dari hasil

yang didapat

selama aktualisasi

(Akuntabel)

kepuasaan pelanggan, masyarakat dan mitra kerja.

Melaksanakan pembuatan

Laporan selama aktualisasi

Kegiatan pembuatan

laporan selama

aktualisasi, termasuk

kepada mentor mengenai laporan

aktualisasi yang

dibuat.

Mentor memberikan masukkan dan menyetujui hasil laporan yang dibuat.

Menyelesaikan

Melakukan konsultasi kepada mentor (Harmonis)

nilai organisai yaitu Responsif, Aktual, Akurat, Komitmen danTanggungJawab.

dari hasil konsultasi

dengan mentor

perbaikan dari

konsultasi mentor

Melakukan perbaikan hasil konsultasi (Akuntabel)

27
6. Pembuatan b. Melakukankonsultasi c. Melakukan perbaikan

1 Mengumpul kan materimateriyang dipergunaka n sebagai acuan dalam isu yang diangkat

a. Mencari dan mengumpulkan referensi bahan-bahan atau materi mengenai masalah gratifikasiserta dampaknya dari menerima gratifikasi

b. Mencari cara membuat desain yang digunakan untuk gambar pin di media yang ada seperti internet.

c. Mencari informasi mengenai cara pembuatan google form dengan menggunakan media yang sudahtersedia.

d. Melakuk an konsultasi dan diskusi dengan Kepala

BAB III

Rencana Kegiatan Aktualisasi

Tabel 3.1 Rencana Jadwal Kegiatan Aktualisasi

28
No. Kegiatan Tahapan Tahun 2022 JUNI JULI 22 23 24 25 26 27 28 29 30 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27

2 Mempelajari materiyang

digunakan serta

memahami

website yang menangani bagian gratifikasidi

satker LPFK

banjarbaru

Instalasi Lab. UKPR selaku mentor mengenai materi yang didapatkan sesuaiisuyang diangkat.

e. Melakukan evaluasi dari konsultasi ke mentor

a. Mempel ajari bahanbahan atau materi mengenai masalah gratifikasiserta dampaknya dari menerima gratifikasi

b. Belajar serta memahami

cara membuat desaindimedia yang sudah tersediaseperti internet.

c. Mempel ajari cara membuat google form sebagai media evaluasi dari kegiatan.

d. Mempel ajari website yang sudah tersedia di satker mengenai gratifikasi

3 Pembuatan media yang digunakan untuk

penunjang

a. Membuat PPT tentang sosialisasi gratifikasi secara internal

29

gagasan

pemecahan

isu

dilaboratorium

UKPR.

b. Membuat

desain yang

akan

digunakan

untuk

pembuatanpin

c. Membuat

google form

untuk evaluasi

hasilsosialisasi

d. Menyiapkan

undangan

untuk kegiatan

sosialisasi

e. Melakukan

konsultasi dan diskusi kepada

mentor

mengenai

media

pendukung

yang

dibuat.dengan

mentor

mengenai

f. Melakukan

konsultasi dan diskusi kepada

ketua bagian pengurusan

laporan

gratifikasi di tempatkerja.

g. Melakukan

evaluasi dari

konsultasi

mentor dan

bagian tim gratifikasi di

LPFK

Banjarbaru

4 Melakukan

kegiatan

sosialisasi

sesama

a. Melaksa

nakankegiatan

sosialisasi

kepada

petugas

30

petugas Lab.UKPR Laboratorium UKPR

b. Melakuk anevaluasidari hasil kegiatan yangdilakukan dengan menggunakan media google form.

c. Pemberi an pin dengan

temagratifikasi kepada petugas Lab. UKPR

5 Melakukan evaluasidari hasil kegiatan aktualisasi

a. Melakukan pengecekan tiap hasil dari kegiatan

b. Melakukan konsultasi

kepadamentor mengenaihasil kegiatan aktualisasi

c. Melakukan perbaikan dari masukkan mentor

6 Membuat laporan aktualisasi

a. Melaksana kanpembuatan laporan dari hasil yang didapatselama aktualisasi.

b. Melakukan konsultasi

kepadamentor mengenai laporan aktualisasi yangdibuat.

c. Melakuk an perbaikan dari hasil

konsultasi denganmentor

31

DAFTAR PUSTAKA

LAN. 2021. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS: Adaptif. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

LAN.2021.ModulPelatihanDasarCalonPNS: Akuntabel.Jakarta:LembagaAdministrasi Negara.

LAN.2021.ModulPelatihanDasarCalonPNS: BerorientasiPelayanan.Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

LAN. 2021. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS: Harmonis. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

LAN. 2021. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS: Kolaboratif. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

LAN.2021.ModulPelatihanDasarCalonPNS:Kompeten.Jakarta:LembagaAdministrasi Negara.

LAN. 2021. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS: Loyal. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

LAN. 2021. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS: Manajemen ASN. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

LAN.2021.ModulPelatihanDasarCalonPNS:SmartASN.Jakarta:LembagaAdministrasi Negara.

Loka Pengamanan Fasilitas Kesehatan Banjarbaru. 2021. Laporan Kinerja Loka

Pengamanan Fasilitas Kesehatan Banjarbaru. Banjarbaru.

Loka Pengamanan Fasilitas Kesehatan Banjarbaru. 2019. Profil Organisasi Loka

Pengamanan Fasilitas Kesehatan Banjarbaru. Banjarbaru.

32

Rancangan AKTUALISASI

LATSAR CPNS 2022, ANGKATAN I GOLONGAN III, KELOMPOK 2

“Upaya Meningkatkan Kepatuhan Tindakan Menolak

Gratifikasi pada Petugas Laboratorium UKPR yang

sedang Pengujian Pesawat Sinar-X di Fasyankes”

Disusun Oleh :Titi Purwati, S.Si

Coach : Agus Dwinanto, SAP, MM

Mentor : Christian P. C. Nobel Peday, S.Si

Penguji : Drs. Suherman, M.Kes

VISI

Menjadi Lembaga Pengamanan Fasilitas

Kesehatan nasional yang utama dan unggul dalam layanan dan kinerja”

✓ Menyediakan mutu layanan Pengamanan Fasilitas

Kesehatan yang andal bagi masyarakat dan pemerintah.

✓ Meningkatkan cakupan layanan Pengamanan Fasilitas

Kesehatan dalam bidang layanan pengujian dan/atau

kalibrasi serta inspeksi sarana prasarana dan alat kesehatan.

✓ Membangun secara sinergis kemitraan yang saling menguntungkan dan saling mendukung.

✓ Pengembangan usaha dengan tolak ukur pada

peningkatan mutu layanan melalui optimalisasi SDM, sarana prasarana, peralatan, dan pengembangan

teknologi yang tepat guna untuk mencapai kepuasaan

pelanggan masyarakat dan mitra kerja.

✓ Meningkatkan kesejahteraan, kesehatan dan keselamatan

kerja masyarakat dan Sumber Daya Manusia Kesehatan.

✓ Mewujudkan tata Kelola institusi yang transparan dan akuntabel.

2
MISI

NILAI – NILAI ORGANISASI

Responsif

3
Aktual Komitmen Akurat
Jawab RAKAT
Tanggung

Profil Peserta

✓ Calon Pegawai Negeri Sipil di lingkungan Kementerian Kesehatan RI

✓ Loka Pengamanan Fasilitas Kesehatan (LPFK) Banjarbaru

✓ Jabatan Fisikawan Medis Ahli Pertama/ Golongan III a

4

NILAI – NILAI DASAR ASN

Berorientasi

Pelayanan

Kolaboratif

Akuntabel

Adaptif

Harmonis Loyal

Kompeten

5
BERAKHLAK

Deskripsi Isu

1. Gratifikasi pada petugas Laboratorium

Uji Kesesuaian Sinar-X dan Proteksi

Radiasi (UKPR) yang sedang pengujian pesawat sinar-x di Fasyankes,

Dari informasi salah satu petugas

instansi yang saya terima, minim

kemungkinan gratifikasi bisa terjadi

dilapangan khususnya saat melakukan

pengujian pesawat sinar-x”

