Edukasi Proning Position Pd Pasien Suspek & TerkonfirmasiCovid-19 Melalui Media LembarBalik & Banner

Page 1

LAPORAN SEMINAR RANCANGAN AKTUALISASI

PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN III ANGKATAN 3

OPTIMALISASI EDUKASI PRONINGPOSITIONPADA PASIEN SUSPEK DAN TERKONFIRMASI COVID-19 MELALUI MEDIA LEMBAR BALIK DAN BANNER DI RUANG COVID KEMUNING 2

RSUP DR. HASAN SADIKIN BANDUNG TAHUN 2022

DISUSUN OLEH : YULIANTI KUSNIYAH NIP. 198707092022032003

BAPELKES CIKARANG

KEMENTERIAN KESEHATAN RI

2022

i

LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN RANCANGAN AKTUALISASI

OPTIMALISASI EDUKASI PRONINGPOSITIONPADA PASIEN SUSPEK DAN TERKONFIRMASI

COVID-19 MELALUI MEDIA LEMBAR BALIK DAN BANNER

DI RUANG COVID KEMUNING 2

RSUP DR. HASAN SADIKIN BANDUNG TAHUN 2022

Telah di seminarkan

Tanggal 29 Juni 2022, di Bapelkes Cikarang

Coach

drg. Yana Yojana, MA

NIP. 197409132005012001

Penguji

Mentor

Oded Sumarna, S.Kep., Ners., M.Kep

NIP. 196911121997031001

ASEP ZAENAL M, SKM, M.EPID

NIP. 196601061988031002

ii

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala nikmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan laporan rancangan aktualisasi dalam rangkaian Pelatihan Dasar CPNS Golongan III Angkatan 3 Kementerian Kesehatan RI Tahun 2022 di Bapelkes Cikarang. Sholawat serta salam semoga dilimpahkan kepada Rasulullah SAW, keluarganya, sahabatnya, dan seluruh umat yang mengikuti ajarannya.

Penulis menyadari bahwa penyusunan ini tidak terlepas dari bantuan, bimbingan, dukungan ataupun saran dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak dr. Azhar Jaya, SKM., MARS selaku Plt. Direktur Utama RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung

2. Bapak Oded Sumarna, S.Kep., Ners., M.Kep selaku Mentor dan juga Kepala Seksi

Pelayanan Keperawatan Rawat Inap di RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung yang telah bersedia memberikan banyak masukan dalam penyelesaian laporan rancangan aktualisasi

3. Ibu Ns. Sri Yulia R., M.Kep, ETN selaku Pengawas Ruangan Covid Kemuning 2 RSUP Dr. Hasan Sadikin yang telah bersedia memberikan arahan dan bimbingan

4. Bapak Kalih Sarjono, S.Kep., Ners selaku Kepala Ruangan Covid Kemuning 2 RSUP Dr. Hasan Sadikin yang telah bersedia memberikan arahan dan bimbingan

5. Ibu Lita Nurlita, S.Kep., Ners., M.Kep., Sp.An selaku Wakil Kepala Ruangan Covid Kemuning 2 RSUP Dr. Hasan Sadikin yang telah bersedia memberikan arahan dan bimbingan

6. Ibu drg. Yana Yojana, MA selaku Widyaiswara (Coach)yang telah bersedia meluangkan waktu untuk memberikan masukan dan motivasi dalam penyusunan rancangan aktualisasi

7. Seluruh Widyaiswara dari Bapelkes Cikarang yang telah memberikan ilmu dan mengajarkan terkait penyusunan rancangan aktualisasi.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, saran dan kritik yang membangun sangat dinantikan untuk perbaikan di masa yang akan datang. Penulis berharap semoga rancangan aktualisasi ini dapat bermanfaat bagi berbagai pihak.

Bandung, 28 Juni 2022

Penulis

iii
KATA PENGANTAR
iv DAFTAR ISI LEMBAR PERSETUJUAN Error! Bookmark not defined. KATA PENGANTAR .......................................................Error! Bookmark not defined. DAFTAR ISI .................................................................iError! Bookmark not defined. BAB I PENDAHULUAN.................................................Error! Bookmark not defined. 1.1 Latar Belakang Error! Bookmark not defined. 1.2 Tujuan.............................................................................................................3 1.3 Manfaat ...........................................................................................................4 1.4 Ruang Lingkup .................................................................................................4 BAB II GAMBARAN ORGANISASI DAN PROFIL PESERTA........................................5 2.1 Gambaran Organisasi........................................................................................5 2.1.1 Sejarah RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung 5 2.1.2 Visi dan Misi RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung .........................................................6 2.1.3 Tugas dan Fungsi RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung 6 2.1.4 Tata Nilai dan Janji Pelayanan RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung.............................7 2.1.5 Struktur Organisasi RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung 8 2.1.6 Profil Ruang Rawat Inap Covid Kemuning 2 RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung .......8 2.2 Profil Peserta 9 BAB III RANCANGAN AKTUALISASI ......................................................................14 3.1 Identifikasi Isu................................................................................................14 3.2 Penetapan CoreIssue 15 3.3 Penyebab Isu .................................................................................................17 3.4 Gagasan Pemecahan Isu .................................................................................20 3.5 Kegiatan 20 3.6 Matriks Rancangan Aktualisasi 21 3.7 Rencana Jadwal Kegiatan ......................................................................................33 DAFTAR PUSTAKA v

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Aparatur Sipil Negara (ASN) adalah profesi bagi pegawai negeri sipil dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja yang bekerja pada intansi pemerintah (Undangundang ASN Nomor 5 Tahun 2014). ASN mempunyai peran dan fungsi yaitu melaksanakan

kebijakan publik, memberikan pelayanan publik yang profesional dan berkualitas, dan mempererat persatuan kesatuan NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia). Untuk mewujudkan ASN yang profesional sebagai Calon PNS (CPNS) harus menginternalisasi nilai-nilai dasar ASN menjadi sebuah karakter yang sesuai dengan bidang tugasnya. Nilainilai dasar ASN yaitu BerAKHLAK singkatan dari Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif dan Kolaboratif. Maka dari itu perlu dilaksanakan kegiatan pendidikan dan pelatihan bagi CPNS.

Berdasarkan Peraturan LAN No 1 Tahun 2021 Pelatihan Dasar (Latsar) CPNS merupakan pendidikan dan pelatihan dalam masa Prajabatan yang dilakukan secara terintegrasi. Masa Prajabatan adalah masa percobaan selama 1 (satu) tahun yang wajib dijalani oleh CPNS melalui proses pendidikan dan pelatihan. Latsar ini bertujuan untuk mengembangkan kompetensi CPNS meliputi membangun integritas moral, kejujuran, semangat dan motivasi nasionalisme dan kebangsaan, karakter kepribadian yang unggul dan bertanggung jawab, memperkuat profesionalisme dan kompetensi bidang. Penyelenggaran yang terintegrasi ini memadukan antara pelatihan klasikal dan non klasikal serta pelatihan mandiri yang selanjutnya disebut BlendedLearning. Melalui ini peserta Latsar CPNS dapat menginternalisasi nili-nilai, menerapkan, mengaktualisasikan serta membuatnya menjadi kebiasaan (habituasi) dan dapat merasakan manfaatnya sehingga membentuk karakter ASN yang profesional sesuai bidang tugasnya. Kegiatan

Latsar CPNS ini mempunyai tujuan akhir yaitu Birokrasi Berkelas Dunia, diwujudkan dengan SMART ASN, yang saat ini sangat didukung dengan perkembangan era digital.

Pada awal 2020, dunia dikejutkan dengan mewabahnya Pneumonia baru (Elmasri, 2020) yang bermula dari Wuhan, Provinsi Hubei yang kemudian menyebar dengan cepat ke lebih dari 190 negara dan teritori membuat ancaman pandemi baru sampai sekarang

Wabah ini oleh World Health Organization (WHO) diberi nama Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) yang disebabkan oleh Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus-2 (SARS-CoV-2). Gejala umum di awal penyakit adalah demam, kelelahan atau myalgia dan batuk disertai dahak. Namun tanda dan gejala yang sering dijumpai adalah demam (83-

1

98%), batuk disertai dahak (76-82%), dan sesak napas atau dyspnea (31-55%) (Levani, Prastya and Mawaddatunnadila, 2021).

Berdasarkan data WHO pada tanggal 21 Juni 2022 jumlah pasien yang terkonfirmasi positif di 232 negara sejumlah 537.591.764 orang, meninggal sebanyak

6.319.395 orang. Adapun tiga Negara dengan kasus terkonfirmasi positif covid-19 terbanyak di dunia diantaranya Amerika Serikat sebanyak 88.053.709 orang per 21 Juni 2022 sekaligus memiliki jumlah kematian covid-19 terbanyak sebesar 1.038.385 orang, total sembuh 83.910.850 orang, disusul India dan Brazil. Sementara itu, kasus covid-19 di Indonesia berada di urutan ke-76 dunia dengan jumlah 8.594 orang, bertambah 1.180 kasus per 20 Juni 2022 Data Kemenkes menyebutkan per tanggal 20 Juni 2022 jumlah kasus terkonfirmasi positif di Indonesia sebanyak 6.046.467 orang, sembuh 5.882.062 orang, dan meninggal 156.240 orang.

Berdasarkan Pusat Informasi dan Koordinasi Provinsi Jawa Barat pada tanggal 21 Juni 2022 kasus yang terkonfirmasi positif sebanyak 1.109.114 orang, dalam perawatan 1.820 orang, sembuh 1.091.440 orang dan meninggal 15.854 orang. Mengutip peta risiko sebaran covid-19 di Jawa Barat, pada tanggal 21 Juni 2022 Kota Bandung termasuk ke dalam zona Risiko Tinggi penyebaran covid-19 (Zona Merah) urutan ke-3 setelah Bekasi dan Depok dengan kasus Covid-19 terkonfirmasi positif-isolasi/dalam perawatan 241 kasus. RSUP Dr. Hasan Sadikin merupakan rumah sakit tipe A yang menjadi rujukan tertinggi di Provinsi Jawa Barat, juga merupakan rumah sakit rujukan nasional yang berperan penting dalam penanggulangan covid-19 seperti di masa pandemi sekarang ini rumah sakit rujukan nasional di Jawa Barat memiliki peranan penting dalam penanganan penyakit infeksi emerging. Jumlah kasus tercatat (sumber data Kemenkes : Pelaporan Covid di RS 21 Juni 2022 jam 13:00) di RSHS menunjukkan BOR (BedOccupationRate) tempat tidur covid sebesar 14%, terisi 4 tempat tidur pasien covid dari 68 tempat tidur covid yang tersedia, dan selebihnya pasien yang dirawat merupakan pasien suspek covid19. Rata-rata jumlah pasien suspek dan terkonfirmasi covid-19 per hari dirawat adalah 11 pasien

Intervensi inovasi yang bisa dilakukan untuk membantu pasien dalam mengatasi masalah sesak atau bersihan jalan nafas yang tidak efektif yakni dengan proningposition (posisi pronasi/tengkurap). Strategi untuk mencegah derajat keparahan oksigenasi (Acute Respiratory Distress Syndrome/ARDS) dibutuhkan proningpositionuntuk meningkatkan ventilasi pada pasien (Ghelichkhani & Esmaeili, 2020; Taboada et al, 2020). Hasil penelitian systematika review terdapat 5 dari 1377 artikel menjelaskan efek proning position pada peningkatan oksigenasi 81 (66,4%), dan parameter oksigenasi dari 122

2

pasien covid-19 yang dilakukan intubasi 41/119 (34,4%) dan mortalitas 8 (9,4%) (Coppo et al, 2020: Thompson et al 2020; Reddy et al, 2020). Berbaring dalam posisi tengkurap akan mengurangi volume paru-paru atelektasis dan memfasilitasi pengaturan normal ventilasi alveolar, meningkatkan pengeluaran sekret, memberikan perfusi ventilasi yang lebih baik dan meningkatkan oksigenasi pada pasien ARDS (Lu and Wang, 2018).

Berdasarkan Jurnal Keperawatan, Volume 5, No. 2, Hal. 1096-1104, Juni 2022: Modified pronepositionefektif meningkatkan saturasi oksigen, pengurangan kebutuhan oksigen jangka pendek, peningkatan kualitas tidur pasien, dan meningkatkan sekresi dahak.

Penelitian lain mengungkapkan bahwa membuat pasien berbaring dengan proning positionselama 5 siklus dengan durasi rata-rata 3 jam akan memfasilitasi drainase/aliran sekresi ke arah bronkus dan trakea dengan gaya gravitasi sehingga sekresi mudah dikeluarkan (Dushianthan et al., 2020).

Hasil pengamatan yang telah dilakukan selama melaksanakan tugas 3 minggu di Ruang Covid Kemuning 2, sesuai isu yang diangkat adalah belum adanya media edukasi proningposition ke pasien sehingga edukasi belum optimal. Pada saat pasien masuk, perawat sudah mengedukasi tata cara proningposition secara lisan, namun sebagian besar pasien yang dilakukan wawancara masih belum mengerti tentang proningposition.

Dikarenakan keterbatasan pemahaman pasien, tindakan proningpositionbelum dijadikan kegiatan rutinitas. Kurangnya motivasi dari perawat dalam melakukan proningposition, membuat intervensi keperawatan ini belum optimal sehingga pasien cenderung akan mengalami sesak berkepanjangan, dahak sulit keluar, dan ketergantungan dalam pemakaian oksigen.

Berdasarkan latar belakang diatas maka perlu dilaksanakan penyelesaian isu agar kualitas pelayanan ke pasien lebih optimal. Sehingga penulis tertarik untuk membuat rancangan aktualisasi “Optimalisasi Edukasi ProningPosition Pada Pasien Suspek dan Terkonfirmasi Covid-19 Melalui Media Lembar Balik dan Banner di Ruang Covid Kemuning

2 RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung Tahun 2022”. Diharapkan dengan rancangan aktualisasi ini kegiatan edukasi proningpositionmenjadi optimal dan dapat memberikan pelayanan yang prima dalam mewujudkan visi misi rumah sakit.

1.2 Tujuan

1.2.1 Tujuan Umum

Tujuan umum yaitu menjadi ASN (Aparatur Sipil Negara) yang profesional dan berkarakter, dengan menerapkan nilai-nilai dasar ASN yaitu BerAKHLAK (Berorientasi

Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif).

3

1.2.2 Tujuan Khusus

Tujuan khusus yang akan dicapai melalui rancangan aktualisasi ini adalah sebagai berikut:

a. Peserta Latsar CPNS mampu mengidentifikasi isu strategis kontemporer dalam menghadapi perubahan lingkungan strategis yang ada di unit kerja

b. Peserta Latsar CPNS mampu menerapkan teknik analisis isu-isu dengan menggunakan kemampuan berpikir kritis

c. Peserta Latsar CPNS mampu memberikan ide atau gagasan untuk menyelesaikan permasalahan isu melalui kegiatan aktualisasi

d. Peserta Latsar CPNS mampu menentukan tahapan kegiatan yang dikaitkan dengan materi pelatihan

1.3 Manfaat

1.3.1 Manfaat bagi Penulis

Penulis dapat memahami dan menambah wawasan terkait nilai-nilai dasar, kedudukan, peran dan fungsi serta aktualisasi untuk menjadi ASN yang memiliki integritas, profesional, netral dan bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN), serta berkarakter sehingga dapat menyusun rancangan aktualisasi sebagai pedoman dalam pelaksanaan tugas Latsar CPNS selama habituasi di unit kerja.

Mewujudkan ASN sebagai bagian dari reformasi birokrasi.

Sebagai bentuk inovasi dalam pengelolaan pelayanan keperawatan sehingga mampu meningkatkan pelayanan publik bagi masyarakat (khususnya adalah pasien) dan mampu menjalankan peran sebagai unsur perekat persatuan dan kesatuan bangsa

berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun

1945, hal ini sejalan dengan visi dan misi organisasi sebagai wujud dari visi dan misi Pemerintah Kabinet Indonesia Maju 2020-2024.

1.4 Ruang Lingkup

Pelaksanaan aktualisasi sebagai bagian dari program Latsar CPNS 2022 dilakukan dengan ruang lingkup isu atau gagasan kegiatan berdasarkan SKP, tupoksi atau saran dari mentor/pembimbing dengan syarat mampu laksana dalam rentan waktu yang telah ditetapkan. Gagasan kegiatan yang dipilih diharapkan mampu meningkatkan performa instansi dan menumbuhkan nilai-nilai dasar CPNS pada peserta.

4
1.3.2 Manfaat bagi Organisasi

BAB II

GAMBARAN ORGANISASI DAN PROFIL PESERTA

2.1 Gambaran Organisasi

2.1.1 Sejarah RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung

Pada tahun 1920, rumah sakit ini dibangun dengan kapasitas 300 tempat tidur oleh

pemerintah Belanda dan selesai tahun 1923. Pada tanggal 15 Oktober 1923 diresmikan dan diberi nama MetAlgemeeneBandoengscheZiekenhui. Lima tahun kemudian, tepatnya tanggal 30 April 1927, namanya berubah menjadi GemeenteZiekenhuisJuliana. Tenaga

dokter pada waktu itu hanya ada 6 dokter berkebangsaan BeLanda dan 2 orang dokter berkebangsaan Indonesia, yaitu dr. Tjokro Hadidjojo dan dr. Djundjunan Setiakusumah.

Diantara ke enam dokter Belanda itu ada seorang ahli bedah yang tidak bekerja penuh.

Pada tahun 1942, pecah Perang Pasifik dan rumah sakit ini oleh Belanda dijadikan rumah sakit militer yang pengelolaannya diselenggarakan oleh Dinas Kesehatan Militer. Kemudian, masih di tahun 1942 bala tentara Jepang menduduki Pulau Jawa, fasilitas rumah sakit dijadikan rumah sakit militer Jepang dan diberi nama menjadi Rigukun Byoin sampai tahun 1945.

Setelah Jepang menyerah kepada Sekutu, pada tanggal 17 Agustus 1945 Bung Karno rnemproklamasikan kemerdekaan Indonesia, namun rumah sakit masih tetap dikuasai oleh

Belanda sebagai rumah sakit militer dibawah pimpinan WJ. van Thiel.

Pada tahun 1948, fungsi rumah sakit diubah kembali menjadi peruntukan bagi kalangan umum.

Dalam perkembangan selanjutnya, rumah sakit masuk ke dalam naungan Kotapraja

Bandung dan diberi nama Rumah Sakit Rantja Badak (RSRB), sesuai dengan sebutan nama kampung lokasi berdirinya rumah sakit ini yaitu Rantja Badak. Pimpinan masih tetap oleh W.

J. van Thiel sampai tahun 1949, Setelah itu rumah sakit dipimpin oleh Dr Paryono Suriodipuro

sampai tahun 1953. Pada tahun 1954, oleh Menteri Kesehatan, RSRB ditetapkan menjadi RS

Propinsi dan langsung di bawah Departemen Kesehatan. Pada tahun 1956, RSRB ditetapkan menjadi Rumah Sakit Umum Pusat dengan kapasitas perawatan meningkat menjadi 600 tempat tidur. Pada tanggal 8 Oktober 1967, RSRB berganti nama menjadi Rumah Sakit Dr. Hasan Sadikin sebagai penghormatan terhadap almarhum Direktur Rumah Sakit yang meninggal dunia pada tanggal 16 Juli 1967 sewaktu masih menjabat sebagai Direktur dan Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran (UNPAD).

Untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, RSHS mengembangkan berbagai fasilitas (sarana, prasarana dan alat) sesuai dengan Master Plan Pengembangan RSHS sebagai

5

TeachingHospital. Master Plan RSHS yang mendukung fungsi RSHS sebagai RS Pendidikan, pertama kali dirancang pada tahun 1972, yang kemudian dikaji ulang dan dikembangkan

menjadi Master Plan RSHS tahun 1982. Seiring dengan perkembangan ilmu dan teknologi di bidang kesehatan, dan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan peningkatan cakupan, jangkauan dan mutu pelayanan rumah sakit, melalui soft loan dari OECF/JBIC (Jepang), tersusun Master Plan RSHS tahun 1995 sebagai Model RS Pendidikan di Indonesia, dengan filosofi integral pelayanan medis dan pendidikan kedokteran untuk peningkatan kualitas hidup manusia.

