3 minute read

Voxpop! Pembelajaran Secara Daring: Apa Saja Dampaknya?

Pembelajaran Secara Daring: Apa Saja Dampaknya?

Saat ini, semua negara di dunia sedang menghadapi pandemi Covid-19. Semua aktifitas dibatasi untuk mencegah penyebaran virus Corona, termasuk aktifitas pendidikan. Di Indonesia, Proses belajar mengajar kini dilakukan secara daring. Hal tersebut memiliki dampak tersendiri dalam dunia pendidikan indonesia.

Advertisement

Nur Efendi Darming (Mawapres Unhas 2020)

Kuliah daring meiliki sisi positif dan negatif. Dampak positifnya, generasi muda lebih melek akan teknologi karna kedepannya kita akan bersaing dengan kecanggihan robot robot dalam pengambilan keputusan juga pekerjaan yang ada pada lingkungan manusia, sebagai dampak dari perkembangan revolusi industri. namun belajar daring ini memberikan tantangan bagi masyarakat yang berada di pelosok daerah dengan keterbatasan jaringan. Tak hanya itu dampak negatif terdapat pada perilaku maysarakat dimana rasa kepedulian mereka terhadap satu sama lain akan hilang, jika saat ini mereka dibentuk menjadi karakter yang tidak untuk berinteraksi sosial secara lansung. Harapan saya semoga kita terus bisa berfikir positif mencari kesempatan yang ada agar bisa lebih baik kedepannya walaupun dengan kebaruan sistem pembelajaran ini. Semoga sistem pendidikan di Indonesia menjadi lebih baik dan generasi Indonesia tumbuh menjadi generasi yang berkualitas. ”

Mungkin ada beberapa hal yang perlu dibenahi secara kongkritnya dalam proses pembelajaran, semisal pada video conference dosen hanya sekedar memaparkan materi atau mungkin mahasiswa yang hanya sekedar mendengarkan materi. Hal tersebut bisa dikemas lagi menjadi lebih interaktif seperti adanya game di tengah pembelajaran agar atensi para peserta didik terjaga . Akses juga perlu di benahi dimana banyak peserta didik yang terkendala jaringan. Ada budaya positif yang di dapat dengan metode pembelajaran begini.Akhirnya mahasiswa di tuntut untuk bisa independent , inisiatif mencari pembelajaran sendiri. Mahasiswa lebih bisa pro aktif mencari metode metode yang bisa membantu dalam proses pembelajaran.

Annisa Apriliani (Most Inspiring Unhas 2020)

Untuk situasi seperti saat ini, belajar secara daring memang pilihan yang tepat. Dimana sampai sekarang kasus positif virus Corona masih terus meningkat. Namun memang banyak kendala yang dihadapi dalam proses belajar daring ini , seperti anak –anak yang malas belajar serta menambah biaya. Tapi setidaknya kita sebagai orang tua merasa aman, anak –anak masih bisa terpantau. Untuk menghilangkan kejenuhan anakanak selama belajar secara daring ini, saya membuat kegiatan bervariasi, kegiatan tersebut juga membuat anak-anak nyaman tinggal di rumah juga menambah kedekatan antara orang tua dengan anak ”

Hajeraini (Orang Tua Siswa)

Afdal Asmin S.Pd (Guru SDN 269 Salugalote Kab.Luwu)

Belajar daring itu sebenarnya kurang efektif , dimana siswa mendapatkan beban belajar yang terlalu tinggi, karena kebanyakan guru hanya memberikan tugas dengan penjelasan yang singkat. Sistem pembelajaran daring pun sulit untuk mengajarkan pendidikan karakter kepada siswa sehingga nilai tentang penanaman karakter siswa berkurang. Di sisi lain pembelajaran daring membutuhkan biaya lebih untuk pembelian kuota sehingga peserta didik yang memiliki taraf ekonomi rendah akan kesulitan. Ada dampak positif yang diperoleh dari belajar daring ini, peserta didik lebih menguasai Ilmu Teknologi (IT) karena pembiasaan menggunakan aplikasi belajar. Jika benar-benar dimanfaatkan dan dilaksanakn dengan baik oleh tenaga pendidik maupun peserta didik belajar daring ini efektif. Namun pada kenyataanya ini justru menjadi sebuah metode belajar yang dibuat santai dan terkesan memberatkan satu pihak.

Menurut saya pembelajaran daring seperti ini kurang efektif , karena tidak adanya interaksi secara lansung dan dapat mempengaruhi tingkat kecerdasan. Tidak semua guru menjelaskan materi, ada yang hanya memberikan tugas, dimana siswa akan sulit mengerti tanpa penjelasan dari guru secara intensif. Belum lagi terkendala masalah jaringan. ”

Aisyah Amalia Hasan (Duta Forum Anak Palopo/ Siswi SMAN 3 Palopo)

This article is from: