LAPORAN SEMINAR AKTUALISASI
PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN III ANGKATAN 6
OPTIMALISASI MEDIA EDUKASI PERAWATAN DAN KEWASPADAAN GEJALA KOMPLIKASI PADA PASIEN POST PEMASANGAN PPM (PERMANENT PACE MAKER )
DI RUANG RAWAT INAP DEWASA GP 2 LANTAI 3
RUMAH SAKIT JANTUNG DAN PEMBULUH DARAH HARAPAN KITA
Disusun Oleh :
Ulfa Octaviani
198610232022032001
BAPELKES CIKARANG
KEMENTERIAN KESEHATAN RI
2022
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN RANCANGAN AKTUALISASI
OPTIMALISASI MEDIA EDUKASI PERAWATAN DAN KEWASPADAAN GEJALA KOMPLIKASI
PADA PASIEN POST PEMASANGAN PPM (PERMANENT PACE MAKER )
DI RUANG RAWAT INAP DEWASA GP 2 LANTAI 3
RUMAH SAKIT JANTUNG DAN PEMBULUH DARAH HARAPAN KITA Telah di seminarkan
Tanggal 14 Juli 2022, di Bapelkes Cikarang Coach Mentor
Penguji,
i
Aulia Fitriani, ST, MKM. Rina Widya, S. Kep., Ners NIP 197508142006042001 NIP. 196906091998032001
dr. Atiq Amanah Retna Palupi, MKKK. NIP 197803272009122002
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan berjudul “Optimalisasi Media Edukasi Perawatan dan Kewaspadaan Gejala Komplikasi pada Pasien Post Pemasangan PPM (Permanent Pace Maker )”, sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Kegiatan Aktualisasi Nilai-nilai Dasar Pegawai Negeri Sipil (PNS). Aktualisasi ini telah dilaksanakan di Rumah Sakit Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita sebagai Unit Kerja peserta. Dalam penyusunan laporan ini, penulis banyak memperoleh bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu, dalam kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:
1. Ibu Rina Widya, S.Kep., Ners, selaku mentor
2. Ibu Aulia Fitriani, ST, MKM selaku coach
3. Bapak Ketut Arya, S. Kep.,Ners selaku Kepala ruangan Unit GP2 Lantai 3
4. Ibu dr. Atiq Amanah Retna Palupi, MKKK. selaku penguji
5. Seluruh fasilitator yang telah memberikan ilmu-ilmu terkait materi yang dibutuhkan selama proses penyusunan laporan aktualisasi
6. Widyaiswara dan Panitia Latsar CPNS di Balai Pelatihan Kesehatan Cikarang
7. Rekan-rekan Ruang Rawat Inap Dewasa GP 2 Lantai 3 Rumah Sakit Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita
8. Semua pihak yang tidak mungkin penulis sebutkan satu persatu yang telah terlibat dalam proses penyusunan laporan aktualisasi
Penulis menyadari masih terdapat kekurangan pada laporan aktualisasi ini. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk kesempurnaan penulisan selanjutnya.
Jakarta, 14 Juli 2022
Penulis
ii
iii DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................................ i KATA PENGANTAR ii DAFTAR ISI............................................................................................................. iii DAFTAR GAMBAR ……………………………………………………………………………………………….. iv DAFTAR TABEL ………………………………………………………………………………………… v BAB I .......................................................................................................... .......... 1 1.1 Latar Belakang ................................................................................................ 1 1.2 Tujuan......................................................................................... 3 1.3 Manfaat ........................................................................................................... 3 BAB II.................................................................................................................... 4 2.1 Profil Organisasi...................................................................................... 4 2.1.1 Profil Rumah Sakit Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita ............. 4 2.1.2 Visi ................................................................................................... 5 2.1.3 Misi ......................................................................................... 5 2.1.4 Nilai Budaya....................................................................................... 5 2.1.5 Tagline.............................................................................................. 6 2.1.6 Struktur Organisasi ................................................ 7 2.2 Profil Peserta .................................................................................................... 8 BAB III ................................................................................................................... 9 3.1 Identifikasi dan Analisis Isu Aktual ……………………………………… 9 3.2 Analisis Isu .. 9 3.3 Penetapan Core Isu …………………………………………………………………………………… 12 3.4 Penentuan Penyebab Core Isu . 14 3.5 Keterkaitan Penyebab Isu dengan Kedudukan dan Peran ASNuntuk Terwujudnya Smart Governance……………………………………………………………………………………… 15 3.6 Gagasan Pemecahan Isu . 15 BAB IV 17 4.1 Rancangan Kegiatan Aktualisasi ………………………………………………………………….. 17 4.2 Matriks Jadwal Kegiatan Aktualisasi .. 32 4.3 Pihak yang Terlibat dan Perannya dalam Aktualisasi …………………………………….. 33 DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................... 35
DAFTAR GAMBAR
iv
Gambar 1 Struktur Organisasi RS Jantung dan Pembuluh darah Harapan Kita…… 7 Gambar 2 Penentuan Penyebab Core Isu 14
v DAFTAR TABEL Tabel 1 Sasaran Kinerja Pegawai 2022 8 Tabel 2 Analisis APKL 12 Tabel 3 Kegiatan Gagasan Pemecahan Isu ………………………………………………….. 16 Tabel 4 Matriks Kegiatan Aktualisasi …………………………………………………………… 18 Tabel 5 Jadwal Kegiatan Aktualisasi ……………………………………………………………. 31 Tabel 6 Pihak yang Terlibat dan Peran dalam Aktualisasi ………………………………. 32
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Berdasarkan Undang-undang No. 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara ( ASN ) yaitu Instansi Pemerintah untuk wajib memberikan Pendidkan dan Pelatihan terintegrasi bagi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) selama 1 (satu) tahun masa percobaan untuk membangun integritas moral, kejujuran, semangat dan motivasi nasionalisme dan kebangsaan, karakter kepribadian yang unggul, bertanggung jawab, dan memperkuat profesionalisme serta kompetensi bidang dengan mengedapankan penguatan nilai-nilai dan pembangunan karakter dalam meghasilkan PNS.
Sebagai ASN memiliki fungsi yang penting yaitu pelaksana kebijakan publik, pelayan publik, dan perekat dan pemersatu bangsa. Penyelenggaraan pelayanan publik
sebagaimana termuat dalam Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 Tentang
Pelayanan Publik. Dalam menjalankan tugas dan fungsinya seorang ASN diharapkan memberikan pelayanan dengan penuh tanggung jawab serta menerapkan nilai-nilai dasar Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif (BerAKHLAK).
Rumah Sakit Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita ( RSJPDHK )
merupakan salah satu Badan Layanan Umum yang melayani pasien dengan gangguan kardiovaskular. Penyakit kardiovaskular adalah penyakit yang disebabkan gangguan fungsi jantung dan pembuluh darah, seperti: Penyakit Jantung Koroner, Penyakit Gagal jantung atau Payah Jantung, Gangguan Irama Jantung, Hipertensi dan Stroke. Kematian mendadak akibat gangguan irama jantung berkisar 50% dari seluruh kematian yang disebabkan oleh gangguan kardiovaskular. Gangguan irama jantung akan membuat tubuh tidak memperoleh darah yang cukup sehingga dapat mengakibatkan seseorang kelelehan, mudah pingsan, atau berkunang-kunang, bernafas pendek, kerusakan organ yang vital dan pada akhirnya dapat menuju
kematian. Salah satu penatalaksanaan aritmia adalah dengan pemasangan PPM (Permanent Pace Maker). Rumah Sakit Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita (RSJPDHK) menjadi rumah sakit pertama di Indonesia yang sukses melakukan operasi pemasangan alat pacu jantung permanen tanpa kabel (leadless pacemaker).
Tindakan implantasi PPM dilakukan pada pasien dengan gangguan fungsi kelistrikan jantung yang umumnya disebabkan oleh proses penuaan. Pada dua tahun
terakhir yaitu tahun 2016 - 2017 RSJPDHK mencatat Tindakan Implantasi
1
PPM sebanyak 409 pasien, dan pada tahun 2021 mencatat Tindakan Implantasi
PPM sebanyak 164 pasien, reprogram PPM sebanyak 22 pasien dimana pasien kebanyakan berada di rentang usia 40-60 tahun. Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Nahdiatul Rabia Tusadiah di dapatkan penderita yang terpasang PPM paling
banyak pada laki-laki kelompok usia 60 - 69 tahun dengan jenis penyakit terbanyak
Total AV Block ,dan penyakit penyerta dengan gejala klinis terbanyak lemah
PPM dapat menimbulkan komplikasi yang tidak diharapkan baik saat maupun setelah implantasi. Walaupun jarang, namun komplikasi tersebut akan semakin sering terjadi sejalan dengan makin banyak jumlah implantasi dan makin banyak pusat-pusat implantasi baru. Komplikasi yang terjadi pada saat prosedur pemasangan seperti perdarahan dan kolaps paru dapat segera diketahui sehingga dapat ditangani dengan efektif. Beberapa Komplikasi yang dapat ditimbulkan setelah pemasangan PPM seringkali lambat terdeteksi seperti infeksi dan tidak berfungsinya alat PPM yang dapat menimbulkan aritmia, gagal jantung, bahkan dapat menimbulkan kematian mendadak. Komplikasi dari pemasangan PPM ini dapat kita minimalisir dengan mengetahui perawatan, tanda dan gejala serta memiliki kewaspadaan dini pada kegawatan yang terjadi akibat pemasangan PPM.
Dari banyaknya kasus yang ada, sering kali pasien dan keluarga tidak mengetahui dan mengenali tanda dan gejala serta kewaspadaan terhadap komplikasi yang dapat ditimbulkan setelah pemasangan PPM. Selain itu, sarana edukasi yang masih terbatas membuat pasien kurang mendapatkan informasi tentang hal-hal yang harus diperhatikan setelah terpasang PPM.
Penulis saat ini bertugas di Ruang Rawat Inap Dewasa Lantai 3 (GP2 Lantai 3).
GP2 Lantai 3 adalah unit kerja yang berada di bawah Instalasi Rawat Inap RSJPDHK.
GP2 Lantai 3 merupakan unit pelayanan rawat inap pada pasien dewasa dan geriatrik dengan masalah kardiovaskular medikal yang diperuntukan bagi pasien kelas 3. Melihat isu yang ada di tempat kerja penulis memiliki gagasan pemecahan isu yaitu Optimalisasi Media Edukasi Perawatan dan Kewaspadaan Gejala komplikasi PPM, dan berupaya mengembangkan tugas dan fungsinya sebagai seorang perawat pelaksana melakukan pencegahan melalui media edukasi yang mudah dipahami pasien dan keluarga.
Memberikan edukasi pada pasien dan keluarga untuk menghindari komplikasi yang dapat terjadi merupakan salah satu solusi untuk mengurangi angka kesakitan
2
akibat komplikasi dan ketidakpuasan akibat kurangnya edukasi dan informasi yang diberikan oleh perawat, sehingga terciptanya mutu pelayanan publik yang optimal.
1.2. Tujuan
Tujuan aktualisasi ini secara umum untuk menginternalisasikan nilai-nilai dasar ASN yaitu yaitu Berorientasi pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif dalam pekerjaan sehari-hari di unit kerja, dan berkontribusi dalam memperkuat visi dan misi organisasi.
Selain itu, diharapkan juga dapat menciptakan inovasi dalam mewujudkan visi dan misi Rumah Sakit Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita sesuai tugas pokok dan fungsi penulis sebagai perawat pelaksana, khususnya untuk meningkatkan pengetahuan pasien dan keluarga di Ruang Rawat Inap GP2 Lantai 3 tentang perawatan dan kewaspadaan gejala komplikasi Post Pemasangan PPM
1.3. Manfaat
1. Bagi Penulis
Untuk menginternalisasikan nilai-nilai dasar ASN BerAKHLAK (Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, Dan Kolaboratif), serta dapat mengaktualisasikan nilai-nilai tersebut dalam pekerjaan sehari-hari sehingga mendorong capaian kinerja yang lebih baik.
2. Bagi Institusi
Rancangan aktualisasi ini diharapkan dapat menambah mutu pelayanan Rumah Sakit Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita sesuai dengan visi dan misi instansi.
3. Bagi Unit Kerja
Terselenggaranya rancangan aktualisasi diharapkan mampu meningkatkan mutu pelayanan di Unit Kerja.
3
BAB II PROFIL ORGANISASI DAN PESERTA
2.1. Profil Organisasi
2.1.1 Profil Rumah Sakit Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita
Rumah Sakit Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita (RSJPDHK) merupakan rumah sakit khusus yang menjadi pusat rujukan nasional untuk penanganan penyakit jantung dan pembuluh darah (kardiovaskular). Rumah sakit ini didirikan oleh Yayasan Harapan Kita diatas tanah seluas 22.389 m2 di Jl. S. Parman kavling 87 Slipi, Jakarta Barat dan diresmikan pada tanggal 9 November 1985.
Pada tanggal 27 Maret 1985 Yayasan Harapan Kita melalui Surat Keputusan No.02/1985 menyerahkan kepemilikan rumah sakit ini kepada pemerintah dalam hal ini Departemen Kesehatan, tetapi pengelolaannya diserahkan kepada Yayasan Harapan
Kita berdasarkan SK No. 57/Menkes/SK/II/1985. Pada tanggal 31 Juli 1997 Yayasan
Harapan Kita menyerahkan kembali pengelolaan Rumah Sakit Jantung Harapan Kita kepada Departemen Kesehatan Republik Indonesia dan selanjutnya melalui Peraturan
Pemerintah nomor 126 tahun 2000, status Rumah Sakit Jantung Harapan Kita pun berubah menjadi Perusahaan Jawatan dibawah naungan Kementerian BUMN.
Pada tanggal 13 Juni 2005, ditetapkan Peraturan Pemerintah nomor 23 tahun
2005 tentang Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (PPK- BLU), yang menyebutkan perubahan status rumah sakit yang semula berstatus Perusahaan
Jawatan (Badan Usaha Milik Negara) menjadi Badan Layanan Umum (pasal 37 ayat 2).
Dengan demikian, Rumah Sakit Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita pun berubah statusnya menjadi BLU-RSJPDHK, yang berada di bawah Kementerian Kesehatan RI sebagai Unit Pelaksanaan Teknis dengan menerapkan Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (PPK- BLU).
Sebagai Pusat Jantung Nasional (National Cardiovascular Centre), selain menyediakan pelayanan kesehatan jantung, RSJPDHK juga dikembangkan sebagai wahana pendidikan serta pelatihan, dan penelitian dalam bidang kesehatan kardiovaskular. Berbagai upaya telah dilaksanakan untuk menciptakan GoodCorporate Governance, yakni: transparansi, kemandirian, akuntabilitas, pertanggung jawaban dan kewajaran. Salah satu wujud pelaksanaannya adalah senantiasa meningkatkan mutu layanan yang salah satu upaya dilakukan melalui program akreditasi baik tingkat Nasional maupun Internasional.
4
2.1.2.
Akreditasi dibidang pendidikan juga dilakukan terkait dengan penyelenggaraan pedidikan sebagai salah satu rumah sakit pendidikan dibidang kardiovaskular. Adapun jenis akreditasi dimaksud yang telah dicapai diantaranya akreditasi rumah sakit pendidikan oleh Kementerian Kesehatan RI pada tahun 2014, Akreditasi KARS Paripurna pada tahun 2018, Akreditasi KARS Internasional pada tahun 2019, serta Akreditasi Internasional Joint Commission International (JCI) pada tahun 2019.
Sakit Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita
Visi Rumah Sakit Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita adalah “Pusat Kardiovaskular Setara Asia”
2.1.3.
Sakit Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita
Rumah Sakit Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita mempunyai misi sebagai berikut;
1. Memberikan pelayanan kardiovaskular berkualitas dan berbasis bukti ilmiah
2. Meningkatkan akses masyarakat dalam memperoleh pelayanan kesehatan kardiovaskular
3. Meningkatkan riset dan pengembangan teknologi kardiovaskular
4. Meningkatkan profesionalisme SDM
5. Memberikan kontribusi dalam pencapaian indikator kardiovaskular
6. Memberikan kepuasan bagi pasien dan peserta pendidikan/pelatihan tenaga kesehatan.
2.1.4.
Rumah Sakit Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita
Nilai budaya yang dimiliki oleh RS Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita adalah ‘I CARE’, yang terdiri dari:
1. Integrity, Kesesuaian komitmen dan tindakan akan menjadi tolok ukur penilaian dari jasa yang ditawarkan oleh RSJPDHK
2. Competence,Sebagai rumah sakit rujukan terakhir kardiovaskular, RSJPDHK harus memilliki dan mengembangkan kompetensinya di bidang kardiovaskular lewat pelayanan, pendidikan dan riset yang berkualitas tinggi
5
Visi Rumah
Misi Rumah
Budaya
3. Accessibility, RS Jantung dan Pembuluh darah Harapan Kita berupaya keras membuka pintu pelayanan selebar-lebarnya kepada seluruh pihak yang membutuhkan tanpa terkecuali
4. Reliability, Sebagai rumah sakit dengan kompetensi utama di bidang kardiovaskular, RSJPDHK akan mengedepankan kualitas demi menjadi rumah sakit yang paling dipercaya oleh seluruh pihak
5. Excellence, Selain kompetensi medis yang unggul, RSJPDHK berkomitmen memberikan pelayanan unggul yang berorientasi pada kebutuhan pasien
2.1.5. Tagline
Tagline RS Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita adalah “Asian Leader”
6
2.1.6. Struktur Organisasi
Gambar 1 Struktur Organisasi RS Jantung dan Pembuluh darah Harapan Kita
7
2.2. Profil Peserta
Nama : Ulfa Octaviani, S. Kep., Ners
NIP : 198610232022032001
Pangkat/ Gol : Penata Muda Tk. 1 / III b
Jabatan : Perawat Ahli Pertama
Unit Kerja : Ruang Rawat Inap Dewasa GP2 Lantai 3, RS Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita
Dalam penatalaksanaan aktualisasi, mengacu pada kegiatan dalam Sasaaran Kerja Pegawai (SKP), sebagai berikut:
Tabel 1 Sasaran Kinerja Pegawai 2022
No Indikator Kerja Individu Sumber
1 Target pemulangan pasien sebelum jam 12.00 SKP
2 Kepuasan pasien dan keluarga terhadap pelayanan di unit – unit GP 2 SKP
3 Pemahaman pasien tentang tujuan identitas pasien SKP
4 Kepatuhan melakukan handover antar perawat SKP
5 Pemahaman pasien tentang upaya pencegahan jatuh SKP
6 Angka kejadian decubitus SKP
7 Angka infeksi aliran darah perifer (Phlebitis) SKP
8 Kepatuhan cuci tangan di unit – unit GP 2 SKP
9 Pelaksanaan program peningkatan pengetahuan dan keterampilan staf sesuai tupoksi 20 JPL/tahun SKP
10
Pelaksanaan program pembelajaran internal untuk peningkatan pengetahuan 1 kali/ 2 minggu SKP
11 Efisiensi sumber daya di unit- unit GP 2 SKP
12 Efisiensi terhadap Clinical Pathway di unit- unit GP SKP
8
3.1. Identifikasi dan Analisis Isu Aktual
Gedung rawat inap dewasa lantai 3 (GP2 Lantai 3) adalah unit kerja yang berada di bawah Instalasi Rawat Inap RS Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita (RSJPDHK) GP2 Lantai 3 merupakan unit pelayanan rawat inap pada pasien dewasa dan geriatrik dengan masalah kerdiovaskular medikal yang diperuntukan bagi kelas 3. Penulis melihat beberapa isu yang terjadi di ruang GP2 Lantai 3, kemudian menuliskan dan merumuskan permasalahan serta solusinya. Diantaranya yaitu :
1. Kurang optimalnya edukasi perawatan pada pasien pasca tindakan pemasangan alat pacu jantung permanen / Permanent Pace Maker (PPM) di Ruang GP2 Lantai 3 RS. Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita
2. Kurang optimalnya edukasi pasien post pemasangan ring jantung / Percutaneus Coronary Intervention (PCI) di Ruang GP2 Lantai 3 RS. Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita
3. Meningkatnya resiko kejadian pasien jatuh, pasien dengan kriteria kasus kompleks dan kelompok lansia di Ruang GP2 Lantai 3 RS. Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita.
3.2. Deskripsi Analisis Isu
ISU 1 : Kurang Optimalnya Edukasi Perawatan pada Pasien Pasca Tindakan
Pemasangan Alat Pacu Jantung Permanen / Permanent Pace Maker (PPM)
Tindakan implantasi PPM/ pacu jantung permanen dilakukan pada pasien dengan gangguan fungsi kelistrikan jantung yang umumnya disebabkan oleh proses
penuaan. Pada dua tahun terakhir yaitu tahun 2016 - 2017 RSJPDHK mencatat
Tindakan Implantasi PPM sebanyak 409 pasien, dan pada tahun 2021 mencatat Tindakan Implantasi PPM sebanyak 164 pasien, reprogram PPM sebanyak 22 pasien dimana pasien kebanyakan berada di rentang usia 40-60 tahun.
Pemasangan PPM dapat menyebabkan komplikasi baik itu selama prosedur ataupun setelah pemasangan PPM. Komplikasi yang terjadi pada saat prosedur pemasangan seperti perdarahan dan kolaps paru dapat segera diketahui sehingga dapat ditangani dengan efektif. Beberapa Komplikasi yang dapat ditimbulkan setelah pemasangan alat pacu jantung permanen (PPM) seringkali lambat terdeteksi seperti
9
BAB III ANALISIS ISU DALAM PELAKSANAAN TUGAS DAN FUNGSI
infeksi pada area pemasangan alat PPM, tidak berfungsinya alat PPM yang dapat menimbulkan aritmia, gagal jantung, bahkan dapat menimbulkan kematian mendadak. Komplikasi dari pemasangan PPM ini dapat kita minimalisir dengan mengetahui perawatan, tanda dan gejala serta memiliki kewaspadaan dini pada kegawatan yang terjadi akibat pemasangan PPM.
Sering kali pasien dan keluarga tidak mengetahui dan mengenali tanda dan gejala serta kewaspadaan terhadap komplikasi yang dapat ditimbulkan setelah pemansangan PPM. Selain itu, sarana edukasi yang masih terbatas membuat pasien kurang mendapatkan informasi tentang hal-hal yang harus diperhatikan setelah terpasang PPM.
Mengingat komplikasi yang dapat terjadi, maka peran perawat sebagai educator dan conselor sangat dibutuhkan. Penerapan dischargeplanning yang belum efektif dan media edukasi yang terbatas berpengaruh pada tingkat terjadinya komplikasi.
ISU 2 : Kurang Optimalnya Edukasi Perawatan Pasien Post Pemasangan Ring Jantung / PercutaneusCoronaryIntervention (PCI)
Rumah Sakit Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita adalah rujukan tertinggi untuk pasien dengan gangguan kardiovaskular. Selain gagal jantung, pasien dengan acutecoronarysyndrome (ACS) merupakan salah satu jumlah pasien tertinggi di Rumah Sakit Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita. Percutaneous Coronary Intervention (PCI) adalah salah satu perawatan untuk penyakit arteri koroner selain penatalaksanaan obat dan tindakan Coronary Artery BypassGraft(CABG). Data kunjungan pasien RSJPDHK tahun 2021 yaitu sebanyak 725 pasien, pada bulan mei ada 10 orang dirawat untuk tindakan PCI di ruang GP2 lantai 3.
PCI secara signifikan mengurangi gejala penyakit jantung koroner, mengurangi angka kematian, dan meningkatkan kualitas hidup. Tindakan PCI dapat memperbaiki keluhan nyeri dada atau sesak saat aktivitas akibat penyempitan/penyumbatan arteri koroner. Selain itu juga sebagai tindakan emergensi penyelamatan jiwa saat terjadi serangan jantung (penyumbatan arteri koroner secara tiba-tiba).
Komplikasi yang terjadi pada pasien pasca tindakan PCI dapat meningkatkan intensitas nyeri pasien, lama rawat, rehospital akibat terjadinya infeksi/ perdarahan,
10
meningkatnya resiko Akut Kidney Injury (AKI) dan meningkatkan angka kesakitan bahkan kematian.
Permasalahan yang sering terjadi ketika pasien pasca tindakan PCI yaitu kurang memahami hal- hal yang perlu diperhatikan setelah tindakan tersebut, dan sarana edukasi yang masih terbatas. Oleh karna itu, perlu adanya edukasi yang mudah dipahami oleh pasien dan keluarga agar dapat mengenali efek samping dan gejaga komplikasi setelah tindakan PCI dilakukan.
peran perawat sebagai educator dan conselor sangat dibutuhkan. Penerapan dischargeplanning yang belum efektif dan media edukasi yang terbatas berpengaruh pada tingkat terjadinya komplikasi.
ISU 3 : Meningkatnya Resiko Kejadian Pasien Jatuh, Pasien dengan Kriteria Kasus Kompleks dan Kelompok Lansia.
Rumah Sakit Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita adalah rujukan tertinggi untuk pasien dengan gangguan kardiovaskuler. Banyaknya pasien yang di rawat di ruang rawat inap dewasa lantai 3 (GP2 Lantai 3) yaitu pasien dengan masalah yang kompleks dan menunjukkan gejala yang multiple. Tercatat data pasien dari januari-juni 2022 jumlah pasien dengan resiko jatuh tinggi ada 36 pasien, dan diantaranya adalah lansia yang tidak di damping keluarga. Selain itu, pasien yang masuk melalui Unit Gawat Darurat ( UGD ) ke ruang GP2 Lantai 3 sebelumnya akan dirawat sementara di ruang kohort sampai keluarnya hasil pemeriksaan covid. Selama pasien di ruang kohort, pasien tidak diperbolehkan didampingi oleh keluarga.
Berdasarkan pengalaman kasus, beberapa kejadian di rumah sakit kadang tidak diperhatikan, yaitu pasien jatuh pada saat sedang mendapatkan pelayanan di rumah sakit, baik itu pasien rawat jalan maupun pasien rawat inap. WorldHealthOrganization (WHO) mendefinisikan jatuh sebagai "an event which results in a person coming to rest inadvertently on the ground or floor or some lower level" Mengurangi Risiko Cedera Pasien Akibat Terjatuh merupakan salah satu dari 6 (enam) SKP (Sasaran Keselamatan Pasien).
Dampak dari kejadian pasien jatuh yaitu dapat mempengaruhi lama rawat pasien, menyebabkan injury dan menambah angka kesakitan serta akan mempengaruhi mutu pelayanan rumah sakit.
Sebagai perawat kita dapat mencegah kejadian pasien jatuh dengan meningkatkan monitoring/ pemantauan pasien dengan resiko jatuh tinggi agar tidak
11
terjadi jatuh.dan memberikan edukasi kepada pasien serta keluarga untuk memperhatikan hal-hal yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya pasien jatuh.
3.3. Penetapan Core Isu
Berdasarkan isu-isu yang telah teridentifikasi, maka isu-isu tersebut dilakukan proses pemilihan isu dengan analisis kriteria Aktual, Problematik, Kekhalayakan dan Kelayakan (APKL). Teknik ini dibuat untuk menentukan kelayakan suatu masalah.
Berikut adalah tabel teknik APKL pada isu-isu di atas:
Interval penentuan prioritas:
Angka 1: sangat tidak mendesak/gawat dan dampak
Angka 2: tidak mendesak/gawat dan dampak
Angka 3: cukup mendesak/gawat dan dampak
Angka 4: mendesak /gawat dan dampak
Angka 5: sangat mendesak/gawat dan dampak
1 Kurang optimalnya edukasi
Perawatan pada pasien pasca tindakan pemasangan alat pacu jantung permanen / Permanent pacemaker (PPM) di ruang
rawat inap lantai 3 Rs Jantung
dan Pembuluh Darah Harapan kita
2 Kurang optimalnya edukasi perawatan pasien post pemasangan ring jantung / PercutaneusCoronary Intervention (PCI) di ruang
rawat inap lantai 3 Rs Jantung
dan Pembuluh Darah Harapan kita
12
No Isu A P K L Jumlah Prioritas
Tabel 2. Analisis APKL
5 4 5 5 19 1
5 3 5 5 18 2
3 Meningkatnya resiko kejadian
pasien jatuh, pasien dengan kriteria kasus kompleks dan kelompok lansia di ruang rawat
inap lantai 3 Rs Jantung dan Pembuluh Darah Harapan kita
Dari hasil analisis menggunakan teknik APKL, isu paling prioritas adalah “Kurang
Optimalnya Edukasi Perawatan pada Pasien Post Tindakan Pemasangan Alat
Pacu Jantung Permanen / Permanent Pace Maker (PPM) di Ruang Rawat Inap
GP2 lantai 3 Rs Jantung dan Pembuluh Darah Harapan kita.” Isu ini merupakan isu kritikal yang harus dipahami lebih mendalam dan dibuat strategi penyelesaiannya
13
4 4 5 4 17 3
3.4. Penentuan Penyebab Core Isu
Diagram Fish Bone Man
Target pasien pulang < jam 12.00
Beban perawat 1 : 6
Waktu edukasi terbatas
Pasien lansia Pasien mudah lupa
Environment
Kebijakan RS pasien tidak didampingi keluarga
Sarana edukasi berupa leaflet t terbatas Biaya
Waktu edukasi ke keluarga terbatas
Kurang dukungan keluarga
Sosialisasi dischargeplanningbelum merata
SOP belum efektif
Bahasa edukasi baku
Belum adanya media edukasi yang mudah dipahami
Material
Keterbatasan sarana edukasi pasien
Edukasi secara lisan
Gambar 2 Penentuan Penyebab Core Isu
Method
Kurang optimalnya edukasi pada pasien post tindakan Permanentpace maker(PPM)
14
3.5. Keterkaitan Penyebab Isu dengan Kedudukan dan Peran ASN untuk
Terwujudnya Smart Governance
Aparatur Sipil Negara (ASN) harus memiliki pemahaman dan mampu mengaktualisasikan nilai-nilai dasar ASN. Nilai dasar yang harus dimiliki oleh setiap ASN adalah Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif yang diakronimkan menjadi “BerAkHLAK”. Setiap ASN yang profesional harus memiliki integritas untuk mengaktualisasikan nilai-nilai BerAKHLAK dalam menjalankan tugas dan kewajibannya sehari-hari sehingga mendukung terwujudnya Smart Governance .
Dari Isu yang diangkat yaitu Kurang optimalnya edukasi Perawatan pada pasien post tindakan pemasangan alat pacu jantung permanen / Permanent pace maker (PPM) di ruang rawat inap lantai 3 Rs Jantung dan Pembuluh Darah Harapan kita, maka seorang ASN dalam tugas dan fungsinya sebagai penyelenggara pelayanan publik diharapkan mampu berpikir kritis dan memiliki gagasan kreatif untuk menyelesaikan isu yang ada di tempat kerjanya. Dengan kemampuan literasi digital yang dimiliki diharapkan mampu menjawab tantangan untuk melakukan inovasi guna meningkatkan mutu pelayanan di sektor publik sehingga terciptanya Smart Governance .
3.6. Gagasan Pemecahan Isu
Isu yang diangkat yaitu kurang optimalnya edukasi perawatan pada pasien post tindakan pemasangan alat pacu jantung permanen / Permanent Pace Maker (PPM). Berdasarkan analisa akar masalah menggunakan analisis fish bone, ditemukan beberapa akar masalah yang menyebabkan belum optimalnya edukasi perawatan dan kewaspadaan gejala komplikasi PPM. Akar masalah tersebut ditapis dengan menggunakan kriteria dominasi masalah yang sering muncul untuk menentukan masalah prioritas. Berdasarkan kriteria dominasi, didapatkan masalah prioritas yaitu belum tersedianya media edukasi yang menarik dan mudah dipahami tentang perawatan di rumah terutama kewaspadaan dan gejala komplikasi post PPM.
Penulis memiliki sebuah gagasan kreatif yaitu Optimalisasi Media Edukasi
Perawatan dan Kewaspadaan Gejala Komplikasi pada Pasien Post
Pemasangan Permanent Pace Maker( PPM). Berikut adalah kegiatan-kegiatan yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah ini :
15
Tabel 3 Kegiatan Gagasan Pemecahan Isu
No Kegiatan Sumber
1 Mengajukan rancangan tentang pelaksanaan kegiatan pembuatan
media edukasi terkait perawatan dan kewaspadaan gejala
komplikasi PPM di Ruang Rawat Inap Dewasa GP 2 Lantai 3
RSJPDHK
2 Mengumpulkan bahan materi edukasi terkait kewaspadaan dan
gejala komplikasi PPM di Ruang Rawat Inap Dewasa GP 2 Lantai
3 RSJPDHK
3 Membuat video edukasi terkait perawatan dan kewaspadaan
gejala komplikasi PPM di Ruang Rawat Inap Dewasa GP 2 Lantai
3 RSJPDHK
4 Melakukan sosialisasi kepada perawat terkait media edukasi
perawatan dan kewaspadaan gejala komplikasi PPM di Ruang
Rawat Inap Dewasa GP 2 Lantai 3 RSJPDHK
5 Melakukan edukasi kepada pasien dan keluarga terkait perawatan
dan kewaspadaan gejala komplikasi PPM di Ruang Rawat Inap
Dewasa GP 2 Lantai 3 RSJPDHK
SKP
Inovasi
Inovasi
6 Melakukan Evaluasi SKP
16
SKP
SKP
BAB IV RANCANGAN AKTUALISASI
4.1. Rancangan Kegiatan Aktualisasi
Rancangan kegiatan merupakan rancangan dari seluruh kegiatan yang akan dilakukan berdasarkan isu prioritas yang telah diangkat di tempat kerja dan diinternalisasikan dengan nilai-nilai dasar Aparatur Sipil Negara (ASN). Nilai-nilai dasar terdiri dari berorientasi pelayanan, akuntabel, kompeten, harmonis, loyal, adaptif, dan kolaboratif. Rancangan kegiatan yang akan dilakukan dapat dilihat pada matriks sebagai berikut :
17
Rancangan Kegiatan Aktualisasi
Unit Kerja : Gedung Rawat Inap Dewasa Lantai 3 (GP2 Lantai 3) RS Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita
Isu yang Diangkat : Kurang optimalnya edukasi pada pasien post tindakan Permanentpacemaker (PPM) di Ruang Rawat Inap
Lantai 3 Rs Jantung dan Pembuluh Darah Harapan kita (Pelayanan Publik)
Gagasan Pemecahan Isu : Optimalisasi Media Edukasi Perawatan dan Kewaspadaan Gejala Komplikasi pada Pasien Post Pemasangan
Permanent Pace Maker ( PPM).
NO Kegiatan Tahapan Kegiatan
Keterikatan
1 Mengajukan
rancangan tentang
pelaksanaan kegiatan
pembuatan media
edukasi
a. Meminta izin kepada atasan/ mentor terkait
rencana aktualisasi
Output/Hasil
kegiatan
Memperoleh izin
untuk melakukan
kegiatan
Substansi Mata
Pelatihan
Meminta izin kepada
atasan/ mentor
tentang kegiatan
pelaksanaan
pembuatan media
edukasi terkait
perawatan dan
kewaspadaan gejala
komplikasi PPM
Kontribusi Terhadap
Visi-Misi Organisasi
Kegiatan ini dapat
memberikan
kontribusi terhadap
visi RSJPDHK yaitu : “menjadi pusat
kardiovaskular
setara asia” serta
berkontribusi dalam
mewujudkan misi
Penguatan Nilai Organisasi
Kegiatan ini
diharapkan dapat
memberikan
penguatan terhadap nilai RSJPDHK, yaitu:
Integrity : dalam
kegiatan ini
mengedepankan
kesesuaian
18
Tabel 4 Matriks Kegiatan Aktualisasi
b. Menjelaskan kepada mentor tentang Tindakan yang akan dilakukan
Memperoleh
persamaan persepsi
tentang kegiatan
yang akan dilakukan
dengan sikap sopan
dan santun serta
menggunakan
Bahasa Indonesia
yang baik
(Berorientasi
Pelayanan, Harmonis, Loyal)
Menjelaskan tentang
kegiatan yang akan
dilakukan secara
jelas dan terperinci
dengan tetap
menjaga prokes
(memakai masker)
(Akuntabel, Adaptif)
rumah sakit yaitu :
meningkatkan
profesionalisme
SDM serta
memberikan
pelayanan
kardiovaskular
yang berkualitas.
komitmen dan
tindakan dalam
Menyusun program
edukasi kepada
pasien dan keluarga
sesuai dengan
perannya sebagai
perawat pelaksana.
Competence : kegiatan ini
meningkatkan dan mengembangkan kompetensi di bidang
kardiovaskular.
Saya meminta
kesediaan untuk
berdiskusi pada
Exellence :
Menyusun program
guna mencapai
pelayanan yang
19
c. Meminta kesediaan mentor untuk
2 Mengumpulkan
bahan materi
edukasi
membimbing
dalam
perencanaan, pembuatan dan
pelaksanaan
kegiatan
Memperoleh
kesediaan mentor
untuk membimbing
pertemuan
selanjutnya tentang
konsep kegiatan
terkait pembuatan
video sebagai media
edukasi
menggunakan katakata yang santun,
komunikatif dan
efektif agar dapat
dipahami oleh
mentor
(Berorientasi
Pelayanan, Harmonis, Kolaboratif)
unggul dalam bidang
kardiovaskular dan
berorientasi pada
kebutuhan pasien.
Reliability :
Kegiatan ini
megedepankan
kualitas dengan
membahas dan
mendiskusikan
tentang kegiatan
Bersama mentor
a. Mengumpulkan literatur
Memperoleh literatur
ilmiah dan bahan
ajar untuk
pembuatan isi
Mengumpulkan dan
mempelajari bahan
materi tentang
perawatan dan
Mengumpulkan
bahan materi
dengan menerapkan
nilai- nilai BerAkhlak
Kegiatan ini
menguatkan nilai
Competence :
20
b. Mendiskusikan
bahan materi yang di dapat bersama
Mentor
konten video edukasi
perawatan dan
kewaspadaan
komplikasi PPM
kewaspadaan
komplikasi PPM
melalui buku dan
jurnal ilmiah
sehingga
menghasilkan
konsep yang tepat
dan berkualitas
(Kompeten)
Tidak melakukan
plagiarisme dan
tidak memanipulasi
data/ literatur yang
di dapat (Loyal,
Akuntabel)
juga memberikan
kontribusi yang
berarti pada visi
RSJPDHK, yaitu
“menjadi pusat
kardiovaskular
setara asia” serta
misi yaitu :
memberikan
pelayanan
kardiovaskular
berkualitas dan
berbasis bukti
ilmiah
Salah satu bentuk
pengembangan
kompetensi diri saya yang bermanfaat di bidang
kardiovaskular
dengan menganalisis
literatur ilmiah.
Reliability :
Membuat
rangkuman bahan
materi berdasarkan sumber yang dapat
dipercaya
Memperoleh
persamaan persepsi
tentang isi dari
media edukasi
Mendiskusikan hasil
materi yang
diperoleh Bersama
mentor dengan sikap
sopan dan santun
21
3 Membuat video
edukasi a. Menyiapkan materi
untuk dituangkan
dalam video
edukasi terkait
perawatan dan
kewaspadaan
dan mendengarkan
arahan yang
diberikan oleh
mentor (Berorientasi
Pelayanan, Harmonis, Kompeten, Kolaboratif)
Saat melakukan
diskusi dengan
mentor penulis
selalu memakai
masker (Adaptif)
Memperoleh literatur
ilmiah
Menyusun materi
tentang edukasi
terkait perawatan
dan kewaspadaan
gejala komplikasi
PPM sesuai dengan
literatur.
Kegiatan ini
menerapkan nilai-
nilai BerAkhlak
memberikan
kontribusi terhadap
visi RSJPDHK yaitu
“Pusat
Kegiatan ini
menguatkan nilai
Integrity:
Bekerja dengan
cermat, teliti, dan
penuh rasa
tanggung jawab,
22
gejala komplikasi
PPM
b. Melakukan
konsultasi dengan
Mentor dan TIM
PKRS terkait isi
media edukasi
Memperoleh
persamaan persepsi
tentang isi dari
media edukasi
berupa video
(Kompeten, Akuntabel, Loyal)
Kardiovaskular
Setara Asia” dan
mendukung misi
memberikan
mengumpulkan data
dengan jujur
Exellence :
Memulai konsultasi
dengan salam dan
membuat kontrak
waktu kepada
mentor dan Tim
PKRS untuk
kesediaannya
berdiskusi dengan
ramah dan sopan
(Harmonis,
Kolaboratif, Berorientasi
Pelayanan)
kepuasan bagi
pasien dengan
membuat media
edukasi yang
menarik dan mudah
dimengerti, memberikan
pelayanan
kardiovaskular
berkualitas dan
berbasis bukti
ilmiah dengan
konten materi yang
didasari jurnal
Menyusun isi materi
dan mengajukan
media edukasi untuk
memfasilitasi
peningkatan
pelayanan pasien
Competence:
Menyiapkan materi
media edukasi
dengan bahan
materi yang benar
dan berkualitas
Melakukan
konsultasi dengan
TIM PKRS tentang isi
ilmiah,
meningkatkan
profesionalisme
23
materi dalam video
edukasi pasien
sehingga saran yang
diberikan dapat
membuat media
edukasi lebih
berkualitas (Harmonis, Kolaboratif, Kompeten, Adaptif)
SDM dengan
melakukan
konsultasi dan
kerjasama dengan
mentor dalam
membuat media
edukasi
Video Edukasi
Menggunakan
Bahasa Indonesia
yang baik dan benar
dalam membuat
video (Loyal),
Membuat link/ QR
code video edukasi
yang telah disetujui
24
c. Membuat Video edukasi
4 Melakukan
sosialisasi kepada
perawat terkait
media edukasi
a. Mengajukan izin
kepada kepala
ruangan untuk
mengadakan
kegiatan sosialisasi
kepada perawat
Mendapat izin dan
kontrak waktu dari
Kepala Ruangan
untuk sosialisasi
media edukasi
Bersama perawat.
(Akuntabel, Kompeten)
Meninta izin kepada
Kepala Ruangan
untuk
mensosialisasikan
media edukasi
perawatan dan
kewaspadaan gejala
komplikasi PPM
sesuai literasi yang
didapatkan dengan
bahasa Indonesia
yang baik,sopan dan
sikap yang santun
(Berorientasi
Pelayanan,
Harmonis, Loyal, Akuntabel )
Kegiatan ini
menerapkan nilai-
nilai BerAkhlak
memberikan
kontribusi terhadap
visi RSJPDHK yaitu
“Pusat
Kardiovaskular
Setara Asia” dan
mendukung misi :
memberikan
kepuasan bagi
pasien dengan
membuat media
edukasi yang
menarik dan mudah
dipahami.
Kegiatan ini
menguatkan nilai :
Integrity:
Bekerja dengan
cermat, teliti, dan
penuh rasa
tanggung jawab, mengumpulkan data
dengan jujur
Excellence :
Mengajukan media
edukasi untuk
memfasilitasi
peningkatan
pelayanan pasien.
Competence:
25
5 Melakukan edukasi
langsung kepada
b. Menunjukkan cara
penggunaan media
edukasi kepada
perawat
Persamaan persepsi
dari rekan perawat
tentang media
edukasi serta
perawat mengetahui
cara penggunaan
media edukasi
Menyampaikan cara
menggunakan media
edukasi dengan
Bahasa yang baik
dan mudah dipahami
serta menyampaikan
isi video edukasi dan
cara pencarian
edukasi bila pasien
membutuhkan
kembali (Harmonis, Kolaboratif, Kompeten, Adaptif,)
memberikan
pelayanan
kardiovaskular
berkualitas dan
berbasis bukti
ilmiah dengan
konten materi yang
didasari jurnal
ilmiah, meningkatkan
profesionalisme
SDM dengan
melakukan
konsultasi dan
kerjasama dengan
mentor dalam
membuat media
edukasi
Menyiapkan materi
media edukasi
dengan bahan
materi yang benar
dan berkualitas.
a. Meminta izin
kepada kepala
ruangan GP2
Kepala ruangan
memberikan izin
untuk melakukan
Meminta izin kepada
Kepala Ruangan
untuk melakukan
Kegiatan ini
menerapkan nilai-
nilai BerAkhlak
Kegiatan ini
menguatkan nilai :
Accessibility :
26
pasien dan
keluarga
Lantai 3 untuk
melakukan edukasi
kepada pasien dan keluarga
edukasi kepada
pasien dan keluarga
edukasi perawatan
dan kewaspadaan
gejala komplikasi
PPM kepada pasien
dan keluarga dengan
bahasa yang
baik,sopan dan sikap
yang santun
(Harmonis, Berorientasi
Pelayanan)
memberikan
kontribusi terhadap
visi RSJPDHK yaitu
“Pusat
Kardiovaskular
Setara Asia.”
