3 minute read
Lunch for My Husband, Sandwich yang Lahir dari Rasa Sayang Tulus
Bagi sebagian orang, situasi pandemi Covid-19 memberikan inspirasi peluang usaha. Demikian pula dengan Yori Atira dan Mawarid Rolansyah, Owner usaha
Lunch for My Husband. Berawal dari menyiapkan bekal sandwich untuk sang suami, Lunch for My Husband lahir pada Agustus 2020.
Advertisement
“Pada masa awal pandemi, saya menggunakan banyak waktu di rumah untuk lebih banyak memasak dan bereksperimen di dapur dengan resep-resep baru. Kami juga suka sekali berbagi masakan kami dengan mengirimkan ke keluarga dan teman. Dari sanalah terpikir untuk berbagi kehangatan dan kebahagiaan yang kami rasakan lebih luas lagi,” Yori Atira, Co-Founder dan Chef Owner Lunch for My Husband mengungkapkan kepada BARECA.
Yori menceritakan dirinya membutuhkan waktu yang cukup lama untuk memilih jenis makanan yang ingin dijual. Dan pada akhirnya ia memutuskan untuk menjual sandwich, berbasis dari bekal yang pernah dibuatnya dengan penuh rasa sayang yang tulus untuk sang Suami.
“Sandwich adalah salah satu makanan favorit kami terutama saat tavelling. Jadi semua ini juga mengingatkan kami pada momen-momen menyenangkan itu dan kami berharap sentimental value ini dapat dirasakan juga oleh pelanggan Lunch for My Husband,” Yori mengatakan.
Konsep Menu
Lunch for My Husband hanya menyajikan 1 menu dalam 1 waktu dan akan diganti setiap bulannya. Menumenu yang ada terinspirasi dari beragam cuisine dari berbagai macam negara. “Kami bereksperimen dengan berbagai macam elemen dari cuisine seperti sauces, pickles dan kondimen lainnya yang biasanya tidak disajikan di dalam sandwich namun kami merangkainya dalam bentuk sandwich,” Yori menjelaskan.
Menu sandwich yang ditawarkan oleh Lunch for My Husband berbeda dengan brand lainnya yang menjual produk sejenis. Untuk pemesanan melalui sistem preorder di DM Instagram dan semuanya di-pick up dari central kitchen Lunch for My Husband yang berlokasi di Rempoa, Tangerang Selatan.
Yori juga membangun relasi yang hangat dan personal dengan pelanggan, secara transparan menginformasikan kepada pelanggan bahan-bahan yang digunakan dan juga proses penggarapannya.
Kolaborasi Menu
Beberapa menu yang pernah hadir di Lunch for My Husband yaitu Adrian yang menggunakan ciabatta bread dengan perpaduan isi Mediterranean beef kofta, Tzatziki sauce, purple pickled onion, raw red onion, purple cabbage, coriander dan juga romaine lettuce. Ada juga Michael yang menggunakan brioche bread berisikan beef patty dengan American cheddar cheese dan bahan lainnya.
Mekong yaitu sandwich a la Asia dengan ciabatta bread yang berisikan Vietnamese charred chicken thighs, do chua, purple pickled onion, chicken liver dan lainnya.
Sandwich a la Korea yaitu Gong Yoo yang menggunakan gochujang sourdough dengan perpaduan bulgogi rib eye steak, gochujang sesame sauce, danmuji pickles, kimchi dan lainnya.
Lunch for My Husband juga kerap berkolaborasi dengan brand F&B lainnya seperti Woodpecker Coffee untuk menu Woody, menu best seller yaitu Haruki yang berkolaborasi dengan House of Shrimps, kolaborasi dengan Mood Jakarta untuk menu Gabriel & Enrique, kolaborasi dengan F Smoke Works untuk menu Mikkel dan juga Frank yang hasil kolaborasi dengan Common Grounds.
Bulan Juli dan awal Agustus lalu Lunch for My Husband menghadirkan Keona yang merupakan menu kolaborasi dengan HONU Poke & Matcha Bar. Keona merupakan sandwich yang menggunakan pain brioche bread yang diberi isian poke salmon and tuna, tobiko lemon aioli, purple cucumber pickles, takuan pickles, fried edamame, tempura crunch, wakame salad dan juga romaine lettuce
Sandwich Kaya Protein
Menurut Yori, sandwich kini mulai digemari oleh masyarakat Indonesia karena orang-orang sudah akrab dengan berbagai jenis roti. Sandwich dengan isiannya yang mengenyangkan dapat dinikmati saat breakfast maupun lunch.
Sandwich adalah makanan yang disajikan di antara 2 slice roti, mudah dimakan on the go with your hands
Classic sandwich biasanya menggunakan chacuterie meat sebagai protein dan diberi kondimen seperti saos dan keju. “Namun sandwich yang kami sajikan banyak menggunakan protein dan kondimen lainnya yang jarang ditemui di classic sandwich. Sandwich kami seperti piring makan siang dari berbagai macam cuisine yang disajikan di antara 2 slice roti yang dibuat oleh local bakers,” Yori menuturkan.
Qaseem
Pengemasan yang Aman
Setiap produk Lunch for My Husband dibalut ketat dan rapi dengan foil agar kualitas sandwich tetap terjaga. Kemudian dimasukkan ke dalam box yang di-seal dengan stiker, dimasukkan ke dalam plastik oxium dan diikat dengan cable ties untuk menghindari kontaminasi udara luar.
Sandwich sebaiknya segera dikonsumsi langsung, namun jika ingin menyimpannya di lemari pendingin disarankan dikonsumsi tidak lebih dari 2 hari. Saat akan dikonsumsi sebaiknya dipanaskan terlebih dahulu dengan oven atau air fryer, jangan dengan microwave karena akan membuat tekstur rotinya menjadi lembek.
Penulis : Linda Endyanto
Foto : Dokumentasi Lunch for My Husband