Realisasi tahap pertama dan Master Plan tersebut adalah pembangunan Gedung Gawat

Darurat dan Bedah Sentral (Emergency Unit–Central Operating Theatre (EU-COT)) termasuk

Ruang Rawat Intensif, yang diselesaikan pada tahun 2001, dilengkapi dengan fasilitas peralatan medik yang canggih pada masanya. Dari efisiensi biaya pembangunan tersebut, telah sekailgus dapat dibangun Gedung Rawat Inap Khusus (kelas VIP), berkapasitas 75 tempat tldur, yang kemudian diberi nama Paviliun Parahyangan.

RSHS ditetapkan sebagai Rumah Sakit Rujukan Nasional berdasarkan Surat Keputusan

Menteri No. HK.02.02/MENKES/390/2014 tentang Pedoman Penetapan RS Rujukan Nasional, mengampu tujuh RS Regional di Jawa Barat dan beberapa RS di luar provinsi Jawa Barat. Data terakhir menunjukkan, kini RSHS memiliki 944 tempat tidur, 3000 karyawan dengan 395 dokter spesialis dan subspesialis dan enam layanan unggulan terdiri atas Pelayanan Jantung Terpadu, Pelayanan Onkologi, Pelayanan Infeksi, Bedah Minimal Invasif, Kedokteran Nuklir dan Transplantasi Ginjal.

2.1.2 Visi dan Misi RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung

Visi RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung sejalan dengan Visi Pemerintah Kabinet

Indonesia Maju 2020 - 2024, yaitu “Terwujudnya Indonesia Maju Yang Berdaulat, Mandiri, dan Berkepribadian Berlandaskan Gotong Royong”

Misi RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung adalah “Mewujudkan Kualitas Hidup Manusia

Indonesia Yang Tinggi, Maju Dan Sejahtera”

2.1.3 Tugas dan Fungsi RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung

Tugas RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung adalah, “Menyelenggarakan Pelayanan

Kesehatan Perseorangan secara Paripurna”

Fungsi RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung diantaranya adalah :

a. Penyusunan Rencana, Program dan Anggaran

b. Pengelolaan Pelayanan Medis dan Penunjang Medis

6

c. Pengelolaan Pelayanan Keperawatan

d. Pengelolaan Pelayanan Non Medis

e. Pengelolaan Pendidikan dan Pelatihan di bidang Pelayanan Kesehatan

f. Pengelolaan Penelitian, Pengembangan dan Penapisan Teknologi di bidang

Pelayanan Kesehatan

g. Pengelolaan keuangan dan barang milik negara

h. Pengelolaan layanan pengadaan barang/jasa

i. Pengelolaan sumber daya manusia

j. Pelaksanaan urusan hukum, organisasi dan hubungan masyarakat

k. Pelaksanaan Kerja Sama

l. Pengelolaan Sistem Informasi

m. Pemantauan, Evaluasi dan Pelaporan

n. Pelaksanaan Urusan Administrasi Rumah Sakit

2.1.4 Tata Nilai dan Janji Pelayanan RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung

Tata nilai yang dipilih untuk mengawal penerapan visi dan misi RSUP Dr. Hasan Sadikin

Bandung adalah “PAMINGPIN PITUIN” yaitu :

a. Kepemimpinan : Nilai yang menggambarkan kepeloporan dan menyiapkan talentatalenta terbaik di bidangnya

b. Profesional : Nilai yang berorientasi pada pencapaian kinerja melalui perjalanan kemitraan

c. Inovatif : Nilai yang menggambarkan keinginan untuk menghasilkan suatu yang baru dan senantiasa melakukan perbaikan secara berkesinambungan

d. Tulus : Keinginan untuk memberi tanpa pamrih, proaktif dan responsive

e. Unggul : Keinginan untuk menjadi yang terbaik dan menghasilkan kualitas prima

f. Integritas : Nilai yang menggambarkan kejujuran, amanah, dan menjunjung etika yang tinggi dalam menjalankan tugas.

Selain itu, terdapat janji pelayanan kesehatan di RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung, yaitu SIGAP

a. Senyum-Sapa-Salam-Sopan-Santun (5S)

b. Inovatif dalam berkarya

c. Gelorakan Semangat Pelayanan Prima

d. Amanah Menjaga Keselamatan Pasien

e. Peduli, Perhatian dan Perasaan

7

Terdapat juga nilai-nilai yang dianut dalam pelayanan, yaitu PRIMA

a. Profesional : Memiliki kemampuan untuk memberikan pelayanan dengan kualitas yang terbaik (prima) disertai kompetensi dalam disiplin ilmu yang mendasarinya.

b. Respek : Pelayanan yang prima akan dapat diberikan apabila dilandasi oleh rasa saling hormat-menghormati diantara anggota tim pemberi pelayanan kesehatan. Pelayanan yang prima tidak hanya ditentukan oleh satu profesi, tetapi oleh semua profesi yang terlibat dalam tim pelayanan kesehatan.

c. Integritas : Bertindak terintegrasi sesuai dengan nilai-nilai dan kebijakan organisasi serta kode etik farmasi.

d. Manusiawi : Menganggap setiap individu atau manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan yang mulia. Oleh karena itu harkat dan martabat mereka harus dijunjung tinggi.

e. Amanah : Melaksanakan dengan sungguh-sungguh segala hal yang dipercayakan oleh negara dan masyarakat, khususnya dalam memberikan pelayanan, pendidikan, dan penelitian kesehatan.

Adapun Motto RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung, yaitu : “Kesehatan Anda Menjadi Prioritas Kami”

2.1.5 Struktur

Organisasi RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung

Gambar 1.1 Direksi RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung

8

Seperti yang terlihat pada gambar diatas, RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung dipimpin oleh Plt. Direktur Utama dr. Azhar Jaya, SKM., MARS. Untuk unit kerja penulis di Ruang Covid

Kemuning 2, bertempat di bawah Direktur Pelayanan Medik, Keperawatan & Penunjang dr. Yana Akhmad Supriatna, SpPD-KP, MMRS. Seperti gambar berikut :

2.1.6 Profil Ruang Covid Kemuning 2

Ruang Covid Kemuning 2 berada di lantai 2 gedung kemuning yang awalnya sebelum pandemi covid-19 merupakan Ruang Bedah Anak. Ruangan ini memiliki 8 kamar, 3 kamar masing-masing 4 tempat tidur dilengkapi monitor untuk Ruang HCU Covid, dan 5 kamar

masing-masing 5 tempat tidur tanpa monitor untuk Ruang Perawatan Biasa pasien covid. Tugas pokok dan fungsi ruang isolasi covid ini adalah menyediakan fasilitas dan menyelenggarakan pelayanan rawat inap bagi pasien covid-19, dimana RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung sebagai rumah sakit tipe A yang menjadi rujukan tertinggi di Provinsi Jawa

Barat, juga merupakan rumah sakit rujukan nasional yang berperan penting dalam

penanggulangan covid-19 seperti di masa pandemi sekarang ini. Kriteria pasien masuk ke ruangan ini diperuntukkan bagi pasien suspek atau terkonfirmasi covid-19 gejala sedang-berat (pasien bayi, anak dan dewasa). Untuk pasien di ruang perawatan yang terpasang monitor bisa memakai bantuan oksigen sampai HFNC (High Flow Nasal Canul), jika pasien mengalami penurunan kondisi dan memerlukan NIV (Non Invasive Ventilator) atau intubasi (Dengan Ventilator) pasien akan dipindahkan ke lantai 1 di Ruang ICU Covid.

9
Gambar 1.2 Struktur Organisasi RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung

Gambar 1.3 Struktur Organisasi Ruang Covid Kemuning 2 RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung

KEPALA INSTALASI RAWAT INAP

dr. Edwin Armawan, SpOG, (K)., MM, MHKes, MMRS

KEPALA RUANGAN

Ruang Covid Kemuning 2

Kalih Sarjono, S.Kep., Ners

WAKIL KEPALA RUANGAN

Ruang Covid Kemuning 2

Lita Nurlita, S.Kep., Ners., M.Kep., Sp.An

KEPALA BID. KEPERAWATAN

Fatricia Madina, SKP., MM

KEPALA SEKSI

YAN KEP RAWAT INAP

Oded Sumarna, S.Kep., Ners, M.Kep

PENGAWAS RUANGAN

Ns. Sri Yulia R., M.Kep, ETN

2.2 PROFIL PESERTA

Nama

NIP

Tempat/Tanggal Lahir

Pendidikan

Pangkat/Gol. Ruang

Jabatan

Unit Kerja

Yulianti Kusniyah, S.Kep., Ners

198707092022032003

Bandung / 09 Juli 1987

Ners

Penata Muda Tk.I - III/b

Perawat Ahli Pertama

Ruang Covid Kemuning 2

RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung

10
:
: : : : : :
Perawat Perawat Perawat Perawat Pekarya Pasien Pasien Pasien Pasien

Dalam pelaksanaan aktualisasi, mengacu pada kegiatan dalam Sasaran Kerja Pegawai (SKP), sebagai berikut :

Tabel 1.1 Sasaran Kinerja Pegawai

No Rencana Kinerja Butir Kegiatan Yang Terkait Output Butir Kegiatan

1. Melaksanakan pengantaran pasien rawat inap ke kamar operasi tepat waktu

2. Memenuhi kepatuhan penggunaan Rekam Medis Elektronik (RME) di Instalasi

Rawat Inap

3. Memenuhi laporan sensus harian

Melakukan tindakan keperawatan pada pasien

dengan intervensi pembedahan pada tahap

pre/intra/post operasi

Melakukan pendokumentasian tindakan keperawatan logbook

4. Melaksanakan asuhan keperawatan pre dan post operasi

Melaksanakan fungsi pengarahan pelaksanaan pelayanan keperawatan sebagai ketua

tim/perawat

Melakukan pemberian penugasan perawat

dalam rangka melakukan fungsi ketenagaan

perawat

logbook

logbook

Melaksanakan case finding/deteksi

dini/penemuan kasus baru pada individu logbook

Melakukan pengkajian keperawatan lanjutan pada individu

Memberikan konsultasi data pengkajian

keperawatan dasar/lanjutan

Merumuskan diagnosa keperawatan pada

individu

Membuat prioritas diagnosa keperawatan dan masalah keperawatan

Menyusun rencana tindakan keperawatan pada

individu (merumuskan, menetapkan) tindakan

Melakukan komunikasi terapeutik dalam

pemberian asuhan keperawatan

laporan

laporan

laporan

laporan

laporan

laporan

11
logbook

5. Menyediakan laporan data kejadian infeksi daerah operasi di Instalasi Rawat Inap

Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang

kompleks pada area medikal bedah

laporan

Memfasilitasi adaptasi dalam hospitalisasi pada individu logbook

Melakukan tindakan keperawatan pada kondisi gawat darurat/bencana/kritikal logbook

Memberikan dukungan/fasilitasi kebutuhan

spiritual pada kondisi kehilangan, berduka atau

menjelang ajal dalam pelayanan keperawatan

logbook

Melakukan tindakan keperawatan pemenuhan

kebutuhan nutrisi logbook

Melakukan tindakan keperawatan pemenuhan kebutuhan eliminasi logbook

Melakukan tindakan keperawatan pemenuhan kebutuhan mobilisasi logbook

Melakukan tindakan keperawatan pemenuhan

kebutuhan istirahat dan tidur logbook

Melakukan tindakan keperawatan pemenuhan

kebutuhan kebersihan diri logbook

Melakukan tindakan keperawatan pemenuhan

kebutuhan rasa nyaman dan pengaturan suhu

Melakukan pemenuhan kebutuhan oksigenasi

kompleks

Melakukan komunikasi dengan klien dengan

hambatan komunikasi

Melakukan pemantauan atau penilaian kondisi

pasien selama dilakukan tindakan keperawatan

spesifik sesuai kasus dan kondisi pasien

logbook

logbook

logbook

logbook

Melakukan evaluasi tindakan keperawatan pada

individu logbook

Melakukan penatalaksanaan manajemen gejala logbook

Melakukan perawatan luka logbook

Melakukan support kepatuhan terhadap

intervensi kesehatan pada individu

logbook

12
6. Tercapainya skor waktu tunggu operasi

elektif (WTO) sesuai target Melaksanakan manajemen surveilans Hais sebagai upaya pengawasan resiko infeksi dalam upaya preventif pada pelayanan keperawatan

7. Menyelenggarakan monitoring dan evaluasi kepatuhan visite DPJP online

8. Melaksanakan kepatuhan pelaksanaan protokol kesehatan

laporan

Melakukan pengorganisasian pelayanan keperawatan antar shift/unit/fasilitas kesehatan logbook

Melakukan konsultasi keperawatan dan kolaborasi dengan dokter logbook

Melakukan upaya peningkatan kepatuhan

kewaspadaan standar pada

pasien/petugas/pengunjung sebagai upaya pencegahan infeksi

logbook

Melakukan pendidikan kesehatan pada individu logbook

13

BAB III RANCANGAN AKTUALISASI

3.1 Identifikasi Isu

Penulis menentukan identifikasi isu dengan cara observasi selama 3 minggu di unit kerja Ruang Covid Kemuning 2 RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung, berikut ini beberapa identifikasi isu yang telah dirumuskan :

1. Belum optimalnya edukasi proningpositionpada pasien suspek dan terkonfirmasi covid-19 di Ruang Covid Kemuning 2 RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung Tahun 2022

Kondisi saat ini, pelaksanaan edukasi tentang proning position masih menggunakan lisan oleh perawat saat pasien masuk ruang perawatan. Karena kemampuan masing-masing perawat dalam mengedukasi dan tingkat pemahaman pasien juga berbeda-beda, tatalaksana proning position belum optimal diimplementasikan kepada pasien setiap harinya. Keterbatasan media edukasi dengan lisan adalah pasien sering lupa mengingatnya. Diperlukan media edukasi untuk mendukung tingkat pemahaman pasien sehingga tatalaksana proning position bisa dijadikan sebagai suatu kebutuhan. Peran perawat begitu penting agar lebih memotivasi pasiennya dalam melakukan proning position untuk mencapai derajat kesehatan yang lebih baik. Dalam melakukan proningposition bisa dilakukan oleh pasien sendiri maupun dibantu perawat, atau bila pasien anak bisa didampingi orang tua.

2. Kurang optimalnya edukasi mengenai retriksi cairan pada pasien suspek dan terkonfirmasi covid-19 dengan komorbid CKD di Ruang Covid Kemuning 2 RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung Tahun 2022

Kondisi saat ini, sebagian besar pasien yang dirawat di Ruang Covid Kemuning 2 adalah pasien dengan komorbid CKD (ChronicKidneyDisease) dan beberapa pasien ada yang rutin melakukan di Unit Hemodialisa RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung. Pasien datang dengan keluhan sesak nafas berulang sehingga jadwal hemodialisa dipercepat dari yang seharusnya. Hal ini dikarenakan pasien tidak patuh dalam retriksi/pembatasan cairan. Edukasi tentang retriksi cairan pada pasien CKD sebenarnya sudah dilakukan oleh perawat saat di ruangan hemodialisa. Untuk mencegahnya adalah perlu motivasi dari keluarga untuk dapat lebih memantau kepatuhan pasien dalam pembatasan cairan ini.

14

3. Kurang optimalnya pelaksanaan discharge planning pada pasien terkonfirmasi covid-19 di Ruang Covid Kemuning 2 RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung Tahun 2022

Kondisi saat ini, pelaksanaan discharge planning dilakukan pada saat awal assessment keperawatan pasien masuk di Rekam Medis Elektronik (RME). Dischargeplanninglebih dikhususkan bagi pasien dengan kondisi membaik dan sudah tidak ada keluhan, namun swab PCR masih menunjukan hasil positif, sehingga diperbolehkan untuk isoman di rumah. Untuk penatalaksanaandischarge planningsaat pasien pulang, perawat secara lisan menjelaskan kembali tentang jadwal kontrol berikutnya dan hal-hal yang berkaitan dengan isoman di rumah

3.2 Penetapan CoreIssue

Berdasarkan isu aktual yang telah teridentifikasi, selanjutnya dilakukan proses

pemilihan isu dengan analisis kriteria Aktual, Problematik, Kekhalayakan dan Kelayakan (APKL). Teknik APKL yang dibuat adalah teknik yang digunakan untuk menentukan kelayakan suatu masalah dengan memperhatikan empat faktor, yaitu :

a. Aktual (A), yaitu isu tersebut benar-benar terjadi dan sedang hangat dibicarakan atau belum terselesaikan hingga masa sekarang;

b. Problematik (P), yaitu isu yang menyimpang dari harapan standar, ketentuan yang menimbulkan kegelisahan yang perlu segera dicari penyebab dan pemecahannya, memiliki dimensi masalah yang kompleks;

c. Kekhalayakan (K), yaitu isu yang diangkat secara langsung menyangkut hajat hidup orang banyak dan bukan hanya untuk kepentingan seseorang atau sekelompok kecil orang;

d. Layak (L), yaitu isu yang masuk akal (logis), pantas, realistis, relevan dan dapat dibahas sesuai dengan tugas, hak, wewenang dan tanggung jawab hingga akhirnya diangkat menjadi isu prioritas.

15

1. Belum optimalnya edukasi proningpositionpada pasien suspek dan terkonfirmasi covid19 di Ruang Covid Kemuning 2

Dr. Hasan Sadikin

2. Kurang optimalnya edukasi mengenai retriksi cairan pada

suspek dan terkonfirmasi

3. Kurang optimalnya pelaksanaan discharge planning pada pasien

kurang pengaruhnya

Sesuai hasil analisa dengan metode APKL, dan setelah berdiskusi dengan mentor, kepala ruangan, wakil kepala ruangan, serta berkonsultasi dengan pengawas ruangan, maka dipilihlah isu mengenai “Belum optimalnya edukasi proningpositionpada pasien suspek dan terkonfirmasi covid-19 di Ruang Covid

Kemuning 2 RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung Tahun 2022”.

16
No. ISU A P K L JUMLAH PRIORITAS
Tabel 3.1 Analisis Isu Berdasarkan Kriteria APKL
RSUP
Bandung Tahun
5 4 5 5 19 1
2022
covid-19 dengan
di Ruang Covid Kemuning
RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung Tahun 2022 5 4 5 3 17 2
pasien
komorbid CKD
2
terkonfirmasi covid-19
Covid Kemuning 2 RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung Tahun 2022 4 3 4 4 15 3
di Ruang
Bobot Keterangan 5 Sangat kuat pengaruhnya 4 Kuat pengaruhnya 3 Sedang pengaruhnya 2 Kurang pengaruhnya 1 Sangat
Tabel 3.2 Penetapan Kriteria APKL

3.3 Penyebab Isu

3.3.1 Kondisi saat ini

Salah satu gejala dari pasien covid-19 adalah adanya gangguan pernapasan

dengan tanda klinis pneumonia baik ringan sampai berat. Gejala ini ditandai oleh

kadar saturasi oksigen yang rendah di dalam tubuh, salah satunya karena penumpukan sekret sehingga oksigen tidak bisa masuk. Proningpositionadalah salah satu terapi suportif untuk mengatasi sindrom gangguan pernapasan akut (ARDS) pada pasien covid-19. Selama pandemi ini, posisi tengkurap dapat digunakan secara luas sebagai terapi penyelamatan (Binda et al., 2021).

