3 minute read

Liputan Khusus Kuliah Kerja Nyata (KKN) dalam Keterbatasan Ruang Gerak dan Sosial

Kuliah Kerja Nyata

dalam Keterbatasan Ruang Gerak dan Sosial

Advertisement

Oleh: Rezky DIna Indasari Foto: youtube.com

Kuliah Kerja Nyata (KKN) selalu identik dengan kegiatan lapangan, bagaimana jika diadakan secara daring?

Pandemi Covid-19 yang merebak sangat berdampak di seluruh aspek pendidikan tak terkecuali di tingkat perguruan tinggi. Berbeda dengan tahuntahun sebelumnya, tahun ini untuk pertama kalinya KKN diadakan secara daring (dalam jaringan). Mengingat keadaan yang sedang berada dalam masa pandemi mengharuskan hampir seluruh perguruan tinggi di Indonesia termasuk Universitas Hasanuddin (Unhas) melaksanakan KKN secara daring.

Seperti yang dilansir oleh rakyat.news, Kepala Pusat Pengelolaan KKN (P2KKN) Unhas, Muhammad Kurnia, melaporkan bahwa kegiatan KKN Tematik Covid-19 sebagai kontribusi langsung untuk membantu proram pemerintah dalam upaya penanganan dan pencegahan Covid-19. Kegiatan ini bekerja sama dengan BPJS (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan) Ketenagakerjaan Wilayah Sulawesi dan Maluku untuk menjamin keselamatan mahasiswa selama melakukan pengabdian. Kegiatan ini berlangsung mulai tanggal 8 Juli hingga 7 Agustus lalu.

“KKN kali ini diikuti oleh 3.245 mahasiswa, melibatkan dosen pendamping sebanyak 210 orang. Mahasiswa tersebut menempati seluruh provinsi di Sulsel dan 13 kabupaten/ kota di luar Sulawesi Selatan,” ujar Kurnia.

Pelepasan KKN Tematik Gel. 104 secara resmi dilakukan oleh Rektor Unhas Prof. Dwia Aries Tina Pulubuhu, MA. secara virtual pada tanggal 6 Juli lalu. Dalam sambutannya, Prof Dwia menyampaikan bahwa sejak krisis pandemi, terjadi dampak pada bidang kesehatan masyarakat dan meluas pada aspek sosial, ekonomi dan politik bangsa. Oleh karena itu, keterlibatansemua unsur dibutuhkan untuk bersamasama menyelesaikan permasalahan Covid-19 ini. “Pengabdian ini menjadi kontribusi nyata Perguruan Tinggi untuk masyarakat. Inilah saatnya kita memberi arti kepada bangsa melalui hal sederhana dengan memulai dari lingkungan sekitar. Kami harapkan mahasiswa bisa menjadi perpanjangan tangan Unhas untuk melakukan edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat dengan memberikan informasi lengkap terkait penanganan dan pencegahan Covid-19,” jelas Prof Dwia.

Pelepasan KKN Tematik Gel. 104 tersebut juga turut dihadiri oleh Gubernur Sulsel, Prof. Dr. Ir. H. Nurdin Abdullah, M.Agr. Beliau mengapresiasi kegiatan pengabdian ini. “Saat ini sinergitas dari semua pihak sangat dibutuhkan. KKN ini merupakan wujud kepedulian dan tugas pokok dalam melaksanakan tridarma Perguruan Tinggi, khususnya dalam aspek pengabdian masyarakat. Kami berharap, mahasiswa dapat mengimplementasikan skill dan ilmunya secara baik kepada masyarakat.” jelas Prof. Nurdin.

Selama ini KKN di Unhas mengharuskan mahasiswa untuk terjun langsung ke lapangan dan berbaur dengan warga. Namun di masa pandemi ini, seluruh mahasiswa KKN Tematik Covid-19 melakukan program kerja di wilayah domisili masing-masing. Akan tetapi, program kerja dan rencana kegiatan yang dilakukan berbasis daring dan semaksimal mungkin meminimalisir interaksi langsung secara fisik dengan warga. Tentu saja banyak sekali hambatan dan kesulitan yang dialami para peserta KKNTematik Covid-19 ini karena terbatasnya ruang gerak dan sosial dalam pelaksanannya. Andi Feninda Amalia, salah satu Mahasiswi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) bersama 22 rekannya melaksanakan KKN di Jalan Rappocini 5, Makassar, Sulawesi Selatan. Ninda melaksanakan program

Pelepasan KKN Gelombang 104 Universitas Hasanuddin yang diadakan via Zoom.

kerja dengan membuat branding UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah) seperti pembuatan logo dan konten di media sosial untuk proses pemasaran bagi warga-warga Rappocini 5 yang memiliki usaha dan penghasilannya terdampak Covid-19.

Dibalik keterbatasan ruang gerak dan sosial KKN daring, Ninda menambahkan bahwa ada sisi menguntungkan bagi seorang mahasiswi yang kuliah sambil bekerja seperti dirinya, yaitu lebih menghemat biaya, bisa tetap berjalan sembari melakukan hal lain dan segala pekerjaannya dapat ter-backup karena pelaksanaannya yang sepenuhnya secara daring.

Sedikit berbeda dengan Ninda, Fiorena Jieretno melaksanakan KKN di Kelurahan Manurunge, Kecamatan Tanete Riattang, Kabupaten Bone Sulawesi Selatan. Fio bersama 19 rekannyamembuat konten edukasi untuk remaja milenial yang dibagikan melalui instagram guna menyebarluaskan informasi mengenai pandemi Covid-19. Selain membuat konten edukasi, Fio juga melakukan program kerja berupa pembagian masker di sekitar rumahnya, terkhusus kepada para ojek online. Dia menganggap bahwa orang yang tidak bekerja lapangan saja pasti membutuhkan masker cadangan apalagi profesi seperti mereka yang tiap hari harus berada di luar rumah.

Mereka berdua sangat menyayangkan KKN diadakan secara daring. Selain tidak bisa berinteraksi langsung dengan warga, hambatan yang paling dirasakan keduanya yaitu program kerja yang harus berkaitan dengan Covid-19 membuatnya kesulitan dalam mencari konten untuk bahan informasi yang akan disebar, alhasil program kerja yang ada menjadi mainstream. Terakhir, Ninda dan Fio berharap semoga pandemi ini cepat berakhir, karena bukan hanya KKN saja yang menjadi tidak efektif, tetapi perkuliahan dan pembelajaran lainnya, bahkan perekonomian juga sangat terdampak.

This article is from: