Edukasi Pemberian Nutrisi Pd Keluarga Pasien Pulang Yg Menggunakan NasogastricTube di Ruang Azalea

Page 1

LAPORAN RANCANGAN AKTUALISASI

PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL KEMENTERIAN KESEHATAN GOLONGAN III ANGKATAN 5 TAHUN 2022

OPTIMALISASI EDUKASI PEMBERIAN NUTRISI

PADA KELUARGA PASIEN PULANG YANG MENGGUNAKAN NasogastricTube

DI RUANG AZALEA RSUP DR. HASAN SADIKIN BANDUNG

TAHUN 2022

Disusun Oleh:

Nama : Vegy Candana

NIP : 199107162022031001

Jabatan : Perawat Ahli Pertama

Intansi : RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung

BALAI PELATIHAN KESEHATAN CIKARANG

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

2022

LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN RANCANGAN AKTUALISASI

OPTIMALISASI EDUKASI PEMBERIAN NUTRISI

PADA KELUARGA PASIEN PULANG YANG MENGGUNAKAN NasogastricTube

DI RUANG AZALEA RSUP DR. HASAN SADIKIN BANDUNG

TAHUN 2022

Telah di seminarkan

Tanggal 04 Juli 2022, di Bapelkes Cikarang

Coach

Dr. Maryono, M.Kes NIP. 196704201999031006

Mentor

Titin Mulyati, S.Kp., M.Kep NIP. 196601021990032001

Penguji

SJAMSUL ARIFFIN, SKM, M.Epid NIP. 196611151989031002

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penyusun panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, berkat, rahmat, dan karunianya penyusun dapat menyelesaikan rancangan aktualisasi dengan judul

Optimalisasi Edukasi Pemberian NutrisinPada Keluarga Pasien Pulang Yang

Menggunakan NasogastricTube Di Ruang Azalea RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung

Tahun 2022. Penyusun mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan rancangan ini :

1. Bapak dr. Azhar Jaya, SKM., MARS sebagai Direktur Utama RSUP Dr. Hasan Sadikin;

2. Bapak Drs. Suherman, M.Kes sebagai Kepala Balai Pelatihan Kesehatan Cikarang;

3. Ibu Fatrisia Madina, S.Kp., MM sebagai Koordinator Bidang Keperawatan

4. Bapak dr. Maryono, M.Kes selaku coach yang senantiasa selalu memberikan arahan, saran, dan bimbingan selama proses penyusunan rancangan aktualisasi.

5. Ibu Titin Mulyati, S.Kp., M.Kep selaku mentor yang telah memberikan masukan dan arahan sehingga rancangan aktualisasi ini dapat diselesaikan dengan baik.

6. Ibu Verawati Lenny, SKM., MKM selaku ketua panitia pelatihan dasar CPNS beserta seluruh panitia Pelatihan Dasar CPNS.

7. Bapak Sjamsul Arifin, SKM., M.Epid selaku penguji yang telah memberikan saran kepada penulis.

8. Ibu Epi, S.Kep., Ners beserta seluruh perawat ruang azalea yang telah membantu dan mendukung dalam kegiatan rancangan aktualisasi.

9. Seluruh peserta Pelatihan Dasar CPNS Golongan III Angkatan 5 yang bersedia membantuan, dan mendukung dalam penyusunan rancangan aktualisasi.

Penyusun menyadari bahwa rancangan aktualisasi ini masih jauh dari kesempurnaan, sehingga kritik dan saran penyusun nantikan untuk perbaikan dimasa mendatang.

Bandung, Juli 2022

Vegy Candana

i
ii DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN KATA PENGANTAR .......................................................................... i DAFTAR ISI .................................................................................... ii DAFTAR TABEL ............................................................................... iii DAFTAR GAMBAR............................................................................ iv BAB I PENDAHULUAN ................................................................. 1 A. Latar Belakang ............................................................ 1 B. Tujuan........................................................................ 2 C. Manfaat ...................................................................... 2 D. Ruang Lingkup ............................................................ 2 E. Tempat dan Waktu Pelaksanaan................................... 3 BAB II GAMBARAN ORGANISASI DAN PROFIL PESERTA................. 4 A. Gambaran Organisasi................................................... 4 B. Profil Peserta 6 C. Tinjauan Teori............................................................. 9 BAB III ANALISIS ISU DALAM PELAKSANAAN TUGAS DAN FUNGSI .. 12 A. Identifikasi dan Analisis Isu Aktual................................ 12 B. Keterkaitan Penyebab Isu dengan Kedudukan dan Peran PNS untuk Mendukung Terwujudnya SmartGovernance....................... 15 C. Alternatif Pemecahan Masalah sebagai Gagasan Kreatif . 15 D. Rancangan Aktualisasi ................................................. 17 E. Penjadwalan................................................................ 25 DAFTAR PUSTAKA
iii DAFTAR TABEL Tabel 3. 1 Penapisan Isu dengan Metode APKL ............................. 14 Tabel 3. 2 Alternatif Penyelesaian Isu........................................... 16 Tabel 3. 3 Matrik Rancangan Aktualisasi ....................................... 17 Tabel 3. 4 Jadwal Kegiatan .......................................................... 25

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2. 1 Struktur Organisasi RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung.....................6

Gambar 3. 1 Fish Bone Analysis......................................................................................15

iv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) bertujuan untuk mengembangkan kompetensi CPNS yang dilakukan secara terintegrasi guna membangun integritas moral, kejujuran, semangat, motivasi nasionalisme dan memperkuat profesionalisme dan kompetensi bidang. Pencapaian kompetensi pembentukan karakter CPNS yang profesional sesuai bidang tugas diukur berdasarkan empat kemampuan yaitu kemampuan menunjukkan sikap perilaku bela negara, mengaktualisasikan nilai-nilai dasar BerAKHLAK dalam melaksanakan tugas jabatannya, mengaktualisasikan kedudukan dan peran Aparatur Sipil Negera (ASN) untuk mendukung terwujudnya Smart ASN sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan dan menunjukkan penguasaan kompetensi teknis yang dibutuhkan sesuai dengan bidang tugas.

Tugas perawat yaitu memberikan kebutuhan dasar manusia secara komprehensif baik secara bio-psiko sosial, spritual dan kultural. Pemenuhan kebutuhan dasar manusia dilakukan dengan tiga metode yaitu intervensi mandiri keperawatan, kolaborasi dan edukasi. Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan di ruang azalea didapatkan data dari 16 pasien yang di rawat 10 diantaranya menggunakan nasogastrictube,dengan penyakit stroke 5 orang, meningitis 3 orang, dan sol 3 orang, pasien mengalami kesulitan menelan, sehingga pasien tetap memerlukan nasogastric tubedi rumah untuk pemenuhan nutrisi, edukasi terhadap keluarga pasien mengenai pemberian makan melalui nasogastric tube belum optimal diberikan oleh perawat, media edukasi belum ada, metode pemberian informasi belum terstandar. Dampak dari situasi tersebut adalah tidak optimalnya pemahaman keluarga, sehingga pemberian makan melalui nasogastric tube tidak adekuat beresiko pasien mengalami defisit nutrisi. Perawat sebagai profesional asuhan selayaknya memberikan informasi yang jelas sebagai bentuk profesionalisme dan integritas dalam bekerja untuk menunjukan nilai Smart ASN.

Berdasarkan penjelasan yang telah di uraikan, maka perlu dilakukan aktualisasi

berupa Optimalisasi Edukasi Pemberian NutrisinPada Keluarga Pasien Pulang Yang

Menggunakan NasogastricTube Di Ruang Azalea RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung

Tahun 2022

1

B. Tujuan

1. Tujuan Umum

Peserta Pelatihan Dasar CPNS mampu menyusun rancangan aktualisasi

Optimalisasi Edukasi Pemberian Nutrisi pada Keluarga Pasien Pulang yang

Menggunakan NasogastricTubeDi Ruang Azalea RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung

Tahun 2022 yang didasari pemahaman mata pelatihan kedudukan, peran, dan fungsi ASN, serta berdasarkan nilai-nilai dasar ASN BerAKHLAK.

2. Tujuan Khusus

Tujuan khusus yang akan dicapai dalam aktualisasi yaitu:

1) Membuat Video Edukasi Pemberian Nutrisi terhadap Keluarga Dengan Pasien yang Menggunakan Nasogastric Tube di Ruang Azalea RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung Tahun 2022.

2) Menerapkan hasil kegiatan dilandasi oleh nilai-nilai dasar ASN BerAHLAK yang mendukung terhadap pencapaian visi, misi, tujuan organisasi, dan penguatan terhadap nilai-nilai organisasi.

C. Manfaat

1. Manfaat Bagi RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung

Video edukasi mengenai pemberian nutrisi terhadap keluarga pasien yang menggunakan nasogastric tube dapat digunakan untuk meningkatkan kualitas edukasi di RSUP Dr. Hasan Sadikin.

2. Manfaat Bagi Bapelkes

Hasil aktualisasi dapat digunakan sebagai bahan evaluasi bagi institusi secara keseluruhan, khususnya dalam meningkatkan kualitas pelatihan dasar CPNS selanjutnya.

3. Manfaat Bagi Penyusun Penyusun dapat mengaktualisasikan nilai-nilai dasar ASN BerAKHLAK, fungsi, kedudukan, dan nilai-nilai Smart ASN dalam pelayanan keperawatan.

D. Ruang Lingkup

Kegiatan aktualisasi berupa pelayanan keperawatan di RSUP Dr. Hasan Sadikin

Bandung dengan menerapkan nilai Berorientasi pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, Kolaboratif, menerapkan manajemen ASN dan Smart ASN.

2

E. Tempat dan Waktu Pelaksanaan

Aktualisasi akan dilaksanakan di Ruang Azalea RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung. Dilaksanakan selama tiga puluh hari terhitung tanggal 06 Juli 2022 sampai dengan 12 Agustus 2022.

3

BAB II

GAMBARAN ORGANISASI DAN PROFIL PESERTA

A. Gambaran Organisasi

RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung diresmikan pada tahun 1923 dengan nama Met Algemeene Bandoengsche Ziekenhui sebagai rumah sakit pemerintahan belanda.

Tahun 1948 dikelola oleh pemerintah Kotapraja Bandung dengan nama Rumah Sakit

Rantja Badak, kemudian pada tahun 1967 Rumah Sakit Rantja Badak berubah nama

menjadi Rumah Sakit Dr. Hasan Sadikin. Rumah Sakit Dr. Hasan Sadikin ditetapkan

sebagai Rumah Sakit Umum Pusat pada tahun 2014 Berdasarkan Surat Keputusan

Menteri No HK.02.02/MENKES/390/2014 tentang Pedoman Penetapan RS Rujukan Nasional.

RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung memiliki kapasitas 944 tempat tidur dengan

enam layanan unggulan terdiri dari Pelayanan Jantung Terpadu, Pelayanan Onkologi, Pelayanan Infeksi, Bedah Minimal Invasif, Kedokteran Nuklir dan Transplantasi Ginjal.

1. Visi dan Misi

Visi dan Misi RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung adalah sebagai berikut:

1) Visi

Terwujudnya Indonesia Maju yang Berdaulat, Mandiri dan Berkepribadian Berlandaskan Gotong Royong.

2) Misi

Mewujudkan Kualitas Hidup Manusia Indonesia yang Tinggi, Maju dan Sejahtera.

2. Nilai-Nilai Organisasi

Nilai-Nilai Organisasi RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung adalah PAMINGPIN

PITUIN dengan penjelasan sebagai berikut:

Kepemimpinan : nilai yang menggambarkan kepeloporan dan menyiapkan talenta-talenta terbaik di bidangnya.

Profesional : nilai yang berorientasi pada pencapaian kinerja melalui perjalanan kemitraan.

Inovatif : nilai yang menggambarkan keinginan untuk menghasilkan suatu yang baru dan senantiasa melakukan perbaikan secara

4

berkesinambungan.

Tulus : keinginan untuk memberi tanpa pamrih, proaktif, dan responsif.

Unggul : keinginan untuk menjadi yang terbaik dan menghasilkan kualitas prima.

Integritas : nilai yang menggambarkan kejujuran, amanah, menjunjung etika yang tinggi dalam menjalankan tugas.

RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung memiliki janji layanan SIGAP sebagai berikut:

S : Senyum, Sapa, Salam, Sopan, Santun (5S)

I : Inovatif dalam berkarya

G : Gelorakan semangat pelayanan prima

A : Amanah menjaga keselamatan pasien

P : Peduli, perhatian, dan perasaan

Moto RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung Kesehatan Anda Menjadi Prioritas Kami.

5. Tugas dan Fungsi RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung

Tugas dan Fungsi RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung adalah sebagai berikut:

1) Tugas

Menyelenggarakan pelayanan kesehatan perseorangan secara paripurna.

2) Fungsi :

a. Penyusunan rencana program, dan anggaran;

b. Pengelolaan pelayanan medis dan penunjang medis;

c. Pengelolaan pelayanan keperawatan;

d. Pengelolaan pelayanan non medis;

e. Pengelolaan Pendidikan dan Pelatihan di bidang Pelayanan Kesehatan;

f. Pengelolaan penelitian, pengembangan, dan penapisan teknologi di bidang pelayanan Kesehatan;

g. Pengelolaan keuangan dan barang milik Negara;

h. Pengelolaan layanan pengadaan barang/ jasa;

i. Pengelolaan sumber daya manusia;

j. Pelaksanaan urusan hukum, organisasi, dan hubungan masyarakat;

5
3. Janji Layanan 4. Moto

k. Pelaksanaan Kerjasama;

l. Pengelolaan system informasi;

m. Pemantauan, evaluasi, dan pelaporan;

n. Pelaksanaan urusan administrasi rumah sakit;

6. Struktur Organisasi

Nama : Vegy Candana

NIP : 199107162022031001

Pangkat/ Golongan : Penata Muda Tk I/ III b

Jabatan : Perawat Ahli Pertama

Unit Kerja : Ruang Azalea

Intansi : RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung

6
Gambar 2. 1 Struktur Organisasi RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung B. Profil Peserta

Rincian Tugas Jabatan Peserta

Tugas Jabatan Fungsional Perawat Ahli Pertama menurut PERMENPAN RB No.35

Tahun 2019 adalah sebagai berikut:

1. Melakukan pengkajian keperawatan lanjutan pada individu;

2. Melakukan pengkajian keperawatan lanjutan pada keluarga;

3. Melakukan pengkajian keperawatan dasar pada masyarakat;

4. Memberikan konsultasi data pengkajian keperawatan dasar/lanjut;

5. Melakukan komunikasi terapeutik dalam pemberian asuhan keperawatan;

6. Melaksanakan manajemen surveilans hais sebagai upaya pengawasan risiko infeksi dalam upaya preventif dalam pelayanan keperawatan;

7. Melakukan upaya peningkatan kepatuhan kewaspadaan standar pada pasien/ petugas/ pengunjung sebagai upaya pencegahan infeksi;

8. Melakukan investigasi dan deteksi dini kejadian luar biasa yang berdampak pada pelayanan kesehatan;

9. Mengajarkan teknik kontrol infeksi pada keluarga dengan penyakit menular;

10. Merumuskan diagnosis keperawatan pada individu;

11. Membuat prioritas diagnosis keperawatan dan masalah keperawatan;

12. Menyusun rencana tindakan keperawatan pada individu (merumuskan, menetapkan tindakan);

13. Menyusun rencana tindakan keperawatan pada keluarga (merumuskan, menetapkan tindakan);

14. Melakukan tindakan keperawatan pada kondisi gawat darurat/ bencana/ kritikal;

15. Melakukan tindakan terapi komplementer/ holistik;

16. Melakukan tindakan keperawatan pada pasien dengan intervensi pembedahan pada tahap pre/ intra/ post operasi;

17. Memberikan dukungan/ fasilitasi kebutuhan spiritual pada kondisi kehilangan/ berduka/ menjelang ajal dalam pelayanan keperawatan;

18. Melakukan tindakan keperawatan pemenuhan kebutuhan nutrisi;

19. Melakukan tindakan keperawatan pemenuhan kebutuhan eliminasi;

20. Melakukan tindakan keperawatan pemenuhan kebutuhan mobilisasi;

21. Melakukan tindakan pemenuhan kebutuhan istirahat dan tidur;

22. Melakukan tindakan pemenuhan kebutuhan kebersihan diri;

23. Melakukan tindakan pemenuhan kebutuhan rasa nyaman dan pengaturan suhu tubuh;

24. Melakukan stimulasi tumbuh kembang pada individu;

7

25. Memfasilitasi adaptasi dalam hospitalisasi pada individu;

26. Melaksanakan case finding/ deteksi dini/ penemuan kasus baru pada individu;

27. Melakukan support kepatuhan terhadap intervensi kesehatan pada individu;

28. Melakukan pendidikan kesehatan pada individu pasien;

29. Melakukan pendidikan kesehatan pada kelompok;

30. Melakukan peningkatan/ penguatan kemampuan sukarelawan dalam meningkatkan masalah kesehatan masyarakat;

31. Melakukan pendidikan kesehatan pada masyarakat;

32. Melakukan pemenuhan kebutuhan oksigenisasi kompleks;

33. Melakukan terapi aktivitas kelompok (tak) stimulasi persepsi;

34. Melakukan terapi aktivitas kelompok (tak) stimulasi sensorik;

35. Melakukan komunikasi dengan klien yang mengalami hambatan komunikasi;

36. Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang kompleks pada area medikal bedah;

37. Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang kompleks di area anak;

38. Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang kompleks di area maternitas;

39. Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang kompleks di area komunitas;

40. Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang kompleks di area jiwa;

41. Melakukan perawatan luka;

42. Melakukan pemantauan atau penilaian kondisi pasien selama dilakukan tindakan keperawatan spesifik sesuai kasus dan kondisi pasien;

43. Melakukan konsultasi keperawatan dan kolaborasi dengan dokter;

44. Melakukan rehabilitasi mental spiritual pada individu;

45. Melakukan penatalaksanaan manajemen gejala;

46. Melakukan evaluasi tindakan keperawatan pada individu;

47. Melaksanakan fungsi pengarahan pelaksanaan pelayanan keperawatan sebagai ketua tim/ perawat primer;

48. Melakukan pendokumentasian tindakan keperawatan;

49. Melakukan pengorganisasian pelayanan keperawatan antar shift/ unit/ fasilitas kesehatan;

50. Melakukan pemberian penugasan perawat dalam rangka melakukan fungsi ketenagaan perawat;

51. Melakukan preseptorship dan mentorship;

8

C. Tinjauan Teori (Makama, 2010)

1) Nilai Dasar BerAHLAK

Corevaluesini menjadi titik tonggak penguatan budaya kerja, yang tidak hanya dilakukan pada ASN tingkat pusat namun juga pada tingkat daerah, sebagaimana pesan Presiden Joko Widodo, “ASN yang bertugas sebagai pegawai pusat maupun pegawai daerah harus mempunyai core values yang sama.”

BerAKHLAK merupakan panduan perilaku bagi ASN. Nilai dasar yang harus dijalankan dengan penuh tanggung jawab, dan menjadi fondasi budaya kerja ASN yang profesional. Adapun detil dari nilai-nilai tersebut adalah:

a. Berorientasi Pelayanan

Memahami dan memenuhi kebutuhan masyarakat. Ramah, cekatan, solutif, dan dapat diandalkan, serta melakukan perbaikan tiada henti.

b. Akuntabel

Melaksanakan tugas dengan jujur, bertanggung jawab, cermat, serta disiplin dan berintegritas tinggi. Menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara bertanggung jawab, efektif dan efisien, dan tidak menyalahgunakan kewenangan jabatan.

c. Kompeten

Meningkatkan kompetensi diri untuk menjawab tantangan yang selalu berubah. Membantu orang lain belajar, dan melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik.

d. Harmonis

Menghargai setiap orang apapun latar belakangnya. Suka menolong orang lain, dan membangun lingkungan kerja yang kondusif.

e. Loyal

Memegang teguh ideologi Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, setia kepada NKRI serta pemerintahan yang sah, menjaga nama baik sesama ASN, pimpinan, instansi dan negara, serta menjaga rahasia jabatan dan negara.

f. Adaptif

Cepat menyesuaikan diri menghadapi perubahan. Terus berinovasi dan mengembangkan kreativitas, dan bertindak proaktif.

9

g. Kolaboratif

Memberi kesempatan kepada berbagai pihak untuk berkontribusi, terbuka dalam bekerja sama untuk menghasilkan nilai tambah, dan menggerakkan pemanfaatan berbagai sumber daya untuk tujuan bersama.

2) Konsep Nasogastrictube(NGT)

a. Pengertian NGT

Nasogastrictubefeedingdidefinisikan sebagai pemberian nutrisi dari rute hidung ke perut melalui selang makanan. Pemberian selang nasogastrik telah menjadi praktik umum disemua kelompok pasien dari neonatus hingga orangtua. NGT telah menjadi metode yang sering digunakan untuk mengurangi gejala gastrointestinal. NGT sering digunakan dalam pengaturan klinis untuk manajemen pasien yang membutuhkan dekompresi saluran cerna, diagnosis dan penilaian, dukungan nutrisi dan pemberian obat.

Pengelolaan NGT untuk pasien pulang yang membawa NGT ke rumah dibutuhkan edukasi khusus sebelumnya oleh tenaga kesehatan kepada keluarga yang akan merawat pasien dengan membawa NGT ke rumah. Pemilihan jenis NGT, ukurang selang, penilaian posisi tabung, dan metode untuk memfiksasi selang NGT itu merupakan beberapa elemen penting untuk meminimalkan risiko komplikasi terkait penggunaan NGT serta menyediakan keamanan dan kenyamanan pasien yang optimal.

b. Kegunaan NGT

Indikasi Pemasangan NGT

Kegunaan Gambaran

Terapeutik

a. Dekompresi lambung, termasuk pemeliharaan keadaan dekompresi untuk menghindari aspirasi dalam pembedahan pasien dibawah anestesi umum dan pasien tidak sadar

b. Meredakan gejala dan istirahat usus dalam pengaturan obstruksi usus kecil

c. Aspirasi isi lambung dari konsumsi terkini bahan beracun

d. Pemberian obat

e. Irigasi usus pada perdarahan lambung

Diagnostik

a. NGT dapat digunakan sebagai doagnostik alat di traheasophageal fistula (TOF), khususnya TOF III dan IV

10

Kegunaan Gambaran

b. Pada obstruksi saluran keluar lambung, volume pagi hari lebih besar dari 400ml adalah diagnostik

c. Pada perdarahan saluran cerna bagian atas, selang NGT dapat digunakan sebagai alat diagnostik ketika mengungkapkan darah saat masuk ke perut

Monitoring

a. Dalam manajemen konservatif obstruksi usus, volume efluen dapat dipantau untuk melihat apakah itu berkurang atau meningkat. Ketika volume diperhatikan cenderung mengalami kenaikan, maka dalam hal ini pasien lebih baik disarankan untuk menjalani operasi

b. Pada perdaraha saluran cerna bagian atas, volume, viskositas, warnanya dapat dipantau

Feeding/Pemberian Makan Selang NGT biasanya digunakan jangka pendek (kurang dari 3 bulan) pemberian makan melalui selang diperlukan contohnya pada pasien bedah. Keuntungan utama dari NGT adalah tidak memerlukan tindakan pembedahan, seperti halnya pemberian makan gastromi atau jejunostomi. Oleh karena itu, NGT dapat dipasangkan dengan cepat dengan risiko yang relatif rendah.

Kerugian dari pemasangan NGT adalah iritasi hidung dan ketidaknyamanan esofagus (terutama jika digunakan jangka panjang), peningkatan sekresi lendir, serta penyumbatan parsial saluran udara hidung. NGT juga mungkin dapat menyebabkan otitis media berulang dan sinusitis. Pada bayi, pemasangan NGT dapat mengurangi isapan/mekanisme menelan. Dua kerugian tambahan adalah kemungkinan bahwa selang akan melubangi kerongkongan atau perut dan kemudia selang tersebut akan masuk ke trakea, mengantarkan cairan nutrisi memasuki parau-paru. Jika hal tersebut terjadi, dapat menyebabkan pneumonitis yang parah atau fatal. Oleh karena itu, penting untuk memastikan selang NGT ada di perut sebelum makan dimulai.

Pencegahan/Fungsi Profilaktik

Dekompresi sebelum operasi untuk mencegah/mengurangi risiko aspirasi isi perut penuh telah menjadi tambahan untuk keselamatan pasien dalam praktik bedah.

11

BAB III ANALISIS ISU DALAM PELAKSANAAN TUGAS DAN FUNGSI

B. Identifikasi dan Analisis Isu Aktual

Isu diidentifikasi berdasarkan environmentalscanningsebagai berikut:

1. Belum Optimalnya Edukasi Pemberian Nutrisi pada Keluarga Pasien

Pulang yang Menggunakan NasogastricTube Di Ruang Azalea RSUP

Dr. Hasan Sadikin Bandung Tahun 2022

Pemberian makanan melalui nasogastric tube (NGT) bertujuan mempertahankan nutrisi, dan cairan di dalam tubuh tetap adekuat, serta digunakan untuk pemberian obat. Pemasangan nasogastric tube pada kasus penyakit saraf berkaitan dengan penurunan reflek menelan, sehingga nasogastric tube tetap dipertahankan hingga pasien pulang dari tempat perawatan. Berdasarkan hasil pengamatan dari tanggal 23 april – 5 mei 2022, didapatkan data dari 16 pasien yang di rawat 10 diantaranya menggunakan nasogastric tube, dengan penyakit stroke 5 orang, meningitis 3 orang, dan sol 3 orang, pasien mengalami kesulitan menelan, sehingga pasien tetap memerlukan nasogastrictubedi rumah untuk pemenuhan nutrisi, dukasi terhadap keluarga pasien mengenai pemberian makan melalui nasogastric tube belum optimal diberikan oleh perawat, media edukasi belum ada, metode pemberian informasi belum terstandar. Dampak dari situasi tersebut adalah tidak optimalnya pemahaman keluarga, sehingga pemberian makan melalui nasogastrictubetidak adekuat beresiko pasien mengalami defisit nutrisi. Perawat sebagai profesional asuhan selayaknya memberikan informasi yang jelas sebagai bentuk profesionalisme dan integritas dalam bekerja untuk menunjukan nilai Smart ASN

2. Belum Optimalnya Pelaksanaan Prosedur Non-Recapping pada

Tindakan Injeksi dan Pengambilan Sampel Darah di Ruang Azalea

RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung Tahun 2022

Kecelakaan kerja pada perawat di rumah sakit yang paling umum terjadi adalah kejadian tertusuk jarum. Jarum suntik yang terpajan cairan tubuh pasien atau agen infeksius beresiko terhadap penularan penyakit. Penelitian Ramsay (2005), menunjukkan kejadian tertusuk jarum terjadi pada prosedur menyuntik 21%, menjahit luka 17%, dan pengambilan sample darah 16%. Berdasarkan

pengamatan dari tanggal 23 april – 5 mei 2022 ditemukan perawat melakukan

12

recappingsetelah tindakan menyuntik dan pengambilan sampel darah. Kejadian selama pengamatan terjadi 1 kali insiden tertusuk jarum. Kepatuhan perawat terhadap pelaksanaan Standar Operasional Prosedur dapat meminimalisir kejadian tertusuk jarum. Dampak dari insiden tertusuk jarum yaitu resiko terinfeksi khusus nya beresiko terhadap penularan HIV dan Hepatitis. Perawat sebagai pihak terdampak dari insiden tertusuk jarum perlu melaporkan diri untuk mendapatkan penanganan guna mencegah infeksi penyakit. Fungsi ASN sebagai pelayan publik perlu dilakukan supaya pelayanan tetap berjalan namun tetap perlu memperhatikan keselamatan kerja untuk mencegah terjadinya insiden.

3. Belum Optimalnya Pelaksanaan HandOverdan ronde keperawatan di Ruang Azalea RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung Tahun 2022

Keselamatan pasien merupakan komponen penting dan vital dalam asuhan

keperawatan yang berkualitas, karena keselamatan pasien merupakan proses memperbaiki mutu pelayanan dan asuhan keperawatan. Meningkatkan komunikasi efektif merupakan 1 dari 6 sasaran keselamatan pasien. Alvarado

(2006) mengungkapkan bahwa ketidakakuratan informasi dapat menimbulkan dampak yang serius pada pasien, hampir 70% kejadian sentinel yaitu kejadian yang mengakibatkan kematian atau cedera yang serius di rumah sakit disebabkan karena komunikasi yang tidak efektif. Proses komunikasi dan pertukaran informasi pasien saat pergantian perawat disebut dengan handover. Handover bertujuan menyampaikan informasi mengenai keadaan klinis pasien, kebutuhan pasien, keadaan personal pasien, dan faktor sosial pasien (Mc CLoughen, et al 2008 dalam Scovell, 2010). Berdasarkan hasil pengamatan selama 2 minggu, handover dilakukan dengan cara perorangan, dan menitipkan informasi kepada perawat lain yang tidak sesuai pasien pegangan nya. Dampak yang terjadi yaitu informasi mengenai klinis pasien tidak valid, dan informasi penting pasien tidak tersampaikan. Pihak terdampak yaitu pasien sebagai penerima layanan yang tidak prima, rumah sakit juga terdampak karena terjadi penurunan kualitas asuhan yang menyebabkan penurunan kepercayaan masyarakat dan penurunan mutu pelayanan rumah sakit. ASN sebagai pelayan publik seharusnya mengunatamakan pelayanan terhadap masyarakat, dan menjalan tugas dengan profesional dan itegritas.

13

Isu yang telah ditemukan, diberikan penilaian menggunakan metode APKL:

Aktual: benra-benar terjadi dan sedang hangat dibicaran dalam masyarakat;

Problematik: memiliki dimensi masalah yang kompleks, memerlukan solusi yang

cepat dan tepat; Kekhalayakan: isu menyangkut hajat hidup banyak orang;

Layak: masuk akal, realistis, relevan, dan dapat dibuat alternatif penyelesaian masalahnya. Penilaian APKL adalah sebagai berikut:

Tabel 3. 1 Penapisan Isu dengan Metode APKL

Skala Penilaian

1 : Sangat Kurang Pengaruhnya

2 : Kurang Pengaruhnya

3 : Sedang Pengaruhnya

4 : Kuat Pengaruhnya

5 : Sangat Kuat Pengaruhnya

Berdasarkan penilaian APKL, prioritas masalah utama rancangan aktualisasi yaitu

belum optimalnya edukasi pemberian nutrisi pada keluarga pasien pulang yang

menggunakan nasogastric tube di Ruang Azalea RSUP Dr. Hasan Sadikin

Bandung tahun 2022.

14
ISU KRITERIA JUMLAH PRIORITAS A P K L
Pemberian Nutrisi pada Keluarga Pasien Pulang yang Menggunakan NasogastricTube Di Ruang Azalea RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung Tahun 2022 5 5 4 4 18 1 Belum Optimalnya Pelaksanaan Prosedur Non-recapping pada Pengambilan Sampel Darah di Ruang Azalea RSUP Hasan Sadikin Bandung 4 4 4 4 16 3 Belum Optimalnya Pelaksanaan HandOver dan ronde keperawatan di Ruang Azalea RSUP Hasan Sadikin Bandung 4 4 4 5 17 2
Belum Optimalnya Edukasi

C. Keterkaitan Penyebab Isu dengan Kedudukan dan Peran PNS untuk

Mendukung Terwujudnya SmartGovernance

Penyebab isu diidentifikasi menggunakan metode fishboneanalysis sebagai berikut:

System

Penyampaian materi terhadap pasien dan keluarga belum

sama

Media Edukasi Belum

ada

Skills Supplier s

Metode edukasi konvensional

Edukasi belum optimal (Penyampaian materi berbeda)

Surrounding s

Gambar 3. 1 Fish Bone Analysis

D. Alternatif Pemecahan Masalah

sebagai Gagasan Kreatif

Intansi Ruangan Azalea

Belum Optimalnya

Edukasi

Pemberian Nutrisi

pada Keluarga

Pasien Pulang

yang

Menggunakan

Nasogastric Tube

Di Ruang Azalea

RSUP Dr. Hasan

Sadikin Bandung

Tahun 2022

Isu : Belum Optimalnya Edukasi Pemberian Nutrisi pada Keluarga

Pasien Pulang yang Menggunakan NasogastricTubeDi Ruang

Azalea RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung Tahun 2022

Gagasan Kreatif : Membuat Video Edukasi Pemberian Nutrisi terhadap Keluarga

Dengan Pasien yang Menggunakan NasogastricTube

Gagasan

Pulang Yang Menggunakan NasogastricTubeDi Ruang Azalea

Penyelesaian Isu : Optimalisasi Edukasi Pemberian Nutrisi Pada Keluarga Pasien

RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung Tahun 2022

15

NO Alternatif Penyelesaian Isu Output

1 Berkoordinasi menganai persiapan pelaksanaan gagasan kreatif, dengan tahapan kegiatan sebagai berikut:

2) Membuat kontrak waktu pertemuan

3) Menemui dan menjelaskan gagasan kreatif terhadap kepala ruangan

4) Melakukan koordinasi dengan bagian Instalasi Promkes

Pengumpulan data dan informasi materi, dengan tahapan kegiatan sebagai berikut:

Terlaksananya koordinasi dan mendapatkan izin melaksanakan gagasan kreatif

2

1) Mencari referensi

2) Melakukan Konsultasi

3) Melakukan Validasi

Pembuatan draf, dengan tahapan kegiatan sebagai berikut:

Tersedia informasi tervalidasi

3

1) Merancang desaign

2) Verbal Konsep

3) Menyusun Draf

Membuat video edukasi, dengan tahapan kegiatan sebagai berikut:

Tersedianya draf/skrip

4

1) Menyiapkan alat perekam

2) Merekam video

3) Melakukan konsultasi dengan mentor

4) Melakukan koordinasi dengan tim PKRS

Sosialisasi video edukasi, dengan tahapan kegiatan sebagai berikut:

Terselenggaranya sosialisasi

5

1) Membuat kerangka acuan

2) Meminta izin kepada kepala ruangan

3) Mekakukan sosialisasi

Melaksanakan edukasi, dengan tahapan kegiatan sebagai berikut:

6

1) Memberikan edukasi

2) Evaluasi kegiatan edukasi

Keluarga pasien dapat melakukan pemberian makan melalui nasogastric tube

16
Tabel 3. 2 Alternatif Penyelesaian Isu
Video edukasi

D. Rancangan Aktualisasi

NO Kegiatan

1 Berkoordinasi menganai

persiapan pelaksanaan

gagasan kreatif

Tahapan Kegiatan Output dan Bukti

Terlaksananya

koordinasi dan

mendapatkan izin

melaksanakan

gagasan kreatif

Keterkaitan dengan

Nilai-Nilai Dasar

Penguatan Nilai

Organisasi

Kegiatan yang di

rumuskan

memiliki

kesesuaian

dengan nilai

professional, inovatif dan

integritas yang

berdampak

terhadap visi

dan misi RSUP

Dr.Hasan

Sadikin

Kontribusi

Terhadap VisiMisi Organisasi

Pelaksanaan

kegiatan ini

sesuai dengan visi terwujudnya

indonesia maju yang berdaulat, mandiri dan berkepribadian berlandaskan

gotong royong, serta misi

mewujudkan

kualitas hidup

manusia

indonesia yang tinggi, maju dan sejahtera

Membuat

kontrak waktu

pertemuan

Mendaptkan

kesepakatan

waktu pertemuan

Bukti: Pesan WA

Membuat kesepakatan

pertemuan melalaui pesan

WA dengan kata-kata

yang sopan (Berorientasi

Pelayanan)

Menemui dan

menjelaskan

gagasan kreatif

terhadap kepala

ruangan

Kepala ruangan

mendapatkan

informasi

mengenai

kegiatan

aktualisas

Secara proaktif setiap

kegiatan yang akan

dilakukan selalu di informasikan kepada

kepala ruangan (Loyal, Harmonis, Adaptif)

17
Tabel 3. 3 Matrik Rancangan Aktualisasi

NO Kegiatan Tahapan Kegiatan Output dan Bukti Keterkaitan dengan

Nilai-Nilai Dasar

Penguatan

Nilai

Organisasi

Kontribusi Terhadap VisiMisi

Organisasi

Melakukan koordinasi dengan bagian

Instalasi Promkes

Bukti: lembar konsultasi dengan catatan kepala ruangan, dokumentasi

Mendapatkan izin dan arahan

mengenai pembuatan video edukasi

Bukti: lembar konsultasi dengan catatan kepala ruangan, dokumentasi

Tersedia informasi yang tervalidasi

Mencari referensi Tersedia literatur mengenai pemberian nutrisi

melalui

nasogastrictube

Bukti: Printout literaturs

Menjelaskan informasi kepada kepala ruangan berdasarkan data ilmiah dan bukti di ruangan (Kompeten)

Koordinasi dilakukan sesuai waktu kesepakatan (Akuntabel)

Bekerjasama dengan instalasi Promkes untuk membuat video yang layak publikasi (Kolaboratif)

Mencari referensi untuk konsep pembuatan video sesuai penelitian terbaru yang didasari kebutuhan pasian dan keluarga (Berorientasi

Pelayanan: Kualitas; Adaptif: antusias terhadap perubahan)

Menggunakan search

18
2 Pengumpulan data dan informasi materi

Nilai-Nilai Dasar Penguatan

Nilai Organisasi

Kontribusi Terhadap VisiMisi Organisasi

engine dan portal jurnal

untuk mendapatkan jurnal

terindeks (Kompeten: Melakukan kinerja terbaik)

Melakukan

Konsultasi Mendapatkan arahan dari

mentor

Bukti: Lembar

konsultasi berupa

catatan dari

mentor dan dokumentasi

Menghargai pendapat

yang diberikan mentor dan menyamakan persepsi mengenai materi yang

akan digunakan, (Harmonis: selaras)

Bersedia menjalin

kerjasama dengan mentor

untuk konsultasi dan membahas literatur yang

telah ditemukan (Kolaboratif)

Melakukan Validasi Mendapatkan

validitas literatur

yang digunakan

untuk membuat video

Bukti: Lembar

konsultasi berupa

catatan dari

mentor, dan print out literatur

Mematuhi mentor untuk

mendiskusikan atau

validasi literatur yang akan

di gunakan (Loyal: Komitmen)

Melakukan validasi konten

dengan mentor untuk

mengukur isi litelatur yang

dapat merepresentasikan

konsep (Akuntabel: konsisten dan dapat dipercaya)

19
Kegiatan Tahapan
NO
Kegiatan Output dan Bukti Keterkaitan dengan
3 Pembuatan draf Tersedianya

NO Kegiatan

Tahapan

Kegiatan

Output dan Bukti Keterkaitan dengan

Nilai-Nilai Dasar

Penguatan

Nilai

Organisasi

Kontribusi Terhadap VisiMisi

Organisasi

draf/skrip

Merancang design Tersedia

rancangan design

video

Membuat rancangan design yang menarik (Berorientasi pelayanan)

Merancang design

dilakukan bersama

Instalasi Promkes

sehinnga mendapatkan

rancangan yang sesuai

standar publikasi

(Kolaborasi, Akuntabel)

Membuat rancangan

menggunakan aplikasi

yang memiliki banyak fitur (Adaptif)

Verbal Konsep Tersedia verbal

konsep untuk

video

Bukti: catatan

form verbal

konsep

Menyusun Draf Tersedia

draf/skrip untuk

video

Bukti:printout

draf/ skrip

Naskah verbal konsep di konsultasikan dengan

mentor, sehingga mentor

dapat memberikan

pandangan dan saran

yang dapat di terapkan

(Harmonis, Loyal)

Penyusunan draf dilakukan berdasarkan litelatur

(Kompeten)

20

NO Kegiatan Tahapan Kegiatan Output dan Bukti Keterkaitan dengan

4 Membuat video edukasi Video edukasi

Menyiapkan alat dan bahan Tersedia alat peraga

Bukti: pantom dan set NGT

Nilai-Nilai Dasar

Meminjam alat peraga ke bagian Dilklat dengan sopan (Berorientasi pelayanan)

Menjaga barang yang dipinjam supaya tidak hilang dan rusak (Akuntabel)

Merekam video Video edukasi Melakukan latihan adegan sebelum merekam video untuk mendapatkan hasil terbaik (Kompeten)

Meminta bantuan kepada teman untuk merekam video (Kolaboratif)

Membuat video edukasi untuk mengganti media edukasi yang efektif dan efisien (Adaftif)

Penguatan Nilai Organisasi

Kontribusi Terhadap VisiMisi Organisasi

Melakukan konsultasi dengan mentor

Mendapatkan saran dari mentor mengenai konten

video edukasi

Bukti: Lembar konsultasi

Melakukan koordinasi Mendapatkan arahan dan

Patuh melaksanakan revisi dari mentor (Loyal)

Menghargai dan menghormati serta

21

NO Kegiatan Tahapan Kegiatan Output dan Bukti Keterkaitan dengan

Nilai-Nilai Dasar

Penguatan

Nilai

Organisasi

Kontribusi Terhadap VisiMisi

Organisasi dengan Instalasi Promkes persetujuan dari Instalasi Promkes

mengadaptasi masukan yang di berikan bagian

Bukti: Lembar konsultasi, form persetujuan

5 Sosialisasi video edukasi Terselenggaranya sosialisasi

Membuat kerangka acuan Tersusun kerangka acuan sosialisasi

Bukti: Print out kerangka acuan

Instalasi Promkes (Harmonis)

Meminta izin kepada kepala ruangan

Mendapatkan kesepakatan waktu sosialisasi

Bukti: undangan sosialisasi dan link zoom

Membuat kerangka acuan materi untuk di sampaikan kepada perawat di ruangan (Kompeten)

Meminta izin dengan sopan kepada kepala

ruangan mengenai kegiatan sosialisai serta (Berorientasi pelayanan)

Waktu pelaksanaan sosialisai mengikuti

kesepakatan dengan

kepala ruangan (Harmonis, Loyal)

Bekerjasama dengan CPNS yang sedang melakukan

aktualisasi bersama di ruang azalea dalam

22

NO Kegiatan

Tahapan

Kegiatan

Output dan Bukti Keterkaitan dengan

Nilai-Nilai Dasar

pengaturan acara (Kolaborasi)

Penguatan

Nilai

Organisasi

Kontribusi Terhadap VisiMisi

Organisasi

Mekakukan sosialisasi Terselenggaranya sosialisasi

Bukti: Catatan RTL, daftar hadir, dokumentasi

Sosialisasi dilaksanakan menggunakan zoom, semua perawat dapat mengikuti sosialisasi dan mengatasi perbedaan sift perawat (Adaptif)

Zoominar dilaksanakan tepat waktu (Akuntabel)

6 Melaksanakan edukasi Keluarga pasien

dapat melakukan

pemberian makan

melalui

nasogastrictube

Memberikan edukasi Penyampaian edukasi terhadap

keluarga pasien

mengenai cara

pemberian makan

melalui

nasogastrictube

Bukti: Lembar edukasi yang

telah

ditandatangani, dokumentasi

Bekerjasama dengan CPNS yang sedang melakukan aktualisasi bersama di ruang azalea untuk melakukan dokumentasi (Kolaborasi)

Edukasi wajib dilakukan menjelang pasien pulang terhadap keluarga (Loyal)

Edukasi diberikan kepada keluarga untuk membantu

pasien memenuhi

kebutuhan nutisi

23

Kegiatan

Output dan Bukti Keterkaitan dengan

Evaluasi kegiatan edukasi Keluarga pasien memperagakan kembali cara pemberian makan melalui nasogastrictube

Bukti: Video

Nilai-Nilai Dasar

Melakukan latihan memberikan edukasi sebelum edukasi terhadap keluarga pasien (Kompeten)

Memberikan edukasi menggunakan media video (Adaftif)

Memastikan kembali pemahaman edukasi yang di berikan kepada keluarga pasien dengan cara memperagakan ulang (Akuntabel)

Melakukan apresiasi positif pada setiap pencapaian atau tingkat pemahaman keluarga pasien (Harmonis)

Penguatan

Nilai Organisasi

Kontribusi Terhadap VisiMisi Organisasi (Berorientasi pelayanan)

24
NO Kegiatan Tahapan

E. Penjadwalan

Tabel 3. 4 Jadwal Kegiatan

NO Kegiatan/ Tahap Kegiatan

1 Berkoordinasi menganai persiapan pelaksanaan gagasan kreatif

Juni Juli Agustus Minggu IV I II III IV I II

V

2 Pengumpulan data dan informasi materi V

3 Pembuatan draf V

4 Membuat video edukasi V

5 Sosialisasi video edukasi V

6 Melaksanakan edukasi V V V V

25

DAFTAR PUSTAKA

Amelia. 2021. Modul SMART ASN Pelatihan Dasar CPNS. Jakarta: LAN RI

Handoko. 2021. Modul Akuntabel Pelatihan Dasar CPNS. Jakarta: LAN RI

Jalis. 2021. Modul Kompeten Pelatihan Dasar CPNS. Jakarta: LAN RI

Mirdin. 2021. Modul Berorietasi Pelayanan Pelatihan Dasar CPNS. Jakarta: LAN RI

Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara No. 35 Tahun 2019 Tentang

Jabatan Fungsional Perawat

Rahmanendra. 2021. Modul Loyal Pelatihan Dasar CPNS. Jakarta: LAN RI

Sejati. 2021. Modul Kolaboratif Pelatihan Dasar CPNS. Jakarta: LAN RI

Sembodo. 2021. Modul Harmonis Pelatihan Dasar CPNS. Jakarta: LAN RI

Suwarno. 2021. Modul Adapif Pelatihan Dasar CPNS. Jakarta: LAN RI

Makama, J. G. (2010). Uses and hazards of nasogastric tube in gastrointestinal disease: An update for clinicians. AnnalsofNigerianMedicine/Jul-Dec 2010/Vol4Issue2, 38.

Stirland, H. (2017, June 16). Nasogastric Tube Management and Care.

Laporan Rancangan Aktualisasi

Optimalisasi Edukasi Pemberian Nutrisi pada Keluarga Pasien Pulang

yang Menggunakan NasogastricTube Di Ruang Azalea RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung

Tahun 2022

Nama : Vegy Candana

NIP : 199107162022031001

Jabatan : Perawat Ahli Pertama

Intansi : RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung

Coach : dr. Maryono, M.Kes

Mentor : Titin Mulyati, S.Kp., M.Kep

PESERTA LATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL TAHUN 2022

Tujuan

Tujuan Umum

Peserta Pelatihan Dasar

CPNS mampu menyusun

rancangan aktualisasi

Optimalisasi Edukasi

Pemberian Nutrisi pada

Keluarga Pasien Pulang

yang Menggunakan

Nasogastric Tube Di

Ruang Azalea RSUP Dr.

