Bestari edisi 342 februari 2017

Page 1

No. 342/TH.XXX/Februari/2017

Edisi Wisuda

ISSN:0215-206X

STT:SK Menpen No.1147/SK/Ditjen PPG/STT/1987 Tgl.27 Oktober 1987

Ke-83 Periode I

Alternatif Studi Lanjut bagi

Fresh Graduate Hal. 8

Hal. Hal.99

Dinamisasi Bahasa Arab dalam Pendidikan

Kobarkan Semangat Wirausaha

Hal. Hal.161617- 17 Ragam Pesona Coban Talun


2

No. 342/TH.XXX/Februari/2017

Jendela

BESTARI

SALAM REDAKSI

Inspirasi dan Inspirasi

Alhamdulillah, tidak lupa kata syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT. Berkat kekuasaan-Nya kami dapat mengolah dan menyajikan berita-berita terbaik untuk pembaca sekalian di edisi wisuda bulan Februari 2017 ini. Sebelum masuk ke rubrikasi, kami informasikan bahwa Bestari akan mengadakan Diklat Jurnalistik dan Open Recruitment Bestari 2017 di mana pendaftaran mulai dibuka tanggal 27 Februari. Informasi lebih lanjut langsung datang ke Sekretariat Bestari Student Center lt. 1,5 atau dapat mengikuti akun instagram @bestariumm. Kami ucapkan pula selamat kepada seluruh wisudawan dan wisudawati UMM periode I ini. UMM terus berbenah dan terus menghadirkan hal-hal baru. Menyambut Asean Community 2020, UMM kini me­ miliki Pusat Studi Asean yang sudah dirikan sejak tahun 2016 lalu. PSA adalah bentuk kerja sama UMM dengan Kementrian Luar Negeri RI sekaligus sebagai pemerkuat citra UMM dalam bidang internasionalisasi. Apa latar belakang didirikannya PSA, apa saja tujuannya, serta sejauh mana progress yang ditempuh, dapat pembaca temu­kan laporannya di rubrik Serambi Kampus halaman 3. Menjadi wirausahawan adalah salah satu pilihan yang dapat dilakukan oleh fresh graduate. Sudah banyak contoh sukses lulusan yang mengeyam dunia wirausaha. Kisah inspi­ratif yang selalu ditawarkan di rubrik Sketsa, kali ini me­ngangkat kisah dua alumni UMM yang kini menjadi wirausahawan muda yakni Moh. Zakki dan Paramita Aditya Putri. Moh. Zakki adalah salah satu alumni FH UMM yang ber­wirausaha dengan konsep waralaba. Usaha waralaba Pikopi miliknya kini tersebar di seluruh Indonesia dengan lebih dari 70 gerai. Berbeda dengan Moh. Zakki, Paramita mem­buka peluang usahanya dengan mendirikan kafe. Rezzen Cafe and Bakery adalah buah hasil kerja keras alumni FEB UMM itu. Kisah mereka dapat dibaca di halaman 9. Banyak hal yang dapat dilakukan fresh graduate, mulai dari melamar pekerjaan, membuka wirausaha sendiri, atau mel­anjutkan studi. Khusus edisi wisuda kali ini, kami me­nya­ jikan informasi mengenai ragam peluang beasiswa pasca­sar­ jana termasuk bagaimana mendapatkan beasiswa, hingga tips dan trik menempuh kuliah di luar negeri. Berita ter­­sebut dapat dibaca di rubrik Laporan Utama pada halaman 12 dan 13. Destinasi wisata Malang Raya memang tak ada habisnya. Untuk memanjakan mata seraya menikmati keindahan alam, kami menghadirkan Coban Talun yang kini sedang hits di sosial media. Karena letaknya yang tidak terlalu jauh dari Kota Batu, Coban Talun menjadi salah satu pilihan tepat bagi keluarga wisudawan yang ingin berlibur sejenak usai mengikuti prosesi wisuda. Selain keindahan alam, ke­unikan lainnya juga dapat pembaca temukan di rubrik Pernik halaman 16 dan 17. Redaktur Pelaksana dapur redaksi

alissa/Bestari

Siap: Kru Bestari sedang menyelesaikan koran edisi wisuda 342.

Sakral: Mahasiswa UMM telah disematkan gelar sarjana.

Cover Design : Yanuar Dwi Wahyu Ambara Foto Cover : Diego Fudin Permadi Putra

Seribu Jalan Menuju Beasiswa Banyak orang memimpikan men­ dapatkan beasiswa untuk studi lanjut. Sebagian orang menganggap beasiswa adalah prestis dan pengakuan. Sementara yang lain memandang sebagai keberuntungan. Prestis karena meraih beasiswa sebagai pencapaian. Umumnya, jumlah pelamar beasiswa jauh melampaui daya tampung yang disediakan. Saat beasiswa berhasil diperoleh, yang bermakna pengakuan atas kualitas diri. Beasiswa bermakna keberuntungan, karena studi di perguruan tinggi, terlebih di luar negeri, adalah hal yang sangat mahal. Harga paling murah untuk studi master di Australia atau Eropa adalah kurang lebih satu miliar. Angka itu, tentu akan menjadi tiga atau empat kali lipat untuk harga seorang doktor. Seorang anak petani dari desa, yang ayahnya berpenghasilan pas-pasan, mustahil bisa memerolehnya. Inilah makna beasiswa sebagai sebuah keberuntungan. Tidak ada cara instan untuk mendapatkan beasiswa. Prasyarat paling awal adalah mimpi. Mimpi sepertinya barang remeh dan sederhana. Namun, nyatanya tak semua orang berani bermimpi. Ya, karena barangsiapa berani bermimpi, maka ia harus mampu dan mau merawat mimpinya itu. Mimpi yang dirawat, akan terus hidup dan tumbuh subur. Mimpi yang hidup dan tumbuh subur akan memberikan keberhasilan. Maknanya, jangan bermimpi, jika tidak mampu merawat mimpi itu. Mimpi berhubungan erat dengan optimisme. Maka setelah mimpi mampu ditumbuhkan dan dirawat, perkuat usaha mewujudkan mimpi. Jika bermimpi mendapatkan beasiswa, maka mengidentifikasi sejumlah usaha yang akan mengarahkan ke

sana. Tidak semua beasiswa sama, baik menyangkut tata cara pelamaran, bentuk beasiswa, syarat maupun aspek lainnya. Maka teliti dalam menghimpun info. Misalnya, sebuah skema beasiswa di negara A, mengharuskan seorang pelamar memenuhi kriteria bahasa dengan angka yang rata-rata. Namun beasiswa di negara yang lain mematok standar bahasa yang cukup tinggi. Perlu kejelian membaca bentuk beasiswa yang ditawarkan. Sebuah skema beasiswa bisa saja menanggung semua kebutuhan studi, biaya studi, biaya hidup, biaya buku, biaya penelitian, bahkan hingga biaya laptop. Namun sangat sering terjadi, beasiswa hanya menanggung hal-hal tertentu saja. Belajar di luar negeri harus menguasai bahasa negara yang dituju. Faktor bahasa adalah salah satu syarat utama. Tidak ada beasiswa di dunia yang tidak mempersyaratkan kemampuan berbahasa. Umumnya, bahasa Inggris yang utama, namun tidak sedikit beasiswa bahasa lain. Jika Anda ingin belajar di Turki, misalnya, maka menguasai bahasa Inggris saja tidak cukup. Pada awalnya memang bahasa Inggris sebagai bekal awal. Tetapi dalam pergaulan di Turki, mutlak harus menguasai bahasanya. Maka mereka yang memeroleh beasiswa di Turki, harus menempuh pelajaran bahasa Turki terlebih dahulu. Demikian pula, jika ingin memperoleh beasiswa di negara yang berbahasa Arab, harus menguasai bahasa tersebut. Kuasailah masyarakat, dengan terlebih dahulu menguasai bahasanya. Namun, semua bekal dan syarat menjadi tak bermakna bila tidak mencoba. Jika merasa bekal telah cukup mulai mencoba untuk melamar. Jangan melamar hanya satu jenis beasiswa, jika

ingin peluang berhasil terbuka lebih luas. Bagi yang belajar menulis ada tiga hal yang dilakukan: menulis, menulis, dan menulis. Demikian pula dengan beasiswa, jika ingin memperoleh beasiswa, maka harus melamar, melamar dan melamar. Hanya berhenti ketika lamaran menuai hasil. Ada juga hal yang tidak kalah penting yakni mengaca pada keberhasilan orang lain. Mengaca kisah sukses bisa menumbuhkan semangat perjuangan. Namun, jangan hanya berhenti di kisah sukses, karena tidak akan mampu menghayati perjuangan seseorang dalam mencapai titik keberhasilan. Ibarat memandang puncak gunung. Puncak gunung dari kejauhan tampak sangat indah. Seolaholah puncak itu bisa digapai dengan tangan. Namun, bila kita langkahkan kaki menuju puncak gunung yang nampak cantik itu, maka ada banyak fakta mengagetkan sepanjang perjalanan. Rupanya jalan menuju puncak gunung itu tak landai. Likuliku jalan yang naik turun menyambut. Belum lagi jurang dan ngarai yang menganga di sekitar laluan yang kita lewati. Begitulah keberhasilan, indah dipandang dari kejauhan, namun penuh perjuangan dan romantika jika dijalani. Kombinasi dari semua hal yang telah disebutkan tersebut mampu membawa orang kepada keberhasilan memperoleh beasiswa. Oleh karena itu, tanamkan asa dan kembangkan mimpi. Sembari meyakini bahwa banyak jalan menuju beasiswa. Pradana Boy ZTF Kepala Pusat Studi Islam dan Filsafat

Penanggungjawab: Fauzan. Pengarah: Syamsul Arifin, Nazarudin Malik. Pemimpin Redaksi: Sidik Sunaryo. Wakil Pemimpin Redaksi: Nurudin. Pemimpin Usaha: Agus Santoso. Sidang Redaksi: Santi Prastiyowati, Cekli Setya Pratiwi, Moch. Wakid, Warsono, Hany Handajani, Azhar Muttaqin, M. Salis Yuniardi, Nur Alif M, Djoni Djunaedi, Indah Dwi Pratiwi. Redaktur Pelaksana: Dani Dwi Anggraeni, Oktavia Suryani, Maulyadi Salasanto, Izna Nur Rahmah, Putri Wahyu Alfianti. Staf Redaksi/Reporter: Albert Nurfatah, Avit Vidya Ningsih, Euis Dhenok Saputri, Khusnul Khotimah, Miftha Yuliana, Nata Hendriati, Unun Fifin Safitry, Walda Okvi Juliana N., Yolanda Dini Noersandy S. Setting Lay-Out/Desain Grafis & Karikatur: Yanuar Dwi Wahyu A., Faris Ghozi Ghaisani, Hassanawildan Ahmad Zain, Medina Nurainsy. Tata Usaha/Sirkulasi: Siswanto.

BESTARI

Redaksi menerima tulisan para akademisi mahasiswa dan praktisi melalui karya tulis secara bebas dan kreatif. Tulisan tidak selalu mencerminkan pendapat redaksi. Tulisan yang dimuat akan mendapatkan imbalan. Redaksi berhak menyunting tulisan yang akan dimuat tanpa mengubah isi. Pengiriman tulisan paling lambat tanggal 10 tiap bulan. Iklan baris Rp.5000/brs, maksimal 5 baris. Iklan Kolom: minimal 1/16 halaman Rp. 155.000 (bw). Ukuran lain, silahkan datang ke Kantor Redaksi Bestari. Isi di luar tanggung jawab percetakan. Biaya ganti cetak Rp. 1.750/eks.

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

ISSN:0215-206X

STT:SK Menpen No.1147/SK/Ditjen PPG/STT/1987 Tgl.27 Oktober 1987

Gedung Student Center Lt. 1 Kampus III UMM, Jl. Raya Tlogomas 246 Malang Telp. (0341) 464318 Psw. 199 Fax. (0341) 464320 e-mail: redaktur_bestari@yahoo.com, instagram: @bestariumm


BESTARI

No. 342/TH.XXX/Februari/2017

Serambi kampus

3

Menyongsong ASEAN Community, UMM Dirikan Pusat Studi ASEAN (PSA) Berdiri sejak 2016 lalu, Pusat Studi ASEAN (PSA) terbilang sebagai pusat studi yang masih baru. Sebagai salah satu program baru di UMM, PSA memiliki berbagai rencana yang matang untuk perkembangannya kedepan dalam menghadapi masalah di ASEAN. Salah satu bentuknya untuk mendongkrak kemajuan PSA yaitu melalui kerja sama yang menggandeng Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) RI. Dirikan PSA, UMM Gandeng Kemenlu Vina Salviana Darvina Soedarwo selaku Wakil Direktur I Bidang Penelitian Direktorat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (DPPM) UMM menjelaskan, PSA awalnya berdiri atas tawaran dari Kemenlu RI kepada beberapa universitas di Indonesia untuk men­dirikan sebuah pusat studi yang mengkaji lingkup ASEAN. Di Kota Malang, UMM dipilih menjadi salah satu perguruan tinggi untuk mendirikan PSA. DPPM sendiri merupakan pusat koordinasi beberapa studi di UMM sehingga PSA langsung berada di bawah koordinasi DPPM. “PSA nantinya akan mengadakan seminar, workshop dan penelitian mengenai hubungan ASEAN, namun tidak hanya sebatas mengenai hubungan internasional saja tetapi juga mengenai ekonomi dan hukum Internasional ASEAN,” jelas dosen Program Studi (Prodi) Sosiologi itu. Lanjutnya, Vina mengakui cikal bakal PSA berdiri juga atas adanya minat besar dari dosen-dosen Ilmu Hubungan Internasional (HI) UMM terhadap kajian-kajian ASEAN. Kajian-kajian mengenai studi ini telah ada sejak lama seperti di laboratorium dan jurusan HI sehingga dosen-dosen ingin mengembangkan pusat studi ini menjadi lebih luas dan melibatkan beberapa fakultas lainnya di UMM. “Dosen-dosen HI sering mengikuti workshop Internasional sehingga mereka cukup dikenal secara luas, pihak Kemenlu pun sepakat menawarkan kerjasama. Jika men­ dirikan pusat studi tersebut hanya lingkup seperti laboratorium ataupun jurusan terlalu sempit

maka dosen HI pun mengangkatnya ke tingkat universitas dan di bawah DPPM,” jelasnya.

PSA UMM Selalu Upayakan Peningkatan Kualitas Gonda Yumitro selaku Kepala Prodi (Kaprodi) HI mengatakan, Pusat Studi ASEAN merupakan produk kerja sama yang sudah lama dengan Kemenlu RI. Sebelumnya sudah ada beberapa kerjasama baik dalam pe­nelitian maupun seminar. Selain itu, ada juga pelaksanaan seminar dan pelatihan yang mendatangkan pemateri langsung dari Kemenlu dan berbagai kegiatan sosialisasi program dari Kemenlu yang diadakan di UMM. “Dari berbagai bentuk kerjasama tersebut di­harapkan PSA UMM akan terus me­ningkat kualitasnya,” tutur pria yang menyelesaikan studi Magister di Jamia Millia Islamia. Pria yang pernah menjabat sebagai Kepala Laboratorium Prodi HI itu menuturkan, ada tiga pilar kekuasaan ASEAN yang tidak bisa dipisahkan satu dengan lainnya. Ketiga pilar tersebut yaitu Sosial Budaya, Ekonomi, dan Keamanan Politik. Namun, di UMM me­miliki fokus pada kajian sosial budaya. Beberapa bentuk kegiatan sudah mulai dilakukan dalam bidang sosial budaya misalnya, inter­aksi warga yang semakin intens, ter­ masuk kebijakan politik untuk kunjungan bebas visa selama 30 hari ke masing-masing Negara ASEAN. “Dari kegiatan tersebut mem­berikan implikasi atau dam­ pak sosial budaya dan ekonomi yang signifikan,” ungkap pria yang me­nyelesaikan studi Magister di Annamalai University. Pria yang pernah memperoleh

KSKLUSIF

dok. Pribadi

penghargaan One Month Research di Trento University Italy tersebut mengatakan, untuk kedepannya PSA secara detail masih mendiskusikan lebih lanjut program apa saja yang akan dilaksanakan, yang jelas PSA UMM akan melakukan berbagai kegiatan penelitian, desiminasi hasil dan pengabdian kepada masyarakat. “Dengan adanya PSA diharapkan semua warga UMM bisa merasakan maanfaat dan mempunyai ke­ter­ tari­kan terhadap kajian ASEAN sehingga bisa berpartisipasi dalam pengembangan PSA UMM,” tutur pria yang meraih penghargaan First Winner Ambassador Award for Excellence yang diberikan oleh Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) India. Optimalkan Semua Pihak, Wujudkan Cita-cita PSA UMM Dyah Estu Kurniawati, salah satu anggota Tim HI yang meng­ inisiasi pendirian PSA UMM me­ nga­takan bahwa pembentukan PSA

merupakan salah satu upaya mem­ persiapkan masyarakat Indonesia terutama Kota Malang agar siap meng­hadapi ASEAN Community. Indonesia adalah salah satu negara yang dikaruniai banyak peluang dan optimis mampu bersaing dengan negara ASEAN lainnya. Menyadari bahwa negara-negara di dunia sedang berada dalam era terbuka, maka dari itu kerjasama dan kontribusi semua pihak sangat dibutuhkan. “Nantinya dalam pe­ lak­sanaan baik penelitian, pe­ngab­ dian maupun advokasi, PSA UMM akan melibatkan berbagai pihak, di­antaranya Pemerintah Daerah (Pemda) Kota Malang, seluruh masyarakat, swasta, dan lainnya,” jelasnya. Membangun Kesadaran Masyarakat Indonesia terhadap ASEAN Sementara itu, Kepala Laboratorium HI Ruli Inayah Ramadhoan menjelaskan, Malang Asean Youth

Community (Maycomm) yang terdiri dari dosen dan mahasiswa UMM adalah “embrio” pembentukan PSA. Harapannya, melalui PSA dapat mengenalkan ASEAN kepada mas­­­­ yarakat. Masyarakat tidak lagi hanya melihat Indonesia sebagai sebuah negara yang terletak di Benua Asia, namun telah menjadi bagian sebuah komunitas ASEAN dan tidak ada lagi rasa perbedaan dan sentimen terhadap negara lain khususnya negara-negara yang ter­ ga­bung dengan ASEAN. “Kita bisa ambil contoh yang paling nyata adalah adanya rasa sentimen antara masyarakat Indonesia dengan Malaysia, nah ini juga menjadi tugas kita agar menghilangkan rasa perbedaan ini dan bersatu men­ jadi komunitas ASEAN. Selain itu di­harapkan skill dan kompetensi masyarakat Indonesia lebih me­ ning­kat agar tidak tergusur oleh negara lain,” jelasnya. ald/ med/m_zal

UMM Luncurkan Pusat Studi ASEAN

Universitas Muhammadiyah Malang secara resmi mendirikan Pusat Studi ASEAN (PSA) sejak tahun 2016, PSA UMM merupakan bentuk perpanjangan tangan Kementrian Luar Negeri (Kemenlu) RI khususnya dalam persiapan menuju ASEAN Community 2020. UMM adalah satu dari 34 universitas di Indonesia yang dipercaya untuk mendirikan PSA. Lalu bagaimana perjalanan PSA dari awal didirikan hingga prospek kedepannya? Berikut hasil wawancara reporter Bestari Ahmad Syamsu Rizal dengan Syamsul Arifin selaku Wakil Rektor (WR) I UMM. Apa yang menjadi latar Belakang terbentuknya PSA? Satu tahun terakhir ini UMM akan memperkuat citra dirinya dalam bidang internasionalisasi. Internasionalisasi yang dimaksud ialah agar UMM memperoleh pe­­ngakuan dari institusi inter­ nasional, jadi bukan hanya dari lokal, regional dan nasional. Salah satu upaya untuk me­wujud­ kan hal tersebut adalah dengan men­dirikan PSA yang difasilitasi langsung oleh Kemenlu RI. Dengan di­diri­kan­­nya PSA ini, UMM memiliki ke­ung­gulan yang lebih dalam bidang kajian-kajian ter­hadap kawas­­an ASEAN dan sekitarnya, karena me­narik untuk di­kaji, apa lagi Indonesia sudah memasuki Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA).

Sosialisasi: Pihak Pusat Studi Asean (PSA) UMM saat melakukan sosialisasi masyarakat ASEAN di SMA Diponegoro Tumpang. Sosialisasi ini merupakan salah satu realisasi dari program PSA untuk memasyarakatkan ASEAN.

Keunggulan apa saja yang membuat Kemenlu percaya mendirikan PSA di UMM? Keunggulan yang pertama, UMM termasuk salah satu kampus yang mempunyai reputasi tinggi. Sehingga, Kemenlu menganggap UMM perlu digandeng dan diajak bekerja sama untuk pendirian PSA. Ke­­unggulan yang kedua, UMM me­ miliki Program Studi (Prodi) Ilmu Hubung­an Internasional (HI) yang harus memililki fokus kajian-kajian di­ level internasional, tetapi yang tetap berhubungan dengan isu-isu di nasional. Persoalan tersebut seperti permasalahan MEA yaitu per­soal­ an yang memiliki dampak kepada kawasan Asia Indonesia, se­perti peristiwa Tiongkok terkait isu Laut Cina Selatan, seharusnya isu-isu

seperti ini “digarap” secara serius oleh PSA UMM.

Apa saja jenis kerja sama yang menunjang kemajuan PSA? Sudah banyak sekali kerja sama yang dilaksanakan UMM untuk me­nunjang kemajuan PSA dengan lembaga-lembaga dari luar, baik itu Perguruan Tinggi maupun non Per­guruan Tinggi, Misal UMM sudah mem­peroleh kepercayaan untuk men­dapatkan beasiswa Kerja sama Negara Berkembang (KNB). Jadi ada be­berapa negara berkembang dari kawas­an Asia yang masuk ke UMM, se­hingga sangat berkaitan antara PSA dengan kerja sama-kerja sama ter­ sebut untuk memperkokoh ke­ber­adaan PSA.

Apa visi dan misi dari PSA? Visi dan misi utama dari PSA UMM ialah untuk menjadi pusat studi yang unggul dalam berbagai bi­dang seperti pengembangan ka­jian, penelitian dan kerjasama di­ kawas­an ASEAN.

Peran dari pihak mana saja yang dibutuhkan untuk mewujudkan visi dan misi PSA? Peran yang paling pokok untuk mewujudkan visi dan misi tersebut yaitu harus membangun dari dalam da­hulu, baik dari infrastruktur dan sumberdaya manusia yang se­ nantiasa harus diperkuat, dengan begitu UMM bisa m e ­n g e m ­ b a n g ­k a n

kerjasama dengan pihak lain diluar. Jika un­sur pokok di dalamnya sudah bagus dan professional, secara otomatis mampu me­yakin­ kan pihak-pihak dari luar agar mau bekerjasama dengan PSA. Pendirian PSA ini juga sangat penting sebagai pusat pem­belajar­ an baik mahasiswa HI khususnya dan mahasiswa jurusan lain yang ter­tarik ingin bergabung dengan PSA. Bagaimana prospek PSA untuk kedepannya? Saya mengharapkan dengan berdirinya PSA, dapat me­ngem­bang­kan kajian-kajian, riset dan publikasi serta kerja­ sama terhadap kawas­ an di ASEAN serta mem­buahkan hasil untuk memperkuat h u b u n g a n internasional di UMM.

Syamsul Arifin alissa/Bestari


4

suara kampus

Loyalitas Tanpa Batas, Siap Bersaing di PIMNAS

alissa/Bestari

Menjelaskan: Salah satu pemateri dalam workshop PKM bagi Dosen yang sedang memberikan materi terkait mengurangi kesalahan yang tidak perlu pada pengajuan proposal PKM.

Tim Pembina Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) menggelar workshop PKM 2017 yang ber­ta­ juk “Strategi Lolos Pen­ danaan dan Berprestasi di Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (Pimnas)” (1/2). Acara itu menghadirkan Henik Sukorini, Cekli Setya Pratiwi, Untung Suroso, dan Nur Widodo sebagai pe­ma­ te­ri. Workshop yang ber­ lang­sung di Ruang Sidang Senat itu dihadiri oleh 73 pe­serta yang terdiri dari tim penalaran fakultas atau jurusan se-UMM. Henik dalam materinya menyam­paikan, untuk bisa sukses dan dapat lolos Pimnas, yang terpenting ada­ lah mengurangi kesalahan,

ter­utama kesalahan kecil yang seharusnya tidak perlu. Se­­ringkali terjadi kesalahan ad­­ministrasi seperti lupa stem­­pel dan tanda tangan, ke­­salahan format penulisan, sa­lah skema PKM, lupa tahun, dan sebagainya. “Kadang kita tidak memperhatikan ke­sa­ la­han kecil, sehingga ketika PKM yang dibuat sebenarnya bagus secara ide jadi harus ter­sisih hanya karena ke­sa­la­ han kecil,” jelasnya. Untung mengungkapkan, ada tiga aspek umum yang men­ja­di perhatian. Ketiga aspek itu antara lain aspek kua­li­tas, originalitas, ser­ta asas ke­­la­yakan dan ke­cu­ kupan. “Yang terpenting ada­ lah ba­­­gai­mana kita punya ke­­ung­­gulan kompetitif untuk

bi­sa bersaing di Pimnas,” te­ gasnya. Ada tiga kunci kerja PKM me­nurut Nur Widodo untuk lo­los Pimnas yakni pertama, institusi yang ber­­peran me­ ning­katkan kua­litas PKM ma­ ha­siswa. Kedua, mahasiswa yang harus selalu diberi mo­ ti­­va­si dan meningkatkan kre­ a­­ti­vitasnya. Ketiga, dosen pem­­­bimbing yang memiliki ke­­­­mauan, dedikasi, dan selalu mem­­­bagikan pengetahuan ke­­pada mahasiswa. “Per­te­ mu­an se­perti ini pen­ting un­ tuk mengu­las penge­ta­hu­an ten­­­tang PKM, dedikasi, dan lo­­­yalitas tanpa batas harus di­ mi­­liki sehingga bisa men­capai kuantitas dan kualitas yang baik untuk bisa lolos Pimnas,” tuturnya. nul

No. 342/TH.XXX/Februari/2017

BESTARI

Siapkan Mental dan Teknik Hadapi Dunia Kerja

Bertempat di Aula BAU, Program Studi (Prodi) Akun­ tansi UMM mem­be­rikan pem­ bekalan untuk memasuki dunia kerja kepada sejumlah calon wisudawannya (13/2). Acara dengan tema “Men­jadi Akuntan Pro­­fesional, Berkarakter, dan Bermartabat” itu meng­­­undang Manajer Pengem­bangan Bisnis PT Central Capital Future Syariah Sumby se­bagai pem­ bicara. Syariah menyampaikan, per­­­ma­salahan di dunia kerja ber­beda dengan per­­masalahan di bangku per­­kuliahan. Masalah yang dihadapi nantinya akan berpengaruh pada pen­capaian karir se­orang pe­kerja. Baginya, mem­­per­siap­­kan mental sebe­ lum masuk ke dalam dunia ker­ja adalah hal yang pantas di­ la­­kukan untuk menjawab tan­ tangan di dunia kerja.

Sambungnya, kesiapan se­seorang dalam menghadapi du­nia kerja dapat dilihat da­­ lam proses wawancara. Sa­­lah satu tahapan tes pe­ne­­­rimaan pekerjaan itu, mem­buat ka­ rakter dan ke­mam­­puan se­ se­orang dapat di­­ketahui. Pe­ngetahuan ten­tang kiat wa­­­wancara sangat di­bu­tuh­­ kan bagi calon pe­lamar. Oleh karena itu, per­siapan dalam bentuk pe­la­tihan akan men­ ja­di modal positif dalam me­ masuki dunia kerja. Sambung alumni Instutut Teknologi Nasional itu, rang­ kaian pem­bekalan bagi ca­lon wi­sudawan di lingkup Prodi Akuntansi itu harus mem­be­ ri­kan dampak positif dengan men­jadi seorang akuntan yang ber­karakter dan bermental kuat. Ke­siapan seseorang da­­ lam meng­hadapi dunia kerja

nampaknya telah di­­si­ap­ kan sejak jauh hari. Na­­mun pelatihan menga­rahkan pa­da persiapan teknis dalam meng­ atasi tantangan di du­nia kerja. “Memang, se­cara mental sudah harus siap da­lam memasuki dunia kerja,” ucap­nya. Kepala Prodi Akuntansi Siti Zubaidah meng­ha­rap­ kan sebuah lu­lus­an dengan integritas tinggi. Peng­ apli­kasian sifat-sifat Nabi Muhammad SAW. mampu meng­hasilkan seorang akun­tan yang berkarakter dan kompeten dalam men­ ja­­­lankan amanahnya. “Per­­­­lu­nya sebuah proses pem­­­belajaran dengan mem­ be­rikan muatan nilai-nilai Islam untuk mencetak lu­lus­­ an berkarakter,” ujar Alumni Magister Manajemen UMM itu. m_lik

Laboratorium Tarbiyah Gelar Workshop K-13

DPPM Ajak Dosen Berdayakan IbM dan KKN-PPM

diego/Bestari

Antusias: Soleh Subagja Instruktur Nasional K-13 memberi materi kepada mahsiswa tarbiyah dalam acara workshop pra-ppl 2017.

alissa/Bestari

Pemateri: M. Irfan (tengah) saat menyampaikan materi tentang IbM pada Workshop IbM dan KKN-PPM yang diselenggarakan oleh DPPM UMM di aula BAU.

Direktorat Penelitian dan Peng­abdian Masyarakat (DPPM) UMM me­la­kukan so­ sialisasi Pro­gram Ilmu Penge­ tahuan dan Teknologi (Iptek) bagi Ma­syarakat (IbM) serta Kuliah Kerja Nyata Penelitian dan Pengabdian Ma­syarakat (KKN-PPM) kepada se­jumlah ja­jaran dosen UMM (2/2). Tujuannya yaitu mendorong dosen dalam mem­ber­­ dayakan dan me­­manfaatkan pe­luang pengabdian dalam program IbM dan KKN-PPM. Acara yang bertema “So­sia­ lisasi Program IbM dan KKNPPM Tahun 2017” itu ber­ lang­sung di Aula Bau. Direktur DPPM UMM Sujono men­je­­laskan pen­ting­ nya pe­­nelitian bagi se­orang tenaga pen­didik dilingkup pen­­­didikan tinggi. Proyek aka­demis akan membantu ke­hi­dupan masyarakat

dalam menjalankan ak­ti­fi­ tas­nya. Ma­sya­rakat tentu meng­­ha­rapkan peran serta akademisi dalam me­­ mecahkan per­soalan-per­ soalan yang sering terjadi di se­kitarnya. Menurutya, se­ orang akademisi tidak hanya berkontribusi dalam kegiatan be­lajar mengajar tetapi harus berkiprah juga dalam penelitian dan pengabdian pada masyarakat. “Dosen di­ katakan profesional jika telah melakukan Tridharma per­ guruan tinggi,” ujarnya. Lanjutnya, program IbM dan KKN-PPM merupakan peluang bagi para dosen untuk berkontribusi di masyarakat dalam penerapan hasil penelitiannya. Modal penting dalam pengabdian eksternal adalah pengalaman pada program-program peng­abdian internal yang

diadakan dalam ling­kup kampus. Semua ja­jaran dosen profesional di­ha­rap­ kan untuk mengabdi, bukan hanya mengajar. Wakil Dekan (WD) II Fakultas Pertanian Peternakan (FPP) Lili Zalizar me­nambahkan, kunci utama men­jalankan pengabdian adalah perencanaan ke­ giatan yang ditulis dalam bentuk proposal. Segala bentuk ide dan gagasan yang tertulis dalam proposal harus merupakan hasil dari musyawarah internal ber­ sama tim. Koordinasi yang baik, menurutnya, akan meng­hasilkan perencanaan ke­giatan yang baik pula. “Musyawarah bersama tim akan menghasilkan proposal yang baik berdasarkan prin­sip co-creation dan cofunding,” ujarnya. m_lik

Laboratorium Pro­gram Studi (Prodi) Tarbiyah UMM menga­dakan Work­shop Pra Prak­tik Pengalaman La­­ pangan (PPL) 2017 di Aula GKB III (10/2). Mengangkat tema “Sistem Pe­ren­canaan dan Pengem­bangan Evaluasi PAI Berbasis K-13”. Acara itu diikuti oleh 87 mahasiswa Semester VI Prodi Tarbiyah dan Pen­didikan Bahasa Arab (PBA) Dekan Fakultas Agama Islam (FAI) Faridi menyebutkan, ada dua hal yang harus dimiliki oleh se­­orang guru yaitu nilai keutamaan dan ke­tepatan. Kedua nilai itu bisa didapatkan setelah me­lalui ba­nyak proses. Salah satu prosesnya adalah dengan meng­ikuti kegiatan-

ke­giatan workshop yang akan berguna hingga mereka ber­ada di dunia kerja jika kurikulum tidak meng­a­lami per­uba­han. Menurutnya, ke­­giatan workshop seperti itu harus di­la­­kukan dengan sungguh-sungguh ka­ rena merupakan ke­giatan yang sangat mahal dan ber­man­faat. Agus Purwadi, Ke­ pala Laboratorium Tarbiyah mengatakan, tema workshop yang di­­usung berdasarkan penga­­­ laman tahun lalu, di mana peserta PPL meng­alami ke­sulitan dalam me­la­kukan eva­­luasi ber­­dasarkan K-13. “Tahun kemarin ada yang mengalami ken­dala men­genai K-13, yaitu ke­labakan ketika diminta untuk menyusun eva­ luasi PPL di sekolah yang sudah

menerapkan K-13,” tuturnya. Muhammad Kamaluddin selaku Ketua Pelaksana me­ nuturkan, kegiatan itu ber­ tujuan agar peserta PPL nan­tinya tidak lagi me­ne­ mui kendala yang dapat menghambat proses PPL. Dosen FAI itu berharap agar workshop dapat meng­ hasilkan hasil yang sesuai dengan tujuan. Mahasiswa ke­sulitan dalam menyusun evaluasi sesuai K-13 karena se­belumnya hanya diajari cara menyusun evaluasi ber­ dasarkan Kurikulum Tingkat Sa­tuan Pendidikan (KTSP). “Sehingga perlu diberikan pe­ latihan seperti ini,” tutupnya. m_dya

Bentuk Mental dan Attitude Melalui Outbound

Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) UMM menyelenggarakan outbound bagi calon wisudawan FEB di Taman Rekreasi Sengkaling UMM (16/2). Acara itu diikuti sebanyak 224 peserta yang bertujuan membangun mental dan attitude dalam meng­hadapi dunia kerja maupun jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Tema yang diusung kali itu yakni yakni Bee (Lebah). Warsono selaku Wakil Dekan (WD) III FEB dalam pembukaanya menyampaikan, ke­ giatan outbound itu merupakan pembekalan bagi para calon wisudawan yang akan lulus pada Periode I Tahun 2017. Setelah calon wi­ sudawan FEB lulus kelak diharapkan mampu menggunakan peluang sebaik mungkin. “Jangan pernah menyia-nyiakan peluang, walau sekecil apapun,” tegasnya. Dalam kegiatan outbound itu, peserta me­lakukan berbagai macam permainan yang merupakan sarana pembelajaran bagi para pe­serta. Salah satu permainan

itu adalah per­mainan believe in yaitu permainan yang meng­ajarkan para peserta untuk membangun kepercayaan dalam sebuah tim. Mukhlas Rofiq instruktur outbound berpesan kepada seluruh calon wisudawan agar selalu menjadi manusia yang bermanfaat dan berguna bagi umat manusia lainnya. Guna mewujudkan tujuan itu adalah dengan menjadi pribadi yang profesional. “Teruslah belajar dimana pun Anda berada. Learn everything,” pesan pria asal Kota Batu itu. Novita Ratna Satiti selaku Ketua Pelaksana menjelaskan bahwa kegiatan outbound itu merupakan agenda rutin yang di­se­lenggarakan oleh FEB setiap menjelang acara wisuda yang ditujukan kepada para calon wi­sudawan. “FEB Go Entrepeneur sehingga kami berharap dapat menghasilkan calon peng­usaha dari FEB itu sendiri,” imbuh salah satu Dosen Program (Prodi) Manajemen itu. m_nda


BESTARI

No. 342/TH.XXX/Februari/2017

suara kampus

5

UMM Siapkan E-Learning dan Presensi Online

diego/Bestari

Pelatihan: Dosen Fakultas Agama Islam mendapatkan pelatihan tentang E-learning dan presensi online.

BEM FAPSI Selenggarakan Psyleaf se-Malang Raya

untukkan untuk dosen FH dan FAI se­­bagai fakultas per­con­ tohan dalam pe­­­­­nerapan sistem e-learning dan pre­sensi daring. Setelah me­­­lihat hasil dari fa­ kultas percontohan, baru akan diterapkan ke semua fakultas yang ada di UMM. “Sekarang mau di­terapkan kembali karena teknologi sudah semakin maju dan dapat memudahkan dalam proses belajar-mengajar,” ungkapnya. Diah selaku pemateri mengatakan, sistem itu menggunakan alat seperti laptop yang disebut Chromebook, dengan meng­ gunakan alat itu sistem pembelajaran akan lebih mudah karena memang didesain khusus untuk pendidikan. Sedangkan untuk proses pengisian daftar hadir, mahasiswa cukup memindai

barcode pada Kartu Tanda Mahasiswa (KTM) ke alat pemindai barcode yang telah terhubung dengan Chromebook. Namun, ketika mahasiswa lupa membawa KTM, bisa dilakukan dengan cara manual. Kholida merupakan salah satu Dosen Fakultas Hukum (FH) yang menjadi peserta pada pelatihan itu mengatakan bahwa pelatihan itu sangat bermanfaat karena dapat memudahkan ia dalam pengaplikasiannya. Adanya penerapan sistem itu, UMM akan menjadi perguruan tinggi pertama yang me­ nerapkan sistem itu di Malang. “Ini merupakan langkah yang sangat baik untuk menunjang proses pendidikan yang ada di UMM,” tandasnya. m_dya

UMM Ajak Identifikasi Penyalahgunaan Narkoba

Badan Eksekutif Mahasiwa (BEM) Fakultas Psikologi (Fapsi) UMM meng­ adakan kegiatan Lomba Psyleaf (Psychology Learn, Experience, Art, and Fun). Acara yang berlangsung di Aula Bau (17/2) itu bertema “Expand Young Generation’s Self Actualization” diikuti oleh sekitar 130 peserta dari Sekolah Menengah Atas (SMA) sederajat se-Malang Raya. Pembantu Dekan III Fapsi Hudaniah mengatakan, dunia pendidikan sedang meng­alami masa “galau”, karena banyaknya siswa yang salah pergaulan di luar sana. Sebenarnya, di balik perilaku remaja itu mereka mempunyai kom­ petensi yang baik, namun tidak ada wadah untuk menyalurkannya. Me­ nurutnya, kalau ke­giatan seperti ini terus di­kem­ bangkan, maka secara tidak langsung dapat mem­bantu pemerintah dalam meng­ atasi kenakalan remaja.

Gubernur Mahasiswa Fapsi Ade Navyrsya Apriyany mengungkapkan, dalam kompetensi bukan me­nang atau kalah yang dicari, tapi untuk mengukur sejauh mana kemampuan se­seorang. “Ketika kita tidak pernah mengikuti sebuah kom­petensi, maka kita tidak akan mengetahui seberapa bisa kita melakukan se­ suatu dibanding orang lain, Jadi berkompetisilah de­ ngan sehat,” ujar pria asal Malang itu. Muhammad Fahmi Arifuddin, Ketua Pelaksana Psyleaf me­nerangkan bahwa kegiatan itu bertujuan untuk mengembangkan ke­ mampuan pemuda-pe­muda di Kota Malang khu­susnya siswa SMA baik di bidang seni maupun olahraga. “Kegiatan ini di­lakukan dengan tujuan untuk membangun anakanak muda dalam meng­ aktualisasikan dan mengem­ bangkan potensi diri,” tutur mahasiswa Semester IV itu. m_dya

Bertempat di Ruang Sidang Senat, Biro Ke­ma­ ha­siswaan UMM bekerja sama dengan Badan Nar­ kotika Nasional (BNN) Kota Batu dan Satuan Reserse Narkoba (Reskoba) Polres Kota Malang meng­ adakan kegiatan bertajuk “Pelatihan Iden­ti­fikasi, Penge­nalan Narkoba dan Kriminal Bidang Ke­ mahasiswaan dan Pembina Lingkungan Mahasiswa” (20/2). Edi Haryadi Kartika, Kepala Seksi Pencegahan dan Pemberdayaan Masyarakat BNN Kota Batu mengatakan, saat ini presiden telah me­ netapkan Indonesia dalam status darurat narkoba. Hal itu didasari dengan semakin meningkatnya penggunaan narkoba di masyarakat sejak 2008. “Berdasarkan data yang dimiliki oleh BNN, 12 ribu lebih orang meninggal atau 50 orang per hari akibat dampak penyalahgunaan nar­koba,” ungkapnya. Lebih lanjut, dampak yang ditimbulkan akibat

Gazebo Forum kembali digelar dengan meng­usung tema “Bangun Literasi, Bangun Aksi, Penuh Kreasi”. Ke­giatan itu ber­tempat di Gazebo Per­pustakaan Pusat UMM (18/2). Kegiatan itu menghadirkan Duta Per­ damaian Agama Pradana Boy ZTF. Tujuan dari Gazebo Forum yaitu untuk meng­ajak para mahasiswa supaya lebih melek literasi se­hingga mam­ pu ber­tahan di era digital. Kegiatan itu dibuka oleh Wakil Rektor (WR) I UMM Syamsul Arifin. Kesadaran li­ te­rasi masyarakat Indonesia masih sangat rendah. Oleh karena itu, ke­­gi­atan Gazebo Forum diisi dengan talkshow yang berkaitan ilmiah supaya mahasiswa UMM memiliki da­ya tarik terhadap literasi. “Ka­ta kunci literasi adalah mem­baca,” him­baunya. Pradana Boy men­je­las­­ kan, literasi yaitu ke­mam­­­puan se­seorang dalam memahami in­for­ma­si. Ada be­berapa hal yang harus dimengerti dalam literasi. Pertama, yaitu mem­

bia­sa­­kan membaca. Namun, ti­dak cukup dengan hanya mem­­baca saja tanpa me­ma­­­ hami isi bacaan. Kedua, ada­ lah berdiskusi. Setiap orang membutuhkan orang lain se­bagai rekan dalam ber­­dis­ kusi. Kemudian me­nu­ang­kan informasi dari dua ke­giatan itu dalam tulisan. ”Sepandai apapun orang itu jika dia tidak mau me­nulis, maka ia akan hilang di masyarakat,” tegas Ketua Pusat Studi Islam dan Filsafat (PSIF) UMM itu. Hadir pula Pegiat Literasi IMM Ade Chandra Sutrisna dan Pegiat Literasi HMI Syahrir Mustofa sebagai pemateri. Keduanya mema­ parkan ba­gaimana literasi yang se­mes­tinya dilakukan seba­gai seorang mahasiswa. Bebe­ra­pa hal yang perlu kita bia­sakan adalah memulai se­gala sesuatu dengan cin­ta. “Cintai apapun bentuk li­te­ rasi, maka kita akan men­ dapatkan rasa, sehingga kita bisa memulainya dengan nyaman,“ terang Syahrir. m_nda

Bermula dari ke­sa­ dar­an untuk membina ge­­nerasi bangsa yang cer­ das dan tanggap, Korps Suka Relawan Palang Merah Indonesia (KSRPMI) Unit UMM mengge­lar pembinaan dengan meng­ un­dang 38 SMA/Sederajat se-Jawa Timur. Acara ber­­temakan Temu Gerak dan Aktifitas (Tegak) Palang Merah Remaja (PMR) VI, “Smart in Action, Share Happiness, Spread Friendship” itu dise­leng­ ga­rakan di GKB I UMM (35/2). Sukarelawan PMI Jawa Timur Elvanda Kusdijanto menya­mpaikan, Tegak PMI VI yang diadakan dapat di­ka­takan sebagai rang­ kaian kompetisi untuk me­ nemukan juara. Capaian dalam acara itu yakni se­ bagai ajang terbentuknya ge­nerasi yang siap menjadi re­lawan kemanusiaan dan me­njunjung tinggi nilai to­ le­ransi. “Kegiatan seperti ini mampu membentuk ge­ nerasi muda yang menjadi

Membaca dan Diskusi, Kunci Literasi

Lembaga Informasi dan Ko­mu­nikasi (Infokom) UMM meng­ada­kan Pe­la­ tihan E-Learning (Google Classroom) dan Pre­sensi Online bagi Dosen Fakultas Hukum (FH) dan Fakultas Agama Islam (FAI) UMM di Auditorium 4 GKB II UMM (9-10/2). Tu­juan dari acara itu yakni supaya saat sistem e-learning dan presensi on­line di­te­rap­­kan para dosen tidak meng­alami ke­ bingungan dengan cara penggu­naanya. Kepala Lembaga In­fokom Suyatno me­nu­­­­­turkan, sistem e-learning dan pre­sensi daring itu se­be­­­lumnya pernah di­­te­ rapkan UMM. Namun meng­ alami be­­berapa ken­dala, salah satunya ke­sulitan dalam peng­­ operasiannya. Untuk se­­mentara pe­la­­tihan itu masih di­pe­­­r­­

Sosialisasi: Komisiaris (Kompol) Edi Haryadi Kartika menjelaskan dampak dan jenisjenis narkoba di depan peserta pelatihan.

diego/Bestari

penggunaan narkoba antara lain pertama, menstimulasi fungsi tubuh dan me­ning­ katkan kegairahan serta kesadaran. Kedua, me­ nekan sistem saraf pusat dan mengurangi aktifitas fungsio­nal tubuh sehingga pemakainya merasa tenang, tidur, dan tidak sadarkan diri. Ketiga, mengubah daya persepsi atau memicu timbulnya halusinasi. Imam Mustaji selaku

Kepala Satuan Reskoba Polres Kota Malang memaparkan, apabila narkoba digunakan secara terus-menerus de­ ngan takaran yang berlebih akan mengakibatkan ke­ter­ gantungan. Hal itulah yang me­nimbulkan gangguan fisik dan psikologis seseorang. “Dampak penyalahgunaan nar­koba sangat tergantung pada jenis narkoba yang di­ pakai, kepribadian serta kon­ disi pemakainya,” tuturnya.

Abdullah Masmuh se­ la­ku Kepala Biro Ke­ma­ ha­siswaan UMM menga­ takan bahwa tujuan utama di­adakannya kegiatan itu adalah memberikan penge­ tahuan kepada mahasiswa terkait dampak negatifnya bagi kehidupan. Setiap elemen kampus perlu di­ bekali pengertian tentang ba­ haya narkoba sehingga dapat mencegah tindak penya­ lahgunaannya. lia

KSR PMI Gugah Semangat Generasi Muda

alissa/Bestari

Alissa/Bestari

Lomba: Salah satu peserta Temu Gerak dan Aktivitas PMR se-Jawa Timur yang sedang melakukan simulasi Pertolongan Pertama (PP). PP merupakan salah satu cabang lomba dalam acara ini.

re­lawan-relawan PMI,” ha­ rap­nya. Selanjutnya, Ketua Panitia TEGAK PMR VI Tri Eva menyampaikan, kegiatan itu bukan kali pertama di­ selenggarakan oleh KSR PMI Unit UMM, sebelumnya acara secara rutin digelar se­lama dua tahun sekali. Namun, kegiatan TEGAK PMR kala itu dapat dikatakan meriah karena diikuti oleh pu­luhan

SMA/Sederajat se-Jawa Timur. “Ini sebenarnya ter­ ma­suk sarana pembinaan un­tuk PMR se-Jawa Timur, na­mun dikemas dengan di­ a­da­kannya berbagai lomba,” ujar Mahasiswa Program Studi (Prodi) Akuntansi UMM itu. Sementara itu, Millenea Luna Amengka, salah satu de­­legasi SMAN 1 Malang, meng­apresiasi kegiatan yang di­­adakan oleh KSR-PMI Unit

UMM itu. Keberhasilan tim SMAN 1 Malang menjadi ju­ ara umum merupakan hasil kerja sama dan kerja keras sebulan sebelum meng­ha­­ dapi kompetisi. Baginya, kom­­petisi akan memberikan ruang untuk bisa berkarya dan berprestasi. “Intinya harus ba­nyak mengadakan agen­da se­perti ini sehingga membuat kami lebih mengenal satu sama lain,” jelasnya. m_lik


suara kampus

6

No. 342/TH.XXX/Februari/2017

BESTARI

Prodi Ikom Tanamkan Karakter Etos Kerja

diego/Bestari

Berbagi Ilmu: Bhekti Setyowibowo, Wartawan NET JC memberikan materi kepada mahasiswa Prodi Ilmu Komunikasi 2014 dalam acara Kuliah Perdana Praktikum.

Bertempat di BAU, Laboratorium ram Studi (Prodi) Komunikasi (Ikom)

Aula Prog­ Ilmu UMM

menggelar kuliah per­ dana praktikum (11/2). Penggagas Kampung Warna-Warni Jodipan

HMJ Tarbiyah Selenggarakan MAPSI Se-Jatim Bertempat di Aula Bau UMM Himpunan Maha­­siswa Program Studi Tarbiyah menye­leng­ga­ra­ kan Lomba Mata Pela­­jaran dan Kesenian Islam (Mapsi) tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) sederajat (16/2). Acara itu mengusung tema ”Dari MAPSI Tumbuhkan Jiwa Keilmiahan Ciptakan Gene­rasi Muslim yang Aktif, Produktif, dan Edu­katif”. Acara itu diikuti oleh 17 sekolah di Jawa Timur. Wakil Rektor (WR) I Syamsul Arifin dalam sam­ but­­an­nya mengatakan bahwa kegiatan Lomba MAPSI itu merupakan kegiatan yang me­ na­rik karena mengangkat sisi pengetahuan dan kesenian Islam. Jika biasanya lomba yang diadakan dibedakan an­ ta­ra lomba pengetahuan dan kesenian Islam, kali ini Mapsi meng­gabungkan keduanya. Man­faat yang bisa diperoleh peserta yaitu dapat mengu­kur kemampuan siswa dari kedua aspek. Sementara itu, Dekan Fakultas Agama Islam (FAI) Faridi mengungkapkan, pe­

ser­ta yang hadir pada hari itu merupakan orang-orang ter­pilih. Karena menurutnya, peserta telah berani me­ ngikuti lomba karena me­ re­ka memiliki kemampuan dan kelebihan di antara yang lainnya. Faridi berpesan, da­ lam proses pendidikan harus ada pencapaian besar yang bisa diraih selama ada ke­ sem­patan, misalnya kegi­ atan lomba seperti itu. “Saya bangga dengan peserta karena mereka sudah berani uji nyali di UMM sekaligus menge­tahui kondisi universitas,” tukasnya. Ketua Pelaksana Lom­ ba Baiturrahman me­ne­­ rang­kan, kegiatan itu meru­ pakan agenda tahunan HMJ Tarbiyah. Tema yang diusung bertujuan me­n­ciptakan generasi muslim abad pertengahan yang akan menjadi filsuf-filsuf kebanggaan Islam di masa mendatang. “Harapannya kita bisa menemukan Ibnu Sina kedua, Imam Ghazali kedua, dan sebagainya yang akan bermanfaat bagi umat,” ungkapnya. m_dya

Kelom­pok Guys Pro, NET Citizen Journalist Bhekti Setyowibowo, dan Production House karya

maha­­siswa UMM Remood Production hadir sebagai pembicara. Acara itu di­ ikuti seluruh mahasiswa Semester VI dari tiga konsentrasi yaitu Public Relation (PR), Jurnalistik, dan Audio Visual (AV) Pro­ gram Studi (Prodi) Ilmu Komunikasi UMM. Jamroji selaku Kepala Laboratorium Prodi Ikom me­ng­ungkapkan, tujuan di­ se­­­­leng­­garakannya kuliah per­­­­­­dana adalah untuk mem­ be­­ri­kan gambaran kepada ma­­hasiswa terkait proses dan keadaan dunia kerja di kon­­sentrasi peminatan yang di­pilih. Terdapat tiga sesi da­ lam pelaksanaan kuliah per­ da­na. Pertama, bidang PR yang menjelaskan tentang pro­ses dan cara menangani event PR. Kedua, bidang jur­

diego/Bestari

Semnas: Suswandari Dosen Uhamka memaparkan materi dalam acara Seminar Nasional.

Menjawab tantangan global yang ditandai dengan pesat­nya perkembangan tek­­nologi, Program Studi (Prodi) Pendidikan Guru dan Sekolah Dasar (PGSD) UMM bekerja sama dengan Prodi PGSD Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka (Uhamka) me­­ng­­­­­ a­dakan seminar na­sio­ nal di Hall Dome UMM (30/1). Guru Besar Uhamka

Suswandari dan Sekretaris Asosisasi Himpunan Dosen PGSD Indonesia Endang Purwanti men­jadi pemateri dalam se­minar yang bertema “Pening­katan Kompetensi Calon Guru Dalam Meng­ hadapi Tantangan Global”. Acara dihadiri oleh 600 peserta dari kalangan sivitas aka­demika Uhamka. Syamsul Arifin, Wakil Rektor (WR) I menyampaikan,

diego/Bestari

nempuh pendidikan dasar, usia 6 – 13 masuk ke kelas me­nengah dam usia 13 -17 menyan­dang pendidikan ting­kat atas,” paparnya. Kemudian, Flavia selaku Peng­ajar di Program UMM menye­butkan, negaranya me­rupakan salah satu anggota dari European Union (EU) yang memiliki ikon berciri khas. Dracula Castle yaitu sebuah bangunan ber­sejarah peninggalan

satu kata kunci yang men­ jadi tantangan terbesar pa­ da semua bidang ter­ma­­suk pendidikan ada­lah globalisasi. Peran ser­­ta pendidikan dalam men­­jawab tantangan glo­bali­ sasi berkaitan dengan pe­ning­ katan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM). “Pe­ning­­­katan kualitas SDM masya­rakat Indonesia harus di­mulai dengan peningkatan kom­ pe­tensi guru yang mampu

menginspirasi karak­teristik generasi bangsa,” ujarnya. Suswandari mengung­ kap­kan, peningkatan kom­ pe­tensi sebagai jati diri guru dalam menjawab tan­tangan globalisasi itu pen­ting. Dam­pak positif dari globa­ li­sasi adalah mampu men­ dorong percepatan pe­me­­ ra­taan pendidikan. Na­mun, ke­bebasan informasi tidak mampu disaring sehing­ga me­nimbulkan dampak ne­ga­ tif­­nya juga. Globalisasi me­ nye­­babkan hidup menjadi kom­­­petitif, jika tidak mam­pu me­­nyikapinya, maka globa­li­ sasi akan menjadi ancaman. Endang Purwanti menje­ laskan bahwa seorang gu­ru harus memiliki cara un­­tuk me­nyikapi arus globa­lisasi. Saat ini, SDM Indonesia masih menjadi beban pem­ ba­ngunan yang meng­hambat peningkatan kualitas bangsa. Kata kunci untuk menyikapi permasalahan itu adalah adanya pengembangan pe­ rangkat pendidikan ter­ masuk guru. m_lik

UKM Pramuka

Selenggarakan Kursus

Pemateri: Flavia, salah satu pemateri asal Romania dalam seminar yang diadakan oleh International Language Forum (ILF) tentang budaya dan pendidikan.

ujar Dosen Prodi Hubungan Internasional (HI) itu. Jurnalis dari Political University of Chile Carolina me­maparkan, ciri khas dan keberagaman budaya dari negara asalnya, Chili. Baginya, negara dengan sistem pemerintahan republik itu merupakan salah satu negara di Amerika Latin yang menerapkan jenjang pen­didikan dasar layaknya di Indonesia. “Usia 6 tahun me­

lalui event untuk meng­ha­ dirkan konsep event yang berbeda. Selanjutnya, me­ ng­erjakan event sesuai yang telah dikonsep lalu meng­­e­ valuasinya. ”Jangan lupa me­ nyertai usaha dengan doa,” sebut mahasiswa Semester VII itu. Ulfiana Asrotul Laili, ma­ha­siswa angkatan 2014 mengatakan bahwa selain gam­baran dan prosedur prak­­tikum PR II dengan ada­ nya kuliah perdana ma­ha­­ siswa mengetahui proses, suka duka, hingga konflik yang mungkin terjadi da­lam kelompok dan cara meng­ atasinya. “Never give up dan mengerjakan sepenuh ha­ ti karena hasil tidak akan meng­khianati setiap usaha yang telah kita kerjakan,” pung­kasnya. m_ire

Urgensi Peningkatan Kompetensi Bagi Calon Guru

EDS ILF Kenalkan Budaya Internasional

Bermaksud untuk menge­nalkan budaya internasional, English Debating Society (EDS) International Language Forum (ILF) menggelar acara yang bertajuk “Enlightening The Future Through Culture And Education”. Bertempat di Aula Lantai II Masjid A.R. Fachruddin UMM, acara ini di­hadiri oleh tiga pemateri dan sekitar 80 orang peserta (19/2). Toni Dian Effendi menyam­paikan, dominasi Cina dan Jepang di berbagai bidang kehidupan di dunia internasional. Menurutnya, Cina bukan hanya sebuah negara melainkan juga se­ bagai bentuk peradaban. Per­lunya mengenal suatu budaya bangsa lain dalam rangka pembelajaran begitu di­butuhkan terlebih sebagai se­orang kalangan akademisi. “Sebagai bangsa Indonesia tetaplah bangga menjadi orang Indonesia meskipun anda berkiprah di dunia,”

nalistik yang fokus pada On Air Journalism. Ketiga, materi tentang pembuatan company profile untuk praktikum AV. Salah satu penggerak kelompok Guys Pro Salis Fitria menuturkan, mela­ kukan riset dan memiliki ber­bagai referensi meru­ pakan hal penting dalam proses pengerjaan prak­ tikum. Terdapat delapan tahapan yang dilakukan da­ lam pembuatan event an­tara lain melakukan riset ten­ tang calon klien yang akan dijadikan klien potensial. Cara selanjutnya yaitu dengan meneliti dan meng­ analisa klien serta me­ne­ mukan permasalahan yang ada di lapangan dan yang dirasakan oleh klien. Tim PR akan mendapatkan so­ lusi dari permasalahan me­­

Raja Vlad II Draculea yang memerintah pada masanya. Sebagai traveller yang sering memasuki wilayah dengan budaya yang berbeda merasa tidak begitu terpengaruh dengan fenomena culture shock. “Saya tidak begitu menganggap itu sebagai sebuah shock, tapi saya anggap itu sebagai hal yang menyenangkan,” tegas wanita asal Rumania itu. m_lik

UKM Pramuka kembali menyelenggarakan agenda ta­­hunan Kursus Pembina Pra­ muka Mahir Tingkat Dasar (KMD) Witagara 248 (6-11/2). Ke­giatan di­se­lenggarakan di Aula Bau dan di Politeknik TNI Ang­katan Darat Pusat Diklat Arhanud Batu. Nurma Wati, Pemimpin Kursus menjelaskan, dalam dunia pramuka terdapat bebe­ rapa tingkatan yang digo­longkan sesuai usia dan keah­lian yang dimiliki yaitu si­aga, penggalang, dan tegak. Siaga terdiri dari usia tujuh ta­hun hingga usia sepuluh tahun dan biasanya kelas I hingga III Sekolah Dasar (SD). Ia menjelaskan, Siaga sendiri terbagi menjadi tiga ting­katan, antara lain Siaga Mula, Siaga Bantu, dan Siaga Tata. Lanjut perwakilan dari Pusat Diklat Cabang Kota Malang itu, penggalang terdiri dari usia 11 tahun hingga usia 15 tahun. Sedangkan pene­gak, terdiri dari usia 16 tahun hingga 21 tahun. Peser­ta belajar menganai kehi­dupan siaga, kegiatan

penggalang, dan kehidupan tegak atau dega, seperti me­ ngenal kode kehormatan siaga, kode kehormatan galang, dan sistem beregu. “Di sini terdapat pelatih un­ tuk membentuk pembina, kemudian pembina yang telah terbentuk akan menga­ jari atau menyiapkan pem­ bina-pembina lain,” jelasnya. Ketua Pelaksana Azizah Rokhmah menjelaskan, tu­ju­ an dilaksanakannya kegiatan itu adalah untuk membentuk dan mempersiapkan maha­ siswa sebagai pembina pe­ lajar pramuka. Pelatihan pra­muka merupakan salah satu syarat untuk mengikuti skripsi bagi mahasiswa PGSD. Pelatih didatangkan dari Pusat Diklat Cabang Kota Malang. “Harapannya, mahasiswa yang mengikuti kegiatan Kursus Pembina Pramuka mampu menjadi pembina, baik dalam waktu dekat atau pun ketika mejadi pengajar di sekolah kelak,” jelas mahasiswa PGSD Semester VI itu. dri


BESTARI

No. 342/TH.XXX/Februari/2017

suara kampus

7

Kilas Kuliah Kerja Nyata 2017 KKN 12 Kuliah Kerja Nyata per­nah menjabat sebagai Peresmian Pasar Ngelo (KKN) Kelompok 12 meres­ Wakil Gubernur Bali periode Hadirkan Menteri Koperasi dan UKM mikan Pasar Ngelo di Desa 2008-2013 itu mendukung

dok. KKN 12

Pose: Menteri Koperasi dan UKM (tengah) didampingi Bupati Kabupaten Malang serta peserta KKN 12 usai meresmikan Pasar Ngelo. KKN 14

KKN 18

Bangun Minat Baca Generasi Muda Mahasiswa yang tergabung dalam KKN Kelom­pok 14 mem­ba­ ngun sebuah proyek pe­ ngembangan perpus­takaan sekolah di MI Mambaul Ulum Desa Kebobang Kecamatan Wonosari (31/1). Hal ini dilakukan sebagai wujud kepedulian mahasiswa ter­ hadap pendidikan di desa itu. Pihak sekolah belum menyediakan ruangan khu­sus untuk tempat per­ pustakaan. Bermula dari itu, tercetuslah ide untuk membangun perpustakaan dengan konsep meng­ gabungkan ruang labo­ ratorium komputer dengan perpustakaan. Anggota KKN Kelompok 14 Zumrotus Sholikhah menuturkan, perpustakaan dalam konteksnya dapat diar­tikan sebagai kumpulan informasi yang bersifat ilmu pengetahuan, hiburan, rekreasi, dan ibadah yang menjadi kebutuhan setiap pelajar. Perpustakaan me­ rupakan salah satu upaya untuk memelihara dan KKN 26

me­ningkatkan efisiensi dan efektifitas proses be­ lajar mengajar para sis­wa di sekolah. “Adanya per­ pustakaan yang terorganisasi secara baik dan sistematis akan memberikan dampak pa­da proses belajar mengajar di sekolah,” jelasnya. Sambung Mahasiswa Program Studi (Prodi) Tek­ nik Elektro itu, salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk menumbuhkan minat membaca yaitu dengan mem­ berikan ruang baca yang menarik. Konsepnya pun didesain unik dan ber­beda dari perpustakaan pa­da umumnya. Hal itu dila­kukan dengan harapan dapat menumbuhkan kesan me­narik dan unik guna me­numbuhkan ketertarikan siswa untuk berkunjung ke perpustakaan. Dengan ada­ nya kesan tertarik dan rasa penasaran maka dapat dipas­ tikan bahwa para siswa akan sering mengunjungi per­ pustakaan. Dari situlah tim­bul minat untuk memulai me­lihat, memilah, membaca, hingga menggemari buku. put

Sumberoto Kecamatan Donomulyo Kabupaten Malang (24/1). Peresmian Pasar Ngelo dihadiri oleh Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) Anak Agung Gede Ngurah Pus­­payoga dan Bupati Kabupaten Malang Rendra Kresna. Adanya peresmian itu merupakan titik awal bang­kitnya Pasar Ngelo. AAGN Puspayoga dalam sambutannya me­ nyampaikan, peran UKM dalam pembangunan pere­ konomian negara terbilang amat penting. Hal itu dika­ renakan perekonomian suatu negara sangat bergantung pada UKM maupun pasarpasar yang ada. Pria yang

Kerupuk Kulit Pisang ala KKN Kelompok 18

dok. KKN 18

Memaparkan: Anggota KKN Kelompok 18 mendemonstrasikan proses pembuatan keripik kulit pisang.

Bertempat di Balai Desa Bandungrejo KKN Kelompok 18 menyelenggarakan demo masak dengan mengolah kulit pisang menjadi keru­ puk (3/2). Acara itu diha­ diri oleh para ibu Pem­ binaan Kesejahteraan Kelu­arga (PKK). Tujuannya yaitu memanfaatkan dan me­ ngolah limbah kulit pisang menjadi olahan pangan be­ rupa kerupuk. Acara ini

diharapkan mampu mening­ katkan kreativitas ibu rumah tangga. Sudah mejadi hal umum bahwa buah pisang mempunyai segudang man­ faat bagi tubuh. Namun me­ nurut Anik Wahyuningsih, belum banyak yang menge­ tahui manfaat kulit pisang, sehingga selama ini kulit pisang dibuang begitu saja. Berdasarkan hasil penelitian,

Kejut Listrik Tingkatan Kualitas Susu Perah

dok. KKN 26

Sosialisasi: Kader PKK dan Posyandu Desa Kromengan menghadiri Sosialisasi Pengolahan Abon Mujair yang di adakan KKN 130 di Balai Desa Kromengan.

Mahasiswa KKN Kelom­ pok 26 mengadakan pela­ tih­an sterilisasi susu meng­ gunakan listrik (31/1). Seminar sterilisasi susu sapi ini bertempat di Balai Desa Bendosari. Jum­lah peser­ta yang hadir dari warga Desa Bendosari men­ca­pai 100

orang. Acara seminar ini bu­ kan hanya penyampaian ma­ teri saja namun juga meliputi trial alat sehingga warga pa­ ham ten­tang penggunaan alat itu. Khoirul Aziz, pemateri sosialisasi menjelaskan, Susu merupakan bahan makanan

penuh program-program UKM yang sudah ada mau­ pun akan diadakan di Desa Sumberoto. Setelah me­ nyampaikan sambutannya penandatanganan bantuan dari pemerintah, Puspayoga me­luang­kan waktunya untuk turun langsung ke pasar dan berceng­krama dengan para pedagang yang ada di sana. Ketua Pelaksana Haikal menerangkan, pembangunan pasar Desa Sumberoto me­ nuai respon positif dari ber­ bagai kalangan, mulai dari pedagang hingga masyarakat setempat. Masyarakat me­ nilai, pengadaan dan per­ baikan infrastruktur men­ jadikan Pasar Ngelo yang sekarang ini lebih layak

ditempati dari pada sebe­ lumnya. Harapannya, de­ngan adanya pasar itu nantiya dapat memudahkan masya­ rakat untuk memenuhi kebu­tuhan sehari-harinya. Ti­dak hanya itu, Pasar Ngelo diha­rapkan dapat menjadi pasar tradisional yang mam­ pu bersaing dengan pasarpasar yang berada di daerah lain. Anggota KKN Kelompok 12 pun berpartisipasi dalam menyosialisasikan kegiatankegiatan wirausaha kepada masyarakat sekitar. Salah satu­ nya adalah dengan pela­tihan pembuatan donat sing­kong dan gantungan kunci dari resin. “Semoga apa yang telah kami beri­kan dapat berjalan secara berkelanjutan dan berguna bagi kemajuan Desa Sumberoto,” ujarnya. put

yang ber­sifat perishable food atau ma­kan­an yang mudah ru­sak dan memiliki da­ya sim­ pan yang relatif pen­dek. Me­to­ de untuk menekan ter­jadinya keru­sak­an dan mem­perpanjang da­ya simpan adalah melalui pe­ ngolahan lan­jutan. Salah satu stra­teginya yaitu sterilisasi.

Koordinator Desa Kelompok 26 Muhammad Yusuf menilai masih ba­­ nyak peternak sapi yang men­sterilkan hasil susu sapi perah dengan ca­ra kon­­ ven­sional. Padahal ca­ra konvensional seperti me­­­ ma­naskan susu dalam su­hu tinggi dapat me­nu­run­kan kandungan gizi da­lam susu. Melihat kondisi itu, maka mahasiswa KKN kelompok 26 UMM mengadakan seminar pela­tihan peningkatan ku­a­­ litas susu sapi perah meng­ gunakan listrik. Lanjutnya, sterilasi meng­ gunakan listrik lebih efektif dalam peningkatan kualitas su­su sapi perah karena ha­nya bakteri patogen yang mati namun gizi yang terkandung masih terjaga. Seminar pe­ la­­tihan ini diharapkan men­­­­ jadi titik awal untuk me­ning­ katkan kualitas susu sapi pe­rah di Desa Bendosari. Se­hingga, harga jual susu sapi perah di pasaran dapat meningkat.put

ternyata kulit pisang me­ ngandung gizi yang tinggi. Penelitian lain menunjukan bahwa ekstrak kulit pisang berpotensi mengurangi ge­ jala depresi dan mampu men­ jaga kesehatan retina mata. “Selain itu kulit pisang meru­ pakan antioksidan alami yang mampu menangkal radi­kal bebas,” ungkapnya. Berdasarkan pemikiran ini KKN Kelompok 18 beru­ KKN 16

paya memanfaatkan kulit pisang menjadi makanan yang digemari masyarakat yaitu kerupuk. Mahasiswa Prog­ram Studi (Prodi) Ilmu dan Teknologi Pangan (ITP) itu menerangkan, cara pembuatannya pun cu­ kup mudah. Pertama, kulit pisang yang telah direndam da­lam air kapur dihaluskan dan dicampur dalam bahan lainnya. Kedua, adonan ke­ mudian dimasukkan cetakan dan dikukus selama beberapa menit hingga warna adonan berubah. Terakhir, kerupuk dikeluarkan dari cetakan dan dijemur hingga mengeras lalu digoreng. Kastin selaku Pembina PKK mengaku tertarik me­ ngenai hal itu. Sebab, war­ga Bandungrejo belum menge­ tahui kulit pisang dapat diolah menjadi makanan. Selama acara demo memasak berlangsung, para ibu PKK terlihat antusias mengikuti acara itu. Hal ini ditunjukan dengan para ibu PKK yang ikut membantu proses me­masak kerupuk kulit pisang. put

Pengobatan Gratis Bagi Kaum Dhuafa

Agenda pengobatan gratis diadakan oleh KKN Kelompok 16 (4/2) bekerja sama dengan Tim Mahasiswa Peduli Kesehatan (Timapkes) UMM. Kegiatan itu berlangsung di Balai Desa Rejoyoso. Pengobat­an itu dipe­ run­­tukkan bagi kaum dhuafa yang meliputi janda, duda, dan warga tidak mampu di Desa Rejoyoso. Sartika Zainal mengatakan, pengobatan gratis meru­pa­ kan salah satu bentuk ke­pe­ du­li­­an ter­hadap warga Desa Rejoyoso yang tergolong ku­ rang mampu secara ekonomi untuk berobat. Selain itu, warga masih acuh terhadap gejalagejala penyakit yang diderita. Letak Pusat Kesehatan Masya­ ra­kat (Puskesmas) Kecamatan Bantur cukup jauh dari Desa Rejoyoso. Oleh karena itu, KKN 16 berinisisatif menga­dakan pe­ ngo­bat­an gratis bagi kaum dhuafa yang membu­tuhkan. Rata-rata penyakit yang mereka derita adalah penyakit tua, pegal linu, asam urat, pe­ nya­kit kulit dan gelaja stroke.

Pe­­ngo­batan itu meliputi konsul­ tasi dokter, cek gula darah, koles­terol, asam urat, dan pem­ berian obat secara gratis. “Besar harapan kami se­moga dengan kegaitan ini dapat me­ringan­kan beban dan mem­bantu warga untuk berobat tanpa me­nge­ luar­kan dana agar dapat sehat kembali,” ujarnya. Faradilla Nuruttafiqoh me­ nu­tur­kan, warga sangat senang sekali dengan adanya ke­giatan ter­sebut. Dari 100 orang yang di­ undang oleh pani­tia 80% datang dengan suka cita bahkan ada warga yang tak henti-hentinya me­ngu­capkan terima kasih ke­ pada kami karena me­rasa sangat dibantu. Selain itu dari kami menyediakan jasa antar jem­put untuk warga yang tidak me­ miliki alat transportasi untuk ke tempat kegiatan dan kami juga melaksanakan home visit ke warga yang memang tidak dapat berjalan atau ke­luar rumah untuk tetap dapat menikmati pengobatan gratis dari kami. put


suara kampus

8

No. 342/TH.XXX/Februari/2017

BESTARI

UMM Fasilitasi Sidang Komisi LK PWM Jawa Timur Diskusi: Perwakilan dari univeristas Muhammadiyah Jawa Timur sedang mengikuti Workshop Kerjasama. internasional

diego/Bestari

Lembaga Kerjasama (LK) Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur (Jatim) menyelenggarakan Workshop Kerjasama Internasional Perguruan Muhammadiyah Jatim yang difasilitasi UMM di Ruang Sidang Senat (9/2). Acara itu diikuti oleh 95 peserta yang terdiri dari Sekolah Dasar Muhammadiyah (SDM), Sekolah Menengah Kejuruan Muhammadiyah (SMKM), Sekolah Menengah Atas Muhammadiyah (SMAM), dan Perguruan Tinggi Muhammadiyah (PTM) se-Jawa Timur. Syamsul Arifin selaku Ketua LK PWM Jatim mengatakan bahwa LK PWM Jatim merupakan lembaga yang pertama dibentuk dan satu-satunya. Sehingga, LK Jatim mengemban tugas yang berat karena berada pada tahap awal perintisan. Namun, lanjutnya, LK itu harus mempunyai gebrakan yang besar ke depannya. Ia juga mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada UMM,

“Terima kasih kepada UMM karena sudah memfasilitasi kegiatan ini,” tukas pria yang juga menjabat sebagai Wakil Rektor (WR) I UMM itu. Asisten Rektor Bidang Kerjasama Luar Negeri Soeparto menerangkan, tujuan kegiatan itu yakni untuk mengembangkan, mencari, dan memetakan potensi setiap lembaga pendidikan Muhammadiyah dalam bekerja

sama dengan negara lain. Pada sidang komisi itu dibagi menjadi tiga komisi yaitu komisi yang menangani PTM, SMKM, dan SMAM. “Dengan adanya kegiatan seperti ini, kami harap sivitas akademika mengetahui adanya LK yang dapat membekali dan mengarahkan mereka ketika ingin studi ke luar negeri,” ujarnya. Perwakilan Komisi I Penyusunan Program Kerjasama Luar Negeri PTM Yudi Arifani mengumumkan hasil sidang ada empat hal penting. Pertama, menerbitkan jurnal inter­ nasional melalui kerja sama. Kedua, me­ng­adakan Summer Program de­ ngan tema berbasis Islami. Ketiga, memfasilitasi Program Posdoct bagi kader yang sudah me­nempuh

pendidikan doktor. Keempat, memberikan beasiswa ke­pada dosen dan guru-guru yang ber­ kualitas. Komisi II Penyusunan Program Kerjasama Luar Negeri SMKM yang di­wakili Meinarni memaparkan be­berapa hasil sidang antara lain men­catat dan merekam kebutuhan SMKM dalam pengembangan pro­ duk unggulan. Selanjutnya, ya­itu memaksimalkan LK sebagai peng­ hubung dengan instansi dan ne­ gara lain serta mengembangkan pro­gram dan dapat diakreditasi se­tara internasional “Kita harus me­manfaatkan LK dengan sebaikbaiknya sebagai jembatan dengan instansi luar negeri sehingga bisa me­wujudkan dan merealisasikan

pro­gram pertukaran pelajar atau ma­gang di luar negeri,” ungkapnya. Nastajab yang mewakili Sidang Komisi III Penyusunan Program Kerjasama Luar Negeri SMAM me­ nyebutkan beberapa keputusan ya­itu dengan mendatangkan guru asing. Program-program seperti di­a­­dakannya pelatihan bahasa asing ba­gi guru, seminar pendidikan bagi wali murid, sosialisasi untuk studi lanjut di luar negeri, serta mem­buat Web Global School untuk memudahkan dalam mengakses profil sekolah, school linking, stu­di ekskursi, Link Profesor yang me­lakukan penelitian, Sister’s school, dan Link lomba penelitian di luar negeri perlu diagendakan. m_dya

Pendidikan Kunci Pengembangan Islam di Asia Tenggara Seminar: Suasana seminar internasional yang diselenggarakan oleh Fakultas Agama Islam (FAI) UMM yang mana tidak hanya dihadiri oleh mahasiswa UMM, acara ini juga dihadiri oleh mahasiswa dari universitas lain.

alissa/Bestari

Fakultas Agama Islam (FAI) UMM menggelar seminar internasional bertema “Dynamic of Thougth and the Struggle of Islamic and Arabic Education in Southeast Asia” (3-4/2). Agenda itu mengundang Osamah Mohammed Alshuibi, Duta Besar Saudi Arabia untuk Indonesia. Sebanyak 29 peneliti dari lokal dan internasional berkesempatan mempresentasikan artikel mengenai tantangan pendidikan Islam dan Bahasa Arab di Asia Tenggara. Osamah menyampaikan, Kera­ ja­an Saudi Arabia tengah me­ ngembangkan lembaga pen­di­dikan di seluruh penjuru dunia, termasuk Asia Tenggara. Sosialisasi pen­di­­­ dikan Islam dan Bahasa Arab oleh pemerintah Saudi Arabia ter­­ma­ nifestasikan dengan di­ben­tuk­nya ber­bagai komunitas formal dan non formal yang tersebar di setiap ne­ ga­ra di dunia. “Di Indonesia telah di­bangun beberapa lem­baga formal pen­didikan tinggi Islam, selain itu ju­ga sosialisasi selalu gencar seperti

se­minar ini,” ujarnya. Direktur Pendidikan Tinggi Islam (Diktis) Direktorat Jendral Pen­didikan Islam Kementerian Agama Amsal Bakhtiar mene­rang­ kan bahwa Bahasa Arab adalah se­buah bahasa yang mulia karena me­­ru­pakan bahasa Alquran dan Hadis. Pembahasan pendidikan Islam dan Bahasa Arab dalam se­ mi­­nar internasional akan men­ja­­di wawasan global untuk me­ngem­ bangkan pendidikan tinggi Islam se­ hingga mencapai gelar World Class

University. “Universitas bertaraf in­ter­nasional harus menggelar se­ minar seperti ini sehingga wawasan ter­hadap suatu disiplin ilmu men­ jadi komoditas utama,” ujarnya. Terdapat beberapa upaya yang ha­rus dilakukan dalam pe­ning­ katan kualitas lembaga pen­didikan Islam di Indonesia. Pertama, me­ ning­katkan kualitas aka­demik. Kedua, meningkatkan ma­na­­je­men per­guruan tinggi dalam rang­ ka mencapai Good University Governance. Ketiga, meningkatkan pro­gram riset dan publikasi dalam mempertahankan kualitas sivitas akademika. Keempat, dana pendidikan yang memadai untuk menunjang operasional kegiatan pendidikan dan penelitian. Terakhir, meningkatkan infrastruktur pendi­ dikan.

Menurut Guru Besar FAI UMM Tobroni, realita yang terjadi pada lembaga pendidikan Islam adalah banyaknya bentuk pendidikan Islam yang tradisonal sehingga terkesan ekslusif. Inklusif dalam lembaga pendidikan Islam akan merubah identitas sebuah pendidikan tinggi Islam. “Jika kita ingin menjadi salah satu destinasi pendidikan Islam dalam lingkup Internasional, maka keterbukaan terhadap perbedaaan menjadi kuncinya,” tambahnya. Peneliti asal Thailand, Abdul Hafis Hiley menggambarkan kea­daan pendidikan Islam di negeranya. Begitu sulitnya sebuah institusi Islam beridiri di Thailand karena perlu melalui perizinan yang begitu ketat dari pemerintahnya. Bentuk pendidikan Islam dan Bahasa Arab yang ada di Thailand

sekarang hanya berupa lembaga pendidikan non formal. Peneliti Universitas Malaysia Asyraf Isyraqi memaparkan, pe­ran­ an lembaga pendidikan Islam begitu besar terhadap perkembangan Islam di Asia Tenggara. Eksistensi madrasah dalam sejarah peradaban manusia tidak diragukan lagi dengan adanya Madrasah Nizamiyyah di Baghdad pada tahun 459 H atau 1.067 M. Madrasah menghasilkan individu yang berakhlak dan berintegritas sehingga mampu menjawab permasalahan Islam di Asia Tenggara. “Madrasah adalah konsep pendidikan Islam yang berasaskan paham ta’dib sebagai proses menerapkan adab ke dalam diri manusia untuk melahirkan manusia yang beradab,” simpulnya. m_lik


BESTARI

No. 342/TH.XXX/Februari/2017

9

sketsa

9

Kunci Sukses Wirausaha, Pantang Menyerah dan Kreatif

"M

enjadi anak sulung di keluarganya membuat Moh Zakki mem­punyai tanggung jawab moral mem­bantu biaya sekolah sang adik. Ia berprinsip harus bekerja ketika ia lulus dari Fakultas Hukum (FH) UMM. Ter­ bukti, ia diterima kerja sebagai Human Resources Development (HRD). Namun hal tersebut tak sesuai dengan keinginannya se­hingga memaksa ia untuk berfikir kreatif. Hal itu membuat pria asal Kabupaten Pamekasan itu akhir­nya memulai usaha. Usahanya ber­awal dengan membuka sebuah gerai untuk berjualan minuman. Wi­ rausaha dituntut kreatif untuk mem­ perkaya diri sendiri. "Berbeda dengan be­kerja, kreatif untuk memperkaya orang lain,” ungkapnya.

Kegagalan Berwirausaha Sebagai Bumbu Kesuksesan

Zakki begitulah sapaan akrab­nya mengisahkan awal mula keinginannya membuka usaha minuman. Pasang surut ber­wira­usaha sudah ia rasakan. Awalnya, usaha berjualan minuman tidak berkembang dengan lancar. Pria 32 tahun itu hanya mampu men­jual delapan cup minuman saja tiap harinya. Bahkan ia sempat mengganti bahan utama dalam menu minumannya agar lebih enak, namun belum menarik minat konsumen. Akan tetapi, usaha pria yang per­nah menjabat sebagai penaksir di sebuah bank itu tidak sampai di situ. Zakki terus berfikir lebih

Wirausaha dapat dilakukan oleh semua orang. Syaratnya hanya pantang menyerah, kerja keras dan berpikir kreatif. Modal materi bukan hal utama yang dibutuhkan dalam membuka usaha. Strategi itu telah dibuktikan oleh Moh Zakki. Bermodal satu juta kini, usaha telah beromzet puluhan kali lipat dari modal awalnya. krea­tif lagi agar usahanya bisa ber­kembang. Lantas, ia mencoba mengga­bungkan kopi dan cokelat untuk menjadi sebuah minuman. Ber­kat percobaannya tersebut ter­ nyata mendapatkan respon yang po­sitif dari teman-temannya dan me­ningkatnya jumlah konsumen. Kini pria yang hidup di lingkungan pesantren itu mengembangkan ide untuk membuat minuman yang diberi nama Chocopuchino. “Sempat hampir menyerah karena beberapa bulan berjualan minuman, pengeluaran lebih besar daripada pe­masukan,” ungkap alumni FH tahun 2010 tersebut.

Kreatif serta Memiliki Tekad yang Kuat

Zakki mengaku berpikir kre­atif itu penting dalam men­ jalan­kan sebuah usaha. Lalu ia mengembangkan usahanya dengan

cara membuka waralaba. Ber­kat celetukan sepupunya dalam bahasa Madura, ia dapat me­nemukan sebuah nama produk yaitu Pikopi. Kini usaha waralaba yang di­dirikannya berkembang sangat pesat. Dalam lima tahun berdiri, sudah terdapat

lebih dari 70 gerai Pikopi yang menjual ide selanjutnya harus fokus minuman Chocopucino dan tersebar pada produk se­hingga dapat di seluruh daerah Indonesia. mengetahui ke­unggulan dan ke­ Kegagalan dalam berwirausaha lemahannya. Ketiga, bermodal yang pernah dilakukannya, tak se­mangat besar. “Kesuksesan membuat pria yang dulu pernah me­ berwirausaha tidak hanya dilihat n­jadi Management Trainee di salah dari modal materi, namun juga satu pe­rusahaan roti itu menyerah semangat tinggi,” ungkap. untuk memulai usa­hanya kem­bali. Sofyan Arief se­laku Wakil Dekan Usaha yang di­rintis sejak tahun 2010 (WD) III FH meng­ungkapkan, Zakki me­ yang telah menghasilkan rupiah yang rupakan sosok yang cerdas dan pintar. tidak se­dikit. Berawal dari modal Ketertarikannya dalam dunia wirausaha satu juta rupiah kini usahanya sudah terlihat sejak masih menjadi ma­ telah beromzet lebih ha­siswa. Ia pernah ikut serta 25 juta rupiah tiap dalam Pro­gram Kreativitas bulan. Omzetnya Mahasiswa-Ke­wira­usa­ berkembang Bekerja keras haan (PKM-K). Me­ hingga yang awalnya menjadi puluhan nurutnya, Zakki sudah dianggap mahal kali lipat karena memiliki fondasi uta­ menjadi murah tekad, niat dan ma dalam ber­wira­ usaha gigih. Kini usaha yaitu mengenai ia mulai me­rintis hukum dalam per­janjian usaha baru dengan waralaba. Modal ilmu membuka kedai makan yang didapat di UMM itu dapat Ayam Nyungsep. minimalisir kecurangan yang mungkin Pria yang berprinsip hidup bekerja dilakukan oleh kliennya. “Semoga keras hingga yang awal­nya dianggap semakin banyak lu­lusan FH yang tidak mahal men­jadi murah itu menga­ ber­gantung dengan pekerjaan di takan ada tiga kunci sukses dalam sebuah pe­ru­sahaan, tetapi juga berwirausaha. Per­tama, mem­punyai dapat kreatif mem­buka usahanya keinginan ber­wira­usaha yang kuat. sendiri,” ha­rap­nya. m_ana Kedua, kon­sisten, jika sudah memiliki

ki

ak h. Z

Mo

diego/Bestari

usaha tidak ada yang instan

Membangun

"M

Par a

mit

aA

dity aP .

Materi bukanlah tujuan utama berwirausaha. Namun ada tujuan lain yang dapat bermanfaat bagi lingkungan, yakni membuka lowongan kerja baru. Itulah yang ada dibenak Paramita Aditya Putri dalam membuka usaha kafe. Usaha bukan hanya seberapa banyak modal, tapi cara mengatur uang yang didapat dengan baik,

e m b u k a sebuah usaha bukan se­ mata-mata ke­ untungan yang dikejar, namun bisa menciptakan lowongan pe­ kerjaan agar bermanfaat bagi orang lain. Seperti yang dilakukan Paramita Aditya Putri, alumni Program Studi (Prodi) Akuntansi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) UMM. Tujuannya membuka usaha untuk memperbaiki ekonomi diri dan orang lain. Hal itulah yang selalu ia pegang dalam mengembangkan bisnis kafe miliknya. Terlahir di lingkungan keluarga yang hampir semuanya bergelut di bidang wirausaha, membuat wanita yang akrab dipanggil Mita ini bersyukur. Hal itu karena darah berbisnis mengalir pada dirinya. Sejak duduk di bangku Sekolah Dasar (SD) ia sudah belajar dan melihat cara berbisnis yang baik melalui orang tuanya. “Saat SD saya pernah berjualan es lilin di se­kolah,” kenangnya.

Tidak Malu untuk Berwirausaha

diego/Bestari

Perempuan yang saat kuliah aktif di dunia model itu memulai bisnis pada

tahun 2005. Sejak awal kuliah ia yang didapat dengan baik,” ung­kap sudah melirik peluang dagang. Ia wanita peraih Best Performe Miss pernah berjualan parfum bahkan Jilbab JTV se-Jawa Timur itu. pernah menjual kacang goreng di Tips untuk Berwirausaha: lingkungan kampus. Kuliah sambil kerja tak membuatnya menyerah Terus Belajar untuk berwirausaha. Saat kuliah, Saat berbagi pengalamannya pe­rempuan yang kini menjadi ibu dalam merintis usaha, alumni ang­ dua anak itu harus membagi waktu katan 2005 itu meyakini ada be­ antara kuliah, bisnis, dan dunia berapa cara mempertahankan model. “Saat kuliah saya beberapa bisnis agar tetap berkembang kali sempat mengikuti Pekan Krea­ yaitu tetap optimis. Selain itu harus tivitas Mahasiswa (PKM) dan aktif selalu mengem­bangkan bisnis meng­ajar di dunia model,” imbuh sesuai dengan kondisi pasar, terus wa­nita yang pernah bekerja sebagai belajar, jangan pernah malu, dan asis­ten pemasaran itu. be­rani mencoba. Motivasi yang Seiring ber­ ada di benak Mita ialah jualan jalan­nya waktu, dijadikan candu. “Selama tahun 2012 Mita tidak me­lakukan hal yang ber­hasil men­ Ubah Jualan ber­tentangan dengan diri­kan Rezzen norma yang ada, jangan Jadi Candu Cafe and Bakery per­nah takut untuk di Malang. Mita memulai usaha,” ujar­ ingin kafe tersebut nya. bisa menjadi pilihan Perempuan yang pernah baru bagi konsumen menjadi Wakil I Putri Fomula dalam me­nikmati roti dan kopi. Satu Polisi Resort Kota (Polresta) Usaha yang ia rintis bersama Malang 2006 itu menambahkan suaminya, DLiAulhaq itu kini telah kesuksesannya tidak terlepas dari membuahkan hasil. “Usaha itu ilmu yang ia dapatkan saat kuliah bukan seberapa banyak modal, di UMM. Ia mengungkapkan ilmu tapi juga cara memanajemen uang akuntansi bisa diterapkan dalam

usahanya tersebut. Ilmu tersebut berguna tidak hanya untuk mengatur modal dan usahanya namun juga untuk mengatur sepuluh pekerja yang harus ia tanggung setiap bulannya.

Usaha Tidak Lepas dari Kendala

Bercerita tentang jatuh bangun bis­nisnya, Mita mengaku usaha itu tidak ada yang instan. Semua dimulai dari nol. Banyak kendala yang ia hadapi seperti masalah tenaga kerja. Menjalani bisnis harus me­lihat tempat, konsep, dan tenaga kerja. “Kalau mesin rusak bisa perbaiki tapi kalau manusia yang berkhianat tidak bisa diperbaiki,” ujar wa­nita asal Kalimantan Tengah itu. Sri Wibawani, Dosen Prodi Akuntansi UMM menuturkan Mita adalah orang yang mandiri serta tidak cepat puas. Ketertarikannya dengan dunia bisnis memang sudah ter­lihat saat di masa perkuliahan. Se­lalu berinovasi dan melakukan perbaikan dari waktu ke waktu karena kini bisnis kuliner sangat kompetitif. “Mita bisa menjadi pengusaha sukses dan menginspirasi orang lain,” jelasnya. vit


10

No. 342/TH.XXX/Februari/2017

trofi

BESTARI

Kuatkan Mental untuk Raih Juara Kendala seberat apapun tidak menjadi hambatan untuk menjadi juara, dengan usaha dan doa dapat mengubah ketidakmungkinan menjadi mungkin. Sepenggal kalimat tersebut agaknya dapat mewakili Afif Ivanda, mahasiswa Fakultas Teknik (FT) Program Studi (Prodi) Teknik Mesin yang kembali menorehkan prestasi dalam dunia sport climbing. Kali ini ia berhasil meraih Juara II dalam Lomba Open Bupati Tapin Cup Tingkat Regional Jawa dan Kalimantan di Rantau Kabupaten Tapin Kalimantan Selatan (15/12).

dok.pribadi

Pelatih Sport Climbing, Dwi Rinca menjelaskan kualifikasi untuk menjadi seorang atlet bela diri harus menguasai teknik dasar. Teknik tersebut meliputi

Face Climbing, Friction atau Slab Climbing, dan Fissure Climbing. “Teknik dasar itulah yang nantinya dapat dikembangkan oleh para atlet seiring berjalannya waktu

Pukau Juri dengan Inovasi dan Kreasi

dok. Pribadi

diego/Bestari

Mahasiswa UMM kembali torehkan prestasi di bidang kepenulisan. Dua mahasiswa Program Studi (Prodi) Peternakan Fakultas Pertanian dan Peternakan (FPP) menyabet juara II Lomba Karya Tulis Ilmiah (LKTI) tingkat nasional, mereka adalah Muhammad Ihsan Zain dan Dwi Prasetiyo. LKTI tersebut diselenggarakan oleh Ikatan Senat Mahasiswa Peternakan Indonesia (Ismapeti) wilayah IV Jawa, Bali, Kalimantan, dan Nusa Tenggara Barat (NTB) di Universitas Udayana Bali 20 Januari 2017 lalu. Ihsan menceritakan, persiapan mengikuti lomba itu terbilang sangat singkat. Ihsan dan rekannya Dwi hanya membutuhkan waktu seminggu untuk menyusun karya tulis walaupun sebenarnya pengumuman adanya lomba sudah disampaikan sebulan sebelum hari pengumpulan oleh Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Peternakan. Namun, mengingat karya tulis yang dilombakan berupa gagasan, Ihsan menyampaikan, mudah baginya untuk menyusun karya tulis di samping kesibukannya sebagai organisatoris. Rekan sesama tim, Dwi Prasetiyo menambahkan, tidak ada kendala yang berarti selama proses penulisan. Walaupun dengan persiapan yang singkat, mereka diundang untuk mempresentasikan tulisan mereka di Bali. “Kami tidak tahu jumlah peserta yang mengikuti seleksi, namun kami bangga ketika mendapat pesan bahwa kami masuk tiga besar bersama Universitas Mercu Buana Yogyakarta serta Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian (STPP) Malang,” kenang mahasiswa yang bercita-cita menjadi pengajar dan menimba ilmu di luar negeri itu. Selanjutnya, Zain menceritakan pada saat presentasi di depan para juri. Wakil Ketua Umum HMJ Peternakan periode 2014-2015 itu merasa gugup walaupun persiapan telah dilakukan saat mengetahui semua jurinya adalah professor. Namun, rasa percaya diri dengan tema tulisan yang timnya sajikan akhirnya mampu mencuri hati juri. Zain menjelaskan bahwa juri terpukau dengan tema tulisan yang mereka presentasikan yaitu “Peternakan Berbasis Organik dari Hulu ke Hilir, One Step Preparing for Indonesian Golden Generation

2045”. Hal itu membuat tema tulisan yang mereka buat berbeda dari yang lain. Tidak hanya itu, motto “Ketika Orang Masih Bermimpi Besar, Kami Melakukan Hal Kecil Namun Berdampak Besar” yang mereka presentasikan di akhir presentasi juga memukau juri. Senada dengan Zain, Dwi menambahkan, kesesuaian tema tulisan merupakan salah satu kriteria penilaian di samping inovatif dan kreatif, kesesuaian judul, isi dan kesimpulan serta kesesuain dengan Ejaan Yang Disempurnakan (EYD). Mahasiswa yang kini menjabat sebagai Ketua Umum Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Komisariat FPP itu mengungkapkan, tema umum LKTI itu adalah “Strategi dan Inovasi Peternakan untuk Mewujudkan Generasi Emas 2045”. Ia dan rekannya harus bisa mengkorelasikan antara tema yang mereka sajikan dengan tema umum yang panitia buat. Yoga Putra Pamungkas selaku Ketua Umum HMJ Peternakan mengungkapkan, potensi mahasiswa peternakan di bidang kepenulisan sangat banyak. Potensi itu dapat dilihat dari banyaknya ruang lingkup dunia peternakan yang bisa dijadikan inovasi. Mahasiswa asal Bekasi itu berharap minat mahasiswa Prodi Peternakan dalam kepenulisan meningkat. Selaku Kepala Urusan Bakat dan Minat Mahasiswa, Harry Widjaja menceritakan, minat mahasiswa UMM untuk menulis tinggi, hal tersebut dibuktikan dengan banyaknya perlombaan kepenulisan yang mahasiswa ikuti. Mahasiswa UMM juga sering memenangi lomba kepenulisan yang mereka ikuti. “Harapannya semakin banyak lomba kepenulisan yang mahasiswa ikuti, semakin banyak pula proposal PKM yang diunggah,” tuturnya. m_yus

dan pengalaman,” terangnya. Pria asal Kalimantan itu menambahkan, atlet harus bagus secara fisik, teknik dan yang terpenting adalah mental. Sebagus apapun teknik dan kekuatan fisiknya, jika mentalnya tidak mendukung maka keberhasilan sulit untuk diraih. Lebih lanjut, Dwi menerangkan mental yang dimaksud merupakan keoptimisan dalam meraih sebuah target. Semangat yang tinggi dapat menghilangkan rasa putus asa pada saat pendakian. Afif Ivanda mengatakan berkat kedua orang tuanya, sejak berada di bangku Sekolah Dasar (SD) dirinya telah terjun dalam dunia sport climbing. Sehingga, telah banyak prestasi yang diraih. Salah satunya merupakan lomba sport climbing dalam Kejuaraan Open Bupati Tapin Cup. Meskipun perlombaan berada di Kalimantan, harga tiket pesawat bukan merupakan halangan. Keyakinan dalam meraih kejuaraanlah yang dapat menghantarkannya sejauh itu. Anggota club sport climbing Adu Mama Sayang (ADS) tersebut menyampaikan bahwa dalam pertandingan sport climbing terbagi atas tiga kategori yaitu kategori lead, bolder dan speed. Kategori lead memiliki tingkat kesusahan pada ketinggian. Kategori bolder memiliki tingkat kesusahan pada pegangan dan volume. Kategori speed memiliki tingkat kesusahan pada kecepatan. Pada ketiga kategori tersebut, Afif memilih untuk bertanding pada kategori lead.

Sebelum memulai pertandingan, seluruh peserta membaca jalur yang dilalui berdasarkan posisi pegangan dan volume yang ada. Hal tersebut dapat mengurangi benturan ketika peserta sudah terjatuh. Setelah itu para peserta mengusapkan magnesium pada tangannya. “Magnesium berfungsi untuk menghindari keluarnya keringat pada telapak tangan sehingga seluruh peserta memiliki kantong magnesium dibelakang tubuh masing-masing,” ungkap mahasiswa yang gemar makan ubi itu. Anak pertama dari dua bersaudara tersebut mengatakan dalam sebuah pertandingan tidak ada yang namanya lawan. Baginya, semua peserta adalah kawan. Lawan yang sesungguhnya merupakan dirinya sendiri. “Melawan rasa lelah dan putus asa merupakan suatu kunci keberhasilan untuk dapat berada di top sport climbing,” tuturnya. Atlet yang telah memenangkan 14 kejuaraan regional maupun nasional tersebut tidak berhenti untuk merebut kejuaraan selanjutnya. Afif tetap rajin melaksanakan latihan setiap minggunya. Berlatih secara maksimal guna mempersiapkan hasil terbaiknya pada ajang perlombaan lainnya, tentunya pada perlombaan bergengsi Pekan Olahraga Nasional (PON). Semua keberhasilan yang didapatkan berkat dukungan orang tua, pelatih, dan teman seperjuangannya. noe

Jangan Menyerah dan Terus Asah Kemampuan Mahasiswa UMM tentunya memiliki ide kreatif dan inovatif sehingga banyak sekali maha­ siswa yang berlomba-lomba agar dapat mengukir prestasi. Hal itu telah dibuktikan oleh Wildan Khoirul Umam dan Dalina Muzayyanah dengan me­ nya­bet Juara 2 dalam lomba Essay Online se-Indonesia. Acara tersebut diselenggarakan oleh Pusat Pengembangan Ilmiah dan Penelitian Mahasiswa (PPIMP) Universitas Negeri Padang (UNP) pada 23 November hingga 11 Desember 2016 silam. Wildan selaku Mahasiswa Program Studi (Prodi) Ilmu Pemerintahan mengatakan bahwa perlombaan yang bertemakan peran pemuda dalam melestarikan budaya Indonesia telah memunculkan ide yang menarik. Ide tentang membuat Mantel Budaya (Manda) sebagai Inovasi Jas Hujan dalam Melestarikan Kearifan Budaya Lokal menghantarkannya dalam keberhasilan. Mahasiswa asal Ponorogo tersebut menjelaskan Mantel Budaya memiliki motif budaya Indonesia. Hal tersebut dapat membuktikan bahwa Indonesia memiliki mantel yang berbeda daripada yang lain. Terdapat keunikan tersendiri pada motifnya, bertemakan tari-tarian Indonesia, seperti tari reog dan tari bali. Mengingat selama ini, mantel hanya bermotif polos. “Secara tidak langsung pelestarian kebudayaan Indonesia telah dilakukan,”ungkapnya. Persiapan pembuatan esai dilaksanakan dua hari sebelum

diego/Bestari

lomba. Meskipun persiapan yang dilakukan sangat singkat bukan berarti tidak membuahkan hasil. Bersama Dalina, Anggota Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Forum Diskusi Ilmiah (FDI) tersebut mengerjakan secara maksimal. Satu sama lain saling memberikan masukkan. Sehingga kerjasama tersebut terjalin dengan baik dan tepat waktu dalam melakukan pengiriman esai. Mahasiswa yang mempunyai motto “hidup sekali hiduplah yang berarti” mengatakan seseorang yang berkeinginan memiliki prestasi tidak boleh putus asa saat mengalami kegagalan. Sesungguhnya kegagalan merupakan awal kesuksesan. Seperti halnya dalam kepenulisan, tidak boleh merasa cukup bisa dalam hal menulis. Semua perlu terus diasah. Dalina selaku Mahasiswa Program Studi (Prodi) Agribisnis mengatakan bahwa dalam perlombaan esai hal yang perlu diperhatikan merupakan ide

yang menarik, penulisan yang benar, dan mengikuti format yang diperintahkan. Sehingga, perlu adanya meneliti ulang sebelum pengiriman agar menghindari kesalahan-kesalahan daalam hal penulisan. Mahasiswa asal Lamongan tersebut menyampaikan bahwa kunci keberhasilan meraih kemenangan merupakan usaha semaksimal mungkin. Setelah itu, jangan pernah puas dengan hasil, terus belajar dalam kepenulisan. Hal yang paling utama merupakan dukungan dan doa orang tua. Afif Zainuri Wafiq selaku Ketua UKM FDI mengatakan bahwa FDI sangat mengapresiasi anggotanya yang berprestasi. Penghargaan akan dilakukan setiap tahunnya bagi anggota yang berprestasi. Hal tersebut agar anggota dapat terpacu dalam mengikuti berbagai kegiatan lomba. Selain itu, agar prestasi FDI terus meningkat diadakannya rutinitas entensitas diskusi kepenulisan. noe


BESTARI

No. 342/TH.XXX/Februari/2017

Kurangi Pembusukan Cabai Menggunaan Kemasan Vacuum Nama

Jurusan Judul PKM

Dosen Pembimbing

Cabai rawit merupakan salah satu bahan yang digunakan sebagi bumbu di dalam masakan. Kadar airnya mencapai 90% sehingga dengan mudah mengalami pem­ busukan yang cukup cepat. Pencegahan kerusakan yang ter­jadi pada cabai rawit dapat diken­dalikan dengan pemberian ba­han pengawet sehingga dapat mem­perlambat terjadinya pembusukan. Fungisida adalah jenis pestisida yang secara khusus digu­nakan untuk mengendalikan jamur atau cendawan patogen penye­ bab penyakit. Selain pemberian fungisida penggunaan kemasan juga dapat meminimalisir keru­ sakan pada buah cabai rawit saat panen, pengemasan plastik dapat melindungi buah dari uap air mapun gas. Penggunaan eks­trak tanaman herbal pada pe­nyimpanan cabai rawit terdiri dari lima taraf, yaitu T1: ekstrak buah belimbing wuluh, T2: ekstrak lidah buaya, T3: ekstrak buah mengkudu, T4: air, T5: fungisida. Jenis kemasan yang tepat untuk ma­sa simpan cabai rawit terdiri dari 4 taraf, yaitu P1: plastik de­ngan pengemasan vacuum, P2: plas­tik dengan pengemasan tanpa vacuum, P3: pengemasan dengan kertas amplop warna coklat, P4: pengemasan dengan keranjang plastik. Pembuatan ekstrak tanaman herbal yang akan diberikan pada buah cabai terdiri dari belim­ bing wuluh, lidah buaya, dan daun mengkudu. Beberapa ta­ hap dalam pembuatan ekstrak ta­naman tersebut, pertama, se­ mua bahan dicuci dengan air yang mengalir dan sekali dengan aquades, kedua, bahan yang telah

: Linda Indriyana

Faisal Candra Nugraha Izza Afcarina : Agroteknologi : Perpanjang Masa Simpan Cabai Rawit (Capsicum frutecens L.) dengan Ekstrak Tanaman Herbal dan Jenis Kemasan Tahun 2016 : Ir. Henik Sukorini, MP, Ph.D dicuci dikeringkan selama tujuh ha­ ri, ketiga, penggilingan bahan yang sudah kering hingga menjadi ser­buk, kemudian direndam dalam methanol 96% selama tiga hari lalu disaring dengan kertas Whatman no satu untuk mendapatkan filtrat bahan ekstrak. Ekstrak yang dipe­roleh di crude pada suhu 40C menggunakan rotavapor pada kecepatan 70 rpm, kemudian crude ekstrak kering dipisah antara hiro­pobik dan hidrofilik dengan dichlorometer, terakhir bagian yang terlarut dalam dichlorometer diambil selanjutnya dirotavapor. Hasil yang didapat dari ekstrak kering digunakan untuk menguji ke­mampuan antifungal dari masing-masing tanman herbal tersebut. Selama masa penyimpanan, ca­ bai rawit mengalami penyusutan bobot setiap minggunya, hal ter­ sebut disebabkan oleh proses fisiologis, mikroba pathogen dan luka mekanis. Analisis sidik ragam me­nunjukkan pemberlakuan bahan ekstrak dan jenis kemasan berbeda nyata pada tiap minggunya. Susut bobot tertingggi pada tanaman sela­ ma 6 minggu penyimpanan yaitu pada perlakuan T4P3 (perendaman air dan pengemasan amplop cok­ lat) sebesar 87,50% sedangkan un­tuk seset bobot terendah yaitu pemberlakuan T2P1 (ekstrak lidah buaya dan pengemasan plastik va­ cuum) sebesar 75,83%. Selain penyusutan bobot, cabai rawit juga mengalami penyusutan vita­min C. Penurunan vitamin C pada cabai disebabkan suhu penyim­ panan yang tidak dapat dikendalikan seperti adanya panas dan oksigen sehingga pemasakan buah berjalan sempurna. Peren­daman ekstrak lidah

Sri Mulyani, Jusuf Kalla, Gita Wirjawan, dan Megawati Soekarno Putri adalah segelintir dari beberapa tokoh nasional yang sudah didatangkan ke UMM. Selain memberikan ilmu, tokoh-tokoh itu juga memberi inspirasi kepada Mahasiswa UMM lewat kisah hidup mereka. Menurut Anda, siapa tokoh nasional yang diharapkan datang ke UMM? Ilham Noer Febrian

Joko Wododo. Karena dengan semangat juangnya yang tinggi dia pernah bekerja di aceh, namun kemudian memutuskan untuk membuka usaha mebel di solo. Lalu kemudian melihat solo waktu itu kurang tertata ia mencoba membenahi solo. Tri risma harini.. Dapat merubah gang doli( terbesar se Asiatenggara) menjadi bersih.. RK(ridwan kamil) Wali kota bandung saat ini. Mampu merubah kota seperti di eropa Fitrah Ananta Toer

Kang Aher Gubernur Jawa Barat Kare­­na be­liau adalah sosok yang sangat inspiratif. Beliau sekolah sambil berjualan singkong di sekolahnya dengan kemandiriannya itu juga beliau bisa melanjutkan kuliah dan mendapat beasiswa dari pemerintahan Arab Saudi. Beliau juga seorang Hafiz Al Quran dan berhasil menjadi orang nomor satu di Jawa Barat. Atika Mandasari

Mas Agus Harimurti Y Agus Yudhoyono beliau adalah pemuda yang harus menjadi contoh untuk pemuda masa depan. Beliau mengakui kekalahan tanpa menyalahkan dan mencari-cari alasan. Saat ini kita butuh orang yang dapat berbagi pengalaman dan motivasi karena kita sebagai mahasiswa yg disebutssebut sebgai agen of change. Kisah-kisahnya yang akhir-akhir ini menarik dan sangat keren kak Bestari Umm

11

iptek

buaya dan penge­masan tanpa vacum (T2P2) meru­pakan kadar vitamin C tertinggi dari percobaan lainnya. Jenis pengemasan menggunakan plas­tik memiliki keunggulan dari penge­mas jenis lainnya karena sifat plas­tik yang ringan, transparan dan ku­at. Pengemasan plastik ini sangat te­pat untuk digunankan dalam penanganan dan pendistribusian pro­duk pangan khususnya cabai rawit sendiri. Analisis sidik ragam dengan memberlakukan bahan ekstrak dan jenis kemasan berbeda memi­ liki hasil yang berbeda terhadap munculnya penyakit yang terjadi pada cabai. Penelitian yang dia­ dakan di Kota Wisata Batu itu menghasilkan pengamatan penya­ kit tercepat terjadi pada buah cabai yai­tu pada pemberlakuan T4P2 (air dan kemasan plastik), hal ini ter­jadi karena buah cabai yang sema­kin lembab menyebabkan mudahnya ­terserang penyakit seper­ ti pembusukan dengan hasil sebe­sar 5,33. Hasil penelitian menun­jukkan munculnya penyakit terlama pada perlakuan T2P1 (eks­trak lidah buaya dan kemasan plastik vacuum) potensi lidah buaya yang mengandung enzim oksidase se­bagai antioksidan dapat menjadi penga­wet alami yang cukup baik digunakan. dari penelitian tersebut juga menunjukkan bahwa kemasan jenis plastik vacuum sangat efektif un­tuk menghambat timbulnya pe­nyakit, seperti pembusukan yang sering dialami buah cabai. Pe­milihan plastik vacuum sebagai pengemasan yang efektif karena beberapa keunggulan seperti memiliki sifat vacuum atau kedap udara yang dapat menghilangkan oksigen, melindungi makan dari kerusakan fisik maupun

rasanya dengan membatasi pertumbuhan bakteri aerobik dan jamur.

Data diolah Oleh: Suhaidah

Dokumentasi Pembutan Ekstrak Lidah Buaya, Belimbing Wuluh dan Buah Mengkudu

Keterangan foto: pengumpulan dan pengambilan bahan ekstrak berupa lidah buaya, blimbing wuluh dan mengkudu.

Keterangan foto: proses pencucian bahan ekstrak.

Keterangan foto: proses pengirisan bahan ekstrak.

Keterangan foto: proses penggilingan bahan ekstrak yang sudah dikeringkan

@irinesaleeha Pk habibi karna beliau bs menjadi contoh bagi kaum muda untk dpt berkarya dg baik Lia Arruhul Jadied UMM pernah mengundang Sri Mulyani. Saatnya UMM mengundang mentri yang lain yakni Susi Pudjiastuti, karena meskipun beliau berlatar belakang yang tak lulus SMA tapi beliau bisa sukses bahkan menjadi pengusaha selain menjabat sebagai menteri kelautan dan perikanan. Walaupun tampilan beliau yang selalu nyentrik tapi ada banyak hal yang bisa diteladani dari Susi Pudjiastuti. Sehingga mahasiswa bisa termotivasi dan mengetahui SDA khususnga kelautan dan perikanan Indonesia seperti apa, karena saya sendiri masih awam tentang potensi kelautan Indonesia #Bestari Umm @maulzmr Joko Widodo. Tidak diragukan lagi orang nomor satu di Indonesia itu harus ke UMM. Dulu pernah diundang, tapi sayangnya tidak jadi hadir, padahal banner sudah dipajang di depan UMM. @rdesrilla

Pak BJ. Habibie!! Mantan Presiden RI itu tidak hanya menjadi pionir penerbangan di Indonesia, tapi juga pencetus teori crack yang sampai saat ini masih digunakan dalam dunia penerbangan internasional. bangga dengan prestasi anak bangsa. @nevamelinda

Bapak BJ habibie, beliau merupakan sosok inspiratif bagi pemuda indonesia, beliau selain genius juga religius, dan cara berpikirnya pun sangat keren. Berharap bisa bertemu beliau secara langsung aamiin

@faaaniaa Bapak Jokowi, karena kalau beliau lewat di jalanan malang. Pasti otomatis jalanan berlubang itu segera diperbaiki ehehehe @nadyafatmaa

Pak Rudi a.k.a B. J habibie karena beliau salah satu tokoh nasional yg inspiratif @staaisyah

Ridwan Kamil, soalnya beliau telah berkontribusi besar utk negara ini dan sangat menginspirasi banyak khalayak orang Imam Iswanto

Bacharuddin Jusuf Habibie kak Bestari Umm :) selain memiliki kisah yang sangat keren dia juga memiliki intelektual yang luar biasa :) berharap bapak habibie bisa datang ke Universitas Muhammadiyah Malang UMM


No. 342/TH.XXX/Februari/2017

laporan utama

12

Ragam Peluang Beasiswa Pascasarjana

BESTARI

S

alah satu hal yang dipikirkan oleh fresh graduate setelah wisuda adalah apa yang akan mereka lakukan setelah me­ nye­lesaikan bangku kuliah. Be­ be­rapa mungkin akan langsung mencari dan melamar pekerjaan, atau meneruskan pendidikannya. Melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi bukanlah perkara mudah, terlebih jika dana pendidikan yang belum mencukupi. Maka, salah satu jalannya adalah mencari beasiswa. Lantas, bagai­ mana cara untuk mendapatkan bea­­­siswa? Apa saja usaha yang di­berikan oleh pihak universitas? Berikut ulasannya.

Motivasi Diri Kunci Lanjutkan Studi Sementara itu, Abdullah Masmuh selaku Kepala Biro Kemasiswaan (Kabiro Mawa) UMM mengungkapkan, di te­ ngah derasnya informasi dan se­makin majunya teknologi saat ini bukanlah hal yang sulit untuk mencari informasi ter­kait beasiswa. Akan tetapi, yang menjadi permasalahan adalah minimnya minat dari ma­­ hasiswa untuk melanjutkan stu­di ke jenjang yang lebih tinggi. Padahal, perlu adanya la­yanan informasi yang per­ suasif dan sosialisasi yang masif untuk membangkitkan minat dari mahasiswa itu sen­ diri. Menurut pria yang juga menjadi dosen Program Studi Ilmu Komunikasi UMM mengungkapkan, tidak mu­dah mem­bangkitkan minat maha­ siwa untuk melanjutkan studi ke jenjang yang lebih tinggi tmudah. Hal tersebut ter­ gantung pada motivasi tiap individu. “Kalau motivasi itu sudah kuat tanpa perlu menunggu informasi, ha­ rusnya para p e m b u r u bea­ siswa bisa lebih aktif mencari informasi," ujarnya. Asisten Rektor UMM Bidang Kerja Sama Luar Negeri, Soeparto menjelaskan ada banyak peluang beasiswa yang di­tawar­kan oleh berbagai lembaga beasiswa. Menurutnya, ada tiga syarat pokok untuk men­dapat­kan beasiswa terutama di luar negeri. Pertama, Indeks Prestasi Komulatif (IPK) mini­mal 3,00. Kedua, memiliki ke­cakap­an dalam Bahasa Inggris dengan menunjukkan nilai minimal TOEFL 550 dan IELTS 6,0. Ketiga, aktif berorganisasi saat berada di bangku kuliah. Soeparto mengungkap, tahun ini Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah meng­ gelar presentasi Bea­­­­siswa Luar Negeri dengan mengundang berbagai lembaga pe­ nyelenggara beasiswa. Salah

Beasiswa: Melanjutkan pendidikan tingkat magister menjadi salah satu pilahan wisudawan untung meningkatkan kemampuan akademik.

diego/Bestari

Data Jumlah Program Beasiswa di Berbagai Benua

satunya adalah Australia Awards Scholarship. Langkah tersebut merupakan upaya memfasilitasi pelajar khusus­nya Muhammadiyah yang ingin me­

416 Program Beasiswa

93 Program Beasiswa

138 Program Beasiswa

Amerika Utara

Eropa Asia 33 Program Beasiswa 24 Program Beasiswa

80 Program Beasiswa

Afrika Amerika Selatan

ijazah dan tran­skip

Sumber : www.scholarshipportal.com Grafis : Yanuar

lanjutkan pen­didikan di jenjang magister maupun doktor. Dulu yang boleh men­daftar beasiswa tersebut hanya calon dosen, sekarang semua kalangan ter­masuk alumni UMM bisa masuk ke dalam target organisasi dengan catatan ketika daftar harus segera melapor ke kampus,” ujarnya. Soeparto menjelaskan, pen­­­­ daf­taran beasiswa ter­sebut di­­lakukan secara online. Lalu pen­daftar beasiswa diwajibkan me­­lapor ke International Relations Office (IRO) UMM se­ belum akhir­nya nama ter­sebut akan disetorkan ke pusat pe­ nyelenggara beasiswa di Jakarta. Menurutnya, bea­siswa mem­ batasi 300 pen­­daftar dengan rincian 250 mahasiswa dan 50 dosen dan akan ditutup April 2017 mendatang. “Tahapannya adalah seleksi administrasi, wawancara, dan penjelasan terkait makalah penelitian yang akan dilakukan di negara pemberi beasiswa,” ungkap­nya.

Tingkatkan Kerja Sama, UMM Tawarkan Banyak Peluang Beasiswa Arofiatus Sa’adiyah sa­lah satu staf IRO UMM me­nu­tur­ kan, sejak tahun 2009 UMM telah bekerjasama dengan lem­baga beasiswa di­anta­ ranya program Erasmus Plus dari Uni Eropa. Beasiswa ter­ sebut me­nyediakan peluang bea­siswa bagi mahasiswa under­graduate, magister, maupun doktor. “Pengajuan beasiswa pas­ ca­­­­sarjana, terdapat program Erasmus Plus action 1 yaitu Erasmus Mundus Masters Course (EMMC),” ungkapnya. Ketentuannya memiliki rata-rata nilai A dan B, menyerahkan bukti mahir Bahasa Inggris yaitu salinan resmi nilai IELTS, TOEFL, sertifikan CAE/CAE yang diambil maksimal dua tahun lalu, riwayat hidup. elain itu juga harus menyertakan ringkasan ter­­kait tesis sarjana dalam Bahasa Inggris, surat motivasi yang men­jelas­kan mengapa anda harus diterima, tiga surat re­ko­m­endasi dalam Bahasa Inggris, sertifikat

nilai. Lebih lanjut, IRO sudah me­­miliki banyak kerja sama baik itu dengan lembaga atau­ pun universitas di seluruh Indonesia bahkan dunia. Jum­ lah keseluruhan kerjasama men­­­capai 145 yang tersebar di 37 negara. Sejak awal IRO telah menargetkan men­­da­ patkan banyak kerja sama ter­utama bea­siswa. "Se­makin banyak kerja sama mem­ perbesar peluang ma­ha­siswa UMM untuk belajar di luar negeri,” tu­tur­nya.

Cina Corner Sediakan Informasi Beasiswa Tidak hanya menawarkan Bea­siswa Eropa, saat ini UMM juga tengah menjalin kerja sama dengan Cina untuk menyediakan ber­bagai informasi ter­kait beasiswa baik untuk alumni ataupun undergraduate. In­for­ masi tersebut bisa di­da­patkan dari Cina Corner UMM. Ko­ordi­ nator Cina Corner UMM, Karina Sari me­­­­ng­ungkapkan Cina me­ru­pa­kan negara yang kini mulai banyak diminati se­bagai tempat mengenyam pen­­­didikan tinggi. Salah satu penyebabnya adalah me­ning­katnya kualitas Ciina baik dalam segi pendidikan maupun perekonomian. Selain itu, biaya hidup di Negeri Tirai

Oceania

Bambu juga cukup terjangkau bila dibandingkan dengan negara-negara di Benua Eropa dan Amerika. Hal itu menjadi alasan banyak maha­siswa berminat untuk me­lanjutkan pendidikannya di Tiongkok. Karina menjelaskan, ada be­­berapa beasiswa dari Cina yang bisa diraih oleh wisud­awan. Salah satu universitas yang me­­ nyediakan kesempatan bea­­ siswa untuk menempuh gelar magister adalah Confucius Institute. Lanjutnya, ter­ dapat beberapa fasilitas yang diterima oleh penerima bea­ siswa di Confucius Institute di­ antaranya adalah gratis biaya perkuliahan, akomodasi, asu­ ransi kesehatan, dan biaya ke­ hidupan sehari-hari. Selain itu, pe­ne­ri­ma bea­­siswa yang hendak me­mulai aktifitas be­la­ jar akan diberi pelatihan Bahasa Mandarin untuk me­nunjang pem­belajaran. Program magister yang diperuntukkan untuk semua jurusan itu mengharuskan calon penerima beasiswa untuk me­­ miliki nilai minimal Hànyǔ Shuǐpíng Kǎoshì (HSK) level 4 (Parameter standar kemahiran Bahasa Mandarin. Red). Selain menye­diakan beasiswa pen­ di­dikan magister, Conficius

Institute j u g a memberikan ke­ sempatan untuk program ba­hasa dan summer camp tiap ta­ hunnya. P e r e m p u a n yang juga me­ru­pakan koordinator program Learning Express (LEx) itu menga­takan universitas Cina lain yang juga bekerjasama dengan UMM adalah Tongren University. Beasiswa yang di­ tawarkan juga beragam se­ perti pertukaran pelajar dan studi lanjut calon mahasiswa magister dan doktor. Serupa dengan Confucius Institute, ma­hasiswa calon penerima bea­siswa diharuskan memiliki nilai HSK minimal 4 atau 5. Selain itu, juga ada pelatihan khu­sus Bahasa Mandarin yang akan diberikan sebelum masuk kelas regular. Fasilitas yang didapat juga cukup bagus yaitu dengan adanya ako­mo­dasi dan pemenuhan biaya hidup seharihari. So­sia­li­sasi beasiswa yang biasa dilakukan IRO di antaranya sosialisasi me­ lalui media sosial. Selain itu, IRO juga memasang span­ duk pengumuman di tempat strategis UMM. Menurutnya, cara ini terbukti ampuh untuk me­narik minat mahasiswa men­­daftar beasiswa. Hal itu terbukti setiap tahun jum­lah mahasiswa yang me­respons se­makin meningkat. Data terakhir menyebutkan hampir 170 mahasiswa UMM mampu mendapatkan bea­siswa ke luar negeri baik pro­gram per­ tukaran pelajar maupun pro­ gram magister. “IRO UMM dapat menjalin kerja sama yang lebih luas se­­hingga mem­perbesar ke­sem­patan ma­hasiswa untuk belajar di luar negeri,” ha­rap­nya. 1 ara/ lia/wil/m_git


BESTARI

No. 342/TH.XXX/Februari/2017

Prestasi dan Organisasi, Modal Peroleh Kesempatan Beasiswa

laporan utama

13

S

alah satu impian fresh graduate adalah melanjutkan studi, di luar maupun dalam negeri. Berbicara mengenai pendidikan magister tentulah membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Berburu beasiswa menjadi solusi. Bermodalkan pengalaman berorganisasi dan ilmu akan memudahkan mendapatkan beasiswa. Lantas, bagaimana kiat mendapatkan beasiswa? Bagaimana cara bertahan hidup dan menaklukkan tantangan di luar negeri? Simak hasil reportase Bestari berikut. Kunci Sukses Raih Kesempatan Beasiswa

wawancara calon pene­rima beasiswa langsung ber­ hadapan dengan penguji yang menentukan kelulusan.

Berkunjung: Beberapa mahasiswa Indonesia mendengarkan instruksi dari pemandu saat berkunjung ke Kampung Malay, Singapura.

Tips dan Trik Kuliah di Luar Negeri

Muhammad Faizal Ah­ Pratiwi Widya Wahyuni san, salah satu mahasiswa yang kini menem­puh kuliah pe­­­­­ne­­­ri­ma beasiswa Lembaga di Warsaw University Tantangan of Pe­­­nge­­lola Dana Pendidikan Technology Polandia (LPDP) mengungkapkan, Kehidupan Kuliah di mengatakan ter­da­pat ada peluang beasiswa ba­­ Luar Negeri beberapa culture shock yang gi mahasiswa yang ingin Muhammad Syukron, sempat dialami se­lama di luar me­­­­­lan­­­­jutkan studi. Na­mun, sa­lah satu penerima bea­ ne­geri. Diantaranya adalah ti­dak semua orang bi­sa siswa Ignacy Łukasiewicz perbe­daan suhu yang ekstrim men­­dapatkannya kesem­ da­ri Pemerintah Polandia dan per­be­daan bahasa serta patan tersebut. “Jika ingin me­nga­takan menuntut il­ cara bicara. “Dibandingkan memperoleh sesuatu, diper­ mu di negeri orang ada­ de­ngan orang Indonesia, cara lukan tekad dan usaha kuat lah pengalaman yang lang­ ber­bicara orang Polandia san­ dan hadapi segala kesulitan,” kah dan berharga. Hal itu gat pelan sehingga, perlu bebe­ ung­­kap mahasiswa yang kini dikarenakan adanya interak­ rapa waktu untuk bisa me­nye­ men­­jalani studi Strata 2 (S2) si dengan mahasiswa asing suaikan cara bicara di sini,” di Universitas Islam Negeri da­ri banyak penjuru dunia ungkapnya. (UIN) Malik Ibrahim Malang se­hing­ga dapat menambah Lanjutnya, ia mendapat­ ter­sebut. informasi tentang te­man, pengetahuan bahasa kan Lebih lanjut, pria asal dan budaya baru. “Bahasa bea­­sis­wa di Polandia saat Banten itu menjelaskan Inggris memang Bahasa meng­­ha­diri European ada dua tahap seleksi Inter­nasional, namun masih Higher Edu­cation Fair. penerimaan beasiswa LPDP. ada warga Polandia tidak Lulusan Prodi Manajemen Pertama, seleksi ad­minis­ bi­sa Airlangga menggunakannya,” Universitas tratif. Kedua, seleksi subs­­ tandas alumni­ Prodi Tek­nik (Unair) Surabaya ter­se­ tantif. Kunci utama me­­raih Informatika UMM itu. but mengungkapkan ku­­ beasiswa adalah per­­caya Lebih lanjut, mencari liah di luar negeri bukan diri, tidak mudah me­­nyerah ma­kanan berlabel halal dan hanya untuk belajar ilmu dan banyak ­konsultasi masjid di Polandia menjadi penge­tahuan, tetapi juga dengan o­rang berpenga­ hal yang cukup su­lit. Syukron be­lajar kemandirian hi­ laman melalui komunitas mengatakan di Polandia dup. Bertahan hidup di ataupun organi­sasi. hanya ada satu masjid yang lu­ar negeri, mahasiswa Senada dengan Faisal, digu­nakan se­ba­gai tempat ha­rus pintar beradaptasi Henriesca Sandra Ayu, pa­ra muslim ber­kumpul. de­ngan lingkungan dan salah satu penerima bea­ Pria yang per­nah mengikuti men­jaga sistem keuangan. siswa LPDP Universitas Student Exc­ha­nge (SE) Hal itu dikarenakan biaya Diponegoro (UNDIP) Se­ dibiayai Eras­mus Mundus itu hi­dup yang lebih tinggi marang mengungkapkan ber­harap kerja sama antara diban­dingkan dengan di mengi­kuti program bea­ Indonesia dan Polandia Indonesia. siswa pasca­sarjana tidak kedepannya da­pat terjalin Lebih lanjut, tips mem­ mu­dah. Selain prestasi se­ semakin erat. Kerja sama per­siapkan diri untuk bersaing lama berada di bangku per­ tersebut diharapkan dapat dengan pelajar seluruh dunia kuliahan dan aktif dalam menam­bah kuota mahasiswa saat berkuliah di luar negeri beror­ganisasi, mampu me­ yang menerima beasiswa. dengan belajar dan kerja keras. ng­uasai Bahasa Inggris juga Kesempatan beasiswa ma­ Selain itu, harus lebih di­siplin merupakan mo­dal utama. gis­ter luar negeri melimpah. dan menghilangkan ego malas. “Pelamar bea­siswa LPDP ha­ “Harus bisa menyampaikan rus memiliki mi­ ni­mal IPK 3,00, TOEFL ITP 500, TOEFL IBT 61 dan IELTS 6,0,” ujarnya. Mahasiswi M a g i s t e r Program Studi (Prodi) Ilmu Ling­kungan itu men­jelaskan ma­­­ ha­­­siswa yang hendak me­­­­la­­­ alissa/Bestari mar program Teliti: peserta Malang Mbois sedang membuat kerajinan daur ulang dari plastik bekas. beasiswa pas­­ Persiapan: Mahasiswa Indonesia menyiapkan prototype tugas akhir ca­­sarjana harus dalam mata kuliah desain. dok.Pribadi mem­­buat esai. Esai tersebut se­­suai dengan kondisi "Masa­lah­nya adalah tentang ide secara lisan agar ide dapat bangsa dan mampu me­­ seberapa te­kun para pemburu diterima dengan baik,” jelas na­rik perhatian penguji. bea­siswa ter­sebut mencari perempuan yang sempat Di samping itu, kesiapan informasi dan se­be­rapa besar bekerja di Sistem Komputer men­­tal me­la­kukan wawan­­­ kesungguhan un­tuk terus Sekolah Tinggi Komputer cara merupakan aspek ter­ meningkatkan kualitas diri,” (Stikom) Surabaya itu.  ara/ penting. Hal itu karena saat tuturnya. lia/wil/m_git

dok.Pribadi

ksklusif

Program Pascasarjana UMM Sediakan Beasiswa Pendidikan

Ahsanul In’am

diego/Bestari

S

emakin tinggi ilmu maka akan semakin tinggi pula posisi yang akan didapatkan baik di dunia maupun di akhirat. Pendidikan merupakan suatu hal yang penting terutama bagi seorang sarjana. Lantas, apakah pola pikir seperti itu mampu membuka pemikiran para sarjana untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi? Berikut ulasan reporter Bestari Ni Putu Gita Arilaksmi dengan Direktur I Program Pascasarjana UMM Ahsanul In’am.

Apa saja program yang ada di Program Pascasarjana UMM? Pasca­sarjana UMM mem­­­­­berikan bea­siswa be­ rupa beasiswa pen­di­dikan. Tidak hanya itu ju­ga ada beasiswa tambahan meng­ ikuti se­mi­nar internasional di Singapura, Malaysia atau Thailand. Hal itu diadakan menjadi u­paya untuk meningkatkan il­mu serta menambah wawa­san mahasiswa pas­ca­sarjana . Sistem pendidikan yang dihadirkan oleh Pascasar­ jana UMM juga berbeda de­ ngan kampus lain. Jika bia­ sanya program master ha­rus ditempuh selama em­pat se­ mester, pada Pasca­sar­­jana UMM program magis­ter dapat ditempuh tiga semester di­ser­­ tai dengan bimbingan tesis di ma­ta kuliahnya. Lain halnya de­ngan program master, un­ tuk program doktor di UMM hanya cukup ditempuh se­ lama enam semester. Bagaimana cara UMM dalam mempersiapkan Program Pascasarjana? Banyak cara yang di­la­ kukan UMM dalam mem­ persiapkan kualitas lulusan pro­gram pascasarjana. Sa­ lah satunya adalah pro­gram beasiswa. Beasiswa yang ditawarkan oleh pasca­ sarjana UMM meliputi bea­ siswa untuk lulusan terbaik maupun umum. Selain itu, pas­ca­sarjana UMM juga te­

lah memperluas jaringan de­ ngan luar negeri. Hal itu di­ wujud­kan dengan berbagai macam kegiatan pendukung seperti melakukan riset, workshop, dan seminar di luar negeri. Setiap program studi yang terdapat di Strata 2 (S2) bekerja sama dengan Ba­­hasa Indonesia Penutur Asing (BIPA) untuk me­nerap­kan perkuliahan ber­basis Bahasa Inggris. U­paya itu menjadi stra­tegi Pascasarjana UMM untuk meningkatkan kua­ litas mahasiswa. Selain itu, sis­tem yang dilakukan di Pas­casarjana UMM adalah mem­bimbing mahasiswa un­­­tuk mempermudah pem­­­ buatan tesis maupun di­ ser­­tasi. Selain memberikan bea­­siswa, program yang di­ rancang oleh UMM adalah bim­­bingan yang baik guna me­ning­­katkan kualitas dan ku­an­­­titas mahasiswa guna men­­ciptakan input dan out­ put yang berkualitas.

Apa langkah Pascasarjana UMM membantu sarjana mendapatkan beasiswa? Sosialisasi dengan mem­­­bangun koneksi an­ tar program studi pada jenjang S1, S2, maupun S3. Dengan begitu para sar­ ja­na dapat mengetahui ber­bagai informasi untuk men­­dukung kelanjutan stu­­di sesuai dengan ilmu yang terkait. Pascasarjana

UMM menghadirkan ber­ bagai macam program bea­ siswa. Terdapat banyak kategori dalam pemberian bea­­siswa, salah satunya bea­­siswa untuk potongan bi­a­ya pendidikan. Untuk bea­­­siswa potongan biaya p­en­­­­didikan terdapat dua kate­­gori. Pertama, beasiswa ba­­gi lulusan terbaik sebesar 35%. Kedua, beasiswa bagi u­­mu­m sebesar 15%. Dengan ada­nya beasiswa tersebut di­harapkan para lulusan sarjana dapat berlombalomba untuk memperoleh il­mu serta pengalaman yang lebih banyak. Apa harapan untuk sarjana UMM? Harapannya, seorang sarjana hendaknya harus se­­ lalu meningkatkan keilmu­­ an­ dengan selalu belajar. Kemu­dian, untuk program Pascasarjana UMM, akan selalu diupayakan untuk meluluskan para mahasiswa baik secara kualitas yaitu sesuai kriteria yang baik dan kuantitas yaitu tepat waktu. Selain itu, Pascasarjana UMM juga akan selalu berupaya untuk memberikan bea­ siswa tambahan, mem­ bantu mahasiswa meng­ ikuti program seminar inter­nasional, membimbing dalam proses kelulusan, serta dalam menulis artikel untuk diterbitkan dalam jurnal internasional yang bereputasi.


14 14

No. 342/TH.XXX/Februari/2017

Rona wisuda

BESTARI

Daftar Nama Wisudawan Ke-83 Periode I Tahun 2017 Program D3, S1, dan S2 Universitas Muhammadiyah Malang

PROGRAM DIPLOMA III (D-3) FAKULTAS TEKNIK

D-III Teknik Elektro Ahmad Ajib Kurniawan, A.Md. Rendi Dwi Arbiyanto Sugeng P., A.Md. Edrian Wahyu Kurnianto, A.Md. Irwan, A.Md. Achmad Zurham Wattiheluw, A.Md. Pajar Maulana, A.Md. Muhammad Irsad Mas’ardi, A.Md. Muhammad Fakhrur Rosi, A.Md. Muhammad Nur Kholis, A.Md. Agung Laksono, A.Md. Novi Ardi Subrata, A.Md. Antok Yuli Prastyo, A.Md. FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

D-III Keuangan dan Perbankan Nurulhikmah Usman, A.Md. Windiansari Ramadhani, A.Md. Risky, A.Md. Okky Surya Dewi, A.Md. Syahnaz Ayudhia Andhini, A.Md. FAKULTAS ILMU KESEHATAN

D-III Ilmu Kesehatan Rian Muzaki, A.Md.Kep. Tonny Sugiarto, A.Md.Kep. Akh. Taufiq Rahman Siraj, A.Md.Kep. Muhammad Ikhwan Setiawan, A.Md. Kep. Chahya Aryes Shienawank, A.Md.Kep. Pandu Dwi Utomo, A.Md.Kep. Nurul Sofiyah, A.Md.Kep. Rosdiana Y. Ahmad, A.Md.Kep.

PROGRAM STRATA I (S-1) FAKULTAS AGAMA ISLAM

Prodi Agama Islam (Tarbiyah) Tri Wahyuni Adi Putri, S.Pd.I. Al Dinol Muhammad A. D. H., S.Pd.I. Fathur Rahman Sya’bani, S.Pd.I. Tirmawati, S.Pd.I. Muhamad Fahmi Alfarubi, S.Pd.I. Nazilatun Khatim, S.Pd.I. Adi Irfan Marjuqi, S.Pd.I. M. Arief, S.Pd.I. Hanif Fauzan, S.Pd.I.