Sebagian besar pasien yang dirawat di Ruang Covid Kemuning 2 adalah pasien

dengan tingkat kesadaran cukup baik (Compos Mentis) dan dapat berkomunikasi

sehingga bisa dilakukan edukasi namun pasien juga memiliki keterbatasan aktivitas

karena kondisi sakitnya atau terpasang monitor yang memerlukan pendampingan perawat. Dikarenakan ruang isolasi, keluarga tidak boleh mendampingi pasien di dalam ruangan (kecuali pasien anak, bisa didampingi ibu atau bapaknya) sehingga tingkat keberhasilan edukasi bergantung pada pasien dan perawat. Saat ditanya, beberapa pasien belum mengerti tentang proning position dan belum mampu melakukan teknik proningposition. Perlu peran perawat sebagai edukator dalam melakukan intervensi keperawatan agar pasien mengerti dan mampu melakukan teknik proningpositonselama menjalani perawatan. Kondisi saat ini, tidak semua perawat dapat memberikan edukasi dan memahami teknikproningpositionkepada pasien dengan benar karena belum optimalnya pelaksanaan SPO (Standar Prosedur Operasional) dan belum tersedianya media edukas. Keterbatasan ruangan covid yang tidak bisa ditunggu keluarga menuntut perawat untuk bisa melakukannya secara mandiri, terkecuali pasien anak yang membutuhkan pendampingan orang tua, perawat bisa melibatkan keluarga dalam penatalaksanaan proningposition.

3.3.2 Dampak jika masalah tidak diselesaikan

Jika perawat tidak melakukan intervensi keperawatan melalui edukasi ini akan berdampak pasien tidak mengerti dan tidak mampu melaksanakan teknik proning positionsehingga pertukaran gas tidak optimal, drainase sekresi paru terhambat, dan akan ketergantungan memakai oksigen sehingga menambah LOS (Lengthof Stay) pasien dirawat.

Nilai-nilai BerAKHLAK meliputi Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif dan Kolaboratif. Nilai BerAKHLAK ini dapat menciptakan

17

budaya kerja yang mendukung tercapainya kinerja terbaik. Sehingga nilai ini harus diterapkan oleh semua ASN agar terwujudnya ASN yang profesional sesuai dengan bidang tugasnya. Ketika dalam pelaksanaan tugas tidak menganut nilai-nilai BerAKHLAK, dapat berdampak pada hal-hal sebagai berikut:

a. Nilai Berorientasi Pelayanan apabila tidak diterapkan, tujuan yang akan dicapai dalam memecahkan isu tidak sesuai

b. Isu pada unit kerja cenderung tidak dapat diselesaikan ketika tidak mengedepankan nilai Akuntabel, merasa tidak bertanggung jawab dalam menyelesaikan isu tersebut.

c. Apabila tidak menerapkan nilai Harmonis, hubungan dengan atasan dan pihak terkait menjadi terganggu, kualitas pelayanan tidak optimal sehingga menghambat penyelesaian isu.

d. Ketika tidak menerapkan nilai Loyal dengan mengedapankan nasionalisme memungkinkan untuk terjadi kurangnya kerjasama antar pegawai selama pelaksanaan penyelesaian isu.

e. Nilai Adaptif jika tidak diterapkan, akan berdampak pada kualitas pelayanan tidak optimal serta tidak efektif dan efesien dalam menyelesaikan pekerjaan.

f. Apabila tidak mengedepankan nilai Kolaboratif maka penyelesaian isu menjadi lebih lama karena kurangnya kerja sama dengan pihak yang lebih mengetahui terkait suatu hal.

3.3.3 Kondisi yang diharapkan

Perawat lebih optimal dalam melakukan edukasi terutama pada pasien covid19 yang tidak memiliki kontraindikasi dilakukan proningposition menggunakan media edukasi sehingga pasien dapat pulih lebih cepat. Dianjurkan untuk melakukan proningpositionini setiap hari dan dapat mempertahankan posisi ini selama 3 jam, 1-2 kali dalam sehari. Proning position ini dinyatakan dapat meningkatkan luaran klinis melalui berbagai mekanisme, yaitu peningkatan paru dorsal dalam pertukaran udara, drainase sekresi paru, dan peningkatan pertukaran gas (Xavier Elharrar, MD, Youssef Trigui, MD, and Laurent Papazian, MD, 2020).

Perawat kemudian mengevaluasi respon pasien sebelum, selama, dan sesudah tindakan proning position dengan cara mengukur tanda-tanda vital, termasuk saturasi oksigen di perifer yang terbaca pada alat oximeter.

18

Tabel 3.3 Gagasan Pemecahan Isu (FishBoneDiagram)

Surroundings

Penyebab Akibat Systems

Adanya perbedaan

pendidikan, usia, dan latar

belakang/budaya

pasien sehingga

tingkat pemahaman

berbeda-beda

Keterbatasan kondisi pasien yang terpasang monitor dan tidak didampingi keluarga, tidak memungkinkan edukasi dan tatalaksana proning position dilakukan mandiri oleh pasien

Tidak semua perawat

dapat memberikan

edukasi dan memahami

teknik proning position

kepada pasien

Skills

Beban kerja perawat melakukan edukasi dengan cara masuk bergiliran ke ruang covid, 1 perawat berbanding 5-6 pasien

Pelaksanaan SPO edukasi belum optimal

Belum optimalnya edukasi proning position pada pasien suspek dan terkonfirmasi covid-19 di Ruang Covid

Kemuning 2

Belum adanya media / alat peraga untuk edukasi pasien

Suppliers

19

3.4 GAGASAN PEMECAHAN ISU :

Untuk mengatasi isu tersebut agar dapat teratasi dan tidak menimbulkan dampak yang tidak diharapkan di kemudian hari, maka penulis mengajukan beberapa alternatif pemecahan isu tersebut diantaranya :

1. Pemberian edukasi kepada pasien dilakukan dengan memakai media/alat peraga dalam bentuk video

2. Pemberian edukasi dilakukan dengan memakai media/alat peraga dalam bentuk lembar balik kepada pasien dan banner di nursestationsehingga mudah diingat dan bisa akses di HP oleh perawat

3. Pemberian edukasi kepada pasien dilakukan dengan memakai media/alat peraga dalam bentuk leaflet yang dapat dibaca pasien di dalam ruangan pasien dan nursestationoleh perawat

Berdasarkan alternatif pemecahan isu tersebut, maka penulis memutuskan untuk gagasan pemecahan isu adalah “Optimalisasi Edukasi ProningPosition Pada Pasien Supek dan Terkonfirmasi Covid-19 Melalui Media Lembar Balik dan Banner Di Ruang Covid Kemuning 2 RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung Tahun 2022”.

3.5 KEGIATAN

Adapun kegiatan yang dirancang dalam aktualisasi ini ada 6 kegiatan, yaitu :

1. Rapat persiapan pembuatan media edukasi (lembar balik dan banner)

2. Pembuatan media edukasi (lembar balik dan banner)

3. Uji coba lembar balik dan banner berisi QRCodekepada pasien

4. Sosialisasi kepada perawat

5. Edukasi kepada pasien

6. Evaluasi kegiatan

20

3.6 MATRIKS RANCANGAN AKTUALISASI

Rancangan kegiatan aktualisasi merupakan rancangan kegiatan yang akan dilakukan untuk mengatasi isu yang terdapat di unit kerja dengan menginternalisasikan nilai-nilai dasar ASN (BerAKHLAK). Rancangan kegiatan aktualisasi dapat dilihat pada matriks sebagai berikut : Tabel 3.4 Rancangan Kegiatan Aktualisasi

Unit Kerja : Ruang Covid Kemuning 2 RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung

Isu yang

diangkat : Belum optimalnya edukasi proningpositionpada pasien suspek dan

terkonfirmasi covid-19 di Ruang Covid Kemuning 2 RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung Tahun 2022

Judul Aktualisasi : Optimalisasi Edukasi ProningPositionPada Pasien Supek dan

Terkonfirmasi Covid-19 Melalui Media Lembar Balik dan Banner Di Ruang Covid Kemuning 2 RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung Tahun

2022

21

No . Kegiatan Tahapan Output/Has il

Keterkaitan Substansi Mata

Pelatihan

Kontribusi terhadap visi misi organisasi Penguatan Nilai Organisasi

persiapan pembuatan media edukasi

Membuat surat undangan kepada

Kepala

Output:

Terlaksananya

rapat

persiapan

pembuatan

mediaedukasi

bersama

Kepala

Ruangan/Wakil

Kepala

Ruangan/Peng

awasRuangan

Ruangan/Wak il Kepala

Ruangan/Pen

gawas

Ruangan dan

Bagian

Promkes RS

Surat undangan Saya membuat draft surat undangan

sesuai dengan tata naskah dinas yang

berlaku (akuntabel), kemudian meminta

persetujuan atasan (loyal), melakukan

perbaikan sesuai masukan atasan

(kompeten), meminta persetujuan

atasan dengan ttd atasan, mengedarkan

surat undangan (kolaboratif),

melakukan konfirmasi kehadiran

(harmonis)

Notulen rapat Saya membuat notulen rapat sesuai

Dengan membuat

rapat persiapan

diharapkan kegiatan

dapat dilaksanakan

dengan sebaik-

baiknya dan terjalin

koordinasi/gotong-

royong, sesuai dengan

visi RSHS yang sejalan

dengan visi

Pemerintah Kabinet

Indonesia Maju 2020-

2024 yaitu

Nilai filosofi RSHS

(Pamingpin Pituin), yaitu :

Kepemimpinan :

Nilai yang

menggambarkan

kepeloporan dan

menyiapkan talentatalenta terbaik di bidangnya Profesional : nilai yang berorientasi

rapat dengan Kepala

Ruangan/Wak

il Kepala

Ruangan/Pen

dengan hasil kesepakatan rapat

(akuntabel), untuk menghasilkan

lembar balik dan banner bagi pelayanan

pasien (berorientasi pelayanan) yang

Terwujudnya

Indonesia Maju yang

Berdaulat, Mandiri dan

Berkepribadian

Berlandaskan Gotong

pada pencapaian

kinerja melalui

perjalanan

kemitraan.