Hasan Sadikin Bandung

Tahun 2022 yang didasari

pemahaman mata

pelatihan kedudukan, peran, dan fungsi ASN, serta berdasarkan nilai-

nilai dasar ASN BerAKHLAK

Membuat Video Edukasi

Pemberian Nutrisi

terhadap Keluarga

Dengan Pasien yang

Menggunakan

Nasogastric Tube di Ruang

Azalea RSUP Dr. Hasan

Sadikin Bandung Tahun

2022.

Menerapkan hasil

kegiatan dilandasi oleh

nilai-nilai dasar ASN

BerAHLAK yang

mendukung terhadap

pencapaian visi, misi, tujuan organisasi, dan

penguatan terhadap nilainilai organisasi.

Umum
Khusus

Profil

Visi

Terwujudnya Indonesia Maju yang Berdaulat, Mandiri dan Berkepribadian Berlandaskan Gotong Royong.

Misi

Mewujudkan Kualitas Hidup Manusia Indonesia yang Tinggi, Maju dan Sejahtera.

Nilai-Nilai Organisasi RSUP Dr. Hasan

Sadikin Bandung adalah PAMINGPIN

PITUIN

Belum Optimalnya Edukasi Pemberian Nutrisi pada Keluarga Pasien Pulang yang

Menggunakan Nasogastric Tube Di Ruang Azalea RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung Tahun

2022

FAKTA

Berdasarkan hasil pengamatan dari tanggal 23 april – 5 mei 2022, didapatkan data dari 16 pasien yang di rawat 10 diantaranya menggunakan nasogastric tube, dengan penyakit stroke 5 orang, meningitis 3 orang, dan sol 3 orang, pasien mengalami kesulitan menelan, sehingga tetap memerlukan NGT di rumah, dukasi terhadap keluarga pasien mengenai pemberian makan melalui nasogastric tube belum optimal diberikan oleh perawat, media edukasi belum ada, metode pemberian informasi belum terstandar.

DAMPAK

Dampak dari situasi tersebut adalah tidak optimalnya pemahaman keluarga, sehingga pemberian makan melalui nasogastric tube tidak adekuat beresiko

pasien mengalami defisit nutrisi.

PIHAK YANG TERDAMPAK

Pasien dan RS

Perawat sebagai profesional asuhan selayaknya memberikan informasi yang

jelas sebagi bentuk profesionalisme dan integritas dalam bekerja untuk

menunjukan nilai Smart ASN

Belum Optimalnya Pelaksanaan Prosedur Non-Recappingpada Tindakan Pengambilan

Sampel Darah di Ruang A RSHS Periode Bulan Mei 2022

FAKTA

Berdasarkan pengamatan dari tanggal 23 april – 5 mei 2022

ditemukan perawat melakukan recapping setelah tindakan

menyuntik dan pengambilan sampel darah. Kejadian selama pengamatan terjadi 1 kali insiden tertusuk jarum.

DAMPAK

Kejadian tertusuk jarum meningkat

Resiko terinfeksi

PIHAK TERDAMPAK

Petugas dan RS

Fungsi ASN sebagai pelayan publik perlu dilakukan supaya

pelayanan tetap berjalan namun tetap perlu memperhatikan

keselamatan kerja untuk mencegah terjadinya insiden.

Belum Optimalnya Pelaksanaan HandOver di Ruang A RSHS Periode Bulan Mei 2022

FAKTA

Berdasarkan hasil pengamatan selama 2 minggu, handover dilakukan dengan cara perorangan, dan menitipkan informasi kepada perawat lain yang tidak sesuai pasien kelolaannya.

DAMPAK

Informasi mengenai klinis dan rencana tindakan tidak valid

Kualitas asuhan menurun

PIHAK TERDAMPAK

Pasien dan RS

ASN sebagai pelayan publik seharusnya mengunatamakan

pelayanan terhadap masyarakat, dan menjalan tugas dengan profesional dan itegritas

PENAPISAN ISU

Penapisan isu menggunakan metode APKL sebagai berikut:

NO Isu

1 Belum Optimalnya Edukasi Pemberian

Nutrisi pada Keluarga Pasien Pulang

yang Menggunakan Nasogastric Tube

Di Ruang Azalea RSUP Dr. Hasan Sadikin

Bandung Tahun 2022

2 Belum Optimalnya Pelaksanaan

Prosedur Non-recapping pada

Pengambilan Sampel Darah di Ruang Azalea RSUP Hasan Sadikin Bandung

3 Belum Optimalnya Pelaksanaan Hand

Over dan ronde keperawatan di Ruang

Azalea RSUP Hasan Sadikin Bandung

Kriteria
A P K L
Jumlah Prioritas
5 5 4 4 18 1
4 4 4 4 16 3
4 4 4 5 17 2

ANALISIS ISU

ANALISIS MENGGUNAKAN METODE FISHBONESEBAGAI BERIKUT:

Alternatif Pemecahan Masalah sebagai Gagasan Kreatif

Isu

Belum Optimalnya Edukasi Pemberian

Nutrisi pada Keluarga Pasien Pulang yang

Menggunakan Nasogastric Tube Di Ruang

Azalea RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung

Tahun 2022

Gagasan Kreatif Membuat Video Edukasi Pemberian Nutrisi

terhadap Keluarga Dengan Pasien yang

Menggunakan Nasogastric Tube

Gagasan

Penyelesaian Isu

Optimalisasi Edukasi Pemberian Nutrisi

Pada Keluarga Pasien Pulang Yang

Menggunakan Nasogastric Tube Di Ruang

Azalea RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung

Tahun 2022

Koordinasi

Pengumpulan data dan informasi materi, dengan tahapan

kegiatan sebagai berikut:

1) Mencari referensi

2) Melakukan Konsultasi

3) Melakukan Validasi

Pembuatan draf, dengan tahapan kegiatan sebagai

berikut:

1) Merancang desaign

2) Verbal Konsep

3) Menyusun Draf

Membuat video edukasi, dengan tahapan kegiatan

sebagai berikut:

1) Menyiapkan alat perekam

2) Merekam video

3) Melakukan konsultasi dengan mentor

4) Melakukan koordinasi dengan tim PKRS

Sosialisasi video edukasi, dengan tahapan kegiatan

sebagai berikut:

1) Membuat kerangka acuan

2) Meminta izin kepada kepala ruangan

3) Mekakukan sosialisasi

Melaksanakan edukasi, dengan tahapan kegiatan

sebagai berikut:

1) Membuat kesepakatan waktu edukasi

2) Memberikan edukasi

3) Evaluasi kegiatan edukasi

Tersedia informasi

tervalidasi

Tersedianya draf/skrip

Video edukasi

Terselenggaranya

sosialisasi

Keluarga pasien dapat

melakukan pemberian

makan melalui nasogastric

tube

Isu Output
Alternatif Penyelesaian

Matrik Rencangan Aktualisasi

Matrik

Terima Kasih

Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.