Membuka pintu
pelayanan kepada
seluruh pihak yang
membutuhkan tanpa
terkecuali.
Memberikan
pendidikan
kesehatan kepada
pasien dilakukan
untuk mendukung
Excellence :
Memberikan
pelayanan
berkualitas yang
berorientasi pada
b. Menunjukkan
video kepada
pasien dan keluarga terkait
perawatan dan kewaspadaan
gejala komplikasi
PPM
Pasien dan keluarga
mengetahui
perawatan dan
kewaspadaan gejala
komplikasi PPM
Melakukan edukasi
tidak membeda-
bedakan antara satu
pasien dengan
pasien lain karena
perbedaan ras, suku,
agama, maupun
golongan serta
berkomunikasi
misi RSJPD Harapan
Kita yaitu
memberikan
kepuasan bagi
pasien, meningkatkan
akses masyarakat
untuk memperoleh
kebutuhan pasien
Integrity : Kegiatan ini
dilaksanakan secara
kompeten dan bertanggung
jawab
sesuai kewenangan
27
c. Melakukan kegiatan diskusi
dengan pasien dan keluarga mengenai
pengetahuan
tentang perawatan
dan kewaspadaan
gejala komplikasi
PPM dan cara
mengakses video edukasi
Pasien mengerti mengenai cara akses
video edukasi
dengan Bahasa
Indonesia yang baik
dan benar
(Harmonis, Loyal )
pelayanan
kesehatan
kardiovaskular.
klinis, dan sasaran
kinerja yang dimiliki,
Memberikan edukasi
dengan menerapkan
5S ( senyum, salam, sapa, sopan, dan santun)
(Berorientasi
Pelayanan)
meningkatkan
profesionalisme SDM
Menyampaikan
informasi yang
terpercaya, dan
bermanfaat bagi
pasien (Kompeten, Akuntabel)
28
6 Evaluasi a. Merekapitulasi
hasil edukasi dan
proses kegiatan
yang dilakukan
kepada pasien dan
keluarga
Absensi dan
dokumentasi (foto)
Memberikan
pendidikan
kesehatan melalui
video sebagai
bentuk inovasi
sebagai salah satu
sasaran kinerja yang
harus dicapai dalam
proses pemberian
pelayanan
(Akuntabel, Berorienatasi
Pelayanan, Adaptif)
Melakukan
rekapitulasi bukti
edukasi, sosialisasi,
dan implementasi
dengan teliti dan
penuh tanggung
jawab, tidak
Kegiatan ini
menerapkan nilai-
nilai BerAkhlak
memberikan
kontribusi terhadap
visi RSJPDHK yaitu
Kegiatan ini
menguatkan nilai :
Integrity :
Kegiatan ini
dilaksanakan secara
kompeten dan
bertanggung
jawab
29
“Pusat
b. Membuat laporan
evaluasi kegiatan Laporan hasil evaluasi kegiatan
melakukan
manipulasi data
(Akuntabel, Kompeten, Loyal)
Kardiovaskular
Setara Asia.”
dan misi
meningkatkan
profesionalisme
sesuai kewenangan
klinis, dan sasaran
kinerja yang dimiliki.
Rekapitulasi dari
pencapaian hasil
sebagai bukti nyata
dari proses yang
telah dilakukan
(Akuntabel, Kompeten,)
SDM
Melakukan
konsultasi hasil
kegiatan bersama
mentor dengan
sopan dan menerima
masukan yang
diberikan oleh
mentor
30
(Harmonis, Berorientasi Pelayanan, Kolaboratif)
Saat melakukan
konsultasi penulis
selalu menggunakan
masker (Adaptif)
31
1
Berikut ini adalah Jadwal kegiatan aktualisasi yang akan dilaksanakan :
2
Mengajukan rancangan tentang pelaksanaan kegiatan
pembuatan media edukasi terkait perawatan dan
kewaspadaan gejala komplikasi PPM
Mengumpulkan bahan materi edukasi terkait perawatan
dan kewaspadaan gejala komplikasi PPM
Merancang media edukasi terkait perawatan dan
3
kewaspadaan gejala komplikasi PPM
Melakukan sosialisasi kepada perawat terkait media
4
edukasi perawatan dan kewaspadaan gejala komplikasi
PPM
Melakukan edukasi langsung kepada pasien dan
5
keluarga
6 Evaluasi
32
4.2. Matriks Jadwal Kegiatan Aktualisasi
NO Kegiatan Juli Agustus 1 2 3 4 1 2 3 4
Tabel 5 Jadwal Kegiatan Aktualisasi
4.3. Pihak yang Terlibat dan Perannya dalam Aktualisasi
Dalam pelaksanaan kegiatan aktualisasi banyak pihak yang ikut terlibat, diantaranya dapat dilihat dalam tabel berikut :
Tabel 6 Pihak yang Terlibat dan Peran dalam Aktualisasi
NO Kegiatan Pihak yang
Terlibat Peran dalam Aktualisasi
1 Mengajukan
rancangan
pelaksanaan kegiatan
pembuatan media
edukasi
2 Mengumpulkan
bahan materi edukasi
terkait perawatan
dan kewaspadaan
gejala komplikasi
PPM
3 Merancang media
edukasi
4 Melakukan sosialisasi
kepada perawat
terkait media edukasi
perawatan dan
- Mentor - Coach
- Mentor : Memberikan izin untuk melakukan kegiatan
edukasi serta dapat
memberikan masukan dan bimbingan.
- Coach : Memberikan masukan tentang rancangan aktualisasi kegiatan.
- Mentor - Mentor : memberikan bimbingan dan memperoleh persamaan persepsi tentang isi dari media edukasi.
- Mentor - Tim PKRS
- Mentor : Memberikan bimbingan dan masukan
terkait isi dari media edukasi yang akan dibuat.
- Tim PKRS : Memberikan saran
dan masukan dari isi media
edukasi
- Kepala ruangan unit
Gp2
- Perawat
- Kepala Unit Gp2 : Memberikan
izin untuk melakukan
sosialisasi media edukasi
33
kewaspadaan gejala
komplikasi PPM
5 Melakukan edukasi
langsung kepada
pasien dan keluarga
- Kepala Ruangan
- Pasien dan Keluarga
- Perawat : perawat nantinya
dapat menggunakan media
edukasi dengan baik kepada
pasien dan keluarga.
- Kepala ruangan : Memberikan
izin untuk melakukan edukasi
kepada pasien dan keluarga.
- Pasien dan Keluarga : Menambah pengetahuan dan meningkatkan kepuasan
pasien dan keluarga terhadap
pelayanan rumah sakit.
6 Evaluasi - Mentor - Mentor : memberikan
masukan dari hasil kegiatan.
34
DAFTAR PUSTAKA
Lembaga Administrasi Negara. 2021. Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil.
Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Mataram, I Nyoman Indrawan. 2017. PaceMakerExtrusionPadaPenderitaSingleChamber Pace Maker. Denpasar : Program Studi Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah
Fakultas Kedokteran Universitas Udayana (Jurnal Penelitian diakses pada tanggal
29 Juni jam 12.00 dari :
(https://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=&cad=rj a&uact=8&ved=2ahUKEwj11deBh8r4AhVi63MBHazRBMsQFnoECAkQAQ&url=http
s%3A%2F%2Fsimdos.unud.ac.id%2Fuploads%2Ffile_penelitian_1_dir%2Fbc511 64c660c4d03e971d382b6162a85.pdf&usg=AOvVaw0NX5-I-9YVggebk_r4o2jz)
Tusadiah, Nahdiatul Rabia. 2020. KarakteristikPenderitayangTerpasangAlatPacuJantung
diPusatJantungTerpaduRSUPDr.WahidinSudirohusodo. Makasar : Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin. (Jurnal
Penelitian diakses pada Tanggal 29 Juni 2022 jam 12.00 dari:
http://repository.unhas.ac.id/id/eprint/1367/2/C011171033_skripsi%201-2.pdf
Rumah Sakit Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita. 2018. Profil Tentang Kami.
https://www.pjnhk.go.id/ diakses pada hari Rabu 29 juni 2022 jam 12.00
Rumah Sakit Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita. 2018. Pelayanan.
https://www.pjnhk.go.id/ diakses pada hari Rabu 29 juni 2022 jam 12.00
Undang-Undang No.5 Tahun 2014 Tentang Aparatur Sipil Negara (PNS) diakses pada hari
Rabu tanggal 29 juni 2022 jam 12.05 dari :
https://peraturan.bpk.go.id/Home/Details/38580/uu-no-5-tahun-2014
35
RANCANGAN AKTUALISASI
OPTIMALISASI MEDIA EDUKASI PERAWATAN DAN
KEWASPADAAN GEJALA KOMPLIKASI
PASIEN POST PEMASANGAN PERMANENT PACE MAKER (PPM)
DI RUANG RAWAT INAP DEWASA GP 2 LANTAI 3
RUMAH SAKIT JANTUNG DAN PEMBULUH DARAH HARAPAN KITA
Disusun Oleh :
Ulfa Octaviani, S. Kep., Ners NIP 198610232022032001
Perawat Ahli Pertama
Unit Kerja : Ruang Rawat Inap Dewasa GP2 Lantai 3, RSJPDHK
Golongan 3 Angkatan 6
Balai Pelatihan Cikarang
2022
Profil Organisasi
Rumah Sakit Jantung dan Pembuluh Darah
Harapan Kita (RSJPDHK) merupakan rumah
sakit khusus yang menjadi Pusat Rujukan
Nasional untuk penanganan penyakit jantung dan pembuluh darah (kardiovaskular).
“ Menjadi Pusat Kardiovaskular Berkualitas Setara ASIA”
MISI
Memberikan pelayanan
kardiovaskular berkualitas dan
berbasis bukti ilmiah
Meningkatkan akses masyarakat
dalam memperoleh pelayanan
kesehatan kardiovaskular
Meningkatkan riset dan
pengembangan teknologi
kardiovaskular
Meningkatkan
profesionalisme SDM
Memberikan kontribusi dalam
pencapaian indikator
kardiovaskular
Memberikan kepuasan
bagi pasien dan peserta
pendidikan/pelatihan
tenaga kesehatan.
Struktur Organisasi
Budaya Rumah Sakit Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita
Integrity Competence
Accessibility
Realiability
Excellence
Kesesuaian
komitmen
dan tindakan
Mengembangkan
kompetensinya
di bidang
kardiovaskular
lewat pelayanan, pendidikan dan riset
Membuka
pintu pelayanan
kepada seluruh
pihak yang
membutuhkan
tanpa
terkecuali
Mengedepankan
kualitas demi
menjadi rumah
sakit yang paling
dipercaya oleh
seluruh pihak
Memberikan
pelayanan
unggul yang
berorientasi
pada
kebutuhan
pasien
TAGLINE
LATAR BELAKANG
FUNGSI ASN
PELAYANAN PUBLIK
ARITMIA
ALAT PACU JANTUNG
UU ASN No. 5 Tahun 2014
RSJPDHK à BLU
PERAWAT à TUGAS ASN
DIKLAT LATSAR CPNS
GANGGUAN KARDIOVASKULAR
OPTIMALISASI EDUKASI
PASIEN DENGAN PPM
GEDUNG RAWAT INAP GP2 LANTAI 3
• Unit kerja yang berada di bawah Instalasi
Rawat Inap RS Jantung dan Pembuluh Darah
Harapan Kita.
• Unit pelayanan rawat inap pada pasien
dewasa dan geriatrik dengan masalah
kerdiovaskuler medikal yang diperuntukan
bagi kelas 3 (tiga).
SASARAN KERJA PEGAWAI
No Indikator Kerja Individu Sumber 1 Target pemulangan pasien sebelum jam 12.00 SKP 2 Kepuasan pasien dan keluarga terhadap pelayanan di unit – unit GP 2 SKP 3 Pemahaman pasien tentang tujuan identitas pasien SKP 4 Kepatuhan melakukan handover antar perawat SKP 5 Pemahaman pasien tentang upaya pencegahan jatuh SKP 6 Angka kejadian decubitus SKP 7 Angka infeksi aliran darah perifer (Phlebitis) SKP 8 Kepatuhan cuci tangan di unit – unit GP 2 SKP 9 Pelaksanaan program peningkatan pengetahuan dan keterampilan staf sesuai tupoksi 20 JPL/tahun SKP 10 Pelaksanaan program pembelajaran internal untuk peningkatan pengetahuan 1 kali/ 2 minggu SKP 11 Efisiensi sumber daya di unit- unit GP 2 SKP 12 Efisiensi terhadap Clinical Pathway di unit- unit GP 2 SKP
IDENTIFIKASI ISU
METODE DAN PENETAPAN ISU
Kurang optimalnya edukasi perawatan pada pasien post pemasangan Permanent pace maker (PPM) di ruang rawat inap dewasa lantai 3 (GP2 Lantai 3).
01 02
FISHBONE APKL Analisis Isu ISU 1 ISU 2 ISU 3
Deskripsi Isu
Kurang optimalnya edukasi perawatan pada pasien post pemasangan
PPM di ruang GP2 Lantai 3 RSJPDHK 01 02
Kurang optimalnya edukasi pasien post pemasangan ring jantung / Percutaneus
Coronary Intervention (PCI) di ruang GP2 Lantai 3RSJPDHK.
Meningkatnya resiko kejadian pasien jatuh, pasien dengan kriteria kasus
kompleks dan kelompok lansia di GP2 Lantai 3 RSJPDHK. 03
Data : RSJPDHK th 2021, Tindakan Implantasi
PPM sebanyak 164 pasien, reprogram PPM 22 orang , kebanyakan berada di rentang usia 40-60 tahun.
ISU 1 : Kurang optimalnya edukasi perawatan pada pasien post
pemasangan PPM di ruang GP2 Lantai 3 RSJPDHK
Fakta : pasien dan keluarga
tidak mengetahui dan mengenali tanda dan gejala serta kewaspadaan
terhadap komplikasi yang dapat ditimbulkan.
-
sarana edukasi à
berupa leaflet & terbatas à
pasien mudah lupa
Dampak :
• meningkatkan intensitas nyeri
• lama rawat
• rehospital akibat
terjadinya infeksi/
perdarahan
• infeksi
• gagal jantung
• kematian mendadak
Keterkaitan ISU
dengan Agenda 3 :
Fungsi ASN sebagai
pelayanan publik yang
professional, dan perawat
sebagai edukator
SKP : Kepuasan pasien dan keluarga terhadap
pelayanan di unit – unit GP 2
ISU 2 : Kurang optimalnya edukasi pasien post pemasangan ring jantung / Percutaneus
Coronary Intervention (PCI) di ruang GP2 Lantai 3RSJPDHK.
Data : RSJPDHK Tahun
2021 yaitu 725 pasien, di bulan mei ada 10 pasien
dirawat untuk Tindakan PCI
di ruang GP2 lantai 3
Dampak :
• meningkatkan
intensitas nyeri pasien
• lama rawat
Keterkaitan ISU
dengan Agenda 3 : Fungsi ASN sebagai
Fakta : pasien dan keluarga
tidak mengetahui cara
perawatan dan hal- hal yang
perlu diperhatikan setelah
tindakan PCI
sarana edukasi à
berupa leaflet & terbatas à
pasien mudah lupa
• rehospital akibat terjadinya infeksi/ perdarahan
• meningkatnya resiko
Akut Kidney Injury (AKI)
pelayanan publik yang professional, dan perawat sebagai edukator
SKP : Kepuasan pasien dan keluarga terhadap
pelayanan di unit – unit GP 2
ISU 3 : Meningkatnya resiko kejadian pasien jatuh, pasien dengan kriteria kasus
kompleks dan kelompok lansia di GP2 Lantai 3 RSJPDHK.
Data : Bulan januari-juni
2022 tercatat jumlah pasien
resiko jatuh tinggi ada 36 di
ruang Gp2 Lantai 3,
Dampak :
• lama rawat pasien,
• injury
• menambah angka
Keterkaitan ISU
dengan Agenda 3 :
Fakta :
• Pasien Lansia tidak
didampingi keluarga
• Pasien banyak terpasang
alat medis à imobilisasi
• Tidak adanya media
edukasi pasien jatuh à
edukasi secara Lisan
kesakitan
• mempengaruhi mutu
pelayanan rumah sakit.
Fungsi ASN sebagai
pelayanan publik yang
professional, dan perawat sebagai
edukator
SKP : Kepuasan pasien dan keluarga terhadap
pelayanan di unit – unit GP 2
1 Kurang optimalnya edukasi Perawatan pada pasien post tindakan pemasangan Permanent pace maker (PPM) di ruang rawat inap lantai
3 Rs Jantung dan Pembuluh Darah Harapan kita
2 Kurang optimalnya edukasi perawatan pasien post pemasangan ring jantung / Percutaneus
Coronary Intervention (PCI) di ruang rawat inap lantai 3 Rs Jantung dan Pembuluh
Darah Harapan kita
3 Meningkatnya resiko kejadian pasien jatuh, pasien dengan kriteria kasus kompleks dan
kelompok lansia di ruang rawat inap lantai 3
Rs Jantung dan Pembuluh Darah Harapan kita
PENETAPAN CORE ISU N o ISU A P K L Jumlah Prioritas
5 4 5 5 19 1
5 3 5 5 18 2
4 4 5 4 17 3
Penyebab ISU
Akar Masalah
Kurang optimalnya edukasi perawatan pada pasien post tindakan
pemasangan Permanent pace maker (PPM) di ruang rawat inap dewasa lantai 3 (GP2 Lantai 3) RSJPDHK.