Prodi Ahwal Al-Syakhsyiyyah (Syari’ah) Ajeng Ika Puspita, S.Sy. Muhammad Nurhabiburrahman, S.Sy. Mutya Harun Sari, S.Sy. M. Iqbal, S.Sy. Hairul Umam, S.Sy. Rima Ulfinatul Ulfa, S.Sy. Intan Octavianingrum Arivianti, S.Sy. FAKULTAS

ILMU SOSIAL DAN POLITIK

Prodi Ilmu Kesejahteraan Sosial Ichram, S.Sos. Dwie Aprillianto, S.Sos. Abdurrahman Hasan, S.Sos. Makrus Soleh, S.Sos. Muhamad Mahrus Afis, S.Sos. Selviana Feronika Situmorang, S.Sos. Bintari Sindu Sagitarini, S.Sos. Winda Dewi, S.Sos. Widyastika Ekayuli Lovianti, S.Sos. Gendis Vianda Oktavianti M., S.Sos. Alif Yuliana Fitria Lestari, S.Sos. Prodi Ilmu Komunikasi Dody Fadillah Rachman, S.Ikom. Olyvia Rismanidia, S.Ikom. Kemala Dwijayanti, S.Ikom. Akhria Yudhiz Pradana, S.Ikom. Refina Bunga Ajani, S.Ikom. Depto Leby Armadya, S.Ikom. Yuda Pradana, S.Ikom. Rizki Aditya Febriandika, S.Ikom. Arukhul Amin, S.Ikom. Muh. Rikab Darwis, S.Ikom. Moh. Ulul Azmi, S.Ikom. Dimas Aditya Putra Supriadi, S.Ikom.

Arief Puji Kusuma, S.Ikom. Syahid Alwi Syarif, S.Ikom. Aprilia Orientanti, S.Ikom. Renata Mega Kharisma, S.Ikom. Maulida Herniati, S.Ikom. Dwi Styaningsih Halid, S.Ikom. Erlangga Fanggi Mulawarman, S.Ikom. Annisa Rizki Ananda, S.Ikom. Fadilla Arrohma, S.Ikom. Ahmad Asad Al Jufri, S.Ikom. Hamdani Latukau, S.Ikom. Gilang Cahyo Utomo, S.Ikom. Muhammad Rizky Wahyu U., S.Ikom. Firdhan Choirul Anwar, S.Ikom. Ilham Ariesta Aviolin, S.Ikom. Amelia Gradis Taranita, S.Ikom. Aisyah Bella Saputri, S.Ikom. Devi Nurwiyanti, S.Ikom. Renda Safrini Rahmasani, S.Ikom. Szaskya Arnindhita Arifin, S.Ikom. Rohanah, S.Ikom. Basri Wasahua, S.Ikom. Anisa Kamelia, S.Ikom. Reivanya Nissa Arlisyah, S.Ikom. Ade Atma Aulia Putra, S.Ikom. Rima Ika Handayani, S.Ikom. Prodi Ilmu Pemerintahan Heru Prabowo, S.IP. Muchammad Mashuri, S.IP. Laurensius Filipus Meluk, S.IP. Toby Roviuddarjat, S.IP. Agung Prasetyo, S.IP. Hartono, S.IP. Amirah Ghaida Dayanara, S.IP. Haryati Kamarudin, S.IP. Andy Hermawan, S.IP. Hilda Bazergan, S.IP. Herianto Nursasni, S.IP. Nur Muhammad, S.IP. Lia Yunita, S.IP. Tri Purbo Hadi Widodo, S.IP. Desy Ratry Maharani, S.IP. A’an Widiastuti, S.IP. Rafsyanjani Rakhmat, S.IP. Hasanuddin Arum Samudra, S.IP. Tri Muhartini, S.IP. Mochammad Eko Wahyudi, S.IP. Sofia Isnaini, S.IP. Nur Fianingsih, S.IP. Prodi Sosiologi Sapriyanto Dikare, S.Sos. Ashabul Kahfi, S.Sos. Astridina Saksita Putri, S.Sos. Muhamad Ardiansyah, S.Sos. Hairuzzadi, S.Sos. Ekky Alfan Huda, S.Sos. Ade Irma Soryani, S.Sos. Rajih Arraki’, S.Sos. Astriadi Alimuddin, S.Sos. Ardiansyah Ponco Sadewo, S.Sos. Gisriwati, S.Sos.

Prodi Ilmu Hubungan Internasional Marisa Miftakhul Jannah, S.IP. Tiarasani Susanto Putri, S.IP. Dessy Samah, S.IP. Bunga Fitria Bangun, S.IP. Muhamad Eko Supriyadi, S.IP. Jumpita Arik Anggraini, S.IP. Taufiqurrahman, S.IP. Rizky Amaliah Suratno, S.IP. Angelo Navigo Samson, S.IP. Reza Andar Kusuma, S.IP. Nuriatul Fatimah, S.IP. Misbahul Andik, S.IP. Ismail, S.IP. Mustika Wahyu Insiyah, S.IP. Muhammad Mufli Akbar, S.IP. Fitri Firliasari, S.IP. Arum Maulidia, S.IP. Rian Ainur Rofiq, S.IP. Rizky Tri Ferdiansyah, S.IP. Habibie Muhammad, S.IP. Elik Candra, S.IP. Henriani, S.IP. Rianty Wahyu Nurjannah, S.IP. Putri Valentina Febriansari Ayu, S.IP. Mutiara Roziana, S.IP. FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

Prodi Pendidikan Matematika Andika Meidita Hadiyono, S.Pd. Gardian Junianti, S.Pd. Cucu Atika, S.Pd. Imam Fahrurrozi, S.Pd. Badrul Ula, S.Pd. Muhammad Galih Pramudya, S.Pd. Karimah Mabrukah, S.Pd. Ro’ikhatul Jannah, S.Pd.

Abdollah Zabidi Muchlis, S.Pd. Adi Saifudin, S.Pd. Feni Mandasari, S.Pd. Eka Kurniawati, S.Pd. Eka Wahyuningsih, S.Pd. Rika Tridiana Febriyanti, S.Pd. Dita Dwi Anggraeni Fatmawati, S.Pd. Bintang Aditya Nugraha, S.Pd.

Prodi Pendidikan Biologi Elgi Zulfakar Diniy, S.Pd. Rizky Alvalis Supyan, S.Pd. Ratna Widayanti, S.Pd. Waro Kurnia Pratiwi, S.Pd. Zulyamin Kimo, S.Pd. Lintang Aisyah Fatma Nagari, S.Pd. Sya’biatur Rahma, S.Pd. Priyaji Agung Pambudi, S.Pd. Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Hadi Bagus Fitrian, S.Pd. Aji Nurcahyo, S.Pd. Muhammad Hasbi, S.Pd. Nanang Hidayat, S.Pd. Yudistira Aditya, S.Pd. Dwi Wahyu Andika Prawira, S.Pd. Epit Sona, S.Pd. Laila Maulidia, S.Pd. Rama Juni Cahyanto, S.Pd. Bella Dwita Rachmadannie, S.Pd. Uswatun Hasanah, S.Pd. Robiatul Adawiyah, S.Pd. Khoirun Nisa’, S.Pd. Muhammad Rifa’ie, S.Pd. Ana Mar’ati, S.Pd. Mochammad Koko Setialan, S.Pd. Nining Desita Rahayu, S.Pd. Irawan Satria Purwanto, S.Pd. Setya Dwi Anggraini, S.Pd. Arif Fitrianto, S.Pd. Haryati, S.Pd. Ririeh Yusmarani, S.Pd.

Prodi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) Miftah Fariedz Rehaj, S.Pd. Linda Pratama, S.Pd. Jalalludin Epot Saputra, S.Pd. Istri Nursholikah, S.Pd. Winda Haspasari, S.Pd. Rio Pratama Yudha Setyawan, S.Pd. Gati Sukma Romanti, S.Pd.

Prodi Pendidikan Bahasa Inggris Myga Ratnaningtyas, S.Pd. Nurrul Uly Hayati, S.Pd. Akhmad Hasan Ashari, S.Pd. Putri Candra Kirana, S.Pd. Elsa Kencana Putri, S.Pd. Bahrur Rosi, S.Pd. Arventari Hanis Putri, S.Pd. Rosidah Wulan Ningrum, S.Pd. Gigih Tiyanto Estu Abadi, S.Pd. Nena Afitri Yessika, S.Pd. Adnin Hayatinnufus, S.Pd. Kusmanik Anjasiwi, S.Pd. Yan Ardian Fahrizal Mutaqin, S.Pd. Farihatun Nuria, S.Pd. Arabi Zafrullah, S.Pd. Dina Purwanti, S.Pd. Verina Retno Palupi, S.Pd. Yulinda Besty Sari, S.Pd. Adi Wahyu Pradana, S.Pd. Hisma Ryan Muharly, S.Pd. Arina Nila, S.Pd. Kartika Cahyaning Tyas, S.Pd. Nurul Hanif Muffidah, S.Pd. Wirasti Prahartiwi, S.Pd. Intan Permata Sari, S.Pd. Citra Audira Purvitasari, S.Pd. Novita Candra Kusuma, S.Pd. Laila Monica Rohmawati, S.Pd. Rividha Rubiyanto, S.Pd. Nurul Mundhiroh, S.Pd. Kartika Umar Nuansa Putri, S.Pd. Ahmad Adi Husada, S.Pd. Surya Citra Redeka, S.Pd. Rizqi Maghlyah Rasyid, S.Pd. Sulastri, S.Pd. Okky Dahniar Choirunniza, S.Pd. Wijdanul Haqiqi, S.Pd. Susan Sunaryo, S.Pd. Arief Fachtomi, S.Pd. Kiki Novita Sari, S.Pd. Risyah Darsi, S.Pd. Winda Mawarni, S.Pd. Dwi Oktavia, S.Pd. Yunita Dwi Ariani, S.Pd. Merina Priska Amelia, S.Pd. Evio Tanti Nanita, S.Pd. Siti Nurcholilah, S.Pd. Nur Lailatul Fithriyah, S.Pd. Nafisa Hamdiyah, S.Pd. Dewi Yulaikha Sari, S.Pd. Luthfi Anggraini, S.Pd. Nike Aditiyah, S.Pd.

Dwi Hartanti, S.Pd. Anita Tri Wahyuningsih, S.Pd. Rensiyana, S.Pd. Dalilah Fitri, S.Pd. Quin Isnaini Rahmatika, S.Pd. Rahmat Hidayatullah, S.Pd. Azizah Al Kaff, S.Pd. Sujarwo Bayu Santiko, S.Pd. Julian Hartono, S.Pd.

Prodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Udin S. Ola, S.Pd. Ragil Pamudhitya Wisnuhatmoko, S.Pd. Primaraga Sumantri Indra W., S.Pd. Agus Ferdiansyah, S.Pd. Ovilia Rahmawati, S.Pd. Nurhidayanti, S.Pd. Shinta Dwi Kurniawati, S.Pd. Mustiari, S.Pd. Nur Istiqomah, S.Pd. Ratu Yuliana, S.Pd. Diyah Anisa Rahman, S.Pd. Efrira Rahmawati, S.Pd. Tri Hastuti, S.Pd. Faizal Yorgen Gyat, S.Pd. Moch. Chaidar Sururi, S.Pd. Fredi Mahendra, S.Pd. Tutut Dwi Rohmawati, S.Pd. Immama Kudratillah, S.Pd. Yayuk Sri Suhartini, S.Pd. Ratna Sari, S.Pd. Nurul Syamsiyah, S.Pd. Yudia Martistiana, S.Pd. FAKULTAS HUKUM

Prodi Ilmu Hukum Arie Novisatrio Priambodo, S.H. Dian Eko Wiyogo, S.H. Suraji Abdullah, S.H. Adam Fadililah Ramadhani S.A., S.H. Sakinah Hadi Al Habsyie, S.H. Iksan Kabir, S.H. M. Fikry Syarifuddin, S.H. Brian Dwiga Jatmika, S.H. Miki Rosidah, S.H. Wahyu Dian Pranata, S.H. Elga Nelova Anggy Fransisca, S.H. Risma Reni Juwita, S.H. Sopian Sauri, S.H. Abdul Azim, S.H. Arif Fahriadi, S.H. Kurniati Ningsih Wattimena, S.H. Ayu Novia S. , S.H. Novi Dwi Ria Wheny, S.H. Yala Wana Angkasa, S.H. Alvian Galih Baskoro, S.H. Abdus Syukkur, S.H. Dita Ardi Trianti, S.H. Lolyta Zullva Triselinda C., S.H. Asilah AS, S.H. Damayanthi Prahastini Puteri M., S.H. Lea Rista Dewi, S.H. Syaiful Hidayatullah, S.H. Riska Novitasari, S.H. M. Hasbi Maulana, S.H. Ririn Nisfuanna, S.H. Nabilla Ayu Juniar, S.H. Putri Sakina Wibowo, S.H. Sofyah Andriani, S.H. Vera Yuli Aryanti, S.H. Tasya Moedy Agusti, S.H. Siti Wulandari, S.H. Dwi Satria Chujjatul Anam, S.H. Mellyndah Oka Pratiwi, S.H. Rima Ulfinatul Ulfa, S.H. FAKULTAS TEKNIK

Prodi Teknik Mesin Aminudin Aziz, S.T. Rizaldi Valiant Erlangga, S.T. Marjan Fatur Rahman Ode, S.T. Arik Emiriza, S.T. Mahmud Badarudin, S.T. Dwi Anggriawan, S.T. Hendaru Ajie Anom Permadi, S.T. Ari Budi Susilo, S.T. Fahmi, S.T. Supriyadi Yusuf, S.T. Reno Sanjaya, S.T. Fajar Yuliono, S.T. Isrizal Anwar, S.T. Chipto Khabib Basuki, S.T. Julius Lucky, S.T. Mochammad Syahril Hamidi, S.T. Muhammad Sultan Solehudin, S.T. Adli Arif Al Khobir, S.T. M. Alvin Nassiqin, S.T.

Muhammad Dendy Satria P., S.T. Taufiq Hidayat, S.T. Taufiq Hidayatullah, S.T. Eric Albert Johansah, S.T. Satria Yudhia Putra, S.T. Mukhammad Nurriza Fajriansyah, S.T. Rizky Noviansyah, S.T. Agus Yuliarko, S.T. Gatot Yogo Tri Utomo, S.T.

Prodi Teknik Sipil Novi Jaya Wardana, S.T. Salman Alfarisi, S.T. Fahrullah Usemahu, S.T. S. Husein Alhamid, S.T. Mohammad Ibnuhajar, S.T. Ayik Nur Afi Rafsanjani, S.T. Fadlun Rais, S.T. Widya Lestariono, S.T. Dedi Agung Saputro, S.T. Endah Yuliana, S.T. Aang Ryan Budiman, S.T. Sidiq Aulia Janan, S.T. Eqval Merwanda, S.T. Rizki Aidil Noor, S.T. Hafid Tri Arrosyad, S.T. Mohammad Gilang Wicaksono, S.T. Hasbullah, S.T. Titik Sundari, S.T. Hasan Balbaid, S.T. Hendhik Suseno, S.T. Muhammad Risman, S.T. Rahmat Hidayat Syah, S.T. Mutiah Sa’idah, S.T. Mufidatul Rochmah, S.T. Ary Panji Utomo, S.T. Muqorobin Fadly, S.T. Nur Sarifah Cholidah Polhaupessy, S.T. Prodi Teknik Elektro Hendrik Winarko, S.T. Anugrah Ahsanu Arif, S.T. M. Iqbal Tawakkal, S.T. Moch. Ali Masyhar, S.T. Maidir Irawan, S.T. Muh. Tasyar Fadlirrahman, S.T. Achmad Fadli Salam, S.T. Ahmad Nurullah, S.T. Fitrianingrum Nurfitasari, S.T. Faizal Alwi Assegaf, S.T. Yudi Hariyanto, S.T. Hari Arif Suprasetyo, S.T. Bangun Adji Kusumahadi, S.T. Akhyar Anadiansyah, S.T. Riyan Mulyadi, S.T. Ahzen Habibidin Muslim, S.T. Bofy Panji Prayudha, S.T. Ivan Ahsanul Insan, S.T. Muhamad Nur Hadi Pranoto, S.T. Muhammad Iqbal Rizkyawan, S.T. Umar Al Faruk, S.T.

Prodi Teknik Industri Auliya’ul Muhlis, S.T. Guntur Arif Setiawan, S.T. Hamim Rachman, S.T. Alfin Nur Bintang, S.T. Rizki Arga Kurniawan, S.T. Qulubul Abyadl, S.T. Rizki Darmawan, S.T. Muhamad Munir, S.T. Nanang, S.T. Hendrik Sutikno, S.T. Intan Pratiwi Wulandari, S.T. Evin Rizki Romadhon Fitriansyah, S.T. Rosita Mella Aisah, S.T.

Prodi Teknik Informatika Ropidin, S.T. Anandaru Wisnugroho, S.T. Hikmah Agung Hidayati, S.T. Habib Radhiansyah, S.T. Arista Endrianoor, S.T. Serco Prayogi Sutarto, S.T. Inge Maya Selly, S.T. Indra Satriawan, S.T. Fandi Achmad Sholeh, S.T. Sani Hardian Dwi Putra, S.T. Akhmad Aludi, S.T. Rangga Azib Prakasa, S.T. Maha Mega Muhammad, S.T. Akhmad Fanani, S.T. Bujawan Rinti Lasuareng, S.T. Ali Sofyan Hadi, S.T. Jauh Harul Alam Wijaya, S.T. Muhammad Ridho Andi Ramadhani, S.T. Riyan Setiawan, S.T. Robby Ardi Nugroho, S.T. Muhammad Taufikuddin, S.T. Hendra Kurniawan Santoso, S.T. Muhammad Hafid Hanafi, S.T. Luwie Hartiarsa, S.T. Siswa Abadi, S.T. Rahmad Junaedi, S.T. Deny Wijaya, S.T. Tari Rahmah Wulandari, S.T.


BESTARI

No. 342/TH.XXX/Februari/2017

Roby Dwiki Azhari, S.T. Kiki Olivia, S.T. Inggrita Mahardika Ardi Pratama, S.T. Agum Eka Paksi, S.T. Fajar Muhammad Taufiq, S.T. Irfan Hariansyah, S.T. Mukhlas Rosyadi, S.T. Handik Yanwar Efendi, S.T. Muhammad Asrar Fathoni, S.T. Fariska Dwi Ariyanto, S.T. Hilmy Bahy Hakim, S.T. Rizal Zuliansyah Affan Twerik, S.T. Selvy Yunita Sari, S.T. Dwi Khoiruddin Syahri, S.T. Ahmad Hasim, S.T. Anggoro Dwi Septianto, S.T. Irlita Tsani Mala Fishiyam, S.T. Mochammad Anshori, S.T. Helma Fitriani, S.T. Gustam Efendi, S.T. Ahmad Zainul Abidin, S.T. Rykhan Bahrianto, S.T. Abdur Rahman, S.T. Muhammad Fakhrurrozi, S.T. Antoni Margono Surahman, S.T. Aprilina Dyah Ayu Kartika, S.T. Devri Kurniawan Leksono, S.T. Danu Setiawan, S.T. Mochammad Syafi’udin Nuha, S.T. Lathifah Nur Aini, S.T. Sofyan Antoniawan, S.T. Levyn Triastono Taufiq, S.T. Taufiq Agung Cahyono, S.T. Achmad Yusuf Hadi Siswanto, S.T. Yuri Eka Bagus Pratama, S.T. Ayu Septya Maulani, S.T. Bragas Susyanto Putra, S.T. Ika Kusmitasari, S.T. Hendra Nurrokhmad, S.T. Dhio Arif Pratando Putra, S.T. Dedy Pradana, S.T. FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

Prodi Manajemen Ranitha Desrilla Ekayanthie, S.E. Riky Marfrianto, S.E. Al Imron, S.E. Rodia Tamher, S.E. Feby Putri Andriany, S.E. Nanda Vicky Afrizal, S.E. Choirud Dhohirin, S.E. Listyo Gunawan Saputro, S.E. Aminuril Yulian Hidayat, S.E. Ayu Nindy Atmoko, S.E. Desti Liani, S.E. Bimo Wiriono Majid, S.E. Vidian Aristya Oktavian, S.E. Rizky Irianty Wulandary, S.E. Shaidah Hanum Kumalasari, S.E. El Bee Ifo, S.E. Cahya Setya Nugraha, S.E. Fauzar Kurniawan, S.E. Anggie Ayundea Firmana, S.E. Rizal Amin, S.E. Denny Handayani, S.E. Ainul Yakin, S.E. Rendy Putra Pradana, S.E. Diska Nara Yuana, S.E. Budy Febrianto, S.E. Ummu Nur Rahmawati, S.E. Ahmad Muhammad, S.E. Andre Tri Wibowo, S.E. Ilmi Nara Laily, S.E. Ricky Aditya Dharmawan, S.E. Adi Purnomo, S.E. Abdi Hafidz Mubarok, S.E. Fakhri An’nasikh, S.E. Nita Lukita Sari, S.E. Ahmad Khusnul Faizin, S.E. Pramita Novalia, S.E. Asfi Rosi Fitriani Tanjung, S.E. Fandy Anggara Kusuma, S.E. Dina Novita Sari, S.E. Choirunissa Rahmawati, S.E. Kholiatul Mufliha, S.E. Nita Sonia Nurfahmi, S.E. Muchammad Ferryl Iskandar, S.E. Selvy Rosiana, S.E. Johan Alif Syafrullah, S.E. Lina Damayanti, S.E. Muchammad Andrianto Wicaksono, S.E. Ahmad Dwi Cahyono, S.E. Margaretta Dwi Oktafiana, S.E. Ayu Krisdayanti, S.E. Azka Erisa Agsovia, S.E. Moch Ma’ruf ‘Ulum, S.E. Della Nur Fadlilah, S.E. Pausi, S.E. Salahudin Al Afgan, S.E. Prodi Akuntansi Ike Rus Tanti, S.E. Mohammad Imron, S.E. Mochamad Al Faizal Rumbouw, S.E. Rizky Zulfikar Santoso, S.E. Riswan Ramadhani, S.E. Azwar Husni Pradana, S.E. Muhlis Abdullah, S.E. Dita Dini Sari, S.E. Fajar Abqo, S.E. Nur Selli Rakhmadhoni, S.E. Mahrus, S.E. Nova Kristiana, S.E. Tsulucia Sucihati, S.E. Seftiani Rauda Tuahuns, S.E. Oktapia, S.E. Fendi Kurniawan, S.E. Amaliah Khumairah, S.E. Febry Julyananta, S.E. Muhammad Ikbal Saputra, S.E. Muhammad Naflih Ramlan, S.E.

Erik Haris Ardianto, S.E. Erpinatilopa, S.E. Akhmad Basyir, S.E. Ira Hafiza Farhana, S.E. Aliatul Nurhasanah, S.E. Ibnu Faizal Bagaskara, S.E. Dakwatul Khairoh, S.E. Vivid Vidyatama, S.E. Novianto Satyo Wibowo, S.E. Adib Azinudin Nizar, S.E. Purwaningtiyas Prihapsari MR, S.E. Fina Novelasari, S.E. Ni Ketut Widyartini, S.E. Hasun Machae, S.E. Riska Harisnawati, S.E. Jalasena Putra Hardianto, S.E. Edwin Mandala Putra, S.E. Wahyu Dwi Saputro, S.E. Meileni Devi Utami, S.E. Oky Bon Amarullah, S.E. Ismi’ Nor Amdini, S.E. Mia Indri Audina, S.E. Alfaudina Benazegta, S.E. Truly Wulandari, S.E. Vira Safitri, S.E. Siti Rahmawati, S.E. Weda Heristin, S.E. Widi Kurnia Pangestuti, S.E. Adhinda Putri Aprilia, S.E. Tanti Widya, S.E. Widya Ika Nurjana, S.E. Arsa Tribuana, S.E. Ilham Azmi, S.E. Winda Widyanti, S.E. Auniyatil Uluhi, S.E. Aurora Rathyani Meilsa Priyadi, S.E. Fiqri Mayoeri Firdaus, S.E. Ilham Abdul Rahman, S.E. Yona Aqmarina, S.E. Maria Ulfa, S.E. Heri Dakwansyah, S.E. Tri Prapitra Ayu, S.E. Dina Farisatud Dzihniyah, S.E. Titik Nurkarimah, S.E. Aminiar Nur Hanifah, S.E. Anggit Ratna Kusuma, S.E. Niken Laily Dwi Iswatul, S.E. Arrum Wahyuningtyas, S.E. Rochmatus Hidayati, S.E. Isnaeni Falidia, S.E. Awalia Elvi Agustin, S.E. Afwan Syafrizal Habibi, S.E. Asrinda Elvira Putri, S.E. Amelia Desyara Youlanda, S.E. Maghfirah Alfajriyah, S.E. Geby Arneta Dewi, S.E. Eka Septiani, S.E. Dewi Iswara, S.E. Nimas Ayu Veranika, S.E. Kiki Fadila Akbar, S.E. Binti Sri Wahyuni, S.E. Fina Dwi Widya Ayuningtyas, S.E. Ashri Wahyu Sinurani, S.E. Ratih Pujirahayu Nugroho, S.E. Lailiatul Islamiah, S.E. Dwi Pratiwi Tyarani, S.E. Yeni Puji Lestari, S.E. Arddian Maulana Putra H., S.E. Marlinne Cynthia Marisca, S.E. Dimas Eko Wahyudi, S.E. Febri Rahayu Putri, S.E. Chomaira Shabhatini, S.E. Kartika Wahyu Ningtias, S.E. Arief Dwi Laksono, S.E. Reni, S.E. Lukman Dahlan, S.E. Novia Ayu Lestari, S.E. Siti Mutia Latuconsina, S.E. Afifah Novita Hardiani, S.E. Siti Aisah, S.E. Tri Kusmiati, S.E. Gresti Pandansari, S.E. Finna Choirul Amaliya, S.E. Ririn Okatia, S.E. Eka Wulandari Suhartiningtyas, S.E. Ajeng Sukma Wahyu U. , S.E. Evi Sundari Yanti, S.E. Dewinta Chindy Isyana Baihaqi, S.E. Inindia Vian Liantika, S.E. Waode Hany Masyithah, S.E. Fahmi Dwi Mawardi, S.E. M. Rizal Afif, S.E. Anggun Mustika Kirana Dewi, S.E. Hamdyah Candra Laila, S.E. Samrotul Vikria, S.E. Etika Bellawati, S.E. Emiliya Solawati, S.E. Fauzia Rochma, S.E. Kirana Bayu Anjasmara, S.E. Perlip Akhirtaning, S.E. Hasna Niswaturrofifah, S.E. Dwi Yudi Setia, S.E. Indry Maulidya, S.E. Rodiyah Fatmawati, S.E. Erni Dili Puspita Sari, S.E. Fannia Faradina, S.E. Rizky Putri Rusdianto, S.E. Ishwara Wahyu Prasassy, S.E.

Prodi Ekonomi Pembangunan Erly Rahmawati, S.E. Tri Ambarini, S.E. Febrianto Duty Yudistira, S.E. Sinta Febriana Wijayanti, S.E. Rizky Nugraha Putra, S.E. Rizka Ayu Wulandari, S.E. Erga Hanggara Sukma Pratama, S.E. Gede Sugiharto, S.E. Andan Yogi Pratama, S.E. Andi Setiawan, S.E. Azmi Azmira, S.E. Dhevey Agus Priyanto, S.E. Setyoadi Pambudi, S.E. Mulia Mantasya Alu, S.E.

Rona rONAwisuda wISUDA

Nazila Maidaturrohmah, S.E. Wiwin Erliyana, S.E. Mei Duwidiana, S.E. Novi Dwi Rahmatika, S.E. Ninda Anggriani, S.E. Hanifatul Khurriah, S.E. Latiga Lafaniraswari, S.E. Neny Wahyuni, S.E. Shinta Dewi Pramanda, S.E. Dina Chintya Faradilla, S.E. Cholilatus Sa’adah, S.E. Edi Setiawan, S.E. Sherly Ezra Dian Vitaloka, S.E. Regika Bima Mahesa, S.E. Devi Dwi Herlia, S.E. Arifin, S.E. E. Doni Dwinata, S.E. Devita Arisya Putri, S.E. Trin Norma Sari Irianti, S.E. Mochammad Yasin, S.E. M. Faizin, S.E. FAKULTAS

PERTANIAN DAN PETERNAKAN

Prodi Agroteknologi Hendri Lutfianto, S.P. Muamar Kadafi, S.P. Heru Safiono, S.P. Moh. Sahrul, S.P. Fywit Eka Fransiska, S.P. Muammar Habibi Irsyad, S.P. Dimas Tri Ardiansyah, S.P. Miftahul Jannah, S.P. Miftahul Khair, S.P. Lailatul Isma, S.P. Ahmad Luthfi Mashuri, S.P. Tika Prasetyawati, S.P. Ayomi Syarak, S.P. Muhammad Ahmal Zainudin, S.P. Rohmatulloh Romadlon, S.P. Ahmad Kasan Bisri, S.P. Anita Lidiawati, S.P. Ovi Ayu Ari Bernama, S.P. Muchamad Sumanjaya, S.P. Anang Nopriyanto, S.P. Murid Haris Nurul Alam, S.P. Rosita Susianti, S.P. Linda Indriyana, S.P. Akhmad Khoiril, S.P. Safinatun Najah, S.P. Luqman Musthofa, S.P. Siti Nur Alfiah, S.P. Wahid Murdani, S.P. Rosida Septiani, S.P. Aras Aulia Hakim, S.P. Faisal Candra Nugraha, S.P. Ilmam Zul Fahmi, S.P. Prodi Agribisnis Hendriawan, S.P. Abdullah Dzikri, S.P. Lukman Rabbani Azhar, S.P. Mahyuha, S.P. Kurnia Sandi, S.P. Sutraning Nurahmi, S.P.

Prodi Ilmu dan Teknologi Pangan Ardy Kurniawan, S.TP. Ema Hutama Wiranata, S.TP. Siti Juniatul Umsaroh, S.TP. Rahmatunnisa, S.TP. Linda Cahyaningrum, S.TP. Yuliana Safitri, S.TP. Ariq Suryo Wicaksono, S.TP. Indah Wardani Nur Hidayati, S.TP. Nur Anisa, S.TP. Dwiky Nur Zahrotun Ni’mah, S.TP. Ade Irma Lamtiur Sinaga, S.TP. Indah Dwi Pratiwi, S.TP. Marizka Catelya Mutiarahma, S.TP. Dwi Wijayanti, S.TP. Nur Fitrianingsih, S.TP. Wasilah, S.TP. Tias Dwi Hartatik, S.TP. Reni Fina Dwi Aprilia, S.TP. Afinda Krisnawati, S.TP. Bunga Marcella, S.TP. Tyas Astrida Putri Widhiastuti, S.TP. Evi Arifatun Nisa’, S.TP. Burhan Mirza Ardani, S.TP. Prodi Kehutanan Mohammad Ahsan Khaliqien, S.Hut. Falahi Mubarok, S.Hut. Eka Bidin Santosa, S.Hut. Adi Nurrahman, S.Hut. Amirullah Suardi, S.Hut. Aisyah Abd. Karim, S.Hut. Irwansyah, S.Hut. Abdul Hafid, S.Hut. Daeny Prayadi, S.Hut. Tutut Pujiarto, S.Hut. Aulia Putra, S.Hut.

Prodi Peternakan Oky Susanto, S.Pt. Hanna Nurvendhy, S.Pt. L. M. Putrawan Abd Latif, S.Pt. Muhammad Iqbal Lahdhi, S.Pt. Danovan Maharizki Eka Septian, S.Pt. Prodi Budidaya Perairan Saiful Bahari, S. Pi. FAKULTAS PSIKOLOGI

Prodi Psikologi Siti Aisyah, S.Psi. Priyadi Priyono, S.Psi. Nurjana Sumayyah Mewar, S.Psi.

15 Maria Ulfa, S.Psi. Aga Widyah Perdana Putra, S.Psi. Widdy Tranggono Purwanto, S.Psi. Nirani Asih, S.Psi. Leli Mulya Setyawati, S.Psi. Meylinda Kurnia Sofiyani, S.Psi. Hasbullah B. Kari, S.Psi. Ittaqillah Wa Atik Maulana, S.Psi. Fatimah Bintang, S.Psi. Diajeng Nilam Resasmita, S.Psi. Dhicky Zakaria, S.Psi. Rizki Budi Agustian, S.Psi. Lila Putri Dewanti, S.Psi. Eva Ning Tiyas, S.Psi. Ariendya Dhananjaya, S.Psi. Anung Satrio Tulodho, S.Psi. La Ode Muhammad Ghifari Temu, S.Psi. Diena Ilma, S.Psi. Santi Nurul Aryanto, S.Psi. Syakinah Tuhzuria Patiraja, S.Psi. Asma’ul Khoiriah, S.Psi. Firman Rahmat Abadi, S.Psi. Rismadita Raydina, S.Psi. Rizqi Ria Rahman, S.Psi. Karisma Dewi Puspasari, S.Psi. Afika Putri Anjani, S.Psi. Fahrun Nisak, S.Psi. Vivie Novita Eka Wardani, S.Psi. Dini Noviani, S.Psi. Fathul Hidayah, S.Psi. Risma Septi Ariana, S.Psi. R. A. Eka Waqi’atul Ghoriyah A., S.Psi. Dessy Priastanti, S.Psi. Rahmatul Muhibbah, S.Psi. Hani Khairunnisa, S.Psi. Nadhya Rufaidah Hartland, S.Psi. Ria Rizki Utami, S.Psi. Irine Putri Shaliha, S.Psi. Aulia Rahma, S.Psi. Juwita Artika Putri, S.Psi. Putri Ayu Sabilillah Lukita Dewi, S.Psi. Nofa Yuventy Nesitaf Sari, S.Psi. Nadya Ardisna Arianti, S.Psi. Mifthahul Rizki, S.Psi. Zunus Tri Prasetya, S.Psi. Risma Agustin Anggar Kusuma D., S.Psi. Tiya Afianti Meilani, S.Psi. Rizal Dwi Nurmansyah, S.Psi. Kurnia Wahyuningsih, S.Psi. Dwi Desi Hidayati, S.Psi. Rahayu Haruming Pangastuti, S.Psi. Renny Dwi Cahyani, S.Psi. Anni Wafiya, S.Psi. Safira Yusi Iradah, S.Psi. Defi Astriani, S.Psi. Nunik Ristu Triana, S.Psi. Putri Qurotul Aini, S.Psi. Tria Emiliasari, S.Psi. Laily Purnama Sari, S.Psi. Dini Cahyani, S.Psi. Laila Indra Lestari, S.Psi. Nur Intan Wijayanti, S.Psi. Prima Nindyah Prahardika, S.Psi. Mutmainnah, S.Psi. Inastasya, S.Psi. Ulya Rahmatullatifa Umami, S.Psi. FAKULTAS ILMU KESEHATAN

Prodi Ilmu Keperawatan Rika Anggrayny, S.Kep. Aspina Purba Sari, S.Kep. Khuriyyah Sahmawati, S.Kep. Muhammad Khalilurrahman, S.Kep. H. Ahmad, S.Kep. Merry Amalia Puspitasari, S.Kep. Syariatul Aini, S.Kep. Fajar Shandy Belladewan, S.Kep. Kasyifa’ur Rokhmah, S.Kep. Fikri Abdillah Husien, S.Kep. Nonik Nur Pramudyari, S.Kep. Iva Amalia Zahrotus Sa’adah, S.Kep. Riska Wati Putri, S.Kep. Puthut Hendro Purnomo, S.Kep. Siti Fatimatuzzahroh, S.Kep. Vilda Tri Damayanti, S.Kep. Mohammad Arief Wibowo, S.Kep. Ari Arviana, S.Kep. Ervin Wahidyana Putra, S.Kep. Riska Dwi Amelia, S.Kep. Vicky Rizal Fauzi, S.Kep.

Prodi Farmasi Vanny Swantika Minanda Alsi, S.Farm. Norman Taksis Ali, S.Farm. Aldila Ayu Widyastuti, S.Farm. Eka Sityani Abianingsih, S.Farm. Winda Septiarini, S.Farm. Tri Wenny Oktaviani, S.Farm. Ariyo Handono Putro, S.Farm. Sannia Restiasari, S.Farm. Muhamad Iskandar Rasyidi, S.Farm. Mustika Sri Halima, S.Farm. Ismaya Lilia Kristina, S.Farm. Dio Agustin, S.Farm. Elok Muthoqaroh, S.Farm. Putra Andi Darwis, S.Farm.

PROGRAM PASCA SARJANA

Iin Kurniasari, M.Si. Irvan Nur Ridho, M.Si. Hendri Masduki, M.Si. Iksan Hasim, M.Si. Karjo Nalu, M.Si. Putri Nurdiana Jailan, M.Si. Nena Fahrenia, M.Si.

Magister Kebijakan dan Pengembangan Pendidikan Moh. Ikhwanul Huda, M.Pd. Indah Afifah, M.Pd. Marwiyah, M.Pd.

Magister Pendidikan Matematika Hastini Ratna Dewi, M.Pd. Safynah Arsy Mustofa, M.Pd. David Fermandi, M.Pd. Moh Nashihudin, M.Pd. Marlinda Indah Eka Budiarti, M.Pd. Trisnawati, M.Pd. Luthfi Maiza Kusuma, M.Pd. Milasari Renaningtiyas, M.Pd. Nor Asyriah, M.Pd. Ardianik, M.Pd. Sumiati, M.Pd. Ryan Nizar Zulfikar, M.Pd. Seno Prayuda, M.Pd. Ilham Maulid Fatchurrozi, M.Pd. Magister Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Nouval Rumaf, M.Pd. Elfy Rachmanita, M.Pd. Mukhamad Hermanto, M.Pd. Magister Ilmu Hukum Mimi Saputra, M.H. Dina Indah Savitri, M.H. Robby Yahya, M.H. Vilaningrum Wibawani, M.H. Richo Choirul Rasyid Abdilah, M.H. Mohd Hadidi, M.H. Moh. Kamaluddin, M.H. Fendi Prasetyo Kurniawan, M.H. Hajenang, M.H.

Magister Manajemen Irfan, M.M. Yudi Kurnianto, M.M. Muhammad Asrovin, M.M. Dwita Anggriani, M.M. Irma Syafriani Faud, M.M. Kemala Hasanah, M.M. Bhayu Angihutan Sasmayana, M.M. Magister Psikologi Nur Ainy Sa’dijah, M.Si. Abdul Manab, M.Si.

Psikologi Profesi Winda Ayu Bestari, M.Psi. Merlina Nourmalita, M.Psi. Ria Wiyatfi Linsiya, M.Psi. Bilal Zavanna Sulaiman, M.Psi. Galuh Dwinta Sari, M.Psi. Rizki Resmisari, M.Psi. Mutia Pangesti, M.Psi. Rizqa Sabrina Badjarad, M.Psi. Ary Anisa, M.Psi. Desy Humairah, M.Psi. Siti Zuhana Sari, M.Psi. Amelia, M.Psi.

PROGRAM DOKTOR

Pendidikan Agama Islam Sudarmadi, Dr.

PROGRAM PROFESI

Profesi Doktor Diena Harisah, dr. Susanti, dr. Devi Ria Novitasari, dr. Ade Ayu Permata Sari, dr. Iwana Anny Rakhmawati, dr. Intan Ayu Islami, dr. Fika Ertitri, dr. Sulistiyawati, dr. Indro Catur Raharjo, dr. Ina Rahmawati, dr. Muhamad Ibrahim Sengadji, dr. Yeni Widayanti, dr.

Pendidikan Profesi Ners Nurziara Rahmah, Ns. Anugrah Giffari, Ns. Hendri Ardianto, Ns. Iswatun Ulfah, Ns. Muh. Yuliadi, Ns. Heni Widia Sari, Ns. Cristina Adveni Uskono, Ns.

Magister Ilmu Agama Islam Khiky Priyanti Khosuma, M.Pd.I. Ali Manshur, M.H.I. Shovi Umul Isnaini, M.Pd.I. Zulfikar Yusuf, M.Pd.I. Magister Sosiologi Kaharudin, M.Si. Fahmi Saifudin, M.Si.

Bersambung ke halaman 20


16

pernik

No. 342/TH.XXX/Februari/2017

BESTARI

Coban Talun,

dam n e p r e T m la A a n Eksotisme Peso Bicara soal destinasi wisata alam di Malang Raya memang tidak ada habisnya. Selain terkenal dengan pesona keindahan pantainya, Malang Raya juga menyimpan keindahan air terjun yang patut untuk dijadikan salah satu destinasi wisata alam ketika berlibur. Salah satu air terjun yang kini ramai diperbincangkan di media sosial ialah Coban Talun. Selain keindahan alamnya, Coban Talun juga menawarkan tempat penginapan yang tidak kalah menarik. Bagaimana keindahan alam Coban Talun? Seperti apakah keunikan penginapan yang ada disana? Berikut penelusuran Tim Pernik Bestari. Rintik hujan yang membasahi tak menyurutkan se­ ma­­ngat kami un­tuk te­tap memacu ken­ daraan menyusuri ja­ lan menuju Kota Batu. Se­sam­painya dipertigaan Selec­ta, kami meneruskan per­jalanan mengambil jalur arah ke Cangar. Selang bebe­ rapa menit, sampailah kami dipertigaan dengan papan pe­ tunjuk menuju Coban Talun. Ha­ nya terpaut beberapa meter dari persimpangan tadi, kami disu­ guhkan pemandangan kebun apel nan hijau yang terhampar di sisi kiri dan kanan jalan. Suhu yang kian dingin pun mulai terasa. Setelah melalui jalanan yang berkelok-kelok, akhir­ nya kami tiba di Desa Tulungrejo, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu, Malang. Di desa inilah Coban Talun berada. Pintu masuk Coban Talun pun sudah di depan mata. Guna memasuki kawasan Coban Talun, pengunjung dikenai tiket masuk sebesar Rp 10.000. Setelah melalui tanjakan dan turunan perbukitan di tengah hu­tan, akhirnya suara derasnya aliran air pun terdengar kian jelas. Per­tanda bahwa posisi kami saat itu semakin dekat dengan Coban Talun. Tak lama kemudian air terjun yang memiliki ketinggian 75 meter itu pun telah di depan mata. Suasana alam yang masih asri benar-benar terasa. Maka tak heran apabila Coban Talun selalu ramai pengunjung karena kein­ dahan alamnya. Seperti halnya Aulia Alfin men­ceritakan, keinginan untuk merasakan sejuknya hawa dataran tinggi membuat Ia bersama kelu­ arga sengaja berkunjung ke Coban Talun. Akses jalan beraspal disertai papan penunjuk arah yang terpasang jelas membuat

Ayunan: Ayunan merupakan salah satu fasilitas yang disediakan disini. Fasilitas ini dinilai pengunjung mudah digunakan dan cukup bagus untuk dijadikan objek berfoto. alissa/Bestari

perjalanan ke lokasi Coban Talun menjadi lebih mudah. Pengunjung asal Sidoarjo itu menambahkan dengan harga tiket masuk wisata yang tergolong murah, pengunjung dapat bersantai menikmati in­ dahnya pemandangan alam Coban Talun dan mengabadikan momen liburan dengan berfoto di berbagai spot foto yang telah disediakan. Bermalam di Kandang Burung Merpati, Pagupon Camp Apabila Anda ingin bermalam ketika berwisata ke alam ter­ buka, Anda tak perlu lagi sibuk menyiapkan dan mendirikan ten­ da. Pasalnya, kini di area bumi perkemahan Coban Talun telah berdiri Pagupon Camp. Sebuah penginapan yang memiliki kons­ truksi bangunan menyerupai ru­ mah burung merpati. Bangunan berukuran empat kali tiga meter itu dilengkapi dengan teras serta bebe­rapa fasilitas seperti kasur dan kamar mandi. Tiap pagupon dapat menam­pung enam hingga delapan orang. Bagi pengunjung yang ingin menikmati sensasi bermalam di dalam bangunan yang menyerupai rumah burung merpati itu dikenai biaya sebesar Rp 300.000 per malam. Masih dalam satu area dengan Pagupon Camp, terdapat beberapa spot foto yang banyak diminati oleh pengunjung untuk mengabadikan mo­men mereka seperti ayunan, ham­mock, platform bunga, dan ku­pu-kupu dengan latar belakang indahnya pemandangan alam Co­ ban Talun. Selain itu, ada juga fasilitas panahan, cukup merogoh selembar uang Rp 10.000, Anda dapat melepaskan anak panah dari busurnya. Menurut Koordinator Wisata Coban Talun, Samsul Huda me­ ngatakan, kedepannya akan dia­ dakan penambahan jumlah pa­ gupon dan pembangunan fasi­litas baru berupa kafe yang menye­

diakan makanan khas pedesaan dileng­kapi dengan Wireless Fidelity (WiFi). “Akan ada penambahan pagu­pon lima unit lagi, tanaman di sekelilingnya, dan kafe yang menye­ diakan makanan khas pedesaan de­ ngan disertai Wi-Fi,” tuturnya. Sementara itu, Utik Rusmawati, salah satu pengunjung mengatakan bahwa eksistensi keindahan Co­ ban Talun yang kian ramai diper­ bincangkan di media sosial Instagram membuatnya penasaran untuk berkunjung ke tempat wisa­ ta itu. Penyediaan spot foto yang menunjukkan salah satu ciri khas Kota Batu berupa bunga dan kupukupu menjadikan pengunjung be­ tah berlama-lama menghabiskan wak­tu untuk berfoto dengan indahnya perbukitan dan hijaunya pe­pohonan sekitar. Pemukiman Suku Indian Hadir di Kota Batu Masih berada dikawasan bumi perkemahan Coban Talun, terletak tak jauh dari Pagupon Camp, berdiri se­buah perkampungan bernuansa suku Indian. Apache Camp, meru­ pakan sebuah penginapan dengan konsep menyatu dengan alam. Me­nurut manager Apache Camp, Andrey mengatakan bahwa Apache Camp merupakan salah satu proyek yang bertujuan untuk mendongkrak wisata Coban Talun. Tema Indian sendiri sengaja dipilih karena su­ ku Indian merupakan salah satu su­ku tertua di dunia yang identik bersahabat dengan alam sekitar. Konstruksi bangunannya mengadopsi dari tempat tinggal suku Indian. Bangunannya berupa ten­da berbentuk kerucut berwarna putih. Di dalam pondasi berukuran 4x4 meter persegi dengan diameter bagian lingakaran 3,5 meter itu ter­ dapat sebuah springbed, satu buah extra bed, dan kamar mandi. Tiap tenda maksimal dapat diisi oleh em­ pat orang. Apabila Anda bermalam di

Apache Camp dengan lebih dari empat orang maka akan dikenakan biaya tambahan. Bagi Anda yang ingin bermalam disini, dengan mem­ bayar biaya penginapan sebesar Rp 500.000 per malam, Anda akan mendapatkan beberapa fasilitas seperti makan pagi, makan malam, dan dua tiket petik apel. Sampai saat ini, di tempat penginapan yang baru dibuka pada bulan Desember tahun 2016 silam itu terdapat sepuluh tenda kerucut. Menurut Andrey, ke­depannya akan ada penambahan enam tenda kerucut lagi. Selain itu juga akan dibangun beberapa fasilitas baru berupa meeting room dan taman. Selain menyewakan tempat penginapan, Apache Camp juga dibuka untuk wisatawan yang ingin mengabadikan momen disana. De­­ngan membayar tiket masuk sebesar Rp 5.000 tiap orang bisa me­masuki kawasan kampung Indi­ an dan berfoto sepuasnya. Guna me­nambah kesan suku Indian yang lebih kental, tempat ini juga menye­ wakan head-band dan baju khas suku Indian yang bisa digunakan pengunjung sebagai properti untuk berfoto. Head-band dan baju yang dise­ wakan dirancang dan dipesan khusus oleh Apache Camp dari pengrajin yang bertempat di Tulungagung. Selain itu, pengunjung juga bisa melepas lelah setelah puas berfoto dengan menikmati beberapa menu yang ditawarkan oleh Apache Camp. Pasalnya, penginapan yang berada ditengah hutan pinus ini juga dilengkapi dengan kafe semi outdoor. Tepat berada di depan Apache Camp, pengunjung juga disuguhkan taman bunga yang tak kalah menarik untuk dijadikan sebagai tempat untuk mengambil gambar.  fif/ozi/m_ire

alissa/Bestari

Luas: Deretan taman bungan yang membentang sangat luas di kawasan Wisata Coban Talun. Taman ini menjadi salah satu spot yang wajib didatangi kala berkunjung ke kawasan wisata Coban Talun.

alissa/Bestari

Pemotretan: Salah satu pengunjung yang sedang melakukan pemotretan di kawasan Pagupon Camp, Wana Wisata Coban Talun.


BESTARI

No. 342/TH.XXX/Februari/2017

17

pernik

Napak Tilas Coban Talun

Hiasan: Dream catcher menjadi hiasan utama di kafe yang disediakan oleh pengelola Kampung Indian.

alissa/Bestari

Coban: Kondisi Air Terjun Coban Talun yang tetap indah meskipun ditengah musim penghujan.

Mengungkap Cerita dibalik Sebuah Nama Coban merupakan nama lain dari air terjun dalam Bahasa Jawa. Sedangkan kata Talun diam­bil dari nama sebuah dusun yang terletak tidak jauh dari air terjun tersebut. Menu­ rut Samsul Huda selaku Koor­ dinator Wisata Coban Talun, pada awalnya Coban Talun memi­liki nama Coban Ranti. Akan tetapi, nama Coban Ranti tidak banyak dikenal karena mayo­ritas pengunjung yang bermalam atau sekadar mampir un­tuk menikmati suasana seki­ tar air terjun berasal dari luar desa. Sebelum dibuka seba­gai objek wisata, ternyata Coban Talun menyimpan mitos ten­ tang adanya ular besar yang bertengger di sekitar air terjun. Ular tersebut konon merupakan peng­huni Coban Talun, sehingga tak ada satupun warga yang be­ rani mendekat. Sekitar tahun 1990 nama Coban Talun muncul dari ka­ langan komunitas pecinta alam yang tidak mengetahui bahwa air terjun tersebut sebenarnya me­miliki nama Coban Ranti. Samsul mengatakan, hal itu ka­re­ na mereka hanya tahu air terjun

Selain karena keindahan alamnya yang eksotis, ternyata Coban Talun menyimpan cerita tentang asal usul keberadaan tempat tersebut yang dapat menjadi nilai tersendiri. Namun, sayangnya belum banyak orang yang mengetahui. Selain itu, keberadaan Coban Talun yang semakin ramai pengunjung, memberi keuntungan sendiri bagi warga setempat. Terlebih jika Coban Talun dapat dikembangkan menjadi salah satu objek wisata alam.

terletak di daerah Talun sehingga munculah nama Co­ban Talun yang dikenal sampai sekarang. Namanya Sempat Mencuat Namun Tidak Terawat Menurut Samsul, pada tahun 1990, nama Coban Talun sempat men­cuat dikalangan mahasiswa pecinta alam khususnya mereka yang kerap berkemah dikawasan bumi perkemahan Coban Talun. Se­ menjak saat itu akses jalan menuju air terjun mulai dibuka karena banyak pengunjung yang penasaran akan keindahan alam Coban Talun. Melihat tidak adanya perubahan dengan Coban Talun, Samsul mencoba membuat se­buah terobosan baru untuk mengem­ bangkan potensi wisata Coban Talun sekaligus mendongkrak pen­ dapatan Perhutani. Oleh karena itu, dikembangkan beberapa fasilitas tam­bahan berupa toilet, musala, dan juga penginapan Pagupon Camp yang kini ramai dikunjungi wisatawan. Melihat fenomena dikalangan anak muda yang gemar menga­ badikan momen dengan cara selfie, sehingga ada penambahkan ayunan, hammock, dan platform berbentuk berbagai macam bunga yang bisa digunakan untuk berfoto. Rupanya,

hal tersebut membuahkan hasil, ke­in­­dahan alam Coban Talun, spot foto menjadi salah satu tempat yang banyak diburu oleh pengunjung dan juga merupakan salah satu hal yang membuat Coban Talun kem­ bali ramai diperbincangkan oleh masyarakat. Coban Talun Sumber Pundi Rupiah Warga Pengembangan fasilitas dikawasan bumi perkemahan Coban Talun rupanya mendatangkan ber­ kah tersendiri bagi warga sekitar. Salah satunya pemilik rumah ma­ kan, Suntoro. Pria berumur 53 tahun itu mengatakan bahwa seiring ada­nya penambahan fasilitas baru di Coban Talun, semakin ber­ tambah pula keuntungan yang bisa ia raup khususnya pada saat akhir pekan tiba. Kedepannya, Suntoro berharap warung-warung yang berdiri dikawasan Coban Talun dapat terorganisir menjadi lebih baik lagi. “Harapan saya kedepannya ada penataan untuk warung-warung yang berdiri disini dan ada penambahan wahana ba­ru agar pengunjung semakin banyak yang datang serta tidak ka­ pok berkunjung ke Coban Talun,” ungkapnya. Sementara itu, Suprihatin me­

alissa/Bestari

alissa/Bestari

Taman: Tatanan taman yang berbentuk hati merupakan salah satu daya tarik yang ada di Pagupon Camp itu.

ngaku bahwa semenjak Coban Talun banyak dikunjungi oleh wisatawan, ia dapat mengumpulkan pundipundi rupiah dari hasil penjualan ti­ket masuk kebun bunganya. Pada awalnya, wanita pemilik kebun bunga potong dikawasan bumi perkemahan Coban Talun itu mengatakan bahwa tidak me­mungut sepeserpun dari pe­ ngunjung yang ingin mengambil foto dikebun bunga miliknya. Namun, seiring berjalannya waktu, banyak pengunjung yang menyerbu kebun bunga milik wa­nita asli Desa Tulungrejo itu. Kebanyakan dari mereka memasuki kebun bunga Suprihatin tanpa izin. Bahkan ada yang merusak tana­ mannya demi mendapatkan foto yang bagus. Sehingga Suprihatin me­mu­tuskan untuk membuka la­ han seluas satu hektar miliknya un­ tuk wisatawan yang ingin berfoto dengan memasang tarif sebesar Rp 5.000 per orang. Hasil dari pen­jualan tiket masuk tersebut dapat digunakannya untuk biaya pe­ rawatan dan mengembangkan ke­bun bunga miliknya. fif/ ozi/m_ire

Segenap Kru Koran Kampus Bestari Mengucapkan

Selamat dan Sukses

atas Diwisudanya Reporter Bestari

alissa/Bestari

Unik: Model rumah yang unik membuat banyak pengunjung tertarik untuk berfoto didepannya. Pngunjungpun dapat menyewa rumah rumah in untuk menginap di kawasan Kampung Indian, Wana Wisata Coban Talun.

Ranitha Desrilla E., S.E. Redaktur Pelaksana

Marisa Miftakhul J., S.IP. Redaktur Pelaksana

Siti Aisyah, S.Psi. Kordinator Liputan

ahmad Ajib K, A.md Kordinator Layouter

Ropidin, S.T Redaktur Pelaksana


18

Serba-serbi

UMM Hadirkan Susi Pudjiastuti dan Chairul Tanjung

dok. Internet

Tokoh Nasional: Chairul Tanjung dan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti akan hadir dalam wisuda ke-83 di Hall Dome UMM.

mendapat penghargaan Leaders for a Living Planet Award dari World Wildlife Fund (WWF) atas perannya dalam memajukan pem­­­ bangunan sektor perikanan yang berkelanjutan, pelestarian alam laut, dan pemberantasan pen­­ curian ikan. Dosen Program Studi Ilmu Keperawatan itu menambahkan, dengan adanya per­janjian kerja sama itu, diharapkan akan ada pembinaan nelayan se­hing­ga dapat mendongkrak ke­se­jah­ter­ aan nelayan di Malang, khusus­­nya di Pantai Sendang Biru. Pun dapat meningkatkan produk­ti­vitas hasil laut Sendang Biru ke level nasional. Lanjut Edi, Chairul Tanjung mulai me­ma­suki dunia bisnis sejak di bangku kuliah hingga memperoleh peng­har­gaan sebagai

Bekali Wisudawan Hadapi Dunia Kerja

Sarjana merupakan output nyata dari sebuah sistem pendidikan Perguruan Tinggi. Sarjana juga bisa menjadi representasi kualitas dari sebuah universitas. Menyadari hal itu, UMM menyediakan fasilitas berupa pelatihan dalam menghadapi dunia kerja yang diselenggarakan oleh PKMA sebagai bekal setelah lulus nanti. Heru Budiana, Kepala Urusan (Kaur) Pengembangan Karir Mahasiswa dan Alumni (PKMA) mengatakan, tujuan diadakannya Pelatihan Menghadapi Dunia Kerja (PMDK) yaitu untuk memberi bekal kepada alumni dalam menghadapi dunia kerja. Pelatihan ini dilakukan dengan cara memberikan materi berupa cara bersikap dalam melakukan wawancara, membuat lamaran kerja online, membaca peluang info lowongan pekerjaan, serta dibekali juga dengan materi kewirausahaan. Selain itu, wisudawan juga akan melakukan psycojobtest yaitu tes psikologi untuk mengetahui potensi diri yang berkaitan dengan kemampuan dalam bidang pekerjaan. Latar belakang diadakannya pelatihan itu adalah untuk membekali wisudawan dengan berbagai keterampilan yang tidak didapatkan dibangku perkuliahan. Heru menambahkan, pelaksanaan PMDK sudah diadakan secara rutin sejak tahun 2008 lalu. Biasanya acaranya ini dilakukan satu minggu setelah prosesi wisuda dilakukan. Pemateri yang diundang dalam pelatihan pun tidak sembarangan melainkan pemateri yang mempunyai pengalaman di bidangnya seperti Human Resource

Development (HRD) perusahaan ternama yang sudah melakukan tes wawancara, tes psikologi, serta mengetahui bagaimana etos kerja. Sementara untuk pemateri kewirausahaan biasanya diambil dari alumni yang sukses dibidang wirausaha. Setelah pelatihan tersebut, PKMA akan membuatkan grup yang berguna sebagai wadah silaturahmi antar alumni dan juga sebagai sarana penyampain informasi dari PKMA terkait lowongan pekerjaan. “Info lowongan pekerjaan tersebut sudah divalidasi oleh pihak PKMA agar tidak terjadi lowongan pekerjaan yang abal-abal atau pun penipuan,” ujar pria asal Tulungagung tersebut. Neny wahyuni salah satu calon wisudawan mengungkapkan, pelatihan yang diadakan oleh PKMA akan sangat membantu wisudawan untuk meyongsong dunia kerja. Sebab, tidak semua wisudawan memahami bagaimana membaca peluang dunia kerja, membuat CV yang baik, dan sebagainya. Diadakannya acara tersebut, diharapkan semua alumni bisa terserap dalam dunia kerja dan untuk alumni yang memilih berwirausaha bisa menunjukkan eksistensinya dalam berwirausaha. Namun, untuk lebih memantapkan program tersebut perlu adanya perbaruan atau penambahan program kerja. “Perlu dilakukan penambahan program oleh PKMA seperti mengadakan job fair di UMM supaya para wisudawan lebih terbantu dalam mencari pekerjaan,” pungkas calon wisudawan asal Jombang tersebut.  m_law

BESTARI

Seni Karawitan Iringi Kekhidmatan Wisuda

edgar/Bestari

Dalam wisuda Periode I Tahun 2017 mengundang Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti serta CEO CT Corp Chairul Tanjung. Kedua tokoh tersebut akan me­nan­datangani Memor­an­dum of Under­standing (MoU) dengan UMM. Selain itu, kapa­bilitas, kredi­bilitas, serta kon­ tri­­busi kedua tokoh ter­sebut dalam per­­eko­no­mi­an dan pembangunan nasional di­harap­kan mampu meng­­­inspirasi para wisudawan. Edi Purwanto selaku Ketua Pelaksana wisuda periode I mengungkapkan, kontribusi Susi Pudjiastuti dalam bidang kemaritiman, ter­utama dalam bidang kelautan dan perikanan menuai banyak puji­an. Kiprahnya dalam menjaga ekosistem laut pun telah diakui dunia. Terbukti pada tahun 2016 silam, Susi

No. 342/TH.XXX/Februari/2017

Mahasiswa Te­ladan Tingkat Nasional. Menteri Koordinator (Menko) Per­eko­nomi­an pada masa Kabinet Susilo Bambang Yudhoyono itu pun per­nah merintis bisnis dengan rekan-rekannya pada tahun 1987 sebelum akhirnya memilih ber­pisah. Nama pria yang mendapat juluk­ an Si Anak Singkong itu, di­kenal luas masyarakat sebagai pe­ngusaha suk­ses Indonesia. Ke­piawaian Chairul dalam me­nge­pak­­kan sayap bisnisnya dapat di­­lihat dari banyak bidang bisnis yang dimiliki. Per­ usaha­an yang di­namai CT Corp yang dimilikinya membawahi be­ be­rapa perusahaan antara lain di bidang keuangan, properti, dan mul­timedia. Me­nurut­nya, kunci utama dalam me­mulai bisnis adalah dengan mengembangkan jaringan serta relasi bisnis.  put

Prosesi wisuda merupakan salah satu agenda rutin yang sangat dinantikan para wisudawan. Guna memberikan kesan menarik bagi tamu undangan yang hadir, berbagai rangkaian acara disiapkan agar dapat menghibur dan memberikan makna. Salah satunya adalah suguhan budaya karawitan. Lalu bagaimana persiapan tim karawitan untuk menghantarkan para wisudawan? Menurut Kepala Lembaga kebudayaan (LK) UMM Daroe Iswati Ningsih, karawitan adalah suatu olah seni musik tradisional masyarakat Jawa yang perlu dilestarikan. Sebagai salah satu bagian rangkain acara, karawitan hadir dengan beranggotakan 20 tim yang terdiri dari dosen dan mahasiswa berkompeten di bidang seni. Persembahan seni karawitan pada wisuda Periode I Tahun 2017 ini memberikan makna tersendiri bagi para wisudawan dan memberi kesan sakral prosesi. Terdapat beberapa bagian dalam karawitan antara lain, seperti sinden dan beberapa pengiring alat musik tradisional. Setiap sesi dalam karawitan pun memiliki makna tersendiri, seperti mengikuti ketukan dalam alunan musik agar sesuai dengan kaidah dari karawitan yang sebenarnya sehingga menghasilkan perpaduan seni yang indah. “Selain sebagai

pengantar, karawitan hadir memberikan pengetahuan seputar budaya kepada wisudawan maupun kepada tamu undangan yang hadir,” ucapnya. Persiapan karawitan juga dilakukan seminggu sebelum hari pelaksanaan prosesi wisuda. Tim yang sudah dibentuk akan berlatih dengan Sapani, seorang seniman dari Malang yang memang memiliki kompetensi di bidangnya. Thathit Manon Andhini sebagai salah satu anggota dosen tim karawitan mengatakan, karawitan hadir untuk menyemarakkan acara serta memberikan dukungan moral kepada wisudawan. Pihak kampus juga memberikan dukungan penuh untuk kelancaran dalam menampilan budaya karawitan ini, seperti memberikan fasilitas yang dibutuhkan saat latihan. Harapannya dengan acara karawitan ini, mampu dan terus membangun budaya bangsa dalam menjaga kearifan lokal budaya seperti karawitan. Selain itu, dengan pengenalan budaya karawitan ini, partisipasi mahasiswa dalam hal kebudayaan juga semakin bertambah, dan Lembaga kebudayaan (LK) UMM bisa lebih dikenal dan memiliki andil menjaga karawitan. Sebab, LK sudah siap mewadahi setiap aktifitas seni yang akan dilakukan mahasiswa selama itu membawa dampak yang positif terhadap beberapa aspek.  m_iqo

Lakukan Upgrade Skill, Satpam Siap Kawal Wisuda

dok. Pribadi

Berlatih: Satuan Pengaman (Satpam) UMM saat mengkuti Pelatihan Satpam di Stadion UMM. Pelatihan ini guna meningkatkan mental dan kemampuan mereka sebagai satpam.

Satpam (Satuan Pengamanan) merupakan kelompok petugas yang dibentuk oleh sebuah instansi untuk melakukan atau menjaga ke­amanan di lingkungannya. Kon­ disi lingkungan yang aman dan tentram akan menciptakan sua­ sana yang nyaman bagi semua orang di dalamnya. Dalam me­ ning­kat­kan keamanan kampus, UMM melakukan penataran satpam yang ditujukan sebagai pem­bentuk karakter berjiwa satria dan me­miliki etika dalam bertugas. Rachmad Setyobudi selaku Kepala Satpam UMM menjelaskan bahwa penataran satpam dilakukan untuk memberdayakan potensi sat­ pam yang “tertidur”. Keamanan kampus tidak akan terkendali tanpa adanya satpam yang kompeten dan pro­­fesional. Kegiatan itu dilakukan dalam tiga gelombang dengan jumlah peserta seluruhnya 107 satpam yang me­­liputi wilayah keamanan kampus UMM beserta unit bisnis. Penataran itu bukan hanya untuk satpam lama melainkan juga untuk satpam yang baru masuk. “Dengan adanya pelatihan ini akan mengasah kembali mental, fisik, maupun etika satpam dalam menjalankan tugas sehari-

hari,” ujarnya. Pelatihan yang berlangsung selama lima hari itu dipimpin secara langsung oleh Satuan Pembinaan Masyarakat Kepolisian Resor (Sat Binmas Polres) Malang. Acara ini juga mem­berikan materi kepada satpam tentang wawasan kebangsaan, pe­ ngetahuan bernegosiasi, dan pe­nga­ wal­an unjuk rasa. Sehingga ketika ada mahasiswa yang melakukan aksi, para satpam sudah siap dan bisa mencegah supaya tidak sampai ter­ jadi aksi anarki. Ancaman terhadap keamanan kampus bisa datang dari mana saja. Guna mengantisipasi hal itu para satpam diberi bekal bela diri dasar, drill tongkat, dan borgol demi menunjang ke­profesionalan pekerjaannya. Diharap­kan dari beberapa materi dan pe­latih­an yang diberikan, para satuan pe­ ngamanan mampu menciptakan suasana yang aman, nyaman, dan tentram di lingkungan kampus UMM. Terlebih lagi saat prosesi wisuda, banyak tamu undangan yang hadir mulai dari keluarga, kerabat, hingga rekan wisudawan. Guna menjaga kenyamanan selama pro­sesi berlangsung, kinerja satpam sangat

diperlukan. Tidak jarang pula UMM mendatangkan tokoh-tokoh pen­ting nasional yang membutuhkan pe­nga­ wal­an khusus dari satpam. Aziz sebagai seorang anggota keamanan yang masih baru di lingkungan UMM me­nerangkan, sebagai anggota Sa­tu­an Pengamanan harus memiliki jiwa yang baik, karena tidak semua orang mampu menjadi seorang anggota Satuan Pengamanan. Selain dinilai dari segi fisik, etika juga menjadi salah satu pertimbangan untuk di­terima dalam outsourcing karena tidak semua perusahaan menerima anggota satpam yang memiliki masalah dalam diri petugas tersebut. Selain itu, beberapa hal juga perlu di­perhatikan untuk menjadi satpam, karena satpam merupakan garda depan dalam memberikan pelayanan. Beberapa hal tersebut di antaranya pe­nampilan menarik, sikap tegas, ramah, dan mampu berkomunikasi dengan baik. Pelayanan prima di­ suguh­kan dalam menjaga ketertiban lingkungan kampus. “Semoga dalam pelatihan kemarin mampu merubah menjadi lebih baik, lebih aman, dan tertib,” pungkasnya.  m_ian


BESTARI

No. 342/TH.XXX/Februari/2017

kata mereka

Menuju Pilkada yang Berkualitas

Ada 101 daerah yang menggelar Pilkada serentak pada tahun 2017 ini. Pilkada serentak ini bergulir pada 15 Februari 2017. Semoga pemimpin terpilih dalam Pilkada kali ini merupakan pemimpin seperti yang diharapkan rakyat, yaitu para pemimpin yang bisa menampung aspirasi, mengayomi, dan melayani rakyat yang dipimpinnya. Karena terpilihnya merupakan amanah dan kepercayaan dari rakyat yang harus dijaga dan dijalankan. Pilkada ini merupakan

pesta demokrasi, rakyat berharap banyak dari hasil pesta demokrasi kali ini. Masyarakat tidak mau menerima hasil yang berbanding terbalik dari harapannya. Artinya, pemimpin yang mampu menyejahterakan rakyat, bukan hanya menyejahterakan individu masing-masing. Sehingga bahasa yang membuat geli “Kalau rakyat ingin sejahtera, sudah diwakili oleh anggota dewan. Kalau rakyat ingin uang, sudah diwakili oleh anggota dewan. Kalau rakyat ingin mobil, sudah diwakili oleh anggota dewan” tidak terucap kembali. Rakyat sebagai pemilik hak demokrasi, mempunyai kebebasan dalam memilih siapa yang akan dijadikan pemimpin, siapa yang akan dijadikan wakil dewan. Dengan demikan, rakyat dapat menggunakan kebebasan bersuaranya dengan sebaik mungkin. Harapannya, masyarakat tidak hanya turut serta sebagai pemilih semata, melainkan juga cerdas dalam memilih pasangan calon pemimpin dan menolak

adanya politik “kotor” yang kerap kali dilakukan para calon kepala daerah. Bagi rakyat sendiri, di tengah kegersangan negeri ini, Pilkada serentak diibaratkan sebagai orang yang akan menanam pohon. Orang yang menanam pohon jangan sampai salah memilih bibit yang akan ditanam. Tentu bibit yang akan dipilih harus bibit unggul, karena dari bibit unggul itu bisa menuai hasil seperti yang diharapkan. Semoga pohon yang ditanam dapat tumbuh menjadi pohon rindang yang bisa menyejukkan saat berada di bawahnya. Tidak hanya itu, pohon itu pun bisa menaungi di kala panas dan bisa melindungi dari banjir di kala hujan.

Salah satu keuntungan dalam efisiensi dan efektivitas dana serta waktu. Masyarakat yang menjadi pemilih jajaran pimpinan di daerahnya tidak harus bolakbalik ke Tempat Pemungutan Suara (TPS) untuk memilih calon wakil rakyat yang dijagokannya. Tentunya hal ini sangat membantu bagi sebagian besar masyarakat yang sibuk namun memiliki keinginan berpartisipasi yang tinggi karena jadwal Pilkada sudah ditetapkan dan disosialisasikan. Berdasarkan Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 3 Tahun 2017, ditetapkannya hari libur nasional pada hari pelaksanaan Pilkada serentak. Hal tersebut dilakukan guna mendorong masyarakat hadir dan mencoblos calon kepala daerah di masing-masing daerah. Selain itu, ditetapkannya sebagai hari libur nasional tentunya memberikan waktu istirahat serta berkumpul dengan keluarga bagi sebagian besar masyarakat.

Ranitha Desrilla E. Program Studi Manajemen Angkatan 2012

Pemimpin dan Pemilih (Berhati)

Di banner salah pasangan calon (paslon) kepala daerah tertulis “Memimpin dengan hati” ke­tika saya melintas di jalan raya menuju kampus. Bukan ber­mak­ sud mengkritisi kalimat tersebut, tapi lebih pada makna dari kalimat tersebut dalam hemat saya. Terlepas dari siapa dan apa background partai politik yang mengusung paslon, se­bagai

pemilih tentu juga akan meng­ gunakan hati dalam me­nyuarakan hak pilih di pilkada se­rentak tahun ini. Kaki yang menggerakkan badan kita ke TPS, tangan yang memilihnya, mata yang melihatnya bahkan telinga yang mendengar visi, misi, maupun pro­gram unggulannya. Tapi harus di­pahami hati yang menentukan. Hati nurani kita sebagai pemilih. Wajah petahana (incumbent) dengan sederet prestasi kerjanya ma­u­pun wajah calon pemimpin baru dengan sebaris program tero­bosannya nanti hanya akan mengisi banner kampanye kalau kita tidak kritis dalam menentukan ke­mana satu suara ini akan di­ berikan. Dilihat secara nasional, ke­ sadaran pemilih Indonesia dalam pil­kada serentak jilid pertama se­ besar 70% (KPU, 2015). Artinya masyarakat sudah tidak buta akan keberlangsungan negaranya ter­ masuk daerahnya. Dalam pilkada serentak yang kedua ini tentu harapan pe­ nyelenggara pemilu, partisipasi pe­

Diklat Jurnalistik & Rekrutmen Bestari 2017 Pendaftaran dibuka mulai tanggal

27 Februari-25 Maret 2017 Info Lebih Lanjut: ikuti di media sosial Bestari

/bestariumm

Ibrahim Program Studi Kehutanan Angkatan 2016

Pilkada Serentak dan Usaha Pemerintah Tekan Golput

Setiap diselenggarakannya pemilihan umum (Pemilu) hal yang selalu menjadi perhatian adalah tingkat pemilih yang tidak menggunakan hak pilihnya atau golongan putih (golput). Angka golput pada setiap Pemilu di Indonesia cukup merisaukan. Pada Pemilihan Presiden (Pilpres) pada tahun 2014 lalu saja, tingkat golongan putih (golput) mencapai 29,8%. Kemudian pada Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pilkada) serentak 2015 silam, tingkat golput di daerah Malang, Jawa Timur mencapai 42,4%. Tingginya angka golput masih menjadi tugas KPU yang belum terselesaikan mengingat pada tanggal 15 Februari 2017, Indonesia kembali mengadakan Pilkada serentak. Pilkada serentak pertama kali diselenggarakan pada tahun 2015 silam. Keputusan diadakannya Pilkada serentak ini tentunya memiliki berbagai pertimbangan dan keuntungan bagi masyarakat dan Pemerintah Indonesia.

19

milih akan meningkat. Termasuk me­reka yang mencalonkan diri. Oleh karena itu, program kerja yang di­suguhkan lebih bervariasi. Model dan cara kampanye yang beragam. Sebagai pemilih tentu hak kita untuk menggunakan hak pilih. Ka­ lau program kerja yang diusung tidak sesuai dengan hati nurani kita, apa­kah bukan pilihan kita tidak me­milih? Artinya jangan salahkan me­reka yang tidak memilih. Tapi, bu­kankah lebih baik kita mencari tahu lebih tentang calon pemimpin daerah kita dengan hati nurani yang lebih? Karena lima tahun la­gi daerah kita dipimpin oleh paslon terpilih. Hati nurani yang menentukannya. Biarkan mereka para calon bilang memimpin dengan hati kita jawab memilih dengan hati, jangan paksa kami!

Sunandar Program Studi Agrotenologi Angkatan 2013

Kajian Multidisipliner LK Lembaga Kebudayaan (LK) UMM akan menggelar Kajian Multidisipliner dengan pemateri Dosen Fakultas Psikologi UMM Yudi Suharsono. Seminar yang bertema “Menjadi Mahasiswa Smart Intelektual, Spiritual, dan Kultural” itu akan dilangsungkan di Aula Lantai I Masjid A.R. Fachruddin (11/3).

HMJ Matriks Adakan MMO Himpunan Mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika dan Komputasi UMM akan mengadakan Matriks Mathematics Olympiad. Final olimpiade matematika tingkat SMP dan SMA sederajat se-Jawa Timur dan Lomba Karya Tulis Ilmiah Nasional tingkat mahasiswa itu bertempat di GKB I UMM (26/3).

the 4th EDC oleh HMJ IESP Kontes ekonomi tingkat mahasiswa se-Indonesia akan diselenggarakan dengan tema “Aktualisasi Entrepreneur Maha­siswa”. Presentasi finalis dilaksanakan di Aula GKB III UMM (11/3).


20

No. 342/TH.XXX/Februari/2017

GRAFIS Daftar Wisudawan Terbaik Tingkat Fakultas Universitas Muhammadiyah Malang Periode I Tahun 2017 Nama

Prodi

Program Pendidikan Diploma Tiga

Info Bestari IPK

FT

Muhammad Nur Kholis, A.Md

Teknik Informatika

3,85

FAI

Rima Ulfinatul Ulfa, S. Sy.

Ahwal Al-Syakhsiyyah

3,93

Priyaji Agung Pambudi, S.Pd.

Pendidikan Biologi

3,90

FISIP FKIP FH

Program Pendidikan Sarjana (S-1)

Sofia Isnaini, S.IP.

Putri Sakina Wibowo, S.H.

Ilmu Pemerintahan

3,94

Akuntansi

4,00

Psikologi

3,83

Hilmy Bahy Hakim, S.Kom.

FPP

Tutut Pujiarto, S.Hut.

Kehutanan

Siti Fatimatuzzahra

Ilmu Keperawatan

FEB Fapsi

FIKES

Oky Bon Amarullah, S.E.

Rahmatul Muhibbah, S.Psi.

Teknik Informatika

Program Pendidikan Magister (S-2)

Mohd Hadidi, M.H.

3,98

Ilmu Hukum

FT

Magister Ilmu Hukum

BESTARI

3,91

3,93 3,40 3,98

Tema Grafis dan Kata Mereka (2500 characters with spaces) edisi 343 Bulan Maret 2017: "Musik Indonesia" Redaksi juga menerima tulisan dari sivitas akademika UMM berupa Opini (5000 characters with spaces) Cerpen (6000 characters with spaces) Resensi Buku/Film (3500 characters with spaces) Nurani (3500 Characters with spaces) Puisi (3 buah). Pengiriman naskah/grafis paling lambat tanggal 15 Maret 2017. Naskah/grafis diterima di Kantor Redaksi Bestari atau melalui email: redaktur_bestari@yahoo.com.

Pilkada Serentak

Yuyun Fitria Pendidikan Bahasa Inggris/ 20131010311075

Public Sphere Pendukung Sarana Pembelajaran Sebagai salah satu Perguruan Tinggi Swasta (PTS) terbaik di-Jawa Timur, UMM terus memperbarui berbagai sudut didalamnya. Penambahan ruang terbuka hijau yang dilengkapi dengan bangku-bangku taman yang nyaman, memberikan mahasiswa spot-spot baru umtuk menikmati kampus ini. Taman dengan bunga-bunga yang cantik juga menjadi pemandangan yang sayang untuk diabaikan.

alissa/Bestari

alissa/Bestari

alissa/Bestari

alissa/Bestari

alissa/Bestari


BESTARI

No. 342/TH.XXX/Februari/2017

Aku Frustasi dengan Permasalahan Keluarga Assalamu’alaikum Wr.Wb Perkenalkan saya DR seorang mahasiswa tingkat akhir di UMM. Di sini saya ingin menceritakan masalah yang saya alami dan berharap semoga teman-teman UPT BK segera merespon surat saya ini dan bisa memberikan arahan terhadap masalah yang saya alami. Saya merupakan orang yang mudah sekali mengalami stres dan memikirkan suatu masalah yang sebenarnya itu adalah hal yang sepele. Hal tersebut bermula ketika ayah saya pergi meninggalkan saya dan kondisi keluarga saya yang tidak mendukung. Ibu saya yang menjadi orang tua tunggal setelah ayah saya pergi, terpaksa harus kerja banting tulang sehingga menitipkan saya pada bude saya. Tinggal bersama bude saya bukanlah hal yang menyenangkan karena sering kali membuat saya tertekan karena dijadikan pelampiasan amarah ketika beliau sedang bad mood atau pun bertengkar dengan suaminya. Bude saya tidak pernah melakukan kekerasan secara fisik, namun secara psikis sangat merusak dan membuat saya berpikir untuk mengakhiri hidup setiap harinya. Sempat saya berusaha untuk mengakhiri kehidupan saya. Namun, semua usaha percobaan bunuh diri saya gagal sehingga pada akhirnya saya memutuskan untuk melanjutkan kehidupan saya. Semenjak kejadian itu, saya mencoba mengatasi rasa terpuruk saya dengan menangis dan mengunci diri di dalam kamar tanpa makan selama berhari-hari. Hal ini menjadi kebiasaan hingga saya tumbuh dewasa. Ketika mendapatkan tekanan yang cukup berat saya sering kali merasa dunia saya kembali runtuh dan mengurung diri di dalam kamar tanpa makan sama sekali selama berhari-hari. Dalam benak saya, saya tidak ingin terus

Assalamualaikum Wr. Wb Mohon informasinya dari Badan Konsultasi dan Ban­ tuan Hukum Universitas Muhammadiyah Malang (BKBH UMM). Kebetulan ada keluarga saya yang menjadi korban kecelakaan lalu-lintas dan korbannya me­ ninggal dunia, kemudian keluarga saya sebagai korban telah mem­ buat surat kesepakatan tidak akan menuntut baik perdata atau pidana. Pertanyaan saya, apakah pihak polisi masih berhak melakukan tindakan penyidikan? Apakah kasus ini akan ditindak lanjuti ke tingkat pengadilan? Terima kasih atas informasinya. Waalaikumsalam Wr. Wb

Terima kasih atas pert­a­ nyaannya kepada kami, menurut Pasal 1 angka 24 UU No. 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ), kecelakaan lalu lintas adalah suatu peristiwa

21

konsultasi

menerus seperti ini namun saya juga tidak tahu bagaimana cara mengatasi hal tersebut ketika saya dalam kondisi terpuruk. Wa’alaikumsalam, Wr.Wb. Sebelumnya terima kasih telah percaya dengan kami dan mau terbuka dengan permasalahan yang Anda alami. Kami memahami apa yang Anda rasakan saat ini. Sebenarnya Anda sudah mengambil keputusan yang tepat untuk melanjutkan kehidupan Anda tanpa berpikir untuk mengakhiri kehidupan Anda dengan bunuh diri. Mungkin saat ini Anda sedang diuji dengan hal yang Anda alami tetapi Anda harus percaya bahwa Tuhan selalu menyiapkan kehidupan yang lebih baik di kemudian hari dan menjadi orang yang tangguh agar kelak saat Anda menjadi orang besar Anda tidak mudah goyah. Menurut kami coba Anda melakukan hal-hal yang dapat membuat pikiran Anda relaks seperti yoga dan rekreasi. Dengan begitu mungkin saja dapat mengurangi rasa tertekan yang Anda alami. Selain itu, berkumpul dengan teman dan berbagi cerita dengan mereka yang Anda

percayai juga dapat membantu untuk mendapatkan referensi dalam mengatasi permasalahan Anda. Jangan biarkan diri Anda tenggelam dalam perasaan kalut dan mengunci diri di dalam kamar selama berhari-hari tetapi cobalah untuk pergi jalan-jalan, nonton film, dan melakukan hal-hal yang Anda sukai. Jika hal tersebut tidak membawa dampak positif terhadap diri Anda, cobalah untuk menerima segala hal yang Anda alami. Maksudnya adalah jika Anda ingin menangis karena hal yang membuat Anda sakit hati maka menangislah. Jika Anda merasa sangat sedih nikmatilah pula kesedihan tersebut dan setelahnya berjanjilah ketika selesai menangis Anda tidak akan menangisi hal yang sama dan bangkit. Bila Anda belum mengalami kemajuan dalam melakukan hal-hal tersebut, kami akan senang untuk mendengarkan keseluruhan cerita dari yang Anda alami di kantor UPT BK.

di jalan yang tidak diduga dan tidak disengaja melibatkan kendaraan dengan atau tanpa pengguna jalan lain yang mengakibatkan korban manusia dan kerugian harta benda. Kecelakaan lalu lintas yang mengakibatkan korban meninggal dunia termasuk kecelakaan lalu lintas berat menurut Pasal 229 ayat (4) UU LLAJ. Bagi pengemudi yang terlibat dalam kecelakaan lalu lintas memiliki kewajiban menurut Pasal 231 ayat (1) yaitu menghentikan kendaraan yang dikemudikannya, memberikan pertolongan kepada korban, melaporkan kecelakaan kepada Kepolisian Negara Re­ publik Indonesia terdekat, dan memberikan keterangan terkait dengan kejadian kecelakaan. Setiap pengemudi karena ke­ lalaiannya mengakibatkan kece­ lakaan lalu lintas wajib bertanggung jawab atas kerugian yang diderita korban, akan tetapi tanggung jawab ini tidak berlaku menurut Pasal 234 ayat (3) apabila adanya keadaan memaksa yang tidak dapat

dielakkan atau di luar kemampuan pengemudi, disebabkan oleh pe­ rilaku korban sendiri atau pihak ketiga, dan disebabkan gerakan orang atau hewan walaupun telah diambil tindakan pencegahan. Bagaimana jika pengemudi telah bertanggung jawab dan telah berdamai dengan keluarga korban, apakah polisi tetap berhak melakukan penyidikan? Mengenai hal ini kita perlu melihat ketentuan Pasal 235 ayat (1) yang berbunyi, “Jika korban meninggal dunia akibat Kecelakaan Lalu Lintas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 229 ayat (1) huruf c, pengemudi, pemilik, dan atau perusahaan angkutan umum wajib memberikan bantuan kepada ahli waris korban berupa biaya pengobatan atau biaya pemakaman dengan tidak menggugurkan tuntutan perkara pidana.” Berdasarkan ketentuan di atas, dapat diketahui walaupun pengemudi telah bertanggung

Tim UPT BK Masjid AR Fachruddin Lt. I Kampus III UMM Penanggung jawab : Muhammad Shohib, M.Si. konseling_bk@yahoo.com Telp : 0341-464318 ext 180

Bintitan Akibat Suka Mengintip, Mitos atau Fakta? Assalamualaikum Wr. Wb Halo dokter, saya KP, perempuan, 22 tahun. Saya ingin menanyakan terkait kesehatan mata saya akhir-akhir ini. Mata kanan saya terkena bintitan, tibatiba terasa nyeri dan pada hari berikutnya di kelopak mata terlihat kemerahan dan ada benjolan kecil dengan puncaknya warna keputihan, hal ini terlihat saat saya bercermin. Berkedip saja rasanya nyeri sekali bahkan menyebabkan sakit kepala sebelah. Hal ini sangat mengganggu sekali pada saya yang sebagai perempuan sering memakai kosmetik yaitu eyeliner, karena disentuh saja terasa nyeri pada area benjolan tersebut. Menurut temanteman bintitan itu ada hubungannya karena sering mengintip. Apakah hal tersebut mitos atau penyakit? Dan apakah menular kepada orang lain jika saling menatap mata dengan orang lain? Terima kasih atas penjelasannya.

Waalaikumsalam Wr. Wb Halo KP, terima kasih atas pertanyaannya kepada Bestari. Jika yang Anda jelaskan gejala-gejala dan tanda-tanda di atas, bisa jadi itu adalah bintitan yang dalam dunia medis dikenal sebagai Hordeolum. Hordeolum adalah penyakit infeksi akut yang mengenai kelenjar yang ada di kelopak mata. Hordeolum ini biasanya paling banyak disebabkan oleh infeksi bakteri Staphylococcus. Jadi, sekalian menjawab pertanyaan ya, hordeolum disebabkan oleh infeksi, bukan karena suka mengintip. Pemakaian kosmetik seperti eyeliner maupun maskara, meningkatkan resiko terjadinya infeksi ini apalagi jika pembersihan muka pasca memakai make-up tidak bersih. Hordeolum bisa dibedakan menjadi dua, yakni hordeolum internum dan eksternum. Disebut horedolum internum jika infeksi mengenai kelenjar Meibom, namun jika mengenai kelenjar Zeiss dan Moll maka disebut hordeolum eksternum. Gejala dari hordeolum

yang sangat khas yakni a d a n y a b e n ­j o l a n di tepian k e ­l o p a k mata yang disertai nyeri, ke m e ra h a n dr. Dyah Ayu Shinta . *) pada area kelopak mata, bahkan hingga diikuti oleh gejala lain seperti migrain (nyeri kepala sebelah) dan adanya pembengkakan kelenjar di dekat telinga pada sisi yang sama pada mata yang terkena infeksi tersebut. Benjolan yang ada juga disertai bintik keputihan hingga kekuningan yang disebut supurasi (berisi nanah) dan ujungnya terjadi abses yang dapat pecah sendiri. Penularan penyakit mata hordeolum ini melalui kontak langsung dengan bakteri penyebab infeksi. Hal ini biasanya penderita sering mengucek mata pada saat terasa tidak nyaman pada awal infeksi kemudian bersalaman atau kontak langsung (kulit) dengan orang sehat atau memegang benda yang akhirnya dipegang oleh orang sehat, maka orang sehat tersebut akhirnya terinfeksi ketika daya tahan tubuh orang sehat tersebut menurun. Penularannya bukan karena kontak tatapan mata langsung. Hal yang bisa dilakukan untuk mencegah penyakit hordeolum ini dengan cara menjaga daya tahan tubuh diri sendiri dan rutinlah mencuci tangan dengan sabun. Jika Anda sedang menderita hordeolum, sering-seringlah mencuci tangan dengan sabun dan bisa melakukan kompres air hangat dengan kapas yang bersih selama sepuluh menit sebanyak tiga sampai empat kali sehari. Hal ini dapat membantu untuk mengurangi nyeri dan mempercepat supurasi. Segera pergi ke dokter untuk mendapatkan pengobatan antibiotik atau jika memang diperlukan akan dilakukan tindakan incisi oleh dokter. Terima kasih. *)Dokter Rumah Sakit JIH Jogjakarta Alumni FK UMM 2007

Berdamai dengan Korban Kecelakan jawab atas kematian korban, tuntutan pidana terhadap dirinya tidak menjadi hilang. Oleh karena itu, kepolisian tetap melakukan penyidikan sesuai hukum acara pidana dan peraturan perundangundangan. Sanksi pidana untuk pengemudi kendaraan bermotor penyebab kecelakaan lalu lintas hingga korban meninggal adalah pidana penjara paling lama enam tahun atau denda paling banyak Rp 12.000.000 sesuai Pasal 310 ayat (4) UU LLAJ. Walaupun pelaku telah ber­ tanggung jawab serta adanya perdamaian dengan keluarga korban tidak menghapuskan tuntutan pidana seperti yang terdapat pada Putusan MA No. 1187 K/Pid/2011. Bahkan dalam Putusan MA No. 2174 K/Pid/2009, terdakwa tetap dikenakan hu­ kuman walaupun telah ada per­ damaian dan terdakwa sendiri juga mengalami luka (retak tulang tangan kiri dan tak sadarkan

diri) dalam kecelakaan tersebut. Kendati demikian, pelaku perlu mengusahakan perdamaian dengan keluarga korban karena menjadi pertimbangan hakim untuk meringankan hukumannya. Sebaliknya, tidak adanya per­ damaian antara pelaku dengan keluarga korban bisa menjadi hal yang memberatkan pelaku. Jadi, apabila kecelakaan lalu lintas yang mengakibatkan korban meninggal dunia dan pelaku telah bertanggung jawab kepada keluarga korban serta terjadi perdamaian, hal tersebut tidak menghapus tuntutan pidana kepada pelaku, sehingga polisi tetap berhak melakukan penyidikan. Demikian jawaban dari kami, semoga bermanfaat. Tim UPT BKBH Jika pembaca menghadapi kasus hukum, bisa berkonsultasi dengan datang ke Kantor BKBH. Masjid AR Fachruddin Lt. I Kampus III UMM bkbh_unmuh@yahoo.com Telp : 0341-464318 ext 193


22

opini

Saatnya Alam Indonesia Masuk Sinema

Film karya sineas Indonesia kian diminati. Ber­dasarkan data yang dihimpun dari situs filmindonesia.or.id tahun 2016 berhasil memecah rekor film dengan jumlah penonton terbanyak yakni 6.858.616 untuk film Warkop DKI Reborn: Jangkrik Boss! part 1 mengalahkan rekor sebelumnya yang dipegang oleh film Laskar Pelangi garapan Riri Riza dengan jumlah penonton sebanyak 4.631.841 yang rilis tahun 2008. Tren produksi film Indonesia dari tahun ke tahun lebih didominasi oleh genre komedi dan drama percintaan. Tidak hanya itu, mayoritas film indonesia yang mengangkat keindahan luar negeri. Se­butlah beberapa diantaranya yakni Rudy Habibie, Wa’alaikumussalam Paris, London Love Story, dan Jilbab Traveler: Love Sparks in Korea adalah segelintir film yang populer tahun 2016. Tidak hanya shooting di luar negeri tapi juga mengeksplor keindahan negara asing melalui sinematografi yang luar biasa. Padahal, keindahan alam dan budaya Indonesia pun tidak kalah cantik dan beragam dengan negara tetangga. Fenomena tersebut memang tidak bisa di­sa­ lahkan sepenuhnya pada pihak produsen film. Hal ini juga didorong oleh minat penonton. Para produsen film tentunya mengikuti apa yang disenangi publik. Hal ini dibuktikan dengan film Athirah dan Salawaku yang dengan apiknya mengemas keindahan alam dan budaya Indonesia hingga meraih berbagai nominasi di Film Festival Indonesia (FFI) 2016 malah tenggelam di layar lebar negara sendiri. Cukup ironis bukan? Jika dibandingkan dari segi kreatifitas, dua film tersebut menjadi top list film Indonesia yang wajib ditonton. Sayangnya, tren yang disukai publik lebih banyak berbicara dari pada kreativitas sang penulis. Bukan berarti film yang mengeksplor keindahan alam dan budaya Indonesia kurang diminati, contohnya saja Laskar Pelangi sukses dengan lebih dari 4 juta penonton. Tidak hanya itu, ada pula 5 cm yang berhasil menarik perhatian kurang lebih 2,4 juta penonton. Kemudian ditahun 2016 ada Hangout yang juga sukses dengan 2,2 juta lebih penonton. Tahun 2017 ini pula akan rilis My Trip My Adventure: The Movie. Hanya saja, jumlah tersebut masih kalah dengan genre film lainnya, belum lagi masalah promosi. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Muhadjir Effendy dalam Rapat Koordinasi Sin­kro­ nisasi Pengembangan Perfilman Pusat dan Daerah di Komplek P4TK Seni Budaya, Sleman, pada Februari lalu (16/2) seperti dilansir Harian Kompas dan netralnews.com mengatakan perlu upaya serius untuk mendorong produksi film yang benar-benar menonjolkan keunikan daerah-daerah di Indonesia. Menurut pria yang pernah menjabat sebagai Rektor UMM itu, pemerintah daerah harus mengambil peran dengan menyediakan anggaran khusus. Selain itu, daerah harus mampu mewadahi dan memfasilitasi budayawan-budayawan, se­niman-seniman, artis serta potensi budaya yang ada di wilayahnya. Kementrian Pendidikan dan Kebudayaanpun siap menyelenggarakan festival film dengan tema dan latar daerah. Meski pemerintah telah menunjukkan du­ kungannya dalam dunia perfilman, namun du­ kungan masyarakatlah yang sebenarnya lebih ber­peran. Hal ini disebabkan oleh masyarakat me­ ru­pakan target utama dalam produksi film. Meski di­garap dengan apik dan meraih penghargaan di mana-mana, sebuah industri perfilman tidak bisa dikatakan sukses jika tidak mampu merajai box office negeri sendiri.

Maulyadi Salasanto Redaktur Pelaksana

No. 342/TH.XXX/Februari/2017

BESTARI

Revitalisasi Pendidikan Tinggi Vokasi Indonesia Data jumlah Pen­­didikan Ting­ gi Vokasi me­nun­ jukkan ter­dapat 1.365 Pen­didikan Tinggi Vokasi. Pen­ didikan ter­sebut terdiri dari 1.103 Pendidikan Tinggi Syamsul Hadi*) Vokasi berada di Unista (Universitas, Institut, Sekolah Tinggi dan Akademi) dan 262 Politeknik. Pen­didikan vokasi yang berada di Unista telah hadir lebih dari 30 tahun lalu, dan terus mencari bentuk di tengah ko­mitmen revitalisasi pendidikan vokasi di Indonesia. Pengembangan pendidikan tinggi vokasi di Indonesia yang berada pada perguruan tinggi akademik masih be­ragam. Penyelenggara pendidikan tinggi vokasi membentuk Forum Pendidikan Tinggi Vokasi Indonesia (FPTVI) yang ber­anggotakan 78 Unista dan 400 Program Studi (Prodi). FPTVI bertujuan terus me­ning­katkan sumber daya manusia dan pro­ ses pembelajaran. Saat ini semakin banyak Perguruan Tinggi yang ingin memisahkan Program Diploma yang tersebar di bawah fakultas dan menyatukannya dalam institusi khu­ sus vokasi setara fakultas. Hal ini ber­tu­ juan mendorong pengembangan sumber daya dan pembelajaran di vokasi lebih berkembang sebagai program terapan. Mahasiswa vokasi idealnya berasal dari Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang melanjutkan ke Pendidikan Tinggi. Pen­didikan Tinggi Vokasi menghasilkan te­naga kerja terapan sesuai levelnya yaitu Diploma III (D-III) dan Diploma IV (D-IV) bahkan Pasca Sajana Terapan dan Doktor Terapan sesuai dengan Kerangka Kua­ lifikasi Nasional Indonesia (KKNI) dan tersertifikasi keahliannya. Sertifikasi ke­ ahlian bagi mahasiswa dan juga dosen vokasi adalah suatu keniscayaan, di mana per­guruan tinggi sangat perlu membentuk

Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP). Ada berbagai cara untuk menguat­ kan Pendidikan Tinggi Vokasi yakni me­ lalui pengembangan kurikulum ber­basis kom­petensi. Selain itu juga dapat menye­ la­raskan program vokasi sejenis melalui aso­siasi. Tidak hanya diperkuat dari aspek pro­­gramnya, tapi juga tenaga pengajarnya. Dosen yang punya pengalaman di industri dan mampu melakukan riset terapan, publikasi ilmiah melalui seminar nasional dan internasional. Cara yang tidak kalah penting adalah pembentukan LSP, Lembaga Akreditasi Mandiri (LAM) bagi pendidikan vokasi, dan program seleksi ujian masuk bersama. Pendidikan vokasi memiliki beberapa ke­­unggulan. Pertama, Prodi Vokasi yang ada di Unista tidak kalah dengan politeknik. Hal ini dapat dibuktikan dengan diraihnya Akre­ditasi A bagi Prodi D-III Keuangan dan Perbankan Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) UMM. Kedua, dengan adanya vokasi akan menciptakan efisiensi dalam pem­bi­ naan sumber daya manusia oleh pe­ru­sa­haan. Sebagai gambaran sarjana yang baru lulus diterima perusahaan, maka pe­ru­sahaan masih mengeluarkan biaya pen­di­di­kan dan latihan dengan sekitar Rp 120 juta per orang selama enam sampai de­lapan bulan (Iwan Riswandi IPB). Maka pen­didikan vokasi

menghasilkan lulusan siap kerja yang telah dibekali dengan ke­trampilan soft skill dan pengetahuan sesuai kualifikasinya. Masa tunggu kerja lu­lusan vokasi cenderung lebih pendek dengan serapannya cukup tinggi. Ketiga, pen­didikan vokasi adalah pendidikan yang on-off artinya sesuai kebutuhan industri. Hal itu membuat penyelenggara dapat terus diperbarui sesuai kebutuhan pasar industri. Kini Pendidikan Vokasi terbaik berada di Jerman. Jerman membuktikan sekolah vokasi sebagai salah satu penentu ke­suk­ sesan industri dan ekonomi negara. Pen­ didikan vokasi menjadi pendaftar paten ketiga terbesar di dunia. Di Senior Expert Service (SES) ada 12.500 profesor uni­ ver­sitas, ahli dan praktisi siap berbagi ke sejumlah negara termasuk Indonesia. Permintaan saat ini terbanyak dari Tiongkok. Kunci keberhasilan Jerman adalah keterlibatan industri sangat kuat. Industri menyiapkan instruktur dan kelas. Se­men­tara pemerintah mendukung dengan pengu­rangan pajak industri. Pen­di­dikan sistem ganda (dual system) di Jerman dikembangkan dengan model dua hari di kampus dan tiga hari di industri. Ada juga ma­hasiswa empat semester per­tama di industri, selanjutnya di kampus. Model sitem ganda pendidikan di Indonesia menjadi tantangan. Terutama pada industri prioritas saat ini yaitu industri maritim, ketahanan pangan, pa­­riwisata, energi dan manufaktur. Industri belum sepenuhnya terbuka, program potongan pajak perlu diadakan pada industri yang menyediakan kelas praktikum. Perlu sinergi antara industri dengan pendidikan tinggi vokasi dengan menerapkan dual system pada pendidikan vokasi tersebut. *) Sekretaris Prodi D III Keuangan dan Perbankan FEB

Stop Komersialisasi Pendidikan

Pendidikan adalah hak bagi semua masya­ rakat dari kalangan atas sampai pada kalangan bawah. Hal itu dalam Undang-Undang Dasar (UUD) Tahun Baiturrahman*) 1945 Pasal 31 Ayat 1-5. Pasal tersebut berisi hak untuk men­dapat pendidikan layak, ke­wajiban belajar, sistem pen­di­ dikan nasional, dan peran pe­merintah dalam bidang pen­didikan dan kebudayaan. Ke­wajiban bagi konstitusi mutlak menye­ langgarakan pendidikan bagi seluruh rakyat Indonesia, Hal itu karena pendidikan hak asasi manusia untuk mendapatkan pendidikan yang layak. Mengacu pada tujuan pen­di­dikan untuk mempersiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang mampu membangun per­adaban manusia. Tidak hanya itu, pendidikan juga untuk mem­persiapkan generasi kuat ha­dapi polemik sosial yang ter­jadi di masyarakat kecil. Pen­didikan merupakan proses me­nuju peradaban ma­nusia. Me­nurut ilmu sosial bu­daya, ma­nusia diistilahkan se­bagai makhluk yang harus di­didik (Animal Education) dan makhluk yang dapat dididik (Animal Educable), yaitu makhluk yang ber­ pendidikan dan perlu didik. Generasi yang baik tergantung cara membangun generasi ter­sebut. Menurut Muhibin Syah pendidikan,sebuah pro­ ses dengan metode tertentu se­hingga mendapat pengetahuan, pe­ma­ha­man, serta bertingkah laku sesuai dengan kebutuhan. Me­nurut Azyumardi Azzra, pen­di­dikan suatu proses pemindahan nilai dari generasi ke generasi. Dapat disimpulkan, pendidikan suatu proses pemindahan nilai budaya, pengetahuan,

pe­ma­ha­man dari generasi ke generasi dengan metode yang tersistem se­hingga dapat bertingkah laku se­suai dengan kebutuhan. Maraknya komersialisasi pen­di­dikan Indonesia merupakan se­buah bias dari nilai pendidikan. Nilai yang dibangun sejak dulu di­cederai oleh politikus pen­didikan yang tak bertangung jawab. Hal itu menjadi bentuk pe­langgaran terhadap nilai pen­ didikan. Komersialisasi pen­didikan tindakan berbahaya, yang akan menimbulkan per­ sepsi pendidikan semakin mahal. Selain itu akan merusak ge­nerasi masa depan bangsa se­hingga akan terbentuk generasi tak berkualitas. Komersialisasi pendidikan me­warnai dinamika dari budaya ma­terialistik. Paradigma yang ber­kembang di masyarakat, se­makin mahal pendidikan se­makin berkualitas lembaga pen­didikan. Hal itu mendorong masyarakat berbondong-bon­ dong memasukkan anak­nya ke lembaga pendidikan tersebut dengan cara apapun dan menye­babkan penyogokan. Belum lagi dengan para­digma diskriminasi antara sekolah swasta dan sekolah ne­geri, hal tersebut memicu suatu kelas kelas sosial yang ada dimasyarakat. Islam men­jelaskan dalam Quran Surat AlBaqarah ayat 188 Allah SWT bersabda

“dan janganlah kamu memakan harta diantara kamu dengan jalan yang batil dan janganlah kamu menyuap dengan harta itu kepada para hakim dengan maksud agar kamu dapat memakan sebagian harta orang lain itu dengan jalan dosa, padahal kamu mengetahuinya.” Kasus tersebut diatas berdampak pada mental serta karakter dari generasi. Masyarakat semakin terjerumus dalam wabah tersebut. Itulah penyebab generasi semakin tidak berkualitasnya generasi bangsa saat ini. Munculmya realitas tersebut, muncul pertanyaan apakah generasi bangsa mampu meneruskan perjuangan pahlawan memberantas kebodohan? Maka, menjadi kewajiban konstitusi dan pihak sekolah dalam menanggapi maraknya komersialisasi dalam tubuh pendidikan. Menanggapi hal tersebut seyogianya lembaga pendidikan dapat mengambil kebijakan yang secara masif diberlakukan oleh seluruh kalangan. Pendidikan menjadi hak masyarakat sehingga menghapuskan persepsi pendidikan untuk orang yang mampu, sedangkan yang tidak mampu tidak dapat merasakan pendidikan secara formal. Sudah saatnya pendidikan terutama di Indonesia kembali pada asas yang dibangun oleh para pejuang pemberantas kebodohan bangsa. Seperti Ki Hajar Dewantara yang mendirikan Taman Siswa, Kyai Haji Ahmad Dahlan yang mendirikan organisasi Muhammadiyah. Tidak hanya itu ada juga Kyai Haji Hasyim Asyari yang mendirikan organisasi Nahdatul Ulama (NU). Pahlawan-pahlawan tersebut telah menjadi pionir pendidikan yang jasanya dalam pendidikan dapat kita rasakan hingga saat ini. *) Mahasiswa Prodi Tarbiyah 2014 Fakultas Agama Islam


BESTARI

No. 342/TH.XXX/Februari/2017

Kesalahan Besar

Cerpen Siang itu seperti biasanya. Terik matahari langsung menusuk kulit dan membuat Si Badui harus beristirahat. Di sela-sela istirahatnya, Si Badui melihat orang yang sedang kesusahan, lantas dia pun berinisiatif untuk membantunya. Ya, Si Badui memang masyhur akan sikapnya yang ringan tangan untuk membantu orang lain. Seusai membantu orang yang sedang kesusahan, Si Badui memutuskan untuk berkeliling kota dan mencari persinggahan. Tidak jauh dari pusat kota hiduplah sebuah keluarga peternak ayam yang tersohor di kota itu. Dari celah jendela rumahnya, ia berbisik kepada istrinya usai keduanya melihat Si Badui yang sedang berjalan di tengah kerumunan orang-orang kotanya. “Saya ingin menggoda orang badui itu!”. Sang istri pun sepakat dan menyetujuinya. Si peternak ayam pun segera mendatangi Si Badui dan berkata, “Saya ingin menjamu Anda di rumah di rumah kami, wahai musafir!” Menjamu tamu berarti si tamu berhak tinggal di rumah penjamunya selama tiga hari berturut-turut sesuai Adat bangsa Arab pada zaman itu. “Boleh lah,” ujar Si Badui

23

humaniora

mengiyakan. Mulai pagi itu, Si Badui merupakan tamu di rumah peternak ayam. Sore pun datang. Si peternak mempersilakan Si Badui untuk makan petang. Adat Arab dahulu hanya mengenal dua kali makan. Si Badui pun mendatangi ruang makan. İa duduk di ujung meja makan, sedangkan si peternak duduk di ujung lainnya. Sementara itu, istri, dua anak lelaki, dan dua anak perempuan si peternak duduk di kedua sisi meja makan. Dalam jamuan makan petang itu, sang istri menyuguhkan satu porsi ayam gulung. Berkatalah si peternak kepada Si Badui, “Karena kau tamu kami, bagilah ayam ini dengan adil!” “Kau yakin, aku bisa membagi dengan adil?” tanya si badui meminta persetujuan. “Janganjangan nanti kau marah.” Si peternak pun menjawab, “Tenang saja. Kami akan menerima apa adanya. Kami mengetahui jika kau adalah orang yang baik dan dapat berbuat adil.” “Baiklah,” jawab si badui menyetujui permintaan si peternak. Diambilnya sebuah pisau dan bersiap memotong ayam itu, “Kepala ayam untuk kepala keluarga, dua sayapnya untuk dua anak lakilaki, dua kakinya untuk dua anak perempuan, dan bagian belakang

untuk istri...” Ia membagi-bagi, “Dan sisanya untuk tamu. Hanya sisa...” Keluarga peternak pun seketika menjadi kesal dan geram. Tetapi mereka tetap memakan bagian ayam yang dibagikan oleh Si Badui. Tampaknya, hari pertama ini muslihatnya tidak berjalan dengan lancar. ---00--Keesokan harinya, si peternak sudah menyiapkan muslihat lainnya, “Hari ini aku harus berhasil membuat sial Si Badui ini!” Saat makan petang tiba, seluruh anggota keluarga segera hadir di meja makan. Pun dengan Si Badui. Terdapat lima ayam gulung tersaji di atas meja makan. “Wahai Badui, bagilah dengan adil antara kita semua,” pinta peternak sembari menunjuk lima ayam gulung itu. “Ah, tapi kemarin kau terlihat sebal,” kata si badui mengingat kejadian kemarin. “Apakah kau rela kalau aku lagi yang membagi?” “Perkara kemarin, ya sudahlah. Lupakan. Kali ini kami pun memercayakan padamu untuk membaginya. Kami rela,” jawab peternak meyakinkan. “Hmmm....” Si Badui berpikir, “Dibagi genap atau ganjil?” Si peternak pun terkejut dengan pertanyaan dadakan itu. İa berpikir

sejenak, lalu memutuskan, “Ganjil saja, lah!” Si Badui tersenyum. “Ya sudah... Bapak, ibu, dan satu ayam berjumlah tiga, berarti ganjil. Dua anak lelaki dan satu ayam, juga ganjil. Dua anak perempuan dan satu ayam, berjumlah ganjil pula...” Ia membagi-bagi, “Dan sisanya, dua ayam dan satu tamu, juga ganjil. Sekadar sisa, kok untuk saya.” Dan malam itu, si badui menang lagi. ---00---

Hari selanjutnya, si peternak mengulangi triknya lagi dengan menyiapkan lima porsi ayam gulung. Peternak berkata, “Kali ini bagi genap saja!” Pasti Si Badui kesulitan, pikir peternak. “Rela?” tanya Si Badui. “Ya!” jawab peternak dengan tegas dan mantap. Si Badui pun tersenyum. “Ya sudah... Bapak, dua anak lelaki, dan satu ayam, berjumlah empat berarti genap. İbu, dua anak perempuan, dan satu ayam, juga genap...” İa membagi-bagi lagi, “Dan sisa tiga ayam bersama satu tamu, juga genap... Lagi-lagi, aku hanya makan sisa, loh.” Semua wajah keluarga itu melongo melihat cara Si Badui dalam membagi makanan. “Puji

syukur bagi Allah yang sudah mengajariku cara berhitung!” ucap Badui sembari menengadahkan tangah. Saat Si Badui berpamitan untuk melanjutkan perjalanannya, peternak memberi tahu Si Badui mengenai tujuan awalnya. Sembari tersenyum, Si Badui berterima kasih atas jamuan makan dan ia pun sangat menghargai kejujuran dari peternak. Setelah kejadian itu, sang peternak bertekad untuk menjadi seseorang yang lebih baik. @@@

Silakan ‘menggoda’ orang. Tapi, ketika godaan menjadi kesalahan, bersikaplah bijak seperti si peternak ayam yang selalu rela dengan keputusan Si Badui dalam membagi ayam gulung. Senantiasa menjadi orang yang siap dan sigap dalam mengatasi anggapan remeh dari orang lain tanpa melakukan kebohongan atau hal dosa lainnya. Tidak ada ilmu yang tidak berguna, bukan? Jadi, berkaca dan belajar dari pengalaman orang tidak ada salahnya. Fajar Arisanto 201410200311120 Agroteknologi/FPP

Resensi Simbol Keagungan Wanita Judul Penulis Penerbit Tahun Tebal ISBN Peresensi

: Cemara : Hamsad Rangkuti : DIVA Press : Cetakan 1, Oktober 2016 : 168 halaman : 978-602-391-234-6 : Fauzia Rahma (FKIP UMM)

Rambut merupakan mahkota bagi setiap wanita, memiliki rambut panjang merupakan simbol keanggunan yang terpancar pada diri wanita, namun bagaimana jadinya jika mahkota tersebut justru menjadi malapetaka bagi pemiliknya. Hal itu dapat terlihat pada kumpulan cerpen dengan judul buku Cemara karya Hamsad Rangkuti, judul cerpen yang sama dengan judul bukunya yaitu Cemara. Cerita pada cerpen tersebut mengisahkan seorang wanita yang bernama Mariam, ia mengidolakan sosok ibu kita Kartini yang juga memiliki rambut panjang. Baginya, rambut panjang merupakan lambang kewanitaan sejati. Hingga pada akhirnya malapetaka itu datang setelah keinginannya membeli tusuk konde seperti cemara yang akan menghiasi rambutnya. “Tetapi, ujung rambut itu melilit cepat pada bagian mesin yang berputar itu, dan seketika saja menyentakkan kepala Mariam hingga mesin kepala itu merenggut kulit kepalanya” (Rangkuti, 2016: 85). Selain cerpen dengan judul cemara, ada pula judul-judul lain dalam buku kumpulan cerpen tersebut seperti Penyakit Sahabat Saya, Dua Orang yang Kecewa, Musuh Petani, Perhiasan Masa Muda Saya, Muntah Emas, Empu Sendok, Senyum Seorang Jendral pada 17 Agustus, Dia Mulai Memanjat, Petani Itu Sahabat Saya, Jembatan dan Anak Menjangan. Anak Menjangan adalah Judul cerpen yang memiliki pesan moral bahwa anak-anak harus mendapatkan perlindungan. Pesan tersebut digambarkan melalui sebuah binatang yaitu anak menjangan “Ibu Guru pernah bercerita. Anak-anak perlu kebebasan. Anak-anak

tidak boleh dikungkung. Apalagi kalau disakiti. Makanya anak menjangan itu tidak boleh dikurung” (Rangkuti, 2016: 63). Sebagai pembaca karya Hamsad Rangkuti, saya mengakui pada kumpulan cerpen dalam buku itu pembaca benarbenar dimasukkan ke dalam konflik yang membuat pembaca ikut larut dalam alur cerita yang disajikan. Pada judul-judul lain pun tidak kalah menarik dengan dua judul yang dijelaskan di atas. Kumpulan cerpen pada buku tersebut dikemas secara apik, pada setiap judul cerpen memiliki pesan yang ingin disampaikan oleh pengarang, pesan itu sebagian besar terdapat diakhir cerita sehingga pembaca harus membaca cerita hingga tuntas. Selain kualitas cerita yang baik, buku tersebut cukup ekonomis dan praktis untuk dibawa bepergian. Sehingga pembaca dapat membaca cerpen dari buku tersebut di mana pun ia berada. Selain beberapa kebaikan yang ditawarkan oleh buku ini, terdapat juga kelemahan yang terlihat seperti beberapa penulisan yang kurang tepat (typo). Namun, hal itu tidak mengurangi nilai estetika yang terdapat pada kumpulan cerpen. Buku ini sangat cocok untuk dijadikan bahan bacaan yang dapat menghibur pembaca serta nilai-nilai moral yang menjadikan pembaca memiliki kepekaan terhadap lingkungan sekitar. Buku cerpen ini merupakan jenis bacaan yang cukup menarik dan pantas dibaca terutama oleh remaja hingga dewasa. Sebab makna-makna yang terkandung dalam buku akan lebih dapat dipahami oleh mereka.

Alamku Kini Tak Lagi Bersahabat Alam semesta merupakan kesatuan sistem yang teratur sebagai salah satu bukti kekuasaan sang pencipta. Dahulu, kehidupan antara manusia dan alam begitu seimbang, hal itu ditandai dengan ekosistem yang tak merugikan satu sama lain. Pada dasarnya semua yang di ciptakan Allah adalah untuk memenuhi kebutuhan makhluknya. Seperti halnya kehidupan petani yang bercocok tanam, nelayan yang berlayar di lautan, se­ muanya adalah pekerjaan manusia untuk men­jalankan role playing nya masingmasing. Kehidupan asri nan hijau menjadi ciri kehidupan di masa lalu yang di buktikan de­ngan kadar oksigen yang cukup tinggi se­ hingga membuat kedamaian semakin terasa ser­ta persahabatan yang cukup hebat antara alam dan manusia. Lalu, bagaimana dengan kondisi saat ini? perkembangan zaman yang semakin cang­ gih ini memengaruhi pola pikir manusia, ter­lebih dengan hadirnya globalisasi yang berdampak pada kehidupan lahiriah dan sosial manusia seperti munculnya sikap rakus dan tidak puas terhadap kebutuhan hidup. Ka­lau dulu manusia bersahabat dengan alam dan mengambil apa yang ada didalamnya sesuai dengan kebutuhan, namun manusia za­man sekarang cenderung mengeksploitasi ke­kayaan alam untuk memenuhi keinginanya dan mengenyangkan perutnya. Ketidakseimbangan alam yang mulai tam­ pak saat ini terlihat dengan begitu banyaknya ben­cana yang terjadi di negeri, mulai dari ban­jir, gempa bumi, dan tanah longsor. Allah te­lah menyediakan alam sebagai penyangga kehidupan, tetapi manusia dengan sifatnya yang tidak pernah puas lebih memilih untuk ber­lomba membangun gedung-gedung ting­ gi dan melakukan penebangan liar ter­hadap hutan sebagai jantung dunia. Hal itu meng­ akibatkan karbondioksida menjadi oksigen beracun dan lapisan ozon yang perlahan mulai merobek, semua yang terjadi adalah dampak dari perbuatan manusia sendiri. Perancangan

Allah yang sistematis telah di ubah jalurnya oleh manusia, hal ini mengingatkan kita atas penolakkan malaikat terhadap keinginan Allah menciptkan manusia, sebagaimana dalam QS. Al-Baqarah : 30 “Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat: “Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi”. Mereka berkata: “Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?” Tuhan berfirman: “Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui”. Ayat tersebut menjelaskan tujuan penciptaan manusia yaitu menjadi khalifah fil ardi yaitu menjadi pemimpin di muka bumi, tetapi sampai saat ini manusia telah menjadi perusak yang ulung. Maka benarlah apa yang di khawatirkan oleh malaikat. Namun lagi-lagi Allah lah yang lebih tahu apa yang tidak diketahui makhluknya. Sudah sangat jelas kekuasaan Allah yang di tampakkan melalui alamnya, sebagai salah satu mahluk yang di ciptakan dengan sempurna seharusnya kita mampu menggunakan akal dan pikiran kita dengan baik, melakukan perbuatan yang bermanfaat untuk kehidupan kita sendiri, menjaga equilibrium (keseimbangan) Alam dan lingkungannya, sehingga manusia dapat meningkatkan rasa syukur dan menjaga apa yang seharusnya di jaga. Allah menciptakan segala yang ada di muka bumi tidak dengan sia-sia, termasuk alam yang saat ini sedang murka atas nasibnya. Alam akan tetap menjadi sahabat manusia jika manusia bersahabat baik dengannya. Miftahul Jannah Pendidikan Biologi Angkatan 2013


INFORMASI PENDAFTARAN MAHASISWA BARU 2017

Pendaftaran Jalur Undangan dan Jalur Reguler S1 dan D3

A. Jalur Masuk Mahasiswa Baru

1. Program Jalur Undangan (Jalur Prestasi & PMDK) 2. Program Reguler 3. Program Beasiswa Khusus Yatim/Yatim Piatu 4. Program Beasiswa PPUT (Program Pendidikan Ulama Tarjih) 4. Program Transfer dan Alih Jenjang

B. Biaya Pendaftaran

1. Biaya pendaftaran untuk semua jalur masuk Rp. 300.000,2. Biaya pendaftaran untuk Program Pascasarjana S2 sebesar Rp 400.000,3. Biaya pendaftaran untuk Program Pascasarjana S3 sebesar Rp 500.000,-

C. Program Jalur Undangan:

1. Program jalur masuk tanpa tes tulis 2. Pendaftaran online mulai tanggal 02 Januari s/d 07 April 2017 3. Siswa yang diterima melalui jalur undangan membayar SPP dan DPP sesuai ketentuan jalur reguler gelombang I 4. Program dibuka untuk semua Program Studi di semua Fakultas (Kecuali Fakultas Kedokteran). 5. Program Undangan terdiri dari : a. Jalur Prestasi Akademik (Kurikuler) Jalur ini disediakan untuk siswa yang mempunyai nilai rata-rata rapor minimal 80 sejak semester 1 sampai dengan semester 5. (Khusus pilihan jurusan/program studi Farmasi selain rata-rata diatas, nilai rata-rata mata pelajaran IPA dan Matematika minimal 80). b. Jalur Minat dan Bakat (Ko-Kurikuler)/PMDK Jalur ini disediakan untuk siswa yang berprestasi di bidang olahraga, seni, karya ilmiah, atau keagamaan minimal di tingkat Kota atau Kabupaten yang dibuktikan dengan piagam penghargaan atau sertifikat. (Jalur ini tidak berlaku bagi program studi Farmasi)

Syarat Pendaftaran : Siswa kelas XII tahun pelajaran 2016/2017 a. Fotokopi rapor semester 1 s/d 5 yang dilegalisir kepala sekolah (Bagi pendaftar jalur prestasi akademik). b. Fotokopi piagam/sertifikat prestasi non akademik (Bagi pendaftar jalur minat dan bakat). c. Pas foto berwarna ukuran 3x4 sebanyak 2 (dua) lembar. d. Surat keterangan sehat dan tidak buta warna (khusus FIKES).

Jalur Reguler Kegiatan Pendaftaran

Program jalur masuk melalui Tes Tulis. Pendaftaran online mulai tanggal 06 Maret 2017. Program dibuka untuk semua program studi S1 dan D3. Siswa yang diterima melalui jalur reguler membayar SPP dan DPP sesuai ketentuan. Program reguler terdiri dari 3 (tiga) gelombang: Gelombang 1, Gelombang 2, dan Gelombang 3*. Program untuk lulusan tahun 2015, 2016, dan 2017. Berkas syarat pendaftaran meliputi: fotokopi ijazah yang dilegalisir sebanyak 1 (satu) lembar (bila belum ada, silahkan menggunakan Surat Keterangan Lulus/ Rapor semester 5) dan foto 3x4 berwarna sebanyak 1 (satu) lembar. 8. Khusus Fak. Kedokteran (FK) harus berasal dari SMA/MA jurusan IPA serta tidak buta warna, sedangkan Fakultas Ilmu Kesehatan (FIKES) program studi Farmasi harus berasal dari SMA/MA jurusan IPA atau SMF serta tidak buta warna. 9. Khusus Fakultas Kedokteran setelah lulus studi wajib mengabdi selama satu tahun di Rumah Sakit milik Persyarikatan Muhammadiyah. 10. Syarat khusus calon mahasiswa baru untuk jurusan Keperawatan (D3 dan S1) dan Fisioterapi tinggi badan minimal untuk laki-laki 155 cm dan perempuan 150 cm, tidak buta warna dan tuna fisik, dan lulusan SMA/SMK/MA (jurusan IPA, IPS, Bahasa). *) bila belum memenuhi kuota

Prosedur Pendaftaran a. Mengisi biodata peserta secara online di pmb.umm.ac.id b. Melakukan pembayaran secara setor tunai ke BNI No. Rek. 6006002464. (Tidak menerima transfer pembayaran via ATM/SMS Banking/e-Banking). c. Formulir cetak online dan semua berkas syarat pendaftaran dimasukkan dalam amplop coklat dan dikirim ke alamat: UPT PMB Universitas Muhammadiyah Malang Jl. Raya Tlogomas No. 246 Malang 65144 d. Pengiriman berkas pendaftaran dilakukan melalui jasa pengiriman (Kantor Pos, JNE, TIKI, dll)

F. Program Transfer dan Alih Jenjang

1. Program ini diperuntukkan bagi mahasiswa dari perguruan tinggi lain dan bukan dari lembaga kursus atau sejenisnya. 2. Program Transfer dan Alih Jenjang ini diperuntukkan bagi selain Fakultas Kedokteran 3. Status Akreditasi program studi asal harus sama atau lebih tinggi dari akreditasi program studi yang dituju di UMM. 4. Calon mahasiswa harus datang ke Biro Administrasi Akademik UMM dan mengajukan surat permohonan kepada Rektor UMM c.q. Kepala Biro Administrasi Akademik (BAA) UMM. 5. Memenuhi persyaratan administrasi yang ditentukan UMM dan lulus seleksi masuk yang diselenggarakan oleh Program Studi. 6. Informasi selanjutnya mengenai jadwal penerimaan dan persyaratan administrasi bisa dilihat di http://infobaa.umm.ac.id atau email baa@umm.ac.id

14 Agustus 2017

08.00-11.00 WIB

Pengumuman

28 Mei 2017

12 Mei 2017

21 Juli 2017

18 Agustus 2017

10.00 WIB

Tes Kesehatan**

1 s/d 2 Mei 2017

15 s/d 16 Mei 2017

24 s/d 25 Agustus 2017

21 s/d 22 Agustus 2017

08.00-11.00 WIB

15 s/d 17 Mei 2017

24 Juli s/d 02 Agustus 2017

21 s/d 25 Agustus 2017

08.00-15.00 WIB

Tes Wawancara & Registrasi Materi Tes Tulis Pilihan 1 IPA Materi Tes Tulis Pilihan 1 IPS

Pendaftaran on-line

grafis: Medina

dibuka mulai 02 Januari 2017 call center: 0341-463513 atau sms 08 521 521 9000/ 08 575 577 6373

Tanpa Tes

Tes Potensi Akademik, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Matematika, Biologi, Fisika, dan Kimia. Tes Potensi Akademik, Matematika Dasar, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Sosiologi, Ekonomi, Geografi dan Sejarah

Tempat Tes Tulis dan Tes Wawancara di Universitas Muhammadiyah Malang

Biaya DPP dan SPP

No.

Fakultas/Jurusan

DPP GEL. 1

GEL. 2

SPP

GEL. 3

Per Semester

1.

FAKULTAS AGAMA ISLAM Pendidikan Agama Islam (Tarbiyah) Pendidikan Bahasa Arab Ahwal Al-Syakhshiyah (Syari'ah) Ekonomi Syari'ah (Twinning Program: Ahwal Al-Syakhshiyah dengan Fak. Hukum)**

10.500.000 7.000.000 10.500.000 14.000.000 20.000.000

10.500.000 7.000.000 10.500.000 14.000.000 20.000.000

11.550.000 7.700.000 11.550.000 15.400.000 22.000.000

3.500.000 3.500.000 3.500.000 3.500.000 3.500.000

2.

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN Pend. Matematika Pend. Biologi Pend. Bahasa dan Sastra Indonesia Pend. Bhs. Inggris PPKn (Civic Hukum) Pend. Guru Sekolah Dasar (Twinning Program: PPKn dengan Fak. Hukum )**

11.000.000 11.000.000 11.000.000 14.000.000 7.500.000 14.000.000 12.000.000

12.000.000 12.000.000 12.000.000 14.000.000 7.500.000 14.000.000 12.000.000

13.200.000 13.200.000 13.200.000 15.400.000 8.250.000 15.400.000 13.200.000

3.500.000 3.500.000 3.500.000 3.500.000 3.500.000 3.500.000 3.500.000

3.

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK Ilmu Kesejahteraan Sosial Ilmu Pemerintahan Ilmu Komunikasi Sosiologi Ilmu Hubungan Internasional

10.000.000 16.000.000 20.000.000 11.500.000 18.000.000

10.000.000 16.000.000 20.000.000 11.500.000 18.000.000

11.000.000 17.600.000 22.000.000 12.650.000 19.800.000

3.500.000 3.500.000 3.500.000 3.500.000 3.500.000

4.

FAKULTAS HUKUM

20.000.000

20.000.000

22.000.000

4.000.000

5.

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS Manajemen Akuntansi Ekonomi Pembangunan (IESP) D3 Keuangan & Perbankan Profesi Akuntansi (Kelas Reguler Malam) Profesi Akuntansi (Kelas Akhir Pekan)

22.500.000 22.500.000 19.000.000 14.000.000 7.500.000 7.500.000

22.500.000 22.500.000 19.000.000 14.000.000 7.500.000 7.500.000

24.750.000 24.750.000 20.900.000 15.400.000 8.250.000 8.250.000

3.500.000 3.500.000 3.000.000 3.000.000 2.000.000 2.000.000

6.

FAKULTAS PSIKOLOGI

20.000.000

20.000.000

22.000.000

4.000.000

7.

FAKULTAS PERTANIAN DAN PETERNAKAN Agroteknologi Agribisnis ITP (Ilmu & Teknologi Pangan) Kehutanan Peternakan Budidaya Perairan

12.500.000 12.500.000 12.500.000 12.500.000 12.500.000 12.500.000

12.500.000 12.500.000 12.500.000 12.500.000 12.500.000 12.500.000

13.750.000 13.750.000 13.750.000 13.750.000 13.750.000 13.750.000

3.500.000 3.500.000 3.500.000 3.500.000 3.500.000 3.500.000

8.

FAKULTAS TEKNIK Teknik Mesin Teknik Sipil Teknik Elektro Teknik Industri Teknik Informatika D3 Elektro (Teknologi Informasi)

22.000.000 22.000.000 19.000.000 19.000.000 22.000.000 6.500.000

22.000.000 22.000.000 19.000.000 19.000.000 22.000.000 6.500.000

24.200.000 24.200.000 20.900.000 20.900.000 24.200.000 7.150.000

3.500.000 3.500.000 3.500.000 3.500.000 3.500.000 3.000.000

9.

KEDOKTERAN Pendidikan Dokter*

140.000.000

145.000.000

18.000.000 16.000.000 26.000.000 8.000.000

18.000.000 16.000.000 26.000.000 8.000.000

19.800.000 17.600.000 28.600.000 8.800.000

7.500.000

7.500.000

8.250.000

10.000.000

10.000.000

11.000.000

10.

FAKULTAS ILMU KESEHATAN* Ilmu Keperawatan Fisioterapi Farmasi D3 Keperawatan Profesi Ners (alumni) Profesi Ners (Non alumni) Profesi Apoteker (alumni) Profesi Apoteker (non alumni)

Pascasarjana

No

1.

1. Beasiswa ini diperuntukkan bagi lulusan yang terdaftar sejak kelas X di Sekolah SMA/SMK/MA Muhammadiyah. (Melampirkan rapor semester 1 s/d 5) 2. Beasiswa berupa subsidi DPP. 3. Informasi selengkapnya dapat menghubungi Telp. 0341- 463513

pmb.umm.ac.id

1 s/d 3 Mei 2017

Catatan: *Bila belum memenuhi Kuota ** Biaya tes kesehatan diatur tersendiri ***Jadwal tes wawancara diatur tersendiri dan kelulkusannya ditentukan berdasarkan kriteria prodi

Beasiswa Khusus Alumni Sekolah Muhammadiyah

Alamat Pengiriman Berkas Pendaftaran UPT. Penerimaan Mahasiswa Baru Universitas Muhammadiyah Malang Jl. Raya Tlogomas 246 Malang 65144

24 s/d 11 Agustus 2017

17 Juli 2017

E. Program Beasiswa Khusus Yatim/Yatim-Piatu

1. Pendaftaran mulai 24 Juli s/d 11 Agustus 2017 2. Tes Tulis tanggal 14 Agustus 2017 3. Prosedur dan syarat pendaftaran sebagaimana program reguler dengan tambahan persyaratan diatur tersendiri 4. Peserta beasiswa Yatim/Yatim-Piatu akan mendapatkan subsidi DPP dan SPP sebesar 100% untuk jurusan tertentu,dengan syarat siswa tidak mampu, keluarga Muhammadiyah, Yatim/Yatim-Piatu dan mendapat rekomendasi dari Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) setempat.

02 Januari s/d 07 April 2017 06 Maret s/d 05 Mei 2017 22 Mei s/d 14 Juli 2017

Waktu

Gelombang III*

08 Mei 2017

D. Program Jalur Reguler: 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.

Gelombang II

Tanpa tes

Keterangan : 1. Hasil seleksi jalur Undangan diumumkan pada tanggal 28 April 2017 dan dapat dilihat di pmb.umm.ac.id 2. Bagi siswa yang belum berhasil masuk jalur Undangan dapat mengikuti jalur program reguler atau lainnya.

Gelombang I

Tes Tulis & Tes Wawancara

Lulusan tahun 2016 a. Fotokopi ijazah yang di legalisir 1 (satu) lembar b. Pas foto bewarna ukuran 3x4 sebanyak 2 (dua) lembar c. Surat keterangan sehat dan tidak buta warna (khusus FIKES) Prosedur Pendaftaran : a. Mengisi biodata peserta secara online di pmb.umm.ac.id b. Melakukan pembayaran secara setor tunai melalui BNI No. Rek. 6006002464 (Tidak menerima transfer pembayaran via ATM/SMS Banking/e-Banking). c. Formulir cetak online dan semua berkas syarat pendaftaran dimasukkan dalam amplop coklat dan dikirim ke alamat: UPT PMB Universitas Muhammadiyah Malang Jl. Raya Tlogomas No. 246 Malang 65144 d. Pengiriman berkas pendaftaran dilakukan melalui jasa pengiriman (Kantor Pos, JNE, TIKI, dll) e. Batas akhir pendaftaran dan pengiriman berkas tanggal 07 April 2017

Jalur Undangan

Magister Manajemen Magister Sosiologi Magister Ilmu Agama Islam Magister Agribisnis Magister Kebijakan dan Pengembangan Pendidikan Magister Ilmu Hukum Magister Psikologi MAGISTER PROFESI PSIKOLOGI MAGISTER SAINS PSIKOLOGI MAGISTER PSIKOLOGI DOUBLE DEGREE Magister Pendidikan Matematika Magister Pendidikan Bahasa Inggris Magister Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Double degree Magister Manajemen dan Profesi Akuntansi (Reguler Malam) Double degree Magister Manajemen dan Profesi Akuntansi (Akhir Pekan)

-

18.000.000 7.000.000 7.000.000 9.500.000 4.000.000 10.000.000 10.000.000 12.000.000 12.000.000

BIAYA PENDIDIKAN Her-registrasi

SPP

Praktikum

SPP Semester Lanjut

350.000 350.000 350.000 350.000 350.000

7.500.000 7.000.000 6.000.000 7.500.000 7.500.000

2.400.000 2.000.000 1.800.000 2.000.000 2.400.000

350.000

7.500.000

2.400.000

350.000 350.000 350.000 350.000 350.000 350.000

12.500.000 7.500.000 7.500.000 7.500.000 7.500.000

7.500.000

2.000.000 2.000.000

4.000.000 2.400.000 5.000.000 2.400.000 2.400.000 2.400.000

350.000

2.400.000

350.000

2.400.000

2.

Program Doktor Ilmu Sosial dan ilmu politik

400.000

10.000.000

5.000.000

3.

Program Doktor Pendidikan Agama Islam

400.000

10.000.000

5.000.000

4.

Program Doktor Ilmu Pertanian

400.000

10.000.000

2.250.000

Keterangan

DPP Jalur Undangan sama dengan Jalur Reguler Gelombang 1 DPP di atas dan atau sama dengan Rp. 10.000.000,- dapat diangsur 6 kali (1,5 tahun dari tahun masuk) setiap menjelang Ujian Tengah Semester (UTS) dan Ujian Akhir Semester (UAS) (Kecuali FK dan FIKES) DPP di bawah Rp. 10.000.000,- diangsur 4 kali (1 tahun dari tahun masuk) setiap menjelang Ujian Tengah Semester (UTS) dan Ujian Akhir Semester (UAS) *Untuk Fakultas kedokteran dan Fakultas Ilmu Kesehatan DPP dibayar saat her-registrasi 75%, dan menjelang UAS 25% (diselesaikan di Semester I) Diterima cadangan akan datur tersendiri. **Program Ganda antara Fakultas Agama Islam dengan Fakultas Hukum mendapatkan dua gelar S.Hi. dan S.H., sedangkan Jurusan PPKn (Pendidikan Civic Hukum) FKIP dengan Fakultas Hukum mendapatkan dua gelar S.Pd. dan S.H. Selisih DPP dibayar pada semester II SPP Program Doktor dan Magister Psikologi Double Degree per-semester selama 6 semester. Untuk semester lanjut dikenakan biaya her-registrasi dan SPP sesuai ketentuan Biaya matrikulasi & Orientasi untuk semua program pascasarjana sebesar Rp. 1.000.000,Catatan: Jika ada informasi pembayaran diluar ketentuan diatas mohon dikonfirmasikan ke Biro Keuangan; Call Center 0341 - 464318, psw. 107


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.