2. Belum adanya fasilitas yang mendukung

fasyankes untuk mengakses hasil pengujian pesawat sinar-x secara online

3. Belum tersedianya ruang arsip yang memadai untuk penyimpanan berkas dikantor.

6

PENETAPAN CORE ISU

Menggunakan Teknik USG

1. Gratifikasi pada Petugas Laboratorium UKPR yang sedang Pengujian pesawat sinar-x di

Fasyankes

2. Belum adanya fasilitas yang mendukung fasyankes untuk mengakses hasil pengujian pesawat sinar-x secara online

3. Belum tersedianya ruang arsip yang memadai untuk penyimpanan berkas

dikantor

3 4 3 10 III

7 No. Isu U S G Total Prioritas
4 4 5 13 I
4 4 3 11 II

PENYEBAB CORE ISU

Surroundings System

LingkungankerjapetugasUKPR yanglangsungkelapangan,lebih rentanuntukmenerimagratifikasi.

Secara internal (dil Lab. UKPR) belum ada sosialisasi atau mengingatkan sesama petugas.

Kurangnyapengawasan

GratifikasipadaPetugas LaboratoriumUKPR yangsedangPengujian PesawatSinar-X

Petugas Lab. UKPR memahami tentang gratifikasi. Tetapi Secara tidak sadar kemungkinan kecil pernahmenerimagratifikasi.

Kurangnya kesadaran diri mengenai gratifikasi

Skills

Tidak berani melapor karena ada rasatidakenaksesamapetugas.

Suppliers

8

GAGASAN PEMECAHAN ISU

Upaya Meningkatkan Kepatuhan

Tindakan Menolak Gratifikasi pada

Petugas Laboratorium UKPR yang

sedang Pengujian Pesawat Sinar-X

9

Kegiatan 1

Mengumpulkan materi – materi mengenai isu yang dibahas.

Mencari materi

mengenai gratifikasi

Mencari cara membuat desain untuk gambar pin

Mencari cara pembuatan google form

Melakukan konsultasi dan diskusi kepada mentor

Melakukan evaluasi dari hasil konsultasi dengan mentor

Nilai Berakhlak : Akuntabel, Adaptif, dan Harmonis

10

Kegiatan 2

Mempelajari materi serta memahami website mengenai gratifikasi yang ada di LPFK Banjarbaru.

Mempelajari materi mengenai gratifikasi

Mempelajari cara membuat desain

Mempelajari pembuatan google form

Nilai Berakhlak : Akuntabel, Adaptif, dan Harmonis

Mempelajari website gratifikasi di satker

11

Kegiatan 3

Pembuatan

media sebagai penunjang gagasan pemecahan isu

Membuat PowerPoint Presentation (PPT)

Membuat desain untuk pin Membuat google form Menyiapkan undangan

Melakukan konsultasi dan diskusi kepada mentor

Melakukan konsultasi dan diskusi dengan ketua penanganan gratifikasi di kantor.

Nilai Berakhlak : Kompeten, Harmonis, Kolaboratif dan

Melakukan evaluasi dari konsultasi mentor dan bagian tim gratifikasi

12
Adaptif

Kegiatan 4

Melakukan kegiatan sosialisasi sesama petugas Lab. UKPR

Melaksanakan

kegiatan sosialisasi

Melakukan evaluasi dari hasil sosialisasi

Pemberian pin kepada petugas Lab. UKPR

Nilai Berakhlak : Harmonis, Berorientasi Pelayanan dan

13
Adaptif

Kegiatan 5

Melakukan evaluasi dari hasil kegiatan aktualisasi

Melakukan

pengecekan tiap

hasil dari kegiatan

Melakukan konsultasi kepada mentor mengenai

hasil kegiatan

aktualisasi

lakukan perbaikan

dari masukkan mentor

Nilai Berakhlak : Harmonis dan Akuntabel

14

Kegiatan 6

Pembuatan laporan aktualisasi

Melaksanakan pembuatan laporan

Melakukan konsultasi dengan mentor

Melakukan perbaikan dari hasil konsultasi

Nilai Berakhlak : Harmonis dan Akuntabel

15

Rencana Kegiatan

Terima Kasih

Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.