Gagasan Pemecahan Isu
Optimalisasi Media Edukasi Perawatan dan Kegawatan Gejala Komplikasi Pasien Post PPM Di Ruang GP2 Lantai 3
RSJPDHK
Keterkaitan Isu dengan Kedudukan dan Peran
ASN Menuju Smart Governance
Managemen ASN : Sebagai
Pelayanan Publik
Kurang optimalnya edukasi
perawatan pada pasien post
tindakan pemasangan
Permanent pace maker (PPM)
di ruang rawat inap dewasa
lantai 3 (GP2 Lantai 3)
RSJPDHK.
Nilai-Nilai Dasar ASN :
BerAKHLAK
Smart ASN
Inovasi mengembangkan IT
Smart Governance
KEGIATAN AKTUALISASI
No Kegiatan
Sumber
1 Mengajukan rancangan kegiatan pembuatan media edukasi SKP
2 Mengumpulkan bahan materi edukasi Inovasi
3 Merancang media video edukasi Inovasi
4 Melakukan sosialisasi kepada perawat terkait media edukasi SKP
5 Melakukanedukasi kepada pasien dan keluarga SKP
6 Melakukan Evaluasi SKP
Rancangan Aktualisasi
Matriks Kegiatan Matriks Jadwal Kegiatan Pihak yang Terlibat
NO Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/ Hasil
Keterkaitan
Substansi Mata
Pelatihan
1 Mengajukan
rancangan
pelaksanaan
kegiatan
pembuatan
media edukasi
Meminta izin kepada
atasan/ mentor
Memperoleh Izin
Berorientasi
Pelayanan,
Harmonis, Loyal
Menjelaskan Tentang
Kegiatan yang akan
dilakukan
Memperoleh
persamaan
persepsi
tentang
kegiatan
Akuntabel,
Adaptif
Meminta Kesediaan
Mentor Untuk
Membimbing
Memperoleh
kesediaan
mentor untuk
membimbing
Berorientasi
Pelayanan,
Harmonis, Kolaboratif
Kontribusi
Visi dan Misi Penguatan Nilai
Organisasi
“menjadi pusat
kardiovaskular
setara asia”
meningkatkan
profesionalism e SDM serta
memberikan
pelayanan
kardiovaskular
yang
berkualitas.
Integrity
Competence
Exellence
Reliability
Kegiatan 1
NO Kegiatan Tahapan
Kegiatan Output/ Hasil
Keterkaitan
Substansi Mata
Pelatihan
Kontribusi Visi dan Misi Penguatan
Nilai
Organisasi
2
Mengumpulkan
bahan materi
edukasi
Mengumpulkan
literatur Memperoleh
literatur ilmiah dan bahan ajar
untuk pembuatan
isi konten video
edukasi
Kompeten
Loyal, Akuntabel
“menjadi pusat
kardiovaskular
setara asia”
Competence
Reliability
Mendiskusikan
bahan materi
yang di dapat
bersama
Mentor
Memperoleh
persamaan
persepsi tentang
isi dari media
edukasi
Berorientasi
Pelayanan,
Harmonis,
Kompeten, Kolaboratif
Adaptif
memberikan
pelayanan
kardiovaskular
berkualitas dan
berbasis bukti
ilmiah
2
Kegiatan
3 Membuat
Tahapan
Kegiatan Output/ Hasil
video edukasi Menyiapkan
materi untuk
dituangkan dalam
video edukasi
Melakukan
konsultasi dengan
Mentor dan TIM
PKRS
Memperoleh
literatur ilmiah
Keterkaitan Substansi Mata
Pelatihan
Kontribusi Visi dan Misi Penguatan Nilai
Organisasi
Kompeten, Akuntabel, Loyal “menjadi pusat
kardiovaskular setara
asia”
Integrity
Competence
Exellence
Memperoleh
persamaan persepsi
tentang isi dari media
edukasi
Harmonis, Kolaboratif, Berorientasi
Pelayanan, Kompeten, Adaptif
meningkatkan
profesionalisme SDM
memberikan kepuasan
bagi pasien
Membuat Video
edukasi Video Edukasi Loyal Akuntabel, Kompeten
memberikan pelayanan
kardiovaskular
berkualitas dan
berbasis bukti ilmiah
Kegiatan 3 NO Kegiatan
Kegiatan Tahapan
Kegiatan Output/ Hasil Keterkaitan
Substansi Mata
Pelatihan
4 Melakukan
sosialisasi
kepada perawat
Mengajukan izin kepada kepala
ruangan untuk kegiatan
sosialisasi media
edukasi
Mendapat izin
dan kontrak
waktu
Berorientasi
Pelayanan, Harmonis, Loyal, Akuntabel
Menunjukkan
cara penggunaan
media edukasi
kepada perawat
Persamaan persepsi dari
rekan perawat dan
mengetahui
cara
penggunaan
media edukasi
Harmonis, Kolaboratif, Kompeten, Adaptif
Kontribusi Visi
dan Misi Penguatan
Nilai
Organisasi
“menjadi pusat kardiovaskular
setara asia”
Competence
Reliability
memberikan
pelayanan
kardiovaskular
berkualitas dan berbasis bukti ilmiah
meningkatkan
profesionalisme
SDM
Kegiatan 4 NO
Melakukan
edukasi
langsung
kepada
pasien dan keluarga
Meminta izin kepada
kepala ruangan GP2
Lantai 3 untuk
melakukan edukasi
Menunjukkan video
kepada Pasien dan
Keluarga
Melakukan kegiatan
diskusi dengan pasien
dan keluarga
Substansi Mata
Pelatihan
Memperoleh izin
Harmonis, Berorientasi
Pelayanan,
Pasien dan keluarga
menyimak
Pasien
mengerti
mengenai
cara akses
video
edukasi
Harmonis, Loyal
Berorientasi
Pelayanan, Kompeten, Akuntabel, Adaptif
Kontribusi Visi
dan Misi Penguatan Nilai Organisasi
“menjadi pusat
kardiovaskular
setara asia”
Integrity
Exellence
Accessibility
meningkatkan
profesionalisme
SDM
memberikan
kepuasan bagi pasien
meningkatkan akses
masyarakat
NO Kegiatan Tahapan
Kegiatan 5
Kegiatan Output/ Hasil Keterkaitan
5
Kegiatan Output/ Hasil Keterkaitan
Substansi Mata
Pelatihan
6 Evaluasi Merekapitulasi
hasil edukasi dan proses kegiatan
Absensi dan dokumentasi (foto)
Akuntabel, Kompeten, Loyal
Membuat
laporan evaluasi
kegiatan
Laporan hasil
evaluasi
kegiatan
Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Berorientasi
Pelayanan, Kolaboratif , Adaptif
Kontribusi Visi
dan Misi Penguatan
Nilai
Organisasi
“menjadi pusat
kardiovaskular
setara asia”
Integrity
memberikan
pelayanan
kardiovaskular
berkualitas dan
berbasis bukti ilmiah
meningkatkan
profesionalisme
SDM
Kegiatan 6 NO
Kegiatan Tahapan
Jadwal Kegiatan Aktualisasi
1 Mengajukan rancangan pelaksanaan kegiatan
2 Mengumpulkan bahan materi edukasi
3 Membuat video edukasi
4 Melakukan sosialisasi kepada perawat
5 Melakukan edukasi langsung kepada pasien dan keluarga 6 Evaluasi
NO Kegiatan Juli Agustus 1 2 3 4 1 2 3 4
Pihak yang Terlibat
Mentor Coach Tim PKRS Perawat Pasien/Keluarga
Memberikan
Bimbingan dan Masukan
Memberikan
Bimbingan dan
Masukan
Memberikan saran dan masukan dari isi media edukasi
perawat
nantinya dapat
menggunakan media edukasi
dengan baik
kepada pasien dan keluarga.
Menambah
pengetahuan dan meningkatkan
kepuasan pasien dan keluarga
DAFTAR PUSTAKA
• Lembaga Administrasi Negara. 2021. Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
• Mataram, I Nyoman Indrawan. 2017. Pace Maker Extrusion Pada Penderita Single Chamber Pace Maker. Denpasar : Program Studi Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah Fakultas
tanggal 29 Juni jam 12.00 dari :
(https://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=&cad=rja&uact=8&ved=2ahUKEwj11deBh8r4A
hVi63MBHazRBMsQFnoECAkQAQ&url=https%3A%2F%2Fsimdos.unud.ac.id%2Fuploads%2Ffile_penelitian_1_dir%2Fb
c51164c660c4d03e971d382b6162a85.pdf&usg=AOvVaw0NX5
• Tusadiah, Nahdiatul Rabia. 2020. Karakteristik Penderita
Wahidin Sudirohusodo. Makasar : Program Studi Pendidikan
Penelitian diakses pada Tanggal 29 Juni 2022 jam 12.00
http://repository.unhas.ac.id/id/eprint/1367/2/C011171033_skripsi%201
• Rumah Sakit Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita. 2018.
pada hari Rabu 29 juni 2022 jam 12.00
• Rumah Sakit Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita. 2018.
Rabu 29 juni 2022 jam 12.00
• Undang-Undang No.5 Tahun 2014 Tentang Aparatur Sipil Negara (PNS) diakses pada hari Rabu tanggal 29 juni 2022 jam
12.05 dari : https://peraturan.bpk.go.id/Home/Details/38580/uu-no-5-tahun-2014