22
Tabel 3.5 Matriks Rancangan Aktualisasi 1. Rapat 1. 2. Melaksanakan

danBagian

PromkesRS gawas

Ruangan dan

perwakilan perawat

ruang covid

3. Menyusun

laporan rapat persiapan

Laporan rapat berisi persetujuan

dari Kepala

Ruangan dan

Bagian

Promkes RS

mudah dijangkau dan diakses sesuai

perkembangan teknologi (adaptif)

Royong. Hal ini juga

sejalan dengan misi

RSHS yaitu

mewujudkan kualitas

hidup manusia

Inovatif : nilai yang

menggambarkan

keinginan untuk

menghasilkan suatu

yang baru dan

Saya membuat laporan rapat persiapan

sesuai dengan tata naskah dinas yang

berlaku (akuntabel), kemudian

dilaporkan kepada atasan (loyal)

Indonesia yang tinggi, maju dan sejahtera.

senantiasa

melakukan

perbaikan secara

berkesinambungan.

Integritas : nilai

yang

menggambarkan

kejujuran, amanah

dan menjunjung

etika yang tinggi

dalam menjalankan

tugas.

2. Pembuatan

media edukasi

1. Merancang designdan

konten media

Output:

edukasi

Designdan materi edukasi

Saya membuat designdan mencari

literatur bahan materi/konten disertai

gambar proningpositionberdasarkan

jurnal/hasil penelitian yang dapat

Dengan membuat

media edukasi berupa

lembar balik dan

banner merupakan

Nilai filosofi RSHS (Pamingpin

Pituin), yaitu :

23

Tersusunnya

mediaedukasi

berupalembar

balikdan

banner

lembar balik

dan banner

dipertanggungjawabkan serta uptodate

(maksimal 10 tahun terakhir) dan sesuai

SPO/Standar Prosedur Operasional

(akuntabel), gambar relevan dan

dipahami untuk memudahkan pelayanan

ke pasien (berorientasi pelayanan),

kemudian membuat QRCodeyang bisa

diakses di banner, meminta persetujuan

atasan (loyal)

gagasan inovatif untuk

memudahkan

pemahaman pasien

dalam menerapkan

proningposition

sehingga dapat

meningkatkan derajat

kesehatan yang sesuai

dengan visi RSHS

Profesional : nilai

yang berorientasi

pada pencapaian

kinerja melalui

perjalanan

kemitraan. Inovatif : nilai yang

menggambarkan

designdan

konten dengan

Kepala

Ruangan/Wak

il Kepala

Ruangan/Pen

gawas

Ruangan dan

Bagian

Promkes RS

Designdan materi

edukasi hasil

konsultasi

berisi saran

dan masukan

Saya melakukan konsultasi designdan

konten media edukasi (lembar balik dan banner) dengan jelas dan menerima

arahan/saran dan masukan yang

diberikan oleh Kepala Ruangan/Wakil

Kepala Ruangan/Pengawas Ruangan, dan

Bagian Promkes RS untuk perbaikan ke

arah yang lebih baik (kolaboratif)

yang sejalan dengan

visi Pemerintah

Kabinet Indonesia

Maju 2020-2024 yaitu

Terwujudnya

Indonesia Maju yang

Berdaulat, Mandiri dan

Berkepribadian

Berlandaskan Gotong

Royong. Hal ini juga

sejalan dengan misi

RSHS yaitu

mewujudkan kualitas

keinginan untuk

menghasilkan suatu yang baru dan senantiasa

melakukan

perbaikan secara berkesinambungan.

Unggul : keinginan

untuk menjadi yang

terbaik dan

menghasilkan

kualitas prima.

24
2. Melakukan konsultasi

lembar balik dan banner kepada pasien

3. Melakukan editing media edukasi

lembar balik dan banner

Lembar balik dan banner siap cetak

Saya melakukan perbaikan sesuai

masukan atasan (kompeten),

memastikan lembar balik dan banner

sudah siap cetak (harmonis), meminta

persetujuan ke Bagian Promkes RS untuk

pencetakan (kolaboratif)

hidup manusia

Indonesia yang tinggi, maju dan sejahtera.

Integritas : nilai yang menggambarkan

kejujuran, amanah dan menjunjung

4. Melakukan pencetakan media edukasi

lembar balik dan banner

Lembar balik dan banner tercetak

Saya mencetak lembar balik dan banner

yang inovatif dan menarik untuk

memudahkan akses perawat dalam

edukasi ke pasien (adapatif), setelah

dilakukan edukasi diharapkan pasien

dengan kesadaran baik dapat melakukan

proningpositionsecara mandiri dengan

panduan media lembar balik

(berorientasi pelayanan)

1. Mengajukan izin kepada

Kepala

Ruangan/Wak il Kepala

Output:

Ruangan/Pen

gawas

Lembar perizinan Saya mengajukan izin kepada Kepala

Ruangan/Wakil Kepala

Ruangan/Pengawas ruangan dengan

penuh hormat (akuntabel), kemudian

meminta persetujuan atasan (loyal)

Dengan melakukan uji

coba lembar balik dan

banner berisi QRCode

merupakan cara untuk

mengevaluasi apakah

media edukasi

tersebut bisa

etika yang tinggi dalam menjalankan tugas.

Nilai filosofi RSHS (Pamingpin

Pituin), yaitu : Kepemimpinan : Nilai yang

menggambarkan

kepeloporan dan

25
3. Uji coba

Terlaksananya

ujicoba

lembarbalik

danbanner

olehperawat

kepadapasien

Ruangan

untuk

melakukan uji

coba

coba terhadap

lembar balik dan banner

Lembar hasil uji coba

Saya melakukan uji coba pemasangan

lembar balik di meja pasien yang akan

dilakukan edukasi kemudian pasien

diminta membaca tulisan dan gambar

dalam lembar balik untuk dinilai sehingga

terlihat dengan jelas oleh pasien

(berorientasi pelayanan), dan

memasang banner berisi QRCodedi

depan kamar pasien atau nursestation, memastikan QRCodedalam banner

tersebut mudah di scan(adaptif), serta

penempatan banner tidak mengganggu

keleluasaan gerak pasien atau perawat

(harmonis), melakukan perbaikan

sesuai masukan atasan (kolaboratif)

diimplementasikan

dan tidak menyulitkan

perawat dan pasien

dalam

penggunaannya, sesuai dengan visi

RSHS yang sejalan

dengan visi

Pemerintah Kabinet

Indonesia Maju 2020-

2024 yaitu

Terwujudnya

Indonesia Maju yang

Berdaulat, Mandiri dan

Berkepribadian

Berlandaskan Gotong

Royong. Hal ini juga

sejalan dengan misi

RSHS yaitu

menyiapkan talentatalenta terbaik di bidangnya

Profesional : nilai

yang berorientasi

pada pencapaian

kinerja melalui

perjalanan

kemitraan.

Inovatif : nilai yang

menggambarkan

keinginan untuk

menghasilkan suatu

yang baru dan

senantiasa

melakukan

perbaikan secara

Laporan hasil uji coba

Saya membuat laporan hasil uji coba

sesuai dengan tata naskah dinas yang

mewujudkan kualitas

hidup manusia

berkesinambungan.

26
2. Melakukan uji 3. Penyusunan laporan hasil uji coba

kepada

perawat

Output:

Terlaksananya

sosialisasi

kepada

perawat

tentangSPO

danmedia

edukasilembar

balikdan

banner

4. Membuat surat undangan kepada

Kepala

Ruangan/Wak

il Kepala

Ruangan dan

Perawat

Ruang Covid

5. Melakukan sosialisasi

melalui zoom meeting

berlaku (kompeten), kemudian

dilaporkan kepada atasan (loyal)

Indonesia yang tinggi, maju dan sejahtera.

Integritas : nilai yang

menggambarkan

kejujuran, amanah

dan menjunjung

etika yang tinggi

dalam menjalankan

tugas.

Surat undangan

Saya membuat draft surat undangan

sesuai dengan tata naskah dinas yang

berlaku (akuntabel), kemudian meminta

persetujuan atasan (loyal), melakukan

perbaikan sesuai masukan atasan

(kompeten), meminta persetujuan

atasan dengan ttd atasan, mengedarkan

surat undangan (kolaboratif),

melakukan konfirmasi kehadiran

(harmonis)

Foto dan recording zoom meeting

Saya melakukan sosialisasi melalui zoom

meeting(adaptif) dengan bahasa yang

jelas, sopan dan santun (kompeten),

memberikan kesempatan perawat

Dengan melakukan

sosialisasi SPO dan

media edukasi

merupakan cara

efektif agar perawat

sebagai edukator

dapat memahami dan

mampu menerapkan

materi edukasi sesuai

dengan visi RSHS

yang sejalan dengan

visi Pemerintah

Kabinet Indonesia

Maju 2020-2024 yaitu

Nilai filosofi RSHS

(Pamingpin

Pituin), yaitu :

Profesional : nilai

yang berorientasi

pada pencapaian

kinerja melalui

perjalanan

kemitraan. Inovatif : nilai yang

menggambarkan

keinginan untuk

menghasilkan suatu

27
4. Sosialisasi

berdiskusi untuk memberikan

saran/masukan (harmonis),

menerapkan tanya jawab dengan

mengedepankan kepentingan

bersama/pasien (berorientasi

pelayanan), mendokumentasikan

kegiatan sosialisasi dalam bentuk foto

dan video atas izin dari peserta sosialisasi

(akuntabel)

Saya

dengan tata naskah dinas yang berlaku

(akuntabel), kemudian dilaporkan

kepada atasan (loyal)

Terwujudnya

Indonesia Maju yang

Berdaulat, Mandiri dan

Berkepribadian

Berlandaskan Gotong

Royong. Hal ini juga

sejalan dengan misi

RSHS yaitu

mewujudkan kualitas

hidup manusia

Indonesia yang tinggi, maju dan sejahtera.

yang baru dan

senantiasa

melakukan

perbaikan secara

berkesinambungan.

Unggul : keinginan

untuk menjadi yang

terbaik dan menghasilkan

kualitas prima.

Integritas : nilai

yang

menggambarkan

kejujuran, amanah dan menjunjung

etika yang tinggi

dalam menjalankan

tugas.

menjelaskan secara detail dan jelas

Dengan melakukan

edukasi kepada pasien

28
6. Membuat laporan sosialisasi Laporan sosialisasi membuat laporan sosialisasi sesuai 5. Edukasi kepada pasien 1. Melakukan informed Lembar persetujuan Saya melakukan informedconsentdan

consentdan

dan jadwal

Output:

Terlaksananya

edukasi

kepadapasien

menggunakan

mediaedukasi

lembarbalik

danbanner

kontrak waktu

pelaksanaan edukasi

mengenai edukasi yang akan diberikan

merupakan cara

Nilai filosofi RSHS

2. Menyusun SAP (Satuan Acara Penyuluhan) materi edukasi

3. Mekakukan edukasi kepada pasien menggunakan media lembar

balik dan banner

edukasi

(akuntabel), serta meminta persetujuan

tindakan dan kesepakatan jadwal dengan

menghormati keputusan pasien

(kolaboratif)

Draft SAP proning position

Saya menyusun SAP berlandaskan prinsip

relevansi, efektifitas, efisiensi, kontinuitas, komprehensif dan fleksibilitas

(kompeten)

efektif agar pasien

memahami dan

mampu menerapkan

proningposition

dengan baik. Setelah

dilakukan edukasi, pasien dengan

kesadaran yang baik

diharapkan mampu

menerapkan kegiatan

(Pamingpin Pituin), yaitu : Profesional : nilai

yang berorientasi pada pencapaian

kinerja melalui perjalanan

Foto kegiatan edukasi

Saya memberikan edukasi dengan

bahasa yang jelas dan mudah

dimengerti, bersikap sopan santun, menghormati keamanan dan kenyamanan, serta privacypasien

(berorientasi pelayanan), bentuk foto

kegiatan atas izin pasien tanpa

memperlihatkan identitas atau wajah

pasien (loyal), media edukasi

menggunakan lembar balik dan banner

(adaptif), memberikan kesempatan

proningposition

secara mandiri sesuai

dengan visi RSHS

yang sejalan dengan

visi Pemerintah

Kabinet Indonesia

Maju 2020-2024 yaitu

Terwujudnya

Indonesia Maju yang

Berdaulat, Mandiri dan

Berkepribadian

kemitraan. Inovatif : nilai yang menggambarkan

keinginan untuk menghasilkan suatu yang baru dan senantiasa melakukan

perbaikan secara berkesinambungan.

Tulus : keinginan

untuk memberi

29

6. Evaluasi

kegiatan Output:

4. Membuat laporan kegiatan edukasi

Laporan kegiatan

edukasi

berdiskusi untuk tanya jawab secara

terbuka (harmonis)

Saya membuat laporan kegiatan edukasi

sesuai dengan tata naskah dinas yang

berlaku (akuntabel), kemudian

dilaporkan kepada atasan (loyal)

Berlandaskan Gotong

Royong. Hal ini juga

sejalan dengan misi

RSHS yaitu

mewujudkan kualitas

hidup manusia

Indonesia yang tinggi, maju dan sejahtera.

tanpa pamrih, proaktif dan responsif.

Unggul : keinginan

untuk menjadi yang

terbaik dan menghasilkan

kualitas prima.

Integritas : nilai

yang

menggambarkan

kejujuran, amanah dan menjunjung

etika yang tinggi

dalam menjalankan

tugas.

1. Membuat instrumen evaluasi

Pertanyaan wawancara dan kuesioner

Saya membuat pertanyaan untuk

wawancara ke pasien dengan bahasa

yang mudah dimengerti oleh pasien

(berorientasi pelayanan) dan

Dengan melakukan

edukasi kepada pasien

merupakan cara

efektif agar pasien

Nilai filosofi RSHS (Pamingpin

Pituin), yaitu :

30

Terlaksananya

evaluasi

pelaksanaan

SPOdan

edukasi

proning position

menggunakan

medialembar

balikdan banner

2. Mengumpulka

n data hasil

wawancara dan kuesioner

Lembar

jawaban hasil

wawancara dan persentase

jawaban kuesioner

kuesioner dalam bentuk isian google

formuntuk dibagikan kepada perawat

(harmonis)

Saya mengumpulkan jawaban hasil

wawancara dari pasien dengan jujur dan

hasil kuesioner yang diisi perawat dalam

bentuk persentase dengan jujur

(akuntabel)

memahami dan

mampu menerapkan

proningposition

sesuai dengan visi

RSHS yang sejalan

dengan visi

Pemerintah Kabinet

Indonesia Maju 2020-

2024 yaitu

Terwujudnya

Profesional : nilai

yang berorientasi

pada pencapaian

kinerja melalui

perjalanan

kemitraan.

3. Mengolah dan menganalisa data, serta mendiskusika

n hasil analisa

data kepada

Mentor,

Coach, Kepala

Ruangan/Wak

il Kepala

Ruangan/Pen

Laporan analisa data

jawaban hasil

wawancara dan persentase

kuesioner

Saya mengolah dan menganalisa data

dengan penuh tanggung jawab

(akuntabel) menggunakan komputer

(adaptif), melakukan perbandingan

sebelum dan sesudah dilakukan edukasi

melalui lembar balik dan pemasangan

banner, menyimpulkan hasil

(kompeten), memohon saran/masukan

kepada coach, mentor, kepala

ruangan/wakil kepala ruangan/pengawas

ruangan (kolaboratif)

Indonesia Maju yang

Berdaulat, Mandiri dan

Berkepribadian

Berlandaskan Gotong

Royong. Hal ini juga

sejalan dengan misi

RSHS yaitu

mewujudkan kualitas

hidup manusia

Indonesia yang tinggi,

maju dan sejahtera.

Inovatif : nilai yang

menggambarkan

keinginan untuk

menghasilkan suatu

yang baru dan

senantiasa

melakukan

perbaikan secara berkesinambungan.

Tulus : keinginan

untuk memberi

tanpa pamrih,

31

gawas

4. Memperbaiki

dan membuat

laporan sesuai

hasil evaluasi

Laporan evaluasi

dalam bentuk softcopy

untuk di upload dan

hardcopy

untuk disimpan di ruang covid

Saya membuat laporan hasil evaluasi

Ruangan proaktif dan responsif. Unggul : keinginan

sesuai dengan saran/masukan

(akuntabel), kemudian dilaporkan

kepada atasan (loyal)

untuk menjadi yang terbaik dan menghasilkan kualitas prima.

Integritas : nilai

yang

menggambarkan

kejujuran, amanah dan menjunjung

etika yang tinggi dalam menjalankan tugas.

32

3.7 RENCANA JADWAL KEGIATAN

Judul Aktualisasi : Optimalisasi Edukasi ProningPosition Pada Pasien Supek

dan Terkonfirmasi Covid-19 Melalui Media Lembar Balik

dan Banner Di Ruang Covid Kemuning 2 RSUP Dr. Hasan

Sadikin Bandung Tahun 2022

Waktu Pelaksanaan : 30 Juni 2022 s.d. 5 Agustus 2022

Tempat Pelaksanaan : Ruang Covid Kemuning 2 RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung

1.

Rapat persiapan dengan Kepala Ruangan/

Wakil Kepala Ruangan/ Pengawas Ruangan dan Bagian Promkes RS

2. Pembuatan media edukasi

3. Uji Coba lembar balik dan banner kepada pasien dan perawat

4. Sosialisasi kepada perawat

5. Edukasi kepada pasien

6. Evaluasi Kegiatan

33
No Kegiatan Juni Juli Agustus 4 1 2 3 4 1
Tabel 3.6 Rencana Jadwal Kegiatan

DAFTAR PUSTAKA

Lembaga Administrasi Negara. 2017. Manajemen ASN; Aktualisasi. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia

Lembaga Administrasi Negara. 2019. Analisis Isu Kontemporer; Wawasan Kebangsaan Dan Kesiapsiagaan Bela Negara. Modul II dan III Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri

Sipil Golongan II, Dan Golongan III. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik

Indonesia

Lembaga Admistrasi Negara. 2021. Berorientasi Pelayanan; Akuntabel; Kompeten; Harmonis; Loyal; Adaptif; Kolaboratif. Nilai-Nilai Dasar ASN BerAKHLAK pada Modul Pelatihan

Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik

Indonesia

Lembaga Administrasi Negara. 2021. Pedoman Penyelenggaraan Pelatihan Dasar Calon

Pegawai Negeri Sipil, Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia

web.rshs.or.id. 2022. Awal Pembangunan dan Pengembangan Rumah Sakit, Diakses pada 23 Juni 2022, dari https://web.rshs.or.id/tentang-kami/sejarah/awal-pembangunan-danpengembangan-rumah-sakit/

Pujiastuti, Diah. 2021. Jurnal Ilmiah Keperawatan (ScientificJournalofNursing), Vol. 7, No. 2, Tahun 2021: Efektifitas Posisi Pronasi Pada Pasien Covid-19 Dengan Gangguan Pernapasan Tanpa Intubasi Di Ruang ICU : LiteraturReview. Diakses 23 Juni 2022, DOI: https://doi.org/10.33023/jikep.v7i2.845

Kurniasih, Dian Noviati. 2021. Holistik Jurnal Kesehatan, Volume 15, No. 2, Juni 2021: 274285: Pengaruh PronePositionTerhadap Peningkatan Oksigenasi Pada Pasien Covid19: Systematic Review. Diakses 23 Juni 2022. DOI: https://doi.org/10.33024/hjk.v15i2.4894

Huda, Chairul dan Agung Waluyo. 2022. Jurnal Keperawatan Silampari, Volume 5 Nomor 2, Juni 2022: ModifiedPronePositionPada Pasien LongCovid-19Untuk Meningkatkan Saturasi Oksigen Perifer. Diakses pada 23 Juni 2022, DOI: https://doi.org/10.31539/jks.v5i2.3584

v

Pelatihan Dasar CPNS

Kementerian Kesehatan RI

Bapelkes Cikarang

OPTIMALISASI EDUKASI PRONINGPOSITIONPADA

PASIEN SUSPEK DAN TERKONFIRMASI COVID-19

MELALUI MEDIA LEMBAR BALIK DAN BANNER

DI RUANG COVID KEMUNING 2

RSUP DR. HASAN SADIKIN BANDUNG TAHUN 2022

COACH drg. Yana Yojana, MM MENTOR Oded Sumarna, S.Kep., Ners., M.Kep PENGUJI Asep Zaenal M, SKM, M.EPID

PROFIL PESERTA

NAMA : Yulianti Kusniyah

NIP : 198707092022032003

JABATAN : Perawat Ahli Pertama

UNIT KERJA : Ruang Covid Kemuning 2

RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung

LATAR BELAKANG

SEBARAN COVID-19

Dunia

(Data WHO, 21 Juni 2022)

• Indonesia berada di urutan ke-76

• Terkonfirmasi positif 6.046.467 orang

• Sembuh 5.882.062 orang

• Meninggal 156.240 orang

Jawa Barat

(Data Pusat Informasi dan Koordinasi Provinsi Jawa Barat, 21 Juni 2022)

• Bandung termasuk ke dalam zona Risiko

Tinggi penyebaran (Zona Merah) urutan ke-3 setelah Bekasi dan Depok

• Terkonfirmasi positif 1.109.114 orang

• Sembuh 1.091.440 orang

• Meninggal 15.854 orang

RSHS

(Data Kemenkes, 21 Juni 2022)

• BOR (Bed Occupation Rate) tempat tidur covid sebesar 14%, terisi 4 tempat tidur pasien covid dari 68 tempat tidur

UUD ASN Tahun 2015 ❑ Peraturan LAN No. 1

Tahun 2001 tentang

LatsarCPNS

LATAR BELAKANG

Peserta dapat

menginternalisasi nilai-nilai

BerAKHLAK, menerapkan, mengaktualisasikan serta membuatnya menjadi kebiasaan (habituasi) dan dapat merasakan manfaatnya sehingga membentuk karakter yang profesional sesuai

bidang tugasnya menjadi

SMART ASN

Berdasarkan Jurnal

Keperawatan, Volume 5, No. 2,

Hal. 1096-1104, Juni 2022 : Modifiedpronepositionefektif meningkatkan saturasi oksigen, pengurangan kebutuhan oksigen jangka pendek, peningkatan kualitas tidur pasien, dan meningkatkan

sekresi dahak

DOI: https://doi.org/10.31539/jks.v5i2.3584

PROFIL ORGANISASI

VISI

“Terwujudnya Indonesia Maju

Yang Berdaulat, Mandiri, dan

Berkepribadian Berlandaskan

Gotong Royong”

MISI

Mewujudkan Kualitas Hidup

Manusia Indonesia Yang

Tinggi, Maju Dan Sejahtera”

TATA NILAI

“PAMINGPIN PITUIN” : Kepemimpinan, Profesional, Inovatif, Tulus, Unggul, Integritas

MOTO

“Kesehatan Anda Menjadi

Prioritas Kami”

Berada di Lantai 2

Gedung Kemuning, sebelum pandemi covid-19 merupakan

Ruang Bedah Anak

Kriteria pasien masuk

diperuntukkan bagi pasien suspek atau

terkonfirmasi covid-19 dengan gejala sedang-berat (pasien bayi, anak dan dewasa)

Memiliki 8 kamar, diantaranya :

• 3 kamar, masing-masing 4 tempat tidur dilengkapi monitor (sebagai Ruang HCU)

• 5 kamar, masing-masing 5 tempat tidur tanpa monitor (Ruang Perawatan)

PROFIL RUANG COVID KEMUNING 2

TUGAS POKOK JABATAN (SKP)

1. Melaksanakan pengantaran pasien rawat inap ke kamar operasi tepat waktu

2. Memenuhi kepatuhan penggunaan Rekam Medis Elektronik (RME) di Instalasi Rawat Inap

3. Memenuhi laporan sensus harian

4. Melaksanakan asuhan keperawatan pre dan post operasi

5. Menyediakan laporan data kejadian infeksi daerah operasi di Instalasi

Rawat Inap

6. Tercapainya skor waktu tunggu operasi elektif (WTO) sesuai target

7. Menyelenggarakan monitoring dan evaluasi kepatuhan visite DPJP online

8. Melaksanakan kepatuhan pelaksanaan protokol kesehatan

TAHAPAN PENYELESAIAN ISU

1. Pra Analisis 2. Memilah/ Menapis Isu 3. Mendalami/ Analisis Isu 4. Alternatif Penyelesaian

RANCANGAN AKTUALISASI

1. PRA ANALISIS (Identifikasi & Deskripsi Isu)

Belum optimalnya edukasi proningpositionpada pasien suspek dan terkonfirmasi covid-19 di Ruang Covid Kemuning 2 RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung Tahun 2022

Kurang optimalnya edukasi mengenai retriksi cairan pada pasien suspek dan terkonfirmasi covid-19 dengan komorbid

CKD di Ruang Covid Kemuning 2 RSUP Dr. Hasan Sadikin

Bandung Tahun 2022

Kurang optimalnya pelaksanaan dischargeplanningpada pasien terkonfirmasi covid-19 di Ruang Covid Kemuning 2 RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung Tahun 2022

Isu

Terpilih

DESKRIPSI ISU TERPILIH

• Belum optimalnya edukasi proning position pada pasien suspek dan terkonfirmasi covid-19 di Ruang Covid

Kemuning 2 RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung Tahun 2022

• Belum adanya sarana & prasarana untuk edukasi sehingga membuat pasien kesulitan menerima & memahami

edukasi yang diberikan, serta masih ada pasien yang tidak bisa melakukan proning position dengan benar

Fakta di Lapangan

• Berdasarkan kuesioner melalui google form kepada 26 perawat, dengan lama bertugas >2 tahun ada 19 perawat,

belum ada kesamaan dalam tatalaksana proning position (19 perawat menjawab benar, 7 kurang tepat), berapa

lama dan durasi proning position (11 perawat = 1 x/hari, 2 perawat = 2 x/hr, 2 perawat = 3 x/hr, 4 perawat = jika

sempat, 5 perawat = situasional)

Dampak

• Pasien tidak mengerti dan tidak mampu melaksanakan teknik proning position sehingga pertukaran gas tidak optimal,

drainase sekresi paru terhambat, dan akan ketergantungan memakai oksigen sehingga menambah biaya rawat & lama rawat atau LOS (Length of Stay)

Harapan

DESKRIPSI ISU TERPILIH

• Perawat lebih optimal dalam melakukan edukasi terutama pada pasien covid-19 yang tidak memiliki

kontraindikasi dilakukan proning position menggunakan media edukasi

• Dianjurkan untuk melakukan proning position ini setiap hari dan dapat mempertahankan posisi ini selama 3

jam, 1-2 kali dalam sehari. Proning position ini dinyatakan dapat meningkatkan luaran klinis melalui berbagai

mekanisme, yaitu peningkatan paru dorsal dalam pertukaran udara, drainase sekresi paru, dan peningkatan

pertukaran gas (Xavier Elharrar, MD, Youssef Trigui, MD, and Laurent Papazian, MD, 2020).

Gagasan

Kreatif

• Optimalisasi Edukasi Proning Position Pada Pasien Supek dan Terkonfirmasi Covid-19 Melalui Media Lembar

Balik dan Banner Di Ruang Covid Kemuning 2 RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung Tahun 2022

2. Memilah/Menapis Isu (Metode APKL)

1. Belum optimalnya edukasi proning position pada

pasien suspek dan terkonfirmasi covid-19 di Ruang Covid Kemuning 2 RSUP Dr. Hasan

Sadikin Bandung Tahun 2022

2. Kurang optimalnya edukasi mengenai retriksi cairan

pada pasien suspek dan terkonfirmasi covid-19

dengan komorbid CKD di Ruang Covid Kemuning 2

RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung Tahun 2022

3. Kurang optimalnya pelaksanaan discharge planning

pada pasien terkonfirmasi covid-19 di Ruang Covid

Kemuning 2 RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung

Tahun 2022

Penetapan CoreIssue No ISU A P K L JUMLAH PRIORITAS
5 4 5 5 19 1
5 4 5 3 17 2
4 3 4 4 15 3

GAGASAN PEMECAHAN ISU

3. MENGANALISIS ISU

(Diagram Fish Bone)

Surroundings Systems

Adanya perbedaan

pendidikan, usia, dan

latar belakang/budaya

pasien sehingga

tingkat pemahaman

berbeda-beda

Keterbatasan kondisi pasien

yang terpasang monitor dan

tidak didampingi keluarga, tidak

memungkinkan edukasi dan

tatalaksana proning position

dilakukan mandiri oleh pasien

Beban kerja perawat melakukan edukasi dengan cara masuk bergiliran ke ruang covid, 1 perawat berbanding 5-6 pasien

Pelaksanaan SPO edukasi belum optimal

Belum optimalnya edukasi proning position pada pasien suspek dan

terkonfirmasi covid-19 di Ruang Covid

Kemuning 2

Tidak semua perawat dapat

memberikan edukasi dan

memahami teknik proning

position kepada pasien

Belum adanya

media / alat peraga

untuk edukasi

pasien

Suppliers Skills

4. Alternatif Penyelesaian

GAGASAN KREATIF PEMECAHAN ISU MEDIA EDUKASI
Lembar Balik Banner

Matriks Rancangan Aktualisasi

Matriks Rancangan Aktualisasi

Matriks Rancangan Aktualisasi

Matriks Rancangan Aktualisasi

Matriks Rancangan Aktualisasi

Matriks Rancangan Aktualisasi

Matriks Rancangan Aktualisasi

Matriks Rancangan Aktualisasi

Matriks Rancangan Aktualisasi

RENCANA JADWAL KEGIATAN

1. Rapat persiapan

dengan Kepala

Ruangan/Wakil Kepala

Ruangan/Pengawas

Ruanfan dan Bagian

Promkes RS

2. Pembuatan media edukasi

3. Uji Coba lembar balik

dan banner kepada

pasien dan perawat

4. Sosialisasi kepada perawat

5. Edukasi kepada pasien

No Kegiatan Juni Juli Agustus 4 1 2 3 4 1
6. Evaluasi Kegiatan

TERIMA KASIH

Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.